• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik pengidentifikasian jamur karat pada rumput-rumputan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Teknik pengidentifikasian jamur karat pada rumput-rumputan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

pL

.r$z.

if

1:

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT

PADA RUMPUT-RUMPUTAN

Ole h

DORlY

JURUSAN BIOlOGI

FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT

PADA RUMPUT-RUMPUTAN

Oleh: Dorly

Laporan Praktek Lapang

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Biologi

pada

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

Judul: Teknik pengidentifikasian jamur karat pada rumput-rumputan

Nama: Dorly

Nim G 20. 0307

Menyetujui:

(Dr. Okky S. Dharmaputra)

Pembimbing pertama

(Drh. Ikin Mansjoer MSc.)

Ketua Jurusan Biologi

Tanggal lulus: 29 April 1989

(Dr. Mien A. Rifai)

Pembimbing kedua

(Dr. Ire Ratna S. Hadioetomo)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis

panjatkan atas rahmat dan karuniaNya sehingga telah

sele-sai tersusun Laporan Praktek Lapang ini.

Laporan ini adalah hasil dari mengikuti kegiatan

pe-nelitian yang penulis lakukan selama Praktek Lapang di セᆳ

boratorium Genetika - IPB dan Herbarium Bogoriense -

Pus-litbang Biologi Bogor selama lebih kurang

It

bulan,

ter-hitung mulai tanggal 17 Juni 1988 sampai dengan

30

Juli

1988.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis

ucap-kan kepada Dr. Mien A. Rifai dan Dr. Okky S. Dharmaputra

yang telah banyak membimbing selama penelitian

berlang-sung. Penghargaan serupa disampaikan juga kepada semua

pihak yang telah membantu selama pelaksanaan Praktek

18-pang ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini

ma-sih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun teknik

penulis-annya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Walaupun demikian ada

sedikit harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi yang

memerlukannya.

Bogor, Agustus 1988

(5)

DAFrAR lSI

Ha1aman

DAFrAR GAMBAR

• •

• •

• •

i i i

PENDAHULUAN

• •

1

Latar Be1akang

1

Tujuan

• • •

1

TATA CARA

• •

• • •

• •

2

Pengumpu1an spesimen

2

Pengawetan spesimen

• •

2

Pemeriksaan spesimen

3

HASIL DAN PEMBAHASAN.

5

Gambaran umum tentang uredospora dan teliospora 5

Deskripsi uredospora dan teliospora • • 6

Perkecambahan spora

8

Identifikasi jamur karat pada rumput Swrobolus

sPP.

• • • • • • • • • • 9

Klassi fikasi jamur karat. 11

KESIMPULAN •

13

DAFrAR PUSTAKA.

14

LAMPI RAN 15

(6)

DAFrAR GAMBAR

Nomor Ha1aman

1. Uredospora. (a) Permukaan di1engkap1 dengan

dur1. (b) Lubang kecambah di daerah

ekuator. .X1000 • • • • • • • • 7

2. Tel1ospora. (a) Tel1ospora dengan dinding

dan tangka1 spora. (b) Tel1ospora

dengan bentuk bersudut dan permukaan

l1c1n. X1000 • • • • • • •

3.

Uredospora dengan tabung kecambah yang

t1dak bersekat. X400 • • • •

4.

Tel1ospora dengan tabung kecambah yang

bersekat. X1000. • • • • •

Lammran • • • • •

1. Rumput ウーッイッ「セャセウ@ spp. yang terserang jamur

karat. a Geja1a yang terserang

uredo-spora. (b) Geja1a yang terserang

te11o-ウーセイ。@ . . . . .

7

8

9

(7)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

damur karat telah umum dikenal sebagai penyebab

pe-nyakit karat ("rust diseasesll ) pada bermacam-macam ta-naman yang mempunyai arti ekonomi penting. Selain karat

pada serealia, diketahui pula penyakit karat pada

bebe-rapa tanaman lain yang kerugiannya cukup berarti seperti

karat pada kopi, kacang-kacangan, asparagus, tanaman

hi-as, dan lain-lain (Alexopoulos, 1952)

&amur karat juga menyerang tanaman gulma. Di pulau

Jawa rumput Sporobo1us spp. yang merupakan tanaman gulma

banyak dijumpai terserang jamur karat. Jamur ini umumnya

menyerang bagian daun. dari tanaman.

Proses pengenalan sebuah spesimen atau koleksi,

ha-rus menentukan secara tepat kelas, bangsa, suku, marga,

dan jenis. Kriteria yang dipakai biasanya karakter

mor-fo1ogi dari spesimen (Bisby, 1953).

Tuiuan

Tujuan dari penelitian selama praktek lapang adalah

latihan identifikasi jamur karat pada rumput dengan セᆳ

(8)

TATA CARA

Pengumpulan spesimen

Spesimen jamur karat yang menyerang rumput Sporobolus

spp. diperoleh dari beberapa lokasi di kota Bogor diantara-nya yaitu: lapangan rumput kampus IPB pusat Baranangsiangg

Rumah Sakit PMl, Herbarium Bogoriense-Puslitbang Biologi,

dan BIOTROP Tajur.

Alat yang dibawa dalam pengumpulan spesimen ini yaitu:

pisau lipat, lup, amplop, buku catatan, pensil, dan label.

Dicari rumput Sporobolus spp. di beberapa lokasi kota

Bogor yang terserang jamur karat. Hal ini ditandai dengan

adanya becak-becak yang berwarna coklat dan kelabu pada

permukaan daun. Daun yang terserang jamur karat dipotong

dengan pisau dimasukkan ke dalam amplop dan diberi label.

Dilakukan pencatatan dalam sebuah buku catatan semua

ke-terangan di lapang seperti warna jamur karat, habitat,

lokasi, tanggal koleksi dilakukan, sifat morfologi tanaman

inang, dan lain-lain.

Pengawetan spesimen

Perlengkapan yang diperlukan ialah koran-koran tua,

karton, dan penekan herbarium (press) dari kayu. Spesimen

diletakkan dalam lipatan koran. Lipatan koran disusun

menjadi sebuah susunan, di. antara dua lipatan koran

di-letakkan sehelai karton. Susunan tadi dijepit di antara

(9)

3

Kemudian susunan tersebut dikeringkan dalam panas matahari.

Kertas-kertas koran diganti dengan teratur agar

pengering-an lebih cepat. Spesimen ypengering-ang sudah kering dimasukkpengering-an ke

dalam amplop dan diberi label. €lontol] heI.'baIlii.un:'ada' juga:'

yang セエ・ュー・ゥ@ pada sehelai kertas khusus berukuran 29 x

43

em. Setiap helai kertas hanya berisi satu, nomor koleksi

saja dan diberi label. Pada label tertulis: nama

kolek-tor, hari atau tanggal pengumpulan, nomor koleksi, dan

catatan lapangan lain.

Pemeriksaan spesimen

Pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium

Gene-tika Jurusan Biologi FMIPA Institut Pertanian Bogor dan

Herbarium Bogoriense - Puslitbang Biologi Bogor.

Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan spesimen ini

yaitu: mikroskop binokuler, mikroskop cahaya, gelas obyek,

gelas penutup, mikrometer'okuler dan obyektif, jarum,

ge-las arloji, kertas saring, cawan petri, dan pipet tetes.

Penyiapan preparat basah: Jamur dicungkil dengan

ja-rum sambi 1 diamati di bawah mikroskop binokuler lalu

di1e-takkan pada gelas obyek untuk dibuat siapan preparat basah.

Setelah ditetesi dengan air kemudian ditutup dengan gelas

penutup. Di bawah mikroskop diamati bentuk, warna, lubang

kecambah, permukaan, serta dilakukan pengukuran panjang

dan lebar, serta tebal dinding spora.

Pengukuran spesimen jamur karat: Mikrometer okuler

(10)

di-4

tera terhadap mikrometer obyektif (pentas) yang sudah

me-miliki skala yang pasti (O,Ol.mm). Mikrometer obyektif

diletakkan pada pentas mikroskop dan diatur agar garis

per-tama skala mikrometer obyektif sama dengan garis skala

mi-krometer okuler. Dihitung banyaknya garis diantara dua

pasangan garis tadi sehingga faktor kalibrasi mikrometer

okuler diketahui. Faktor kalibrasi dihitung untuk

masing-masing perbesaran obyektif 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.

Pengukuran panjang, lebar, dan tebal dinding spora

dilaku-kan beberapa kali ulangan.

Penggambaran preparat dibantu dengan menggunakan alat

kamera lusida.

Pengecambahan spora jamur karat: sーセイ。@ jamur karat

dicungkil dengan jarum sambil diamati di bawah mikroskop

binokuler. Kemudian sporanya diletakkan pada gelas arloji

yang telah ditetesi air. Gelas arloji diletakkan dalam

cawan petri yang dilapisi kertas saring yang lembab, lalu

cawan petri ditutup. Spora jamur ini dikecambahkan selama

satu sampai tiga hari. Selanjutnya spora yang telah

ber-kecambah dipipet dan diletakkan di atas gelas obyek kemudian

ditutup dengar gel as penutup. Di bawah mikroskop diamati

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

pL

.r$z.

if

1:

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT

PADA RUMPUT-RUMPUTAN

Ole h

DORlY

JURUSAN BIOlOGI

FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(23)

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT

PADA RUMPUT-RUMPUTAN

Oleh: Dorly

Laporan Praktek Lapang

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Biologi

pada

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(24)

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

Judul: Teknik pengidentifikasian jamur karat pada rumput-rumputan

Nama: Dorly

Nim G 20. 0307

Menyetujui:

(Dr. Okky S. Dharmaputra)

Pembimbing pertama

(Drh. Ikin Mansjoer MSc.)

Ketua Jurusan Biologi

Tanggal lulus: 29 April 1989

(Dr. Mien A. Rifai)

Pembimbing kedua

(Dr. Ire Ratna S. Hadioetomo)

(25)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis

panjatkan atas rahmat dan karuniaNya sehingga telah

sele-sai tersusun Laporan Praktek Lapang ini.

Laporan ini adalah hasil dari mengikuti kegiatan

pe-nelitian yang penulis lakukan selama Praktek Lapang di セᆳ

boratorium Genetika - IPB dan Herbarium Bogoriense -

Pus-litbang Biologi Bogor selama lebih kurang

It

bulan,

ter-hitung mulai tanggal 17 Juni 1988 sampai dengan

30

Juli

1988.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis

ucap-kan kepada Dr. Mien A. Rifai dan Dr. Okky S. Dharmaputra

yang telah banyak membimbing selama penelitian

berlang-sung. Penghargaan serupa disampaikan juga kepada semua

pihak yang telah membantu selama pelaksanaan Praktek

18-pang ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini

ma-sih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun teknik

penulis-annya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Walaupun demikian ada

sedikit harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi yang

memerlukannya.

Bogor, Agustus 1988

(26)

DAFrAR lSI

Ha1aman

DAFrAR GAMBAR

• •

• •

• •

i i i

PENDAHULUAN

• •

1

Latar Be1akang

1

Tujuan

• • •

1

TATA CARA

• •

• • •

• •

2

Pengumpu1an spesimen

2

Pengawetan spesimen

• •

2

Pemeriksaan spesimen

3

HASIL DAN PEMBAHASAN.

5

Gambaran umum tentang uredospora dan teliospora 5

Deskripsi uredospora dan teliospora • • 6

Perkecambahan spora

8

Identifikasi jamur karat pada rumput Swrobolus

sPP.

• • • • • • • • • • 9

Klassi fikasi jamur karat. 11

KESIMPULAN •

13

DAFrAR PUSTAKA.

14

LAMPI RAN 15

(27)

DAFrAR GAMBAR

Nomor Ha1aman

1. Uredospora. (a) Permukaan di1engkap1 dengan

dur1. (b) Lubang kecambah di daerah

ekuator. .X1000 • • • • • • • • 7

2. Tel1ospora. (a) Tel1ospora dengan dinding

dan tangka1 spora. (b) Tel1ospora

dengan bentuk bersudut dan permukaan

l1c1n. X1000 • • • • • • •

3.

Uredospora dengan tabung kecambah yang

t1dak bersekat. X400 • • • •

4.

Tel1ospora dengan tabung kecambah yang

bersekat. X1000. • • • • •

Lammran • • • • •

1. Rumput ウーッイッ「セャセウ@ spp. yang terserang jamur

karat. a Geja1a yang terserang

uredo-spora. (b) Geja1a yang terserang

te11o-ウーセイ。@ . . . . .

7

8

9

(28)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

damur karat telah umum dikenal sebagai penyebab

pe-nyakit karat ("rust diseasesll ) pada bermacam-macam ta-naman yang mempunyai arti ekonomi penting. Selain karat

pada serealia, diketahui pula penyakit karat pada

bebe-rapa tanaman lain yang kerugiannya cukup berarti seperti

karat pada kopi, kacang-kacangan, asparagus, tanaman

hi-as, dan lain-lain (Alexopoulos, 1952)

&amur karat juga menyerang tanaman gulma. Di pulau

Jawa rumput Sporobo1us spp. yang merupakan tanaman gulma

banyak dijumpai terserang jamur karat. Jamur ini umumnya

menyerang bagian daun. dari tanaman.

Proses pengenalan sebuah spesimen atau koleksi,

ha-rus menentukan secara tepat kelas, bangsa, suku, marga,

dan jenis. Kriteria yang dipakai biasanya karakter

mor-fo1ogi dari spesimen (Bisby, 1953).

Tuiuan

Tujuan dari penelitian selama praktek lapang adalah

latihan identifikasi jamur karat pada rumput dengan セᆳ

(29)

TATA CARA

Pengumpulan spesimen

Spesimen jamur karat yang menyerang rumput Sporobolus

spp. diperoleh dari beberapa lokasi di kota Bogor diantara-nya yaitu: lapangan rumput kampus IPB pusat Baranangsiangg

Rumah Sakit PMl, Herbarium Bogoriense-Puslitbang Biologi,

dan BIOTROP Tajur.

Alat yang dibawa dalam pengumpulan spesimen ini yaitu:

pisau lipat, lup, amplop, buku catatan, pensil, dan label.

Dicari rumput Sporobolus spp. di beberapa lokasi kota

Bogor yang terserang jamur karat. Hal ini ditandai dengan

adanya becak-becak yang berwarna coklat dan kelabu pada

permukaan daun. Daun yang terserang jamur karat dipotong

dengan pisau dimasukkan ke dalam amplop dan diberi label.

Dilakukan pencatatan dalam sebuah buku catatan semua

ke-terangan di lapang seperti warna jamur karat, habitat,

lokasi, tanggal koleksi dilakukan, sifat morfologi tanaman

inang, dan lain-lain.

Pengawetan spesimen

Perlengkapan yang diperlukan ialah koran-koran tua,

karton, dan penekan herbarium (press) dari kayu. Spesimen

diletakkan dalam lipatan koran. Lipatan koran disusun

menjadi sebuah susunan, di. antara dua lipatan koran

di-letakkan sehelai karton. Susunan tadi dijepit di antara

(30)

3

Kemudian susunan tersebut dikeringkan dalam panas matahari.

Kertas-kertas koran diganti dengan teratur agar

pengering-an lebih cepat. Spesimen ypengering-ang sudah kering dimasukkpengering-an ke

dalam amplop dan diberi label. €lontol] heI.'baIlii.un:'ada' juga:'

yang セエ・ュー・ゥ@ pada sehelai kertas khusus berukuran 29 x

43

em. Setiap helai kertas hanya berisi satu, nomor koleksi

saja dan diberi label. Pada label tertulis: nama

kolek-tor, hari atau tanggal pengumpulan, nomor koleksi, dan

catatan lapangan lain.

Pemeriksaan spesimen

Pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium

Gene-tika Jurusan Biologi FMIPA Institut Pertanian Bogor dan

Herbarium Bogoriense - Puslitbang Biologi Bogor.

Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan spesimen ini

yaitu: mikroskop binokuler, mikroskop cahaya, gelas obyek,

gelas penutup, mikrometer'okuler dan obyektif, jarum,

ge-las arloji, kertas saring, cawan petri, dan pipet tetes.

Penyiapan preparat basah: Jamur dicungkil dengan

ja-rum sambi 1 diamati di bawah mikroskop binokuler lalu

di1e-takkan pada gelas obyek untuk dibuat siapan preparat basah.

Setelah ditetesi dengan air kemudian ditutup dengan gelas

penutup. Di bawah mikroskop diamati bentuk, warna, lubang

kecambah, permukaan, serta dilakukan pengukuran panjang

dan lebar, serta tebal dinding spora.

Pengukuran spesimen jamur karat: Mikrometer okuler

(31)

di-4

tera terhadap mikrometer obyektif (pentas) yang sudah

me-miliki skala yang pasti (O,Ol.mm). Mikrometer obyektif

diletakkan pada pentas mikroskop dan diatur agar garis

per-tama skala mikrometer obyektif sama dengan garis skala

mi-krometer okuler. Dihitung banyaknya garis diantara dua

pasangan garis tadi sehingga faktor kalibrasi mikrometer

okuler diketahui. Faktor kalibrasi dihitung untuk

masing-masing perbesaran obyektif 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.

Pengukuran panjang, lebar, dan tebal dinding spora

dilaku-kan beberapa kali ulangan.

Penggambaran preparat dibantu dengan menggunakan alat

kamera lusida.

Pengecambahan spora jamur karat: sーセイ。@ jamur karat

dicungkil dengan jarum sambil diamati di bawah mikroskop

binokuler. Kemudian sporanya diletakkan pada gelas arloji

yang telah ditetesi air. Gelas arloji diletakkan dalam

cawan petri yang dilapisi kertas saring yang lembab, lalu

cawan petri ditutup. Spora jamur ini dikecambahkan selama

satu sampai tiga hari. Selanjutnya spora yang telah

ber-kecambah dipipet dan diletakkan di atas gelas obyek kemudian

ditutup dengar gel as penutup. Di bawah mikroskop diamati

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan yang telah diterapkan oleh baitul maal pada BMT BIF. Jika terjadi kesulitan pada warga penerima dana ZISWAF untuk. mengembalikan dana pokoknya, pihak BMT

Analisa DPPH bertujuan untuk mengetahui banyaknya jumlah antioksidan yang terdapat pada ekstrak, yang dapat mengurangi senyawa radikal bebas hingga 50% dari

Bagi pemohon yang dijatuhi pidana mati, grasi merupakan persoalan hidup dan mati. Melalui pemberian grasi, mungkin saja seseorang yang dijatuhi pidana mati dapat

1) Kualifikasi dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang tugas. Di lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai

Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang

Pada tahap lanjutan, mahasiswa dapat menguraikan beberapa prinsip proses belajar sehubungan dengan peralihan paradigma pelatihan menjadi organisasi belajar yang

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Pendapatan Petani di Desa Paselloreng Kecamatan Gilireng kabupaten Wajo adalah benar

Oleh karena itu para hadirin hadirot, mari kita perhatikan dengan sungguh-sungguh agar Mujahadah Kubro yang akan datang lebih sukses, lebih diridloi Alloh wa!. Rosulihi,