PENERAPANAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
UKUR TANAH SISWA SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
RADEN GINTING
509111029
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karuniaNya yang masih dirasakan penulis hingga pada
kesempatan ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaan Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ukur Tanah Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi, dukungan moril maupun
informasi yang sangat membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Drs. Juanda Sianipar,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
2. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan F. T. UNIMED.
3. Bapak Prof. DR. Abdul Hamid, K. M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Nageri Medan.
4. Bapak Drs. Nono Sebayang S.T., M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Bangunan.
6. Dosen Penguji sekaligus Narasumber Dr. Zulkifli Matondang, M.Si.,Drs.
Edim Sinuraya, ST., M.Pd., dan Drs. Sorgang Siagian, M.Pd., yang telah
banyak memberikan informasi dan kritikan yang sangat membantu
meluruskan semua kesimpangsiuran yang terdapat dalam skripsi ini.
7. Bapak/ ibu staf tata usaha Fakultas Teknik UNIMED.
8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan Ilmu Pengetahuan
selama penulis melakukan perkuliahan.
9. Bapak Drs. Kiniken, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan obsevasi.
10. Teristimewa kedua orangtua yang telah membina, membesarkan, dan
mendidik penulis sehingga dapat duduk di bangku perkuliahan dan dapat
menyelesaikannya.
11. Abang Agustinus Sembiring dan Kak Rinawati br Ginting yang memegang
peran yang sangat penting selama penulis menjalani perkuliahan, Kak Lusiana
br Ginting yang telah banyak juga membantu penulis dan adik Erfiany br
Ginting yang telah banyak memberikan tekanan mental kepada penulis.
12. Sahabat penulis yang selalu ada baik suka maupun duka Sam Welson Sitinjak,
Omri Guiness Simanjuntak, Amin Johannes Simanjuntak, Pahala Arion
Lasidos Lumbantoruan, Okto Simbolon, Ricky Jakop Sinurat, S.Pd.
13. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan ’09 yang
seperjuangan, dan juga adik stambuk yang tidak dapat disebutkan penulis satu
persatu, terima kasih banyak atas bantuan dan semangat juga saran dan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini
masih belum sempurna. Baik secara penulisan, pembahasan, penarikan
kesimpulan dan seterusnya. Oleh sebab itu, penulis masih mengharapkan kritikan
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
Akhirnya, hanya doa yang dapat penulis persembahkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa, semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis
akan mendapatkan balasan yang setimpal, dan semoga Skripsi ini akan
bermanfaat kepada pembaca.
Medan, Februari 2015
Penulis,
Raden Ginting
ABSTRAK
Raden Ginting, NIM : 509111029. ”Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Ukur Tanah siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam melalui model pembelajaran Kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 32 orang.
Dari hasil uji coba instrumen yang terdiri dari 20 soal pada siklus I, hanya 15 soal yang dapat digunakan dengan keterangan 16 soal yang valid, indeks kesukaran soal diperoleh 9 kategori sedang dan 11 kategori mudah, daya beda soal diperoleh 1 soal sangat baik, 5 soal baik, 9 soal cukup, 5 soal jelek dan uji reliabilitas 0, 65 (tinggi). Sedangkan untuk 20 soal di siklus II, hanya 14 soal yang dapat digunakan dengan keterangan 15 soal valid, indeks kesukaran diperoleh 9 kategori sedang dan 11 kategori mudah, daya beda soal diperoleh 5 soal baik, 12 soal cukup, 3 soal jelek, uji reliabilitas 0,67(tinggi).
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi(reflecting). Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes hasil belajar.
ABSTRACT
Raden Ginting , NIM : 509111029. " The Implementation of Contextual Learning Model to Improve the Students Learning Activities and Learning Outcomes Surveying Subject of SMK Negeri 1 Lubuk Pakam "
This study aims to determine the increase in activity and learning outcomes Surveying Subject class X Architecture Engineering skills program SMK 1 Lubukpakam through Contextual learning model. This research is a classroom action research that is performed on first semester of academic year 2014/2015 the number of students 32 people.
From the test results of the instrument consists of 20 questions in the information about the 15, the index gained 9 categories medium difficulty and 11 easy categories, different power gained about 5 good questions, 12 questions enough, 3 about the ugly, reliability testing 0 , 67 (high).
This research was conducted in two cycles in the first cycle consists of two meetings and the second cycle consists of two meetings. Each cycle consisted of a planning phase (planning), implementation (acting), observations (observating), and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test.
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8
A. Kerangka Teoritis... 8
1. Hakikat Belajar, Aktivitas Belajar, dan Hasil Belajar Ukur Tanah... 8
1.1 Belajar... 8
1.2 Aktivitas Belajar... 9
1.3 Hasil Belajar ... 10
1.4 Ukur Tanah ... 12
1.5 Hasil Belajar Ukur Tanah ... 12
2. Hakikat Model Pembelajaran Kontekstual... 14
2.2 Prinsip Pembelajaran Kontekstual... 16
2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual ... 17
2.4 Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kontekstual... 18
3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 19
B. Kerangka Berpikir ... 21
C. Pengajuan Hipotesis ... 23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
B. Subyek Penelitian... 24
C. Defenisi Operasional ... 25
D. Rancangan Penelitian ... 25
E. Prosedur Penelitian... 26
F. Teknik dan Analisis Pengumpulan Data ... 29
1. Instrumen Penelitian ... 29
1.1 Observasi ... 29
1.2 Tes ... 31
2. Uji Coba Instrumen ... 32
2.1 Validitas Tes... 33
2.2 Uji Tingkat Kesukaran ... 34
2.3 Uji Daya Beda ... 35
2.4 Uji Reliabilitas... 36
G. Analisis Data ... 37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 39
A. Siklus Pertama ... 39
1. Perencanaan ... 39
2. Pelaksanaan ... 40
3. Pengamatan ... 42
a. Hasil observasiaktivitas siswa dalam proses belajar mengajar ... 42
4. Refleksi ... 45
B. Siklus Kedua ... 46
1. Perencanaan... 46
2. Pelaksanaan ... 47
3. Pengamatan ... 47
a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar ... 47
b. Hasil belajar siswa ... 49
4. Refleksi ... 50
C. Pembahasan hasil penelitian ... 52
BAB V. KSEIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Implikasi ... 56
C. Saran ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Hasil Belajar Ukur Tanah ... 4
Tabel 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 29
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Ukur Tanah Siklus I sebelum uji coba ... 31
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Ukur Tanah Siklus II sebelum uji coba... 31
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Ukur Tanah Siklus I setelah uji coba ... 39
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Ukur Tanah Siklus II setelah uji coba ... 39
Tabel 7. Rentang Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 42
Tabel 8. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 44
Tabel 9. Rentang Nilai Aktivitas Siswa Siklus II ... 47
Tabel 10. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 49
Tabel 11. Indikator Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 20
Gambar 2. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ... 28
Gambar 3. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 43
Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I... 44
Gambar 5. Grafik aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 48
Gambar 6. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 49
Gambar 7. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ... 51
iii
Lampiran 17 Surat Pernyataan Guru
Lampiran 18 Surat Permohonan Judul
Lampiran 19 Surat Perubahan Judul
Lampiran 20 Surat Perubahan Judul
Lampiran 21 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 23 Surat Balasan Observasi
Lampiran 24 Surat Permohonan Izin Uji Coba Instrumen
Lampiran 26 Surat Balasan Uji Coba Instrumen
Lampiran 27 Surat Permohona Izin Penelitian
Lampiran 28 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
iv Lampiran 30 Daftar Revisi Proposal Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi Sumber Daya
Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses
pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya
pikir maupun daya emosional yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada
sesamanya. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 3, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pendidikan di Indonesia terbagi dalam tiga jalur utama, yaitu pendidikan
formal, nonformal dan informal. Pendidikan formal adalah kegiatan yang
sistematis, bertingkat/berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk kedalamnya ialah
kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program
spesialisasi, dan latihan professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang
2
usia sehingga sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh
lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga,
hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar,
perpustakaan, dan media massa. Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan
teroganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang , dilakukan secara
mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang
sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mancapai tujuan
belajarnya.
Salah satu pendidikan formal adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SMK sebagai lembaga memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda
menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para siswa dididik dan
dilatih keterampilan agar profesional dalam bidang keahliannya masing-masing.
Sesuai dengan perkembangan pendidikan di Indonesaia, standar lulusan
kurikulum 2013 telah diatur melalui Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang
dirumuskan sebagai berikut : 1). Kemampuan lulusan dalam dimensi sikap;
manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkugan sosial,
alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan
melalui proses : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. 2) Kemampuan lulusan dalam dimensi keterampilan; manusia
3
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Pencapain tersebut dilakukan melalui
proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan
mencipta. 3) Kemampuan lulusan dalam dimensi pengetahuan; manusia yang
memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan , teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Pencapaian
pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisa, dan mengevaluasi.
Lulusan dari SMK seharusnya telah siap untuk bekerja setelah dibekali di
bangku sekolah. Dunia kerja menuntut kemampuan dan keterampilan lulusan
SMK di bidangnya masing-masing agar dapat dikembangkan pada pekerjaan yang
akan mereka dapatkan. Dunia kerja yang bergerak di bidang konstruksi
membutuhkan lulusan SMK jurusan Bangunan, yang diantaranya terdapat jurusan
Gambar Bangunan, Konstruksi Batu dan Beton, Konstruksi Kayu dan sebagainya.
Salah satu mata pelajaran yang dibutuhkan dalam bidang konstruksi ini adalah
Ukur Tanah. Mata Pelajaran Ukur Tanah pada dasarnya dimaksudkan untuk
mendidik dan melatih siswa agar dapat berkompeten dibidang survey dan
pemetaan, sehingga siswa nantinya dapat mengaplikasikan kedalam dunia kerja.
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu SMK yang memiliki program
keahlian Teknik Gambar Bangunan yang melaksanakan serangkaian kegiatan
yang meliputi mata pelajaran keteknikan dan Ukur Tanah adalah salah satu mata
4
Tabel 1. Data Hasil Belajar Ukur Tanah di SMK Negeri I Lubuk Pakam Kelas X
TGB–A Tahun Pelajaran 2013/2014
T.A Nilai Absolute Persentase (%) KET
2012/2013
(sumber: SMK Negeri 1 Lubuk Pakam)
Dari persentase hasil belajar siswa di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang
Tidak Kompeten 28,12%, siswa yang Cukup Kompeten 59,37%, siswa yang
Kompeten 12,50%, sedangkan siswa yang Sangat Kompeten belum ada. Dari data
tersebut dapat kita ketahui bahwa nilai yang dicapai belum optimal, dan perlu
mendapat perbaikan. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis
pada tanggal 16 dan 18 Oktober 2013, metode yang digunakan selama ini adalah
ceramah, pemberian tugas dan diskusi kelompok. Melalui metode yang diterapkan
selama ini, siswa cenderung pasif dan kurang tertarik dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga nilai yang dicapai belum optimal. Padahal dengan
mendapatkan nilai yang tinggi pada mata pelajaran ini akan sangat membantu para
siswa agar siap untuk bekerja setelah lulus nantinya.
Melalui model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
yang menekankan keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan
kehidupan nyata, diharapkan pembelajaran akan lebih mudah diserap siswa.
5
sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa yang dipelajari dirasakan langsung
manfaatnya. Sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ukur Tanah Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Kurangnya ketertarikan siswa dalam belajar dan siswa cenderung pasif.
2. Nilai hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam belum optimal.
3. Metode pembelajaran yang diterapkan selama ini belum memaksimalkan
hasil belajar siswa SMK Negei 1 Lubuk Pakam.
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang
dipaparkan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas X progran Keahlian Teknik
Gambar Bangunan A.
2. Penerapan model penbelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas
(hanya 4 aspek saja) dan hasil belajar Ukur Tanah siswa kelas X SMK
6
3. Mata pelajaran Ukur Tanah dengan materi pokok Deskripsi Ukur Tanah,
Ruang Lingkup Pekerjaan Ukur Tanah, dan Identifikasi Peralatan Survey
Pemetaan.
D. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta memberikan arahan
pedoman dalam melaksanakan pengumpulan data, maka rumusan masalah pada
penalitian ini adalah:
1. Apakah melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan aktivitas belajar Ukur Tanah siswa kelas X SMK Negeri 1
Lubuk Pakam tahun pelajaran 2014/2015?
2. Apakah melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan hasil belajar Ukur Tanah siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam tahun pelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
1. Peningkatan aktivitas belajar Ukur Tanah siswa kelas X program keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam melalui penerapan
7
2. Peningkatan hasil belajar Ukur Tanah siswa kelas X program keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam melalui penerapan
model pembelajaran kontekstual.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis adalah untuk menambah wawasan dalam bidang
survey pemetaan dan model pembelajaran, khususnya model pembelajaran
kontekstual.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
• Meningkatkan ketertarikan dan daya serap siswa dalam belajar.
• Meningkatkan pengetahuan siswa pada mata pelajaran Ukur Tanah.
b) Bagi Guru
• Sebagai masukan bagi guru-guru SMK dalam meningkatkan hasil belajar.
• Memberikan informasi seberapa besar pengaruh model pembelajaran
kontekstuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
c) Bagi Penulis
• Melatih dan menambah pengalaman dalam pembuatan karya ilmiah.
• Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa atau calon guru dalam meningkatkan
55 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil
kesimpulandari penelitian, yaitu :
1. Penerapan Model Pembelajran Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas
siswa pada mata pelajaran Uur Tanah. Hal ini dapat dilihat dari perolehan
nilai aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II dengan penilaian kategori
Kurang Aktif dari 0 orang menjadi 0, kategori Cukup Aktif dari 14 orang
menjadi 0 orang, kategori Aktif dari 10 orang menjadi 2 orang dan
kategori Sangat Aktif dari 8 menjadi 30 orang.
2. Penerapan Model Pembelajran Kontekstual dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Uur Tanah. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II dengan kategori Tidak
Kompeten dari 15 orang menjadi 0, kategori Cukup Kompeten dari 9
orang menjadi 7 orang, kategori Kompeten dari 8 orang menjadi 15 orang
56
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diberikan
implikasi sebagai berikut:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak sekolah maupun guru dalam menerapkan Model
Pembelajaran Kontekstual untuk meningkatkan aktivitas siswa pada mata
pelajaran Ukur Tanah.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu menjadi pertimbangan bagi
pihak sekolah maupun guru dalam menerapkan Model Pembelajaran
Kntekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ukur
Tanah.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Sebaiknya guru mengembangkan pemikiran siswa sebelum memulai suatu
materi pelajaran.
2. Guru sebaiknya memberikan nilai tambahan kepada siswa yang
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan memberikan
tanggapan selama proses belajar mengajar, karena dapat memotivasi siswa
57
3. Bagi para guru, khususnya mata pelajaran Ukur Tanah, sebaiknya
menerapkan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajr siswa.
4. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sama namun
untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas, agar dapat
dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwaruddin. 2008. Pengertian Ilmu Ukur Tanah (Online). (http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/pengertian-ilmu-ikur-tanah.html, diakses tanggal 10 Agustus 2014)
Hamalik, O. 2009.Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Iskandar. 2012.Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Press. Jamiah, Y. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII SMP pada
Bilangan Pecahan dengan Teori Bruner (Online). (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=130015&val=2338&ti tle=PENINGKATAN%20AKTIVITAS%20BELAJAR%20SISWA%20KE LAS%20VII%20SMP%20PADA%20BILANGAN%20PECAHAN%20DE NGAN%20TEORI%20BRUNER, diakses 20 Februari 2015)
Muda, Iskandar. 2008. Teknik Survey dan Pemetaan Jilid 1 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktoret Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Nurhadi. 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: Rajagrafindo Perkasa.
Saleh, Salmani. 2011. Ilmu Ukur Tanah (Online). (http:// salmanisaleh.files.wordpress.com/2011/03/9-9-pengukuranpolygon2.pdf, diakses tanggal 10 Agustus 2014).
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kharisma Putra Utama.
59
Setiawan, Deny. 2013. Metode Penelitian Teknik Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.