UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN
BERMAIN PUZZLE KELOMPOK B DI TK. TO BE PLUS
MEDAN JOHOR TA. 2015/2016
Skripsi
OLEH :
MARIANA NAINGGOLAN
1123313018
PRODI PG. PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIW AYAT HIDUP
1.
LATAR BELAKANG KELUARGA
a.
Nama : Mariana Nainggolanb.
Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 30 November 1982c.
Nama Ayah
: Barumun Nainggolan
d.
Nama Ibu
: Debeste Br. Sinaga
e.
Pekerjaan Orang Tua
: Karyawan
f.
Alamat Orang Tua
: Komplek PT. Rubber Hocklie R.prapat.
2.
RIWAYAT PENDIDIKAN
a.
Pendidikan SD
: SD Methodist I R.Prapat (1990-1996)
b.
Pendidikan SLTP
: SMP Negeri 2 R.Prapat (1996-1999)
ABSTRAK
Mariana Nainggolan, NIM 1123313018, Upaya Meningkatkan Kreativitas melalui kegiatan Bermain Puzzle di kelompok B di TK. To Be Plus Medan Johor TA. 2015/2016.
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah bermain puzzle dapat meningkatkan kreativitas di kelompok B di Tk. To Be Plus Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kreativitas dapat dilakukan di Tk. To Be Plus Medan TA. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 8 orang anak laki-laki dan 12 orang anak perempuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan analisis dengan tehnik persentase dan analisis kualitatif.
Hasil analisis pada siklus I pertemuan 1 Terdapat 12 anak (60%) tergolong kurang dan 8 anak (40%) tergolong cukup, belum ada anak yang tergolong baik dan sangat baik. Pada siklus I pertemuan 2 sudah lebih sedikit meningkat yaitu ada 2 orang anak (10%) tergolong baik, 14 anak (70%) tergolong cukup dan 4 anak (20%) tergolong kurang.
Pada siklus II penelitian ini dilaksanakan dengan memperbaiki kesulitan yang dihadapi anak untuk meningkatkan perkembangan yang signifikan. Pertemuan 1 kemampuan kreativitas anak terdapat 0 (0%) tergolong sangat baik, 3 anak (15%) tergolong baik, 17 anak (85%) tergolong cukup, dan 0 anak (0%) tergolong kurang. Pada pertemuan 2 menunjukkan sebanyak 4 anak (20%) tergolong sangat baik, 7 anak (35%) tergolong baik, 9 anak (45%) tergolong cukup. Dari data ini peningkatan kreativitas seluruh anak pada siklus pertama adalah kurang dan pada siklus kedua tingkat kreativitas seluruh anak menjadi baik sekali.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kreativitas Melalui Bermain Puzzle
di Kelompok B di Tk. To Be Plus Medan Johor TA. 2015/2016”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIMED.
Dalam Penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S Sebagai Wakil Dekan I.
4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S Sebagai Wakil Dekan II.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Selaku Wakil Dekan III.
6. Ibu Kamtini, S.Pd. M.Pd, Selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIMED.
7. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd, Selaku Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran sejak dari awal penelitian
hingga selesainya skripsi ini.
8. Bapak Dr. Edward Purba, MA, Drs. Aman Simaremare, MS, Dra.
Dorlince Simatupang, M.Pd, selaku dosen penyelaras yang telah
banyak memberikan saran dan arahan dalam menyelesaikan skripsi
9. Seluruh Civitas Akademika FIP UNIMED, Dosen dan pegawai yang
tidak disebutkan namanya dalam tulisan ini.
10.Ibu Dra. Maylyn L. Sitorus, M.Pd, selaku Kepala Sekolah Tk. To Be
Plus Medan yang telah banyak membantu dan memberikan masukan
kepada penulis selama melaksanakan penelitian.
11.Ms. Riris, Ms. Maya, Ms. Sabeth selaku guru bantu pengajar yang
telah banyak membatu penulis pada saat melaksanakan penelitan.
12.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga
dipersembahkan kepada Suamiku terkasih dan tersayang Jimmy
Ryanto Sitorus yang telah banyak memberikan semangat, kasih
sayang, dan dukungan moral dan moril. God Bless U, I love you so
much.
13.Teristimewa kepada seluruh keluarga besar Nainggolan dan Sinaga
:Bapak dan Mamak sebagai rasa hormat, sayang dan terima kasih
yang tidak terhingga atas semua doa, cinta, dukungan, yang telah
diberikan selama ini ; My Big Brother : Papa Asher dan keluarga;
Papa Justin dan keluarga; Adik-adik tercinta : Bernando, Lidya,
Melani, Debora atas semua doa dan dukungan dana yang diberikan.
God Bless All.
14.Buat para sahabat dalam suka dan duka, Dahlia Evina Indah Pangrib,
Riska Putri Pengarapenta, Heni Rusmawati, Vicky Widya, Nuria
Ningsih, Ibu Tuti, dan rekan-rekan sejawat angkatan PAUD 2012
yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
15.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan
dan motivasinya.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyempurnaan pada penulis skripsi di masa yang akan
datang.
Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Medan, Januari 2016
Penulis
Mariana Nainggolan
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……… i
KATA PENGANTAR ………... ii
DAFTAR ISI ……….. v
DAFTAR GAMBAR ………... vii
DAFTAR TABEL …… ……… viii
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ………. 1
1.2. Identifikasi Masalah ……… 5
1.3. Batasan Masalah ………. 5
1.4. Rumusan Masalah ……….. 5
1.5. Tujuan Penelitian ……… 6
1.6. Manfaat Penelitian ……….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 7
2.1 KERANGKA TEORITIS ………. 7
2.1.1. Pengertian Kreativitas ………. 7
2.1.2. Pengembangan Kreativitas ………. 9
2.1.3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas ……….. 12
2. 2. BERMAIN PUZZLE ……… 13
2.2.1 Pengertian Puzzle ……….. 13
2.2.2. Jenis - Jenis Puzzle ……….. 14
2.2.3. Manfaat Puzzle ……… 14
2.2.4. Langkah – Langkah Bermain Puzzle ……….. 15
2.3. KERANGKA BERPIKIR ………. 15
BAB III METODE PENELITIAN ………. 17
3.1. Jenis Penelitian ……….. 17
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ………. 17
3.3. Operasional Variabel Penelitian ……….. 17
3.4. Desain Penelitian ……….. 17
3.5. Prosedur Penelitian ……….. 18
3.6. Teknik Pengumpulan Data ……….. 22
3.7. Teknik Analisis Data ……… 24
3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 25
3.9. Jadwal Penelitian ……… 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 27
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 27
4. 1.1. Deskripsi Siklus I ……… 27
4. 1.2. Deskripsi Siklus II ……….. 33
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 39
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN ……….. 44
DAFTAR PUSTAKA ……… 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas ……… 18
Gambar 4.1. Grafik tingkat kemampuan kreativitas anak Siklus I …….. 32
Gambar 4.2. Grafik kreativitas anak pada Siklus II ……… 38
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Observasi perkembangan kreativitas ………. 23
Tabel 3.2 Kriteria penilaian yang disampaikan oleh Aqib (2010) …….. 25
Tabel 3.3 Jadwal Penilaian ……….. 26
Tabel 4.1 Hasil Observasi kreativitas anak pada Siklus I ……… 30
Tabel 4.2 Rangkuman hasil pengamatan kreativitas Siklus I …………. 31
Tabel 4.3 Hasil Observasi kreativitas anak pada Siklus II ………... 36
Tabel 4.4 Rangkuman hasil pengamatan kreativitas pada siklus II ... 37
Tabel 4.5 Peningkatan kreativitas anak ……… 39
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya lebih baik, lebih hebat dan lebih
berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang
menginginkan anak-anaknya lebih rendah kedudukan sosialnya, gagal dalam hidupnya
dan tidak memiliki masa depan yang cerah.
Anak adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa sehingga setiap orang yang
dikaruniai seorang anak wajib untuk mengasihi, membimbing, memberikan pendidikan
yang terbaik serta mengupayakan kesejahteraannya sesuai dengan kemampuan yang
orang tua miliki karena anak juga adalah masa depan keluarga.
Kehadiran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi bagian dari Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia menjadi sangat penting bagi peletakan dasar pendidikan
anak seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003. PAUD
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Anggapan bahwa pendidikan itu
baru bisa dimulai setelah Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar, bahkan
pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat
karena sebenarnya pendidikan itu bisa dimulai sejak anak lahir bahkan sejak dalam
kandungan.
Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar yang luar biasa, khususnya pada
Anak belajar dengan panca inderanya untuk memahami sesuatu dalam waktu singkat
dan beralih ke hal yang lain untuk dipelajari.
Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep dengan
pengalaman nyata dan anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal
dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator
bagi anak sehingga menghindari bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi pada
kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan. Pada
masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan
masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka
pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan
anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan
psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga
merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik,
bahasa, sosial emosional, agama dan moral pada anak. Salah satu potensi dasar yang
harus di kembangkan pada anak dalam usia dini adalah potensi kreativitasnya.
Berdasarkan pengamatan saya selama menjadi guru di TK. To Be Plus, ternyata
perkembangan kreativitas anak belum berkembang sesuai dengan harapan. Harapan
saya perkembangan kreativitas berkembang sangat baik (BSB) dan berkembang sesuai
harapan (BSH), namun kenyataannya kreativitas anak masih mencapai mulai
berkembang (MB) dan belum muncul (BM). Hal ini ditandai dengan adanya 8 anak dari
20 anak di kelas B masih lambat dan bergantung kepada temannya, tidak percaya diri,
kurangnya rasa ingin tahu di kelas, tidak kritis, dan tidak mau bertanya. Kreativitas
kreativitas anak akan semakin mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta
mampu mencari solusi terhadap berbagai masalah yang biasa dihadapi oleh anak.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak. Ada
beberapa hal yang biasa pembelajaran di TK. tempat penulis mengajar yaitu TK. To Be
Plus Kec. Medan Johor, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat/makan, kemudian
diakhiri dengan kegiatan penutup.
Sebagai kegiatan awal, penulis meminta dan mengarahkan anak untuk berbaris
lurus sejajar di halaman sekolah dengan rapi. Setelah barisan rapi, anak diajak berdoa,
dan bernyanyi bersama. Kemudian penulis bercerita sesuai tema hari ini.
Dalam kegiatan inti, penulis kemudian membagi anak-anak menjadi tiga kelompok,
masing-masing anak diberikan satu kegiatan. Misalnya kelompok pertama diminta
menebalkan garis putus-putus menjadi sebuah huruf M, sedangkan kelompok kedua
menggambar bentuk matahari, dan kelompok ketiga mewarnai gambar matahari.
Setelah seluruh kelompok menyelesaikan tugasnya, maka anak-anak boleh istirahat
lalu makan bersama. Tetapi sebelum makan, anak-anak diajak untuk berdoa dan
mencuci tangan secara bergiliran, lalu makan bersama.
Dalam kegiatan akhir, penulis mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan,
melakukan proses tanya jawab kepada anak-anak tentang kegiatan satu hari ini.
Sebelum pulang anak-anak diajak untuk bernyanyi bersama, kemudian berdoa,
mengucapkan salam, dan kemudian anak-anak boleh pulang.
Setelah proses pembelajaran selesai, penulis melihat bahwa anak-anak di TK. To
Be Plus pada umumnya pembelajaran kreativitas kurang mendapat hasil yang baik, anak
belum dapat mengekplorasikan idenya dalam bentuk karyanya sehingga penulis dan
memberikan contoh yang terkadang rumit. Hal ini dapat dilihat dari coretan yang
dihasilkan oleh anak masih bersifat umum dan menampilkan hasil yang sama setiap kali
ada pemberian tugas. Ketika pemberian tugas kelas menjadi ramai, anak sering
jalan-jalan sendiri, dan tidak serius dalam pembelajaran, anak juga takut dan tidak percaya
diri dalam mengungkapkan idenya sendiri kalau tidak dibantu oleh guru. Anak-anak
masih berfokus pada apa yang telah dicontohkan oleh guru sehingga hasilnya belum
berkembang sesuai harapan.
Pembelajaran kreativitas merupakan aktivitas merupakan aktivitas yang dapat
memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif, guru memberikan kebebasan
untuk melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun membuat sesuatu
dengan caranya serta menguraikan pengalaman sendiri. Keadaan tersebut dilihat dari
hasil pengamatan oleh penulis, bahwa masih banyak anak yang cepat sekali bosan, anak
mudah menyerah, anak suka meniru jawaban temannya, dan anak takut salah dan malu
ketika diminta untuk memberikan pendapat atau idenya. Selain itu, anak-anak juga
dibebani dengan hafalan-hafalan urutan huruf dan angka, menghitung, menulis sesuai
contoh yang diberikan guru sehingga anak cenderung kurang aktif. Sedangkan
pengembangan kreativitas anak lebih banyak menggunakan kertas dan origami saja.
Sehingga penulis mengambil kesimpulan untuk menggunakan permainan puzzle. Pada
saat bermain puzzle anak diharapkan memiliki kesenangan, kepercayaan diri dan ide
dalam memecahkan masalah dengan kreatif tanpa harus bergantung kepada orang lain.
Sebab puzzle itu disukai oleh anak dan tidak sulit mencarinya. Puzzle merupakan
permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya.
Puzzle merupakan kepingan tipis yang terdiri dari 2-3 bahkan 4-6 potong yang terbuat
kemampuan kreativitas anak meningkat dan juga anak akan terbiasa untuk bersikap
tenang, percaya diri, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang
didapat saat anak menyelesaikan puzzle merupakan salah satu semangat untuk
menemukan hal-hal yang baru. ( www. kafebalita.com : 2009 )
Hal inilah yang mendasari peneliti untuk meneliti dan permasalahan tersebut oleh
peneliti segera ditindaklanjuti dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan judul ‘ Upaya meningkatkan kreativitas melalui kegiatan bermain puzzle
kelompok B di TK. To Be Plus Medan Johor TA. 2015/2016.’
1. 2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah yang timbul
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kreativitas anak menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
2. Penggunaan alat-alat seperti kertas dan origami cenderung membuat anak
menjadi bosan.
3. Anak masih tidak percaya diri, takut, malu dan mudah menyerah dalam
melakukan kegiatan.
1. 3. Batasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah di atas, maka peneliti akan membatasi masalah
yang akan dikaji yaitu “ Upaya meningkatkan kreativitas melalui kegiatan bermain
puzzle di Kel. B di TK. To Be Plus Medan TA. 2015/2016”.
1. 4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah
“ Apakah dengan menggunakan kegiatan bermain puzzle dapat meningkatkan
1. 5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa pengembangan
kreativitas anak usia 5-6 tahun dapat dilakukan melalui bermain puzzle di TK. To Be
Plus Medan TA. 2015/2016.
1. 6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik dalam
meningkatkan kreativitas anak melalui bermain puzzle.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperbaiki, mencari, dan menemukan
cara mengatasi permasalahan yang dialami anak didik melalui bermain puzzle.
b. Bagi sekolah
Sebagai bahan membuat kebijakan untuk memperbaiki dan mengembangkan
program pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan kreativitas.
c. Bagi peneliti
Sebagai bahan dan informasi untuk penelitian lebih lanjut, khususnya yang
berkenaan dengan kreativitas dan bermain puzzle anak.
d. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan yang baru untuk menyelesaikan masalah yang terjadi selama
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2
siklus diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Bermain puzzle dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak kelompok B
di TK. To Be Plus Medan Johor.
2. Hasil observasi pengamatan pada siklus I selama 2 kali pertemuan, peneliti
melihat bahwa kemampuan kreativitas anak belum meningkat dan masih
cenderung cukup rendah. Terdapat 12 anak (60%) tergolong kurang dan 8 anak
(40%) tergolong cukup, belum ada anak yang tergolong baik dan sangat baik.
Pada siklus I pertemuan 2 sudah lebih sedikit meningkat yaitu ada 2 orang anak
(10%) tergolong baik, 14 anak (70%) tergolong cukup dan 4 anak (20%)
tergolong kurang.
3. Hasil pengamatan pada siklus II selama 2 kali pertemuan, peneliti melihat bahwa
kemampuan kreativitas anak menunjukkan bahwa terdapat 0 anak (0%)
tergolong sangat baik, 3 anak (15%) tergolong baik, 17 anak (85%) tergolong
cukup, dan 0 anak (0%) tergolong kurang. Pada siklus II sudah lebih meningkat
yaitu sebanyak 4 anak (20%) tergolong sangat baik, 7 anak (35%) tergolong
baik, 9 anak (45%) tergolong cukup dan anak yang tergolong kurang sebanyak 0
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penelitian mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan puzzle untuk meningkatkan
kreativitas anak dalam pembelajraan.
2. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana
seperti berbagai macam bentuk puzzle sehingga dapat digunakan dalam
meningkatkan kreativitas anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini,
sehingga diharapkan agar dapat melakukan penelitian yang lebih baik agar
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori, Mohammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima
Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widia.
Dewi, Rosmala.2010. Profesionalisasi Guru melakukan penelitian Tindakan
Kelas. Medan. pasca sarjana unimed
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung : Cita Aditya bakti.
Kamus Bahasa Indonesia. ( 2003 ). Kamus Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta Balai Pustaka
Kusumah, W & Dwitagama, D. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Maemunah, Hasan. 2010, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), cet II. Yogyakarta: Diva Press.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, cet. III. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ngalimun.dkk. 2013. Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rachmawati, Y & Kurniati, E. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas PadaAnak. Jakarta : PT Predana Media Grup.
Saifuddin, A. 2010. Kurikulum Raudhatul Athfal. Jakarta.
Sugiono. 2011. Metode Pendidikan Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sujiono, Yuliani, N. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks.
Internet : http://googles.com/ciri-cirianakkreatif.htm
DAFTAR RIW AYAT HIDUP
1.
LATAR BELAKANG KELUARGA
a.
Nama : Mariana Nainggolanb.
Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 30 November 1982c.
Nama Ayah
: Barumun Nainggolan
d.
Nama Ibu
: Debeste Br. Sinaga
e.
Pekerjaan Orang Tua
: Karyawan
f.
Alamat Orang Tua
: Komplek PT. Rubber Hocklie R.prapat.
2.
RIWAYAT PENDIDIKAN
a.
Pendidikan SD
: SD Methodist I R.Prapat (1990-1996)
b.
Pendidikan SLTP
: SMP Negeri 2 R.Prapat (1996-1999)