• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEVOTION merupakan bahan renungan singkat yang dibuat dari tahun 2020 sampai 2023

N/A
N/A
DARIUS LASE

Academic year: 2023

Membagikan "DEVOTION merupakan bahan renungan singkat yang dibuat dari tahun 2020 sampai 2023"

Copied!
253
0
0

Teks penuh

(1)

TANTANGAN GEREJA MASA KINI ADALAH BAGAIMANA MEMOTIVASI JEMAAT SUPAYA TERLIBAT DALAM DOA YANG SUNGGUH-SUNGGUH, JUJUR. APAKAH JEMAAT TERLIBAT DALAM DOA? ATAU JEMAAT DAN GEREJA BERMALAS-MALASAN DALAM BERDOA? DOA DIANGGAP SEBAGAI SUATU YANG SEPELE DAN TIDAK DIANGGAP PENTING.

MENGAPA?

PADA MASA PENCERAHAN (TOKOHNYA ADALAH IMANUEL KANT). SEBELUM ADA IMANUEL KANT MAKA ADA RENE DESCARTE YANG MEMPOPULERKAN AKU BERPIKIR MAKA AKU ADA (I THINK THEREFORE I AM). DAN MUNCUL IMANUEL KANT, MAKA DENGAN MUNCULNYA IDE TERSEBUT MAKA SEMUA ORANG BERFOKUS PADA DIRI SENDIRI, TERMASUK DI DALAMNYA ORANG KRISTEN.

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Keadilan Allah*

1 Samuel 15:1-3

"Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." 1 Samuel 15:3

Banyak pembaca Perjanjian Lama mengalami kesulitan ketika sampai pada teks yang berbicara tentang pemusnahan penduduk suatu kota atau bangsa. Ayat di atas adalah salah satu dari perintah yang Tuhan berikan lewat Nabi Samuel kepada Raja Saul.

Pertanyaan kita adalah mengapa harus satu kota atau satu bangsa? Mengapa perempuan dan anak-anak, bahkan ternak pun harus dibinasakan?

Pertanyaan itu tidak akan dapat dijawab dengan sederhana. Namun, salah satu alasan yang menolong kita untuk memahaminya adalah soal dosa.

Bangsa-bangsa yang dimusnahkan itu menduduki Tanah Perjanjian yang akan Tuhan berikan kepada bangsa Israel. Bangsa Israel tidak dapat hidup damai berdampingan karena mereka adalah bangsa-bangsa yang fasik. Jika mereka tetap eksis, maka mereka akan memengaruhi umat pilihan untuk ikut jalan hidup berdosa. Sudah merupakan kebenaran umum bahwa keburukan lebih cepat merusak yang baik daripada kebaikan memperbaiki keburukan.

Atas dasar inilah Tuhan memberi perintah yang tegas.

Jadi, dari aspek keadilan mereka menerima apa yang menjadi konsekuensi dosa: maut.

Upah dosa adalah maut.

Lalu mengapa para wanita dan anak-anak juga harus mati? Karena dosa bukanlah perkara perbuatan pribadi saja. Ada yang disebut dosa struktural. Dosa yang sudah mengakar di dalam masyarakat, menjadi budaya. Wanita dan anak-anak memang tidak ikut mengangkat senjata tetapi bukan berarti mereka tidak berdosa atau membawa budaya dan benih dosa. Jika mereka dibiarkan hidup, dengan cepat mereka akan menyebarkan budaya dosa itu.

Allah adalah Allah yang adil dan suci. Dosa tidak akan dibiarkan. Setiap pendosa akan dihukum. Hukuman tidaklah menyatakan Allah itu keji, tetapi menyatakan Dia adil. Adil artinya setiap perbuatan mendapat balasan yang setimpal. Jadi bukan saja dosa

dihukum, tetapi hidup benar juga akan mendapat berkat. Syukur kepada Allah, dalam

(2)

Yesus Kristus ada pengampunan dosa. Hukuman dosa telah ditanggung Yesus, sehingga kita diselamatkan.

*POKOK DOA*

1) Berdoa bagi Presiden Jokowi dan para pemimpin yang memegang kebijakan ekonomi di Indonesia dalam mengusahakan bantuan ekonomi

2) Berdoa bagi para dokter, suster, petugas kesehatan dan para relawan di beberapa negara dimana jumlah kasus Covid 19 terus meningkat

3) Berdoa untuk kota Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya, kiranya Tuhan memberi hikmat kepada pemerintah daerah untuk memutus rantai penyebaran covid 19

4) Berdoa untuk para Majelis dan Gembala Sidang GIA JEMURSARI dalam

memikirkan kemajuan Gereja. Ada kerjasama yang baik, dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Keadilan Allah* (2) 1 Samuel 15:1-3

"Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir; bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah." Ulangan 25:17-18

Mengapa Amalek harus dimusnahkan? Ini pertanyaan yang mengganggu pikiran banyak orang Kristen masa kini, bahkan ada orang menganggap Allah Perjanjian Lama adalah Allah yang keji. Renungan kemarin sudah memberi penjelasan pertama.

Berkenaan dengan pemusnahan Amalek adalah berkaitan dengan janji Allah dan sejarah. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka berjalan mendekati tanah Amalek. Alih-alih bersimpati atau menolong, Amalek justru menyerang mereka yang sedang letih dan lesu dengan taktik perang yang licik. Dalam Ulangan 25:19, ada

perintah Tuhan untuk memusnahkan bangsa itu. Bileam yang disewa Raja Moab, Balak, untuk mengutuki bangsa Israel ternyata malah memberkati Israel dan mengutuki musuh-musuhnya termasuk Amalek. Bileam tentulah tidak sadar bahwa Tuhan sudah menyatakan jauh hari sebelumnya kepada Abram, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau” (Kej

(3)

12:1-3). Amalek adalah bangsa yang mengutuk Israel dengan menghadang dan menyerang mereka. Perintah dalam Ulangan 25:19 ada di dalam konteks ajaran keadilan. Dapat disimpulkan bahwa pemusnahan Amalek adalah bagian dari pelaksanaan keadilan Allah yang berdasarkan janji-Nya kepada Abraham.

Allah tidak pernah sembarangan dalam bertindak. *Allah bertindak menurut prinsip keadilan dan kebenaran.* Ketika Allah menghukum suatu bangsa atau seseorang, itu bukanlah atas dasar pembalasan dendam yang emosional.

Ia menghukum bangsa yang patut dihukum dan Dia memberkati umat pilihan-Nya. Hal ini sekaligus menegaskan kepada kita bahwa sekalipun hari ini kita melihat umat Tuhan di mana-mana mengalami aniaya, penindasan, ancaman, hambatan di dalam melakukan ibadahnya, itu bukan berarti Tuhan Yesus berdiam diri. *Tuhan akan bertindak pada waktu-Nya menegakkan keadilan bagi yang benar dan menghukum yang berlaku fasik.*

Jangan ragukan Dia! Jangan mempermainkan Dia dan umat yang dikasihi-Nya.

*POKOK DOA*

1) Berdoa kiranya Kasih kanrunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Yesus Kristus senantiasa menyertai Jemaat di masa yang tidak mudah ini

2) Berdoa untuk para suami atau kepala keluarga dalam usaha dan pekerjaan untuk terus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, kiranya Tuhan menolong dan

memberkati

3) Berdoa untuk para Ibu/Istri dalam membimbing, mengajar anak-anak di rumah, mengurus rumah tangga kiranya Tuhan berikan kekuatan dan kesabaran

4) Berdoa untuk seluruh STT di Indonesia, supaya dapat membentuk hamba-hamba Tuhan yang berintegritas, dan seluruh kebutuhan yang diperlukan dapat Tuhan cukupi 5) Terus berdoa untuk upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid dan juga penangan akan DBD di berbagai kota di Indonesia

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Harta Yang Mulia*

*2 Korintus 4:1-12*

*Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.*

_*2 Korintus 4:7*_

(4)

Diakhir kalimat sebuah kesaksian dari seseorang yang pernah mengalami sakit kanker mengatakan, _‘Saya semakin menyadari rapuhnya tubuh manusia. Saya pernah

berbangga bahwa di antara saudara, sayalah yang paling sehat. Kolesterol saya normal, gula darah normal, tensi darah normal. Saya juga tidak kelebihan berat badan. Saya sesekali berolah raga, jarang mengkonsumsi makanan tidak sehat. Namun, tubuh manusia itu rapuh. Sebaik-baik kita merawatnya, tetap saja penyakit bisa menerpa._

Rasul Paulus berbicara tentang pemberitaan Injil yang ditugaskan Allah kepadanya.

Menjalani panggilan itu tidak mudah baginya. Selain tantangan dari pihak yang tidak suka berita Injil atau pribadi Rasul Paulus, ia juga menghadapi kenyataan kelemahan dirinya. Bacaan hari ini adalah deklarasi Rasul Paulus bahwa Injil adalah harta yang sangat mulia tetapi disimpan dalam bejana tanah liat yang hina.

Pada zaman dulu, orang-orang kaya biasa menyimpan emas, perak, batu permata dalam bejana tanah liat untuk mengelabui perampok atau pencuri.

Namun, Rasul Paulus tidak meratapi kelemahan tubuhnya. Ia menegaskan “supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” Jika ia memiliki kekuatan, sumbernya dari Allah. Dengan demikian, *hanya Allah yang ditinggikan. Bukan Allah ditinggalkan.!*

Jika kita merasa kuat dan sehat, sadarilah bahwa setiap saat keadaan bisa berubah.

Jangan pernah membanggakan diri. Tetaplah rendah hati. Pakailah kekuatan kita untuk menyatakan Injil Allah yang mulia

Sebaliknya, jika kita ada dalam kondisi lemah dan tak berdaya, jangan merasa putus asa.

Ingat, Allah bisa memakai kita, bejana tanah liat untuk menyimpan harta-Nya yang mulia. Bukan saja menyimpan, bahkan kita bisa membagikan kemuliaan harta itu kepada orang lain. Di dalam kelemahan, kita tidak terpuruk, meratapi nasib, menyesali diri, menyalahkan orang lain atau Tuhan. Kita bangkit dan bekerja dalam panggilan Tuhan Yesus atas diri kita untuk memuliakan Dia dan memberitakan berita salib itu.

*POKOK DOA*

1) Berdoa untuk Jemaat GIA Jemursari tetap berpegang pada pengajaran yang benar berdasarkan Alkitab. Hari-hari ini makin marak beredar ‘pembinaan’ online di luar yang diadakan oleh gereja-gereja, kiranya Jemaat dapat selektif memilih, memilah dan

memikirkan ajaran yng bertanggung jawab sesuai Alkitab.

2) Berdoa untuk seluruh Jemaat yang sedang bergumul dalam pekerjaan,

kebutuhan sehari-hari, rumah tangga, kesehatan dll. Kiranya Tuhan Yesus tolong dan buka jalan

3) Berdoa untuk persiapan sekolah, guru, orang tua dan murid dalam memulai tahun ajaran baru (secara online). Berdoa bagi implementasi sistem dan kebijakan belajar-mengajar yang baru

4) Berdoa untuk 5 provinsi dengan bertambahnya kasus penularan covid-19: Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan kesungguhan semua pihak mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19 secara disiplin dan ketat

5) Berdoa untuk negara-negara di dunia: bersyukur untuk pencapaian penanganan covid-19 di China. Berdoa untuk Amerika Latin dan Asia Selatan yang mengalami penularan besar

(5)

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati istirahat dimalam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktivitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu

bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*Bekerja adalah Panggilan*

*Kejadian 3:17-19*

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; *DENGAN BERSUSAH PAYAH ENGKAU AKAN MENCARI REZEKIMU DARI TANAH SEUMUR HIDUPMU*

_*3:17b*_

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, bekerja menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan lagi. Manusia harus bersusah payah mengolah tanah untuk mencari rezeki. Dikutuknya tanah oleh Tuhan mengakibatkan manusia mengalami kesulitan dalam mengolah tanah agar maksimal mendapatkan hasil. Ini adalah bagian dari hukuman Allah terhadap manusia akibat kejatuhan. Hal ini dialami oleh seluruh manusia seumur hidup, khususnya kaum pria yang secara hirarki adalah kepala rumah tangga.

Berdasar latar belakang ini, timbul pertanyaan: apakah bekerja itu merupakan berkat atau kutuk? Bila kita melihat kembali sebelum kejatuhan manusia, bekerja merupakan mandat yang diberikan Allah kepada manusia. Kerja bukanlah hukuman Allah karena diberikan kepada manusia sebagai sebuah kepercayaan. Di Taman Eden, Allah

memberikan perintah kepada Adam untuk bekerja, “mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej. 3:15).

Pengkhotbah dan penulis, _Timothy Keller_ mengatakan, *“Pekerjaan adalah bagian dari rancangan Allah yang sempurna bagi kehidupan manusia, karena kita diciptakan dalam rupa dan gambar Allah, dan bagian dari kemuliaan serta kebahagiaan-Nya adalah Dia bekerja, seperti halnya anak Allah, yang berkata, ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.’”* (Yoh. 5:17).

Manusia diberi tugas untuk bekerja karena Allah adalah Tuhan yang bekerja juga. Allah bekerja di dalam kekekalan menjadikan langit dan bumi. Jadi, bekerja merupakan suatu berkat karena Allah pun bekerja di dalam segala kekuasaan dan kedaulatan-Nya.

Sayangnya akibat dosa, pekerjaan bersama seluruh aspek kehidupan manusia lainnya berada di bawah kutukan dosa.

Jadi, bekerja bukanlah suatu kutuk. Bekerja adalah suatu bagian yang tidak bisa

dipisahkan dari diri manusia karena diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Bekerja memang tidaklah mudah, diperlukan perjuangan. Meskipun demikian, ini bukan berarti kita menjadi malas untuk bekerja. Sadarilah bahwa tanpa bekerja, seseorang tidak akan mendapatkan penghasilan. Tanpa penghasilan seseorang tidak dapat makan dan

menjalani hidup secara normal. Marilah kita semua bekerja dengan rajin sebagai sebuah mandat yang Tuhan Yesus berikan, sambil terus mengandalkan Dia karena segala berkat itu datang daripada-Nya.

(6)

*BEKERJA MERUPAKAN SEBUAH PANGGILN DAN KEPERCAYAAN DARI ALLAH KEPADA MANUSIA*

Selamat berkarya untuk Tuhan Tuhan Yesus memberkati

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Salah Perhitungan*

*2 Samuel 24:1-9*

*Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: "Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda."*

*_2 Samuel 24:1_*

Kadang-kadang kita menemukan “keganjilan” dalam membaca Alkitab. Teks yang kita baca hari ini adalah contohnya. Diceritakan bahwa Allah murka kepada Daud yang menghitung jumlah orang Israel yang sanggup berperang. Namun, di ayat yang sama (ay.

1), dikatakan bahwa Allah yang menghasut Daud melakukan hal itu. Bingung, _kan?_

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa itu bukan keganjilan. Pada masa kitab Samuel ditulis, pemahaman teologi tentang Iblis dan pekerjaannya belum selengkap pada masa sesudahnya, apalagi selengkap masa Perjanjian Baru. Jadi penulis kitab Samuel

memahami bahwa segala sesuatu pastilah dari Tuhan dan oleh Tuhan, termasuk hal-hal buruk juga. Dalam pemahaman kita masa kini adalah seizin Tuhan. Jadi Tuhan tidak secara aktif menghasut (mencobai) Daud, tetapi Iblislah yang melakukan hal itu dengan sepengetahuan/seizin Tuhan (bdk. Ayub).

Kembali kepada isi teks ini. Daud dianggap berdosa bukan karena mengadakan sensus.

Motivasinyalah yang membuat ia berdosa. Ia sedang menghitung kekuatan pasukannya.

Ini berarti, ia mulai mengandalkan kekuatan manusia dan meninggalkan iman kepada Allah. Itu sebab Yoab, panglimanya mengingatkan Daud (ay. 3).

Kadangkala sulit membedakan antara membuat perhitungan atau kita sebut antisipasi dengan meragukan Allah. Kita bisa menyebut tindakan kita: antisipasi masalah, tetapi sebenarnya kita kurang percaya kepada Allah.

Kita lebih melihat bahwa antisipasi kita lebih dapat diandalkan. Di sisi lain, tentu kita

(7)

tidak mau bersikap naif. Sering kita dengar kata-kata ini “biarin, bagaimana nanti saja.”

Sikap seperti itu juga menyatakan bahwa kita orang yang tidak bertanggung jawab.

Jadi, ada baiknya kita berdoa dan minta pimpinan Tuhan untuk dapat berhikmat dalam menghadapi sesuatu masalah. Jangan sampai terjerumus pada mengandalkan diri, tetapi di sisi lain juga tidak bersikap naif dan pasrah tanpa berupaya apa-apa. Tuhan memberi kita kemampuan akal budi, iman, nurani termasuk naluri untuk kita memanfaatkan sepenuhnya bagi hal-hal positif dalam hidup kita.

*PERCAYALAH KEPADA TUHAN DENGAN SEGENAP HATIMU, DAN JANGANLAH BERSANDAR KEPADA PENGERTIANMU SENDIRI.* AMSAL 3:5

*POKOK DOA*

1) Berdoa untuk Ibadah Minggu besok secara online, kiranya semua alat yang digunakan Tuhan berkati dan kiranya seluruh Jemaat dapat mempersiapkan diri untuk beribadah

2) Berdoa untuk setiap orang percaya tetap bisa membawa damai di tengah situasi yang sulit ini

3) Berdoa agar Jemaat tetap menjaga relasi pribadi dengan Tuhan, tetap percaya, beriman dan berharap hanya kepada Tuhan Yesus.

4) Berdoa untuk semua upaya pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid yang masih tinggi, supaya Tuhan tolong dan berikan hikmat

5) Berdoa agar relasi dalam keluarga tetap harmonis dan saling mengasihi antar anggota keluarga. Keluarga saling mendukung satu dengan yang lain

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati peristirahatan malam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktivitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*Yesus dalam Sejarah*

*Matius 23:37-39*

_*"Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya..."*_

* Matius 23:37*

Sebuah perkataan yang mengatakan: *Kesulitan terbesar orang-orang pada diri Yesus bukan menyangkal akan keberadaanNya yang historis, tetapi mengakui-Nya bahwa Dia adalah Allah. Dari zaman ke zaman orang mudah kalau menerima Yesus sebagai seorang nabi, seseorang yang pernah tercatat di dalam sejarah, guru yang mengajarkan tentang keluhuran moral, memiliki hati yang penuh kasih, tapi lain cerita kalau mengakuinya

(8)

sebagai Allah. Hal ini sulit sekali untuk diterima, intinya Yesus hanya diterima sebagai manusia biasa saja.*

Perikop bacaan kita hari ini adalah salah satu bagian yang mengungkapkan diri Tuhan Yesus. Pada ayat 37a, Yesus berkata, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!” Dia berbicara tentang masa lampau, nabi-nabi yang dimaksudkan pada PL sebelum Yesus (secara manusia jasmani) ada di dalam dunia. Suatu masa dengan rentang waktu yang begitu jauh. Dilanjutkan ayat 37b, “Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” Perhatikan kalimat lanjutan ini memakai kata ganti orang pertama, yaitu

“Aku”, diri Tuhan Yesus sendiri. Artinya, Dia sudah ada sejak masa lampau, bahkan sebelum orang-orang yang di hadapan-Nya saat itu ada. Bagian ini juga menunjukkan bahwa Yesus-lah yang berkarya pada masa lampau itu, Dia-lah yang mengutus para nabi.

Sekaligus menyatakan, Dia mengetahui segala yang terjadi pada masa lampau. Inilah salah satu bagian yang membuktikan bahwa Yesus adalah Allah, tepat seperti yang Paulus katakan, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Kol. 1:17).

Tidak pernah ada seorang pun yang hidup di dunia ini, bisa mengetahui sejarah kehidupan dunia ini dengan sangat detail, kecuali Tuhan Yesus yang adalah Allah.

Sekalipun banyak ajaran dan opini yang mencoba menyangkal bahwa Yesus adalah Allah, tapi itu tidak akan pernah merubah fakta yang sesungguhnya bahwa Yesus yang kita percayai adalah Dia sungguh-sunguh manusia 100% dan Dia sungguh-sungguh Allah 100%.

Sadarilah kenyataan ini dan marilah kita bersyukur karena bisa percaya kepada-Nya, semua karena anugerah-Nya.

KEMANUSIAAN DAN KEILAHIAN YESUS TIDAK BISA DIPUNGKIRI, PERCAYAKAN HIDUP ANDA SEPENUHNYA KEPADA-NYA.

Selamat berkarya bagi Tuhan Yesus Tuhan Yesus memberkati

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama

(9)

~(darius)~

*Keputusan yang Tepat*

*Roma 12:1-8*

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, *sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.*

_* Roma 12:2*_

Di dalam hidup pasti kita tidak pernah lepas dari mengambil keputusan. Ada keputusan- keputusan sederhana yang bisa kita ambil tanpa ragu karena konsekuensi dari

keputusan itu pun tidak begitu besar pengaruhnya bagi hidup kita, seperti mau makan apa, pilih menu apa saja, ke kantor mau pakai baju warna apa, pilih tidur atau nonton televisi, dan sebagainya. Namun, ada keputusan-keputusan besar yang harus kita ambil yang memengaruhi masa depan kita. Lulus SMA mau kuliah di mana, jurusan apa yang mau diambil, lalu memilih karier apa di antara beberapa pekerjaan, belum lagi

menetapkan hati apakah pacar saya sekarang ini yang akan jadi pasangan hidup saya, atau apakah benar saya harus menetap di gereja ini atau tidak, dan masih banyak lagi.

Memang benar, ada kalanya kita sulit untuk mengambil keputusan di dalam hidup ini.

Sejujurnya, tidak ada formula khusus yang bisa menuntun seseorang mengambil keputusan tanpa ada keraguan atau kesalahan. Salah satu hal yang bisa mengatasinya adalah memahami tuntunan Tuhan, yaitu dengan *memiliki relasi dengan Tuhan,*

seperti yang dituliskan pada Roma 12:2: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu...”

Berubahnya pembaruan budi ini dihasilkan dari relasi dengan Tuhan, yang membuat pikiran kita diasah oleh firman Tuhan, semakin peka pada kehendak Tuhan. Paulus juga mengatakan bahwa dengan berdoa, kita mengerti proses bimbingan dari Tuhan (Kol.

1:9-10). Ini adalah langkah paling awal yang *menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup* di dalam menentukan setiap langkah hidup kita.

Kalau sudah pusing mengambil keputusan, janganlah sampai terlontar kalimat,

_“Enaknya kalau sekarang ini Tuhan kasih tahu langsung sama kita keputusan apa yang harus kita ambil”._ Sebab itu artinya kita tidak memerlukan iman. Sekalipun kita

mungkin seringkali tidak yakin 100% dengan keputusan yang diambil, percayalah di dalam semuanya itu ada Roh Kudus yang memberikan kita hikmat dalam membimbing kita dan Dia akan senantiasa menyertai kita. Hanya dekat Yesus saja, kita akan lebih memahami isi hati-Nya.

*KEPUTUSAN YANG TEPAT DIDASARI PADA RELASI YANG INTIM DENGAN TUHAN*

*POKOK DOA*

1) Berdoa bagi Jemaat yang bergumul dengan sakit-penyakit agar Allah memberikan kesehatan dan kekuatan

2) Berdoa bagi mereka yang bergumul secara finansial agar dibukakan jalan yang baru untuk bisa mendapatkan penghasilan atau dukungan dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

3) Berdoa bagi pemimpin nasional & lokal, kementrian kesehatan, tenaga medis dan sukarelawan di Indonesia dalam mengatasi situasi covid 19 di Indonesia

(10)

4) Berdoa untuk gereja dan jemaat agar dapat beradaptasi dalam kebiasaan yang baru, baik dalam ibadah, pelayanan, penggunaan teknologi, misi dan lain sebagainya

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati peristirahatan malam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktivitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*Monday,... Welcome!*

*2 Tesalonika 3:6-15*

*Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu*

_*2 Tesalonika 3:7*_

Tidak sedikit orang yang malas untuk memasuki hari Senin (termasuk saya

..._heheh_)karena sudah ditunggu begitu banyak pekerjaan. Akibatnya, muncul slogan: _I hate Monday._ Pekerjaan dipandang sebagai beban dan terkadang hanya menyiksa saja.

Pandangan yang salah terhadap pekerjaan akan membuat seseorang melihat pekerjaan hanya sebagai kutukan.

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat Tesalonika, Paulus mengatakan bahwa hari Tuhan akan datang. Maka ada yang menanggapinya dengan sangat ekstrim, yaitu dengan tidak bekerja, alasannya karena hari Tuhan sudah dekat. Mereka akhirnya hanya menunggu pemberian orang saja. Sampai Paulus mengatakan ada saudara yang tidak melakukan pekerjaannya, orang-orang yang melepaskan tanggung jawabnya (ay. 6).

Dalam tulisan Paulus pada ayat 11, ada seperti permainan kata, “... ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal tidak berguna...”

Mereka melakukan sesuatu tetapi bukan yang menjadi tanggung jawabnya mereka.

Orang-orang itu sibuk bukan sesuai porsi-nya, mereka seharusnya bekerja. Akhirnya Paulus berbicara keras, “Kalau nggak kerja, jangan makan!” (ay. 10). Untuk mencukupi kebutuhan perutnya sendiri aja, mereka nggak mau.

Panggilan Allah kepada Adam untuk bekerja di dunia bukan setelah ia jatuh ke dalam dosa tetapi sebelum kejatuhan pun sudah ada. Bekerja adalah panggilan penting dari Tuhan karena di situlah anak-anak Tuhan menunjukkan terangnya. Paulus nggak pernah bilang, _“Eh, Tuhan mau datang lho, udah kita santai-santai aja.”_ Bahkan kalaupun besok Tuhan datang, kita tetap harus bekerja, harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah Tuhan percayakan.

Orang yang lepas tanggung jawab, berdosa di hadapan Tuhan. Orang yang tidak bisa bertanggung jawab dalam hidupnya sama dengan orang yang tidak bisa dipercaya. Allah sudah memberikan perintah untuk bekerja karena Allah bukan Allah yang malas. Tuhan

(11)

Yesus berkata, “Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” (Yoh.

5:17). Mari ubah cara pandang kita tentang pekerjaan. Pekerjaan bukan sekadar profesi tetapi panggilan Allah untuk kita. Masuk hari Senin adalah kesempatan kita untuk berkarya bagi Tuhan Yesus. Jadi, jangan katakan lagi I hate Monday! Seharusnya, I love Monday and WELCOME MONDAY!

*Selamat berkarya bagi Tuhan*

*Tuhan Yesus memberkati*

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Ajaran Palsu*

*Yehezkiel 13:1-23*

*Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!*

_*Yehezkiel 13:2*_

Pembawa ajaran palsu selalu ada di dalam setiap zaman, termasuk era modern ini.

Masalahnya, kita sulit membedakan mereka dari yang asli atau sejati. Mereka pandai membungkus diri dengan penampilan dan bahasa rohani yang sepintas sama saja dengan yang asli. Teks yang kita baca hari ini memberikan beberapa ciri dari pembawa ajaran palsu.

Pertama, mereka menyampaikan isi hati atau imajinasi mereka. Mereka berpikir itu dari Tuhan tetapi sesungguhnya bukan (ay. 3). Pada zaman sekarang, kita bisa menemukan ciri itu pada pengkhotbah yang lebih senang membahas isi hatinya daripada menggali dan menyampaikan isi Alkitab.

Mereka menyampaikan mimpi atau penglihatan ke sorga atau ke neraka, atau kisah sensasional lainnya. Kalaupun membuka Alkitab, mereka biasanya hanya membaca sambil lalu saja.

(12)

Kedua, mereka tidak menyentuh isu-isu pokok seperti dosa, ketidakadilan, pertobatan, kesucian, iman (ay. 5). Nabi Yehezkiel menggunakan metafora tembok yang dikapur putih (ay. 11). Seharusnya tembok itu diperbaiki sehingga bisa kokoh menghadapi hari peperangan. Akhirnya badai mengelupaskan kapur itu dan menelanjangi kerapuhannya.

Demikian juga pembawa ajaran palsu jarang sekali mengkhotbahkan tentang dosa, pertobatan, kesucian atau ajaran yang membawa kepada hubungan yang lebih intim dengan Allah. Khotbah mereka lebih ke arah humanisme, pengembangan diri, berkat, dan hidup sukses.

Ketiga, mereka lebih tertarik kepada ramalan nasib atau penglihatan pribadi daripada memberitakan firman Tuhan. Mereka bukan orang yang serius mendalami firman.

Mereka hanya serius dalam hal mendapatkan keuntungan finansial (ay. 17-19).

Bukankah itu terjadi di masa kini? Sudah bukan rahasia ada orang-orang yang mengaku hamba Tuhan menyatakan penglihatan kepada pribadi tertentu dan mencari

keuntungan finansial dari mereka.

Khotbah mereka sangat menekankan tentang persembahan sedangkan pertanggungjawaban uang itu tidak transparan.

Berhati-hatilah. Jangan mudah tertarik dengan ajakan untuk mengikuti ajaran palsu meskipun itu tampak sangat memikat dan memberi janji indah.

*POKOK DOA*

1) Bersyukur untuk jumlah pasien covid 19 yang semakin banyak yang sembuh.

Doakan juga untuk pengujian klinis vaksin (Sinovac Biotech) agar dapat berjalan dengan baik

2) Berdoa untuk berbagai pihak yang menangani covid 19 (baik pemerintah, rumah sakit rujukan, aparat kesehatan dan sebagainya) agar tidak memanfaatkan anggaran penanganan covid 19 untuk keuntungan pribadi ataupun organisasi

3) Berdoa untuk perekonomian negara, agar pemerintah pusat dan daerah

diberikan hikmat dalam mengelola keuangan ditengah tantangan ekonomi dunia saat ini 4) Berdoa untuk pelayanan gereja, agar pembinaan dan penggembalaan yang dilakukan dapat meneguhkan dan mendorong setiap anak Tuhan berani memberitakan Injil

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati peristirahatan malam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktivitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*Meek, not weak*

*Matius 5:1-12*

(13)

*BERBAHAGIALAH ORANG YANG LEMAH LEMBUT, KARENA MEREKA AKAN MEMILIKI BUMI*

_*Matius 5:5*_

Apa sih arti lemah lembut? Kata “lemah lembut” sebenarnya cukup sulit untuk diartikan.

Tidak ada definisi langsung yang menjelaskan kata ini. Seringkali kita memahami lemah lembut adalah soal sikap yang senyam-senyum, tenang, jalannya pelan, ngomong-nya pelan, tidak pernah marah. Ada juga yang mengatakan orang lemah lembut adalah orang yang ikut aja apa kata orang, ini bisa jadi orang yang tidak punya pendirian atau orang munafik.

Ada dua pribadi di dalam Alkitab yang jelas disebut dan menyebut dirinya seorang yang lemah lembut. Pertama, Musa. Bilangan 12:3 mencatat: Adapun Musa ialah orang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. Musa

dikatakan orang yang lemah lembut. Kedua, Tuhan Yesus. Di dalam Matius 11:29 Dia berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Tuhan Yesus mengklaim bahwa diri-Nya lemah lembut.

Kata “lemah lembut” dalam bahasa aslinya mengacu pada kuda jantan dewasa yang sudah dijinakkan dan dapat ditunggangi. Kuat tapi tetap taat pada kekang dan menggunakan kekuatannya sesuai kehendak si penunggangnya.

Kelemahlembutan bisa diartikan suatu penyerahan kendali diri kepada Allah untuk taat.

Tuhan Yesus juga dalam Ucapan Bahagia mengatakan, “Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi.” (Mat. 5:5). Lemah lembut di sini memakai kata “meek” bukan “weak”, lemah lembut sama sekali bukan berarti lemah. Kata “lemah lembut” ini sering disebut lembut saja atau rendah hati. Ada yang menerjemahkan sebagai sikap rendah hati kepada Allah karena dia tahu Allah yang mengontrol segala sesuatu.

Serahkanlah pusat kendali hidup kita kepada Tuhan Yesus, itu seringkali terhambat oleh ego dan hasrat pribadi kita yang begitu besar. Sadarlah semuanya akan sia-sia di mata Tuhan. Yesus menginginkan kita untuk menjadi orang yang lemah lembut, bukan orang yang sok-sokan, karena pada dasarnya kita semua tidak bisa apa-apa tanpa diri-Nya.

DI BALIK KELEMAHLEMBUTAN ADA KEKUATAN UNTUK TAAT PERINTAH DAN RENDAH HATI DI HADAPAN YESUS.

Selamat Berkarya untuk Tuhan Yesus Tuhan memberkati

(14)

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati peristirahatan malam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktivitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*Ketulusan*

*Matius 6:1-4*

_*Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.*_

*Matius 6:3*

Apa perasaan kita kalau sudah berbuat baik kepada seseorang tetapi ia tidak

mengatakan “terima kasih”? Setiap kita ingin dihargai walaupun hanya dengan ucapan _“terima kasih.”_ Jadi lumrah jika merasa ada _“ganjalan”_ jika orang lain tidak berterima kasih kepada kita atas kebaikan yang kita perbuat kepadanya. Persoalannya, jika saya benar-benar ingin menolong orang itu tanpa ada maksud apa-apa, mengapa saya

merasa ada _“ganjalan”_ ketika ia tidak berterima kasih? Tentu saja tidak ada yang salah dengan ucapan terima kasih atau penghargaan atas jasa baik seseorang.

Jika kita sudah berbuat baik kepada seseorang dan ia berterima kasih kepada kita, maka kita tidak perlu menolak ucapan terima kasih itu. Persoalannya menjadi lain, jika kita mengharapkan ucapan terima kasih atau penghargaan dari orang lain atas jasa baik kita.

Dalam hal ini, Tuhan Yesus bicara tentang dua hal: *ketulusan* dan *kemunafikan.*

*Ketulusan* ditandai dengan *motivasi yang murni.* _Murni artinya tidak tercemar._ Jadi perbuatan baik yang tulus didasari motivasi yang murni, yang tidak diboncengi motivasi lain, misalnya ingin dipuji, ingin dikenal, ingin diketahui banyak orang, ingin diingat, ingin dibalas. Kemunafikan adalah sebaliknya. Tuhan Yesus sering mengkritik orang Farisi yang melakukan praktik kesalehan dengan munafik. Mereka boleh saja mengklaim melakukan hal yang benar, tetapi motivasinya salah. Bagi Tuhan Yesus, motivasi itu lebih penting daripada perbuatan baik itu sendiri.

Alih-alih pamer kebaikan di depan manusia, Tuhan Yesus menasihati kita untuk melakukannya di tempat tersembunyi, tanpa koar-koar. Meskipun manusia tidak melihat dan tidak berterima kasih kepada kita, tetapi Allah Mahatahu. Dia melihat dan akan membalas kepada kita. Bahkan *penghargaan dari Tuhan jauh lebih besar daripada yang dari manusia* (ay. 4). Lagipula, dengan melakukan kebaikan secara tersembunyi, kita tidak membuat orang yang menerima jasa baik kita merasa berutang budi kepada kita. Mari, selidikilah kembali hatikita dalam hal memberi dan berbuat baik. Murnikan motivasinya di hadapan Yesus karena Dia membenci kemunafikan.

Selamat berkarya bagi Kristus Tuhan Yesus memberkati

(15)

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugberah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Cara Allah Mengasihi*

*Roma 8:28-30*

_*Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.*_

*Roma 8:28*

Sepasang suami istri setelah sekian lama menikah akhirnya dikarunia seorang anak laki- laki. Mereka sudah lama merindukan anak sehingga begitu mengasihinya. Segala

kebutuhan dan keinginannya dipenuhi. Sewaktu kecil hal ini tidak menjadi masalah, tapi saat menginjak remaja, masalah mulai muncul. Karena begitu mengasihi anaknya, pasangan ini merasa kasihan setiap kali harus menghukumnya. Karena setiap

keinginannya dikabulkan, anak ini berubah menjadi manja dan kurang mempunyai daya juang. Akhirnya si anak kedewasaannya tidak matang, meskipun fisiknya sudah dewasa.

Seringkali kita salah memahami tentang kasih. Kasih dipahami sebagai pemberian yang baik atau perhatian yang penuh kasih sayang. Kalau marah tandanya tidak mengasihi.

Kalau memberi hukuman tandanya benci.

Hal ini berlanjut pada hubungan kita dengan Tuhan. Kalau Tuhan mengasihi kita, maka Dia “harus” memberkati kita dengan kecukupan materi, kesehatan yang baik, dan keberhasilan dalam karier atau studi. Namun, jika semua itu tidak diberikan maka kita menganggap bahwa Tuhan tidak mengasihi kita.

Kasih yang semacam ini justru menjadi bentuk kasih yang tidak lengkap. *Kasih tidak hanya dalam bentuk memberi hal yang baik tetapi terkadang mengizinkan hal yang buruk terjadi untuk menjadi pelajaran yang baik.*

Paulus menyatakan di dalam ayat kita hari ini bahwa Tuhan “turut bekerja” dalam segala sesuatu - termasuk hal yang buruk sekali pun - untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Artinya, Tuhan mengizinkan pergumulan, masalah, dan

(16)

tantangan hidup terjadi di dalam hidup kita untuk menyatakan kebaikan dan rencana- Nya bagi kita. Melalui segala perkara tersebut, kita justru dibentuk untuk serupa dengan gambaran anak-Nya, yaitu Yesus Kristus (ay. 29).

Bersyukurlah kalau Tuhan masih izinkan kita mengalami pergumulan dan

permasalahan hidup karena itu tandanya Dia mengasihi kita. Sama seperti umat Israel yang dibuang selama tujuh puluh tahun demi kebaikan mereka, Tuhan izinkan

penderitaan hadir di dalam hidup kita untuk menjadikan kita lebih baik lagi. Karena setelah melewati semua itu, kita dibentuk semakin dewasa dan serupa dengan Kristus untuk menjadi terang kemuliaan-Nya.

*POKOK DOA*

1) Bersyukur untuk pimpinan Tuhan dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Bersyukur untuk Firman Tuhan yang telah kita dengar, kiranya mendorong setiap orang percaya untuk hidup semakin berkenan kepada Allah

2) Berdoa untuk Indonesia, agar Pemerintah Pusat dan Daerah diberikan hikmat dan ketegasan dalam menghadapi sebagian masyarakat yang tidak lagi peduli dengan protokol kesehatan

3) Doakan agar setiap kegiatan/program GIA Jemursari dapat menjadi sarana yang efektif dan holistik dalam penggembalaan dan pembinaan jemaat dan simpatisan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa

4) Doakan seluruh Majelis dan Gembala Sidang GIA Jemursari dalam memikirkan kemajuan dari gereja kita supaya Tuhan dipermuliakan

5) Doakan hubungan antar negara (Amerika dan Tiongkok), kiranya kedua negara boleh saling menahan diri sehingga tidak memperparah keadaan dunia saat ini

(khususnya dalam hal perdamaian dan ekonomi dunia)

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beribadah secara online hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Jangan Khawatir*

*Matius 6:25-34*

_*Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?*_

*Matius 6:27*

Apakah dengan percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka pasti kita masuk sorga? Belum tentu! Karena jika seseorang sungguh percaya kepada Tuhan Yesus maka orang tersebut akan semakin menjauhi kekhawatiran. Jika kita mengaku percaya tetapi hidup lebih banyak khawatir ini itu, maka sesungguhnya kita bukan orang percaya.

Di dalam Matius 6:31 dan 34, Yesus dengan sangat tegas mengatakan, “Jangan kamu kuatir!” Mengapa?

(17)

(1) Kekhawatiran itu tidak ada gunanya (ay. 27). Kekhawatiran tidak memberi manfaat apa-apa terhadap kehidupan kita. Ia melumpuhkan semangat dan merusak kehidupan manusia. Ia juga membuat kita hidup dalam ketakutan dan tidak berani berbuat sesuatu untuk mengatasinya.

(2) Kekhawatiran memperlihatkan ketidakpercayaan kita kepada kehendak Tuhan (ay.

31-32). Kekhawatiran memperlihatkan lemahnya kepercayaan dan penyerahan diri kita kepada Tuhan. Semakin besar kekhawatiran kita berarti semakin lemah dan buruk hubungan kita dengan Tuhan.

Dalam bahasa Yunani, kekhawatiran berarti memecah belah pikiran sehingga tidak bisa melihat jalan terbaik karena selalu terjebak pada perasaan mendua hati. Itu sebabnya mengapa kekhawatiran justru akan mengeringkan kekuatan diri sendiri dan

menyebabkan orang yang kita khawatirkan justru tenggelam dalam berbagai masalah.

Tuhan Yesus mau kita menjauhkan diri dari kekhawatiran sehingga damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita. Mengapa hati kita tidak damai? Salah satu masalah yang paling hakiki adalah karena membiarkan diri kita dikuasai kekhawatiran!

Walau kreativitas dibatasi, karya diimitasi, honor dikebiri, aku dicurigai dan dibicarakan tanpa konfirmasi, lantas dicekal ke sana ke mari, tak harus aku khawatir. Karena jika Tuhan menyertai, maka di mana pun dan apa pun juga aku akan tetap melangkah pasti.

Bukan karena kamu, juga bukan karena mereka, tetapi karena Dia. Ya, Dia, Tuhan yang selalu pegang tanganku.

Saudaraku, ingatlah betapa banyak pertolongan Tuhan yang sudah dinyatakan kepada Anda. Mengapa masih saja Anda menghina Tuhan yang juga menguasai masa depan Anda? Jangan khawatir, lihatlah Tuhan Yesus mengulurkan tangan-Nya kepada Anda.

Salam jauhi khawatir.

KEKHAWATIRAN HANYA MENJAUHKAN ANDA DARI DAMAI SEJAHTERA YANG SUDAH DIJANJIKAN TUHAN YESUS

*POKOK DOA*

1) Bersyukur untukm ibadah online GIA JEMURSARI hari ini, kiranya Jemaat dalam kesulitan, situasi yang tidak mudah tetap berani memberitakan Firman Tuhan

2) Berdoa semoga pengujian vaksin dapat berjalan dengan baik. Kiranya Tuhan memberikan hikmat kepada para ilmuwan yang terus berjuang

3) Berdoa kiranya Tuhan memberikan pengertian kepada setiap masyarakat di Indonesia untuk patuh dan taat menjalankan setiap protokol kesehatan

4) Berdoa kiranya pemerintah diberi hikmat untuk membuat langkah yang tepat dalam menangani krisis dan juga penyebaran virus covid 19 di Indonesia

5) Berdoa kiranya setiap keluarga diberikan kesatuan dimasa pandemi ini. Tetap bersatu di dalam doa, ibadah dan pembacaan firman, sehingga setiap keluarga bisa tetap bertumbuh dalam iman, kasih dan pengharapan

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktivitas hari ini di dalam anugberah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

(18)

*UNCONDITIONAL*

Kisah Rasul 15

_*Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara- saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."*_

Kisah Rasul 15:1

Setelah melihat pekerjaan Tuhan memanggil bangsa-bangsa non Yahudi, terjadi sukacita besar di tengah-tengah orang-orang Yahudi pengikut Yesus. Tetapi beberapa golongan diantara mereka mengusulkan untuk adanya upacara penerimaan mereka menjadi Yahudi supaya mereka bisa dianggap sebagai pengikut Yesus yang sah. Di dalam pandangan orang-orang ini, mengikut Yesus adalah panggilan seorang Yahudi sejati karena Yesus adalah Mesias orang Yahudi. Itulah sebabnya mereka beranggapan jika orang-orang non Yahudi ingin menjadi pengikut Mesias orang Yahudi, mereka harus dijadikan petobat Yahudi terlebih dahulu. Inilah yang dilawan dengan sangat oleh Paulus dan Barnabas. Bagaimana mungkin penerimaan mereka diragukan jika Tuhan sendiri telah menerima mereka? Apalagi kalimat yang mengatakan bahwa untuk orang- orang non Yahudi diselamatkan, mereka perlu disunat terlebih dahulu (ay. 1). Peraturan dan cara hidup setelah diselamatkan tidak boleh dijadikan peraturan dan cara hidup sebagai syarat untuk diselamatkan. Keselamatan adalah karena anugerah dan kebaikan Tuhan saja. Tidak ada apa pun yang bisa ditambahkan untuk menjadikan kita selamat.

Tuhan memilih Abraham, bukan sebaliknya. Tuhan menyatakan Abraham benar karena percaya janji-Nya. Tuhan tidak menunggu Abraham menjadi orang benar dulu baru memberikan janji-Nya. Urutan yang telah dengan jelas dinyatakan oleh Tuhan sekarang diputarbalikkan karena ketidakmengertian orang-orang Yahudi.

Karena perdebatan yang sangat tajam, maka mereka merasa perlu datang ke Yerusalem dan memutuskan perkara ini bersama-sama dengan para rasul yang lain. Perkara ini harus diselesaikan bersama, bukan berdasarkan keputusan individu. Gereja pertama menetapkan perkara berdasarkan hikmat bersama para pemimpin yang mau tunduk kepada Kitab Suci. Jika gereja mempunyai pemimpin-pemimpin yang tidak mau berdiskusi dan saling mau menang sendiri, gereja itu akan hancur. Jika gereja

mempunyai pemimpin-pemimpin yang mau berdiskusi tetapi tidak mempunyai hikmat, maka gereja itu juga akan hancur. Jika para pemimpin mau saling berdiskusi, memiliki hikmat, tetapi tidak mempunyai ketaatan kepada Kitab Suci, maka gereja itu tetap akan hancur, karena tidak ada hikmat sejati bisa muncul jika tidak ada ketaatan kepada firman Allah di dalam Kitab Suci. Jika para pemimpin mau berdiskusi; berpikir,

berbicara, dan bertindak dengan hikmat; dan mau tunduk kepada otoritas Alkitab, maka gereja itu pasti akan diberkati dan menjadi berkat dengan limpah. Para rasul adalah para pemimpin yang berhikmat, tetapi tidak mau memutuskan segala sesuatu

sewenang-wenang dan menurut keinginan sendiri. Mereka tetap mau berdiskusi dan membicarakan hal-hal yang perlu diputuskan satu dengan lain.

Di dalam ayat 3 ada suatu kisah. Orang-orang Fenisia dan Samaria mendengar berita tentang pertobatan orang-orang dari bangsa-bangsa lain dan itu sangat membuat mereka sukacita. Mereka menyadari bahwa Tuhan sedang bekerja memenangkan kembali seluruh dunia ini bagi kemuliaan nama-Nya. Berita ini diterima dengan baik oleh orang-orang yang dahulu sering dianggap sebagai orang luar oleh orang-orang Yahudi. Mereka yang pernah mengalami disingkirkan atau tidak dianggap, mereka inilah yang lebih peka memahami kasih karunia Tuhan bagi orang-orang non Yahudi.

(19)

Tuhan tidak membedakan siapa yang Dia pilih dan Dia anugerahkan Roh Kudus-Nya.

Apakah penerimaan (atau penolakan) kita terhadap orang lain adalah penerimaan (atau penolakan) yang tepat? Jika kita menilai orang lain berdasarkan penilaian sempit, berarti kita mempunyai hati dan cara pandang yang sempit juga, dan ini perlu pertobatan.

Tuhan sudah menerima orang-orang yang berbeda dengan kita. Tuhan sudah

menjadikan mereka milik-Nya, maka kita harus belajar untuk menerima fakta ini dan menjadikan mereka saudara-saudara seiman kita. Tidak ada hati dan cara pandang lebih sempit daripada cara pandang dan hati orang yang membedakan orang lain

berdasarkan ras, suku, posisi, dan harta. Tetapi orang yang mempunyai keluasan hati akan menerima orang lain sesuai dengan penerimaan Tuhan.

*POKOK DOA*

1) Berdoa untuk Amerika Latin yang menghadapi lonjakan Corona, dan juga Hongkong yang menghadapi gelombang ke tiga

2) Berdoa agar pemerintah diberikan hikmat dalam menjaga dan mengatur perekonomian negara, khususnya ditengah tantangan resesi ekonomi dunia akibat Covid-19. Doakan juga agar masyarakat tidak lengah dalam menghadapi pandemi ini 3) Berdoa untuk orang percaya agar diberikan hati yang takut akan Tuhan, dan hikamt dalam memilah dan mengirimkan berita-berita yang bertebaran di tengah masyarakat

4) Berdoa untuk Jemaat GIA JEMURSARI dan orang percaya dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengabarkan Injil ditengah keluarga dan lingkungan, mendoakan bagi mereka yang tawar hati dan berbeban berat.

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati peristirahatan malam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktifitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*Ulangan 30:11-14*

_*"Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.*_

*Ulangan 30:11*

Mau pilih yang sukar atau yang mudah? Bila pertanyaan tersebut ditujukan kepada kita, saya yakin setiap kita akan menjawab, “Mudah!” Ini bawaan manusia. Maunya segala sesuatu mudah. Kemudahan itu semakin nyata dengan dukungan kemajuan IPTEK yang mempermudah segala sesuatu.

Kemudahan menjadi tuntutan setiap orang. Kalau bisa gampang, mengapa harus menempuh jalan sukar?

Menjadi orang Kristen mudah atau sukar? _Hmmm..._ mungkin kita harus berpikir lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan ini. _Ya,_ dari satu sisi, tidaklah sukar. Hanya

dengan percaya kepada Tuhan Yesus sudah diselamatkan. Di sisi lain, menjadi orang Kristen tidak berhenti pada “percaya” hanya di mulut. Percaya atau iman harus

diwujudkan dalam ketaatan kepada firman Tuhan. Di sinilah persoalan muncul. Banyak

(20)

orang Kristen merasa firman Tuhan itu terlalu sukar untuk dilakukan. Tuntutannya terlalu berat. Ada banyak orang Kristen mengeluh jadi orang Kristen susah. Yang lain memilih berkompromi dengan prinsip-prinsip dunia. Bagi mereka, perintah Tuhan selain sukar, juga tidak realistis dengan kondisi dunia masa kini. Sebenarnya, anggapan perintah Tuhan itu terlalu sukar ditaati, didasari kemalasan atau keengganan untuk taat.

Jadi dari awalnya sudah tidak ada motivasi atau motivasinya lemah.

Bacaan kita hari ini menegaskan bahwa Tuhan tidak memberikan firman yang terlalu sukar sehingga tidak dapat dilaksanakan. Firman itu gamblang. Tidak disembunyikan sehingga perlu cara-cara gaib untuk mendapatkan dan memahaminya. Pada ayat 14 dikatakan, “... firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu...” Artinya, Tuhan menanam firman itu di dalam hati kita. Kita bahkan bisa menyebutkan firman itu. Tuhan yang kita sembah bukan Allah yang memberikan

perintah aneh-aneh atau berlebihan. Dia bukan Allah yang mau menindas kita. Dia Allah yang penuh kasih. Apa yang Dia nyatakan adalah kehendak yang realistis demi kebaikan kita pula. Pada akhirnya, kita yang menikmati keuntungan dari ketaatan itu. Dengan kata lain, Tuhan memberkati kita melalui ketaatan kita. Mari awali hari ini dengan tekad,

“Saya mau dan saya bisa taat.”

Kiranya Tuhan menolong setiap kita untuk memperkatakan firman dan melakukannya hari lepas-hari

Selamat Berkarya untuk Tuhan Yesus Tuhan memberkati

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktifitas hari ini di dalam anugberah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

* Rendah Hati Mendahului Kebajikan*

*Matius 18:1-5*

(21)

_*Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.*_

*Matius 18:4*

Perkataan Tuhan Yesus ini mengungkapkan bahwa rendah hati adalah sikap mau menerima segala pengajaran dari Yesus, memercayai ajaran-Nya, serta melakukannya.

Kerendahan hati ini begitu penting bagi Allah, sehingga menempati urutan pertama dari Delapan Sabda Bahagia, “Berbahagialah segala orang yang rendah hatinya, karena mereka itu yang empunya kerajaan surga.” (Mat. 5:3 TL).

Dalam spiritualitas, kesempurnaan seorang Kristen bisa dicapai saat ia memiliki kekudusan. Untuk bisa menjadi kudus, kita pertama-tama harus menjadi orang yang rendah hati. Kerendahan hati adalah dasar dari semua kebajikan yang lain, sebab tanpa kerendahan hati, kita tidak dapat sungguh-sungguh memiliki kebajikan-kebajikan yang lain. Kerendahan hati juga disebut sebagai “ibu” dari semua kebajikan, sebab ia

melahirkan ketaatan, takut akan Tuhan, dan penghormatan kepada-Nya. Selain itu, karakter kesabaran, kesederhanaan, kelemahlembutan, dan kedamaian, diawali dengan sikap rendah hati.

Menurut Ignatius dari Loyola (1491-1556) terdapat tiga tingkatan kerendahan hati, yaitu:

(1) Necessary humility, yaitu penyerahan diri kepada hukum Tuhan untuk menghindari dosa berat.

(2) Perfect humility, yaitu ketidakterikatan pada kekayaan atau pun kemiskinan, kesehatan atau pun kesakitan. Yang terpenting adalah kedekatan kepada Tuhan Yesus dan menjadi berkat bagi sesama.

(3) Most perfect humility, yaitu sikap meniru Kristus, termasuk menerima dengan rela penderitaan dan penghinaan (salib), di dalam persatuan dengan Kristus, demi kasih kita kepada-Nya.

Yesus pun sudah memberikan teladan yang sempurna mengenai sikap rendah hati.

Kerendahan hati Yesus tercermin dari dua hal utama yang dilakukan-Nya selama di dunia. *Pertama,* saat Dia, sebagai Tuhan penguasa alam semesta, dengan rendah hari menjelma menjadi manusia (Flp. 2:5-8). *Kedua,* saat Dia merendahkan diri-Nya dengan rela mati di kayu salib demi menebus umat manusia.

Dengan demikian, sampai di manakah tingkat kerendahhatian kita? Yesus sendiri telah memberikan teladan yang sempurna kepada kita semua, hendaklah kita mau mendekat kepada-Nya. Jika kita tidak dekat Tuhan, pasti jauh dari rendah hati. Jika tidak rendah hati , tidak bisa melahirkan kebajikan. Mari kita memohon kepada Tuhan untuk diberi hati seperti hati-Nya. Kiranya Tuhan menolong kita untuk semakin serupa dengan Dia hari demi hari

KEBAJIKAN ADALAH SIKAP YANG TERSISA SETELAH ANDA DENGAN RENDAH HATI MENGESAMPINGKAN KEPENTINGAN PRIBADI.

*POKOK DOA*

1) Doakan agar setiap jemaat di masa yang sulit ini, tetap berharap kepada kasih setia Tuhan

2) Berdoa bencana alam yang terjadi di Indonesia, secara khusus gunung Sinabung yang kembali meletus, kiranya Tuhan menolong warga yang terdampak bencana dan pemerintah setempat dengan segera bertindak memberi bantuan

(22)

3) Berdoa bagi seluruh Jemaat yang sedang menghadapi pergumulan kesehatan, terutama yang sudah menjalani perawatan selama bertahun-tahun. Doakan juga anggota keluarga mereka yang dengan setia menemani dan memberi dukungan 4) Berdoa bagi mereka yang sedang mengalami pergumulan finansial, terutama yang sedang berusaha mencari kerja atau memulai usaha, agar Tuhan membuka jalan 5) Berdoa bagi kepemimpinan negara Amerika Serikat dan Tiongkok dan hubungan antara kedua negara tersebut

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktifitas hari ini di dalam anugberah-Nya,

Sebelum kita menikmati peristirahatan malam ini, tepat pukul 21.00 WIB mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Pemerintah dari Allah*

*Roma 13:1-7*

_*Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah;*_

*Roma 13:1*

Mudah untuk menerima pemerintah yang baik dan bersih di mana kita berdiam di suatu negara. Namun, ada kesulitan tersendi-ri untuk menerima pemerintah yang tidak baik dan kotor, yang ada karena Allah izinkan.

Jemaat di Roma sedang mengalami kondisi tidak nyaman karena menerima banyak tekanan. Pemerintahan kaisar pada zaman itu melihat orang Kristen sebagai ancaman yang harus disingkirkan. Ada pajak tinggi diberlakukan dan kaisar mengizinkan adanya penganiayaan terhadap mereka. Keadaan seperti itu bisa memicu orang Kristen untuk melakukan pemberontakan. Namun Paulus menegaskan tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah. Artinya, semua pemerintah yang ada di dunia ini ada karena izin dan perkenan Tuhan.

Allah tidak menetapkan pemerintah begitu saja tetapi pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikan kita (ay. 4). Ini bisa kita pahami sebagai "konsep hamba", yaitu bahwa tuan berhak melakukan apa pun terhadap hambanya.

Jadi, Allah mempunyai kontrol penuh atas setiap pemerintahan, raja, presiden atau siapa pun pemimpin suatu negara. Ini berbeda sekali dengan pemikiran pada zaman itu bahwa raja atau kaisar adalah titisan Allah atau bahkan dianggap Allah sendiri.

Namun, Paulus mengatakan pemerintah hanyalah hamba Allah. Kita bisa melihat kenyataannya bahwa tidak ada seorang pun yang berkuasa abadi. Negara-negara super power di masa lalu, termasuk kekaisaran Romawi, bisa jatuh bukan semata-mata karena faktor-faktor militer, ekonomi atau ada bangsa lain yang lebih kuat, melainkan karena ketetapan Allah. Tidak semua pemerintah jahat, pemerintah ada supaya ada

keteraturan. Kita harus melakukan sesuai dengan kewajiban kita. Tuhan Yesus berkata,

"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Mat. 22:21).

(23)

Pemerintah yang ada di Indonesia sekarang pun ada karena izin Allah. Kita harus hidup di negara ini sesuai dengan peraturan yang ada, dengan menaati undang-undang, membayar pajak, dan sebagainya. Hendaklah kita memandang pemerintah ini sebagai yang ditetapkan oleh Allah, bahwa Allah berdaulat dan memegang kendali penuh akan bangsa ini. Niscaya kita akan menjalani hidup lebih tenang.

Tuhan memberkati

*MERDEKA*

ALLAH BERDAULAT PENUH ATAS SETIAP PEMERINTAHAN YANG ADA DI DUNIA.

*POKOK DOA*

1) Mengucap syukur untuk kemerdekaan yang Tuhan anugerahkan bagi Indonesia.

Terus berdoa bagi para pemimpin pusat dan daerah serta anggota parlemen dalam memerintah negara ini

2) Berdoa bagi anak-anak Tuhan yang duduk dalam pemerintahan, agar Tuhan pakai untuk menjadi berkat dan tetap menjaga integritas

3) Berdoa bagi segenap masyarakat Indonesia agar bersatu untuk berjuang dalam menahan penyebaran Covid-19 dan dalam melewati krisis kesehatan dan krisis ekonomi yang sedang berlangsung

4) Berdoa bagi para Hamba Tuhan dalam pelayanan khotbah, penggembalaan, pengajaran, kepemimpinan, dll agar setiap pelayanan dapat dipakai oleh Tuhan menjadi berkat

5) Berdoa bagi jemaat agar di tengah kesibukan, kelelahan dan pergumulan tetap memelihara persekutuan dengan saudara seiman dalm hal saling memperhatikan dan menguatkan.

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktifitas hari ini di dalam anugberah-Nya,

Sebelum kita beristirahat malam ini, tepat pukul 21.00 WIB

mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Bukti Kebaikan Allah*

*1 Tawarikh 16:7-36*

_*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.*_

*1 Tawarikh 16:34*

Perikop bacaan kita hari ini berisi puji-pujian yang dinyanyikan oleh paduan suara yang pertama kali ada. Suatu pujian yang muncul karena tabut Allah dipindahkan ke Sion.

Sebuah ungkapan syukur yang menyatakan bahwa Tuhan itu baik adanya. Setidaknya, ada tiga alasan yang diungkapkan pada bagian ini, mengapa Tuhan disebut baik.

_Pertama,_ *Tuhan tidak pernah ingkar janji.* “Ia ingat untuk selama-lama-nya akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan.” (ay. 15).

Janji ini diucapkan sejak Abraham, Ishak, Yakub sampai kepada Daud. Janji yang

melewati generasi demi generasi, tidak pernah dilupakan-Nya. Tingkatan janjinya Tuhan sempurna, berbeda jauh dengan kita yang seringkali ingkar janji kepada-Nya.

(24)

_Kedua,_ *Tuhan baik karena Dia tidak pernah meninggalkan kita.* “Ketika jumlah mereka tidak seberapa, sedikit saja, dan mereka orang-orang asing di sana, dan mengembara dari bangsa yang satu ke bangsa lain, ... Ia tidak membiarkan siapa pun memeras mereka; ...” (ay. 19, 21a).

Bangsa Israel harus mengarungi jalan yang berliku dan menghadapi berbagai hal yang tidak bisa mereka selesaikan jika tanpa campur tangan Tuhan yang selalu menyertai.

Daud pun merasakan hal yang sama. Meskipun sudah diurapi sebagai raja, banyak hal sulit yang harus dihadapinya, tapi Daud tahu Allah tidak pernah meninggalkannya.

Itulah Tuhan yang baik. Dia tidak pernah tidur.

Dia tidak pernah lelah. Tuhan selalu ada untuk kita, sekalipun kita sering mengacuhkan- Nya. Jangan takut lagi! Tuhan selalu bersama kita, bahkan di saat semua orang

meninggalkan kita.

_Ketiga,_ *kasih-Nya tidak berkesudahan.* “Bahwasannya kasih untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” (ay. 34b). Bukan hanya besar, tapi kasih-Nya kepada umat, tidak ada kadaluwarsanya. Sepanjang masa, tidak pernah berkesudahan dan semuanya bisa dibuktikan melalui diri Kristus yang disalib.

Mari kita belajar bersyukur kepada Tuhan, karena Dia, Allah yang Baik dan kebaikan- Nya tidak pernah berkesudahan di dalam hidup kita. Ingatlah selalu kebaikan-Nya yang sangat-sangat berlimpah dan katakan, “Terimakasih Yesus untuk kebaikan-Mu.”

*KEBAIKAN ALLAH DIBUKTIKAN DENGAN PENYERTAAN-NYA YANG SEMPURNA*

_*Mari mengingat kebaikan-Nya*

JIKA ANDA RAGU AKAN KEBAIKAN TUHAN, INGAT KEMBALI KASIH SETIA-NYA SEPANJANG PERJALANAN HIDUP ANDA.

*POKOK DOA*

1) Berdoa agar setiap Jemaat sungguh-sungguh merendahkan diri di hadapan Allah, terus berdoa dan tetap percaya kepada Tuhan meskipun situasi tidak mudah

2) Bersyukur untuk sumber daya alam, kekayaan alam Indonesia yang indah, kiranya pemerintah mengelolah dengan baik sebagaimana mestinya

3) Berdoa untuk lembaga penegakkan hukum di Indonesia kiranya dapat menjalankan tugas dengan baik, berhikmat dan dengan penuh dengan keadilan 4) Berdoa secara khusus untuk orang percaya yang duduk dalam pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, kiranya mereka boleh menjadi saksi dan terang Kristus 5) Berdoa bagi orang-orang yang kontra dengan pemerintah yang sengaja

mengacaukan kondisi Indonesia, kiranya Tuhan memberikan kesadaran bagi mereka dan menghalau segala niat jahat mereka

6) Berdoa bagi pemerintah (Satuan Tugas Penanganan Covid-19, baik pusat maupun di daerah), Tuhan terus menganugerahkan hikmat-Nya bagi mereka Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beraktifitas hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita beristirahat malam ini, tepat pukul 21.00 WIB

mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

*Keseimbangan Hidup*

*Kejadian 26:1-17*

(25)

_*Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.*_

*Kejadian 26:12*

Apakah punya kekayaan dan menjadi kaya itu salah? Tidak. Abraham, Ishak, Yakub, Ayub, Daud, Salomo adalah orang-orang yang sangat kaya. Mereka diberkati dengan berlimpah, melebihi orang-orang lain. Ada orang yang menabur dengan bekerja mati- matian tetapi tidak mendapat hasil. Tiba-tiba kena hama, cuaca buruk atau dicuri, habislah semuanya. Namun Ishak sekali menabur, ia mendapat hasil seratus kali lipat.

Ingatlah, yang membuat kita diberkati jadi kaya itu adalah karena Tuhan. Yang banyak terjadi adalah kita lebih sering mencari berkat, bukan sumber berkat itu. Fokus kita pada kekayaan duniawi bukan pada kekayaan sorgawi. Nah, kalau sudah demikian, percuma. Kita salah karena telah jadi budak atas harta. Tuhan tidak senang itu, Dia mau kita jadi tuan atas harta.

Jika harta jadi tuan di dalam hidup maka kita dibelenggu dan diperbudak oleh harta. Itu membuat kita menderita. Akan datang segala kekhawatiran, ketakutan, kekikiran, kerakusan, dan ketegangan. Kita tidak lagi bisa menikmati harta dan kehidupan kita.

Semua terfokus pada harta, bagaimana mendapatkan harta sebanyak-banyaknya. Hidup jadi tidak lagi rileks. Tidak ada lagi hari-hari tenang, hilang sudah sukacitanya. Bahkan bisa timbul segala macam yang jahat ketika kita mulai cinta akan uang.

Kita perlu bekerja selagi hidup karena hidup memang perlu uang. Namun, jangan habiskan hidup kita hanya untuk mengejar harta, omzet, orderan sehingga kerja _“gila- gilaan”._ Atau sebaliknya jangan pula bermalas-malasan. Kalau mau berhasil dalam pekerjaan, kita harus rajin dan giat bekerja. *Ada suatu keseimbangan.* Tuhan mau kita bahagia dan seimbang supaya bisa bekerja dengan baik dan juga menikmati hidup.

Nikmatilah hidup. Kita bisa menikmati lezatnya caramel machiato, almond croissant, entah Anda menikmatinya sendiri, monggo... atau bersama keluarga atau teman, ya monggo... Nikmatilah hasil keringat dan harta Anda sendiri atau dengan berbagi kepada sesama. Melihat orang bahagia itu juga membahagiakan hati.

Yuk aaah, saya mau nikmati harta berkat dari Tuhan Yesus. Hayuu siapa mau ikut? Kita makan pangsit kuah aja nanti saya bayarin. Saya makan pangsitnya, kamu makan kuahnya.. hahaha..

SUMBER BERKAT DI DUNIA ADALAH YESUS. TIDAK PERLU KERJA MATI-MATIAN, ANDA HANYA PERLU KESEIMBANGAN DALAM MENJALANI HIDUP

*POKOK DOA*

1) Berdoa bagi setiap Jemaat yang sakit dan lemah tubuh. Tuhan yang kuatkan dan juga pulihkan

2) Berdoa bagi setiap jemaat yang mengalami berbagai pergumulan, baik dalam ekonomi, relasi dengan keluarga serta kerohanian mereka. Tuhan yang beri jalan keluar 3) Berdoa bagi Bangsa Indonesia agar masa yang sulit ini bisa terkendali. Kiranya pemimpin bangsa diberi hikmat untuk setiap keputusan yang diambil. Terus berdoa bagi setiap tim medis yang menangani kasus covid. Kiranya Tuhan terus berikan sukacita dan kekuatan

(26)

4) Mengucap syukur untuk perjanjian antara Sinovac dan Bio Farma untuk

memberi prioritas vaksin bagi Indonesia. Terus berdoa bagi kelancaran proses uji coba, produksi dan imunisasi massal

5) Berdoa bagi korban bencana dan penanganan: banjir di Tiongkok, badai laura dan marco di pantai teluk AS, kebakaran California dll

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati istirahat dimalam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktivitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu

bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*SERUPA DENGAN BAPA*

*Lukas 6:30-36*

_*Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.*_

*Lukas 6:36*

Seorang anak muda datang ke sebuah toko raksasa bahan bangunan. Ia membeli sekotak kecil paku yang harganya hanya 1,5 dolar. Sampai di kasir, ia dengan malu sambil meminta maaf mengeluarkan uang 100 dolar karena tidak punya uang kecil. Si kasir kebingungan karena tidak punya uang kembali. Berpikir sejenak, akhirnya ia kembalikan uang 100 dolar itu, membuka dompetnya sendiri dan mengeluarkan uang sebesar 1,5 dolar.

Selang tiga hari, saat si kasir sedang bekerja, datanglah supervisor toko raksasa itu bersama dua orang lainnya, yang satu si anak muda itu dan satu lainnya seorang yang lebih tua. Supervisor menyalami si kasir, sambil berkata, _“Nona kasir, kerjamu bagus sekali. Tuan pimpinan ingin memberi penghargaan dan mengangkat jabatanmu.”_

Ternyata, anak muda itu adalah anak dari salah satu pemilik jaringan toko raksasa itu.

Dalam ayat-ayat bacaan kita hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan tentang kemurahan hati.

Prinsip kemurahan hati yang diajarkan oleh Yesus adalah:

_Pertama,_ *kemurahan hati harus berdasarkan kerelaan dan ketulusan.* Tidak ada motivasi ingin mendapat kembali apa yang sudah diberikan atau balasan dalam bentuk yang lain. Pemberian yang didasari motivasi untuk mendapatkan sesuatu balasan bukanlah pemberian yang tulus dan karena itu tidak termasuk kemurahan hati.

_Kedua,_ *kemurahan hati harus rela merugi.* Kasir itu rela “rugi” karena ia bermurah hati kepada anak muda itu. Seorang yang bermurah hati tidak menghitung untung-rugi dalam perbuatannya. *Sikap hitung-hitungan tidak akan pernah menjadikan kita orang yang bermurah hati*. Saya kadangkala tidak tega menawar kepada tukang sayur atau buah karena tahu mereka sebenarnya untung tidak seberapa. Saya belajar bermurah hati.

_Ketiga,_ *kemurahan hati dinyatakan kepada orang yang tidak patut menerimanya.*

Jika kita berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, *kita tidak lebih baik daripada orang berdosa.* Mereka juga melakukan hal yang sama. *Kemurahan hati sejati

(27)

justru dinyatakan kepada orang yang tidak tahu berterima kasih kepada kita atau bahkan musuh kita.* Tentu ini sangat sulit dilakukan, tetapi inilah yang menyatakan kita adalah anak-anak Allah. Jika kita ingin menyerupai Bapa kita di sorga.

Mari bermurah hati.

MURAH HATI ADALAH SIFAT ANAK-ANAK ALLAH. IA IKHLAS MEMBERI DAN RELA MERUGI TANPA MENUNTUT BALASAN.

Selamat pagi

Selamat berkarya bagi Tuhan Yesus

Syalom, Selamat pagi..

Bersyukur untuk pemeliharan Tuhan kita bisa menikmati istirahat dimalam yang telah kita lalui dan satu kesempatan lagi, Tuhan anugerahkan bagi setiap kita menikmati hari baru. Sebelum memulai segala aktivitas sepanjang hari ini, mari terlebih dahulu

bersama-sama merenungkan firman Tuhan

~(darius)~

*Sukacita Sejati*

*Lukas 19:1-10*

_*Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."*_

*Lukas 19:5*

Perkataan Yesus ini sungguh mengejutkan Zakheus. Nadanya begitu ramah dan akrab.

Bagaikan ucapan seorang teman lama yang tidak sungkan lagi mampir di rumahnya.

Zakheus yang tadinya hanya bermaksud melihat Yesus sekilas saja, kini malah mendapat perhatian ekstra sebab Yesus mau datang ke rumahnya! Wow, luar biasa!

Zakheus-pun segera turun dari pohon dan menyambut Yesus dengan penuh sukacita. Ia mendapatkan sukacita dari Tuhan melalui perjumpaannya dengan Yesus. Sukacita yang mendorongnya untuk memulai hidup baru dengan mengikuti ajaran Kristus. Ia tidak mau lagi memeras orang lain. Ia mau memberikan setengah dari miliknya kepada orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat kepada orang-orang yang pernah

diperasnya. Ini adalah tindakan ganti rugi yang melampaui apa yang disyaratkan di dalam Taurat Musa (bdk. Kel 22:4).

Kerinduan Zakheus bertemu Tuhan Yesus membuatnya menerima kemurahan dan belas kasih dari Yesus, menjadikannya seorang yang bermurah hati dan berbelas kasih kepada

(28)

orang lain. Demi kerinduannya untuk melihat Yesus, Zakheus rela membuang gengsinya sebagai orang kaya, menyingkirkan rasa malu, dan mau bersusah-payah memanjat pohon ara. Semuanya hanya untuk satu tujuan sederhana: untuk mendapatkan sukacita sejati nan kekal.

Andaikan ku punya malaikat cinta,

kan ku minta kepadanya tuk membisikkan satu kata!

Rindu ini hanya milikmu!

Jika Mentariku sudah tidak dapat lagi menemani, kan ku nikmati kesunyian ini.

Apabila puisi indah sudah tak dapat membuat duniaku manis, biarlah ku nikmati kepahitan ini.

Namun rinduku kan senyum Mentari, memberiku kekuatan dan inspirasi.

Sudahkah kita merindukan Yesus seperti Zakheus? Apakah kita rindu “melihat Kristus”?

Hati yang terus merindukan Tuhan akan mendapat sukacita, kekuatan, hikmat, dan inspirasi dari-Nya. Mari, memiliki hati yang selalu merindukan Yesus.

Selamat pagi

Selamat berkarya bagi Kristus Tuhan Memberkati

KERINDUAN BERTEMU YESUS AKAN TERBAYARKAN OLEH SUKACITA YANG DIDAPATKAN

Syalom

Selamat malam, Bersyukur kepada Tuhan, kita bisa beribadah hari ini di dalam anugerah-Nya,

Sebelum kita beristirahat malam ini, tepat pukul 21.00 WIB

mari kita sama-sama merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama ~(darius)~

Cakap di Hadapan Raja

Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya ? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang hina. Amsal 22:29

Tahun lalu, Indonesia kedatangan tamu kehormatan, seorang raja dari Saudi Arabia.

Media massa, TV, radio, dan medsos ramai memberitakan kedatangan Yang Mulia Raja Salman. Untuk bisa bertemu dengan Sang Raja tidaklah sembarangan, ada protokoler khusus harus dilewati dan beliau memilih serta menyeleksi dengan siapa ia mau bertemu.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, Laporan Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul untuk tahun anggaran yang berakhir

Pemahaman bahwa kita adalah anak – anakNya akan mendorong kita untuk hidup seper Tuhan Yesus, agar kita dapat menjadi refleksi atau bayangan Allah.. Hidup Kristen