• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media cetak selalu identik dengan tulisan dan gambar-gambar yang dicetak pada lembaran kertas berukuran besar dan dapat dilipat-lipat. Sebagai media cetak surat kabar memiliki nilai lebih dalam penyajian berita. Sebagai contoh, surat kabar memiliki nilai ekonomia karena harga relatif terjangkau. Surat kabar juga lebih fleksibel dalam pemakaiannya dibanding dengan media informasi yang lain.

Penulisan pada berita atau rubik menggunakan bahasa tulis yang lengkap unsur-unsurnya. Unsur kalimat tersebut meliputi subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K). Ini berbeda dengan bahasa percakapan. Bahasa percakapan cenderung menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak lengkap unsur-unsurnya. Kalimat yang digunakan dalam surat kabar harus lengkap dan tepat. Unsur-unsur pada kalimatnya juga harus jelas agar pesan yang disampaikan sesuai dengan keinginan penulis kepada pembacanya.

Alwi dkk (2010: 317) berpendapat bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); sementara itu,

(2)

2

di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan kesenyapan.

Berdasarkan sifat hubungan aktor-aksi, kalimat dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu (1) kalimat aktif, (2) kalimat pasif, (3) kalimat medial, dan (4) kalimat resiprokal. Dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 332) dijelaskan bahwa kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan di dalam predikat verbalnya. Kalimat pasif adalah kalimat yang objeknya dikenai pekerjaan. Kalimat medial menurut Cook (dalam Tarigan, 2009: 29) adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku maupun sebagai penderita. Sementara kalimat resiprokal menurut Cook (dalam Tarigan, 2009: 31) adalah kalimat yang subjek dan objeknya melakukan suatu perbuatan yang berbalas-balasan.

Dalam hal ini kalimat aktif dan kalimat pasif mempunyai perbedaan yaitu kalimat aktif subjeknya aktif akan melakukan sesuatu dan diawali me- atau ber-, sedangkan kalimat pasif subjeknya dikenai pekerjaan dan diawali ter- atau di-. Contoh pada kalimat Mereka menolong saya termasuk kalimat aktif, karena subjek kalimat tersebut akan melakukan sesuatu dengan diawali prefiks me- yaitu menolong. Berbeda dengan kalimat pasif karena subjeknya yang dikenai pekerjaan contohnya Saya ditolong mereka subjek pada kalimat tersebut dikenai pekerjaan dengan ditandai prefiks di- yaitu ditolong. Contoh kalimat pasif tersebut merupakan perubahan kalimat aktif menjadi pasif, dengan memindahkan objek (O) ke awal kalimat kemudian menggantikan prefiks me- dengan prefiks di- pada predikat (P). Selain kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif, ada pula kalimat pasif yang dapat

(3)

3

diubah menjadi kalimat aktif. Tetapi, tidak semua jenis kalimat pasif tersebut berasal dari kalimat pasifnya sendiri.

Berawal dari peneliti membaca surat kabar harian Kompas yaitu pada rubrik “Opini”. Rubrik “Opini” merupakan salah satu kolom khusus surat kabar yang disediakan redaksi surat kabar harian Kompas sengaja diperuntukkan bagi umum yakni penulis dari luar redaksi surat kabar harian Kompas. Penulis rubrik “Opini” diberikan kebebasan dalam menganalisa problematika teraktual yang sedang dihadapi masyarakat. Konsekuensi logisnya, muatan isi tulisan “Opini” (artikel) lebih bersifat subyektif. Kendati begitu tetap mengedepankan unsur obyektivitas dan dalih yang logis. Sejumlah surat kabar menamakan Rubrik “Opini” mereka dengan sebutan Rubrik Gagasan, Wacana, Forum dan sebutan lainnya.

Pada saat peneliti membaca surat kabar harian Kompas tanggal 1 Februari 2017, peneliti menemukan kalimat aktif yang berupa kata memasuki. Kata memasuki

ditemukan pada kalimat sebagai berikut:

(1) Fase pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaran Pemilihan Umum di DPR telah memasuki tahapan pembahasan daftar inventarisasi masalah.

Pada kalimat (1) tersebut merupakan kalimat aktif intransitif dengan struktur kalimat S-P-K. Peran Subjek (S) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Fase pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaran Pemilihan Umum di DPR , yang mengisi fungtor Predikat (P) kalimat telah memasuki ditandai oleh prefiks me-, sedangkan Keterangan (K) diisi oleh kalimat tahapan pembahasan daftar inventarisasi masalah. Keterangan pada contoh kalimat (1) ini memiliki makna yaitu keterangan cara.

(4)

4

Pada wacana selanjutnya pada judul yang sama dalam surat kabar harian Kompas peneliti menemukan kata menyelesaikan, kata menyelesaikan peneliti temukan pada kalimat sebagai berikut:

(2) Hal itu terjadi setelah pada Kamis (19/1), Rapat Pansus RUU Pemilu

menyelesaikan agenda penyerahan daftar inventarisasi masalah fraksi-fraksi kepada pemerintah untuk selanjutnya secara intensif mulai dibahas 9 Februari 2017.

Pada kutipan kalimat (2) di atas, menunjukkan adanya kalimat aktif transitif dengan struktur kalimat K-S-P-O-Pel. Peran Keterangan (K) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Hal itu terjadi setelah pada Kamis (19/1), peran Subjek (S) diisi oleh kalimat Rapat Pansus RUU Pemilu, fungtor Predikat (P) diisi oleh kalimat menyelesaikan

ditandai oleh prefiks me-, sedangkan peran Objek (O) pada kalimat (2) yakni agenda penyerahan daftar inventarisasi masalah fraksi-fraksi kepada pemerintah untuk selanjutnya secara intensif mulai dibahas 9 Februari 2017. Keterangan (K) pada kutipan kalimat (2) memiliki makna keterangan waktu.

Pada hari berikutnya saat peneliti membaca kembali rubrik “Opini” pada surat kabar harian Kompas tanggal 2 Februari 2017, peneliti menemukan kalimat sebagai berikut:

(3) Keseriusan Pemerintah mengangkat harkat badan usaha milik daerah migas dalam kegiatan usaha hulu migas patut dihargai.

Pada kalimat (3) di atas, merupakan kalimat aktif transitif dengan struktur kalimat S-P-O-K. Peran subjek (S) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Keseriusan Pemerintah, fungtor Predikat (P) yang ditandai oleh prefiks me- diisi oleh kalimat mengangkat, peran Objek (O) diisi oleh kalimat harkat badan usaha milik daerah migas, sedangkan Keterangan (K) pada kalimat dalam kegiatan usaha hulu migas patut dihargai. Keterangan (K) memiliki makna keterangan cara.

(5)

5

Pada wacana selanjutnya pada judul yang sama dalam surat kabar harian Kompas peneliti menemukan kembali kalimat yang berbeda dari kalimat yang ditemukan sebelumnya. Kalimat yang ditemukan oleh peneliti sebagai berikut:

(4) Ketentuan baru ini terlihat lebih fokus dan tegas ingin memastikan bahwa misi mengsung pemerataan kesejahteraan ini seluruhnya harus sampai kepada yang berhak, yakni BUMD migas yang didirikan daerah penghasil, dan dengan tegas sekalipun menutup keterlibatan swasta dalam kepemilikan saham.

Pada kalimat (4) terdapat bentuk kalimat pasif tipe III yaitu kalimat pasif yang ditandai oleh predikat verba pasif yang berawalan ter-. Struktur kalimat pasif tersebut yaitu S-P-O. Peran Subjek (S) diisi oleh kalimat Ketentuan baru ini, pengisi fungtor Predikat (P) yaitu terlihat, sedangkan peran Objek (O) diisi oleh kalimat lebih fokus dan tegas ingin memastikan bahwa misi mengsung pemerataan kesejahteraan ini seluruhnya harus sampai kepada yang berhak, yakni BUMD migas yang didirikan daerah penghasil, dan dengan tegas sekalipun menutup keterlibatan swasta dalam kepemilikan saham.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, peneliti berasumsi bahwa dalam Rubrik “Opini” pada Surat Kabar Harian Kompas edisi Februari 2017 terdapat kalimat aktif dan kalimat pasif. Namun demikian kalimat aktif dan pasif yang ditemukan masih merupakan fenomena. Berbagai fenomena-fenomena tersebut membentuk asumsi peneliti bahwa Rubrik “Opini” pada Surat Kabar Harian Kompas edisi Februari 2017 banyak menggunakan kalimat aktif dan pasif. Untuk membuktikan benar tidaknya asumsi peneliti tersebut, perlu dilakukan kajian secara empirik. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Analisis Kalimat Aktif dan Pasif dalam Rubrik “Opini” pada Surat Kabar Harian Kompas edisi Februari 2017 penting untuk dilakukan.

(6)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apa saja jenis kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017?

2. Apa saja struktur kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017?

3. Bagaimanakah proses perubahan kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan jenis kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar harian Kompas edisi Februari 2017.

2. Mendeskripsikan struktur kalimat aktif dan pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar harian Kompas edisi Februari 2017.

3. Mendeskripsikan proses mengubah kalimat aktif menjadi pasif dalam rubrik “Opini” pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan di bidang sintaksis. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya

(7)

7

pembinaan dan pengembangan bahasa sesuai dengan penyesuaian struktur serta fungsi bahasa terutama yang berhubungan dengan upaya pembinaan, pengajaran, dan penelitian.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman terhadap pemakaian kalimat aktif dan pasif dalam surat kabar. Hal ini diperlukan agar rubrik di surat kabar tidak semata-mata memberikan informasi kepada pembacanya namun sekaligus memberikan ilmu yang bermanfaat.

E. Sistematika Penulisan

Tujuan dari sistematika penulisan skripsi adalah membuat tata urutan penulisan berdasarkan langkah-langkah kerja dan landasan teoritis sehingga tersusun skripsi yang sistematis, dan penganalisisan atau pengidentifikasian masalah mudah dimengerti. Penulisan penelitian terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut. Bab pertama, berisi pendahuluan. Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah menguraikan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Masalah-masalah dalam penelitian ini akan dibahasa dalam rumusan masalah, selanjutnya diuraikan tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab kedua, berisi landasan teori. Bab ini terdidri dari penelitian relevan dan landasan teori. Bagian pertama berisi penelitian yang relevan, penelitian yang relevan digunakan untuk menjelaskan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Teori yang digunakan merupakan teori-teori yang mendukung

(8)

8

dalam penelitian ini. Landasan teori mendeskripsikan mengenai teori-teori yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data, landasan teori yang digunakan terdiri dari pengertian kalimat,jenis kalimat, kalimat aktif pasif, dan surat kabar.

Bab ketiga berisi metode penelitian. Metode penelitian diuraikan secara rinci, lengkap, dan jelas agar penulis dapat memahami proses penelitian yang dilakukan. Metode penelitian tersebut mencakup beberapa hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, serta metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian data. Pada tahap penyediaan data menguraikan mengenai metode dan teknik yang ditempuh dalam proses pengumpulan data, tahap penganalisisan data menguraikan mengenai metode yang digunakan dalam proses menganalisis data, dan pada tahap penyajian data membahas mengenai metode yang digunakan untuk menyajikan data yang ditampilkan wujud laporan tulis.

Bab keempat berisi hasil penelitian dan pembahasa. Tujuan pembahasan ini untuk menjawab masalah penelitian. Pada bab ini diuraikan secara lengkap mengenai data yang diperoleh dan dijelaskan secara jelas. Dalam pembahasan peneliti melakukan analisis dengan menggunakan metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu dengan menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini menyajikan analisis kalimat aktif dan pasif pada Rubrik “Opini” Surat Kabar Harian Kompas Edisi Februari 2017.

Bab kelima penutup yang berisi simpulan dan saran. Pada bab ini meliputi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Isi kesimpulan berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan ditarik dari hasil pembahasan. Selain itu, bab ini

(9)

9

juga memuat saran yang bersumber dari temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Daftar pustaka berisi daftar buku yang digunakan sebagai acuan dalam pengumpulan data, analisis dan pembahasan hasil penelitian. Daftar pustaka merupakan persyaratan data penyusunan penyajian hasil analisis penelitian yang berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk menemukan sumber acuan yang digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DAK dan Pendamping DAK Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Bandar Lampung Tahun

Pada saat proses produksi Ftv Anak Kampung Vs Anak Kompleks, penulis mengalami beberapa kendala seperti, pada awal-awal Kuliah Kerja Media penulis masih belum terbiasa

Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah diteliti di Museum Konperensi Asia Afrika, serta pendukung data-data yang diperoleh dari data sekunder pada

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : i) untuk membandingkan proses pengolahan air limbah secara kimia dan fisika, ii) mengetahui kandungan parameter pencemar air limbah

terlambat dikirimkan ke pemasok Petugas tidak mengecek stok obat Jenis obat terlalu banyak Banyaknya konsumen yang membeli obat Perencanaan berdasarkan pola konsumsi Terdapat

Subyek penelitian ini adalah 100 mahasiswa laki-laki Dayak Kalimantan Barat yang menuntut ilmu di Yogyakarta, yang terdiri dari 50 orang yang bertato dan 50 orang yang tidak

Berdasarkan tabel 4.19 memberikan informasi mengenai hasil rekapitulasi tanggapan responden terhadap 3 indikator sikap gaya kepemimpinan. Berdasarkan nilai persentase

Oleh sebab itu, diharapkan hasil para pekerja dapat dijadikan peluang utama bagi perkembangan perusahaan di masa depan (Robbins,1993).. Hubungan dengan rekan kerja juga