• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI ANAK TENTANG RASA (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI ANAK TENTANG RASA (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Oleh :

Dimas Alfian Perdana Putra

09810152

PERSEPSI ANAK TENTANG RASA

(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

i

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Dimas Alfian Perdana Putra

09810152

PERSEPSI ANAK TENTANG RASA

(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Deskripsi Warna Minuman Terhadap Persepsi Anak Tentang Rasa NamaPeneliti : Dimas Alfian Perdana Putra

NIM : 09810152

Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Waktu Penelitian : 20 November – 10 Desember 2015

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 20 April 2016

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Yudi Suharsono, S.Psi. M.Si ( ) Anggota Penguji : 1. Siti Maimunah, MA ( ) : 2. Dra. Nida Hasanati, M.Si ( ) : 3. Ni'matuzahroh, S.Psi, M.Si ( )

Pembimbing I

Yudi Suharsono, S.Psi. M.Si

Pembimbing II

Siti Maimunah, MA

Malang, 05 Agustus 2016 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Dimas Alfian Perdana Putra

Nim : 09810152

Fakultas : Psikologi

PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah ini yang berjudul :

Persepsi Anak Tentang Rasa(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman).

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya. 2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak

bebas royalti noneksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Ketua Program Studi

Yuni Nurhamida, S.Psi. M.Si

Yang Menyatakan

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Persepsi Anak Tentang Rasa (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)”, sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Yudi Suharsono, S.Psi. M.Si dan Siti Maimunah, MA selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Dra.Tri Dayakisni, M.Si selaku dosen wali yang telah memberi dukungan dan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Kedua orang tuaku yang tercinta, dan adikku yang tersayang serta seluruh keluarga, yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan kasih sayangnya sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2009 khususnya kelas C yang memberikan semangat, dukungan serta berbagi ilmu dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan semoga menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 05 Agustus 2016 Penulis,

(6)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

ABSTRAK ... 1

PENDAHULUAN ... 2

TINJAUAN TEORI ... 4

Persepsi ... 4

Proses Terbentuknya Persepsi ... 4

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 5

Definisi Warna ... 5

Fungsi Warna ... 6

Dinamika Persepsi Anak Tentang Rasa ... 7

METODE PENELITIAN... ... 8

Rancangan Penelitian ... 8

Subyek Penelitian ... 8

Instrumen Penelitian ... 9

Prosedur dan Analisa Data ... 9

HASIL PENELITIAN ... 11

DISKUSI ... 11

SIMPULAN DAN IMPLIKASI... ... 13

(7)

vi

DAFTAR TABEL

(8)

vii

Daftar Lampiran

Lampiran 1Blue Print Hasil Try Out “Persepsi Anak Tentang Rasa

(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)” ... 16

Lampiran 2 Analisis Diskriptif “Persepsi Anak Tentang Rasa

(9)

1

PERSEPSI ANAK TENTANG RASA (Studi Deskripif Warna Minuman)

Dimas Alfian Perdana Putra

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dimasalfianperdanaputra@ymail.com

Persepsi dengan pandangan dapat dilakukan individu dan memungkinkan untuk menetapkan rasa berdasarkan informasi atas warna yang dilihat. Warna menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi anak-anak, sehingga warna seringkali dijadikan strategi marketing bagi para produsen industri minuman dan makanan untuk meningkatkan penjualannya. Bagi anak-anak warna akan menjadi salah satu acuan pemilihan makanan atau minuman tertentu, pemilihan warna yang tepat tentu akan merepresentasikan sebuah rasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. menggunakan subjek sebanyak 60 orang dari SDN Balongsari Mojokerto dengan random sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa subjek secara dominan mempersepsikan minuman berwarna merah dan biru diidentikan dengan rasa manis dengan prosentase 58,3% dan 30%. Sementara subjek mempersepsikan minuman yang berwarna kuning diidentikan dengan rasa asam dengan prosentase 36,7%.

Kata Kunci: Persepsi Anak, Tentang Rasa, Warna Minuman.

With taste perception lies at the mouth pencecapnya functions, and it allows an individual to select based on a particular flavor. Food and drinks children into its own market share in the industrial world. Colors become one of the main attraction for children, so that the color made in the marketing strategy for the beverage and food industry to improve penjualanya. For children of color will become one of the reference selecting certain foods or beverages, the selection of the appropriate color would represent a sense. This research uses descriptive method with quantitative approach. use the subject of 60 people from SDN Balongsari Mojokerto with random sampling. The results showed that subjects were predominantly mepersepsikan red and blue drinks is identified with a sweet taste with a percentage of 58.3% and 30%. While yellow drink synonymous with a sour taste with a percentage of 36.7%.

(10)

2

Manusia adalah makhluk yang selalu berusaha menafsirkan dan memahami semua hal yang ada dalam kehidupannya serta mempersepsi apa saja yang mereka dengar, mereka lihat, mereka sentuh, dan mereka rasakan. Semua proses penafsiran dan pemahaman dilakukan lewat perantara alat indera. Persepsi sendiri adalah cara dari otak untuk mengorganisasikan perasaan yang dapat membuat suatu rasa keluar darinya, dalam hal ini pengenalan subjek datang dari kombinasi sensori dan memori dari pengalaman sensoris tertentu. Dengan kata lain, persepsi adalah proses untuk mengumpulkan dan memasukkan stimulus berupa pengalaman sensoris ke dalam otak untuk menentukan respon apa yang akan diberikan terhadap stimulus tersebut (Papalia, 1985).

Proses tersebut berlangsung dan berkembang terus-menerus sejak masa kanak-kanak. Selama masa itu, anak lebih melihat dan menyimpulkan segala sesuatu lewat cara yang sederhana serta lebih terfokus untuk memikirkan segala sesuatu yang bisa dilihat dan disentuh saja. Persepsi dengan pengecapan terletak pada fungsi pencecapnya dimulut, dan hal ini memungkinkan seorang individu untuk memilih berdasarkan rasa tertentu. Berdasarkan fisiologis rasa dibagi menjadi 4 (empat) yaitu rasa manis, asin, asam, dan pahit. Ketika makanan maupun minuman sampai pada pusat pengecapan maka anak akan dapat merasakan makanan maupun minuman itu sendiri.

Makanan dan minuman anak-anak menjadi pangsa pasar tersendiri dalam dunia industri. Warna menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi anak-anak, sehingga warna di jadikan strategi marketing bagi para industri minuman dan makanan untuk meningkatkan penjualanya. Dalam dunia industry warna menjadi representasi sebuah rasa dari produk. Contohnya warna kuning biasanya merepresentasikan rasa jeruk, mangga, nanas atau rasa yang cenderung memiliki rasa asam. Dari beberapa penelitian mengenai persepsi anak terhadap rasa, ditemukan bahwa proses persepsi anak berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak lebih tertarik pada tampilan suatu produk makanan dan minuman dan akhirnya dengan mudah memutuskan bahwa rasanya enak atau tidak, sebelum mereka benar-benar memakanya ataupun meminumnya sedangkan orang dewasa lebih teliti dalam menilai suatu rasa dengan merasakannya dulu (Popper dan Kroll, 2003).

(11)

3

Pada usia anak-anak pengalaman menjadi hal yang sangat penting karena sebagai proses kognitif yaitu pengalaman yang berawal dari tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi (Gagne dalam Jamaris, 2006). Pengalaman ketika masa kanak-kanak biasanya akan lebih lama melekat. Para pelaku usaha makanan dan minuman seharusnya memperhatikan hal ini untuk dijadikan strategi tersendiri agar anak-anak dalam menikmati produknya memiliki pengalaman yang menyenangkan. Terkadang anak-anak sering kali keliru dalam mempresepsikan sesuatu hal, apalagi dalam mempresepsikan warna. Pengalaman yang tidak menyenagkan inilah yang nantinya akan selalu diingat oleh anak-anak dan enggan untuk mengulanginya. Hal inilah yang seharusnya diminimalisirkan oleh para pengusaha makanan dan minuman dengan cara mengetahui kesesuaian harapan rasa dengan warna yang diinginkan anak-anak.

Memang dalam persaingan pasar warna sering menjadi salah satu strategi marketing yang cukup efektif dalam menarik konsumen. Begitu juga dalam industri minuman, warna minuman menjadi salah satu strategi marketing untuk mempengaruhi persepsi konsumen mengenai minuman tersebut. Namun terkadang pemilihan warna yang tidak tepat pada produk minuman dapat menimbulkan persepsi yang salah mengenai minuman tersebut. Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (1997) adalah proses penerimaan informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, atau peraba), sedangkan alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.

Ide tentang warna pada makanan dan minuman tersebut muncul karena warna ternyata mempunyai pengaruh psikologis yang besar dalam diri manusia terutama anak-anak. Secara psikologis, warna berhubungan erat dengan kepribadian (Hartman, 2004). Anak-anak masih menyukai warna-warna yang mencolok dan berani karena hal ini sesuai dengan perkembangan ego mereka. Meskipun anak pada usia 8-10 tahun telah mengalami perkembangan ego kearah pembentukan superego tetapi peranan dari ego masih tampak menonjol dan dominan (Bouree, 2004). Dalam dunia anak-anak warna memang menjadi daya tarik sendiri dan menjadi sebuah fenomena yang menarik. Bagi anak-anak warna akan menajdi salah satu acuan pemilihan makanan atau minuman tertentu, pemilihan warna yang tepat tentu akan merepresentasikan sebuah rasa yang dipersepsikannya. Apabila sebuah warna tidak merepresentasikan sebuah persepsi yang dimiliki anak-anak mengenai rasa maka akan terjadi ketidak puasan yang diperoleh.

Ketidakpuasan juga berdampak pada konsumen (anak-anak) maupun para produsen (penjual). Gobe (2005) menambahkan bahwa warna mempunyai fungsi ekonomis yaitu membuat konsumen tertarik secara emosional terhadap suatu produk karena warna ternyata dapat mewakili pesan, karakteristik yang khas, dan tampilan keseluruhan dari produk tersebut.

(12)

4

akan mengidentifikasi rasa yang dimunculkan anak-anak (manis, asam, asin, dan pahit) berdasarkan warna minuman yang dimunculkan. Penelitian ini akan menggunakan beberapa botol minuman yang transparan dengan berbagai warna minuman yang telah di tentukan untuk mendapatkan persepsi rasa dari masing-masing individu. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi para pemilik usaha makanan maupun minuman untuk dijadikan sebagai strategi marketing. Selain itu penelitian ini diharapkan akan menambah hasanah keilmuan khususnya dalam ilmu psikologi industri.

Persepsi

Manusia pada dasarnya merupakan mahkluk individu. Dalam melihat suatu masalah setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahamannya. Terbentuknya persepsi dimulai dengan pengamatan yang melalui proses hubungan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan menerima sesuatu hal yang kemudian seseorang menseleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan informasi yang diterimanya menjadi suatu gambaran yang berarti. Terjadinya pengamatan ini dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau dan sikap seseorang dari individu. Biasanya persepsi ini hanya berlaku bagi dirinya sendiri dan tidak bagi orang lain. Selain itu juga persepsi ini tidak bertahan seumur hidup dapat berubah sesuai dengan perkembangan pengalaman, perubahan kebutuhan, dan sikap dari seseorang baik laki-laki maupun perempuan.

Menurut (Kotler, 1993) persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif. Adapun faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah karakteristik orang yang dipersepsi dan faktor situasional.

Proses Terbentuknya Persepsi

Proses pembentukan persepsi diawali dengan masuknya sumber melalui suara, penglihatan, rasa, aroma atau sentuhan manusia, diterima oleh indera manusia (sensory receptor) sebagai bentuk sensation. Sejumlah besar sensation yang diperoleh dari proses pertama diatas kemudian diseleksi dan diterima. Fungsi penyaringan ini dijalankan oleh faktor seperti harapan individu, motivasi, dan sikap. Sensation yang diperoleh dari hasil penyaringan pada tahap kedua itu merupakan input bagi tahap ketiga, tahap pengorganisasian sensation. Dari tahap ini akan diperoleh sensation yang merupakan satu kesatuan yang lebih teratur dibandingkan dengan sensation yang sebelumnya. Tahap keempat merupakan tahap penginterpretasian seperti pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Apabila proses ini selesai dilalui, maka akan diperoleh hasil akhir berupa persepsi.

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

(13)

5

1) Pengalaman masa lalu (terdahulu) dapat mempengaruhi seseorang karena manusia biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan.

2) Keinginan dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam hal membuat keputusan. Manusia cenderung menolak tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. 3) Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan pengalaman yang

telah dialaminya.

Sedangkan menurut menurut Horovitz (2000), persepsi dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni: a) Faktor psikologis akan membuat perubahan dalam persepsi konsumen. Perubahan

yang dimaksudkan termasuk memori, pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai yang dianggap konsumen penting dan berguna.

b) Faktor fisik faktor ini akan mengubah persepsi konsumen melalui apa yang konsumen lihat dan rasakan. Faktor fisik dapat memperkuat atau malah menghancurkan persepsi konsumen terhadap suatu hal yang dimunculkan. Misalnya saat konsumen memilih suatu minuman maka hal penting yang menjadi faktor penentu konsumen dalam memilih yakni warna yang menarik. Bila warna yang di munculkan menarik terlihat menyegarkan dan menggugah selera konsumen maka sudah tentu konsumen akan memilihnya.

c) Faktor Image yang terbentuk, image yang dimaksud disini adalah image konsumen terhadap warna itu sendiri.

Definisi Warna

Warna dapat didefinisikan secara obyektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan secara subjektif dan psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya tampak oleh mata dan merupakan salah satu bentuk pancaran energy yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

(14)

6

warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmennya benda tersebut memantulkan semua warna pelangi.

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda dikenainya dan corak atau rupa seperti biru dan hijau (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2004), sedangkan minuman adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau es lilin. Minuman kesehatan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga juga mempunya efek menguntungkan terhadap kesehatan (Winarti, 2006).

Secara psikologis, diuraikan oleh (Linschoten dan Mansyur,2007) tentang warna yaitu warna-warna bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peran penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas, dapat dijelaskan bahwa warna selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata warna juga mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa warna minuman adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh segala sesuatu yang dapat dimakan yang berupa corak rupa seperti merah, kuning, dan biru.

Fungsi Warna

Beberapa fungsi warna adalah sebagai berikut (pusat grafika indonesia, (1978):

1) Fungsi Estetis yaitu pengaruh warna pada rasa keindahan dinamakan fungsi estetis warna. Secara umum, warna memiliki kekuatan untuk membangkitkan rasa keindahan, yaitu pengalaman keindahan tentang keharmonian warna. Efek menyenangkan yang dibangkitkan oleh perpaduan dua warna atau lebih terhadap masing-masih merupakan contoh fungsi estetis dari warna.

2) Fungsi Isyarat yaitu diantara warna-warna ada beberapa yang berdiri sendiri atau dikombinasikan dengan warna lain, dengan kuat menarik perhatian dan minat kita, hal ini tergantung persetujuan-persetujuan sering tidaknya warna dapat digunakan untuk suatu tujuan.

3) Fungsi Psikologis yaitu warna dapat memberikan pengaruh tertentu. Beberapa macam warna seperti abu-abu dan kuning membuat kita lebih tenang. Warna merah dan kuning membuat kita lebih gelisah dan aktif. Dengan cara ini persaan seseorang dipengaruhi oleh warna, sehingga dengan hubungan ini seseorang mengatakan tentang tugas psikologis dari warna.

(15)

7

5) Fungsi pembeda yaitu warna mempunyai fungsi untuk membeda-bedakan dikarenakan dengan karakteristik warna suatu benda dapat dibedakan dengan benda lainnya.

6) Fungsi alamaiah yaitu warna menunjukan pengaruh atas kejadian-kejadian dalam alam semesta dengan arti lain.

Mata adalah sebuah indera yang didapatkan dengan pengalaman (experience) karena setiap hal setiap kejadian yang terekam oleh mata akan menjadi sebuah pengalaman yang di miliki oleh seorang individu. Warna atau suatu objek menjadi salah satu hal yang sering di lihat dan terproses oleh otak manusia. Pemrosesan yang terjadi pada otak akan menimbulkan sebuah persepsi mengenai suatu objek yang dilihat, dan persepsi tersebut akan menimbulkan sebuar reaksi yang terjadi pada seorang individu contohnya, seorang individu pernah memiliki pengalaman melihat objek dengan warna hitam yang disebabkan terbakar oleh api, kemudian dia akan mempersepsikan bahwa warna hitam akan identik dengan suatu hal yang terbakar atau gosong.

Dinamika Persepsi Anak Tentang Rasa

Persepsi merupakan proses untuk mengumpulkan dan memasukkan stimulus berupa pengalaman sensoris ke dalam otak untuk menentukan respon apa yang akan diberikan terhadap stimulus tersebut (Papalia, 1985). Proses persepsi anak berlangsung sangat sederhana karena anak terbiasa menghubungkan satu stimulus dengan stimulus lain. Anak tidak akan memperlihatkan reaksi yang sama pada satu objek tetapi dapat berubah dengan sendirinya atau dirubah (Vasta, 1996). Anak-anak lebih berpikir konkrit artinya mereka lebih memfokuskan persepsinya pada apa yang mereka lihat dan mereka sentuh saja (Lewin, 1983). Perubahan persepsi ini bisa terjadi pada berbagai objek salah satunya adalah rasa pada minuman (manis, asin asam, dan pahit).

(16)

8

Warna memicu respon yang spesifik dalam sistem saraf pusat dan korteks otak (cerebral cortex). Sekali mempengaruhi cerebral kortex warna dapat mengaktifkan pikiran, memori,dan persepsi tertentu. Stimulan ini mendorong kemampuan konsumen untuk memproses informasi. Warna timbul dari proses akulturasi dan fisiologi, pengaruh ini saling memperkuat satu sama lain (Gobe, 2005). Proses persepsi tentang rasa yang berlangsung pada mata yang berfungsi sebagai indra penglihatan akan menyatu menjadi satu kesatuan utuh sehingga akan menentukan persepsi anak terhadap rasa minuman menjadi positif atau negatif. Warna makanan dan minuman yang menarik tidak akan berfungsi secara maksimal untuk merubah persepsi anak, demikian pula proses warna dapat reaksi seseorang yang berbeda-beda.

Warna adalah salah satu perlakuan (treatment) yang diberikan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui apakah warna berpengaruh terhadap persepsi anak tentang rasa dilakukan dengan cara membuat warna minuman menggunakan warna dasar yang menimbulkan kesan bahwa rasa minuman itu manis, asin, dan asam sehingga membuat persepsi anak tentang rasa berubah. Jika warna minuman dapat membuat persepsi anak tentang rasa berubah maka warna minuman mempunyai pengaruh terhadap persepsi anak tentang rasa. Dalam penelitian ini, zat pewarna yang digunakan adalah zat pewarna yang sehat dan aman bagi anak-anak yaitu warna dasar (merah, kuning, dan biru). Penggunaan warna dasar (merah, kuning, dan biru).

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatiff dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2003, 11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel yang lain. Tujuan dari metode deskriptif untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat (Rakhmat, 2001, 22). Selain itu, rancangan ini digunakan untuk mendiskrifsikan persepsi anak tentang rasa pada warna minuman.

Subjek Penelitian

(17)

9

lebih teliti dalam menilai suatu rasa dengan merasakannya dulu (Popper dan Kroll, 2003). Disini peneliti menggunakan tehnik sampling simple random sampling.

Instrument Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup yang diberikan kepada anak-anak SDN Balongsari Mojokerto untuk memberikan penilaian anak terhadap rasa dari minuman yang diberikan saat eksperimen berlangsung. Cara penilaian memilih jawaban atas rasa minuman dengan memberikan: a) Manis; b) Asam; c) Asin; dan pahit. Jawaban-jawaban yang diberikan anak tersebut selajutnya diklasifikasikan sesuai dengan kategori masing-masing.

Prosedur dan Analisis Data

(18)

10

Setelah didapat 6 kelompok subjek, peneliti membagikan skala persepsi anak tentang rasa dan minum yang memiliki tiga warna yang berbeda-beda (merah, kuning, dan biru), kemudian subjek diminta mengisi data diri. Minuman disajikan pada subjek sesuai dengan urutan pertama penugasan, subjek diminta masuk kedalam ruangan satu-persatu secara bergantian, sesuai urutan kelompok masing-masing. Subjek diminta untuk mengamati minuman yang disajikan sesuai dengan urutan pertama yang ditugaskan. Setelah subjek mengamati minuman yang disajikan, menetapkan salah satu pilihan kategori rasa yang telah disajikan (manis, asam, asin, pahit). Setelah tahap pemberian perlakuan pertama, dilanjutkan dengan memberikan perlakuan yang kedua dan selanjutnya sesuai urutan penugasan. Sesudah pemberian perlakuan, subjek diminta mengisi skala persepsi anak tentang rasa.

Dalam setiap perlakuan, subjek diberi waktu selama 2 (dua) menit untuk mengamati minuman yang disajikan serta mengisi skala persepsi anak tentang rasa. Pemberian waktu selama 2 (dua) menit sudah mencukupi subjek untuk memberikan penilaian terhadap minuman yang disajikan. Pertimbangannya adalah bahwa subjek dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh secara visual dalam waktu 50 (lima puluh) detik (Sugiono, 2011).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan statistik dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, Analisis Data menurut Hasan ( 2006: 29) adalah memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap kejadian lainnya, serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh melalui hasil kuesioner.

(19)

11

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data Penelitian

Hasil analisis diskripsi ditampilkan gambaran umum mengenai data persepsi anak yang diambil dari 60 orang subjek dengan menggunakan alat ukur skala warna yang dikembangkan oleh Ali Nugraha (2008), sebagai mana tersaji dalam Tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Deskripsi Data Persepsi Citarasa (N = 60)

Warna Minuman Manis Asam Asin Pahit Total

f % f % f % f % %

Merah 35 58,3% 13 21,7% 4 6,7% 8 13,3% 100% Kuning 9 15% 22 36,7% 20 33,3% 9 15% 100% Biru 18 30% 13 21,7% 12 20% 17 28,3% 100%

Berdaarkan hasil sekala yang sudah dimasukkan kedalam table diatas tersebut maka dapat dikatakana bahwa anak-anak identik mempersepsikan warna minuman yang berwarna merah adalah lebih cendrung memiliki persepsi rasa manis dengan total jumlah responden menjawab 35 atau 58,3%. Sementara anak mempersepsikan terhadap warna minuman yang berwarna kuning subjek identik memiliki persepsi rasa asam sesuai dengan jawaban subjek dengan jumlah 22 atau 36,7%, dan minuman yang berwarna biru subjek identik memiliki persepsi dengan rasa manis juga sesuai dengan data diatas ada 18 atau 30% menjawab manis.

DISKUSI

Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan seperti apa persepsi anak (Siswa SD kelas V dan VI) tentang rasa pada warna minuman (Merah, kuning, dan biru). Peneliti akan mengidentifikasi rasa yang dimunculkan anak-anak (manis, asam, asin, dan pahit) berdasarkan warna minuman yang dimunculkan.

Hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat

(20)

12

Minuman yang berwarna kuning subjek identik memiliki persepsi rasa asam sesuai dengan jawaban subjek dengan jumlah 22 atau 36,7%, ketika subjek melihat warna kuning yang terbayang dalm pemikirannya warna kuning itu sama rasanya dengan jeruk dan mangga sehinnga sesuwai dengan hasil penelitian yang dilakukamn oleh Ria Puspita (2007) bahwa rasa jeruk dapat diidentifikasi dengan rasa asam karena rasa ini lazim digunakan sebegai rasa sirup. Atribut-atribut yang terdapat pada minuman rasa buah (sirup) terkelompok menjadi dimensi praktis, menyegarkan, serta segar dan alami. Penilaian persepsi rasa sebuah hidangan dapat di liat dari tampilan warna-warninya, berperan sangat penting dalam rasanya. Mengaitkan persepsi dengan panca indera sudah sejak lama terjadi.

Sementara minuman yang berwarna biru subjek identik memiliki persepsi dengan rasa manis juga sesuai dengan data diatas ada 18 atau 30% menjawab manis. Terinspirasi dengan warna-warna biru yang ditawarkan dalam berbagai minuman yang dikemas sesuai dengan pendapat Kotler (1993) persepsi merupakan proses seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Schultz & Schultz (1994) bahwa citarasa minuman yang dikemas dalam dua kemasan yang berbeda dan memiliki warna yang sama akan dipersepsi secara berbeda pula. Persepsi rasa merupakan persepsi yang sulit diidentifikasi dan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, seperti warna yang melekat dalam benak individu (Sulaksana, 2003). Oleh karena itu, persepsi anak tentang rasa (manis, asin asam, dan pahit) tidak akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti warna-warna minuman tersebut. Warna minuman tidak terbukti mampu mempengaruhi timbulnya persepsi anak tentang rasa. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Van Osselaer & Janiszewski (2001), yang menyatakan produk yang menggunakan bahan-bahan berwarna dipersepsikan lebih positif daripada produk yang tidak menggunakan bahan-bahan berwarna.

(21)

13

Kesimpulan dan Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. menggunakan subjek sebanyak 60 orang dari SDN Balongsari Mojokerto maka dapat disimpulkan bahwa terdapat persepsi anak tentang rasa pada warna minuman, berdasarkan analisis diskriptif sebagian besar responden mempersepsikan warna merah identik dengan rasa manis terbukti dengan jawaban subjek penelitian sebanyak 35 atau 58,3% dari jumlah sampel sebanyak 60 orang. Minuman yang berwarna kuning subjek identik memiliki persepsi rasa asam sesuai dengan jawaban subjek dengan jumlah 22 atau 36,7%, ketika subjek melihat warna kuning yang terbayang dalm pemikirannya warna kuning itu sama rasanya dengan jeruk dan mangga sehinnga. Sementara minuman yang berwarna biru subjek identik memiliki persepsi dengan rasa manis juga sesuai dengan data diatas ada 18 atau 30% menjawab manis.

(22)

14

REFRENSI

Aaker, David, (1991). Managing Brand Equity; Capitalizing on the Value of Brand Name, Free Press, New York.

Broom, B. (1996). Modul Swa-Instruksional: Anatomi Fisiologis 3 Sistem Lokomotor dan Penginderaan. Alih bahasa: Ester. Jakarta: EGC

Campbell dan Stanley. (1966). Eksperimental and Quasi Eksperimental Design for Research. Chicago: Rand Mc Nally College Publishing Company.

Gaspersz, Vincent, (1997), Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gobe, M. (2005). Emotional Branding: Paradigma Baru Untuk Menghubungkan Merek Dengan Pelanggan. Alih bahasa: Munandar. Jakarta: Erlangga.

Horovitz, Jacques. (2000). Seven Secrets of Service Strategy. Prentice-Hall., Harlow., England.

Ismarrahmini, U dan Brotoharsojo, H. (2005). Pengaruh Kepribadian dan Citra Merek terhadap Loyalitas Merek Psikologi Ekonomi dan Konsumen. Jakarta: PIO Fakultas Psikologi UI.

J. Linschoten, Mansyur, (2007), Warna, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Janiszewski C. dan S.M.J. Van Osselaer. (2000). a Connectionist Model of Brand-Quality Associations, Journal of Marketing Research, 37 (3): 331-350.

Kotler, Philip. (1993). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. FE. Universitas Indonesia. Jakarta

Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Santrock,J.W. (2010). Psikologi Pendidikan Ed.2.Jakarta:Kencana

Sarwono. (1997). Sosiologi kesehatan; Beberapa konsep beserta aplikasinya, FKM : Gadjah Mada University Press.

Schultz, D., & Schultz, S.E. (1994). Theories of Personality 5th Edition. California : Brooks/Cole.

Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

(23)

15

Wirawan, Sarwono, Sarlito. , (1997). Individu Dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Psikologi Sosial, Balai Pustaka, Jakarta

(24)

16

LAMPIRAN 1

BLUE PRINT HASIL

TRY OUT

(25)

17

MODUL PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

IDENTITAS PENELITI

Nama : Dimas Alfian Perdana Putra

Tempat, Tanggal Lahir : Bengkulu, 02 September 1990

No. Hp. : 082336471940

Alamat : Balongsari Gg. Sawah No. 20 Kel. Balongsari Kec.

Magersari

Kot. Mojokerto-JATIM

Email : dimasalfianperdanaputra@ymail.com

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi-Universitas Muhammadiyah Malang

JUDUL PENELITIAN

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini peneliti mengangkat judul penelitian sebegai berikut: Persepsi Anak Tentang Rasa (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)”.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hanya untuk menyelesaikan tugas akhir, sebagai persyaratan untuk menempuh gelar sarjana psikologi di universitas muhammadiyah malang.

2. Untuk mengetahui persepsi anak tentang rasa.

TEMPAT PENELITIAN

(26)

18

Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 24 September 2015, dengan tahapan kegiatan seperti yang dijabarkan dalam table di bawah ini:

Table 1 Tahapan Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu (Hari) Pelaksaan

1 2 3 4

1 Konsultasi Izin Penelitian X

2 Melakukan Observasi

(Penataan Ruang) X

3 Perlakuan Penelitian X

4 Melakukan Evaluasi X

PERLAKUAN PENELITIAN Perlakuan I Pembukaan

1. Penelitia di bantu oleh dua orang asisten

2. Peneliti menyampaikan bahwa penelitian ini adalah sebuah survei terhadap warna minuman.

3. Subyek diminta untuk memberikan penilaian terhadap empat jenis warna minuman dengan warna yang berbeda-beda yang akan disajikan.

4. Kemudian subjek diminta kesediaannya untuk mencontreng kertas yang berisi rasa minuman (manis, asin, asem, dan pahit) untuk membantu pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.

5. Setelah itu peneliti akan menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian dan petunjuk teknis.

Perlakuan II Pembagian Kelompok

1. Subyek dibagi menjadi enam kelompok secara random,

2. subyek diminta mengambil undian yang bertuliskan angka-angka 1 sampai 5. 3. Angka-angka itu menunjukkan pembagian penugasan yang disesuaikan dengan

rancangan eksperimen.

(27)

19

Perlakuan III Pengamatan Subjek terhadap Warna Minuman dan memeberikan Persepsi Rancangan Penelitian Persepsi Anak Tentang Rasa

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

1. Subjek diminta masuk kedalam ruangan satu-persatu secara bergantian, sesuai urutan kelompok masing-masing.

2. Peneliti membagikan skala persepsi anak tentang rasa dan minum yang memiliki empat warna yang berbeda-beda (merah, kuning, dan biru),

3. Kemudian subjek diminta mengisi data diri.

4. Minuman disajikan pada subjek sesuai dengan urutan pertama penugasan.

5. Subjek diminta untuk mengamati minuman yang disajikan sesuai dengan urutan pertama yang ditugaskan pada kelompoknya.

6. Setelah subjek mengamati minuman yang disajikan, subjek diminta untuk mengisi skala persepsi anak tentang rasa sesuai dengan keadaan dirinya

yang sebenarnya.

7. Setelah tahap pemberian perlakuan pertama, dilanjutkan dengan memberikan perlakuan yang kedua dan selanjutnya sesuai urutan penugasan.

8. Sesudah pemberian perlakuan, subjek diminta mengisi skala persepsi anak tentang rasa.

9. Dalam setiap perlakuan, subjek diberi waktu selama 2 (dua) menit untuk mengamati minuman yang disajikan serta mengisi skala persepsi anak tentang rasa.

10. Pemberian waktu selama 2 (dua) menit diperkirakan sudah mencukupi bagi subjek untuk memberikan penilaian terhadap minuman yang disajikan. 11. Pertimbangannya adalah bahwa subjek dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh secara visual dalam waktu 50 (lima puluh)

(28)

20

Perlakuan IV Penutup

Setelah selesai mengisi skala ketiga yaitu skala persepsi anak tentang rasa, peneliti memberitahukan bahwa sebenarnya ketiga jenis warna minuman yang disajikan adalah sama, dan tidak berbeda. Peneliti juga menyampaikan tujuan sebenarnya dari penelitian yang dilakukan. Setelah pengambilan data selesai dan penyampaian informasi mengenai penelitian telah lengkap, subjek diperbolehkan pulang.

(29)

21

PENATAAN RUANGAN PENELITIAN

Denah Lokasi Penelitian Papan Tulis

Kelompok 1

Kelompok 4 Kelompok 3

Kelompok 2

Kelompok 5

Peneliti

Asisten peneliti

Asisten Penelit i

(30)

22

(31)
(32)

24

Item-Total Statistics Kelompok 5

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 15.4167 12.447 .455 .761

VAR00002 15.5833 13.538 .483 .760

VAR00003 15.2500 12.205 .654 .695

VAR00004 9.2500 4.386 1.000 .440

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(33)

25

KUESIONER PENELITIAN

PERSEPSI ANAK TENTANG RASA (Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)

Oleh: Dimas Alfian Perdana Putra

Fakultas PsikologiUniversitas Muhammadiyah Malang

I. IDENTITAS

Nama Lengkap : ...

Kelas : ...

Jenis Kelamin : ...

II.PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah biodata anda di atas terlebih dahulu.

2. Berilah tanda ( √ ) pada setiap pilihan jawaban yang saudara pilih.

3. Setiap pernyataan dalam kuisioner/angket ini hanya membutuhkan satu jawaban saja. 4. Apabila ada pertanyaan dalam kuisioner/angket yang kurang dimengerti, silahkan

ditanyakan kepada peneliti.

5. Setelah mengisi kuisioner, harap saudara mengembalikan kuisioner kepada peneliti. 6. Jawaban dari angket ini merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi kami, untuk

(34)

26

Variable X (Warna Minuman)

Variable Y

(Persepsi Anak Tentang Rasa)

MANIS

ASEM

ASIN

PAHIT

MANIS

ASEM

ASIN

PAHIT

MANIS

ASEM

ASIN

(35)

27

Lampiran 2

Analisis Diskriptif

(36)

28

Frequency Table

Merah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(37)

29

PERSEPSI ANAK TENTANG RASA

(Studi Deskripsi Pada Warna Minuman)

No.

Kelompok 1 (K1) Kelompok 2 (K2) Kelompok 3 (K3) Kelompok 4 (K5) Kelompok 5 (K5)

Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total Merah Kuning Bitu Total

1 4 2 3 9 3 2 2 7 2 3 2 7 4 3 3 10 4 3 2 9

2 4 3 4 11 1 4 3 8 3 3 2 8 3 2 1 6 3 4 4 11

3 4 2 2 8 4 3 4 11 4 3 2 9 2 2 1 5 4 3 4 11

4 4 4 3 11 3 2 3 8 2 4 4 10 4 4 4 12 2 4 4 10

5 2 4 3 9 4 1 4 9 3 4 4 11 3 4 4 11 1 3 2 6

6 4 4 4 12 2 4 2 8 4 3 3 10 1 2 1 4 4 3 4 11

7 4 4 2 10 4 4 4 12 4 2 1 7 3 4 2 9 3 4 4 11

8 3 4 3 10 2 3 3 8 4 4 4 12 4 2 1 7 4 3 2 9

9 1 3 1 5 4 4 2 10 2 2 3 7 2 3 4 9 1 2 3 6

10 4 4 4 12 2 2 2 6 2 2 1 5 1 4 1 6 4 2 4 10

11 4 3 3 10 3 2 3 8 4 3 4 11 3 2 4 9 4 3 4 11

Gambar

Tabel 1. Deskripsi Data Persepsi Citarasa (N = 60) ................................................
Tabel 1. Deskripsi Data Persepsi Citarasa (N = 60)
Table 1 Tahapan Kegiatan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan dan penentuan lokasi dalam penelitian ini dilihat dan ditinjau dari aspek-aspek yang dibutuhkan oleh penulis untuk memperoleh data, terkait dengan hal tersebut

Secara praktis, yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan atau masukan dalam pembuatan kebijakan, khususnya di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara,

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Corporate Social Responsibility dan kinerja perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap return saham

Penelitian ini mengambil beberapa permasalahan penumpang yang akan menempuh perjalanan dari satu tempat ke tempat lain di kota Jakarta. Misal penumpang akan

Menyesuaikan dengan perannya mbak, sebenarnya untuk awal- awal itu saya sendiri takut mbak, namun sutradara dan senior- senior yang lain memberikan pemahaman, bahwasanya ini yang

Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam dalam Mengatasi Stres pada Penyandang Cacat Mental Eks Psikotik di Balai Rehabilitasi Sosial

Uji pada taraf nyata 5% terhadap populasi nematoda hidup bebas baik dari tanah maupun akar di Kecamatan Pulau Panggung dan Air Naningan menunjukkan tidak berbeda antara tanaman

Setelah dilakukan uji patogenisitas terhadap buah kakao sehat, dari 20 isolat tersebut 13 isolat bersifat patogen pada tanaman dan 7 isolat tidak.. Hal ini berarti bahwa