• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsumsi Pangan dan Gizi serta Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada Dewasa Usia 19-49 Tahun di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsumsi Pangan dan Gizi serta Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada Dewasa Usia 19-49 Tahun di Indonesia"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1 Kerangka pemikiran mutu gizi pangan dan skor Pola Pangan Harapan
Gambar 2 Alur memperoleh jumlah sampel yang digunakan
Tabel 1 Sumber dan cara pengumpulan data Riskesdas 2010
Tabel 3 Perhitungan kebutuhan energi  menurut usia dan  jenis kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uji beda-t (independent samples t-test) digunakan untuk menganalisis perbandingan antar peubah pada penelitian ini yaitu konsumsi pangan, asupan dan tingkat

Usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, pendikan orang tua, dan pekerjaan orang tua serta status ekonomi mempengaruhi asupan zat gizi individu, dapat dilihat dari

Tabel 7 menunjukkan bahwa proporsi sampel menurut mutu gizi konsumsi pangan berdasarkan sepuluh zat gizi dengan kategori sangat rendah lebih banyak terjadi pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk me - nilai konsumsi pangan, mutu gizi konsumsi pangan dan skor pola pangan harapan (PPH) pada anak usia 2—6 tahun di

Tabel 7 menunjukkan bahwa proporsi sampel menurut mutu gizi konsumsi pangan berdasarkan sepuluh zat gizi dengan kategori sangat rendah lebih banyak terjadi pada

Penelitian ini bertujuan untuk menilai konsumsi pangan, asupan gizi, mutu gizi konsumsi pangan (MGP), skor pola pangan harapan (PPH), dan korelasi antara skor PPH dan

Tabel 7 menunjukkan bahwa proporsi sampel menurut mutu gizi konsumsi pangan berdasarkan sepuluh zat gizi dengan kategori sangat rendah lebih banyak terjadi pada

tetapi, konsumsi kelompok pangan padi-padian (beras) pada tingkat rumah tangga masih kurang. Hal ini disebabkan masih kurangnya akses penduduk terhadap pangan seperti daya beli