• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Komunitas Mangrove dan Analisis Finansial Usaha pada Lahan Konversi Hutan Mangrove di Pesisir Teluk Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Struktur Komunitas Mangrove dan Analisis Finansial Usaha pada Lahan Konversi Hutan Mangrove di Pesisir Teluk Kendari"

Copied!
340
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DAN ANALISIS

FINANSIAL USAHA PADA LAHAN KONVERSI HUTAN

MANGROVE DI PESISIR TELUK KENDARI

OLEH

:

JULIAN WITJAKSONO

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(177)

ABSTRAK

JULIAN WITJAKSONO. Struktur Komunitas Mangrove dan Analisis Finansial Usaha Pada Lahan Konversi Hutan Mangrove di Pesisir Teluk Kendari.

Dibimbing Oleh KOOSWARDHONO MUDIKDJO dan ANDRY

INDRAWAN.

Teluk Kendari merupakan bentuk perairan estuari dan diturnbuhi tanaman spesifik pantai yakni mangrove di sepanjang pantainya. Komunitas tumbuhan mangrove di Teluk Kendari yang tersisa sekarang

+

183 ha dengan ketebalan rata-rata 80 meter. Sebaran mangrove yang tersisa sekarang di kawasan Teluk Kendari berada pada kawasan sebelah barat dan selatan kolam teluk. Kegiatan perambahan kawasan jalur hijau sampai saat ini telah mencapai If: 953 ha atau sekitar 83% dari luasan sekitar

+

1137 ha. Kegiatan konversi hutan mangrove

untuk

pertambakan udang dan kegiatan pertanian lainnya telah dan &an berlangsung terns, hal ini tentunya

akan

memberikan dampak yang luas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk : ( 2 ) Mengidentifikasi penggunaan dan pemanfaatan kawasan jalur hijau hutan mangrove oleh masyarakat pesisir di sekitar Teluk Kendari. (2) Mengetahui nilai ekonomi konversi hutan mangrove untuk berbagai alternatif penggunaan bagi kegiatan pertanian. (3) Mengetahui nilai ekonomi manfaat ekosistem hutan mangrove yang masih tersisa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir di sekitar Teluk Kendari

.

(4) Mengetahui struktur komunitas hutan mangrove yang masih tersisa di sekitar Teluk Kendari. Hasil penelitian menunjukan bahwa Nilai ekonomi manfaat ekosistem hutan mangrove di pesisir Teluk Kendari yang berdasarkan kuantifikasi seluruh nilai manfaat ekosistem hutan mangrove terdiri dari nilai manfaat langsung (Rp. 364.205.955,- per tahun), nilai manfaat tak langsung (Rp. 85.990,- per ha per tahun) dan nilai manfaat pilihan (Rp. 142.500,- per ha per tahun). Perhitungan nil& NPV pada discount factror 18% dengan jangka waktu 20 tahun konversi hutan mangrove ke berbagai aktivitas pertanian diperoleh nilai sebesar Rp. 25.801.088,- per ha yang terdiri dari konversi hutan mangrove untuk tambak udang clan bandeng dengan nilai Rp. 19.056.066,- per ha, konversi hutan mangrove untuk perkebunan kelapa sebesar Rp. 1.359.293,- per ha, konversi

untuk perkebunan kakao dengan nilai sebesar Rp. 3.606.773,- per ha dan konversi hutan mangrove untuk perkebunan jarnbu mente sebesar Rp. 1.778.956,- per ha. Berdasarkan hasil inventarisasi tingkat pohon, tingkat pancang dan tingkat semai di bagian pesisir pantai hutan mngrove Teluk Kendari ditemukan 5 jenis pohon mangrove, yaitu jenis Avecenia, sp, Rhizopora sp, Sonneratia, sp, Bruguiera, sp dan Xylocarpus, sp. Dari 5 jenis pohon mangrove yang ditemukan pada kawasan pesisir sekitar Teluk Kendari jenis Avicenia, sp merupakan vegetasi yang dominan dengan nilai penting 134, 882 % untuk tingkat pohon, 73, 3702% untuk tingkat pancang, dan 80,7427 % untuk tingkat semai.

(178)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis yang berjudul "Struktur

Komunitas Mangrove dan Analisis Finansial Usaha Pada Lahan Konversi Hutan

Mangrove di Pesisir Teluk Kendari" sebagai karya tulis ilmiah yang tidak

diterbitkan adalah merupakan hasil penelitian penulis dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bogor, 4 Maret 2002

Penulis

(179)

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DAN ANALISIS

FINANSIAL USAHA PADA LAHAN KONVERSI HUTAN

MANGROVE DI PESISIR TELUK KENDARI

OLEH

:

SULIAN WITJAKSONO

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANLAN BOGOR

(180)

Judul : Struhlur Komunitas Mangrove dan Analisis Finansial lisaha Pada Lahan Konversi I-lutan Mangrove di Pesisir

'I clul, Iccndari

Nama \4ali:lslswu . .lullan Miit.ial\so!io

Norno1 Pokolx : 1'. 105. 00016

Menyetujui,

Prof. DR. Ir. Kooswarclhono Mudikciio, M.Sc

--

Ketua Anggota

2. Ketua Program Studi

---=+

Prof. DR. Is. M. Saeni, MS

(181)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 juli 1971 dari pasangan J.

Wibowo Hamiseno (Alm) dan Sri Hastati. Penulis merupakan putra sulung dari

*

dua bersaudara. Pendidikan SD

dan

SMP di selesaikan di Jakarta, pendidikan di

SLTA di Jakarta sarnpai kelas IT kemudian pindah ke Kendari SulawesiTenggara

karena mengikuti kepindahan orang tua, tamat SLTA pada tahun 1990 di Kendari.

Pada Tahun 1990 penulis diterima di Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian

Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara, lulus pada tahun 1995. Pada

tahun 2000, penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Ilmu Pengelolaan

Surnberdaya Alam dan Lingkungan pada Program Pasca Sarjana IPB (S2) atas

biaya sendiri. Penulis bekerja sebagai calon peneliti di Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian sejak tahun 1999.

Penulis menikah pada tahun 1997, bersama seorang istri Juliana H&d, S.Pd dan

(182)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah

SWT

atas segala petunjUya, karuniaNya

dan RidhoNya sehingga penulis dapat melanjutkan studi dan menyelesaikan tesis ini tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis juga menyarnpaikan rasa terima kasih kepada :

J Bapak Prof. D R Ir. Kooswardhono Mudikdjo, M.Sc dan Bapak

D R Ir. Andry Indrawan selaku pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktunya untuk berdiskusi dan memberikan bantuan

,

pengarahan

dan dorongan secara moril mulai dari pembuatan proposal hingga penyelesaian tesis ini.

J Bapak Prof. DR Ir. Kooswardhono Mudikdjo, M.Sc dan Bapak

D R Ir. Andry Indrawan selaku penguji yang telah berkenan meluangkan

waktunya dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

ujian tertutup tesis S2

J Bapak D R Ir. Gatot Kartono, MS selaku manta. Kepala Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Kendari yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk bekerja di BPTP Kendari

Bapak D R Ir. Subandi yang telah memberikan motivasi kepada penulis

(183)

J Bapak D R Ir. Sahardi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

selarna melanjutkan studi S2

J Bapak Ir. H. Syafaruddin, MS yang telah memberikan motivasi kepada

penulis

d' Kepada D R Ir. Suryono H. Sutjahyo yang telah melwngkan waktunya

untuk berdiskusi

Kepada para Dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis belajar di

Program Pasca Sarjana di Institut Pertanian Bogor. Semoga bermanfaat

4 Kepada rekan-rekan di Program Pasca Sarjana IPB khususnya rekan-rekan

penulis di PSL yang telah memberikan dorongan secara moril. Semoga amal

ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Arnin

J Kepada rekan-rekan kerja di BPTP Kendari. Semoga yang telah penulis

lakulcan memberikan hikmah di dalarn hidup ini

J Kepada Ayahanda (alm) J. Wibowo Hamiseno semoga Allah SWT

memberiian tempat yang layak bagimu. Akan kuteruskan perjuangan hidupku walaupun tanpa kehadiranmu.

J Kepada Ibunda Ny. Sri Hastati Wibowo sujud ananda di telapak kakimu

yang telah memberikan bimbingan hidup, bantuan materil dan doa kepadaku.

Tak akan kulupakan perjuangan hidupmu untukku, Semoga Allah SWT

(184)

J Kepada mutiara hidupku Istriku yang tercinta Juliana Hafid, S.Pd yang

dengan sabar menunggu, mendoakan dan memberikan motivasi kepadaku

selarna engkau menemaniku hingga seiesainya studi ini dan permata hatiku

Muhammad Ahdillah Bayhaqqi yang telah menemaniku. Maa£kan atas segala ketidaksabaran dan kekhilafanku. Semoga Allah

SWT

memberikan

hikrnah, karunia dan ridhonya bagi kehidupan kita serta rizki bagimu

J Serta kepada mereka yang telah membantuku hingga selesainya studi ini.

Bogor, 4 Maret 2002

Penulis

Julian Witjaksono

(185)

DAFTAR IS1

Halaman

...

lx4KATA

DAFTAR IS1

...

DAFTAR TABEL

...

DAFTAR GAMBAR

...

DAFTAR LAMPIRAN

...

I

.

PENDAWLUAN

...

...

1.1. Latar Belakang

...

,...

.

1 .2 Perurnusan Masalah

...

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

...

1.3.1. Tujuan Penelitian

...

1.3.2. Kegunaan Penelitian

...

V l l l

X

xii

I1

.

TINJAUAN PUSTAKA

...

6

2.1. Konsep Ekosistem

...

6

...

2.2. Ekosistem Hutan Mangrove 7

2.3. Keadaan Hutan Mangrove di Teluk Kendari

...

14 2.4. Valuasi Ekonomi Penggunaan Sumberdaya Alam

Terpulihkan

...

14
(186)

2.5. Konsep Pengukuran Nilai Ekonomi Surnberdaya Hutan

...

Mangrove 16

2.6. Analisis Finansial Manfaat Ekonomi Hutan mangrove

....

19

I11

.

METODE PENELITIAN

...

21

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

...

21

3.2. Teknik Pengambilan Sampel

...

21

3.2.1. Sampel Responden

...

21

3.2.2. Sampel Vegetasi Mangrove

...

22

3.3. Pengumpulan Data

...

24

3.4. Analisis Data

...

25

3.4.1. Pengukuran Luas Areal Hutan mangrovedi Teluk Kendari

...

25

3.4.2. Analisa Vegetasi

...

26

3.4.3. Nilai Ekonomi Manfaat Hutan Mangrove

...

28

3.4.4. Pengetahuan Dan Sikap Responden

...

32

3.4.5. Analisis Finansial Usaha Pada Lahan Konversi

...

Hutan Mangrove 32 IV

.

DESKRIPSI UMUM KAWASAN TELUK KENDARI

...

34

4.1. Batas Administratif

...

34

...

4.2. Kondisi Lingkungan Fisik 35 4.2.1. Letak Geografis

...

35

4.2.2. Topografi dan Oceanografi

...

35
(187)

4.2.3. Hidrologi

...

4.2.4. Kiimatologi

...

4.2.5. Geologi dan Struktur Tanah

...

4.3. Keadaan Penduduk

...

4.3. Keadaan Perekonomian

...

4.5. Lingktmgan Hidup

...

4.5.1. Kondisi Topografi

...

4.5.2. Tanah, Hidrologi dan Perairan Teluk

...

4.5.3. Flora dan Fauna

...

...

4.6. Rencana Tata Guna Lahan Wilayah Kota Kendari

V

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

53

5.1. Luas Areal Hutan Mangrove di Sekitar Teluk Kendari

...

53

5.2. Konversi Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove dan

Pemanfaatannya

...

55

5.2.1. Luas Areal Konversi Hutan Mangrove

...

55 5 2 . 2 Pemanfaatan Lahan Konversi Hutan Mangrove

...

57 5.3. Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Tentang Keberadaan

dan Alih Hutan Mangrove

...

59

5.4. Struktur Komunitas Hutan Mangrove

...

...

5.4.1. Komposisi dan Potensi Tegakan Hutan Mangrove 62

...

5.4.2. Indeks Nilai Penting 64

(188)

5.5. Nilai Ekonomi Manfaat Ekosistem Hutan Mangrove

...

69

...

5.5.1. Manfaat Langsung (Direct Use Value) 69

...

5.5.2. Manfaat Tak Langsung (Indirect Use Value) 71

...

5.5.3. Manfaat Pilihan (Option Value) 72

5.6. Analisis Finansial Usaha Pada Lahan Konversi Hutan

Mangrove

...

72

...

5.7. Profitabilitas Usaha di Lahan Konversi 79

5.8. Alternatif Pola Pengelolaan Tambak

-

Mangrove Terpadu

...

(Sylvofishery) 81

...

5.9. Strategi Pengelolaan Hutan Mangrove di Teluk Kendari 87

...

VI

.

KESIMPULAN DAN SARAN 93

...

6.1. Kesimpulan 93

6.2.Saran

...

95

...

IIAFTAR PUSTAKA 96

(189)
[image:189.609.75.490.160.779.2]

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 7. Tabel 8. Tabe! 9. Halaman

Luas Hutan Mangrove di Indonesia (Ha) Tahun 1993

. .

.

. . .

8

Komponen Iklim Kota Kendari Tahun 1998

. .

. . .

. .

. . .

.

. . .

3 8

Kepadatan Penduduk Kota Kendari Berdasarkan luas

Kecamatan Tahun 2000

. .

.

. .

.

.

. . .

. .

. . .

.

. . .

.

. .

.

42

Kondisi Fisik dan kimia Air Teluk Tahun 1999

. . .

.

. . . .

.

. .

46

Beberapa Jenis Ikan Yang sering Tertangkap di Perairan

Teluk Kendari 1994

. . .

..

. . . .

.

. . .

.

. . .

. .

. .

.

. . .

. .

. . .

. .

. .

. . .

. .

. . .

47

Penggunaan Lahan Kota Kendari Diperinci Menurut

Kecamatan Tahun 1999

.. . .

. .

. . .

.

. . .

.

. . .

.

. . .

50

Tata Guna Lahan Kota Kendari Tahun 2000

. . .

.

. . . .

. .

. . .

.

. . .

5 1

Penggunaan Lahan Kawasan Jalur Hijau Tahun

1999

. .. . .

...

. .

. .

. . .

.

. . . .

.

. .

..

.

.

. .

.

. . .

.

.

. . .

. .

.

. . .

.

. . .

56

Persentase Tingkat Pengetahuan dan Sikap Responden

Mengenai Keberadaan dan Alih Hutan Mangrove di

Wilayah Penelitian Tahun 2001

. .

. .

. . . .

.

. . . .

. .

.

. . .

.

.

. . . .

. .

. . . .

. .

61

Indeks Nilai Penting Tingkat Pohon, Pancang dan Semai di

Kawasan Hutan Mangrove di Teluk Kendari Tahun 2001

.

. .

63
(190)

Tabel 1 1. Nilai Indeks Keanekaragaman (H') dan Indeks Dominansi (C) Vegetasi Mangrove di Kawasan Pesisir Teluk Kendari

Tahun 2001

...

68 Tabel 12. Manfaat langsung yang Diperoleh dari Hutan Mangrove

di Kawasan Teluk Kendari Per Tahun 200 1

...

71

Tabel 1 3. Perhitungan Nilai NPV Konversi Hutan Mangrove Untuk

Masing-Masing Aktivitas Pertanian Tahun 200 1

...

78 Tabel 14. Profitabilitas Usaha Pada lahan Konversi Hutan mangrove [image:190.612.96.502.51.823.2]
(191)

DAFTAR

GAMBAR

[image:191.603.83.501.93.815.2]

Halaman

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Gambar 6 .

Gainbar 7.

Gambar 8.

Hubungan Saling Ketergantungan Antara Berbagai

Komponen (Rantai Makanan) Ekosistem Hutan

...

Mangrove

Fungsi Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Daerah

Asuhan, Daerah Mencari Makanan dan Daerah

Pemijahan Berbagai Biota Laut

...

Skema Penghitungan Total Nilai Ekonomi

Sumberdaya Alan1 Mangrove

...

Metode Transek Jalur Untuk Inventarisasi Hutan

mangrove

...

:.

...

Rencana Tata Guna Lahan Kota Kendari Tahun

Peta Kerja Lokasi Inventarisasi Mangrove di Teluk

...

Kendari

Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pohon di Hutan

Mangrove Teluk Kendari

...

Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pohon di Hutan

...

(192)

Gdmbar 9

.

Indeks Nilai Penting (INP) Tingkat Pohon di Hutan [image:192.618.98.534.51.811.2]

Mangrove Teluk Kendari

...

66

Gambar 10

.

Pola Penanaman Bakau Pada Daerah di Sekitar Pertarnbakan/Kawasan Lindung

...

84

Gambar 1 1

.

Model Empang Parit Tradisional

...

85

Gambar 12

.

Model Komplangan

...

85

Gambar 13

.

Model Empang Terbuka

...

86

Gambar 14

.

Model Kao-kao

...

86
(193)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Tabulasi Analisa Vegetasi Dengan Cara Jalur

(Lebar Jalur 20 m) Dengan Luas Plot Pohon

( 1 0 m x l o r n ) , Plot Pancang ( 5 m x 5 m ) Dan

Plot Semai ( 2 m x 2 m) di Hutan mangrove Teluk

Kendari

...

Lampiran 2. Hasil Analisa Vegetasi Tingkat Pohon

(Luas Plot 0,01 ha) di Hutan Mangrove Teluk

...

Kendari

Lampiran 3. Hasil Analisa Vegetasi Tingkat Pancang

(Luas Plot 0,025 ha) di Hutan mangrove Teluk

Kendari

...

Lampiran 4. Hasil Analisa Vegetasi Tingkat Semai (Luas Plot 0,0004 ha) di Hutan mangrove Teluk Kendari

...

Lampiran 5. Analisa NPV Usahatani Konvensional Tambak

Udang Dan Bandeng (Polikultur) di Kawasan

Jalur Hijau Hutan mangrove di Pesisir Teluk

...

Kendari Per Hektar selama 20 Tahun

Lampiran 6. Struktur Biaya Usahatani Konvensional Kelapa

Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan mangrove

(194)

selama 20 Tahun

...

Lampiran 7. Analisa NPV Usahatani Konvensional Kelapa

Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan mangrove

di Pesisir Teluk Kendari selama 20 Tahun

...

Lampiran 8. Struktur Biaya Usahatani Konvensional Jambu

Mete Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan

mangrove di Pesisir Teluk Kendari Per Hektar

Per Tahun selama 20 Tahun

...

Lampiran 9. Analisa NPV Usahatani Konvensional Jambu

Mete Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan

mangrove di Pesisir Teluk Kendari Per Hektar

...

selama 20 Tahun

Lampiran 10. Struktur Biaya Usahatani Konvensional Kakao

Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan mangrove

di Pesisir Teluk Kendari Per Hektar Per Tahun

selama 20 Tahun

...

Lampiran 1 1. Analisa NPV Usahatani Konvensional Kakao Rakyat

di Kawasan Jalur Hijau Hutan mangrove di Pesisir

Teluk Kendari Per Hektar selarna 20 Tahun

...

142

Larnpiran 12. Volume Kayu Bakar per Ikat Yang Dikonsumsi

(195)

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 1987 Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Tenggara

mengeluarkan Perda No. 1 tahun 1987 tentang pengaturan pemakaian tata ruang

pada wilayah kota Kendari. Kawasan dataran rendah pada pesisir teluk terutama

pada areal tapal kuda yang masih terpengaruh oleh pasang surut air laut ditetapkan

sebagai kawasan jalur hijau. Kawasan tersebut merupakan habitat dari ekosistem

hutan mangrove yang ditumbuhi oleh berbagai jenis bakau dan nipa, serta fauna

spesifik hutan mangrove. Sebagai kawasan yang ditetapkan sebagai jalur hijau

dari kegiatan pembangunan fisik, kawasan ini sangat berperan dalam memberikan

manfaat lingkungan. Kawasan ini merupakan tempat peresapan air yang datang dari daerah hulu. Pada tahun 1980-an pesisir utara teluk Kendari yang sekarang

merupakan pemukiman padat masih ditumbuhi mangrove yang cukup iebat

(Suhaeb, 2000).

Teluk Kendari merupakan bentuk perairan estuari dan ditumbuhi tanarnan

spesifik pantai yakni mangrove di sepanjang pantainya. Komunitas tumbuhan

mangrove di Teluk Kendari yang tersisa sekarang f 184 ha dengan ketebalan rata-

rata 80 meter (Bappeda, 1999). Sebaran mangrove yang tersisa sekarang di

kawasan Teluk Kendari berada pada kawasan sebelah barat dan selatan kolam

teluk.

Berkurangnya kawasan jalur hijau ini banyak disebabkan oleh kegiatan

perambahan kawasan jalur hijau seperti pembukaan tambak, pembangunan

(196)

peraturan. Kegiatan perambahan kawasan jalur hijau sampai saat ini telah

mencapai +_ 953 ha atau sekitar 83% dari luasan sekitar

+

1137 ha (Dinas Tata

Kota Kendari, 1999).

Kegiatan pembangunan di daerah estuari ini menimbulkan berbagai

persoalan atau dampak lingkungan. Pemanfaatan sumberdaya alam yang dilakukan secara tidak terencana akan mengakibatkan berbagai dampak yang

dapat berlangsung dalam waktu singkat maupun dalam jangka waktu lama, seperti

degradasi lingkungan yang mengalubatkan kerugian ekonomi.

Mengingat pentingnya manfaat hutan mangrove tersebut, maka setiap

konversi hutan mangrove untuk kegiatan pertanian atau berbagai penggunaan

lainnya hendaknya terlebih dahulu menghitung manfaat dan kerugiannya secara

keseluruhan bagi masyarakat. Untuk itu penelitian ini bermaksud menganalisis

secara ekonomi pemenfaatan hutan mangrove untuk berbagai alternatif

penggunaan khususnya di bidang pertanian.

Kegiatan konvmi hutan mangrove untuk pertambakan udang dan kegiatan

pertanian lainnya telah dan akan berlangsung terus, hal ini tentunya akan

memberikan dampak yang luas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat

sekitar. Setiap pihak tentunya menginginkan dampak positif yang seluas-luasnya,

dan menekan dampak negatif sekecil-kecilnya. Untuk mendukung ha1 ini tentunya

diperlukan suatu masukan bagi pihak yang berkepentingan, seperti bagaimana

pola pemanfaatan sumberdaya alam yang ada di wilayah penelitian, berapa nilai ekonomi dari konversi hutan mangrove tersebut dan lain sebagainya, menjadi

(197)

1.2. Perurnusan masalah

Mangrove yang masih tersisa di pesisir teluk Kendari, pada saat ini

berbatasan langsung dengan tarnbak dan pemukiman penduduk kota serta

aktivitas kegiatan pembangunan lainnya. Tingginya tingkat perturnbuhan

penduduk di Kota Kendari seiring dengan meningkatnya perekonomian secara

urnurn, membuat ancaman terhadap kawasan jalur hijau tetap ada.

Mangrove sebagai komponen penting dalam membentuk keseimbangan

lingkungan di sekitar teluk kendari sudah sangat sempit sehingga fhgsi-fungsi

lingkungan yang dapat diperoleh dari keberadaan mangrove tersebut makin

kurang pula.

Menurut Suhaeb (2000) ada beberapa ha1 yang telah terjadi akibat

berkurangnya luas kawasan jalur hijau di pesisir teluk Kendari seperti berikut :

1. Seringnya terjadi banjir pada kawasan pemukiman di dataran rendah yang

penuh dengan perumahan akibat terhambatnya pengaliran air ke laut.

Pengairan terhambat karena kawasan tersebut telah dipenuhi dengan

bangunan.

2. Proses pendangkalan kolam teluk berlangsung cepat sebab sedimen yang

tersangkut oleh aliran sungai

-

sungai yang bermuara di teluk kurang

tertangkap oleh zona perakaran mangrove.

Dalarn pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan lautan, akan timbul permasalahan jika komponen-komponen yang ada tidak saling berintegrasi

(198)

secara optimal dan berkelanjutan, khususnya dalarn upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan yang

merugikan kelangsungan dan kepentingan generasi yang akan datang.

Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan pokok sebagai berikut :

1. Berapa besar nil& ekonomi dari konversi hutan mangrove untuk berbagai alternatif penggunaan kegiatan pertanian di wilayah pesisir tersebut ?

2. Berapa besar nilai ekonomi manfaat ekosistem hutan mangrove yang masih

tersisa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir di sekitar Teluk

Kendari.

1.3. Tujuan dan Kegunaan 1.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengidentifikasi penggunaan dan pemanfaatan kawasan jalur hijau hutan mangrove oleh masyarakat pesisir di sekitar Teluk Kendari

b. Mengetahui nilai ekonomi konversi hutan mangrove untuk berbagai alternatif

penggunaan bagi kegiatan pertanian.

c. Mengetahui nilai ekonomi manfaat ekosistem hutan mangrove yang masih

tersisa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir di sekitar Teluk

Kendari

.

d. Mengetahui struktur komunitas hutan mangrove yang masih tersisa di sekitar

(199)

1.3.;! Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau inforrnasi

kepada pemerintah daerah khususnya para pengambil kebijakan mengenai

pemidaatan kawasan pesisir Teluk Kendari yang memperhatikan fungsi-fungsi

(200)

I1 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Ekosistem

Ekosistem merupakan suatu konsep sentral dalam ekologi, yaitu suatu

si:;tem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup

dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1991). Ekosistem adalah satuan fungsional

d2sar dalam ekologi, karena memasukan kedua komponen utama penyusun

ek.osistem yaitu faktor biotik dan lingkungan abiotik, masing-masing

mempengaruhi sifat-sifat yang lainnya dan keduanya perlu untuk pemeliharaan

ke:hidupan (Odum, 1971). Menurut pengertian, suatu sistem terdiri dari

kc~mponen-komponen yang bekerja secara tertatur sebagai suatu kesatuan.

Elcosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang

berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.

Keteraturan ekosistem menunjukan bahwa ekosistem tersebut berada

dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbangan itu tidaklah bersifat statis,

melainkan dinamis. Ia selalu berubah-ubah. Kadang-kadang perubahan itu besar,

ka.dang-kadang kecil. Perdbahan itu dapat terjadi secara alamiah, maupun sebagai

al.ibat perbuatan manusia (Soemanvoto, 199 1).

Konsep ekosisitem merupakan konsep yang luas, fungsi utarnanya di

&.lam pemikiran atau pandangan ekologi merupakan penekanan hubungan wajib, ketergantungan, dan hubungan sebab musabab, yakni serangkaian komponen-

kc~mponen untuk membentuk satuan-satuan fungsional. Adapun komonen-

kc~mponen dari ekosistem itu adalah : (1) senyawa-senyawa anorganik (C, N, C02,

H:!O dan lain-lain); (2) senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak dan

Gambar

Tabel 1. Luas Hutan Mangrove di Indonesia (Ha) Tahun 1993 . . . . . . 8
Tabel 1 1. Nilai Indeks Keanekaragaman (H') dan Indeks Dominansi
Gambar 1. Hubungan Saling Ketergantungan Antara Berbagai
Gambar 10 . Pola Penanaman Bakau Pada Daerah di Sekitar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada kawasan Teluk Terima, jenis yang mendominasi adalah Avicennia marina (Forsk) Vierh dan Ceriops tagal (Perr) C.B.Rob.. Jenis vegetasi yang memiliki nilai INP tertinggi

Hasil analisa tentang kerapatan relative jenis (RDi), frekuensi relative jenis (RFi) dan penutupan relative jenis (RCi) diperoleh nilai penting suatu jenis mangrove yang terdapat

Jenis vegetasi yang kurang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan atau substrat menyebabkan banyak tegakan mangrove yang mati pada tingkat semai, selain itu

Hasil analisis kesesuaian lahan untuk kawasan konservasi mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan menunjukkan kawasan yang berada pada kategori S1 (sangat sesuai) adalah

Kawasan yang sesuai untuk kawasan konservasi mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan ditunjukkan oleh kawasan yang berada pada kategori S1 (sangat sesuai),

Jenis vegetasi yang kurang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan atau substrat menyebabkan banyak tegakan mangrove yang mati pada tingkat semai, selain itu

Tujuan penelitian ini adalah 1 Mengidentifikasi jenis mangrove yang ada di pesisir pantai Cemara Selatan, Kabupaten Lombok Barat; 2 Menganalisis indeks keanekaragaman tumbuhan mangrove

Sumber daya mangrove yang ada di suatu kawasan antara lain: 1 hidupnya yang terbatas pada salah satu jenis pohon dan semak yang hidup di pesisir pantai exclusive mangrove, 2 tumbuhan