• Tidak ada hasil yang ditemukan

Web-based data infrastructure untuk sistem informasi pengelolaan DAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Web-based data infrastructure untuk sistem informasi pengelolaan DAS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

tnisiatif pengembangan Data" September

kornunikasi data, (iv) subsistern pernodelan (v) subsistern neraca surnber DAS, dan (vi) subsistern alat bantu pengarnbilan keputusan (DSS). berbagai sub-sistern saling terkait. Keterkaitan tidak hanya dari faktor fisik dalarn suatu DAS tetapi rnenghubungkannya dengan faktor-faktor non fisik, seperti: sosial-budaya, kependudukan, kelernbagaan d a n a s p e k Dengan dernikian sistern pengelolaan DAS bersifat sektor. Sistern inforrnasi DAS terpadu dernikian tidak mungkin hanya oleh satu institusi saja, harus rnelibatkan berbagai pihak yang bertanggungjawab data dan kornponen-kornponen Sistem lnforrnasi Pengelolaan DAS rnenurut kornpetensinya. integrasi data dan inforrnasi ini harus dapat dicapai pada tingkat pengelolaan sistem inforrnasi pengelolaan DAS terpadu sehingga nilai inforrnasi yang dihasilkan sebagai sintesis rnenjadi lebih komprehensif dan dicapai lebih efektif dan efisien.

Melihat realita bahwa pengembangan sistern inforrnasi pengelolaan DAS telah dilakukan oleh sejurnlah instansi dengan platform yang berbeda-beda, rnaka pengembangan basisdata terpusat untuk rnengintegrasikan inforrnasi DAS

rnenjadi pendekatan yang kurangtepat. harnbatan akan rnuncul jika pendekatan ini diterapkan, baik dari segi teknis rnaupun non teknis. Harnbatan terbesar dari segi teknis adalah perbedaan format d a t a dan platform sistern inforrnasi yang dikernbangkan, rneliputi sistern operasi, bahasa pernrograrnan, d a n database management system yang digunakan untuk rnengernbangkan sistern inforrnasi tersebut. Jika pendekatan basisdata terpusat dipaksakan untuk dilakukan, rnaka rnenyatukan data yang rnenjadi data yang terpusat pada sebuah basisdata akan rnernerlukan effort yang besar. berarti harus dilakukan perancangan ulang basisdata dengan rnenganalisis seluruh data yang terkait dengan pengelolaan DAS yang di berbagai instansi tersebut. Akibatnya akan rnuncul harnbatan non-teknis, antara lain rnasalah birokrasi dan rasa kepernilikan data dan sistern inforrnasi yangrnengharnbat proses

Pendekatan yang lebih t e p a t untuk dilakukan adalah penerapan web service. Web service rnenggunakan seperangkat teknologi standar terbuka yang rnernungkinkan inter-

operabilitas dan rnendukung inter-operabilitas kornputer yang

berinteraksi dalarn suatu jaringan. Dengan konsep ini, data dan sistern inforrnasi dibiarkan di berbagai instansi, narnun masing-masing rnenyediakan web service yang rnernungkinkan dilakukannya pertukaran data. Dengan dernikian dalarn pengelolaan DAS, penerapan konsep ini d a p a t rnernudahkan integrasi data, yaitu dengan rnelibatkan

yang bertanggungjawab d a t a data) dan kornponen-kornponen Sistern lnforrnasi Pengelolaan DAS yang rnenjadi kornpetensinya untuk saling data d a n inforrnasi.

Makalah ini rnencoba untuk rnenguraikan spesifikasi d a n

penerapan web service pada aplikasi khususnya untuk pengelolaan DAS terpadu. Sebuah prototipe akan dibuat untuk rnenunjukkan fiturpertukaran data dari platform yang berbeda. Diharapkan pendekatan yang diusulkan ini d a p a t rnendeskripsikan web based data infrastructure yangdiperlukan dalarn pengelolaan DAS terpadu.

Web Service

Web service rnerupakan salah satu bentuk irnplernentasi Service Oriented Architechture (SOA) yang d a p a t rnernberikan keuntungan bagi sebuah organisasi seperti data dan inforrnasi. Web service menggunakan seperangkat teknologi

(3)

Web-based Data Infrastructure DAS

standar terbuka yang memungkinkan inter-operabilitas antar-aplikasi dan mendukung inter-operabilitas yang berinteraksi dalam suatu jaringan. Antarmuka web service dideskripsikan dengan baku menggunakan Service Description Language (WSDL). WSDL digunakan untuk membuat dokumen XML yang rnendeskripsikan fungsi yang harus dilakukan oleh suatu

Komponen utama arsitektur web service adaiah service provider, service registry, dan service consumer. Service provider adalah penyedia service. Service disediakan untuk dapat digunakan oleh lain dalarn ini sebagai service consumer. Service consumer dapat membangun web service baru dari service lain yang diperoleh dari service provider. Dengan demikian service consumer ini berperan sebagai service provider pula. Agar suatu service dapat dimanfaatkan oleh lain, service harus didaftarkan dan dipublikasikan. Sebuah service tertentu yang disebut service registry ( d a l a m ini UDDI) m e n y e d i a k a n d u k u n g a n u n t u k rnernpublikasikan d a n menemukembalikan service. Service ini juga penyirnpanan deskripsi service yang dapat ditemukembalikan. Web service bersandar pada pola SOA. Pemetaan SOA dalam webservice beserta komponen-nya d a p a t dilihat pada Garnbari.

Find Register

Carnbar Pola SOA dalam Web Service (Manes

Web service berdasar pada sekumpulan protokol kunci. Protokol-protokol ini rnerupakan blok web service. Protokol utama antara lain (Turban e t al. 2005):

a. XML

Extensible Markup Language memungkinkan web service untuk mendukung pertukaran data antara suatu aplikasi dengan aplikasi yang lain. Sebuah dokumen XML

sebuah web service dan memasukkan detil informasi bagaimana suatu webservice

b. SOAP

Access Protocol adalah seperangkat aturan XML untuk

dapat pertukaran data antar-aplikasi di dalam suatu SOAP

(4)

DAS: Data" 5 September 2007

berbeda untuk saling beroperasi. SOAP mendefinisikan bagaimana pesan dapat dikirimkan diantara dua sistem perangkat lunak melalui penggunaan XML. Pesan

khususnya pola

c. WSDL

Web Service Description Language digunakan untuk menciptakan dokumen XML yang 'rnenggambarkan fungsionalitas yang harus oleh suatu webservice.

d. UDDI

Universal Description Discovery and Integration rnernungkinkan dibuatnya direktori publik atau privat yang d a p a t diternukernbalikan. merupakan registry dari deskripsi web service.

3. Penerapan web service Pada

Penerapan w e b service pada akan berdampak pada aspek distribusi, integrasi dan pembentukan informasi. Pada aspek distribusi, web service memungkinkan dilakukannya pendistribusian data geospasial dan aplikasi platform, sistern operasi, dan bahasa pemrograman. Pada aspek integrasi, web service memungkinkan dilakukannya pengintegrasian fungsionalitas dan data geospasial dari suatu service dengan aplikasi yang dimiliki oleh service requester. Data geospasial antara suatu dan lain dapat merniiiki p e r b e d a a n resolusi, w a k t u d a n d o m a i n . W e b service d a p a t mengintegrasikan format d a t a yang heterogen tersebut. Pada aspek pembentukan informasi, web service mernungkinkan bertambahnya informasi secara signifikan. lnformasi yang lebih komprehensif dapat dilakukan penyediaan service untuk mendukung prosedur overlay.

Penerapan konsep web service pada aplikasi terminologi CIS

service. service d a p a t dikelompokkan tiga kategori, yaitu data services, processing services d a n registry atau catalog services. Data services terkait erat dengan data spesifik dan rnenyediakan akses ke bagian data yang diperlukan. Processing services menyediakan operasi untuk mengolah dan mentransforrnasikan data dengan p a r a m e t e r y a n g didefinisikan pengguna. Registry a t a u catalog services memungkinkan pengguna dan aplikasi mengklasifikasi, mendaftarkan, rnendeskripsikan,

mencari dan rneng-akses inforrnasi mengenai a?.

Untuk merealisasasikan web service pada CIS ini, Web Feature Server (WFS) digunakan sebagai d a t a services dan Web Map Server (WMS) digunakan sebagai processing service. Aegistrasi dan publikasiservice rnemanfaatkan UDDI. lnstansiasi dari WFS berfungsi untuk menyimpan d a t a geospatial dan melayani permintaan dari service consumer. WFS menyediakanfitur d a t a vektor. Data vektor diimplementasikan dengan menggunakan G M L (Geographic Markup Language) suatu bentuk kode XML untuk mendistribusikan dan menyirnpan informasi geografis, meliputi data geornetri dan atribut geografisnya. WMS adalah service kunci dari sistem visualisasi WMS menkonstruksi peta dari data geografis yang belum diolah, data vektor dan data coverage. Peta bisasanya berforrnat (Joint Photographic Expert Group), Interchange Format), atau PNG (Portable

(5)

Web-based Data Infrastructure untuk Sistem lnformasi Pengelolaan

4. Sistem lnformasi Pengelolaan

Suatu Sistem lnformasi Pengelolaan DAS Terpadu (SIP-DAST) paling tidak terdiri subsistem, yaitu: subsistem pengukuran, subsistem informasi geografi dan basisdata spasial, subsistem komunikasi data, subsistem pemodelan spasial, subsistem neraca akuntansi sumber daya DAS, dan subsistem alat bantu pengambilan keputusan. Masing-masing subsistem ini memiliki fungsi-fungsi yang harus didefinisikan.

Fungsionalitas sistem pengelolaan DAS ini akan dasar bagi web service yang akan

dibangun.

Dari subsistern fungsionalitas lima subsistem. Fungsionalitas

komunikasi data tidak karena pengeloaan DAS yang diusulkan ini

berbasis web sehingga fungsionalitasnya telah dipenuhi oleh keberadaan jaringan Internet. menunjukkan fungsionalitas masing-masing subsistem. Dari fungsionalitas sistem

yang telah didefinisikan ini terlihat bahwa sistem lnformasi DAS terpadu

memiliki ruang lingkup yang luas yang melibatkan berbagai

mencapai efisiensi dan efektifitas yang optimal harus ada kolaborasi berbagai pihak

yang berkompeten di bidang pengelolaan DAS. Masing-masing pihak dapat mengembangkan sistem informasi yang mendukung sebagian atau seluruh fungsionaiitas

dari subsistem pengelolaan DAS. Jika suatu telah memiliki sistem informasi,

maka yang diperlukan adalah melakukan rekayasa ulang agar sistem informasi yang telah

dikembangkan sebagian atau seluruh fungsionalitas dari satu subsistem.

itu diperlukan perbaikan sistem informasi sistem berbasis web

service yang mendukung satu atau lebih fungsionalitas subsistem tersebut.

.

Fungsionalitas subsitern pengelolaan DAS

spasial luas dan tipe p e n u t u p a n lahan

pada DAS, tata guna lahan pada DAS,

sungai, DAS,

t o p o g r a f i DAS, hidrometerologi, informasi dasar, data banjir, p e t a dan rencana tata

spasial, iklim dan

cuaca, p e n u t u p a n lahan, analisi,

(6)

Prosiding "Sistem Informasi Pengelolaan DAS: pengembangan September 2007

5. Prototipe Sistem DAS Web Service

Prototipe ini dibangun dengan tujuan menunjukkan kemampuan webservice dalam

mendukung pertukaran data dengan platform yang berbeda. Untuk

kan web service pada sistem pengelolaan DAS ini, Web Feature Server digunakan sebagai data services dan Web Map Server (WMS) digunakan sebagai processing service.

Registrasi dan publikasi service memanfaatakan UDDI.

lnformasi yang harus diberikan sebagai masukan server meliputi service provider, contact information, dan access point yang merupakan alamat U R L w e b service berada. Bagian service provider berisi informasi yang terkait organisasi atau lembaga yang mempublikasikan service, misal nama organisasi dan kategori bidang usaha. Bagian contact information berisi informasi bagi web service client untuk menghubungi pihak yang mempublikasikan web service, misal alamat dan nomor telepon. Alamat U R L pada bagian Access point menunjuk pada direktori dimana dokumen WSDL disimpan.

U R L memungkinkan WSDL dapat dilihat langsung web service client melalui e t al.

Sesuai dengan spesifikasi WMS pada prototipe ini menyediakan service

dan Dengan client dapat melihat layer apa saja yang disediakan oleh service provider. memungkinkan server mempublikasikan layer yang dimiliki. mendapat permintaan klien, WMS melakukan verifikasi permintaan ini dan akan mengembalikan sebuah dokumen XML yang mengandung metadata mengenai WMS

Service lain dari WMS adalah Dengan service ini memungkinkan client menemukembalikan peta. 2 menunjukkan mekanisme untuk menemukembalikan

peta tersebut. menerima permintaan WMS menjalankan mekanisme

seperti yang ditunjukkan 2 dan jika sukses akan mengembalikan peta sebagai

sebuah citra (image) dengan format seperti yang didefinisikan dalam Citra ini dikembalikan ke client sebagai suatu attachment dari pesan SOAP. Jika ada problem menyangkut pemrosesan permintaan ini, WMS akan mengirimkan pesan exception SOAP kepada client.

2. Mekanisme (Sayer e t

(7)

Web-based Data infrastructure Informasi

WFS pada prototipe ini menyediakan Service ini untuk

rnenampilkanfitur, dalam hai ini profil sungai, pada peta dasar. WMS memanfaatkan service

dasar ini. permintaan service ke untuk mendapatkan spesifik

dari WFS yang menyediakan fitur profil sungai ini. Jika permintaan service sukses dipenuhi pada peta dasaryangdimiliki client akan profil sungai.

Pengujian yang dilakukan terhadap prototipe ini prototipe yang

dibangun mampu melakukan pertukaran data platform. Hal ini dengan

data profil sungai yang dimiliki komputer service provider dapat ditampilkan pada komputer service consumer (client). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan dua komputeryangterhubungdengan jaringan LAN.

6 .

Berdasarkan fungsionalitas sistem pengelolaan DAS yang telah didefinisikan dan kenyataan bahwa telah institusi yangmengembangkan sistem

an maka pendekatan basisdata terpusat tidak menguntungkan untuk diterapkan. integrasi data yang dan terdiri dari berbagai format ini d a p a t dicapai dengan menerapkan web service.

Prototipe yang dibangun, rnasih sederhana, telah mampu

keberhasilan penerapan web service pada sistem informasi geografis. Service yang disediakan oleh prototipe ini masih terbatas pada service dasar yang harus dimiliki

suatu itu prototipe ini marnpu dukungan web service

dalam pertukaran data yang berbeda platform. demikian diharapkan

prototipe ini dapat dasar untuk mewujudkan web-based data infrastructure sistem informasi pengelolaan DAS terpadu.

Untuk suatu sistem pengelolaan DAS terpadu diperlukan

keterlibatan dari berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan dengan pengelolaan DAS. Keterlibatan harus diwujudkan dengan serangkaian yang sistematis dan terkoordinasi. Langkah-langkat antara lain: menginventarisasi sistem informasi pengelolaan DAS yang telah ada, mengidentifikasi apakah fungsionalitas dari subsistem pengelolaan DAS yang telah didefinisikan telah didukung oleh berbagai sistem informasi pengelolaan DAS tersebut, mengorganisasikan dan mengatur kembali yang bertanggung terhadap fungsionalitas dari tiap-tiap subsistem pengelolaan rnernperbaiki atau kembali sistem informasi yang telah ada sehingga menerapkan konsep web service, dan membentuk suatu portal pengelolaan terpadu, yang mengintegrasikan berbagai informasi dari lain sehingga diperoleh informasi DAS yang kornprehensif.

Manes AT. Web Services A Manager's Guide. USA: Addison-Wesley.

Sayar e t Developing Visualization Web Services for Geophysical Application. Indiana University.

Setiawan Kusuma WA, Karyadin R. Penerapan Service Oriented Architecture Menggunakan Web Service pada Sistem lnformasi Akademik. Departemen Komputer I PB.

Gambar

Tabel I menunjukkan fungsionalitas masing-masing subsistem. Dari fungsionalitas sistem
Gambar 2 dan jika sukses akan mengembalikan peta sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

Gambar 7.1 Suasana Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung Dilihat dari Arah Jembatan Pasupati yang Terlihat Semakin Memadat dengan Luas Lahan yang Tetap tetapi Bangunan

Hal itu tentu menjadi perhatian bagi kita semua, karena kurangnya kedewasaan dalam menggunakan media serta lingkungan social yang salah akan berdampak pada kepribadian

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan pendekatan

Berdasarkan pendapat Foucault tersebut Smart mengatakan, seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa hukum adalah kuasa epistemik yang bersaing dengan dan

"Terima kasih, kau telah memberi banyak pelajaran padaku, Bayangan Setan!" Kali ini Si Bayangan Setan benar-benar kehilangan muka. Di bawah sorak sorai para hadirin

Sesuai dengan Pasal 11 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak mengatur

Penggunaan metode guided note taking dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang perjuangan masa kemerdekaan pada siswa kelas V SDN 4 Bumirejo Kebumen Tahun