mt1
.. - - --BIDANG
セセセュュセn@
miセa@
..,
.
.r!
1
セ[N@
;; ; -
r -r;
r
J
u
j
J;
1
J
. BK5-PTN B Tahun 2012
BIDANG ILMU MIPA
· .Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
· ·wnayah. Barat
·Tema:
.
Peran MIPA dalam Pengembangan
SDMdanSDA
Hotel Madani Medan
11 - 12 Mei 2012
Penyelenggara
FMIPA
ISBN:978-602-9115-23-9
PROSIDING
SEMINAR N.ASION.AL DALAM RANGKA SEMIBATA
BKS-PTN WILAYlUI B.ARAT BIDANG MIP.A
T1UIUN2012
Thema: Peran MIPA Dalam Peningkatan Kualitas SDM dim SDA
PENDIDIKA.N MIPA
(Pendidikan Matematika
&
Pendidikan Fisika
Editor :
Prof.Dr .Bornok Sinaga,MPd
Drs.Pasar Maulim Silitonga,MS
Dr .Binari Manurung ,MSi
Dr.Nurdin Bukit,MSi
Penerbit
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
SUSUNAN PANITIA
SEMINAR
DAN RAP
AT TAHUNANBADAN KERJASAMA PERGURUAN TINGGI
NEGERI WILAYAH
BARAT (SEMIRATA BKS-PTN B)..
BIDANG MIPA
TAHUN 2012Pelindung
Prof. Or.lbnu Hadjar, M.Si (Rektor Unimed) Gatot Pujo Nugroho, ST (Pit. Gubernur Sumatera Utara)
Drs. Rahudman Harahap, MM (Walikota Medan)
Penasehat
Prof. Dr. Emriadi (Ketua BKS-PTN B) Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Si (PR I Unimed)
Drs. Khairul Azmi, M.Pd (PR II Unimed} Prof. Dr. Siner Ambarita, M.Pd (PR Ill Unimed)
Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd (PR IV Unimed)
Penanggung jawab
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, P.hD (Dekan FMIPA Unimed)
Pengarah
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, P.hD Drs. Asrin lubis, M.Pd
Drs. Eidi Sihombing, MS
Ketua: Drs. P. Maulim Silitonga, MS Ketua 1: Dr. Marham Sitorus, M.Si Ketua 2 : Dr. Edi Syahputra, M.Pd Sekretaris: Alkhafi Maas Siregar, S.Si.,M.Si Wakil Sekretaris: Juniastel Rajagukguk, S.Si.,M.Si
Bendahara : Ora. Martina Restuati, M.Si Waklf Bendahara : Ora. Ani Sutiani, M.Si Koordinator Sekretariat: Drs. M. Yusuf Nasution. MS Koordinator Makalah/Prosiding :Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc
Koordinator Persidangan: Dr. Nurdin Bukit, M.Si Koordinator Penerima Tamu : Ora. Nerli Khaerani, M.Si Koordinator Acara/Protokoler: Ora. Melva Silitonga, M.Si Koordinator lnformasi/Humas/Dokumentasi: Drs. Eddiyanto,Ph.D
Koordinator Transportasl, Akomodasl
&
Rekreasi: Drs. Rahmat Nauli, M.Sikwan
Jazwinarti
Kartini
Armiati
EdiSyahputra
Dewi Murni
Cecil Hiltrimartin
Asrin Lubis Festiyed Connie Fransisca Rosane Medriati Sardianto Markos Siahaan Sehat Simatupang
pengaruh pendekatan problem posing model search, solve, create and share (sscs) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa
matematika 241
peningkatan aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah perkuliahan pengantar riset operasi mahasiswa matematika tinipa unp melalui pembelajaran kooperatif 24 7 tipe student achievemen devisions (stad) dengan bantuan peta konsep
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Pembelajaran lnkuiri Model Alberta
Membangun Karakter Siswa Melalui Pemberian Tugas / Terstruktur dengan Koreksi Silang
V
peningkatan disposisi matematis siswa smp dengan pendekatan pmri pada pembelajaran geometri berbantuan komputerMeningkatkan Mutu Perkuliahan Calkulus I Melalui Pengembangan Pembelajaran Berbasis (CT Pada Mahasiswa Program PGMJPABI Jurusan Matematika FMIPA UNP
pembelajaran pemecahan masalah matematika
di
sman 15 palembangperbedaan basil beltYar siswa yang diajar dengan teknik
hypnoteaching dan genius learning pada pokok bahasan
sistt:m pe,rsamaa n li nier 、オセ@ var iahel eli kela:-: viii mts n l medau l.\L G LセP@ l I /20 i 2
Pcndckatan Holistik untuk Mt!ngana lis is P!!nguasaan Standar Kompetensi dan Kompentensi Dasar Siswa pada · Mata p・ャセェ。イ。ョ@ Fisika Tingkat SMA di Kota Bukittinggi
dan Kabupaten Agam
253 258 264 270 277 283 293
Upaya
Menigkatkan Kemampuun Uerti kir Mahasiswa Dengan Metode Problem Solving Berbasis Problem 307 Based Learning Pada Matakuliah Fisika Zat PadatPengembangan Model Manajemen Pembelajaran Fisika SMA Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Berdasarkan Pemetaan hasil UAN Tahun Ajaran 2008/2009-2009/20 I 0 di Kabupaten Muko-Muko
Upaya Peningkatan Kemampuan Kerja Kelompok Pada Mahasiswa Pendidikan Fisika Melalui Metode Pemberian Tugas Dan Metode Diskusi
Pengaruh strategi peinbelajaran inkuiri terhadap
Hasil beltYar siswa pada materi pokok wujud zat di kelas VII semester I SMP Negeri I Simanindo
312
318
323
246
l
'ISBN 978-602-9115·23-9
PENINGKATAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP DENGANPENDEKATANPN.GUPADAPEMBELAJARAN
GEOMETRI BERBANTUAN KOMPUTER
Edi Syabputra
Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Medan Estate
E-mail: edisyahputra21 @yahoo. com
HP: 081220497815
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengideotifim peningkatan disposisi matematis siswa sebagai dampak dari
pendekatan pembelajaran matematika realistik. Penelitian ini rneruJXl}<an penelitian quasi eksperimen. Sampel penelitian terdiri dari 152 siswa dari 4 kelas siswa di dua Sekolah Menengah Pertama di kota Medan. lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala disposisi matematis. Data disposisi matematis diperoleh dari basil angket siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dilaksanakan. Data dianalists menggunakan uji Mann-Withney, 4ii-t, analisis korelasi, ANOV A I dan 2 arah dilanjutkan dengan uji poot-hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa セ@ keseluruhan, berdasarkan kategai sekolah, dan berdasarkan kemampuan awal siswa pembelajaran geometri berbantuan komputer dengan pendekatan PMRI secara signifikan dapat meningkatkan disposisi matematis siswa.
Kata Kunci: matematika realistik, disposisi matematis, berbantuan komputer
A.BSTRACI'
The focus of this study is to identify the enhancement of students' mathematic disposition as an impact of realistic mathematics education approach. This study is an experimental research, involving the entire eighth grade
students of good level and middle level schools. Sample of this セ@ consists of 152 students fi'em 4 classes in Junier
Secondary School in Medan. The instnunents used in this study ts scale of mathematical disposition. Data of this study were analized by using qualitative descriptive, Mann-Whitney U test, t-test, r correlative analysis, l-way and
2-way ANOV A with post hoc test Based on the result of data analysis it can be concluded that the enhancement of students' mathematical disposition are significant.
A.
PENDAHULUANSetiap akhir pelaksanaan ujian nasional, selalu ditemukan masalah ketidakyakinan siswa terhadap kemampuannya sendiri. Ketika mcnghadapi
l!iian
nasional siswa sangat cemas, terlebih jika menghadapisoal-soal matematika Siswa tidak: memiliki rasa percaya diri, mereka lebih percaya pada ェ。キ。「。ョ セ@
jawaban yang diperolehnya secara instan melalui SMS dan cara-cara lain yang tidak lazim. Indikasi ini dapat dilihat dengan banyaknya kebocoran dan ketidak:jujuran siswa pada setiap pelaksanaan ujian nasional. Selain itu hasil penelitian dalam National Academy of Science (2006) banyak siswa yang tidak: yakin dapat berhasil 「・ャセ。イ@ matematika. Bahkan pemyataan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia mengenai fuktor.penyebab rnenurunnya persentase kelulusan siswa pada ujian nasional2010 yang antara lain disebabkan oleh kesadaran siswayang rendah. Mardapi (2010) memperkuat pemyataan Menteri Pendidikan Nasional Republik. Indonesia ini yang pada intinya menyatakan bahwa faktor penyebab menurunnya persentase kelulusan siswa pada ujian nasional 20 I 0 selain karena kesadanm siswa yang rendahjuga disebabkan karena rendahnya rasa percaya diri siswa
Schackow (2005) pada intinya mengemukakan bahwa lebih dari 500/o siswa memandang matematika sebagai ー・ャセ。イ。ョ@ hafulan yang tidak menarik. Selain i1u Olson {dalam Schackow, 2005) mengemukakan kebanyakan siswa tidak: menyenangi matematika dan 400/o dari mereka frustmsi. Sedangkan Tobias ( dalam Johnson, 2006) menyatakan siswa paranoid dan cemas pada matematika.
Pada sisi lain Chacon (2008) rnengemukakan bahwa siswa menunjukkan motivasi yang tinggi
「・ャセ。イ@ matematika dengan bantuan komputer dan mereka menik:mati situasi belajar dengan gembirn.
Gejala ini menunjukkan bahwa siswa memptmyai disposisi matematis yang baik.
Dari beberapa pendapat di atas, metode ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ kelihatan memegang peran signifikan untuk meningkatkan disposisi matematis siswa Oleh karena itu boleh jadi pembelajaran matematika realistik
dapat diterapkan untuk meningkatkan disposisi matematis siswa
: Panhuizen {2003) pada intinya mengemukakan bahwa pendek.atan pembelajaran matematika realistik adalah pendekatan セ。イ。ョ@ yang bertitik. tolak dari hal-hal yang 'real' bagi siswa, menekankan ketrampilan 'proses of doing mathematics', berdiskusi dan 「・イォッャ。「ッイ。ウセ@ berargumentasi dengan ternan
sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada akhimya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok. Pada pendekatan ini peran guru
tak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator sementara siswa berfildr, mengkomunikasikan penalarannya dan berkolaborasi dengan orang lain.
PROSIDING SEMIRATA BKS-PTN MIPA 2012
ISBN 978-602·9115-23·9
Secara umum, pendekatan matematika realistik terdiri dari lima karakteristik yaitu: (I) penggunaan "konteks real" sebagai titik tolak 「・ャセ。イ@ matematika; (2) penggunaan "model" yang menekankan penyelesaian secara informal sebelum menggunakan cara fonnal atau rumus; (3)
mengaitkan sesama topik dalam matematika; (4) penggwtaan metode interaktif dalam 「・ャセ。イ@ matematika
dan (5) menghargai variasi jawaban dan konbibusi siswa. ·
Anh (2006) dalam penelitiannya mengajar geometri di Middle School Vietnam yang menerapkan
ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ matematika realistik menemukan bahwa siswa terdorong wttuk membangun pengetahuan
mereka secara gradual dari informal ke formal. Keaktifun dan kreativitas siswa meningkat selarna
ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ menggunakan Realistic Mathematics Education (RME). p・ュ「・ャセ。イ。ョ@ menggunakan
RME memungkinkan siswa untuk "menemukan" . kembali pengetahuan matematika dan sebahagian besar siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi sesama mereka. Anh Le merekomendasikan untuk rnempertimbangkan pengajaran geometri menggunakan RME di Vietnam. Berikutnya Anh Le
rnelaporkan bahwa penggwtaan ー・ュ「・jセ。イ。ョ@ RME di Vietnam secara signifikan meningkatkan prestasi maternatika siswa, khususnya siswa di daerah perlcotaan rnempwtyai prestasi lebih tinggi dari siswa di daerah pedesaan dan daerah terpencil. p・ュ「・ャセ。イ。ョ@ menggwtakan RME pada kelompok siswa berk.emampuan rendah sangat dianjwkan. karena siswa berkesernpatan wttuk rnenggwtakan matematika informal.
Berdasarkan latar belakang di atas, dirancang penelitian yang menerapkan strategi ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@
urttuk trteningkatkan disposisi rnatematis siswa yaitu dengan perrtbelajaran geoinetri
berbanruan
komputer khususnya program cabri-30 dengan pendekatan ·PMRI. Strategi ini diJakukan dengan alasan bahwa siswa dapat lebih aktif dan bebas rnenuangkan ide-idenya serta dapat rnenikmati ー・ュ「・ャセ@
rnaternatika apabila ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ tersebut dilaksanakan dengan bantuan kornputer. . Dengan ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ geornetri berbantuan komputer khuslNlya program cabri 30 siswa dapat memanipulasi sendiri bangun-bangun geornetri pada layar monitor komputemya, siswa dapat memutar atau rnembalik gambar sekehendaknya. Kegiatan ini cenderung tidak mengharuskan siswa menghaful. Siswa 「・セ。イ@ dengan pemahaman yang dibentuk dari pengalaman mereka memanipulasi gambar bangun-bangwt geometri tersebut sekehendak mereka.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen quasi dengan rancangan penelitian menggunakan kelompok kontrol pretes-postes (pretest-posttest-control group design) (Ruseffendi. 2005). Rancangan penelitian tersebut adalah:
o, x,
セ@o,
セ@X1 : Pembelajaran geometri berbantuan komputer khususnya program Cabri-30 dengan pendekatan
PMRI
0,: pretes
02: postes
Sampel penelitian adalah 4 kelas siswa di dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Medan. Sampel ditentukan menggunakan teknik sampel berstrata, terdiri dari satu sekolah kategori baik dan satu sekolah kategori sedang. Pada setiap kategori sekolah terpilih, diambil dua kelas
vm
parallel, satu kelas sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran geometri berbantuan · komputer khususnya program cabri-30 dengan pendekatan PMRI (PG-PMRI) dan kelas lainnya sebagai kelas kontrol mendapat ー・ュ「・セ。イ。ョ@ secara konvensionaJ (P-KV).Penelitian ini melibatkan variabel セ@ dan variabel terikat. V ariabel bebasnya adalah pembelajaran geometri berbantuan komputer dengan pendekatan PMRI (PG-PMRI) dan ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@
secara konvensional (P-KV). Variabel terikatnya adalah disposisi matematis siswa. Selain itu dilibatkan juga variabel kontrol yaitu kemampuan awal matematika siswa (tinggi, menengah, dan rendah) dan
kategori sekolah (baik, sedang).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Peningkatan Oisposisi Matematis Siswa (OMS)
Dari Tabel I dapat dilihat bahwa skor rata-rata OMS sebelum pelaksanaan pembelajaran PG-PMRl maupun P-KV relatif sama, baik secara keselwuhan maupun jika ditinjau dari kategori sekolah
atau kelompok KAM siswa (kolom 3). NamWl setelah selesai ー・ュ「・ャセ。イ。ョL@ terdapat peningkatan skor OMS yang bervariasi (kolom 4 ). V ariasi itu dapat juga dilihat dari perolehan rata-rata N-Gain (kolom 5).
PROSIDING SEMIRATA BKS-PTN MIPA 2012
Hotel Madani, Universitas Negeri Medan, 11-12 Mei 2012
'·
ISBN 978-602-9115-23-9
T abel I. Skor Awal, Skor Akhir dan Peningkatan OMS pada Kedua Pendekatan Pembelaja ran
Rata-rata Perbedaan
Data Pendekatan Peningkatan Peningkatan
Pembelajaran Awal Akhir N-Gain OMS
OMS Seluruh PG-PMRI 94,95 106,87 0,193 Signifikan
Siswa Signifikan
P-KV 93,78 99,87 0,09 Signifikan
Kategori PG-PMRI 96,19 109,17 0,21 Signifikan
Sekolah Baik Signifikan
P-KV 96,19 102,03 0,09 Signifikan
Kategori PG-PMRI 93,83 104,8 0,17 Signifikan
Sekolah Signifikan
Sedq P-KV 91,60 97,93 0,09 Signifikan PG-PMRI 95,45 113,73 0,30 Signifikan
KAM
Tinggi P-KV 95,89 101,67 0,09 Signifikan Signifikan
PG-PMRI 95,38 106,34 0,23 Signifikan
KAM
Menengah P-KV 93,69 99,78 0,09 Signifikan Signifikan
KAM PG-PMRI 90,57 100,43 0,15 Signifikan
Rendah Tidak
P-KV 90,25 97;1.5 0,11 Tidak Signifikan
C'O! .,..,
.
.
Perungkatan DMS (ko1om 6) menunJukkan peningkatan yang stgnifikan kecuali pada stswa yang mendapat pembel1Yaran P-KV pada kelornpok KAM rendah. Sedangkan pada kolom 7 hanya pada kelompok KAM rendah kedua pendekatan pembel1Yaran tidak menunjukkan perbedaan peningkatan OMS yang signifikan; Fenomena ini dapat dimaknai bahwa pada KAM rendah pendekatan PG-PMRI maupun P-KV keduanya sama-sama berhasil meningkatkan DMS, walaupun perbedaan N-Gain keduanya tidak signifikan.
2. lnteraksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Kategori Sekolah Terhadap Peningkatan OMS
Tabel 2. menunjukkan 4ii perbedaan dan interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kategori sekolah terltadap peningkatan DM.
Tabel2. Uji Perbedaan dan lnteraksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Kategori Sekolah Terbada Pen· katan DM
Jumlah db Rata-rata
Sumber Variasi Kuadrat Kuadrat F Sig Keputusan
Pendekatan
Pembel1Yaran
Enor
Total
0 77 0,015 0017 6,28 1 1 1 148 152
0,015 1,99
0017 2,35
001
Ho: a1
=
a
2=
0 lawan H1 : salah satu at :f:. 0 ; i=
l, 2Tolakl-fo
0,160 Terimal-fo
0127 Terimal-fo
Ho :Pt =P2 =0 lawan H1: Sl:llahsatuPt :f;:O ;i=l,2 .
Ho:
atPi = 0 lawan Ht : paling sedikit satu pasangan :atPJt=
0 ; i,j = l, 2.P8.da Tabel 2 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan periingkatan DMS yang signifikan
berdasarkan pendekatan pembel1Yaran. Artinya pembelajaran geometri berbantuan computer dengan pendekatan PMRI memberikan peningkatan DMS yang sangat signifikan dibandingkan dengan
peningkatan DMS yang mendapat pembel1Yaran P-KV. Tetapi peningkatan OMS tidak berbeda secara signifikan hila ditinjau dati kategori sekolah dan interaksi antar keduanya Dengan perkataan lain pendekatan pembel1Yaran memberikan pengaruh terhadap peningkatan OMS, sedangkan · kategori
PROSIDING SEMIRATA BKS-PTN MIPA 2012
[image:7.595.35.450.54.415.2]ISBN 978-602-9115-23-9
sekolah dan interaksi antara pendekatan pembebgaran dan kategori sekolah tidak memberik:an peningkatan yang sigoifikan terlladap OMS.
Pada Gambar L selisih skor rata-rata peningkatan OMS antara yang mendapat pembelajaran PG-PMRI dan siswa yang mendapat ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ J>;.KV pada kategori sekolah baik, lebih besar
dibandingkan dengan siswa pada sekolah kategori sedang. Hal ini mernmjukkan bahwa pendekatan pembebgaran PG-PMRI memberikan peningkatan OMS lebih tinggi pada siswa sekotah kategori baik,
dari pada siswa di sekolah kategori sedang.
·· -O·lj -·
•
0.210.3
0.2
0.1
0
0.09·· · ();09
-• - ... Pemb. P-KV
Sedang Baik e ePemb. PG-PMRI
[image:8.595.50.472.97.764.2]Kategori.Sekolah
Gambar
t.
Rata-rata N-Gain DM Siswa Ditinjau dari Kategori Sekolah dan Pendekataa .• Pembelajaran3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Kelompok KAM Terhadap Peningkatan DMS Tabel 3. menunjukkan uji perbedaan dan interaksi antara pendekatan ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ dal
kelompok KAM terhadap peningkatan OMS. Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa terdapat perbedlm
peningkatan OM yang signifikan berdasarkan pendekatan pembebgaran, kelompok KAM dan interaksi
antar keduanya Dengan perkaiaan lain pendekatan ー・ュ「・ャセy。イ。ョ@ memberikan pengaruh terllooap peningkatan OMS, demikian juga kelompok KAM memberikan pengaruh tedtadap peningkalan
• 9
SISwa.
Tabel3. Uji Perbedaan dan Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Kelompok KAM katanDMS
Stiwa Terhadap Pening
Jumlah db Rata-rata
Sumber Variasi Kuadrat Kuadrat F Sig Keputusan
Pendekatan
p・ュ「・ャセy。イ。ョ@ 0,17 l 0.17 26.00 0,001 TolakHo
Kelompok KAM 0,06 2 0,32 4,78 0,01 TolakHo
Interaksi
0,07 2 0,03 499 0,008 TolakHo
Error OCJ7 146 0,007
Total 4,61 152
Ho: a1 =
a
2 =0 lawan H1 : salah satu a1 :#0 ; t = 1, 2 Ho:P1
=Pz =P3
=0 lawan H,: salahsatuPi
:#0 ; i = l, 2, 3Ho:aiPj
=Opalingsedikitsatupasangan:atP
1 :#0 ;i=1,2 ;j=l,2,3 PacJa Tabel 3. dapat juga dilihat bahwa terdapat interaksi antara pendekatan ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@kelompok KAM terbadap peningkatan OMS.
Gambar 2. memmjukkan selisih skor rata-rata peningkatan OMS antara siswa yang
ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ PG-PMRI dan siswa yang mendaJm pembelajaran P-KV. Peningkatan OMS kelompok KAM tinggi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan OMS siswa pada kelcmpl)k
menengah
maupun
P8d8
kelOfuPOk
KAM reridiili. Hal iiil meniliijtikkail baliwa ·peiidekatiili p e---m· セQXQャ@PG-PMRI memberikan peningkatan OMS paling tinggi pada siswa di kelompok KAM tinggi, dari siswa di kelompok KAM meneogah ataupun rendah.
PROSIDING SEMIRATA BKS-PTN MIPA 2012
ISBN 978-602·9115-23-9
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Kelompok KAM
.. - ... Pemb. P-K V
..._Pemb.
PG-PMRI
Gambar 2. Skor Rata-rata N-Gain DMS Ditinjau dari Kelompok KAM dan Pendekatan Pembelajaran
· 4. Uji Beda Lanjut (Post Hoc Test) Perbedaan Peningkatan DMS
. .· Untuk mengetahui pasangan kelompok KAM (tinggi; menengah, rendah) yang paling dominan
• · terhadap peningkatan DMS dilak.ukan uji beda lanjut (post hoc) dengan menggunak.an anova dua arah. Ringkasan セゥャ@ uji post hoc untuk peningkatan OMS ditinjau dari setiap pasangan kelompok KAM diberikan pada Tabel 4. Dari Tabel 4. dapn dilihat bahwa nilai probabilitas (sig) untuk perbedaan
peningkatan OMS antar kelomJX>k KAM tinggi dan menengah sebesar 0,072 lebih kecil dari 0,05 .. sehingga diputuskan tmtuk menolak.
1-fo.
·•···. Tabel4.
u··
JJt N 1yata P rbed e aan P . enm21 ka tan DMs·
ISW8 An tar Ki e lo m.,o1 k KAM (Uji Post Hoc-LSD) Antar Kelompok Beda Simpangan Sig Keputusan .KAM Rata-rata Baku
Tinggi- Menengah 0,072 0,020 0,001 Tolak:Ho
Tinggi- Rendah 0,074 0,031 0,017 Tolak:Ho
Menengah- Rendah 0,002 0,026 0,931 TerimaHo
·.··••.Ho: tidak: terdapat perbedaan perungkatan OM yang stgrufikan antar kelompok KAM
Penolak:an Hojuga teljadi antar kelompok KAM tinggi dan rendah. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan peningkatan OMS yang signifikan antar kelomJX>k KAM tinggi dan menengah serta pada · kelompok KAM tinggi dan rendah. Sedangkan antar kelomJX>k KAM menengah dan rendah perbedaan
& .peningkatan OMS tidak: berbeda secara signifikan.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
l.Simpulan
Berdasarkan basil dan pembahasan yang telah diuraikan, diperoleh simpulan bahwa ー・ュ「・ャセ。イゥュ@
geome1ri berbantuan komputer khususnya program cabri 3-0 .4engan pendekatan PMRI dapat · . meningkatkan disJX>sisi matematis siswa baik secara keseluruhan, berdasarkan kategori sekolah maupun
. berdasarkan kemampuan awal siswa Disamping itu tidak: terdapn interak:si antara pendekatan peuibellijar.m dan kategori sekolah terhadap peningkatan disposisi matematis siswa Namun demik:ian terdl"J)at inteJ:aksi antara pendekatan ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ dan kelompok kemampuan awal siswa terhadap
ー・セセュ@ disposisi matematis siswa
Saran
Sebaiknya guru matematika memanfaatkan komputer pada ー・ュ「・ャセ。イ。ョ@ geometri untuk .... Olf:nin:gka1tkan disposisi matematis siswa Pemanfaatan komputer hendak:nya diterapkan juga pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi (di SMA atau Perguruan Tmggi).
PROSIDING SEMIRATA BKS-PTN MIPA 2012
[image:9.595.21.428.65.518.2]ISBN 978-602-9115-23-9
E. DAFfAR PUSTAKA
Anh, Le, T. (2006). Applying Realistic Mathematics Education in Vretnam: Teaching Middle School Geometry. Potsdam: Disertasi Universitat Potsdam
Charon, I. M. (2008). Studenl
s
Attitudes to Mathematics and Technology Comparative Study Between the UnitedKingdom and Spain. London: City University
Johnson (2006). Attitude or Anxiety: Mathematics Disposition of High School Algebra 1 Studenl's Tesis: Friends University
Mardapi, Djemari (2010). "Siswa Tidok Percaya Diri" Kutipan dalam Siaran Berita RCfl (27-4-2010)
National Academy of Science (2006). Learning to Think Spatially, Washington DC: The National Academics Press. Panhuizen, V.HM (2003). The Didactical Use of Models in Realistic Mathematics Education: An Example from a
Longitudinal Trajectory on Percentace. Educational Studies in Mathematics, 54(1), 9-35
Ruseffendi, E. T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendklikan dan Bidang Non Eksakta Loinnya. Bagi para . Peneliti, Penu/is sォイゥーウセ@ Penu/is Tesis, Penulis Disertmi, Dosen Metode Penelitian, dan Mahosiswa Bandung: Tarsito.
Schackow (2005). High School Studenl's Attitudes Toward Mathematics. Academic Exchange Quarterly