SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PERSEDIAAN DARAH BERBASIS KOMPUTER DI BANK DARAH
RSUD dr.R.M.DJOELHAM BINJAI TAHUN 2010
SKRIPSI Oleh
NIM. 081000210 JULIANI BANGUN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PERSEDIAAN DARAH BERBASIS KOMPUTER DI BANK DARAH
RSUD dr.R.M.DJOELHAM BINJAI TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh:
NIM. 081000210 JULIANI BANGUN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai merupakan suatu input data darah masuk dan darah keluar. Data darah masuk meliputi identitas donor, pencatatan darah masuk baik yang berasal dari donor pengganti, donor sukarela maupun kiriman (droping) dari unit transfusi darah. Data darah keluar meliputi identitas pasien, pencatatan darah keluar yang digunakan pasien maupun darah yang tidak dapat diberikan kepada pasien karena rusak.
Tujuan dari pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah ini adalah untuk mempersingkat waktu pelayanan terhadap pasien, menghindari terjadinya malpraktik, menghindari pengulangan pencatatan data yang sama, memudahkan membuat laporan.
Perancangan pencatatan dan pelaporan persediaan darah menggunakan metode daur hidup yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.Perancangan yang dibuat meliputi form donor, form darah masuk, form pasien, form darah keluar, form hasil pemeriksaan, laporan penerimaan darah, laporan penggunaan darah, laporan penggunaan bahan habis pakai, daftar nama donor, dan daftar nama pasien.
Saran kepada pihak RSUD dr.RM.Djoelham agar menyediakan komputer di ruangan Bank Darah, printer dan kertas continous form ukuran kuarto.
ABSTRACT
The system of recording and reporting computer-based blood supplies at the blood bank of the dr.RM. Djoelham Public Hospital of Binjai is a data input of the incoming and outgoing blood. The incoming blood data include the identities of the blood donors and a record of the incoming blood deriving from substitute donors, voluntary donors as well as blood droppings from the blood transfusion unit. The outgoing blood data include the identities of the patients, a record of the outgoing blood used by the patients, and the blood which can not be given to patients because it is damaged.
The purposes of recording and reporting of computer-based blood supplies at the blood bank were to shorten the time of service to patients, to avoid malpractice, to avoid a repetitive record of the same data, and to facilitate reporting.
The design used for recording and reporting blood supplies was a life cycle method consisting of several stages of process, namely planning, analyzing, designing and implementing. The design included donor forms, incoming blood forms, patient forms, outgoing blood forms, examination result forms, reports on the incoming blood, reports on the blood use, reports on the use of consumables, a list of donor names, and a list of of patient names.
It is recommended that the dr.RM.Djoelham Public Hospital of Binjai provide computers, printers and continous form paper at the blood bank room.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pencatatan Dan
Pelaporan Persediaan Darah Berbasis Komputer Di Bank Darah RSUD
dr.RM.Djoelham Binjai Tahun 2010”. Teristimewa buat kedua orang tua saya Nguen
Sembiring dan A.T Bangun, suami saya Drs.Afrianta Tarigan dan anak saya Rizky
Yanuar C Tarigan yang tak henti-hentinya memberi doa dan semangat agar saya
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril
maupun materil, untuk itu saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs.Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu dr.Yusniwarti Yusad, MSi selaku Ketua Departemen Kependudukan dan
Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu dr.Ria Masniari Lubis, MSi selaku dosen pembimbing skripsi 1.
4. Ibu DR.Ir.Erna Mutiara, MKes selaku dosen pembimbing skripsi 2.
5. Ibu dr.Devi Nuraini Santi, Mkes selaku dosen penasehat akademik.
6. Bapak Dedi Darma Ginting, Ssi, MKom yang membantu penulis
7. Bapak dr.H.T.Murad El Fuad, SpA selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah dr.RM.Djoelham Binjai tahun 2008 yang telah member izin kuliah
kepada penulis.
8. Bapak drg.Susyanto selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.RM.Djoelham Binjai tahun 2010 yang telah member izin penelitian kepada
penulis.
9. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2008
terutama Renova Manurung, El Hanoum Brutu dan Latifahanum Koto yang
rajin mengurus fotocopy penulis.
10. Teman-teman di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham
Binjai yang selalu rela bertukar jam kerja dengan penulis.
11. Pihak lain yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan pihak yang berkepentingan.
Medan, Desember 2010
DAFTAR ISI
2.5 Database Management System... ... 10
2.6 Perancangan Database ... 11
BAB III PERANCANGAN SISTEM... 14
3.1 Metode Perancangan Sistem ... 14
BAB IV GAMBARAN UMUM... 24
4.1 Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham... 24
4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham ... 24
4.1.2 Kedudukan,Tugas Pokok dan Fungsi ... 25
4.1.3 Struktur Organisasi ... 26
4.1.4 Sumber Daya Manusia... 27
4.1.5 Visi dan Misi ... 27
4.2 Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai ... 28
BAB V HASIL PERANCANGAN SISTEM... 30
5.1 Penjelasan Rancangan ... 30
5.2 Perancangan Interface ... 46
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Identitas Donor ... 18
Tabel 3.2 Darah Masuk ... 18
Tabel 3.3 Status ... 19
Tabel 3.4 Tabel Pasien ... 19
Tabel 3.5 Tabel Darah Keluar... 19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1.17 Daftar Penerimaan Darah ... 46
Gambar 5.1.18 Daftar Penggunaan Darah ... 46
Gambar 5.1.19 Laporan Bahan Habis Pakai ... 47
Gambar 5.1.20 Laporan Penerimaan Darah ... 47
Gambar 5.1.21 Laporan Penggunaan Darah ... 48
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
ABSTRAK
Sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai merupakan suatu input data darah masuk dan darah keluar. Data darah masuk meliputi identitas donor, pencatatan darah masuk baik yang berasal dari donor pengganti, donor sukarela maupun kiriman (droping) dari unit transfusi darah. Data darah keluar meliputi identitas pasien, pencatatan darah keluar yang digunakan pasien maupun darah yang tidak dapat diberikan kepada pasien karena rusak.
Tujuan dari pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah ini adalah untuk mempersingkat waktu pelayanan terhadap pasien, menghindari terjadinya malpraktik, menghindari pengulangan pencatatan data yang sama, memudahkan membuat laporan.
Perancangan pencatatan dan pelaporan persediaan darah menggunakan metode daur hidup yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.Perancangan yang dibuat meliputi form donor, form darah masuk, form pasien, form darah keluar, form hasil pemeriksaan, laporan penerimaan darah, laporan penggunaan darah, laporan penggunaan bahan habis pakai, daftar nama donor, dan daftar nama pasien.
Saran kepada pihak RSUD dr.RM.Djoelham agar menyediakan komputer di ruangan Bank Darah, printer dan kertas continous form ukuran kuarto.
ABSTRACT
The system of recording and reporting computer-based blood supplies at the blood bank of the dr.RM. Djoelham Public Hospital of Binjai is a data input of the incoming and outgoing blood. The incoming blood data include the identities of the blood donors and a record of the incoming blood deriving from substitute donors, voluntary donors as well as blood droppings from the blood transfusion unit. The outgoing blood data include the identities of the patients, a record of the outgoing blood used by the patients, and the blood which can not be given to patients because it is damaged.
The purposes of recording and reporting of computer-based blood supplies at the blood bank were to shorten the time of service to patients, to avoid malpractice, to avoid a repetitive record of the same data, and to facilitate reporting.
The design used for recording and reporting blood supplies was a life cycle method consisting of several stages of process, namely planning, analyzing, designing and implementing. The design included donor forms, incoming blood forms, patient forms, outgoing blood forms, examination result forms, reports on the incoming blood, reports on the blood use, reports on the use of consumables, a list of donor names, and a list of of patient names.
It is recommended that the dr.RM.Djoelham Public Hospital of Binjai provide computers, printers and continous form paper at the blood bank room.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu mengambil oksigen
dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut
karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat
makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh,
mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit
dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas
ke seluruh tubuh (Syaifuddin, 2006).
Pada tubuh orang dewasa sehat terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan
atau empat sampai lima liter. Bila terjadi kehilangan darah dalam jumlah banyak dan
waktu singkat akibat perdarahan, pembedahan ataupun komplikasi dari melahirkan,
yang paling mendesak adalah mengganti cairan yang hilang dengan segera. Transfusi
sel darah merah dapat menjadi penting karena akan mengembalikan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah (Syaifuddin, 2006).
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah
yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock, mempertahankan daya
tahan tubuh terhadap infeksi (Tarwoto, 2006).
Untuk mengantisipasi kebutuhan darah, Departemen Kesehatan membentuk
untuk digunakan. Darah yang layak diberikan kepada pasien adalah darah yang telah
lulus uji saring dan cocok dengan daraah pasien. Bank Darah Rumah Sakit
dr.R.M.Djoelham Binjai adalah bank darah yang berada di lingkungan Rumah Sakit
dr.R.M.Djoelham tetapi merupakan cabang dari Unit Transfusi Darah Palang Merah
Indonesia Medan. Dalam setiap pelayanan di Bank Darah mulai dari pengambilan
darah donor sampai dengan pemberian darah kepada pasien dilakukan pencatatan
(Depkes RI, 2008a).
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) harus melakukan pencatatan dan pelaporan
yang mencakup seluruh kegiatan dalam penyelenggaraan pelayanan darah di rumah
sakit. Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan di bank darah setiap hari,
mencakup permintaan darah ke Unit Transfusi darah, penerimaan darah dari Unit
Transfusi Darah, penyimpanan darah, pencatatan suhu tempat penyimpanan darah,
permintaan darah, pemeriksaan golongan darah dan uji silang serasi serta
pengeluaran darah. Setiap darah yang diterima baik kiriman dari Unit Transfusi
Darah maupun darah yang disumbangkan oleh pendonor harus dicatat identitasnya
yang terdiri dari tanggal pengambilan darah, nama donor, golongan darah, rhesus,
tanggal kadaluarsa serta hasil uji saring. Data donor juga dicatat yaitu nama, alamat,
umur, berat badan, golongan darah dan rhesus. Ketika darah dikeluarkan atau
diberikan kepada pasien juga dilakukan pencatatan yang terdiri dari nama pasien,
tanggal diberikan, umur, jumlah pemberian, jenis darah yang diberikan, diagnosa
penyakit, golongan darah, rhesus dan tanggal pengambilan darah. Data harus disusun
secara jelas dan tepat serta diisi semua informasi yang penting sehingga dapat mudah
Setiap akhir bulan dilakukan pelaporan persediaan darah di Bank Darah
kepada Unit Transfusi Darah dan Rekam Medis Rumah Sakit yang terdiri dari
jumlah darah masuk, darah keluar, sisa darah. Juga dilaporkan darah yang tidak
terpakai, serta jumlah bahan habis pakai yang digunakan. Laporan yang hampir sama
juga diberikan kepada Departemen Kesehatan setiap enam bulan sekali.
Selama ini Bank Darah Rumah Sakit Djoelham melakukan pencatatan secara
manual sehingga banyak pencatatan terkesan berulang-ulang seperti pencatatan
nomor kantong darah. Pengisian buku register penerimaan darah pada kolom nama
pasien dan tanggal keluar sering tidak diisi karena sulitnya mengetahui secara cepat
darah siapa yang diberikan kepada pasien siapa. Pada situasi tertentu ada beberapa
oknum yang menyalahgunakan pelayanan transfusi darah, oknum tersebut
memberikan darah kepada pasien tanpa melakukan pencatatan.
Melihat situasi tersebut sangatlah tepat jika Bank Darah Rumah Sakit
Djoelham menggunakan komputer dalam upaya membantu pencatatan data
penerimaan dan penggunaan darah yang sebelumnya dilakukan secara manual agar
diperoleh data yang cepat dan akurat.
1.2 Rumusan Masalah
Pencatatan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pelayanan di
Bank Darah RSUD dr.R.M.Djoelham Binjai. Pencatatan secara manual
menghabiskan waktu sampai setengah jam, beberapa data ditulis berulang-ulang.
Tanggal penggunaan darah dan nama pasien yang menggunakan juga sering tidak
memantau perkembangan pasien yang menggunakan darah. Pencatatan yang tidak
lengkap mengakibatkan laporan yang kurang akurat dan menjadikan kegiatan
pelaporan menjadi suatu kegiatan yang membosankan karena banyaknya data yang
harus ditulis. Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa perlu dibuat suatu sistem
pencatatan dan pelaporan persediaan darah yang meliputi penerimaan darah dan
penggunaan darah di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.R.M.Djoelham
Binjai menggunakan program komputer untuk mempersingkat waktu pelayanan
terhadap pasien, menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan, menghindari
terjadinya mal praktek yang dilakukan oleh oknum tertentu serta menghasilkan data
yang cepat dan akurat.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Membuat pencatatan dan pelaporan persediaan darah di Bank Darah Rumah
Sakit Umum Daerah RM Djoelham Binjai berbasis komputer.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas darah masuk.
2. Membuat form penggunaan darah.
3. Membuat report penerimaan darah per bulan.
4. Membuat report penggunaan darah per bulan.
5. Membuat report penerimaan darah per semester.
6. Membuat report penggunaan darah per semester.
8. Membuat report penggunaan darah per tahun.
9. Membuat report penggunaan bahan habis pakai.
10. Membuat formulir pengeluaran darah.
11. Membuat tabel persediaan darah.
1.4 Manfaat
1. Memberikan kemudahan bagi petugas bank darah dalam pencatatan darah masuk
dan darah keluar.
2. Memberikan kemudahan bagi petugas bank darah dalam pembuatan tabel
laporan.
3. Memberikan kemudahan bagi Bank Darah Rumah Sakit untuk memperkirakan
kebutuhan darah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencatatan
Pencatatan data adalah proses memasukkan data ke dalam media sistem
pencatatan data. Jika media sistem pencatatan data tersebut berupa buku, pencatatan
data dilakukan dengan menulis pada lembar-lembar buku. Jika sistem pencatatan data
berupa perangkat komputer, pencatatan dilakukan dengan mengetik melalui
keyboard, penggunaan pointer mouse, alat scanner (pembaca gambar), atau kamera video. Yang termasuk dalam pencatatan data adalah aktivitas penulisan ke buku atau kertas, pemasukan data ke dalam komputer (Witarto, 2008).
Pencatatan persediaan darah dimulai dari pencatatan darah masuk. Darah
masuk adalah darah yang berasal dari darah donor baik donor sukarela maupun donor
pengganti, bisa juga kiriman dari Unit Transfusi Darah yang diberi istilah droping.
Setiap darah yang diterima diberi identitas di setiap kantongnya dengan
menempelkan stiker yang berisi keterangan tanggal pengambilan darah, tanggal
kadaluarsa, golongan darah, nama asisten transfusi darah dan nomor kantong.
Identitas yang ada pada stiker kantong darah tersebut kemudian dituliskan ke dalam
satu buku register penerimaan darah berikut dengan identitas pendonor yang terdiri
dari nama donor, umur, jenis kelamin, alamat, rhesus, dan hasil pemeriksaan terhadap
penyakit menular lewat transfusi darah. Setiap pasien yang menggunakan darah
diberikan satu formulir yang menyertai darah tersebut. Formulir ini berisi data pasien
dan data darah yang diberikan. Data pasien terdiri dari nama pasien, umur, jenis
alasan transfusi darah, golongan darah, rhesus, jumlah dan jenis darah yang
dibutuhkan. Data – data yang ditulis di formulir tersebut kemudian dicatat kembali ke
dalam buku register penggunaan darah sebagai arsip bagi Bank Darah Rumah Sakit.
2.2 Pelaporan
Laporan adalah suatu penyampaian informasi dari petugas atau pejabat
tertentu kepada petugas atau pejabat lain dalam suatu sistem administrasi. Hal yang
mendasari laporan adalah fakta dan data. Fakta dan data diramu menjadi suatu
informasi kepada pihak lain. Laporan mempunyai fungsi informatif karena dengan
adanya laporan dapat memberikan suatu informasi kepada yang membacanya dan
dapat sebagai suatu pertanggungjawaban kepada yang mengerjakannya. Laporan juga
berfungsi sebagai suatu bentuk pengawasan karena dengan adanya laporan, pihak
yang bertugas mengawasi atau menilai dapat melakukan tugasnya tanpa harus turun
langsung ke lapangan. Dari laporan juga dapat diambil suatu keputusan untuk
memecahkan suatu masalah (Finoza, 2006).
Jenis laporan menurut alur terdiri dari laporan vertikal ke atas, laporan
vertikal ke bawah, laporan horizontal, laporan diagonal. Menurut cara penyampaian
laporan dibedakan atas laporan lisan, laporan tertulis, laporan visual, laporan audio
visual. Berdasarkan waktu penyampaian laporan dibagi menjadi laporan insidental,
laporan periodik (Finoza, 2006).
Jenis laporan di Bank Darah RSUD dr.R.M.Djoelham Binjai adalah laporan
vertikal ke atas disampaikan secara tertulis dan dilakukan secara periodik yaitu setiap
2.3 Persediaan Darah
Rumah sakit harus selalu mempunyai persediaan darah aman siap pakai di
unit bank darahnya, untuk memudahkan dan memotong waktu bila ada pasien yang
membutuhkan transfusi.
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan suatu unit pelayanan di rumah
sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman,
berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di
rumah sakit (Depkes RI, 2008a).
Fungsi Bank Darah Rumah Sakit adalah sebagai pelaksana dan penanggung
jawab pemenuhan kebutuhan darah untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari
pelayanan rumah sakit secara keseluruhan (Depkes RI, 2008a).
Pelayanan transfusi darah dimulai dengan mengumpulkan orang-orang yang
bersedia menjadi donor darah. Selanjutnya dilakukan seleksi donor untuk
mendapatkan donor dengan resiko rendah. Seleksi dilakukan melalui anamnese
(menganalisa gaya hidup calon donor dan menentukan bahwa calon donor bukan dari
golongan resiko tinggi mengidap penyakit menular melalui darah maupun
penyakit-penyakit yang dapat membahayakan pendonor bila darahnya diambil) dan
pemeriksaan fisik. Bila calon donor diyakini sehat dan siap mendonorkan darahnya
maka dilakukan pencatatan identitas pemberian kode donor, pemeriksaan
haemoglobin dan golongan darah. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah donor dan ditampung dalam kantong darah berukuran 350 ml serta diambil contoh darah
untuk pemeriksaan ulang golongan darah ABO, rhesus dan uji saring terhadap
B, hepatitis C dan anti HIV. Untuk daerah yang prevalensi malarianya tinggi
ditambah dengan pemeriksaan malaria darah. Bila darah sudah dinyatakan bebas dari
penyakit IMLTD selanjutnya dilakukan penyimpanan (Depkes RI, 2008b).
Proses pemberian darah kepada pasien diawali dengan adanya permintaan dari
dokter. Dokter akan membuat surat permintaan berupa formulir permintaan darah ke
BDRS selanjutnya petugas BDRS akan melakukan pemeriksaan golongan darah
resipien dan donor serta dilakukan uji silang serasi. Darah yang telah diuji dan dinyatakan sesuai diserahkan kepada dokter yang meminta atau perawat yang diberi
kewenangan melakukan tindakan transfusi.
Bank Darah Rumah Sakit harus memperhitungkan jumlah unit darah yang
dibutuhkan per minggu, per bulan, per tahun dan merencanakan cara mengumpulkan
darah untuk memenuhi permintaan. Menyusun suatu daftar nama donor
memungkinkan pengumpulan darah secara sistematis dan menghindari bank darah
kekurangan atau kelebihan persediaan. Metode yang digunakan dalam
memperkirakan kebutuhan darah yaitu menghitung penggunaan darah selama periode
tertentu, mengalikan jumlah penduduk suatu wilayah dengan 2%. Untuk itu
dibutuhkan data yang akurat tentang penerimaan dan penggunaan darah setiap saat
(Depkes RI, 2008d).
2.4 Jenis Komponen Darah
1. Darah Lengkap / Whole Blood (WB)
Darah lengkap adalah cairan yang mengandung bermacam-macam sel darah
dari sel darah merah dan sel darah putih. Setelah darah diambil dari
donor,ditambahkan larutan pengawet antikoagulan untuk mencegah pembekuan
selama penyimpanan (Depkes RI, 2008b).
2. Konsentrat Sel Darah Merah/(Packed Red Cells (PRC)
Isi utama sel darah merah pekat adalah eritrosit. Suhu simpan 4±2°C. Darah
merah pekat berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit. Darah merah pekat juga
berguna untuk mengurangi volume transfusi, memungkinkan transfusi cocok serasi
tidak identik ABO pada keadaan darurat. Sel – sel darah merah dipisahkan dari
bagian darah lainnya dengan pemusingan (Depkes RI, 2008b).
3. Konsentrat Trombosit (TC)
Isi utama trombosit pekat adalah trombosit. Volume sekitar 50 ml perkantong.
Suhu simpan berkisar antara 20±2°C. Lama simpan 3 hari tanpa goyangan. Trombosit
pekat berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit (Depkes RI, 2008b).
4. Plasma Beku Segar/Fresh Frozen Plasma (FFP)
Isi utama Fresh Frozen Plasma adalah plasma dan faktor pembekuan labil.
Volume FFP berkisar antara 150 – 220 ml. Suhu simpan adalah -18°C atau lebih
rendah. Lama simpan satu tahun. FFP berguna untuk meningkatkan faktor
pembekuan, ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan (Depkes RI, 2008b).
2.5 Database Management System
berhubungan disusun menurut aturan tertentu secara logis sehingga menghasilkan
informasi (Yuhefizard, 2008).
Semua kelemahan dalam pengelolaan data secara manual dapat diatasi dengan
pengelolaan data dalam suatu sistem database. Duplikasi data dapat diminimalkan
dan biasanya data yang duplikat tersebut merupakan field kunci. Tingkat kevalidan
data juga tinggi karena data yang sama saling berelasi, sehingga apabila ada
perubahan pada suatu data maka data yang sama pada file yang lain akan berubah
dengan sendirinya. Dengan adanya pemberian password dan hak akses pada suatu file
mengakibatkan hanya orang yang berhak saja yang bisa mengakses file tersebut,
sehingga lebih aman. Proses mendapatkan data dan informasi pada database dapat
dilakukan dengan mudah (Yuhefizard, 2008).
Sebuah sistem database terdiri dari empat komponen utama yaitu perangkat
keras, data, perangkat lunak dan pengguna. Perangkat keras yang dibutuhkan berupa
komputer beserta seluruh kelengkapannya. Data merupakan komponen yang akan
diolah sehingga bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan
keputusan. Perangkat lunak dalam hal ini Database Management System berfungsi
sebagai aplikasi untuk mengelola data. Pengguna adalah orang yang menggunakan
dan mengendalikan sistem tersebut (Yuhefizard, 2008).
2.6 Perancangan Database
Proses perancangan database adalah bagian dari proses pengembangan sistem
informasi. Metode yang biasa dipakai untuk mengembangkan sistem informasi adalah
mencakup kegiatan yang mengawali proyek, menganalisis kebutuhan data,
merancang sistem, dan memelihara sistem (Kadir, 2008). Tabel 2.1 memperlihatkan
sejumlah tahapan dalam SDLC menurut sejumlah versi.
Tabel 2.1 Berbagai tahapan dalam SDLC
Sumber Tahapan-tahapan dalam SDLC
Alter Inisiasi, pengembangan, implementasi, operasi dan pemeliharaan
Fabbri dan Schwab Studi kelayakan, rencana awal, analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem
Hoffer, George, dan Valacich
Identifikasi dan seleksi proyek, inisiasi dan perencanaan proyek, analisis, perancangan logis, perancangan fisik , implementasi dan pemeliharaan.
Mc Leod Perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi Turban, Mc Lean, dan
Wetherbe
Inisiasi proyek,analisis sistem dan studi kelayakan, analisis dan perancangan logis, akuisisi atau
pengembangan , implementasi, operasi, evaluasi pasca audit dan pemeliharaan
Zwass Studi kelayakan, analisis kebutuhan, perancangan logis, perancangan fisik, pengodean dan pengujian, konversi, dan kajian pasca implementasi
Sumber : Kadir, 2003
Langkah awal yang dilakukan dalam perancangan database adalah melakukan
pengumpulan kebutuhan akan informasi yang diperlukan dalam suatu organisasi atau
perusahaan dan kemudian menganalisisnya. Penggalian kebutuhan informasi ini
dilakukan dengan wawancara, mengamati sistem yang sedang berjalan dan
mempelajari dokumen-dokumen yang tersedia.
Setelah kebutuhan organisasi dikumpulkan dan dianalisis, langkah
perancangan konseptual segera bisa dilaksanakan. Pada tahap ini data yang
dibutuhkan organisasi atau perusahaan dikelompokkan menurut kriteria tertentu.
Kemudian antara satu grup data dengan grup data yang lain dilengkapi dengan
Perancangan logis merupakan suatu tahapan yang digunakan untuk
menentukan hasil perancangan konseptual ke dalam bentuk yang nantinya akan
diimplementasikan dalam database management system.
Langkah terakhir dalam perancangan database adalah perancangan fisik. Tipe
data atau domain untuk masing-masing kolom dalam setiap tabel harus disesuaikan
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Perancangan Sistem
Perancangan sistem pencatatan dan pelaporan persediaan di Bank Darah
RSUD dr. RM Djoelham menggunakan metode System Development Life Cycle
(metode daur hidup). Metode ini mencakup tahapan perencanaan, analisis,
perancangan, dan implementasi.
3.2 Tahap Perencanaan
Untuk mendukung perencanaan perancangan dilakukan wawancara dengan
petugas Bank Darah Rumah Sakit untuk mengetahui kebutuhan sistem dan apakah
sistem ini nantinya dapat digunakan. Dari hasil wawancara diketahui bahwa sistem
informasi berbasis komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam
pelayanan di bidang kesehatan. Komputer meringankan pekerjaan petugas tetapi tidak
mengurangi fungsi pelayanan terhadap pasien. Data persediaan darah dengan mudah
dapat diperoleh. Perancangan sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah
berbasis komputer ini membutuhkan seperangkat komputer dan perangkat lunak
3.3 Tahap Analisis
Tahapan analisis adalah suatu proses menganalisa fasilitas apa saja yang
dibutuhkan dalam perancangan suatu sistem yang diinginkan.
3.3.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan program
pencatatan persediaan darah di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.R.M.
Djoelham Binjai adalah :
a. Processor Intel pentium 2,8 MHz b. RAM 512 MB
c. Resolusi layar 1024 x 768 pixel
d. Kapasitas harddisk kosong sebesar 100 MB
3.3.2 Perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program pencatatan
persediaan darah di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr. R.M.Djoelham
Binjai adalah Microsoft Office Access.
3.3.3 Data
Data yang digunakan adalah sekumpulan data mengenai donor, pasien, darah
masuk, darah masuk, bentuk-bentuk laporan yang ada di Bank Darah Rumah Sakit
Umum Daerah dr.R.M.Djoelham Binjai bulan Januari sampai Agustus 2010.
3.3.4 Operasional
Untuk mengoperasikan program pencatatan dan pelaporan persediaan darah
oleh tujuh orang pegawai yang ada di bagian tersebut. Masing-masing pegawai sudah
terlatih mengoperasikan komputer.
3.4 Tahap Perancangan 3.4.1 Kerangka Rancangan
Gambar 3.1 Kerangka Rancangan Pengolahan
Data Darah Masuk
Darah Keluar
Form Identitas Donor Form Identitas Pasien Form Kantong Darah Form Darah Masuk
Form Darah Keluar
Form Hasil Pemeriksaan Report Penerimaan Darah per bulan
Report Penggunaan Darah per bulan
Report Penerimaan Darah
per semester
Report Penggunaan Darah
per semester
Report Penerimaan Darah
per tahun
Report Penggunaan
Bahan Habis Pakai
Formulir Pengeluaran Darah
3.4.2 Rancangan Input
Rancangan input pada pencatatan persediaan darah di Bank Darah RSUD dr.
R.M. Djoelham Binjai berupa identitas darah masuk dan identitas darah keluar,
dengan perancangan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Rancangan Input
3.4.3 Rancangan Database
Database merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Database pada pencatatan dan pelaporan persediaan darah di Bank
Darah RSUD dr. R.M. Djoelham Binjai terdiri dari beberapa tabel yang perlu dibuat
yaitu :
1. Darah Masuk
a. Tabel Donor
b. Tabel Darah Masuk
c. Tabel Status
2. Darah Keluar
a. Tabel Pasien
b. Tabel Darah Keluar
3. Tabel Identitas User
Darah keluar Input data
1. Darah Masuk
a. Tabel Donor
Tabel 3.1 Identitas Donor
No Field Name Data Type Description
1 ID_Donor auto number Nomor urut
2 Nama Depan Text Nama depan donor
3 Nama Belakang Text Nama belakang donor
4 Jenis Kelamin Text Jenis kelamin
5 Tempat Lahir Text Tempat lahir
6 Tanggal Lahir Date/Time Tanggal lahir
7 Pekerjaan Text Pekerjaan donor
8 Alamat Text Alamat
9 Gol Text Golongan darah
10 Rh Text Rhesus
12 Hb Text Haemoglobin
13 Kategori Text Kategori donor
14 ID_User Text ID pengguna
b. Tabel Darah Masuk
Tabel 3.2 Darah Masuk
No Field Name Data Type Description
c. Tabel Status
Tabel 3.3 Status
No Field Name Data Type Description
1 No auto number Nomor urut
2 Status Text Status
2. Darah Keluar
a. Tabel Pasien
Tabel 3.4Tabel Pasien
No Field Name Data Type Description
1 Id Pasien Text Nomor Register Pasien
2 Nama Depan Text Nama Depan Pasien
3 Nama Belakang Text Nama Belakang Pasien
4 Jenis Kelamin Text Jenis Kelamin
5 Tempat Lahir Text Tempat Lahir
6 Tanggal Lahir Date/Time Tanggal Lahir
6 Rh Text Rhesus
7 Gol Text Golongan Darah
8 Nama Dokter Text Nama Dokter
9 Ruangan Text Ruangan/Rumah Sakit
10 Bagian Text Bagian
11 Status Status Pasien
11 ID_User Text ID Pengguna
b. Tabel Darah Keluar
Tabel 3.5 Tabel Darah Keluar
No Field Name Data Type Description
3. Tabel Pengguna
Tabel 3.6 Pengguna
No Field Name Data Type Description
1 ID_User Text Id Petugas
2 Nama Text Nama Petugas
3 Password Text Password
3.4.4 Rancangan Output
Output berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data yang ada yang berguna bagi pemakainya. Rancangan output pada pencatatan persediaan darah
di Bank Darah RSUD dr.R.M.Djoelham Binjai adalah dalam bentuk tabel dan
formulir. Tabel terdiri dari tabel laporan per bulan, tabel laporan per semester, tabel
Gambar 3.3 Rancangan Output
a. Tabel laporan penerimaan darah.
Tabel laporan penerimaan darah terdiri dari baris dan kolom tanggal, jumlah
darah masuk (kantong) berdasarkan golongan darah baik yang berasal dari donor
sukarela , donor pengganti, maupun droping.
Form Identitas Pasien Form Kantong Darah Form Darah Masuk
Form Darah Keluar
Form Hasil Pemeriksaan Report Penerimaan Darah per bulan
Report Penggunaan Darah per
Report Penerimaan Darah
per semester
Report Penggunaan Darah
per semester
Report Penerimaan Darah
per tahun
Report Penggunaan
Bahan Habis Pakai
Formulir Pengeluaran Darah
Tabel Persediaan Darah
b. Tabel laporan penggunaan darah.
Tabel laporan penggunaan darah terdiri dari tanggal, bagian pelayanan,
jumlah permintaan (kantong), lama penyimpanan sebelum digunakan, jumlah pasien
perhari.
c. Formulir pengeluaran darah.
Formulir pengeluaran darah merupakan formulir yang disertakan ketika
pasien menerima darah dari Bank Darah Rumah Sakit. Formulir pengeluaran darah
berisi tanggal, nama pasien, nama dokter, bagian, alasan transfusi, jenis darah yang
dibutuhkan, nomor kantong yang diberikan, tanggal pengambilan darah, golongan
darah, rhesus, nama penerima darah.
d. Tabel laporan bahan habis pakai.
Bahan habis pakai adalah alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan
darah mulai dari pengambilan donor sampai dengan pemberian darah kepada pasien.
Alat-alat yang wajib dilaporkan adalah kantong darah, reagensia (bahan untuk
memeriksa penyakit infeksi menular lewat transfusi darah) HIV, Hepatitis B,
Hepatitis C, Sifilis.
e. Tabel laporan per bulan
Tabel laporan per bulan terdiri dari :
1. Tabel laporan penerimaan darah
2. Tabel laporan penggunaan darah
3. Tabel laporan pengeluaran darah
f. Tabel laporan per semester
Tabel laporan per semester terdiri dari :
1. Tabel laporan penerimaan darah
2. Tabel laporan penggunaan darah
3. Tabel laporan pengeluaran darah
4. Tabel laporan bahan habis pakai
g. Tabel laporan per tahun
1. Tabel laporan penerimaan darah
2. Tabel laporan penggunaan darah
3. Tabel laporan pengeluaran darah
4. Tabel laporan bahan habis pakai
3.5 Tahap Implementasi
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang
telah disusun agar dapat diwujudkan, dengan cara menginstall sistem supaya siap
dioperasikan. Rancangan yang telah disusun dibuat sesuai dengan prosedurnya
BAB IV
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.RM.DJOELHAM BINJAI
4.1 Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham
4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham
Rumah Sakit Umum Binjai didirikan pada tahun 1927 dan diresmikan pada
tahun 1937 yang dipimpin oleh dr.RM.Djoelham yang kemudian dalam
perkembangan dan perjalanannya sampai saat ini namanya ditebalkan sebagai nama
Rumah Sakit Umum dr.RM.Djoelham kota Binjai sesuai Peraturan Daerah
Kotamadya Binjai Nomor : 4 Tahun 1991 tanggal 18 Mei 1992.
Pada tahun 2000 Pemerintah Kota Binjai dengan persetujuan DPRD Kota
Binjai dalam rangka melaksanakan amanah Undang-Undang RI No.25 tahun 1999
serta Keputusan Presiden No.40 tahun 2000 secara bersama menetapkan perubahan
status RSU dr.RM.Djoelham Binjai menjadi status kelembagaan berbentuk Badan
Pengelola, hal ini mengacu juga pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No.22 tahun
1994. Selanjutnya tentang tugas pokok dan fungsi Badan Pengelola RSU
dr.RM.Djoelham Binjai ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah kota Binjai Nomor
8 tahun 2001.
Kemudian seiring perkembangan dan perubahan jaman, Rumah Sakit Umum
dr.RM.Djoelham Binjai ditetapkan menjadi naik kelas dari RSU Kelas D menjadi
RSU kelas C sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
303/MENKES/SK/IV/1987. Selanjutnya sesuai dengan penetapan Peraturan Daerah
Pemerintah Kota Binjai dan Surat Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor TU.07.01/III.3.2/407 tanggal 11
April 2008, tentang Perubahan status kelas RSUD dr.RM.Djoelham Binjai dari kelas
C menjadi RSUD kelas B sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : YM.01.10/III/3139/09 tanggal 13 Agustus 2009.
4.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 19 tahun 2007 tentang
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kota Binjai dan Peraturan Walikota
Binjai Nomor 188.342-6545 tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham yang telah diganti dengan Peraturan
Daerah Kota Binjai Nomor 5 tahun 2009 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan
Daerah Kota Binjai, memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan Pemerintah
Daerah dalam bidang upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya pencegahan, pengobatan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan pelayanan dan upaya rujukan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas RSUD
dr.RM.Djoelham Kota Binjai mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan rumah sakit.
b. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pelayanan rumah sakit.
c. Penyusunan rencana dan program,evaluasi, dan pelaporan di bidang
d. Pelayanan medis.
e. Pelayanan penunjang medis dan non medis.
f. Pelayanan asuhan keperawatan.
g. Pelayanan rujukan.
h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
i. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pengabdian masyarakat.
j. Pengelolaan keuangan akuntansi.
k. Pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan masyarakat, organisasi, dan
tata usaha serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.
Dalam melaksanakan tugasnya Bank darah memiliki tugas dan fungsi sebagai
pelayanan penunjang medis dan non medis.
4.1.3 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor : 19 tahun 2007 tentang
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kota Binjai bahwa Rumah Sakit
Umum Daerah dr.RM.Djoelham Kota Binjai dipimpin oleh seorang direktur (Eselon
II/b).
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya seorang direktur dibantu oleh :
a. Wakil Direktur Bidang Pelayanan.
b. Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum.
c. Kepala Bidang Rekam Medis.
d. Kepala Bidang Pelayanan Medik / Penunjang Medik.
f. Kepala Bidang Umum.
g. Kepala Bidang Kepegawaian.
h. Kepala Bidang Keuangan dan Program.
i. Ketua Komite Medik / Jabatan Fungsional Medis (SMF).
Berdasarkan struktur organisasi di RSUD dr.RM.Djoelham Binjai, Bank
Darah Rumah Sakit merupakan satu unit instalasi yang berada di bawah kepimpinan
bidang pelayanan medik / penunjang medik.
4.1.4 Sumber Daya Manusia
Jumlah sumber daya manusia pada Rumah Sakit Umum Daerah
dr.RM.Djoelham Kota Binjai per 31 Desember 2009 sebanyak 429 orang. Dari 429
orang tersebut yang bertugas di instalasi bank darah sebanyak 9 orang.
4.1.5 Visi dan Misi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Binjai adalah “
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Menuju Binjai Sejahtera dan
Indonesia Sehat 2010 “.
Untuk memenuhi visi tersebut RSUD dr.RM.Djoelham Binjai
menjabarkannya ke dalam misi pembangunan daerah Kota Binjai sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam rangka
2. Menyelenggarakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan
menjunjung tinggi etika, norma dan hokum sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Menyelenggarakan pengelolaan manajemen rumah sakit.
4. Menyelenggarakan pemanfaatan sumber daya rumah sakit untuk mendukung
upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
5. Menyelenggarakan upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit dalam
rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4.2 Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai
Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai diresmikan pada tanggal 1
Agustus 1994 oleh Walikota Binjai H.Abadi Barus. Bank Darah RSUD
dr.RM.Djoelham merupakan cabang dari Unit Transfusi Darah Palang Merah
Indonesia Cabang Medan berada di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
dr.RM.Djoelham Binjai.
Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham merupakan suatu unit instalasi yang
dipimpin oleh seorang kepala instalasi dan direktur rumah sakit sebagai penanggung
jawab kegiatan.
Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham melayani lebih kurang duapuluh rumah
sakit ataupun klinik di wilayah Kota Binjai, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli
Serdang. Bank Darah Rumah Sakit dr.RM.Djoelham memiliki delapan orang tenaga
Jenis pelayanan yang dilakukan di Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham
adalah pengambilan darah donor, pemeriksaan kesehatan dan darah donor,
penyimpanan darah dan pendistribusian darah kepada pasien yang membtuhkan.
Waktu pelayanan 24 jam. Pembagian jam kerja di bagi 4 shift yaitu pagi, sore, malam
dan libur.
Bank Darah Rumah Sakit menyediakan empat jenis darah dan komponen
darah yang terdiri dari Whole Blood, Packed Red Cells, Thrombocyt Cells dan Fresh
BAB V
HASIL PERANCANGAN SISTEM 5.1 Penjelasan Rancangan
Klik icon Bank Darah RSUD Binjai pada desktop, maka tampilan menu login
akan terbuka. Selanjutnya petugas mengisi form login yang terdiri dari nama
pengguna dan password, setelah itu klik login. Nama pengguna dan password harus
diisi dengan benar, jika tidak maka menu utama tidak akan ditampilkan. Berikut
adalah tampilan menu login dan menu utama:
Gambar 5.1.2 Form Login
Pada menu utama ada enam pilihan yaitu pasien, donor, laporan, darah,
pengguna dan keluar.
a. Menu Pasien
Menu pasien berisi form pasien yang berguna untuk mengisi data pasien baru.
Jika menu pasien di klik maka form pasien akan terbuka. Selanjutnya petugas mengisi
semua data yang ada pada form tersebut. Form pasien terdiri dari nomor register
pasien, nama depan, nama belakang, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir,
golongan darah, rhesus, nama dokter, ruangan, bagian dan status.
Untuk satu nomor register pasien hanya dimiliki oleh satu orang pasien saja
dan nomor ini langsung diisi oleh komputer setiap ada pasien baru. Hal ini
mempermudah petugas dalam pemberian nomor register pasien dan menghindari
terjadinya nomor register ganda. Setelah data diisi dengan benar maka klik tombol
simpan. Tombol tutup berguna untuk keluar dari form pasien.
b. Menu Donor
Menu donor berisi form donor yang berguna untuk mengisi data donor baru.
Jika menu donor di klik maka form donor akan terbuka. Selanjutnya petugas mengisi
semua data yang ada pada form tersebut. Form donor terdiri dari nomor register
donor, nama depan, nama belakang, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir,
pekerjaan, alamat rumah, golongan darah, rhesus, hb dan kategori.
Untuk satu nomor register donor hanya dimiliki oleh satu orang donor saja
dan nomor ini langsung diisi oleh komputer setiap ada donor baru. Hal ini
mempermudah petugas dalam pemberian nomor register donor dan menghindari
terjadinya nomor register ganda. Setelah data diisi dengan benar maka klik tombol
simpan. Tombol tutup berguna untuk keluar dari form donor.
c. Menu Darah
Menu darah terdiri dari lima sub menu yaitu :
i. Persediaan Darah
ii. Penerimaan
iii. Pengeluaran
iv. Pemeriksaan
v. Kembali Ke Menu Utama
Gambar 5.1.6 Sub Menu Darah
Dari form persediaan darah dapat diketahui persediaan darah di Bank Darah
secara keseluruhan maupun berdasarkan gologan. Untuk mengetahui persediaan
dengan golongan apa yang hendak dicari. Persediaan darah juga dapat dilihat secara
keseluruhan. Pada form ini juga muncul jumlah persediaan darah.
Gambar 5.1.7 Form Persediaan Darah
Form penerimaan darah berguna untuk mengisi data darah yang masuk. Form ini berisi nomor kantong, nama donor dan golongan darah. Petugas cukup mengisi
nomor kantong yang digunakan pendonor. Selanjutnya memilih nama donor.
Gambar 5.1.8 Form Penerimaan Darah
Form pengeluaran darah berisi data nama pasien, nama dokter, golongan darah pasien, rhesus, nomor kantong, jenis darah yang diberikan kepada pasien,
alasan transfusi dan hasil cross macthing. Ketika petugas mengisi nama pasien maka
nama dokter, golongan darah dan rhesus terisi dengan sendirinya, setelah itu nomor
kantong darah yang dapat digunakan pasien juga muncul dengan sendirinya. Petugas
dapat memilih nomor kantong mana yang diberikan kepada pasien. Pemilihan nomor
kantong dilakukan dengan cara mengklik nomor terpilih. Jika darah yang diberikan
lebih dari satu kantong maka tekan tombol ctrl pada keyboard lalu klik nomor
kantong mana yang akan dipilih. Setelah itu klik tombol proses, maka tombol cetak
printer akan mencetak formulir tersebut. Formulir inilah yang diberikan kepada pasien untuk menyertai darah yang diberikan kepadanya.
Gambar 5.1.9 Form Penggunaan Darah
Gambar 5.1.11 Formulir Pasien
Form pemeriksaan merupakan tempat mengisi hasil pemeriksaan darah terhadap penyakit infeksi menular lewat transfusi darah. Form ini terdiri dari nomor
kantong, golongan darah dan hasil pemeriksaan.
d. Menu Laporan
Gambar 5.1.13 Sub Menu Laporan
Menu laporan terdiri dari delapan sub menu.
i. Data Donor
ii. Data Pasien
iii. Penerimaan Darah
iv. Pengeluaran Darah
v. Bahan Habis Pakai
vi. Laporan Penerimaan Darah
vii. Laporan Pengeluaran Darah
Masing-masing sub menu dapat dibuka dengan mengklik sub menu mana
yag ingin dibuka. Setelah diklik akan muncul menu cetak. Menu ini
menanyakan data kapan yang ingin dicetak. Setelah menu tersebut kita isi
maka akan muncul print preview data yang dibutuhkan dan printer akan
mencetak data tersebut. Masing-masing laporan maupun data dapat dilihat
berdasarkan bulan, semester dan tahun. Semester terdiri dari dua bagian yaitu
semester satu dari bulan Januari sampai bulan Juni dan semester dua dari
bulan Juli sampai bulan Desember.
Gambar 5.1.15 Daftar Data Donor
Gambar 5.1.17 Daftar Penerimaan Darah
Gambar 5.1.19 Laporan Bahan Habis Pakai
Gambar 5.1.21 Laporan Penggunaan Darah
e. Pengguna
Menu pengguna berisi data para pengguna program ini. Hanya pengguna yang
ada datanya pada form ini yang dapat mengoperasikan program ini. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data.
f. Keluar
Menu keluar digunakan ketika petugas ingin menutup aplikasi. Ketika menu
keluar diklik akan muncul kotak pesan yang menanyakan keyakinan petugas
untuk menutup aplikasi. Klik “No” jika tidak ingin ditutup atau “Yes” jika
ingin menutup aplikasi.
5.2 PERANCANGAN INTERFACE
Program Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham terdiri dari
Menu Utama dan 6 menu program yaitu donor, pasien, darah, laporan, pengguna dan keluar,
dimana menu darah dan laporan memiliki sub menu lagi seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini.
MENU UTAMA
PASIEN DONOR DARAH PENGGUNA LAPORAN KELUAR
PERSEDIAAN
5.2.1 Flowchart Login
5.2.2 Flowchart Menu Utama
5.2.3 Flowchart Menu Darah
5.2.4 Menu Laporan
Ke Menu Utama Menu Utama
T
5.2.5 Flowchart Data Pasien
5.2.6 Flowchart Data Donor
5.2.7 Flowchart Persediaan Darah
Persediaan Darah
Tampilkan Data Darah
Edit ?
Simpan ke Tabel “TblDarah”
Y T
End
5.2.8 Flowchart Penerimaan Darah
Penerimaan Darah
Isikan Nomor Kantong, Nama
Donor
Simpan ?
Simpan ke Tabel “TblDarah”
End Nomor Kantong
Sudah Ada ? T
T
5.2.9 Flowchart Pemakaian Darah
5.2.10 Flowchart Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Darah
Pilih Nomor Kantong
Pemeriksaan HIV,Hbs Ag,HCV,Syphilis
Simpan Simpan ke tabel
“TblDarah”
End T
Y
BAB VI PEMBAHASAN
Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem pencatatan persediaan darah
berbasis komputer di Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai
1. Kemudahan input data donor
Input data donor menggunakan komputer lebih mudah dibandingkan dengan
cara manual karena pengisian jenis kelamin, pekerjaan, golongan darah,
rhesus dan kategori donor cukup dengan memilih kategori yang sudah
disediakan tanpa harus mengetiknya. Data seorang donor cukup sekali diisi
walaupun donor tersebut datang berulang kali di waktu yang berbeda.
2. Kemudahan melihat data donor yang dibutuhkan
Dengan menggunakan komputer petugas mudah menemukan data donor,
sehingga ketika donor tersebut sangat dibutuhkan mudah untuk dihubungi
karena data alamat dan nomor telepon tercantum dalam daftar identitas donor.
3. Kemudahan input data pasien
Input data pasien menggunakan komputer lebih mudah dibandingkan dengan
cara manual karena pengisian jenis kelamin, golongan darah, rhesus, bagian
dan kategori pasien cukup dengan memilih kategori yang sudah disediakan
tanpa harus mengetiknya. Data seorang pasien cukup sekali diisi walaupun
4. Keakuratan penulisan nomor kantong
Nomor kantong merupakan suatu data yang sangat penting dalam distribusi
darah. Dengan menggunakan komputer angka dapat ditulis dan dibaca dengan
mudah dan jelas.
5. Kemudahan pembuatan formulir pasien
Ketika seorang pasien menerima darah yang diberikan, kepadanya disertakan
formulir yang menyertai darah tersebut. Dengan menggunakan rancangan
program ini formulir tersebut tidak perlu lagi ditulis karena langsung dicetak
dengan sendirinya setelah form darah keluar diisi.
6. Kemudahan pembuatan laporan
Laporan dapat langsung dilihat maupun dicetak karena sudah terbentuk
dengan sendirinya hasil dari pengisian form.
7. Efektif waktu
Dengan adanya sistem ini maka waktu pengentrian data dapat lebih cepat.
Contohnya dalam mengisi identitas pasien maupun donor dapat diisi dengan
memilih pilihan saja tanpa harus diketik.
8. Keamanan data
Dari segi keamanan data , data yang tersimpan dapat lebih terjamin
keamanannya karena tersimpan di dalam komputer dan hanya pengguna
9. Keakuratan data
Dengan program ini data yang masuk lebih akurat, hanya ada satu nomor
kantong, ID pasien maupun ID donor. Jika diketik nomor yang sama, sistem
akan menolak.
10. Menghindari malpraktik
Dengan program ini menghindarkan petugas dalam perbuatan malpraktik
karena tidak ada formulir yang ditulis manual dengan tangan. Setiap darah
yang masuk dan keluar harus dicatat dulu di komputer baru formulir dapat
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan
1. Pendataan donor dan pasien dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
2. Terhindar dari nomor kantong ganda.
3. Memudahkan petugas dalam pencetakan formulir darah keluar yang
digunakan pasien.
4. Memudahkan dalam pembuatan laporan.
5. Menghemat waktu dan tenaga petugas bank darah.
6. Menghindari perbuatan malpraktik.
7.2 Saran
Kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM. Djoelham Binjai maupu n Unit
Transfusi Darah Cabang Medan agar :
1. mengaplikasikan sistem pencatatan persediaan darah berbasis komputer ini.
2. menyediakan satu unit komputer di ruang Bank Darah agar sistem pencatatan
persediaan darah berbasis komputer ini dapat di-instal kedalamnya.
3. menyediakan kertas continous form rangkap empat ukuran kwarto untuk
DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin,T, 2004. Merancang dan Membangun Aplikasi Database dengan Access 2003, Salemba Infotek, Jakarta.
Depkes RI, 2008a. Pelatihan Cash Program Petugas Teknis Transfusi Darah Bagi Petugas UTDRS Modul 1, Jakarta.
Depkes RI, 2008b. Pelatihan Cash Program Petugas Teknis Transfusi Darah Bagi Petugas UTDRS Modul 2, Jakarta.
Depkes RI, 2008c. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), Jakarta.
Depkes RI, 2008d. Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah, Jakarta.
Finoza, L, 2006. Aneka Surat Statuta, Laporan dan Proposal, Seri Korespondensi Indonesia 2, Diksi, Jakarta.
Kadir,A, 2008. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta : ANDI
Syaifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, EGC, Edisi ketiga, Jakarta.
Tarwoto, 2006. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Hematologi, EGC, Jakarta.
Waterbury, L, 2005. Buku Saku Hematologi, EGC, Edisi ketiga, Jakarta.
Witarto, 2008. Memahami Pencatatan Data. http://kuliahapsi.blogspot.com /2008_09_01_ archive.html. Diakses tanggal 16 Juni 2010
Yuhefizard, 2008. Database Management Menggunakan Microsoft Access 2003, PT Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.
Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham, 2009. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2009, Binjai.