• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA SWASTA PARULIAN 1 DAN SMA SWASTA PARULIAN 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA SWASTA PARULIAN 1 DAN SMA SWASTA PARULIAN 2 MEDAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN

INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

SISWA KELAS XI SMA SWASTA PARULIAN 1 DAN

SMA SWASTA PARULIAN 2 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

PESTA MANURUNG

NIM. 8136121022

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Pesta Manurung, Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan, Tesis, Medan : Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah memperoleh hasil belajar Ekonomi lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung, (2) hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal rendah (3) interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasn interpersonal siswa terhadap hasil belajar Ekonomi.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan. Sampel penelitian berjumlah 78 siswa yang terdiri dari 38 siswa kelas XI IPS SMA Swasta Parulian 1 yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan 40 siswa kelas XI IPS SMA Swasta Parulian 2 yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Instrumen penelitian ini untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 40 soal dengan koefisien reliabilitas 0,889 sedangkan untuk mendapatkan data tentang kecerdasan interpersonal siswa digunakan instrumen yang telah diuji kevalidtannya. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar

dengan model pembelajaran berbasis masalah( X = 30.09 ) lebih tinggi dari pada

rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung ( X

= 27.58) dengan Fhitung = 15.22 > Ftabel = 3.96 (2) rata-rata hasil belajar siswa

dengan kecerdasan interpersonal tinggi ( X = 29.97 ) lebih tinggi dari pada hasil

belajar siswa dengan kecerdasan interpersonal rendah (X = 26,91) dengan Fhitung

= 5.25 > Ftabel = 3.96 (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

kecerdasan interpersonal terhadap hasil belajar Ekonomi dengan Fhitung = 8.17 >

Ftabel = 3.96

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi adalah model pembelajaran berbasis masalah sedangkan siswa dengan kecerdasan interpersonal rendah, model yang tepat digunakan adalah model pembelajaran langsung. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru Ekonomi yaitu dalam penerapan model pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa khususnya karakteristik kecerdasan interpersonal.

(6)

ABSTRACT

Pesta Manurung, The Effect of Instructional Models and Interpersonal Intelligence on the student’s Achievement in Economic at SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan . Thesis, Medan: Educational Technology Program, Post-Graduate Program, State University of Medan. 2015.

This research was aimed to find out : (1) The achievement in economic’s with problem based learning model’s is higher than learning instructional model’s, (2) the students achievement of economic’s having the ability of high interpersonal intelligence was higher than the ability of low interpersonal intelligence, and (3) to know the interaction between interactive instructional and the ability of interpersonal intelligence on the student achievement in Economic.

The population of this research were the students of XI class SMA Swasta Parulian 1 and SMA Swasta Parulian 2 Medan. The sample was sampling with 78 students consist of 38 students XI IPS SMA Swasta Parulian 1 for problem based learning model’s 40 students XI IPS SMA Swasta Parulian 2 for learning instructional model’s. The experiment instruments used by e valuation of instructional. The experiment instruments used by e valuation of instructional in form of multiple choice test consist of 38 items with 5 answer options and coefisien reliability 0.889 while getting data of the ability of interpersonal intelligence data taken using questionnsires which have passed validity test . The data analysis technique was Analysis of Variance (ANOVA) two – ways at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test.

The research showed that : (1) The average of the students achievement

taught by p roblem based learning model’s was (X =30.09 ) higher than the

average of students achievement taught with learning instructional model’s (X

=27.58), with Fcount = 15.22 > Ftabel = 3.96 (2) The average of the ability of high

interpersonal intelligence was (X =29.97) was higher than the average of the

ability of low interpersonal intelligence was (X =26,91) with Fcount = 5.25 > Ftabel

= 3.96, (3) Be found interaction between instructional model’s and the ability of

interpersonal intelligence on the students achievement of Economic with Fhitung =

8.17 > Ftabel = 3.96.

Summary this research, it can be concluded that the students have the ability high interpersonal intelligences should use problem based learning models, while the students having the ability low interpersonal intelligences should use learning instructional models. The implication of this research is for Economic teacher who plan to implement the right instructional models based on t he characteristic of the student especially on their ability of interpersonal intelligence.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Dan Kecerdasan

Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan” sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi ketuntasan tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada dosen pembimbing Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M. Pd. sebagai pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M. Pd. sebagai pembimbing II yang telah membimbing penulis serta meluangkan waktu, pikiran dan memberikan dukungan tidak terhingga kepada penulis sejak awal dimulainya penulisan tesis ini hingga selesainya teis ini.

Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus tak lupa penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd. yang masing-masing selaku narasumber yang telah memberikan masukan pada tesis ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

Pertama, Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur

Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Kedua, Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Teknologi

(8)

Ketiga, Kepala SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2

Medan yang telah memberikan izin penelitian untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya, guru mata pelajaran ekonomi dan para staf tata usaha di SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan atas petunjuk dan partisipasinya serta seluruh siswa kelas XI IPS yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini.

Keempat, Keluarga tercinta, Ayahanda H.Willem Manurung (alm) dan

Ibunda Erna Br. Butar-butar yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis untuk melanjutkan cita-cita dan saudara-saudara penulis, keluarga abangda Drs.Marlent Manurung, M.Si, Marisi Manurung, S.E, Harizon Manurung, S.H, keluarga kakanda Tarida Manururng, S.E, Ir. Romasta Manurung dan adinda Dr. Asima Manurung, M.KKK, keluarga Imelda Manurung, S.T, yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga menyelesaikan Program Magister di PPs Unimed sehingga terwujudnya tesis ini.

Kelima, Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

Program Teknologi pendidikan khususnya Angkatan XXIII Reguler A-2 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.

Terakhir, . Penulis mengucapkan terima kasih pula bagi semua pihak yang

tidak dapat dituliskan namanya satu persatu di sini. Smoga Tuhan yang Mahakuasa membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Dan yang paling penting yaitu kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kemampuan, hikmat dan bijaksana kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Segala Hormat Kemuliaan hanya bagiNya. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan bagi dunia pendidikan.

Medan, Pebruari 2016

Penulis,

Pesta Manurung

(9)

DAFTAR ISI

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretis ... 15

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi ... 15

2 Hakikat Model Pembelajaran ... 23

a. Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 28

b. Hakikat Model Pembelajaran Langsung ... 38

3 Hakikat Kecerdasan Interpersonal ... 46

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 55

C. Kerangka Berpikir ... 56

1 Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Kelompok Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis masalah dengan Model Pembelajaran Langsung……… ... 56

2 Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal tinggi dengna siswa yang memiliki Kecerdasan Interpersonal rendah ... 60

3 Interaksi Antara Model Pembelajaran Dengan Kecerdasan Interpersonal Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 62

D. Definisi Operasional Variabel ... 67

E. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan ... 69

F. Pengontrolan Perlakuan ... 72

(10)

H. Teknik Analisa Data ... 85

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 87

1. Hasil belajar Ekonomi siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah ... 87

2. Hasil belajar Ekonomi Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Langsung ... 88

3. Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi ... 90

4. Hasil Belajar Ekonmi Siswa yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal Rendah ... 92

5. Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah dan Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi ... 93

6. Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah dan Memiliki Kecerdasan Interpersonal Rendah ... 95

7. Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Langsung dan Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi ... 96

8. Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Langsung dan Memiliki Kecerdasan Interpersonal Rendah ... 98

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 99

1. Uji Normalitas ... 99

2. Uji Homogenitas ... 102

C. Pengujian Hipotesis ... 105

1. Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis masalah dengan Model Pembelajaran Langsung ... 106

.2.Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi dan Kecerdasan Interpersonal Rendah ... 107

3.Interaksi antara Model Pembelajaran Dengan Kecerdasan Interpersonal Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 108

D DiskusiHasilPenelitian………... ... 111

E. Keterbatasan Penelitian ... 116

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 119

B. Implikasi ... 119

C. Saran ... 122

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Ekonomi ... 4

Tabel 2.1 Perbedaan Perbedaan Teacher Centered dan Learner Centered 31 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah…………. 37

Tabel 2.3 Tahapan model pembelajaran langsung... 42

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 66

Tabel 3.2 Skor Skala Kecerdasan Interpersona... 69

Tabel 3.3 Tahapan pembelajaran memahami perekonomian terbuka Dengan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung... 71

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Ekonomi ... 76

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Kecerdasan Interpersonal ... 78

Tabel 4.1. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 87

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Langsung ... 89

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi ... 91

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal Rendah ... 92

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah dan Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi ... 94

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah dan Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi ... 95

(12)

Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Langsung

dan Memiliki Kecerdasan Interpersonal Rendah ... 98

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 100

Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Model Pembelajaran Berbasis masalah Dan

Model Pembelajaran Langsung ... 103

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Kecerdasan Interpersonal Tinggi dan Kecerdasan

Interpersonal Rendah ... 103

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok

Sampel Model Pembelajaran Dan Kecerdasan Interpersona 104

Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 105

Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 × 2 ... 105

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Ekonomi siswa yang diajar

Dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah ... 88

Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar

Dengan Model Pembelajaran Langsung……… 90

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Dengan

Kecerdasan Interpersonal Tinggi……….. 91

Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki

Kecerdasan Interpersonal Rendah ... 93

Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah dan memiliki Kecerdasan Interpersonal tinggi ... 94

Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah Dengan Kecerdasan

Interpersonal Rendah ... 96

Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Langsung Dengan Kecerdasan

Interpersonal Tinggi ... 97

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Langsung Kecerdasan

Interpersonal Rendah………. 99

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 127

Lampiran 2 RPP Model Problem Based Learning dengan RPP Model Pembelajaran Langsung ... 129

Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar Ekonomi ... 161

Lampiran 4 Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Tes Belajar Ekonomi ... 167

Lampiran 5 Instrumen Tes Kecerdasan Interpersonal ... 173

Lampiran 6 Validitas, Reliabilitas kecerdasan interpersonal ... 177

Lampiran 7 Data Hasil Belajar Ekonomi ... 179

Lampiran 8 Pengujian Normalitas Data Hasil Belajar Ekonomi ... 198

Lampiran 9 Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar Ekonomi SMA Kelas XI ... 207

Lampiran 10 Pengujian Hipotesis ... 210

(15)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses panjang dan berkelanjutan untuk

mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan

penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi diri sendiri, agama, masyarakat berbangsa

dan bernegara. Dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No 20, 2003).

Tercapainya tujuan pendidikan nasional merupakan tanggung jawab setiap

institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat

sekolah atau lembaga pendidikan. Oleh karena itu, setiap sekolah atau lembaga

pendidikan memiliki tujuan institusionalnya masing-masing yang pada dasarnya

tidak terlepas dari tujuan nasional itu sendiri yang bertujuan mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

(16)

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Tujuan

institusional ini dapat dicapai melalui tujuan kurikulum setiap bidang studi.

Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dari tujuan institusional

sehingga kumulasi dari setiap tujuan kurikulum ini akan menggambarkan tujuan

institusional. Artinya, semua tujuan kurikulum yang ada pada suatu lembaga

pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional yang bersangkutan

sesuai dengan kurikulum melalui tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran.

Sekolah Menengah Atas merupakan jenjang satuan pendidikan formal di

Indonesia. Sekolah Menengah Atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari

kelas X sampai kelas XII. Jurusan yang ada di SMA terdiri dari IPA, IPS dan

Bahasa.Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sekelompok disiplin

akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan

lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena

menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia termasuk

metoda kuantitatif dan kualitatif. IPS dibagi menjadi beberapa mata pelajaran

salah satunya adalah mata pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi adalah

salah satu cabang dari rumpun ilmu pengetahuan sosial pada tingkat SMA, yang

penyampaiannya dilakukan secara terpisah dari cabang rumpun ilmu pengetahuan

sosial lainnya.

Tujuan dari mata pelajaran Ekonomi SMA menurut Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP 2006:539) yaitu :(1) Memahami sejumlah konsep

ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan

(17)

masyarakat, dan Negara (2.) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah

konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi (3).

Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki

pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang

bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan Negara (4). Membuat

keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam

masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Berdasarkan standar kompetensi lulusan SMA serta rujuan mata pelajaran

ekonomi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka setiap siswa SMA seharusnya

telah memiliki sejumlah kemampuan untuk mengaplikasikan konsep-konsep

ekonomi dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan individu, rumah

tangga, masyarakat, dan Negara baik dalam skala nasional maupun internasional.

Namun kenyataannya masih banyak siswa yang belum dapat menguasai secara

optimal kompetensi-kompetensi dasar dalam pembelajaran ekonomi. Rendahnya

mutu siswa dalam mata pelajaran ekonomi tercermin pada banyaknya lulusan

SMA yang belum memaham benar apa manfaat mempelajari ekonomi dan

kegunaan ekonomi dam rangka pengaplikasiannya dalam dunia kerja, padahal jika

standar kompetensi ekonomi tercapai secara maksimal, maka lulusan SMA

setidaknya dapat berusaha mencari dan membuka lapangan kerja sendiri yang

prinsipnya dipelajari dlam mata pelajaran ekonomi, sehingga jumlah

pengangguran lulusan SMA tidak bertambah tiap tahunnya seperti yang terjadi

(18)

Indikator lain yang membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam

pembelajaran ekonomi belum tercapai secara optimal adalah masih rendahnya

hasil belajar ekonomi pada tingkat SMA khususnya pada standar kompetensi

memahami perekonomian terbuka. Merujuk pada keberhasilan pembelajaran

dalam memahami perekonomian terbuka, tampaknya kondisi di beberapa sekolah

di kota Medan belum menunjukkan hasil yang ideal, khususnya di SMA Swasta

Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan menunjukkan bahwa memahami

perekonomian terbukadari siswa belum sesuai dengan yang diharapkan dalam

KKM 75,00.Dalam pembelajaran Ekonomi, siswa harus mampu memahami

perekonomian terbukadengan baik, komunikatif dalam mengemukakan ide yang

ada di dalam pikirannya. Indikator keberhasilan pembelajaran memahami

perekonomian terbukadapat dilihat dari nilai ideal siswa yakni 100,00 atau

sekurang-kurangnya 75,00 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan.Hal ini

diketahui dari hasil observasi yang dilakukan peneliti ketika mengajarkan

memahami perekonomian terbuka di SMA SwastaParulian 1 dan SMA Swasta

Parulian 2 Medanyang dapat dilihat dari daftar nilai rata-rata memahami

perekonomian terbukasiswa SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2

Medankelas XI selama 3 (tiga) tahun terakhir seperti yang tertera pada Tabel 1

Tabel.1

Daftar Nilai Rata-rata memahami perekonomian terbuka siswa SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 MedanKelas XI Tahun 2012-2014

No Nama Sekolah Tahun Nilai Rata-rata memahami

(19)

2014/2015 71,00

Sumber: Data kumpulan nilai EkonomiSMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan

Melihat kompleksnya materi pembelajaran Ekonomi di SMA, sering kali

siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan. Dilihat

dari segi penyampaian oleh guru kepada siswa dalam proses pembelajaran juga

mengalami kesulitan dalam penyampaian materi secara efektif, apalagi dalam hal

menyampaikan tentang materi memahami perekonomian terbuka menyebabkan

materi yang disampaikan sulit untuk dipahami. Dalam setiap pertemuan belajar

ekonomisebagian siswa tampak kurang bergairah dan cenderung tidak aktif, sikap

kurang antusias ketika pelajaran berlangsung, dan rendahnya respon umpan balik

dari siswa terhadap pertanyaan guru.

Penyebab lain pelajaran Ekonomi tidak disenangi adalah kurangnya minat

dan motivasi mempelajari Ekonomi dengan senang hati, mereka belajar dengan

terpaksa dan menganggap bahwa pelajaran Ekonomi merupakan suatu

kewajiban.Sebenarnya guru telah menggunakan beberapa model pembelajaran

yang berbeda-beda misalnya dengan cara pemberian tugas yang dikerjakan siswa

dengan mengerjakan soal-soal latihan dan membaca buku teks. Tetapi bila

dicermati, guru juga hanya menjelaskan aspek kognitif yang cenderung teoritis

dan jarang di kaitkan dengan dunia nyata dari pembelajaran memahami

perekonomian terbuka tanpa melihat karakteristik dari siswa, guru kurang

memberikan contoh atau model yang tepat dalam pembelajaran memahami

perekonomian terbuka, dan guru hanya menggunakan model konvensional dengan

(20)

masih kurang memahami perekonomian terbuka,yang harus dikuasai siswa

sehingga mengakibatkan hasil pembelajaran dari memahami perekonomian

terbukasiswa rendah.

Kondisi psikologis dalam kecerdasan interpersonal dari siswa juga

menyebabkan keoptimalan daya serap siswa karena model dan suasana

pengajaran yang kurang tepat digunakan oleh guru dikelas. Untuk mencari

pemecahan dari permasalahan ini dapat dilakukan dengan menerapkan model

pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan

adalah dengan membawa siswa pada suasana belajar yang lebih variatif pada saat

pembelajaran berlangsung, yang menarik atau menyenangkan, melibatkan siswa

sehingga akan meningkatkan aktivitas dan tanggung jawabnya, karena proses

belajar mengajar yang berorientasi pada keberhasilan tujuan maka aktivitas siswa

sangat diperlukan sebab siswa sebagai subjek didik adalah yang merencanakan

dan melaksanakan belajar dengan bimbingan guru.Para siswa harus diberikan

pemahaman atau pengertian bahawa mereka sesungguhnya memiliki kemampuan

untuk belajar dan dapat berhasil dengan baik. Dalam proses pembelajaran,

seorang pendidik harus memberikan yang terbaik bagi siswanya. Pesan yang

disampaikan seoang guru harus sampai ke siswa sehingga siswa atau peserta didik

mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang diberikan oleh pendidik atau guru

tersebut sehingga siswa seharusnya menjadi tahu pesan apa yang disampaikan

guru terhadap mereka. Para guru disekolah sebagai penanggung jawab

pembelajaran dalam institusi sekolah, harus mendesain pengajaran untuk

(21)

Dunia pendidikan pada masa kini selalu berupaya mendewasakan manusia

melalui berbagai strategi, metode dalam melaksanakan pembelajaran yang

diberikan oleh pendidik. Seorang pendidik selalu berupaya mentransfer

pengetahuan yang dimiliki dengan berbagai inovasi yang bervariasi dalam

pembelajaran. Namun pada kenyataannya para pendidik banyak menghadapi

tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas.Sebuah pembelajaran akan

menarik perhatian siswa jika ada keterpaduan antara pemilihan model

pembelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran

yang akan disajikan. Model pembelajaran harus dikemas sedemikian rupa

sehingga bahan ajar yang disajikan tidak hilang begitu saja seiring dengan

bertambahnya pengetahuan yang baru dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Saat ini sudah banyak sekolah yang menerapkan dan mengembangkan model

pembelajaran. Model pembelajaran untukmemahami perekonomian

terbukaadalah Model Pembelajaran berbasis masalahdan model pembelajaran

langsung.

Paradigma pembelajaran yang baik adalah guru harus memberikan sesuatu

pandangan belajar khususnya tentang konsep dan pemecahan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Guru berceritera tentang konsep menjadi sebuah perspektif

bahwa mengajar adalah mengubah lingkungan belajar serta mampu menyiapkan

rangsangan-rangsangan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang ada.

Masalah adalah suatu situasi yang membutuhkan sebuah pemecahan, yang

mengkonfrontasikan kemampuan individu atau kelompok untuk menemukan

(22)

mencoba menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah, siswa juga termotivasi

untuk bekerja keras.Hal seperti ini ditentukan oleh cara mengajar guru untuk

merangsang dan mendorong bagaimana cara berfikir siswa dapat dipacu karena

mengajar bukan berfokus pada how to teach tetapi lebih berorientasi pada how to

stimulate learning dan learning how to learn(Santyasa, 2009: 19).

Sebuah pembelajaran harus senantiasa menghadirkan ide-ide dalam

kemasan situasi masalah disepanjang proses pembelajaran. Selain itu, dalam

pembelajaran guru harus lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan identifikasi terhadap masalah, merumuskan pertanyaan-pertanyaan

yang berkenaan dengan masalah, dan mencoba memberikan alternatif

penyelesaian. Dalam hal ini, para siswa melakukan sebuah proses investigasi yang

difasilitasi oleh guru dalam menemukan dan mengkonstruksi pemahamanan

konsep dan ingatan siswa. Kemampuan pemahaman konsep bukanlah

pengetahuan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan

konstruksi kenyataan melalui subjek yang membentuk skema koognitif, kategori,

konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan dan meningkatkan kerja

ilmiah siswa. Arends mengemukakan bahwa, dalam mengajar guru selalu

menuntut siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan

masalah, tetapi jarang mengarahkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan

masalah (Trianto, 2007: 15).

Model Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran

yang menggunakan masalah dunia nyata. Model pembelajaran ini menjadikan

(23)

konsep yang esensial dari materi pelajaran. ModelPembelajaran berbasis

masalahmenyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna

yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan

penyelidikan dan inkuiri. Margetson mengemukakan bahwa, model pembelajaran

dengan berbasiskan dengan masalah membantu untuk meningkatkan

perkembangan keterampilan belajar dalam pola fikir, refketif berfikir, kritis dan

belajar aktif (Rusman, 2011: 230).

Model Pembelajaran berbasis masalahmemberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan latihan memahami perekonomian terbukamelalui

pemecahan masalah, sehingga diharapkan siswa terampil memahami

perekonomian terbuka. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa perilaku manusia

memiliki pola gerakan seperti berfikir, berprilaku simbolik, dan berprilaku nyata.

Dalam suatu situasi yang khusus, individu memodifikasi prilakunya sesuai dengan

umpan balik yang diterima dari lingkungannya. Dengan Model Pembelajaran

berbasis masalah ini diharapkan memahami perekonomian terbuka siswa

meningkat.

Selain Model Pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran

langsung juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan

memahami perekonomian terbuka.Menurut Arends (Setaya, 2013), pembelajaran

langsung adalah salah satu pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang

proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif (pengetahuan

tentang sesuatu) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana

(24)

bertahap, selangkah demi selangkah. Joyce (2009: 427) menyatakan bahwa model

pembelajaran langsung terdiri dari lima tahapan, yakni orientasi, presentasi,

praktik terstruktur, praktik di bawah bimbingan guru, dan praktik mandiri. Sesuai

dengan namanya, inti dari model pembelajaran langsung adalah aktivitas praktik.

Peran guru dalam praktik terstruktur yakni menuntun siswa dengan contoh praktik

dan memberikan koreksi kesalahan serta memberikan penguatan terhadap praktik

yang telah benar. Kemudian setelah melaksanakan praktik terstruktur, siswa

melaksanakan praktik dan guru mengamati dan memberikan tanggapan balik

berupa pujian maupun petunjuk. Setelah itu siswa melakukan praktik mandiri.

Dengan model pembelajaran langsung, diharapkan memahami perekonomian

terbukasiswa akan meningkat karena semakin sering siswa mempraktikkan

memahami perekonomian terbuka, maka memahami perekonomian terbukasiswa

akan semakin baik.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunyaadalah faktor

internal. Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi, kebiasaan, kecemasan,

minat dan sebagainya. Faktor-faktor internal tersebut diantaranya adalah faktor

intelektif yaitu kecerdasan siswa dan faktor non intelektif yaitu motivasi

berprestasi dan kebiasaan belajar siswa. Faktor intelektif (kecerdasan) mempunyai

pengaruh yang cukup jelas dalam hal pencapaian hasil belajar. Seseorang yang

memiliki tingkat kecerdasan yang relatif tinggi cenderung lebih baik prestasi

belajarnya dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan

yang relatif rendah.Kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk menyelesaikan

(25)

Gardner (1999) menyebutkan ada Sembilan jenis kecerdasan yang dimiliki

oleh setiap individu yaitu (1) kecerdasan ruang dan visual, (2) kecerdasan lisan

atau bahasa, (3) kecerdasan matematis dan logis, (4) kecerdasan fisik dan gerak,

(5) kecerdasan music dan ritme, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan

intrapersonal, (8) kecerdasan naturalis, dan (9) kecerdasan ekstensialis. Hal yang

perlu diperhatikan adalah bahwa setiap individu memiliki kesembilan kecerdasan

tersebut, setiap individu dapat mengembangkan kecerdasan tadi sampai mencapai

suatu tingkat yang memadai, kecerdasan bekerja satu sama lain secara kompleks,

dan dalam tiap kecerdasan ada berbagai cara untuk menumbuhkan salah satu

aspeknya.

Kecerdasan interpersonal atau bisa dikatakan sebagai kecerdasan sosial

dalam penelitian ini yang diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan

seseorang untuk mempersepsi dan menangkap perbedaan-perbedaan suasana hati,

tujuan, motivasi dan perasaan-perasaan orang lain meliputi tiga dimensi yakni

social sensitivity, social insight, dan social communication yang dikembangkan

berdasarkan skala kecerdasan interpersonal.

Berbagai permasalahan di atas perlu dicari pemecahannya yang lebih

dititik beratkan pada perbaikan kualitas proses pembelajaran dalam upaya

meningkatkan pencapaian hasil belajar Ekonomi siswa SMA Swasta Parulian 1

dan SMA Swasta Parulian 2 Medan, yaitu coba diupayakan dengan model

pembelajaran yang sesuai dengan perbedaan kecerdasan interpersonal yang

dimiliki siswa, yaitu Model Pembelajaran berbasis masalah dan model

(26)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat

diidentifikasi masalah-masalah penelitian ini yakni: yakni (1) Apakah hasil belajar

di SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medansudah sesuai

dengan tuntutan kurikulum Sekolah Menengah Atas? (2) Bagaimana

pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Swasta Parulian 1 dan SMA Swasta

Parulian 2 Medan? (3) Apakah model pembelajaran dengan pembelajaran

konvensional dapat memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar

Ekonomi? (4) Apakah model pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh

yang berbeda terhadap hasil belajar Ekonomi? (5) Apakah guru

mempertimbangkan tingkat pengetahuan siswa dalam proses pembelajarannya?

(6) Apakah dalam pembelajaran ekonomi guru memperhatikan kecerdasan

interpersonal siswa? (7) Apakah terdapat interaksi antara penggunaan model

pembelajaran dan kecerdasan interpersonal terhadap hasil belajar ekonomi?

C.Pembatasan Masalah

Untukdapatmemberiruanglingkup yang jelas dan memperdalam

pembahasan,

makamasalahdalampenelitianiniperludibatasi.Berdasarkanidentifikasimasalahterse

but, makabatasanmasalahdalampenelitianiniyakni:

1. Hasil belajar ekonomi yang akan diteliti adalah pada ranah kognitif, diperoleh

(27)

pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), dengan aspek pembelajaran

ekonomi yang merupakan bahan pelajaran ekonomi menurut KTSP untuk

kelas XI IPS semester ganjil yang diberikan pada siswa SMA Swasta Parulian

1 dan SMA Swasta Parulian 2 Medan dengan standar kompetensi memahami

perekonomian terbuka.

2. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran berbasis

masalahdan model pembelajaran langsung.

3. Kecerdasan Interpersonal siswa dibatasi pada kecerdasan interpersonal siswa

yang dibedakan atas kecerdasan interpersonal tinggi dan kecerdasan

interpersonal rendah.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis

masalahmemperoleh hasil belajar Ekonomi lebih tinggi dibanding siswa yang

diajar dengan modelpembelajaran langsung?

2. Apakah hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal

yang tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kecerdasan

interpersonal rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengankecerdasan

(28)

E.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untukmengetahui :

1. Siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalahmemperoleh

hasil belajar Ekonomi lebih tinggi dibanding siswa yang diajar dengan model

pembelajaran langsung.

2. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal yang

tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal

rendah.

3. Interaksi antara model pembelajaran dengankecerdasan interpersonal terhadap

hasil belajar Ekonomi.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang

pendidikan pada umumnya dan mata pelajaran Ekonomi pada khususnya, baik

secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis diharapkan dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan model

pembelajaran dengan kecerdasan interpersonal siswa serta sebagai kerangka acuan

metode penelitian tentang pembelajaran yang sejenis.

Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi dalam mengambil

kebijakan agar diperoleh hasil belajar yang baik pada mata pelajaran Ekonomi di

SMA swasta Parulian 1 dan SMA swasta Parulian 2 Medan. Selanjutnya

diharapkan pula penelitian ini dapat memperkenalkan model pembelajaran

(29)

proses belajar mengajar, selanjutnya dapat meningkatkan kemampuan siswa pada

mata pelajaran Ekonomi di samping itu penelitian itu juga diharapkan dapat

memberikan informasi ada tidaknya pengaruh kecerdasan interpersonal terhadap

(30)

DAFTAR PUSTAKA

AECT,1997.The Definition of Educational Technology. Washington, D.C: Association for Educational Communications and Technology.

Amir.2010.Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group

Arends., Kilcher. 2012. Teaching for Student Learning New York: McGraw Hill Companies

Arikunto, Suharsimi, 2008. ProsedurPenelitian. Jakarta: RinekaCipta Arsyad

Azwar, Saifuddin, 2010. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Bloom, B.S., 2009. Evaluation to Improve Learning, mc. Graw Hill Book Company: New York

Butar butar, Apoloso Parningotan, 2010. Pengaruh Model Pembelajaran dan

Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI IA SMAN 1 Rantau Utara.Tesis. Medan: Unimed.

Campbell, B., Linda, C., dan Dee, D., (2006). Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta: Intuisi Press.

Clemen, J,J. 2008. Problem based learning and instruction in science. University of Massachusetts, Amherst. USA.

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusanuntuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Puskur

Djaali, H,2007.Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,

Emzir, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Gagne, R. M.,1997Conditions of Learning. New York: Holt Rinehard and Winston, 1997.

Goleman, D. 2004. Emotional Intelligency. Jakarta : Gramedia Pustaka

(31)

Joyce, Bruce. 2009. Models of Teaching. USA: Pearson Education

Manurung, Nurhasnah. (2009). Pengaruh Pengelompokan Dalam Strategi

Pembelajaran Kolaboratif dan Kecerdasan Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Praktikum Zoologi vertebrata Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UISU Medan.Tesis. Medan: Unimed

Matthew.2012. Theories of learning. Jakarta Prenada Media.

Matthews, Brian. 2004. The Effect Of Direct And Problem-Based Learning

Instruction In An Undergraduate Introductory Engineering Graphics Course. US: North Carolina State University

Miarso, Yusufhadi,2004.Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media.

Rasyad, Aminuddin,2003.Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

Reigeluth, C,M.,1983.Instructional Design Theories and Models, An Overview of

Their Current Status, London: Lawrence Erlbaurn Associates,

Publishers,

Romizowsky, A.Z.,1981.Designing Instructional : Decision Making in Course Planning and Curriculum Design, London : Kogan Page,.

Rusman, 2012Model-model pembelajaran.Jakarta: RajagrafindoPersada.

Sanjaya, W,2006Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cetakan ke-9, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Safaria, T. 2005. Interpersonal Intelligence : Metode Pengembangan Kecerdasan

Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books.

Samio.2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan Interpersonal

Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Medan.

Tesis. Medan: Unimed.

Samuelson, Paul A. &Nordhaus, William D. 2003. Economic, New York : McGraw-Hill Book Company.

Sitorus, Hadi Purwono. Pengaruh Model Pembelajaran dan Kemampuan Awal

(32)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tan,S,O., 2003. Problem Based Learning Innovation In The 21st Century.

Stanford of University. USA.

Tan, S, O., 2009. Problem Based Learning and Creativity. Stanford of University. USA.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana.

Gambar

Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa  yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Langsung
Gambar 4.1    Histogram Hasil Belajar Ekonomi  siswa yang diajar                         Dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah .................
Tabel.1 Daftar Nilai Rata-rata memahami perekonomian terbuka siswa SMA Swasta

Referensi

Dokumen terkait

Terlepas dari penampilan fisik, remaja obesitas mungkin memiliki kompetensi yang lebih dalam membina hubungan interpersonal dengan beberapa orang yang dapat

Keadaan seperti ini membuat siswa beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan bukti empiris mengenai pengaruh ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica L. urban) terhadap

Serangkaian percobaan dilakukan dalam penelitian ini meliputi: (1) rekayasa pembuatan suplemen protein berupa kompleks ubi kayu-urea (selanjutnya disebut CASREA) yang

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

Mengetahui interval waktu penggantian komponen kritis kendaraan mikro. bus sesuai dengan batas

Apakah Infra Red, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan terapi latihan William Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri akibat spondylosis?.. Apakah Infra Red,

Tabel 2.32 Beban Reaksi Perletakan Akibat Jurai dan Setengah Kuda-kuda 49 Tabel 2.33 Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-Kuda Utama (KK1)