• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Prevalensi Anemia Pada Kehamilan Di Puskesmas Hutaimbaru Padangsidimpuan Hutaimbaru - kabupaten tahun 2016", sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia pada masa kehamilan di Puskesmas Hutaimbaru Kecamatan Hutaimbaru Padangsidimpuan Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan prevalensi anemia pada masa kehamilan di Puskesmas Hutaimbaru Kabupaten Padangsidimpuan Hutaimbaru Tahun 2016., hal ini dibuktikan dengan hasil uji chi-square dengan p-value = 0,005.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Oleh karena itu, asupan nutrisi bagi ibu hamil sangat menentukan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat 15% untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, cairan ketuban dan pertumbuhan janin. Pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi selama hamil.

Perumusan Masalah

  • Tujuan Khusus
  • Bagi Responden
  • Bagi Institusi Pendidikan
  • Pengukuran pengetahuan
  • Cara Memperoleh Pengetahuan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan a. Faktor Internal meliputi

Penerapan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (sebenarnya. Penerapan disini dapat diartikan sebagai penerapan atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan lain-lain. Sintesis adalah kemampuan menggabungkan rumusan menyatakan apa yang ada, misalnya: dapat mengatur, dapat merencanakan, dapat merangkum, dapat mengadaptasi, dan sebagainya, terhadap suatu teori atau rumusan yang ada.

Konsep Ibu hamil

  • Pengertian Ibu Hamil

Lingkungan Hidup adalah segala keadaan yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang atau kelompok.

Konsep Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan

  • Tanda-tanda Pasti Kehamilan
  • Tanda Mungkin kehamilan
  • Perubahan Kehamilan a. Pembesaran uterus

Selama kehamilan rahim akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) dan rahim juga mempunyai kemampuan luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan. Sebulan setelah pembuahan, leher rahim akan menjadi lebih lunak dan berwarna kebiruan, hal ini disebabkan oleh peningkatan vaskularisasi dan edema di seluruh leher rahim, disertai hipertrofi dan hiperplasia kelenjar serviks. Peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan otot pada perineum dan vulva, sehingga vagina akan tampak berwarna ungu yang dikenal dengan tanda Chadwik. Perubahannya meliputi penipisan mukosa dan hilangnya beberapa jaringan ikat serta hipertrofi sel otot polos.

Muncul striae gravidarum, yaitu bercak kulit kemerahan dan kusam pada dinding perut, dada, dan paha. Setelah bulan kedua, ukuran payudara akan bertambah besar dan pembuluh darah di bawah kulit akan semakin terlihat.

Nutrisi Kehamilan 1. Pengertian

  • Pengertian Nutrisi ibu hamil
  • Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil
  • Makanan Yang Harus Dihindari Oleh Ibu Hamil
  • Akibat Kekurangan Nutrisi Selama Hamil : a. Anemia
  • Sedangkan Akibat Kelebihan Nutris Selama Hamil, yaitu
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu

Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta perubahan tubuh ibu. Makanan yang harus dihindari antara lain kafein, teh, suplemen vitamin A, nikotin, dan obat-obatan yang bersifat aterogenik. Kebiasaan dan Pandangan Wanita Terhadap Makanan Wanita yang sedang hamil dan berkeluarga biasanya lebih memperhatikan gizi dibandingkan anggota keluarga lainnya.

Pengetahuan yang dimiliki seorang ibu akan mempengaruhi keputusannya dan juga perilakunya. Terlebih lagi jika ibu memasuki masa ngidam, ketika perutnya tidak mau terisi, ia merasa mual dan tidak seimbang. Nafsu makan kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan seseorang, sehingga otomatis ibu yang sakit akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang sehat.

Berat badan seorang ibu hamil akan menentukan nutrisi yang diberikan agar kehamilannya berjalan lancar. Semakin muda dan tua usia ibu hamil, maka kebutuhan nutrisi yang diperlukan akan terpengaruh. Orang muda membutuhkan makanan tambahan yang banyak untuk tumbuh kembangnya dan janin yang dikandungnya, dan orang tua membutuhkan banyak energi karena fungsi organ tubuh yang buruk dan dituntut untuk bekerja secara maksimal, sehingga memerlukan energi ekstra yang cukup untuk menunjang. kehamilan yang sedang berlangsung.

Sekiranya wanita hamil mempunyai berat badan berlebihan, maka makanan ruji dan kanji dikurangkan, dan lebihkan sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk mengelakkan sembelit.

Tabel 2.1 Kebutuhan penambahan nutrisi ibu hamil
Tabel 2.1 Kebutuhan penambahan nutrisi ibu hamil

Anemia Dalam Kehamilan 1. Pengertian Anemia

  • Tanda dan Gejala Anemia
  • Akibat dan pencegahan anemia pada ibu hamil 1. Ada pun akibat anemia pada kehamilan adalah
  • Faktor-faktor yang memengaruhi anemia pada Ibu Hamil a. Faktor Dasar
  • Pencegahan dan penanggulan anemia pada ibu hamil
  • Klasifikasi Anemia Kehamilan

Untuk memahaminya ibu hamil harus mendapat pendidikan yang tepat, misalnya bayi yang bisa mengalami anemia, dan juga harus yakin bahwa salah satu penyebab anemia adalah kekurangan zat besi 4. Sedangkan ibu hamil di atas usia 35 tahun lebih memahaminya. . mengalami anemia hal ini disebabkan oleh pengaruh berkurangnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa pembuahan (Arisman, 2008). Penyebab anemia gizi besi adalah karena kekurangan zat besi dalam makanan, karena gangguan reabsorpsi, kelainan atau karena terlalu banyak zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pendarahan.

Sebanyak 300 mg zat besi ditransfer ke janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk pertumbuhan sel darah merah, dan 200 mg hilang saat lahir. Oleh karena itu, suplementasi zat besi sangat diperlukan, bahkan pada wanita yang bergizi baik (Arisma, 2008). Pencegahan dan pengendalian anemia zat besi yang utama adalah dengan mengonsumsi makanan seimbang setiap hari dengan memperhatikan sumber makanan yang mengandung jenis zat besi.

Ada dua jenis zat besi yang terdapat pada makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat besi terkontaminasi dan zat besi yang difortifikasi, bioavailabilitas rendah (<5%) yaitu biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, kacang-kacangan (sumber hayati), tanah, debu, air, panci besi (sumber non hayati) dan komponen biologis dalam pangan (Kementerian Kesehatan RI Republik Indonesia, 2006). Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam darah, pengobatannya adalah dengan memberikan tablet zat besi yaitu kebutuhan zat besi pada ibu hamil, tidak hamil, dan dalam kandungan.

Menurut penelitian, anemia pada ibu hamil sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi (Fe) serta asam folat dan B12.

Kerangka Konsep

Anemia ini disebabkan oleh defisiensi asam folat (asam pteriglutamat) dan defisiensi vitamin B12 (cyanocobalimin), meskipun jarang terjadi. Pemberian makanan atau pola makan pada ibu hamil anemia pada dasarnya terdiri dari pemberian makanan yang banyak mengandung protein, zat besi, asam folat dan vitamin B12. Kerangka konseptual merupakan gambaran dan visualisasi keterkaitan atau kaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain, atau variabel yang satu dengan variabel yang lain dalam permasalahan yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010) Kerangka konseptual dalam penelitian ini diuraikan pada bagan berikut.

Hipotesis

Desain dan Metode Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian 1 Waktu Penelitian1 Waktu Penelitian

  • Tempat Penelitian

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Hutaimbaru pada bulan Juli 2016 yang berjumlah 33 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu peneliti sendiri yang menentukan sampel yang akan diambil karena ada pertimbangan tertentu. Kriteria inklusi merupakan ciri-ciri umum subjek penelitian dari populasi sasaran yang dapat diakses untuk diteliti (Nursalam, 2011).

Alat Pengumpulan Data

Dengan skor tertimbang, jika menjawab benar diberi nilai 1 dan jika menjawab salah diberi nilai nol (0). Dan untuk variabel terikat prevalensi anemia digunakan Sahli Hemometer untuk mengukur kadar hemoglobin ibu hamil.

Prosedur Pengumpulan Data

Definisi Operasional

Pengolahan dan Analisa Data 1 Pengolahan Data

  • Analisa Data

Masukkan data yang dikumpulkan ke dalam tabel induk atau database komputer, lalu buat distribusi frekuensi sederhana atau buat tabel kontingensi. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran masing-masing variabel independen (pengetahuan ibu hamil tentang gizi) dan variabel dependen (prevalensi anemia). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen (pengetahuan ibu hamil tentang gizi) dengan variabel dependen (prevalensi anemia).

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan prevalensi anemia pada masa kehamilan di Puskesmas Hutaimbaru Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Tahun 2016.

Hasil Penelitian

  • Gambaran Demografi tempat penelitian
  • Pengetahuan Tentang Nutrisi kehamilan
  • Kejadian Anemia
  • Hasil penelitian Bivariat

Dari tabel 4.3 diketahui 33 responden tidak mengalami anemia dan 11 (33,3%) responden mengalami anemia. Analisis bivariat ini menggunakan uji statistik chi-square untuk melihat hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia, yang hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.3 Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia. Dari Tabel 4.4 diketahui bahwa dari 33 responden, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup, 18 responden mengalami anemia, sedangkan 15 responden dengan pengetahuan kurang tidak mengalami anemia.

Hasil uji statistik diberikan nilai p = 0,005 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kejadian Anemia pada ibu hamil di di Puskesmas Hutaimbaru Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Tahun 2016
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kejadian Anemia pada ibu hamil di di Puskesmas Hutaimbaru Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Tahun 2016

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengetahuan tentang Nutrisi Kehamilan
  • Kejadian Anemia
  • Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Dengan Kejadian Anemia Dalam Kehamilan

Pengetahuan ibu hamil yang memadai tentang anemia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak akan ada artinya jika ibu hamil tidak menerapkan pengetahuan tersebut, sehingga konsumsi makanan yang mengandung zat besi tetap tercukupi (Waradhaningsi, 2013). Pengetahuan tentang gizi selama kehamilan meliputi pemahaman tentang pentingnya asupan gizi selama kehamilan dengan harapan dapat mencegah ibu hamil mengalami anemia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan, maka semakin besar pula risiko ibu mengalami anemia.

Tingkat pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada kebiasaan makan yang pada akhirnya dapat mencegah terjadinya anemia. Pengetahuan ibu hamil yang lebih baik tentunya dapat membentuk perilaku gizi yang baik, terutama dalam mengonsumsi makanan yang seimbang dan bervariasi. Penelitian ini tidak sependapat dengan Melisa (2013) mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, menyatakan terdapat pengaruh antara pengetahuan dengan kejadian anemia, p value = 0,013; 1983 Rp.

Hasil penelitian Muzayyaroh (2007) menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil termasuk tinggi dengan angka 46,7% dan pencegahan anemia pada masa kehamilan baik dengan angka 43,3%. Salah satu faktor penyebab anemia pada ibu hamil adalah kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama kehamilan. Zat gizi yang sangat penting bagi ibu hamil adalah zat besi, jika asupan ibu tidak mencukupi maka ibu hamil akan mengalami anemia sehingga mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin.

Pengetahuan ibu hamil yang memadai mengenai gizi selama kehamilan tidak akan ada artinya jika ibu hamil tidak menerapkan pengetahuan tersebut, sehingga konsumsi makanan yang mengandung zat gizi tetap tercukupi.

Keterbatasan Penelitian

Kesimpulan

Saran

Ibu hamil sebaiknya lebih sering memantau kehamilannya bersama petugas kesehatan dan ikut aktif dalam penyuluhan oleh petugas kesehatan untuk memperoleh informasi mengenai gizi selama kehamilan. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai gizi pada masa kehamilan secara baik dan benar agar ibu hamil tidak lagi mengalami anemia pada masa kehamilan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya mengenai hubungan pengetahuan tentang gizi pada kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Epidemiologi Anemia pada Ibu Hamil, (Jurnal Elektronik), Diakses pada 17 Januari 2016 dari http://www.Ahyar.web.id/2010/10/Epidemilogy- pada ibu hamil. Hubungan pengetahuan gizi dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Nusukan Surakarta. Dengan ini kami umumkan bahwa saya akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada Kehamilan Di Puskesmas Hutaimbaru Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Tahun 2016.”

“Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada Kehamilan Di Puskesmas Hutaimbaru Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Tahun 2016”.

Gambar

Tabel 2.1 Kebutuhan penambahan nutrisi ibu hamil
Tabel kecukupan Gizi Wanita Hamil Widya Karya Pangan dan Gizi ( Kusmiyati Y, DKK, 2009)
Tabel 2.2 Kebutuhan Makan Ibu Hamil/Hari
Tabel 3.2: Definisi Operasional
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa hasil uji chi square didapatkan bahwa anemia pada ibu saat hamil sebagai faktor risiko