LOCAL E-GOVERNMENT
: PENGEMBANGAN SISTEM
PELAYANAN PUBLIK BERBASIS
MOBILE WEB
BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Local E-government: Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2016
Bintang Ahmadias Alogatama
ABSTRAK
BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA. Local E-government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI.
E-government adalah pemanfaatan dan pendayagunaan teknologi informasi untuk penerapan pelayanan publik di pemerintahan. Sedangkan local e-government adalah pelayanan di level lokal, di Indonesia ada pada level kecamatan dan kelurahan. Sistem ini dapat memudahkan penduduk untuk melakukan proses permohonan yang pelayanannya berakhir di tingkat kelurahan. Fungsi yang terdapat pada sistem ini meliputi pengisian informasi oleh pemohon, validasi oleh ketua RT dan ketua RW, sampai pencetakan surat keterangan oleh kelurahan. Pembangunan sistem menggunakan metode system development life cycle (SDLC) dengan bahasa pemrograman HTML, CSS, Javascript, dan PHP
framework Laravel 4.2 dengan berbasiskan mobile web.
Kata kunci: e-government, mobile, pelayanan publik, sistem informasi.
ABSTRACT
BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA. Local E-government: Public Service System Development Based on Mobile Web. Supervised by YANI NURHADRYANI.
E-government is the use and utilization of information technology for the implementation of public services in government, whereas local e-government is services at the local level. In Indonesia, local e-government is at the level of districts and villages. This system can make the civil administration process easier for residents at the village level. Functions contained in this system includes filling information by the applicant, validation by the head of RT and RW, and print an official letter at village office. The system was developed using the system development life cycle (SDLC) with HTML, CSS, Javascript, and PHP framework with Laravel 4.2 mobile web based.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
BINTANG AHMADIAS ALOGATAMA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2016
LOCAL E-GOVERNMENT
: PENGEMBANGAN SISTEM
Penguji:
1 Irman Hermadi, SKom MS PhD
Judul Skripsi : Local E-government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web
Nama : Bintang Ahmadias Alogatama NIM : G64110051
Disetujui oleh
Yani Nurhadryani, SSi MT PhD Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Local E-government: Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mobile Web.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Yani Nurhadryani, SSi MT PhD selaku pembimbing penelitian ini yang telah memberi berbagai masukan dan kesabarannya. Di samping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada staf Kelurahan Kencana atas bantuannya dalam pengumpulan data penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 4
E-Government 4
Pengembangan E-government 5
Pelayanan Publik di Kota Bogor 6
Masterplan E-Government Kota Bogor 6
Mobile Web 7
METODE 7
Data Penelitian 7
Tahapan Penelitian 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
SIMPULAN DAN SARAN 18
Simpulan 18
Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 18
DAFTAR TABEL
1 Pelayanan publik di Kota Bogor 6
2 User requirement 11
DAFTAR GAMBAR
1 Framework governance (Nurhadryani 2009) 4 2 Tahapan pengembangan e-government (Layne dan Lee 2001) 5
3 Alur pelayanan yang sedang berjalan 9
4 Arsitektur pelayanan dengan sistem 10
5 Usecase diagram 12
6 Class diagram sistem pelayanan publikberbasis mobile web 12 7 Entity relationship diagram 13 8 Sequence diagram pengisian form permohonan (UR01) 13 9 Activity diagram proses pengisian form permohonan (UR01) 14 10 Rancangan antarmuka halaman pengisian data permohonan (UR01) 15 11 Rancangan antarmuka halaman pencetakan laporan admin kelurahan
(UR13) 15
12 Rancangan antarmuka halaman tracking permohonan (UR02) 16 13 Implementasi halaman data penduduk admin kelurahan (UR07) 16 14 Implementasi form pengisian permohonan penduduk (UR01) 17 15 Implementasi fungsi tracking permohonan (UR02) 17
DAFTAR LAMPIRAN
1 Masterplan e-government Kota Bogor berdasarkan rencana induk pengembangan e-government pemerintahan Kota Bogor 2014-2018 20 2 Struktur pemerintahan Kota Bogor (www.kotabogor.go.id) 24
3 Deskripsi entitas 25
4 Sequence diagram 31
5 Activity diagram 36
6 Tabel Pengujian Sistem 44
7 Format surat keterangan dalam tata naskah dinas Kota Bogor 49
8 Implementasi sistem 56
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh besar bagi kehidupan umat manusia. Perkembangan TIK membuat hal yang rumit menjadi lebih sederhana, termasuk sektor pelayanan publik. Penggunaan perangkat TIK dalam penerapan pelayanan publik di pemerintahan disebut e-government. Tatap muka antara masyarakat dan pemerintah dapat digantikan dengan e-government yang dapat membuat pelayanan publik menjadi lebih efisien serta dapat dilakukan 24 jam kapanpun dan di manapun (Rokhman 2011).
Inisiatif e-government sebenarnya sudah diperkenalkan sejak 2001 melalui Inpres Nomor 6/2001 yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan TIK untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun, implementasi e-government di Indonesia ternyata masih dalam tahap awal. Pengembangan e-government terdiri atas 4 tahap yaitu
catalogue, transaction, vertical integration, dan horizontal integration (Layne dan Lee 2001). Berdasarkan survei yang dilakukan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) melalui e-government development index (EGDI) 2014 yang merupakan ukuran keberhasilan penerapan teknologi informasi pada sektor pemerintah, Indonesia masuk kedalam negara middle EGDI. Indonesia masih kalah dengan negara tetangga Malaysia yang telah tergolong negara high EGDI atau bahkan Singapura yang tergolong negara very high EGDI. Hal tersebut dikarenakan penerapan tahap transaction di situs online pelayanan publik di Indonesia masih rendah (United Nation 2014).
Kota Bogor memiliki banyak sekali pelayanan. Berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 16 Tahun 2014, pelayanan tersebut terdiri atas 2 jenis yaitu, pelayanan perizinan dan non-perizinan. Selama ini proses pelayanan di tingkat kelurahan di Kota Bogor masih menggunakan cara manual. Pemohon harus mendatangi ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) untuk mendapatkan surat pengantar sebelum dapat memprosesnya di kantor kelurahan dengan menyertakan berkas-berkas seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Penerapan e-government diharapkan dapat membuat proses pelayanan jauh lebih efektif dari yang ada sekarang.
Penelitian terkait e-government sebelumnya oleh Barokah et al. (2013), telah dikembangkan sebuah sistem informasi pelayanan publik dengan SMS gateway untuk pelayanan urusan izin usaha industri di Badan Perizinan Terpadu (BPT) Bogor. Sistem tersebut membuat pemohon dapat melakukan permohonan izin industri secara online dan mengetahui status permohonannya melalui layanan SMS gateway. Lalu, penelitian tersebut dikembangkan oleh Wamilia dan Nurhadryani (2014) dengan menggunakan konsep electronic customer relationship management (eCRM), dan mengevaluasi kualitas sistem dari segi kepuasan pengguna dengan menggunakan konsep software usability measurement inventory (SUMI). Pengembangan sistem dengan eCRM tersebut semakin meningkatkan kualitas pelayanan permohonan perizinan di Badan Perizinan Terpadu Bogor.
2
pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) yang meliputi pelayanan non-perizinan untuk Kecamatan Jagakarsa. Sistem PATEN tersebut menyediakan fungsi-fungsi seperti registrasi pelayanan, pencatatan, penyimpanan data, pencarian data, dan pelaporan pelayanan non-perizinan. Namun dalam sistem tersebut masih terdapat modul yang masih bersifat manual seperti pemohon masih harus mendapatkan surat pengantar RT dan surat pengantar RW. Sistem dari Widyaningsih (2014) tersebut dilanjutkan pada penelitian berikutnya yang dilakukan Praditya (2015) yang mengembangkan sebuah sistem pelayanan publik dengan menggunakan studi kasus Kecamatan Bogor Utara. Modul yang terdapat dalam sistem tersebut seluruhnya telah bersifat online yang terdiri atas modul untuk ketua RT, ketua RW, kelurahan, dan kecamatan. Namun masih terdapat kekurangan pada sistem tersebut diantaranya tampilan yang hanya dapat diakses dengan perangkat komputer biasa, dan belum tersedianya beberapa fitur penting yaitu tracking dan pengarsipan dokumen-dokumen surat keterangan yang telah dilegalisasi.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Nugraha (2011) yang menganalisis
system requirement dan membangun sistem informasi pelayanan publik untuk pengurusan KTP. Sistem tersebut dapat menampilkan informasi tentang data penduduk secara lengkap, dapat melakukan pencarian data penduduk, melakukan otentifikasi dan otorisasi untuk user, mencetak laporan, dan dapat mencetak tanda terima dan surat pengantar dari kelurahan.
Penelitian kali ini, seiring berkembangnya penggunaan perangkat mobile
maka akan dikembangkan sistem informasi pelayanan publik Kota Bogor yang berbasiskan mobile web yang diharapkan dapat memudahkan penduduk untuk melakukan permohonan pelayanan di tingkat kelurahan, dan memudahkan perangkat RT, RW, beserta kelurahan dalam melayani permohonan di manapun dan kapanpun dengan menggunakan studi kasus Kelurahan Kencana yang meliputi penerbitan surat keterangan belum memiliki rumah, surat keterangan izin keramaian, surat keterangan untuk berpergian, surat keterangan beda nama, surat keterangan tidak keberatan dari tetangga, surat keterangan janda/duda, dan surat keterangan penghasilan tidak tetap.
Pelayanan publik berbasiskan mobile sendiri sebenarnya sudah ada sebelumnya. Di Australia telah dikembangkan sebuah mobile roadmap yang diluncurkan oleh Departemen Keuangan dan Deregulasi Australia pada tahun 2013. Aplikasi tersebut terdiri atas 2 jenis pelayanan yaitu pelayanan interaktif dan transaksional. Pelayanan interaktif berupa permohonan pelayanan, permohonan keterangan, komentar, dan pengaduan masalah. Pelayanan transaksional berupa pelayanan kepegawaian, program bantuan dana, perpajakan, lisensi, sertifikasi, perjanjian pertemuan, penandatanganan transaksi, dan e-commerce. Sedangkan untuk di Indonesia sebagian besar hanya sebatas menampilkan informasi saja. Contohnya Kantor Pertanahan Kota Surabaya II sempat meluncurkan aplikasi BPN Go Mobile tahun 2012. Melalui aplikasi ini masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai persyaratan dan biaya layanan, serta informasi permohonan lainnya.
3 kepraktisan perangkat mobile lebih murah, ringan, dan dapat dibawa ke manapun. Selain itu, perangkat mobile kini telah dimiliki sebagian besar lapisan masyarakat dari kalangan atas sampai kalangan bawah.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah mengembangkan suatu sistem pelayanan publik yang pada awalnya segala sesuatunya dilakukan secara manual dari mulai pemohon memperoleh surat pengantar RT dan RW sampai pencetakan surat di kelurahan menjadi dapat membuat pemohon, ketua RT, dan ketua RW untuk melakukan permohonan maupun memproses permohonan secara online melalui perangkat
mobile, dan memudahkan kelurahan untuk validasi, pengarsipan, pelaporan, beserta pencetakan surat keterangan yang dilakukan melalui sistem.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem pelayanan publik berbasis mobile web yang dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan permohonan pelayanan.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah bagi petugas pelayanan yaitu ketua RT, ketua RW, dan kelurahan dapat melayani permohonan layanan yang ada dengan lebih efisien. Selain itu bagi pemohon terutama yang memiliki perangkat mobile
akan mempermudah dalam memperoleh informasi terkait layanan dan melakukan proses permohonan di manapun dan kapanpun.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup pelayanan publik di Kota Bogor yang proses pelayanannya berada di tingkat kelurahan dan berupa penerbitan surat di antaranya:
1 Surat keterangan belum pernah menikah. 2 Surat keterangan izin keramaian.
3 Surat keterangan untuk bepergian. 4 Surat keterangan beda nama.
5 Surat keterangan tidak keberatan dari tetangga. 6 Surat keterangan belum memiliki rumah. 7 Surat keterangan janda/duda.
4
TINJAUAN PUSTAKA
E-Government
E-government merupakan pemanfaatan dan pendayagunaan TIK dalam rangka mencapai tujuan antara lain: meningkatkan efesiensi kepemerintahan, memberikan berbagai jasa pelayanan kepada masyarakat secara lebih baik, memberikan akses informasi kepada publik secara luas, dan menjadikan penyelenggaraan pemerintahan lebih bertanggung jawab dan transparansi kepada masyarakat (Habibullah 2010).
Manfaat yang dapat dirasakan dengan hadirnya e-government (Wardiana 2002) antara lain:
1 Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat.
2 Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
3 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. 4 Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
Aktor dalam e-Government secara sederhana dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama yaitu sektor publik sebagai penyelenggara pemerintahan yang terdiri atas eksekutif (kementrian keuangan, pendidikan, kesehatan), yudikatif, dan legislatif pada level nasional, regional, dan lokal. Aktor kedua disebut end-user, menurut konsep governance di atas end-user terdiri atas sektor non-pemerintah dan sektor privat yang berinteraksi di lima level governance yaitu internasional, regional 1, nasional, regional 2, dan lokal. Gambar 1 terdapat framework governance yang dijelaskan dalam dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi horizontal menunjukkan hubungan antar 3 sektor tersebut dalam level tertentu (a), dimensi vertikal merupakan hubungan antar sektor sejenis dalam level yang berbeda (b), selain itu hubungan bisa terjadi pada sektor yang berbeda jenis dan antar level yang berbeda (c) (Nurhadryani 2009).
Gambar 1 Framework governance (Nurhadryani 2009)
5 masyarakat untuk mengakses dan memeriksa rincian pribadi mereka dalam basis data pemerintah daerah dan kemudahan untuk mengakses informasi yang mudah dari daerah (Nabafu dan Maiga 2012).
Pengembangan E-government
Pengembangan e-government terdiri atas 4 tahap yaitu catalogue, transaction, vertical integration, dan horizontal integration (Layne dan Lee 2001). Tahapan pengembangan e-government dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Tahapan pengembangan e-government (Layne dan Lee 2001) Berdasarkan Gambar 2 di atas tahap pengembangan e-government dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap catalogue merupakan tahap awal dalam pengembangan e-government
oleh pemerintah yakni dengan melakukan katalogisasi informasi pemerintah dan menyajikannya di web karena semakin banyak penduduk yang akan mencari informasi di web sehingga staf pemerintahan tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pemerintahan karena segala informasi sudah tersaji. Selain itu pada tahap ini juga disajikan form yang dapat diunduh untuk keperluan suatu pelayanan.
Tahap transaction adalah tahap web pemerintahan sudah berkembang agar penduduk dapat memenuhi persyaratan dan pengisian form dari suatu pelayanan secara online dibandingkan harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Selain itu pada tahap ini web sudah menggunakan suatu basis data yang mendukung pelayanan bekerja secara online.
Tahap vertical integration merupakan tahap ketika sistem dapat menghubungkan sistem lokal pada suatu organisasi pemerintahan dengan sistem yang lebih tinggi untuk melakukan pelayanan dengan jenis yang sama.
6
Pelayanan Publik di Kota Bogor
Pelayanan publik di Kota Bogor dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Pelayanan publik di Kota Bogor berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 29 Tahun 2013 dan Peraturan Walikota Bogor Nomor 45 Tahun 2013
No Jenis pelayanan
1 Surat keterangan domisili usaha 2 Surat keterangan usaha
3 Surat keterangan tempat tinggal 4 Surat keterangan tidak mampu
5 Surat keterangan pengantar catatan kepolisian 6 Surat keterangan belum pernah menikah 7 Surat keterangan izin keramaian
8 Surat keterangan untuk berpergian 9 Surat keterangan kematian
10 Surat keterangan kelahiran
Masterplan E-Government Kota Bogor
Masterplan e-government Kota Bogor merupakan rencana jangka panjang pemerintah Kota Bogor tentang penerapan e-government di Kota Bogor.
Masterplan e-government Kota Bogor berdasarkan rencana induk pengembangan
7 sistem ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang terdapat dalam masterplan
yaitu:
1 Terimplementasikannya e-government menuju good governance. 2 Optimasi pengorganisasian TIK pemerintah Kota Bogor.
3 Meningkatnya budaya borokratis berbasis elektronis yang dilaksanakan seluruh pimpinan dan karyawan pemko untuk membangun e-government.
4 Meningkatnya pelayanan masyarakat.
5 Meningkatnya pemanfaatan internet/intranet untuk pemerintahan.
6 Meningkatnya pemanfaatan sistem informasi/aplikasi dalam pemerintahan dan pelayanan publik.
7 Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan data elektronik pemerintah yang terintegrasi pusat data.
Mobile Web
Mobile web merupakan aplikasi web yang diformat untuk smartphone dan tablet dan dapat diakses melalui web browser pada perangkat mobile. Sama seperti aplikasi web biasa, mobile web dibangun dengan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Perbedaan mobile web dengan aplikasi mobile native adalah
mobile web dapat digunakan oleh berbagai jenis platform, sedangkan aplikasi
mobile native hanya dapat dijalankan di platform tertentu saja. Dari segi pengembangan mobile web lebih murah dan lebih mudah dibanding aplikasi
mobile native. Dari segi pengguna mobile web juga lebih mudah diakses dibandingkan aplikasi mobile native karena pengguna hanya mengakses URL melalui mobile browser dan tidak perlu melakukan download aplikasi terlebih dahulu (Lionbridge 2012).
METODE
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peraturan-peraturan pemerintah Kota Bogor, dan form-form surat dalam Tata Naskah Dinas Kota Bogor. Selain itu juga dilengkapi dengan informasi lainnya yang didapat dengan cara melakukan wawancara dengan pejabat kelurahan.
Tahapan Penelitian
Pengembangan sistem ini dilakukan dengan menggunakan tahapan system development life cycle (SDLC) yang berorientasi objek. Tahapan SDLC terdiri atas investigation, analysis, implementation, design, dan maintenance (O’Brien
dan Marakas 2011).
Investigation
8
hardware, software, perangkat lainnya untuk mengoperasikan sistem yang sudah jadi nantinya, studi kelayakan operasional mengkaji apakah sistem yang dibangun akan menyelesaikan masalah, studi kelayakan legal mengkaji apakah ada larangan dari pemerintah, dan studi kelayakan faktor manusia mengkaji kesiapan end user
yang akan mengoperasikan sistem yang akan dibangun.
Analysis
Tahap ini bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan pengguna (user requirement/UR) yang akan dibangun, lalu dimodelkan dengan use case diagram
dan class diagram. Hal tersebut dilakukan dengan cara memperoleh informasi dari
stakeholder yang terkait, dan menganalisa sistem proses bisnis yang telah berjalan untuk dilakukan perba ikan untuk membuat konsep sistem yang akan dibangun.
Design
Design bertujuan untuk menentukan bagaimana sistem akan beroperasi. Dilakukan perancangan spesifikasi database (entity relationship diagram), apa yang akan tiap program lakukan (sequence diagram), activity diagram, dan antarmuka.
Implementation
Merupakan tahap pembangunan sistem berlangsung yang dilakukan dengan menerjemahkan kebutuhan sistem ke dalam bahasa pemrograman. Dilakukan juga pengujian terhadap sistem untuk kemudian ditemukan kekurangannya untuk dapat diperbaiki.
Maintenance
Tahap ini merupakan akhir dari tahapan SDLC. Dilakukan suatu monitoring, evaluasi, dan modifikasi terhadap sistem sesuai kebutuhan.
Lingkungan Pengembangan
Pembangunan sistem ini dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut:
Perangkat keras berupa notebook dengan spesifikasi prosesor Intel Core i5-2450M, dan RAM 4 GB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan memiliki spesifikasi sistem operasi Windows 8 Pro 64-bit, bahasa pemrograman PHP,
DBMS MySQL, web server Apache2, framework Laravel 4.2, dan browser
Google Chrome.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Investigation
9 situs-situs web pemerintah Kota Bogor. Berdasarkan informasi yang didapatkan, proses pelayanan kurang efektif dikarenakan pemohon harus mendatangi ketua RT dan ketua RW dahulu untuk dapat memproses permohonan ke tingkat kelurahan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang pemohon tidak harus mendatangi ketua RT dan ketua RW terlebih dahulu untuk memproses permohonannya. Berikut proses pelayanan pada kelurahan di Kota Bogor yang dapat dilihat pada Gambar 3.
Selain itu dilakukan studi kelayakan teknis, kelayakan operasional, kelayakan legal, dan studi kelayakan faktor manusia. Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan, didapatkan bahwa pada kelayakan teknis terdapat 3 perangkat komputer, modem internet, beserta sebuah printer. Dari studi kelayakan operasional sistem yang akan dibangun dapat menyelesaikan masalah yaitu membuat pemohon lebih efektif dalam melakukan permohonan. Dari studi kelayakan legal tidak ada larangan pemerintah untuk membangun sistem. Serta dari studi kelayakan faktor manusia terdapat pegawai kelurahan yang sudah terbiasa menggunakan perangkat komputer. Sehingga diasumsikan bahwa sistem dapat diimplementasikan.
Gambar 3 Alur pelayanan yang sedang berjalan
10
Analysis
Informasi yang telah diperoleh dilakukan studi secara mendalam sehingga dapat mengidentifikasi kebutuhan sistem. Ditentukan arsitektur sistem yang baru (Gambar 4), user requirement (Tabel 2), dan usecase diagram (Gambar 5) beserta
class diagram sebagai gambaran apa yang akan sistem lakukan yang terdapat pada Gambar 6.
Arsitektur sistem yang baru pemohon tidak perlu mendatangi ketua RT, ketua RW, dan kantor kelurahan. Pemohon hanya perlu mengisi informasi melalui aplikasi mobile dan pada akhirnya mendapatkan notifikasi email ketika proses permohonan telah selesai.
Pemohon
Pemohon datang ke kantor kelurahan mengambil surat keterangan yang telah
divalidasi kelurahan
2
Notifikasi email id permohonan Notifikasi email proses
permohonan selesai 7
11 Tabel 2 User requirement
Kode Requirement Keterangan UR01 Mengisi form
permohonan
Pemohon melakukan pengisian informasi dan
upload berkas melalui sistem. UR02 Tracking proses
permohonan
Pemohon melakukan tracking permohonan mereka dengan cara memasukan id
permohonan. UR03 Melihat informasi
pelayanan
Pemohon dapat melihat seluruh informasi pelayanan.
UR04 Validasi
permohonan RT
Ketua RT dapat melakukan validasi permohonan sebagai pengganti surat pengantar RT.
UR05 Validasi
permohonan RW
Ketua RW dapat melakukan validasi permohonan sebagai pengganti surat pengantar RT.
UR06 Validasi permohonan
kelurahan dan arsip berkas
Kelurahan dapat melakukan validasi permohonan dan pengarsipan berkas
UR07 Mengelola data penduduk
Admin kelurahan dapat melakukan proses CRUD data penduduk kelurahan.
UR08 Mengelola informasi pelayanan
Admin kelurahan dapat melakukan proses RU informasi pelayanan.
UR09 Mencetak surat keterangan
Admin kelurahan mencetak surat keterangan berdasarkan permohonan yang diajukan oleh pemohon.
UR10 Melihat daftar permohonan
Admin kelurahan dapat melihat seluruh permohonan yang sedang diajukan saat ini. UR11 Menyimpan laporan
pelayanan RT
Admin RT dapat menyimpan laporan pelayanan yang yang sudah maupun belum di validasi dalam bentuk file PDF.
UR12 Menyimpan laporan pelayanan RW
Admin RW dapat menyimpan laporan pelayanan yang yang sudah maupun belum di validasi dalam bentuk file PDF.
UR13 Mencetak laporan pelayanan Kelurahan
Admin kelurahan dapat mencetak laporan pelayanan yang yang sudah maupun belum di validasi setelah diconvert dalam bentuk file
PDF.
UR14 Login Admin kelurahan, ketua RT, dan ketua RW melakukan Login untuk dapat melakukan masing-masing fungsinya.
UR15 Upload berkas surat keterangan
Admin kelurahan dapat melakukan penyimpanan file hasil scan surat keterangan yang telah ditandatangani kepala kelurahan.
12
penduduk dengan create, read, update, dan delete (CRUD) dan mengelola informasi pelayanan dengan read dan update (RU).
Pemohon
Ketua RT
Ketua RW
Admin Kelurahan
Sistem Pelayanan Publik Kota Bogor
Tracking pelayanan kelurahan dan arsip berkas
Melihat daftar permohonan
Upload berkas surat keterangan <<include>>
<<include>> Read data
penduduk
Gambar 5 Usecase diagram
+input()
Ket tidak keberatan tetangga
-keperluan : varchar
Ket belum menikah
Ket penghasilan tidak tetap
-waktu_kegiatan : varchar -maksud : varchar
Ket izin keramaian Ket belum memiliki rumah
-maksud : varchar
13
Class diagram pada Gambar 6 terdapat 13 class. Class admin memiliki turunan berupa class admin kelurahan dikarenakan admin kelurahan memiliki
method yang berbeda dengan admin RT dan admin RW.
Design
Design dilakukan terhadap entitas, activity diagram, sequence diagram, dan antarmuka. Entitas digambarkan melalui perancangan entity relationship diagram
(ERD). Terdapat 13 entitas yang digunakan dalam ERD Gambar 7. Keterangan masing-masing entitas terdapat pada Lampiran 3.
Gambar 7 Entity relationship diagram
Salah satu sequence diagram yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 8 merupakan proses pengisian form permohonan oleh pemohon. Pada proses ini pemohon diharuskan memasukkan informasi permohonan yang dibutuhkan beserta alamat email. Selanjutnya informasi permohonan dan email disimpan lalu pemohon mendapatkan sebuah notifikasi email berupa id permohonan. Sequence diagram untuk proses yang lainnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
14
Sedangkan pada Gambar 9 merupakan salah satu contoh activity diagram
dari pengisian form permohonan. Pada gambar tersebut dijelaskan proses permohonan dimulai dengan pemohon memilih jenis permohonan yang ingin diproses. Selanjutnya pemohon mengisi informasi dan berkas yang dibutuhkan dan sistem melakukan verifikasi terhadap NIK pemohon. Apabila NIK terdaftar maka sistem akan menyimpan informasi dan berkas yang telah dimasukkan untuk selanjutnya sistem mengirimkan notifikasi email kepada pemohon berupa id
permohonan. Activity diagram untuk proses lainnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
Gambar 9 Activity diagram proses pengisian form permohonan (UR01)
15
Gambar 10 Rancangan antarmuka halaman pengisian data permohonan (UR01)
Gambar 11 Rancangan antarmuka halaman pencetakan laporan admin kelurahan (UR13)
Fungsi utama: form pengisian nik, email, berkas ktp, berkas kk beserta informasi lainnya bergantung jenis permohonan yang dipilih
16
Gambar 12 Rancangan antarmuka halaman tracking permohonan (UR02)
Implementation
Tahap ini dilakukan proses coding dengan bahasa pemrograman HTML, dan PHP framework Laravel 4.2 dengan menggunakan basis data MySQL. Antarmuka pada sistem ini terdiri atas 2 bagian yaitu backend dan frontend. Bagian frontend dikembangkan dengan menggunakan template yang responsif terhadap ukuran layar karena dikhususkan pada pengguna perangkat mobile. Pengujian sistem dilakukan secara blackbox testing dilampirkan pada Lampiran 6.
Gambar 13 Implementasi halaman data penduduk admin kelurahan (UR07) Fungsi utama: tabel data penduduk
17 Gambar 13 merupakan halaman data penduduk. Fungsi yang terdapat di halaman ini adalah mengubah data penduduk yang dilakukan oleh admin kelurahan.
Gambar 14 Implementasi form pengisian permohonan penduduk (UR01) Gambar 14 merupakan tampilan halaman permohonan penduduk untuk surat keterangan belum pernah menikah. Fungsi yang dapat dilakukan adalah pemohon dapat melakukan input berupa informasi, dan berkas sebagai persyaratan permohonan.
Gambar 15 Implementasi fungsi tracking permohonan (UR02)
Gambar 15 merupakan tampilan halaman tracking permohonan. Fungsi yang dapat dilakukan pada halaman ini adalah pemohon dapat melakukan input
berupa id permohonan yang telah didapatkan sebelumnya melalui notifikasi lewat
18
Maintenance
Pemeliharaan sistem baru dapat dilakukan apabila sistem telah seutuhnya diterapkan. Untuk saat ini sistem belum dapat dilakukan pemeliharaan karena sistem belum diterapkan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sistem informasi pelayanan publik Kota Bogor berbasiskan mobile web
berguna untuk memudahkan masyarakat yang mempunyai perangkat mobile
dalam mendapatkan pelayanan dari pemerintah Kota Bogor yang diberikan kelurahan. Selain itu juga memudahkan petugas pelayanan dalam melaksanakan proses pelayanan dan pelaporan data. Sistem ini juga menampilkan informasi bagi masyarakat terkait pelayanan beserta pengisian data pelayanan melalui perangkat
mobile.
Saran
Penelitian ini hanya melingkupi beberapa pelayanan saja yang prosesnya berakhir di lingkup kelurahan. Penelitian selanjutnya dapat meliputi seluruh pelayanan publik yang ada di Kota Bogor. Implementasi dapat dikembangkan sebagai aplikasi pada platform Android, iOS, dan Windows Phone.
DAFTAR PUSTAKA
Barokah S, Nurhadryani Y, Nurrahmi H. 2013. E-government development: online industrial business license services system in indonesia. Di dalam:
2013 International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems (ICACSIS); 2013 Sep; Bali, Indonesia. IEEE. hlm 77-82.
Habibullah A. 2010. Kajian pemanfaatan dan pengembangan e-government.
Jurnal Unair. 23(3):187-195.
Layne K, Lee J. 2001. Developing fully functional e-government: a four stage model. Government Information Quarterly. 18:122-136.
Lionbridge. 2012. Mobile web apps vs mobile native apps: how to make the right choice [internet]. [diunduh 2015 Okt 10]. Tersedia pada: http://www.lionbridge.com/files/2012/11/Lionbridge-WP_MobileApps2.pdf. Nabafu R, Maiga G. 2012. A model of success factors for implementing local
e-government in Uganda. Electronic Journal of E-Government. 10(1): 31-46 Nugraha D. 2011. Software requirement dalam membangun sistem informasi
pelayanan publik. Di dalam: Majalah Ilmiah Mektek Tahun XIII No. 3; 2011 Sep; Palu, Indonesia. hlm 137-147.
19 O’Brien JA, Marakas. 2011. Management Information Systems. Ed ke-10. New
York (US): McGraw-Hill.
Praditya DJ. 2015. Local e-government: sistem pelayanan publik online di Kecamatan Bogor Utara [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rokhman A. 2011. E-government adoption in developing: the case of Indonesia.
Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences. 2(5): 228-236.
Wamilia M, Nurhadryani Y. 2014. E-government: strategi e-CRM pada sistem perizinan usaha industri online (studi kasus: pemerintah Kabupaten Bogor). Di dalam: Semilkom: Teknologi Informasi Untuk Pengarusutamaan Pertanian; 2014 Nov 8; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): IPB. hlm 207-217. Wardiana W. 2002. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Di dalam:
Seminar dan Pameran Teknologi Informasi 2002; 2002 Jul 9; Bandung, Indonesia. Bandung (ID): UNIKOM. hlm 1-6.
Widyaningsih B. 2014. Sistem informasi manajemen pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jagakarsa berbasis web [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
20
Lampiran 1 Masterplan e-government Kota Bogor berdasarkan rencana induk pengembangan e-government pemerintahan Kota Bogor 2014-2018
Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
1. Memper kuat tata kelola
e-government
1.1
Terimplementasikannya
e-government menuju
good governance
Jumlah regulasi dan SOP, persentase SKPD yang
memanfaatkan TIK
1.2 Optimasi
pengorganisasian TIK pemerintah Kota Bogor
1.2.1
Jumlah dan sebaran optimal SDM, pengembangan dan pengelolaan TIK di semua SKPD
1.5 Meningkatnya budaya birokratis berbasis elektronis yang dilaksanakan seluruh pimpinan dan karyawan pemko untuk dari manual ke elektronis
21 Lampiran 1 Lanjutan
Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
1.7 Meningkatnya
Kecepatan download
/upload internet dan intranet, jumlah
downtime per tahun
2.2 Meningkatnya
malware, jumlah kehilangan data
Jumlah hotspot pemkot di lokasi umum,
jumlah komunitas TIK (KPLI, hacker,
multimedia), jumlah aktifitas kelompok masyarakat
22
berbasis wilayah Lampiran 1 Lanjutan
Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
3. Mengem bangkan sistem informasi
3.1 Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi/aplikasi dalam
pemerintahan dan pelayanan publik
Jenis birokrasi/layanan pemerintah yang menggunakan
aplikasi/sistem informasi
3.2 Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan data elektronik
pemerintah yang terintegrasi
3.3 Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi bagi usaha kecil dan menengah yang terintegrasi dengan layanan
23 Lampiran 1 Lanjutan
Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
4. Meningk
4.1 Meningkatkan penyediaan dan penyebaran
Jumlah pemohon data/informasi kepada pemerintah Kota Bogor
4.2 Meningkatnya pemantauan
pemanfaatan TIK di
pemanfaatan situs pemerintah Kota Bogor
4.3 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan Kota Bogor
Jumlah pengaduan dan usulan warga melalui
24
25 Lampiran 3 Deskripsi entitas
No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 1. Penduduk (penduduk) Nik Varchar(16) Entitas
untuk menyimpa n data penduduk
Nama Varcha(50)
Jenis_kelamin Enum(L,P) Tempat_lahir Varchar(10) Tanggal_lahir Date
alamat Varchar(50)
RT Varchar(3)
RW Varchar(3)
Perkawinan Enum(Y,N)
Agama Enum(I,K,P,
H,B)
Pekerjaan Varchar(20) No_ktp Varchar(16) Kewarganegara
an
Enum(WNI, WNA)
2. Info layanan (info_layanan) Id Int(10) Entitas untuk menyimpa n informasi layanan Nama layanan Varchar(50)
Informasi text
3. Admin (admin) Id Int(10) Entitas
Nama Varchar(50)
Username Varchar(50) Password Varchar(50)
Nik Varchar(16)
Role Enum(RT,R
26
Lampiran 3 Lanjutan
No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 4. Ket tidak keberatan tetangga
(ket_tidak_keberatan_tetang ga)
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo
honan
Date
Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date
Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date
Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date
Arsip Varchar(45)
5. Ket belum menikah (ket_belum_menikah)
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo
honan
Date
Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date
Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date
Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date
Arsip Varchar(45)
27 Lampiran 3 Lanjutan
No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 6. Ket penghasilan tidak tetap
(ket_penghasilan_tidak_tetap )
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35)
Arsip Varchar(45)
7. Ket izin keramaian (ket_izin_keramaian)
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo
honan
Date
Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date
Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date
Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date
Arsip Varchar(45)
28
Lampiran 3 Lanjutan
No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 8. Ket belum memiliki rumah
(ket_belum_memiliki_rumah )
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo
honan
Date
Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date
Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date
Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date
Arsip Varchar(45)
9. Ket beda nama (ket_beda_nama)
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk menyimpa n surat keterangan beda nama
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo
honan
Date
Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date
Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date
Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date
Arsip Varchar(45)
Nama_benar Varchar(50) Dokumen_acua
n
29 Lampiran 3 Lanjutan
No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 10. Ket berpergian
(ket_berpergian)
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk menyimpa n surat keterangan berpergian
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo
honan
Date
Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date
Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date
Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date
Arsip Varchar(45)
Maksud Varchar(50) Tempat_tujuan Varchar(30) Lama_pergi Varchar(35) Yang_turut_ber
pergian
Varchar(50) Barang_bawaan Varchar(50) Kendaraan Varchar(50) 11. Ket janda duda
(ket_janda_duda)
Id_permohonan Varchar(40) Entitas untuk menyimpa n data surat keterangan janda/duda
Nik Varchar(16)
Email Varchar(30)
Berkas_ktp Varchar(35) Berkas_kk Varchar(35) Tanggal_permo
honan
Date
Validasi_RT Enum(Y,N) Tanggal_RT Date
Validasi_RW Enum(Y,N) Tanggal_RW Date
Validasi_lurah Enum(Y,N) Tanggal_lurah Date
30
Lampiran 3 Lanjutan
No Nama entitas (Nama tabel) Nama atribut Tipe data Keterangan 12. Surat keterangan
(surat_keterangan)
Id Int(100) Entitas
untuk menyimpa n data id permohona n dari seluruh permohona n
Id_permohonan Varchar(40) 13. Daftar pengajuan
(daftar_pengajuan)
Id Int(100) Entitas
untuk menyimpa n data pengajuan permohona n
Id_surat_ketera ngan
Int(100)
31 Lampiran 4 Sequence diagram
Fungsi tracking (UR02)
32
Lampiran 4 Lanjutan
Validasi ketua RW (UR05)
33 Lampiran 4 Lanjutan
Melihat informasi pelayanan (UR03)
34
Lampiran 4 Lanjutan
Melihat daftar permohonan (UR10)
35 Lampiran 4 Lanjutan
Menyimpan laporan pelayanan RW (UR12)
36
Lampiran 5 Activity diagram
Mencetak surat keterangan (UR09)
37 Lampiran 5 Lanjutan
Validasi ketua RT (UR04)
38
Lampiran 5 Lanjutan
39 Lampiran 5 Lanjutan
Melihat daftar permohonan (UR10)
40
Lampiran 5 Lanjutan
Menyimpan laporan pelayanan RW (UR12)
Mencetak laporan pelayanan kelurahan (UR13)
41 Lampiran 5 Lanjutan
Tracking proses permohonan (UR02)
42
Lampiran 5 Lanjutan
Mengelola data penduduk/create (UR07)
43 Lampiran 5 Lanjutan
Mengelola data penduduk/delete (UR07)
44
Lampiran 6 Tabel pengujian sistem
Nama bagian Skenario Hasil yang diharapkan
Upload berkas kartu tanda penduduk (KTP)
Berkas berhasil tersimpan
Berhasil
Upload berkas kartu keluarga
NIK yang tidak terdaftar di
yang kosong, dan menampilkan pesan
Berhasil
Terdapat form
yang belum terisi
Data tidak tersimpan, kembali ke tampilan form
yang kosong, dan menampilan pesan
45 Lampiran 6 Lanjutan
Nama bagian Skenario Hasil yang
diharapkan
Status pengujian Proses tracking
permohonan
Pengisian formid
permohonan
Menampilkan data permohonan
berdasarkan inputan
id permohonan
Berhasil
Form kosong Kembali ke tampilan
form kosong, dan menampilkan pesan error
Berhasil
Id permohonan tidak terdaftar
Kembali ke tampilan
form kosong, dan
Login Mengisi form username, dan password dengan benar
Masuk ke halaman utama RT
Kembali ke tampilan
form kosong Validasi Memilih menu
validasi
Menampilkan permohonan yang akan di validasi
Berhasil
Laporan Memilih menu laporan
Menampilkan halaman berisi seluruh permohonan yang sudah
46
Lampiran 6 Lanjutan
Nama bagian Skenario Hasil yang
diharapkan
Status pengujian
RW
Login Mengisi form username, dan password dengan benar
Masuk ke halaman index
Kembali ke tampilan
form kosong Validasi Memilih menu
validasi
Menampilkan permohonan yang akan di validasi
Berhasil
Laporan Memilih menu
laporan
Menampilkan halaman berisi seluruh permohonan yang sudah
tervalidasi oleh ketua RW
Login Mengisi form username, dan password dengan benar
Masuk ke halaman utama (data
Kembali ke tampilan
47 Lampiran 6 Lanjutan
Nama bagian Skenario Hasil yang
diharapkan
Form pengubahan data penduduk terisi
Data berhasil tersimpan
Berhasil
Form pengubahan data penduduk ada yang kosong
Data dihapus Berhasil
48
Lampiran 6 Lanjutan
Nama bagian Skenario Hasil yang
diharapkan
Status pengujian Laporan
pelayanan
Memilih menu laporan pelayanan
Menampilkan data permohonan yang telah divalidasi kelurahan
Berhasil
Mengisi form
pencarian
Menampilkan data permohonan sesuai pengisian form
dalam file PDF
50
52
54
56
Lampiran 8 Implementasi sistem Halaman utama
57
Lampiran 8 Lanjutan
Hasil tracking permohonan
58
Lampiran 8 Lanjutan
Halaman utama ketua RT.
59 Lampiran 8 Lanjutan
Halaman validasi ketua RT.
60
Lampiran 8 Lanjutan
Halaman laporan permohonan ketua RT
61 Lampiran 8 Lanjutan
Halaman laporan permohonan ketua RW
62
Lampiran 8 Lanjutan
Simpan laporan permohonan ketua RW dalam format PDF
63 Lampiran 8 Lanjutan
Memilih daftar permohonan berdasarkan jenis layanan oleh admin kelurahan
64
Lampiran 8 Lanjutan
Pencetakan surat oleh admin kelurahan.
65 Lampiran 8 Lanjutan
Notifikasi email id permohonan kepada pemohon.
Notifikasi email proses permohonan telah selesai kepada pemohon.
66
Lampiran 8 Lanjutan
Pencetakan laporan permohonan admin kelurahan.
67 Lampiran 9 Struktur pemerintahan Kota Bogor (www.kotabogor.go.id)
Lurah
Syafe'i. R
Kasi pemerintahan
Asmawi
Pelaksana
Faedol Barokah
Kasi kemasyarakatan
Nurhamidah Siregar, SE
Pelaksana
Siti Mutmainah
Kasi ekbang Carolina Endah,
SE
Pelaksana
Paulena
Kasi trantib
Iyan Sopiyan
Pelaksana
Rusli PKB/PLKB
Jafar
Sekretaris Abdul Salam,
68