• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kandungan Timah Hitam (Pb) pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kandungan Timah Hitam (Pb) pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea)"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

KANDUNGAN

TIMAH

]HITAM

(Pb)

PADA SPiYURAN

BMAM

(Amaranthus tricolor),

KANGKUNG

AIR

(Ipomoea aqmica Forsk)

DAN

SAW HUAU

(Brarsica juncea)

Oleh:

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

FAKLnTAS PERTTANIAN

(2)

RINGKASAN

SRI JUWITA (A 26.1349). Kandungan Timah Hitam (Pb)

Pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air

(Ipomoea aquatica Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea)

.

(Di bawah bimbingan Ali Khomsan dan A s e p Rustiawan).

Pengembangan industri, disamping membawa dampak positif dengan akselerasi ekonominya juga dapat membawa dampak negatif karena pencemaran limbahnya yang sering menimbulkan banyak permasalahan. Di daerah Jakarta Timur, banyak terdapat industri yang membuang limbahnya ke per-

airan (sungai)

.

Bersamaan dengan peningkatan industri

tersebut, di daerah ini juga banyak dijumpai petani sa- yuran yang menggunakan air sungai tercemar untuk menyirami sayuran. Penggunaan air sungai yang tercemar oleh logam berat terutama timah hitam (Pb) akan menyebabkan pening- katan timah hitam dalam jaringan tanaman sayuran. Sayuran yang tercemar apabila dikonsumsi maka timah hitam yang terdapat di dalamnya akan ikut terkonsumsi pula dan ini akan membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan timah hitam (Pb) pada bagian yang dapat dimakan dari

sayuran daun (bayam, kangkung air dan sawi hijau) yang

ditanam di daerah industri. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap tanaman sayuran bayam, kangkung air dan sawi hijau yang diambil dari lokasi penanaman di Jakarta Timur yang meliputi daerah Pulo Mas dan Pulo Gadung

.

Lokasi pembanding yaitu lokasi di daerah bukan indus- tri yang meliputi daerah Semplak Bogor dan Cipanas Cian- jur. Sayuran bayam diambil dari daerah Pulo Mas dan Semplak, sayuran kangkung air diambil dari daerah Pulo Gadung dan Semplak, sayuran sawi hijau diambil dari daerah Pulo Mas dan Cipanas. Penentuan lokasi ini di samping mempertimbangkan aspek pencemaran juga aspek ketersediaan

sayurannya.

Dari lokasi yang ditentukan secara purposif dipilih secara acak satu petak kebun, lalu diambil 10 sampel kira-

kira sebanyak 2 Kg dan tanahnya kira-kira sebanyak 2 Kg.

Pengambilan tanah dilakukan dari tanah permukaan hingga

kedalaman t10 cm. Pengambilan air dari sumber air pada

bagian saluran yang dibuat petani untuk mengairi tanaman- nya. Keseluruhan bahan-bahan tersebut diekstraksi dan diukur kandungan timah hitamnya. Khusus untuk tanah diukur juga pH-nya.

(3)

Hasil analisis kandungan timah hitam (Pb) sayuran di

daerah industri yang meliputi bayam sebesar 4,54 ppm,

kangkung sebesar 7,32 ppm, sawi hijau sebesar 3,48 pprn dan sayuran di daerah bukan industri yang meliputi bayam

sebesar 2,22 ppm, kangkung sebesar 2,52 ppm, sawi hijau

sebesar 3,58 ppm. Melalui uji t diketahui adanya perbe-

daan yang sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata kan- dungan Pb bayam di daerah industri dengan bayam di daerah bukan industri, Pb kangkung di daerah industri dengan kangkung di daerah bukan industri, sedangkan kandungan Pb pada sawi di daerah industri dengan sawi di daerah bukan industri tidak berbeda nyata.

Rata-rata kandungan timah hitam tanah bayam di daerah industri sebesar 60 ppm, tanah sawi di daerah bukan indus- tri sebesar 27 ppm, tanah kangkung di daerah industri se- besar 43 ppm, tanah kangkung di daerah bukan industri se- besar 25 ppm, tanah sawi di daerah industri sebesar 59 pprn dan tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 39 ppm. Dari hasil uji t terlihat perbedaan yang sangat nyata (ps

0,Ol) pada rata-rata kandungan Pb tanah antara lokasi da- erah industri dengan daerah bukan industri. Berdasarkan hasil uji regresi antara kandungan Pb tanah dengan Pb tanaman diperoleh nilai r= 0,25 dan p= 0,05. Hal ini

' menunjukkan ada hubungan atau pengaruh nyata kandungan Pb

tanah terhadap Pb tanaman.

Hasil pengukuran kandungan timah hitam (Pb) pada air

kangkung di daerah industri sebesar O , 1 1 pprn dan pada sawi

dan bayam di daerah industri sebesar 0,26 ppm. Kandungan timah hitam pada air di daerah bukan industri tidak terde- teksi berdasarkan pembacaan dari signal absorbans terendah

AAS sebesar 0,0001.

Hasil pengukuran pH tanah berdasarkan lokasi penanam- an sayuran didapatkan nilai 5,5 pada tanah bayam di daerah

industri; 5,4 pada tanah bayam di daerah bukan industri;

5,O pada tanah kangkung di daerah industri; 5,4 pada tanah

kangkung di daerah bukan industri; 6,l pada tanah sawi di

daerah industri dan 3,9 pada tanah sawi di daerah bukan

industri. Berdasarkan uji regresi nilai pH terhadap nilai Pb sayuran didapatkan adanya hubungan berbanding terbalik antara pH tanah dengan Pb sayuran, kecuali pada sayuran sawi di daerah bukan industri. Hasil uji menunjukkan juga bahwa ada pengaruh sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata pH tanah dengan Pb sayuran bayam di daerah industri, kang- kung di daerah industri, kangkung di daerah bukan indus- tri, sawi di daerah industri; pengaruh nyata (p= 0,04) pada sayuran bayam di daerah industri; pengaruh tidak nyata (p= 0,36) pada sayuran sawi di daerah bukan indus- tri.

Jika mengacu nilai AD1 (Acceptable Daily Intake)

(4)

bayam daerah bukan industri sebesar 194 gram, untuk kang- kung daerah industri sebesar 59 gram, untuk kangkung

(5)

KANDUNGAN TIMAH HITAM PADA SAYURAN BAYAM

(Amaranthns tricolor.), KANGKUNG AIR (Ipomoea aquaticn Forsk)

DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sariana Pertanian Dada Fakultas Pertanian -

Institut ~ e r t a n i a n Bogor

Oleh

SRI JUWITA

A . 2 6 1 3 4 9

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN UOGOR

(6)

Judul : KANDUNGAN TIMAH HITAM (Pb) PADA SAYURAN BAYAM ( A m a r a n thus tricolor) , KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Porsk) DAN SAW1

HIJAU (Brassica juncea)

Nama Mahasiswa : SRI JUWITA

Nomor Pokok : A 26.1349

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. NIP. 131404218

Dosen Pembimbing I1

drh

.

~ s Rust e iawan, M ~

.

S

.

NIP. 131803650
(7)

RIWAYAT HIDW

Penulis dilahirkan di Dumai, Riau, pada tanggal 21

Mei 1970. Penulis adalah anak pertama dari empat bersau-

dara dari keluarga Bapak H. Baidhowi dan Ibu H. Murni.

Pendidikan SD ditempuh oleh penulis dari tahun 1977

hingga tahun 1983 di SDN I Cikupa, Tangerang. Pada tahun

1983, penulis melanjutkan sekolah di SMPN I Cikupa, Ta-

ngerang hingga tahun 1986. Pada tahun yang sama, penulis

kemudian melanjutkan sekolah di SMAN I Balaraja, Tangerang

dan lulus pada tahun 1989.

Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB pada tahun

1989 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).. Tahun

1990, penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber-

daya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB. Penulis pernah

menjadi asisten muda tidak tetap untuk mata ajaran Peng-

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini

.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. dan drh. Asep

Rustiawan, M.S. yang'telah banyak membimbing dan memberi

pengarahan. selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada Dr. Ir.

Sudjana Sibarani, M.Sc. sebagai dosen pembahas dalam

seminar dan dosen penguji dalam ujian skripsi.

Selanjutnya juga diucapkan terima kasih kepada para

petani di lokasi penelitian, para staf laboran di labora-

torium Kimia Gizi, AP4 dan Laboratorium Terpadu Kimia

Analitik IPB atas bantuannya.

Kepada Mama dan Papa tercinta dengan rasa hormat

penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, jerih

payah dan doa untuk keberhasilan penulis. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Dik Eti, Lina dan Ari

tersayang yang telah memberikan doa dan semangat kepada

penulis. Kepada Ukhti Winda, Akhwati di Al-Izzah dan Afra

serta pihak-pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah

SWT memberikan balasan yang lebih baik dan selalu akan

(9)

DAFTAR

IS1

Hal aman

. . .

DAFTAR TABEL vii

. . .

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHUL UAN

. . .

1

Latar belakang

. . .

1

Tujuan Penelitian

. . .

5

Hipotesis

. . .

5

. . .

Kegunaan Penelitian 6 TINJAUAN PUSTAKA

. . .

7

Pencemaran Air Sungai

. . .

7

Pencemaran Timah Hitam (Pb) pada Limbah Indus- tri

. . .

9

penyerapan' Unsur-unsur Hara Oleh Tanaman

. . .

10

Penyerapan Timah Hitam (Pb) pada Tanah dan Tanaman

. . .

13

Pencemaran Timah Hitam (Pb) dari Udara

. . .

16

Sifat Fisika dan Kimia Timah Hitam (Pb)

. . .

18

Konsumsi dan Dampak Timah Hitam Bagi Kesehatan manusia

. . .

19

Botani Sayuran Bayam. Kangkung Air dan Sawi

. .

Hljau

. . .

22

BAKAN DAN METODE

. . .

26

Tempat dan Waktu Penelitian

. . .

26

Bahan dan Alat

. . .

26

Metode Penentuan Contoh

. . .

27
(10)

Analisis Laboratorium

. . .

29

Pengolahan dan Analisis Data

. . .

32

HASIL DAN PEMBAHAS AN

. . .

33

Hasil

. . .

33

Pembahasan

. . .

41

KESIMPULAN DAN SARAN

. . .

49

Kesimpulan

. . .

49
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

KANDUNGAN

TIMAH

]HITAM

(Pb)

PADA SPiYURAN

BMAM

(Amaranthus tricolor),

KANGKUNG

AIR

(Ipomoea aqmica Forsk)

DAN

SAW HUAU

(Brarsica juncea)

Oleh:

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

FAKLnTAS PERTTANIAN

(72)

RINGKASAN

SRI JUWITA (A 26.1349). Kandungan Timah Hitam (Pb)

Pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air

(Ipomoea aquatica Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea)

.

(Di bawah bimbingan Ali Khomsan dan A s e p Rustiawan).

Pengembangan industri, disamping membawa dampak positif dengan akselerasi ekonominya juga dapat membawa dampak negatif karena pencemaran limbahnya yang sering menimbulkan banyak permasalahan. Di daerah Jakarta Timur, banyak terdapat industri yang membuang limbahnya ke per-

airan (sungai)

.

Bersamaan dengan peningkatan industri

tersebut, di daerah ini juga banyak dijumpai petani sa- yuran yang menggunakan air sungai tercemar untuk menyirami sayuran. Penggunaan air sungai yang tercemar oleh logam berat terutama timah hitam (Pb) akan menyebabkan pening- katan timah hitam dalam jaringan tanaman sayuran. Sayuran yang tercemar apabila dikonsumsi maka timah hitam yang terdapat di dalamnya akan ikut terkonsumsi pula dan ini akan membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan timah hitam (Pb) pada bagian yang dapat dimakan dari

sayuran daun (bayam, kangkung air dan sawi hijau) yang

ditanam di daerah industri. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap tanaman sayuran bayam, kangkung air dan sawi hijau yang diambil dari lokasi penanaman di Jakarta Timur yang meliputi daerah Pulo Mas dan Pulo Gadung

.

Lokasi pembanding yaitu lokasi di daerah bukan indus- tri yang meliputi daerah Semplak Bogor dan Cipanas Cian- jur. Sayuran bayam diambil dari daerah Pulo Mas dan Semplak, sayuran kangkung air diambil dari daerah Pulo Gadung dan Semplak, sayuran sawi hijau diambil dari daerah Pulo Mas dan Cipanas. Penentuan lokasi ini di samping mempertimbangkan aspek pencemaran juga aspek ketersediaan

sayurannya.

Dari lokasi yang ditentukan secara purposif dipilih secara acak satu petak kebun, lalu diambil 10 sampel kira-

kira sebanyak 2 Kg dan tanahnya kira-kira sebanyak 2 Kg.

Pengambilan tanah dilakukan dari tanah permukaan hingga

kedalaman t10 cm. Pengambilan air dari sumber air pada

bagian saluran yang dibuat petani untuk mengairi tanaman- nya. Keseluruhan bahan-bahan tersebut diekstraksi dan diukur kandungan timah hitamnya. Khusus untuk tanah diukur juga pH-nya.

(73)

Hasil analisis kandungan timah hitam (Pb) sayuran di

daerah industri yang meliputi bayam sebesar 4,54 ppm,

kangkung sebesar 7,32 ppm, sawi hijau sebesar 3,48 pprn dan sayuran di daerah bukan industri yang meliputi bayam

sebesar 2,22 ppm, kangkung sebesar 2,52 ppm, sawi hijau

sebesar 3,58 ppm. Melalui uji t diketahui adanya perbe-

daan yang sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata kan- dungan Pb bayam di daerah industri dengan bayam di daerah bukan industri, Pb kangkung di daerah industri dengan kangkung di daerah bukan industri, sedangkan kandungan Pb pada sawi di daerah industri dengan sawi di daerah bukan industri tidak berbeda nyata.

Rata-rata kandungan timah hitam tanah bayam di daerah industri sebesar 60 ppm, tanah sawi di daerah bukan indus- tri sebesar 27 ppm, tanah kangkung di daerah industri se- besar 43 ppm, tanah kangkung di daerah bukan industri se- besar 25 ppm, tanah sawi di daerah industri sebesar 59 pprn dan tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 39 ppm. Dari hasil uji t terlihat perbedaan yang sangat nyata (ps

0,Ol) pada rata-rata kandungan Pb tanah antara lokasi da- erah industri dengan daerah bukan industri. Berdasarkan hasil uji regresi antara kandungan Pb tanah dengan Pb tanaman diperoleh nilai r= 0,25 dan p= 0,05. Hal ini

' menunjukkan ada hubungan atau pengaruh nyata kandungan Pb

tanah terhadap Pb tanaman.

Hasil pengukuran kandungan timah hitam (Pb) pada air

kangkung di daerah industri sebesar O , 1 1 pprn dan pada sawi

dan bayam di daerah industri sebesar 0,26 ppm. Kandungan timah hitam pada air di daerah bukan industri tidak terde- teksi berdasarkan pembacaan dari signal absorbans terendah

AAS sebesar 0,0001.

Hasil pengukuran pH tanah berdasarkan lokasi penanam- an sayuran didapatkan nilai 5,5 pada tanah bayam di daerah

industri; 5,4 pada tanah bayam di daerah bukan industri;

5,O pada tanah kangkung di daerah industri; 5,4 pada tanah

kangkung di daerah bukan industri; 6,l pada tanah sawi di

daerah industri dan 3,9 pada tanah sawi di daerah bukan

industri. Berdasarkan uji regresi nilai pH terhadap nilai Pb sayuran didapatkan adanya hubungan berbanding terbalik antara pH tanah dengan Pb sayuran, kecuali pada sayuran sawi di daerah bukan industri. Hasil uji menunjukkan juga bahwa ada pengaruh sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata pH tanah dengan Pb sayuran bayam di daerah industri, kang- kung di daerah industri, kangkung di daerah bukan indus- tri, sawi di daerah industri; pengaruh nyata (p= 0,04) pada sayuran bayam di daerah industri; pengaruh tidak nyata (p= 0,36) pada sayuran sawi di daerah bukan indus- tri.

Jika mengacu nilai AD1 (Acceptable Daily Intake)

(74)

bayam daerah bukan industri sebesar 194 gram, untuk kang- kung daerah industri sebesar 59 gram, untuk kangkung

(75)

KANDUNGAN TIMAH HITAM PADA SAYURAN BAYAM

(Amaranthns tricolor.), KANGKUNG AIR (Ipomoea aquaticn Forsk)

DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sariana Pertanian Dada Fakultas Pertanian -

Institut ~ e r t a n i a n Bogor

Oleh

SRI JUWITA

A . 2 6 1 3 4 9

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN UOGOR

(76)

Judul : KANDUNGAN TIMAH HITAM (Pb) PADA SAYURAN BAYAM ( A m a r a n thus tricolor) , KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Porsk) DAN SAW1

HIJAU (Brassica juncea)

Nama Mahasiswa : SRI JUWITA

Nomor Pokok : A 26.1349

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. NIP. 131404218

Dosen Pembimbing I1

drh

.

~ s Rust e iawan, M ~

.

S

.

NIP. 131803650
(77)

RIWAYAT HIDW

Penulis dilahirkan di Dumai, Riau, pada tanggal 21

Mei 1970. Penulis adalah anak pertama dari empat bersau-

dara dari keluarga Bapak H. Baidhowi dan Ibu H. Murni.

Pendidikan SD ditempuh oleh penulis dari tahun 1977

hingga tahun 1983 di SDN I Cikupa, Tangerang. Pada tahun

1983, penulis melanjutkan sekolah di SMPN I Cikupa, Ta-

ngerang hingga tahun 1986. Pada tahun yang sama, penulis

kemudian melanjutkan sekolah di SMAN I Balaraja, Tangerang

dan lulus pada tahun 1989.

Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB pada tahun

1989 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).. Tahun

1990, penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber-

daya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB. Penulis pernah

menjadi asisten muda tidak tetap untuk mata ajaran Peng-

(78)

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini

.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. dan drh. Asep

Rustiawan, M.S. yang'telah banyak membimbing dan memberi

pengarahan. selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada Dr. Ir.

Sudjana Sibarani, M.Sc. sebagai dosen pembahas dalam

seminar dan dosen penguji dalam ujian skripsi.

Selanjutnya juga diucapkan terima kasih kepada para

petani di lokasi penelitian, para staf laboran di labora-

torium Kimia Gizi, AP4 dan Laboratorium Terpadu Kimia

Analitik IPB atas bantuannya.

Kepada Mama dan Papa tercinta dengan rasa hormat

penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, jerih

payah dan doa untuk keberhasilan penulis. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Dik Eti, Lina dan Ari

tersayang yang telah memberikan doa dan semangat kepada

penulis. Kepada Ukhti Winda, Akhwati di Al-Izzah dan Afra

serta pihak-pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah

SWT memberikan balasan yang lebih baik dan selalu akan

(79)

DAFTAR

IS1

Hal aman

. . .

DAFTAR TABEL vii

. . .

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHUL UAN

. . .

1

Latar belakang

. . .

1

Tujuan Penelitian

. . .

5

Hipotesis

. . .

5

. . .

Kegunaan Penelitian 6

TINJAUAN PUSTAKA

. . .

7

Pencemaran Air Sungai

. . .

7

Pencemaran Timah Hitam (Pb) pada Limbah Indus- tri

. . .

9

penyerapan' Unsur-unsur Hara Oleh Tanaman

. . .

10

Penyerapan Timah Hitam (Pb) pada Tanah dan

Tanaman

. . .

13

Pencemaran Timah Hitam (Pb) dari Udara

. . .

16

Sifat Fisika dan Kimia Timah Hitam (Pb)

. . .

18

Konsumsi dan Dampak Timah Hitam Bagi Kesehatan manusia

. . .

19

Botani Sayuran Bayam. Kangkung Air dan Sawi

. .

Hljau

. . .

22

BAKAN DAN METODE

. . .

26

Tempat dan Waktu Penelitian

. . .

26

Bahan dan Alat

. . .

26

Metode Penentuan Contoh

. . .

27
(80)

Analisis Laboratorium

. . .

29

Pengolahan dan Analisis Data

. . .

32

HASIL DAN PEMBAHAS AN

. . .

33

Hasil

. . .

33

Pembahasan

. . .

41

KESIMPULAN DAN SARAN

. . .

49

Kesimpulan

. . .

49

Saran

. . .

5 0
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)

Referensi

Dokumen terkait

Begitu juga dengan investasi, bahwa semakin besar pendapatan seseorang maka semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan semakin

The management control systems were used to deal with changes in the internal and external inter- dependencies in the domains of strategy and structure of the organization,

Memberikan Ijin Untuk Melangsungkan Perkawinan Bagi Mereka Yang Berbeda Agama” merupakan salah satu bagian dari upaya penulis dalam memenuhi syarat untuk

Keuntungan dari teori ini adalah tercapainya penyampaian informasi secara luas dengan pesan yang berbentuk media audio visual sehingga sesuai dengan perancangan film dokumenter

Praktik pendaftaran sertifikat tanah di Badan Pertanahan Nasional di Kota Madiun yang terjadi seperti pendaftaran sertifikat tanah pada umumnya, sertifikat tanah pengganti

dilakukan pada penelitian yaitu : pengumpulan data dan pengembangan aplikasi web e- learning berbasis komponen.. Metode Pemngumpulan Data dan

Regresi nonparametrik merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel penjelas dan respon yang tidak diketahui kurva

Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara pembelian secara online maupun secara langsung dan