• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MENCARI PASANGAN ( MAKE A MATCH) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII MTS AL-WASHLIYAH SEI KEPAYANG PEKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MENCARI PASANGAN ( MAKE A MATCH) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII MTS AL-WASHLIYAH SEI KEPAYANG PEKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

MENCARI PASANGAN ( MAKE A MATCH) TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII

MTS AL-WASHLIYAH SEI KEPAYANG PEKAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

ARMILA NAZDI TANJUNG

NIM 2113311008

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Armila Nazdi Tanjung. NIM 2113311008. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mencari Pasangan (Make a Match) Terhadap Kemampuan Menulis Pantun oleh Siswa kelas VII MTs AL- Washliyah Sei. Kepayang Pekan tahun pembelajaran 2015/2016, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) terhadap kemampuan menulis pantun. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII MTs AL- Washliyah Sei Kepayang Pekan dengan populasi 63 orang. Sampel diambil secara acak dan didapat kelas VII-A sebagai sampel dalam penelitian ini dengan jumlah 31 orang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian one-group pre-test and post-test. Tes penelitian dengan desain ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan yang akan diberikan berupa model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) terhadap kemampuan menulis pantun.

Kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) memperoleh nilai rata-rata 61,77 ( berada pada kategori cukup), sedangkan kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) memperoleh nilai rata-rata 81,45 (berada pada kategori baik).

Berdasarkan perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan Uji “t” menunjukkan thitung(9,50) > ttabel (2,04) pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) terhadap kemampuan menulis pantun siswa kelas VII MTs AL- Washliyah Sei Kepayang Pekan TahunPembelajaran 2015/2016.Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis pantun.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make A Match) Terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII MTS AL- Washliyah Sei Kepayang Pekan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd., Ketua Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia. 4. Fitriani Lubis, S.Pd., M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik. 6. S. Fahmy Dalimunthe. S. Sos,M.I. Kom, Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., dan Dra. Inayah Hanum, M.Pd , Dosen Pengarah. 8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

(8)

iii

10.Kedua orang tua tercinta Ayahanda Amirullah, S.Pd dan Ibunda Nazrah Simanjuntak yang telah memberikan jalan terbaik pada penulis dengan berbagai dukungan baik bersifat moril maupun materil serta doa-doanya. Kepada orang tua kedua penulis uwok Yustinar dan Pak Gapur yang juga telah memberikan kasih sayang dan dukungan beserta doa yang sangat luar biasa. 11.Kepada Abang penulis Miladri Nazdi, Kakak Lis Damayanti dan Almarhum

Abang penulis Amri Nazdi yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan doa-doanya kepada penulis.

12.Teman seperjuangan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terkhusus teman-teman Ekstensi A Stambuk 2011. Kepada keluarga “ Zyfynyrump dan juga SixGgs “ .

13.Adik-adik Siswa kelas VII MTS AL- Washliyah Sei.Kepayang Pekan Tahun Pembelajaran 2015/2016 .

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

Semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama bagi penulis sendiri. Amin... ya ... Rabbal Alamin,.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (make a match) ... 8

a. Pengertian Model Pembelajaran ... 8

b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 9

c. Model Pembelajaran Mencari Pasangan (make a match) ... 10

d. Karakteristik Model Pembelajaran Mencari Pasangan (make a match ... 11

e. Langkah-Langkah Kegiatan Model Pembelajaran Mencari Pasangan (make a match) ... 11

f. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Mencari Pasangan (make a match) ... 12

2. Kemampuan Menulis Pantun ... 13

a. Menulis pantun ... 13

b. Ciri-ciri pantun ... 14

c. Jenis-jenis pantun ... 17

(10)

v

B. Kerangka Konseptual ... 24

C. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

1. Lokasi penelitian ... 26

2. Waktu penelitian ... 26

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

1. Populasi Penelitian ... 26

2. Sampel Penelitian ... 27

C.Metode Penelitian ... 28

D.Desain Penelitian ... 29

E. Defenisi Operasional Penelitian ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 31

G.Jalannya Eksperimen ... 33

H.Organisasi Pengolahan Data ... 38

I. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A.Hasil Penelitian ... 43

1. Data Hasil Kemampuan Menulis Pantun Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make Match) ... 43

2. Data Hasil Kemampuan Menulis Pantun Sesudah Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif TipeMencari Pasangan (Make A Match) ... 47

3. Pengaruh Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe MencariPasanangan(Make A Match) ... 51

a. Uji persyaratan analisis data ... 51

1) Uji Normalitas ... 51

a) Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 51

b) Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 53

2) Uji Homogenitas ... 54

(11)

vi

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A.Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII MTs AL- Washliyah

Sei Kepayang Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 27

Tabel 3.2 jumlah Sampel yang Diteliti ... 28

Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design ... 29

Tabel 3.4 Aspek Penilaian menulis Pantun ... 31

Tabel 3.5 Rentang Skor kategori penilaian ... 33

Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design PengaruhModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencari Pasangan(Make A Match) Terhadap Kemampuan Menulis Pantun ... 34

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest... 44

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pre-Test ... 45

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-test ... 46

Tabel 4.4 Data Hasil Post-Test ... 47

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Post-Test ... 49

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Posttest ... 50

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pretest ... 52

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 63

Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) ... 65

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Pantun Pre-Test Dan Post-Tes ... 73

Lampiran 4 Lembar Jawaban Siswa Pre-Test Dan Post-Tes ... 74

Lampiran 5 Tabel L,Z,T,F ... 78

Lampiran 6 Hasil Test kemampuan siswa Pre-Test ... 83

Lampiran 7 Hasil Test kemampuan siswa Post-Test ... 85

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya penguasaan teori saja, tetapi yang paling penting adalah penguasaan aspek keterampilan berbahasa. Aspek keterampilan berbahasa mencakup empat hal, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Diantara keempat keterampilan berbahasa, keterampilan menulis keterampilan menulis merupakan keterampilan bahasa yang paling sulit dikuasai oleh seseorang. Tarigan (2005 : 40) menyatakan,

“Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif”.

Maka tidak mengherankan apabila banyak yang beranggapan bahwa menulis adalah kegiatan yang sulit karena penulis harus terampil dalam memanfaatkan struktur bahasa, dan kosa kata agar tulisannya menjadi pengungkapan gagasan dan pikiran yang baik.

(15)

2

disebut isi. Pantun adalah bentuk puisi lama yang tampak luarnya sederhana, tetapi sesungguhnya mencerminkan kecerdasan dan kreatifitas pembuatnya, karena pembuat pantun harus membuat sampiran dan isi yang keduanya sama sekali tidak berkaitan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sekolah yang akan diteliti yaitu MTs AL- Washliyah Sei. Kepayang, diperoleh keterangan dari Guru bahwa kegiatan pembelajaran menulis pantun pada kelas VII masih mengalami kendala karena masih ada nilai75 dan hanya sebatas KKM yang ditentukan dari sekolah. Hal ini juga didukung oleh Jurnal Korry (2009) dalam penelitiannya “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Pantun dengan Metode Estafet Writing di SMP Cendana Pekanbaru” menyatakan bahwa kemampuan siswa menulis pantun belum maksimal karena masih ada nilai siswa yang hanya sebatas KKM yaitu 70,06. Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran sebelumnya, salah satu penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan kurang menantang dan kurang menarik minat mereka dalam menulis pantun. Hal ini terlihat pada penelitian yang dilakukan oleh Pangestu (2010) Peningkatan Menulis Pantun Mengguankan Model Pembelajaran Kancing Gemericing pada Siswa Kelas VII SMP Jakarta Utara, yang mengemukakan bahwa rendahnya nilai siswa dalam menulis pantun disebabkan oleh pembelajaran yang diberikan guru kurang menarik dan bersifat konvensional, maka nilai yang diperoleh siswa hanya sebatas KKM yaitu 70

(16)

3

nilai rata-rata yang didapatkan siswa dalam kategiori cukup yaitu dengan nilai 56,06. Hal ini juga senada dengan Jurnal penelitian Diah Puspita Sari (2010) yang menyatakan bahwa kemampuan menulis pantun merupakan pembelajaran yang kurang diminati siswa SMP/MTs karena sistem pembelajaran yang monoton yang menyebabkan kemampuan menulis pantun di kalangan siswa menjadi rendah . pernyataan ini juga didukung oleh Cahyono (2011) bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran sastra, khususnya dalam menulis pantun belum maksimal karena masih terdapat nilai yaitu 70.06.

Berdasarkan hasil pengamatan awal Agustina (2013) di SMP Budi Utomo Binjai menunjukkan bahwa dalam menulis pantun masih sangat rendah. Menurutnya kemampuan menulis pantun siswa masih sangat rendah dan guru merasa kurang berhasil mengajar dengan gaya ceramah dan penugasan saja yang membuat siswa belum begitu mengerti dalam menulis pantun berdasarkan ciri-ciri pantun . akhirnya siswa hanya memperoleh nilai remedial yaitu 50,56 dan hanya sebatas KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70.

(17)

4

Kemudian ada kalanya dalam pembelajaran menulis pantun guru membentuk sebuah kelompok-kelompok diskusi, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat bertukar ide dan pikiran bersama teman kelompoknya.

Dalam hal ini model pembelajaran kreatif tipe mencari pasangan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menunjang kemampuan siswa dalam menulis pantun. Hal ini berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan dalam jurnal (2008) mengenai “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Mencari pasangan (make a match) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” , yang menunjukkan bahwa model pembelajaran mencari pasangan mampu meningkatkan hasil belajar siswa menjadi 80,73.

Model pembelajaran mencari pasangan adalah model pembelajaran yang berfokus pada kelompok-kelompok kecil dan menggunakan kartu-kartu. Dimana, kartu-kartu tersebut terdiri atas kartu jawaban dan kartu soal. Misalnya pada kartu

soal berisi penggalan sampiran yaitu kata “nangka dan berduri “ akan berjalan

mencari pasangannya yang sesuai dengan kartunya yaitu “menyangka dan arti”.

Karena ada unsur permainannya, siswa akan aktif dan teliti untuk berusaha mencari pasangan yang sesuai dengan kartu soal yang dipegangnya dalam suasana yang menyenangkan. Kemudian setelah mereka mendapatkan pasangannya, mereka akan berdiskusi tentang materi pantun dan akhirnya mereka akan membuat sebuah pantun dari kartu-kartu yang mereka dapat.

(18)

5

(make a match) Terhadap Kemampuan Menulis Pantun oleh siswa kelas VII AL- Washliyah Sei Kepayang Tahun pembelajaran 2015/2016..

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat didentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kemampuan menulis pantun siswa masih rendah 2. Kurangnya minat siswa dalam menulis pantun

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarikdan monoton C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat disimpulkan bahwa, banyak

siswa yang benar-benar belum mampu dalam menulis pantun karena model

pembelajaran yang digunakankurang menarik dan monoton, tidak variatif dan kurang

menarik perhatian siswa. Maka dari itu, penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada

penggunaan model dalam pembelajaran menulis pantun remaja. Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model kooperatif . Model kooperatif tipe

mencari pasangan ini diharapkan dapat memberikan pengaruh bagi kemampuan

menulis pantun siswa kelas VII MTs AL- Washliyah Sei. Kepayang Tahun Pembelajaran 2015/2016?

D.Rumusan Masalah

(19)

6

1. Bagaimanakah kemampuan menulis pantun sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan terhadap siswa kelas VII MTs AL_ Washliyah Sei. Kepayang tahun Pembelajaran 2015/2016

2. Bagaimanakah kemampuan menulis pantun sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan terhadap siswa kelas VII MTs AL_ Washliyah Sei. Kepayang tahun Pembelajaran 2015/2016

3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan terhadap kemampuan menulis pantun oleh siswa kelas VII MTs AL_ Washliyah Sei. Kepayang tahun Pembelajaran 2015/2016. E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis pantun siswa kelas VII MTs AL_ Washliyah Sei. Kepayang tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Kooperati tipe mencari pasangan (make a match)

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis pantun siswa kelas VII Mts AL- Washliyah Sei Kepayang Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match)

(20)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pengetahuan bahasa Indonesia, khususnya dalam hal pembelajaran menulis pantun ditingkat SMP/MTs.

2. Manfaat Praktis a) Bagi guru

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia dalam memilih model pembelajaran yang menarik dan membuat siswa aktif selama kegiatan belajar berlangsung.

b) Bagi siswa

Penelitian ini dapat memotivasi siswa dalam memberikan pengalaman proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis pantun dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik.

c) Bagi Peneliti

(21)

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kemampuan siswa menulis pantun sebelum menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) mempengaruhi rendahnya nilai. Hal itu terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada saat dilakukan pre test yakni 61,477 termasuk ke dalam kategori cukup.

2. Kemampuan siswa dalam menulis pantun sesudah menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (make a match) berpengaruh pada siswa menulis pantun. Hal itu terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada saat dilakukan post test yakni 81,45 kategori baik.

(22)

60

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis juga menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan ( make a match) terbukti mempunyai pengaruh yang baik sehingga model ini dapat menjadi alternative lain bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis pantun di sekolah.

(23)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. 2007. Kamu Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hendrikus, Wuwur Dori.2009. RETORIKA. Yogyakarta : Kanisius (Anggota IKAPI)

Joyee. Dalam Trianto 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovative Progresif. Jakarta: Kencana

Korry. 2009. Upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis pantun dengan metode Estafet Writing di SMP cendana Pekanbaru (Jurnal). PekanBaru.

Lie , Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ramadhan. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Mencari Pasangan (Make A Match) terhadap mata pelajaran bahasa indonesia.

Rusman . 2010. Model-model pembelajaran . jakarta. Rajawali Press.

Sugiarto. 2007. Mengenal Pantun dan Puisi lama . Yogyakarta: Pustaka Widyatama

Sugiarto. 2013. Cara mudah Menulis Pantun Puisi Cepren. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiono, 2013.Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R &D). Bandung : Alfabet

Sumiati. 2012. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mencari pasangan (Make A match ) terhadap Kemampuan Menulis pantun Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 3Medang Deras Kab. Batu Bara Tahun Pembelajaran 2011/2012 (Skripsi) .Medan : Universitas Negeri Medan Suprijono. Agus 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Belajar

(24)

62

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 2006. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Rizal, Yose. 2010. Pantun jenaka: kumpulan puisi anak negeri. Bandung :Pustaka Setia.

Referensi

Dokumen terkait

This indicates that the peak recorded by detector-4 at 14:33:05 hours is not related to any leakage in the exchanger but this peak is due the fact that detector-4 has seen

No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Administrasi 1 KAP.. Kumalahadi,Kuncara,Sugen g Pamudji

Pembelajaran berbasis kecerdasan emosional dan spiritual akan membuat peserta didik berinteraksi satu dengan lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik terhadap permasalahan yang

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu menganalisa mengenai sanksi bagi pelaku penyedia pekerja seks komersial terhadap semua golongan,

Pada penelitian selanjutnya, dapat digali lebih lanjut mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan rendahnya kadar serum seng dan Z-Score TB/U pada populasi anak usia

Manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat melakukan perhitungan untuk menentukan nilai kebutuhan air tanaman berdasarkan data iklim

Pengaruh kepercayaan Terhadap Niat Beli Kosmetik Maybelline Disurabaya variabel kepercayaan menjadi variabel kedua, berdasarkan uji t yang telah di lakukan oleh

Penyimpangan yang dilakukan oleh para mahasiswa dengan keikutsertaan mereka dalam permainan judi online, dapat terjadi karena terdapat sesuatu yang membuat mereka tertarik