• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KONTRASEPSI SUNTIK KB 3 BULAN DENGAN PENURUNAN LIBIDO IBU DI KLINIK BERSALIN

SARI MEDAN

NOPRISANTI

115102120

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)
(3)
(4)

Judul : Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan

Nama : Noprisanti NIM : 115102120

Jurusan : Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun : 2012 Abstrak

Latar belakang : kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Suntik KB 3 bulan yaitu Depo Medroksiprogesteron Asetat mengandung 150 mg DMPA. Risiko efek samping yang dapat terjadi gangguan haid, perubahan berat badan, penggunaan jangka panjang dapat menurunkan libido, dan densitas tulang. Penurunan libido pada akseptor suntik KB 3 bulan pada pemakaian jangka panjang dapat terjadi karena faktor perubahan hormonal, pengeringan pada vagina dapat menyebabkan nyeri saat bersenggama. Menurunnya libido pada akseptor suntik KB 3 bulan juga dapat dipengaruhi oleh gangguan psikologis dan gangguan fisik.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu di klinik bersalin sari medan tahun 2012.

Metodologi : penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yaitu berjumlah 36 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling sehingga didapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang. Analisa data digunakan uji statistik chi-square.

Hasil : hasil penelitian ini, dari 36 responden diperoleh 29 orang (80,6%) ibu yang mengalami penurunan libido. Ibu yang mengalami penurunan libido berdasarkan lama pemakaian >2tahun yaitu 28 orang (96,6%), sedangkan gangguan psikologis yaitu 26 orang (96,3%), dan gangguan fisik yaitu 17 orang (77,3%).

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara lama pemakaian kontrasepsi suntik KB 3 bulan dan gangguan psikologis dengan penurunan libido ibu, dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan fisik dengan penurunan libido ibu.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar SST di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Ichwanul Adenin, SpOG selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah peneliti yang penuh keikhlasan dan kesabaran telah memberikan arahan, bimbingan, serta ilmu yang bermanfaat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. dr. M. Fahdhy, SpOG, MSc selaku dosen penguji I yang banyak memberikan arahan dan nasehat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. dr. Sarma Lumbanraja, SpOG selaku dosen penguji II yang banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

(6)

7. Kepada Ayahanda H. Mansyur Taher dan Ibunda Hj. Fatimah, Abang dan kakak ku tersayang, serta keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat beserta do’a yang tiada hentinya kepada penulis dalam mencapai cita-cita.

8. Untuk para sahabat ku, seluruh rekan-rekan D-IV Bidan Pendidik seangkatan dan pihak lain yang telah memberikan semangat dan dorongan moril terhadap penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dimasa yang akan datang.

Besar harapan penulis, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna oleh semua pihak dan dapat dipergunakan demi kemajuan dan keberhasilan kita.

Akhirnya kepada Allah SWT, kita berserah diri semoga semua bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT.

Amiin Yaa Robbal’Alamiin

Medan, Juni 2012

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR SKEMA ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Bagi Pelayanan Kebidanan ... 4

2. Bagi Pendidikan Kebidanan ... 4

3. Bagi Peneliti Kebidanan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kontrasepsi 1.Definisi ... 5

2.Macam-macam Metoda Kontrasepsi ... 5

a. Kontrasepsi Sederhana ... 5

b. Kontrasepsi Hormonal ... 7

c. Kontrasepsi Mantap ... 8

B. Konsep KB Suntik 3 Bulan 1. Definisi ... 9

2. Jenis KB Suntik ... 9

3. Mekanisme Kerja ... 9

4. Keuntungan atau Kelebihan ... 10

5. Kerugian atau Efek Samping ... 10

(8)

7. Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin . 12

8. Cara Pemberian ... 12

9. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi Suntik KB ... 13

C. Konsep Penurunan Libido 1. Definisi ... 13

2. Respon Seksual Wanita ... 14

a. Desire ... 14

b. Arousal ... 14

c. Orgasme ... 14

d. Resolution ... 14

3. Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Libido ... 15

a. Gangguan Psikologis ... 15

b. Gangguan Fisik ... 17

c. Alat Kontrasepsi ... 19

4. Ciri-ciri Penurunan Libido ... 20

a. Sexual Aversion Disorder ... 20

b. Sexual Arousal Disorder ... 20

c. Hypoactive Sexual Desire Disorder ... 21

d. Sexual Pain disorder ... 21

e. Orgasmic Disorder ... 22

5. Tingkatan Penurunan Libido ... 22

a.Stadium Ringan ... 22

b.Stadium Menengah ... 22

c.Stadium Berat ... 22

6. Mekanisme Penurunan Libido Akibat KB Suntik 3 Bulan ... 23

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konseptual ... 25

B. Hipotesis ... 25

(9)

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Tempat Penelitian ... 28

D. Waktu Penelitian ... 28

E. Etika Penelitian ... 28

F. Alat Pengumpulan Data ... 29

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 30

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 30

I. Rencana Analisa Data ... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisa Univariat ... 34

2. Analisa Bivariat ... 38

B. Pembahasan 1. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 41

2. Keterbatasan Penelitian ... 47

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hubungan Efek Samping dengan Kandungan Hormon………... 11 Tabel 3.1 Defenisi Operasional Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan

Penurunan Libido Ibu………... 26 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden menurut karakteristik demografi…... 35 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan

dengan penurunan libido ibu berdasarkan lama pemakaian.….……….. 36 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan

dengan penurunan libido ibu berdasarkan gangguan psikologi………... 36 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan

dengan penurunan libido ibu berdasarkan gangguan fisik…………..…. 37 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dan yang tidak mengalami penurunan libido………....……… 37 Tabel 5.6 Hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan kepada Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) Lampiran 3 : Lembar Persetujuan menjadi Responden Lampiran 4 : Lembar kisi-kisi Kuesioner

Lampiran 5 : Lembar Kuesioner

Lampiran 6 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 7 : Master Tabel

Lampiran 8 : Hasil Data Penelitian

(13)

Judul : Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan

Nama : Noprisanti NIM : 115102120

Jurusan : Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun : 2012 Abstrak

Latar belakang : kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Suntik KB 3 bulan yaitu Depo Medroksiprogesteron Asetat mengandung 150 mg DMPA. Risiko efek samping yang dapat terjadi gangguan haid, perubahan berat badan, penggunaan jangka panjang dapat menurunkan libido, dan densitas tulang. Penurunan libido pada akseptor suntik KB 3 bulan pada pemakaian jangka panjang dapat terjadi karena faktor perubahan hormonal, pengeringan pada vagina dapat menyebabkan nyeri saat bersenggama. Menurunnya libido pada akseptor suntik KB 3 bulan juga dapat dipengaruhi oleh gangguan psikologis dan gangguan fisik.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu di klinik bersalin sari medan tahun 2012.

Metodologi : penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yaitu berjumlah 36 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling sehingga didapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang. Analisa data digunakan uji statistik chi-square.

Hasil : hasil penelitian ini, dari 36 responden diperoleh 29 orang (80,6%) ibu yang mengalami penurunan libido. Ibu yang mengalami penurunan libido berdasarkan lama pemakaian >2tahun yaitu 28 orang (96,6%), sedangkan gangguan psikologis yaitu 26 orang (96,3%), dan gangguan fisik yaitu 17 orang (77,3%).

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara lama pemakaian kontrasepsi suntik KB 3 bulan dan gangguan psikologis dengan penurunan libido ibu, dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan fisik dengan penurunan libido ibu.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Keluarga Berencana untuk mengendalikan kelahiran sekarang terabaikan seiring dengan otonomi daerah. Akibatnya, Indonesia mengalami ledakan jumlah penduduk atau baby booming yang diestimasikan 220 juta tahun ini menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015 dan 273 juta jiwa pada tahun 2025. (Kompas, 25 Agustus 2008)

Visi Keluarga Berencana Nasional adalah “Keluarga Berkualitas”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misinya sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. (Sarwono, 2006).

Permasalahan kesehatan reproduksi masih banyak sekali yang harus dikaji, tidak hanya tentang organ reproduksi saja tetapi ada beberapa aspek, salah satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi: IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom. (BKKBN, 2004)

(15)

Dari data di atas diperoleh bahwa kontrasepsi suntikan paling banyak diminati. Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enentat (NETEN), Depo Medroksi Progesteron

Acetat (DMPA) dan Cyclofem. Risiko efek samping yang dapat terjadi

gangguan haid, perubahan berat badan, penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang, dan penurunan libido. (Saifuddin, 2006)

Hasil penelitian sebelumnya penurunan libido pada akseptor suntik KB 3 bulan di Desa Kenongo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang menunjukkan dari 84 akseptor suntik KB 3 bulan hampir seluruh responden (95,2%) mengalami penurunan libido, dan (4,8%) responden mempunyai libido normal/tidak mengalami penurunan libido. Tingginya angka penurunan libido menunjukkan bahwa efek samping tersebut adalah sesuatu yang lazim terjadi pada akseptor kontrasepsi suntik KB 3 bulan. (Wahyu, 2008)

Penurunan libido pada akseptor suntik KB 3 bulan pada pemakaian jangka panjang dapat timbul karena faktor perubahan hormonal, pengeringan pada vagina yang menyebabkan nyeri saat bersanggama dan pada akhirnya menurunkan gairah seksual.

(16)

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di klinik bersalin sari bulan Desember tahun 2012, pada umumnya akseptor KB lebih banyak menggunakan kontrasepsi suntik KB 1 bulan dibandingkan kontrasepsi suntik KB 3 bulan. Data yang diperoleh dari ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan berjumlah 36 akseptor.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti mendapat rumusan masalah yaitu apakah ada hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido Ibu di klinik bersalin sari medan tahun 2012.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu di klinik bersalin sari medan tahun 2012

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu berdasarkan lama pemakaian

b. Untuk mengetahui hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu berdasarkan gangguan psikologis

(17)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, digunakan sebagai bahan penyuluhan pada masyarakat khususnya penyuluhan tentang penurunan libido salah satu efek dari kontrasepsi suntik KB 3 bulan

2. Bagi Pendidikan Kebidanan

Sebagai bahan masukan atau sebagai bahan informasi yang berguna bagi mahasiswa kebidanan tentang hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu

3. Bagi Peneliti

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kontrasepsi

1. Definisi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘melawan’ atau ‘mencegah’ dan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Untuk itu, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan intim/seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan. (Suratun, 2008)

2. Macam-macam Metoda Kontrasepsi

a. Kontrasepsi Sederhana

1) Kondom

(19)

2) Coitus Interuptus

Coitus interuptus atau senggama terputus adalah menghentikan senggama dengan mencabut penis dari vagina pada saat suami menjelang ejakulasi. Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan alat/obat sehingga relatif sehat untuk digunakan wanita dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain, risiko kegagalan dari metode ini cukup tinggi.

3) KB Alami

KB alami berdasarkan pada siklus masa subur dan tidak masa subur, dasar utamanya yaitu saat terjadinya ovulasi. Untuk menentukan saat ovulasi ada 3 cara, yaitu : metode kalender, suhu basal, dan metode lendir serviks.

4) Diafragma

Diafragma merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mencegah sperma mencapai serviks sehingga sperma tidak memperoleh akses ke saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopi). Angka kegagalan diafragma 4-8% kehamilan.

5) Spermicida

(20)

b. Kontrasepsi Hormonal

1) Pil KB

Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron (Pil Kombinasi) atau hanya terdiri dari hormon progesteron saja (Mini Pil). Cara kerja pil KB menekan ovulasi untuk mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sukar untuk masuk kedalam rahim, dan menipiskan lapisan endometrium. Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui. Efektifitas pil sangat tinggi, angka kegagalannya berkisar 1-8% untuk pil kombinasi, dan 3-10% untuk mini pil.

2) Suntik KB

Suntik KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan (cyclofem) dan suntik KB 3 bulan (DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB. Efek sampingnya dapat terjadi gangguan haid, depresi, keputihan, jerawat, perubahan berat badan, pemakaian jangka panjang bisa terjadi penurunan libido, dan densitas tulang.

3) Implant

(21)

4) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / IUD

AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethyline), ada yang dililit tembaga (Cu), dililit tembaga bercampur perak (Ag) dan ada pula yang batangnya hanya berisi hormon progesteron. Cara kerjanya, meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista sampai ke rahim endometrium belum siap menerima nidasi, menimbulkan reaksi mikro infeksi sehingga terjadi penumpukan sel darah putih yang melarutkan blastokista, dan lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas. Efektifitasnya tinggi, angka kegagalannya 1%.

c. Metoda Kontrasepsi Mantap (Kontap)

1) Tubektomi

Suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara mengikat atau memotong pada kedua saluran tuba fallopi (pembawa sel telur ke rahim), efektivitasnya mencapai 99 %.

2) Vasektomi

(22)

B. Konsep KB Suntik 3 Bulan

1. Definisi

Kontrasepsi suntik KB 3 bulan adalah Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA. Diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan intramuskuler (IM) di daerah bokong. (Saifuddin, 2006)

Depo provera ialah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi perenteral, mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif. Noresterat juga termasuk dalam golongan ini. (Sarwono, 2006)

2. Jenis KB Suntik

Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: a. Suntikan / 1 bulan, contoh : cyclofem

b. Suntikan / 3 bulan, contoh : - Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) - Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat)

3. Mekanisme Kerja

a. Mencegah ovulasi

b. Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma

c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi d. Menghambat transportasi gamet dan tuba

(23)

4. Keuntungan atau Kelebihan

Keuntungan atau kelebihan dari metode kontrasepsi suntik ini antara lain : a. Sangat efektif

b. Pencegahan kehamilan jangka panjang c. Tidak memiliki pengaruh pada ASI d. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

e. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause f. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik g. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

h. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell) i. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.

5. Kerugian atau Efek Samping

a. Gangguan haid seperti siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali

b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu

c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang

f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan kepadatan tulang (densitas)

(24)

Tabel 2.1 Hubungan Efek Samping dengan Kandungan Hormon Hormon Sistem

Reproduksi

Sindrom Pramenstruasi

Umum Sistem

Kardiovaskular Kelebihan Estrogen Defisiensi Estrogen Kelebihan Progestin Defisiensi Progestin Kelebihan Androgen

- Kista payudara - Ekstrofi serviks - Disminorea - Hipermenorea, menoragia, dan penggumpalan darah menstruasi - Pembesaran payudara - Mukorea

- Pembesaran uterus - Berkembangnya

fibroid uterus

- Tidak ada perdarahan lepas-obat perdarahan dan perdarahan bercak selama penggunaan pil hari ke-1 hingga ke-9

- Perdarahan bercak terus-menerus - Perdarahan

menstruasi berkurang, hipomenorea - Gejala relaksasi

panggul

- Vaginitis atrofik

- Servisitis

- Lama perdarahan

menstruasi berkurang - Moniliasis - Perdarahan menyerupai menstruasi dan perdarahan bercak pada penggunaan pil hari ke 10 – 21 - Hipermenorea - Menoragia -- Kembung - Limbung, sinkope - Edema - Sakit kepala

(siklis) - Iritabilitas - Kram tungkai - Mual, muntah - Gangguan

penglihatan (siklis)

- Kenaikan berat badan (siklis)

-

-

-

- Kloasma

- Faringitis nasal kronis - Influenza lambung dan

varisela

- Hay fever dan rhinitis alergika

- Infeksi saluran kemih

- Gelisah

- Gejala vasamotor

- Peningkatan Nafsu Makan

- Depresi - Keletihan

- Gejala Hipoglikemia - Penurunan Libido - Neurodermatitis - Kenaikan Berat Badan

-

- Berjerawat - Ikterus Kolestasis - Hirsutisme

- Kerapuhan kapiler - Stroke

(25)

6. Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin/DMPA

a. Usia reproduksi

b. Nulipara dan yang telah memiliki anak c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang

d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai e. Setelah abortus atau keguguran

f. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi g. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

h. Menggunakan obat untuk epilepsy (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberculosis (rifampisin)

i. Tekanan darah < 180/110 mmhg, dengan masalah gangguan pembekuan darah, anemia bulan sabit dan anemia defisiensi besi

7. Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin/DMPA

a. Hamil atau dicurigai hamil

b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara

e. Diabetes mellitus disertai komplikasi

- Peningkatan Libido - Kulit Dan Kulit Kepala

(26)

8. Cara Pemberian

a.Waktu Pemberian

1) Setelah melahirkan : hari ke 3 - 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi 2) Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah

keguguran (asal ibu belum hamil lagi)

3) Dalam masa haid : hari 1-7 siklus haid, asal ibu tidak hamil. b.Lokasi Penyuntikan

Daerah bokong/pantat, DMPA diberikan setiap 3 bulan / IM. (Saifuddin, 2006)

C. Konsep Penurunan Libido

1. Definisi

Libido dalam penggunaannya secara umum berarti gairah seksual. Namun dalam definisi yang bersifat lebih teknis hasil kary mempunyai pengertian yang mengartikan libido sebagai energi psikis yang dimiliki individu untuk digunakan bagi perkembangan pribadi atau individualisasi.

(27)

2. Respon Seksual Wanita

Untuk mencapai sebuah kepuasan seksual, seorang wanita mengalami siklus respon seksual saat berhubungan intim. Respon ini dibagi menjadi empat tahapan:

a. Adanya desire yaitu merupakan perasaan memiliki energi seksual yang dengan cepat merespon untuk memulai kegiatan seksual agar aktivitas seksualnya berjalan nyaman dan sehat.

b. Arousal yaitu jaringan bagian dalam vagina dan luar alat kelamin menjadi lembap akibat keluarnya cairan dari dinding alat kelamin diikuti dengan puting susu yang menegang.

c. Orgasme yaitu merupakan puncak dari kenikmatan seksual seorang wanita.

Saat terjadi orgasme, otot-otot rahim, vagina, klitoris, dan rektum berkontraksi secara ritmis. Pada fase ini, wanita lebih menggebu-gebu dan penuh gairah. Keadaan ini dapat terjadi satu kali atau berulang-ulang (multiorgasme).

d. Resolution yaitu merupakan fase antiklimaks. Vagina, klitoris, dan rahim kembali pada keadaan semula. (Junita, 2004)

(28)

3. Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Libido

a. Gangguan Psikologis

1) Kurang percaya diri

Rasa percaya diri yang minim membuat seorang perempuan kehilangan libido. Contoh : karena tidak puas akan kondisi tubuh (kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan), tidak nyaman untuk menampilkan diri apa adanya di depan dan akibatnya tidak merasa bergairah jika pasangan mengajak untuk bercinta dan tidak menikmati aktivitas tersebut.

2) Stres

Masalah pekerjaan, keluarga, keuangan atau masalah pribadi yang berlarut-larut, stres membuat tidak bisa menikmati aktivitas lain termasuk seks. 3) Cemas atau gelisah

Libido juga bisa turun jika merasa takut pada aktivitas seks, ketakutan atau kecemasan berlebihan disebabkan karena beberapa hal seperti trauma karena pelecehan seksual atau ketakutan lainnya. Langkah yang harus dilakukan adalah mengungkapkan kecemasan ini pada pasangan, minta waktu untuk menenangkan diri dan dapatkan dukungan pasangan. Jika tidak bisa menghadapinya, wajib untuk mengonsultasikannya kepada psikolog. 4) Menopause

(29)

5)

Pasangan yang mengalami gangguan komunikasi dan berkonflik terus menerus hingga akhirnya sudah tidak cinta lagi, tentu sudah tak berhasrat lagi untuk berintim-intim di tempat tidur.

Cinta memudar

6) Depresi

a) Gejala/ keluhan

Perasaan lesu (lethargi), tidak bersemangat dalam kerja/kehidupan. b) Penyebab

Diperkirakan dengan adanya hormone progesterone terutama yang berisi 19-norsteroid menyebabkan kurangnya Vitamin B6 (Pyridoxin) didalam tubuh.

7) Gangguan Siklus Haid a) Gejala/keluhan

• Tidak mengalami haid (Amenorhea)

• Perdarahan berupa tetesan/bercak-bercak (Spotting)

• Perdarahan diluar siklus haid (Metroragia/breakthrough bleeding) • Perdarahan haid yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya

(Menoragia) b) Penyebab

(30)

8) Mual dan Muntah a) Gejala/keluhan

Mual sampai muntah seperti hamil muda. Terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian suntikan, bahkan tidak jarang juga terjadi pada akseptor yang sudah lama menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan. b) Penyebab

Reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi produksi asam lambung.

b. Gangguan Fisik

1) Kurang olahraga

Dengan berolahraga, seseorang akan lebih bergairah. Olahraga tidak harus berat, cukup joging secara rutin atau bersepeda, aliran darah akan menjadi lancar, demikian juga produksi hormon tubuh. Olahraga membuat sehat baik tubuh maupun kesehatan seksual

2) Diet tidak sehat

Diet memang sering dilakukan oleh kaum perempuan untuk menurunkan berat badan, namun diet yang dilakukan tanpa pengawasan dan tidak sesuai dengan kondisi tubuh justru dapat membuat tubuh lemas dan sakit. Ketika tubuh lemah dan kekurangan nutrisi otomatis gairah seks menurun, cobalah untuk berkonsultasi pada ahli gizi dahulu sebelum berdiet

3) PMS (Pre Menstrual Syndrom)

(31)

yaitu minum air putih yang banyak dan berolahraga atau melakukan aktivitas relaksasi.

4)

Tubuh memerlukan jam tidur yang cukup untuk menjaga pikiran tetap fokus, tubuh sehat, dan libido tetap aktif. Secara fisik, kurang tidur akan meningkatkan level kortisol yang bisa menekan libido.

Kurang Tidur

5) Keputihan (Lechorea) a) Gejala/ keluhan

Keluarnya cairan berwarna putih dari dalam vagina atau adanya cairan putih di mulut vagina (vagina discharge).

b) Penyebab

Oleh karena efek progesterone merubah flora dan PH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh di dalam vagina dan menimbulkan keputihan. 6) Jerawat

a) Gejala/ keluhan adalah timbul jerawat pada wajah.

b) Penyebab adalah progestin terutama 19-norprogestine menyebabkan peningkatan kadar lemak.

7) Rambut Rontok a) Gejala/ keluhan

Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai sesudah penghentian suntikan.

b) Penyebab

(32)

8) Perubahan Berat Badan a) Gejala/ keluhan

• Kenaikan berat badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi antara 2,3-2,9 kg.

• Berat Badan berkurang/turun. Setiap tahun rata-rata penurunan berat badan antara 1,6-1,9 kg.

b) Penyebab

Kenaikan berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah.

9) Pusing/ Sakit Kepala/Migrain a) Gejala/ keluhan

Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat.

b) Penyebab biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap progesteron. c. Alat Kontrasepsi

(33)

Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. Beberapa pendapat dari ahli, efek tersebut tergantung dari ketahanan tubuh dari si pemakai. (Mukhdan, 2008)

Perubahan libido pada pemakaian kontrasepsi suntik KB yaitu, peningkatan libido dikarenakan bebas dari ketakutan kehamilan yang tidak diinginkan. Sedangkan pada penurunan libido terjadi karena efek dari progesteron terutama yang berisi 19-nosteroid. (Hartanto, 2004)

4. Ciri-Ciri Penurunan Libido

a. Sexual Aversion Disorder atau tidak senang bersenggama, wanita yang

menghindari hubungan intim dan merasa tidak senang bersenggama. Gangguan ini disebabkan trauma yang sangat mendalam. Biasanya, dikarenakan penganiayaan seksual atau fisik yang berlangsung lama. Oleh karena itu, wanita dengan sexual aversion disorder tidak pernah ingin berhubungan intim lagi. Semakin anda menghindari hubungan intim, maka permasalahannya akan semakin pelik. Anda perlu menjalani terapi psikologis yang serius, dengan demikian anda dapat melihat hubungan intim sebagai wacana lain meskipun trauma tersebut tidak hilang dengan mudah.

(34)

masa menopause atau telah berada dalam masa tersebut, namun ada juga wanita-wanita yang masih mengalami siklus menstruasi aktif mengalami hal ini. Sehingga pada saat melakukan kontak seksual, mereka bisa mengalami dispareunia yang pada gilirannya akan mengalami disorgasme.

c. Hypoactive Sexual Desire Disorder atau tidak bergairah, adalah keadaan

wanita cenderung enggan berhubungan intim dan kehilangan gairahnya meskipun mungkin masih mampu bersenggama. Seringkali wanita yang bersangkutan tidak menyadari kondisi itu, sehingga sering menimbulkan masalah dalam hubungan dengan pasangan. Suami merasa tidak atau kurang dicintai oleh istri karena istri tampak dingin dalam masalah hubungan intim. Perlu adanya evaluasi aktifitas ini bersama pasangan, karena anda tidak menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia saat berhubungan intim. d. Sexual Pain Disorder atau sakit, nyeri bersenggama

Sexual pain disorder dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Dysparenia, adalah merupakan rasa sakit yang timbul pada alat kelamin

sebelum, selama, atau sesudah bersenggama. Umumnya, dysparenia lebih sering terjadi pada wanita dengan gangguan hormonal, wanita usia premenopause atau menopause, dan wanita dengan masalah vagina. Menurut penelitian, wanita yang melakukan aktifitas seks yang tidak sehat, relatif sering terkena gangguan ini.

2) Vaginismus, adalah rasa sakit yang muncul karena menegangnya otot-otot

(35)

e. Orgasmic Disorder atau sulit mencapai orgasme, adalah wanita mengalami orgasme yang tertunda atau tidak mengalami orgasme sama sekali setelah tahap arousal. Gangguan ini dapat dikarenakan wanita kurang berpengalaman atau pengetahuan, hal ini dapat juga disebabkan faktor psikis, seperti cemas atau trauma akibat pengalaman bersenggama yang tidak menyenangkan. Orgasme merupakan puncak kenikmatan seksual, khususnya dialami pada akhir senggama. Seharusnya, aktivitas seksual yang sehat menghasilkan orgasme saat seorang wanita melakukan hubungan intim. (Junita, 2004)

5. Tingkatan Penurunan Libido

a.

Biasanya karena gangguan fisik dan psikis yang ringan seperti kelelahan, stres ringan, atau kurang tidur. Setelah gangguan itu hilang, gairah seks akan kembali normal.

Stadium ringan

b.

Pada tahap ini, turunnya libido lebih parah. Penderita diberi perlakuan dengan obat maupun alat agar gairah seksnya muncul kembali.

Stadium menengah

c.

Pada tahap ini, ada penderita yang masih dapat diobati dengan terapi dan meminum obat tertentu, tapi ada juga yang harus pasrah menerima nasib. (Perempuan.com, 2008)

Stadium berat

6. Mekanisme Penurunan Libido Akibat KB Suntik

(36)

sangat efektif. Dalam penggunaan jangka panjang DMPA (hingga dua tahun) turut memicu terjadinya peningkatan berat badan, kanker, kekeringan pada vagina, gangguan emosi, dan jerawat karena penggunaan hormonal yang lama dapat mengacaukan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadi perubahan sel yang normal menjadi tidak normal Bila sudah dua tahun, kita harus pindah ke sistem KB yang lain, seperti KB kondom, spiral, atau kalender. (Saifuddin, 2006)

Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. (Mukhdan, 2008)

Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina yang banyak mengandung lemak akibat pemakaian kontrasepsi suntikan KB 3 bulan yang lebih didominasi hormone progesteron. (Prohealth, 2008)

(37)

jumlah estrogen menjadi berkurang, maka androgen pun menurun. Di situlah libido ikut 'loyo'.

Beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi turunnya libido adalah pemberian suntik KB yang mengandung hormon progesteron terutama yang berisi 19-norsteroid yang menyebabkan keadaan vagina kering. Namun demikian, faktor psikis dapat juga berpengaruh dalam hal ini. (Oocities.com)

(38)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah untuk mengetahui hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu di klinik bersalin sari medan tahun 2012. Variabel independent yaitu variabel bebas, atau yang mempengaruhi, dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen meliputi lama pemakaian kontrasepsi suntik KB 3 bulan, gangguan psikologi, dan gangguan fisik. Sedangkan variabel dependent yaitu variabel terikat, atau yang dipengaruhi adalah penurunan libido ibu. Adapun skematis kerangka konsep yang dapat penulis uraikan adalah sebagai berikut:

Variabel Independent Variabel Dependent

B. Hipotesis

Ha : Ada hubungan antara kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu

Pengaruh kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido Ibu :

a. Lama pemakaian b. Gangguan Psikologis c. Gangguan Fisik

Penurunan libido

(39)

C. Definisi Operasional

[image:39.595.94.560.178.638.2]

Defenisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati. (Hidayat, 2007)

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Penelitian Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur

Hasil Ukur Skala Ukur 1. 2. 3. 4. Variabel Dependen

Penurunan libido pada ibu dengan kontrasepsi suntik KB 3 bulan

Variabel Independen

Lama pemakaian

Gangguan Psikologis

Gangguan Fisik

Menurunnya gairah seks pada akseptor suntik KB 3 bulan

Pemakaian suntik KB 3 bulan oleh akseptor dalam jangka panjang atau jangka pendek Ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual, dalam rangka menyesuaikan diri dengan situasi tertentu Gangguan pada kesehatan jasmani yang dapat mempengaruhi libido Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Chek list Chek list Chek list Chek list

Libido Menurun : Bila didapatkan hasil > 50 % = 1 Libido Normal : Bila didapatkan hasil < 50 % = 2

Jangka Panjang : > 2 tahun = 1 Jangka Pendek : < 2 tahun = 2

Ya : > 50 % = 1 Tidak : < 50 % = 2

Ya : > 50% = 1 Tidak : < 50 % = 2

Nominal

Nominal

Nominal

(40)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey analitik yang mengkaji hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu. Dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional (potong lintang). (Hidayat, 2011)

Data yang berkenaan dengan variabel bebas (lama pemakaian kontrasepsi suntik KB 3 bulan, gangguan psikologis, dan gangguan fisik) dan variabel terikat (penurunan libido ibu), akan dikumpulkan secara bersamaan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang berjumlah 36 akseptor di klinik bersalin sari medan tahun 2012.

2. Sampel

(41)

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Ibu yang berkunjung ke klinik bersalin sari untuk mendapatkan

pelayanan ulang suntik KB 3 bulan selama proses penelitian berlangsung 2) Bersedia menjadi responden

3) Menguasai bahasa Indonesia, berkomunikasi dengan baik, serta dapat membaca dan menulis

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan < 3 bulan 2) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di klinik bersalin sari medan tahun 2012, dengan pertimbangan adanya akseptor suntik KB 3 bulan yang dapat dijumpai untuk dijadikan sampel dalam penelitian.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan April sampai dengan bulan Mei tahun 2012.

E. Etika Penelitian

(42)

calon responden tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian.

Terkait dengan subjek penelitian, prinsip etika penelitian diberikan kepada responden dalam bentuk informed consent yaitu kesediaan yang disadari oleh subjek penelitian (responden) secara sosial. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilakan untuk menandatangani Informed Consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlansung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrument, tetapi mengunakan inisial.

Data-data yang diperoleh semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan serta tidak akan dipublikasikan pada pihak lain. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian, maka responden secara sukarela menandatangani lembar persetujuan dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.

F. Alat Pengumpul Data

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dengan pertanyaan terbuka untuk identitas responden dan pertanyaan tertutup dengan berpedoman pada tinjauan pustaka. Instrument penelitian ini terdiri dari data demografi responden, dan data khusus yang meliputi lama pemakaian, gangguan psikologis, dan gangguan fisik.

(43)

15-22, dan gangguan fisik 23-30. Instrumen penelitian menggunakan pertanyaan dikotomi, yaitu responden menjawab “ya dan tidak”. Apabila responden menjawab “tidak“ mendapat nilai 0 (nol), dan jawaban “ya” mendapat nilai 1 (satu).

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji coba kuesioner dilakukan sebelum digunakan pada subjek penelitian dengan tujuan mengetahui tingkat validitas dan realibilitas.

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan pengukuran tersebut. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan cara content validity.

Sedangkan uji reliabilitas, dianalisa dengan uji Cronbach’s alfa dan instrumen diujikan pada sepuluh responden yang diteliti yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Kemudian jawaban responden akan diolah dengan menggunakan alpha cronbach, dengan ketentuan apabila r hitung > r tabel (p) > 0,06 maka instrumen dinyatakan reliabel. (Hidayat, 2007)

H. Prosedur Pengumpul Data

Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei tahun 2012. Setelah

mendapatkan izin penelitian dari Kepala Kinik Bersalin Sari Bidan Hj. Nurhayati, peneliti kemudian mengumpulkan data responden dengan dibantu

(44)

Kemudian peneliti memilih responden sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti kemudian menjelaskan kepada calon responden tersebut tentang tujuan penelitian serta prosedur penelitian ini. Selanjutnya peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent), sebelum pengisian kuesioner dilakukan.

Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti kemudian memberikan lembar kuesioner yang telah disusun untuk diisi oleh calon responden tersebut. Waktu yang peneliti berikan kepada responden untuk mengisi kuesioner adalah 15 menit, peneliti akan mendampingi responden selama proses pengisian kuesioner untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam lembar kuesioner. Setelah lembar kuesioner diisi oleh masing-masing responden, peneliti mengumpulkan kuesioner kembali untuk diperiksa kelengkapannya, apabila ada yang tidak lengkap diselesaikan pada saat itu juga. Peneliti melakukan pengumpulan data sampai responden terkumpul sesuai dengan banyaknya sampel penelitian.

I. Rencana Analisa Data

Dalam melakukan analisa data, setelah semua data terkumpul, diolah dengan tujuaan mengubah data menjadi informasi, maka peneliti melakukan analisa data dan melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Editing (Pemeriksaan Data)

(45)

b. Coding (Pengkodean Data)

Setelah diediting jawaban diberi kode pada kuesioner sesuai dengan kategori.

c. Entry (Memasukkan data)

Memindahkan jawaban ke dalam master tabel. d. Cleansing (Pembersihan Data)

Setelah semua data dimasukkan dalam master tabel, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan data dan kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

1. Analisa Univariat

Analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel. Setelah kuesioner diisi dengan baik, kemudian di tabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Kemudian dihitung dengan rumus :

P = F x 100 % N

Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi data N : Jumlah responden

Kemudian hasil penghitungan dirumuskan ke dalam kriteria sebagai berikut: Libido Menurun : Bila didapatkan hasil > 50 %

(46)

2. Analisa Bivariat

Untuk melihat hubungan antara 2 variabel, dilakukan secara komputerisasi dengan uji statistic chi-square. Untuk analisis yang berbentuk data kategorik dan juga melihat ada tidaknya asosiasi antara dua sifat, yaitu variabel kontrasepsi suntik KB 3 bulan dan variabel penurunan libido ibu. Untuk itu pengujian dilakukan dengan rumus chi-square dibawah ini :

Rumus chi-square : X2 = ∑ ( O – E)

E

2

Keterangan : X2

∑ : Jumlah : chi-square

O : Observasi

E : Ekspektasi (nilai harapan)

Analisa ini dilakukan untuk melihat perbedaan antara dua proporsi antara 2 variabel (Dependen dan Independen). Data diolah dengan menggunakan program komputer dengan uji sistematikanya adalah chi-square, dengan derajat kemaknaan (0,005).

(47)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai Mei tahun 2012 di klinik bersalin sari medan tahun 2012 tentang hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu yang meliputi lama pemakaian, gangguan psikologi, dan gangguan fisik, dengan jumlah sampel yaitu 36 responden. Telah didapatkan hasil penelitian dan disajikan dalam bentuk analisa univariat dan analisa bivariat.

1. Analisa Univariat

1.1 Karakteristik Demografi

(48)
[image:48.595.136.555.133.532.2]

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Demografi di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 36 responden mayoritas berumur 20-35 tahun yaitu 28 orang (77,7 %), mayoritas memiliki jumlah anak 1-2 orang yaitu 19 orang (52,7 %), mayoritas pendidikan SMA yaitu 19 orang (52,7 %), dan mayoritas pekerjaan ibu yang bekerja yaitu 20 orang (55,5 %).

Karakteristik Responden f %

Umur Ibu

< 20 tahun 1 2,77

20 - 35 tahun 28 77,7

> 35 tahun 7 19,4

Jumlah Anak

1 - 2 orang 19 52,7

3 - 4 orang 17 47,2

lebih dari 5 orang 0 0

Pendidikan

SD 1 2,77

SMP 7 19,4

SMA 19 52,7

Perguruan Tinggi 9 25

Tidak sekolah 0 0

Pekerjaan

Bekerja 20 55,5

Tidak Bekerja 16 44,4

(49)

1.2 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido berdasarkan lama pemakaian

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Menggunakan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan Yang Mengalami Penurunan Libido Berdasarkan Lama Pemakaian di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

Lama Pemakaian f %

>2 tahun 29 80,6

<2 tahun 7 19,4

Total 36 100

Berdasarkan tabel 5.2 jumlah ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido berdasarkan lama pemakaian, mayoritas >2 tahun yaitu 29 orang (80,6 %), dan minoritas <2 tahun sebanyak 7 orang (19,4 %).

1.3 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido berdasarkan gangguan psikologi

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Menggunakan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan Yang Mengalami Penurunan Libido Berdasarkan Gangguan Psikologi di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

Gangguan Psikologi f %

>50 % 27 75,0

<50 % 9 25,0

Total 36 100

[image:49.595.150.536.193.258.2] [image:49.595.158.541.547.613.2]
(50)

1.4 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido berdasarkan gangguan fisik

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Menggunakan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan Yang Mengalami Penurunan Libido Berdasarkan Gangguan Fisik di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

Gangguan Fisik f %

>50 % 14 38,9

<50 % 22 61,1

Total 36 100

Berdasarkan tabel 5.4 jumlah ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido berdasarkan gangguan fisik, mayoritas <50 % yaitu 22 orang (61,1 %), dan minoritas >50 % berjumlah 14 orang (38,9 %).

1.5 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dan yang tidak mengalami penurunan libido/normal

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Menggunakan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan Yang Mengalami Penurunan Libido Dan Yang Tidak Mengalami Penurunan Libido di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

Penurunan Libido f %

Libido menurun 29 80,6

Libido normal 7 19,4

Total 36 100

[image:50.595.156.541.193.258.2] [image:50.595.153.543.547.612.2]
(51)

2. Analisa Bivariat

[image:51.595.147.532.355.452.2]

Pada analisa bivariat, peneliti akan melihat apakah ada hubungan antara kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu di klinik bersalin sari medan tahun 2012 dengan variabel independen adalah lama pemakaian, gangguan psikologi, dan gangguan fisik. Sedangkan variabel dependen adalah penurunan libido ibu. Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.6 Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan Dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012 Lama Pemakaian Libido Menurun Libido

Normal Total OR P

Value

n % n % n %

>2 tahun <2 tahun 28 1 96,6 14,3 1 6 3,4 85,7 29 7 80,6 19,4 6,759 0,040 0,000

Total 29 80,6 7 19,4 36 100

Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan lama pemakaian >2 tahun mayoritas mengalami penurunan libido yaitu 28 orang (96,6 %), dan minoritas <2 tahun sebanyak 6 orang (85,7 %).

(52)

Tabel 5.7 Hubungan Gangguan Psikologi Dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

Gangguan Psikologi

Libido Menurun

Libido

Normal Total OR P

Value

n % n % N %

>50 % <50 % 26 3 96,3 33,3 1 6 3,7 66,7 27 9 75,0 25,0 2,889 0,056 0,000

Total 29 80,6 7 19,4 36 100

Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dengan gangguan psikologi mayoritas >50 % yaitu 26 orang (96,3 %), dan minoritas <50 % sebanyak 6 orang (66,7 %).

Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P < 0,05 (P = 0,000), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gangguan psikologi dengan penurunan libido ibu.

Tabel 5.8 Hubungan Gangguan Fisik Dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

Gangguan Fisik

Libido Menurun

Libido

Normal Total OR P

Value

n % n % n %

>50 % <50 % 12 17 85,7 77,3 2 5 14,3 22,7 14 22 38,9 61,1 1,109 0,629 0,681

Total 29 80,6 7 19,4 36 100

[image:52.595.148.528.108.218.2] [image:52.595.149.528.495.603.2]
(53)

Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P > 0,05 (P = 0,681), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara gangguan fisik dengan penurunan libido ibu.

B. Pembahasan

1. Analisa Univariat

1.1 Karakteristik Demografi

Berdasarkan data demografi pada tabel 5.1 dapat di lihat bahwa ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan mayoritas berumur 20-35 tahun yaitu 28 orang (77,7 %), dan minoritas berumur <20 tahun yaitu 1 orang (2,77 %). Jumlah anak mayoritas 1-2 orang yaitu 19 orang (52,7 %), dan minoritas 3-4 orang yaitu 17 orang (47,2 %). Pendidikan ibu mayoritas SMA yaitu 19 orang (52,7 %), dan minoritas SD yaitu 1 orang (2,7 %). Sedangkan pekerjaan mayoritas ibu bekerja yaitu 20 orang (55,5 %), dan minoritas ibu tidak bekerja yaitu 16 orang (44,4 %).

1.2 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami

penurunan libido berdasarkan lama pemakaian

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dengan lama pemakaian >2 tahun yaitu 29 orang (80,6 %), dan <2 tahun sebanyak 7 orang (19,4 %).

(54)

Depo provera ialah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi perenteral, mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif. Dalam penggunaan jangka panjang DMPA (hingga dua tahun) turut memicu terjadinya peningkatan berat badan, kanker, kekeringan pada vagina, gangguan emosi, dan jerawat karena penggunaan hormonal yang lama dapat mengacaukan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadi perubahan sel yang normal menjadi tidak normal Bila sudah dua tahun, kita harus pindah ke sistem KB yang lain, seperti KB kondom, spiral, atau kalender. (Saifuddin, 2006)

1.3 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami

penurunan libido berdasarkan gangguan psikologi

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dengan gangguan psikologi >50 % yaitu 27 orang (75 %), dan <50 % yaitu 9 orang (25 %).

Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.

(Mukhdan, 2008)

(55)

kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina yang banyak mengandung lemak akibat pemakaian kontrasepsi suntikan KB 3 bulan yang lebih didominasi hormone progesteron. (Prohealth, 2008)

Penurunan libido adalah menurunnya gairah seks, yang sering disebabkan oleh kondisi yang sifatnya sementara seperti kelelahan, bahkan ada penyebab lain. Gairah seks yang terus menurun dapat membuat stress wanita ataupun pasangannya. Yang berperan terhadap tinggi rendahnya libido wanita adalah hormon androgen dan estrogen, produksi hormon androgen dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen. Pada keadaan stres berat, dimana jumlah estrogen menjadi berkurang, maka androgen pun menurun. Di situlah libido ikut 'loyo'.

1.4 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami

penurunan libido berdasarkan gangguan fisik

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dengan gangguan fisik <50 % yaitu 22 orang (61,1 %), dan >50 % 14 orang (38,9%).

(56)

1.5 Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami

penurunan libido dan yang tidak mengalami penurunan libido

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido yaitu 29 orang (80,6 %), dan yang tidak mengalami penurunan libido 7 orang (19,4 %).

mendefinisikan libido sebagai energi atau daya yang disebut Freud sebagai identifikasi, yang berada dalam komponen ketidaksadaran dari psikologi. Libido adalah energi yang memanifestasikan diri dalam proses kehidupan dan dipersepsi secara subjektif sebagai usaha atau hasrat. Didefinisikan secara lebih sempit, libido juga merujuk pada keinginan individual untuk terlibat dalam aktivitas seksual. (Wikipedia, 2008)

Dari 36 responden sebanyak 29 orang (80,6 %) ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan mengalami penurunan libido. Tingginya angka penurunan libido menunjukkan bahwa efek samping tersebut adalah sesuatu yang lazim terjadi pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan. Angka tersebut sangat tinggi, mengingat beberapa teori tentang kontrasepsi suntik selama ini justru jarang yang menyebutkan adanya efek samping tersebut. Teori yang menyebutkan adanya efek samping penurunan libidopun kurang menjelaskan secara rinci mekanisme fisiologis atau biokimia yang terjadi pada masalah tersebut.

(57)

nyeri pada salah satu bagian tubuh saat hubungan intim atau setelahnya, serta cairan vagina yang mengering.

Keadaan yang juga perlu mendapatkan perhatian dari hasil penelitian ini adalah dampak fisik dan psikologis bagi wanita yang melakukan aktivitas seksual tanpa didukung oleh libido atau hasrat seksual yang memadai. Jika wanita tidak lagi merasa tertarik pada hubungan seksual, maka wanita tidak merasakan kenikmatan hubungan seksual, dan tidak dapat mencapai orgasme.

2. Analisa Bivariat

2.1 Hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan

penurunan libido ibu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti bahwa hasil analisa bivariat yang didapat dengan menggunakan uji statistic chi-square menyatakan bahwa ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dengan lama pemakaian >2 tahun yaitu 28 orang (96,6 %) dari 36 responden dengan p. value 0,000 artinya lebih kecil dari nilai p. value (0,05), maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama pemakaian dengan penurunan libido ibu.

(58)

lama dapat mengacaukan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadi perubahan sel yang normal menjadi tidak normal Bila sudah dua tahun, kita harus pindah ke sistem KB yang lain, seperti KB kondom, spiral, atau kalender. (Saifuddin, 2006)

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Saifuddin (2003) yang menjelaskan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik/hormonal pada jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat. (Saifuddin, 2003)

Pemberian progesteron secara berkala (3 bulan sekali) itu diduga dapat menyebabkan tertekannya produksi estrogen. (Kasdu Dini, 2005)

2.2 Hubungan gangguan psikologi dengan penurunan libido ibu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti bahwa hasil analisa bivariat yang didapat dengan menggunakan uji statistic chi-square menyatakan bahwa ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido dengan gangguan psikologi >50 % adalah 26 orang (96,3 %) dari 36 responden dengan p.value 0,000 artinya lebih kecil dari nilai p.value (0,05), maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan psikologi dengan penurunan libido ibu.

(59)

mengalami orgasme daripada pria karena salah satu harus berpura-pura bahwa keduanya sama-sama orgasmik saat berhubungan. (The-Clit, 2006)

2.3 Hubungan gangguan fisik dengan penurunan libido ibu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti bahwa hasil analisa bivariat yang didapat dengan menggunakan uji statistic chi-square menyatakan bahwa ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan berdasarkan gangguan fisik mayoritas <50 % atau tidak mengalami penurunan libido yaitu 17 orang (77,3 %) dari 36 responden dengan p. value 0,681 artinya lebih besar dari nilai p. value (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan fisik dengan penurunan libido ibu.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Mukhdan (2008) yang mengatakan bahwa dengan berolahraga, seseorang akan lebih bergairah. Olahraga seperti joging secara rutin atau bersepeda akan membuat aliran darah menjadi lancar, demikian juga produksi hormon tubuh. Olahraga membuat sehat baik tubuh maupun kesehatan seksual. Aktivitas fisik tersebut sama dengan kegiatan olah raga yang dilakukan secara teratur, yang mengakibatkan aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar, produksi hormon menjadi stabil dan badan menjadi bugar. Selanjutnya, fungsi seksualpun tetap normal.

2. Keterbatasan Penelitian

(60)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan kontrasepsi suntik KB 3 bulan dengan penurunan libido ibu di klinik bersalin sari medan tahun 2012 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Jumlah ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido berdasarkan lama pemakaian >2 tahun yaitu 28 orang (96,6 %) dari 36 responden. Terdapat hubungan yang bermakna antara lama pemakaian dengan penurunan libido ibu dimana P.value = 0,000 atau lebih kecil dari P < 0,05

2. Jumlah ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan yang mengalami penurunan libido berdasarkan gangguan psikologi yaitu 26 orang (96,3 %) dari 36 responden. Terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan psikologi

dengan penurunan libido ibu dimana P.value = 0,000 atau lebih kecil dari P < 0,05

(61)

B. SARAN

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa ada hubungan antara lama pemakaian dan gangguan psikologi dengan penurunan libido ibu. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi seluruh tenaga kesehatan khususnya bidan, untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan keluarga berencana agar bekerja sama dengan petugas BKKBN setempat untuk memberikan pendidikan kesehatan sedetail mungkin tentang pemilihan metode kontrasepsi suntik hormonal dan berbagai metode kontrasepsi lain, meliputi efektifitas, keuntungan dan keterbatasan-keterbatasan pada setiap metode kontrasepsi, serta prasyarat pemakaiannya. Dengan pendidikan kesehatan tersebut diharapkan calon akseptor dapat memilih metode kontrasepsi yang lebih sesuai untuk karakteristik pribadinya, bukan sekedar karena kebiasaan.

(62)

2. Bagi Pendidikan Kebidanan

Agar institusi pendidikan dapat memperbanyak buku-buku yang membahas tentang kontrasepsi suntik KB 3 bulan serta tentang penurunan libido untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari bahan bacaan maupun membuat literature dalam penyusunan tugas-tugas yang ada.

3. Bagi Peneliti

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Ascobat & Syarief, (2008). Ledakan Jumlah Penduduk Mencemaskan. Harian Kompas Hari Minggu tanggal 7 September 2008.

Suratun, Sri. M, T. H, Rusmiati, S. P, (2008). Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media

Saifuddin A. B, Affandi. B, M. B, S. S, (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Glassier & Gebbie, (2006). Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Everett S, (2008). Buku Saku Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta : EGC

Wahyu M. U, (2008). Gambaran Penurunan Libido pada Akseptor Suntik KB 3 Bulan di Desa Kenongo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Jakarta : Grahacendikia

Eva E. S, Rangga P, Rismalinda (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Trans Info Media

Hartanto, Hanafi, (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Indarti. J, (2004). Panduan Kesehatan Wanita. Jakarta : Puspa Swara

Perempuan.com. 2008. Pentingnya Libido Untuk Aktifitas Sex.

Brauer-Croock, (2005). Quantum Love Between Eros And Libido Mengupas dari A Sampai Z nya Cinta. Yogyakarta : Baca

Kriebs. JM & Carolyn. LG, (2009). Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta : EGC

Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra Manuaba, (2010). Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC

(2009). Libido Penting untuk Aktivitas Seksual Seks dan Kesehatan. (http://www.seks_kesehatan.blogspot.com)

(64)

Medicastore, (2008). Penurunan Libido. med/subkategori_pyk.php?idktg=17&UID=2008102415140766.249.70.53. Diakses tanggal 8 November 2008)

Pro-health. 2008. Kontrasepsi Suntik. (http://puskesmas-oke.blogspot.com/2008/-11/kontrasepsi-suntik.html. Diakses tanggal 19 November 2008)

Muchdan, (2008). 3 Faktor Yang Mempengaruhi Libido Perempuan.

Ida P, (2011). Hormon pada Wanita.

(www.oocities/org/idaparida/sehat/hormon.html)

Infokes, (2003). KB Cocok Untuk Anda. The-Clit, 2006. Orgasme Pada Wanita.

(http://www.the-clitoris.com/indo/html/tips.htm. Diakses tanggal 20 Desember 2008)

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

(65)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Saya yang bernama Noprisanti adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012”.

Kontrasepsi suntik KB 3 bulan adalah Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA. Diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan intramuskuler (IM) di daerah bokong. Kontrasepsi suntikan ini merupakan salah satu metoda kontrasepsi yang paling banyak peminatnya, oleh karena itu akseptor yang menggunakan kontrasepsi suntikan khususnya suntik KB 3 bulan hendaknya mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian/efek sampingnya. Risiko efek samping yang dapat terjadi gangguan haid, perubahan berat badan, penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang, dan penurunan libido. (Saifuddin, 2006)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu. Kami akan memberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada ibu tentang :

a. Data demografi : Usia ibu, jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan.

b. Penurunan Libido pada ibu : Terkait dengan lama pemakaian, gangguan psikologis, dan gangguan fisik yang dapat mempengaruhi penurunan libido ibu.

Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan, setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat bertanya kepada saya.

(66)

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut tentang penelitian ini diharapkan ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, April 2012 Peneliti

(67)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) ( INFORMED CONSENT )

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

Umur : Alamat : Telp / HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “ Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, April 2012

(68)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Noprisanti adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012”.

Demi terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan partisipasi ibu sebagai responden dan saya mengharapkan jawaban yang ibu berikan sesuai dengan pendapat ibu sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan pendapat ibu. Informasi yang ibu berikan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini dan tidak dipergunakan untuk maksud-maksud lain.Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga ibu bebas untuk ikut atau tidak tanpa adanya sanksi apapun.

Jika ibu bersedia menjadi peserta penelitian ini, maka silahkan menandatangani formulir ini.Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.

Medan, April 2012 Peneliti Responden

( Nop

Gambar

Tabel 2.1 Hubungan Efek Samping dengan Kandungan Hormon
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Tabel 5.1
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Menggunakan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan Yang Mengalami Penurunan Libido Berdasarkan Lama Pemakaian di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tindak tutur menyatakan yang digunakan oleh guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Lintau Buo ini dapat dilihat pada tuturan berikut. Informasi indeksal: dituturkan oleh

178 tentang pentingnya pengelolaan sampah ASBAG, Kepala Desa Giri, Ketua RW, Ketua RT, peneliti tentang kondisi terkini permasalahan sampah dan pentingnya pengelolaan

Berdasarkan hasil penelitian Sikap Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang tahun 2015,

adalah benar-benar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang telah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah (Tugas Akhir) berupa

Beberapa yang termasuk jenis paper engineering adalah pop up (pada halaman terdapat lipatan kertas atau potongan yang dapat berdiri atau berbentuk tiga dimensi), pull

wayang beber yang diperuntukkan pengrajin klaster industri batik; 3) tahapan sosialisasi, masih dalam tahun ke dua dilakukan sosi- alisasi sebagai media pengenalan sekaligus untuk

Pada umur 12-15 tahun, individu tergolong pada periode pendidikan akal.Karena pada fase remaja memiliki keingintahuan yang tinggi dalam Yusuf, Syamsu, 2006: 22.Menurut

Secara keseluruhan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif materi ajar untuk pembelajaran bahasa Indonesia di SMK yang memaparkan penggunaan diksi, gaya