• Tidak ada hasil yang ditemukan

Local E-Government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Local E-Government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

LOCAL E-GOVERNMENT

: PENGEMBANGAN SISTEM

PELAYANAN PUBLIK BERBASIS

MOBILE WEB

BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Local E-government: Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2016

Bintang Ahmadias Alogatama

(4)

ABSTRAK

BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA. Local E-government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI.

E-government adalah pemanfaatan dan pendayagunaan teknologi informasi untuk penerapan pelayanan publik di pemerintahan. Sedangkan local e-government adalah pelayanan di level lokal, di Indonesia ada pada level kecamatan dan kelurahan. Sistem ini dapat memudahkan penduduk untuk melakukan proses permohonan yang pelayanannya berakhir di tingkat kelurahan. Fungsi yang terdapat pada sistem ini meliputi pengisian informasi oleh pemohon, validasi oleh ketua RT dan ketua RW, sampai pencetakan surat keterangan oleh kelurahan. Pembangunan sistem menggunakan metode system development life cycle (SDLC) dengan bahasa pemrograman HTML, CSS, Javascript, dan PHP

framework Laravel 4.2 dengan berbasiskan mobile web.

Kata kunci: e-government, mobile, pelayanan publik, sistem informasi.

ABSTRACT

BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA. Local E-government: Public Service System Development Based on Mobile Web. Supervised by YANI NURHADRYANI.

E-government is the use and utilization of information technology for the implementation of public services in government, whereas local e-government is services at the local level. In Indonesia, local e-government is at the level of districts and villages. This system can make the civil administration process easier for residents at the village level. Functions contained in this system includes filling information by the applicant, validation by the head of RT and RW, and print an official letter at village office. The system was developed using the system development life cycle (SDLC) with HTML, CSS, Javascript, and PHP framework with Laravel 4.2 mobile web based.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2016

LOCAL E-GOVERNMENT

: PENGEMBANGAN SISTEM

(6)

Penguji:

1 Irman Hermadi, SKom MS PhD

(7)

Judul Skripsi : Local E-government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web

Nama : Bintang Ahmadias Alogatama NIM : G64110051

Disetujui oleh

Yani Nurhadryani, SSi MT PhD Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Local E-government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Yani Nurhadryani, SSi MT PhD selaku pembimbing penelitian ini yang telah memberi berbagai masukan dan kesabarannya. Di samping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada staf Kelurahan Kencana atas bantuannya dalam pengumpulan data penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2016

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

E-Government 4

Pengembangan E-government 5

Pelayanan Publik di Kota Bogor 6

Masterplan E-Government Kota Bogor 6

Mobile Web 7

METODE 7

Data Penelitian 7

Tahapan Penelitian 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

SIMPULAN DAN SARAN 18

Simpulan 18

Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 18

(10)

DAFTAR TABEL

1 Pelayanan publik di Kota Bogor 6

2 User requirement 11

DAFTAR GAMBAR

1 Framework governance (Nurhadryani 2009) 4 2 Tahapan pengembangan e-government (Layne dan Lee 2001) 5

3 Alur pelayanan yang sedang berjalan 9

4 Arsitektur pelayanan dengan sistem 10

5 Usecase diagram 12

6 Class diagram sistem pelayanan publikberbasis mobile web 12 7 Entity relationship diagram 13 8 Sequence diagram pengisian form permohonan (UR01) 13 9 Activity diagram proses pengisian form permohonan (UR01) 14 10 Rancangan antarmuka halaman pengisian data permohonan (UR01) 15 11 Rancangan antarmuka halaman pencetakan laporan admin kelurahan

(UR13) 15

12 Rancangan antarmuka halaman tracking permohonan (UR02) 16 13 Implementasi halaman data penduduk admin kelurahan (UR07) 16 14 Implementasi form pengisian permohonan penduduk (UR01) 17 15 Implementasi fungsi tracking permohonan (UR02) 17

DAFTAR LAMPIRAN

1 Masterplan e-government Kota Bogor berdasarkan rencana induk pengembangan e-government pemerintahan Kota Bogor 2014-2018 20 2 Struktur pemerintahan Kota Bogor (www.kotabogor.go.id) 24

3 Deskripsi entitas 25

4 Sequence diagram 31

5 Activity diagram 36

6 Tabel Pengujian Sistem 44

7 Format surat keterangan dalam tata naskah dinas Kota Bogor 49

8 Implementasi sistem 56

(11)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh besar bagi kehidupan umat manusia. Perkembangan TIK membuat hal yang rumit menjadi lebih sederhana, termasuk sektor pelayanan publik. Penggunaan perangkat TIK dalam penerapan pelayanan publik di pemerintahan disebut e-government. Tatap muka antara masyarakat dan pemerintah dapat digantikan dengan e-government yang dapat membuat pelayanan publik menjadi lebih efisien serta dapat dilakukan 24 jam kapanpun dan di manapun (Rokhman 2011).

Inisiatif e-government sebenarnya sudah diperkenalkan sejak 2001 melalui Inpres Nomor 6/2001 yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan TIK untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun, implementasi e-government di Indonesia ternyata masih dalam tahap awal. Pengembangan e-government terdiri atas 4 tahap yaitu

catalogue, transaction, vertical integration, dan horizontal integration (Layne dan Lee 2001). Berdasarkan survei yang dilakukan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) melalui e-government development index (EGDI) 2014 yang merupakan ukuran keberhasilan penerapan teknologi informasi pada sektor pemerintah, Indonesia masuk kedalam negara middle EGDI. Indonesia masih kalah dengan negara tetangga Malaysia yang telah tergolong negara high EGDI atau bahkan Singapura yang tergolong negara very high EGDI. Hal tersebut dikarenakan penerapan tahap transaction di situs online pelayanan publik di Indonesia masih rendah (United Nation 2014).

Kota Bogor memiliki banyak sekali pelayanan. Berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 16 Tahun 2014, pelayanan tersebut terdiri atas 2 jenis yaitu, pelayanan perizinan dan non-perizinan. Selama ini proses pelayanan di tingkat kelurahan di Kota Bogor masih menggunakan cara manual. Pemohon harus mendatangi ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) untuk mendapatkan surat pengantar sebelum dapat memprosesnya di kantor kelurahan dengan menyertakan berkas-berkas seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Penerapan e-government diharapkan dapat membuat proses pelayanan jauh lebih efektif dari yang ada sekarang.

Penelitian terkait e-government sebelumnya oleh Barokah et al. (2013), telah dikembangkan sebuah sistem informasi pelayanan publik dengan SMS gateway untuk pelayanan urusan izin usaha industri di Badan Perizinan Terpadu (BPT) Bogor. Sistem tersebut membuat pemohon dapat melakukan permohonan izin industri secara online dan mengetahui status permohonannya melalui layanan SMS gateway. Lalu, penelitian tersebut dikembangkan oleh Wamilia dan Nurhadryani (2014) dengan menggunakan konsep electronic customer relationship management (eCRM), dan mengevaluasi kualitas sistem dari segi kepuasan pengguna dengan menggunakan konsep software usability measurement inventory (SUMI). Pengembangan sistem dengan eCRM tersebut semakin meningkatkan kualitas pelayanan permohonan perizinan di Badan Perizinan Terpadu Bogor.

(12)

2

pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) yang meliputi pelayanan non-perizinan untuk Kecamatan Jagakarsa. Sistem PATEN tersebut menyediakan fungsi-fungsi seperti registrasi pelayanan, pencatatan, penyimpanan data, pencarian data, dan pelaporan pelayanan non-perizinan. Namun dalam sistem tersebut masih terdapat modul yang masih bersifat manual seperti pemohon masih harus mendapatkan surat pengantar RT dan surat pengantar RW. Sistem dari Widyaningsih (2014) tersebut dilanjutkan pada penelitian berikutnya yang dilakukan Praditya (2015) yang mengembangkan sebuah sistem pelayanan publik dengan menggunakan studi kasus Kecamatan Bogor Utara. Modul yang terdapat dalam sistem tersebut seluruhnya telah bersifat online yang terdiri atas modul untuk ketua RT, ketua RW, kelurahan, dan kecamatan. Namun masih terdapat kekurangan pada sistem tersebut diantaranya tampilan yang hanya dapat diakses dengan perangkat komputer biasa, dan belum tersedianya beberapa fitur penting yaitu tracking dan pengarsipan dokumen-dokumen surat keterangan yang telah dilegalisasi.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Nugraha (2011) yang menganalisis

system requirement dan membangun sistem informasi pelayanan publik untuk pengurusan KTP. Sistem tersebut dapat menampilkan informasi tentang data penduduk secara lengkap, dapat melakukan pencarian data penduduk, melakukan otentifikasi dan otorisasi untuk user, mencetak laporan, dan dapat mencetak tanda terima dan surat pengantar dari kelurahan.

Penelitian kali ini, seiring berkembangnya penggunaan perangkat mobile

maka akan dikembangkan sistem informasi pelayanan publik Kota Bogor yang berbasiskan mobile web yang diharapkan dapat memudahkan penduduk untuk melakukan permohonan pelayanan di tingkat kelurahan, dan memudahkan perangkat RT, RW, beserta kelurahan dalam melayani permohonan di manapun dan kapanpun dengan menggunakan studi kasus Kelurahan Kencana yang meliputi penerbitan surat keterangan belum memiliki rumah, surat keterangan izin keramaian, surat keterangan untuk berpergian, surat keterangan beda nama, surat keterangan tidak keberatan dari tetangga, surat keterangan janda/duda, dan surat keterangan penghasilan tidak tetap.

Pelayanan publik berbasiskan mobile sendiri sebenarnya sudah ada sebelumnya. Di Australia telah dikembangkan sebuah mobile roadmap yang diluncurkan oleh Departemen Keuangan dan Deregulasi Australia pada tahun 2013. Aplikasi tersebut terdiri atas 2 jenis pelayanan yaitu pelayanan interaktif dan transaksional. Pelayanan interaktif berupa permohonan pelayanan, permohonan keterangan, komentar, dan pengaduan masalah. Pelayanan transaksional berupa pelayanan kepegawaian, program bantuan dana, perpajakan, lisensi, sertifikasi, perjanjian pertemuan, penandatanganan transaksi, dan e-commerce. Sedangkan untuk di Indonesia sebagian besar hanya sebatas menampilkan informasi saja. Contohnya Kantor Pertanahan Kota Surabaya II sempat meluncurkan aplikasi BPN Go Mobile tahun 2012. Melalui aplikasi ini masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai persyaratan dan biaya layanan, serta informasi permohonan lainnya.

(13)

3 kepraktisan perangkat mobile lebih murah, ringan, dan dapat dibawa ke manapun. Selain itu, perangkat mobile kini telah dimiliki sebagian besar lapisan masyarakat dari kalangan atas sampai kalangan bawah.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah mengembangkan suatu sistem pelayanan publik yang pada awalnya segala sesuatunya dilakukan secara manual dari mulai pemohon memperoleh surat pengantar RT dan RW sampai pencetakan surat di kelurahan menjadi dapat membuat pemohon, ketua RT, dan ketua RW untuk melakukan permohonan maupun memproses permohonan secara online melalui perangkat

mobile, dan memudahkan kelurahan untuk validasi, pengarsipan, pelaporan, beserta pencetakan surat keterangan yang dilakukan melalui sistem.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem pelayanan publik berbasis mobile web yang dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan permohonan pelayanan.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah bagi petugas pelayanan yaitu ketua RT, ketua RW, dan kelurahan dapat melayani permohonan layanan yang ada dengan lebih efisien. Selain itu bagi pemohon terutama yang memiliki perangkat mobile

akan mempermudah dalam memperoleh informasi terkait layanan dan melakukan proses permohonan di manapun dan kapanpun.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup pelayanan publik di Kota Bogor yang proses pelayanannya berada di tingkat kelurahan dan berupa penerbitan surat di antaranya:

1 Surat keterangan belum pernah menikah. 2 Surat keterangan izin keramaian.

3 Surat keterangan untuk bepergian. 4 Surat keterangan beda nama.

5 Surat keterangan tidak keberatan dari tetangga. 6 Surat keterangan belum memiliki rumah. 7 Surat keterangan janda/duda.

(14)

4

TINJAUAN PUSTAKA

E-Government

E-government merupakan pemanfaatan dan pendayagunaan TIK dalam rangka mencapai tujuan antara lain: meningkatkan efesiensi kepemerintahan, memberikan berbagai jasa pelayanan kepada masyarakat secara lebih baik, memberikan akses informasi kepada publik secara luas, dan menjadikan penyelenggaraan pemerintahan lebih bertanggung jawab dan transparansi kepada masyarakat (Habibullah 2010).

Manfaat yang dapat dirasakan dengan hadirnya e-government (Wardiana 2002) antara lain:

1 Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat.

2 Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.

3 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. 4 Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.

Aktor dalam e-Government secara sederhana dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama yaitu sektor publik sebagai penyelenggara pemerintahan yang terdiri atas eksekutif (kementrian keuangan, pendidikan, kesehatan), yudikatif, dan legislatif pada level nasional, regional, dan lokal. Aktor kedua disebut end-user, menurut konsep governance di atas end-user terdiri atas sektor non-pemerintah dan sektor privat yang berinteraksi di lima level governance yaitu internasional, regional 1, nasional, regional 2, dan lokal. Gambar 1 terdapat framework governance yang dijelaskan dalam dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi horizontal menunjukkan hubungan antar 3 sektor tersebut dalam level tertentu (a), dimensi vertikal merupakan hubungan antar sektor sejenis dalam level yang berbeda (b), selain itu hubungan bisa terjadi pada sektor yang berbeda jenis dan antar level yang berbeda (c) (Nurhadryani 2009).

Gambar 1 Framework governance (Nurhadryani 2009)

(15)

5 masyarakat untuk mengakses dan memeriksa rincian pribadi mereka dalam basis data pemerintah daerah dan kemudahan untuk mengakses informasi yang mudah dari daerah (Nabafu dan Maiga 2012).

Pengembangan E-government

Pengembangan e-government terdiri atas 4 tahap yaitu catalogue, transaction, vertical integration, dan horizontal integration (Layne dan Lee 2001). Tahapan pengembangan e-government dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Tahapan pengembangan e-government (Layne dan Lee 2001) Berdasarkan Gambar 2 di atas tahap pengembangan e-government dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Tahap catalogue merupakan tahap awal dalam pengembangan e-government

oleh pemerintah yakni dengan melakukan katalogisasi informasi pemerintah dan menyajikannya di web karena semakin banyak penduduk yang akan mencari informasi di web sehingga staf pemerintahan tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pemerintahan karena segala informasi sudah tersaji. Selain itu pada tahap ini juga disajikan form yang dapat diunduh untuk keperluan suatu pelayanan.

 Tahap transaction adalah tahap web pemerintahan sudah berkembang agar penduduk dapat memenuhi persyaratan dan pengisian form dari suatu pelayanan secara online dibandingkan harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Selain itu pada tahap ini web sudah menggunakan suatu basis data yang mendukung pelayanan bekerja secara online.

 Tahap vertical integration merupakan tahap ketika sistem dapat menghubungkan sistem lokal pada suatu organisasi pemerintahan dengan sistem yang lebih tinggi untuk melakukan pelayanan dengan jenis yang sama.

(16)

6

Pelayanan Publik di Kota Bogor

Pelayanan publik di Kota Bogor dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Pelayanan publik di Kota Bogor berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 29 Tahun 2013 dan Peraturan Walikota Bogor Nomor 45 Tahun 2013

No Jenis pelayanan

1 Surat keterangan domisili usaha 2 Surat keterangan usaha

3 Surat keterangan tempat tinggal 4 Surat keterangan tidak mampu

5 Surat keterangan pengantar catatan kepolisian 6 Surat keterangan belum pernah menikah 7 Surat keterangan izin keramaian

8 Surat keterangan untuk berpergian 9 Surat keterangan kematian

10 Surat keterangan kelahiran

Masterplan E-Government Kota Bogor

Masterplan e-government Kota Bogor merupakan rencana jangka panjang pemerintah Kota Bogor tentang penerapan e-government di Kota Bogor.

Masterplan e-government Kota Bogor berdasarkan rencana induk pengembangan

(17)

7 sistem ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang terdapat dalam masterplan

yaitu:

1 Terimplementasikannya e-government menuju good governance. 2 Optimasi pengorganisasian TIK pemerintah Kota Bogor.

3 Meningkatnya budaya borokratis berbasis elektronis yang dilaksanakan seluruh pimpinan dan karyawan pemko untuk membangun e-government.

4 Meningkatnya pelayanan masyarakat.

5 Meningkatnya pemanfaatan internet/intranet untuk pemerintahan.

6 Meningkatnya pemanfaatan sistem informasi/aplikasi dalam pemerintahan dan pelayanan publik.

7 Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan data elektronik pemerintah yang terintegrasi pusat data.

Mobile Web

Mobile web merupakan aplikasi web yang diformat untuk smartphone dan tablet dan dapat diakses melalui web browser pada perangkat mobile. Sama seperti aplikasi web biasa, mobile web dibangun dengan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Perbedaan mobile web dengan aplikasi mobile native adalah

mobile web dapat digunakan oleh berbagai jenis platform, sedangkan aplikasi

mobile native hanya dapat dijalankan di platform tertentu saja. Dari segi pengembangan mobile web lebih murah dan lebih mudah dibanding aplikasi

mobile native. Dari segi pengguna mobile web juga lebih mudah diakses dibandingkan aplikasi mobile native karena pengguna hanya mengakses URL melalui mobile browser dan tidak perlu melakukan download aplikasi terlebih dahulu (Lionbridge 2012).

METODE

Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peraturan-peraturan pemerintah Kota Bogor, dan form-form surat dalam Tata Naskah Dinas Kota Bogor. Selain itu juga dilengkapi dengan informasi lainnya yang didapat dengan cara melakukan wawancara dengan pejabat kelurahan.

Tahapan Penelitian

Pengembangan sistem ini dilakukan dengan menggunakan tahapan system development life cycle (SDLC) yang berorientasi objek. Tahapan SDLC terdiri atas investigation, analysis, implementation, design, dan maintenance (O’Brien

dan Marakas 2011).

Investigation

(18)

8

hardware, software, perangkat lainnya untuk mengoperasikan sistem yang sudah jadi nantinya, studi kelayakan operasional mengkaji apakah sistem yang dibangun akan menyelesaikan masalah, studi kelayakan legal mengkaji apakah ada larangan dari pemerintah, dan studi kelayakan faktor manusia mengkaji kesiapan end user

yang akan mengoperasikan sistem yang akan dibangun.

Analysis

Tahap ini bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan pengguna (user requirement/UR) yang akan dibangun, lalu dimodelkan dengan use case diagram

dan class diagram. Hal tersebut dilakukan dengan cara memperoleh informasi dari

stakeholder yang terkait, dan menganalisa sistem proses bisnis yang telah berjalan untuk dilakukan perba ikan untuk membuat konsep sistem yang akan dibangun.

Design

Design bertujuan untuk menentukan bagaimana sistem akan beroperasi. Dilakukan perancangan spesifikasi database (entity relationship diagram), apa yang akan tiap program lakukan (sequence diagram), activity diagram, dan antarmuka.

Implementation

Merupakan tahap pembangunan sistem berlangsung yang dilakukan dengan menerjemahkan kebutuhan sistem ke dalam bahasa pemrograman. Dilakukan juga pengujian terhadap sistem untuk kemudian ditemukan kekurangannya untuk dapat diperbaiki.

Maintenance

Tahap ini merupakan akhir dari tahapan SDLC. Dilakukan suatu monitoring, evaluasi, dan modifikasi terhadap sistem sesuai kebutuhan.

Lingkungan Pengembangan

Pembangunan sistem ini dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut:

Perangkat keras berupa notebook dengan spesifikasi prosesor Intel Core i5-2450M, dan RAM 4 GB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan memiliki spesifikasi sistem operasi Windows 8 Pro 64-bit, bahasa pemrograman PHP,

DBMS MySQL, web server Apache2, framework Laravel 4.2, dan browser

Google Chrome.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Investigation

(19)

9 situs-situs web pemerintah Kota Bogor. Berdasarkan informasi yang didapatkan, proses pelayanan kurang efektif dikarenakan pemohon harus mendatangi ketua RT dan ketua RW dahulu untuk dapat memproses permohonan ke tingkat kelurahan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang pemohon tidak harus mendatangi ketua RT dan ketua RW terlebih dahulu untuk memproses permohonannya. Berikut proses pelayanan pada kelurahan di Kota Bogor yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Selain itu dilakukan studi kelayakan teknis, kelayakan operasional, kelayakan legal, dan studi kelayakan faktor manusia. Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan, didapatkan bahwa pada kelayakan teknis terdapat 3 perangkat komputer, modem internet, beserta sebuah printer. Dari studi kelayakan operasional sistem yang akan dibangun dapat menyelesaikan masalah yaitu membuat pemohon lebih efektif dalam melakukan permohonan. Dari studi kelayakan legal tidak ada larangan pemerintah untuk membangun sistem. Serta dari studi kelayakan faktor manusia terdapat pegawai kelurahan yang sudah terbiasa menggunakan perangkat komputer. Sehingga diasumsikan bahwa sistem dapat diimplementasikan.

Gambar 3 Alur pelayanan yang sedang berjalan

(20)

10

Analysis

Informasi yang telah diperoleh dilakukan studi secara mendalam sehingga dapat mengidentifikasi kebutuhan sistem. Ditentukan arsitektur sistem yang baru (Gambar 4), user requirement (Tabel 2), dan usecase diagram (Gambar 5) beserta

class diagram sebagai gambaran apa yang akan sistem lakukan yang terdapat pada Gambar 6.

Arsitektur sistem yang baru pemohon tidak perlu mendatangi ketua RT, ketua RW, dan kantor kelurahan. Pemohon hanya perlu mengisi informasi melalui aplikasi mobile dan pada akhirnya mendapatkan notifikasi email ketika proses permohonan telah selesai.

Pemohon

Pemohon datang ke kantor kelurahan mengambil surat keterangan yang telah

divalidasi kelurahan

2

Notifikasi email id permohonan Notifikasi email proses

permohonan selesai 7

(21)

11 Tabel 2 User requirement

Kode Requirement Keterangan UR01 Mengisi form

permohonan

Pemohon melakukan pengisian informasi dan

upload berkas melalui sistem. UR02 Tracking proses

permohonan

Pemohon melakukan tracking permohonan mereka dengan cara memasukan id

permohonan. UR03 Melihat informasi

pelayanan

Pemohon dapat melihat seluruh informasi pelayanan.

UR04 Validasi

permohonan RT

Ketua RT dapat melakukan validasi permohonan sebagai pengganti surat pengantar RT.

UR05 Validasi

permohonan RW

Ketua RW dapat melakukan validasi permohonan sebagai pengganti surat pengantar RT.

UR06 Validasi permohonan

kelurahan dan arsip berkas

Kelurahan dapat melakukan validasi permohonan dan pengarsipan berkas

UR07 Mengelola data penduduk

Admin kelurahan dapat melakukan proses CRUD data penduduk kelurahan.

UR08 Mengelola informasi pelayanan

Admin kelurahan dapat melakukan proses RU informasi pelayanan.

UR09 Mencetak surat keterangan

Admin kelurahan mencetak surat keterangan berdasarkan permohonan yang diajukan oleh pemohon.

UR10 Melihat daftar permohonan

Admin kelurahan dapat melihat seluruh permohonan yang sedang diajukan saat ini. UR11 Menyimpan laporan

pelayanan RT

Admin RT dapat menyimpan laporan pelayanan yang yang sudah maupun belum di validasi dalam bentuk file PDF.

UR12 Menyimpan laporan pelayanan RW

Admin RW dapat menyimpan laporan pelayanan yang yang sudah maupun belum di validasi dalam bentuk file PDF.

UR13 Mencetak laporan pelayanan Kelurahan

Admin kelurahan dapat mencetak laporan pelayanan yang yang sudah maupun belum di validasi setelah diconvert dalam bentuk file

PDF.

UR14 Login Admin kelurahan, ketua RT, dan ketua RW melakukan Login untuk dapat melakukan masing-masing fungsinya.

UR15 Upload berkas surat keterangan

Admin kelurahan dapat melakukan penyimpanan file hasil scan surat keterangan yang telah ditandatangani kepala kelurahan.

(22)

12

penduduk dengan create, read, update, dan delete (CRUD) dan mengelola informasi pelayanan dengan read dan update (RU).

Pemohon

Ketua RT

Ketua RW

Admin Kelurahan

Sistem Pelayanan Publik Kota Bogor

Tracking pelayanan kelurahan dan arsip berkas

Melihat daftar permohonan

Upload berkas surat keterangan <<include>>

<<include>> Read data

penduduk

Gambar 5 Usecase diagram

+input()

Ket tidak keberatan tetangga

-keperluan : varchar

Ket belum menikah

Ket penghasilan tidak tetap

-waktu_kegiatan : varchar -maksud : varchar

Ket izin keramaian Ket belum memiliki rumah

-maksud : varchar

(23)

13

Class diagram pada Gambar 6 terdapat 13 class. Class admin memiliki turunan berupa class admin kelurahan dikarenakan admin kelurahan memiliki

method yang berbeda dengan admin RT dan admin RW.

Design

Design dilakukan terhadap entitas, activity diagram, sequence diagram, dan antarmuka. Entitas digambarkan melalui perancangan entity relationship diagram

(ERD). Terdapat 13 entitas yang digunakan dalam ERD Gambar 7. Keterangan masing-masing entitas terdapat pada Lampiran 3.

Gambar 7 Entity relationship diagram

Salah satu sequence diagram yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 8 merupakan proses pengisian form permohonan oleh pemohon. Pada proses ini pemohon diharuskan memasukkan informasi permohonan yang dibutuhkan beserta alamat email. Selanjutnya informasi permohonan dan email disimpan lalu pemohon mendapatkan sebuah notifikasi email berupa id permohonan. Sequence diagram untuk proses yang lainnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

(24)

14

Sedangkan pada Gambar 9 merupakan salah satu contoh activity diagram

dari pengisian form permohonan. Pada gambar tersebut dijelaskan proses permohonan dimulai dengan pemohon memilih jenis permohonan yang ingin diproses. Selanjutnya pemohon mengisi informasi dan berkas yang dibutuhkan dan sistem melakukan verifikasi terhadap NIK pemohon. Apabila NIK terdaftar maka sistem akan menyimpan informasi dan berkas yang telah dimasukkan untuk selanjutnya sistem mengirimkan notifikasi email kepada pemohon berupa id

permohonan. Activity diagram untuk proses lainnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

Gambar 9 Activity diagram proses pengisian form permohonan (UR01)

(25)

15

Gambar 10 Rancangan antarmuka halaman pengisian data permohonan (UR01)

Gambar 11 Rancangan antarmuka halaman pencetakan laporan admin kelurahan (UR13)

Fungsi utama: form pengisian nik, email, berkas ktp, berkas kk beserta informasi lainnya bergantung jenis permohonan yang dipilih

(26)

16

Gambar 12 Rancangan antarmuka halaman tracking permohonan (UR02)

Implementation

Tahap ini dilakukan proses coding dengan bahasa pemrograman HTML, dan PHP framework Laravel 4.2 dengan menggunakan basis data MySQL. Antarmuka pada sistem ini terdiri atas 2 bagian yaitu backend dan frontend. Bagian frontend dikembangkan dengan menggunakan template yang responsif terhadap ukuran layar karena dikhususkan pada pengguna perangkat mobile. Pengujian sistem dilakukan secara blackbox testing dilampirkan pada Lampiran 6.

Gambar 13 Implementasi halaman data penduduk admin kelurahan (UR07) Fungsi utama: tabel data penduduk

(27)

17 Gambar 13 merupakan halaman data penduduk. Fungsi yang terdapat di halaman ini adalah mengubah data penduduk yang dilakukan oleh admin kelurahan.

Gambar 14 Implementasi form pengisian permohonan penduduk (UR01) Gambar 14 merupakan tampilan halaman permohonan penduduk untuk surat keterangan belum pernah menikah. Fungsi yang dapat dilakukan adalah pemohon dapat melakukan input berupa informasi, dan berkas sebagai persyaratan permohonan.

Gambar 15 Implementasi fungsi tracking permohonan (UR02)

Gambar 15 merupakan tampilan halaman tracking permohonan. Fungsi yang dapat dilakukan pada halaman ini adalah pemohon dapat melakukan input

berupa id permohonan yang telah didapatkan sebelumnya melalui notifikasi lewat

(28)

18

Maintenance

Pemeliharaan sistem baru dapat dilakukan apabila sistem telah seutuhnya diterapkan. Untuk saat ini sistem belum dapat dilakukan pemeliharaan karena sistem belum diterapkan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sistem informasi pelayanan publik Kota Bogor berbasiskan mobile web

berguna untuk memudahkan masyarakat yang mempunyai perangkat mobile

dalam mendapatkan pelayanan dari pemerintah Kota Bogor yang diberikan kelurahan. Selain itu juga memudahkan petugas pelayanan dalam melaksanakan proses pelayanan dan pelaporan data. Sistem ini juga menampilkan informasi bagi masyarakat terkait pelayanan beserta pengisian data pelayanan melalui perangkat

mobile.

Saran

Penelitian ini hanya melingkupi beberapa pelayanan saja yang prosesnya berakhir di lingkup kelurahan. Penelitian selanjutnya dapat meliputi seluruh pelayanan publik yang ada di Kota Bogor. Implementasi dapat dikembangkan sebagai aplikasi pada platform Android, iOS, dan Windows Phone.

DAFTAR PUSTAKA

Barokah S, Nurhadryani Y, Nurrahmi H. 2013. E-government development: online industrial business license services system in indonesia. Di dalam:

2013 International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems (ICACSIS); 2013 Sep; Bali, Indonesia. IEEE. hlm 77-82.

Habibullah A. 2010. Kajian pemanfaatan dan pengembangan e-government.

Jurnal Unair. 23(3):187-195.

Layne K, Lee J. 2001. Developing fully functional e-government: a four stage model. Government Information Quarterly. 18:122-136.

Lionbridge. 2012. Mobile web apps vs mobile native apps: how to make the right choice [internet]. [diunduh 2015 Okt 10]. Tersedia pada: http://www.lionbridge.com/files/2012/11/Lionbridge-WP_MobileApps2.pdf. Nabafu R, Maiga G. 2012. A model of success factors for implementing local

e-government in Uganda. Electronic Journal of E-Government. 10(1): 31-46 Nugraha D. 2011. Software requirement dalam membangun sistem informasi

pelayanan publik. Di dalam: Majalah Ilmiah Mektek Tahun XIII No. 3; 2011 Sep; Palu, Indonesia. hlm 137-147.

(29)

19 O’Brien JA, Marakas. 2011. Management Information Systems. Ed ke-10. New

York (US): McGraw-Hill.

Praditya DJ. 2015. Local e-government: sistem pelayanan publik online di Kecamatan Bogor Utara [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rokhman A. 2011. E-government adoption in developing: the case of Indonesia.

Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences. 2(5): 228-236.

Wamilia M, Nurhadryani Y. 2014. E-government: strategi e-CRM pada sistem perizinan usaha industri online (studi kasus: pemerintah Kabupaten Bogor). Di dalam: Semilkom: Teknologi Informasi Untuk Pengarusutamaan Pertanian; 2014 Nov 8; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): IPB. hlm 207-217. Wardiana W. 2002. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Di dalam:

Seminar dan Pameran Teknologi Informasi 2002; 2002 Jul 9; Bandung, Indonesia. Bandung (ID): UNIKOM. hlm 1-6.

Widyaningsih B. 2014. Sistem informasi manajemen pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jagakarsa berbasis web [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(30)

20

Lampiran 1 Masterplan e-government Kota Bogor berdasarkan rencana induk pengembangan e-government pemerintahan Kota Bogor 2014-2018

Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran

1. Memper kuat tata kelola

e-government

1.1

Terimplementasikannya

e-government menuju

good governance

Jumlah regulasi dan SOP, persentase SKPD yang

memanfaatkan TIK

1.2 Optimasi

pengorganisasian TIK pemerintah Kota Bogor

1.2.1

Jumlah dan sebaran optimal SDM, pengembangan dan pengelolaan TIK di semua SKPD

1.5 Meningkatnya budaya birokratis berbasis elektronis yang dilaksanakan seluruh pimpinan dan karyawan pemko untuk dari manual ke elektronis

(31)

21 Lampiran 1 Lanjutan

Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran

1.7 Meningkatnya

Kecepatan download

/upload internet dan intranet, jumlah

downtime per tahun

2.2 Meningkatnya

malware, jumlah kehilangan data

Jumlah hotspot pemkot di lokasi umum,

jumlah komunitas TIK (KPLI, hacker,

multimedia), jumlah aktifitas kelompok masyarakat

(32)

22

berbasis wilayah Lampiran 1 Lanjutan

Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran

3. Mengem bangkan sistem informasi

3.1 Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi/aplikasi dalam

pemerintahan dan pelayanan publik

Jenis birokrasi/layanan pemerintah yang menggunakan

aplikasi/sistem informasi

3.2 Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan data elektronik

pemerintah yang terintegrasi

3.3 Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi bagi usaha kecil dan menengah yang terintegrasi dengan layanan

(33)

23 Lampiran 1 Lanjutan

Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran

4. Meningk

4.1 Meningkatkan penyediaan dan penyebaran

Jumlah pemohon data/informasi kepada pemerintah Kota Bogor

4.2 Meningkatnya pemantauan

pemanfaatan TIK di

pemanfaatan situs pemerintah Kota Bogor

4.3 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan Kota Bogor

Jumlah pengaduan dan usulan warga melalui

(34)

24

(35)

25 Lampiran 3 Deskripsi entitas

No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 1. Penduduk (penduduk) Nik Varchar(16) Entitas

untuk menyimpa n data penduduk

Nama Varcha(50)

Jenis_kelamin Enum(L,P) Tempat_lahir Varchar(10) Tanggal_lahir Date

alamat Varchar(50)

RT Varchar(3)

RW Varchar(3)

Perkawinan Enum(Y,N)

Agama Enum(I,K,P,

H,B)

Pekerjaan Varchar(20) No_ktp Varchar(16) Kewarganegara

an

Enum(WNI, WNA)

2. Info layanan (info_layanan) Id Int(10) Entitas untuk menyimpa n informasi layanan Nama layanan Varchar(50)

Informasi text

3. Admin (admin) Id Int(10) Entitas

Nama Varchar(50)

Username Varchar(50) Password Varchar(50)

Nik Varchar(16)

Role Enum(RT,R

(36)

26

Lampiran 3 Lanjutan

No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 4. Ket tidak keberatan tetangga

(ket_tidak_keberatan_tetang ga)

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo

honan

Date

Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date

Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date

Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date

Arsip Varchar(45)

5. Ket belum menikah (ket_belum_menikah)

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo

honan

Date

Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date

Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date

Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date

Arsip Varchar(45)

(37)

27 Lampiran 3 Lanjutan

No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 6. Ket penghasilan tidak tetap

(ket_penghasilan_tidak_tetap )

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35)

Arsip Varchar(45)

7. Ket izin keramaian (ket_izin_keramaian)

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo

honan

Date

Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date

Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date

Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date

Arsip Varchar(45)

(38)

28

Lampiran 3 Lanjutan

No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 8. Ket belum memiliki rumah

(ket_belum_memiliki_rumah )

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo

honan

Date

Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date

Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date

Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date

Arsip Varchar(45)

9. Ket beda nama (ket_beda_nama)

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk menyimpa n surat keterangan beda nama

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo

honan

Date

Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date

Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date

Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date

Arsip Varchar(45)

Nama_benar Varchar(50) Dokumen_acua

n

(39)

29 Lampiran 3 Lanjutan

No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 10. Ket berpergian

(ket_berpergian)

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk menyimpa n surat keterangan berpergian

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo

honan

Date

Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date

Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date

Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date

Arsip Varchar(45)

Maksud Varchar(50) Tempat_tujuan Varchar(30) Lama_pergi Varchar(35) Yang_turut_ber

pergian

Varchar(50) Barang_bawaan Varchar(50) Kendaraan Varchar(50) 11. Ket janda duda

(ket_janda_duda)

Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk menyimpa n data surat keterangan janda/duda

Nik Varchar(16)

Email Varchar(30)

Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo

honan

Date

Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date

Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date

Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date

(40)

30

Lampiran 3 Lanjutan

No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 12. Surat keterangan

(surat_keterangan)

Id Int(100) Entitas

untuk menyimpa n data id permohona n dari seluruh permohona n

Id_permohonan Varchar(40) 13. Daftar pengajuan

(daftar_pengajuan)

Id Int(100) Entitas

untuk menyimpa n data pengajuan permohona n

Id_surat_ketera ngan

Int(100)

(41)

31 Lampiran 4 Sequence diagram

 Fungsi tracking (UR02)

(42)

32

Lampiran 4 Lanjutan

 Validasi ketua RW (UR05)

(43)

33 Lampiran 4 Lanjutan

 Melihat informasi pelayanan (UR03)

(44)

34

Lampiran 4 Lanjutan

 Melihat daftar permohonan (UR10)

(45)

35 Lampiran 4 Lanjutan

 Menyimpan laporan pelayanan RW (UR12)

(46)

36

Lampiran 5 Activity diagram

 Mencetak surat keterangan (UR09)

(47)

37 Lampiran 5 Lanjutan

 Validasi ketua RT (UR04)

(48)

38

Lampiran 5 Lanjutan

(49)

39 Lampiran 5 Lanjutan

 Melihat daftar permohonan (UR10)

(50)

40

Lampiran 5 Lanjutan

 Menyimpan laporan pelayanan RW (UR12)

 Mencetak laporan pelayanan kelurahan (UR13)

(51)

41 Lampiran 5 Lanjutan

Tracking proses permohonan (UR02)

(52)

42

Lampiran 5 Lanjutan

 Mengelola data penduduk/create (UR07)

(53)

43 Lampiran 5 Lanjutan

 Mengelola data penduduk/delete (UR07)

(54)

44

Lampiran 6 Tabel pengujian sistem

Nama bagian Skenario Hasil yang diharapkan

Upload berkas kartu tanda penduduk (KTP)

Berkas berhasil tersimpan

Berhasil

Upload berkas kartu keluarga

NIK yang tidak terdaftar di

yang kosong, dan menampilkan pesan

Berhasil

Terdapat form

yang belum terisi

Data tidak tersimpan, kembali ke tampilan form

yang kosong, dan menampilan pesan

(55)

45 Lampiran 6 Lanjutan

Nama bagian Skenario Hasil yang

diharapkan

Status pengujian Proses tracking

permohonan

Pengisian formid

permohonan

Menampilkan data permohonan

berdasarkan inputan

id permohonan

Berhasil

Form kosong Kembali ke tampilan

form kosong, dan menampilkan pesan error

Berhasil

Id permohonan tidak terdaftar

Kembali ke tampilan

form kosong, dan

Login Mengisi form username, dan password dengan benar

Masuk ke halaman utama RT

Kembali ke tampilan

form kosong Validasi Memilih menu

validasi

Menampilkan permohonan yang akan di validasi

Berhasil

Laporan Memilih menu laporan

Menampilkan halaman berisi seluruh permohonan yang sudah

(56)

46

Lampiran 6 Lanjutan

Nama bagian Skenario Hasil yang

diharapkan

Status pengujian

RW

Login Mengisi form username, dan password dengan benar

Masuk ke halaman index

Kembali ke tampilan

form kosong Validasi Memilih menu

validasi

Menampilkan permohonan yang akan di validasi

Berhasil

Laporan Memilih menu

laporan

Menampilkan halaman berisi seluruh permohonan yang sudah

tervalidasi oleh ketua RW

Login Mengisi form username, dan password dengan benar

Masuk ke halaman utama (data

Kembali ke tampilan

(57)

47 Lampiran 6 Lanjutan

Nama bagian Skenario Hasil yang

diharapkan

Form pengubahan data penduduk terisi

Data berhasil tersimpan

Berhasil

Form pengubahan data penduduk ada yang kosong

Data dihapus Berhasil

(58)

48

Lampiran 6 Lanjutan

Nama bagian Skenario Hasil yang

diharapkan

Status pengujian Laporan

pelayanan

Memilih menu laporan pelayanan

Menampilkan data permohonan yang telah divalidasi kelurahan

Berhasil

Mengisi form

pencarian

Menampilkan data permohonan sesuai pengisian form

dalam file PDF

(59)
(60)

50

(61)
(62)

52

(63)
(64)

54

(65)
(66)

56

Lampiran 8 Implementasi sistem  Halaman utama

(67)

57

Lampiran 8 Lanjutan

 Hasil tracking permohonan

(68)

58

Lampiran 8 Lanjutan

 Halaman utama ketua RT.

(69)

59 Lampiran 8 Lanjutan

 Halaman validasi ketua RT.

(70)

60

Lampiran 8 Lanjutan

 Halaman laporan permohonan ketua RT

(71)

61 Lampiran 8 Lanjutan

 Halaman laporan permohonan ketua RW

(72)

62

Lampiran 8 Lanjutan

 Simpan laporan permohonan ketua RW dalam format PDF

(73)

63 Lampiran 8 Lanjutan

 Memilih daftar permohonan berdasarkan jenis layanan oleh admin kelurahan

(74)

64

Lampiran 8 Lanjutan

 Pencetakan surat oleh admin kelurahan.

(75)

65 Lampiran 8 Lanjutan

 Notifikasi email id permohonan kepada pemohon.

 Notifikasi email proses permohonan telah selesai kepada pemohon.

(76)

66

Lampiran 8 Lanjutan

 Pencetakan laporan permohonan admin kelurahan.

(77)

67 Lampiran 9 Struktur pemerintahan Kota Bogor (www.kotabogor.go.id)

Lurah

Syafe'i. R

Kasi pemerintahan

Asmawi

Pelaksana

Faedol Barokah

Kasi kemasyarakatan

Nurhamidah Siregar, SE

Pelaksana

Siti Mutmainah

Kasi ekbang Carolina Endah,

SE

Pelaksana

Paulena

Kasi trantib

Iyan Sopiyan

Pelaksana

Rusli PKB/PLKB

Jafar

Sekretaris Abdul Salam,

(78)

68

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 1  Framework governance (Nurhadryani 2009)
Tabel 1  Pelayanan publik di Kota Bogor berdasarkan Peraturan Walikota Bogor
Gambar 3  Alur pelayanan yang sedang berjalan
Gambar 6. Arsitektur sistem yang baru pemohon tidak perlu mendatangi ketua RT,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bahwa pelayanan publik dalam program Government Mobile oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pada tugas akhir ini dikembangkan Aplikasi Penjadwalan Mata Kuliah Berbasis Web dan Android, dan diharapkan pengguna yang menggunakan perangkat handphone

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya tugas akhir yang berupa skripsi yang berjudul Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik

Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah sistem informasi berbasis web dengan fitur mobile pada 21 Laundry Padang yang nantinya diharapkan dapat menunjang aktivitas dan

Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah sistem informasi berbasis web dengan fitur mobile pada 21 Laundry Padang yang nantinya diharapkan dapat menunjang aktivitas dan

Maka untuk alasan itulah perlu adanya aplikasi SIG mobile yang dapat menjadi salah satu alat bantu interaktif untuk memberikan informasi lokasi layanan publik di

Aplikasi mobile web bermamfaat memudahkan proses penyampaian informasi produk-produk dan memberikan kemudahan akses informasi produk tanpa terikat tempat dan waktu yaitu

Maka pada penelitian ini dilakukan pembangunan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis Mobile Web Untuk Pemetaan Kebun Kopi di Kota Pagar Alam.. Pemetaan ini