• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT LISTRIK RUANG KULIAH BERBASIS ARDUINO UNO (ATMEGA328)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT LISTRIK RUANG KULIAH BERBASIS ARDUINO UNO (ATMEGA328)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI

PERANGKAT LISTRIK RUANG KULIAH BERBASIS ARDUINO

Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang

KURNIAWAN GURUH WIBOWO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI

PERANGKAT LISTRIK RUANG KULIAH BERBASIS ARDUINO

UNO (ATMEGA328)

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi

Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

KURNIAWAN GURUH WIBOWO

201110130311057

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI

PERANGKAT LISTRIK RUANG KULIAH BERBASIS ARDUINO

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan

rahmat dan hidayah-NYA sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul :

”RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT

LISTRIK RUANG KELAS BERBASIS ARDUINO UNO

(ATMEGA328) ”

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi pembacaan

sensor

Passive Infrared (PIR)

dan

Light Sependent Resistor (LDR)

, pengontrolan

relay sebagai saklar otomatis untuk menghidupkan dan mematikan perangkat listrik

di dalam ruang kelas seperti

Air Conditioner

, Lampu dan

LCD

, Dimmer lampu

sebagai pengontrol lampu redup dan terang. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa

dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh

karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat

bagi berkembangan ilmu pengetahuan kedepan.

Malang, Februari 2016

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

DAFTAR PUSTAKA

[1].

Sutono, 2014. “

Perancangan Sistem Aplikasi Otomatisasi Lampu Penerangan

Menggunakan Sensor Gerak dan Sensor Cahaya Berbasis Arduino UNO

(ATMEGA328)”.

.

[2].

Utomo,Galoeh. 2013. “

Sistem Kontrol Penyalaan Lampu Ruang Berdasarkan

Pendeteksian adaa Tidaknya Orang di Dalam Ruangan ”.

Limau Manis :

Padang.

[3].

Novianti, Keyza. 2012. “

Perancangan Prototipe Sistem Penerangan Otomatis

Ruangan Berjendela Berdasarkan Intensitas Cahaya” .

[4].

Wildian.. 2012. “

Rancang Bangun Sistem Otomasi Penyalaan Lampu Ruang

Kuliah Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 dengan Detektor

PIR

PARADOX-465” .

[5].

Tarigan, Pilipus. 2013”

Sistem Pengendali Suhu Ruangan Menggunakan

Fuzzy Logic Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

”.

[6].

.

Djuandi Feri

,

2011

“E-Book Pengenalan Arduino”

[7].

Sumartono, 2006

“Kendali Intensitas Lampu Berbasis Mikrokontroller

ATMega8535”

[8].

Anonim, 2012, “

Arduino Controlled Light Dimmer

”, [online] Availble at :

http://www.instructables.com/id/Arduino-controlled-light-dimmer-The-

circuit.

[Diakses pada tanggal 09-08-2015]

[9].

Anonym, 2011, “Dimmer Arduino”, [online] Availble at :

https://arduinodiy.wordpress.com/2012/10/19/dimmer-arduino

[Diakses pada

tanggal 12=08-2015]

(11)

ABSTRAK

Perangkat listrik secara umum dikendalikan secara manual oleh manusia.

Perlu suatu sistem otomatisasi agar pemborosan listrik sedikit terkurangi. Sistem

otomatisasi akan dapat memudahkan operasional dan untuk menghindari perangkat

listrik yang menyala sia-sia tanpa ada aktifitas. Tujuannya tak lain untuk menghindari

pemborosan energi listrik.Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Perangkat Listrik

Ruang Kelas ini menggunakan sensor Passive Infrared (PIR) sebagai pendeteksi

keberadaan orang dan Light Dependent Resistor(LDR) sebagai pendeteksi intensitas

cahaya. Lampu dapat diatur redup dan terangnya dengan menggunakan dimmer

sesuai intensitas cahaya yang ada didalam ruang kelas

Kata kunci : PIR Sensor, LDR, Dimmer lampu, Otomatisasi Perangkat Listrik,

Penghematan Energi

ABSTRACK

Electrical device are generally controlled manually by human.To reduce the

waste of electricity we can use a series of automation systems. Automation system

can control electrical devices that do not light up when not needed. This class

automation systems design using Passive Infrared Sensor (PIR) sensor to detect

human movement and Light Dependent Resistor (LDR) to detect the light intensity in

the room. Dimmer lamp will automatically adjust the lamp by the light intensity in

the room

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pembangunan berkembang dengan pesat, sehingga jumlah kebutuhan daya listrik di Indonesia cenderung naik. Peningkatan kebutuha daya listrik dapat diakibatkan oleh penambahan beban baru dapat juga disebabkan borosnya pemakaian daya listrik. Pemborosan energi listrik harus dicegah, karena pasokan daya listrik dari PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN) semakin terbatas. Penghematan energi listrik dapat menguntungkan konsumen dan produsen. Karena hal tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat menghidupkan dan mematikan peralatan listrik secara otomatis melalui pendeteksian keberadaan orang dalam suatu ruangan.

Berdasarkan penelitian oleh Pilipus Tarigan (2013) didapatkan hasil sebuah alat simulasi pendingin ruangan yang dapat mendeteksi gerakan manusia dan suhu dalam sebuah ruangan. Berdasarkan hasil pendeteksian gerak dan suhu tersebut akan diproses secara fuzzy logic sehingga menghasilkan keluaran yang menentukan aktif-tidaknya serta tinggi-rendahnya suhu dari sebuah alat pendingin ruangan. Masalah utama penerapan detektor PIR dalam suatu aplikasi pemantauan adalah bahwa waktu pengideraannya sangat singkat. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan Marnita (2012) dalam penelitian tugas akhirnya diperoleh bahwa detektor PIR mampu mendeteksi hingga sekitar 4,4 detik. Dalam penelitian Albert (2012), waktu deteksi detektor PIR yang digunakannya malah lebih singkat, yaitu rata-rata 2,34 detik. Sedangkan jarak jangkauan sensor sejauh 4m (Gifson, 2009), bahkan jangkauan sensor ini bisa mencapai 6 m (Marnis, 2011).

(13)

(LCD) masih menyala meskipun tidak ada orang dan tidak ada aktivitas belajar-mengajar (mahasiswa / dosen) di dalamnya. Potensi pemborosan listrik cukup besar karena lampu yang digunakan di tiap ruang kuliah relatif banyak, yaitu 9 buah. Faktor yang mungkin menjadi penyebab kenapa lampu-lampu tersebut tidak dipadamkan setelah selesai digunakan adalah lupa, letak/posisi saklar lampu yang tidak mudah dicapai (tersembunyi atau jauh dari pintu keluar), dan ketidakpedulian pengguna. Melihat hal tersebut perlu adanya perangkat otomatisasi yang mampu mematikan peralatan listrik dalam ruangan kelas ketika kosong.

Melihat hal tersebut penulis mencoba merancang saklar otomatis berdasarkan sensor Passive Infrared Receiver (PIR) . Sensor PIR merupakan sebuah sensor berbasis infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. Sensor PIR tidak memancarkan cahaya apapun seperti IR LED. Sesuai namanya “Passive”, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang dapat dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia. Untuk mendeteksi cahaya dalam ruangan, digunakan sensor Light Dependent Resistant (LDR) (Dian Renita

Rahmaliaetal.,2012).

(14)

1.2. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

a) Bagaimana membuat sistem otomatisasi ruang kuliah?

b) Bagaimana pemilihan dan penempatan sensor dalam ruangan? c) Bagaimana menguji sistem otomatisasi tersebut didalam ruang

kuliah?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan sistem otomatisasi perangkat listrik ruang kuliah diharapkan :

a) Membuat suatu rancang bangun sistem otomatis lampu penerangan ruangan dan perangkat elektronik berdasarkan keberadaan manusia dengan mem- pertimbangkan intensitas cahaya dalam suatu ruangan.

b) Memilih lokasi yang tepat dalam penempatan sensor agar pendeteksian sensor lebih akurat.

c) Melakukan unjuk kerja dari sistem otomatisasi tersebut di dalam ruang kuliah.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan untuk memperjelas ruang lingkup skripsi perancangan sistem otomasi lampu dan peralatan elektronik pada ruang kuliah ini adalah sebagai berikut:

a. Peralatan listrik yang digunakan sebagai obyek skripsi sebatas peralatan listrik yang berada di ruangan kuliah 5.28B di Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Teknik Jurusan Elektro.

(15)

c. Pengontrolan AC (Air Conditioner) hanya sebatas kondisi ON/OFF.

d. Menggunakan 3 buah sensor PIR dan 3 buah sensor LDR untuk aktifasi dari peralatan listrik tersebut.

e. Pengaturan intensitas cahaya lampu sebatas mati-redup-terang.

1.5. Metodologi Penelitian

a) Perancangan dan Pembuatan Alat

Pada pembuatan alat otomasi perangkat listrik di ruang kelas terdapat beberapa komponen yaitu arduino uno (ATMEGA328) sebagai otak dari sistem, sensor sebagai pendeteksi kehadiran orang dalam suatu ruangan dan sensor LDR akan mendeteksi kuatnya cahaya yang ada didalam ruangan serta relay berfungsi sebagai saklar untuk perangkat listrik di dalam kelas.

b) Perancangan sistem

Sistem otomasi perangkat listrik di dalam ruang kelas ini menggunakan mikrokontroler ATMEGA328 sebagai otak sistem ini, 2 buah sensor PIR untuk mendeteksi keberadaan manusia, 2 buah sensor LDR untuk mendeteksi cahaya pada ruang kelas, relay sebagai saklar otomatis dan rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC berfungsi sebagai alat untuk mengatur intensitas nyala lampu pijar. Rangkaian lampu

dimmer dengan TRIAC ini sangat sederhana dan dapat digunakan untuk

mengontrol tegangan AC 220V.

Sistem otomatis bekerja mulai dari radiasi inframerah dan intensitas cahaya yang dideteksi oleh obyek sampai menghidupkan lampu, LCD,

dan Air Conditioner secara otomatis. Sensor PIR berfungsi sebagai detektor yang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Aplikasi tersebut adalah aplikasi Arduino I/O Controller yang berfungsi sebagai jembatan antara sistem dengan perangkat keras pada Arduino yaitu sensor dan relay,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak n-heksana dan metanol dari daun keladi tikus mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara

Dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, dapat disimpulkan bahwa kemampuan prediktor laba dalam memprediksi laba satu tahun ke depan tidak lebih baik dibandingkan dengan kemampuan

Kosmetik merupakan produk yang identik dengan wanita, sehingga segmen pasar dari produk Pita Beauty Care adalah wanita berusia produktif berumur 18- 60 tahun yang peduli

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji aktifitas antidiabetes ekstrak etanol dan fraksinya dari daun singawalang dan untuk menentukan dosis paling

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan

Dalam mempelajari politik luar negeri, penegertian dasar yang harus kita ketahui yaitu politik luar negeri itu pada dasarnya merupakan “action theory”, atau kebijakasanaan suatu