HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN
KEKAMBUHAN HIPERGLIKEMIA PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS
TIPE 2
(Desa Sidomulyo Kec. Sumbermanjing Wetan Kab. Malang)
SKRIPSI
Oleh :
ACHMAD SOBIRIN NIM. 201210420311180
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN
KEKAMBUHAN HIPERGLIKEMIA PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS
TIPE 2
(Desa Sidomulyo Kec. Sumbermanjing Wetan Kab. Malang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
ACHMAD SOBIRIN NIM. 201210420311180
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKAMBUHAN HIPERGLIKEMIA PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS TIPE 2
(Desa Sidomulyo Kec. Sumbermanjing Wetan Kab. Malang)
SKRIPSI
Disusun Oleh: ACHMAD SOBIRIN NIM. 201210420311180
Di Ujikan
Pada Tanggal 28 Januari 2016
Penguji I, Penguji II,
Henik Tri Rahayu, S.Kep.,Ns., MS. Nur Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIDN. 0713018301 NIP. 114.1410.0552
Penguji III, Penguji IV,
Erma Wahyu Mashfufa, S.Kep., Ns., M.Si Zahid Fikri., S.Kep., Ns., M.Kep
NUPN. 9907002057 NUPN. 9907146260
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom
SURAT PERNYATAAN KEASLIHAN PENULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ACHMAD SOBIRIN
NIM : 201210420311180
Progam Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi :Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Kekambuhan Hiperglikemia Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 (Studi Di Desa Sidomulyo Kec.Sumbermanjing Wetan Kab.Malang).
Menyatakan dengan ini sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, Januari 2016 Yang membuat pernytaan
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “ Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kekambuhan Hiperglikemia pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 (Desa Sidomulyo Rt 24 Rw 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang)”. Proposal skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah.
2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Henik Tri Rahayu, S.Kep., Ns., MS, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan yang terbaik, mendoakan, serta
7. Seluruh Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah membantu proses
administrasi.
8. Warga Desa Sidomulyo RT 24 RW 04 Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten
Malang atas bantuan serta partisipasinya.
9. Teman-teman PSIK 2012,serta semua pihak yang telah memberi semangat dan
membantu penyelesaian proposal skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyelesaian tugas akhir ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Malang, 11 Desember 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT KEASLIHAN PENELITIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR SINGKATAN ... xi
ABSTRACK INGGRIS ... xii
ABSTRAK INDONESIA ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ... 6
1.4.2 Manfaat Bagi Bidang Keperawatan ... 6
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konsep Diabetes Mellitus ... 9
2.1.1 Definisi Diabetes Mellitus ... 9
2.1.2 Gejala Diabetes Mellitus ... 9
2.1.3 Tipe Diabetes Mellitus ... 10
2.1.4 Patofisiologi Diabetes Mellitus ... 11
2.2 Konsep Hiperglikemia ... 14
2.2.1 Pengertian Hiperglikemia ... 14
2.2.2 Penyebab Hiperglikemia ... 14
2.2.3 Tanda Gejala Hiperglikemia ... 14
2.3 Konsep Aktivitas Fisik ... 15
2.3.1 Pengertian Aktivitas Fisik ... 15
2.3.2 Manfaat Aktivitas Fisik ... 17
2.3.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik ... 18
2.3.4 Aktivitas Fisik pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 ... 18
2.3.5 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kekambuhan Hiperglikemia ... 19
2.3.6 Jenis Aktivitas Fisik untuk Usia Dewasa ... 20
2.3.7 Kategori Aktivitas Fisik ... 21
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 23
3.1 Kerangka Konsep ... 23
BAB IV METODE PENELITIAN ... 26
4.1 Desain Penelitian ... 26
4.2 Kerangka Penelitian ... 26
4.3 Populasi, Tehnik Sampling, dan Sampel ... 28
4.3.1 Populasi ... 28
4.3.2 Tehnik Sampling ... 28
4.3.3 Sample ... 28
4.4 Variabel Penelitian ... 28
4.4.1 Variabel Independen ... 28
4.4.2 Variabel Dependen ... 29
4.5 Definisi Operasional... ... 29
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
4.7 Instrument Penelitian ... ... 31
4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ... 35
4.8.1 Uji Validitas... ... 35
4.8.2 Uji Realiabilitas ... ... 36
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 36
4.9.1 Tahap Persiapan ... ... 36
4.9.2 Tahap Pelaksanaan... ... 36
4.9.3 Tahap Pengumpulan Data... ... 37
4.10 Pengolahan dan Analisis Data ... 37
4.10.1 Tehnik Pengolahan Data... ... 37
4.10.2 Analisi Data Penelitian... ... 38
4.11 Etika Penelitian ... 39
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALIA DATA ... 41
5.1 Karakteristik Sampel ... 42
5.1.1 Karakteristik Usia Responden ... ... 42
5.1.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... ... 42
5.1.3 Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden ... ... 43
5.1.4 Karakteristik Pekerjaan Responden ... ... 44
5.2 Data Khusus ... 45
5.2.1 Tingkat Aktivitas Fisik Penderita DM tipe 2 di Desa Sidomulyo Kec. Sumawe Kab. Malang... ... 45
5.2.2 Tingkat Kekambuhan Hiperglikemia pada Penderita DM tipe 2 di Desa Sidomulyo Kec. Sumawe Kab.Malang... ... 47
5.2.3 Analisis Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kekambuhan Hiperglikemia pada Penderita DM tipe 2... ... 48
BAB VI PEMBAHASAN ... 50
6.1 Gambaran Tingkat Aktivitas Fisik Pada Penderita DM Tipe 2 Desa Sidomulyo... ... 50
6.3 Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Kekambuhan
Hiperglikemia Pada Penderita DM Tipe 2... ... 52
6.4 Keterbatasan Penelitian... 54
6.5 Implikasi Keperawatan... 55
BAB VI PEMBAHASAN ... 50
7.1 Kesimpulan ... 56
7.2 Saran ... 57
DAFTRA PUSTAKA ... 58
58
58
DAFTAR PUSTAKA
Adamu I, Haruna Y, Garba. (2014). Mathematical Model for the Dynamics of Glucose Regulatory System under the Combined Effect of Dieting and Physical Activity. International Journal of Pure and Applied Sciences and Technology ISSN 2229 – 6107.
Aulia, M ( 2009). Definisi Diabetes Mellitus. Jogjakarta : PT. Buku kita. Arisman, (2011). Obesitas, Diabetes Mellitus, dan Dyslipidemia Jakarta: EGC. Baradero, (2009). Klien dengan Gangguan Endokrin. Jakarta : EGC .
Guyton & Hall, (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.
Graha, C (2007). Keberhasilan Anak Ditangan Orang Tua. Jakarata : PT. Elektro Media Komputindo.
Holt and Kumar. (2010). ABC of Diabetes. Sixth edition. UK: Wiley- Blackwell.
Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Health Bool Publishing.
Haskell, WL., Lee, IM., Pate, RR., Powell, KE., Blair, SN., Franklin, BA., & Bauman, A. (2007). Physical Activity and Public Health: Updated Recommendation for Adults from The American College of Sports Medicine and The American Heart Association. Medicine and Science in Sports and Exercise, 39(8), 1423-1434.
Hartmann, T. (2006). Terapi Jalan Kaki. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta. International Diabetes Federation.(2009). http://www.idf.org/worlddiabetesday/toolkit. diakses pada tanggal 28 oktober 2015.
International Diabetes Federation. (2009). http://www.idf.org/worldiabetesday/toolkit. Diakses pada tanggal 28 oktober 2015.
IPAQ, (2005). Guidelines for Data Processing and Analysis of The International Physical Activity Questionnaire. http://sites.google.com/site/theipaq/scoring-protocol. Diakses tanggal 17 desember 2015.
Ilyas, E,I., (2011). Olahraga pagi diabetes dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu Bagi Dokter Maupun Edukator Diabetes. Jakarta: fakultas kedokteran universitas indonesia
The IPAQ groub, (2002). International Physical Activity Questionnaire. http://sites.google.com/site/theipaq/quesionnaire_links. Diakses tanggal 17 desember 2015.
59
Kaizu, S. (2014). Impact of Leisure-Time Physical Activity on Glycemic Control and Cardiovascular Risk Factors in Japanese Patients with Type 2 Diabetes Mellitus: The Fukuoka Diabetes Registry. PLoS ONE. doi:10.1371/journal.pone.0098768. Lakshita, N (2012). Anak Aktif Bebas Diabetes. Jogjakarta : PT. Buku kita.
Mahendra, Krisnawati D, Tobing A, Boy (2008). Care your self diabetes mellitus. Jakarta : Penebar plus.
Misdiarly, (2006). Diabetes mellitus : mengenali gejala,menangulangi dan mencegah komplikasi. Jakarta : Pustaka populer obor.
Moore, T. (2013) Living safely with high blood sugar . sumber : google book diakses tanggal 18 november 2015.
Notoatmojho, S. (2010). Metode penelitian kesehatan. Jakarta : PT. Rineka cipta.
Nursalam. (2013) . Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Plotnikoff, R. C., (2006). Physical Activity In The Management Of Diabetes Population-Based Perspective And Strategies. Canadian Of Journal Diabetes. Poerwopoespito, O., & Utomo, T. (2011). Menggugah mentalitas profesional & pengusaha
Indonesia. Jakarta : Grasindo.
RISKESDAS. (2007). Laporan Nasional 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Sari, M. (2010). 99% sukses ulangan harian. Jakarta : Cmedia.
Setiadi, (2007). Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta : Graha ilmu. Suryo, J (2009). Rahasia Herbal Penyembuh Diabetes. Jogjakarta :PT. Bentang Pustaka. Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : PT.
Alfabeta.
Soegondo S, Subekti I, Pradana, S. (2007). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : balai penerbit FKUI.
Shanty, M. (2011). Silent Killer Disease . Jakarta : PT. BUKU KITA.
Sofianty N, Widiantoro, Pramudita. (2007). Wahana Ips. Jakarta : Yudistira.
Tandra, H. (2008). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
60
Tinsley, R., Harrison,( 2005). Harrison’s 16Th Edition Principles Of Internal Medicine. In: Alvin C. Powers, Diabetes Mellitus.
U.S. Department of Health and Human Services, (2014) Physical Activity Guidelines for Americans. www.health.gov/paguidelines.
Umpierre, (2011). Physical Activity Adviced Only Or Structured Exercise Training And Association With Hba1c Level In Type 2 Diabetes. American Medical Association.
Wild S, Roglic G & Green A, et al. (2004). Global Prevalence of Diabetes. Diabetes Care 27.
World Health Organization. (2010). Global Recommendations on Physical Activity for Health. Switzerland : WHO Press.
Widharto, (2007). Kencing Manis (DIABETES). JAKARTA : PT. Sunda Kelapa Pustaka.
Wiarto, G. (2013). Fisiologi dan Olahraga. Yogjakarta : Graha Ilmu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit ketika kadar gula glukosa ( gula
sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara cukup (Shanty, 2011). DM merupakan gangguan
metabolisme yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya
hiperglikemia kronis disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
hiperkolesterol dan protein akibat dari gangguan sekresi insulin atau kerja insulin
(Holt & Kumar, 2010).
Penyakit Diabetes Mellitus juga dikenal sebagai penyakit kencing manis,
penyakit gula darah yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula
darah). Diabetes Mellitus disebabkan oleh interaksi yang komplek pada genetik,
faktor lingkungan, diet, dan aktivitas fisik. Faktor yang mengakibatkan peningkatan
kadar gula adalah kadar penggunaaan glukosa dalam tubuh menurun, kadar
penghasilan glukosa meningkat dan juga kadar sekresi insulin menurun dalam tubuh.
Gangguan metabolisme yang berhubungan dengan Diabetes Mellitus akan
menyebabkan perubahan patofisiologi sekunder pada sistem organ pada tubuh kita
(Tinsley & Horrison, 2005).
Menurut Yunir (2006), masalah yang selalu timbul pada penderita DM adalah
cara mempertahankan kadar glukosa darah penderita supaya tetap dalam keadaan
terkontrol, yaitu dengan menjalani pilar-pilar pengobatan Diabetes Mellitus. Pilar
pengelolaan DM terdiri dari 4 pilar, yaitu penyuluhan, edukasi perencanaan makan,
aktivitas fisik dan intervensi farmakologis. Diantara 4 pilar pengelolaan tersebut,
2
disebabkan karena banyak penderita Diabetes mellitus yang tidak mengetahui
pentingnya aktivitas fisik sehingga tidak melaksanakanya dalam kehidupan sehari-hari
atau kurangnya kepatuhan dalam menjalankan aktivitas fisik tersebut. Padahal aktivtas
fisik merupakan hal pokok yang harus dilakukan penderita DM. Seperti dalam
penelitian Kaizu (2014), bahwa aktivitas fisik merupakan kontrol gula darah yang
baik dan menurunkan faktor resiko terjadinya kardiovaskuler pada penderita diabetes
mellitus tipe 2.
Prevalensi DM di seluruh dunia pada semua kelompok umur menunjukan
adanya peningkatan, Pada tahun 2010 jumlah kasus DM diseluruh dunia diperkirakan
mencapai jumlah 285 juta dan sekitar 80% kasusnya terjadi di Negara-negara yang
sedang berkembang. Prevalensi DM di seluruh dunia tahun 2030 pada semua
kelompok umur diperkirakan meningkat sebesar 4.4% dengan jumlah kasusnya
mencapai 366 juta dan peningkatan proporsi terutama pada usia lebih dari 65 tahun
(Wild, Roglic, Green, 2004). Prevalensi DM di Amerika Serikat pada tahun 2007
diperkirakan sebesar 7.8% (23.6 juta) dan lebih dari 90% kasusnya adalah DM tipe 2
sedangkan di inggris diperkirakan jumlah penderita diabetes mellitus sebanyak 1.8
juta jiwa. Perkiraan prevalensi DM dan toleransi glukosa terganggu (TGT) pada usia
20-79 tahun di asia tenggar pada tahun 2025 prevalensi DM sebesar 7.5% dan TGT
sebesar 13.5% (IDF, 2009).
Berdasarkan data intenational diabetes federation (IDF) tahun 2009, menunjukan
bahwa jumlah pasien DM di Indonesia pada kelompok umur antara 20-79 tahun pada
tahun 2010 diperkirakan sebanyak 7 juta yang menempatkan Indonesia pada urutan
ke 9, sedangkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlahnya meningkat menjadi 12 juta
3
didapatkan data dari wawancara pada tahun 2007 adalah sebesar 1,1 juta dan
meningkat secara pesat menjadi 2,1juta pada tahun 2013 (RISKESDAS, 2013).
Beberapa penyebab timbulnya hiperglikemia, penyebab itu adalah peningkatan
asupan karbohidrat, penurunan sekresi insulin, peningkatan luaran glukosa hati, stress
berlebih, peningkatan asupan glukosa perifal (resistensi insulin) dan kurang aktivitas
fisik. Hiperglikemia merupakan keadaan dimana gula darah melebihi batas normal,
biasanya lebih dari 200ml/dl (Mahendra Dkk, 2008). Hiperglikemia ini biasanya
terjadi akibat tubuh tidak memproduksi insulin secara cukup untuk mengendalikan
kadar gula darah atau jika tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali. Peningkatan
kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kerusakan beberapa organ tubuh yang utama (Moore, 2013).
Kurang aktivitas fisik dapat memperparah terjadinya hiperglikemia, karena
aktivitas fisik memiliki peranan yang sangat penting dalam mengendalikan kadar gula
dalam darah, dimana saat melakukan aktivitas fisik terjadi peningkatan pemakaian
glukosa oleh otot yang aktif sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan
glukosa darah, selain itu dengan aktivitas fisik dapat menurunkan berat badan,
meningkatkan fungsi kardiovaskuler dan respirasi, menurunkan LDL dan
meningkatkan HDL sehingga mencegah penyakit jantung koroner apabila aktivitas
fisik ini dilakukan secara benar dan teratur. Anjuran olahraga atau aktivitas fisik
sebetulnya bukan merupakan hal yang baru sebelum di temukanya insulin pada tahun
1921, namun pada waktu itu belum jelas aktivitas fisik yang harus dilakukan seperti
jenis latihan, dosis, frekuensi maupun intensias dari latihan (Soegondo, Subekti,
Pradana, 2007). Menurut Misdiarly (2006), dampak dari kurangnya aktivitas fisik
dapat memperparah terjadinya hiperglikemia, meningkatkan resiko penyakit seperti
4
Menurut Adamu (2014), dalam penelitianya yang berjudul “Model matematika
untuk dinamika sistem regulasi glukosa dibawah gabungan pengaruh diet dan
aktivitas fisik mengatakan bahwa aktivitas fisik dan diet (pembatasan kalori) sebagai
faktor yang mempengaruhi glukosa dan homeostasis insulin. Hasil penelitian
menunjukan bahwa diet dan aktivitas fisik memiliki dampak yang besar pada regulasi
glukosa plasma dan konsentrasi insulin. Diet dan aktivitas fisik dapat digunakan pada
semua populasi untuk pengelolaan glukosa dan homeostatis insulin.
Jenis latihan fisik yang dianjurkan pada penderita DM adalah aerobik.karena
aerobik merupakan kegiatan fisik yang terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup
lama. Olahraga aerobik seperti jogging, berenang, senam kelompok, dan bersepeda
tepat dilakukan pada penderita DM karena menggunakan semua otot-otot besar,
pernapasan, jantung, serta diharapkan dapat menurunkan kadar gula darah
(Widharto, 2007).
Hasil studi penduhuluan peneliti yang dilakukan pada tanggal 3 oktober 2015
Di desa Sidomulyo kecamatan Sumbermanjing Wetan kabupaten Malang, didapatkan
data dari puskesmas bahwa di RT 24 RW 04 terdapat sekitar 17 orang yang terkena
diabetes mellitus tipe 2 yang rata-rata berusia diatas 40 tahun dan sudah menderita
selama lebih dari 6 bulan, dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 12 dan 5
berjenis kelamin laki-laki. Rata-rata pekerjaan mereka adalah petani dan ibu rumah
tangga, aktivitas pria berkebun di mulai dari pukul 07.00 pagi hingga sore hari,
kemudian untuk ibu rumah tangga aktivitasnya hanya memasak dan membersihkan
rumah serta memberi makan hewan ternak, tapi ada sebagian yang ikut membantu
suaminya berkebun. Keluhan yang sering dirasakan akibat kekambuhan hiperglikemia
adalah lemas, pusing, berat untuk beraktivitas dan ada yang merasa pandangan
5
menyebutkan faktor penyebabnya antara lain : 7 orang perempuan mengatakan
kurang beraktivitas, 3 orang perempuan dan 2 laki-laki mengatakan karena stress
berlebih atau kaget ketika ada berita buruk serta 3 orang lainya menyebutkan sering
kambuh karena ada tambahan penyakit lain. Mereka mengalami hiperglikemia
dengan kadar gula lebih dari >500ml/dl Penangananya yang selama ini mereka
lakukan biasanya dengan suntik insulin di tenaga kesehatan terdekat seperti mantri
dan puskesmas tapi ada beberapa orang dengan keluhan itu tetap di buat beraktivitas
atau di biarkan saja, kebanyakan mereka lebih sering berobat ke mantri 2-3 kali dalam
sebulan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Kekambuhan Hiperglikemia
pada Penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di desa Sidomulyo kecamatan
Sumbermanjing wetan kabupaten Malang.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalah
Apakah ada hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kekambuhan hiperglikemia pada
penderita diabetes mellitus tipe 2 di desa Sidomulyo Kecamatan Sumbermanjing
Wetan kabupaten Malang ?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Dengan melihat permasalahaan diatas maka secara umum penelitian ini
6
hiperglikemia pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di desa Sidomulyo kecamatan
Sumbermanjing Wetan kabupaten Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat aktivitas fisik pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
2. Mengidentifikasi kekambuhan hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus
tipe 2.
3. Menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kekambuhan
hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
Manfaat dari penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman dalam bidang penelitian serta memperluas wawasan pengetahuan
teori dan praktik keperawatan, khususnya tentang hubungan tingkat aktivitas fisik
dengan kekambuhan hiperglikemia pada Diabetes Mellitus, serta mengaplikasikan
ilmu riset yang telah di peroleh saat kuliah.
1.4.2 Manfaat Bagi Bidang Keperawatan
Memberikan informasi tentang keterkaitan antara tingkat aktivitas fisik dengan
kekambuhan hiperglikemia serta untuk menambah referensi keilmuan dalam bidang
keperawatan
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat membantu memberikan informasi
7
mengetahui dan mengerti hal-hal yang dapat menyebabkan hiperglikemia dari
beberapa aktivitas fisik.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Indriani (2007), meneliti tentang pengaruh latihan fisik; senam aerobik
terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Jenis
penelitian ini merupakan pra ekperimen tanpa kelompok control dengan
responden 22 orang yang menderita diabetes mellitus tipe 2 dan menggunakan
alat pengukuran data berupa kuesioner tentang karakteristik responden dan
observasi untuk mengetahui kadar gula darah sebelum dan sesudah latihan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh latihan fisik; senam aerobik
terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di bukateja
purbalingga (p=0.0001) dengan penurunan rata – rata sebesar 30.14 mg%.
Menjelaskan perbedaan dengan penelitian ini adalah dari variabel independent
adalah tingkat aktivitas fisik dan variabel terikatnya kekambuhan hiperglikemia.
2. Paramitha (2014), meneliti tentang Hubungan tingkat Aktivitas dengan Kadar
Gula pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di rumah sakit umum daerah
Karanganyar. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan
jumlah sample 65 pasien diabetes mellitus tipe 2. Kadar gula darah di peroleh
dari rekam medis. Hasil uji korelasi didapatkan nilai p = 0,001 dan nilai r =
-0,433. Menjelaskan perbedaaan dengan penelitian ini adalah dari variabel
dependent (terikat) yaitu tingkat kekambuhan hiperglikemia.
3. Mutmainah (2013), meneliti tentang hubugan kadar gula darah hipertensi pada
pasien diabetes mellitus tipe 2 di rumah sakit umum daerah karanganyar.
8
pendekatan cross sectional jumlah sampel dalam penitilian ini berjumlah 56.
Instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tensi meter air raksa
untuk mengukur tekanan darah, serta data medik untuk melihat glukosa dalam
darah. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kadar gula
dengan hipertensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Menjelaskan
perbedaan dengan penelitian ini adalah dari variabel dependen yaitu