• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mikroprosesor Z80

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mikroprosesor Z80"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Mikroprosesor Z80

Suryanto Sutikno

A. Pendahuluan

Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikro-komputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuh-an kalkebutuh-angkebutuh-an industri, namun juga para konsumen untuk pembuatkebutuh-an alat-alat bkebutuh-antu dan mainan yang lebih canggih. Aplikasi lain dari mikrokontroler adalah dalam bidang pengukuran jarak-jauh / telemetri. Sistem telemetri ini jelas memerlukan sistem akuisi data sekaligus sistem pengiriman data secara serial (melalui transmi-ter), yang semua itu bisa diperoleh dari mikrokontroler yang digunakan. Sedikit berbeda dengan sistem komputer (yang dapat menangani berbagai macam program aplikasi), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang dapat disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada

perbandingan memori ROM & RAM-nya. Pada sistem komputer perbandingan memori ROM & RAM-nya besar, artinya program-program yang sedang digunakan disimpan dalam RAM yang kapasitasnya relatif besar, sedang rutin-rutin interface hardware disimpan dalam ROM yang kapasitasnya kecil. Untuk mikrokontroler perbandingan memori ROM & RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, ter-masuk register-register yang dipakai pada mikrokontroler yang bersangkutan.

B. Pengenalan Mikrokontroler AT89C51

Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hampir memenuhi kebutuhan pasar dan teknologi baru. Teknologi baru, di sini pengertiannya adalah teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal sehingga harganya menjadi lebih murah. Mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih baik atau canggih.

Ada perbedaan yang cukup penting antara mikroprosesor dengan mikrokontroler. Jika mikroprosesor merupakan CPU (Central Processing Unit) tanpa memori dan I/O pendukung dari sebuah komputer, maka mikrokontroler

umumnya terdiri atas CPU, memori, I/O tertentu, dan unit pendukung lainnya, misalnya Analog to Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalam mikrokontroler tersebut. Kelebihan mikrokontroler adalah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung. Terdapat berbagai jenis mikrokontroler dari berbagai

vendor yang digunakan secara luas di dunia ini. Di antaranya yang terkenal adalah

(2)

2.1.1 Komponen Dasar Mikrokontroler

Mikrokontroler umumnya terdiri dari dari CPU, memori, I/O tertentu dan unit pendukung lainnya seperti ADC (Analog Digital

Converter) yang sudah terintegrasi didalamnya.

1. Cental Processing Unit (CPU)

CPU terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali (control unit) adalah mengambil, mengkodekan, dan melaksanakan urutan instruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori. Unit pengendali menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakan operasi, aliran, dan instruksi program. Unit aritmatika dan logika berfungsi untuk melakukan proses perhitungan yang diperlukan selama program dijalankan serta mempertimbangkan suatu kondisi dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk

instruksi-instruksi berikutnya. 2. Bus Alamat

Bus alamat berfungsi sebagai sejumlah lintasan saluran pengalamatan antara alat dengan sebuah komputer. Pengalamatan ini harus ditentukan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan pengiriman sebuah instruksi dan terjadinya ketidaksesuaian antara dua buah alat yang bekerja secara bersamaan.

3. Bus Data

Bus data merupakan sejumlah lintasan saluran keluar-masuknya

data dalam suatu mikrokontroler. Pada umumnya saluran data yang masuk sama dengan saluran data yang keluar.

4. Bus Kontrol

Bus kontrol atau bus pengendali ini berfungsi untuk menyerempakan operasi mikrokontroler dengan operasi rangkaian luar. 5. Memori

Di dalam sebuah mikrokontroler terdapat suatu memori yang

berfungsi untuk menyimpan data atau program. Ada beberapa jenis memori, di antaranya adalah RAM dan ROM. Ada beberapa tingkatan

(3)

lambat dibanding register internal, yaitu antara 200 sampai 1000 ns. Memori massal dipakai untuk penyimpanan berkapasitas tinggi, biasanya berbentuk disket, pita magnetik, atau kaset.

6. Random Access Memory (RAM)

RAM merupakan memori yang dapat dibaca dan ditulis. RAM biasanya digunakan untuk menyimpan data sementara atau sering disebut dengan memori data saat program bekerja. Data yang ada pada RAM akan hilang bila catu daya dari RAM dimatikan sehingga RAM hanya dapat digunakan untuk menyimpan data sementara. Teknologi RAM dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. RAM dinamik tersusun oleh sel-sel yang menyimpan data sebagai muatan listrik pada kapasitor. Ada-tidaknya muatan yang ada pada kapasitor dijadikan oleh RAM dinamik sebagai bilangan biner 1 atau 0. Oleh karena kapasitor memiliki kecendrungan alami untuk mengosongkan muatan, RAM dinamik memerlukan pengisian muatan secara periodik untuk memelihara penyimpanan data. Pada RAM statik, nilai biner disimpan menggunakan konfigurasi gate logika flip-flop. RAM statik akan menyimpan data selama aliran daya diberikan padanya.

7. Read Only Memory (ROM)

ROM merupakan memori yang hanya dapat dibaca. Data yang disimpan di ROM tidak akan hilang meskipun tegangan catu daya

dimatikan. Berdasar sifat itu maka ROM sering dipakai untuk menyimpan program. Ada beberapa jenis ROM, diantaranya ROM,

PROM, EPROM, dan EEPROM. ROM merupakan memori yang sudah diprogram oleh pabrik. PROM dapat diprogram oleh pemakai tapi hanya dapat ditulis sekali saja. UV-EPROM merupakan PROM yang dapat diprogram atau ditulis beberapa kali dan dapat dihapus dengan sinar ultraviolet. Flash PEROM adalah PROM yang dapat ditulis ulang beberapa kali dan dapat dihapus secara elektrik atau dengan tegangan listrik. UV-EPROM harganya lebih mahal dari Flash PEROM, karena itu Flash PEROM lebih populer dan diminati programmer

mikrokontroler.

2.1.2 Mikrokontroler AT89C51

Mikrokontroler AT89C51 adalah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4KB Flash Programmable dan Erase Read Only Memory (PEROM) yang termasuk dalam keluarga Atmel. Mikrokontroler jenis ini merupakan

Chip yang menggunakan teknologi memori non-volatile, mikrokontroler

(4)

AT89C51 mempunyai memori yang terdiri atas : RAM internal sebesar 128 byte dengan alamat 00H-7Fh, dan dapat diakses menggunakan RAM address register. RAM internal ini terdiri atas Register Banks dengan 8 buah register (R0-R7). Memori lain, yaitu 21 buah Special Function

Register dimulai dari alamat 80H-FFH. RAM ini beda lokasi dengan Flash

PEROM dengan alamat 000H-7FFH. Tabel 1. Alamat RAM Internal

Special Function Register

RAM Internal

Untuk sekedar perbandingan kapasitas memori, Tabel 2 berikut memperlihatkan kapasitas memori dari mikrokontroler seri AT89XXX. Tabel 2. Kapasitas Memori Mikrokontroler seri AT89XXX.

Type RAM Flash Memory EEPROM

AT89C51/S51 8 x 128 byte 4 Kbyte Tidak

AT89C52/S52 8 x 256 byte 4 Kbyte Tidak

AT89C55 8 x 256 byte 4 Kbyte Tidak

AT89S53 8 x 256 byte 4 Kbyte Tidak

AT89S8252 8 x 256 byte 4 Kbyte 4 Kbyte

2.1.3 Arsitektur Mikrokontroler AT89C51

Sebuah mikrokontroler dapat bekerja bila di dalam mikrokontroler tersebut terdapat sebuah program yang berisi instruksi-instruksi yang akan digunakan untuk menjalankan sistem mikrokontroler tersebut. Pada prinsipnya program pada mikrokontroler dijalankan secara bertahap, jadi

pada program itu sendiri terdapat beberapa set instruksi dan tiap instruksi itu dijalankan secara bertahap atau berurutan.

Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh mikrokontroler AT89C51 adalah sebagai berikut:

a. Sebuah CPU 8 bit.

b. Osilator internal dan rangkaian pewaktu. c. RAM internal 128 byte.

d. Flash memori 4 Kbyte.

e. Lima buah jalur interupsi (dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi internal).

(5)

g. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART. h. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika.

i. Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik pada frekuensi 12 MHz.

Berdasarkan susunan kaki yang terdapat pada Gambar 2 mikrokontroler AT89C51 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. VCC

Vcc digunakan sebagai catu daya (+) yang dibutuhkan mikrokontroler

AT89C51. b. GND

GND digunakan sebagai ground .

Gambar 1. Mikrokontroler seri AT89C51

c. RST (Reset)

Berfungsi sebagai masukan reset. Kondisi high selama 2 siklus mesin selama osilator bekerja akan me-reset mikrokontroler yang bersangkutan. d. ALE/PROG

Keluaran ALE atau Address Latch Enable akan menghasilkan pulsa-pulsa untuk mengunci byte rendah (low byte) alamat selama mengakses memori eksternal. Kaki ini juga berfungsi sebagai masukan pulsa program (the

program pulse input) atau PROG selama pemrograman flash. Pada

operasi normal, ALE akan berpulsa dengan laju 1/6 dari frekuensi kristal dan dapat digunakan sebagai pewaktuan (timing) atau pendetakan

(6)

atau MOVC. Selain itu, kaki ini akan secara lemah di-pulled high. Mematikan bit ALE tidak akan ada efeknya jika mikrokontroler mengeksekusi program secara eksternal.

e. Port 0

Port 0 merupakan port paralel 8 bit dua arah. Posisi Least Significant Bit

(LSB) terletak pada kaki 39 dan Most Significant Bit (MSB) terletak pada kaki 32.

Gambar 2. Bit Port 0

Port 0 juga merupakan port keluaran/masukkan (I/O) bertipe open

drain bidirectional, dan sebagai port keluaran, masing-masing kaki dapat

menyerap arus (sink) delapan masukkan TTL (sekitar 3,8 mA). Pada saat ‘1’ dituliskan ke kaki-kaki Port 0 ini, maka kaki-kaki Port 0 dapat

digu-nakan sebagai masukan berimpedansi tinggi. Port 0 juga dapat dikonfi-gurasi sebagai bus alamat/data bagian rendah (low byte) selama proses pengaksesan memori data dan program eksternal. Jika digunakan dalam mode ini Port 0 memiliki pull-up internal. Port 0 juga menerima kode-kode yang dikirimkan kepadanya selama proses pemrograman dan mengeluarkan kode-kode selama proses verifikasi program yang telah ter-simpan dalam flash. Dalam hal ini dibutuhkan pull-up eksternal selama proses verifikasi program.

f. Port 1

Port 1 merupakan port paralel 8 bit dua arah. Posisi LSB terletak pada

(7)

Gambar 3. Bit Port 1

Port 1 merupakan port I/O dua arah yang dilengkapi dengan pull-up

internal. Penyangga keluaran Port 1 mampu memberikan / menyerap

arus empat masukan TTL (sekitar 1,6mA). Jika ‘1’ dituliskan ke

kaki-kaki Port 1, maka masing-masing kaki-kaki akan di-pulled high dengan

pull-up internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Apabila

kaki-kaki Port 1 dihubungkan ke ground (di-pulled low), maka

masing-masing kaki akan memberikan arus (source) karena di-pulled high secara internal. Port 1 juga menerima alamat bagian rendah (low byte) selama pemrograman dan verifikasi flash.

g. Port 2

Port 2 merupakan port paralel 8 bit dua arah. Port ini mengirim byte

ala-mat-alamat bila dilakukan pengaksesan memori eksternal. LSB terletak pada kaki 21 dan MSB terletak pada kaki 28.

Gambar 4. Bit Port 2

Penyangga keluaran Port 2 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL (sekitar 1,6 mA). Jika ‘1’ dituliskan ke kaki-kaki Port 2,

(8)

disediakan. Selama pengaksesan memori data eksternal yang menggunakan perintah dengan alamat 8 bit (misalnya: MOVX @Ri),

Port 2 akan mengirimkan isi dari SFR P2. Port 2 juga menerima alamat

bagian tinggi selama pemrograman dan verifikasi flash. h. Port 3

Port 3 merupakan port paralel 8 bit dua arah. LSB terletak pada kaki 10 dan MSB terletak pada kaki 17. Port ini mempunyai beberapa fungsi khusus yaitu:

Tabel 3. Fungsi khusus kaki-kaki pada port 3

KAKI PORT 3 FUNGSI KHUSUS P3.0 RXD (port input serial)

P3.1 TXD (port output serial)

P3.2 INT0 (interrupt eksternal 0) P3.3 INT1 (interrupt eksternal 1)

P3.4 T0 (input eksternal timer 0)

P3.5 T1 (input eksternal timer 1)

P3.6 WR (perintah write pada memori eksternal)

P3.7 RD (perintah read pada memori eksternal)

Port 3 merupakan port I/O dua arah dengan dilengkapi pull-up

internal. Penyangga keluaran Port 3 mampu memberikan / menyerap arus

empat masukan TTL (sekitar 1,6 mA).

Gambar 5. Bit Port 3

Jika ‘1’ dituliskan ke kaki-kaki Port 3, maka masing-masing kaki akan

di-pulled high dengan pull-up internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Apabila kaki-kaki Port 3 dihubungkan ke ground

(di-pullup low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus (source) karena di-pulled high secara internal.

(9)

Merupakan sinyal baca untuk memori program eksternal. Saat mikrokontroler keluarga 51 menjalankan program dari memori

(10)

Gambar 6. Diagram blok AT89C51

j. EA/Vpp (External Access Enable)

EA harus selalu dihubungkan ke ground, jika mikrokontroler akan

mengeksekusi program dari memori eksternal lokasi 0000h hingga FFFFh. Selain dari itu, EA harus dihubungkan ke Vcc agar mikrokontroler mengakses program secara internal.

k. XTAL 1

XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilator. l. XTAL 2

XTAL 2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilator.

DAFTAR PUSTAKA

Ambar Tri Utomo, Ramadani Syahputra, I., 2011. Implementasi Mikrokontroller Sebagai Pengukur Suhu Delapan Ruangan. Pengukur Suhu, 4(Pengukur Suhu Delapan Ruangan), pp.153–159.

Chamim, A.N.N. & Iswanto, 2011. Implementasi Mikrokontroler Untuk Pengendalian Lampu Dengan Sms. In Prosending Retii 6.

Iswanto, 2008. Design dan Implementasi Sistem Embedded Mikrokontroler

ATMEGA8535 dengan Bahasa Basic, Yogyakarta: Gava Media.

Iswanto, I., 2008. Antarmuka Port Pararel dan Port Serial dengan Delphi 6 Compatible

Sistem Operasi Windows, Gava Media.

Iswanto, I., 2009. Belajar Sendiri Mikrokontroller AT90S2313 Dengan Basic Compiler, Andi Publisher.

Iswanto, I., 2007. Membangun Aplikasi Berbasis PHP 5 dan Firebird 1.5, Andi Publisher.

Iswanto, I. & Raharja, N.M., 2010. Sistem monitoring dan peringatan dini tanah longsor. In Simposium Nasional RAPI IX 2010. pp. 54–62.

Iswanto, I., Raharja, N.M. & Subardono, A., 2009. Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor Berbasis Atmega8535. In Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF

2009). pp. 53–57.

ISWANTO, JAMAL, A. & SETIADY, F., 2011. Implementasi Telepon Seluler sebagai Kendali Lampu Jarak Jauh. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 14(1), pp.81–85. Prasetya, D.B., Iswanto & Sadad, R.T.A., 2010. Implementasi Mikrokontroler Sebagai

Pengendali Kapasitor Untuk Perbaikan Faktor Daya Otomatis pada Jaringan Listrik.

SEMESTA TEKNIKA, 13(2), pp.181–192.

Sadad, R.T.A. & Iswanto, 2011. Peranan Teknologi Solar Cell dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil dan Menengah. SEMESTA TEKNIKA, 14(1), pp.58–63.

Gambar

Tabel 2. Kapasitas Memori Mikrokontroler seri AT89XXX.
Gambar 1. Mikrokontroler seri AT89C51
Gambar 2. Bit Port 0
Gambar 4. Bit Port 2
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk

INSTITUT PERTANIAN BOGOR. FAKULTAS TEKNOLOGI

Menurut peneliti perbedaan peningkatan respons perilaku adaptif penggunaan bidai infus bidai biasa kelompok kontrol dengan bidai infus bergambar kelompok perlakuan enam jam ke dua

Persamaan transpor pencemar didapat dari sebuah elemen volume media rpori yang diturunkan dari hukum kekekalan massa merupakan Persamaan Diferensial Parsial (PDP).

MANAJEMEN LABA DAN RISIKO PASAR TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan tentang respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi di kelas VIII SMP Negeri 9 Kota

[r]

TERENGGANU PPD DUNGUN TBA1022 SK PASIR RAJA KG... SEKOLAH TERENGGANU