• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK ANTARA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK ANTARA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENNNAMBAR TEKNIK

ANTARA YANN DIAJAR MENNNUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI PADA SISWA KELAS X PRONRAM

KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN

SMK NENERI 2 MEDAN

T.A 2016/2017

SKRIPSI :

Diajukan Untuk uemenuhi Sebagian Syarat-syarat uemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

ROCKY JOURDAN SIMANNUNSONN

NIM. 5103121029

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Rocky Jourdan Simangungsong: Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan Model Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar mata pelajaran Menggambar Teknik Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan Model Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dimana dalam pelaksanaannya diberikan perlakuan (treatment) kepada kelas eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan yang mengikuti Mata Pelajaran Menggambar Teknik yang berjumlah empat kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas yang mempunyai tingkat kemampuan awal yang sama (homogen) yang diukur melalui pretest. Dari hasil analisis data pretest didapat bahwa keempat kelas merupakan kelas yang homogen yang kemudian keempat kelas diundi untuk menentukan kelas penelitian. Dari hasil undian didapat kelas eksperimen (yang diajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD) adalah kelas X TP1 dengan jumlah 36 orang, dan kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran inkuiri) adalah kelas X TP2 dengan jumlah 36 orang. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 72 orang. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Menggambar Teknik antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan menggunakan model pembelajaran inkuiri, dimana hasil belajar Menggambar Teknik kelas Eksperimen lebih tinggi dari hasil belajar kelas Kontrol. Dengan hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas Kontrol (menggunakan model pembelajaran inkuiri). Hal ini terlihat dari nilai thitung (1.74) > ttabel (1.67).

Kata kunci : Model pembelajaran, kooperatif tipe STAD, inkuiri, hasil belajar menggambar teknik.

(5)

ii ABSTRACT

Rocky Jourdan Simangungsong: Drawing Techniques Difference Between Learning Outcomes of Students Taught Using Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) and Inquiry Learning Model Class X SMK Negeri 2 Medan. Essay. Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.

This study aims to determine the level of learning outcomes difference subjects of Students Between Drawing Techniques Taught Using Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) and Inquiry Learning Model Class X SMK Negeri 2 Medan in Academic Year 2016/2017. The model used in this study is experimental, which in practice are given treatment (treatment) to the experimental class. The population in this study were students of class X (ten) Machinery Engineering Program SMK Negeri 2 Medan who follow Subjects Drawing technique that consists of four classes. Samples were classes who have the same level of prior knowledge (homogeneous) as measured by the pretest. From the analysis of the data obtained that the pretest fourth grade class is homogeneous and then a fourth grade class were drawn to determine the research. Lottery results obtained from the experimental class (taught using cooperative learning model STAD) is a class X TP1 with the number 36, and the control class (using inquiry learning model) is a class X TP2 with the number 36. So a total of subjects to be studied is as many as 72 people. Based on the results of data analysis that there are differences in learning outcomes Drawing Techniques between students taught using cooperative learning model STAD and using inquiry learning model, where learning outcomes Mechanical Drawing Experiment grade higher than the control class learning. With the results of different test analysis were wearing t-test with a significance level of 5% shows that there are differences in learning outcomes between the experimental class (using cooperative learning model STAD and grade control (using inquiry learning model). This can be seen from t count (1.74) > t table (1.67).

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat kasih dan

karuni-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Menggambar

Teknik Pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Dasar-Dasar Gambar Teknik Antara

Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan

Model Pembelajaran gnkuiri Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik

Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.”

Penyusunan Skripsi ini disusun berdasarkan observasi lapangan serta

peninjauan langsung terhadap objek yang diteliti. Selama penyusunan Skripsi ini,

penulis banyak mendapatkan bimbingan, kritik, saran, serta bantuan, baik secara

moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno M.Pd. Selaku Wakil Dekan bidang Akademik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku Sekertaris Teknik Mesin

(7)

iv

6. Bapak Janter P. Simajuntak, ST, MT. Ph.D, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan

saran-saran kepada penulis dalam menyusun Skripsi ini sejak awal sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini.

7. Kedua Orang tua tercinta Alm. Drs. H. Simangunsong, SE dan W. Br

Simanjuntak juga kakak dan abang saya yang selalu mendukung penulis

dalam perkuliahan baik doa, semangat, dan materi sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini.

8. Kepada Abanganda Maju Saputra Simanjuntak, S.Pd, Frianto sinaga, S.Pd,

Legos Nainggolan, S.Pd, Tumpal frengky Nainggolan, Agus Humisar,

Daniel Sinaga dan Septo Madacan Sinaga, S.Pd yang telah banyak

memberi masukan kepada penulis mulai awal sampai selesainya skripsi

ini.

9. Kepada teman-teman stambuk 2010 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,

Ridho Mahendra Simbolon, Hendra Rama Sagala, Chandra Sitorus,

Yankie Simangunsong, Korem Sihombing, Parolan Nainggolan, Epron

Purba, Amrin Pakpahan, Erwan Sianipar, Herman Hutasoit, S.Pd dan

teman-teman Kost mual nauli dan rela yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

10. Kepada teman-teman dilingkungan tempat tinggal, Yosua pandiangan, Rio

Alexander Lumban batu, Angga Preasa dan yang lain yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam

(8)

v

Demikianlah ucapan terima kasih penulis yang dapat disampaikan, semoga

Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya. Penulis

menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis selalu berharap semoga

skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir

kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

(9)

vi DAFTAR ISI

Talaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDATULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. LANDASAN TEORI DAN TIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Hakekat Hasil Belajar Menggambar TeknikIIIIII.. 10

2. Hakekat Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ... 13

3. Hakekat Model Pembelajaran Inkuiri ... 17

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 21

(10)

vii

D. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

C. Variabel Penelitian ... 29

D. Definisi Operasional ... 29

E. Desain penelitian ... 30

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 31

G. Kontrol Terhadap Ekperimen ... 35

H. Instrumen Penelitian... 37

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 38

J. Pengolahan Data ... 41

K. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV TASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 45

B. Uji Persyaratan Analisis ... 47

C. Uji Hipotesis ... 48

D. Temuan Penelitian ... 49

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

(11)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Menggambar Teknik Kelas X

Program Keahlian Teknik Permesinan T.A 2013/2014 ... 5

Tabel 2. Perolehan Nilai Hasil Belajar Menggambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan T.A 2014/2015 ... 5

Tabel 3. Perolehan Nilai Hasil Belajar Menggambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan T.A 2015/2016 ... 5

Tabel 4. Sintaks Pembelajaran STAD ... 16

Tabel 5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran STAD ... 16

Tabel 6. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri ... 21

Tabel 7. Jumlah Populasi Penelitian... 28

Tabel 8. Desain Penelitian ... 31

Tabel 9. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dilaksanakan Dikelas Eksperimen ... 32

Tabel 10. Langkah-Lankah Model Pembelajaran Inkuiri Dilaksanakan Dikelas Kontrol ... 33

Tabel 11. Kisi-kisi Instrumen pretes Hasil Belajar Menggambar Teknik... 38

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Data kelas Eksperimen... 45

Tabel 13. Kisi Distribusi Frekuensi Data kelas kontrol... 46

Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelas Penelitian... 47

Tabel 15. Ringkasan hasil analisis uji homogenitas... 48

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 57

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Model STAD) ... 58

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Model Inkuiri) ... 62

Lampiran 7. Materi Ajar ... 66

Lampiran 5. Sebaran Data Uji Coba Instrument Pretest ... 78

Lampiran 6. Sebaran Data Uji Coba Instrument Postest ... 79

Lampiran 7. Soal Pretest Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 81

Lampiran 8. Soal Postest Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 88

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Uji coba Instrument Postest Menggambar Teknik ... 100

Lampiran 10. Perhitungan Realibilitas Test Menggambar Teknik... 102

Lampiran 11. Perhitungan Indeks Kesukaran Test Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 103

Lampiran 12. Perhitungan (Daya Pembeda) Test Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 107

Lampiran 13. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumrnt Pretest ... 106

Lampiran 17. Data Hasil Penelitian Masing-Masing Kelas Penelitian (Pretest) ... 108

Lampiran 15. Perhitungan Realibilitas Pretest ... 109

Lampiran 16. Perhitungan Indeks Kesukaran Pretest ... 110

Lampiran 17. Perhitungan (Daya Pembeda) Butir Pretest ... 111

(14)

xi

Dari Data Kelas Penelitian ... 113

Lampiran 19. Uji Homogenitas Data Penelitian Pretest ... 117

Lampiran 20. Data Hasil Penelitian Masing-masing Kelas Postest ... 119

Lampiran 21. Perhitungan Harga Rata-rata, Distribusi Frekuensi, standart

Deviasi Dan Varians Dari Data Kelas Penelitian Postest ... 121

Lampiran 22. Uji Normalitas Data Masing-Masing Kelas Penelitian Postest.. 125

Lampiran 23. Uji Homogenitas Data Penelitian Postest ... 128

(15)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

B

A.BLatarBBelakangB

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada

kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan

paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya meyampaikan materi kepada siswa

dikelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan

masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap

sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas

pendidikan.

Seiring dengan kemajuan zaman, maka perkembangan Ilmu Pengetahuan

Dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh

pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan

komunikasi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang semakin pesat

dewasa inin menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan

diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi

umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. gengingat

sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus

dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang

diharapkan (Slameto : 2003).

Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk

(16)

nilai-2

nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan keta.waan,

ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan

IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan

kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui

pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20

tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar

menjadi manusia yang beriman dan berta.wa kepada Tuhan Yang gaha esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah genengah kejuruan (SgK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja

tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam

bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam

membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan

kerja.

gelalui sekolah menengah kejuruan (SgK) diharapkan dapat dihasilkan

tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang

digelutinya, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri

dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan

dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang

(17)

3

saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan

sikap dan kepribadiannya.

Sesuai dengan tujuan tersebut, di SgK siswa diberikan berbagai mata

pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,

adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran

produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan

pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia

industri.

Sekolah genengah Kejuruan (SgK) adalah salah satu lembaga

pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan

meningkatkan SDg yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SgK bertujuan

untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejuruannya.

Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)

kurikulum 1999 bahwa Sekolah genengah Kejuruan (SgK) bidang keahlian

Teknik Permesinan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan

menyiapkan siswa/tamatan untuk:

1. gemasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam

lingkup keahlian Teknik Permesinan.

2. gampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan

(18)

4

3. genjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha

dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup Teknik

Permesinan.

4. genjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah

kejuruan (SgK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan

bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang

berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia

industri.

gelihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk

menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan

materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya

dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

genggambar Teknik adalah salah satu mata pelajaran produktif yang

diberikan di SgK, dimana materi yang diajarkan berkaitan dengan dasar-dasar

menggambar. Dari survey yang dilakukan di lapangan pada tanggal Juni 2016 gei

dengan mendengar pendapat dan penjelasan guru bidang studi didapatkan

bahwasanya hasil belajar siswa kelas X program keahlian Teknik Permesinan

untuk mata pelajaran genggambar Teknik diperoleh nilai siswa masih berada di

bawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Kemendikbud, untuk mata diklat

produktif yaitu 7,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan data dari

(19)

5

menjelaskan dasar-dasar gambar teknik pada Tahun Ajaran 2014/2015 dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar genggambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan T.A 2013/2014.

Tahun Ajaran Nilai Jumlah Siswa Presentase

2013/2014

Sumber: DKN SMK Negeri 2 Medan.

Tabel 2. Perolehan Nilai Hasil Belajar genggambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan T.A 2014/2015.

Tahun Ajaran Nilai Jumlah Siswa Presentase

2014/2015

Sumber: DKN SMK Negeri 2 Medan.

Tabel 3. Perolehan Nilai Hasil Belajar genggambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan T.A 2015/2016.

Tahun Ajaran Nilai Jumlah Siswa Presentase

2015/2016

Sumber: DKN SMK Negeri 2 Medan.

Berdasarkan tabel di atas, nilai dibawah 70 T.A 2013/2014 : 53 orang

siswa tidak tuntas (36,81%), T.A 2014/2015 : 55 orang siswa tidak tuntas

(38,73%) dan T.A 2015/2016 51 orang siswa tidak tuntas (35,42%), masih

dibawah Kriteria Ketuntasan ginimal sesuai ketentuan nilai produktif dari

Kemendikbud.

Dari wawancara dengan guru bidang studi didapatkan bahwasanya

pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang masih terpusat kepada

(20)

6

dan tingkat kreatifitas individu maupun kelompok, sehingga hasil belajar yang

didapat oleh siswa tidak optimal dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan ginimal.

godel pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang

melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu

masalah secara kritis, logis, dan analisis sehingga siswa dapat menemukan

jawaban atau pemecahan dari masalah tersebut. Prosedur pembelajaran inkuiri ini

meliputi enam langkah, yaitu (1) mengajukan pertanyaan atau permasalahan, pada

tahap ini guru memperkenalkan kepada siswa materi-materi kasus, dengan cara

memberikan bahan bacaan. (2) merumuskan hipotesis, pada tahap ini siswa

diarahkan untuk merumuskan hipotesis berdasarkan pada masalah yang

diinkuirikan. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki pemahaman dasar mengenai

masalah dan bahan perbandingan untuk menarik kesimpulan. (3) mengumpulkan

data, pada tahap ini siswa mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus

tersebut. Siswa ditugaskan mendata fakta-fakta yang mendukung atau pun

bertentangan dengan hipotesis mereka. (4) analisis data, pada tahap ini siswa

menguji kebenaran dari fakta-fakta yang berhasil mereka data. Dalam hal ini,

siswa ditantang menganalisis berdasarkan pola penemuan yang logis, mensintesis

fakta dan mengaitkannya dengan komponen-komponen teks tersebut, serta

kehidupan nyata berdasarkan teori sebab-akibat. (5) mengajukan pendapat, pada

tahap ini siswa diminta memberikan pandangan terhadap masalah yang

diinkuirikan. Pada tahap ini, siswa diminta mengekspresikan pendapatnya atau

sikapnya terhadap kasus tersebut. Di sini, siswa dituntut mengajukan argumentasi

logis dan rasional yang dapat mendukung pendapatnya dan (6) menarik

(21)

7

kasus tersebut. Pada tahap ini, siswa dan guru mendiskusikan kelogisan

argumentasi yang digunakan untuk mendukung masing-masing pendapat.

Berbeda dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD), gagasan utama dibalik model Student Teams

Achievement Division (STAD) adalah untuk memotivasi para siswa, mendorong

dan membantu satu sama lain dan untuk menguasai keterampilan-keterampilan

yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar kelompok mereka

memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya

mempelajari materi yang diberikan. gereka harus mendorong teman mereka

untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu

merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk

melaksanakan penelitian, yaitu untuk melihat PerbedaanB HasilB BelajarB

MenggambarB TeknikB MenggunakanB ModelB PembelajaranB KooperatifB TipeB

StudentB TeamsB AchievementB DivisionB (STAD)B B DanB ModelB PembelajaranB

InkuiriB PadaB SiswaB KelasB XB ProgramB KeahlianB TeknikB PermesinanB SMKB

NegeriB2BMedanBT.AB2016/2017.B

B

B.BBIdentifikasiBMasalahB

Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan

masalah yaitu:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggambar teknik masih

dibawah kriteria ketuntasan minimum.

2. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru kurang mampu membuat

(22)

8

3. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru selama ini masih hanya

terpusat pada guru saja dan tidak efektif.

4. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru sehari-hari belum sesuai

dengan karakteristik peserta didik.

5. ginat belajar siswa pada mata pelajaran genggambar Teknik masih

rendah.

6. Kurangnya inovasi guru dalam mengembangkan model pembelajaran.

7. Kurangnya peran serta partisipasi aktif siswa selama proses

pembelajaran.

C.BBPembatasanBMasalah.B

gengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang

tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,

untuk mempertegas sasaran yang hendak diteliti dan untuk mencegah salah

penafsiran masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Perbedaan Hasil Belajar

genggambar Teknik genggunakan godel Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) Dan godel Pembelajaran Inkuiri Pada

Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SgK Negeri 2 gedan T.A

2016/2017.

D.BBRumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah

(23)

9

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Dan godel Pembelajaran Inkuiri?

E.BTujuanBPenelitianB

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan

Hasil Belajar genggambar Teknik genggunakan godel Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dan godel Pembelajaran

Inkuiri.

F.ManfaatBPenelitianB

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan

hasil belajar menggambar teknik di SgK Negeri 2 gedan.B

2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik peserta didik.B

(24)

545 5

BABBVB

KESIMPULANBBDANBBSARANB

B

A. KesimpulanB

Dari5 hasil5 penelitian5 yang5 hilakukan5 hapat5 hitarik5 kesimpulan5 sebagai5

berikut:5

1. Hasil5 belajar5 Menggambar5 Teknik5 siswa5 yang5 hiajar5 hengan5 menggunakan5

Mohel5Pembelajaran5Kooperatif5Tipe5STAD5memiliki5skor5tertinggi528Bhan5

skor5terenhah516,5hengan5rata-rata522,361.5

2. Hasil5 belajar5 Menggambar5 Teknik5 siswa5 yang5 hiajar5 hengan5 menggunakan5

Mohel5Pembelajaran5Inkuiri5memiliki5skor5tertinggi523Bhan5skor5terenhah510,5

hengan5rata-rata516,694.5

3. Hasil5 belajar5 Menggambar5 Teknik5 siswa5 yang5 hiajar5 hengan5 menggunakan5

Mohel5Pembelajaran5Kooperatif5Tipe5STAD5lebih5tinggi5hibanhingkan5siswa5

yang5 hiajar5 hengan5 menggunakan5 Mohel5 Pembelajaran5 Inkuiri5 paha5 siswa5

kelas5 X5Program5Keahlian5Teknik5 Permesinan5 SMK5Negeri5 25Mehan5yang5

hibuktikan5 hengan5 analisis5 statistik5 hengan5 uji5 t5 yang5 menunjukkan5 nilai5

thitungBB>BBttabelByakni51,74B>B1,67.5

5

B. SaranB

Berhasarkan5 temuan-temuan5 yang5 hiperoleh,5 aha5 beberapa5 saran5 yang5

hapat5hiajukan5yaitu5:5

1. Dalam5 meningkatkan5 keaktifan5 siswa5 halam5 proses5 pembelajaran,5 mohel5

(25)

555 5

5 5

menyarankan5 agar5 penerapannya5 hapat5 hiaplikasikan5 halam5 pembelajaran5

yang5efektif5hisekolah.5

2. Mohel5 pembelajaran5 Kooperatif5 Tipe5 STAD5 sebaiknya5 higunakan5 untuk5

menyelesaikan5 bahan-bahan5 pelajaran5 yang5 memiliki5 penjabaran5 yang5

banyak,5 sehingga5 target5 pembelajaran5 lebih5 cepat5 tercapai5 hengan5 tihak5

mengurangi5kualitas5pembelajaran5itu5senhiri.5

3. Sebelum5menerapkan5mohel5pembelajaran5Kooperatif5Tipe5STAD5hisarankan5

agar5memiliki5persiapan5yang5baik5halam5mengembangkan5potensi5siswa5han5

terlebih5 hahulu5 memperkenalkan5 mohel5 pembelajaran5 ini5 kepaha5 siswa,5

sehingga5proses5pembelajaran5hapat5berjalan5hengan5efektif..5

(26)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsini. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: RinSka Cipta.

Arikunto, Suharsini, (2006). Prusedur Penelitian. Jakarta: RinSka Cipta.

Aris, Shoimin. (2014). 68 Mudel Pembelajaran Inuvatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz MSdia

DSpartSmSn PSndidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indunesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Mujiono dan Dimiyati. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi

Mahasatya.

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Pruses Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhayati dalam

(http://www.dSpdiknas.go.id/jurnal151/040429%20-Sd-nurhayati- pSnSrapan-modSl-pSmbSlajaran.pdf/)

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berurientasi Standart Pruses

Pendidikan. Jakarta: KSncana PrSnada MSdia.

SlamSto, (2003). Belajar dan Faktur-Faktur Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

RinSka Cipta.

Sudjana, (2005). Metude Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. (2005). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Gambar

Tabel 1. Perolehan  Nilai  Hasil  Belajar  genggambar Teknik Kelas  X Program

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa subjek DY dan QL memiliki kemampuan berpikir reflektif tinggi pada materi bentuk aljabar karena melalui tiga

[r]

commit to user ª·· ÜßÚÌßÎ ×Í× Ø¿´¿³¿² ØßÔßÓßÒ ÖËÜËÔ

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

7) proses belajar memerlukan metode yang te- pat; 8) belajar memerlukan minat dan perha- tian siswa (2009). Maka dibutuhkan peran dari guru untuk menciptakan suasana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan hukum etnis Rohingya dan perlindungannya menurut Hukum Pengungsi Internasional serta untuk mengetahui pemenuhan

Faktor penting lain yang menjadi penghambat kegiatan usaha agroindustri perikanan yang dihadapi oleh wirausaha wanita di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Palabuhan Ratu

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa knsumsi sayuran responden dan anggota keluarga sudah sesuai anjuran FDA dalam piramida makanan untuk konsumsi sayuran yaitu 3-5