KARYA TULIS AKHIR
EFEK PEMBERIAN JUS JERUK MANIS (Citrus aurantium l.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG
DIINDUKSI ASETAMINOFEN
Oleh:
DIAN RAHMA RIDWANSYAH 201110330311118
FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal: 9 Februari 2015
Pembimbing I
dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK.
Pembimbing II
dr. Andika Maharani
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Dian Rahma Ridwansyah ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim penguji pada tanggal 3 Februari 2015
Tim Penguji
dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK. Ketua
dr. Andika Maharani Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul “Efek Pemberian Jus Jeruk (Citrus aurantium l.) Sebagai Hepatoprotektor Terhadap Kerusakan Histolgis Hepar Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) Yang Diinduksi Asetaminofen”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.
Pada Penulisan Karya Tulis Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Rahayu, Sp.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Andika Maharani selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. 7. dr. Yudityarini Priyanto, Sp.S. selaku dosen penguji yang telah memberi
tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun, serta Penulis mengharapkan agar Karya Tulis Akhir ini dapat berguna serta bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Malang, 9 Februari 2015
DAFTAR ISI
JUDUL………... i
HALAMAN JUDUL………... ii
LEMBAR PENGESAHAN………... iii
LEMBAR PENGUJIAN………... iv
KATA PENGANTAR………... v
UCAPAN TERIMA KASIH………... vii
ABSTRAK………... viii
ABSTRACT………... ix
DAFTAR ISI………... x
DAFTAR TABEL………... xiii
DAFTAR GAMBAR………... xiv
DAFTAR SINGKATAN………... xv
DAFTAR LAMPIRAN..………... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 3
1.3.1 Tujuan umum... 3
1.3.2 Tujuan khusus... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 3
1.4.1 Akademik... 3
1.4.2 Klinis... 4
1.4.3 Masyarakat... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5
2.1 Hepar... 5
2.1.1 Anatomi-histologi hepar... 5
2.1.3 Patofisiologi hepar... 9
2.1.3.1 Gambaran umum kerusakan hati... 9
2.1.3.2 Hepatotoksisitas... 10
2.1.3.3 Hepatotoksisitas OAINS... 12
2.2 Asetaminofen... 13
2.2.1 Klasifikasi asetaminofen... 13
2.2.2 Mekanisme kerja dan farmakokinetik... 14
2.2.3 Detoksifikasi dan hepatotoksisitas asetaminofen... 15
2.3 Jeruk Manis... 19
2.3.1 Taksonomi... 19
2.3.2 Kandungan kimia jeruk manis... 19
2.3.2 Bioaktifitas jeruk manis sebagai antioksidan... 21
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 24
3.1 Kerangka Konsep... 24
3.2 Hipotesis... 26
BAB IV METODE PENELITIAN... 27
4.1 Jenis Penelitian... 27
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 28
4.3 Populasi dan Sampel... 28
4.3.1 Populasi... 28
4.3.2 Sampel... 28
4.3.3 Besar sampel... 28
4.3.4 Teknik pengambilan sampel... 29
4.3.5 Karakteristik sampel penelitian... 29
4.3.6 Variabel penelitian... 30
4.3.6.1 Variabel bebas... 30
4.3.6.2 Variabel tergantung... 30
4.3.6 Definisi operasional... 30
4.4 Instrumen dan Bahan Penelitian... 31
4.4.1 Instrumen... 31
4.5.1 Bahan... 32
4.5 Prosedur Penelitian... 33
4.5.1 Tahap persiapan... 33
4.5.2 Tahap pelaksanaan... 34
4.6 Alur Penelitian... 42
4.7 Analisa Data... 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 44
5.1 Hasil Penelitian... 44
5.2 Analisis Data... 45
BAB VI PEMBAHASAN... 50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 53
7.1 Kesimpulan... 53
7.2 Saran... 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Preparat Hasil Penelitian... 58
Lampiran 2 Uji Oneway Anova...61
Lampiran 3 Uji Korelasi... 62
Lampiran 4 Uji Regresi... 63
Lampiran 5 Foto Penelitian... 65
Lampiran 6 Determinasi Tanaman jeruk manis...67
Lampiran 7 Ethical Clearence...68
DAFTAR PUSTAKA
Altaf R, 2013, Phytochemistry and medicinal properties of Phaleriamacrocarpa (Scheff.) Boerl. Extracts, Pharmacogn Rev. 7(13): 73–80, Viewed 10 Februari,2014,<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3731883/> Armansyah, 2010, Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Daun Kucing-kucingan (Acalypha indica L.) pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) yang Diinduksi Parasetamol, Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, Vol 13, pp. 292-298.
Bayupurnama Putut, 2009, Hepatotoksisitas Imbas Obat, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi Idrus, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi 5, InternaPublishing, Jakarta, Hal 471-474.
Benvie medicshop, 2014, Anatomi hepar [online], (Cited 12 februari 2014). http://benviemedicshop.com/anatomi-hati-hepar/
BPOM, 2006, Data keracunan asetaminofen di Indonesia tahun 2002-2005. BPOM.
Cabot, 2008, The Liver and Detoxification, Viewed 10 Februari 2014,
<http://www.life-enthusiast.com/index/Articles/Cabot/Liver_Detoxification>.
Faridha Khaira hasniy, 2008, Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Jeruk Manis Terhadap Kadar GSH Hati Tikus Putih Yang Dipapar Asap Rokok, Malang, UMM.
Goodman, Gilman, 2008, Dasar Farmakologi Terapi volume 1 edisi 10, EGC, Jakarta, hal 682-684.
Guyton AC, Hall, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 11th edn, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, hal 902-907
Herbarium bandungense, 2014, Klasifikasi tumbuhan Citrus maxima [Online], (cited 15 februari 2014),http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c= herbs&view=detail&spid=238363
Herwandhani, et.al, 2013, Cardioprotective and Hepatoprotective Effects Of Citrus Hystrix Peels Extract On Rats Model, [online], (cited 19 februari 2014), www.elsevier.com/locate/apjtb
Hinson JA, Roberts DW, James LP, 2010, Mechanism of Acetaminophen-induced liver necrosis, Handb Exp Pharmacol (196):369-405. doi: 10.1007/978-3-642-00663-0_12
Iness Jabri karoui and Brahim Marzouk, 2013,Characterization of Bioactive Compounds in Tunisian Bitter Orange (Citrus aurantium L.) Peel and Juice and Determination of Their Antioxidant Activities [online], (cited 10 februari 2014), Available from: http://www.hindawi.com/journals/bmri/ 2013/345415/.
Junqueira luiz carlos dan Carneiro jose, 2007, Histologi Dasar Teks dan Atlas, Edisi 10, EGC Penerbit Buku Kedokteran, jakrta, hal 319-331
Karimi, et.al, 2012, Phenolic Compounds Characterization and Biological Activitiesof Citrus aurantium Bloo[online], (cited 9 februari 2014),http://www.mdpi.com/1420-3049/17/2/1203.
Kavalci, 2008, Acetaminophen Poisoning, The Internet Journal of Toxicology, Vol 6, Viewed 10 Februari 2014, <http://ispub.com/IJTO>.
Lee, M.D., William M., 2003, Drug-Induced Hepatotoxicity, N Engl J Med 2003;
349:474-485, Viewed 10 februari 2014,
<http:www.nejm.org/doi/full/10/1056/NEJMra021844#F2>.
Palupi Inti Aritni dan Martusupono Martanto, 2009, Buah Merah: Potensi dan Manfaatnya Sebagai Antioksidan, Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, Volume 2, No. 1
Peranginangin, 2010, Hepatoprotective Effect Of Ethanol Extract Of Dewa Leaf (GynuraProcumbens(Lour) Merr) At Mouse Induceed By Parasetamol,Biomedika : jurnal ilmiah biologi dan kesehatan, vol 3, pp 66-72,FakultasFarmasiUniversitasSetia Budi, Surakarta. Viewed 3
Desember 2014.
<http://portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=152979>. Pramono, 2014, 3 Zat Rahasia Penurun Berat Badan [online], (Cited 12 februari 2014), http://www.rsulin.com/berita-217-3-zat-rahasia-penurun-berat-badan.html
Purnomo, 2008, Pengaruh Pemberian Ekstrak Jinten Hitam (Nigelda Sativa) Sebagai Hepatoprotektor Pra Pemberian Parasetamol Dosis Tinggi Tunggal Terhadap Fungsi Hati Tikus Putih (Strain Wistar), Tesis, UNAIR, Surabaya.
Sheikh-Bahael et. al, 2009, Understanding the Role of Liver Zonation in Toxin Elimination, International Journal Of Intelligent Control and Systems, Vol. 14, No. 1, March 2009, 33-40
Shiv kumar, 2011, Free Radicals and Antioxidants: Human and Food System, Pelagia research library Advances in Applied Science Research, 2 (1): 129-135
Simon, 2010, Hepatoprotective Activity of Some Plants Extract Against Paracetamol Induced H.epatotoxicity [online], (cited 14 februari 2014), Journal of Herbal Medicine and Toxicology 4 (2) 101-106 (2010)
Supranto J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, Rineka Cipta, Jakarta. Suwarto agus, 2010, 9 buah dan Sayur Sakti, Yogyakarta: Liberplus.
Syarif A, 2011, Pengantar Farmakologi, In : Gunawan SG, Farmakologi dan Terapi, 5th edn, FK UI, Jakarta, pp. 8-231.
Sylvia, 2006, PatofisiologiKonsep Proses-Proses PenyakitEdisi 4, Penerbit EGC, Jakarta.
Tedwilliams, 2009, Acetaminophen Toxicity, [online], (cited 19 februari 2014), http://drtedwilliams.net/kb/index.php?pagename=Acetaminophen%20Toxi city
A I
PENDAHULUAN
. Latar Belakang
Hepar memiliki unit fungsional yaitu lobulus hepar yang berbentuk
silindris mengandung 50.000 sampai 00.000 lobulus yang berfungsi sebagai
penyaring dan penyimpan darah, metabolisme, pembentuk empedu, penyimpan
vitamin dan besi, pembentukan faktor koagulasi (Guyton and Hall, 2008). Hepar
sebagai pusat proses metabolisme tubuh, sehingga rentan sekali terpapar zat
kimia toksik pada obat.
Asetaminofen banyak dijual bebas di toko obat atau apotek baik dengan
resep dokter maupun tanpa resep dokter. Dengan tersedianya asetaminofen
sebagai obat bebas maka potensi terjadinya overdosis dan toksisitas menjadi lebih
besar. Hal ini ditunjang dari penelitian sebelumnya bahwa, penyakit hepar telah
menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan kematian di seluruh dunia
salah satunya karena obat penginduksi kerusakan hepar. Manifestasi
hepatotoksisitas akibat obat sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala, elevasi
enzim hepar, kegagalan hepar fulminan (Simon, 200).
Sebenarnya asetaminofen mempunyai komposisi keamanan yang sangat
baik bila diberikan dalam dosis terapi yang tepat, tetapi hepatotoksisitas bisa
terjadi akibat penyalahgunaan dan overdosis. Di Indonesia, jumlah kasus
keracunan asetaminofen sejak tahun 2002 - 2005 yang dilaporkan ke Sentra
Informasi Keracunan Badan pengawas obat dan makanan adalah sebesar 20
kasus dengan 75 kasus diantaranya adalah percobaan bunuh diri (BPOM, 2006).
2
sebagai penyebab paling umum dari gagal hepar akut dan merupakan penyebab
paling umum kedua gagal hepar yang memerlukan transplantasi (Susan, 204).
Overdosis akibat asetaminofen dengan dosis lebih dari 4 gram per 24 jam
merupakan contoh hepatotoksisitas obat yang dengan cepat menyebabkan
kerusakan pada hepar terutama area sentrilobuler (Bayupurnama, 2009).
Hepatotoksisitas ini terjadi lewat aktivasi dan konversi asetaminofen oleh enzim
sitokrom P-450 di hepar yang mengasilkan metabolit NAPQI N-asetil-p-
benzoquinone imine) sebagai radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif dan
deplesi glutathion (GSH) (Simon, 200).
Maka dalam hal ini diperlukan mekanisme proteksi pada hepar atau
hepatoprotektor. Kandungan yang diperlukan dalam hepatoprotektor adalah
antioksidan, yang bisa didapat dari berbagai macam buah, salah satunya jeruk
manis yang bisa didapat dengan mudah oleh masyarakat.
Jeruk merupakan salah satu tanaman yang terdiri dari 40 spesies yang
tersebar di semua benua. Jeruk manis (Citrus aurantium l.) merupakan salah satu
buah yang umum dikonsumsi dan digunakan sebagai obat herbal atau suplemen
makanan. Jeruk diyakini memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan untuk
anti-inflamasi, antimikroba, dan juga bertanggung jawab untuk pencegahan penyakit
kanker dan degeneratif. Salah satu senyawa bioaktif yang terdapat dalam jeruk
adalah fenolik, flavonoid, minyak atsiri, dan vitamin C (Karimi et. al, 202).
Penelitian tentang buah jeruk beberapa tahun belakangan ini sering dilakukan,
penelitian itu menunjukkan bahwa jeruk memiliki senyawa antioksidan yang
3
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian untuk
mengetahui manfaat pemberian jus jeruk manis (Citrus aurantium l.) sebagai
hepatoprotektor tikus putih terhadap radikal bebas akibat pemberian
asetaminofen.
.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah efek pemberian jus jeruk manis (Citrus aurantium l.) sebagai
hepatoprotektor terhadap tikus putih jantan (Rattus novergicus strain winstar)
yang diinduksi asetaminofen ?
.3 Tujuan Penelitian
.3. Tujuan Umum
Membuktikan efek pemberian jus jeruk manis (Citrus aurantium l.) sebagai
hepatoprotektor tikus putih jantan (Rattus novergicus strain winstar) yang
diinduksi asetaminofen.
.3.2 Tujuan khusus
. Membuktikan bahwa pemberian jus jeruk manis (Citrus aurantium l.) dapat
mengurangi kerusakan sel hepar tikus putih jantan (Rattus novergicus strain
winstar) secara histopatologis yang diinduksi asetaminofen.
2. Menentukan dosis jus jeruk manis(Citrus aurantium l.) yang memiliki efek
paling efektif dalam mencegah kerusakan histologis hepar tikus putih (Rattus
novergicus strain winstar) yang diinduksi asetaminofen.
.4 Manfaat penelitian
.4. Manfaat akademik
Menambah pengetahuan tentang manfaat jus jeruk manis dan dapat dijadikan
4
.4.2 Manfaat klinis
a. Sebagai pertimbangan dalam penggunaan asetaminofen terhadap pasien karena
dapat menyebabkan kerusakan hepar.
.4.3 Manfaat Masyarakat
a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang manfaat jeruk manis (Citrus
aurantium l.) sebagai tanaman obat (fitofarmako) yang berkhasiat sebagai
hepatoprotektor.
b. Informasi ilmiah tentang manfaat jeruk manis (Citrus aurantium l.) sebagai