• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertimbangan Kepolisian Dalam Menetapkan Status Korban Dan Pelaku Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Akibat Pelanggaran Marka Jalan Ditinjau Dari Pasal 106 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertimbangan Kepolisian Dalam Menetapkan Status Korban Dan Pelaku Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Akibat Pelanggaran Marka Jalan Ditinjau Dari Pasal 106 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

A.

Latar Belakang

Dalam berkehidupan di dalam masyarakat, setiap orang tidak akan lepas dari

adanya interaksi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Sebagai mahluk

sosial yang diciptakan oleh Allah Subbahana Wa Ta’ala (SWT) manusia tidak akan

dapat hidup apabila tidak berinteraksi dengan manusia yang lain. Dengan seringnya

manusia melakukan interaksi satu sama lain, sehingga dapat menimbulkan hubungan

antara dua individu atau lebih yang bersifat negative dan dapat menimbulkan

kerugian di salah satu pihak. Hal tersebut pada saat ini sering disebut dengan tindak

pidana. Terjadinya suatu tindak pidana terdapat 2 (dua) pihak yang terlibat

didalamnya, yaitu Pelaku dan Korban.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan, mengungkapkan kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di

jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau

tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian

harta benda. Menurut Undang-undang ini Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian pada

lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan satu kendaraan yang menyebabkan cedera

atau kerusakan atau kerugian pada pemiliknya (korban). Dilihat dari peranan korban

(2)

Selanjutnya hubungan korban dengan pelaku dapat dilihat dari tingkat

kesalahannya. Menurut Mendelsohn, berdasarkan derajat kesalahannya korban

dibedakan menjadi 5 (lima) macam, yaitu :

1

a.

yang sama sekali tidak bersalah

b.

yang jadi korban karena kelalaian

c.

yang sama salahnya dengan pelaku

d.

yang lebih bersalah dari pelaku

e.

yang korban adalah satu-satunya yang bersalah (dalam hal ini pelaku

dibebaskan)

Dalam kasus kecelakaan, memang banyak faktor penyebab terjadinya

kecelakaan diantaranya adalah faktor kelalaian pengemudi, keadaan jalan, dan faktor

kecalakaan yang diakibatkan dari pelanggaran lalu lintas dan masih banyak lagi

faktor – faktor penyebab kecelakaan. Dilihat dari pengertian pelanggaran lalu lintas

itu sendiri banyak kriteria – kriteria dari pelanggaran lalu lintas, yakni diantaranya

adalah melanggar rambu – rambu lalu lintas dan melanggar marka jalan.

2

Dalam kasus yang akan diteliti ini adalah tentang kasus kecelakaan lalu lintas

yang disebabkan oleh pelanggaran terhadap marka jalan ini lebih melihat kepada

pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menentukan status korban dan

pelaku dalam kecelakaan tersebut. Menurut Bapak IPTU Purwanto Sigit, SH selaku

1 Yuyanti Lalata Korban (Victim)

2

(3)

Kanit Laka Lantas Polres Batu mengatakan bahwa dalam tahun 2014 terdapat kasus

kecelakaan di kota Batu yang di akibatkan dari pelanggaran marka jalan diantaranya

yaitu kecelakaan yang terjadi pada tanggal 20 Januari 2014 sekitar pukul 05.15 WIB

yang terjadi di jalan Ir. Soekarno Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu yang

melibatkan pengendara kendaraan roda 4 (empat) dan truck pengangkut barang.

3

Dalam kehidupan sehari-hari Sering kita menemukan permasalahan

kecelakaan akibat pelanggaran terhadap marka jalan yang dilakukan oleh pengendara

yang berujung pada kecelakaan lalu lintas, Namun yang menarik disini adalah dimana

tidak semua perlanggar lalu lintas dijadikan sebagai pelaku, namun masih terdapat

beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menentukan

status pelaku dan korban dalam kecelakaan lalu lintas. Dari pemaparan di atas Timbul

suatu pemikiran yang baru dimana para aparat penegak hukum baik itu Polisi, Jaksa,

dan Hakim dapat mempunyai pemikiran baru bahwa pemidanaan terhadap pelaku

kejahatan tidak hanya menitik beratkan pada kepentingan untuk menjatuhkan pidana

terhadap pelaku kejahatan saja, tetapi juga dapat melindungi kepentingan korban

sebagai pihak yang merasa paling dirugikan akibat tindakan pelaku.

Dalam kasus kecelakaan dimana tidak semua pelanggar lalu lintas dijadikan

sebagai pelaku Misalnya pada contoh kecelakaan yang terjadi di jl.raya beji antara

Toyota yaris dan truk angkutan yang berisikan es,dalam kasus tersebut kedua mobil

itu sama-sama melanggar marka jalan dan terjadi benturan setelahnya akan tetapi

(4)

pengemudi Toyota yaris telah ditetapkan sebagai pelaku oleh pihak kepolisian

walaupun berdasarkan kronologi kasusnya kedua pengemudi tersebut sama – sama

melakukan pelanggaran marka jalan yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Oleh karena itu, Dengan ini penulis merasa tertarik untuk menganalisis bagaimana

pertimbangan pihak kepolisian dalam menentukan status pelaku dan korban pada

kasus yang telah terpapar diatas hal tersebut penulis sajikan dalam bentuk penulisan

hukum yang berjudul: Pertimbangan Pihak Kepolisian Dalam Menetapan Status

Korban Dan Pelaku Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Akibat Pelanggaran Marka

Jalan Ditinjau Dari Pasal 106 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

agar kita lebih mengetahui keadaan di lapangan

dan untuk mencari solusi yang tepat agar tidak terjadi lagi permasalahan seperti ini di

kemudian hari dalam hal yang sama.

B.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana pertimbangan pihak Kepolisian dalam menetapkan status korban

dan pelaku dalam kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya akibat pelanggaran

terhadap marka jalan ?

2.

Bagaimana penyelesaian yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap

(5)

C. Tujuan Penelitian

1.

Untuk mengetahui bagaimana pertimbangan pihak Kepolisian dalam

menetapkan status korban dan pelaku dalam kasus kecelakaan lalu lintas di

jalan raya akibat pelanggaran marka jalan

2.

Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian yang dilakukan oleh pihak

kepolisian terhadap kasus kecelakaan lalu lintas akibat pelanggaran marka jalan

di Kota Batu

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut diatas, Maka manfaat penelitian diklasifikasikan

sebagai berikut:

4

1.

Secara teoritis

Hasil penelitian ini akan menambah manfaat keilmuan dan pengetahuan

mengenai ketentuan-ketentuan dalam penyelesaian kasus kecelakaan lalu lintas

akibat kelalaian sesuai pasal 106 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

2.

Secara Praktis

a.

Bagi Masyarakat

4 Peter Mahmud Marzuki, 2006, penelitian hukum, Kencana prenada media group, Jakarta,

(6)

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kesadaran bagi masyarakat untuk ikut

berperan dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas akibat pelanggaran

lalu lintas oleh pengguna jalan.

b.

Bagi pihak Kepolisian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pandangan baru bagi pihak

Kepolisian dalam menyelesaikan kasus kecelakaan lalu lintas akibat

pelanggaran di jalan raya.

3.

Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini digunakan oleh peneliti sebagai penambah wawasan dan

ilmu pengetahuan tentang pertimbangan hakim dalam memberikan putusan

yang berkualitas serta syarat untuk penulisan Tugas Akhir dan menyelesaikan

studi S1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian berfungsi sebagai alat atau cara untuk melakukan penelitian,

sedangkan Penelitian adalah suatu cara yang didasarkan pada metode, sistematika dan

pemikiran tertentu yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang bersifat

(7)

1.

Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

metode yuridis sosiologis, yaitu pendekatan penelitian yang melihat hukum sebagai

prilaku manusia dalam masyarakat. Dengan tetap berpegangan pada peraturan yang

dapat dijadikan arahan untuk menganalisa permasalahan yang telah ditentukan oleh

penulis.

5

2.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian guna

mendapatkan bahan-bahan hukum yang akurat adalah berlokasi di Polres Kota Batu,

Jawa Timur Jl.Hasanudin No 1.Junrejo Alasan penulis memilih tempat tersebut

sebagai penelitian adalah untuk mengetahui permasalahan yang terjadi akibat

kecelakaan lalu lintas akibat kelalaian pengguna jalan.

3. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini meliputi :

a.

Data Primer

Pengambilan data primer ini dilakukan dengan cara memperoleh data dari wawancara

dengan Bapak IPTU Purwanto Sigit S.H selaku Kanit Laka Lantas Polres Batu, NRP

: 76050191 dan di kuatkan dengan dokumen tertulis yaitu , pendapat yang diperoleh

5

(8)

dari sumber informasi utama/pertama dan diperoleh langsung dari lokasi penelitian

atas kasus yang diteliti serta informasi yang berkaitan dengan obyek penelitian.

6

b.

Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang memberikan penjelasan atau keteranga lanjutan

mengenai data primer, Data sekunder terdiri dari :

1)

Berbagai bahan pustaka atau literatur.

2)

Peraturan perundang-undangan.

3)

Bahan-bahan dari hasil seminar dan artikel yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

4)

Bahan-bahan dari hasil penelitian sebelumnya.

c.

Data Tersier

Data tersier yang terdiri dari kamus hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang

dapat memberikan penjelasan maupun petunjuk terhadap data primer maupun data

sekunder.

1.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

menggunakan observasi, Wawancara, Dokumentasi dan studi kepustakaan yang

6

(9)

disesuaikan dengan kebutuhan jenis data. Populasi dalam penelitian ini adalah Polsek

Kota Batu jl Hasanudin No.1, Jawa Timur.

2.

Analisa Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, baik yang berasal dari studi lapangan

maupun studi kepustakaan dipandang cukup, maka data akan diolah dengan

mempergunakan metode analisis kualitatif yaitu suatu analisa dengan

menggunakan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari narasumber terkait

dan menjelaskan secara terang dan jelas, sehingga nantinya akan dapat ditarik

suatu kesimpulan dari permasalahan yang ada.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami keseluruhan isi dari skripsi ini, maka sistematika penulisan

terdiri dari:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini merupakan kerangka awal penulisan. Dalam bab pertama ini akan

menjelaskan tentang latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul, Rumusan

masalah, Tujuan dari penelitian, Manfaat penelitian, Kerangka teori, Metode yang

digunakan dalam penelitian, Kerangka teori, Sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini merupakan kerangka dasar teori penulisan dalam menganalisa

pembahasan pada bab berikutnya. Bab ini berpangkal pada kerangka pemikiran atau

(10)

penelitian ini, bab ini secara umum berisi hal yang berhubungan dengan

pertimbangan penetapan status korban dalam kecelakaan akibat kelalaian.

Bab III : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini merupakan pembahasan atas permasalahan pokok yang ada dalam

penulisan skripsi ini. Menguraikan tentang hasil penelitian pembahasan dan

wawancara mengenai kasus kecelakaan lalu lintas akibat kelalaian dan proses

penyelesaiannya.

Bab IV : Penutup

Bab ini meliputi kesimpulan dan saran dari penulis, bab ini sangat penting karena

(11)

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS

DAN ANGKUTAN JALAN

(Studi Kasus Terhadap Laporan Kepolisian No. 15.09/09/1/2014/LL)

PENULISAN HUKUM

Oleh :

FIKY ARDILA

08400272

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS HUKUM

(12)

AKIBAT PELANGGARAN MARKA JALAN DITINJAU DARI PASAL 106

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS

DAN ANGKUTAN JALAN

(Studi Kasus Terhadap Laporan Kepolisian No. 15.09/09/1/2014/LL)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh :

FIKY ARDILA

08400272

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS HUKUM

(13)

PERTIMBANGANKEPOLISIAN DALAM MENETAPKAN STATUS

KORBAN DAN PELAKU DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS AKIBAT

PELANGGARAN MARKA JALAN DITINJAU DARI PASAL 106

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN JALAN

(Studi Kasus Terhadap Laporan Kepolisian No. 15.09/09/1/2014/LL)

Disusun dan Diajukan Oleh :

FIKY ARDILA

08400272

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Dilakukan

Ujian Penulisan Hukum

Pada Tanggal : 7 Februari 2015

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I

Pembimbing II

(14)
(15)

S.W.T atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul : PERTIMBANGAN KEPOLISIAN DALAM MENETAPKAN

STATUS KORBAN DAN PELAKU DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS

AKIBAT PELANGGARAN MARKA JALAN DITINJAU DARI PASAL 106

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS

DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus Terhadap Laporan Kepolisian No.

15.09/09/1/2014/LL)

Sholawat serta salam selalu tertuju kepada Rasulullah Muhammad SAW,

pembawa Rahmat alam semesta

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan

Strata-1 (S1) dalam bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang

Dalam penyusunan skripsi ini Penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan

rasa terima kasih kepada :

1.

Ebes Sukamto dan Memes Hindun selaku orang tua dari penulis atas do’a,

dukungan, motivasi dan kesabaran untuk mendidik dan memberikan curahan

kasih sayangnya yang tulus kepada penulis, terima kasih telah selalu

mendukung dan mengarahkan pilihan penulis.

2.

Bapak Muhadjir Effendi, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

(16)

5.

Bapak Dr. Tongat SH. M. Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai.

6.

Bapak Bayu Dwiwiddy Jatmiko SH,. M. Hum selaku Dosen Pembimbing II

yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat

selesai.

7.

Bapak dan Ibu dosen, serta para pegawai Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang yang turut mendukung segala urusan perkuliahan

dan administrasi penulis selama mengikuti perkuliahan.

8.

Terima kasih kepada teman-teman (M. Riskal Kunio, Angkik Catur Putra,

Brilian novan, Helmi Budiman, Prima Surya Adifa, Rafael Maulana Malik

Ibrahim, Putri Arimbi) danseluruh teman-teman yang mohon maaf apabila

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulisan ini telah dilaksanakan dengan cermat dan telah dibimbing oleh

dosen yang berkompeten.Oleh karenanya penulisan ini layak untuk di ajukan

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu

Hukum.

Malang, 30 Januari 2015

(17)

Lembar Pengesahan ...

ii

Surat Pernyataan ...

iv

Ungkapan Pribadi ...

v

Abstraksi ...

vi

Abstract ...

vii

Kata Pengantar ...

viii

Daftar Isi ...

x

Daftar Lampiran...

xii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

A.

Latar Belakang ...

1

B.

Rumuan Masalah ...

4

C.

Tujuan Penelitian ...

5

D.

Manfaat Penelitian ...

5

E.

Metode Penelitian ...

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...

11

A.

Tinjauan Umum Tentang kepolisian di bidang lalu lintas ...

11

1.

Pengertian Kepolisian ...

11

2.

Pengertian Polisi Lalu Lintas ...

12

3.

Tugas dan Wewenang Polisi...

14

B.

Tinjauan Umum tentang Korban Dan Pelaku Tindak Pidana ...

19

1.

Pelanggaran lalu lintas sebagai tindak pidana ...

19

2.

Pengertian Korban ...

24

3.

Pengertian pelaku tindak pidana ...

29

C.

Tinjauan Umum Tentang Kecelakaan Lalu Lintas ...

32

1.

Pengertian kecelakaan lalu lintas ...

32

(18)

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

43

A.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...

43

B.

Pertimbangan Pihak Kepolisian Dalam Menentukan

Status Pelaku Dan Korban Pada Kecelakaan Akibat

Pelanggaran Marka Jalan ...

48

C.

Penyelesaian

Yang

Dilakuakan

Oleh

Pihak

Kepolisian Terhadap Kasus Kecelakaan Lalu Lintas

Akibat Pelanggaran Marka Jalan Di Kota Batu. ...

59

BAB IV PENUTUP ...

71

A.

Kesimpulan ...

71

B.

Saran ...

73

Daftar Pustaka ...

75

(19)

Arif Gosita. 2004.

masalah perlindungan anak (kumpulan karangan)

, Bhuana

Ilmu Popular, Jakarta.

Eman Rajagukguk, 2000,

Arbitrase dalam putusan pengadilan

, Jakarta: Candra

Pratama,

J.E. Sahetapy, 2011,

Hukum Pidana

, PT Citra Aditya Bakti, Bandung

Leden Marparung. 2005.

asas teori praktik hokum pidana

. Sinargrafika

Lilik Mulyadi, 2007,

Kompilasi Hukum Pidana Dalam Perspektif Teoristik Dan

Praktik Peradilan

, CV Mandar Maju

Marjono Reksodiputro, 1994,

Kriminologi Dan Sistem Peradilan Pidana,

Universitas Indonesia, Jakarta

Muslan Abdurrahman, 2009,

Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum

, Penerbit

UMM Press, Malang

Peter Mahmud Marzuki, 2006,

penelitian hukum

, Kencana prenada media group,

Jakarta,

Romli Atmasasmita, 2001,

Reformasi Hukum, Hak asasi manusia dan penegakan

Hukum

, Bandung, CV mandar maju

Rachmadi Usman. 2003.

Pilihan Penyelesaian sengketa diluar Pengadilan

.

Bandung. PT. Citra bakti

Runtung April 2006 “

Pemberdayaan Mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian

Sengketa di Indonesia”

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam

Bidang Ilmu Hukum Adat pada Fakultas Hukum, diucapakan di hadapan

Rapat Terbuka Uneversitas Sumatera Utara Medan ;Universitas Sumatera

Utara

Sadjipto Raharjo. 2009.

Hukum Progresif, Sebuah Sintesa Hukum Indonesia.

Yogyakarta

. Genta Publishing.

Soerjono Soekanto 1990

polisi dan lalu lintas (analisis menurut sosiologis

hokum)

mandar maju.

Yahya Harahap, 2007,

Hukum Acara Perdata,

Jakarta, CV Sinar Grafika

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-UndangNomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan

(20)

Sugengrahmanto.

faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas wordpress.com

Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.

http://www.kapsulpintar.com

Nenginayz.

Makalah

pelanggaran

terhadap

norma

.

http://nenginayz.blogspot.com

Nonamercy, bpkb-dan-fungsinyahttp://satlantaspolresberau.

http://blogdetik.com.

pelanggaran.

http://www.artikata.com

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat diartikan bahwa kekuatan transversa plat resin akrilik heat cured yang direndam dalam 0,4% eugenol minyak kayu manis menunjukkan perbedaan yang

sosiologi, siswa, dan guru teman sejawat variasi gaya mengajar guru dalam meningkatkan minat belajar siswa sudah cukup baik, hal ini terbukti dari hasil tiga kali

Secara klinis diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan lesi kulit khas pada bayi baru lahir yang mengikuti garis Blaschko dengan gambaran histopatologis

Maka definisi konsepsioanl dari penelitian ini adalah kinerja pegawai SAMSAT dalam pemberian pelayanan publik pada kantor SAMSAT Pembantu Samarinda Seberang dimana

Pembuatan Bioetanol dari Mahkota Buah Nenas Varietas Queen dengan Menggunakan Mikroba Saccharomyces cerevisiae.. (Eliciah Furi Ningrum, 2015, 46 Halaman, 5 Tabel, 12 Gambar,

doktrin-doktrin yang terkait dengan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) sehingga dapat ditemukan konsep hukum mengenai Hak Tanggungan yang dipegang oleh Bank Syariah dalam

Menurut penuturan juru kunci dari makam Mbah Djomotersebut, bahwa beberapa tahun yang lalu terjadi sebuah peristiwa yakni keluarnya ikan gabus dari makam Mbah Djomopada saat

Batas nilai similarity diambil dari pengujian yang telah dilakukan untuk semua query, dan menghasilkan nilai similarity untuk query yang relevan dengan dokumen tafsir adalah