KAJ1AN KURIKULUM PELATIHAN GAJAH SUMATERA
(Elephas maxim us sumatranus)
DI
PUSAT LATIHAN GAJAH (PLG) WAY KAMBAS, LAMPUNG
Oleh:
ELY TRIANA •
E03496041
JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTASKEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGaR
j)an. j)ia( men.un.dukkan.
pula) apa u.an.g. j)ia dptakan.
un.tuk kamu di bumi in.i
den./J.an. belzlain. -lain.an.
macamn.u.a.
セ・セオョNOjNァNオィョNオN。@
pada u.an.g. demikian. itu
ben.alz-ben.alz telzdapat tan.da
Hォ・ォオ。セ。。ョN@
cIll1oh) bag.i
kaum u.an.g. men.g.ambt1
pelajalzan..
I dedicate this little masterpiece to
my beloved family:
mセゥヲィセャ@
セ@ ァセーカNL@
filv.
セ@
Mv.4 Rv.lifhv.'t,
HtttJ.I),v.
セ@
Ttl), Ai,
(Wv.tt
セ@
Ttl Dtwi,
(4tp
セ@
Ttl
C",c.""
v.ttJ. v.U ifh'f c.",tt
KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN GAJAH SUMATERA
(Eleplzas maximlls SlImatrallllS)
DI PUSAT LATIHAN GAJAH (PLG) WAY KAMBAS, LAMPUNG
Karya fill/ialt
Sebagai salah solu syaral
lin/uk memperoleh gelar
SarjallG Kelllltallull
pac/a Faku/ws Kelwlmum Inslilu( Perlanial1 Bugo!"
Oleh:
ELY TRIANA
E03496041
JURUSAN KONSERVASI SUMBERDA Y A HUTAN
FAKULTASKEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
ELY TRIANA (E03496041). Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah Sumatera (EleplIas maximus
sllmatralllls) di Pusat Latiban Gajah (pLG) Way Kambas, Lampung. Pembimbing
Dr. Ir. H. A. MACHMUD THOHARI, DEA.
Pusat Latihan Gajah (PLO) di Indonesia merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
menanggulangi konflik yang terjadi antara manusia dan gajah dengan tujuan untuk mmgembalikan
kesan masyarakat tentang gajah yang dianggap sebagai satwa perusak mel\jadi satwa yang berguna
bagi manusia. Di PLG gajah dijinakkan dan dilatih untuk berbagai keperIuan. seperti untuk gajah
tarik (log, bajak, kereta), gajah tangkap, gajah tunggang, dan gajah atraksi. Untuk menghasilkan
gajah-gajah yang terIatih tersebut diperlukan metode dan kurikulwn pelatihan yang tepat untuk setiap
gajah. Penerapan metode pelatihan harus disesuaikan dengan perilaku alami, tingkat kecerdasan,
wnur, jenis kelamin, dan kondisi fisik g'\iah yang akan dilatih. Selain itu, keselamatan gajah dan
pawang yang melatihnya harus betul-betul diperhatikan.
Metode pelatihan gajah merupakan cara untuk mengubah perilaku alami gajah menjadi
perilaku terajar, di mana gajah mengalami proses belajar dan pada akhimya gajah mau melakukan
pekerjaan yang diperintahkan. Hal ini dapat dihubungkan dengan penelitian para ahli perilaku satwa
untuk mengetahui perilaku belajar pada satwa, yang antara lain: classical conditioning alch Ivan
Pavlov (1904) ins/rumen/al learning dan law of effect oleh Thorndike (1913) dan operant behaviour
oleh Skinner (1937). Metode pelatihan gajah yang dikemukakan oleh U Toke Gale (J 974) dapat
dijadikan pcmbanding dengan metode pelatihan gajah yang diterapkan di PLG Way Kambas sekarang
ini. Laporan hasil penelitian tentang kurikulwu pelatihan gajah di Indonesia masih sedikit jumlabnya
sehingga efektifitas kmikulum tersebut belwn diketahui. Oleh karena itu, kurikulum pelatihan gajah
yang sekarang diterapkan di PLG Way Kambas perlu dikaji lebih dalam dan disesuaikan dengan
proses bclajar pacta gajah dengan mengacu pada hasil peneiitian para ahli pcrilaku satwa terdahulu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mcngetahui jenis krikulul11 pelatihan gajah yang
diterapkan di PLG Way Kambas dan efektifitas penerapannya terhadap gajah-gajah Sumatera yang
dilatih. Penelitian dilakukan di PLG Way Kambas yang berada dalam zona pemanfaatan intensif
Taman Nasiona! Way Kambas, Propinsi Lampung, dan berlangsung pada bulan Juli - Agustus 2000.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, wawancara dan pengamatan langsung di
lapangan. Kemudian data yang telah dikumpulkan tersebut dianalisis secm'a deskriptif.
Gajah-gajah yang dimasukkan ke PLG Way Kambas adalah gajah-gajah yang terpisah dengan
induknya, gajah perusak lahan peltanian atau perkeblll1an dan gajah dari kantong-kantong gajah yang
terfragmentasi. Sampai saat ini, jwulah gajah yang telah dilatih di PLG Way Kambas sekitar 300 ekor
(loglkereta/bajak), dan gajah atraksi. Sebagian gajah tersebut telah ditransfer ke berbagai daerah di Indonesia untuk berbagai keperluan, diantaranya: untuk pariwisata (Bali, Malang, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Barat), untuk kegiatan logging (Inhutani III, Barito Pasifik Group, Andalas Timber, dan Jambi), untuk kegiatan patroli di perkebunan (KCMU Lampung), untuk kepentingan kebun binatang (Bandung dan Gembira Loka), dan untuk kepentingan di Taman Safari Indonesia. Gajah yang masih tinggal di PLG Way Kambas sampai saat ini beIjumlah 98 ekor dan sudah melampaui daya tampung
PLG Way Kambas.
Penentuan spesialisasi keterampilan gajah dilakukan oleh Kepala Diklat Gajah PLG Way Kambas dengan melihat penampilan atau postur tuhuh gajah. Gajah yang bertubuh kecil dan biasanya berumur muda diarahkan menjadi gajah atraksi, sedangkan gajah yang be11ubuh besar dan kuat diarahkan menjadi gajah tangkap, gajah tunggang atau gajah tarik.
Tahapan kegiatan pelatihan gajah di PLG Way Kambas terdiri dari: tahap latihan dasar, tahap latihan lanjutan, dan tahap latihan pengembangan. Untuk tahap latihan dasar dan latihan lanjutan, materi dan metode pelatihan yang diberikan sama untuk semua spesialisasi gajah. Sedangkan untuk tahap latihan pengembangan, keduanya dibedakan untuk setiap spesialisasi gajah. Materi pelatihan yang diberikan untuk spesialisasi gajah atraksi jumlahnya paling banyak dibandingkan spesialisasi gajah lain.
Dalam melatih gajah, pawang mencampurkan perintah verbal (ucapan), visual (kode/isyarat) dan fisik (menekan bagian tubuh gajah). Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah tongkat berkait (ganco), tali/tambang dan borgol rantai. Perintah verbal digunakan karena gajah mempunyai telinga yang peka sehingga dapat mendengar suara-suara dan mengingatnya. Sedangkan penggunaan perintah visual karena gajah mempunyai penglihatan yang cukup baik (Altevogt & Kurt, 1975). Untuk perintah fisik, harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan daerah-daerah yang sensitif dan kurang sensitif pada tubuh gajah karena jika dilakukan dengan sembarangan dapat berakibat fatal baik bagi
gajah maupun pawangnya.
Metode pelatihan yang diterapkan di PLG Way Kambas sekarang ini tampaknya mengacu
pacta metodc on hand 1 yaitu pelatih tidak hanya menjadi pelatih tetapi juga menjadi pemimpin gajah
(Anonimolls, 1999). Penerapan metode ini harns digabungkan dengan kombinasi yang seimbang
antara penghargaan dan kasih sayang.
Penentuan umur gajah saat mulai dilatih di PLG Way Kambas yang dominan pacta umur 3
tahun sesuai dengan pcmyataan Baluudin (1993) bahwa kegiatan pelatihan gajah sangat efektif bila
gajah itu masih belUsia Illuda (2 - 3 tahun). Hal yang sama juga dilakukan di Nepal, sepe11i
cenderUrig seiriakinmenurun. Hal tersebut teIjiidi karena jika gajah mulai dilatih pada umur lebih dari
3 tahuninaka akan lebihsulit ,
tintulC
melatihnyakarena.irkuran iubUhnya-yang sudah terlalu:besarakan "' , ' .. ,{ " . . ' . " , "
menyebabkan para pawang kewalahan dalam menllatasikekuatangaj:lb.yang
セ・ュ「・イッョエ。ォ@
ー。、セウ。セエ@
dilatib, dan selain itu gajah akan mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan-gerakan yang
diajarkan, terutama untuk gerakan atraksi. Sedangkan jika gajah dilatih pada saat berumur kurang dari
3 tahun maka tubuh gajah masib terlalu kecil sehingga dikhawatirkan tidak akan kuat menerima
perlakuan fisik yang relatif keras pada saat mengikuti pelatihan.
Lama pelatihan untuk gajah atraksi terbatas sampai selama 9-10 tahun saja untuk gajah yang
mulai dilatih pada UIum 2 - 4 tahun, karena UI11ur untuk gajall atraksi dibatasi maksimal sampai unlUr
13 tahun. Jika sudah berumur lewat dari 13 tahun biasanya dialihfungsikan menjadi gajah dengan
spesialisasi yang lain karena badannya sudah terlalu besar dan akan menyulitkannya dalam melakukan
gerakan-gerakan atraksi, walaupun nilai rata-rata jUI11lah keterampilan yang dikuasai gajah cenderung
meningkat sejalan dengan lamanya pelatiban.
Kemampuan pawang dalam melatih gajah untuk melakukan berbagai keterampilan
berbeda-beda antara satu pawang dengan pawang yang lain. Kesabaran dan keteknnan pawang sangat penting
dalam melatih gajall.Selain faktor dari dalam dirinya sendiri, ada beberapa faktor Iuar yang
mempengaruhi sifat-sifat tersebut diantaranya yaitu Iatar belakang kehidupan sosialnya (kawin atau
tidak) dan Iatar belakang ekonomi.
Kurikulum pelatihan gajah yang ada di PLG Way Kambas sekarang ini beIUI11 menjadi
kurikulunl pelatihan yang baku dan belum disusun secara tertulis. Oleh karena itl! perlu dilakukan
penyusunan buku panduan dan daftar ajaran untuk membantu pawang dalam melakukan pelatihan.
Demikian juga dengan kurikulum pelatihan yang perIu segera disusun sehingga dapat diterapkan di
PLG lainnya di Indonesia dan dapat juga dibandingkan dengan kurikulum pelatihan di negara-negara
Jtidul Penelitian
Nama Mahasisw3 Nomor Pokok
KA.TIAN KURIKULUM I'ELATlHAN GA.JAH SUMATERA
(£/ep/ws J11l1XimliS SIII1lf1lrlll1l1s) III PUSAT LATH-IAN GAJAH
(I'LG) WAY KAMBAS. LAMl'lJNG ELY TRIANA
ePSセYVPセQ@
m・ョセᄋ・エエャェオゥN@
Doscn pcャQャ「ゥエョィゥョセ@
DI". [I". H. Achmad Machmud Thoh"I";, Dr. .... Tang?"}: Ot} ヲセヲAL@
'2-001
Meng:etahui.
セエヲ|キZッGNiャセセセセャQQウ・ョABウゥ@ SU11lhcrdaya Hutan
i(:fi1fllibiNnSlilLH Pcrtanian Bogor
RIWAYATHIDUP
Penlliis dilahirkan di Palembang pacta langgal 25 Mei 1977. Pcnulis mcrupakan putri bungsu
dari lima bersaudard kcluarga Bapak Aris Sudjari dan Ibu Nurhayati.
Penulis menyelcsaikan pendidikan sekolall ctasar pacta lahun 1989 di Sekolah Dasar Negeri I
Rajamanctala, Bandung. Kemudian penuiis menyelesaikaakan pendidikan sekolah lanjulan tingkat
pertama di SMP Negeri Cipatat pacta tallun 1992. Selanjutnya penuiis meneruskan pendidikan sekolah
lanjulan tingkal atas di SMA Negeri 2 Bandung dan menyelesaikannya pada lahun 1995.
Setahun setelall menyelesaikan sekolah lanjutan tingkat atas, penuiis kemudian melanjutkan
pendidikan di Institut Pertanian Bogor, FakuItas Kehutanan - Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan
pada talmn 1996 melaluijalur UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Sebagai tugas akltir
dalam menyelesaikan pendidikannya di IPB dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gclar
Smjana Kehutanan, penuiis memiWl bidang penangkaran satwa liar dengan melakukan penelitian yang
berjudul Kajian Kurikuium Pelatihan Gajall Sumatera (Elephas maximlls sumatranus) di Pusat Latihan
Gajah (PLG) Way Kambas. Lampung. Selama penyusunan skripsinya, penulis dibimbing oleh
KATAPENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah
swr atas segala ralunat. hidayah. petunjuk
rum
karunia-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan
hasil penelitian yang dilakukan selama kurang lebih dua bulan, yaitu pada bulan Juli sampai Agustus
2000 berlokasi di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung.
Judul penelitian yang eliambiul dalam skripsi ini adalall Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah
Sumatera (Elephas maximas sumatranas) di Pusat Latihan Gajab (pLG) Wa)' Kambas,
Lampung. PeneIitian ini menghimpun data dan infonnasi untuk mengetahui jenis kurikulum pelatihan
gajah yang eliterapkan di PLG Way Kambas dan mengetaIlUi efektifitas penerapmmya.
Penulis mengueapkan terima kasih atas segala perhatian, bimbingan, bantuan dankeIjasruna
baik selama penelitian eli lapangan maupun selmna proses penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. A. Maebmud Thohari, DEA sebagai dosen pembimbiog
2. Bapak Dr. Ir. Wasrin Syafi'i, M. Agr. sebagai dosen penguji dari Jurusan Teknologi HasiI Hutan
3. !bu Jr. Oentijati R., MS sebagai dosen penguji dari Jurusan Manajemen Hutan
4. Mamah & Bapak, Iwan & teh Dewi, Mas Ralunat & Ella, Isep & teh Cueu, Hendra & teh Ai, atas
dukungan moril dan doanya
5. Mang Beni & keluruga atas bantuannya selama di Lampung
6. Seluruh star di Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan
7. Staf Balai Tmnan Nasional Way Kambas
rum
Pusat LatiIlan Gajah (PLG) Way Kambas (parapengurus
rum
pawang sefta ibu warung)8. Ternan 'sebimbingan dan seperjuangan' (la'i bin Evi tea)
9. Ternan 'sepenginapan' di PLG (Dilla, Farra, Jojo, Tambos, dan Opik)
10. Ternan 'sebimbingan' skripsi (Ibok, Dona, Fitly, Sofyan, dan Ekoper)
I L Ternan-ternan KSH'33 semuanya, spesial buat Indri & AmaI (Trio Ijar) sefta Farady (by request)
12. Sunkar grup (M' Indri, M' Henoy, M' Upik, Qnuy, Shanti, Joiss, MaIllllia, Winda, Ita'33, Ita'35,
Opi, leeu, Lili, Cai, AIni, Novi, Nana, Puji, Ade, dan Sunari) juga Pak Haji.
Penulis menyadari lnasih banyak terdapat kekurangan dalmu penyusunan skripsi ini, oleh
karena itu kritik dml saran yang bersifat membangun sangat diharapkan sebagai ballan masukan bagi
tereapainya kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bennaafaat bagi semua pihak,
terutama bagi dunia rimbawan, hutan
rum
kehutanan, baik sekarang maupun masa yang'akan datang.Bogar, Januari 200 I
DAFTARISI
KATAPENGANTAR ... .
DAFTARISI ... .
DAFTAR TABEL ... .
DAFTAR GAMBAR ... .
DAFTAR LAMPIRAN
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
II. Tinjauan Vmum Lokasi Penelitian
A. Sejarah Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas
B. Kondisi Lingkungan Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas ... .
C. Sarana dan Prasarana di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas ... .
D. Struktur Organisasi Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas
III. Metode Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Alat dan Bahan
C. J ems Data yang Dikumpulkan
D. Metode Pengumpulan Data
E. Analisis Data
IV. Hasil dan Pembahasan
v.
A. Daftar Ajaran untuk Pelatihan Gajah PLG Way Kambas
B. Data Gajah yang Pemah Dilatih eli PLG Way Kambas Sejak Berdiri ... .
C. Pemaofaatan Gajah Hasil Pelatihan ... .
D. Sarana dan Prasarana .... , ... .
E. Kriteria Gajah yang Akan Dilatih ... .
F. Perlakuan Persiapan Sebelum Gajah Dilatih ... ..
G. Tahapan Kegiatan Pelatihan Gajah ... .
H. Metode Pelatihan yang Diterapkan di PLG Way Kambas ... .
I. Evaluasi Hasil Pelatihan ... .
Kesimpulan dan Saran ... .