ABSTRAK
Profil penderita osteosarkoma pada Instalasi Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009-2012
Ibnu Alferraly, Jessy Chrestella, Radita Nur Anggraeni
Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Latar belakang : Osteosarkoma adalah keganasan nonhematologi yang paling umum dijumpai pada anak-anak dan orang dewasa. Puncak insidensi terjadi pada dekade kedua kehidupan, dengan puncak yang lebih kecil setelah usia 50 tahun. Osteosarkoma biasanya muncul pada plat pertumbuhan tulang panjang. Kebanyakan osteosarkoma dijumpai dalam kondisi grading yang tinggi dan cenderung sudah metastasis. Meskipun sudah ada perbaikan klinis, tetapi pasien dengan metastasis atau dengan rekurensi memiliki prognosis yang buruk.
Tujuan : Memperoleh data tentang profil penderita osteosarkoma di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2009 dan 2012.
Bahan dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan dan pengumpulan data dari rekam medis di Instalasi Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009-2012, dengan diagnosa histopatologi dan sitologi sebagai osteosarkoma. Semua data yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai sampel selanjutnya di riview oleh dua orang ahli patologi dan peneliti. Kemudian hasil di sajikan dalam bentuk tabel.
Hasil : Pada penelitian ini didapati osteosarkoma lebih banyak pada laki-laki (81,82%), pada kelompok usia 14-27 tahun (36,4%), lokasi paling banyak pada femur (59,09%) dengan gambaran litik pada gambaran radiologis (59,09%), subtipe osteobalstik (54,55%) dan pada glrading high grade (90,91%).
ABSTRACT
Profile of osteosarcoma patients in Pathology Anatomy Instalation RSUP Haji Adam Malik Medan in 2009-2012
Ibnu Alferraly, Jessy Chrestella, Radita Nur Anggraeni
Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Background : Osteosarcoma is the most common nonhematologic malignancy of bone in children and adults. The peak incidence occurs in the second decade of life, with a smaller peak after age 50. Osteosarcoma typically arises around the growth plate of long bones. Most osteosarcoma tumors are of high grade and tend to develop pulmonar metastases. Despite clinical improvements, patients with metastatic or recurrent diseases have a poor prognosis.
Aim : To get data about patient’s profile of osteosarcoma at Haji Adam Malik General Central Hospital Anatomic Pathology laboratory in Medan on 2009 and 2012 .
Material and Methods : This study is a descriptive study with cross-sectional research approach (cross-sectional). This study was conducted with data collection and retrieval of medical records in Pathologic Anatomic Instalation RSUP Haji Adam Malik Medan in 2009-2012, with histopathological and cytological diagnosis were osteosarcoma. All data that met the inclusion criteria included as a sample and riviewed by two pathologists and investigators. Then the results are presented in table form.
Result : In this research shows that majority patient of osteosarcoma are man (81,82%), on age group 14-27 years (36,4%), location majority at femur (59,09%) with litic in radiologic feature (59,09%), osteoblastic subtype (54,55%) and in high grade (90,91%).
Pendahuluan
Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak
dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena memiliki
gambaran makroskopis dan gambaran klinis yang sangat bervariasi sehingga sering kali
terdiagnosis ketika tumor tulang ini sudah mencapai stadium lanjut dan mempunyai
prognosis yang jelek.
Osteosarkoma berasal dari sel-sel mesenkimal pembentuk tulang dan merupakan
keganasan tulang utama yang paling umum. Osteosarkoma memiliki distribusi usia dengan
gambaran bimodal, memiliki puncak pertama selama remaja dan puncak kedua pada usia
dewasa yang lebih tua. Puncak pertama adalah dalam kelompok umur 10-14 tahun,
bertepatan dengan percepatan pertumbuhan pubertas. Hal ini menunjukkan hubungan
yang erat antara percepatan pertumbuhan remaja dan osteosarkoma.
1,2
2,3,4
Puncak kejadian
kedua pada orang dewasa adalah lebih tua dari 50 tahun, hal ini cenderung merupakan
keganasan yang berhubungan dengan penyakit Paget dengan prognosis sangat jelek.
Osteosarkoma didapati kira-kira 3 orang per 10.000 di Amerika Serikat. Angka kejadian
osteosarkoma lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan, dengan angka kejadian 5,4
perjuta orang per tahun pada laki-laki dan 4,0 perjuta pada wanita, dengan insiden yang
lebih tinggi pada orang kulit hitam (6,8 perjuta orang pertahun) dibandingkan dengan kulit
putih (4,6 perjuta orang pertahun).5,6
Menurut Errol Untung Hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu Bedah Orthopedi
Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat 455 kasus tumor
tulang yang terdiri dari 327 kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor tulang
jinak (28%). Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering
ganas. Di Bandung dilaporkan oleh Darmaji Ismono pada tahun 1997-2001 dijumpai 79
kasus tumor tulang, tumor ganas 34 kasus (43%) dan jinak 45 kasus (57%). Sedangkan di
RSHAM sendiri, dari 27 kasus tumor tulang, 10 kasus (37%) dijumpai kasus tumor jinak dan
17 kasus (63%) adalah kasus tumor tulang ganas. Dari jumlah seluruh kasus tumor tulang
90% kasus terdiagnosa dalam stadium lanjut.7
Tabel 1. Profil penderita tumor tulang pada tiga rumah sakit di Indonesia.7 Jenis tumor
ganas
RSCM RSHS RSHAM
BT
GCT
MT
OS
43 (28%)
18 (42%)
111 (72%)
57 (51%)
45 (57%)
27 (60%)
34 (43%)
33 (97%)
10 (37%)
7 (70%)
17 (63%)
13 (76%)
Osteosarkoma umumnya terjadi pada tulang panjang ekstremitas tepatnya pada
metaphyseal plate, dan yang paling sering adalah pada tulang femur, tibia dan humerus.
Meskipun osteosarkoma biasanya timbul di bagian medula dari metafisis tulang panjang
yang sedang tumbuh, tapi bisa juga muncul pada permukaan tulang, mungkin berbatas pada
bagian korteks atau mungkin timbul pada bagian ekstraskeletal. Osteosarkoma yang muncul
pada permukaan tulang, 20 kali lebih sering dari yang muncul pada bagian medulari. Yang
menarik adalah pada umumnya osteosarkoma yang berasal dari medulari merupakan tumor
jenis high grade, sedangkan sebagian besar yang timbul pada permukaan tulang merupakan
low grade. Pasien dengan osteosarkoma pada permukaan biasanya terjadi pada dekade
atau usia yang lebih tua dibandingkan osteosarkoma pada sentral tulang. Kadang-kadang Keterangan: BT (Benign Tumor); GCT (Giant Cell Tumor); MT (Malignant Tumor); dan OS
elemen high grade dan low grade bisa muncul bersamaan pada kasus
osteosarkoma.2,3,7,8,9,10
Tumor tulang ini dapat mengenai seluruh usia dan dapat mengenai seluruh tulang,
tetapi sering dijumpai pada dekade pertama kehidupan dan pada tulang panjang
ekstremitas. Walaupun demikian tipe-tipe tumor tertentu memiliki kelompok umur dan
letak anatomi tertentu, sehingga, lokasi tumor penting untuk informasi dalam menegakkan
diagnosis. Osteosarkoma terjadi dominan pada usia di bawah 20 tahun, yang 80% dijumpai
pada tulang panjang. Pada kelompok ini, jarang melibatkan tulang lainnya seperti tulang
kraniofasial. Pada pasien di atas 50 tahun, sekitar 50% kasus osteosarkoma terdapat pada
tulang ekstremitas, 20% melibatkan pelvis dan tulang kraniofasial.
Penyebab pasti osteosarkoma masih belum jelas diketahui, namun yang merupakan
faktor risiko berupa: (1). Pertumbuhan tulang yang cepat, mempengaruhi angka kejadian
osteosarkoma, seperti dapat dilihat dengan meningkatnya kejadian selama percepatan
pertumbuhan remaja, dan lokasi yang khas adalah pada lempeng pertumbuhan tulang
panjang; (2). Faktor lingkungan, satu-satunya yang berperan sebagai faktor risiko lingkungan
adalah paparan radiasi. Radiasi ion merupakan 3% dari penyebab langsung osteosarkoma.
Pada hewan percobaan, didapati bahwa ada beberapa virus juga dapat menimbulkan
osteosarkoma; dan (3). Predisposisi genetik, adanya riwayat keluarga yang menderita
osteosarkoma, herediteri retinoblastoma dan sindroma Li-Fraumeni merupakan predisposisi
untuk osteosarkoma.
1
1,2,3
Osteosarkoma bermetastasis secara hematogen, yang paling sering adalah ke
paru/tulang lainnya, dan sekitar 15-20% pasien pada saat diagnosis ditegakkan telah
Gejala klinis osteosarkoma tidak spesifik, gejala yang paling sering ditemukan adalah
rasa sakit selama beberapa minggu sampai bulan. Rasa sakit sering juga terjadi pada saat
tidak beraktifitas bahkan mengganggu tidur pasien. Yang paling umum adalah massa yang
berbatas tegas dan tidak keras. Bisa juga terjadi warna kemerahan pada lesi, distensi pada
pembuluh darah vena, atau tanda-tanda lain dari gangguan hipervaskular, lemas, hilangnya
fungsi atau penurunan rentang gerak. Gejala-gejala tersebut adalah tanda atau alasan untuk
melakukan penyelidikan klinis lebih lanjut. Selain itu, gambaran radiologis akan sangat
membantu untuk menegakkan diagnosis dan mengetahui aggresifitasnya.2,3,6
Tujuan Penelitian
Mengetahui profil penderita osteosarkoma berdasar hasil pemeriksaan histopatologi
dan sitologi di Instalasi Patologi Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan Tahun 2009 sampai
2012.
Metode Penelitian
Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional dimana
pengamatan dilakukan hanya sekali pada setiap sampel dan pada satu saat berdasarkan
rekam medik pasien osteosarkomayang didiagnoa berdasarkan klinis, gambaran patologis
dan radiologis dengan pengambilan sampel secara total sampling untuk melihat profil
penderita osteosarkoma di Instalasi Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan dari
Januari 2009 sampai Desember 2012.
Penelitian ini menggambarkan distribusi dan karakteristik penderita osteosarkoma
berdasarkan umur, jenis kelamin, lokasi lesi dan gambaran radiologis.
Berdasarkan jenis kelamin (tabel 2), penderita osteosarkoma pada penelitian ini
[image:7.595.66.482.247.391.2]dijumpai pada laki-laki sebanyak 18 kasus (81,82%) dan perempuan 4 kasus (18,18%).
Tabel 2. Distribusi penderita osteosarkoma berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (n) Presentase (%)
Laki-Laki 18 81.82
Perempuan 4 18.18
Jumlah 22 100.00
Berdasarkan kelompok umur (tabel 3), dijumpai penderita osteosarkoma pada
kelompok umur 1-13 tahun yaitu 5 kasus (22,7%), 14-27 tahun yaitu 8 kasus (36,4%), 28-41
tahun 4 kasus (18,2%), 42-55 tahun 1 kasus (4,5%) dan 56-69 tahun sebesar 4 kasus
(18,2%).
Tabel 3. Distribusi penderita osteosarkoma berdasarkan kelompok umur
Umur Jumlah(n) Persentase(%)
1-13 5 22.7
14-27 8 36.4
28-41 4 18.2
42-55 1 4.5
56-72 4 18.2
[image:7.595.68.530.544.709.2]Berdasarkan lokasi lesi (tabel 4), penderita osteosarkoma yang dijumpai pada femur
yaitu sebanyak 13 kasus (59,09%), kruris, pedis dan humerus masing-masing 2 kasus
[image:8.595.72.466.218.429.2](9,09%), pubis, maxilla dan parotis masing-masing 1 kasus (4,55%).
Tabel 4. Distribusi penderita osteosarkoma berdasarkan lokasi lesi dari semua sampel
Lokasi Lesi Jumlah(n) Persentase(%)
Femur 13 59.09
Kruris 2 9.09
Pedis 2 9.09
Humerus 2 9.09
Pubis 1 4.55
Maxilla 1 4.55
Parotis 1 4.55
Jumlah 22 100.00
Berdasarkan gambaran radiologis (tabel 5), penderita osteosarkoma yang
menunjukkan gambaran litik sebanyak 13 kasus (59,09%), destruksi 6 kasus (27,27%),dan
sklerotik 3 kasus (13,64%).
Tabel 5. Distribusi penderita osteosarkoma berdasarkan gambaran radiologis
Gambaran Radiologis Jumlah (n) Persentase (%)
Litik 13 59.09
Destruksi 6 27.27
Sklerotik 3 13.64
Jumlah 22 100.00
Berdasarkan grading histopatologi (tabel 6), dijumpai penderita osteosarkoma
dengan low grade sebesar 1 kasus (9,09%), dan yang high grade sebanyak 10 kasus
Tabel 6. Distribusi penderita osteosarkoma berdasarkan grading histopatologi
Gambaran Radiologis Jumlah (n) Persentase (%)
Low grade 1 9.09
Intermediate 0 0
High Grade 10 90.91
Jumlah 11 100.00
Osteosarkoma osteoblastik Osteosarkoma kondroblastik Osteosarkoma low grade
Osteosarkoma high grade (area high grade sarkoma) Osteosarkoma high grade (area high grade osteosarkoma)
Pembahasan
Selama kurun waktu Januari 2009 sampai Desember 2012 diperoleh 22 sampel yang
memenuhi kriteria inklusi yaitu slaid yang lengkap baik sitologi, histopatologi dan radiologis.
Dari 22 sampel yang didapat, 11 sampel didapat dari sampel histopatologi dan 11 sampel
dari sitologi. Kedua hasil ini sama-sama menunjukkan bahwa distribusi penderita
osteosarkoma terbanyak pada jenis kelamin laki-laki. Dari semua sampel yang didapat,
H&E,100x H&E,100x H&E,100x
distribusi jenis kelamin pada penelitian ini baik data yang berasal dari sediaan histopatologi
dan aspirasi dijumpai paling banyak pada laki-laki yaitu sebanyak 18 kasus dan pada
perempuan dijumpai sebanyak 4 kasus. Hal ini sesuai dengan literatur, dimana
osteosarkoma lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan
perbandingan 3:2.
Dari semua sampel baik dari sediaan histopatologi dan sitologi, terbanyak dijumpai
pada kelompok umur14-27 tahun. Pengambilan range dari ditribusi kelompok umur ini
berdasarkan perhitungan statistik dimana juga dijumpai satu kasus pada usia 10 bulan.
Pada osteosarkoma memiliki distribusi umur yang bimodal dengan 60% dijumpai pada usia
dibawah 25 tahun dan hanya 13-30% dijumpai pada usia lebih dari 40 tahun. Dan ini
dianggap sesuai dengan pola pertumbuhan tulang yang terjadi pada usia remaja.
12
2,3,10
Lokasi lesi paling sering adalah pada daerah femur. Hal ini sesuai dengan literatur,
dimana osteosarkoma sering terjadi pada tulang-tulang panjang yang berperan dalam
proses pertumbuhan tulang.
Pada
penelitian ini bisa dianggap sesuai dengan literatur.
2,3,7
Grading yang didapati pada penelitian ini dijumpai
osteosarkoma dengan low grade dijumpai 1 kasus dan osteosarkoma dengan high grade
dijumpai sekitar 10 kasus. Osteosarkoma tipe konvensional paling banyak dijumpai yang
juga termasuk dalam grading tinggi untuk osteosarkoma.2,11
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan pada penderita osteosarkoma di Instalasi Patologi
Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012, didapatkan:
1.Berdasarkan jenis kelamin penderita osteosarkoma lebih banyak
2. Berdasarkan umur, penderita osteosarkoma paling banyak dijumpai pada kelompok
umur 14-27 tahun.
3.Berdasarkan subtipe histologi, paling banyak dijumpai adalah yang tipe osteoblastik
4.Berdasarkan variasi gambaran radiologis yang dijumpai menunjukkan gambaran litik
pada tulang yang paling paling banyak.
5.Distribusi osteosarkoma dengan subtipe osteoblastik paling banyak dijumpai dengan
DAFTAR PUSTAKA
1. Rosenberg AE. Bones, Joints and Soft Tissue Tumors. In: Kumar, Abbas, Fausto, Aster, editors. Robin and Cotran Pathologic Basis of Disease. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.p. 1293-1302
2. Fletcher C, Unni KK, Mertens F. Pathology and Genetics of Tumours of Soft Tissue and Bone. France: IARC Press; 2002. p. 233-57, 259-64, 297-8, 309-10, 313-6, 338-43
3. Kindblom LG. Bone tumors :Epidemiology, classification, pathology (Cited 2010, April 31).
4. Junqueira L. Histologi Dasar. Edisi 8. Jakarta: EGC; 1998.h. 136-143
5. Kahle W. Atlas Berwarna Dan Teks Anatomi Manusia Sistem Lokomotor. Jakarta: Penerbit Hipokrates; 1995.h. 14-20
6. An YH, Kylie L. Martin Handbook of histology methods for bone and Cartilage. New Jersey: Humana Press Inc; 2003.p. 99-321
7. Anonymous Bone (cited 2013, December 02).
8. Moesbar Nazar. Profil Tumor Tulang di RSUP. Haji Adam Malik Medan. Majalah Kedokteran Nusantara, volume 39,Nomor 3, September, 2006. h 217-220
9. Brown SP, Rupert E.Sinopsis Anatomi. Jakarta: Hipokrates; 1994.h. 199-200 10.Tortora JG, Bryan D. Principle of Anatomi And Physiology. 11th
11.Munandar A. Iktisar Anatomi Alat Gerak dan Ilmu Gerak. Edisi I. Jakarta: EGC; 1994.h. 13–5
edition. USA: Biological Science Textbook; 2006.p. 172-6
12.Weidner N, Lin GY, Kyriaskos M. Joint and Bone Pathology. In: Weidner N, Cote RJ, Suster S, Weiss LM, editors. Modern Pathology. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2009.p. 1784-1812
13.Kierszenbaum Abraham L MD. Histology and Cell Biology: an Introduction to Pathology, Second edition. Elseiver Inc; 2007. p.134-162.
14.Bone tissue (cited 2013, 19 December), available at :
15.Bone ossification, (cited 2013, 19 December), available at :
16.Bone ossification (cited 2013, 19 December), available at :
17.Stradding H. Bone sarcoma : diagnosis, management and follow up. Cancer Nursing Practise 2010(10):31-38.
18.Folpe AL, Inwards CY. Soft Tissue Pathology. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.p. 309-29, 330-51, 367-78, 401-7
19.Rosai J. Rosai and Ackerman Surgical Pathology. 10th
20.Ackerman M, Domanski HA, Jonsson K. Fine Needle Aspiration of Bone Tumors. The Clinical, Radiological, Cytological Approach. Switzerland: Karger; 2010.p. 21-3
ed. Mosby; ALsevier. 2010.p.2146-94
22.Yamish Gail MD, Klein MJ MD, Landa Jonathan, et al. Imaging Characteristics of Primary Osteosarcoma : Nonconventional Subtypes. Radiographics 2010;30:1653-1672.
23.Klein Mj, Siegal Gp. Osteosarcoma: anatomic and histologic variants. Am J Clin Pathol 2006;125(4):555-581.
24.Murphey MD, Robbin MR, McRae GA, Flemming DJ, Temple HT, Kransdorf MJ. The many faces of osteosarcoma. Radiographics 1997;17(5):1205-1231.
25.Campanacci M, Picci P, Gherlinzoni F, Guerra A, Bertoni F, Neff JR. Parosteal osteosarcoma. J Bone Joint Surg Br 1984;66(3):313-321.
26.Murphey MD, Jelineck JS, Temple HT, Flemming DJ, Gannon FH. Imaging of pariosteal osteosarcoma: radiologic-pathologic comparison. Radiology 2004;233(1):129-138.
27.Sangle Nikhil A MD, Layfield LesterJ MD. Telangiectatic osteosarcoma. Arch Pathol Lab Med 2012;136:572-576.
28.Huvos Ag, Rosen G, Bretsky SS, Butler A, Telangiectatic osteogenic sarcoma: a clinicopathologic study of 124 patient. Cancer 1982;49(8):1679-1689.
29.Ahsan SM, Asghor QH, Khalil I, et al. Clinicopathologic review of primary osteosarcoma of bone: 7 years study at Khulna Medical College Hospital. Dinagpur Med Col J 2010;3(1):6-9.
30.Broadhead Matthew L, Clark Jonathan CM, Myers Damian E, et al. The molecular pathogenesis of osteosarcoma: A review. Hindawi Publishing Corporation. Sarcoma. Vol 2010.
31.Tang Ni MD, Song Wen-Xin MD, Luo Jin Yong MD,et al. Osteosarcoma development and stem cell differentiation. Clin OrthopnRelat Res. 2008;466:2114-2130.
32.Choong PF, Pritchard DJ, Rock MG, Sim FH, Mcleod RA, Unni KK. Low grade central osteosarcoma of the long bone and pelvis. Skeletal Radiol 2004;33(7):373-379.
33.Kurt AM, Unni KK, Mcleod RA, Pritchard DJ. Low-grade intraosseous osteosarcoma. Cancer 1990;65(6):1418-1428.
34.Yoshida Akihiko, Ushiku Tetsuo, Motoi Toru, et al. Immunohistochemical analysis of MDM2 and CDK4 distinguishes low-grade osteosarcoma from benign mimics. Modern pathology 2010;23:1279-1288.
35.Dabbs David J. Diagnostic immunohistochemistry: theranostic and genomic applications. Third edition, Philadelphia Elsevier; 2010; p.95;122