• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pelaksanaan Program Pemantauan Lingkungan Kerja Fisik dan Kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Pelaksanaan Program Pemantauan Lingkungan Kerja Fisik dan Kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau Tahun 2014"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

FOTO PENELITIAN

Kegiatan Pengelasan

(2)

Inlet House

(3)

Peneliti observasi di lapangan

(4)

Gardu Induk yang berfungsi untuk mengalirkan listrik ke area kerja Chevron

(5)

Peneliti dan Petugas Operation PT. Taka Turbomachin ery

Indonesia Duri Riau

(6)

Central Gas Turbine Area Chevron Pacific Indonesia

(7)

Chemical Storage (Tempat penyimpanan bahan kimia)

(8)
(9)
(10)
(11)

PEDOMAN WAWANCARA

TINJAUAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KIMIA DI PT. TAKA TURBOMACHINERY

INDONESIA DURI RIAU TAHUN 2014

Nama Informan :

1. Bisa diceritakan PG&T Central Duri merupakan tempat apa!

2. Bisa diceritakan profil mengenai PT. Taka dan perusahaan yang bergerak di bidang apa?

3. Bisa diceritakan apa tugas PT. Taka di PG&T Central Duri!

4. Apakah PT. Taka memiliki program K3 dan bagaimana dengan pelaksanaannya? 5. Bisa diceritakan tugas pokok dan fungsi bapak di PT. Taka?

6. Apakah ada perangkat atau alat bantu untuk menunjang pelaksanaan program K3 terkait dengan pemantauan lingkungan kerja?

7. Apakah seluruh karyawan PT. Taka memahami pentingnya keselamatan di dalam bekerja?

8. Apakah ada kegiatan atau upaya preventif yang dibuat oleh PT. Taka dalam rangka meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai K3? Bisa diceritakan! 9. Bisa sebutkan bahaya apa saja yang ada di PG&T Central Duri!

10.Apakah bapak tahu bahaya-bahaya tersebut sangat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja?

(12)

12.Upaya apa yang PT. Taka lakukan dalam rangka menjamin kesehatan pekerjanya di PG&T Central Duri?

13.Pemantauan lingkungan kerja merupakan bagian dari SMK3, apakah PT. Taka telah menerapkan SMK3 dan bagaiamana dengan penerapannya?

14.Apakah PT. Taka pernah diberikan penilaian terkait kinerja SMK3? Siapakah yang menilai SMK3 tersebut? Berapakah nilai yang diraih dan kapan penilaian tersebut?

15.Apakah bapak tahu manfaat dari pemantauan lingkungan kerja?

16.Bisa ceritakan hal-hal apa saja yang bapak lakukan terkait dengan keterlibatan atau peran bapak didalam melaksanakan pemantauan lingkungan kerja di PG&T Central Duri!

17.Apakah di CGT sudah terpasang rambu-rambu peringatan bahaya? Apakah rambu-rambu tersebut dalam keadaan jelas terbaca dan dapat dipahami oleh pekerja?

18.Siapa-siapa saja dari pihak PT. Taka yang terlibat dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan lingkungan kerja di CGT?

19.Ada berbagai teknik identifikasi bahaya yang digunakan oleh tiap-tiap perusahaan di Indonesia, teknik identifikasi bahaya apa yang digunakan oleh PT. Taka dalam rangka pemantauan lingkungan kerja di PG&T Central Duri?

20.Apakah ada kendala terkait dengan pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja oleh PT. Taka di PG&T?

21.Bagaimana hasil yang diraih selama ini terkait dengan pemantauan lingkungan kerja? Apakah target sudah sesuai sasaran?

BAHAYA FISIK Suhu

1. Bisa diceritakan bagaimana kondisi suhu di CGT! Dan apa yang menyebabkan suhu di CGT panas?

(13)

3. Apakah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu? Siapa yang melakukan pengukuran tersebut? Dimanakah alat tersebut terpasang? Apakah alat tersebut berfungsi?

4. Berapa kali dilakukan pengukuran suhu dalam satu hari?

5. Bisa sebutkan dampak dari panas tersebut terhadap pekerja PT. Taka!

6. Upaya apa yang dilakukan oleh PT. Taka untuk mengendalikan panas tersebut? Kebisingan

1. Bisa diceritakan bagaimana tingkat kebisingan di CGT! 2. Darimanakah sumber kebisingan tersebut berasal?

3. Apakah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kebisingan di CGT? Apakah alat tersebut berfungsi? Siapa yang melakukan pengukuran kebisingan? Bagaimana sifat kebisingan tersebut?

4. Apakah untuk mengukur kebisingan di CGT dilaksanakan setiap hari? 5. Bisa sebutkan dampak kebisingan tersebut terhadap pekerja PT. Taka?

6. Upaya apa yang dilakukan oleh PT. Taka untuk mengendalikan dampak dari kebisingan tersebut?

Radiasi

1. Bisa diceritakan mengenai bahaya radiasi di PG&T? 2. Dari mana sumber bahaya radiasi tersebut berasal? 3. Apakah dampak radiasi tersebut bagi pekerja?

4. Upaya apakah yang dilakukan oleh PT. Taka untuk mengendalikan bahaya radiasi tersebut terhadap pekerja?

Bahaya Penggunaan Bahan Kimia

(14)

2. Apakah pekerja tahu dampak bahan kimia bagi keselamatan dan kesehatan pekerja?

3. Apakah PT. Taka memiliki data atau pedoman penggunaan bahan kimia?

4. Apakah pekerja PT. Taka yang menggunakan bahan kimia dalam proses produksi mengerti tentang MSDS?

5. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh PT. Taka dalam rangka melindungi pekerja dari bahaya bahan kimia tersebut?

6. Bagaimana penyimpanan bahan kimia? Apakah tempatnya sudah memadai? 7. Bagaimana proses pembuangan dari bahan kimia yang tidak dipergunakan lagi?

Dimana bahan kimia tersebut dibuang?

Opini dan Usulan

1. Apakah menurut bapak program K3 penting?

(15)
(16)
(17)
(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga. 2002. “ Kumpulan Makalah Seminar K3 RS Persahabatan

Tahun 2000 & 2001 (Dr.Slamet Ichsan, M.S tahun 2001) Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Ahyari, Agus. 1986. Manajemen Produksi: Pengendalian Produksi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1993. Psikologi Dalam Perusahaan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

As‟ad M. 1995. Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberti

Cahyono, Achadi Budi. 2010. Keselamatan Kerja Bahan Kimia Di Industri, Gadjah Mada University Press.

Dewan K3 Nasional. 1993. Program K3,

http://www.psychologymania.com/2013/06/ program-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html. Diakses pada tanggal 10 desember 2013.

Harrianto, Ridwan. 2008. Buku Ajar Kesehatan Kerja, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Kartono. 1989. Pengertian Lingkungan Kerja, http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/33796/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada 3 desember 2013. Kurniawidjaja, L. Meily. 2010. Teori Dan Aplikasi Kesehatan Kerja, Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press). Leavitt. 1997. Definisi Lingkungan,

http://israyantianur.blogspot.com/2013/06/makalah-k3-karena-fisik.html. Diakses taggal 12 Februari 2014.

Lestari, Fatma. 2007. Bahaya Kimia “Sampling & Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

(19)

M, Soeripto. 2008. Higiene Industri, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Moekijat. 1995. Lingkungan Fisik, http://www.bpadjogja.info/file/ff3f9c760d05e30 3f305f5b58242da98.pdf. ciakses pada 15 november 2013.

Mulya, Adi, 2008. Analisis dan Pengendalian Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode Semi Kuantitatif Pada pekerja Pengelasan di Bengkel Pabrik PT. Antam Tbk UBP Emas Pongkor Bogor Tahun 2008. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Nawawi. 2001. Pengertian lingkungan kerja fisik,

http://israyantianur.blogspot.com/ 2013/06/makalah-k3-karena-fisik.html. Diakses pada taggal 12 desember 2013.

Neldi, Mellysa P, 2011. Analisis Pelaksanaan JSA Pada Pekerjaan Well Work Dan Initial Completion Yang Dilakukan Kontraktor Migas

Berdasarkan Teknik Management Berdasarkan Oversight And Risk Tree Di Lokasi Kerja PT. X Tahun 2011. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Nitisemito, Alex S. 2000. Pengertia lingkungan kerja,

http://intanghina.wordpress.com/ 2008/04/28/pengaruh-budaya-perusahaan-dan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan/. Diakses pada tanggal 12 desember 2013.

Pradana, Aripta, 2011. Hubungan Antara Kebisingan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Gravity PT. Dua Kelinci. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management, PT. Dian Rakyat, Jakarta.

Ravianto. 1986. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-produktivitas-kerja-menurut.html. diakses pada tanggal 3 desember 2013.

(20)

Saputra, Agus J, 2007. Analisis Kebisingan Peralatan Pabrik Dalam Upaya Peningkatan Penaatan Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Pupuk Kaltim. Program Studi Ilmu Lingkungan. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sihombing. 2004. Definisi Lingkungan Kerja, http://id.shvoong.com/business

management/human-resources/2286455-pengertian-lingkungan-kerja-menurut-pakar/, Diakses pada tanggal 11 desember 2013.

Siregar, Hikmah R, 2008. Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara Tahun 2008. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera. Medan.

Subaris, Heru dan Haryono. 2008. Hygiene Lingkungan Kerja, Mitra Cendikia, Jogjakarta.

Suma‟mur. 2013. HIGIENE Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES), CV

Sagung Seto, Jakarta.

Susanto, Ibnu. 2009. Bahan Kimia Berbahaya dan Keselamatan Kesehatan Kerja Bidang Kimia. http://ibnususanto.wordpress.com/2009/02/13/bahan-kimia-berbahaya-dan-keselamatan-kesehatan-kerja-bidang-kimia/. Di akses pada tanggal 20 Mei 2014.

Tambunan, Sihar Tigor Benjamin. 2005. Kebisingan di Tempat Kerja, C.V. Andi Offset, Yogyakarta.

Tribowo, Cecep dan Mitha Erlisya Pusphandani. 2013. Kesehatan Lingkungan dan K3, Nuha Medika, Yogyakarta.

Wignjosoebroto. 1995. Kondisi fisik lingkungan kerja,

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang dapat didefinisikan sebagai salah satu pendekatan yang menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pengalaman individual, makna yang secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori atau pandangan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri tentang tinjauan pelaksanaan program pemantauan lingkungan kerja fisik dan kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau dengan teknik pengumpulan data in depth

interview. (Emzir, 2009).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di unit Central Gas Turbine Area milik PT. Chevron Pacific Indonesia Duri Riau.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2014.

3.3 Pemilihan Informan

Informan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 orang. Diambil dari 1 orang Site Manager, 1 orang Supervisor Maintenance, 1 orang Supervisor

Operation, dan 1 orang tenaga K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) PT. Taka

(22)

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari responden dengan menggunakan wawancara secara mendalam terhadap para informan tentang bagaimana tinjauan pelaksanaan program pemantauan lingkungan kerja fisik dan kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau. Wawancara dilakukan melalui pertanyaan tidak berstruktur, dalam hal ini informan bebas menceritakan apa saja tanpa ada batasan umumnya berbentuk pernyataan yang menggambarkan pengalaman, pengetahuan, opini dan perasaan pribadi. Namun diupayakan tidak menyimpang dari pedoman penelitian yang ada (Muliana, 2011). Sebagai alat bantu peneliti menggunakan tape recorder. 3.4.2 Data Sekunder

(23)

yaitu izin kerja untuk area yang panas atau mudah terbakar dan confined space yaitu bekerja di tempat terbatas.

3.5 Teknik Analisa Data

(24)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Lokasi Penelitian

Power & Steam Generation PG&T Central Duri atau biasa disebut PG&T

(Power Generation & Transmission) merupakan pusat pembangkit listrik milik PT. Chevron Pacific Indonesia yang berada di Gate 125 Kota Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau dan letaknya sangat strategis yaitu berada di pinggir jalan lintas Sumatra Duri-Dumai dan Duri-Pekanbaru. Secara umum PG&T yang berada di Gate 125 mendistribusikan tenaga listrik khusus untuk area produksi perusahaan Chevron dan pemukiman karyawan chevron. PG&T Central Duri selain sebagai pembangkit listrik yang dialirkan untuk wilayah PT. Chevron Pacific Indonesia Duri, PT. Chevron juga memproduksi Steam atau uap. Adapun kegunaan uap tersebut sebagai bahan untuk melelehkan minyak bumi dari hasil pengeboran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri, yang mana struktur minyak bumi di Kota Duri lebih keras dibandingkan daerah lain yang ada di Provinsi Riau.

(25)

kegiatan rapat kerja baik itu rapat harian, mingguan, bulanan dan tahunan, serta merupakan tempat pertemuan.

Fasilitas selanjutnya adalah Central Gas Turbine Area atau biasa disebut CGT merupakan area sumber penghasil tenaga listrik dan Steam atau uap. CGT area sendiri terdiri dari Gas Turbine Engine atau mesin turbin gas dan Inlet Turbine yaitu saluran masuk udara dan Exhaust hood yaitu saluran pembuangan hasil pembakaran dalam bentuk gas panas yang dibuang ke udara. Kemudian di CGT area juga terdapat HRSG

Heat Recovery Steam Generator Water Storage yaitu tangki penyimpanan air, air

tersebut dialirkan ke pipa untuk dipanaskan menjadi uap. Mesin turbin di CGT area terdiri dari lima unit yang mana kelima-lima tersebut berfungsi sama sebagai sumber penghasil tenaga listrik dan penghasil uap. Di area CGT sendiri terdapat fasilitas penunjang keselamatan seperti tersedianya empat Fire Hydrant yaitu terminal air untuk mencegah apabila terjadi kebakaran besar di Central Gas Turbine Area, kemudian tersedianya Emergency Shower fungsinya yaitu untuk membasahi dan membersihkan tubuh apabila terkena bahan kimia dan lain-lain, selanjutnya ada Eye

Wash yaitu berfungsi sebagai untuk membasuh dan membersihkan mata apabila

terkena bahan kimia dan lain-lain, kemudian terpasangnya rambu-rambu keselamatan pada Spot tertentu di area CGT.

(26)

atau bagian-bagian dari gardu induk konvensional yang memiliki fungsi yang sama dan letaknya di luar dari gardu induk konvensional namun jaraknya tidak jauh dari gardu induk yang berfungsi untuk mengalirkan listrik ke area Power & Steam

Generation PG&T Central Duri. Kemudian tersedianya Waste Tank yaitu tangki

penampung limbah bahan kimia.

4.2 Karakteristik Informan

Informan dari hasil penelitian ini ada empat (4) informan tersebut terdiri dari 1 orang Site Manager, 1 orang Supervisor Maintenance, 1 orang Supervisor

Operation, 1 orang tenaga K3 (HSE). Keempat informan tersebut turut berperan

dalam program K3 di PT. Taka Turbomachinery cabang Duri-Riau. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Informan PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau Berdasarkan Karakteristik

No Informan Jenis Kelamin Umur Pendidikan

(27)

4.3 Tinjauan Pelaksanaan Program Pemantauan Lingkungan Kerja Fisik dan Kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau.

4.3.1 Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2 Matriks Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Penerapan sudah kita lakukan bahkan untuk melihat hasil penerapan itu juga nanti dengan pihak Chevron kita akan melakukan penilaian sehingga penerapan itu kita pastikan bahwa setiap saat dan setiap waktu pemantauan lingkungan kerja selalu berjalan dilapangan”

2 Supervisor Maintenance ”Penerapan pemantauan lingkungan kerja di

Central Gas Turbine Area berjalan baik, karena

(28)

HES saja yang bekerja, HES disini berperan untuk mengarahkan anggotanya agar bekerja dengan aman dan sesuai prosedur. Dan untuk penilaian tersebut disini kami menyediakan form-form penilaian seperti JSA dan lain-lain yaa. Dan ada beberapa tool kayak Gas Detector, Ambient,

Sound Level Meter, untuk mengukur seperti untuk

panas, kebisingan, dan lain-lain ada kami sediakan, selain itu juga kami ada sekali sebulan mengambil sample seperti sample air, sample uap, nalcool dan lain-lain”.

3 Supervisor Operation “Disini kita mempunyai program pemantauan lingkungan kerja dan pemantauannya dilakukan setiap hari yaa untuk di CGT, yang saya lakukan terkait pemantauan lingkungan kerja adalah saya turut melakukan assessment artinya melakukan

sweeping dan jadi kita melihat lingkungan kerja

(29)

bekerja disini, semua kita pantau terkait hal-hal yang tidak pantas untuk dipandang dan sumber-sumber bahaya yang membuat tidak nyaman dan kita berikan penilaian tertentu dan Alhamdulillah pemantauan lingkungan kerja berjalan dengan baik”.

4 HSE “PT. Taka sendiri sudah menerapkan pemantauan lingkungan kerja yaa, karena bagi PT. Taka sendiri itu adalah suatu nilai untuk dinilai oleh PT. Chevron karena untuk sekali 6 bulan PT. Taka akan dinilai oleh PT. Chevron selaku pemberi kerja dan penerapan nya sudah berjalan yaa, seperti yang mas lihat barusan yaa disana kita melakukan pemantauan karena kita ketahui bersama di daerah turbin ini potensi bahaya nya banyak yaa, barusan yang mas lihat, kita bersama melihat cara pekerja bekerja, trus ada juga orang bagian operation yang ngambil sampel untuk dibawa ke laboratorium nya CPI”.

(30)

pelaksanaannya dilaksanakan setiap hari dan untuk pelaksanaannya sendiri seluruh karyawan terlibat didalam melestarikan lingkungan kerja yang aman, untuk pemantauannya sendiri dilakukan dengan menyediakan alat-alat terkait pemantauan lingkungan kerja seperti tersedianya Ambient, Gas Detector, Sound Level Meter untuk pengukuran seperti kebisingan, suhu dan juga pengambilan sampel sekali sebulan, seperti sampel bahan kimia nalcool, sampel air, sampel uap dan lain-lain yang akan diperiksakan lebih dalam ke laboratorium milik Chevron. Serta juga melakukan observasi dengan memperhatikan cara pekerja bekerja dalam aspek cara bekerja yang aman dan selamat dan juga memperhatikan segi kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja.

4.3.2 Pernyataan Informan Tentang Alat Bantu di Dalam Menunjang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai alat bantu didalam pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan Tentang Alat Bantu di Dalam Menunjang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(31)
(32)

kemudian sebelum melaksanakan pekerjaan perizinan itu sudah ada sehingga tidak terjadi hal yang berlawanan dengan pihak ketiga atau pihak lain atau pihak pertama juga, sehingga segala sesuatu itu kita lakukan dengan aman dan terkendali”.

2 Supervisor Maintenance “Disini PT. Taka kita menyediakan peralatan termasuk..eeehh..PPE didalam pelaksanaan K3 sehingga kawan-kawan yang akan melakukan aman dalam..eeem..melakukan tugasnya”.

3 Supervisor Operation “Kalau kita ini sangat lengkap jadi disamping Job Hazard Analysis kita juga mempunyai Job Safety Analysis, jadi itu sangat-sangat kita gunakan

didalam keseharian sebelum memulai pekerjaan dan memitigasi seluruh bahaya yang akan timbul dari resiko-resiko bahaya pekerjaan”.

(33)

Inspection dan adanya BBS untuk karyawan yang

bekerja dilapangan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa semua informan mengatakan alat bantu didalam pelaksanaan pemantaan lingkungan kerja di Central Gas Turbine

Area sudah ada seperti tersedianya SOP Standart Operating Procedure, JHA Job Hazard Analysis dan juga tersedianya form-form terkait dengan pemantauan

lingkungan kerja, seperti tersedianya form JSA Job Safety Analysis, JSI Job Site

Inspection, kemudian BBS Behaviour Based Safety dan penggunaan alat pelindung

diri yang sesuai.

4.3.3 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian Bahaya di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan dalam rangka pengendalian bahaya di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian Bahaya di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(34)

digunakan sebagai perlindungan awal ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yang ketiga adalah memastikan bahwa kawan-kawan itu yang bekerja dilapangan itu sudah mematuhi aturan yang ada yaitu menggunakan JHA, menggunakan SOP, kemudian jika mereka menggunakan hal-hal yang bahaya memahami dari bahaya dari bahan yang akan mereka pergunakan dan banyak beberapa hal lainnya yang bisa kita lihat dilapangan dan juga misalnya kalau ada bahaya yang lain seperti H2S misalnya kita juga menyediakan alat untuk memantau jadi protektif diri itu kita lakukan didepan dan biasanya kita lakukan sebelum pekerjaan dimulai dan itu akan kita isikan ke dalam form yang bernama JHA yang dilakukan sebelum semua pekerjaan dimulai untuk meminimalisir atau menghilangkan bahaya yang ada, sehingga segala kemungkinan tersebut bisa kita tekan lebih kecil”.

(35)

melakukan pekerjaan dan lain-lain”.

3 Supervisor Operation “Jadi..eeegh..bermula dari Hazard Identification Tools jadi kita bisa memitigasi atau memperkecil

risiko bahaya yang timbul dari pekerjaan, misalnya kita bekerja menggunakan bahan kimia suatu pekerjaan yang spesifik misalnya kita mengganti atau menambah Nalcool Consentrate untuk Water

Cooling System di turbin itu kita menggunakan PPE

atau alat pelindung diri yang spesifik untuk penggunaan bahan kimia seperti sarung tangan karet, kemudian Respirator untuk hidung, kemudian yang pasti kacamata apabila terpercik, kemudian memakai baju yang tidak menghisap seperti bahan katun seperti plastik, kemudian Safety Head, Safety Shoes, supaya pekerja sendiri yang bekerja dengan bahan kimia tesebut tidak terpapar langsung kepada si pekerja, jadi sesuai dengan spesifikasi pekerjaan kita sesuaikan dengan PPE yang harus dia gunakan”.

(36)

bisa memahami pekerja-pekerjaan apa yang akan dia lakukan dan bahaya-bahaya apa saja yang terjadi disaat dia melakukan pekerjaan tersebut dan kalau mereka sudah memahami apa pekerjaannya dan apa bahaya nya setelah itu kita akan melengkapi dengan PPE yang lengkap sesuai dengan jenis pekerjaan dan bahaya-bahaya yang ada ditempat itu”.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa semua informan menyatakan upaya keselamatan dalam rangka pengendalian bahaya di Central Gas Turbine Area adalah dengan melakukan pelatihan tentang pekerjaan yang akan dilakukan pekerja serta melakukan pengenalan tentang bahaya-bahaya yang ada ditempat kerja untuk menambah pengetahuan karyawan tentang bahaya yang ada di Central Gas Turbine

Area, kemudian menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dengan fungsi dan jenis

pekerjaan yang akan dilakukan, mematuhi JHA dan bekerja sesuai dengan SOP.

4.3.4 Pernyataan Informan Tentang Upaya Kesehatan Dalam Rangka Menjamin Kesehatan Pekerja

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya kesehatan dalam rangka menjamin kesehatan pekerja PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau dapat dilihat dalam tabel 4.5 dibawah ini.

(37)

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Upayanya yang jelas kalau kepada karyawan kita lakukan pertama adalah kita melakukan Medical

check up, Medical check up itu kita lakukan ketika

karyawan mau bekerja dan akan terjadi lagi biasanya kita lakukan pertahun sehingga kita bisa memantau sampai seberapa banyak pekerjaan itu mempengaruhi kesehatan dari karyawan, contohnya karena kita bekerja di lingkungan yang bising maka kemungkinan semakin lama bisa mengakibatkan ketulian kalau terlalu bising, nah itu untuk mengetahui beberapa pengaruhnya harus kita lakukan Medical check up dan itu salah satu Policy yang ada. Dan kalau kita juga menggunakan in

health asuransi yaa jadi untuk mejamin karyawan

(38)

kecelakaan atau kematian telah kita asuransi di program jamsostek”.

2 Supervisor Maintenance “PT. Taka akan melakukan sebuah jaminan kesehatan untuk karyawannya tanpa kecuali di dalam menunjang kesehatan bagi pekerja PT. Taka sendiri. Dan didalam melaksanakan pemeriksaan kesehatan PT. Taka akan melakukan Medical check

up sekali setahun”.

3 Supervisor Operation “Dalam hal ini yang dilakukan oleh PT. Taka mereka menjamin kesehatan seperti semua karyawan yang berada dibawah perusahaan Taka Turbomachinery itu mereka dijamin dimasukkan kedalam BPJS ya dan ada jaminan kesehatan yang dimasukkan kedalam in health yang dimasukkan kedalam asuransi dan dalam hal-hal tertentu kita ada diberikan misalnya seperti hearing test ya untuk tes pendengaran karena kita bekerja dikebisingan yang tinggi kemudian General check juga yang dilakukan setahun sekali”.

(39)

menyediakan satu tempat yaa suatu Medical atau rumah sakit yang bisa dikunjungi karyawan setiap saat atau 24 jam seandainya kondisi karyawan tersebut kurang sehat, jadi dia bisa langsung datang kerumah sakit yang telah ditunjuk dan secara rutin itu akan dilakukan setiap tahun untuk pemeriksaan kesehatan karyawan”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai upaya kesehatan dalam rangka menjamin kesehatan para pekerja PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau, diketahui bahwa PT. Taka didalam rangka menjamin kesehatan pekerjanya telah memberikan jaminan kesehatan in health dari perusahaan yang mana asuransi tersebut dapat digunakan ketika karyawan mengalami sakit dan dapat menunjuk Rumah Sakit atau Klinik sesuai dengan keinginan pekerja dan juga menyediakan asuransi BPJS apabila terjadi kecelakaan atau kesakitan yang diakibatkan oleh pekerjaan. Kemudian PT. Taka juga mengadakan Medical check up setahun sekali untuk memeriksa kesehatan para karyawannya terkait pengaruh pekerjaan tersebut terhadap kesehatan pekerja selama setahun.

4.3.5 Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kondisi Suhu di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai bahaya fisik kondisi suhu di

(40)

Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kondisi Suhu di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Kalau suhu disana jelas kita pastikan bahwa suhu disana tinggi karena berhubungan dengan panas semua, kita berhubungan gas yang digerakkan itu berhubungan dengan turbin dimana alat penggerak itu besar dan menghasilkan panas, dimana panas itu juga kita manfaatkan juga untuk pembangkit listrik tenaga uap jadi dari Steam itu juga merupakan menghasilkan..eeegh..uap yang panas sehingga banyak disana itu alat-alat yang berhubungan dengan panas banyak sekali hampir rata-rata yaa dan kebanyakan membuat lingkungan kerja itu sendiri panas, belum lagi ditambah panas dari matahari jika kita bekerja diluar atau bahkan alat-alat lighting itu yang kita kerjakan ketika kita melakukan perbaikan. Saya kasih contoh misalnya ketika kita sedang melakukan pengelasan tentu akan menambah suhu yang ada disana”.

(41)

pembakaran dari gas turbin itu sendiri akan mengeluarkan panas yang itu dimanfaatkan untuk kebutuhan di HRSG itu sendiri atau boiler sehingga kondisi yang ada dilingkungan itu sendiri banyak tempat-tempat yang sangat berbahaya ketika kawan-kawan sedang bekerja dan disitu memang harus ada peringatan disitu ada tanda-tanda panas”.

3 Supervisor Operation “Suhu di Central Gas Turbine itu sangat tinggi

seperti halnya mesin yang lain yaa, nah begitu juga dengan turbin jadi turbin ini pembakarannya sangat tinggi karena artinya temperaturnya sangat tinggi itu mencapai 960ºF sampai 970ºF itu sudah sangat tinggi, jadi yang membuat suhu di Central Gas

Turbine itu panas itulah salah satunya karena Exhaust temperaturnya sudah mencapai segitu tadi.

Kemudian dia juga memproduksi Steam dan Steam itu sendiri sudah pasti panas yaa, namanya juga uap”.

4 HSE “Kondisi suhu di Central Gas Turbine cukup panas

(42)

HRSG, kemudian panas yang dihasilkan oleh mesin-mesin yang ada di turbin sendiri sehingga menimbulkan panas untuk Central Gas Turbin Area duri ini”.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kondisi suhu di Central Gas

Turbin Area sangat panas dan seluruh informan memberikan pernyataan yang hampir

sama, yaitu kondisi panas di Central Gas Turbine Area penyebabnya adalah adanya proses pembakaran gas turbin untuk menghasilkan listrik dan juga panas yang dihasilkan oleh HRSG yang memproduksi uap untuk melelehkan minyak bumi dan juga panas yang dihasilkan dari Exhaust yaitu buangan gas yang dibuang ke udara, serta dari pancaran sinar matahari.

4.3.6 Pernyataan Informan Tentang Dampak Suhu Panas Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak suhu panas terhadap pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam table 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Suhu Panas Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(43)

bekerja ada perbaikan turbin pasti akan panas sehingga akan menguras tenaga fisik kawan-kawan yang sedang bekerja, eeeggh disamping itu dengan adanya panas yang tinggi juga menghasilkan dehidrasi terutama yaa kan cepat lelah, cepat lelah itu juga bisa mengakibatkan pingsan dan sebagainya. Sehinga efek-efek yang kayak gini yang harus kita juga pastikan minimalkan hal itu, sehingga setiap kali karyawan yang bekerja disitu kondisinya bisa terjaga dan juga kita pastikan sediakan air minum agar tidak dehidrasi, saya kira efeknya banyak ya”.

2 Supervisor Maintenance “Mengenai dampak panas yang ada di Central Gas Turbine Area ya, pastinya hal-hal yang

(44)

kami akali dengan melakukan pergantian pekerja ketika bekerja, sehingga kawan-kawan yang bekerja di lapangan bisa bekerja dengan nyaman”.

3 Supervisor Operation “Dampak panas terhadap pekerja pasti ada yaa, karena kondisi di turbin yang begitu panas yang diakibatkan oleh mesin turbin itu sendiri serta panas yang dihasilkan oleh sinar matahari dan juga komponen-komponen mesin turbin yang lainnya, tentunya berpengaruh terhadap pekerja, seperti gerah misalnya yaa, eeeggh kemudian pekerja merasa haus, tentunya hal tersebut apabila kita biarkan terlalu lama pada saat di lapangan tentunya akan bisa mengakibatkan stress ya dan juga lelah tentunya, karena pekerjaan di turbin tersebut tentunya memerlukan konsentrasi yang tinggi maka dari itu kami selalu mengarahkan pekerja agar bekerja dengan hati-hati dan juga selalu mengutamakan keselamatan sehingga kawan-kawan yang berada di lapangan dapat bekerja dengan sebagaimana mestinya”.

(45)

sedikitnya berpengaruh yaa mas terhadap pekerja, karena seperti kita ketahui bersama suhu di Central ini sendiri penyebab panas banyak yaa seperti dari mesin turbin nya sendiri, kemudian melalui pipa-pipa yang ada disana juga, terik matahari dan sebagainya. Hal yang paling terasa pastinya merasa panas yaa dan dari rasa panas tersebut tentunya pekerja pastinya berkeringat, dan keringat yang terlalu banyak bisa menyebabkan dehidrasi, selain itu juga lelah itu udah pasti ada, dan bisa juga mempengaruhi konsentrasi pekerja ya mas, aaggh maka dari itu kami juga selalu mengadakan pergantian pekerja ketika bekerja artinya pekerja tersebut bekerja secara berganti-gantian”.

(46)

4.3.7 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan pada kondisi suhu panas di Central Gas Turbin Area dapat dilihat dalam tabel 4.8 dibawah ini. Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada

Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Yaa kalau sedang bekerja yaa setidak-tidaknya kalau misalnya sedang ada perbaikan di tempat-tempat yang besar kita bisa mengadakan dengan memberikan bantuan seperti blower sehingga udara itu tidak terlampau panas disekitarnya, kemudian kita bisa melakukan pergantian pekerja sehingga tidak menumpuk didalam sehingga udara itu tetap dapat terjaga konsistensinya”.

2 Supervisor Maintenance “Upayanya adalah kita akan memberikan kepada kawan-kawan baju kerja lengan panjang, sarung tangan, dan helm sehingga kawan-kawan dapat bekerja dengan selamat”.

(47)

yaa, kalau panas itu pasti ada, jadi tinggal bagaimana kita mengendalikannya, disitu kita di unit sendiri mungkin memang sudah memang fabrikasi dari unit sendiri jadi sumber-sumber panas tersebut sudah di isolasi langsung dari sana sehingga tidak terpapar langsung kepada pekerjaan, jadi kita kalau untuk resiko panas tidak terlalu terpapar langsung sehingga tidak terlalu berefek secara langsung bersama kita. Dan PT. Taka pun sudah menyediakan air minum pada saat bekerja karena bekerja di kondisi suhu yang panas otomatis si pekerja akan menrasa gerah dan dehidrasi dan itu merupakan antisipasi dari kami dengan menyediakan air minum di lokasi kerja”.

(48)

PPE apa yang kita gunakan saat bekerja disana nantinya supaya tidak mempengaruhi ke kesehatan karyawan tersebut sehingga disana disaat identifikasi area tersebut kita sudah tahu berapa lama karyawan tersebut bekerja sehingga tidak mempengaruhi ke fisik karyawan tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan kerja pada kondisi suhu panas di Central Gas Turbine Area diketahui bahwa PT. Taka menyediakan alat pelindung diri yang sesuai seperti menggunakan baju lengan panjang, memakai helm, sarung tangan dan lain-lain, serta mengidentifikasi sumber bahaya, menyediakan air minum pada saat bekerja untuk mencegah dehidrasi, serta melakukan pergantian pekerja ketika melakukan perbaikan agar para pekerja tidak menumpuk sehingga tetap terjaga konsistensi udara dan juga mengisolasi sumber-sumber panas tertentu seperti mengisolasi pipa-pipa yang menghasilkan panas sehingga tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di dalam bekerja.

4.3.8 Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai bahaya fisik kebisingan di

(49)

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Tingkat kebisingan saya kira bising sekali karena disana minimal aja 89 DB, jadi belum tentu terjadi kalau gak terjadi putaran yang tinggi gitulah kadang lebih putaran tertentu sedang tinggi maka didepan menghasilkan nilai kebisingan yang tinggi, saya kira yaa disana tinggilah kalau nilai nya diatas 89 DB dan minimalnya itu sekitar 89 DB. Sumber kebisingan itu dari turbin itu sendiri maupun dari alat Steam..eeegh..juga dari putaran mesin juga penggunaan alat”.

2 Supervisor Maintenance “Kebisingan sangat tinggi di turbin apalagi didaerah

inlet house istilahnya tu udara yang masuk dari yang

dihisap oleh turbin itu berkisar 89 DB. Sumber kebisingan itu berasal dari inlet house yang..inlet

house itu udara yang dihisap oleh turbin sehingga

(50)

3 Supervisor Operation “Kalau Central Gas Turbine itu..eeeghh..yang pasti dia suatu Plant yang bergerak dibidang turbin yang mana turbin nya itu sendiri memiliki kebisingan yang sangat tinggi, yang paling tinggi itu rasanya itu seperti di turbin compartment itu pasti yaa suara bising nya sangat tinggi dan compressor kemudian di inlet house, inlet house itu suara kebisingan angin itu bisa mencapai 90 DB, bahkan dari trading nya sendiri sudah dibuat silencent. Silencent itu untuk mengurangi tingkat kebisingan di spot-spot tertentu di turbin itu. Jadi di central gas turbin itu sendiri tingkat kebisingan bisa mencapai 90 sampai 95 DB dan bahkan ada yang sampai diatas 95”.

4 HSE “Tingkat kebisingan disini sangat tinggi yaa 89 sampai dengan 95 DB..eeeggh..itu berasal dari turbin itu sendiri dari suara yang ditimbulkan oleh mesin itu sendiri, jadi disaat kita berada disana kita harus menggunakan PPE yang lengkap supaya kita bisa memasuki area tersebut”.

(51)

Central Gas Turbine Area sangat tinggi yaitu tingkat kebisingan mencapai 89 sampai

dengan 95 DB dan bahkan ada yang mencapai diatas 95 DB dan suara bising tersebut berasal dari mesin turbin itu yang sedang beroperasi, adapun suara kebisingan tersebut berasal dari komponen-komponen dari mesin turbin itu sendiri yang terdiri dari inlet house yaitu penghisap udara dalam proses kerja turbin, dan juga berasal dari kompresor.

4.3.9 Pernyataan Informan Tentang Dampak Kondisi Kebisingan Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak kondisi kebisingan pada pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Kebisingan

Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Yaa mungkin dalam kurun pendek bisa mengakibatkan sakit telinga nya yaa dan dalam kurun panjang bisa dibilang akan mengakibatkan tuli bila itu dilakukan terus-menerus dalam kurun waktu yang sekian tinggi”.

(52)

terpapar terus menerus mungkin dalam beberapa tahun ke depan atau kita sudah tua baru mungkin berdampak ketulian, kita pun kalau desibelnya sudah melebihi dari batas normal yang diperkenankan kita tidak dibolehkan bekerja pada spot tersebut kecuali menggunakan PPE yang double protective yaa, dan satu hal lagi dari segi komunikasi juga berpengaruh yaa, apalagi dengan kondisi kebisingan yang tinggi disana ada yang mencapai 92 dan 91 desibel tentunya kita agak melakukan sedikit teriak ya dalam berkomunikasi namun tetap harus dalam kondisi saling berdekatan dengan lawan bicara tersebut karena untuk PPE nya sendiri itu kedap suara ya, makanya selain melakukan teriakan juga dengan menggunakan bahasa isyarat atau melihat mimik mulut lawan bicara atau ketika hal tersebut bersifat penting maka bisa dibicarakan di Control Room yang dianggap sudah aman dari kebisingan”.

3 Supervisor Operation “Dampak kebisingan di Central Gas Turbine Area

(53)

namun sejauh ini eeeeggh hal tersebut bisa di antisipasi dengan melakukan komunikasi diluar dari area tersebut, namun bila hal tersebut bersifat mendadak kita bisa mengkomunikasikan dengan bahasa isyarat atau bahasa tubuh dan juga mengeluarkan suara yang agak kuat dengan mendekatkan mulut ke telinga rekan kerja tersebut. Hal lain dari kesehatan tentunya yang akan berpengaruh adalah bisa mengakibatkan tuli apabila tidak memproteksi diri dengan ear muff atau ear

plug, maka dari itu keselamatan begitu penting di sini

ya sehingga pekerja menyadari betul hal tersebut”.

4 HSE “Kalau untuk dampak terhadap pendengaran sejauh ini tidak ada dampak yang begitu serius ya terhadap pendengaran pekerja, karena PT. Taka sendiri sudah menyiapkan dengan alat pelindung diri yang sesuai dengan tingkat kebisingan yang ada yaa seperti ear

muff dan ear plug“.

(54)

Turbine Area adalah proses komunikasi yang tidak berjalan seperti keadaan normal,

dan untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan komunikasi dengan bersuara agak keras pada telinga lawan bicara, memperhatikan mimik mulut lawan bicara dan apabila pembicaraan tersebut bersifat penting maka akan dibicarakan di tempat yang sudah aman dari kebisingan yaitu di Control Room. Untuk segi kesehatan hal yang berpengaruh adalah bisa mengakibatkan gangguan pendengaran seperti tuli, namun untuk mengantisipasi hal tersebut PT. Taka di dalam bekerja menggunakan alat pelindung telinga seperti Ear plug dan Ear muff.

4.3.10 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Kebisingan di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan inforrman mengenai upaya keselamatan pada kondisi kebisingan di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Kebisingan di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(55)

2 Supervisor Maintenance “Untuk setiap karyawan yang bekerja di daerah kebisingan di area turbin yang sekarang sudah dikasi tanda dalam garis kuning setiap pekerja yang masuk ke area tubin harus memakai PPE yaitu ear plug untuk menghindari kebisingan dari turbin itu, dengan memakai ear plug atau tutup telinga untuk di daerah turbin”.

3 Supervisor Operation “Kalau untuk mengendalikannya itu sudah pasti kita menggunakan ear protection yaa pelindung telinga, kalau yang rajin kita pakai disini ear plug yang berbentuk karet dan kalau kebisingan nya masih tembus tergantung tingkat kebisingan nya berapa kita lihat desibelnya berapa, kita memakai ear muff jadi double protection”.

4 HSE “Kita selalu mengidentifikasi berapa tinggi tingkat kebisingan dan kita selalu mempersiapkan PPE untuk dipergunakan disana. Kalau disini alat pelindung diri nya yaa untuk mengatasi kebisingan kita mempunyai beberapa contohnya ear plug, ear

muff itu kita gunakan sesuai dengan tinggi tingkat

(56)

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai upaya keselamatan pada kondisi kebisingan di Central Gas Turbine Area diketahui bahwa PT. Taka didalam meminimalisir dampak dari bahaya kebisingan tersebut telah menyediakan alat pelindung diri yang sesuai berdasarkan tingkat kebisingan tertentu seperti penggunaan ear plug dan ear muff.

4.3.11 Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Radiasi di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai bahaya fisik radiasi di Central

Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.12 dibawah ini.

Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Radiasi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(57)

sedang ada melakukan koneksi yang pertama itu juga bisa menimbulkan bahaya radiasi”.

2 Supervisor Maintenance “Untuk pekerjaan yang di turbin kita tidak hanya fokus pada lingkungan turbin ada beberapa pekerjaan yaitu penegelasan itu kita selalu ada pekerjaan pengelasan yaitu fabrikasi atau me-repair dengan menggunakan pengelasan sehingga mengeluarkan bahaya radiasi cahaya dari pengelasan itu sendiri. Jadi sumber dari bahaya radiasi itu untuk saat ini pekerjan kita itu sumber nya berasal dari pengelasan”.

(58)

4 HSE “Jadi mengenai bahaya radiasi di PG&T kebanyakan disini dari kita PT. Taka sendiri itu adalah dari pengelasan yaa, dan sumbernya itu dari percikan api las”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai bahaya fisik radiasi di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa bahaya radiasi yang ada di Central Gas Turbine Area berasal dari cahaya api las yaitu ketika pekerja sedang melakukan pekerjaan mengelas dan kemudian berasal dari pancaran sinar matahari.

4.3.12 Pernyataan Informan Tentang Dampak Bahaya Radiasi Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak radiasi terhadap pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.13 dibawah ini.

Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Bahaya Radiasi Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(59)

melakukan radiographi tes misalkan disana kita menggunakan boleh dibilang alat untuk bisa mengetes bahwa hasil pengelasan kita bagus yang dilakukan biasanya oleh pihak ketiga tapi kita juga melibatkan diri kadang-kadang memantau. Itu bahaya radiasinya adalah seorang yang bisa kena..eeeggh sinar X yang notabene nya kita tembakkan dalam sebuah hasil pengelasan tapi dibelakangnya masih ada orang bisa dalam kurun waktu lama bisa mengakibatkan impoten misalnya..eeeggh atau bisa mengakibatkan kelainan sel yang ada di dalam tubuh itu bisa tidak teratur gitu, sehingga dalam kurun waktu yang pendek mungkin tidak terjadi hal yang demikian kecuali kalau konsentrasi nya tinggi ketika dalam kurun waktu tertentu dia akan terakumulasi dan mengakibatkan pekerja itu jatuh sakit atau mengalami kelainan gitu”.

(60)

menyediakan alat-alat untuk memproteksi..eeegh bahaya-bahaya dari radiasi tersebut dengan menggunakan welding helmet dan kaca mata las”.

3 Supervisor Operation “Kalau terpapar langsung tentunya akan mengakibatkan gangguan sel mata ya, karena sinar dari hasil pengelasan tersebut tentunya akan dapat..eeeggh membuat penglihatan mata tidak dapat berfungsi dengan normal ya, tapi itu terjadi apabila si pekerja tidak menggunakan APD yang sesuai untuk perlindungan mata yaa, maka dari itu perlunya digunakan APD agar dapat mencegah kemungkinan hal yang tidak di inginkan tersebut terjadi, saya kira itu yaa”.

4 HSE “Mungkin ada sebagian pekerja yaa, yang terkena dari dampak radiasi tersebut contohnya abis melakukan pekerjaan itu matanya agak kabur atau merasakan pedih yaa setelah melakukan pekerjaan tersebut”.

(61)

dampak tersebut sangat berpengaruh terhadap pekerja yaitu berdasarkan pernyataan infoman yang mengatakan ada sebagian pekerja yang terkena dari dampak radiasi tersebut pada saat sehabis melakukan pengelasan penglihatan mata pekerja tersebut agak kabur dan merasakan iritasi pada mata.

4.3.13 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Terhadap Bahaya Radiasi di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan terhadap bahaya radiasi di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.14 dibawah ini.

Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Terhadap Bahaya Radiasi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(62)

screen atau layar itu kita turunkan cahayanya sehingga lebih kecil. Sedangkan untuk dilapangan misalnya sedang melakukan pengelasan yaa kita pastikan karyawan itu menggunakan “KACA

MATA” kaca mata yang digunakan untuk menekan

penglihatan kita, jadi bahaya radiasi mesin las dan demikian juga kawan yang dilapangan yang misalnya yang diluar area kita pastikan mereka juga menggunakan kaca mata yang hitam, kecuali didalam kita gunakan kaca mata yang putih untuk menghindari bahaya radiasi terutama ke mata”.

2 Supervisor Maintenance “Secara langsung itu akan sangat berpengaruh terhadap mata apabila langsung kita melihat pengelasan atau terkena api las itu akan sangat berpengaruh buruk terhadap gerak mata karyawan dan kita dari PT. Taka akan menyediakan alat-alat untuk memproteksi bahaya-bahaya dari radiasi tersebut yaitu setiap pekerja ketika sedang melakukan pengelasan harus memakai yang namanya welding helmet dan kaca mata las”.

(63)

menyiapkan alat pelindung diri seperti face shield kemudian ada kaca mata terus itu sarung tangan karet, saya rasa itu yaa alat proteksi diri untuk pengelasan dan sejauh ini seluruh karyawan sudah menerapkan hal tersebut karena bahaya radiasi tersebut sangat berdampak buruk terhadap karyawan sehingga karyawan menyadari betul pentingnya keselamatan yaa”.

4 HSE “Untuk PT. Taka sendiri untuk melakukan pekerjaan tersebut mempunyai pengendalian, contohnya kayak ada PPE khusus yaa disaat melakukan pengelasan dia selalu menggunakan welding wood sehingga cahaya itu tidak langsung yaa ke matanya jadi dia bisa melihat disaat dia melakukan pekerjaan itu cahaya itu tidak membuat matanya sakit”.

(64)

4.3.14 Pernyataan Informan Tentang Penggunaan Bahan Kimia Dalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai penggunaan bahan kimia di

Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.15 dibawah ini.

Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan Tentang Penggunaan Bahan Kimia Dalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Bahan kimia disana banyak yaa yang jelas..eeegh..kalau kita menggunakan beberapa bahan kimia yaa kadang kita bisa menggunakan cat untuk painting, bisa menggunakan solar, bisa menggunakan yaa bisa dibilang roundup, ada beberapa macam lah yaa saya ga begitu hapal semua tapi pada prinsipnya itulah bahan-bahan kimia yang sering kita pakai, yang jelas misalnya untuk apa namanya yaa untuk membersihkan kita ada oli dan sebagainya”.

(65)

menggunakan sebuah bahan kimia yaitu nama nya osbon untuk pembersihan dari generator dan ketika melakukan pekerjaan kawan-kawan harus diproteksi dengan penggunaan PPE yang lengkap seperti dush foe, sarung tangan karet pastinya, dan yang paling sangat penting disini ketika kawan-kawan melaksanakan pekerjan itu sendiri, kita harus memastikan kawan itu sendiri mengerti dan membaca MSDS dari bahan kimia tersebut”.

3 Supervisor Operation “Jadi disini ada bahan kimia seperti solven yaa itu biasanya untuk mencuci elemen-elemen dari barang yang akan kita bersihkan kemudian ada liquid penunjang untuk membuka baut seperti liquid range yaa dan masih banyak lagi yaa sebetulnya dan saya tidak begitu hapal mengenai bahan kimia tersebut”.

(66)

memahami dan bisa membaca MSDS yang ada di dalam bahan kimia tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai penggunaan bahan kimia dalam proses produksi di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa bahan kimia yang paling sering digunakan didalam perbaikan mekanikal yaitu seperti pengunaan bahan kimia solar, oli, dan asetilin.

4.3.15 Pernyataan Informan Tentang Dampak Penggunaan Bahan Kimia Bagi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak penggunaan bahan kimia bagi keselamatan dan kesehatan pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.16 dibawah ini.

Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Penggunaan Bahan Kimia Bagi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(67)

apakah bahan kimia tersebut bersifat beracun atau mudah terbakar dan sebelum memulai pekerjaan di pagi hari kami selalu mengadakan yang namanya

tail gate meeting yang mana pada saat sebelum

memulai pekerjaan disitu seluruh karyawan yang terlibat dalam pekerjaan berkumpul dan di arahkan apabila pekerjaan tersebut berkenaan dengan penggunaan bahan kimia di Central Gas Turbine ya, nah pada saat meeting berlangsung disitu para karyawan diarahkan bagaimana cara penggunaan bahan kimianya serta bagaimana penanggulangannya apabila terkena dari bahan kimia tersebut serta APD apa yang harus digunakan. Jadi pada umumnya setiap karyawan sudah mengetahui dampak dari bahan kimia tersebut”.

(68)

kimia yang akan di pergunakan karena itu semua merupakan prosedur pada saat bekerja yaa dan izinnya harus ada pada saat sebelum melakukan pekerjaan, dan itu dipantau langsung baik dari pihak supervisor, HSE PT. Taka sendiri dan juga pihak Chevron dan semua dipastikan sudah lengkap pada saat memulai pekerjaan yang berkaitan dengan penggunaan bahan kimia, eeeggh jadi saat ini Alhamdulillah yaa belum ada efek yang ditimbulkan bagi para pekerja”.

(69)

kimia sudah membaca MSDS yang ada, MSDS itu sendiri pun tercantum pada barang tersebut yaa dan itu memudahkan karyawan untuk mengetahui dampaknya dan juga ketika memasuki chemical

storage pun disitu juga terpampang jelas APD apa

yang harus digunakan untuk eeeeggh penggunaan bahan kimia tertentu”.

4 HSE “Sampai saat ini yaa mas dapat diketahui bersama belum ada kejadian baik itu kecelakaan akibat kerja maupun sakit yang ditimbulkan dari pekerjaan itu sendiri dan itu dapat dilihat dari data record kami, dan itu artinya sejauh ini setiap pekerja PT. Taka sendiri telah memahami dampak bahan kimia tersebut, mereka mengetahui prosedur cara kerja penggunaan bahan kimia tersebut seperti apa dan disitu sudah tertera jelas dari MSDS nya sendiri dan juga melalui arahan dari pihak HSE nya langsung dan juga dari teman-teman yang lain”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai dampak penggunaan bahan kimia bagi keselamatan dan kesehatan pekerja di Central Gas

(70)

dari penggunaan bahan kimia terhadap keselamatan dan kesehatannya yaitu melalui pengarahan langsung dari pihak manajemen PT. Taka sendiri yang diadakan pada saat tail gate meeting berlangsung mengenai tentang bagaimana cara penggunaan bahan kimia yang benar sesuai dengan MSDS dan SOP yang ada dan memeriksa kelengkapan karyawan sebelum memulai pekerjaan dari segi keselamatan yaitu telah menggunakan APD dan adanya surat izin bekerja. Setiap pekerja yang menggunakan bahan kimia harus mentaati cara bekerja berdasarkan prosedur yang ada. Dan

dilakukan pemantaun langsung oleh pihak HSE PT. Taka dan juga dari pihak Chevron.

4.3.16 Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan MSDS Pada Penggunaan Bahan Kimia Didalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area Hasil wawancara dengan informan mengenai ketersediaan MSDS pada penggunaan bahan kimia didalam proses produksi di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.17 dibawah ini.

Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan MSDS Pada Penggunaan Bahan Kimia Didalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

(71)

sini kita juga mempunyai beberapa buah yang tentunya bisa kita lihat di lokasi”.

2 Supervisor Maintenance “Itu pasti karena..eeeggh..ketika kita memakai bahan kimia kita harus memperhatikan bahaya-bahaya apa yang terkandung didalam bahan kimia tersebut dan kita harus membaca MSDS”.

3 Supervisor Operation “Yaa pasti, jadi kita ada datanya dan itu terdokumentasi..eeegh..disitu kita juga

menggunakan material safety data sheet atau lazim disebut MSDS disitu tersebutkan nama bahan kimia, kemudian sifat bahan kimia nya, kemudian cara penanggulangan bahan kimia itu, kemudian apabila terpapar atau terkontaminasi bahan kimia tersebut ada cara menanggulangi bahaya bahan kimia tersebut, jadi cukup komplit”.

(72)

itu..eeegh..disitu tercantum apa sih bahan itu, apa bahaya-bahayanya, apa PPE yang digunakan, bagaimana cara penanggulangannya disitu semua tertera disana. Jadi setiap orang dan setiap pekerja yang menggunakan bahan kimia tersebut dia sudah bisa memahami, sudah bisa membaca langsung apa bahan kimia yang dia gunakan, apa bahaya-bahaya yang ada didalamnya, PPE apa yang harus digunakan saat penggunaan bahan kimia tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai ketersediaan MSDS pada proses produksi di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa PT. Taka memiliki data MSDS tentang penggunaan bahan kimia didalam penggunaan bahan kimia pada proses produksi di Central Gas Turbine Area dan untuk MSDS telah tersedia dalam bentuk soft copy, dan dokumen tertulis.

4.3.17 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Melindungi Pekerja Terhadap Penggunaan Bahan Kimia di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan dalam rangka melindungi karyawan terhadap penggunaan bahan kimia di Central Gas

(73)

Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Melindungi Pekerja Terhadap Penggunaan Bahan Kimia di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Yang pastinya upaya nya kita memastikan bahwa MSDS itu tersedia dilapangan itu yang pertama, yang kedua kita pastikan bahwa karyawan itu menggunakan PPE sebagai alat pelindung diri yang terakhir, yang kemudian lagi kita pastikan bahwa ada menyediakan alat jika terkontaminasi misalnya kita bisa menyediakan alat untuk menetralisir misalnya kalau terkontaminasi minyak bersihkan pake sabun, kalau matanya yang kena bisa menggunakan eye wash”.

2 Supervisor Maintenance “Upaya-upayanya kita lengkapi karyawan dengan PPE yang lengkap ketika bekerja dengan memakai bahan kimia dan harus mengerti dengan MSDS yang ada pada bahan kimia tersebut”

(74)

pada saat menggunakan bahan kimia karena itu penting yaa buat keselamatan karyawan sendiri”.

4 HSE “Upaya yang dilakukan PT Taka adalah melakukan sosialisasi tentang penggunaan bahan kimia yang digunakan serta penyediaan PPE yang sesuai dengan jenis pekerjaan-pekerjaan atau bahan kimia yang akan digunakan untuk pekerjaan itu, jadi PT Taka sendiri pun menyediakan PPE yang sesuai dengan bahan kimia yang akan digunakan sehingga karyawan tersebut idak terkontaminasi atau bersentuhan langsung dengan bahan kimia itu”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan dalam rangka melindungi pekerja dari penggunaan bahan kimia di Central Gas

Turbine dapat diketahui bahwa informan memberikan pernyataan yang sama yaitu

PT. Taka menyediakan lembaran data bahan kimia berbahaya atau MSDS, kemudian menyediakan PPE atau alat pelindung diri yang lengkap sesuai dengan bahan kimia yang digunakan, kemudian tersedianya eye wash untuk mata apabila terkena bahan kimia, dan juga Emergency Shower di Central Gas Turbine Area.

(75)

Hasil wawancara dengan informan menegenai tempat penyimpanan bahan kimia dapat dilihat dalam tabel 4.19 dibawah ini.

Tabel 4.19 Matriks Pernyataan Informan Tentang Tempat Penyimpanan Bahan Kimia

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Saya kira kalau penyimpanan kita pastikan sesuai dengan kondisinya..eeeghh..kita mempunyai storage untuk menyimpan bahan-bahan itu dan kita pastikan bahwa setiap penyimpanan bahan itu kondisinya disesuaikan dengan kelembapan nya, terus tingkat penyimpanannya jangan sampai ada terjadi kecelakaan, misalnya kalau oxygen dan acetylene itu bisa berdekatan atau tidak, atau dimana kita menyimpan tabung oksigen yang berisi dengan yang tidak berisi, atau menyimpan yang tinggal setengah atau kosong, kita pastikan itu dibeda-bedakan sehingga akan memudahkan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan”.

(76)

tidak bercampur dengan bahan-bahan yang lain dan ketika kawan akan menggunakan bahan kimia tersebut selalu dikunci atau di tempatkan tempat yang aman dan tempatnya untuk saat ini sudah cukup memadai”.

3 Supervisor Operation “Disini kita aaaghh..diberikan fasilitas oleh pihak user sendiri dan itu juga aaagghh..memang seluruh bahan kimia yang mengandung bahan kimia itu ditempatkan di satu tempat di chemical storage, jadi semua bahan kimia apapun jenisnya dimasukkan ke dalam satu tempat dan di management nya juga sangat bagus dan fasilitasnya juga sudah sangat memadai dan sangat bagus”.

(77)

sendiri”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai tempat penyimpanan bahan kimia dapat diketahui bahwa untuk tempat penyimpan bahan kimia diletakkan di satu tempat yaitu di chemical storage dan untuk penyimpanannya dibeda-bedakan susunan penyimpanannya berdasarkan jenis bahan kimia.

4.3.19 Pernyataan Informan Tentang Proses Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah Tidak Dipakai

Hasil wawancara dengan informan menegenai proses pembuangan bahan kimia yang sudah tidak dipakai dapat dilihat dalam tabel 4.20 dibawah ini.

Tabel 4.20 Matriks Pernyataan Informan Tentang Proses Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah Tidak Dipakai

No Informan Pernyataan

(78)

biasanya akan kita kemas ulang terus kita kirim ke bagian junk yard. Junk yard itu disini temporary

junk yard sebelum dikirim ke tempat penanganan

limbah kita kumpulkan disana, setelah kita kumpulkan baru kita kirim ke tempat penanganan limbah B3”.

2 Supervisor Maintenance “Untuk peng-handle lan bahan kimia yang sudah tidak dipakai dan yang masih bersisa, disini PT Taka cuma membantu memisahkan bahan kimia yang berbahaya dan tidak berbahaya dan untuk tempat pembuangannya atau tempat bahan kimia tersebut dibuang.aaagghh..kami cuma bisa membantu Chevron dan langkah untuk pembuangan selanjutnya akan dilakukan oleh Chevron”.

(79)

sendiri dibuang ditempat tertentu khusus pembuangan bahan kimia yang artinya disini B3”.

4 HSE “Kalau untuk PT Taka sendiri kita disini kita ada menyediakan satu gudang chemical yaa, jadi semua bahan kimia kita letakkan disana, setelah penuh nantinya itu akan dikirim oleh pihak CPI untuk ditempatkan di junk, dia ada satu khusus tempatnya yaitu junk, nanti setelah dari junk tersebut akan dikirim kemana sesuai dengan prosedur”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai proses pembuangan bahan kimia yang sudah tidak dipakai dapat diketahui bahwa proses pembuangan bahan kimia yang sudah tidak dipakai akan dikumpulkan di temporary

junk yard yaitu tempat penampungan bahan kimia B3 untuk sementara yang

(80)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Area Central Gas Turbine

Menurut Soedirman (1996) untuk mengetahui seberapa berat pemajanan tenaga kerja terhadap berbagai faktor bahaya lingkungan kerja di sektor-sektor kegiatan ekonomi, perlu dilaksanakan penilaian lingkungan. Penilaian dimaksud untuk memperoleh hasil yang representatif mencerminkan tingkat keterpajanan. Untuk itu terlebih

dahulu harus dilakukan identifikasi faktor-faktor bahaya lingkungan guna mengetahui lokasi keberadaannya dari jenis faktor bahaya yang memapar tenaga kerja. Penilaian lingkungan dilaksanakan dengan pengukuran, pengambilan contoh uji dan analisis laboratorium menggunakan peralatan spesifik. Penilaian lingkungan dalam higiene perusahaan meliputi faktor bahaya fisik seperti panas, bising, sinar ultraviolet, sinar infra merah, radio aktif, gelombang elektromagnetik, gelombang pendek, laser dan sebagainya, serta faktor bahaya kimiawi seperti gas, uap, debu, dan sebagainya.

Didalam pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau telah menerapkan program pemantauan lingkungan kerja yaitu dengan menyediakan alat-alat tertentu untuk pendeteksian potensi-potensi bahaya fisik terkait dengan lingkungan kerja di Central Gas Turbine

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Informan PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau
Tabel 4.2 Matriks Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Pemantauan
Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan Tentang Alat Bantu di Dalam
Tabel  4.4  Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam
+7

Referensi

Dokumen terkait