pL
.r$z.
if
1:
TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT
PADA RUMPUT-RUMPUTAN
Ole h
DORlY
JURUSAN BIOlOGI
FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT
PADA RUMPUT-RUMPUTAN
Oleh: Dorly
Laporan Praktek Lapang
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Biologi
pada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
Judul: Teknik pengidentifikasian jamur karat pada rumput-rumputan
Nama: Dorly
Nim G 20. 0307
Menyetujui:
(Dr. Okky S. Dharmaputra)
Pembimbing pertama
(Drh. Ikin Mansjoer MSc.)
Ketua Jurusan Biologi
Tanggal lulus: 29 April 1989
(Dr. Mien A. Rifai)
Pembimbing kedua
(Dr. Ire Ratna S. Hadioetomo)
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis
panjatkan atas rahmat dan karuniaNya sehingga telah
sele-sai tersusun Laporan Praktek Lapang ini.
Laporan ini adalah hasil dari mengikuti kegiatan
pe-nelitian yang penulis lakukan selama Praktek Lapang di セᆳ
boratorium Genetika - IPB dan Herbarium Bogoriense -
Pus-litbang Biologi Bogor selama lebih kurang
It
bulan,ter-hitung mulai tanggal 17 Juni 1988 sampai dengan
30
Juli1988.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis
ucap-kan kepada Dr. Mien A. Rifai dan Dr. Okky S. Dharmaputra
yang telah banyak membimbing selama penelitian
berlang-sung. Penghargaan serupa disampaikan juga kepada semua
pihak yang telah membantu selama pelaksanaan Praktek
18-pang ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini
ma-sih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun teknik
penulis-annya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Walaupun demikian ada
sedikit harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi yang
memerlukannya.
Bogor, Agustus 1988
DAFrAR lSI
Ha1aman
DAFrAR GAMBAR
• •
• • •• •
• •• •
••
i i iPENDAHULUAN
•
• • ••
••
• • • •• •
1Latar Be1akang •
•
••
• ••
••
••
1Tujuan
• • •
• • • • • • • ••
• 1TATA CARA •
• •
••
• •• • •
•• •
2Pengumpu1an spesimen • • • • • •
•
• • 2Pengawetan spesimen •
•
• • ••
•• •
2Pemeriksaan spesimen • • •
•
• • • • • 3HASIL DAN PEMBAHASAN. •
•
• • ••
••
• • 5Gambaran umum tentang uredospora dan teliospora 5
Deskripsi uredospora dan teliospora • • • • 6
Perkecambahan spora • • • • • • •
•
• 8Identifikasi jamur karat pada rumput Swrobolus
sPP. • •
•
• • • • • • • • • • 9Klassi fikasi jamur karat. • • • • • • • 11
KESIMPULAN •
•
• • ••
• • • • • ••
13DAFrAR PUSTAKA. • • • • • • • • •
•
• • 14LAMPI RAN • • • • • • • • • • • • • 15
DAFrAR GAMBAR
Nomor Ha1aman
1. Uredospora. (a) Permukaan di1engkap1 dengan
dur1. (b) Lubang kecambah di daerah
ekuator. .X1000 • • • • • • • • 7
2. Tel1ospora. (a) Tel1ospora dengan dinding
dan tangka1 spora. (b) Tel1ospora
dengan bentuk bersudut dan permukaan
l1c1n. X1000 • • • • • • •
3.
Uredospora dengan tabung kecambah yangt1dak bersekat. X400 • • • •
4.
Tel1ospora dengan tabung kecambah yangbersekat. X1000. • • • • •
Lammran • • • • •
1. Rumput ウーッイッ「セャセウ@ spp. yang terserang jamur
karat. a Geja1a yang terserang
uredo-spora. (b) Geja1a yang terserang
te11o-ウーセイ。@ . • • . • . • . . • •
7
8
9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
damur karat telah umum dikenal sebagai penyebab
pe-nyakit karat ("rust diseasesll ) pada bermacam-macam ta-naman yang mempunyai arti ekonomi penting. Selain karat
pada serealia, diketahui pula penyakit karat pada
bebe-rapa tanaman lain yang kerugiannya cukup berarti seperti
karat pada kopi, kacang-kacangan, asparagus, tanaman
hi-as, dan lain-lain (Alexopoulos, 1952)
&amur karat juga menyerang tanaman gulma. Di pulau
Jawa rumput Sporobo1us spp. yang merupakan tanaman gulma
banyak dijumpai terserang jamur karat. Jamur ini umumnya
menyerang bagian daun. dari tanaman.
Proses pengenalan sebuah spesimen atau koleksi,
ha-rus menentukan secara tepat kelas, bangsa, suku, marga,
dan jenis. Kriteria yang dipakai biasanya karakter
mor-fo1ogi dari spesimen (Bisby, 1953).
Tuiuan
Tujuan dari penelitian selama praktek lapang adalah
latihan identifikasi jamur karat pada rumput dengan セᆳ
TATA CARA
Pengumpulan spesimen
Spesimen jamur karat yang menyerang rumput Sporobolus
spp. diperoleh dari beberapa lokasi di kota Bogor diantara-nya yaitu: lapangan rumput kampus IPB pusat Baranangsiangg
Rumah Sakit PMl, Herbarium Bogoriense-Puslitbang Biologi,
dan BIOTROP Tajur.
Alat yang dibawa dalam pengumpulan spesimen ini yaitu:
pisau lipat, lup, amplop, buku catatan, pensil, dan label.
Dicari rumput Sporobolus spp. di beberapa lokasi kota
Bogor yang terserang jamur karat. Hal ini ditandai dengan
adanya becak-becak yang berwarna coklat dan kelabu pada
permukaan daun. Daun yang terserang jamur karat dipotong
dengan pisau dimasukkan ke dalam amplop dan diberi label.
Dilakukan pencatatan dalam sebuah buku catatan semua
ke-terangan di lapang seperti warna jamur karat, habitat,
lokasi, tanggal koleksi dilakukan, sifat morfologi tanaman
inang, dan lain-lain.
Pengawetan spesimen
Perlengkapan yang diperlukan ialah koran-koran tua,
karton, dan penekan herbarium (press) dari kayu. Spesimen
diletakkan dalam lipatan koran. Lipatan koran disusun
menjadi sebuah susunan, di. antara dua lipatan koran
di-letakkan sehelai karton. Susunan tadi dijepit di antara
3
Kemudian susunan tersebut dikeringkan dalam panas matahari.
Kertas-kertas koran diganti dengan teratur agar
pengering-an lebih cepat. Spesimen ypengering-ang sudah kering dimasukkpengering-an ke
dalam amplop dan diberi label. €lontol] heI.'baIlii.un:'ada' juga:'
yang セエ・ュー・ゥ@ pada sehelai kertas khusus berukuran 29 x
43
em. Setiap helai kertas hanya berisi satu, nomor koleksi
saja dan diberi label. Pada label tertulis: nama
kolek-tor, hari atau tanggal pengumpulan, nomor koleksi, dan
catatan lapangan lain.
Pemeriksaan spesimen
Pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium
Gene-tika Jurusan Biologi FMIPA Institut Pertanian Bogor dan
Herbarium Bogoriense - Puslitbang Biologi Bogor.
Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan spesimen ini
yaitu: mikroskop binokuler, mikroskop cahaya, gelas obyek,
gelas penutup, mikrometer'okuler dan obyektif, jarum,
ge-las arloji, kertas saring, cawan petri, dan pipet tetes.
Penyiapan preparat basah: Jamur dicungkil dengan
ja-rum sambi 1 diamati di bawah mikroskop binokuler lalu
di1e-takkan pada gelas obyek untuk dibuat siapan preparat basah.
Setelah ditetesi dengan air kemudian ditutup dengan gelas
penutup. Di bawah mikroskop diamati bentuk, warna, lubang
kecambah, permukaan, serta dilakukan pengukuran panjang
dan lebar, serta tebal dinding spora.
Pengukuran spesimen jamur karat: Mikrometer okuler
di-4
tera terhadap mikrometer obyektif (pentas) yang sudah
me-miliki skala yang pasti (O,Ol.mm). Mikrometer obyektif
diletakkan pada pentas mikroskop dan diatur agar garis
per-tama skala mikrometer obyektif sama dengan garis skala
mi-krometer okuler. Dihitung banyaknya garis diantara dua
pasangan garis tadi sehingga faktor kalibrasi mikrometer
okuler diketahui. Faktor kalibrasi dihitung untuk
masing-masing perbesaran obyektif 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
Pengukuran panjang, lebar, dan tebal dinding spora
dilaku-kan beberapa kali ulangan.
Penggambaran preparat dibantu dengan menggunakan alat
kamera lusida.
Pengecambahan spora jamur karat: sーセイ。@ jamur karat
dicungkil dengan jarum sambil diamati di bawah mikroskop
binokuler. Kemudian sporanya diletakkan pada gelas arloji
yang telah ditetesi air. Gelas arloji diletakkan dalam
cawan petri yang dilapisi kertas saring yang lembab, lalu
cawan petri ditutup. Spora jamur ini dikecambahkan selama
satu sampai tiga hari. Selanjutnya spora yang telah
ber-kecambah dipipet dan diletakkan di atas gelas obyek kemudian
ditutup dengar gel as penutup. Di bawah mikroskop diamati
pL
.r$z.
if
1:
TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT
PADA RUMPUT-RUMPUTAN
Ole h
DORlY
JURUSAN BIOlOGI
FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT
PADA RUMPUT-RUMPUTAN
Oleh: Dorly
Laporan Praktek Lapang
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Biologi
pada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
Judul: Teknik pengidentifikasian jamur karat pada rumput-rumputan
Nama: Dorly
Nim G 20. 0307
Menyetujui:
(Dr. Okky S. Dharmaputra)
Pembimbing pertama
(Drh. Ikin Mansjoer MSc.)
Ketua Jurusan Biologi
Tanggal lulus: 29 April 1989
(Dr. Mien A. Rifai)
Pembimbing kedua
(Dr. Ire Ratna S. Hadioetomo)
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis
panjatkan atas rahmat dan karuniaNya sehingga telah
sele-sai tersusun Laporan Praktek Lapang ini.
Laporan ini adalah hasil dari mengikuti kegiatan
pe-nelitian yang penulis lakukan selama Praktek Lapang di セᆳ
boratorium Genetika - IPB dan Herbarium Bogoriense -
Pus-litbang Biologi Bogor selama lebih kurang
It
bulan,ter-hitung mulai tanggal 17 Juni 1988 sampai dengan
30
Juli1988.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis
ucap-kan kepada Dr. Mien A. Rifai dan Dr. Okky S. Dharmaputra
yang telah banyak membimbing selama penelitian
berlang-sung. Penghargaan serupa disampaikan juga kepada semua
pihak yang telah membantu selama pelaksanaan Praktek
18-pang ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini
ma-sih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun teknik
penulis-annya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Walaupun demikian ada
sedikit harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi yang
memerlukannya.
Bogor, Agustus 1988
DAFrAR lSI
Ha1aman
DAFrAR GAMBAR
• •
• • •• •
• •• •
••
i i iPENDAHULUAN
•
• • ••
••
• • • •• •
1Latar Be1akang •
•
••
• ••
••
••
1Tujuan
• • •
• • • • • • • ••
• 1TATA CARA •
• •
••
• •• • •
•• •
2Pengumpu1an spesimen • • • • • •
•
• • 2Pengawetan spesimen •
•
• • ••
•• •
2Pemeriksaan spesimen • • •
•
• • • • • 3HASIL DAN PEMBAHASAN. •
•
• • ••
••
• • 5Gambaran umum tentang uredospora dan teliospora 5
Deskripsi uredospora dan teliospora • • • • 6
Perkecambahan spora • • • • • • •
•
• 8Identifikasi jamur karat pada rumput Swrobolus
sPP. • •
•
• • • • • • • • • • 9Klassi fikasi jamur karat. • • • • • • • 11
KESIMPULAN •
•
• • ••
• • • • • ••
13DAFrAR PUSTAKA. • • • • • • • • •
•
• • 14LAMPI RAN • • • • • • • • • • • • • 15
DAFrAR GAMBAR
Nomor Ha1aman
1. Uredospora. (a) Permukaan di1engkap1 dengan
dur1. (b) Lubang kecambah di daerah
ekuator. .X1000 • • • • • • • • 7
2. Tel1ospora. (a) Tel1ospora dengan dinding
dan tangka1 spora. (b) Tel1ospora
dengan bentuk bersudut dan permukaan
l1c1n. X1000 • • • • • • •
3.
Uredospora dengan tabung kecambah yangt1dak bersekat. X400 • • • •
4.
Tel1ospora dengan tabung kecambah yangbersekat. X1000. • • • • •
Lammran • • • • •
1. Rumput ウーッイッ「セャセウ@ spp. yang terserang jamur
karat. a Geja1a yang terserang
uredo-spora. (b) Geja1a yang terserang
te11o-ウーセイ。@ . • • . • . • . . • •
7
8
9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
damur karat telah umum dikenal sebagai penyebab
pe-nyakit karat ("rust diseasesll ) pada bermacam-macam ta-naman yang mempunyai arti ekonomi penting. Selain karat
pada serealia, diketahui pula penyakit karat pada
bebe-rapa tanaman lain yang kerugiannya cukup berarti seperti
karat pada kopi, kacang-kacangan, asparagus, tanaman
hi-as, dan lain-lain (Alexopoulos, 1952)
&amur karat juga menyerang tanaman gulma. Di pulau
Jawa rumput Sporobo1us spp. yang merupakan tanaman gulma
banyak dijumpai terserang jamur karat. Jamur ini umumnya
menyerang bagian daun. dari tanaman.
Proses pengenalan sebuah spesimen atau koleksi,
ha-rus menentukan secara tepat kelas, bangsa, suku, marga,
dan jenis. Kriteria yang dipakai biasanya karakter
mor-fo1ogi dari spesimen (Bisby, 1953).
Tuiuan
Tujuan dari penelitian selama praktek lapang adalah
latihan identifikasi jamur karat pada rumput dengan セᆳ
TATA CARA
Pengumpulan spesimen
Spesimen jamur karat yang menyerang rumput Sporobolus
spp. diperoleh dari beberapa lokasi di kota Bogor diantara-nya yaitu: lapangan rumput kampus IPB pusat Baranangsiangg
Rumah Sakit PMl, Herbarium Bogoriense-Puslitbang Biologi,
dan BIOTROP Tajur.
Alat yang dibawa dalam pengumpulan spesimen ini yaitu:
pisau lipat, lup, amplop, buku catatan, pensil, dan label.
Dicari rumput Sporobolus spp. di beberapa lokasi kota
Bogor yang terserang jamur karat. Hal ini ditandai dengan
adanya becak-becak yang berwarna coklat dan kelabu pada
permukaan daun. Daun yang terserang jamur karat dipotong
dengan pisau dimasukkan ke dalam amplop dan diberi label.
Dilakukan pencatatan dalam sebuah buku catatan semua
ke-terangan di lapang seperti warna jamur karat, habitat,
lokasi, tanggal koleksi dilakukan, sifat morfologi tanaman
inang, dan lain-lain.
Pengawetan spesimen
Perlengkapan yang diperlukan ialah koran-koran tua,
karton, dan penekan herbarium (press) dari kayu. Spesimen
diletakkan dalam lipatan koran. Lipatan koran disusun
menjadi sebuah susunan, di. antara dua lipatan koran
di-letakkan sehelai karton. Susunan tadi dijepit di antara
3
Kemudian susunan tersebut dikeringkan dalam panas matahari.
Kertas-kertas koran diganti dengan teratur agar
pengering-an lebih cepat. Spesimen ypengering-ang sudah kering dimasukkpengering-an ke
dalam amplop dan diberi label. €lontol] heI.'baIlii.un:'ada' juga:'
yang セエ・ュー・ゥ@ pada sehelai kertas khusus berukuran 29 x
43
em. Setiap helai kertas hanya berisi satu, nomor koleksi
saja dan diberi label. Pada label tertulis: nama
kolek-tor, hari atau tanggal pengumpulan, nomor koleksi, dan
catatan lapangan lain.
Pemeriksaan spesimen
Pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium
Gene-tika Jurusan Biologi FMIPA Institut Pertanian Bogor dan
Herbarium Bogoriense - Puslitbang Biologi Bogor.
Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan spesimen ini
yaitu: mikroskop binokuler, mikroskop cahaya, gelas obyek,
gelas penutup, mikrometer'okuler dan obyektif, jarum,
ge-las arloji, kertas saring, cawan petri, dan pipet tetes.
Penyiapan preparat basah: Jamur dicungkil dengan
ja-rum sambi 1 diamati di bawah mikroskop binokuler lalu
di1e-takkan pada gelas obyek untuk dibuat siapan preparat basah.
Setelah ditetesi dengan air kemudian ditutup dengan gelas
penutup. Di bawah mikroskop diamati bentuk, warna, lubang
kecambah, permukaan, serta dilakukan pengukuran panjang
dan lebar, serta tebal dinding spora.
Pengukuran spesimen jamur karat: Mikrometer okuler
di-4
tera terhadap mikrometer obyektif (pentas) yang sudah
me-miliki skala yang pasti (O,Ol.mm). Mikrometer obyektif
diletakkan pada pentas mikroskop dan diatur agar garis
per-tama skala mikrometer obyektif sama dengan garis skala
mi-krometer okuler. Dihitung banyaknya garis diantara dua
pasangan garis tadi sehingga faktor kalibrasi mikrometer
okuler diketahui. Faktor kalibrasi dihitung untuk
masing-masing perbesaran obyektif 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
Pengukuran panjang, lebar, dan tebal dinding spora
dilaku-kan beberapa kali ulangan.
Penggambaran preparat dibantu dengan menggunakan alat
kamera lusida.
Pengecambahan spora jamur karat: sーセイ。@ jamur karat
dicungkil dengan jarum sambil diamati di bawah mikroskop
binokuler. Kemudian sporanya diletakkan pada gelas arloji
yang telah ditetesi air. Gelas arloji diletakkan dalam
cawan petri yang dilapisi kertas saring yang lembab, lalu
cawan petri ditutup. Spora jamur ini dikecambahkan selama
satu sampai tiga hari. Selanjutnya spora yang telah
ber-kecambah dipipet dan diletakkan di atas gelas obyek kemudian
ditutup dengar gel as penutup. Di bawah mikroskop diamati