BAHAN RENUNGAN : KEHABISAN BAHAN DOA Firman : Filipi 4 : 6
“ Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Doa adalah nafas hidup orang percaya. Ya, jika doa diibaratkan dengan nafas, barang tentu berdoa menjadi aktivitas yang terus menerus dan ketika tidak melakukannya maka kita akan mati.
Namun seringnya kita tidak menghidupi doa sehari-hari kita. Jangankan berdoa terus menerus, kita mungkin saja melewatkan hari tampa doa. Dengan alasan sudah merasa jenuh atau kehabisa bahan doa. Bila tanda – tanda itu sudah tampak, maka ada yang salah dengan kehidupan doa atau konsep doa kita.
Padahal, tampa kita sadari terganggunya kehidupan doa kita seringnya disebabkan oleh kekhawatiran dan kecemasan. Dorongan perasaan itu akhirnya menghambat keinginanan kita untuk mau meminta kepada Tuhan dalam doa dan ucapan syukur. Paulus bahkan mengatakan hal itu kepada jemaat di Filipi. Dalam Filipi 4:4-7, Paulus menegaskan bahwa Kristus menyediakan sumber daya bagi pelayanan kita dan akan senantiasa menyediakan damai sejahtera sebagai penangkis kecenderungan kita untuk khawatir.
Dalam hal ini, Kristus sudah menjamin segala hal yang kita inginkan, bahkan kekhawatiran kita, tidak lain juga bisa menjadi bahan doa. Dalam keadaan apapun, kita bisa datang kepada-nya dan mekepada-nyampaikan segala isi hati kita dengan hati yang rindu dan terbuka. Lewat doa, kita bisa mengalami pemulihan. Lewat doa, rasa khawatir dan cemas yang melanda hati kta dengan begitu berat akan dilegakan-Nya. Tuhan akan memberikan kita damai sejahtera sebagai gantinya.
Jadi tak ada alasan bagi kita untuk merasa jenuh atau kehabisan bahan doa. Tak ada alasan bagi orang percaya untuk tidak berdoa! Bila belakangan hari ini kehidupan doa anda terganggu, cobalah mengoreksi kembali hati anda.
Anda tidak akan merasa kejenuhan dalam berdoa bila anda menganggap doa sebagai waktu bercerita dengan Tuhan. Waktu berbagi pengalaman seperti anak dengan Bapanya.