SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
KARDIAN NIM : 1810011000065
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sangat penting dalam hal memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, Pembelajaran menggunakan media mempunyai peranan penting untukmengoptimalkan proses belajar mengajar, Upaya meningkatkan motivasi belajar dapat dicapai dengan menerapkan mediaaudio visual. Media ini dapat menumbuhkan motivasi karena disajikan dalambentuk yang menarik, sehingga siswa lebih bersemangat, tertarik, dan senangmenerima pelajaran.
Penelitian ini diawali oleh masalah yakni rendahnya motivasi belajar PAI siswa di SMK. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran peningkatan motivasi belajar PAI dengan menggunakan media pembelajaran media audio visual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pada tiap-tiap siklus peneliti ini di fokuskan untuk memperoleh data peningkatan motivasi belajar PAI siswa kelas X SMK Karya Ekopin, Cakung tahun ajaran 2013/2014 dengan menggunakan media pembelajaran media audio visual, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Teknik analisi data secara kuantitatif berdasarkan hasil analisi perhitungan rata-rata skor angket motivasi. Pada siklus I skor angket motivasi belajar siswa sebesar 45, 9% dan pada siklus II meningkat menjadi 75.5%. dapat dismpulkan terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, pemanfaatan media audio visual pada pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Alhamdulillah puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
Karena dengan inayah, rahmat dan karunia Allah SWT, penulis skripsi ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw
sebagai revolusioner dunia dan pembawa risalah serta kepada keluarga, dan para
sahabatnya, mudah-mudahan kita semua akan mendapatkan syafa`at `udzma di yaumil kiamat kelak Amin.
Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak sekali
mendapati kesulitan. Akan tetapi, dengan adanya bantuan dan partisipasi dari
berbagai pihak Alhamdulillah penulisan skripsi ini masih banyak sekali
kekurangan sehingga saran serta kritik dengan kerendahan hati penulis terima
dengan sehingga skripsi dapat lebih sempurna lagi.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada berbagai pihak dan instansi lainnya yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini antara lain kepada :
1. Hj. Nurlena Rifa’i, M.A. Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
3. Marhamah Saleh, Lc., M.A selaku Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
4. Siti Khadijah, M.A selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar
membimbing, memberikan saran, arahan, motivasi dan telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran di sela-sela kesibukannya.
5. Kepada Bapak Kepala Sekolah M.Firdaus,SE selaku Kepala Sekolah SMK
Karya Ekopin, Cakung, Jakarta Timur. Serta seluruh dewan guru, staf
karyawan dan siswa siswi kelas X Administrasi Perkantoran yang telah
berpartisipasi dan memberikan kontribusinya dalam memperoleh informasi,
mulainya skripsi ini sampai selesainya skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan jurusan PAI kelas C angkatan 2010 dan yang
tidak dapat penulis sebutkan. Yang telah menemani perjalanan dalam
menyelesaikan setiap mata kuliah, selalu memberikan motivasi, hingga
selesainya skripsi ini. Mudah-mudahan tali silaturahim selalu terjaga diantara
kita.
9. Teman-teman dari Fans Suporter Persija Jakarta yang selalu memberikan
semangat dan motivasinya.
Akhirnya penulis menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi siapa saja yang
membacanya untuk menambahkan ilmu pengetahuan. Amin ya Robbal `alamin.
Jakarta, 24 September 2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 2
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
F. Ruang Lingkup Pembahasan ... 4
BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran ... 5
1. Pengertian media... 5
2. Fungsi Media Pembelajaran ... 6
3. Uregensi Penggunaan Media ... 7
4. Prinsip – prinsip Motivasi... 13
C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ... . 14
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .... . 14
2. Tujuan Pendidikan Islam ... . 14
3. Fungsi Pendidikan Islam ... . 15
D. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 16
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18
B. Metode Desain dan Intervensi Tindakan ... 18
C. Subjek Penelitian ... 22
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitia ... 22
E. Tahap Intervensi Tindakan ... 22
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ... 26
G. Data dan Sumber Data ... 26
H. Instrumen Teknik Pengumpulan Data ... 27
I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ... 31
J. Teknik Analisis Data ... 31
K. Tindak Lanjut ... 31
BAB IV DESKRIPSI, ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah ... 32
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ... 34
C. Pemeriksaan Keabsahan Data ... 40
D. Interpretasi Hasil Analisis ... 40
E. Analisi Data ... 44
F. Pembahasan Temuan Penelitian ... 54
Tabel 2 : Kisi – Kisi Lembar Observasi Siswa ... . 28
Tabel 3 : Kisi- Kisi Lembar Observasi Guru ... . 28
Tabel 4 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran ... . 29
Tabel 5 : Kisi – Kisi Instrumen Variabel Media Audio Visual Video Pembelajaran ... . 30
Tabel 6 : Kisi-Kisi Instrumen variabel motivasi Belajar ... . 30
Tabel 7 : Kategori Motivasi... . 32
Tabel 8 : Data Skor Motivasi siswa siklus I ... . 45
Tabel 9 : Data Skor Motivasi Siswa Siklus II ... . 46
Tabel 10 : Presentase Skor Motivasi Belajar Siswa ... . 47
Tabel 11 : Hasil Observasi Siswa Siklus I ... . 48
Tabel 12 : Hasil Observasi Guru Siklus I... . 49
Tabel 13 : Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... . 50
Tabel 14 : Hasil Observasi siswa siklus II ... . 51
Tabel 15 : Hasil Belajar siswa dan Respon positif terhadap siswa ... . 52
Gambar 2 : Suasana pembelajaran siklus I ... 36
Gambar 3 : Suasana Pembelajaran siklus II ... 38
Gambar 4 : Suasana diskusi kelompok siklus I ... 39
1. Surat Permohonan Izin Observasi
2. Surat Permohonan Izin Penelitian
3. Surat Bimbingan Skripsi
4. Surat Izin Sekolah Melaksanakan Penelitian
5. RPP Siklus I
6. RPP Siklus II
7. Skor Angket Motivasi belajar siklus I
8. Skor Angket Motivasi belajar siklus II
9. Lembar Wawancara Guru
10.Lembar Soal Angket Motivasi
Motivasi belajar memegang peranan sangat penting dalam hal memberikan
gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga mempunyai motivasi
tinggi mempunyai tenaga yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Dimana menurut Hamzah B. Uno “motivasi merupakan dorongan yang terdapat
dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang
lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya”.1
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses
belajar mengajar yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa
baik berupa alat, orang maupun bahan ajar. Selain itu, media pembelajaran dapat
merangsang siswa agar lebih efektif. oleh karena itu, maka penggunaan media
pembelajaran dapat merangsang siswa untuk belajar.2
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan lagi merupakan
suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Karena dengan adanya media, akan
lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan
pembelajaran. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting dalam
proses belajar mengajar.
Selain itu media juga merupakan sarana yang membantu proses
pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan
penglihatan. Dengan adanya media dapat mempercepat proses pembelajaran
karena dapat mempercepat pemahaman siswa.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan yang
sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam
ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Agar pendidikan tidak tertinggal
perlu adanya penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan dengan
1
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara), Cet. VII, h3.
2 Basyarudin Usman, Media Pembelajaran
faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media
pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh guru, sehingga mereka
dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik berdaya guna
dan berhasil.
Agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien, dalam proses belajar
mengajar, guru harus memiliki suatu strategi. Salah satu langkah untuk memiliki
strastegi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya
disebut dengan metode mengajar.
Dalam hal ini media pembelajaran sangat berfungsi sebagai alat penunjang
proses pembelajaran dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa
atau anak didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian maka
media pembelajaran sangat berperan dalam memberikan motivasi yang positif
dalam merangsang minat, intelegensi siswa agar lebih kreatif, efektif, dan
bersemangat dalam proses belajar mengajar sehingga secara langsung dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Upaya guru dalam proses belajar mengajar juga berpengaruh terhadap
motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya untuk mengajar menjadikan siswa
lebih bergairah dalam belajar. Guru yang bersungguh-sungguh menyampaikan
materi menjadikan tingginya motivasi siswa dalam belajar dan tentunya
berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Pembelajaran PAI di SMK masih berkurang. mengingat Pentingnya media
yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan, serta
begitu berartinya peran media dalam pembelajaran, maka penulis mencoba untuk
meneliti “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Melalui Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin”.
B. Identifikasi Masalah
1. Masih rendahnya motivasi belajar PAI Siswa di SMK
2. Masih kurangnya wawasan guru PAI tentang media Audio Visual
C. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diungkapankan dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana Implementasi Pembelajaran PAI dengan Menggunakan Media
Audia Visual dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa kelas X SMK
Karya Ekopin Cakung, Jakarta Timur.
2. Apakah Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual dalam meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa kelas X SMK Karya Ekopin Cakung, Jakarta Timur.
D.Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana
Penggunaan Media Audio Visual dalam meningkatkan Motivasi Belajar dan
Efektivitas Penggunaan Media Audia Visual dan Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa kelas X SMK Karya Ekopin Cakung, Jakarta Timur.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Siswa
Dengan penerapan penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan
metode Audio Visual, Siswa diharapkan akan lebih mudah dalam memahami
materi yang diajarkan, Sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih mudah
dan bermakna dan tidak membosankan.
2. Guru
Dapat memeberikan masukan bagi Guru PAI dalam memilih media
pembelajaran, Audio Visual Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran PAI.
3. Sekolah
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan agar fasilitas yang
menunjang proses pembelajaran dapat diperhatikan demi kelangsungan kegiatan
proses belajar mengajar demi pengembangan pembelajaran dan peningkatan
F. Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup penelitian, antara lain:
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran dengan
menggunakan metode Audio Visual dalam meningkatkan motivasi siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan
Karya Ekopin, Cakung, Jakarta Timur.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Karya
1. Pengertian Media
Kata media Berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara Harfiahnya
bararti „tengah‟, pengantar, atau perantara. Dalam bahasa Arab media disebut „wasail‟ bentuk jama‟ dari „wasilah‟ yakni sinonim al-wasth yang artinnya juga
tengah. Kata „tengah‟ itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka di sebut
juga sebagai perantara (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut.3
Sedangkan menurut Association for Education and Communication
Technology (AECT), di Amerika seperti yang di kutip oleh Yudi Munadi
memberi pengertian, yakni “media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.4“Sedangkan menurut Education Association (NEA) seperti yang dikutip oleh Arief S. Sadiman
mendefinisikan “media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya”.5
Pengertian media secara lebih luas dapat diartikan manusia, benda atau
peristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Dari pengertian di atas secara umum dapat dikatakan bahwa subtansi
darimedia pembelajaran adalah:
1) bentuk saluran yang digunakan menyalurkan pesan, informasi atau bahan
pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar.
2) berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat
merangsang pembelajar untuk belajar
3) bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
pembelajar untuk belajar.
3
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 6. 4Ibid.,
h.8. 5
4) bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk
belajar, baik cetak maupun audio dan audio visual.6
Secara umum setidaknya terdapat dua alasan penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yakni alasan manfaat dan keadaan
psikologis siswa.7 Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
dalam pengajaran sehingga diharapkan hasil belajar yang dicapai juga akan lebih
baik.
2.Fungsi Media Pembelajaran
Ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar
mengajarmenurut Nana Sudjana yaitu:
1) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2) Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi
mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh
seorang guru.
3) Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan
pelajaran.
4) Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan
untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian
peserta didik.
5) Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat
membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh guru.
6) Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar
mengajar.8
Menurut Kemp dan Dayton dalam Azhar Arsyad ada tiga fungsi utama
media pembelajaran adalah untuk:
1) Memotivasi minat atau tindakan.
3) Memberi instruksi.9
3. Uregensi Penggunaan Media
Pada hakikatnya belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan
belajar mengajar dikelas merupakan suatu komunikasi tersendiri di mana guru
dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Salah satu usaha untuk mengatasi hal ini adalah penggunaan media secara
terintegrasi dalam proses belajar mengajar, Karena fungsi media dalam kegiatan
tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga
untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
Dalam Suatu Proses Belajar Mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas
dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan
konteks pembelajaran, termasuk karakteristik siswa.10
3. Fungsi Media Pembelajaran
Ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar
mengajajar menurut Nana Sudjana yaitu:
1) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2) Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi
mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh
seorang guru.
3) Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan
pelajaran.
4) Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan
9
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 20-21
untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian
peserta didik.
5) Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat
membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh guru.
6) Pengamatan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar
mengajar.11
Menurut Kemp dan Dayton dalam Azhar Arsyad ada tiga fungsi utama
media pembelajaran adalah untuk :
1. Motivasi minat atau tindakan
2. Menyajikan informasi
3. Memberi instruksi12
4. Media Audio Visual.
Istilah audio-visual bermakna sejumlah peralatan yang dipakai guru dalam
menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera
pandang dan indra dengar. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual
adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkrit. tidak
hanya didasarkan atas kata-kata belaka pengajaran audio-visual bukan metode
mengajar. materi audio-visual hanya dapat berarti bila dipergunakan sebagai
bagian dari proses pengajaran.13
Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video merupakan
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media
video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya
unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran
melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan
belajar melalui bentuk visualisasi.
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media
11
Sudjana,Nana & Ahmad Rivai,2002, Media Pengajaran,Cet ke 2(Bandung:Sinar Baru Algesindo), h.58
12
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 20-21
13
yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara
terintegrasikan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia
linier dan multimedia interaktif.14
Fungsi, Manfaatdan tujuan Penggunaan Media Audio-Visual
a. Fungsi Penggunaan Audio - Visual
Beberapa fungsi media pengajaran, diantaranya ialah:
1) Fungsi edukatif, artinya dengan media pendidikan pengaruh - pengaruh
bersifat mendidik dapat dilancarkan secara efektif.
2) Fungsi ekonomis, artinya melalui media pendidikan siswa memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas pergaulan antar siswa
maupun masyarakat sekitar.
3) Fungsi politis, artinya dapat dipakai “penguasaan pendidikan” untuk menyatukan pandangan pengajaran, sehingga antara pusat, daerah sampai
ditingkat-tingkat lembaga pendidikan tidak terdapat perbedaan atau
penyimpangan yang berarti dalam pelaksanaan pengajaran
4) Fungsi seni budaya, artinya melalui media pengajaran siswa dapat
menangkap dan mengenal bermacam-macam hasil seni budaya manusia.15
B.Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Muhaimin, motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. ada tidaknya
motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya.
Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan: (a) bersungguh-sungguh,
menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu yang kuat untuk
ikut serta dalam kegiatan belajar, (b) berusaha keras dan memberikan waktu
yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut, dan (c) terus bekerja sampai
14
Ariani, Niken dan Dany Haryanto, 2010, Pembelajaran Multimedia di Sekolah, Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif, (Jakarta: PT Prestasi Nusantara), h.11
15
tugastugas tersebut terselesaikan.16
Pengertian motivasi menurut Hamzah B Uno adalah kekuatan baik dalam
diri maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan sebelumnya.17 Menurut Mc. Donad, motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muncunya
“feeling” dan didahulii dengan tanggapan terhadap tujuan.18 Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting.
1. Bahwa Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa
perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada
organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun
energi itu muncul dari dalam diri manusia ), penampakkannya akan menyangkut
kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan
emosi yang dapat menetukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi munculnya karena
terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan
ini akan menyangkut soal kebutuhan.19
Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi ini
sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebapkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak
16
atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan
atau keinginan.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
usaha-usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk
meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat
dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri
seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
yang memeberikan arah kegiatan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang di
khendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.20
Menurut Kalb, motivasi yang ada pada diri setiap siswa itu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas
hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan.
2) Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari pada tujuan yang terlalu
mudah dicapai atau terlalu besar resikonya
3) Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan
segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.
4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik.
6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan
lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang
prestasi, suatu ukuran keberhasilan.21
Menurut Djaali individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas
b. hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan.
20Ibid.,
h.75. 21
c. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu
mudah di capai atau terlalu besar risikonya.
d. Mencari situasi atau pekerjaan di mana ia memperoleh umpan balik dengan
segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.
e. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
f. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang
lebih baik.
g. Tidak terpengaruh untuk sekadar mendapatkan uang, status, atau
keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan
lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.22
2. Macam – Macam Motivasi a. Motivasi intrinsik
Yang timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapat
keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan
sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.
Tak seorangpun dan tak satu bendapun yang mempengaruhi kita, jika kita
tak mengijinkan dan kita sendirilah yang bertanggung jawab atas kehidupan kita
sekarang. Sebuah awal yang keliru hingga saat ini kita masih menuntut orang
lain memotivasi kita. Tak seorang bertanggung jawab ats timbul tenggelamnya
motivsi dalam diri kita, Melainkan diri kita sendiri. Ceramah para motivator
yang berapi api , program pelatihan yang menggairahkan, pernyataan visi yang
penuh kalimat indah. Semua itu adalah usaha untuk mengetuk pintu hati kita.
b. Motivasi ekstrinsik
Yang timbul akibat adanya pengaruh dariluar individu. Sperti hadiah, pujian,
ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian
orang mau melakukan sesuatu.23
3. Teknik Motivasi
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut:24
a. Pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan seperti “ bagus sekali”,
“hebat”, “pintar” merupakan cara yang paling mudah untuk meningkatkan
motif belajar siswa. Selain itu pernyataan verbal mengandung makna
interaksi langsung antara siswa dan guru sehingga merupakan suatu
persetujuan atau pengakuan social.
b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.Pengetahuan
siswa atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan merupakan cara untuk
meningkatkan motif belajar siswa.
c. Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan dari
konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran sehingga siswa
berusaha keras untuk memecahkannya.
d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa.
e. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.
f. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya.
g. Memberikankesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemampuannya di depan umum.
h. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam
kegiatan belajar.
i. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat.
j. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
k. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.
l. Membuat suasana persaingan sehat diantara para siswa.
4. Prinsip-prinsip motivasi
Adapun prinsip-prinsip dalam motivasi antara lain:25
a. Pujian lebih efektif daripada hukuman.
b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu
24
Hamzah B.Uno, op. cit., hal. 5 25
mendapatkan kepuasan.
c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi
yang berasal dari luar.
d. Tingkah laku yang sesuai dengan keinginan perlu dilakukan penguatan
(reinforcement)
e. Motivasi mudah menjalar ke orang lain.
f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi
belajar.
g. Tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih
besar untuk melaksanakannya dari pada tugas yang dipaksakan dari luar.
h. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif
untuk merangsang minat belajar.
i. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk
memelihara minat siswa.
j. Minat khusus yang dimiliki siswa bermanfaat dalam belajar dan
pembelajaran.
k. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi
siswa lamban ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolong pandai,
karena adanya perbedaan tingkan pengetahuan
l. Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu siswa
belajar lebih baik.
m. Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar dan
mengganggu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan terarah pada
hal lain.
n. Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi
pada siswa, bahkan dapat mengakibatkan demoralisasi dalam belajar.
o. Masing masing siswa mempuyai kadar emosi yang berbeda satu dengan
yang lainnya.
p. Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar
dibandingkan dengan paksaan orang dewasa.
C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan anak didik (santri). Dalam
definisi ini terkandung makna bahwa dalam pembelajaran tersebut ada kegiatan
memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode atau strategi yang optimal
untuk mengapai hasil pembelajaran yang diinginkan dalam kondisi tertentu26
Pengertian pendidikan agama tidak dapat dipisahkan dengan pengertian
pendidikan pada umumnya, sebab pendidikan agama merupakan bagian integral
dari pendidikan secara umum. Pendidikan islam adalah pendidikan yang seluruh
komponen atau aspeknya didasarkan pada ajaran islam, Visi, misi, tujuan, proses
belajar mengajar, pendidik, peserta didik, hubungan pendidikan dan peserta
didik, kurikulum, bahan ajar, sarana prasarana, pengelolaan, lingkungan dan
aspek atau komponen pendidikan lainnya didasarkan pada ajaran islam.27
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, dan menghayati hingga
mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan hadist, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. dibarengi
tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam masyarakat hingga
terwujudnya kesatuan dan persaudaraan bangsa.
Jadi pengertian pembelajaran pendidikan Agama Islam adalah upaya
membelajarkan siswa secara sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, dan menghayati hingga mengimani, bertaqwa
dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber
utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman untuk mencapai hasil yang
26
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, ( Jakarta: Pustaka Pelajar,2003), h.82
27
diinginkan berdasarkan kondisi pembelajaran yang ada.
2. Tujuan Pendidikan Islam
Muhammad Fadhil al Jamali merumuskan tujuan pendidikan islam dengan
empat macam, yaitu:
a. Mengenalkan manusia akan perannya di antara sesama mahluk dan tanggung
jawabnya dalam hidup ini.
b. Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam
tata hidup bermasyarakat.
c. Mengennalkan manusia akan alam an mengajak mereka untuk mengetahui
hikmah diciptakannya serta memberi kemungkinan kepada mereka untuk
mengambil manfaat darinya.
d. Mengenalkan manusia akan penciptaan alam (Allah) dan menyuruhnya
beribadah kepadanya.28
3. Fungsi Pendidikan Islam
a. Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenal jati diri manusia,
alam sekitarnya dan mengenai kebesaran ilahi, sehingga tumbuh kemampuan
membaca (analisis) fenomena alam dan kehidupan serta memahami
hukum-hukum yang terkandung didalamnya. Dengan himbauan ini akan
menumbuhkan kreativitas sebagai implementasi identifikasi diri pada Tuhan
"pencipta".
b. Membebaskan manusia dari segala analisis yang dapat merendahkan
martabat manusia (fitrah manusia), baik yang datang dari dalam dirinya
sendiri maupun dari luar.
c. Mengembalikan ilmu pengetahuan untuk menopang dan memajukan
kehidupan baik individu maupun sosial.
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang Peningkatan motivasi belajar
dengan menggunakan mediaaudio visual video pembelajaran PAI, terlebih
28
dahulu peneliti melakukan kajian terhadapa penelitian yang relevan yaitu:
1. Nurbayati. Pada tahun 2009 dengan efektifitas penggunaan audio visual
sebagai media pemebelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Azhar 12
cikarang-Bekasi. Penelitian tersebut difokuskan pada masalah penggunan media
audio visual video pembelajaran, adapun hasilnya adalah dapat mempermudah
pelajaran, menarik perhatian dan membangkitkan motivasi belajar siswa.
2. Fitri Ningtiyas. Pada tahun 2011dengan efektifitas penggunaan media
audio visual video pembelajaran di SMP Bina Sejahtera Depok. Penelitian
tersebut difokuskan pada manfaat media audio visual video pembelajaran dapat
A. Tempan dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Karya Ekopin Cakung, Jakarta Timur,
semester genap tahun ajaran 2013/2014. Peneliti memilih sekolah tersebut
menjadi lokasi penelitian dikarenakan secara geografis lokasi sekolah strategis,
artinya dekat dengan lokasi kediaman peneliti dan juga mengenal baik Kepala
Yayasan dan Kepala Sekolah.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian
sekolah tersebut mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Karya Ekopin Cakung semester genap tahun
ajaran 2013/2014 di kelas X Administrasi Perkantoran. Pada tanggal 26April
sampai dengan 16 Mei2014.
B. Metode Desain dan Intervensi Tindakan
1. Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, lebih tepatnya adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran.
Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas,
kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Langkah –langkah PTK
Menurut Kemmis dan McTaggart mengatakan bahwa penelitian tindakan
adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan (observasi), dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan
siklus spiral berikutnya.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah mungkin peneliti telah
mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman)
sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah
memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya
dengan kegiatan refleksi. Kebanyakan penelitian tindakan kelas mulai dari fase
refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam
merumuskan masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut akan coba diuraikan satu persatu.
Langkah Pertama : Refleksi AWAL
Refleksi awal merupakan kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk
mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema
penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk
mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi
awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan
menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat
ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak
calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah
yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan,
selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.
Langkah Kedua : Penyusunan Perencanaan
Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan
sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa
perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi
nyata yang ada.
Langkah Ketiga : Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman
pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya
selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang
diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
Langkah Keempat : Observasi (Pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan
pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan
terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan
melalui teknik observasi.
Langkah Kelima : Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,
interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.
Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan
hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu
dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil
penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat
ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang
sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang
Pada hakekatnya langkah-langkah PTK model Kemmis dan Taggart berupa
siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
pelaksanaan (tindakan), pengamatan (observasi), dan refleksi yang dipandang
sebagai satu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari
permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan. Pada umumnya terjadi lebih dari satu pada
umumnya berdasarkan model PTK Kemmis dan McTaggart ini.
(suhadinet)siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di
sekolah saat ini.29
Gambar 1 : Bagian Siklus Dalam PTK
Dalam penelitian tindakan kelas keempat tahapan tersebut merupakan unsur
untuk membentuk sebuah siklus. Apabila dalam refleksi/evaluasi belum
mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan maka siklus akan berulang
sampai terjadi perubahan yang diharapkan.
Penelitian ini menggunakan perencanaan sebanyak dua siklus dengan dua
kali pertemuan tiap siklusnya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan
29
http://smp2sampang.wordpress.com/kelembagaan/langkah-langkah-ptk-menurut-kemmis-dan-mctaggart/
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi Siklus II
adalah dengan membandingkan hasil refleksi dari siklus pertama dengan siklus
kedua.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X semester genapl di
SMK Karya Ekopin, Pulogebang, Jakarta Timur. Jumlah subjek pada penelitian
ini adalah 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Pada penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan 1 orang guru mata pelajaran
PAI yang bertindak sebagai observer guna mengamati seluruh proses belajar
mengajar yang berlangsung.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai peneliti sekaligus guru
mata pelajaran PAI yang berperan langsung pada kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pemanfaatan media audio visual video pembelajaran di kelas X
semester genap di SMK Karya Ekopin, Cakung, Jakarta Timur.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa siklus, yang tergantung
pada tingkat penyelesaian masalah. Berikut adalah gambaran tentang langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini:
1. Persiapan Pra Penelitian, yaitu:
a. Orientasi lapangan melalui wawancara terhadap guru mata pelajaran PAI
yang mengajar di kelas X tahun ajaran 2013/2014 untuk menjaring
permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah sebelum
penelitian tindakan kelas ini dilakukan.
b. Menganalisis hasil wawancara dengan menentukan fokus permasalahan
yang akan diteliti.
c. Mendiskusikan rancangan penelitian berdasarkan fokus permasalahan
yang akan diteliti dengan pembimbing, ahli dan rekan sejawat.
2. Siklus I, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:
a. Tahapan Perencanaan Tindakan (Planning)
1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
2) Merancang strategi dan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan
melalui pemanfaatan media audio visual video pembelajaran.
3) Menemukan indikator-indikator ketercapaian keberhasilan dalam
pembelajaran.
4) Mendiskusikam RPP dengan guru kolaborator.
5) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data untuk
mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa, dan tanggapan terhadap
kegiatan pembelajaran.
6) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang akan diamati sebagai
pedoman lembar observasi.
7) Mempersiapkan alat atau media pembelajaran serta sumber-sumber
belajar yang dibutuhkan seperti lap top, LCD, dan Kaset VCD.
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang akan
diberikan kepada peserta didik.
2) Guru melaksanakan angket motivasi siswa pada awal pembelajaran
3) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan
kontekstual dengan memanfatkan media audio visual video
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a) Kegiatan menyimak video pembelajaran
1. Guru mengadakan pembagian kelompok kecil. Guru membagi siswa
kedalam 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari ± 6-7 siswa yang
telah ditentukan sebelumnya.
2. Guru membimbing siswa dengan memberikan arahan.
4. Siswa melakukan pengamatan atau menyimak video pembelajaran
yang disajikan.
5. Siswa mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk diskusi
kelompok.
6. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada hand out dan
memberikan kesimpulan.
7. Observer melaksanakan tugasnya yaitu melakukan observasi
berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi.
c. Pengamatan (Observasi)
1) Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi mengenai aktivitas
motivasi belajar siswa yang dapat terlihat secara langsung selama diskusi
dan menyimak video pembelajaran sesuai dengan lembar observasi.
2) Melakukan diskusi antara peneliti dan observer tentang kegiatan
pembelajaran yang sudah berlangsung.
d. Refleksi Siklus I
1) Melakukan evaluasi tindakan dengan menganalisis seluruh data pada siklus
I melalui instrumen tes soal pilihan ganda, lembar observasi, instrumen
skala motivasi belajar.
2) Merefleksikan kekurangan pada siklus I, dengan menentukan kendala-
kendala berdasarkan temuan di kelas dan merencanakan tindakan
selanjutnnya berdasarkan hasil analisis reflektif yang dilakukan secara
kolaboratif.
Berdasarkan refleksi siklus I maka peneliti akan mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
3. Siklus II, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:
a. Tahapan Perencanaan Tindakan (Planning)
1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
2) Merancang strategi dan skenario pembelajaran yang akan
3) Menemukan indikator-indikator ketercapaian keberhasilan dalam
pembelajaran.
4) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
5) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data untuk
mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa, dan tanggapan terhadap
kegiatan pembelajaran.
6) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang akan diamati sebagai
pedoman lembar observasi.
7) Menyusun hand out untuk mendukung penerapan media audio visual video
pembelajaran.
8) Mempersiapkan alat atau media pembelajaran serta sumber-sumber belajar
yang dibutuhkan seperti lap top, LCD, dan Kaset VCD.
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang akan
diberikan kepada peserta didik.
2) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual
dengan memanfatkan media audio visual video pembelajaran. Kegiatan
yang dilakukan meliputi:
a) Kegiatan menyimak video pembelajaran
1. Guru mengadakan pembagian kelompok kecil. Guru membagi siswa
kedalam 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari ± 6-7 siswa yang telah
ditentukan sebelumnya.
2. Guru membimbing siswa dengan memberikan arahan.
3. Guru mulai untuk memutarkan video pembelajaran.
4. Siswa melakukan pengamatan atau menyimak video pembelajaran yang
disajikan.
5. Siswa mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk diskusi
kelompok.
6. Guru memberikan games untuk menjaring pemahaman siswa.
memberikan kesimpulan.
8. Observer melaksanakan tugasnya yaitu melakukan observasi berdasarkan
aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi.
9. Guru memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi
belajar siswa pada akhir siklus II.
c. Pengamatan (Observasi)
1) Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi mengenai aktivitas
motivasi belajar siswa yang dapat terlihat secara langsung selama diskusi
dan menyimak video pembelajaran sesuai dengan lembar observasi.
2) Melakukan diskusi antara peneliti dan observer tentang kegiatan
pembelajaran yang sudah berlangsung.
d. Refleksi Siklus II
1) Melakukan evaluasi tindakan dengan menganalisis seluruh data pada siklus
II melalui instrumen tes soal pilihan ganda, lembar observasi, instrumen
skala motivasi belajar, dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran.
2) Merefleksikan kekurangan pada siklus II, dengan menentukan
kendala-kendala berdasarkan temuan di kelas dan merencanakan tindakan
selanjutnnya berdasarkan hasil analisis reflektif yang dilakukan secara
kolaboratif.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Proses pembelajaran melalui pemanfaatan media audio visual video
pembelajaran ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi beberapa indikator,
yaitu:
1. Peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap siklus, bedasarkan hasil
skor instrumen skala motivasi belajar sesudah intervensi tindakan dilakukan.
G. Data dan Sumber Data
pemanfaatan media audio visual video pembelajaran pada bidang studi
Pendidikan Agama Islam berupa angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan
positif dan negatif sesuai dengan indikator. Angket tersebut dijawab oleh
masing- masing siswa kelas X semester genap tahun ajaran 2013/2014.
H. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi non tes yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak
langsung kepada peserta didik ataupun guru.
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Pedoman wawancara
kepada guru menitikberatkan pada tanggapan dan kesulitan guru dalam
mengajarkan PAI. Sedangkan pada wawancara pada siswa bertujuan untuk
mengetahui pandangan siswa terhadap pelajaran PAI dan kesulitan dalam
mempelajari PAI. Berikut kisi-kisi penulisan pedoman wawancara. Adapaun
produk setiap instrumen penelitian terlampir.
pembelajaran sejarah siswa dalam
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi
yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemunculan motivasi belajar
siswa baik pada siklus I maupun siklus II.
Tabel 2
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
No. Dimensi Indikator Nomor
Butir
1. Minat
a. Memberikan respon positif terhadap pembelajaran.
b. Memperhatikan penjelasan guru.
c. Berperan Aktif dalam disukusi Kelompok.
1. Apresepsi b. Mengaitkaan materi pelajaran sekarang
b. Memberikan kesempatan siswa utuk bertanya.
c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjawab.
Kisi-kisi lembar observasi proses pembelajaran
No. Dimensi Indikator Nomor
a. Siswa memperhatikan video
pembelajaran yang disimak.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui respon
siswa terhadap penerapan media audio visual video pembelajaran dengan
menggunakan skala likert yang memiliki 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju
(SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup. Peneliti menggunakan kuesioner pada
Untuk mengumpulkan data motivasi belajar siswa dengan cara memberikan
angket kepada siswa pada akhir setiap II. Peneliti juga menjaring motivasi
belajar siswa yang dapat diamati secara langsung dalam bentuk aktivitas siswa
selama berdiskusi dan kegiatan menyimak video pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi.
Tabel 5
Kisi-kisi penulisan kuesioner
Kisi-kisi instrumen variabel Media Audio visual video pembelajaran
Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah
Positif (+) Negatif (-)
Kisi-kisi instrumen variabel Motivasi Belajar
Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah
pelajaran.
b. Partisipasi siswa. 19, 20 18 3
I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi
Sebelum instrumen pengumpulan data tersebut dijadikan sebagai instrumen
penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang berada
diluar subjek yang sudah ditetapkan. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk
memenuhi syarat validitas dan reliabilitas instrumen.
1) Uji validitas lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemunculan motivasi belajar
siswa. Lembar observasi tersebut dipegang oleh observer yang digunakan pada
saat diskusi kelompok dan kegiatan menyimak video pembelajaran.
J. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara
deskriptif dari data kuantitatif, baik untuk data tes objektif dalam rangka
mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dan peningkatan hasil belajar
siswa.
Untuk menganalisis peningkatan motivasi siswa setelah pembelajaran yang
diperoleh dari data kuesioner, baik pada siklus I maupun siklus-siklus
berikutnya, dapat diperoleh dengan membuat tabel distribusi frekuensi dari total
jawaban setiap pernyataan pada lembar kuesioner dengan menggunakan lima
kombinasi pilihan jawaban. Pernyataan - pernyataan yang diajukan baik
pernyataan positif maupun pernyataan negatif dinilai oleh subjek dengan pilihan
jawaban; Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS).
Untuk mengetahui presentase untuk masing-masing kategori yang telah
diperoleh digunakan rumus berikut:
P = %
Keterangan
F= Frekuensi
N= Number of Cases
Data skor peningkatan motivasi yang dijaring melalui angket beserta
masing-masing siswa pada siklus II berdasarkan interprestase penyusunan skala motivasi
yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7 Kategori Motivasi Kategori Skor
Sangat Tinggi 75%-100%
Tinggi 50%-74,9%
Sedang 25%-49,9%
Rendah 0-24,9%
K. Tindak Lanjut
Setelah melalui serangkaian tindakan pada siklus I, jika hasil yang diharapkan
kurang dari kriteria yang ditetapkan, maka penelitian ini ditindak lanjuti dengan
1.Sejarah Berdirinya SMK Karya Ekopin
SMK Karya Ekopin Jakarta diresmikan pada tanggal 16 Juli 1998, oleh
Bapak DR.Ibnu Sutowo beserta Yayasan Bapak H.Rachmat Effendi.BA. Oleh
karena itu, sekolah ini menetapkan hari jadinya pada setiap tanggal 16 Juli. Pada
mulanya, SMK Karya Ekopin Jakarta bernama SMK Ekopin, kemudian pada
1999 diubah menjadi SMK Karya Ekopin Jakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan
Raya Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur. Luas area SMK Karya Ekopin adalah
1500 meter persegi. Gedung SMK Karya Ekopin dibangun dalam 3 tahap. Tahap
I tahun 1985, tahap kedua 1998, tahap ketiga tahun 2002 dan Pada Tahun 2008
SMK Karya Ekopin membangun gedung B dengan luas 500 meter persegi
berlantai 4. Hingga saat ini tahun pelajaran 2013-2014, jumlah rombongan
belajar : kelas X, 1 kelas; Kelas II, 2 kelas dan kelas III, 1 kelas. Fasilitas
pendukung yang dimiliki SMK Karya Ekopin saat ini adalah ruang laboratorium
IPA, Laboratorium Bahasa, Labaratorium Komputer, Perpustakaan, Studio
Musik, Masjid, Lapangan basket, voli, bulutangkis, kantin & koperasi serta
lingkungan belajar yang asri dan nyaman, jauh dari kebisingan jalan raya.
Hingga saat ini, SMK Karya Ekopin Jakarta telah mengalami 4 kali pegantian
Kepala Sekolah, yaitu :
1. Sri Murtati (1998-1999)
2. Drs. Heri Kusnadi(1999-2000)
3. Firman Ubaidillah.SE (2000-2011)
4. M.Firdaus.SE (2011-Sekarang)
2. Visi, Misi Dan Tujuan Sekolah a. Visi
Menghasilkan Lulusan SMK yang Beriman, Berakhlak Mulia, serta siap
Indikator :
1. Patuh dan taat menjalankan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan
2. Handal dalam meningkatkan prestasi akademik
3. Handal dalam menggunakan peralatan perkantoran
4. Lancar berkomunikasi dalam bahasa Inggris
5. Bersikap disiplin, tertib, dan berbudi pekerti
6. Bersikap toleran dan kekeluargaan
7. Berjiwa Enterpreneurship/ Kewirausahaan.
b. Misi
SMK Karya Ekopin mengemban misi :
1. Meningkatkan kedisiplinan dalam Proses Belajar Mengajar
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Belajar Mengajar
3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan melalui Optimalisasi Pendidikan
4. Meningkatkan Profesionalisme dan Kesejahteraan
5. Menetapkan Kurikulum Bertaraf Nasional.30
c. Tujuan Sekolah
Tujuan Jangka Pendek ( 1 tahun ) SMK Karya Ekopin Jakarta, pada tahun
2013 diharapkan :
a. Siswa SMK Karya Ekopin Jakarta :
1) Seratus persen beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Seratus persen berprestasi dalam berbagai kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler
3) Memperoleh rata-rata Nilai Ujian Akhir Nasional 8,00
4) Memperoleh rata-rata Nilai Ulangan Umum 8,00
5) Diterima di berbagai instansi perusahaan
6) Seratus persen berhasil meraih juara dalam berbagai lomba
7) Seratus persen mahir berkomunikasi melalui computer dan internet
8) Seratus persen mahir berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
9) Seratus persen berbudi pekerti, tertib, disiplin, toleran, dan kekeluargaan
10)Berjiwa Enterpreneurship/ Kewirausahaan.
b. Guru SMK Karya Ekopin Jakarta :
1) Seratus persen beriman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Seratus persen menjunjung profesionalisme
3) Seratus persen membina timkerja yang solid dan dinamis
4) Seratus persen mahir menggunakan teknologi informasi
5) Seratus persen lancer berkomunikasi dalam bahasa Inggris
6) Seratus persen berbudi pekerti, tertib, disiplin, toleran, dan kekeluargaan.31
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan
Penelitian pendahuluan dilakukan sebelum kegiatan pelaksanaan rencana
pelaksanaan pembelajaran dilakukan. Penelitian dimulai dengan melakukan
kegiatan observasi ke sekolah SMK Karya Ekopin Jakarta Timur. Kegiatan ini
meliputi wawancara dengan guru pembelajaran PAI pengamatan terhadap
kegiatan pembalajaran yang dilakukan oleh guru pembelajaran PAI, bahan dan
media pembelajaran yang ada di sekolah, sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan pembelajaran di sekolah SMK Karya Ekopin, Cakung, Jakarta Timur.
Dari hasil pengamatan yang telah diamati, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang berlangsung di kelas cukup teratur, siswa umumnya
memperhatikan penjelasan guru. Namun beberapa siswa masih terlihat ada
yang mengobrol sama teman sebangku ataupun bermalas-malasan ketika
guru sedang menjelaskan materi pelajaran.
2. Metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran
PAI kepada siswa sudah cukup bervariasi, antara lain metode ceramah,
tanya-jawab, diskusi.
3. Dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah, siswa
umumnya kurang memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Hal ini terbukti
31
dari beberapa siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru, siswa terlihat hanya berdiam diri sambil menunggu jawaban
teman-temannya.
4. Terhitung beberapa siswa yang sangat aktif menjawab dan bertanya kepada
guru mengenai materi yang sedang dijelaskan, namun banyak siswa yang
sekedar diam dan hanya mendengarkan.
Kegiatan wawancara yang selanjutnya dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru, Masih banyak siswa yang motivasi belajarnya
masih terbilang cukup rendah. Sedangkan hasil wawancara dengan siswa yang
terbilang kurang motivasi belajar PAI, diperoleh pendapat bahwa hal yang
menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar PAI adalah Pengajaranya
dengan metode ceramah mebuat siswa membosankan dan mengantuk.
Oleh sebab itu, peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran, untuk meningkatkan motivasi serta hasil
belajar siswa pada pembelajaran PAI. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus,
masing - masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi
atau pengamatan dan refleksi.
Pada siklus I, pada tahap ini peneliti membuat RPP dan mendiskusikan
rancangan pembelajaran bersama dengan guru kolaborator. Hal ini dilakukan
agar rencana pembelajaran yang dibuat sesuai dengan materi yang sedang
berjalan dan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh sekolah SMK Karya
Ekopin. Kegiatan selanjutnya dalam tahap ini adalah membaca dan memahami
isi dari lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan oleh guru pembelajaran PAI
di kelas tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk menyesuaikan tahap perencanaan
yang telah dibuat oleh peneliti dengan ketetapan yang telah dibentuk oleh guru
mata pelajaran dan sekolah.
Pada pertemuan pertama ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan rencana pembelajaran (RPP) yang telah didiskusikan bersama dengan
guru kolaborator. Untuk materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini
Secara keseluruhan, siswa masih ada yang belum hadir di dalam kelas
sebelum guru memasuki ruang kelas dan juga beberapa siswa belum berada
dibangkunya masing-masing. Mereka terlihat sibuk menuju bangku mereka
setelah mengetahui guru yang mengisi jam pelajaran telah hadir.
Proses pembelajaran diawali dengan Berdoa terlebih dahulu kemudian
pengenalan diri lalu mengabsen siswa sekaligus saling menenal. Dan dilanjutkan
dengan pembagian kelompok sebanyak 4 kelompok yang terdiri dari 6 - 7 orang
siswa yang ditunjuk oleh guru. Selanjutnya yaitu aktivitas siswa dalam
menyimak video pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hanya sebagian kecil
siswa yang antusias menyimak video yang diputar oleh guru masih ada beberapa
siswa yang asyik mengobrol dengan teman sebangkunya dan ada juga yang
mengerjakan tugas pelajarana lain. terlihat pada gambar di bawah ini dari hasil
dokumentasi peneliti suasana pembelajaran dengan menggunakan media Audio
Visual
Hal ini senada proses pemberian materi, hanya sebagian kecil siswa yang
memperhatikan dengan seksama penjelasan materi yang diberikan oleh guru.
Siswa lainnya terlihat sedang asyik mengobrol dengan teman semejanya,
mengerjakan tugas pelajaran yang lain, dan ada yang mengantuk. Bahkan ketika
guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan tentang video yang disimak,
siswa merasa malu dan enggan untuk mengemukakan pendapatnya.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian pada siklus I,
peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan pada siklus II karena dirasa
belum berhasil menerapkan media audio visual video pembelajaran pada
pembelajaran PAI. Motivasi siswa pun masih perlu ditingkatkan. Walaupun
demikian, sebagian besar siswa terlihat senang dan antusias ketika belajar
sejarah dengan menggunakan media audio visual video pembelajaran. Pada
tahap perencanaan dalam siklus II, peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), video pembelajaran, lembar observasi aktivitas guru, siswa
dan kegiatan pembelajaran dan angket.
Peneliti mendiskusikan dengan guru kolaborator sekaligus observer, tindakan
yang akan dilaksanakan bercermin pada hasil refleksi yang telah dibahas
sebelumnya. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, pembelajaran siklus II ini siswa
akan dibagi menjadi 3 kelompok yang masing - masing kelompok
beranggotakan 7 - 8 orang siswa. Tiap kelompok akan dipimpin oleh satu orang
siswa yang berperan sebagai ketua kelompok.
Dengan diskusi kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan
siswa, dan tumbuhnya rasa tanggung jawab sosial pada diri siswa. Hasil yang
diharapkan pada siklus II ini para siswa semakin tertarik dengan pelajaran PAI,
dan terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada aktivitas motivasi belajar
PAI dari siklus sebelumnya. Dipertemuan ini, materi yang diberikan adalah
Sejarah Nabi Muhammad SAW. Sama halnya dengan tugas dipertemuan
sebelumnya, tugas yang akan diberikan pada pertemuan ini adalah diskusi secara
kelompok.
Sudah semua siswa berada diruang kelas setelah sebelum guru memasuki