• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MOZAIK DI PAUD AZHURA MEDAN T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MOZAIK DI PAUD AZHURA MEDAN T.A 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MOZAIK

DI PAUD AZHURA MEDAN T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH

NURHANI CHAN

1123313023

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Nurhani Chan, NIM 1123313023, Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Mozaik Di PAUD Azhura Medan T.A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan

Permasalahan dalam penelitian adalah: Anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerak koordinasi antara mata dengan gerak motorik halus, dalam hal ini gerakan tangan, guru masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional, yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru, kemampuan motorik halus anak masih belum berkembang atau meningkat dengan baik, kurangnya fasilitas media pembelajaran ataupun alat bermain yang mampu menunjang perkembangan motorik halus anak usia dini, kegiatan mozaik jarang dilakukan di PAUD padahal kegiatan ini dapat menarik minat anak dan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan mozaik Di PAUD Azhura Medan T.A 2015/2016.

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas.Objek penelitian adalah mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun. Subjek penelitian ini adalah anak kelas B yang berjumlah 18 orang, yang terdiri dari 11 orang anak perempuan dan 7 orang anak laki-laki. Proses penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi.

Pada siklus I Pertemuan I, anak yang memperoleh kriteria cukup sebanyak 13 orang anak (72,22 %), dan anak yang memperoleh kriteria kurang sebanyak 5 orang anak (27,78 %). Belum ada anak yang kemampuan motorik halusnya baik. Pada siklus I pertemuan II diperoleh nilai rata-rata anak 46.67 %, 1 orang anak (5,56 %) 15 anak (83,33%) kemampuan motorik halus cukup, dan 2 orang anak (11,11%) kemampuan motorik halusnya baik. Kemampuan motorik halus anak pada siklus II pertemuan I perkembangan kemampuan motorik halus cukup sebanyak 12 orang (66,67 %), dan perkembangan kemampuan motorik halus baik sebanyak 6 orang (33,33%). Data tersebut menunjukkan kemampuan motorik halus anak meningkat dari siklus I. Siklus II pertemuan II kemampuan motorik halus anak semakin meningkat, dimana sebanyak 12 orang anak (66,67 %) kemampuan motorik halusnya sangat baik dan 4 orang anak (22,22 %) berkembang dengan baik. Perkembangan kemampuan motorik halus cukup sebanyak 2 orang (11,11%)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Mozaik Di PAUD Azhura Medan T.A 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S Selaku Dekan FIP UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S Sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S Sebagai Wakil Dekan Bidang Kepegawaian Dan Perlengkapan Umum.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

6. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd Selaku Ketua Prodi PG-PAUD FIP UNIMED.

7. Dra. Nurmaniah, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

(6)

serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Cahaya Murni, S.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta rekan sejawat ibu Mesnawati.,S.Pd yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian.

10. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai Prodi PG-PAUD (Ika Suyanti, S.Pd) yang telah memberikan kelancaran selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

11. Keluarga yang begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, motivasi serta semangat kepada penulis, khususnya Ayahanda Syahbanuddin Chaniago, Ibunda Suwainah, anak-anakku tercinta Mayra Azwaria dan Mhd. Rafif Al Zulri.

12. Teman-teman seperjuangan seluruh teman-teman PG-PAUD Konversi 2012 Jumiarsih, Marke Karina Bancin, serta yang namanya tak dapat disebutkan satu persatu yang telah member semangat.

13. Anak-anak didikku tersayang terimakasih atas kebersamaannya.

Penulis menyadari terdapat kekurangan dari segi isi maupun tatabahasa dan jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, April 2016 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

2.1.1.1. Pengertian Motorik Halus ... 9

2.1.1.2. Tujuan Pengembangan Motorik Halus ... 11

2.1.1.3. Karakteristik Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun... 12

2.1.2. Kegiatan Mozaik ... 14

2.1.2.1. Pengertian Tehnik Mozaik ... 14

2.1.2.2. Tehnik Membuat Mozaik ... 13

2.1.2.3. Proses Kreasi Mozaik Pada Anak Usia Dini ... 14

2.1.2.4. Langkah-Langkah Membuat Mozaik ... 18

2.1.2.5. Kegiatan Seni Mozaik Pada Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini ... 19

2.1.2.6. Tahapan Kegiatan Mozaik Dengan Kegiatan Guru Dan Anak .... 21

2.2. Kerangka Konseptual ... 23

2.3. Hipotesis Tindakan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

(8)

3.8 Jadwal Rencana Penelitian... 33

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 29

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ... 29

4.2. Hasil Penelitian ... 29

4.3. Pembahasan Penelitian ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1. Kesimpulan... 45

5.2. Saran ... 46

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1. Tahapan Kegiatan Mozaik Dalam Aktivitas Guru Dan Anak ... 20

3.1. Kisi-Kisi Motorik Halus Anak ... 31

3.2. Kriteria Penilaian ... 32

3.3. Jadwal Penelitian ... 33

4.1. Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I ... 37

4.2. Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Siklus I ... 39

4.3. Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II ... 45

4.4. Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Siklus II ... 46

4.5. Rekapitulasi Persentase Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I dan Siklus II Pertemuan II ... 46

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 26 4.1. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak pada Siklus I ... 40 4.2. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak pada Siklus II ... 47 4.3. Grafik Rata-Rata Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Siklus I

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1:Daftar Nama Anak Didik PAUD Azhura

Lampiran2:Lembar Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Lampiran3:Lembar Observasi Guru

Lampiran4:Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I Lampiran5:Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan II Lampiran6:Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan I Lampiran7:Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan II Lampiran8 :Tabulasi Data Siklus I dan II

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali terlihat lelah dalam kegiatan sehari-harinya dengan kegiatan bermain yang membutuhkan gerakan-gerakan otot-ototnya baik itu motorik kasar maupun halus. Oleh karena itu dunia pendidikan diharapkan mampu untuk mengarahkan dunia bermain mereka dengan kegiatan motoriknya untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan motorik yang ada dalam diri anak, agar senantiasa keterampilan-keterampilan motorik itu berkembang sesuai dengan perkembangan motorik anak usia dini melalui pembelajaran yang menyenangkan.

(13)

Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Nasional pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pembinaan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan pendidikan lebih lanjut”.

Berbagai fenomena permasalahan di PAUD khususnya dalam perkembangan motorik halus, anak mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi antara gerakan visual (pandangan mata) dengan motorik (gerakan tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara bersamaan pada suatu tujuan.

Seiring dengan hal di atas, guru perlu memberikan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak secara optimal. Peluang-peluang ini tidak saja berbentuk membiarkan anak melakukan kegiatan fisik akan tetapi perlu di dukung dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi pengembangan keterampilan motorik halusnya.

Maka dari itu kita sebagai guru harus bisa memperlihatkan, melakukan dan menyampaikan informasi dengan jelas dan baik (showing, doing and telling) kepada anak di dalam meningkatkan keterampilan motorik halus supaya apa yang mereka lihat dan perintah yang mereka dengar dapat diterima otak anak dengan baik dan di praktekan dengan gerakan otot halus yang baik pula.

(14)

benar dan sesuai agar semua potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal (Siti MS, 2012). Perkembangan tersebut merupakan bekal bagi anak dimasa depan sebagai manusia yang cakap dan cerdas. Sementara masa emas hanya datang sekali seumur hidup, apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidik anak usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan terhadap perkembangan motorik halus sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak. Masa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini selayaknya dipantau secara terus menerus dan holistik, sehingga akan cepat diketahui kematangan dan kesiapannya, baik yang menyangkut perkembangan kemampuan dasar seperti perkembangan kemampuan bahasa, kognitif, seni, motorik, sosial emosional, maupun perkembangan kemampuan pembiasaan yang akan membentuk pribadi.

Dari perkembangan kemampuan dasar yang harus dikembangkan pada anak usia dini, penulis bahas dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik halus anak. Perkembangan motorik halus anak dilakukan menggunakan tangan dalam berbagai alat dan media kreatif, misalnya pensil, gunting, tanah liat, plastisin, dan lain-lain.

(15)

Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan.

Guru harus terampil dalam memanfaatkan media yang mampu merangsang kemampuan anak usia dini. Keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat atau media untuk kegiatan pembelajaran misalnya menggunting, menempel, menulis, menggambar, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan yang mencakup pemanfaatan tersebut, misalnya dengan teknik mozaik. Menurut Sumanto (2005: 88) bahwa kreativitas mozaik bagi anak usia dini adalah kemampuan berolah seni rupa yang diwujudkan dengan keterampilan merekatkan bagian-bagian bahan alam atau bahan buatan ukuran kecil-kecil sampai menutup kertas gambar yang digunakan sebagai bidang dasarnya. Gambar dengan teknik mozaik merupakan salah satu teknik menempel yang anak tidak diberi tugas untuk menggambar secara langsung, melainkan tugas anak adalah membuat bentuk gambar sesuai dengan pola yang disediakan, dan menempel dari berbagai media. Teknik mozaik pada anak usia dini adalah bagaimana menjiplak pola, yaitu memegang pensil, menebalkan sesuai garis, dan menyelesaikan garis pola. Menggunting pola, yaitu memegang gunting dengan benar, menggunting sesuai garis dan menggunting dengan rapi. Menempel pola, yaitu memberi lem pada pola, menempel pola dan menyelesaikannya.

(16)

kemampuan motorik halus yang dimiliki anak masih rendah. Dalam pelaksanaan kegiatan belum berkembangnya motorik halus anak seperti memegang pensil, menggunting dan melipat. Kemampuan motorik halus anak masih belum berkembang atau meningkat dengan baik, ini terbukti masih ada anak yang belum bisa menulis dengan rapi, bahkan masih ada anak yang belum bisa memegang pensil dengan benar, hal in dipengaruhi karena motorik halus anak belum meningkat dengan baik.

Hal ini mungkin disebabkan kurangnya alat/media dalam pengembangan motorik halus anak. Guru kurang memanfaatkan media yang ada di lingkungan sekitar. Motivasi yang diberikan guru kepada anak dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus juga belum maksimal. Selain itu, anak dalam kegiatan menjiplak pola, menggunting pola dan menempel pola tidak teratur.

(17)

satu tangan, dan menggunting. Selain itu, penggunaan teknik mozaik belum dilaksanakan secara optimal. Padahal kegiatan mozaik dapat menarik minat anak dan memberi kesenangan pada anak. anak dapat berkreativitas dengan kegiatan mozaik.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun

Melalui Kegiatan Mozaik Di PAUD Azhura Medan T.A 2015/2016”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B antara lain:

1. Anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerak koordinasi antara mata dengan gerak motorik halus, dalam hal ini gerakan tangan.

2. Kemampuan motorik halus anak masih belum berkembang atau meningkat dengan baik. ini terbukti masih ada anak yang belum bisa menulis dengan baik, bahkan masih ada anak yang belum bisa memegang pensil dengan benar, hal in dipengaruhi karena motorik halus anak belum meningkat dengan baik.

3. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional, yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru.

(18)

5. Kegiatan mozaik jarang dilakukan di PAUD padahal kegiatan ini dapat menarik minat anak dan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

1.3 Pembatasan Masalah

Setelah diidentifikasi berbagai masalah yang akan diteliti, sehingga perlu adanya pembatasan masalah, agar memudahkan penelitian dan menghindari kekeliruan dalam penulisan maka peneliti membatasi pada “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Mozaik Di PAUD Azhura Medan T.A 2015/2016”.

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah melalui kegiatan

mozaik dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

(19)

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoristis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk mengembangkan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan mozaik

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru PAUD Azhura yaitu agar dalam proses pembelajaran guru dapat lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, salah satunya dengan kegiatan mozaik dan lebih memotivasi anak dalam mengembangkan motorik halus anak usia dini.

b. Manfaat kepada peneliti sebagai tambahan wawasan mengenai pengembangkan motorik halus melalui kegiatan dengan kegiatan mozaik. c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain yang bermaksud mengadakan

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan mozaik pada pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura Medan.

2. Pada siklus I Pertemuan I, anak yang memperoleh kriteria cukup sebanyak 13 orang anak (72,22 %), dan anak yang memperoleh kriteria kurang sebanyak 5 orang anak (27,78 %). Belum ada anak yang kemampuan motorik halusnya baik. Pada siklus I pertemuan II diperoleh nilai rata-rata anak 46.67 %, 1 orang anak (5,56 %) 15 anak (83,33%) kemampuan motorik halus cukup, dan 2 orang anak (11,11%) kemampuan motorik halusnya baik

(21)

4. Kegiatan mozaik efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, selain itu kegiatan mozaik juga mengembangkan bakat seni anak, meningkatkan kecerdasan visual spasial anak, dapat melatih konsentrasi anak, dapat mengembangkan kemampuan anak berekspresi sesuai dengan perasaan dirinya (emosi anak), dan juga dapat mengenalkan konsep warna.

1.2.

SARAN

Dari kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat peneliti berikan adalah: 1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada peningkatan kemampuan motorik

halus anak guru dapat menggunakan kegiatan mozaik

2. Bagi guru, guru diharapkan terampil membuat dan menggunakan media yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi kepala sekolah, hendaknya kepala sekolah memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pembuatan media dan perbaikan proses pembelajaran

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Yenni . (2012). Mozaik. Di ambil dari: http://al exanderyenni. blogspot.com/2012/12/mozai k. ht ml. Diakses tanggal 15 Juni 2013Jam 12.55 WIB.

Aqib. Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arifah, Ririn. 2014. Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Teknik Mozaik Pada Anak Kelompok A Di Tk Aba Khadijah Bangunjiwo Timur Kasihan Bantul. Skripsi. UNJ

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 58 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Di rektorat PembinaanTK dan SD.

Dewi, Rosmala, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan. PPs Unimed.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman

Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo.

Novikasari, Mely . (2012). Kolaze, Mozaik, dan Montase. Di ambil dari: http://melyl oelhabox.bl ogspot.com/2012/10/kolase-mozai k-dan-montase .html. Di akses tanggal 30 Maret 2013 Jam 19.35 WIB.

Novianti, Pupung Rahayu. 2011. Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi Dalam

Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Dan Motorik Halus Anak. Repository UPI. Online (diakses tanggal 15 Nopember 2012)

Nuraida, Nia. 2012. Meningkatkan Motorik Halus Melalui Motode Demonstrasi Di

TK Islam Terpadu At-Taqwa. Repository UPI. Online (diakses tanggal 15

Nopember 2012)

Rachmawati, Y dan Kurniati E. 2010.Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak

Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sachri, Agus. 2004. Mozaik Pada Anak Usia Dini Online.

(23)

Samsudin, 2008.Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenada.

Sujiono Yuliani N & Sujiono Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan

Jamak. Jakarta: Indeks

Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional .

Yudha M. Saputra. (2005). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan KeterampilanAnak TK. Yogyakarta: FIP UNY.

Gambar

Gambar Hal

Referensi

Dokumen terkait

Anda mendapati murid di sekolah tersebut terdiri daripada pelbagai kaum yang datang dari pelbagai tempat di Malaysia (2).. Ada antara mereka merupakan anak kepada ibu

digunakan dengan baik dan juga dapat menghasilkan output yang diharapkan. Penelitian juga dilakukan oleh Nusantari, dkk (2013) yang

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Instrumen tes diagnostik model teslet dapat dikembangkan menurut tahapan pengembangan Borg&Gall (1983) untuk

Guru Kondrat Siregar pindah pada tahun 1927 dari Janji Mauli dan digantikan. oleh guru Salman Harahap dari

Deskripsi Pengelolaan dan penanganan gangguan atas bug/error sistem yang dilaporkan pengguna Cakupan

Home industry dalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli Maya Sari,.. penelitian ini bertujuan membuka pemikiran baru bagi pengusaha kecil

[r]

Kader posyandu lansia berkunjung ke rumah lansia yang tidak hadir dalam kegiatan posyandu lansia untuk memantau keadaan