KANDUNGAN
TIMAH
]HITAM
(Pb)
PADA SPiYURAN
BMAM
(Amaranthus tricolor),
KANGKUNG
AIR
(Ipomoea aqmica Forsk)
DAN
SAW HUAU
(Brarsica juncea)
Oleh:
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKLnTAS PERTTANIAN
RINGKASAN
SRI JUWITA (A 26.1349). Kandungan Timah Hitam (Pb)
Pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air
(Ipomoea aquatica Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea)
.
(Di bawah bimbingan Ali Khomsan dan A s e p Rustiawan).
Pengembangan industri, disamping membawa dampak positif dengan akselerasi ekonominya juga dapat membawa dampak negatif karena pencemaran limbahnya yang sering menimbulkan banyak permasalahan. Di daerah Jakarta Timur, banyak terdapat industri yang membuang limbahnya ke per-
airan (sungai)
.
Bersamaan dengan peningkatan industritersebut, di daerah ini juga banyak dijumpai petani sa- yuran yang menggunakan air sungai tercemar untuk menyirami sayuran. Penggunaan air sungai yang tercemar oleh logam berat terutama timah hitam (Pb) akan menyebabkan pening- katan timah hitam dalam jaringan tanaman sayuran. Sayuran yang tercemar apabila dikonsumsi maka timah hitam yang terdapat di dalamnya akan ikut terkonsumsi pula dan ini akan membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan timah hitam (Pb) pada bagian yang dapat dimakan dari
sayuran daun (bayam, kangkung air dan sawi hijau) yang
ditanam di daerah industri. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap tanaman sayuran bayam, kangkung air dan sawi hijau yang diambil dari lokasi penanaman di Jakarta Timur yang meliputi daerah Pulo Mas dan Pulo Gadung
.
Lokasi pembanding yaitu lokasi di daerah bukan indus- tri yang meliputi daerah Semplak Bogor dan Cipanas Cian- jur. Sayuran bayam diambil dari daerah Pulo Mas dan Semplak, sayuran kangkung air diambil dari daerah Pulo Gadung dan Semplak, sayuran sawi hijau diambil dari daerah Pulo Mas dan Cipanas. Penentuan lokasi ini di samping mempertimbangkan aspek pencemaran juga aspek ketersediaan
sayurannya.
Dari lokasi yang ditentukan secara purposif dipilih secara acak satu petak kebun, lalu diambil 10 sampel kira-
kira sebanyak 2 Kg dan tanahnya kira-kira sebanyak 2 Kg.
Pengambilan tanah dilakukan dari tanah permukaan hingga
kedalaman t10 cm. Pengambilan air dari sumber air pada
bagian saluran yang dibuat petani untuk mengairi tanaman- nya. Keseluruhan bahan-bahan tersebut diekstraksi dan diukur kandungan timah hitamnya. Khusus untuk tanah diukur juga pH-nya.
Hasil analisis kandungan timah hitam (Pb) sayuran di
daerah industri yang meliputi bayam sebesar 4,54 ppm,
kangkung sebesar 7,32 ppm, sawi hijau sebesar 3,48 pprn dan sayuran di daerah bukan industri yang meliputi bayam
sebesar 2,22 ppm, kangkung sebesar 2,52 ppm, sawi hijau
sebesar 3,58 ppm. Melalui uji t diketahui adanya perbe-
daan yang sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata kan- dungan Pb bayam di daerah industri dengan bayam di daerah bukan industri, Pb kangkung di daerah industri dengan kangkung di daerah bukan industri, sedangkan kandungan Pb pada sawi di daerah industri dengan sawi di daerah bukan industri tidak berbeda nyata.
Rata-rata kandungan timah hitam tanah bayam di daerah industri sebesar 60 ppm, tanah sawi di daerah bukan indus- tri sebesar 27 ppm, tanah kangkung di daerah industri se- besar 43 ppm, tanah kangkung di daerah bukan industri se- besar 25 ppm, tanah sawi di daerah industri sebesar 59 pprn dan tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 39 ppm. Dari hasil uji t terlihat perbedaan yang sangat nyata (ps
0,Ol) pada rata-rata kandungan Pb tanah antara lokasi da- erah industri dengan daerah bukan industri. Berdasarkan hasil uji regresi antara kandungan Pb tanah dengan Pb tanaman diperoleh nilai r= 0,25 dan p= 0,05. Hal ini
' menunjukkan ada hubungan atau pengaruh nyata kandungan Pb
tanah terhadap Pb tanaman.
Hasil pengukuran kandungan timah hitam (Pb) pada air
kangkung di daerah industri sebesar O , 1 1 pprn dan pada sawi
dan bayam di daerah industri sebesar 0,26 ppm. Kandungan timah hitam pada air di daerah bukan industri tidak terde- teksi berdasarkan pembacaan dari signal absorbans terendah
AAS sebesar 0,0001.
Hasil pengukuran pH tanah berdasarkan lokasi penanam- an sayuran didapatkan nilai 5,5 pada tanah bayam di daerah
industri; 5,4 pada tanah bayam di daerah bukan industri;
5,O pada tanah kangkung di daerah industri; 5,4 pada tanah
kangkung di daerah bukan industri; 6,l pada tanah sawi di
daerah industri dan 3,9 pada tanah sawi di daerah bukan
industri. Berdasarkan uji regresi nilai pH terhadap nilai Pb sayuran didapatkan adanya hubungan berbanding terbalik antara pH tanah dengan Pb sayuran, kecuali pada sayuran sawi di daerah bukan industri. Hasil uji menunjukkan juga bahwa ada pengaruh sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata pH tanah dengan Pb sayuran bayam di daerah industri, kang- kung di daerah industri, kangkung di daerah bukan indus- tri, sawi di daerah industri; pengaruh nyata (p= 0,04) pada sayuran bayam di daerah industri; pengaruh tidak nyata (p= 0,36) pada sayuran sawi di daerah bukan indus- tri.
Jika mengacu nilai AD1 (Acceptable Daily Intake)
bayam daerah bukan industri sebesar 194 gram, untuk kang- kung daerah industri sebesar 59 gram, untuk kangkung
KANDUNGAN TIMAH HITAM PADA SAYURAN BAYAM
(Amaranthns tricolor.), KANGKUNG AIR (Ipomoea aquaticn Forsk)
DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sariana Pertanian Dada Fakultas Pertanian -
Institut ~ e r t a n i a n Bogor
Oleh
SRI JUWITA
A . 2 6 1 3 4 9
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN UOGOR
Judul : KANDUNGAN TIMAH HITAM (Pb) PADA SAYURAN BAYAM ( A m a r a n thus tricolor) , KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Porsk) DAN SAW1
HIJAU (Brassica juncea)
Nama Mahasiswa : SRI JUWITA
Nomor Pokok : A 26.1349
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. NIP. 131404218
Dosen Pembimbing I1
drh
.
~ s Rust e iawan, M ~.
S.
NIP. 131803650RIWAYAT HIDW
Penulis dilahirkan di Dumai, Riau, pada tanggal 21
Mei 1970. Penulis adalah anak pertama dari empat bersau-
dara dari keluarga Bapak H. Baidhowi dan Ibu H. Murni.
Pendidikan SD ditempuh oleh penulis dari tahun 1977
hingga tahun 1983 di SDN I Cikupa, Tangerang. Pada tahun
1983, penulis melanjutkan sekolah di SMPN I Cikupa, Ta-
ngerang hingga tahun 1986. Pada tahun yang sama, penulis
kemudian melanjutkan sekolah di SMAN I Balaraja, Tangerang
dan lulus pada tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB pada tahun
1989 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).. Tahun
1990, penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber-
daya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB. Penulis pernah
menjadi asisten muda tidak tetap untuk mata ajaran Peng-
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini
.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. dan drh. Asep
Rustiawan, M.S. yang'telah banyak membimbing dan memberi
pengarahan. selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada Dr. Ir.
Sudjana Sibarani, M.Sc. sebagai dosen pembahas dalam
seminar dan dosen penguji dalam ujian skripsi.
Selanjutnya juga diucapkan terima kasih kepada para
petani di lokasi penelitian, para staf laboran di labora-
torium Kimia Gizi, AP4 dan Laboratorium Terpadu Kimia
Analitik IPB atas bantuannya.
Kepada Mama dan Papa tercinta dengan rasa hormat
penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, jerih
payah dan doa untuk keberhasilan penulis. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Dik Eti, Lina dan Ari
tersayang yang telah memberikan doa dan semangat kepada
penulis. Kepada Ukhti Winda, Akhwati di Al-Izzah dan Afra
serta pihak-pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah
SWT memberikan balasan yang lebih baik dan selalu akan
DAFTAR
IS1
Hal aman
. . .
DAFTAR TABEL vii
. . .
DAFTAR LAMPIRAN viii
PENDAHUL UAN
. . .
1Latar belakang
. . .
1Tujuan Penelitian
. . .
5Hipotesis
. . .
5. . .
Kegunaan Penelitian 6 TINJAUAN PUSTAKA. . .
7Pencemaran Air Sungai
. . .
7Pencemaran Timah Hitam (Pb) pada Limbah Indus- tri
. . .
9penyerapan' Unsur-unsur Hara Oleh Tanaman
. . .
10Penyerapan Timah Hitam (Pb) pada Tanah dan Tanaman
. . .
13Pencemaran Timah Hitam (Pb) dari Udara
. . .
16Sifat Fisika dan Kimia Timah Hitam (Pb)
. . .
18Konsumsi dan Dampak Timah Hitam Bagi Kesehatan manusia
. . .
19Botani Sayuran Bayam. Kangkung Air dan Sawi
. .
Hljau. . .
22BAKAN DAN METODE
. . .
26Tempat dan Waktu Penelitian
. . .
26Bahan dan Alat
. . .
26Metode Penentuan Contoh
. . .
27Analisis Laboratorium
. . .
29Pengolahan dan Analisis Data
. . .
32HASIL DAN PEMBAHAS AN
. . .
33Hasil
. . .
33Pembahasan
. . .
41KESIMPULAN DAN SARAN
. . .
49Kesimpulan
. . .
49KANDUNGAN
TIMAH
]HITAM
(Pb)
PADA SPiYURAN
BMAM
(Amaranthus tricolor),
KANGKUNG
AIR
(Ipomoea aqmica Forsk)
DAN
SAW HUAU
(Brarsica juncea)
Oleh:
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKLnTAS PERTTANIAN
RINGKASAN
SRI JUWITA (A 26.1349). Kandungan Timah Hitam (Pb)
Pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air
(Ipomoea aquatica Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea)
.
(Di bawah bimbingan Ali Khomsan dan A s e p Rustiawan).
Pengembangan industri, disamping membawa dampak positif dengan akselerasi ekonominya juga dapat membawa dampak negatif karena pencemaran limbahnya yang sering menimbulkan banyak permasalahan. Di daerah Jakarta Timur, banyak terdapat industri yang membuang limbahnya ke per-
airan (sungai)
.
Bersamaan dengan peningkatan industritersebut, di daerah ini juga banyak dijumpai petani sa- yuran yang menggunakan air sungai tercemar untuk menyirami sayuran. Penggunaan air sungai yang tercemar oleh logam berat terutama timah hitam (Pb) akan menyebabkan pening- katan timah hitam dalam jaringan tanaman sayuran. Sayuran yang tercemar apabila dikonsumsi maka timah hitam yang terdapat di dalamnya akan ikut terkonsumsi pula dan ini akan membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan timah hitam (Pb) pada bagian yang dapat dimakan dari
sayuran daun (bayam, kangkung air dan sawi hijau) yang
ditanam di daerah industri. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap tanaman sayuran bayam, kangkung air dan sawi hijau yang diambil dari lokasi penanaman di Jakarta Timur yang meliputi daerah Pulo Mas dan Pulo Gadung
.
Lokasi pembanding yaitu lokasi di daerah bukan indus- tri yang meliputi daerah Semplak Bogor dan Cipanas Cian- jur. Sayuran bayam diambil dari daerah Pulo Mas dan Semplak, sayuran kangkung air diambil dari daerah Pulo Gadung dan Semplak, sayuran sawi hijau diambil dari daerah Pulo Mas dan Cipanas. Penentuan lokasi ini di samping mempertimbangkan aspek pencemaran juga aspek ketersediaan
sayurannya.
Dari lokasi yang ditentukan secara purposif dipilih secara acak satu petak kebun, lalu diambil 10 sampel kira-
kira sebanyak 2 Kg dan tanahnya kira-kira sebanyak 2 Kg.
Pengambilan tanah dilakukan dari tanah permukaan hingga
kedalaman t10 cm. Pengambilan air dari sumber air pada
bagian saluran yang dibuat petani untuk mengairi tanaman- nya. Keseluruhan bahan-bahan tersebut diekstraksi dan diukur kandungan timah hitamnya. Khusus untuk tanah diukur juga pH-nya.
Hasil analisis kandungan timah hitam (Pb) sayuran di
daerah industri yang meliputi bayam sebesar 4,54 ppm,
kangkung sebesar 7,32 ppm, sawi hijau sebesar 3,48 pprn dan sayuran di daerah bukan industri yang meliputi bayam
sebesar 2,22 ppm, kangkung sebesar 2,52 ppm, sawi hijau
sebesar 3,58 ppm. Melalui uji t diketahui adanya perbe-
daan yang sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata kan- dungan Pb bayam di daerah industri dengan bayam di daerah bukan industri, Pb kangkung di daerah industri dengan kangkung di daerah bukan industri, sedangkan kandungan Pb pada sawi di daerah industri dengan sawi di daerah bukan industri tidak berbeda nyata.
Rata-rata kandungan timah hitam tanah bayam di daerah industri sebesar 60 ppm, tanah sawi di daerah bukan indus- tri sebesar 27 ppm, tanah kangkung di daerah industri se- besar 43 ppm, tanah kangkung di daerah bukan industri se- besar 25 ppm, tanah sawi di daerah industri sebesar 59 pprn dan tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 39 ppm. Dari hasil uji t terlihat perbedaan yang sangat nyata (ps
0,Ol) pada rata-rata kandungan Pb tanah antara lokasi da- erah industri dengan daerah bukan industri. Berdasarkan hasil uji regresi antara kandungan Pb tanah dengan Pb tanaman diperoleh nilai r= 0,25 dan p= 0,05. Hal ini
' menunjukkan ada hubungan atau pengaruh nyata kandungan Pb
tanah terhadap Pb tanaman.
Hasil pengukuran kandungan timah hitam (Pb) pada air
kangkung di daerah industri sebesar O , 1 1 pprn dan pada sawi
dan bayam di daerah industri sebesar 0,26 ppm. Kandungan timah hitam pada air di daerah bukan industri tidak terde- teksi berdasarkan pembacaan dari signal absorbans terendah
AAS sebesar 0,0001.
Hasil pengukuran pH tanah berdasarkan lokasi penanam- an sayuran didapatkan nilai 5,5 pada tanah bayam di daerah
industri; 5,4 pada tanah bayam di daerah bukan industri;
5,O pada tanah kangkung di daerah industri; 5,4 pada tanah
kangkung di daerah bukan industri; 6,l pada tanah sawi di
daerah industri dan 3,9 pada tanah sawi di daerah bukan
industri. Berdasarkan uji regresi nilai pH terhadap nilai Pb sayuran didapatkan adanya hubungan berbanding terbalik antara pH tanah dengan Pb sayuran, kecuali pada sayuran sawi di daerah bukan industri. Hasil uji menunjukkan juga bahwa ada pengaruh sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata pH tanah dengan Pb sayuran bayam di daerah industri, kang- kung di daerah industri, kangkung di daerah bukan indus- tri, sawi di daerah industri; pengaruh nyata (p= 0,04) pada sayuran bayam di daerah industri; pengaruh tidak nyata (p= 0,36) pada sayuran sawi di daerah bukan indus- tri.
Jika mengacu nilai AD1 (Acceptable Daily Intake)
bayam daerah bukan industri sebesar 194 gram, untuk kang- kung daerah industri sebesar 59 gram, untuk kangkung
KANDUNGAN TIMAH HITAM PADA SAYURAN BAYAM
(Amaranthns tricolor.), KANGKUNG AIR (Ipomoea aquaticn Forsk)
DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sariana Pertanian Dada Fakultas Pertanian -
Institut ~ e r t a n i a n Bogor
Oleh
SRI JUWITA
A . 2 6 1 3 4 9
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN UOGOR
Judul : KANDUNGAN TIMAH HITAM (Pb) PADA SAYURAN BAYAM ( A m a r a n thus tricolor) , KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Porsk) DAN SAW1
HIJAU (Brassica juncea)
Nama Mahasiswa : SRI JUWITA
Nomor Pokok : A 26.1349
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. NIP. 131404218
Dosen Pembimbing I1
drh
.
~ s Rust e iawan, M ~.
S.
NIP. 131803650RIWAYAT HIDW
Penulis dilahirkan di Dumai, Riau, pada tanggal 21
Mei 1970. Penulis adalah anak pertama dari empat bersau-
dara dari keluarga Bapak H. Baidhowi dan Ibu H. Murni.
Pendidikan SD ditempuh oleh penulis dari tahun 1977
hingga tahun 1983 di SDN I Cikupa, Tangerang. Pada tahun
1983, penulis melanjutkan sekolah di SMPN I Cikupa, Ta-
ngerang hingga tahun 1986. Pada tahun yang sama, penulis
kemudian melanjutkan sekolah di SMAN I Balaraja, Tangerang
dan lulus pada tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB pada tahun
1989 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).. Tahun
1990, penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber-
daya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB. Penulis pernah
menjadi asisten muda tidak tetap untuk mata ajaran Peng-
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini
.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. dan drh. Asep
Rustiawan, M.S. yang'telah banyak membimbing dan memberi
pengarahan. selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada Dr. Ir.
Sudjana Sibarani, M.Sc. sebagai dosen pembahas dalam
seminar dan dosen penguji dalam ujian skripsi.
Selanjutnya juga diucapkan terima kasih kepada para
petani di lokasi penelitian, para staf laboran di labora-
torium Kimia Gizi, AP4 dan Laboratorium Terpadu Kimia
Analitik IPB atas bantuannya.
Kepada Mama dan Papa tercinta dengan rasa hormat
penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, jerih
payah dan doa untuk keberhasilan penulis. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Dik Eti, Lina dan Ari
tersayang yang telah memberikan doa dan semangat kepada
penulis. Kepada Ukhti Winda, Akhwati di Al-Izzah dan Afra
serta pihak-pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah
SWT memberikan balasan yang lebih baik dan selalu akan
DAFTAR
IS1
Hal aman
. . .
DAFTAR TABEL vii
. . .
DAFTAR LAMPIRAN viii
PENDAHUL UAN
. . .
1Latar belakang
. . .
1Tujuan Penelitian
. . .
5Hipotesis
. . .
5. . .
Kegunaan Penelitian 6
TINJAUAN PUSTAKA
. . .
7Pencemaran Air Sungai
. . .
7Pencemaran Timah Hitam (Pb) pada Limbah Indus- tri
. . .
9penyerapan' Unsur-unsur Hara Oleh Tanaman
. . .
10Penyerapan Timah Hitam (Pb) pada Tanah dan
Tanaman
. . .
13Pencemaran Timah Hitam (Pb) dari Udara
. . .
16Sifat Fisika dan Kimia Timah Hitam (Pb)
. . .
18Konsumsi dan Dampak Timah Hitam Bagi Kesehatan manusia
. . .
19Botani Sayuran Bayam. Kangkung Air dan Sawi
. .
Hljau
. . .
22BAKAN DAN METODE
. . .
26Tempat dan Waktu Penelitian
. . .
26Bahan dan Alat
. . .
26Metode Penentuan Contoh
. . .
27Analisis Laboratorium
. . .
29Pengolahan dan Analisis Data
. . .
32HASIL DAN PEMBAHAS AN
. . .
33Hasil
. . .
33Pembahasan
. . .
41KESIMPULAN DAN SARAN
. . .
49Kesimpulan
. . .
49Saran
. . .
5 0