• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA – PKH) di Kabupaten Probolinggo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA – PKH) di Kabupaten Probolinggo."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA PKH) di Kabupaten

Probolinggo.

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Politik (S.IP) strata 1

Program Studi Ilmu Pemerintahan

Andhi Nur Rahmadi

201010050311010

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan Sidang dewan penguji skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 13 Agustus 2014

Pukul : 08.00-09.30 WIB

Tempat : Kajur Ilmu Pemerintahan Dewan Penguji

1. Hevi Kurnia H, MA. Gov ( )

2. Yana S Hijri, S.IP M.IP ( )

3. Dr. Asep Nurjaman, M.Si ( )

4. Salahudin, S.IP M.Si ( )

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

KATA PENGANTAR

Tak kan mampu mengalahkan keyakinan kata dan makna Man Jadda Wajada serta Al-QuranSurat Ali-Imran ayat 25-27 seraya mengucap segala karunia dan rahmat Nya, dengan segala sujud syukur di bumi penulis mengucapkan alhamdulilah atas ijin yang diberikan karena menyelesaikan karyas kripsi yang belum sempurna ini. Salam atas baginda besar Rasululullah SAW yang telah memberikan petunjuk dan tauladan pedoman bagiumat dan bangsa,

Melalui untaian lembar ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini baik berupa dukungan moril, materi maupun imateri sebagai berikut:

1. Kepada manusia yang paling saya cintai dunia ini kedua Orang TuaPenulis, Ayahanda Mahmudi. SH. M.Hum walaupun ditengah kesusahan, badai cobaan kalian mampu terus memotivasi penulis untuk menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Buat yang paling tersayang Ibu penulis Srimuji Lestari, terimakasih tiada tara penulis hanturkan atas segala kasih sayang tulus yang engkau berikan, sampai bercucuran air mata pun kau tetap tegar menjadi sosok ibu yang luar biasa dalam hidup penulis selama ini. Karya ini salah satunya sebagai bukti dedikasi dan darma bakti ku padamu, tetaplah tersenyum syukur walaupun wajah dan tubuhmu mulai rapuh oleh usia. Hanya itulah kebahagiaan terbesarku menjadi manusia. Aku sayang kalian berdua walau sekeras apapun ketika penulis mengambilkeputusan dalam kehidupan.

(4)

3. Bapak Dekan FISIP UMM dan selaku Dosen pembimbing 1, Dr. Asep Nurjaman, M.Si ditengah kesibukan yang begitu luar biasa dengan kerendahan hati beliau masih menyempatkan membimbing dan memotivasi untuk penulis agar cepat dalam menyelesaikan skripsi ini, dan jajaran di TU FISIP UMM yang membuat birokrasi di FISIP semakin mudah dan murah senyum.

4. Bapak Salahudin. S.IP. M.Si yang selalu sabar menjadi Dosen pembimbing yang baik guna menuntun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas semua bantuanya dan bimbingannya

5. Ibu Hevi Kurnia H, MA. Gov. selaku kajur Ilmu Pemerintahan yang telah memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dan mendorong untuk melanjutkan sekolah Pascasarjana, beserta seluruh dosen dosen Ilmu Pemerintahan yang tak bias saya ungkapkan satu persatu yang telah banyak memberikan inspirasi dan bekal hidup buat penulis. Terimakasih atas didikanya yang tulus selama ini.

6. Kawan kawanku seperjuangan di Kota Probolinggo, RD Sabri PP, Armedio Grandi, Brillian Iman, Prio, Riko, dkk Terimakasih telah menjadi ruang dialektika yang memadai untuk kematangan berpikir penulis.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... ix

ABSTRAKSI... xi

ABSTRAC... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah ... 8

C. TujuanPenelitian ... 8

D. ManfaatPenelitian ... 9

E. DefinisiKonseptual... 10

F. DefinisiOperasional... 14

G. MetodePenelitian... 17

1. JenisPenelitian... 17

2. TeknikPengambilan Data ... 17

3. SubyekPenelitian... 18

4. Sumber Data... 18

5. MetodePengumpulan Data ... 19

6. TeknikAnalisa Data... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan ... 21

1. Pengertian Implementasi ... 21

2. Pengertian Kebijakan ... 23

(6)

B. Pemerintah Daerah ... 30

1. Pengertian Pemerintah Daaerah ... 30

2. Kewenangan Pemerintah Daerah ... 31

3. Asas asas Pelaksanaan Pemerintahan Daerah ... 32

C. Pengurangan Pekerja Anak Program Keluarga Harapan (PPA - PKH)... 37

1. Pengurangan Pekerja Anak... 37

2. Program Keluarga Harapan... 39

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Kabupaten Probolinggo... 46

1. Sejarah Kabupaten Probolinggo... 46

2. Data Nama Dan Wilayah ... 49

3. Kondisi Georafis... 50

4. Topografi... 52

5. Penduduk dan Mata Pencaharian... 53

B. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi ... 55

1. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi... 55

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 57

A. Verifikasi Data Pekerja Anak Tingkat Kabupaten... 57

B. Rekrutmen Dan Seleksi Pendamping Dan Tutor PPA-PKH... 61

1. Tugas dan Tanggung Jawab Pendamping dan Tutor... 62

C. Penetapan Penerima Manfaat ... 64

D. Penunjukan Shalter... 70

E. Validasi Data Pekerja Anak MelaluiHome visit... 71

1. MelakukanHome visit/Kunjungan Rumah ... 71

2. Kunjungan Rumah(Home Visit)... 74

(7)

G. Monitoring Pelaksanaan Dan Mekanisme Program PPA - PKH ... 80

H. Evaluasi Hasil Monitoring Pelaksanaan... 81

I. Pasca Pendampingan... 81

1. Monitoring Pasca Pendampingan... 84

2. Alur Penanganan Pasca Shalter... 85

J. Lembaga Mitra Penyelengara Program... 88

1. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)... 88

2. Lembaga Perlindungan Anak (LPA)... 88

K. Tenaga Pendidik/Tutor Kunjung... 89

1. Model Tutor Kunjung... 89

L. Program Pembelajaran... 89

M. Proses Belajar... 90

BAB V PENUTUP... 94

A. Kesimpulan... 94

(8)

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 1 : Daftar Anak Penerima Program PPA PKH... 66

Bagan 1 : Mekanisme Penarikan Pekerja Anak... 70

Bagan 2 : MekanismeProgram PPA PKH... 81

Bagan 3 : Deskripsi Pengimplementasian Program Pasca Shalter... 86

Bagan 4 : Masukan Desain Penanganan Pasca Shalter Jalur Pendidikan Sekolah Formal... 87

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Huraerah, 2006, Childe Abuse (kekerasan pada anak), Penerbit Nuansa, edisi revisi

Abdul Wahab, Solichin, 1997.Evaluasi kebijakan Publik. Penerbit FIA UNIBRAW dan IKIP Malang

Abdul Wahab, Solichin. 2004.Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Andi Gadjong, agustian, 2007,Pemerintah Daerah Kajian Politik dan Hukum, Ciawi Bogor : Ghalia Indonesia

Arif Rohman. (2009).Kebijakan Pendidikan. Diktat Dosen, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Effendi, Sofian, 1989,Alternatif Kebijaksanaan Perencanaan Administrasi: Suatu Analisis Retrospektif dan Prospektif (Yogyakarta: UGM Monograph) Gaffar Afan, 2009Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi, Cet. 1

Yogyakarta: Pusaka Pelajar

HR, Ridwan, 2010,Hukum Administrasi Negara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Islamy, M. Irfan, 2007,Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Bumi aksara

Leo Agustino, 2008,Dasar-Dasar Kebijakan Publik, alfabeta

(10)

Nugroho, Riant, 2004.Public Policy, Dinamika Kebijakan Analisis Kebijakan -Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo - Kelompok Gramedia

Nurcholis, Hanif, dkk, 2010,Pedoman Pengembangan Pembangunan Partisipatif Pemerintah Daerah, Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah,

PT Gramedia Widiasarana Indonesia,Jakarta

Pedoman Pendampingan PPA-PKH Direktorat Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (2013)

Suharno. 2008,Prinsip-Prinsip Dasar Kebijakan Publik. Yogyakarta: UNY Press. Sudiyono. (2007).Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan Pendidikan. Buku

Ajar.

Sunarno, Siswanto, 2008, Hukum Pemerintahan Daerah Di Indonesia, Sinar Grafika Offset, Jakarta.

Widodo, Joko, 2010.Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing

Winarno, Budi, 2002.Kebijakan dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo.

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik. Biasanya implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas. Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana yang diharapkan.1Rangkaian kegiatan tersebut mencakup persiapan seperangkat peraturan lanjutan yang merupakan interpretasi dari kebijakan tersebut. Misalnya dari sebuah undang-undang muncul sejumlah Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, maupun Peraturan Daerah, menyiapkan sumber daya guna menggerakkan implementasi termasuk di dalamnya sarana dan prasarana, sumber daya keuangan, dan tentu saja siapa yang bertanggung jawab melaksanakan kebijakan tersebut, dan bagaimana mengantarkan kebijakan secara langsung ke masyarakat.

Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya, tidak lebih dan kurang. Untuk mengimplementasikan kebijakan publik, maka ada dua pilihan langkahyang ada, yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk programprogram atau melalui formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan tersebut. Kebijakan publik dalam bentuk undang-undang atau Peraturan Daerah adalah jenis kebijakan yang memerlukan kebijakan publik penjelas atau sering diistilahkan sebagai

1

(12)

2

peraturan pelaksanaan. Kebijakan publik yang bisa langsung dioperasionalkan antara lain Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan Kepala Daerah, Keptusan Kepala Dinas, dll.2

Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1979), menjelaskan makna implementasi ini dengan mengatakan bahwa: memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijakan, yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijakan Negara, yang mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada masyarakat atau kejadiankejadian.3

Pengertian implementasi di atas apabila dikaitkan dengan kebijakan adalah bahwa sebenarnya kebijakan itu tidak hanya dirumuskan lalu dibuat dalam suatu bentuk positif seperti undang-undang dan kemudian didiamkan dan tidak dilaksanakan atau diimplmentasikan, tetapi sebuahkebijakan harus dilaksanakan atau diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan sarana-sarana tertentu dan dalam urutan waktu tertentu.4

Proses implementasi kebijakan publik baru dapat dimulai apabila tujuan-tujuan kebijakan publik telah ditetapkan, program-program telah dibuat, dan dana telah dialokasikan untuk pencapaian tujuan kebijakan tersebut, Implementasi

2

Nugroho, Riant, 2004. Public Policy, Dinamika Kebijakan - Analisis Kebijakan – Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo - Kelompok Gramedia Hlm : 158 - 160

3

Abdul Wahab, Solichin, 1997. Evaluasi kebijakan Publik. Penerbit FIAUNIBRAW dan IKIP Malang Hlm : 64 - 65

4

(13)

3

kebijakan bila dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan.5

Adapun syarat-syarat untuk dapat mengimplementasikan kebijakan negara secara sempurna menurut Teori Implementasi Brian W. Hogwood dan Lewis A.Gun yang dikutip6 yaitu : Yang pertama adalah kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksanatidak akan mengalami gangguan atau kendala yang serius. Hambatan – hambatantersebut mungkin sifatnya fisik, politis dan sebagainya. Kedua untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup memadai. Ketiga perpaduan sumber-sumber-sumber-sumber yang diperlukan benar-benar tersedia. keempat kebijaksanaan yang akan diimplementasikan didasarkan oleh suatu hubungan kausalitasyang handal. Kelima hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnnya. Keenam hubungan saling ketergantungan kecil. Ketujuh pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan. Kedelapan tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat. Kesembilan komunikasi dan koordinasi yang sempurna. Dan yang terakhir pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.

Negara Indonesia adalah Negara Hukum yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, sehingga sudah seharusnya setiap manusia baik dewasa

5

Winarno, Budi, 2002. Kebijakan dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta:Media Pressindo Hlm : 102

6

(14)

4

maupun anak-anak dilindungi dari upaya-upaya mempekerjakannya pada pekerjaan yang merendahkan harkat dan martabat manusia atau pekerjaan yang eksploitatif karena bersifat tidak manusiawi.

Upaya perlindungan tenaga kerja yang dapat menjangkau seluruh tenaga kerja baik dewasa maupun tenaga kerja anak, terlebih mengenai tenaga kerja anak akhir-akhir ini banyak disorot dan telah menjadi isu nasional bahkan internasional yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat, karena mempunyai dampak negatif bagi generasi penerus bangsa.

Indonesia mempunyai seperangkat peraturan perundang-undangan untuk menjamin hak-hak anak dan mengurangi dampak bekerja dari anak, yaitu antara lain UUD 1945, ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 tentang Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja, ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 menjadi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pelanggaran Dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

(15)

5

pekerjaan berbahaya, terhambatnya akses pendidikan dan menghambat perkembangan fisik, psikis dan sosial anak.

Pada hakekatnya anak tidak boleh bekerja karena waktu mereka selayaknya dimanfaatkan untuk belajar, bermain, bergembira, berada dalam suasana damai, mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk mencapai cita-citanya sesuai dengan perkembangan fisik, psikologik, intelektual dan sosialnya.

Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) adalah kegiatan serangkaian menarik anak dari pekerjaannya melalui pendampingan selama 1 (satu) Bulan untuk dapat dikembalikan ke dunia pendidikan, baik pendidikan secara formal maupun non formal.

Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

menyebutkan “Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Salah satu implemtasi dari hak tersebut anak memperoleh pendididikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuai dengan dan bakat yang dimiliki. Untuk memenuhi hak-hak anak dalan pengasuhan, pertumbuhan dan perkembanganm ana melalui pendidikan anak usia dini ( kelompok bermain, tempat penitipan anak, POS PAUD dan taman kanak-kanak)”.

(16)

6

karenakan upah mereka yang sangat murah dan masih mempunyai tenaga yang cukup kuat untuk bekerja seperti di pabrik pembuatan tahu, pakan ternak, maupun pabrik – pabrik atau home industry lainnya.

Dalam perkembangannya kondisi anak saat ini yang ada di Kabupaten Probolinggo adalah sangat baik di mana dalam hal ini masih banyak anak yang ingin melanjutkan pendidikannya memalui kejar paket untuk mendapatkan ijazah yang mana si anak mendapatkan pendampingan dari tutor untuk mendapatkan pelajaran yang akan di ujikan dalam menempuh kejar paket. Tutor senantiasa mendekati ke tempat kerja atau ke rumah pekerja anak untuk menumbuhkan semangat belajar dan supaya tidak mengganggu pekerjaan mereka dan ada juga pekerja anak yang memilih kembali kesekolah formal ini adalah sebuah indikasi baik dimana semangat belajar para pekerja anak ini masih sangat tinggi meskipun mereka masih terbentur dengan pekerjaan dan dari sektor ekonomi.

Pada program PPA – PKH Kabupaten Probolinggo pada tahun 2012 menunjukan angka pekerja anak sebanyak 375 pekerja anak dan terealisasi 120 pekerja anak untuk dapat menerima manfaat program PPA – PKH ini. Dan pada tahun 2013 data dari Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi menunjukan bahwa pekerja anak yang ada di lingkungan Kabupaten Probolinggo sebanyak 320 pekerja anak dan yang dapat menerima manfaat hanya 180 anak. Ini adalah indikasi baik dimana data 2012 dan data 2013 menunjukan bahwa terjadi pengurangan pekerja anak di lingkungan Kabupaten Probolinggo.

(17)

7

dalam shalter BLK Kraksaan Kec Keraksaan target dan realisasi 60 anak dan terbagi ke dalam kejar paket A sebanyak 9 anak, paket B 37 anak, paket C 9 anak dan ketrampilan di BLK sebanyak 5 anak. Selain di shelter di Kraksaan masih ada shelter yang tersebar di Kabupaten Probolinggo seperti di PP. Miftahul Jannah Kecamatan Gading dan PP. Raudlotus Salafiyah Kecamatan Tongas

Kegiatan PPA-PKH bertujuan untuk mengurangi jumlah pekerja anak yang putus sekolah dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) untuk ditarik dari tempat kerja dan dikembalikan ke dunia pendidikan melalui pendampingan di shelter. Output dari kegiatan ini adalah berkurangnya jumlah pekerja anak dari RTSM serta peningkatan partisipasi belajar anak. Pada tahun 2012 kegiatan ini akan dilaksanakan di 84 (delapan puluh empat) Kabupaten/Kota pada 21 (dua puluh satu) Provinsi dengan target menarik 10.750 pekerja anak.7

Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan ( PPA-PKH ) Merupakan salah satu program yang dapat dijadikan solusi untuk mengurangi jumlah pekerja anak. Program ini didesain sebagai program yang terintegrasi dengan Program Keluarga Harapan ( PKH ).

Program PPA-PKH merupakan Program Nasional yang tertuang dalam RPJMN Tahap II periode tahun 2010 sampai 2014. Program ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan melibatkan berbagai instansi terkait baik Pemerintah seperti Kementeriaan Sosial, Kementrian Tenaga kerja dan Transmiggrai, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan dari Kepolisian dan turun ke daerarah melalui perpanjangan tugas dari pusat ke

7

Pedoman Pendampingan PPA-PKH Direktorat Jendral Pembinaan Pengawasan

(18)

8

Provinsi dan Kota Kabupaten seluruh Indonesia, selain itu bekerja sama dengan lembaga Non Pemerintah termasuk Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk – bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (KAN – PBPTA). Dan salah satu wilayah yang menangani masalah pengurangan pekerja anak ini adalah Kabupaten Probolinggo.

Hal ini perlu penelitian mendalam mengenai implementasi kebijakan program pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan, maka dari itu saya melakukan penelitian untuk mengangkat judul skripsi : Implementasi Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA – PKH) di Kabupaten

Probolinggo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang perlunya meningkatkan angka partisipasi anak usia wajib belajar ke sekolah dan mengurangi jumlah pekerja anak.

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana paparan diatas sebelumnya, penelitian ini akan di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi program pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung program keluarga harapan di Kabupaten Probolinggo ?

(19)

9 C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah dan latar belakang di atas, memiliki beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran tentang implementasi program pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung program keluarga harapan di Kabupaten Probolinggo.

2. Untuk mengetahui permasalahan yang menghambat dalam pengimplementasian program dan mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam program PPA – PKH di Kabupaten Probolinggo

D. Manfaat Penilitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun praktis:

1. Secara Teoritis

Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan agar pengembangan ilmu pengetahuan mengenai Implementasi kebijakan penarikan pekerja anak sepert contoh :

a. Memperkaya kajian tentang program PPA - PKH.

b. Referensi rujukan akademis tentang perlindungan pekerja anak.

2. Secara Praktis

(20)

10

pekerja anak dalam rangka mendukung program keluarga harapan di Kabupaten Probolinggo. Sehingga dalam target Nasional pada tahun 2014 bisa tercapai yaitu tentang Indonesia bisa bebas dari para pekerja anak. Oleh karena itu penulis mengharapkan dengan di adakan penelitian ini bisa sedikit banyak menyumbangkan pemikirannya dalam masalah Nasional penarikan pekerja anak.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah menguraikan tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan. Untuk itu dalam rangka memperjelas penguraian lebih lanjut dalam penulisan ini, maka perlu dilakukan penjelasan mengenai beberapa pengertian atau istilah yang berkaitan dengan upaya untuk menyeragamkan pemahaman terhadap pokok pembahasan dengan maksud untuk menciptakan keseragaman atau kesamaan pemahaman terhadap pengertian masing-masing konsep yang terkandung dalam pengertian tersebut serta dapat memperoleh kejelasan tentang arti dari penelitian ini sehingga mempermudah dalam penelitian. Maka konsep yang akan dipakai oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Implementasi kebijakan

(21)

11

mengadministrasikannya dan menimbulkan dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian.8

2. Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement. Dalam kamus besar webster, to implement (mengimplementasikan) berati to provide the means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu); dan to give practical effect to (untuk menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu).9

3. Pengertian implementasi selain menurut Webster di atas dijelaskan juga menurut Van Meter dan Van Horn bahwa Implementasi adalah

“tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh

individu-individu/pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah

digariskan dalam keputusan kebijakan”.10

Berdasarkan beberapa definisi yang disampaikan para ahli di atas, disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pelaksana kebijakan dengan harapan akan memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran dari suatu kebijakan itu sendiri.

b. Kebijakan Publik

1. kebijakan publik sebagai hubungan antara unit pemerintah dengan lingkungannya”. Banyak pihak beranggapan bahwa definisi tersebut masih

8

Widodo, Joko, 2010. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing Hlm : 87 9

Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm : 65

10

(22)

12

terlalu luas untuk dipahami, karena apa yang dimaksud dengan kebijakan publik dapat mencakup banyak hal.11

2. Kebijakan publik sebagai “ the autorative allocation of values for the

whole society”. Definisi ini menegaskan bahwa hanyapemilik otoritas

dalam sistem politik (pemerintah) yang secara syah dapatberbuat sesuatu pada masyarakatnya dan pilihan pemerintah untukmelakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu diwujudkan dalambentuk pengalokasian nilai-nilai. Hal ini disebabkan karena pemerintahtermasuk ke dalam

“authorities in a political system” yaitu para penguasadalam sistem politik

yang terlibat dalam urusan sistem politik sehari-haridan mempunyai tanggungjawab dalam suatu maslaha tertentu dimana padasuatu titik mereka diminta untuk mengambil keputusan di kemudian harikelak diterima serta mengikat sebagian besar anggota masyarakat selamawaktu tertentu.12

3. Berdasarkan pendapat berbagai ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah yang berorientasi pada tujuan tertentu guna memecahkan masalah-masalah publik atau demi kepentingan publik. Kebijakan untuk melakukan sesuatu biasanya tertuang dalam ketentuanketentuan atau peraturan perundang-undangan yang dibuat pemerintah sehingga memiliki sifat yang mengikat dan memaksa.

c. Pekerja anak

11

Leo Agustino, 2008, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, alfabeta Hlm : 6 12

(23)

13

1. Anak yang dipaksa atau terpaksabekerja mencari nafkah untuk dirinya sendiri dan/atau untuk keluarganyadi sektorketenagakerjaan formal yang melanggar peraturan perundang – undangan yang berlaku, sehingga anak terhenti sekolahnya dan mengalami permasalahan fisik, mental, maupun sosial. Dalam profesi pekerjaan sosial, anak ini di sebut mengalami perlakuan salah (abuse), dieksploitasi (exploited), dan di telantarkan (negfected).13

2. Anak yang melakukan semua jenis pekerjaan yang memiliki sifat atau itensitas yang dapat menggangupendidikan atau berbahaya bagi tumbuh kembang anak baik secara fisik, mental, sosialmaupun intelektualnya.14

d. Keluarga Harapan

1. Keluarga harapan adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan anaknya atau ibu dan anak-anaknya yang hidup secara tentram. (Pedoman Pendampingan PPA-PKH Direktorat Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, 2013). Keluarga harapan adalah suatu keluarga yang ideal dalam suatu lingkungan masyarakat di mana ada seorang ayah yang bisa memenuhi segala kebutuhan di dalam keluarga sehingga tidak memaksa untuk istri atau bahkan anak untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari

– hari di dalam keluarga.

13

Abu Huraerah, 2006, Childe Abuse (kekerasan pada anak), Penerbit Nuansa, edisi revisi Hlm : 8

14

(24)

14 F.Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.

Dengan demikian definisi operasional merupakan penetapan dari indikator-indikator yang akan di pelajari dan di analisa, sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas, penelitian ini membahas tentang implementasi program pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung program keluarga harapan di Kabupaten Probolinggo, model penanganan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam Penarikan pekerja anak dan di kembalikan ke sekolah formal, kejar paket A,B,C atau pemberian ketrampilan, di ukur dengan kreteria diantaranya sebagai berikut:

1. Pengurangan pekerja anak indikatornya adalah sebagai berikut: a. Anak wajib belajar ke sekolah

(25)

15

(dua puluh satu) Provinsi dengan target menarik 11.000 pekerja anak.15

Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan ( PPA-PKH ) Merupakan salah satu program yang dapat dijadikan solusi untuk mengurangi jumlah pekerja anak. Program ini didesain sebagai program yang terintegrasi dengan Program Keluarga Harapan ( PKH ).

Salah satu tujuan program keluarga harapan adalah meningkatkan angka partisipasi anak usia wajib belajar ke sekolah dan mengurangi jumlah pekerja anak. Berdasarkan hasil survey BPS pada Rumah Tangga Sangat Miskin ( RTSM ) untuk program keluarga harapan (PKH), masih banyak ditemui anak usia sekolah yang tidak mendapatkan kesempatan untuk sekolah dan sebagaian besar mereka menjadi pekerja anak. Apabila kita melihat faktor penyebab anak bekerja, pada umumnya adalah faktor kemiskinan, oleh kerena itu perlu dikembangkan program yang mengintegrasikan penarikan pekerja anak dengan program pengentasan kemiskinan dan program wajib belajar, antara lain melalui pendekatan program pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung program keluarga harapan (PPA-PKH).

15

(26)

16

2. PendukungdanHambatan Program PPA - PKH: a. Tempat Pemondokan bagi para pekerja anak b. Ekonomi

c. Kesadaran dari keluarga anak d. Kondisisosial dan budaya

3. Upaya – upaya Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam melaksanakan PPA – PKH

a. Program - program pendukung b. Pendampingan anak selama d shelter

c. Bekerja sama dengan Kepolisian, keluarga anak selama anak pendampingan di shelter

4. Pendampingan anak selama di shelter supaya kembali ke sekolah formal dari pihak Dinas pendidikan, Kepolisian, dan Dinas tenaga kerja Kabupaten Probolinggo

5. Di adakannya kegiatan game supaya mengusir rasa kebosanan anak selama tinggal di shalter

Anggaran Implementasi PPA – PKH

(27)

17

yang di bantu dari anggaran masing – masing daerah yang menjalankan program PPA – PKH ini seperti di Kabupaten Probolinggo.

G. Metode Penelitian

Metode ialah prosedur untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis, dalam hal ini metode penelitian ialah suatu pengkajian tentang peraturan-peraturan suatu metode dalam penelitian.

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis kualititatif yang lebih menekankan pada

penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan

analisis.

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan Dinas Ketenagakerja dan Transmigrasi, Pemerintahan Kabupaten Probolinggo. Dikarenakan di Kabupaten Probolinggo banyak industri maupun di pinggir jalan anak – anak yang semestinya berada di

bangku sekolah malah mencari nafkah seperti contoh di industri pembuatan tahu,

pakan ternak dan di persimpangan lampu merah masih banyak di temui anak –

(28)

18 3. Metodepengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian PPA - PKH. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Observasi dilakukan langsung pada tempat perusahaan yang memperkerjakan anak dan dinas tenagakerja dan transmigrasi.

2. Wawancara kepada dinas ketenakerja dan transmigrasi tentang proses kebijakan perlindungan pekerja anak dan upaya implementasi kebijakan tersebut.

3. Dokumtasi meperkuat bukti bahwa dinas tenaga kerja dan transmigrasi telah mengupayakan dalam menanggulangi pekerja anak.

4. Subjek penelitian

Subjek penelitian mengarah kepada pekerja anak yang lebih utama dan dinas tenaga kerjadan transmigrasi kabupaten probolinggo dalam upaya penanggulangan pekerja anak.

1. Orang tua (2 orang tua) 2. Pekerja anak (2 anak)

(29)

19 5. Sumber data

Dalam penelitian ini penulis memperoleh sumber data yang digunakan adalah: a.Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti atau didapatkan langsung

dari obyek yang diteliti adalah pelaku pekerja anak yang bekerja di lingkungan Kabupaten Probolinggo.

b.Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau arsip-arsip, buku literatur, internet yang berkaitan dengan judul penelitian.

6. TeknikAnalisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalambentuk yang lebihmudahdibacadandiinterprestasikan.16

Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini maka data akan dianalisa dengan menggambarkan keadaan obyek berdasarkan data obyektif, sehingga data-data yang ada dapat disimpulkan setelah analisa. Adapun tahapan dalam menganalisa data adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan data, dengan cara mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul sehingga siap untuk diproses lebih lanjut. Mengkode data, yaitu data yangterkumpul diberi kode tertentu dan dikelompokan serta klasifikasi data, yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai dengan sumber data masing-masing.

16

(30)

20

b. Pengelolaan dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian. c. Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka

diambil alternatif yang terbaik atau dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan.

d. Dengandemikian proses analisis data dimulaidenganmenelaahseluruh data yang tersediadariberbagaisumber yang kemudiandilakukanreduksi data (menformulasikanteorikedalamseperangkatkonsep) yang dilakukandenganmembuatrangkumanintidalampenelitiantersebut.

Dalampenelitianini data

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menentukan 5 alternatif dari sekian banyak alternatif yang ada, berikut ini merupakan 5 alternatif untuk pemilihan kolektor, bisa dilihat pada tabel. Dalam hal

Dari 12 progeni yang mempunyai jumlah cabang banyak, 11 progeni menunjukkan jumlah cabang lebih besar dari pada rata-rata kedua tetuanya dengan nilai heterobeltiosis antara

Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematis dan faktor fundamental yang terdiri dari earning per share dan price earning rasio terhadap

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini ialah sebagai berikut : Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sanjiwani dan Sauna 2016 yang berjudul

Kerusakan kelelahan (fatigue damage) dari masing-masing sea state dihitung menggunakan fungsi kepadatan peluang Rayleigh dimana fungsi ini menggambarkan distribusi

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan tingkat nyeri gout arthritis di UPT PSTW Jombang.. Kata kunci : Lansia, nyeri

Simulasi ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu mengetahui, menganalisa dan memprediksi kerusakan pada komposit laminat yang meliputi jenis kerusakan, ukuran, lokasi

Salah satu tahap penting dalam proses penelitian adalah kegiatan pengumpulan data, untuk itu penelitian harus benar-benar memahami berbagai hal yang berkaitan dengan