RSUP H. Adam Malik Medan
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
Nciho Arbei C. Capah 102500050
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. H dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di RSUP H. Adam Malik Medan. Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada Ayahanda Wahidin Capah, S.Pd dan Ibu Rosmaida Sinaga tercinta yang telah memberikan dukungan baik dalam bentuk moril dan materil dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Terima kasih atas semua pengorbanan, kasih sayang dan doa yang telah diberikan.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penyusunan laporan akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Deddy Ardinata selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Erniyati S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Nur Afi Darti S.Kp, Mkep selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen penguji yang telah memberikan kebijakannya
4. Ibu Siti Saidah S.Kp, M.Kep, Sp.Mat selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pemikiran serta dengan sabar memberikan bimbingan dan arahannya
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
6. Pasien kelolaan saya yang telah bersedia menjadi pasien kelolaan saya untuk melakukan Asuhan Keperawatan
7. Bang Arif, Kak Ivo dan Kak Juni yang telah memberikan dukungan selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
Utara khususnya program studi D III keperawatan 2010
11. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini dikemudian hari. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2013
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Tujuan ... 3
C. Manfaat ... 3
BABII PENGELOLAAN KASUS... 5
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi... 5
1. Pengkajian ... 5
2. Analisa Data ... 8
3. Rumusan Masalah... 9
4. Perencanaan ... 9
B. Asuhan Keperawatan Kasus... 11
1. Pengkajian ... 11
2. Analisa Data ... 19
3. Rumusan Masalah... 20
4. Perencanaan ... 21
5. Implementasi ... 25
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 27
A. Kesimpulan... 27
B. Saran ... 27 DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (Judith M. Wilkinson).
Memelihara status nutrisi pasien kanker penting dilakukan untuk mempertahankan status nutrisi pasien dalam keadaan baik. Kebanyakan pasien kanker mengalami penurunan berat badan sampai tingkat tertentu selama masa penyakit mereka (Brunner dan Suddarth, 2002).
Pasien kanker serviks stadium lanjut dengan terapi kemoradiasi beresiko mengalami malnutrisi disebabkan oleh kakeksia kanker dan efek samping kemoradiasi. Efek samping kemoradiasi berupa mual, muntah, dan diare menyebabkan penurunan asupan energi dan protein. Malnutrisi dan asupan energi protein yang tidak adekuat berhubungan erat dengan hasil kemoradiasi dan kualitas hidup pasien (Mirzana Ismi Maulvi, 2008).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. H di Ruangan Rindu B1 Kamar III3, yang menjadi prioritas masalah terkait dengan kebutuhan dasar manusia adalah nutrisi. Dari pengkajian terhadap pola makan dan minum ditemukan data bahwa Ny.A makan dua kali sehari, selera makan berkurang, terdapat nyeri di ulu hati, mual dan muntah, serta minum air putih kurang dari satu liter perhari. Hasil pemeriksaan laboratorium Ny. H juga menjadi petunjuk penentuan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi. Mual dan muntah sebagai akibat dari tindakan kemoterapi menjadi salah satu pendorong timbulnya anoreksia pada pasien kanker sreviks.
serviks dengan sekitar 90% terdapat di negara berkembang. Pada tahun 2005 telah terjadi sekitar 260.000 kematian akibat kanker serviks dan sekitar 95% terjadi di negara-negara sedang berkembang (WHO, 2006). Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut (YKI, 2008).
Karya Tulis Ilmiah (KTI) perlu dilakukan untuk membahas masalah-masalah keperawatan pada klien yang dalam hal ini penulis mengangkat masalah-masalah kebutuhan dasar nutrisi pada pasien dengan kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan. Penulis mengangkat judul ini dengan melihat dari penderita kanker serviks yang menjalani rangkaian terapi seperti kemoterapi akan mengalami efek samping seperti perdarahan, depresi sumsum tulang yang memudahkan terjadinya infeksi, mual, muntah, anoreksia, stomatitis, dan kerontokan rambut (Herdata, 2008). Untuk itu penulis mengangkat masalah kebutuhan dasar nutrisi dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Pembahasan dilakukan dengan menggunakan proses keperawatan mulai dari pengkajian, analisa data, rumusan masalah, perencanaan dan evaluasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif bagi pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi pada pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi
b. Menentukan diagnosa keperawatan pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi
c. Merencanakan intervensi pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi
e. Melakukan evaluasi pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi
C. Manfaat
1. Peneliti
Manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi peneliti adalah untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi.
2. Bagi praktik keperawatan
Adapun manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi praktik keperawatan adalah menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi perawat untuk meningkatkan pelayanan keperawatan khususnya pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi
3. Bagi instansi pendidikan
Manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi instansi pendidikan adalah sebagai tolok ukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa D3 keperawatan.
4. Bagi pasien
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Nutrisi
Pasien kanker serviks stadium lanjut dengan terapi kemoradiasi mengalami malnutrisi disebabkan oleh kakeksia kanker dan efek samping kemoradiasi. Efek samping kemoradiasi berupa mual, muntah, dan diare menyebabkan penurunan asupan energi dan protein. Malnutrisi dan asupan energi protein yang tidak adekuat berhubungan erat dengan hasil kemoradiasi dan kualitas hidup pasien (Mirzana Ismi Maulvi, 2008).
Perubahan pola nutrisi karena efek mual muntah secara terus menerus akan mempengaruhi status nutrisi pasien kanker dengan kemoterapi. Hariani (2006) menjelaskan, status nutrisi juga dapat mempengaruhi hasil dari pengobatan kemoterapi. Penderita dengan malnutrisi sering tidak dapat mentoleransi terapi termasuk kemoterapi dan lebih mempunyai kecenderungan mengalami lebih banyak efek samping terhadap terapi kanker. Pada sebuah penelitian tentang status nutrisi dan psikologis pada pasien kanker gastrointestinal, didapatkan hasil bahwa status nutrisi yang buruk dan kecemasan dapat mempengaruhi beratnya efek samping treatment kanker (Tian, Chen dan Hang, 2007).
Keluhan fisik selain mual muntah yang dialami oleh pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi adalah fatigue atau lemah dan lesu. Keluhan fisik berupa mual muntah dan keletihan yang berat serta kondisi psikologis yang kurang baik akan semakin memperburuk kondisi pasien. Penurunan kondisi pasien secara fisik dan psikologis akan dapat mempengaruhi proses pemberian kemoterapi pada seri selanjutnya, di mana efek lanjut yang kurang baik atau terapi yang tidak dapat memberikan hasil yang optimal.
1. Pengkajian
melanjutkan pengobatan antineoplastik. Perubahan dalam status nutrisi dan penurunan berat badan mungkin sekunder terhadap masukan protein dan kalori, efek lokal dari tumor, penyakit sistemik, efek samping pengobatan atau status emosional pasien.
Berat badan dan masukan kalori pasien dipantau setiap hari. Informasi lain yang dikumpulkan dari pengkajian termasuk riwayat diet, setiap episode anoreksia, perubahan nafsu makan, situasi dan makanan yang memperburuk atau meredakan anoreksia, dan riwayat medikasi. Kesulitan dalam mengunyah atau menelan ditetapkan dan kejadian mual, muntah, dan diare dicatat.
Data klinis dan laboratorium yang berguna dalam mengkaji status nutrisi pasien termasuk pengukuran antropometri (lingkaran kulit trisep dan lingkar lengan atas tengah), kadar protein serum (albumin dan transferin), jumlah limfosit, kadar hemoglobin, hematokrit, kadar kreatinin urin dan kadar besi serum.
Di dalam pengkajian, informasi yang perlu dikaji adalah: 1. Data dasar
Pengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjang. Data dasar meliputi :
a. Data Pasien
Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan jumlah anak, agama, alamat jenis kelamin dan pendidikan terakhir.
b. Keluhan Utama
Pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan disertai keputihan menyerupai air.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul keluhan seperti : perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.
d. Riwayat Penyakit Sebelumnya Data yang perlu dikaji adalah :
e. Keadaan Psiko-sosial-ekonomi dan Budaya:
Kanker serviks sering dijumpai pada kelompok sosial ekonomi yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan atau gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat personal hygiene terutama kebersihan dari saluran urogenital.
2. Data khusus
Data khusus yang dikaji meliputi : a. Riwayat kebidanan
Data yang perlu dikaji antaralain: paritas, kelainan menstruasi, lama, jumlah dan warna darah, adakah hubungan perdarahan dengan aktifitas, apakah darah keluar setelah koitus, dan pekerjaan yang dilakukan sekarang.
b. Pemeriksaan penunjang
Sitologi dengan cara pemeriksaan Pap Smear, koloskopi, servikografi, pemeriksaan visual langsung, gineskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan pada pasien kanker serviks.
3. Riwayat Ginekologi
Data yang perlu dikaji dari riwayat ginekologi yaitu karakteristik menstruasi, menarche, periode menstruasi terakhir, pengalaman menstruasi, pendarahan tengah siklus, menopause, penggunaan alat kontrasepsi, usia pada saat kehamilan pertama, dan penyakit menular seksual.
4. Status Obstetrik
Pada status obstetrik, data dikaji dengan menggunakan tabel seperti di bawah ini
G:____ P: ____ A: ____ HPHT:__________ TTP:_______
No Umur Komplikasi/Masalah Kondisi
Anak Penolong Kehamilan Persalinan Nifas
5. Riwayat Medis Masa Lalu
6. Gaya Hidup
Pada pengkajian gaya hidup, hal-hal yang perlu ditanyakan antarlain : riwayat konsumsi kafein, alkohol dan obat-obatan. Selain itu, riwayat praktik seks yang tidak aman juga perlu dikaji dari pasien.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Data yang perlu dikaji pada riwayat kesehatan keluarga yaitu : penyakit keturunan, penyakit saat ini dalam keluarga, genogram dan riwayat psikososial.
2. Analisa Data
Symptom Ethiology Problem
Ds :
- Pasien mengatakan merasa mual muntah sehingga tidak nafsu makan. - Pasien mengatakan
sangat lemah. Do :
- TB : 158 cm - Penurunan berat
badan (+) BB awal : 60 kg BB saat ini : 50 kg - IMT :20,02 - Sklera anemis - Hasil pemeriksaan
Albumin : 3,2 gr% Globulin : 2,2 gr%
Keganasan mendesak jaringan sekitar
Peningkatan suplai nutrisi ke jaringan kanker
Hipermetabolis ke jaringan
Suplai nutrisi ke jaringan lain menurun
Berat badan menurun
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Rumusan Masalah
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan perubahan gastrointestinal akibat tindakan kemoterapi ditandai dengan mual dan muntah.
4. Perencanaan
Hari/
tanggal No.
Dx Perencanaan Keperawatan
1 Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan:
1. Kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil:
1. Tidak terjadi penurunan berat badan dan Indeks Massa Tubuh
2. Nilai laboratorium dalam batas normal 3. Porsi makan yang disediakan habis 4. Mual dan muntah berkurang
Rencana Tindakan Rasional
1. Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin dan elektrolit.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan perubahan status nutrisi.
2. Pantau perubahan Indeks massa Tubuh.
IMT merupakan salah satu indikator terjadinya
perubahan pola nutrisi.
3. Kaji derajat kesulitan mengunyah/menelan. 4. Kaji warna, jumlah dan frekuensi
muntah.
Mengindifikasi komplikasi lebih lanjut.
menstimulasi nafsu
makan dan
meningkatkan pembentukan saliva.
6. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan.
Pemenuhan
kebutuhan nutrisi yang adekuat mempercepat terjadinya pemulihan. 7. Anjurkan makan sedikit tapi
sering.
Pemberian
makanan yang lebih
kecil yang
diberikan lebih sering akan lebih mudah ditoleransi karena tidak terjadi rasa kenyang dengan cepat. 8. Kolaborasi pemasangan NGT. Pemasangan NGT
dapat mengatasi masalah anoreksia. 9. Kolaborasi pemberian nutrisi
parenteral.
Pemberian nutrisi parenteral sebagai alternatif
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. PENGKAJIAN
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Dolok Merawan Kec. Pematang Siantar Tanggal Masuk RS : 12 Juli 2013
No. Register : 00.56.27.03 Ruangan/kamar : RINDU B I/ III3 Golongan darah : B
Tanggal pengkajian : 17 Juli 2013 Tanggal operasi :
-Diagnosa Medis : Kanker Serviks Stadium IIa
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan selalu merasa mual, muntah pada saat akan makan dan kehilangan selera makan. Pasien merasa lemah, kekurangan kemampuan untuk mengunyah.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Penyebab mual dan muntah adalah hygiene yang buruk dan efek samping dari kemoterapi
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan
Pasien merasakan mual dan tidak dapat makan. Muntah selalu terjadi setiap makan.
2. Bagaimana dilihat
Muntahan tampak berwarna kuning, sekitar 50cc setiap kali muntah
C. Region
1. Dimana lokasinya
Lokasinya di saluran gastrointestinal 2. Apakah menyebar
Tidak menyebar
D. Severity
Mual dan muntah mengganggu aktivitas pasien
E. Time
Mual dan muntah sudah dialami ± 1 minggu ini.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Tidak ada penyakit berarti yang pernah dialami pasien. B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Tidak ada tindakan yang dilakukan. C. Pernah dirawat/dioperasi
Pasien belum pernah dirawat dan belum pernah dilakukan operasi. D. Lama dirawat
Pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. E. Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi. F. Imunisasi
Pasien mengatakan tidak mengetahui apakah diimunisasi atau tidak.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
B. Saudara kandung
Kesehatan saudara kandung baik, tidak ada penyakit berarti yang dialami.
C. Penyakit keturunan yang ada
Tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga pasien. D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. E. Anggota keluarga yang meninggal
Anggota keluarga yang meninggal adalah orang tua pasien. F. Penyebab meninggal
Penyebab meninggalnya orang tua klien adalah penyakit.
VI. RIWAYAT OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
A. Obstetrik
Pasien pernah hamil dan melahirkan. Jumlah anak pasien sebanyak lima orang. Persalinan dilakukan secara normal. Pasien pernah mengalami keguguran secara spontan. Selama tiga hari sesudah keguguran, pasien mengalami sakit perut namun tidak mengalami perdarahan dalam waktu yang lama. Pasien tidak pernah menggunakan alat KB.
B. Ginekologi
VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mengatakan bahwa penyakitnya sangat parah dan susah untuk disembuhkan. Klien ragu apakah dapat sembuh dari penyakitnya. B. Konsep diri
a) Gambaran diri : Klien mengatakan percaya diri dengan bentuk tubuhnya
b) Ideal diri : Klien ragu apakah dapat sembuh dari penyakitnya
c) Harga diri : Klien merasa harga dirinya terganggu akibat penyakit
d) Peran diri : Klien kehilangan peran dirinya sebagai ibu e) Identitas : Klien merupakan seorang lulusan SMA C. Keadaan emosi
Klien tidak memiliki strategi koping yang baik. Klien mudah cemas terhadap penyakitnya.
D. Hubungan Sosial
a) Orang yang berarti
Orang yang berarti bagi klien adalah suami dan anaknya b) Hubungan dengan keluarga
Klien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik c) Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan hubungan dengan orang lain baik. Hal ini juga dapat dilihat dari orang yang mengunjungi kllien di rumah sakit d) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
E. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan : Klien beragama protestan dan mengikuti adat istiadat yang
berlaku dalam
kebudayaannya.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
B. Tanda-tanda vital
a) Suhu tubuh : 38,6o C
b) Tekanan darah : 140/90 mmHg
c) Nadi : 110 x/i
d) Pernafasan : 28 x/i
e) Skala nyeri : 8
f) TB : 158 cm
g) BB awal : 60 kg
h) BB saat ini : 50 kg
C. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala dan rambut
a) Bentuk : Simetris
b) Ubun-ubun : Tidak ada benjolan
c) Kulit kepala : Tidak ada tanda-tanda
kerusakan kulit. Rambut
a) Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut merata
b) Bau : Rambut berminyak, berbau,
dan kebersihan kurang terjaga
c) Warna Kulit : Normal (Cokelat)
Wajah
a) Warna kulit : Cokelat
b) Struktur wajah : Bulat
Mata
a) Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris
c) Konjungtiva dan sklera : Tidak ada ikterik, sklera anemis
d) Pupil : Dilatasi pupil 2mm
e) Kornea dan iris : Tidak ada kelainan
f) Visus dan tekanan bola mata : Tidak dilakukan pengukuran
Hidung
a) Tulang hidung dan posisi septum nasi :
Tulang hidung tepat ditengah. Septum nasi simetris b) Lubang hidung:
Tidak ada sumbatan pada lubang hidung c) Cuping hidung :
Tidak ada pernafasan cuping hidung Telinga
a) Bentuk telinga : Simetris kiri dan kanan
b) Ukuran telinga : Normal
c) Lubang telinga : Tidak ditemukan adanya sumbatan
d) Ketajaman pendengaran : Ketajaman pendengaran baik
Mulut dan faring
a) Keadaan bibir : Bibir kering dan pecah
b) Keadaan gusi dan gigi : Kebersihan gusi dan gigi kurang terjaga
c) Keadaan lidah : Lidah bersih
d) Orofaring : Pita suara baik, palatum tepat berada ditengah
Leher
a) Posisi trachea : Normal
b) Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid
d) Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
e) Vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis f) Denyut nadi karotis : Denyut nadi karotis teraba Pemeriksan integumen
a) Kebersihan : Kurang terjaga
b) Kehangatan : Akral hangat
c) Warna : Cokelat
d) Turgor : Turgor kembali lambat, CRT > 3 detik
e) Kelembaban : Kulit kering
f) Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit
Pemeriksaan payudara dan ketiak
a) Ukuran dan bentuk : Simetris
b) Warna payudara dan areola : Payudara : putih, Areola: Hitam c) Kondisi payudara dan puting : Payudara dan puting bersih d) Produksi ASI : Tidak ada produksi ASI e) Aksilla dan clavicula : Tidak teraba massa
Pemeriksaan thoraks/dada
a) Inspeksi thoraks : Normal
b) Pernafasan (frekuensi, irama) : Frekuensi 28 x/i, Irama teratur c) Auskultasi : Suara Nafas normal
Suara ucapan normal Tidak ada suara tambahan Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : Tidak ada yanda-tanda Cyanosis
b) Palpasi : Pulsasi teraba
c) Perkusi : Tidak ada suara tambahan
Pemeriksaan abdomen
a) Inspeksi : Abdomen simetris
b) Auskultasi : Peristaltik 7x/i, Tidak ada bunyi tambahan
c) Palpasi : Tidak teraba massa, ditemukan nyeri tekan
d) Perkusi : Timpani
Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya a) Genitalia
Distrubusi rambut pubis baik, lubang uretra kotor b) Anus dan perineum
Mukosa Recti licin, tidak ada kelainan pada perineum
Pemeriksaan muskuloskeletal/ ekstremitas
a) Kesimetrisan : ekstremitas simetris b) Kekuatan otot : Kekuatan otot normal
c) Edema : Terdapat edema pada akstremitas kiri bawah
IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Pola makan dan minum
a) Frekuensi makan/hari : Dua kali sehari
b) Nafsu/selera makan : Nafsu makan berkurang c) Nyeri ulu hati : Terdapat nyeri di ulu hati
d) Alergi : Tidak ada riwayat alergi
e) Mual dan muntah : Mual dirasakan oleh klien, muntah pada saat makan.
f) Waktu pemberian makanan : Pagi 07.30, Siang 13.00, Malam 19.00
g) Jumlah dan jenis makanan : Makanan biasa
i) Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah): Terdapat kesulitan dalam menelan dan mengunyah makanan
2. Perawatan diri/Personal Hygiene
a) Kebersihan tubuh : Kebersihan tubuh kurang
b) Kebersihan gigi dan mulut : Kebersihan gigi dan mulut kurang
c) Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kebersihan kuku kaki dan tangan kurang
3. Pola Kegiatan/Aktivitas
a) Uraian aktivitas pasien untuk mandi. Makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian atau total
Mandi : Dibantu Eliminasi : Dibantu
Makan : Mandiri Ganti pakaian : Dibantu b) Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit
Selama dirawat/sakit klien tidak dapat melakukan ibadah. Klien hanya dapat berdoa di atas tempat tidur didampingi oleh anaknya 4. Pola Eliminasi
1. BAB
a) Pola BAB : 1 kali sehari
b) Karakter feses : Lunak, Berwarna kuning c) Riwayat perdarahan : Tidak pernah
d) BAB terakhir :
-e) Diare : Pernah diare
f) Penggunaan laksatif : Tidak menggunakan laksatif 2. BAK
a) Pola BAK : 4-5 kali sehari
b) Karakter urine : Kuning, kemerahan
c) Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Nyeri saat BAK
d) Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit ginjal
e) Penggunaan diuretik : Tidak menggunakan
2. ANALISA DATA
No. Data Masalah
Keperawatan
Pasien mengatakan merasa mual muntah sehingga tidak selera makan.
Pasien mengatakan sangat lemah. Do :
TB : 158 cm
BB awal : 60 kg
BB saat ini : 50 kg
IMT :20,02
Julmlah porsi makan : seperempat dari porsi diet
Sklera anemis
Kemoterapi seri III, Hasil pemeriksaan: Albumin : 3,2 gr%
Globulin : 2,2 gr% Ds :
Pasien mengatakan sangat lemah
Pasien mengatakan sakit saat buang air kecil
Pasien mengatakan urin pernah berwarna kemerahan.
Do :
Intake cairan : 750 ml
Output : 500 ml
CRT > 3 detik
Membran mukosa kering Ds :
Pasien mengatakan merasa demam dan kedinginan, rasa nyeri meningkat Do :
Suhu Tubuh : 38,6o C
Jumlah leukosit : 11.800/ul Ds :
Pasien mengatakan sakit di perut bagian bawah
Pasien mengatakan sakit meningkat saat buang air kecil
Do :
Skala nyeri : 8
3. RUMUSAN MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2. Kekurangan volume cairan
3. Gangguan rasa nyaman nyeri 4. Resiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan perubahan gastrointestinal akibat terapi ditandai dengan mual dan muntah.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan tubuh abnormal, mual, muntah dan perdarahan ditandai dengan CRT > 3 detik, membran mukosa kering, dan intake dan output tidak seimbang.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penyakit kanker serviks dan efek pengobatan ditandai dengan skala nyeri 8.
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Hari/ Tanggal No.
Dx Perencanaan Keperawatan
1 Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan:
1. Kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil:
1. Tidak terjadi penurunan berat badan dan Indeks Massa Tubuh 2. Nilai laboratorium dalam batas normal
3. Porsi makan yang disediakan habis 4. Mual dan muntah berkurang
Rencana Tindakan Rasional
Pengkajian 1. Kaji derajat kesulitan
mengunyah/menelan.
Kesulitan mengunyah /menelan komplikasi lebih lanjut.
3. Pantau perubahan Indeks massa Tubuh.
IMT merupakan salah satu indikator terjadinya perubahan pola nutrisi.
4. Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin dan elektrolit.
Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan
perubahan status nutrisi.
Mandiri
1. Lakukan tindakan Oral Hygiene. Tindakan Oral Hygiene
menstimulasi nafsu
makan dan
meningkatkan pembentukan saliva. 2. Anjurkan makan sedikit tapi sering. Pemberian makanan
3. Tingkatkan lingkungan yang nyaman dan bersih
Meningkatkan kenyamanan Kolaborasi
1. Kolaborasi pemasangan NGT. Pemasangan NGT dapat mengatasi masalah anoreksia. 2. Kolaborasi pemberian nutrisi
parenteral.
Pemberian nutrisi parenteral sebagai alternatif pemenuhan nutrisi adekuat.
3. Kolaborasi pemberian anti muntah Mengurangi mual dan muntah
Pendidikan Kesehatan 1. Berikan pendidikan kesehatan
tentang proses mual dan muntah sebagai akibat dari tindakan kemoterapi
Pasien mengerti bahwa mual dan muntah timbul sebagai akibat dari kemoterapi
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan.
Pemenuhan
kebutuhan nutrisi
yang adekuat
mempercepat
terjadinya pemulihan. 2 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
1. Klien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat Kriteria Hasil:
1. Membran mukosa lembab 2. Turgor baik
3. TTV stabil
4. Intake dan output seimbang
Rencana Tindakan Rasional
Pengkajian
1. Pantau intake dan output cairan Mengetahui perubahan
keseimbangan cairan. 2. Pantau perubahan berat badan Mengindikasikan
kekurangan atau kelebihan cairan. 3. Pantau Vital Sign Sebagai data untuk
tindakan lebih lanjut. 4. Kaji potensial perdarahan dan jumlah
trombosit
Mengetahui jumlah cairan yang hilang. 5. Kaji turgor kulit dan kelembaban
membran mukosa
Mengetahui tingkat keparahan
kekurangan cairan. 6. Evaluasi nadi perifer dan pengisian
kapiler
kekurangan cairan. 7. Observasi adanya mual,muntah dan
perdarahan
Mengantisipasi kehilangan cairan lebih lanjut.
Mandiri 1. Anjurkan peningkatan masukan
cairan sesuai toleransi klien
Masukan cairan mengatasi
kekurangan cairan yang terjadi.
Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian cairan IV
sesuai indikasi
Mengganti cairan tubuh yang hilang lebih cepat.
Pendidikan kesehatan 1. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang jumlah asupan cairan yang harus dikonsumsi dalam sehari.
1. Pasien mengetahui asupan cairan yang dibutuhkan dalam sehari. 3 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
1. Nyeri berkurang
2. Klien dapat mengatasi nyeri Kriteria Hasil :
1. Intensitas nyeri berkurang
2. Klien mengetahui cara-cara mengatasi nyeri
Rencana Tindakan Rasional
Pengkajian 1. Kaji karakteristik nyeri yang
komprehensif yang meliputi : lokasi, kualitas, frekuensi.
Memberikan dasar untuk mengkaji perubahan pada tingkat nyeri dan mengevaluasi
intervensi. Mandiri
1. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi dan aktivitas .
Memberikan
dorongan strategi peredaan nyeri yang dapat diterima pasien. 2. Berikan posisi nyaman. Meningkatkan
perasan nyaman. Kolaborasi
Pendidikan kesehatan 1. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang teknik distraksi nyeri
1. Pasien dapat mengatasi nyeri secara mandiri 4 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Infeksi dapat dicegah Kriteria Hasil :
1. Suhu tubuh dalam rentang normal 36,5oC– 37,5o C 2. Jumlah leukosit dalam rentang normal 5000-10000/ul
3.Terbebas dari tanda atau gejala infeksi (rugor, tumor, dolor, kalor dan fungsio laesa)
4. Menunjukkan hygiene pribadi yang adekuat
Rencana Tindakan Rasional
Pengkajian 1. Pantau tanda atau gejala infeksi,
ukur Vital Sign setiap 4 jam.
Pengenalan dini tanda dan gejala infeksi akan mempercepat pencegahan
terjadinya infeksi. 2. Pantau jumlah sel darah putih dan
hitung banding setiap hari.
Meningkatnya jumlah sel darah putih mengindikasikan terjadinya infeksi. 3. Pantau tanda atau gejala infeksi, ukur
Vital Sign setiap 4 jam.
Pengenalan dini tanda dan gejala infeksi akan mempercepat penanganan dan pencegahan
terjadinya infeksi. Mandiri
1. Instruksikan untuk menjaga Hygiene pribadi.
Hygiene yang baik membantu mencegah terjadinya infeksi. 2. Ajarkan pasien teknik mencuci
tangan yang benar.
Pajanan terhadap infeksi berkurang. 3. Ajarkan pengunjung untuk mencuci
tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruangan pasien.
Meminimalkan
terjadinya infeksi sekunder.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antibiotik Mengatasi infeksi dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
Pendidikan kesehatan 1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik dan waktu mencuci tangan yang tepat kepada pasien dan keluarga
5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Hari/ tanggal
No.
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
17-06 2013
1 1. Memantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin dan elektrolit.
S : Pasien mengatakan merasa mual dan muntah, tidak selera makan. Kelemahan yang dirasakan menyebabkan
kesulitan mengunyah makanan.
O : Hasil Pemerikasaan Laboratorium: Albumin : 3,2 gr/ul Globulin : 2,2 gr/ul Terdapat kesulitan mengunyah
Mual dan muntah (+) A : Masalah belum
teratasi P : Intervensi
dilanjutkan. 2. Memantau perubahan Indeks
massa Tubuh
3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah/menelan
4. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi muntah
5. Melakukan tindakan Personal Hygiene
6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan
7. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
8. Kolaborasi pemasangan NGT 9. Kolaborasi pemberian nutrisi
parenteral 17-06
2013
2 1. Memantau intake dan output cairan
S : Pasien mengatakan merasa sangat lemah. O : Intake : 800 ml/hari
Output : 300 ml/hari Vital Sign:
TD 140/90 mmHg, HR 100x/i, RR 28x/i To 38o C
CRT > 3 detik Mual dan muntah (+) Perdarahan 100 cc A : Masalah belum
teratasi
P :Intervensi dilanjutkan 2. Memantau perubahan berat
badan
3. Memantau Vital Sign
4. Mengevaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler
5. Mengkaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa 6. Menganjurkan peningkatan
masukan cairan sesuai toleransi klien
7. Mengobservasi adanya mual,muntah dan perdarahan 8. Kolaborasi pemberian cairan IV
sesuai indikasi 17-06
2013
3 1. Mengkaji karakteristik nyeri yang komprehensif yang meliputi : lokasi, kualitas, frekuensi.
S : Pasien mengatakan dapat mengalihkan pikiran saat nyeri dan nyeri sudah
berkurang. O : Skala nyeri : 5 2. Mengajarkan penggunaan teknik
4. kolaborasi pemberian analgesik relaksasi tarik nafas dalam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 17-06
2013
4 1. Memantau tanda atau gejala infeksi, ukur Vital Sign setiap 4 jam
S : Pasien mengatakan merasa demam dan kedinginan.
O:
Vital Sign :
TD 140/90 mmHg, HR 100x/i, RR 28x/i To 38o C
Jumlah leukosit 11.800/ul A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 2. Memantau jumlah sel darah
putih dan hitung banding setiap hari
3. Menginstruksikan untuk menjaga Hygiene pribadi
4. Mengajarkan pasien teknik mencuci tangan yang benar 5. Mengajarkan pengunjung untuk
mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruangan pasien
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 17
sampai 22 Juni 2013 di RSUP H. Adam Malik Medan dapat diambil kesimpulan
bahwa yang menjadi prioritas masalah keperawatan pada Ny.H dengan diagnosa
kanker serviks adalah gangguan kebutuhan dasar nutrisi. Data – data yang
mendukung yaitu pasien mengalami mual dan muntah sebagai akibat tindakan
kemoterapi, terjadi penurunan berat badan 10 kg dari berat badan awal, sklera
anemis, kadar albumin dan globulin dalam darah masing-masing 3,2 gr% dan 2,2
gr%, serta jumlah asupan makanan hanya seperempat porsi diet.
Intervensi yang diimplementasikan terkait dengan masalah nutrisi adalah : memantau nilai laboratorium, memantau perubahan Indeks Massa Tubuh, mengkaji derajat kesulitan mengunyah/menelan, mengkaji warna, jumlah dan frekuensi muntah, melakukan tindakan personal hygiene, memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan, menganjurkan makan sedikit tapi sering, mengkolaborasi pemasangan NGT, dan mengkolaborasi pemberian nutrisi parenteral.
Dari implementasi yang dilakukan diperoleh hasil evaluasi bahwa masalah teratasi sebagian. Untuk itu direkomendasikan kepada perawat berikutnya untuk melanjutkan intervensi.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, maka disarankan sebagai berikut:
Judith, M. Wilkinson. 2006. Buku Saku Asuhan Keperawatan Berdasarkan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Edisi 2. EGC : Jakarta.
Lillian S. Brunner dan Doris S. Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 1. EGC : Jakarta
Patricia A. Potter dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. EGC: Jakarta
Triharini, Mira 2009. Hubungan Pelaksanaan Kemoterapi dan Status Nutrisi pada Pasien Kanker Serviks di RS Cipto Mangunkusum. Universitas Indonesia : Jakarta
http://www.scribd.com/doc/77442630/askep-kanker-servik
http://jfikriamrullah.wordpress.com/2011/07/14/laporan-pendahuluan-kanker- cerviks-ca-cervix-definisi-etiologi-manifestasi-klinik-patofisiologi-asuhan-keperawatan/
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan Evaluasi
1 Senin/
5. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan.
6. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi muntah.
7. Memantau perubahan Indeks massa Tubuh. 8. Memantau nilai laboratorium, albumin dan
globulin.
Mandiri
4. Melakukan tindakan Oral Hygiene. 5. Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
Kolaborasi
4. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi parenteral.
Pendidikan Kesehatan
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang proses mual dan muntah sebagai akibat dari tindakan kemoterapi
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan. Evaluasi :
S : Pasien mengatakan susah untuk mengunyah makanan, mual dan muntah masih ada, dan pasien merasa kurusan. Pasien juga mengatakan selera makan meningkat setelah dilakukan Oral Hygiene. Pasien mengatakan mengerti mengapa mual dan muntah sering terjadi, dan mengetahui manfaat nutriri bagi pemulihan penyakit.
O :Kesulitan menelan (+) Warna :
Jumlah : 50 cc tiap kali muntah
Frekuensi muntah : 3x/hari sebelum makan IMT : 20,02
Nilai laboratorium : Albumin : 3,2 gr/ul Globulin : 2,2 gr/ ul
proses penyembuhan. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji derajat/kesulitan untukmenelan. 2. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi
muntah.
3. Melakukan tindakan Oral Hygiene. 4. Menganjurkan makan sedikit tapi sering. 5. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi
parenteral.
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan evaluasi
1. Selasa/
1. Mengkaji derajat/kesulitan untukmengunyah. 2. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi
muntah.
Mandiri
3. Melakukan tindakan Oral Hygiene. 4. Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
Kolaborasi
5. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi parenteral.
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan masih kesulitan dalam menelan. Pasien juga mengatakan masih sering muntah, namun tindakan Oral Hygiene meningkatkan selera makan.
O : Kesulitan mengunyah (+) Warna muntah : kuning Jumlah muntah : 20 cc
Frekuensi muntah : 2 x/24 jam
Pasien dapat ,melakukan teknik makan sedikit tapi sering
Infus terpasang, nutrisi parenteral diberikan A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3. Melakukan tindakan Oral Hygiene. 4. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi
parenteral.
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Tanggal/
Hari Waktu Tindakan dan Evaluasi
1 Kamis/
19-06-3013 15.00 17.00
18.00 19.00
Pengkajian
1. Mengkaji derajat/kesulitan untuk mengunyah. 2. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi
muntah.
Mandiri
3. Melakukan tindakan Oral Hygiene. Kolaborasi
4. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi parenteral.
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan tidak kesulitan
mengunyah, muntah sudah berkurang, nafsu makan meningkat.
O : Frekuensi muntah : 0-1 x/24 jam Warna muntah : kuning
Jumlah : 20cc Konjungtiva anemis A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
1. Melakukan tindakan Oral Hygiene. 2. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan Evaluasi
2 Senin/ 8. Pantau intake dan output cairan 9. Pantau perubahan berat badan 10. Pantau Vital Sign
11. Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa
12. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 13. Observasi adanya mual,muntah dan
perdarahan
Mandiri
2. Anjurkan peningkatan masukan cairan sesuai toleransi klien
Kolaborasi
2. Kolaborasi pemberian cairan IV sesuai indikasi, RL 20 gtt/i
Pendidikan kesehatan
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang jumlah asupan cairan yang harus dikonsumsi dalam sehari.
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan urine nya sedikit, berat badan menurun. Pasien juga mengeluhkan ada perdarahan. Pasien mengatakan bahwa mual, muntah berkurang dan pasien mengatakn
sudah mengetahui jumlah asupan cairan yang harus dikonumsi.
O : Intake : 800 ml/hari Output : 300 ml/ hari
Vital Sign : TD 140/90mmHg RR : 26x/i HR : 87x/menit To : 38,70C Membran mukosa kering
CRT> 3 detik
Perdarahan : Potensial
Jumlah perdarahan : 100cc/ hari A : Masalah belumteratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Pantau intake dan output cairan 2. Pantau Vital Sign
3. Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa
4. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 5. Observasi adanya mual,muntah dan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan Evaluasi
2. Selasa/ 1. Pantau intake dan output cairan 2. Pantau Vital Sign
3. Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa
4. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 5. Observasi adanya mual, muntah dan
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV sesuai indikasi
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan dapat minum lebih banyak air putih sekitar 9 gelas perhari.
O : Intake : 900 ml/hari Output : 500 ml/ hari
Vital Sign : TD 140/90mmHg RR : 26x/i HR : 87x/menit To : 38,70C Membran mukosa lembab
CRT< 3 detik
Perdarahan : Potensial
Jumlah perdarahan : 100cc/ hari A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
1. Pantau Vital Sign
2. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler
3. Kolaborasi pemberian cairan IV sesuai indikasi, RL 20 gtt/i
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan Evaluasi
2 Kamis/
19-06-2013 16.00 16.30 18.00
Pengkajian 1. Pantau Vital Sign
2. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler Kolaborasi
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan sudah dapat minum sebanyak 12 gelas perhari.
O : CRT < 3 detik Intake : 1200 ml/hari
Output : 700 ml/ hari
Vital Sign : TD 140/90mmHg RR : 26x/i HR : 87x/menit To : 37,40C Membran mukosa lembab
CRT< 3 detik
Jumlah perdarahan : 100cc/ hari A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan Evaluasi
3. Senin/
2. Kaji karakteristik nyeri yang komprehensif yang meliputi : lokasi, kualitas, frekuensi.
Mandiri
3. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi dan aktivitas .
4. Berikan posisi nyaman. Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analgesik
Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam Pendidikan kesehatan
1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik distraksi nyeri
Evaluasi
S : Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah
O : Wajah pasien meringis Lokasi : Simphisis Pubis Intensitas nyeri : Skala nyeri 8 A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Ajarkan penggunaan teknik
3. Kolaborasi pemberian analgesik, Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik distraksi nyeri
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan Evaluasi
3 Selasa/
1. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi dan aktivitas .
2. Berikan posisi nyaman. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgesik, Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam
Pendidikan Kesehatan
1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik distraksi nyeri
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan masih ada nyeri tetapi sudah berkurang. Pasien mengatakan mampu menggunakan teknik relaksasi tarik nafas dalam.
O : Skala nyeri : 4 Wajah meringis
Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi nyeri.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
1. Berikan posisi nyaman.
2. Kolaborasi pemberian analgesik, Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan dan Evaluasi
3 Kamis/
20-06-2013
Mandiri 1. Berikan posisi nyaman.
Kolaborasi
Ketorolac 1 amp/8 jam Evaluasi :
S : Pasien mengatakan tidak merasa nyeri lagi O : Skala nyeri = 0
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/
Tanggal Waktu Tindakan Keperawatan
4 Senin/ Sign setiap 4 jam.
5. Pantau jumlah sel darah putih dan hitung banding setiap hari.
Mandiri
1. Instruksikan untuk menjaga Hygiene pribadi. 2. Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yang
benar.
3. Ajarkan pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruangan pasien.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antibiotik Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam
Pendidikan kesehatan
1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik dan waktu mencuci tangan yang tepat kepada pasien dan keluarga
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan merasa demam,
menggigil dan tulang-tulangnya terasa ngilu. O : Vital sign : TD 140/90 mmHg HR: 88x/i
RR 24x/i T : 38,7oC Jumlah Leukosit : 11.800/ul
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan teknik cuci tangan yang tepat
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari/ tanggal
Waktu Tindakan dan Evaluasi
4 Selasa/
18-06-2013
Pengkajian
1. Pantau tanda atau gejala infeksi, ukur Vital Sign setiap 4 jam.
Kolaborasi
2. Kolaborasi pemberian antibiotik Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan tidak merasa demam lagi O : Vital Sign : TD : 140/90 mmHg HR : 88x/i
RR : 24x/i T : 37,4oC