• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul (Studi pada pengguna Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul (Studi pada pengguna Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI,

KEPERCAYAAN MEREK, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO SOUL.

(Studi pada pengguna Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat)

Oleh :

SUKRON NAPIAN NIM : 208081000065

MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

SURAT PERNYATAAN

Nama Mahasiswa : Sukron Napian

Nim : 208081000065

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Ciputat, 14 Mei 2013 Yang Menyatakan

(3)
(4)
(5)
(6)

iii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian. (studi kasus pengguna Yamaha Mio soul di Ciputat). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden dan menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen berpengaruh signifikasi terhadap keputusan pemebelian. Uji kualitas data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas sedangkan untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini amenggunakan uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Hasil uji regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian. Dalam peneliatian ini juga diketahui bahwa kepercayaan merek memiliki pengaruh paling positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

(7)

iv

ABSTRACT

The purpose this study was to analyze the quality product, promotion, trust in abrand and customer satisfaction to purchase decision. (a case study on consumers of Yamaha Mio Soul motor cycle in Ciputat). The total samples in this research are 60 respondents and use convenience sampling method. This research used multiple linear analysis. The result of this study indicate that have quality product, promotion, trust in a brand and customers satisfaction significant impact on purchase decision.the quality test of data used in this study are test of validity and realibility test. Meanwhile in testing the hypotesis of this reserch uses the coefficient of determination test, F test and t test. Multiple linier regresion test result can be concluded that there is significant influence of quality product, promotion, trust in brand, customers satisfaction on purchase decision. In this research , also known that trust in a brand have most positive and significant influence to purchase decision.

(8)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb.

Alhamudulillahhirobbil alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumenterhadap Kepuatusan Pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul (Studi Kasus pengguna sepeda motor Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat). Skirpsi ini disusun dalam rangka melengkapi tugas memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi jenjang pendidikan strata satu program studi manajemen pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan karya ini tanpa bantuan, dukungan, bimbingan, dan pengarahan yang tak terhingga dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dari :

1. Kedua Orang Tua, Ibu yang tak pernah berhenti melimpahkan perhatian dan mencurahkan kasih sayang yang tak dapat dibalas dengan apapun. Ayah yang banyak memberi dukungan, perhatian dan materi, tapi semoga karya kecil ini dapat sedikit membahagiakan Ayah dan Ibu.

2. Dr. Yahya Hamja, P.hD selaku pembimbing I, atas semua bimbingan, arahan, dan petunjuknya selama saya menulis dan menyelesaikan skripsi ini.

3. Ade Suherlan, S.E, MM, MBA selaku pembimbing II, atas semua bimbingan, arahan, dan petunjuknya selama saya menulis dan menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

(9)

vi

6. Pimpinan dan staff perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanannya yang sangat membantu penulis dalam memperoleh buku-buku referensi dalam penyusunan karya ilmiah ini....

7. Sahabat-sahabat sepermainan (Farizt/”Rogay”, Heri Siswanto, Ahmad Rizal,

Henry/”Tole”, Muhammad Abdul Rohman/”Omen”, Mundir, Roby

Gunawan, Fahrino, Syarif, Ahmad Hidayat dll) Maaf yang tidak disebutkan,. Semoga kita dapat meraih kesuksesan amin.

8. Serta untuk pihak-pihak lain yang turut membantu, yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu. Saya ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya memangun dari pembaca sekalian.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Ciputat,14 Mei 2013 Penulis

(10)

vii

DAFTAR ISI

COVER

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... i

Lembar Pengesahan skripsi... ii

Lembar pengesahan komprehensif... iii

Abstrak ... iv

(11)

viii 1. Pengertian Kepercayaan Merek ... 29

2. Pembentuk Kepercayaan ... 31

3. Faktor yang Mempengaruhi kepercayaan Merek ... 32

e. Kepuasan konsumen 1. Pengertian Kepuasan konsumen ... 33

2. Model konseptual Kepuasan Pelanggan... 37

f. Keputusan pembelian 1. Pengertian Keputusan pembelian ... 41

2. Peran konsumen dalam keputusan pembelian ... 44

g. Penelitian Terdahulu... 45

h. Kerangka Pemikiran ... 48

i. Hipotesis Penelitian... 48

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN a. Ruang lingkup penelitian... 50

b. Metode penentuan sampel ... 50

c. Metode pengumpulan data 1. Data primer... 51

2. Data sekunder... 51

d. Metode analisis 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a) Validitas ... 52

b) Reliabilitas ... 54

2. Analisis regresi berganda... 55

(12)

ix a. Gambaran umum objek penelitian ... 66

b. Hasil dan pembahasan 1. Demografi responden ... 69

2. Uji kualitas data a. Uji reabilitas dan validitas 1). Realibilitas ... 70

2). Validitas ... 71

b. Hasil try out realibilty dan validitas 1) Kualitas produk ... 72

2) Promosi ... 73

3) Kepercayaan merek ... 74

4) Kepuasan konsumen ... 75

5) Keputusan Pembelian ... 76

c. Distribusi frekuensi pernyataan kuisoner 1) Kualitas produk ... 77

2) Promosi ... 83

3) Kepercayaan merek ... 86

4) Kepuasan konsumen ... 90

5) Keputusan Pembelian ... 95

3. Uji asumsi klasik a. Uji normalitas data ... 98

b. Uji korelasi ... 100

(13)

x

d. Uji Multikoloneritas ... 103

e. Uji Heteroskedastisitas ...104

f. Koefisien determinasi ...105

g. Uji regresi linier berganda ...105

h. Uji (t) persial ... 108

i. Uji (f) simultan ... 110

BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI c) Kesimpulan ... 112

d) Implikasi... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin... 69

4.2 Distribusi responden berdasarkan usia ... 70

4.3 Hasil Try out realibilitas kualitas produk ... 73

4.4 Hasil Try out validitas kualitas produk ... 73

4.5 Hasil Try out realibilitas promosi ... 74

4.6 Hasil Try out validitas promosi ... 74

4.7 Hasil Try out realibilitas kepercayaan merek... 76

4.8 Hasil Try out validitas kepercayaan merek... 76

4.9 Hasil Try out realibilitas kepuasan konsumen... 77

4.10 Hasil Try out validitas kepuasan konsumen ... 77

4.11 Hasil Try out realibilitas keputusan pembelian... 78

3.12 Hasil Try out validitas keputusan pembelian... 78

4.13 Memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi ... 79

4.14 Keunikan mesin yang ditawarkan ... 79

4.15 Keunikan warna yang ditawarkan ... 80

4.16 Mesin yang stabil dalam pemakaian jarak jauh... 80

4.17 Mudah diperbaiki ketika terjadi kerusakan ... 81

4.18 Kesesuaian produk yang sesuai dengan yang ditawarkan ... 81

4.19 Produk yang ditawarkan sesuai dengan standar yang diterapkan. 82 4.20 Tahan dalam setiap kondisi cuaca ... 82

(15)

xii

4.42 Kenyamanan dalam berkendara ... 83

4.43 Kelengkapan fitur yang sesuai ... 84

4.44 Mutu produk yang terjamin ... ... 84

4.45 Iklan memberikan informasi akan produk ... 85

4.46 Memberikan potongan harga atau diskon ... 86

4.47 Adanya pemberian hadiah atau suvernir pada setiap pembelian produk ... 86

4.48 Memiliki kemampuan dalam menarik konsumen ... 87

4.49 Memiliki kelebihan dalam segmentasi pasar ... 87

4.50 Iklsn dapat dimengerti dan cukup menarik ... 88

4.51 Merek kompeten dari waktu ke waktu ... 88

4.52 Merek mempunyai reputasi yang baik ... 89

4.53 Integritas merek yang baik ... 90

4.54 Merek mempunyai reputasi yang baik... 90

4.55 Merek mempunyai slogan pada produknya... .. 91

4.56 Merek sudah mempunyai pengalaman ... 91

4.57 Manfaat yang didapat ... 92

4.58 Produk memberikan mutu dan kualitas yang tinggi ... 92

4.59 Karyawan tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen . 93

4.60 Kemampuan perusahaan dengan serius dalam memecahkan Masalah yang dihadapi konsumen ... 94

(16)

xiii

4.63 Adanaya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha

95

4.64 Adanya jaminan pada setiap produknya ... 96

4.65 Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha... 96

4.66 Kebutuhan akan produk ... 97

4.67 Adanya informasi dalam pencarian produk ... 97

4.68 Adanya rasa percaya akan kualitas merek ... 98

4.69 Pertimbangan harga dan lokasi ... 99

4.70 Kepuasan konsumen terhadap produk ... 99

4.71 Correlation ... 102

4.72 Pengujian hubungan antar sub variabel ... 104

4.73 Hasil Uji Autokorelasi ... 104

4.74 Hasil Uji Multikoloneritas ... 105

Koefisien determinasi ... 107

4.75 Hasil regresi linier berganda ... 107

4.76 Hasil Uji t ... 110

(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Lampiran Halaman

1 10 Type motor terlaris sepanjang 2011 2

2 Data penjualan Honda Vario dan Mio Soul GT 2

3 Bauran pemasaran 28

4 Kepercayaan atribut manfaat 32

5 Model kepuasan dan ketidak puasan konsumen 36

6 Kerangka pemikiran 47

7 Conton pernyataan untuk jawaban “setuju” 51

8 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual 93 9 Histogram 94

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu

konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan

dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen

terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan

berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang

dihasilkan.

Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan

berbagai model, desain memberikan kualitas yang bagus dan harga yang

cukup bersaing, untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu

menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan

perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap

laku produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu

pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan

pengembalian keputusan pembelian, disamping itu kemudahan untuk

mendapatkan alat transportasi jenis sepeda motor ini sangat mudah karena

program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau

(19)

2

10 Type motor terlaris sepanjang 2011

No. Urut Merk/tipe Jumlah

1 Yamaha Mio CW 1.018.148 unit

2 Honda Beat CW 1.016.019 unit

3 Honda Vario Techno 632.788 unit

4 Yamah Vega ZR DB 510.823 unit

Sumber : Data AISI motor Indonesia 2011

Hasil dari data AISI sepanjang tahun 2011, 10 tipe motor terlaris 6

diantaranya diisi oleh Honda dan sisanya 4 tipe dipegang oleh Yamaha.

Urutan 1, 2, dan 3 dipegang segmen skutik. Paling laris Mio CW (1.018.148

unit) kemudian disusul tipis oleh Beat CW (1.016.019 unit). Selisihnya cuma

2.129 unit. Vario Techo di urutan ke-3 dengan total 632.788 unit. meskipun

jumlah tipe motor Honda yang masuk 10 besar lebih banyak dibanding

Yamaha, tapi untuk skutik terlaris sepanjang 2011 masih dipegang oleh Mio

CW. Dan bebek terlaris sepanjang 2011 masih digenggam oleh Vega ZR disc brake.

Data penjualan Honda Vario 110 CW dan Yamaha Mio Soul GT

No. Urut Merk/tipe Jan Feb Mar

1 Honda Vario 110 CW 27.411 19.864 24.479

2 Yamaha Mio Soul 17.378 17.635 10.215

3 Yamaha Mio Soul GT 2.024

Gambar 2.

Sumber : Data AISI motor Indonesia tahun 2012

Mengenai persaingan Honda dan Yamaha dari segi penjualan motor matik

(20)

3

dibandingkan dengan Yamaha Mio soul. Pada tahun 2012, bahkan Mio Soul

tinggal terdistribusi sekitar 17 ribuan unit per bulan. Lalu bersamaan dengan

lahirnya Soul GT maka Mio Soul perlahan dimatikan. Mungkin bulan April

ini adalah terakhir Mio Soul dipasarkan. Sedangkan Soul GT sebenarnya

bulan Maret lalu sudah mencatatkan distribusi, tapi pasti belum maksimal.

(Data AISI:2012).

Melalui riset ini peneliti ingin mengetahui alasan kepada pengguna

sepeda motor Yamaha Mio Soul didaerah Ciputat dalam memilih

menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Soul dibandingkan dengan

menggunakan sepeda motor merek lain yang sejenis, dan dari variabel yang

ada mana yang paling mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda

motor Yamaha Mio Soul.

Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk

mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal,

maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan.

Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau

mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sudah sewajarnya

jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan membeli

produk tersebut dan pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba

akan tercapai.

Kualitas produk memiliki dampak langsung pada kinerja produk oleh

(21)

4

dari konsumen, dalam arti sempit kualitas bisa didefinisikan sebagai ”bebas

dari kerusakan”, kualitas berarti kemampuan produk untuk melaksanakan

fungsinya ; termasuk keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan

dipergunakan dan diperbaiki. Kualitas harus diukur dari segi persepsi atau

tanggapan dari pembeli, kualitas merupakan peluang untuk bersaing.

(Kotler:2002).

Bagian yang penting dari instrumen pemasaran adalah pesan yang

dikomunikasikan kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat

dalam program promosi. Promosi penjualan, salah satu kunci dalam

kampanye pemasaran secara intensif yang berbeda, kebanyakan jangka

pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian produk khusus atau

layanan yang lebih cepat dan lebih besar oleh pelanggan atau perdagangan

(Philip Kotler, Swee Hoong Ang, Siew Meng Leon, dan Chin Tiong Tan,

2005:369). Salah satu unsur paduan pemasaran yang paling tepat adalah

pengolahan produk dan promotion mix dengan menggunakan kombinasi iklan, sales promosi dan personal selling. Menurut Rina (2009:30), promosi merupakan intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau

penjualan dari suaatu produk atau jasa.

Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha diantaranya dapat dilakukan

melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling.

Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian sepeda

(22)

5

seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik, diskon, hadiah.

Selain itu desain turut mempengaruhi keputusan pembelian (Kotler.2002).

Untuk lebih memperkenalkan produknya, Yamaha gencar melakukan

kegiatan promosi untuk menarik minat beli konsumen, diantaranya membuat

iklan melalui media cetak ataupun elektronik, menyebarkan selebaran kepada

masyarakat, mengadakan pertunjukan musik, mengadakan service gratis bagi pengguna sepeda motor Yamaha, dan lain-lain, iklan didasari pada informasi.

Menurut Sodik (2004) mengembangkan model perilaku konsumen

dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku

konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli.

Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan

informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan,

teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik

pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik

konsumen (demografi, kepribadian, dan gaya hidup). Pengaruh yang ketiga

respon konsumen yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu

pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas.

Penetapan merek menjadi isu utama yang terpenting dalam strategi

pemasaran produk, hal ini dikarenakan dalam mengembangkan produk

bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dan dalam jangka

waktu yang panjang, khususnya dalam hal promosi dan kemasan yang

memerlukan biaya sangat besar, nama merek yang baik dapat menambah

(23)

6

akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Stimuli adalah semua

komunikasi secara fisik, visual atau herbal yang dapat mempengaruhi respon

individual. Uun Uniyati (2009:2).

Kehidupan masyarakat modern saat ini turut mempengaruhi pola perilaku

masyarakat dalam pembelian. Kehidupan modern seringkali diitentukkan

dengan gaya hidup yang selalu mengikuti trend atau perkembangan jaman.

Dalam kondisi seperti ini, keputusan memilih merek turut berperan dalam

gaya hidup modern, sehingga keinginan untuk membeli produk yang

bermerek turut mewarnai pola konsumsi seseorang. Lannon (1996) dalam

Muafi (2003) menambahkan bahwa, “kehidupan masyarakat modern memiliki implikasi pada peran merek, artinya konsumen tidak sekedar

menginginkan produk, tetapi juga merek”. Merek yang telah mapan biasanya

dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga ekuitas merek

turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen.

Kepuasan adalah tingkat perasaan seorang setelah membandingkan

kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapan, jadi tingkat

kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan

harapan, pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan

secara umum. Kalau kinerja dibawah harapan, pelanggan kecewa, kalau

kinerja sesuai harapan, pelanggan puas. Kalau kinerja melebihi harapan,

pelanggan puasa, senang atau gembira. Philip Kotler (2002:52).

Menciptakan suatu harapan kepada pelanggan dilihat pada pengalaman

(24)

7

serta janji pemasar dan pesaing. Kotler dan Armstrong, (2004:793). Kepuasan

atau ketidak puasan konsumen terhadap produk akan memberi umpan balik

berupa tingkah laku setelah pembelian. Apabila konsumen puas, ia mungkin

akan mungkin membeli lagi produk tersebut dikemudian hari. Konsumen

yang puas juga cenderung memberitahukan hal-hal yang baik mengenai

produk itu kepada kawan dan kerabatnya. Seorang konsumen yang tidak puas

memberi umpan yang berbeda, Ia mungkin mencari berbagai informasi

tentang pembelian, atau bahkan menjelek-jelekan produk tersebut kepada

kerabatnya. Perusahaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli

kembali produk dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.

Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan

yang dilakukan untuk menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang perlu

dibeli serta mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih diantara alternatif

merk. Konsumen cenderung membeli produk yang disukainya dari segi merek

yang paling disukainya, dan tugas dari produsen adalah memenuhi keinginan

konsumen guna menarik konsumen untuk membeli produk mereka untuk

mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

(25)

8

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel kualitas produk berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk

Yamaha Mio Soul?

2. Apakah variabel promosi berpengaruh secara parsial signifikan terhadap

keputusan pembelian terhadap produk Yamaha Mio Soul?

3. Apakah variabel kepercayaan merek berpengaruh secara parsial signifikan

terhadap keputusan pembelian terhadap produk Yamaha Mio Soul?

4. Apakah variabel kepuasan konsumen berpengaruh secara parsial signifikan

terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul?

5. Apakah variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan

kepuasan konsumen berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan

menguji kebenaran suatu pengetahuan. Dengan demikian, penelitian ini

merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi tentang keputusan

pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.

(26)

9

konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.

c. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap keputusan

pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.

d. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap keputusan

pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.

e. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan

merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian

konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu:

a. Bagi peneliti

Sebagai tugas akhir sebagai syarat lulus, bahan pembelajaran dan

penelitian untuk membandingkan teori yang dipelajari di akademisi

dengan keadaan lapangan yang sebenarnya.

b. Bagi perusahaan

Merumuskan hasil analisis dan mengemukakan beberapa saran sebagai

alternatif pemecahan masalah perusahaan

c. Bagi Universitas

Sebagai bahan tambahan informasi serta refrensi bagi teman-teman

yang ingin melanjutkan penelitian.

d. Bagi masnyarakat

(27)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Konsep Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

pencapaian dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Kotler, (2002

:7). Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan

yang uggul. Kotler dan Keller (2008 :6).

Menurut Jhon E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanegara (2006:13)

mendefinisikan pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan yang

saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen, mengembangkan,

mendistribusikan, mempromosikan serta menetapkan harga yang tepat dari

sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen.

2. Bauran pemasaran

Bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2008:62.A) kumpulan

alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran

terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokan

(28)

11

Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi).

3. Konsep pemasaran.

Menurut Dharmmesta dan Irawan, (2000:10) bahwa konsep

pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan. Dari konsep pemasaran diatas jelaslah

bahwa perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada

konsumennya dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya agar

perusahaan dapat bertahan dan berkembang.

Konsep pemasaran menurut Basu Swatha, (2000:181) Adalah

sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan. Konsep ini menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli

adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan, segala kegiatan

peruasahaan dibidang produksi, teknik, keuangan dan pemasaran

diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli.

B. Kualitas produk

1. Pengertian kualitas

Menurut Kotler dan Amstrong, (2004) kualitas adalah karakteristik

dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas dalam pandangan

konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang

(29)

12

suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk

dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya

tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain-lain. Nugroho

Setiadi, (2003)

Menurut Juran dalam Yamit, (2002:7). Mendefinisikan kualitas

produk sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Menurut Goetsh Davis

dalam Yamit, (2002:9). Memberikan definisi kualitas produk lebih luas

lagi cakupannya yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

memenuhi atau melebihi harapan. Selain itu menurut Goetsh Davis dalam

Yamit (2002:9) juga menekankan bahwa kualitas produk bukan hanya

menekankan pada aspek hasil akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga

menyangkut kualitas manusia, kualitas proses, dan kualitas lingkungan.

Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa

melalui manusia dan proses yang berkualitas.

Meurut Herliyanah (2008:26) mendefinisikan kualitas adalah “

The Quality of product or service is a customers perception o the degree to which the product or service meetshis expectations”. (Kualitas barang

dan jasa adalah persepsi konsumen yang ada pada suatu produk atau jasa

yang sesuai harapan konsumen).

2. Pengertian produk

Produk menurut Kotler dan Amstrong, (2008:337.B) produk adalah

semua yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki,

digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan

(30)

13

segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan. Termasuk dalam pengertian produk,

yaitu : objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan

atau bauran dari semua wujud diatas.

3. Klasifikasi Produk

Klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran,

diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler,

(2002:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,

yaitu:

a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kelompok utama, yaitu :

1) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa

dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,

dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

2) Jasa

Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel

reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler dan

Amstrong, (2008:337.A) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut:

Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari dari aktivitas, manfaat,

atau kepuasan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

(31)

14

b. Menurut Saladin (2002:72) Berdasarkan karakteristik atau sifat produk

dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :

1) Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya bisa

bertahan lama dengan banyak sekali pemakaian. Contoh: Mobil,

Lemari es, Mesin cuci, dan lain sebagainya.

2) Barang tidak tahan lama (non durable goods)

Barang tidak tahan lama yaitu barang yang berwujud yang

biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali. Contohnya lemari es,

mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

3) Jasa (Service)

Jasa yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk

dibeli. Contohnya Salon kecantikan, tukang cukur, dan lain

sebagainya.

4. Berdasarkan tujuan atau pemakainya

Didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu

dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

a. Barang konsumsi (consumer’s goods)

Menurut Saladin, (2002:73) barang konsumsi yaitu barang

yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dan tidak

dikomersilkan artinya untuk keperluan konsumsi akhir dan tidak

dibisniskan.

(32)

15 (2008:269.B)

1) Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk yang sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha

pembandingan dan pembelian yang minimum

2) Produk belanja (shopping product) adalah produk konsumen dimana pelanggan dalam proses pemilihan dan pembelian secara

karakteristik membandingkan produk tersebut berdasarkan

kecocokan, kualitas harga dan gaya.

3) Produk khusus (speciality product) adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek dimana

sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembeli

khusus.

4) Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang tidak dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen

tidak pernah berpikir untuk membelinya.

b. Barang industri (industrial’s goods)

Menurut Saladin, (2002:74) barang industri adalah

barang-barang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau dipergunakan untuk

menjalankan bisnis artinya bahwa barang industri ini diproduksi untuk

membuat barang lain dan untuk dibisniskan.

Menurut Kotler dan Amstrong, (2008:270.A), ”barang industri adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk

(33)

16

Klasifikasi barang industri menurut Saladin, (2002:74).

1) Barang dan suku cadang (materials and parts) yaitu barang-barang yang seluruhnya masuk kedalam bahan jadi.

2) Barang modal (capital items) yaitu barang-barang berat atau barang modal.

Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan

adalah kualitas produk. Menurut Amerika untuk kualitas ( American Society for Quality) dalam Kotler dan Amstrong, (2008:273.A) mendefinisikan kualitas sebagai karakteristik produk atau jasa yang

bergantung pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan

pelanggan yang dinyatakan atau tersirat. Siemens juga mendefinisikan.

Kualitas adalah ketika pelanggan kembali dan produk kita tidak

kembali. Menurut Kotler dan Armstrong, (2008:272.A) arti dari

kualitas produk adalah karakteristik atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang

dinyatakan atau diimplikasikan.

5. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Armstrong, (2008:272.A) kualitas produk

mempunyai dua dimensi, yaitu :

a. Kualitas kinerja adalah kemampuan produk untuk melaksanakan

fungsinya, yang memberikan kenyamanan lebih dan tahan lama.

b. Kualitas pemastian yaitu bebas dari kerusakan dan konsisten dalam

menghantarkan tingkat kinerja yang ditargetkan.

(34)

17 produk meliputi:

a. Kinerja (performance) Karakteristik dari produk inti

b. Keistimewaan tambahan (features)

Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan

interior dan eksterior seperti dash board, system, power steering, dan sebagainya.

c. Kehandalan (reliability)

Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal

dipakai, misalnya motor tidak sering ngadat, macet, rewel, dan rusak.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)

Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar

keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk

tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.

e. Daya tahan (durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus

digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur

ekonomis penggunaan mobil.

f. Service Ability: Meliputi kecepatan, kompentensi, kenyamanan mudah direparasi, dan penanganan keluhan memuaskan.

g. Estetika (asthethic)

Yaitu daya tarik produk terhadap panca indra. Misalnya bentuk fisik

(35)

18

C. Promosi

1. Pengertian promosi.

Pengertian menurut Kotler dan Amstrong (2008:63.A) adalah

“promosi adalah aktivitas menyampaikan manfaat produk dan membujuk

pelanggan membelinya”. Sedangkan pengertian menurut Saladin (2002:123) promosi adalah suatu komunikasi informasi penjualan dan

pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli,

yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli

dan tetap mengingat produk tersebut. Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi

produk, sebagai alat untuk menghimbau pembeli dan sebagai alat untuk

meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli.

Definisi promosi penjualan menurut American Marketing Association

(AMA) dalam Setiadi, (2003:256), yaitu: Sales promotion is media and non media marketing pressure applied for a predetemined, limited period of time in order to stimulate trial, increase consumer demand or improve product quality.

Definisi diatas menunjukan bahwa promosi penjualan mengandung

pengertian yakni upaya pemasaran yang bersifat media dan non media

untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan

dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk. Hal yang

terpenting yaitu, bahwa upaya pemasaran melalui promosi penjualan

(36)

19

berkaitan dengan promosi penjualan adalah level of adaptation dan

treshold level. Tingkat adaptasi (level of adaptation) akan terjadi pada konsumen jika promosi penjualan dilakukan terlalu sering. Konsumen

akan terbiasa dengan promosi penjualan sehingga respon terhadap

kegiatan promosi penjualan akan cenderung sama dengan respon terhadap

kegiatan yang bukan promosi penjualan. Tingkat ambang batas (treshold level) merupakan batas konsumen akan mempunyai respon terhadap suatu aktivitas tertentu. Treshold level yang dibutuhkan untuk bisa menarik perhatian konsumen semakin tinggi jika promosi penjualan dilakukan

secara terus menerus.

Periode yang terbatas dalam promosi penjualan biasanya disertai oleh

iming-iming yang lebih biasanya. Oleh karena itu, Wells, Burnett dan

Moryarty (1998) dalam Setiadi, (2003) mengatakan bahwa promosi

penjualan menawarkan insentif ekstra agar konsumen melakukan

tindakan. Potongan harga, hadiah, program berkelanjutan adalah insentif

ekstra agar konsumen mau melakukan tindakan, paling tidak mempunyai

perhatian terhadap produk yang ditawarkan.

2. Alat Promosi Penjualan

Menurut Kotler, (2002:323) promosi penjualan terdiri atas berbagai

jenis koleksi alat-alat intensif, sebagian besar jangka pendek yang

dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu yang

lebih cepat atau lebih banyak oleh konsumen atau pedagang. Menurut

(37)

20 a. Alat Promosi Konsumen.

Alat promosi konsumen utama mencakup contoh produk

(sample), kupon, pengembalian uang tunai, kumpulan harga, bingkisan premium, pemasangan iklan khusus, penghargaan pelanggan, pameran

dan demonstrasi di titik pengembalian, dan kontes, undian berhadiah,

dan permainan.

1) Contoh produk (sample)

Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu produk untuk percobaan. Pemberian contoh merupakan cara yang

paling efektif tetapi paling mahal untuk memperkenalkan produk

baru. Banyak contoh diberikan gratis bagi pihak lain, perusahaan

menagih sebagian kecil harga untuk menutup biayanya. Contoh

produk mungkin disampaikan dari pintu ke pintu, dikirim melalui

surat, disebarkan ditoko, dilampirkan pada produk lain, atau

ditampilkan dalam iklan. Kadang-kadang contoh produk

digabungkan kedalam kumpulan contoh produk yang kemudian

dapat digunakan untuk mempromosikan produk dan layanan lain.

2) Kupon

Kupon adalah sertifikat yang memberi pembeli penghematan

ketika mereka menggunakan produk yang sudah ditentukan.

Kebanyakan konsumen menyukai kupon, Kupon dapat merangsang

penjualan merek yang sudah dewasa atau mempromosikan

(38)

21

kesemerawutan kupon, akibat banyak kupon yang ditawarkan,

tingkat pengembalian kupon ke perusahaan telah menurun dalam

tahun-tahun terakhir. Dengan demikian, kebanyakan perusahaan

barang konsumsi besar menerbitkan lebih sedikit kupon dan

membidik kupon tersebut secara lebih seksama.

3) Tawaran pengembalian uang atau rabat

Tawaran pengembalian uang atau rabat adalah seperti kupon

kecuali bahwa pengurangan harga terjadi setelah pembelian

bukannya di gerai eceran. Konsumen mengirimkan “bukti

pembelian” kepada pabrikan, yang kemudian mengembalikan

sebagian uang dari harga pembelian itu melalui surat wesel pos.

4) Kemasan dan harga potongan

Kemasan dan harga potongan juga disebut cents of deals

menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga regular

produk. Potongan harga diberikan oleh produsen secara langsung

dan ditempel dilabel atau kemasan. Kemasan dengan harga

potongan dapat berupa kemasan tunggal yang dijual dengan harga

yang diturunkan atau dua produk yang berhubungan dikaitkan

bersama. Kemasan dengan harga potongan sangat efektif bahkan

lebih efektif dari pada kupon dalam merangsang pembelian jangka

(39)

22 5) Bingkisan

Bingkisan adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan

harga rendah sebagai insentif untuk membali produk, yang bekisar

mulai dari mainan yang dimasukkan ke dalam produk anak-anak

sampai kartu telephone, compact disc dan CD-ROM komputer. Bingkisan mungkin muncul di dalam kemasan, diluar kemasan,

atau melalui surat.

6) Barang iklan khusus

Barang iklan khusus adalah barang yang berguna yang dicetaki

nama pemasangan iklan yang diberikan sebagai hadiah kepada

konsumen. Barang khusus tersebut mencakup pena, kalender,

gantungan kunci, korek api, tas belanja, topi, pengikat data, T-Shirt, dan cangkir kopi. Barang seperti itu dapat sangat efektif. 7) Hadiah pelanggan

Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain yang

ditawarkan atas penggunaan regular produk atau jasa tertentu

perusahaan.

8) Promosi dititik penjualan

Promosi dititik penjualan mencakup pameran dan demonstrasi

yang terjadi dititik pembelian atau titik penjualan

9) Kontes, undian berhadiah dan permainan

Kontes, undian berhadiah dan permainan memberi pelanggan

(40)

23

perjalanan, barang, dengan mengandalkan nasib baik atau usaha

tambahan. Kontes menuntut konsumen mengirimkan masukan lagu

pendek, tebakan, saran untuk dinilai oleh panel yang akan memilih

entry terbaik. Permainan menampilkan sesuatu kepada konsumen nomor bingo, huruf yang hilang setiap kali mereka membeli, yang

mungkin dapat atau mungkin tidak dapat membantu mereka

memenangkan hadiah.

b. Alat Promosi Pedagangan.

Promosi perdagangan dapat membujuk perantara perdagangan

supaya menjual merek, memberinya ruang dirak, mempromosikannya

dalam pemasangan iklan, dan mendorong kepada konsumen. Ruang

rak begitu langka dewasa ini sehingga pabrikan sering harus

menawarkan potongan harga, tunjangan, jaminan membeli kembali,

atau barang gratis kepada para pengecer dan pedagang besar supaya

bersedia menempatkan produk-produknya dirak dan mempertahankan

di sana.

Pabrikan menggunakan beberapa alat-alat promosi perdagangan.

Banyak alat promosi yang digunakan untuk promosi konsumen kontes,

premium, dan pameran dapat juga digunakan sebagai promosi

perdagangan. Atau pabrikan mungkin menawarkan diskon langsung

atas daftar harga setiap bungkus yang dibeli selama satu periode

tertentu. Tawaran itu mendorong dealer membeli dalam jumlah besar

(41)

24

menikmati laba, untuk pemasangan iklan, atau untuk pengurangan

harga bagi pelanggannya.

Pabrikan juga menawarkan tunjangan, biasanya potongan yang

besar perbungkus sebagai imbalan atas kesepakatan pengecer karena

menampilkan produk pabrikan dalam cara tertentu. Tunjangan

pemasangan iklan memberikan kompensasi kapada pengecer karena

mengiklankan produk tersebut. Tunjangan pameran memberikan

kompensasi kepada pengecer karena pengecer menggunakan pameran

khusus untuk produk pabrikan.

c. Alat Promosi Bisnis.

Perusahaan membelanjakan miliaran dolar setiap hari tahun

untuk promosi kepada pelanggan industri. Promosi bisnis itu

digunakan untuk menghasilkan pelopor bisnis, mendorong pembelian,

mendorong penghargaan kepada pelanggan, dan memotivasi tenaga

penjualan. Promosi bisnis mencakup banyak alat yang sama dengan

yang digunakan dalam promosi konsumen atau promosi dagang. Di

sini, kita memusatkan perhatian pada dua alat promosi bisnis utama

tambahan konvensi dan pameran dagang dan kontes penjualan.

Banyak perusahaan dan asosiasi perdagangan mengorganisasikan

konvensi dan pameran dagang untuk mempromosikan produk mereka.

Perusahaan yang menjual kepada industri menunjukan produk mereka

di pemeran perdagangan. Pemasok banyak menerima banyak manfaat,

(42)

25

pelanggan, memperkenalkan produk baru, bertemu dengan pelanggan

baru, menjual lebih banyak kepada palanggan yang ada, yang

mendidik pelanggan mengenai publikasi dan materi audio visual.

Pameran pedagangan juga membantu perusahaan menjangkau banyak

calon pelanggan yang tidak terjangkau melalui tenaga penjualan

mereka.

Kontes penjualan adalah kontes bagi tenaga penjualan atau dealer

untuk memotivasi peningkatan kinerja penjualan mereka selama satu

periode tertentu. Kontes penjualan memotivasi dan mengakui jasa

mereka yang berprestasi tinggi, yang mungkin menerima perjalanan

wisata, hadiah uang tunai atau hadiah lain. Banyak memberikan

penghargaan berupa poin yang bisa dikumpulkan atas tingkatan kinerja

tertentu, yang penerima dapat tukarkan dengan berbagai hadiah.

Menurut Kotler dan Amstrong (2004 : 662). Kontes penjualan berhasil

sangat baik ketika dikaitkan dengan tujuan penjualan yang dapat

diukur dan dapat dicapai (seperti menemukan pelanggan baru,

menghidupkan kembali pelanggan lama, atau meningkatkan

profitabilitas pelanggan).

3. Tujuan Promosi Penjualan

Tujuan dilakukannya suatu promosi pada perusahaan-perusahaan

menurut Fandy Tjiptono, (2002:221) dalam bukunya strategi pemasaran

(43)

26

menginformasikan, mempengaruhi, dan membujukserta mengingatkan

pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Sementara itu Rossiter dan Percy dalam Fandy Tjiptono (2002:222)

dalam bukunya strategi pemasaran mengklasifikasikan tujuan promosi

sebagai efek komunikasi sebagai berikut:

a. Mengumpulkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan

(Category Need)

b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu

produk kepada konsumen ( brand awareness) c. Mendorong pemilihan suatu produk (brand attired)

d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase facilitation)

e. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning) Tujuan promosi menurut Saladin (2002:136) yaitu mengenalkan

produk kepada masnyarakat untuk membeli dan memakai produk

tersebut. Selain itu promosi juga dilakukan dengan tujuan mengenalkan

kepada masnyarakat atau konsumen supaya produk yang telah diproduksi

sampai ketarget sesuai dengan segmen.

Menentukan promosi penjualan Saladin (2002:136)

1) Tujuan umum bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran yaitu

untuk mempercepat respon.

(44)

27

a) Bagi konsumen yaitu untuk mendorong konsumen antara

lain untuk lebih banyak menggunakan produk, membeli produk

dalam unit yang besar, mencoba merek yang dipromosikan, dan

untuk menarik pembeli merek lain yang bersaing dengan

produk yang sedang dipromosikan.

b) Bagi pengecer yaitu membujuk pengecer untuk menjual

produk baru, menimbun lebih banyak persediaan barang,

mengingatkan kembali ketika sedang tidak musim, dan

memperoleh jalur pengecer baru.

c) Bagi warga yaitu untuk memberi dukungan atau produk

model baru, untuk merangsang merek mencari pelanggan baru,

dan mendorong penjualan di musim sepi.

4. Bauaran Promosi

Bauran promosi (Promotion Mix) Kotler dan Amstrong (2008:116.A) disebut bauran promosi komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix) perusahaan merupakan panduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masnyarakat penjualan personal dan sarana pemasaran langsung

yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan

secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.

Definisi lima sarana promosi utama sebagai berikut :

a. Periklanan (Advertising): Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu.

(45)

28

dengan citra perusahaan yang baik dan menangani atau menghadapi

rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.

c. Hubungan masnyarakat (Public relation): Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang

diinginkan, membangun, citra perusahaan yang baik dan menangani

atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan

d. Penjualan Personal (Personal selling): Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan

membangun hubungan pelanggan.

e. Pemasaran langsung (Direct Marketing): Hubungan langsung dengan

konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk

memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang

langgeng penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon

langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara

langsung dengan konsumen tertentu.

Bauran Pemasaran

Gambar 3.

Sumber: P. Kotler dan G. Amstrong (2008 :62)

(46)

29

D. Kepercayaan merek

1. Pengertian Kepercayaan merek

Menurut Luarn dan Lin (2003) dalam Erna Ferrinadewi (2008:147)

kepercayaan adalah sejumlah kenyakinan spesifik terhadap integritas

(kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menempati janji).

Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan

predictability (konsistensi perilaku pihak yang dipercaya).

Menurut Achroll dalam Erna Ferrinadewi (2008:147) dalam dunia

bisnis. Kepercayaan antar perusahaan (buyer-seller) membantu dalam menentukan indikator-indikator yang berkaitan dengan kinerja seperti

jangkauan pertukaran informasi, penyelesaian masalah bersama, kepuasan

atas hasil-hasil aktivitas yang dilakukan dan mungkin besarnya motivasi

dalam implementasi hasil-hasil keputusan adanya kepercayaan akan

menciptakan rasa aman dan kredibel dan mengurangi persepsi konsumen

akan resiko dalam pertukaran.

Menurut Gurviez dan Korchia (2003) dalam Aulia Damayanti

(2010:27) dari sudut pandang konsumen kepercayaan merek merupakan

variabel psikologis yang mencerminkan sejumlah akumulasi asumsi awal

yang melibatkan kredibilitas, integritas, dan benevolence, yang dilekatkan pada merek tetentu.

(47)

30

pada merek (trust in a brain) sebagai kesediaan atau kemauan konsumen untuk mempercayai atau mengandalkan merek dalam situasi (segala

resikonya) karena ada harapan bahwa merek bersangkutan akan

memberikan hasil positif bagi konsumen,

Menurut Delgado (2004) dalam Erna Ferrinadewi (2008:150)

kepercayaan merek adalah harapan akan kehandalan dan intense baik

merek. Berdasarkan definisi ini kepercayaan merek mereflesikan dua

komponen penting yakni brand reliability dan brand intentions. Brand reliability atau kehandalan merek yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan

atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi

kebutuhan dan kepuasan konsumen. Brand reliability merupakan hal essensial bagi terciptanya kepercayaan terhadap merek karena kemampuan

merek memenuhi nilai yang dijanjikan akan membuat konsumen menaruh

rasa yakin akan kepuasan dimasa depan. Sedangkan brand intention

didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu

mengutamakan kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi

produk muncul secara tidak terduga. Erna Ferrinadewi (2008:151).

2. Pembentuk Kepercayaan

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor (2002:313) kepercayaan

konsumen (consumer belief) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat tentang objek, atribut dan

(48)

31

(atribute) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek.Manfaat (benefit) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen.

a. Kepercayaan atribut objek

Kepercayaan atribut objek yaitu pengetahuan sebuah objek

memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan atribut objek.

Kepercayaan atribut objek menghubungkan sebuah atribut dengan

objek, seperti seseorang, barang atau jasa, melalui kepercayaan atribut

objek konsumen menyatakan apa yang mereka ketahui tentang sesuatu

dalam hal variasi atribuatnya.

b. Kepercayaan atribut manfaat

Kepercayaan atribut manfaat yaitu seseorang mencari produk dan

jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan memenuhi

kebutuhan mereka, dengan kata lain memiliki atribut yang akan

memberikan manfaat yang dapat dikenal. Kepercayaan atribut manfaat

merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah atribut

tertentu menghasilkan atau memberikan manfaat tertentu.

c. Kepercayaan objek manfaat

Kepercayaan objek manfaat merupakan persepsi konsumen tentang

seberapa jauh produk, jasa orang tertentu yang akan memberikan

(49)

32

Gambar 4.

Kepercayaan Atribut Manfaat

3. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Merek.

Menurut Lau dan Lee (1999:44) dalam penelitian Aulia Damayanti

(2010:187) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap

merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup

dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun tiga faktor tersebut

adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen.

Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan dapat

digambarkan sebagai berikut:

a. Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menetukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai

suatu merek. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan

merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompeten.

b. Company characteristic yang ada dibalik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek

tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik

merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen

terhdap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu

perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu

perusahaan.

Atribut Manfaat

(50)

33

c. Costumer brand characteristic merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek

dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteritik ini

meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan

kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman

terhadap merek.

E. Kepuasan konsumen

1. Pengertian kepuasan konsumen.

F.Tjiptono (2004:349) Kata „kepuasan atau satisfaction’ berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “faction

(melakukan atau membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan

sebagai „upaya pemenuhan sesuatu’ atau „membuat sesuatu memadai’

namun, ditinjau dari prepekstif perilaku konsumen, istilah „kepuasan

pelanggan’ lantas menjadi sesuatu yang kompleks.

Kotler dan Amstrong (2004:10). Kepuasan pelanggan tingkatan

dimana anggapan kinerja (perceived performance) produk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli. Bila kinerja produk jauh lebih rendah

dibandingkan dengan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Bila

kinerja sesuai dengan harapan atau memlebihi harapan, pembelinya

merasa puas atau merasa amat gembira.

Kotler (2000) dalam F.Tjiptono (2004:350) kepuasan pelanggan

adalah tingkat perasaan seseorang setelah menbandingkan kinerja atau

(51)

34

pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi

terhadap kinerja alternatif produk atau jasa yang dipilih memenuhi atau

melebihi harapan sebelum pembelian.

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:8.B), pelanggan

membentuk ekspetasi tentang nilai dan kepuasan yang akan diberikan

berbagai penawaran pasar dan membeli berdasarkan ekspetasinya itu.

Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain

tentang pengalaman baik mereka. Pelanggan yang tidak puas sering

berganti ke pesaing dan menjelek-jelekan produk yang mereka beli kepada

orang lain. Pemasar harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat ekspetasi

yang tepat, jika mereka menetapkan ekspetasi terlalu rendah, mereka

mungkin memuaskan pelanggan yang membeli produk itu tetapi gagal

menarik cukup banyak pembeli. Jika pemasar menaikan ekspetasi terlalu

tinggi, para pembeli akan kecewa. Nilai dan kepuasan pelanggan

merupakan kunci untuk mengembangkan dan menata hubungan

pelanggan.

Dalam pengujian kepuasan pelanggan dibutuhkan suatu manajemen

hubungan pelanggan (costumer relationship management-CRM), yang dimana dalam manajemen hubungan pelanggan adalah keseluruhan proses

membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan

dengan menghantarkan nilai dan kepuasan yang unggul. Proses ini

berhubungan dengan semua aspek untuk meraih, mempertahankan, dan

(52)

35

Definisi kepuasan pelanggan dapat diklasifikasikan ke dalam lima

kategori pokok yakni:

a. Prespiktif definist normatif: Perbandingan antara hasil (outcome) aktual dengan hasil yang secara kultural dapat diterima.

b. Ekuitas keadilan : Perbandingan perolehan atau keuntungan yang

didapatkan dari pertukaran sosial. Bila perolehan tersebut tidak sama,

maka pihak yang dirugikan akan tidak puas.

c. Standar normatif : Perbandingan antara hasil aktual dengan ekspetasi

standar pelanggan (yang dibentuk dari pengalaman dan keyakinan

mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merek

tersebut).

d. Keadilan prosedural : Kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan

atau persepsi konsumen bahawa ia diperlakukan secara adil.

e. Atribusional : kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya

diskonfirmasi harapan, namun juga oleh sumber penyebab

(53)

36

Model kepuasan atau ketidakpuasan konsumen

Gambar 5.

Sumber: Fandi.Tjiptono (2004:350)

Menurut Handi Irawan (2003) dalam Rina (2009:37), lima faktor

yang menentukan kepuasan pelanggan adalah:

a) Kualitas Produk.

Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi

menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas

produk adalah performance, conformance, reliability, durability, feature, dan lain.

b) Kualitas Pelayanan.

Komponen pembentuk kepuasan pelanggan ini terutama untuk

industri jasa. Pelanggan akan merasa puas apabila mereka

mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang

diharapkan. Dimensi kualitas ini meliputi lima dimensi yaitu

reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.

(54)

37

Konsumen yang merasa bangga dan mendapatkan keyakinan

bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan

produk dengan merek tertentu akan cenderung menpunyai tingkat

kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan bukan dari kualitas produk

tersebut tetapi self esteem atau social value yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merk tertentu.

d) Harga.

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan

harga yang relatif murah akan memberikan nilai value yang lebih tinggi kepada pelanggannya.

e) Biaya dan Kemudahan.

Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau

tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau

jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

2. Model konseptual kepuasan pelanggan.

Sejumlah teori dan model konseptual telah dikemukakan dan digunakan

untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan. Diantaranya yaitu, Expected Discofirmation Model, Equity theory, Attribution theory, Experientially based affectife felling, Assimilationcontrast theory, Opeenent procces theory serta model atesenden dan konsekuensi kepuasan pelanggan. F.Tjiptono (2004:356)

a. Expected Discofirmation Model (model dikonfrmasi harapan)

(55)

38

memberikan hasil dimana pengalaman yang dirasakan sama baiknya

(sesuai) dengan yang diharapkan,

b. Equity theory (model tradisional)

Dikenal pula dengan istilah keadilan distributif literatur sosiologi.

Berusaha mengoprasionalisasikan prinsip utama pertukaran

(exchange).

c. Attribution theory

Mengidentifikasikan proses yang dilakukan seseorang dalam

menentukan penyebab aksi atau tindakan dirinya, orang lain, dan objek

tertentu. Teori atribusi menyatakan bahwa ada tiga tipe atrribusi

pelanggan terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak diharapkan.

(yakni service encounter yang tidak diharapkan). Ketiga dimensi tersebut terdiri dari beberapa hal sebagai berikut:

1) Causal attribution.

Bila terjadi kesalahan, pelanggan segera menilai siapa yang

salah atau patut disalahkan, jika pelanggan menyimpulkan bahwa

perusahaanlah yang salah, maka mereka akan sangat mungkin

merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila pelanggan membebankan

sebagian kesalahan kepada diri mereka sendiri, maka

ketidakpuasan mereka cenderung akan berkurang. Sebagai contoh,

pelanggan yang keliru mengisi formulir klaim asuransi dan sangat

tidak puas dengan proses keterlambatan pemrosesan klaim tersebut

akan berkurang rasa tidak puasnya, manakala ia menyadari bahwa

(56)

39

2) Control attribution

Pelanggan menilai apakah insiden ketidakpuasan berada dalam

kendali pemasar atau tidak. Sebagai contoh, penumpang pesawat

akan cenderung akan sangat tidak puas terhadap keterlambatan

penerbangan bila mereka yakin bahwa penyebabnya adalah

kelalaian pihak penyedia jasa dan bukan akibat gangguan cuaca

yang berada di luar kendali mereka.

3) Stability attribution

Pelanggan akan menilai apakah kejadian ini akan terulang

kembali atau tidak. Jika pelanggan menilai bahwa insiden tersebut

cenderung bisa terulang kembali, maka ketidakpuasanya bisa

tambah besar.

d. Experientially based affectife felling

Pendekatan Experensial berpandangan bahwa tingkat kepuasan

pelanggan dipengaruhi perasaan positif dan negatif yang diassosiasikan

pelanggan dengan barang atau jasa tertentu setelah pembelinya.

Dengan kata lain, selain pemahaman kognitif mengenai diskonfirmasi

harapan, perasaan yang timbul dalam proses purna beli juga

mempengaruhi perasaan puas atau tidak puas.

e. Assimilation contrast theory

Menurut teori ini, konsumen mungkin menerima penyimpangan

(deviasi) dari ekspetasinya dalam batas tertentu. Apabila produk atau

(57)

40

diharapkan pelanggan, maka kinerja produk atau jasa akan diasimilasi

atau diterima dan produk atau jasa bersangkutan akan dievaluasi secara

positif (dinilai memuaskan).

f. Opeenent procces theory

Teori ini berusaha menjelaskan mengapa pengalaman konsumen

yang pada mulanya sangat memuaskan cenderung dievaluasi kurang

memuaskan pada kejadian berikutnya. Dasar pemikiranya adalah

bahwa organisme akan beradaptasi dengan stimuli di lingkunganya,

sehingga stimuli berkurang intensitasnya sepanjang waktu.

g. Model atesenden dan konsekuensi kepuasan pelanggan

Berdasarkan analisis terhadap 50 studi empiris (terdiri atas 44

artikel publikasi dan 6 disertasi) , Syznmanski dan Henard (2001)

dalam Fandi. Tjiptono (2004:361) mengemukakan model antesenden

dan konsekuensi kepuasan pelanggan. Atesenden kepuasan meliputi

(1) ekspetasi pelanggan (sebagai antisipasi kepuasan); (2)

diskonfirmasi ekspetasi (ekspektasi berperan sebagai pembanding

untuk kinerja); (3) kinerja (performance); (4) affect dan (5) equity

(penilaian konsumen terhadap keadilan distributif, prosedural, dan

Gambar

Gambar 5.                                         Sumber: Fandi.Tjiptono (2004:350)
Gambar 6. Kerangka pemikiran
Gambar 7
Tabel 4.7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini didapatkan primigravida muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya anemia, prematuritas dan persalinan patologis dibandingkan dengan primigravida

Cilj ovog eksperimenta jest pokazati ovisnost uspješnosti mreže o broju neurona u skrivenom sloju neuronske mreže.. Uspješnost mreže u svim eksperimentima ovog rada podrazumijeva

Berdasarkan latar belakang, peneliti akan melakukan penelitian guna mengetahui adakah pengaruh gaya belajar dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi

Penulisan Ilmiah ini bertujuan memberikan informasi geografis kepada user, yang interaktif dan menarik maupun hanya untuk mendapatkan formasi dari suatu unsur peta pada suatu

letter r; wrote 130 poems without using that letter, he also omitted the letter r from his daily conversation for 17 years….. 1945) proved the one time pad guaranties

Dengan metode ini dihasilkan algoritma untuk mekanisme safe autonomous landing dengan mengikuti sinyal eksponensial di mana quadcopter mencapai titik 0 (nol) meter dalam

Pemeriksaan pada mayat, atau dalam istilah kedokteran forensik dikenal dengan Otopsi Mediko-Legal (bedah mayat) adalah pemeriksaan yang dilakukan pada mayat yang

Adapun permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan terhadap konsumen pada usaha asuransi jiwa, apakah bentuk-bentuk