SKRIPSI
PENGARUH BUDAYA, GAYA HIDUP DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG PADA
RESTORAN SHANGHAI KITCHEN SUN PLAZA MEDAN
OLEH :
Willi Pratama 070502135
Program Studi Strata I Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen dan variabel manakah diantara variabel Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis yang dinilai paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 16,0 for windows. Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis , berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel Gaya Hidup dan Psikologis merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Nilai Adjusted R Square = 0,347, berarti 34,7% faktor-faktor keputusan berkunjung dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis), sedangkan sisanya 60,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The tittle of this research is The influence of Culture, Lifestyle and Psychology toward Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan. The objective of this research is about to know how far the impact of Culture, Lifestyle and Psychology toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan, and which variable of these Culture, Lifestyle and Psychology that influence more dominant to the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.
This research is an assosiative research. The data that used by this research are primary and secondary data, and it was got from documentation and also from questionaires. This research was measured by using likert scale and operated statistically with SPSS 16.0 for windows program.
The result of this research is showing that simultantly, Culture, Lifestyle and Psychology, positively and significantly influence toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.
In partial we can see that Lifestyle and Psychology variable are the most dominant influenting variable toward the the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.
The Adjusted R Square = 0,347, it means about 34,7% factors of customer satisfaction could be explained by the independent variable (Culture, Lifestyle and Psychology), and the residue about 60,2% is explained by another factors that is not been examined in this research.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
karunia, dan berkat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi berikut ini yang berjudul “Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis
terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza
Medan.”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Penulis jelas menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun untuk menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Secara khusus dan teristimewa penulis ingin menyampaikan rasa hormat
dan terimakasih yang sebesar-besarnya buat kedua orangtua, Ayahanda, dan
Ibunda tercinta yang telah mengasihi mendoakan dan memberikan pengarahan
selama ini kepada penulis.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku ketua Departemen Manajemen FE
USU.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi USU.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
5. Prof. Dr. Paham Ginting selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam
proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Yeni Absah, S.E., M.Si, selaku Dosen Penguji I
7. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji II.
8. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
khususnya Dosen Wali penulis, Ibu Dr. Prihatin Lumban Raja S.E, M.Si.
9. Kepada Restoran Shanghai Kitchen dan staf-staf yang telah mendukung dalam
penelitian ini.
10.Teman-teman seperjuangan Manajemen (Anthony, Darwin, Rachmad, Bebi,
Dwi Juli dan teman-teman lainnya).
11.Kepada Christine Halim, thanks for supporting me and pray for me. God Bless
You.
12.Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, telah
Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Tuhan Yang Maha Kasih
memberikan bekatnya yang melimpah atas jasa, dukungan, dan doa-doa mereka.
Terima Kasih
Medan, September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Uraian Teoritis ... 7
2.1.1. Perilaku Konsumen ... 7
2.1.2. Proses pengambilan keputusan ... 16
2.1.3. Keputusan Berkunjung ... 18
2.1.4. Restoran ... 19
2.2. Penelitian Terdahulu ... 25
2.3. Kerangka Konseptual ... 26
2.4. Hipotesis... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1. Jenis Penelitian ... 28
3.2. Tempat danWaktu Penelitianl ... 28
3.3. Batasan Operasional Variabel ... 28
3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 29
3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 32
3.6. Populasi dan Sampel ... 32
3.6.1. Populasi ... 32
3.6.2. Sampel... 33
3.7. Metode Pengumpulan Data ... 34
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34
3.9. Teknik Analisis Data ... 36
3.9.1. Metode Analisis Deskriptif ... 36
3.9.2. Uji Asumsi Klasik ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 41
4.1.1. Sejarah Singkat dan Aktivitas Perusahaan ... 41
4.1.2. Visi, Misi dan Motto Perusahaan ... 42
4.1.3 Jenis-jenis Produk Perusahaan ... 42
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48
4.2.1. Uji Validitas ... 48
4.2.2. Uji Reliabilitas ... 51
4.3. Hasil Analisis Deskriptif ... 53
4.3.1. Analisis Deskriptif Responden ... 53
4.5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 71
4.6. Uji Hipotesis ... 74
4.6.1. Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 74
4.6.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 75
4.6.3. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 77
4.7. Pembahasan ... 80
4.7.1. Hasil Analisis Deskriptif ... 80
4.7.2. Hasil Analisis Regresi ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85
5.1. Kesimpulan ... 85
5.2. Saran ... 86
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Operasionalisasi Variabel... 31
3.2 Instrumen Skala Likert ... 32
4.1 Uji Validitas 1 ... 49
4.2 Uji Validitas 2 ... 50
4.3 Uji Reliabilitas ... 52
4.4 Reliabilitas Instrumen ... 52
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Gender ... 53
4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Gender ... 54
4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku dan Gender ... 55
4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah dan Gender ... 55
4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan dan Gender ... 56
4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Paling Sering Berkunjung Bersama dan Gender ... 57
4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya ... 57
4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup ... 58
4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Psikologis ... 60
4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Berkunjung ... 62
4.15 Uji Kolmogrov-Smirnov ... 67
4.16 Uji Glejser ... 69
4.17 Uji Multikolinearitas ... 70
4.18 Variables Entered/Removedb ... 71
4.19 Coefficients (dependent variable:Keputusan) ... 72
4.20 Model Summaryb ... 74
4.21 Hasil Uji-F ... 76
4.22 Hasil Uji-T ... 78
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen. ... 9
2.2 Model Generik Proses Keputusan Pembelian. ... 16
2.3 Kerangka Konseptual. ... 27
4.1 Histogram ... 65
4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner ... 89
Lampiran 2: Tabulasi Validitas dan Reabilitas ... 93
Lampiran 3 : Output Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner ... 94
Lampiran 4 : Data Responden ... 99
Lampiran 5 : Jawaban Responden... 103
Lampiran 6 : Uji Deskriptif ... 106
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen dan variabel manakah diantara variabel Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis yang dinilai paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 16,0 for windows. Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis , berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel Gaya Hidup dan Psikologis merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Nilai Adjusted R Square = 0,347, berarti 34,7% faktor-faktor keputusan berkunjung dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis), sedangkan sisanya 60,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The tittle of this research is The influence of Culture, Lifestyle and Psychology toward Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan. The objective of this research is about to know how far the impact of Culture, Lifestyle and Psychology toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan, and which variable of these Culture, Lifestyle and Psychology that influence more dominant to the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.
This research is an assosiative research. The data that used by this research are primary and secondary data, and it was got from documentation and also from questionaires. This research was measured by using likert scale and operated statistically with SPSS 16.0 for windows program.
The result of this research is showing that simultantly, Culture, Lifestyle and Psychology, positively and significantly influence toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.
In partial we can see that Lifestyle and Psychology variable are the most dominant influenting variable toward the the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.
The Adjusted R Square = 0,347, it means about 34,7% factors of customer satisfaction could be explained by the independent variable (Culture, Lifestyle and Psychology), and the residue about 60,2% is explained by another factors that is not been examined in this research.
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini keinginan manusia utuk mengkonsumsi
semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh sifat manusia yang tidak pernah puas.
Kesibukan dalam pekerjaan yang menyita waktu, mengakibatkan sebagian
masyarakat memutuskan untuk mengkonsumsi makanan diluar rumah
dikarenakan lebih efisien dibanding memasak dirumah. Pola konsumsi
demikian ternyata berdampak positif terhadap bisnis restoran. Perlayanan yang
baik dan rasa masakan yang lezat juga mengakibatkan konsumen belajar dari
pengalaman sehingga konsumen ingin melakukan kunjungan kembali ke
restoran tersebut.
Bisnis restoran merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan
melihat permintaan pasar akan makanan yang tinggi dan disertai dengan daya
beli masyarakat yang potensial. Menurut Soekresno (www.petra.ac.id. 17
April 2011), restoran adalah suatu usaha komersil yang menyediakan jasa
perlayanan makan dan minum dan dikelola secara profesional.
Salah satu restoran yang sangat berkembang di kota Medan saat ini adalah
Shanghai Kitchen Restaurant yang merupakan cabang dari Nelayan Seafood &
Steamboat Restaurant. Hal ini bisa dilihat dari jumlah cabang restorannya
1. Nelayan Grand Ballroom : Jl. Putri Merak Jingga No. 8 A-B Medan
2. Jala-Jala II : Medan Fair Plaza lantai III- Medan
3. Liu’s Garden II : Thamrin Plaza Lantai V- Medan
4. Mie Jaring : Sun Plaza Lantai III- Medan
5. Shanghai Kitchen : Sun Plaza Lantai IV C 38a-41 Medan
6. Tenda Nelayan : Merdeka Walk Food Stall- Medan
7. Jala-Jala III : Cambridge City Square Lantai LG- Medan
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian di restoran Shanghai Kitchen
Sun Plaza lantai IV karena setiap kali penulis melewati restoran tersebut,
restoran tersebut kelihatan selalu penuh, bahkan tidak jarang banyak
pengunjung yang mengantri. Sesuai dengan namanya, restoran ini
menyediakan makanan seafood dan steamboat, tetapi yang merupakan menu
spesialnya adalah Dim-Sum( makanan khas kebudayaan Cina), dan semua
makanan yang disediakan oleh restoran ini adalah halal. Fenomena yang
menarik dari restoran ini adalah bahwa restoran ini tampak selalu ramai
dikunjungi oleh konsumen dari berbagai latar belakang, budaya, ras dan
kepercayaan yang berbeda walaupun makanan yang disediakan adalah
Menurut Mangkunegara, (2005:39) ada dua faktor mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu faktor Budaya dan Psikologis. Adapun faktor lain yang
dianggap penting oleh penulis yaitu Gaya Hidup.
Kebudayaan yaitu sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata
budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan
naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari (Setiadi, 2003;11).
Gaya hidup menurut Kotler (2001:192) adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002:282), Gaya
Hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana
membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan
dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan
bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya
Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat
penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks
karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.
The British Psychological Society (BPS) (www.bps.org.uk)
mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari orang/manusia:
bagaimana ia berpikir, bertindak, bereaksi dan berinteraksi. Psikologi
memperhatikan semua aspek dari perilaku, pikiran, perasaan dan motivasi
yang mendasari suatu perilaku.
Konsumen dalam menentukan pilihan tentunya mempunyai pertimbangan
tertentu dan hal-hal yang paling berpengaruh diantaranya adalah faktor-faktor
yang telah diuraikan diatas. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan berkunjungnya, maka penulis
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,
maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Apakah faktor Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan berkunjung pada Shanghai Kitchen Sun
Plaza lantai IV Medan?”
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh faktor Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap keputusan
berkunjung di Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza lantai IV Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dan informasi
kepada perusahaan untuk mengetahui faktor yang paling dominan
berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam berkunjung.
b. Bagi Penelitian Selanjutnya
Diharapkan dapat berguna sebagai bahan perbandingan dan referensi
c. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis
dengan mempraktekkan riset pasar dan memperdalam pemahaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Setiadi (2003:3) mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan
interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya
dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.
Menurut Kotler dan Amstrong (2005:206), mengartikan perilaku
konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun
rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian
serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk. Memahami perilaku konsumen meliputi perilaku yang
dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh
siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk
variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak
dimiliki oleh konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka
Mowen (2002;5) mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi
unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima,
menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Definisi tersebut
menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan bisa
dibuat oleh individu atau kelompok. Definisi tersebut juga mengatakan bahwa
konsumsi adalah proses yang diawali dengan penerimaan, konsumsi, dan
diakhiri dengan penentuan. Tahap penerimaan menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk, tahap konsumsi
menganalisa bagaimana konsumen senyatanya menggunakan produk yang
diperoleh. Tahap penentuan menunjukkan apa yang dilakukan konsumen
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor Budaya, Sosial,
Pribadi dan Psikologis (Kotler, 2005: 183). Sebagian besar adalah
faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi benar-benar harus
diperhitungkan untuk mengetahui sampai dimana faktor-faktor tersebut
mempengaruhi perilaku konsumen.
Gambar 2.1 : Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen.
Sumber : ( Kotler, 2005: 183 ) data diolah
Penjelasan dari faktor-faktor yang digunakan dalam skripsi ini adalah :
1. Faktor Kebudayaan
Menurut Kotler, faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas
dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami
peran yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya dan kelas sosial pembeli
(Simamora, 2002:183).
Menurut Edward B. Tylor, dalam Koentjaraningrat (2000:180), kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
b. Kepercayaan
Kepercayaan adalah iman, anggapan (keyakinan) bahwa benar sungguh ada,
misalnya kepada dewa-dewa dan orang-orang halus, dianggap benar dan
jujur, menganggap sesuatu adalah benar adanya.
c. Adat Istiadat
Adat Istiadat adalah tingkah laku seseoarang yang terus-menerus dilakukan
dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang
lama. Adat Istiadat muncul karena adanya tingkah laku seseorang, dilakukan
terus-menerus, adanya dimensi waktu dan diikuti oleh orang lain/
masyarakat. Adat-istiadat dapat mencerminkan jiwa suatu masyarakat atau
bangsa dan merupakan suatu kepribadian dari suatu masyarakat atau bangsa.
menghilangkan tingkah laku atau adat-istiadat yang hidup dan berakar
dalam masyarakat
2. Faktor Gaya Hidup
Menurut Kotler (2001: 192) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Gaya Hidup menunjukkan bagaimana seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar juga dapat mentargetkan
produk berdasarkan gaya hidup konsumen.
a. Aktivitas
Aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja atau suatu kegiatan
kerja yang dilaksanakan orang di setiap bagian dalam perusahaan.
b. Minat
Minat adalah kesukaan terhadap suatu kegiatan melebihi kegiatan lainnya
dan mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika
orang tersebut bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu itu
bermanfaat, maka ia akan berminat dan hal tersebut akan mendatangkan
c. Opini
Opini adalah sesuatu yang dipandang benar walaupun tanpa kepastian
obyektif atau pun subyektif. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Opini
adalah pendapat, pikiran atau pendirian.
4. Faktor Psikologis
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:218), faktor Psikologis merupakan
salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan dan merupakan
faktor yang paling mendasar berupa proses kombinasi karakteristik seorang
individu dalam mengambil keputusan.
Keputusan seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama yaitu :
A. Motivasi
Seorang manusia memiliki banyak kebutuhan, ada kebutuhan yang bersifat
biogenis yaitu muncul dari kebutuhan biologis seperti haus dan lapar dan
ada kebutuhan yang bersifat psikogenis yang muncul dari kebutuhan
psikologis seperti kebutuhan untuk diakui, penghargaan dan rasa memiliki.
Kebutuhan akan menjadi motif apabila kebutuhan tersebut cukup menekan
seseorang untuk mengejar kepuasan. Ada dua teori tentang motivasi yang
telah banyak dikenal yaitu teori motivasi Freud dan teori motivasi Maslow.
1. Teori Motivasi Freud
Teori ini beranggapan bahwa kebanyakan orang tidak sadar tentang
Dorongan ini tidak pernah hilang atau berada di kendali sempurna.
Menurutnya seseorang tidak pernah mamahami motivasinya secara utuh.
2. Teori Motivasi Maslow
Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia tersusun berjenjang, mulai
dari yang paling banyak menggerakkan sampai ke yang paling sedikit
memberikan dorongan. Pada awalnya orang akan memenuhi kebutuhan
yang paling penting dahulu, lalu memenuhui kebutuhan berikutnya.
Berdasarkan urutan pentingnya, jenjang kebutuhan adalah kebutuhan
fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
B. Persepsi
Sebuah persepsi akan mempengaruhi seseorang yang termotivasi dalam
bertindak terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses bagaimana
seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan
masukan-masukan informasi untuk mencipatakan gambaran dunia yang
memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi
juga pada ransangan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang
bersangkutan. Setiap individu akan mempunyai persepsi yang berbeda atas
1. Perhatian Selektif
Seseorang tidak mungkin dapat menanggapi rangsangan yang sangat banyak
setiap harinya, jadi sebagian rangsangan disaring menjadi sebuah proses
yang dinamakan perhatian selektif. Adapun beberapa temuan yaitu :
a. Orang lebih mungkin memperhatikan rangsangan yang behubungan
dengan kebutuhannya saat ini.
b. Orang lebih memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi.
c. Orang lenih memperhatikan rangsangan dengan deviasi yang besar
dibanding ukuran rangsangan normal.
Pemasar harus bekerja keras dalam menarik perhatian konsumen, hal ini
disebabkan karena orang yang berada di pasar tidak akan memperhatikan
suatu pesan apabila pesan tersebut tidak lebih menonjol dibandingkan
dengan yang lain.
2. Distorsi Selektif (Gangguan Selektif)
Distorsi selektif merupakan kecenderungan orang untuk mengubah
informasi menjadi pengertian pribadi dan menginterpretasikan informasi
dengan cara yang akan mendukung pra-konsepsi mereka, bukannya yang
akan menentang pra-konsepsi tersebut. Maka dari itu, pemasar harus
berupaya memahami susunan pikiran konsumen dan bagaimana dampak
3. Ingatan Selektif
Seseorang tentunya akan bisa melupakan apa yang telah dipelajari dan
menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan serta keyakinan
mereka. Ingatan selektif berarti bahwa mereka akan mengingat keunggulan
produk dan melupakan apa yang dikatakan pesaing. Hal ini menjelaskan
mengapa iklan dibuat secara berulang-ulang, karena pemasar ingin
konsumen mengingatnya sewaktu pemilihan produk.
C. Pembelajaran (Pengetahuan)
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Perilaku manusia sekarang merupakan hasil belajar.
Pembelajaran adalah perpaduan dari dorongan, rangsangan, petunjuk,
tanggapan dan penguatan. Dorongan adalah rangsangan internal yang kuat
yang memotivasi tindakan. Dorongan akan menjadi motif apabila diarahkan
menuju rangsangan pengurangan dorongan tertentu. Petunjuk adalah
rangsangan minor yang menentukan kapan, dimana dan bagaimana
tanggapan seseorang.
D. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dianut seseorang
tentang suatu hal. Keyakinan dapat membentuk citra produk dan merek, dan
orang akan bertindak sesuai dengan citra tersebut. Apabila ada keyakinan
yang salah maka perusahaan harus berusaha memperbaiki keyakinan
perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa
objek atau gagasan. Sikap menempatkan orang-orang dalam sebuah
kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai objek tersebut,
bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut. Sikap sulit sekali untuk
dirubah, sikap seseorang membentuk suatu pola konsisten dan mengubah
satu sikap mungkin mengharuskan penyesuaian besar dalam sikap lainnya.
2.1.2 Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran
dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur
tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses
pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya
bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Gambar 2.2 : Model Generik Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler dan Armstrong (2004:218)
Menurut Kotler dan Armstrong (2004:218) sebelum dan sesudah
melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses
1. Pengenalan masalah
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan
yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi.
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk
mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui
pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam
memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Evaluasi alternatif.
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan
mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapinya.
4. Pembelian.
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada,
konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang
dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan
pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang
perlu dipertimbangkan.
5. Perilaku Purna Pembelian
Perilaku Purna Pembelian merupakan proses evaluasi yang dilakukan
konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan
evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini,
terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika
produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak
sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan
konsumen di masa depan.
2.1.3 Keputusan Berkunjung
Keputusan konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari
alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat
yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut.
Adapun tiga hal yang harus dikembangkan agar suatu tempat menjadi
menarik untuk dikunjungi(Yoeti,1996;178), yaitu :
1. Adanya something to see , yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat.
2. Adanya something to buy , yaitu adanya sesuatu yang menarik dan khas
untuk dibeli.
3. Adanya something to do , yaitu adanya sesuatu aktivitas yang dapat
2.1.4 Restoran
1. Pengertian Restoran
Ada beberapa definisi tentang restoran menurut para ahli, yaitu :
Menurut Soekresno (www.petra.ac.id. 26 April 2011), Restoran adalah
suatu usaha komersil yang menyediakan jasa perlayanan makan dan minum
dan dikelola secara profesional. Menurut Ninemeier dan Hayes
(www.petra.ac.id. 26 April 2011), Restoran adalah suatu operasi layanan
makanan yang mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya
termasuk di dalamnya adalah penjualan makanan dan minuman kepada
individu-individu dan tamu-tamu dalam kelompok kecil.
Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Restoran
adalah tempat yang menjual makanan dan minuman yang dinikmati oleh
pengunjung serta mendatangkan keuntungan kepada pengusaha restoran
tersebut.
2. Perkembangan Restoran
Kemajuan usaha penyajian makanan dan minuman sekarang ini tidak
terlepas dari sejarah perkembangan perjalanan peradaban manusia di masa
lalu. Menyebut kata restoran, yang terpikir di benak kita adalah jajaran
meja-meja yang tertata rapi, kehadiran pelanggan menikmati sajian, pramusaji
sibuk dengan pelayanannya, juru masak sibuk mengolah hidangan, suara
berdenting peralatan makan dan minum, aroma hidangan yang mendominasi
ruangan, serta keluar masuknya pelanggan yang silih berganti, bahkan suara
dimulai pada 12000 tahun Sebelum Masehi ketika suku bangsa di Denmark
menggunakan dapur besar untuk memasak dan menyiapkan hidangan bagi
sekelompok orang guna menikmati hidangan secara bersama-sama. Lalu pada
400 tahun Sebelum Masehi, pertama kali didirikan kabaret dimana tempat ini
dipakai untuk menjual minuman keras, yang kemudian tumbuh dan
berkembang. Sekitar tahun 1200 di London terdapat beberapa warung yang
menyediakan makanan matang untuk dibawa pulang dan 200 tahun kemudian
warung-warung berkembang menjadi restoran dengan fasilitas pelayanan
yang semakin ditingkatkan. Penyajiannya menggunakan tablecloth, peralatan
makan dan minum yang tertata rapi di atas meja, para juru masak menyusun
makanan di platter (piring besar) dan diberi garnish untuk memperindah
sajian tersebut sehingga hidangan yang disajikan terlihat artistik. Pada abad
16, ketika Chaterine de Meidcis menikah dengan Henry II, ia membawa juru
masak dari Italia yang kemudian memperbaiki keahlian memasak di
lingkungan kerajaan dengan mengajarkan bagaimana mempersiapkan
beberapa hidangan untuk diatur di meja banquet (perjamuan) dan dihias
sangat menarik. Begitu juga Oliver de Serres mendemonstrasikan bagaimana
sayuran dapat meningkatkan penampilan suatu hidangan dan dapat tercipta
menu diet. Serres membawa perubahan dalam seni pengolahan makanan
kepada para staf ahli masak Raja Louis XIV dan membentuk mereka menjadi
juru masak profesional serta kreatif, hingga sekarang diakui bahwa Perancis
mempunyai reputasi tinggi di dunia dalam hal mengolah makanan. Tahun
Adme Omnes Qui Stomacho Laboratoratis Et Ego Restaurabo Vos” yang
artinya datanglah anda semua kepada saya, bagi anda yang perutnya
keroncongan karena lapar, saya akan memulihkan kondisi anda. Tulisan ini
mampu menarik perhatian orang yang lewat untuk masuk ke restoran.
Soupnya diberi nama “Le Restaurant Divin” yaitu obat untuk menyegarkan.
Kata “restaurant” berasal dari Bahasa Perancis “restaurer” yang berarti
memulihkan kembali. Pada jaman Romawi Kuno orang makan di luar rumah
adalah sesuatu yang menyenangkan, selingan kegiatan rutin makan dan
minum di rumah sehari- hari. Suatu bukti nyata yang masih ada hingga saat
ini adalah peninggalan berupa Herculaneum, suatu daerah wisata di Naples
pada tahun 70 Masehi dengan diketemukannya sebuah kuburan dengan lebar
65 kaki yang ditimbuni dengan lava lumpur karena erupsi dari gunung
Versuvius. Sepanjang jalan tersebut terdapat beberapa bar makanan kecil
(snack bar) yang menjual roti, keju, anggur, kacang, kurma, dan makanan
hangat. Counternya dibuat dari bahan marmer yang memisahkan antara
penjual dan pembeli. Setelah jatuhnya Romawi, makan di luar rumah hanya
pada tempat-tempat tertentu saja, seperti di INN atau Tavern, namun
demikian hingga tahun 1200 sudah muncul beberapa rumah makan di
London, Paris, dan di lain tempat yang mana untuk makanan yang dimasak
tersebut, orang yang ingin menyantapnya harus membayar. Akhirnya
timbullah Coffee House sebagai cikal bakalnya restoran pada saat ini
3. Jenis-jenis Restoran
Menurut Soekresno (www.petra.ac.id. 20 April 2011), sebuah
restoran dapat dikelompok kan dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Restoran formal
Pengertian restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan
yang baik.
Ciri-ciri restoran formal:
a. Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.
b. Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi.
c. Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa
populer.
d. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service atau French Service
atau modifikasi dari kedua table service tersebut.
e. Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan
sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap makan.
f. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk
makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan pagi.
g. Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya
wine dan champagne dari berbagai negara penghasil wine di dunia.
h. Menyediakan hiburan musik hidup / live music dan tempat untuk melantai
i. Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibandingkan dengan harga
makanan dan minuman di restoran informal.
j. Penataan meja dan bangku memiliki area service yang lebih luas untuk
dilewati pelayan.
k. Tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk
melayani 4-8 pelanggan.
Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran formal antara lain:
members restaurant, super club, gourmet, main dining room, grilled
restaurant, executive restaurant.
2. Restoran informal
Pengertian restoran informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih
mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi
yang silih berganti pelanggan.
Ciri-ciri restoran informal:
a. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.
b. Para pelanggan tidak terikat menggunakan pakaian resmi.
c. Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang
relatif cepat selesai dimasak.
d. Sistem penyajian yang dipakai adalah American Service atau Ready plate
bahkan self service ataupun counter service.
e. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan
f. Tidak menyediakan hiburan musik hidup / live music.
g. Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain.
h. Tenaga relatif sedikit dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk
melayani 12-16 pelanggan.
i. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu / pelanggan
namun dipasang di counter langsung di setiap meja makan untuk
mempercepat proses pelayanan. Adapun yang termasuk dalam klasifikasi
restoran informal antara lain: Cafe, cafetaria, fast food restaurant, coffee
shop, bistro, canteen, taverns, family restaurant, pub, sandwich corner,
burger corner, snack bar.
3. Restoran khusus
Pengertian restoran khusus adalah industri jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan
menyediakan makanan khas yang diikuti dengan sistem penyajian yang khas
dari suatu negara.
Ciri-ciri restoran khusus:
a. Menyediakan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.
b. Menu yang disediakan adalah menu khas suatu negara tertentu, populer,
dan disenangi banyak pelanggan secara umum.
c. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi
dengan budaya internasional.
d. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau dan makan siang.
f. Biasanya menghadirkan musik/ hiburan khas negara asal.
g. Tenaga service relatif sedang dengan standar kebutuhan satu pramusaji
untuk melayani 8-12 pelanggan.
h. Harga makanan relatif tinggi dibandingkan restoran informal.
Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran khusus antara lain:
Indonesian food restaurant, Italian food restaurant, Thai food restaurant,
Japanese food restaurant, Korean food restaurant, dan sebagainya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian Siahaan (2009) dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Pelayanan, dan Psikologis terhadap Minat Beli Konsumen pada
Restoran Miramar Cabang Jalan Pemuda Medan”. Kesimpulan dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa variabel harga, kualitas, pelayanan dan
psikologis secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli konsumen Restoran Miramar Medan.
Penelitian Prayoga (2009) dengan judul “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial,
Pribadi, Psikologis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan
merek Sedaap (Studi Kasus Mahasiswa yang Kost di Lingkungan Kampus
USU)”. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap oleh mahasiswa yang
kost di lingkungan kampus USU. Variabel yang paling dominan adalah
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Edward B. Tylor, dalam Koentjaraningrat (2000:180),
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:218), faktor Psikologis merupakan
salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan dan merupakan faktor
yang paling mendasar berupa proses kombinasi karakteristik seorang individu
dalam mengambil keputusan. Keputusan konsumen untuk berkunjung ke suatu
tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat
memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen
tersebut.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor budaya, gaya hidup
dan psikologis mempengaruhi keputusan berkunjung yang dapat digambarkan
Gambar 2.3 : Kerangka Konseptual
Sumber : Koentjaraningrat (2000:180), Kotler dan Armstrong, 2001 : 197 (diolah)
2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan berkunjung di Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza
Medan.
Budaya (X1)
Gaya Hidup (X2)
Psikologis (X3)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua
variabel atau lebih (Ginting & Situmorang, 2008:57). Penelitian ini
menghubungkan dua variabel atau lebih yaitu melihat faktor Budaya (X1),
Gaya Hidup (X2) dan Psikologis (X3) terhadap Keputusan Berkunjung (Y)
pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Restoran Shanghai Kitchen Cabang Sun Plaza
yang berlokasi di jl. K.H. Zainul Arifin No. 7 Lantai Tiga Medan. Waktu
Penelitian ini mulai dilakukan sejak Juli 2011 - September 2011.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel indenpenden (X), terdiri dari Budaya (X1), Gaya Hidup (X2)
dan Psikologis (X3).
b. Variabel dependen (Y) adalah keputusan berkunjung pada Restoran
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah untuk menjelaskan variabel-variabel
yang sudah diidentifikasi.
Dalam Penelitian ini ada empat variabel yang diteliti, yaitu :
1. Budaya (X1)
Budaya (X1) merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Indikator dari variabel ini terdiri dari :
a. Pengetahuan
b. Kepercayaan
c. Adat Istiadat
2. Gaya Hidup (X2)
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri
seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya Hidup
menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya.
Indikator dari variabel ini terdiri dari :
a. Aktivitas
b. Minat
3. Psikologis (X3)
Psikologis adalah faktor paling mendasar dan merupakan proses kombinasi
karakteristik pengunjung untuk menghasilkan proses keputusan berkunjung
dan pembelian. Indikator dari variabel ini terdiri dari :
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pembelajaran
d. Keyakinan dan Sikap
4. Keputusan Berkunjung (Y)
Keputusan berkunjung adalah keinginan konsumen untuk berkunjung ke
Restoran Nelayan Sun Plaza Medan. Indikator variabel ini terdiri dari :
a. Pengambilan Keputusan untuk Berkunjung
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Ukur
Budaya (X1) Merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
a. Pengetahuan b. Kepercayaan c. Adat Istiadat
Likert
Gaya Hidup (X2)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan peneliti adalah Skala Likert. Skala
Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:86). Skala
Likert digunakan untuk mengukur pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan
Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung, pengukuran dengan skala Likert
ini menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2008) (diolah)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sedang sampel adalah
(Sugiyono,2008:90). Populasi dalam Penelitian ini adalah pelanggan yang
berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Lantai Tiga Medan.
3.6.2. Sampel
Dalam penelitian ini, sampel diambhil dengan rancangan sampel
nonprobabilitas dengan teknik pengambilan accidental sampling, yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara
kebetulan ditemui oleh peneliti dan memiliki kriteria yang sesuai maka akan
dijadikan sebagai sampel.
Menurut Supramono (2003:63), untuk setiap populasi yang sulit
diketahui (unidentified), maka digunakan rumus :
2
Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α
Bila α = 0,05 Z = 1,67
Bila α = 0,01 Z = 1,96
p = estimator proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir = 5%
Hasil riset awal terhadap 30 pengunjung Restoran Nelayan Sun Plaza
Lantai Tiga, diketahui 26 orang(86.66%) telah berkunjung ke Restoran
telah berusia 17 tahun keatas. Dengan demikian, jumlah sampel yang
mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :
2
Jumlah sampel yang diambil adalah 129 sampel dari keseluruhan populasi.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar
pertanyaan kepada konsumen yang telah ditetapkan menjadi sampel atau
responden. Penyebaran kuesioner dilakukan di Restoran Shanghai Kitchen
Sun Plaza Medan Lantai IV.
b. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi
melalui buku-buku dan internet.
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
a.Uji Validitas
Menurut (Arikunto, 2002:144), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan yang cukup tinggi dan dapat digunakan
ini akan dilakukan pada 30 orang pengunjung restoran Shanghai Kitchen Sun
Plaza Medan dan tidak menjadi populasi dalam penelitian, telah berkunjung ke
Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan sebanyak minimal 2 kali dan
telah berusia 17 tahun keatas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for
Social Science) versi 16.00 for windows untuk memperoleh hasil yang lebih
terarah.
Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi
atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan
yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel.
b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.
Reliabilitas mengarah pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian.
mengukur objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama apabila
data yang dihasilkan memang benar sesuai dengan yang sebenarnya.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:
3.9.1. Metode Analisis Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan
pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.9.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan
efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan
analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas menggunakan pendekatan
grafik dan pendekatan Kolmogorv Smirnov.Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% (0.05) maka jika nilai Asymp.Sig (2 – Tailed) diatas nilai
signifikan 5% (0.05) yang berarti variabel residual berditribusi
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup dalam model regresi
mempunyai ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke yang
lainnya. Probabilitas tingkat kepercayaan 5% (0.05) dapat disimpulkan model
regresi tidak mengarah adanya heterosdastisitas (Situmorang, dkk, 2010 :98)
c. Uji Multikolinearitas
Adanya hubungan linear yang sempurna diantara beberapa atau semua
variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk medeteksi ada atau tidak
multikolineraritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan
Variante Inflation. (Situmorang, dkk, 2010:129)
Faktor(VIF) dengan menbandingkan sebagai berikut:
a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
b. Tolerance > 0.1 maka tidak terdapat multikolinearritas
3.9.3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Penulis mengunakan metode analisis regresi berganda untuk mengetahui
berapa besar variabel bebas (Budaya, Gaya Hidup, dan Psikologis) terhadap
variabel terikat (keputusan berkunjung). Untuk memperoleh hasil yang lebih
terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.00 for windows.
Model Analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
a = Konstanta
b1-3 = Koefisien regresi linear berganda
X1 = Budaya
X2 = Gaya Hidup
X3 = Psikologis
e = Standard error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya,
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho
diterima. Dalam analisi regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu :
1. Uji Signifikan Parsial (uji – t)
Uji – t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu, berupa variabel Budaya, Gaya Hidup
dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel Budaya, Gaya Hidup dan
Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel terikat (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
2. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel Budaya,
Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel
terikat (Y).
Ha : b1≠ b2≠ b3 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel Budaya, Gaya Hidup
dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel terikat (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin
besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas (X1, X2, X3) adalah terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.
terhadap variabel terikat semakin lemah. Maka semakin besar nilai koefisien
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Singkat dan Aktifitas Perusahaan
Nelayan Restaurant Corporation telah berkiprah di bidang restoran kurang
lebih sebelas tahun, dan kini telah berkembang serta sangat terkenal di kota
Medan. Outlet-outlet berlokasi di dalam plasa-plasa terkemuka dan
tempat-tempat strategis di kota Medan. Cabang-cabang atau Outlet yang ada sekarang
ini antara lain :
1. Nelayan Grand Ballroom : Jl. Putri Merak Jingga No. 8 A-B Medan
2. Jala-Jala II : Medan Fair Plaza lantai III- Medan
3. Liu’s Garden II : Thamrin Plaza Lantai V- Medan
4. Mie Jaring : Sun Plaza Lantai III- Medan
5. Shanghai Kitchen : Sun Plaza Lantai IV C 38a-41 Medan
6. Tenda Nelayan : Merdeka Walk Food Stall- Medan
7. Jala-Jala III : Cambridge City Square Lantai LG-Medan
Isi menu dim sum yang sangat bervariasi dan lebih dari enam puluh jenis
menu pilihan. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan makan siang maupun
malam, tetapi juga sangat ideal untuk menyelenggarakan pesat perkawinan
(wedding party), pesta ulang tahun (birthday party), pesta wisuda (graduation
4.1.2.Visi, Misi dan Motto Perusahaan
Persaingan ekonomi yang sangat ketat serta pesatnya tingkat pertumbuhan
ekonomi mewajibkan setiap pelaku bisnis untuk benar-benar profesional dalam
menjalankan roda organisasi perusahaannya. Untuk itu perlu adanya visi,misi
serta motto dari setiap perusahaan agar tercapai kinerja perusahaan yang
diharapkan.
Visi Perusahaan yaitu dalam kurun waktu dua puluh tahun mendatang,
akan menjadi multi national restoran yang memberikan kontribusi terhadap negara
dalam peningkatan PAD sekaligus membantu mengurangi pengangguran.
Adapun misi dari perusahaan, yaitu :
1. Menciptakan empat zona kepuasan:
2. Customer's satisfaction (tamu puas)
3. Employee's satisfaction (karyawan puas)
4. Investor's satisfaction (investor puas)
5. Government's satisfaction (pemerintah puas)
Motto perusahaan yaitu: Kepuasan adalah yang utama,
Kami mengutamakan kepuasan Satisfaction is yours.
4.1.3 Jenis-Jenis Produk Perusahaan
Daftar Menu yang ditawarkan oleh Restoran Nelayan antara lain:
1. Dim-Sum Steam, yaitu
Mini, Ciong Fen Udang/Ayam, Fen Ko Sayuran, Ha Kaou Kepiting, Ha
Kaou Sayuran, Ha Kaou Sea Food, Ha Kaou Udang, Hi Sit Kaou, Kaki
Ayam Saus Tiram, Kaki Kepiting Sayur Hitam, Ketan Ayam Daun
Teratai, Ketan Ayam Sayur Hitam, Ku Cai Pau Sayuran, Kue Lobak Stim,
Leng Yong Pau, Lumpia Udang Saus Jamur, Malayko, Sio May Jala-Jala,
Sio May Ketan Kari Ayam, Sio May Sayur Hitam, Sio May Telor
Kepiting, Sio May Telor Puyuh, Sio May Udang, Sui Kiau Saus Jamur,
Sui Kiau Saus Pedas, dan Udang Goreng Salad Buah.
2. Dim-Sum Goreng
Ayam Goreng Pandan, Bak Pau Ayam Goreng, Bakso Kepiting Kulit
Tahu, Biter Ballen, Bola Udang Roti, Chicken Roll Special, Cumi-cumi
Goreng Special, Keladi Isi Kelapa (U Kok), Kepiting Lembek Mentega,
Kue Lobak Goreng, Kuo Tiek, Leng Hong Kien, Leng Yong Pau Goreng,
Lobak Panggang Vegetarian, Lumpia Goreng Salad, Lumpia Salad
Goreng, Lumpia Sayuran, Lumpia Udang Kulit Tahu, Lumpia Udang
Kulit Telor, Onde-onde Wijen Special, Roti Udang Special (Hatosi),
Sayap Ayam Goreng Madu, Sayap Ayam Jala-Jala, Sayap Ayam
Panggang, Steak Tahu Lius Garden, Steak Tahu Nelayan, Steak Tahu
Vegetarian, Sui Kiau Goreng Salad, Udang Goreng Tepung, dan Udang
Salad Buah.
3. Mie Spesial
I Fu Mie Siram ala Binjai, Lo Mie Jamur, Mie Ayam/Sapi Soup Malaysia,
Special, Mie Bebek Kanton, Mie Bebek Lius Garden, Mie Goreng / Soup
Udang Gala, Mie Goreng ala Sze Chuan, Mie Goreng Bungkus Kulit
Telur, Mie Goreng Indonesia, Mie Goreng Kering, Mie Goreng Kering
Special, Mie Goreng Pedas Nelayan, Mie Goreng Polos, Mie Goreng Sea
Food, Mie Hot Plate Ayam/Sapi, Mie Hot Plate Sea Food, Mie Kangkung
Terasi, Mie Pansit Ayam Mongolia, Mie Pansit Ayam Semur, Mie Pansit
For "Kid", Mie Pansit Kaki Ayam, Mie Pansit Sapi Lada Hitam, Mie
Pansit Sapi Mongolia, Mie Pedas Hot Plate Ayam/Sapi, Mie Sapi Bawang
Bombay, Mie Sapi Jala – Jala, Mie Sapi Sambel Special, Mie Sea Food
Clay Pot, Mie Siram Lius Garden, Mie Tomat Goreng Sapi, Mie Udang
ala Taiwan, Mie Udang Jala – Jala, Mie Udang Soup Pedas Nelayan, Mie
Udon Hot Plate Sea Food/Sapi, Mie Urat Sapi Clay Pot, Mie Urat Sapi
Lius Garden, Raja Mie Udang Gala, Ramien Nelayan Special, dan Udon
Hot Plate Ayam / Sapi.
4. Kwe Tiau Spesial
Ciong Fen Goreng Sea Food, Kwe Tiau Ayam Minyak Bawang, Kwe Tiau
Ayam Mongolia Clay Pot, Kwe Tiau Ayam Paprika Clay Pot, Kwe Tiau
Ayam Sambel Clay Pot, Kwe Tiau Ayam Semur, Kwe Tiau Bebek Clay
Pot, Kwe Tiau Bebek Kanton, Kwe Tiau Bebek Peking Clay Pot, Kwe
Tiau Goreng ala Sze Chuan, Kwe Tiau Goreng ala Vietnam, Kwe Tiau
Goreng Pedas Nelayan, Kwe Tiau Goreng Polos, Kwe Tiau Goreng/Soup
Udang Gala, Kwe Tiau Hot Plate Ayam/Sapi, Kwe Tiau Sapi Jala-Jala,
Kwe Tiau Sapi Nel (Basah), Kwe Tiau Sea Food (Basah), Kwe Tiau Siram
Daging Kepiting, Kwe Tiau Sirang Daging Kepiting, Kwe Tiau Soup Sea
Food, Kwe Tiau Tomat Clay Pot, Kwe Tiau Udang Jala – Jala, Kwe Tiau
Urat Sapi Clay Pot, Raja Kwe Tiau Udang Gala, dan Tang Hun Goreng
Sea Food.
5. Nasi Spesial
Bubur Ayam Kombinasi, Bubur Ayam/Sapi Clay Pot, Bubur Telor Pitan
Clay Pot, Nasi Ayam Kulit Tahu Nelayan, Nasi Ayam Minyak Bawang,
Nasi Ayam Mongolia Saus Pedas, Nasi Bebek Kanton, Nasi Bebek Lius
Garden, Nasi Campur Lius Garden, Nasi Cap Cai Ikan Asin, Nasi Clay Pot
Lius Garden, Nasi Daging Ayam Paprika, Nasi Daging Ayam Sambel,
Nasi Daging Ikan Panggang, Nasi Daging Ikan Saus Tausi, Nasi Goreng
Ayam Belacan, Nasi Goreng Daging Kambing, Nasi Goreng Dalam
Nenas, Nasi Goreng Ikan Asin, Nasi Goreng Pete Telur Asin, Nasi Goreng
Sea Food, Nasi Goreng Steak Ayam, Nasi Goreng Udang Gala, Nasi
Goreng Udang Gala Special, Nasi Hot Plate Sapi Lada Hitam, Nasi Hot
Plate Tahu Telor, Nasi Ikan Gindara Panggang, Nasi Kombinasi Nelayan,
Nasi Sapi Bawang Bombay, Nasi Sapi Lada Hitam Kombinasi, Nasi Sapi
Mongolia Saus Pedas, Nasi Sapi/Ayam/Udang Clay Pot Mini, Nasi Soup
Buntut, Nasi Tim dalam Bambu, Nasi Tim Daun Teratai, Nasi Uduk Jala –
6. Soup Spesial
Soup Apel Tim Obat, Soup Asparagus Daging Kepiting, Soup Ayam Tim
Obat, Soup Jagung Asparagus, Soup Jagung Daging Kepiting, Soup Sapi
Tomat Special, Soup Sui Kiau, Soup Tom Yam Clay Pot, dan Soup Tom
Yam Udang.
7. Vegetarian
Bihun Sze Chuan Vegetarian, Bubur Clay Pot Vegetarian, Ciong Fen
Kacang Vegetarian, Kwe Tiau Clay Pot Vegetarian, Kwe Tiau Goreng
Polos Vegetarian, Kwe Tiau Sze Chuan Vegetarian, Mie Clay Pot
Vegetarian, Mie Goreng Sze Chuan Vegetarian, Mie Kangkung Terasi
Vegetarian, Mie Runcing Sze Chuan Vegetarian, Nasi Ayam Cabe Kering
Vegetarian, Nasi Ayam Semboy Vegetarian, Nasi Bebek Panggang
Vegetarian, Nasi Daging Kambing Vegetarian, Nasi Goreng Vegetarian,
Nasi Kombinasi Vegetarian, Nasi Uduk Vegetarian, Sayur Kombinasi
Bungkus Kulit Tahu, dan Tang Hun Sze Chuan Vegetarian.
8. Dessert
Bubur Sum Sum, Cennel Thailand, Ice Cream Pilihan/Skop, Jelly Buah,
Kue Tako Thailand, Lupis Ala Nelayan, Moci Kacang, Puding Cappucino,
Puding Jagung, Puding Mangga, Puding Mocca, Puding Pandan, Singkong
Saus Durian, dan Than That.
9. Minuman
Aqua/Botol, Bir Besar/Botol, Bir Hitam, Cappucino Panas/Dingin,
Belanda, Fruit Punch, Green Sand, Guava Juice, Ice Lemon Tea, Ice The
Bunga, Jala-Jala Special, Juice Sari Asam, Kedondong Juice, Kiwi Juice,
Kopi Panas/Dingin, Kopi Susu Panas/Dingin, Lime Juice, Lius Special,
Milo Hot Mix, Mineral Water, Nescafe Black (Classic), Orange Juice,
Pelangi Special, Pink Lady, Ribena Juice, Sari Buah Semboy, Sari Kietna,
Sprite, Strawberry Punch, TEBS, Terong Belanda, Teh Botol Sosro, Teh
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Ginting dan Situmorang,
2008:172). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for
windows dengan ketentuan apabila nilai rhitung > rtabel berarti data empirik dari
variabel penelitian adalah valid. Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan
reliabilitias diberikan kepada 30 orang diluar sampel, yaitu pelanggan yang pernah
makan ataupun berkunjung minimal 2 kali di restoran Shanghai Kitchen Sun
Plaza Medan dan diatas 17 tahun. Nilai rtabel dengan ketentuan N (jumlah sampel)
Tabel 4.1
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-VAR00001 80.7333 78.340 .561 .882
VAR00002 80.4000 79.283 .716 .876
VAR00003 80.4333 80.461 .691 .877
VAR00004 80.4667 78.740 .658 .878
VAR00005 80.4333 81.978 .620 .880
VAR00006 80.6333 81.206 .717 .877
VAR00007 80.9000 91.610 -.073 .899
VAR00008 80.5000 83.431 .515 .883
VAR00009 80.4333 83.564 .500 .883
VAR00010 81.4000 94.938 -.239 .909
VAR00011 80.6000 81.697 .540 .882
VAR00012 80.5333 86.671 .348 .887
VAR00013 80.4667 85.292 .512 .883
VAR00014 80.3000 83.597 .541 .882
VAR00015 80.5667 82.461 .646 .880
VAR00016 80.3000 81.114 .612 .880
VAR00017 80.9000 81.197 .593 .880
VAR00018 80.6333 82.861 .545 .882
VAR00019 80.4333 84.944 .514 .883
VAR00020 80.6333 80.861 .745 .877
VAR00021 80.4333 87.013 .513 .885
VAR00022 80.2667 85.513 .450 .885
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Terlihat pada variabel 7,10 dan 12 pertanyaan tidak valid karena tabel R untuk sampel 30 sebesar 0.361, sedangkan corrected item total correlation
variabel 7, 10 dan 12 dibawah 0.361, maka dari itu pertanyaan nomor ke 7, 10 dan
Tabel 4.2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
VAR00001 70.3667 78.447 .592 .920
VAR00002 70.0333 79.757 .731 .914
VAR00003 70.0667 80.685 .727 .915
VAR00004 70.1000 79.403 .660 .917
VAR00005 70.0667 82.202 .657 .917
VAR00006 70.2667 81.926 .716 .915
VAR00007 70.1333 83.568 .559 .919
VAR00008 70.0667 84.961 .450 .921
VAR00009 70.2333 81.978 .569 .919
VAR00010 70.1000 86.024 .511 .920
VAR00011 69.9333 84.271 .544 .919
VAR00012 70.2000 83.062 .655 .917
VAR00013 69.9333 80.892 .677 .916
VAR00014 70.5333 82.326 .565 .919
VAR00015 70.2667 82.685 .612 .918
VAR00016 70.0667 85.168 .559 .919
VAR00017 70.2667 81.444 .755 .914
VAR00018 70.0667 87.995 .480 .921
VAR00019 69.9000 87.059 .378 .922
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa
semua variabel sudah valid, dimana rhitung > rtabel. 19 variabel pernyataan yang
diberikan kepada 30 orang responden dalam kuesioner penelitian, diperoleh