PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN MEMBACA BAHASA INGGRIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERGURUAN PRAYATNA DAN PERGURUAN BUDISATRYA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
FATMA DEWANI HARAHAP NIM: 8116121021
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN MEMBACA BAHASA INGGRIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERGURUAN PRAYATNA DAN PERGURUAN BUDISATRYA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
FATMA DEWANI HARAHAP NIM: 8116121021
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRACT
Fatma Dewani Harahap. 8116121024. The Effect of Instructional Strategy and Social Interaction Toward English Learning Achievement at State Junior High School of Medan. A Thesis. Postgraduate Program. State University Of Medan. 2014
The objectives of this research were to find out: (1) thedifferent effect between two stay two stray and expository instructional strategy toward English learning achievement, (2) the difference of the English achievement between student with cooperative social interaction dan competitive social interaction, an (3) the interaction between instuctional strategy and social interaction toward English learning achievement.
The population of this research was all student of Grade VIII, State Junior High School of Medan of ten classes. The sampling technique applied was cluster random sampling taught with two stay two stray instructional strategy and the student taught with expository instructional strategy. The instrumen used to measure the English learning achievement was a multiple choice. The instrument used to measure the students’ social interaction was questionaire. The normality test used liliefors and the homogeneity test was Fisher test and Bartlett test. The data analysis technique was Analysis of Variance with two-way at the level of significance �= 0,05 followed by Scheffe test.
The research findings were: (1) on average the students’ English learning achievement taught with two stay two stray instructional strategy was X 28.14 which was higher tahn the average the students’ English learning achievement taught with expository strategy, which was X 27.07, with Fcount = 35.08 > Ftable 3.96, (2) on average the student English learning achievement with cooperative social interaction was X 29.91which was higher tha the students’ English learning achievement with competitive social interaction was X 26.05, with Fcount = 4.28 > Ftable =3.96, and (3) there was interaction between instructional strategy and social interaction toward English learning achievement with Fcount = 9.94 > Ftable = 3.96.
ii ABSTRAK
Fatma Dewani Harahap. 8116121024. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Medan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan hasil belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspositori pada mata pelajaran Bahasa Inggris, (2) perbedaan hasil belajar Bahasa Inggris siswa antara kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif dengan kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kompotitif, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan interkasi sosial terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah suswa kelas VIII (delapan) SMP Prayetna dan Budi Satrya Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 terdiri dari 10 kelas dengan sebaran seluruh siswa berjumlah 411 orang. Sampel penelitian ini ditetapkan satu kelas sebagai kelas pembelajaran Two Stay Two Stray dan satu kelas pembelajaran ekspositori. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian adalah tes dan angket. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar. Sedangkan angket digunakan untuk melihat karakteristik interaksi sosial siswa. Uji normalitas dengan uji Lilliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Barlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi �= 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajar kan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray x28,14lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori x27,07, dengan Fhitung = 35,08 > Ftabel 3,96, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan interaksi sosial kooperatif x29,91lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang dengan interaksi sosial kompetitif
05 , 26
x , dengan Fhitung = 4,28 > Ftabel =3,96, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dengan Fhitung = 9,94 > Ftabel = 3,96.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran Dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Pemahaman Membaca
Bahasa Inggris Siswa Sekolah Menengah Pertama Perguruan Prayatna Dan
Perguruan Budisatrya Medan” dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi
Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penulisan tesis ini penulis dalam segala keterbatasannya
menghadapai kendala dan tantangan, namun berkat arahan, dorongan dan inovasi
dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan penghargaan kepada Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd; dan
Prof.Tina Mariany Kariman, M.A., Ph.D. sebagai pembimbing I dan pembimbing
II, atas kesediaan untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam
memberikan bimbingan, komentar dan wawsan pengetahuan yang luas untuk
kesempurnaan tesis ini.
Penulis ingin mengungkapkan bahwa kesempatan untuk mengikuti studi
di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang sangat
berharga. Untuk ini penulis ucapkan terima kasih kepada Direktur Pascasarjana
Universitas Negeri Medan: Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd,, Asisten
Direktur I : Dr. Arif Rahman, M.Pd, Asisten Direktur II: Prof. Dr. Sahat Siagian,
iv
M.Pd., Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd dan
kak Noni sebagai Tata Usaha di Program Studi Teknologi Pendidikan, atas segala
bantuan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan akademis untuk proses
penyelesaian administrasi.
Dalam proses pengumpulan data tesis ini, penulis mendapat izin dan
dukungan dari Kepala Sekolah SMP Prayatna Medan: Abdul Kadir Siregar,,
Kepala Sekolah Budisatrya Medan : Nursyam Syamsuar Guci, B.Sc dan
guru-guru di Perguru-guruan Prayatna dan Budisatrya Medan yang telah membantu
memberikan informasi data dalam pelaksanaan penelitian .
Keinginan penulis untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan ini
sangat mendapat dukungan moril dan material dan doa dari Ayahanda, Ibunda dan
suami tercinta, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya.
Selanjutnya keceriaan dalam mengikuti perkuliahan adalah berkat persahabatan
yang sangat indah dari teman-teman di Program Pascasarjana Angkatan XX
Program Studi Teknologi Pendidikan di Kelas A. Terima kasih atas kebersamaan
kita dalam melewati hari-hari yang penuh dengan tugas.
Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu
adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik
bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran
Medan, Maret 2014 Penulis,
v
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13
A. Kajiian Teoretis ... 13
1. Hakikat Belajar Dan Hasil Belajar Membaca Bahasa Inggris ... 13
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22
a. Hakikat Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray 25 b. Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 27
3. Hakikat InteraksiSosial ... 34
B. HasilPenelitian yang Relevan ... 40
C. Kerangka Berpikir ... 42
1. PerbedaanHasil BelajarPemahamanMembaca BahasaInggrisSiswa yang DiajarDengan StrategiPembelajaranTwo Stay Two Stray Dan StrategiEkspositori ... 42
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 51
C. Metode dan Rancanan Penelitian ... 52
D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 54
1. Prosedur Perlakuan ... 54
2. Pelaksanaan Perlakuan ... 55
E. Pengontrolan Perlakuan ... 57
F. DefinisiOperasionalVariabelPenelitian ... 60
G. Teknik Pengumpulan Data dan InstrumenPenelitian ... 62
1. Teknik Pengumpulan Data ... 62
2. Instrumen Penelitian ... 62
a. TesHasiBelajarBahasaInggris ... 62
H. Teknik Analisis Data ... 66
I. Hipotesis Statistik ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 68
A. Deskripsi Data ... 68
1. Hasil Belajar BahasaInggrisSiswa Yang Dibelajarkan DenganStrategiPembelajaranTwo stay Two stray ... 68
2. HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DenganStrategiPembelajaran Two Stay Two Stray dan SosilKompetitif ... 75
7. HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaran EkspositoridanHasilBelajarSosialKooperatif ... 77
8. Hasil BelajarBahasaInggrisSiswa Yang Dibelajarkan DenganStrategiPembelajaranEkspositori Dan Hasil InteraksiSosialKompetitif ... 78
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 79
1. UjiNormalitas Data ... 79
2. UjiHomogenitasVariansSampel ... 83
vii
D. PembahasanPenelitian ... 90
E. KeterbatasanPenelitian ... 96
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 98
A. Simpulan ... 98
B. Implikasi ... 99
C. Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 103
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 PerkembanganNilaiUjianAkhirSemester di SMP
Prayatna Dan SMP Budisatrya Medan ... 4
2.1 PembelajaranEkspositoriDitinjaudariAspek Guru ... 32
2.2 PembelajaranEkspositoriDitinjau Dari AspekSiswa ... 33
3.1 RancanganEksperimenDesainFaktorial 2 x 2 ... 53
3.2 Kisi-Kisi TesBahasaInggris ... 63
3.3 Kisi-Kisi InstrumenInteraksiSosial ... 64
4.1 RangkumanHasilBelajarBahasaInggris...68
4.2 DeskripsiHasilBelajarBahasaInggrisSiswaYang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranTwo Stay Two Stray ... 69
4.3 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDengan InteraksiSosialKoperatif ... 70
4.4 Deskripsi data HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDengan InteraksiSosialKompetitif ... 72
4.5 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksiSosialKooperatif ... 73
4.6 HasilDeskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksiSosial ... 74
4.7 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranEkspositori DanInteraksiSosialKooperatif ... 76
4.8 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranEkspositori DanInteraksiSosialKooperatif ... 77
4.9 RangkumanAnalisisUjiNormalitas ... 78
4.10 RangkumanAnalisisUjiHomogenitas ... 80
4.11 Data Penelitian ... 83
4.12 RangkumanAnalisisFaktorial 2x 2 ... 84
4.13 RangkumanUjiScheffe ... 85
6.1 HasilUji Coba Validitas Tes Hasil Belajar BahasaInggris ... 132
6.2 PerhitunganIndeksKesukarandandaya Beda ... 137
6.3 ValiditasAngketInteraksiSosial ... 144
6.4 Data IndukPenelitian ... 150
ix
DenganInteraksiSosialKompetitif ... 160 6.9 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris
DenganMenggunakanStrategiPembelajaranTwo Stay
Two StraydenganStrategiSosialKooperatif ... 162 6.10 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris
DenganMenggunakanStrategiPembelajaranTwo Stay
Two StraydenganStrategiSosialKompetitif ... 165 6.11 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris 6.13 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
MelaluiStrategiPembelajaranTwo Stay Two Stray ... 173 6.14 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
MelaluiStrategiPembelajaranEkspositori ... 174 6.15 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
Yang MemilikiInteraksiSosialKooperatif ... 175 6.16 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
Yang MemilikiInteraksiSosialKompetitif ... 176 6.17 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
MelaluiStrategiPembelajaranTwo Stay Two Straydan
InteraksiSosialKooperatif ... .177 6.18 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
MelaluiStrategiPembelajaranTwo Stay Two Straydan
InteraksiSosialKompetitif ... 178 6.19 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
MelaluiStrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksi
SosialKooperatif ... 179 6.20 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa
MelaluiStrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksi
SosialKompetitif ... 180 6.21 RingkasanHasilPerhitunganVariansStrategiPembelajaran
Two Stay Two StraydanEkspositori ... 181 6.22 RingkasanHasilPerhitunganVariansInteraksiSosial
KooperatifDan Kompetitif ... 182 6.23 RingkasanHasilPerhitunganHomogenitasVariansPopulasi
UjiBarlett ... 183 6.24 Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDengan
StrategiPembelajaran Two Stay Two Stray dan EkspositoriBerdasarkanInteraksiSosialkooperatifdan
kompetitif ... 184 6.25 RingkasanHasilPerhitunganAnalisisDeskriptif
StrategiPembelajaran Two Stay Two Stray dan EkspositoriBerdasarkanInteraksiSosialKooperatifdan
x
6.27 TabelHasilUjiLanjutdenganmenggunakanUjiScheffe ... 190
6.28 Distribusi r Product Moment ... 192
6.29 NilaiKritis L UjiLiliefors ... 194
6.30 TabelLuas di BawahLengkunganKurva Normal dari 0 s/d Z. ... 196
6.31 TabelNilai-Nilai Chi Kuadrat ... 200
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 PembelajaranEkspositoriDitinjaudariAspek Guru ... 31 2.2 PembelajaranEkspositoriDitinjaudariAspeksiswa ... 32
4.1 Histogram HasilBelajarBahasaInggris Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi
PembelajaranTwo Stay Two Stray ... 70
4.2 Histogram HasilBelajarBahasaInggris Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi
PembelajaranEkspositori ... 71
4.3 Histogram HasilBelajarBahasaInggrisSiswadengan
InteraksiSosialKooperatif ... 72
4.4 Histogram HasilBelajarBahasaInggrisSiswadengan
InteraksiSosialKompetitif ... 73
4.5 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan
StrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksi
SosialKooperatif ... 75
4.6 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan
StrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksi
SosialKompetitif ... 76
4.7 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan
StrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksiSosial
Kooperatif ... 78
4.8 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan
StrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksiSosial
Rendah ... 79 4.9 InteraksiStrategiPembelajarandanInteraksiSosial ... 89
6.1 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswa Yang
DibelajarkandenganMenggunakanStrategiPembelajaran
Two Stay TwoStrayStray……...152
6.2 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswa Yang
DibelajarkandenganMenggunakanStrategi
PembelajaranEkspositori ... 155
6.3 Histogram hasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang Memiliki
InteraksiSosialKooperatif ... 157
6.4 Histogram hasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang Memiliki
InteraksiSosialKompetitif ... 160
6.5 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan
InteraksiSosialKooperatif yang Dibelajarkandengan
xii
6.6 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan
InteraksiSosialKompetitif yang Dibelajarkandengan
MenggunakanStrategiPembelajaranTwo stay Two stray ... 165
6.7 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan
InteraksiSosialKooperatif yang Dibelajarkandengan
MenggunakanStrategiPembelajaranEkspositori ... 168
6.8 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan
InteraksiSosialKompetitif yang Dibelajarkandengan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Silabus ... 106
2 RPP Perlakuan ... 108
3 InstrumenTeshasilBelajarBahasaInggris ... ... 120
4 UjiCobaInstrumenhasilbelajar...……… . 131
5 InstrumenInteraksiSosial ... 139
6 UjiCobaInstrumenInteraksiSosial... 143
7 Analisis Data Penelitian ... 149
8 TabelStatistik ... 191
9 PedomanPenggunaanStrategi……….. .... 196
10 FotoDokumentasiKegiatanPelaksanaanPenelitian ... 201 11 SuratKeputusanPembimbingTesis……….
12 Undangan Seminar Proposal Tesis……… 13 SuratKeteranganvalidasiInstrumenPenelitian……… 14 SuratizinMelakukanUjiCobaSoalTesHasilBelajar…… 15 SuratIzinMelakukanPenelitianLapangan Dari Pascasarjana 16 SuratIzinMelakukanPenelitianKeTempat Yang Dituju….. 17 SuratKeteranganTelahMelaksanakanPenelitian…………...
18 UndanganUjianTesis………..
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam
kemampuan berkomunikasi yang harus dikuasai agar seseorang berhasil dalam
kehidupannya. Membaca akan memberikan informasi-informasi penting yang
dapat menjadi sarana untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi
sangat disayangkan bahwa tidak semua pihak menyadari akan penting nya
membaca untuk menunjang kehidupannya kearah yang lebih baik. Jadi, tidaklah
berlebihan jika pengajaran membaca perlu mendapatkan posisi yang sangat
penting karena dengan membaca kita dapat mengakses informasi-informasi yang
berguna sebagai alat untuk memperoleh kesejahteraan.
Peran Bahasa Inggris diatas akan dapat tercapai apabila system pendidikan
berlangsung dengan baik, karena pendidikan sangat berperan penting dalam
meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mendukung kemajuan
bangsa dan Negara. Dalam hal ini, Undang-undang republik Indonesianomor 20
tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 menjelaskan:
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini memberi makna bahwa
pelaksanaan pendidikan nasional memiliki tujuan yang kompleks, disamping
2
membentuk peserta didik menjadi sosok yang cakap terhadap ilmunya dan
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
Salah satu bahasa asing dipelajari di sekolah khususnya ditingkat Sekolah
Menengah Pertama adalah Bahasa Inggris. Bahasa Inggris dipergunakan sebagai
bahasa yang digunakan antara lain sebagai bahasa komunikasi internasional,
bahasa ilmu pengetahuan, teknologi modern, perdagangan dan politik yang
dipakai hampir disemua bidang, maka Bahasa Inggris menjadi prioritas untuk
dipelajari siswa di antara bahasa-bahasa asing yang lain.
Sesuai dengan kedudukan nya maka Bahasa Inggris diajarkan
disekolah-sekolah, mulai dari SMP bahkan ada yang memulainya diSekolah Dasar (SD)
sampai dengan semua jurusan di perguruan tinggi. Pada lembaga-lembaga
tersebut Bahasa Inggris diajarkan terutama untuk memupuk serta meningkatkan
kemampuan membaca untuk mengikuti perkembangan serta memanfaatkan ilmu
dalam berbagai lapangan dan bidang studi yang biasanya dikomunikasikan dalam
Bahasa Inggris.
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan yaitu: mengembangkan kompetensi dalam bentuk tulisan
dan lisan dalam tingkatan fungsional, memiliki kesadaran dan hakikat tentang
pentingnya Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing dalam dunia global
dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dan budaya. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:
(1) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan
teks lisan dan/tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa,
3
mencapai tingkat literasi fungsional, (2) kemampuan memahami dan menciptakan
berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esai berbentuk procedure,
descriptive dan recount. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman membaca untuk kelas VIII, yang mana kurikulum kelas VIII masih
merujuk pada KTSP, sebab Kurikulum 2013 yang diberlakukan pemerintah pada
saat ini berlaku untuk kelas 1-4 SD, kelas VII dan Kelas X saja.
Menurut Crawley & Mountain dalam Suswandi, (2010: 35) membaca pada
hakikatnya melibatkan tiga komponen dasar yaitu recording, decoding dan
meaning. Recording merujuk pada kata dan kalimat kemudian mengasosiasikan
dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan system tulisan yang digunakan sedangkan
proses decoding (penyandian) merujuk pada proses penterjemahan rangkaian
grafis ke kata-kata. Sementara proses meaning (memahami makna) berlangsung
melalui dua proses yaitu proses perseptual dan kognitif.
Peningkatan kemampuan membaca ini sesuai dengan hakekat pelajaran
Bahasa Inggris di Indonesia sebagai Teaching English as a Foreign Language
(TEFL), selain itu, pengajaran Bahasa Inggris dengan ruang lingkup yang lebih
luas dan mendalam dibandingkan hanya penguasaan keterampilan berbahasa,
diselenggarakan disekolah-sekolah yang mengajarkan aspek-aspek kebahasaan,
sastra dan metode pengajarannya. Peserta didik dituntut memiliki kompetensi
memahami bacaan, disamping kemampuan bahasa lainnya (mendengarkan,
berbicara dan menulis) merupakan kemahiran yang sangat penting.Pada waktu
membaca seseorang dituntut untuk berinteraksi melalui teks seseorang dapat
4
Meskipun usaha perbaikan disegala segi yang menyangkut pendidikan
sudah dilakukan secara terus menerus, namun ditemukan hambatan-hambatan
serta kekurangan-kekurangan. Hal yang memprihatinkan yang dapat dilihat
langsung adalah hasil nilai ujian akhir semester Kelas VIII yang belum mencapai
hasil yang diharapkan. Berdasarkan data yang peneliti peroleh di SMP Prayatna
dan SMP Budisatrya Medan saat ini kondisinya masih kurang memuaskan
sebagaimana tersaji pada Tabel 1.1
Tabel 1.1. Perkembangan Nilai Ujian Akhir Semesterdi SMP Prayatna dan SMP Budisatrya Medan
No Tahun
Pelajaran KKM
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata
Prayatna Budisatrya Prayatna Budisatyra Prayatna Budisatrya 1 2009/2010 7,0 5,23 5,67 7,68 7,89 6,07 6,59 2 2010/2011 7,0 5,17 5,12 7,34 7,15 6,01 6,15 3 2011/2012 7,0 5,34 5,46 7,27 8,24 6,17 6,59
Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris masih
dibawah dari nilai standard ketuntasan belajar minimal yang telah ditentukan
yakni 7,0.Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar
yang diperoleh siswa dalam pembelajaran, secara operasional terdapat lima
variabel utama yang berperan, yakni: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi
pelajaran, (3) metode dan teknik mengajar, (4) guru, dan (5) logistik. Semua
variabel tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain dan tidak dapat berdiri
sendiri dalam memberhasilkan pembelajaran.
Dalam rangka mengatasi persoalan perolehan hasil belajar siswa SMP
kelas VIII di Perguruan Prayatna dan di perguruan Budisatrya yang masih rendah,
5
khususnya pada bidang studi Bahasa Inggris. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penerapan strategi
pembelajaran yang lebih tepat.Strategi pembelajaran yang dikembangkan haruslah
berpusat dan menitik beratkan pada keaktifan siswa.Melalui pemilihan strategi
pembelajaran yang tepat, harapan-harapan penigkatan mutu dan hasil belajar
dapat dipenuhi.Untuk itu dituntut kemampuan guru menguasai teknologi
pembelajaran untuk merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi
serta melakukan feedback menjadi faktor penting guna mencapai keberhasilan
tujuan pembelajaran. Kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, gaya
mengajar, penggunaan media, penentuan strategi dan pemilihan strategi
pembelajaran merupakan usaha-usaha untuk melancarkan proses pembelajaran
dan meningkatkan hail pencapaian tujuan pembelajaran.
Siswa dapat belajar dengan baik maka strategi dan strategi pembelajaran
harus dilakukan secara tepat dan efektif.Artinya strategi sangatlah berperan dalam
usaha pengombinasian kegiatan-kegiatan yang dapat memunculkan serta
meningkatkan motivasi membaca siswa.Agar mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan diperlukan strategi pembelajaran yang optimal.
Strategi pembelajaran yang digunakan guru Bahasa Inggris selama ini di
SMP Prayatna dan SMP Budisatrya Medan belum optimal, ini berarti bahwa
untuk mencapai kualitas pembelajaran yang tinggi, bidang studi harus
diorganisasikan dengan teknik pembelajaran yang tepat. Untuk mengurangi atau
bahkan menghindari strategi pembelajaran yang terlalu monoton diupayakan
berbagai strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam menciptakan komunikasi
6
interaksi yang proaktif dalam pembelajaran.Namun perlu disadari bahwa strategi
tersebut tidak ada yang terbaik atau buruk, karena strategi pembelajaran tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Selain dari pemilihan strategi yang tepat perolehan hasil belajar juga
dipengaruhi oleh pengidentifikasian tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
dalam mengembangkan program pembelajaran.Mengidentifikasi tingkah laku
masukan dan karakteristik siswa sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas
perseorangan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk dapat dijadikan
sebagai petunjuk dan mendeskripsikan perencanaan pengelolahan
pembelajaran.Terdapat jenis-jenis interaksi sosial yaitu interaksi sosial koperatif
dan interaksi sosial kompetitif. Ciri utama dari interaksi sosial koperatif adalah
tipe siswa yang memilikikarakter bekerja sama sedangkan pada interaksi sosial
kompetitif adalah tipe siswa yang individual. Untuk itu guru hendaknya mampu
mengetahui dan memahami karakteristik interaksi sosial yang dimiliki siswa.Agar
tujuan pembelajaran tercapai dengan baik secara efektif dan efisein maka dengan
mengetahui karakteristik interaksi sosial siswa seorang guru dapat menyesuaikan,
menyusun dan membuat materi ajar yang relevan untuk membantu dan
mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran khususnya untuk
materi membaca.
Sekarang ini sangat banyak teknik atau strategi yang digunakan dalam
pembelajaranbahasa, khususnya pada keterampilan pemahaman
membaca.Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dibutuhkan dan disesuaikan
dengan karakteristik siswa, untuk mempelajari materi Bahasa Inggris yang cukup
7
karena itu, interaksi sosial siswa adalah salah satu komponen yang harus
diperhatikan seksama oleh guru dalam mengidentifikasikan kemampuan yang
dimiliki peserta didik nya yang akan membantu dalam menentukan materi,
strategi, metode dan media yang tepat untuk digunakan.
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain,
individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, individu
dengan kelompok, kelompok dengan individu.Terdapat 3 tipe tingkah laku
individu dalam berinteraksi sosial yaitu: pekerja sama (cooperator) adalah tingkah
laku yang mementingkan pemaksimalan ganjaran yang diterimanya maupun yang
diterima temannya, Pesaing (competitor) adalah tingkah laku yang berorientasi
pada pemaksimalan hasilnya sendiri agar lebih banyak dari hasil temannya, dan
Individualis adalah tingkah laku yang mengutamakan pemaksimalan hasilnya
sendiri tanpa memperdulikan kekalahan atau kemenangan temannya.
Agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien, maka
karakteristik siswa perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menentukan
strategi pembelajaran.Untuk lebih mengetahui apakah siswa memiliki interaksi
sosial secara koperatif dapat dilihat dariciri-cirinya yaitu Consensus rasa memiliki
bersama yaitu ada nya penerimaan bersama terhadap atauran-aturan atau
keadaan-keadaan noramatif yang menyangkut masalah-masalah yang relevan bagi
kelompok, Saling ketertarikan yaitu ketertarikan dalam bentuk menyukai pribadi
dan setiap anggota menganggap adanya nilai keuntungan yang diperoleh diantara
mereka, dan Solidaritas yaitu respon secara terkoordinasi dalam kelompok dimana
tingkah laku anggota dalam kelompok secara serentak atau berurutan saling
8
dilihat dari ciri-cirinya yaitu menarik keuntungan dari orang lain yaitu
imbalan-imbalan interpersonal yang diterima seseorang dengan cara mendekati orang lain,
Tidak tergantung pada orang lain yaitu sikap yang menganggap dirinya realistis
dengan mengakui bahwa setiap orang harus mengurus diri sendiri, dan Merasa
unggul dari orang lain yaitu sikap bertahan dimana yang paling kuat akan
membinasahkan yang lemah dengan kebutuhan utamanya menguasai orang lain.
Penelitian ini berupaya untuk meningkatan kemampuan siswa dalam
menguasai dan memahami bahan bacaan yang tercantum dalam tes. Hasil belajar
membaca Bahasa Inggris diwujudkan dalam bentuk skor tes pada ranah kognitif.
Dengan menerapkan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray sebagai salah satu
strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Inggris,
interaksi sosial siswa juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar membaca
Bahasa Inggris siswa. Pemilihan dan penerapan strategi pembelajaran Two Stay
Two Stray dalam pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan sesuai dengan
karakteristik siswa. Disini ingin dilihat bahwa apakah strategi Two Stay Two Stray
mampu meningkatkan kemampuan siswa yang disesuaikan dengan
karakteristiknya, dimana dalam kegiatan pembelajaran Two Stay Two Stray
dikembangkan kemampuan berpikir, keterampilan intelektual, berinteraksi,
bekerja sama guna pemecahan belajar serta belajar tentang berbagai peran dengan
melibatkan diri.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasikan
9
telah membuat perencanaan yang baik dan strategi pembelajaran sesuai dengan
mata pelajaran? Bagaimanakah cara menyampaikan urutan materi pelajaran yang
paling baik dalam pembelajaran Bahasa Inggris? Urutan bagaimanakah yang lebih
tepat dan dapat membantu proses belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa
Inggris? Apakah perbedaan dalam strategi pembelajaran Bahasa Inggris
memberikan hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa?Apakah tujuan
pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda
pula?Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar
membaca Bahasa Inggris siswa?Apakah strategi pembelajaran tertentu hanya
efektif untuk siswa yang memiliki karakteristik tertentu pula? Apakah hasil
belajar membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Two Stay Two Straylebih tinggi daripada hasil belajar membaca Bahasa Inggris
yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah hasil belajar
membaca Bahasa Inggris siswa dengan interaksi sosial koperatif lebih tinggi
daripada hail belajar membaca Bahasa Inggris siswa dengan interaksi sosial
kompetitif?dan Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
interaksi sosial siswa terhadap hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka permasalahan dalam
penelitian ini difokuskan pada strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan
strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan untuk interaksi sosial yaitu koperatif
dan kompetitif. Strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui hasil
10
Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian terbatas hanya pada SMP
Perguruan Prayatna dan Perguruan Budisatrya Medan. Penelitian terbatas dalam
mengikut sertakan siswa kelas VIII.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar Bahasa Inggris yang diajar dengan strategi
pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi daripada hasil belajar
membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
ekspositori?
2. Apakah kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif
memperoleh hasil belajar membaca Bahasa Inggris lebih tinggi
dibandingkan kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial
terhadap hasil belajar membaca Bahasa Inggris?
E. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari masalahyang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan
11
pada hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Hasil belajar membaca Bahasa Inggris antara siswa dengan karakteristik
sosial koperatif lebih tinggi daripada hasil belajar membaca Bahasa Inggris
siswa dengan karakteristik interaksi sosial kompetitif.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial terhadap hasil
belajar membaca Bahasa Inggris siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru
yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoretis dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi
pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Inggris.
2. Sebagai kontribusi pemikiran dalam usaha mengoptimalkan kebijakan
pembelajaran untuk mencapai hasil belajar siswa.
3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teoretis dan
teknologi pembelajaran
4. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti
12
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru guru tentang strategi
pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat diterapkan guru bagi kemajuan
dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.
2. Sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal
yang berhubungan dengan aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran
98
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama, rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi daripada hasil
belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori.
Kedua, terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial
siswa yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar Bahasa
Inggris. Perbedaan pengaruh tersebut: (a) pada kelompok siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray memperoleh hasil belajar yang
lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori, (b) pada kelompok siswa dengan interaksi sosial kooperatif
memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
memiliki interaksi sosial kompetitif, (c) hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan startegi pembelajaran Two Stay Two Stray dan interaksi sosial kooperatif
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif,
(d) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori
dan interaksi sosial kooperatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
memiliki interaksi sosial kompetitif, (e) hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan interaksi sosial kooperatif
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi
99
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan interaksi
sosial kompetitif lebih rendah daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori dan interaksi sosial kompetitif.
B. Implikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Hal
ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil
belajar Bahasa Inggris siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan
strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan
ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya
apabila strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat
berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini
menunjukkan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan
dengan startegi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dari hasil belajar
Bahasa Inggris siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih
efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, karena dalam
pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa
cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya.
Konsekuensi dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil
100
melaksanakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray. Dengan demikian
strategi pembelajaran Two Stay Two Stray diharapkan tenaga pengajar dapat
membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap
pembelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan
efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan strategi
pembelajaran Two Stay Two Stray maka tenaga pengajar harus terlebih dahulu
dituntut memahami kebutuhan pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran.
Kedua, Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa interaksi sosial
berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Siswa dengan interaksi
sosial kooperatif secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang mempunyai interaksi sosial kompetitif.
Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa interaksi sosial
signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa
Inggris siswa. Konsekuensi logis dari pengaruh interaksi sosial tehadap hasil
belajar Bahasa Inggris siswa berimplikasi kepada tenaga pengajar untuk
melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan interaksi sosial
siswanya. Apabila interaksi sosial siswa dapat dikelompokkan maka tenaga
pengajar dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi
pembelajaran yang yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa, disamping itu
juga siswa dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan
interaksi sosial kooperatif diberikan keterampilan motorik tinggi, sedangkan siswa
dengan interaksi sosial kompetitif diberikan pembelajaran yang berkompetisi
101
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi interaksi sosial
mengisyaratkan kepada tenaga pengajar saat memilih strategi pembelajaran
haruslah mempertimbangkan interaksi sosial siswa. Dengan adanya motivasi
belajar dalam diri siswa maka siswa akan berperan aktif dan bereaksi positif
dalam pembelajaran yang berlangsung.
Adanya perbedaan interaksi sosial ini juga berimplikasi pada tenaga
pengajar dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Bagi siswa dengan
interaksi sosial kooperatif hal tersebut tidaklah menjadi kesulitan bagi tenaga
pengajar dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, tapi bagi siswa
dengan interaksi sosial kompetitif maka tenaga pengajar perlu memberikan
perhatian yang lebih dan kontinu untuk membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi kepada siswa akan
efektif bila terjalin hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.
Ketiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi antara
strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap hasil belajar. Interaksi
tersebut menunjukkan bahwa siswa dengan interaksi sosial kooperatif lebih baik
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan siswa dengan
interaksi sosial kompetitif lebih baik dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar Bahasa Inggris siswa dipengaruhi oleh strategi pembelajaran dan interaksi
sosial. Dalam hal ini antara tenaga pengajar dan siswa mempunyai peranan yang
sama dan berarti untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris itu sendiri,
102
maksimal, maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan interaksi
sosial perlu menjadi perhatian sekaligus.
C. Saran
Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah
disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray memberikan hasil belajar yang
lebih tinggi dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dibandingkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori.
2. Bagi siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif disarankan untuk
menggunakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray, sedangkan bagi
siswa dengan interaksi sosial kompetitif disarankan untuk menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori.
3. Karakteristik siswa yang diteliti dari penelitian ini hanya terbatas pada
interaksi sosial. Untuk ini kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti
karakteristik siswa yang lain misalnya retensi, gaya kognitif, dan yang
lainnya.
4. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan ekspositori ini hanya
diterapkan pada pelajaran Bahasa Inggris dalam ranah kognitif, disarankan
103
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Apriyati, Tri, Joharman, Harun Setyo Budi. 2010. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Membaca Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal:
Universitas Sebelas Maret. 1 (1): 4
Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arisma, Olynda Ade. 2012. P eningkatan Minat dan Kemampuan Membaca Melalui Penerapan Program Jam Baca Sekolah di Kelas VII SMP Negeri 1 Puri. Skripsi
Borg, W. R and Gall, M. D. 1978. Educational Research: An Introduction (7th ed).
Boston: Allyn & Bacon
Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard University Press
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto& Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media
Dawisaptri, Tuty & Abdul Muin Sibuea. Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal: Teknologi Pendidikan.
6 (2): 233
Dick, Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design of
Instruction. New York. Pearson
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
104
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan
Model Terapan. Yokyakarta: Pustaka Pelajar
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: ISCOM
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Marliah, Lily. 2007. Efficient Reading. Jurnal: Sosioteknologi. 11 (06): 267
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana
Muslim, Asrul. 2013. Interaksi Sosial dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal:
Diskursus Islam. 1 (3): 485
Praditya, Pertiwi P & Sugiyanto. Efektivitas Permainan Konstruktif-Aktif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar.
Jurnal Psikologi. 34 (2): 152
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Reigeluth, Charles M. 2009. Instructional Design Theories and Models Vol III.
New York. Routledge
Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta. Kencana
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Seels, Barbara & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: UNJ
Setiawati, Eka & Suparno. 2010. Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya pada Anak Homeschooling dan Anak Sekolah Reguler (Study Deskriptif Komparatif). Jurnal: Indigenous: Jurnal Ilmiah Berskala Psikologi.
105
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional.Jakarta: Universitas Terbuka
Suswandi, Markhamah dan Atiqah Sabardila. 2010. Artikel: Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kutawaru 04 Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009-2010
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos
Tuckman, Brucwe E. 1978. Conducting Educational Research. San Diego: Harcourt Brace Jovanovich Publisher
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana
Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Yetti, Rivda. 2009. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Anak Ditinjau dari Pendekatan Stress Lingkungan. Jurnal: Jurnal Ilmiah