• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seleksi ciri morfologi untuk membangun kunci identifikasi Asterinaceae berdasarkan Principal Component Analysis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seleksi ciri morfologi untuk membangun kunci identifikasi Asterinaceae berdasarkan Principal Component Analysis"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

SELEKSI CIRI MORFOLOGI UNTUK MEMBANGUN KUNCI

IDENTIFIKASI ASTERINACEAE BERDASARKAN

PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

KURNIA NURAENI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SELEKSI CIRI MORFOLOGI UNTUK MEMBANGUN KUNCI

IDENTIFIKASI ASTERINACEAE BERDASARKAN

PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

KURNIA NURAENI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

(3)

ABSTRACT

KURNIA NURAENI. Selection of Morphological Characters for Setting Up Asterinaceae

Identification Key Using Principal Component Analysis. Supervised by SRI NURDIATI and GAYUH

RAHAYU.

Characters of each fungal species may show similarities to others, such that they are related to

each other. In this case, the characters of 90 species of Asterina, 2 species of Asterolibertia, 7 species

of Lembosia, and 2 species of Parasterinella (Asterinaceae) were studied. These species are delimited

based on 116 morphological characters with three different character states (71 nominal, 33 ordinal,

and 12 numerical). Recognizing each species using all those characters is rather difficult. Therefore,

selection of representative characters is needed. Selection was done by reducing the number of

features to the minimum without losing the essential information using Principal Component Analysis

(PCA) approach. Eventhough PCA is usually applied for one type of data, in this research PCA was

experimented for mixed data types. The purpose was to select the most representative morphological

traits. Selected traits were then used as parameters in the construction of interactive Asterinaceae

identification system using the principal component scores. The result of this research shows that PCA

can be used to reduce the traits with different data types. Its 23 characters out of 116 characters were

selected. The accuracy of the identification system based on those 23 traits was 100%, as all

Asterinaceae species can be identified.

(4)

Judul Skripsi

: Seleksi ciri morfologi untuk membangun kunci identifikasi Asterinaceae

berdasarkan Principal Component Analysis

Nama

: Kurnia Nuraeni

NRP

: G64080065

Menyetujui:

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M. Sc.

Dr. Ir. Gayuh Rahayu

NIP. 19601126 198601 2 001

NIP. 19580105 198303 2 002

Mengetahui:

Ketua Departemen Ilmu Komputer

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom

NIP. 19660702 199302 1 001

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah

subhanahu wata’ala

atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya

sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

Shalawat dan salam penulis

sampaikan kepada Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wasallam serta kepada keluarganya,

sahabatnya, serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis juga menyampaikan terima kasih

kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam penelitian ini, yaitu:

1

Almarhum Ayahanda Kinang, Ibunda Eri, serta Adik Muhammad Isya Ramadhan dan

Muhammad Ali Abdurrahman atas doa, kasih sayang, dukungan, serta motivasi kepada penulis

untuk penyelesaian penelitian ini.

2

Ibu Dr. Ir. Sri Nurdiati, M. Sc dan Dr. Ir. Gayuh Rahayu selaku dosen pembimbing yang telah

memberi banyak ide, saran, bantuan, serta dukungan sampai selesainya penelitian ini.

3

Bapak Mushthofa, S. Kom, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan saran

pada penelitian ini.

4

Bapak Hendra Rahmawan, S. Kom, M.T selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis selama penulis menyelesaikan masa belajar di jurusan Ilmu

Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

5

Seluruh staf pengajar dan karyawan Departemen Ilmu Komputer, FMIPA IPB yang telah

membantu memfasilitasi segala keperluan kuliah dan birokrasi yang harus diselesaikan penulis.

6

Darina Putri Siswantoro, Linda Dwi Roswitasari, Zola Mukhda, Lizza Amini Gumilar, Latifah

Hanum P., Miftahurrohman, Girisa Hartiwi dan semua teman-teman Pondok Nuansa Sakinah

atas segala kebersamaan suka duka selama hampir 3 tahun tinggal bersama dengan penulis.

7

Alif Kurniawan atas dukungan, motivasi, dan segala bentuk bantuannya dalam penyelesaian

penelitian ini.

8

Vininta Ayudiana Fitriani dan rekan-rekan seperjuangan di Ilmu Komputer IPB angkatan 45

atas segala kebersamaan, bantuan, dukungan, serta kenangan bagi penulis selama menjalani

masa studi. Semoga kita bisa berjumpa kembali kelak sebagai orang-orang sukses.

9

Rekan-rekan satu bimbingan, Muhammad Rifkiaansyah, Indra Lesmana, Cipta Wiraswasta,

Neri Petri Anti, Yuli Susanti, dan Rizka Paramitha semoga lancar dalam melanjutkan

penelitiannya.

10

Adik-adik panti asuhan Raksa Putra dan para anak jalanan yang selalu meringankan beban

pikiran, memberikan motivasi dan pelajaran hidup bagi penulis dengan keceriaan, cerita, dan

kisah hidup kalian sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan penelitian.

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi peneliti Ilmu

Komputer dan Institut Pertanian Bogor serta Departemen Pertanian pada umumnya.

Bogor, Juli 2012

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bekasi pada tanggal 22 Mei 1990. Penulis merupakan anak pertama dari

pasangan almarhum Kinang dan Eri. Pada tahun 2008, penulis menamatkan pendidikan di SMA

Negeri 2 Cikarang Utara, Kota Bekasi. Penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)

pada tahun yang sama melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima sebagai mahasiswa di

Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

PENDAHULUAN

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

Ruang Lingkup ... 1

METODE PENELITIAN

Gambaran Umum Penelitian ... 1

Studi Literatur ... 1

Analisis Jenis Data ... 2

Analisis Faktor ... 2

Uji Matriks Korelasi ... 2

Principal Component Analysis ... 3

Pembuatan Sistem Identifikasi ... 5

Pengujian dan Analisis ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Jenis Data ... 6

Analisis Faktor ... 6

Uji Matriks Korelasi ... 6

Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO), Uji Barlett, dan Uji Measures of Sampling

Adequacy (MSA)... 6

Principal Component Analysis ... 6

Uji Communalities ... 6

Total Variance Explained ... 6

Component Matrix dan Rotated Component Matrix ... 7

Component Score Coefficient Matrix ... 8

Pembuatan Sistem Identifikasi ... 8

Pengujian dan Analisis ... 9

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan... 10

Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Ciri-ciri terpilih, nilai loading factor, dan nilai summated scales ... 7

2 Penamaan ciri, nilai factor loading, dan component score coefficient matrix ... 7

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Gambaran umum proses penelitian. ... 2

2 Uji matriks korelasi dan proses Principal Component Analysis. ... 4

3 Antarmuka awal sistem identifikasi. ... 9

4 Antarmuka tentang sistem. ... 9

5 Antarmuka identifikasi. ... 9

6 Antarmuka peringatan. ... 9

7 Antarmuka hasil identifikasi (1). ... 9

8 Antarmuka hasil identifikasi (2). ... 9

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Data asli ... 12

2 Matriks korelasi ... 19

3 Uji KMO dan uji Barlett ... 24

4 Anti-image correlation ... 25

5 Communalities ... 30

6 Total variance explained ... 31

7 Component matrix dan rotated component matrix ... 32

(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cendawan merupakan suatu kelompok

mikroorganisme yang sangat besar dan dapat

ditemukan pada semua relung ekologi. Menurut

Hawksworth (1991), diperkirakan 1.500.000

spesies cendawan terdapat di dunia dan 69.000

spesies telah dideskripsikan. Pengelompokan

spesies

cendawan

tersebut

dilakukan

berdasarkan morfologi.

Menurut Gandjar

et al. (2006), satu jenis

cendawan dapat dibedakan dengan jenis

cendawan

lain

berdasarkan

bentuk

morfologinya. Asterinaceae merupakan salah

satu cendawan yang hidup di permukaan daun.

Di seluruh dunia telah dikenal sebanyak 336

spesies

Asterina (Kirk

et al. 2008). Rahayu

(1992) telah mendeskripsikan 90 spesies

Asterina asal Australia. Spesies-spesies ini

dibangun berdasarkan 116 ciri morfologi.

Berdasarkan ciri-ciri ini, Rahayu (1992) juga

telah mengenal 2 spesies

Asterolibertia, 7

spesies Lembosia, dan 2 spesies

Parasterinella.

Ciri-ciri yang terdapat pada setiap spesies

tersebut terkadang memiliki kemiripan yang

menyebabkan beberapa spesies tersebut saling

terkait satu sama lain.

Pada saat ini, pengenalan spesies-spesies

berdasarkan 116 ciri tersebut masih sulit. Oleh

karena itu, seleksi ciri pembeda perlu dilakukan

dengan mereduksi jumlah ciri sampai tingkat

minimum tanpa kehilangan informasi awalnya.

Cara tersebut diharapkan dapat mempermudah

pengenalan spesies-spesies cendawan. Metode

Principal

Component

Analysis

(PCA)

merupakan salah satu analisis statistik yang

dapat diterapkan untuk mereduksi jumlah ciri

(Jolliffe 2002).

Pada umumnya, PCA digunakan untuk

mereduksi satu jenis data. Penelitian yang

dilakukan oleh Triyoga (2011) dan Kurniawati

(2008) menggunakan metode PCA pada jenis

data numerik. Ahamad (1967) menggunakan

data numerik untuk menganalisis faktor-faktor

yang

memengaruhi

tingginya

tingkat

kriminalitas. Roswitasari (2012) menggunakan

data ordinal untuk menganalisis faktor-faktor

yang memengaruhi perilaku konsumen dalam

keputusan pembelian susu cair Ultra Milk.

Dalam penelitian ini PCA diujicobakan

untuk jenis data campuran. Data tersebut

merupakan data hasil pengelompokan spesies

Asterinaceae

yang

telah

dispesifikasikan

menurut morfologi. Melalui data tersebut,

penelitian ini berusaha menyeleksi 116 ciri

morfologi menggunakan metode PCA dengan

cara mereduksi dan mencari variabel ciri

penting yang dapat mewakili 116 ciri tersebut.

Ciri terpilih hasil seleksi digunakan sebagai

parameter dalam pembuatan sistem identifikasi

Asterinaceae

sederhana dengan memanfaatkan

nilai principal component-nya.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

mereduksi ciri dan mencari ciri penting yang

dapat mewakili 116 ciri lain dengan

menggunakan metode

Principal Component

Analysis (PCA) pada jenis data ciri

Asterinaceae yang berbeda, dan

membuat sistem identifikasi Asterinaceae

sederhana

dengan

memanfaatkan nilai

principal component.

Ruang Lingkup

Data yang digunakan untuk penelitian ini

berasal dari hasil penelitian Departemen

Biologi,

Fakultas

Matematika

dan

Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor

yang

berjudul

Australian

hyphopodiate

Asterinaceae: a taxonomic revision. Data yang

digunakan ialah nama-nama jenis spesies

Asterinaceae beserta ciri-cirinya yang telah

diklasifikasikan berdasarkan morfologi. Data

tersebut berjumlah 101 spesies Asterinaceae

beserta 116 ciri.

Sistem identifikasi Asterinaceae hanya

mampu

mendeteksi

spesies

berdasarkan

masukan yang sesuai dengan sumber data yang

telah ditentukan.

METODE PENELITIAN

Gambaran Umum Penelitian

Gambaran umum tahapan proses pada

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Selanjutnya, analisis faktor terbagi menjadi 2

proses, yaitu pengujian matriks korelasi dan

proses perhitungan PCA yang dapat dilihat pada

Gambar 2.

Studi Literatur

(10)

Gambar 1 Gambaran umum proses penelitian.

Analisis Jenis Data

Data yang digunakan terdiri atas 101 spesies

Asterinaceae beserta 116 ciri. Data tersebut

dapat dilihat pada Lampiran 1. Banyaknya ciri

menyebabkan perlunya analisis jenis data pada

setiap ciri tersebut.

Analisis dilakukan dengan melihat jenis data

di setiap ciri. Tujuannya ialah menentukan jenis

atau tingkatan data di setiap ciri tersebut. Jenis

atau tingkatan data terdiri atas data numerik,

data nominal, data ordinal, data interval, dan

data rasio.

Analisis Faktor

Menurut Santoso dan Tjiptono (2001),

analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk

mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas

sejumlah variabel menjadi jumlah yang lebih

sedikit dan menamakannya sebagai faktor. Jadi,

10 atribut tersebut dapat diringkas menjadi

hanya 3 faktor utama. Proses analisis faktor

mencoba menemukan hubungan antarsejumlah

variabel yang saling independen satu dengan

yang lain sehingga dapat dibuat satu atau

beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit

dari jumlah variabel awal (Santoso 2002).

Dalam analisis faktor, ada beberapa tahapan

yang harus dilakukan, yaitu pengujian matriks

korelasi dan pencarian faktor dengan

Principal

Component Analysis (PCA). Proses analisis ini

dilakukan

dengan

bantuan

software

PASWStatistics18.

Uji Matriks Korelasi

Menurut

Simamora

(2005),

multikolinearitas adalah korelasi antarvariabel.

Multikolinearitas cenderung dihindari dalam

regresi linear berganda, namun diinginkan

dalam analisis faktor. Bahkan, analisis faktor

tidak dapat dilakukan jika tidak terdapat

multikolinearitas. Pada tahap ini, 116 ciri yang

telah dianalisis jenis data tersebut akan

dilakukan uji matriks korelasi dengan 3 macam

pengujian, yaitu:

1

Uji Measures of Sampling Adequacy (MSA)

Pengujian

ini

bertujuan

mengetahui

koefisien korelasi parsial antarvariabel. Korelasi

parsial

merupakan

korelasi

yang

tidak

dipengaruhi oleh variabel lain. Menurut

Walpole (1983), perhitungan matematis untuk

mendapatkan koefisien korelasi parsial ialah:

r

y2.1

=

r

y2

-

r

y1

r

12

(1

-

r

y21

)

(1

-

r

12 2

)

dengan

r

y2.1

= koefisien korelasi parsial antara Y dan X

2

sementara X

1

dibuat tetap

r

y1

= koefisien korelasi biasa antara Y dan X

1

r

y2

= koefisien korelasi biasa antara Y dan X

2

r

12

= koefisien korelasi biasa antara X

1

dan X

2

r

2y1

= kuadrat koefisien korelasi biasa antara

Y

dan X

1

r

212

= kuadrat koefisien korelasi biasa antara X

1
(11)

Angka MSA berkisar dari 0 sampai 1

dengan kriteria:

MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi

tanpa kesalahan oleh variabel lain.

MSA

≥ 0.5, variabel masih bisa diprediksi

dan bisa dianalisis lebih lanjut.

MSA < 0.5, variabel tidak bisa diprediksi

dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau

dikeluarkan dari variabel lainnya.

2

Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO)

Pengujian

ini

bertujuan

mengetahui

kelayakan analisis faktor sebuah data. Formula

untuk menghitung KMO sebagai berikut:

KMO=

∑ ∑rij 2

∑ ∑rij2+ ∑ ∑aij2

untuk i

j

dengan

r

ij

=

koefisien korelasi sederhana antara variabel

i dan variabel j

a

ij

=

koefisien korelasi parsial antara variabel

i

dan variabel j.

Nilai KMO yang kecil mengindikasikan

bahwa penggunaan analisis faktor harus

dipertimbangkan kembali. Hal ini disebabkan

korelasi antarvariabel tidak dapat diterangkan

oleh variabel lain.

Kaiser (1974) menetapkan karakteristik nilai

KMO yang terdiri atas:

jika 0.90 < nilai KMO

≤ 1.00 berarti data

sangat baik untuk analisis faktor,

jika 0.80 < nilai KMO

≤ 0.90 berarti

data

baik untuk analisis faktor,

jika 0.70 < nilai KMO

≤ 0.80 berarti data

agak baik untuk analisis faktor,

jika 0.60 < nilai KMO

≤ 0.70 berarti data

lebih dari cukup untuk analisis faktor,

jika 0.50

≤ nilai KMO ≤ 0.60 berarti d

ata

cukup untuk analisis faktor, dan

jika nilai KMO < 0.50 berarti data tidak

layak untuk analisis faktor.

3

Uji Barlett

Menurut Widarjono (2010), jika sebagian

besar nilai koefisien korelasi kurang dari 0.5,

dilakukan uji

Barlett. Uji

Barlett bertujuan

mengetahui

matriks

korelasi

tersebut

merupakan matriks identitas atau bukan.

Menurut Morrison (2005), variabel X

1

,

X

2

,…, X

P

dikatakan bersifat saling bebas

(independent)

jika

matriks

korelasi

antarvariabel membentuk matriks identitas.

Urutan pengujiannya yaitu:

Hipotesis

H

0

: matriks korelasi merupakan matriks

identitas.

H

1

: matriks korelasi bukan merupakan

matriks identitas.

Statistik Uji

x

obs2

=

(

N-1

)

-

(

2

P

+5

)

6

ln

|

R

|

dengan

N = jumlah observasi

p = jumlah variabel

|

R

|

= determinan matriks korelasi.

Keputusan

Pengujian Barlett akan menolak H

0

jika nilai

x

obs2

> x

tabel

.

Selain itu, melalui

output dari

software

PASWStatistics18, kriteria uji

Barlett juga

dapat dilakukan dengan melihat nilai p-value

(signifikansi), yaitu terima H

0

jika Sig. > 0.05

atau tolak H

0

jika Sig. < 0.05.

Jika H

0

diterima, analisis faktor tidak layak

dilakukan. Sebaliknya, jika tolak H

0

, berarti

analisis faktor layak dilakukan. Hal ini

disebabkan oleh adanya hubungan antarvariabel

karena matriks korelasi tersebut berbeda secara

signifikan dengan matriks identitas atau bukan

merupakan matriks identitas.

Principal Component Analysis

Principal

Component

Analysis

(PCA)

merupakan salah satu metode dasar analisis

faktor. Menurut Jolliffe (2002), salah satu

pendekatan untuk mengurangi peubah-peubah

yang mungkin tidak memiliki kaitan dengan

peubah yang ingin diteliti ialah dengan

mengurangi peubah-peubah yang memberikan

kontribusi informasi yang sedikit pada variasi

data. PCA merupakan salah satu metode untuk

menentukan

peubah-peubah

yang

dapat

(12)

Gambar 2 Uji matriks korelasi dan proses

Principal Component Analysis.

Menurut

Hair

et

al.

(2010),

PCA

menggunakan total varian dalam analisisnya.

PCA dapat dilakukan jika nilai

common

variance lebih besar dari

specific dan

error

variance. Hal ini dilakukan karena PCA

bertujuan mengetahui jumlah faktor minimal

yang dapat diekstrak.

Common variance adalah

variance suatu

variabel yang juga dimiliki variabel-variabel

lain.

Specific variance adalah

variance yang

dimiliki hanya oleh sebuah variabel.

Error

variance adalah variance yang disebabkan oleh

kesalahan pengukuran, kesalahan alat ukur, atau

kesalahan pemilihan sampel.

Menurut

Widarjono

(2010),

PCA

merupakan teknik analisis statistik untuk

mentransformasi variabel-variabel asli yang

masih saling berkorelasi menjadi satu set

variabel baru yang tidak berkorelasi lagi.

Variabel-variabel baru tersebut disebut sebagai

komponen utama yang merupakan kombinasi

linear dari variabel-variabel asli.

Keragaman total dapat didefinisikan sebagai

Var

=

λ

1

+

λ

2

+…+

λ

p

dengan

λ

1

+

λ

2

+…+

λ

p

adalah

akar ciri komponen utama. Besarnya proporsi

dari varian total populasi yang dapat dijelaskan

oleh komponen utama ke-j yaitu:

Proporsi

i

=

λ

λ

j

1

+

λ

2

+…+

λ

p

×100%

dengan j = 1, 2, …, p.

Pada tahap ini, data 116 ciri yang telah diuji

matriks

korelasi

akan

dilakukan

proses

Principal Component Analysis (PCA) dengan

beberapa tahapan. Tahapan tersebut terdiri atas:

1

Uji Communalities

Communalities

bertujuan

menunjukan

banyaknya varian yang dapat dijelaskan oleh

faktor yang diekstrak.

2

Total Variance Explained

Setelah dilakukan uji

communalities, akan

dihasilkan

total variance explained. Melalui

total variance explained ini dapat dilakukan

pengambilan komponen faktor.

3

Pengambilan Komponen Faktor

Menurut Widarjono (2010), pemilihan

komponen utama yang digunakan ialah jika

nilai akar cirinya lebih dari 1 (

λ

1

>1).

(13)

4

Perhitungan Component Matrix dan Rotated

Component Matrix

Pada

komponen

faktor

utama

yang

dihasilkan pada total variance explained, akan

dilakukan perhitungan

component matrix. Hal

ini bertujuan mengetahui ada tidaknya korelasi

antara setiap faktor dan variabel-variabel

analisis yang telah diekstrak. Setelah dihasilkan

component matrix, matriks tersebut dirotasi

yang akan menghasilkan

rotated component

matrix. Rotasi ini dilakukan dengan tujuan

meyakinkan bahwa di antara faktor-faktor yang

diekstrak tidak terdapat korelasi.

5

Ciri Terpilih dan Penamaan Ciri Terpilih

Melalui nilai

rotated component matrix

dapat ditentukan ciri terpilih yang terdapat pada

setiap komponen faktor. Hal tersebut dilakukan

dengan

membandingkan

nilai

rotated

component matrix masing-masing ciri di setiap

komponen faktor berbeda, dan diambil nilai

rotated component matrix yang besar. Menurut

Gorsuch (1983), nilai rotasi variabel yang

paling besar pada salah satu faktor menandakan

bahwa variabel tersebut berada pada faktor

tersebut.

Dari beberapa ciri terpilih tersebut akan

ditentukan beberapa ciri yang akan mewakili

setiap komponen faktor. Menurut Santoso

(2002), terdapat 3 metode

yang dapat

digunakan, yaitu:

menggunakan satu variabel awal yang

memiliki faktor

loading

terbesar (disebut

surrogate variable) untuk mewakili setiap

faktor,

menggunakan

factor scores untuk membuat

satu atau beberapa variabel yang lebih

sedikit dan berfungsi untuk menggantikan

variabel asli yang sudah ada, atau

menggunakan

summated scales yaitu nilai

setiap faktor adalah rata-rata nilai semua

variabel yang tergabung dalam faktor

tersebut.

Penelitian ini menggunakan summated scale

untuk mendapatkan ciri terpilih. Alasan

pemilihan

summated

scale

dibandingkan

metode lain karena beberapa kelebihan yang

dimiliki

summated scale dibandingkan dengan

metode lain (factor scores dan

surrogate

variable).

Hair

et

al.

(2010)

mengemukakan

kelebihan-kelebihan yang dimiliki

summated

scale, antara lain

summated scale merupakan

kompromi antara

surrogate variable dan

factor

scores sehingga mengurangi

meassurement

error. Cara ini dulu hanya bisa dilakukan

dengan

pengolahan

structural

equation

modeling (SEM). Namun, dengan menggunakan

summated scale,

error dapat juga dikurangi

pada metode pengolahan yang lebih sederhana

dibandingkan SEM (misalkan regresi linear

berganda). Kelebihan lain dari summated scale

ialah mewakili aspek dari beberapa konsep yang

ada dan mudah untuk direplikasi pada penelitian

lainnya.

6

Component Score Coefficient Matrix

Selain digunakan untuk pemilihan ciri dan

penamaan ciri terpilih, nilai

rotated component

matrix

juga

digunakan

untuk

mencari

component

scrore

coefficient

matrix.

Component score coefficient matrix bertujuan

memberikan nilai pada ciri terpilih.

Pembuatan Sistem Identifikasi

Sistem identifikasi ini dibuat dengan

menggunakan

bahasa

pemrograman

Java.

Sistem ini memanfaatkan nilai component score

coefficient matrix dalam mendeteksi 101 spesies

Asterinaceae. Antarmuka sistem berupa aplikasi

berbasis

desktop. Masukan yang digunakan

pada sistem ini ialah kumpulan komponen

faktor yang telah diekstrak dan telah dilakukan

penamaan ciri terpilih. Keluaran dari sistem ini

ialah salah satu nama dari 101 spesies

Asterinaceae yang sesuai dengan data.

Spesifikasi perangkat keras dan perangkat

lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem

sebagai berikut:

prosesor Intel Core Duo 2.0 GHz,

memori 2 GB,

hard disk 500 GB,

sistem operasi Windows 7 Ultimate

bahasa pemrograman Java, dan

lingkungan pengembangan (IDE) NetBeans

versi 7.1.1.

Pengujian dan Analisis

Pada tahap ini, pengujian akan dilakukan

pada sistem yang telah dibuat dengan

memasukkan beberapa ciri (komponen faktor

yang telah dilakukan penamaan ciri terpilih).

Setelah itu, dilihat keluaran dari sistem.

Pengujian ini dilakukan sebanyak 101 kali.

(14)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Jenis Data

Melalui analisis ini dapat diketahui bahwa

116 ciri tersebut menghasilkan 3 jenis data ciri

yang berbeda. Tiga jenis data tersebut terdiri

atas 71 ciri dengan jenis data nominal, 33 ciri

dengan jenis data ordinal, dan 12 ciri dengan

jenis data numerik. Selain itu, setelah dilakukan

analisis secara manual terhadap 116 ciri, ada

beberapa variabel yang perlu dihapuskan, di

antaranya ciri ke-36 dan ke-102 karena kedua

ciri tersebut memiliki nilai yang seragam.

Analisis Faktor

Analisis faktor tidak dapat dilakukan jika

ketiga jenis data yang berbeda pada setiap ciri

tersebut digabung sehingga perlu dilakukan uji

matriks korelasi terlebih dahulu pada 3 jenis

data tersebut secara terpisah. Hal ini dilakukan

untuk memastikan nilai signifikansi

Barlett

0.05 dan nilai Measures of Sampling Adequacy

dan KMO

pada masing-masing jenis data

tersebut

≥ 0.5.

Tujuannya untuk mengetahui

ketiga jenis data tersebut dapat dilakukan

analisis faktor atau tidak. Setelah dilakukan uji

matriks korelasi, maka ketiga jenis data tersebut

dapat digabung untuk dianalisis faktor. Tujuan

akhirnya ialah mendapatkan komponen faktor

utama hasil penggabungan ketiga jenis data

tersebut.

Uji Matriks Korelasi

Matriks korelasi tiap jenis data setelah

dilakukan penghapusan data dan penggabungan

jenis data dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada

setiap matriks korelasi tersebut dapat dilihat

bahwa koefisien korelasi banyak sekali yang

nilainya kurang dari 0.5 sehingga dapat

dilakukan pengujian lebih lanjut.

Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO), Uji Barlett,

dan Uji Measures of Sampling Adequacy

(MSA)

Matriks

korelasi

71

ciri

nominal

menghasilkan nilai KMO sebesar 0.746 dan

nilai Barlett dengan Sig. sebesar 0.000. Nilai ini

didapatkan setelah penghapusan ciri nominal

sebanyak 46 ciri. Selanjutnya, matriks korelasi

33 ciri ordinal menghasilkan nilai KMO sebesar

0.668 dan nilai

Barlett dengan Sig. sebesar

0.000. Nilai ini didapatkan setelah penghapusan

ciri ordinal sebanyak 22 ciri, sedangkan 12 ciri

numerik menghasilkan nilai KMO sebesar

0.722 dan nilai

Barlett dengan Sig. sebesar

0.000. Nilai ini didapatkan setelah penghapusan

ciri numerik sebanyak 4 ciri.

Adanya penghapusan beberapa ciri tersebut

dilakukan karena saat pengujian

Measures of

Sampling Adequacy

(MSA)

pada

masing-masing ciri, ada beberapa ciri yang nilai

Measures of Sampling Adequacy (MSA) kurang

dari 0.5. Menurut Hair

et al. (2010),

penghapusan dilakukan dengan tujuan agar pada

variabel-variabel tersebut dapat dilakukan

analisis faktor. Setelah dilakukan penghapusan

ciri, pada masing-masing ciri tersebut diperoleh

nilai

Barlett dengan Sig. sebesar 0.000, KMO

dan Measures of Sampling Adequacy (MSA)

0.05.

Dengan demikian, total ciri yang digunakan

setelah penghapusan berjumlah 44 ciri dari 116.

Data-data tersebut terdiri atas 25 ciri dari 71 ciri

nominal, 11 ciri dari 33 ciri ordinal, dan 8 ciri

dari 12 ciri numerik.

Selanjutnya, dilakukan uji KMO kembali

terhadap 44 ciri tersebut. Penggabungan ketiga

jenis data ciri menghasilkan nilai KMO sebesar

0.707 dan nilai

Barlett dengan Sig. sebesar

0.000. Nilai ini didapatkan setelah penghapusan

ciri sebanyak 3 ciri. Dengan demikian, total data

yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya

ialah 41 ciri.

Nilai pengujian KMO dan

Barlett dapat

dilihat pada Lampiran 3, sedangkan nilai

Measures of Sampling Adequacy

(MSA)

yang

didapat dari

Anti-image correlation dapat

dilihat pada pada Lampiran 4.

Principal Component Analysis

Ada beberapa tahapan proses PCA yang

dilakukan pada 41 ciri yang telah diuji matriks

korelasi. Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan

sebagai berikut.

Uji Communalities

Pada tahap ini, dapat diketahui bahwa ciri

X

1

mempunyai nilai

communalities sebesar

0.646. Hal ini berarti sekitar 64.6% ciri X

1

dapat

dijelaskan

oleh

faktor

yang

terbentuk.

Sementara itu, pada ciri X

2

, nilai communalities

yang didapatkan sebesar 0.657. Hal ini berarti

sekitar 65.7% ciri X

2

dapat dijelaskan oleh

faktor yang terbentuk. Selanjutnya, hasil untuk

beberapa ciri lainnya dapat dilihat pada

Lampiran 5.

Total Variance Explained

(15)

Tabel 1 Ciri-ciri terpilih, nilai loading factor,

dan nilai summated scales

Komponen

Faktor

Ciri

Terpilih

Nilai

Loading

Factor

Nilai

Sumated

Scales

F1

X

6

X

13

X

19

X

24

X

25

X

28

X

43

X

54

0.408

0.530

0.435

0.887

0.856

0.707

0.386

0.545

0.594

F2

X

33

X

52

X

71

X

105

X

106

0.377

0.566

0.841

0.878

0.815

0.695

F3

X

111

X

112

X

113

X

116

0.787

0.763

0.792

0.796

0.785

F4

X

85

X

86

X

87

X

92

0.799

0.820

0.767

0.876

0.816

F5

X

16

X

17

0.885

0.898

0.892

F6

X

1

X

53

X

103

0.544

0.689

0.711

0.648

F7

X

2

X

18

X

20

X

60

X

74

X

76

0.608

0.352

0.508

0.730

0.429

0.522

0.525

F8

X

3

X

4

X

27

0.803

0.835

0.499

0.712

F9

X

5

0.751

0.751

F10

X

59

X

62

X

72

X

84

0.555

0.532

0.569

0.441

0.524

F11

X

7

0.643

0.643

Component Matrix dan Rotated Component

Matrix

Melalui nilai

rotated component matrix

(loading factor) yang seluruhnya dapat dilihat

pada Lampiran 7, terdapat ciri-ciri terpilih yang

dapat mewakili 11 komponen faktor yang

terbentuk. Ciri-ciri beserta nilai

loading factor

dan summated scales tersebut dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 2 Penamaan ciri, nilai factor loading, dan component score coefficient matrix

Komponen

Faktor

Ciri yang

Dapat

Mewakili

Nilai

Factor

Loading

Nilai Component

Score Coefficient

Matrix

Nama Ciri

Hasil

Summated Scales

F1

X

24

X

25

X

28

0.887

0.856

0.707

0.266

0.256

0.144

Hyphopodia_Density

Hyphopodia_Distribution

Hyphopodia_Intercalary

F2

X

71
(16)

X

106

0.815

0.232

Ascospores_Size_Width

F3

X

111

X

113

X

116

0.787

0.792

0.796

0.288

0.302

0.304

Loc. of_Germ._Close to the apices

Loc. Of_Germ._Close to the septum

Loc. Of_Germ Form_Primary hyphae

F4

X

86

X

92

0.820

0.876

0.261

0.310

Asci_Shape_Ovate

Ascospores_Arrangement_ Conglobate

F5

X

17

0.898

0.318

Hyphae_Arrangement_ Alternate

F6

X

53

X

103

0.689

0.711

0.345

0.365

Stigmatocysts_Size_Width

Ascospores_Cell Collapsed

F7

X

2

X

60

0.608

0.730

0.322

0.397

Colonies_Occurances_ Hyphogenous

Thyriothecia_Initial_Lateral on 2 sides

F8

X

3

X

4

0.803

0.835

0.418

0.454

Colonies_Distribution_ Singular

Colonies_Distribution_ Confluent

F9

X

5

0.751

0.497

Colonies_Outline_Orbicular

F10

X

59

X

62

X

72

0.555

0.532

0.569

0.353

0.375

0.359

Thyriothecia_Initial_Lateral on 1 side

Thyriothecia_Thickness_Flat

Thyriothecia_Margins_Crenate

F11

X

7

0.643

0.469

Colonies_Size_Diameter

Setelah ciri terpilih didapat, dicari ciri-ciri

yang mewakili 11 komponen faktor dari

kumpulan ciri terpilih. Hal ini dilakukan dengan

membandingkan nilai rotated component matrix

dengan nilai

summated scales pada setiap

faktor. Ciri yang diambil adalah ciri yang nilai

rotated component matrix lebih besar atau sama

dengan nilai

summated scales pada setiap

faktornya. Penamaan ciri, nilai factor loading,

dan

component score coefficient matrix dapat

dilihat pada Tabel 2.

Dengan demikian,

faktor

ke-1 dapat

diwakilkan dengan ciri X

24

, X

25

,

dan

X

28

, faktor

ke-2 dapat diwakilkan dengan ciri X

71

, X

105

, dan

X

106

, sedangkan faktor ke-3 oleh ciri X

111

, X

113

,

dan X

116

, selanjutnya untuk faktor ke-4 sampai

dengan ke-11 dapat dilihat pada Tabel 2.

Component Score Coefficient Matrix

Komponen faktor yang telah dilakukan

penamaan ciri akan diberi nilai. Nilai ini

digunakan sebagai parameter untuk pembuatan

sistem. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada

Tabel

2,

sedangkan

nilai

keseluruhan

component score coefficient matrix dapat dilihat

pada Lampiran 8.

Pembuatan Sistem Identifikasi

(17)

Gambar 3 Antarmuka awal sistem identifikasi.

Jika pengguna memilih tombol Tentang

Sistem, akan muncul antarmuka seperti yang

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Antarmuka tentang sistem.

Antarmuka Tentang Sistem memiliki 1

tombol Keluar. Tombol ini digunakan pengguna

jika ingin keluar dari antarmuka Tentang Sistem

dan kembali ke antarmuka awal sistem

identifikasi.

Ketika

pengguna

memilih

tombol

Identifikasi, pengguna akan diberikan beberapa

pertanyaan berupa 23 ciri seperti yang dapat

dilihat pada Gambar 5. Pengguna juga dapat

memilih tombol

back jika ingin kembali ke

antarmuka awal sistem atau tombol Identifikasi

untuk melanjutkan proses pencarian.

Gambar 5 Antarmuka identifikasi.

Jika pengguna tidak memasukkan semua

atau salah satu informasi dari 23 ciri, akan

muncul peringatan seperti yang dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6 Antarmuka peringatan.

Selanjutnya, setelah pengguna mengisi

secara lengkap 23 ciri dan memilih tombol

Identifikasi, akan muncul hasil pencarian

spesies Asterinaceae. Jika data masukan sesuai

dengan sumber data, nama salah satu spesies

Asterinaceae dari berbagai varian spesies

Asterinaceae akan muncul seperti yang dapat

dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Antarmuka hasil identifikasi (1).

Namun, jika masukan pengguna tidak sesuai

dengan sumber data, sistem tidak dapat

menemukan jenis spesies Asterinaceae yang

dicari, seperti yang dapat dilihat pada Gambar

8.

Gambar 8 Antarmuka hasil identifikasi (2).

Pengujian dan Analisis

Pengujian dilakukan sebanyak 101 kali

dengan memasukkan 23 ciri yang sesuai dengan

sumber

data.

Setelah

dianalisis

dengan

membandingkan

keluaran

sistem

dengan

(18)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Simpulan dari penelitian ini antara lain:

melalui jenis data Asterinaceae yang

berbeda-beda, reduksi menggunakan metode

Principal Component Analysis (PCA) dapat

dilakukan dan telah menghasilkan 23 ciri

penting yang dapat mewakili 116 ciri yang

lain, dan

dengan

memanfaatkan

nilai

principal

component,

telah

dihasilkan

sistem

identifikasi Asterinaceae sederhana yang

mampu mengenali 101 spesies Asterinaceae.

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1

Memerhatikan kelemahan dari penggunaan

floating point yang memengaruhi presisi

proses identifikasi yang menyebabkan hasil

identifikasi tidak tepat.

2

Membuat sistem identifikasi Asterinaceae

yang lebih kompleks dengan memanfaatkan

hasil PCA yang ada.

3

Menguji metode untuk kasus data lain,

meskipun

metode

yang

digunakan

memperoleh hasil dengan akurasi yang

sangat tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahamad B. 1967. An analysis of crimes by the

method of principal components. The Royal

Statistical Society 16: 17-35.

Gandjar, Indrawati, Sjamsuridzal W, Oetari A.

2006.

Mikologi: Dasar dan Terapan.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gorsuch RL. 1983.

Factor Analysis. Ed ke-2.

Hillsdale: Lawrence Erlbaum.

Hair JR, Black WC, Babin BJ, Anderson RE.

2010. Multivariate Data Analysis. Ed ke-7.

New Jersey: Prentice-Hall.

Hawksworth DL. 1991. The fungal dimension

biodiversity: magnitude, significance, and

conservation.

Mycological Research 95(6):

641-655.

Jolliffe

IT.

2002.

Principal

Component

Analysis.

Ed ke-2. New York:

Springer-Verlag.

Kaiser HF. 1974. An index of factorial

simplicity. Psyscho 39: 31-36.

Kirk PM, Cannon PF, Minter DW, Stalpers JA.

2008.

Dictionary of The Fungi. Ed ke-10.

United Kingdom: CABI Europe.

Kurniawati A. 2008. Ukuran dan bentuk tubuh

ayam arab, ayam kampung, dan ayam

pelung berdasarkan analisis komponen

utama

[skripsi].

Bogor:

Fakultas

Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Morrison DF. 2005.

Multivariate Statistical

Methods. Ed ke-4. Belmont: Brooks/Cole

Thomson Learning.

Rahayu G. 1992. Australian hyphopodiate

Asterinaceae:

a

taxonomic

revision

[disertasi]. Armidale: Departement of

Botany, The University of New England.

Roswitasari LD. 2012. Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen

dalam keputusan pembelian susu cair Ultra

Milk (studi kasus mahasiswa S1 Institut

Pertanian Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas

Ekonomi

dan

Manajemen,

Institut

Pertanian Bogor.

Santoso S, Tjiptono F. 2001. Riset Pemasaran:

Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta:

Elex Media Komputindo.

Santoso S. 2002.

Buku Latihan SPSS Statistik

Multivariate.

Jakarta:

Elex

Media

Komputindo.

Simamora B. 2005.

Analisis Multivariate

Pemasaran. Jakarta: Gramedia.

Triyoga

E.

2011.

Analisis

faktor-faktor

dominan yang memengaruhi pendapatan

pelabuhan sunda kelapa tahun 2004-2011

[skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Walpole ER. 1982.

Pengantar Statistika. Ed

ke-3. Sumantri B, penerjemah; Jakarta:

Gramedia. Terjemahan dari: Introduction to

Statistics.

(19)
(20)

Lampiran 1 Data asli

a)

Australian taxa studied

No. FungiName No. FungiName

1 A. cordyline 61 A. piperina

2 A. libertiae 62 A. orites

3 A. tuberculata 63 A. clematidis

4 A. capparidicola 64 A. trichilliae

5 A. bottomleyae 65 A. correicola var. correicola

6 A. formosana 66 A. correicola var. euodiae

7 A. hypsophilae 67 A. correicola var. queenslandica

8 A. perrottetiae var. perrottetiae 68 A. decora

9 A. perrottetiae var. ampulliformia 69 A. eudiae

10 A. malandaensis 70 A. loranthi-rhododendricoli

11 A. stipitipodia var. stipitipodia 71 A. decipiens

12 A. stipitipodia var. dilleniae 72 A. knysnae var. gracilipodia

13 A. carbonacea var. acanthopoda 73 A. argophylli

14 A. carbonacea var. oppositipodia 74 A. cuttsiae

15 A. styracina 75 A. xumenensis

16 A. alchorneae-javensis var. alchorneae-javensis 76 A. citriobati

17 A. alchorneae-javensis var. raripoda 77 A. recisa

18 A. excoecariae 78 A. polyloba

19 A. fraseriana 79 A. fieldiae

20 A. radio-fissilis 80 A. diplopoda

21 A. hoveifolia 81 A. reclinata

22 A. nova-anglica 82 A. phaleriae

23 A. oxylobii 83 A. strebli

24 A. platystoma 84 A. celtidicola

25 A. nothofagi 85 A. sponiae

26 A. puellaris 86 A. pouzolziae

27 A. peraffinis 87 A. homaliicola

28 A. loganicearum 88 A. scolopiarum

29 A. randiae-benthamianae 89 A. adeniae

30 Asterina sp. aff. pusilla 90 A. undulate

31 A. aemula var. endiandrae 91 Asterolibertia diplosporae

32 A. cinnamomi-virentis 92 Asterolibertia schroteri var. licaniae

33 A. litseae 93 L. pothoricola

34 A. xanthogloea 94 L. lobatipodia

35 A. daphnandrae 95 L. bramstonensis

36 A. doryphoricola 96 L. endriandrae

37 A. palmeriae 97 Lembosia sp. A

38 Asterina sp. aff. artabotrydis 98 L. capnoides

39 Asterina sp. A 99 L. graphioides

40 A. melanomera 100 Parasterinella compacta

41 A. uvariicola var. australiensis 101 Parasterinella drymidis

42 A. eupomatiae

43 A. pycnanthi

44 A. australiensis

45 A. drimidicola

46 A. oppositipodia

47 A. queenslandica

48 A. alpine

49 A. elaeocarpi var. elaeocarpi

50 A. elaeocarpi var. longipodia

51 A. elaeocarpicola var. elaeocarpicola

52 A. elaeocarpicola var. brevipodia

53 A. elaeocarpicola var. parvuli

54 A. sloaneae

55 A. triumfetticola

56 A. decumana

57 A. pemphidioides

58 A. quarta

59 A. syzygiicola

(21)

Lanjutan

b)

List of characters, character states and coding

List of Characters (X) Character States and Coding

Colonies Occurances 1 epigenous present (1), absent (0), miss. val. (-1) 2 hyphogenous present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Distribution 3 singular present (1), absent (0), miss. val. (-1) 4 confluent present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Outline 5 orbicular present (1), absent (0), miss. val. (-1) 6 irregular present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Size 7 diameter quantitative continuous (mm), miss. val. (-1)

Hyphae Colour 8 light brown present (1), absent (0), miss. val. (-1) 9 brown present (1), absent (0), miss. val. (-1) 10 dark brown present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Flowing 11 straight present (1), absent (0), miss. val. (-1) 12 flexuous present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Width 13 quantitative continuous (µm) quantitative continuous (µm), miss. val. (-1)

Septation Branching 14 distinct, indistinct distinct (0), indistinct (1), miss. val. (-1)

Density 15 density numerous (2), rare (1), miss. val. (-1)

Arrangement 16 unilateral more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 17 alternate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 18 opposite to another branch more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 19 opposite to hyphopodia more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1)

Angles 20 wide present (1), absent (0), miss. val. (-1) 21 acute present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Network 22 loose present (1), absent (0), miss. val. (-1) 23 close present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Hyphopodia Density 24 density numerous (4), moderate (3), few (2), no (1), miss. val. (-1)

Distribution 25 distribution regular (1), irregular (0), miss. val. (-1)

Location 26 middle present (1), absent (0), miss. val. (-1) 27 distal present (1), absent (0), miss. val. (-1) 28 intercalary present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Colour 29 colour darker than hyphae (1), similar to hyphae (0), miss. val. (-1)

Arrangement 30 cluster more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 31 unilateral more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 32 alternate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 33 opposite more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1)

Septation 34 no septate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 35 1-septate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 36 2-septate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1)

Stigmatopodia Shape 37 shape cylindrical (1), not cylindrical (0), miss. val. (-1)

Size 38 length quantitative continuous (µm), miss. val. (-1) 39 width quantitative continuous (µm), miss. val. (-1)

Stigmatocysts Gross Shape 40 uniform, versiform uniform (1), versiform (0), miss. val. (-1)

41 hemispherical more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 42 ovate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 43 cylindrical more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 44 vermiform more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 45 ampulliform more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 46 conical more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 47 bifid or trifid more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1)

Outlines 48 entire more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 49 sinuous more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 50 lobate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1) 51 deeply lobate more (4), moderate (3), less (2), no (1), miss. val. (-1)

Size 52 length quantitative continuous (µm), miss. val. (-1) 53 width quantitative continuous (µm), miss. val. (-1)

(22)

Lanjutan

List of Characters Character States and Coding

Thyriothecia Initial 59 lateral on 1 side present (1), absent (0), miss. val. (-1) 60 lateral on 2 sides present (1), absent (0), miss. val. (-1) 61 terminal on stalk present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Thickness 62 flat present (1), absent (0), miss. val. (-1) 63 slightly convex present (1), absent (0), miss. val. (-1) 64 moderately convex present (1), absent (0), miss. val. (-1) 65 strongly convex present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Outlines 66 orbicular present (1), absent (0), miss. val. (-1) 67 Ellipsoid present (1), absent (0), miss. val. (-1) 68 Linear present (1), absent (0), miss. val. (-1) 69 X or Y present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Size 70 Length quantitative continuous (µm), miss. val. (-1) 71 Width quantitative continuous (µ,m), miss. val. (-1)

Margins 72 Crenate present (1), absent (0). miss. val. (-1) 73 fimbriate, short, loose present (1), absent (0), miss. val. (-1) 74 fimbriate, short, close present (1), absent (0), miss. val. (-1) 75 fimbriate, long, loose present (1), absent (0), miss. val. (-1) 76 fimbriate, long, close present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Cover Wall 77 straight present (1), absent (0), miss. val. (-1) 78 flexuous present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Cell Wall 79 isodiametrirc present (1), absent (0), miss. val. (-1) 80 rectangular present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Opening 81 stellate cracks present (1), absent (0), miss. val. (-1) 82 longitudinal slit present (1), absent (0), miss. val. (-1) 83 cell disintegration present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Basal Wall 84 radiate present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Asci Number 85 number numerous (2), few (1), miss. val. (-1)

Shape 86 ovate present (1), absent (0), miss. val. (-1) 87 clavate present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Size 88 length quantitative continuous (µm), miss. val. (-1) 89 width quantitative continuous (µm), miss. val. (-1)

Number of Ascospores 90 ascospores 8-spored only (1), 8-spored and less (0), miss. val. (-1)

Hamathecia 91 hamathecia present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Ascospores Arrangement 92 conglobate present (1), absent (0), miss. val. (-1) 93 seriate present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Colour 94 pale brown present (1), absent (0), miss. val. (-1) 95 brown present (1), absent (0), miss. val. (-1) 96 dark brown present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Constriction 97 slightly yes (1), no (0), miss. val. (-1) 98 moderately yes (1), no (0), miss. val. (-1) 99 strongly yes (1), no (0), miss. val. (-1)

Cell Apices 100 round on both apices (3), one apex (2), no (1), miss. val. (-1) 101 gradually attenuated on both apices (3), one apex (2), no (1), miss. val. (-1) 102 bent on both apices (3), one apex (2), no (1), miss. val. (-1)

Cell Collapsed 103 cell collapsed present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Cell Equality 104 cell equality subequal (1), unequal (0), miss. val. (-1)

Size 105 length quantitative continuous (µm), miss. val. (-1) 106 width quantitative continuous (µm), miss. val. (-1)

Surfaces 107 smooth present (1), absent (0), miss. val. (-1) 108 granulose present (1), absent (0), miss. val. (-1) 109 verrucose present (1), absent (0), miss. val. (-1) 110 spinulose present (1), absent (0), miss. val. (-1)

Location of Germination 111 close to the apices yes (1), no (0), miss. val. (-1) 112 middle yes (1), no (0), miss. val. (-1) 113 close to the septum yes (1), no (0), miss. val. (-1)

(23)

Lanjutan

c)

Data matrix of taxa studied

Taxa Number Coding of Each Character State (1-116)

1 1 1 1 1 0 1 9 0 0 1 1 0 4 1 2 4 4 1 1 1 0 1 0 2 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 4 4 1 1 1 1 1 4 3 2 1 11 9 4 1 1 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 225 225 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 -1 1 1 50 39 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 2 1 1 0 1 29.5 13.5 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1

2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 5 1 2 4 4 1 1 1 0 0 1 2 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 4 4 1 1 1 1 1 4 3 2 1 6 9.5 4 1 1 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 200 200 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 -1 1 1 38.5 29 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 1 1 0 1 26.5 11 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1

3 1 1 1 1 1 1 5 0 0 1 1 1 5 1 1 1 1 4 4 1 0 0 1 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 4 2 1 1 1 1 4 2 1 1 11.5 8.5 4 2 1 2 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 180 180 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 41 29 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 2 2 1 0 1 30 13 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0

4 1 1 0 1 1 0 4 1 0 1 0 1 4 0 2 4 4 2 2 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 2 1 4 1 1 6 5 1 1 4 1 1 1 1 1 4 3 2 1 8 6.5 4 1 1 3 2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 224 224 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 2 1 0 40 32 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 3 1 1 0 1 21.5 10.5 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1

5

1 0 -1 -1 0 1 5 1 0 1 0 1 6.5 0 -1 2 2 4 1 1 0 1 0 3 1 1 1 1 0 1 2 2 4 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 2 1 4 1 1 1 11.5 6 4 1 1 3 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 240 240 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 2 0 1 56 43 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 1 0 1 32 16.5 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

6

1 0 0 1 0 1 4 0 1 0 1 0 5.5 0 -1 1 1 4 4 1 0 0 1 3 1 1 0 1 0 1 2 2 4 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 8.5 9 4 2 1 2 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 370 370 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 -1 2 0 1 56 43 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 1 0 1 32.5 15.5 1 0 0 0 -1 -1 -1 -1 -1 -1

7 0 1 0 1 0 1 6 0 0 1 0 1 4 0 -1 4 4 1 1 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 13 5.5 4 2 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 224 224 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 2 1 1 50 41 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 2 1 0 1 34 15 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1

8 1 0 0 1 0 1 2 0 0 1 1 0 4 0 -1 4 4 2 1 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 1 1 14 4.5 1 1 1 1 4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 152 152 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 2 1 0 30 30 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3 1 1 0 1 22 10 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0

9 1 1 0 1 0 1 3 0 0 1 0 1 4 0 -1 4 4 2 2 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 3 1 4 3 1 1 10 4 4 1 1 3 3 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 144 144 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 -1 1 0 36 36 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3 1 1 0 1 23 9 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0

10 1 0 0 1 0 1 5 0 1 0 0 1 4 1 1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 0 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 3 10 7.5 4 1 1 3 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 192 192 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 -1 2 1 0 -1 -1 -1 0 -1 0 0 1 0 1 1 0 3 1 1 0 1 30 11 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0

11 1 0 1 1 0 1 4 0 1 1 1 1 4 1 2 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 4 4 4 1 1 1 1 2 4 4 1 9 8 4 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 320 320 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 2 1 1 34 24 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 3 1 1 0 1 19 8 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

12 1 0 1 1 0 1 4 0 1 1 1 1 4 1 2 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 4 4 1 1 1 1 1 2 4 4 1 9 8 4 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 320 320 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 28 25 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 3 1 1 0 1 20.5 9 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1

13 1 1 1 1 0 1 8 0 0 1 1 1 5 0 2 1 1 1 4 1 0 1 0 3 1 0 1 1 0 1 4 4 2 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 3 1 4 1 1 1 11 6.5 4 1 1 4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 228 228 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 2 0 1 81 58.5 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 37.5 15 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

14 1 0 1 0 0 1 4 0 0 1 0 1 8 0 2 1 1 1 4 1 0 1 0 3 1 0 1 1 0 1 2 2 4 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 3 1 2 1 4 1 1 1 13 7 4 1 1 2 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 320 320 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 -1 2 1 0 -1 -1 1 -1 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 35 14 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

15 1 0 1 0 0 1 8 0 0 1 1 1 4.5 0 2 1 1 1 4 1 0 1 0 3 1 0 1 1 0 1 4 4 2 4 1 1 0 0 0 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 8 6.5 2 1 1 4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 256 256 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0 -1 -1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 33 13.5 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

16 1 1 1 1 0 1 4 0 1 1 0 1 5 1 1 -1 2 2 4 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 2 1 4 1 1 5.5 5 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 1 9 7 1 1 1 1 4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 200 200 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2 1 0 31 31 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 3 1 1 0 1 23.5 10 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

17

0 1 0 1 0 1 10 0 0 1 0 1 3.5 0 2 1 4 4 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 4 4 1 1 4 1 1 5 4.5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 9 10 4 2 1 2 4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 160 160 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 3 1 1 0 1 24.5 10.5 0 0 0 1 1 -1 --1 --1 --1 --1

18

1 1 0 1 0 1 2 1 0 0 0 1 3 0 -1 4 4 3 3 0 1 1 0 3 1 0 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 1 7 7 4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 145 145 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 3 1 1 0 1 24.5 10.5 0 0 0 1 1 1 1 -1 --1 --1

19

1 1 1 1 0 1 6 0 0 1 0 1 5 0 -1 4 4 3 3 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 2 1 4 1 1 5.5 5 0 1 4 4 1 1 1 1 4 3 1 1 7.5 8.5 1 4 4 1 3 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 220 220 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2 1 0 42.5 34 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 1 1 0 1 22 11 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0

20

1 1 1 1 0 0 4 0 1 0 1 0 4 0 -1 4 4 3 1 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 1 4 1 1 7.5 3.5 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 1 8 7.5 1 4 1 4 4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 136 136 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0 27 23 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 3 1 1 0 1 17.5 8.5 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0

21

1 0 0 1 1 1 4 0 0 1 1 1 4.5 0 -1 4 4 3 3 1 0 0 1 3 1 0 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 1 8.5 8.5 4 2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 240 240 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 2 1 1 43 29 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 3 1 1 1 1 25.5 11 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0

22 1 1 0 1 0 0 -1 0 0 1 1 0 4.5 0 -1 1 1 4 4 1 0 0 1 3 1 0 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 7 7 4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 160 160 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 -1 2 1 0 24 21 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3 1 1 1 1 20 8.5 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1

23 1 1 -1 -1 1 1 5 0 1 0 1 0 5 0 -1 4 4 3 1 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 4 4 1 1 1 1 4 4 1 1 8 7 4 3 1 3 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 200 200 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2 1 0 42 34 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 2 1 0 1 24.5 11.5 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0

24

1 0 1 1 0 1 8 0 0 1 1 1 4 0 -1 2 2 4 4 1 0 0 1 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 3 3 3 1 1 1 1 4 1 1 1 6.5 5 4 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 288 156 1 1 0 0 0 -1 -1 0 0 0 1 1 -1 1 0 1 44 24 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 3 1 1 0 1 18.5 16.5 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1

25

1 1 1 1 0 1 10 0 0 1 1 0 5 0 -1 2 2 4 4 1 0 1 0 3 1 0 1 1 0 1 3 3 3 4 1 1 0 0 0 1 1 4 4 1 1 3 1 4 3 1 1 7.5 6.5 4 2 1 2 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 210 210 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0 45 45 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 29.5 13 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

26 1 1 1 1 1 1 4 0 0 1 1 0 3.5 1 1 2 2 4 4 1 0 1 0 2 1 1 0 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 6.5 7 4 2 1 2 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 132 132 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 2 1 0 35 30 1 1 -1 -1 1 0 0 0 1 0 1 3 1 0 0 17.5 7 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1

27 1 1 1 1 0 1 2 0 1 0 1 1 4 0 2 2 2 4 4 1 0 1 0 2 1 1 1 1 0 1 4 4 2 1 4 1 0 3.5 5 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 4 1 7 6.5 1 1 4 4 3 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 160 160 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 2 1 0 28 25 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 3 1 1 0 0 18.5 8 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1

28

(24)

Lanjutan

Taxa Number Coding of Each Character State (1-116)

29

1 1 1 1 0 1 5 0 0 1 1 0 7 1 -1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 0 1 1 0 1 4 4 3 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 3 1 4 3 1 1 15 9.5 4 1 3 3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 320 320 0 0 0 1 0 -1 -1 -1 -1 1 0 0 0 2 0 1 66 44 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 31 14 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

30 1 1 1 0 1 0 3 0 0 1 1 0 4.5 0 -1 2 2 4 4 0 1 0 1 3 1 0 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 9 10 4 1 2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 120 120 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0 31 31 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 15 10 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1

31

1 0 0 1 0 1 5 1 0 0 1 0 5.5 0,-1 2 2 4 1 1 0 1 0 3 1 0 1 1 0 1 4 4 3 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 3 1 4 1 1 1 13 7 4 2 1 2 3 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 320 320 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 0 0 1 1 0 0 2 2 1 0 1 36 11 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

32

0 1 0 1 0 1 8 1 0 0 1 0 3 1 -1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 0 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4 1 11 8.5 3 1 1 4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 176 176 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 2 1 1 38 30 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 3 2 1 0 1 23.5 10.5 0 0 0 1 1 1 1 -1 --1 --1

33 1 1 1 1 0 1 3 0 0 1 1 0 3 1 1 2 2 4 1 1 0 1 1 3 1 0 1 1 0 1 4 4 2 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 3 3 1 4 1 1 1 9.5 4.5 4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 160 160 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 2 1 1 28 24 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 3 2 1 0 1 16.5 6.5 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1

34

1 1 0 1 0 1 8 1 0 0 0 1 4 1 -1 4 4 3 1 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 2 4 1 1 0 0 0 4 3 1 1 1 1 1 4 3 1 1 10 7 4 2 1 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 80 80 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 22.5 22.5 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 1 1 0 1 14.5 7 0 0 1 0 1 1 1 1 -1 --1

35 1 1 1 0 0 1 3 0 1 0 1 1 3.5 0 -1 4 4 2 2 1 0 1 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 1 1 4 3 1 1 12 6 4 2 2 2 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 255 255 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 2 1 0 48 44 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 3 2 1 0 1 29 11.5 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1

36

1 1 1 1 1 1 7 0 1 0 1 1 3.5 0 -1 3 3 4 4 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 10.5 11.5 4 2 1 2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 330 330 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 2 1 1 72 36 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 3 2 1 1 1 29 14 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1

37

1 0 0 1 -1 -1 5 0 0 1 0 1 5 1 -1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 1 4 1 1 4.5 5 1 1 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 6 6 4 2 1 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 144 144 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 42.5 36 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 3 1 1 0 1 21.5 10 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

38 1 0 0 1 -1 -1 5 0 0 1 0 1 5 1 -1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 1 4 1 1 4.5 5 1 1 1 4 1 1 2 1 4 2 1 1 8.5 6.5 1 1 1 4 3 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 152 152 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 33 30 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 23 9 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1

39 1 0 0 1 0 1 4 0 0 1 0 1 4 1 1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 1 4 1 1 5.5 5 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 7 11 4 1 1 2 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 192 192 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 33 30 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 23 9 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1

40

1 0 0 1 0 1 10 1 0 0 1 1 6.5 1 -1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 7.5 9.5 4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 200 200 0 0 0 1 0 -1 -1 -1 -1 1 0 0 0 3 1 0 41 38 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 3 1 1 0 1 24.5 12 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1

41 1 0 0 1 0 1 6 1 0 0 1 0 3 1 1 2 2 4 1 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 1 4 4 1 4 3 1 0 6 4.5 0 4 1 3 1 1 1 1 4 3 1 1 6 4.5 4 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 106 106 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 30 26 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 3 2 1 0 1 18 8.5 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

42 1 1 1 1 0 1 7 1 1 1 1 1 4.5 0 2 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 1 1 0 1 4 4 2 1 4 1 1 4.5 5 0 1 1 4 1 1 1 1 4 2 2 1 9 7.5 2 1 4 4 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 190 190 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 1 0 31 31 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 3 2 1 0 1 21 11 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1

43

1 1 1 1 1 1 -1 0 1 0 1 1 5 0,-1 2 2 4 1 1 0 1 0 2 0 0 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 1 4 1 1 1 1 1 4 2 1 1 11 9.5 4 2 1 2 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 240 240 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 0 0 1 0 0 1 3 2 1 0 1 37 17 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0

44

0 1 1 1 0 1 12 0 0 1 1 1 4.5 1 -1 4 4 2 2 1 0 1 0 3 1 1 1 1 0 1 4 4 2 4 1 1 0 0 0 0 4 1 4 1 1 2 1 4 2 2 1 10 8.5 4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 280 280 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 1 0 39 39 1 -1 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 29.5 14 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0

45 0 1 1 1 0 1 8 0 0 1 0 1 4 1 1 4 4 2 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 4 4 2 4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 9 8.5 4 1 2 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 260 260 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 1 0 35 35 1 -1 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 23.5 11.5 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1

46

1 0 1 1 0 1 8 0 0 1 1 1 5.5 0 -1 2 2 4 1 1 0 0 1 3 1 1 1 1 0 1 2 2 4 4 1 1 0 0 0 1 1 4 1 1 1 2 1 4 1 1 1 8.5 7.5 4 2 1 2 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 300 300 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0 42 41 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 26 14.5 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0

47

1 0 0 1 0 1 6 0 0 1 0 1 4.5 0 -1 2 2 4 4 1 0 1 0 3 1 1 1 1 0 1 4 4 1 4 1 1 0 0 0 1 1 1 4 1 1 1 1 4 2 1 1 11.5 5 4 2 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 160 160 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 30 26 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 0 1 31.5 10 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0

48

0 1 0 1 0 1 3 0 0 1 1 0 5.

Gambar

Gambar 1  Gambaran umum proses penelitian.
Gambar 2  Uji matriks korelasi dan proses
Tabel 2  Penamaan ciri, nilai factor loading, dan component score coefficient matrix
Tabel 2,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja di SMA PGRI Pekanbaru, dengan OR 4,2 dan P value

Sehingga kepercayaan tersebut memunculkan hubungan sosial yang terjalin antara: (1) Hubungan sosial yang terjadi antara Tengkulak dan makelar menciptakan kepercayaan

26. Tubuh setiap saat dapat mengalami kontak dengan mikroba penyebab penyakit tetapi tidak selalu mengakibatkan sakit karena memiliki system pertahanan. Sistem pertahanan tubuh

Pada nyeri kepala klaster terjadi pengaktifan sistem trigeminovaskuler yang ditandai oleh peningkatan CGRP di dalam peredaran pembuluh darah vena kranial

○ Jika Pembeli memilih produk utama &amp; tambahan untuk memenuhi syarat pembelian Kombo Hemat, harga dan batas pembelian dari Kombo Hemat yang akan berlaku. ○ Jika Pembeli

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan tepung umbi ganyong hasil modifikasi dengan perbedaan konsentrasi koji dan lama waktu fermentasi terhadap perubahan

(1) jika diameter contoh ≤ 15 mm sehingga gaya tarik maksimum lebih kecil dari kapasitas mesin tarik, maka benda uji dibuat dengan bentuk dan dimensi seperti tercantum pada Gambar

adres unik global berbasis Internet rotocol (IP) atau ekstensi-nya;. Ø  mampu menunjang komunikasi