IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI KAWASAN AIR TERJUN TANCAK KEMBAR KABUPATEN BONDOWOSO SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
AGUNG FAUZI HIDAYATULLAH 201110070311021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI KAWASAN AIR TERJUN TANCAK KEMBAR KABUPATEN BONDOWOSO SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH :
AGUNG FAUZI HIDAYATULLAH 201110070311021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, taufiq serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Identifikasi dan Klasifikasi Tumbuhan Paku di Kawasan Air Terjun Tancak kembar Kabupaten Bondowoso Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga,
para sahabat, dan para pengikut yang diridhoi-Nya.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian, penyusunan hingga penulisan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes. Dr. selaku Pembimbing I yang dengan
penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si. selaku Pembimbing II yang dengan
penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.
6. Ibunda Suhaimi, Ayahanda Ponidi Subandy, dan kakak tercinta Corry Novita
keluarga yang tiada henti-hentinya telah memberikan bimbingan, kasih sayang,
semangat, nasihat, doa serta materil selama dalam penyusunan laporan ini.
7. Semua teman-teman Biologi Angkatan 2011 yang memberikan dukungan
semangat, motivasi, bantuan, serta do’anya khususnya.
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a, motivasi dan dukungannya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik atas semua bantuan dan
dukungan yang diberikan, Amin. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 24 Agustus 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
COVER DALAM ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
LEMBAR PENGESAHAN ... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Batasan Istilah ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
... Halaman
2.1.1 Karakteristik Pteridophyta... 8
2.1.2 Klasifikasi Pteridophyta ... 13
2.1.3 Ekologi Pteridophyta ... 38
2.1.4 Distribusi Pteridophyta ... 38
2.1.5 Manfaat Pteridophyta ... 40
2.2 Gambaran Air Terjun Tancak Kembar Kab. Bondowoso ... 42
2.2.1 Kabupaten Bondowoso ... 42
2.2.2 Air Terjun Tancak Kembar ... 43
2.3 Sumber Belajar ... 44
2.3.1 Pengertian Sumber Belajar ... 44
2.3.2 Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar ... 45
2.3.3 Pemilihan Sumber Belajar ... 47
2.3.4 Kriteria Pemilihan Sumber Belajar ... 48
2.3.5 Pembuatan Buku Sebagai Sumber Belajar ... 48
BAB III METODE PENELITIAN ... 51
3.1 Jenis Penelitian ... 51
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 51
3.3 Populasi dan SampelJenis Penelitian ... 52
3.3.1 Populasi ... 52
3.3.2 Sampel ... 53
3.4 Variabel Penelitian ... 53
... Halaman
3.6 Prosedur Penelitian ... 55
3.6.1 Alat dan Bahan ... 55
3.6.2 Cara Kerja ... 56
3.7 Teknik Analisa Data ... 62
3.8 Kerangka Konsep ... 63
BAB IV PEMBAHASAN ... 64
4.1 Hasil Penelitian ... 64
4.1.1 Tinjauan Umum Lokasi Penelitian ... 64
4.1.2 Keanekaragaman Pteridophyta di Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso... 66
4.2 Hasil Penelitian ... 68
4.2.1 Identifikasi Jenis Pteridophyta di Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso ... 68
4.2.2 Faktor Lingkungan Abiotik ... 99
4.2.3 Pengamatan Pteridophyta di Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso Sebagai Sumber Belajar Biologi ... 101
4.3 Pembahasan ... 101
BAB V PENUTUP ... 107
5.1 Kesimpulan ... 107
5.2 Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 111
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jenis-Jenis Pteridophyta Yang Ditemukan di Kawasan Air Terjun
Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso ... 67
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Parameter Lingkungan Pteridophyta di Kawasan Air
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bangsa Psilotales ...15
Gambar 2.2 Tmesipteris tannensis ...15
Gambar 2.3 Lycopodium sp.nensis ...17
Gambar 2.4 Lycopodium cernuum... ....17
Gambar 2.5 Selaginella sp. ... ...19
Gambar 2.6 Megaspora Selaginella sp. ... ....19
Gambar 2.7 Sigillaria sp. dan Lepidodendron sp... 20
Gambar 2.8 Isoetes lacustris... ....21
Gambar 2.9 Sporangium Isoetes sp... ...21
Gambar 2.10 Kelas Equisentinae... ...22
Gambar 2.11 Macambentuksporofil... .22
Gambar 2.12 Equisetum sp... ...23
Gambar 2.13 Bangsa Sphenophyllales... ...24
Gambar 2.14 Fosil Bangsa Sphenophyllales... ...24
Gambar 2.15 Marga Ophioglossum sp. ... ...27
Gambar 2.16 Marga Botrychium sp...27
Halaman
Gambar 2.18 Bentuk sorus Angiopteris sp... 29
Gambar 2.18 Suku Salviniaceae...36
Gambar 2.19 Suku Marsileaceae...37
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso... ...52
Gambar 3.2 Gambar Kerangka Konsep Penelitian...63
Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian...65
Gambar 4.2 Selaginella willdenovii (Bak.) ...69
Gambar 4.3 Macrothelypteris torresiana (Gaudich.) Alston ...70
Gambar 4.4 Christella dentata (Forsk) Browsey and Jermy ...71
Gambar 4.5 Christela subpubescens (Blume) Holttum ...72
Gambar 4.6 Christella parasitica (L.) H.Lev. ...73
Gambar 4.7 Chingiaferox (BI) Ching. ...74
Gambar 4.8 Coniogramme fraxinea (D.Don) Diels...75
Gambar 4.9 Pteris biaurita L. ...77
Gambar 4.10 Pteris muricata det. Robbin ...78
Gambar 4.11 Pityrogrammacalomelanos L. ...79
Gambar 4.12 Adiantumcapillus-veneris L. ...80
Halaman
Gambar 4.14 Phymatosorus nigrescens (BI) Pichi Serm ...83
Gambar 4.15 Belvisiarevoluta (BI) Copel. ...84
Gambar 4.16 Aspleniumsalignum Bl. ...85
Gambar 4.17 Aspleniumsalignum BI. ...86
Gambar 4.18 Athyrium accedens Bl. ...88
Gambar 4.19 Athyrium esculenta (Retz.). ...89
Gambar 4.20 Athyrium filix Copel. ...90
Gambar 4.21 Athyriumprocumbens (Holtt). ...91
Gambar 4.22 Davaliadenticulata (Burm.f.) Mett. Ex Kuhn ...93
Gambar 4.23 Microlepia speluncae (L.) T.More. ...94
Gambar 4.24 Lindsaea lucida ...95
Gambar 4.25 Arthropterispalisotti (Desv). ...96
Gambar 4.26 Angiopteris evecta (G.Forst) Hoffm ...97
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran I. Tabel Hasil Penelitian Jenis-Jenis Pteridophyta dan Parameter
Lingkungan di Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten
Bondowoso...115
Lampiran II. General Key To Malaya Fersn...117
DAFTAR PUSTAKA
Arini, Diah, I.D & Kinho, Julianus. 2012. Keragaman Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara. Balai Penelitian Kehutanan Manado. Info BPK Manado, Vol. 2, No. 1, Juni 2012.
Efendi, W.W, Fitroh N.P, Zulaikhah, N. 2013. Studi Inventarisasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku Di Kawasan Wisata Coban Rondo Kabupaten Malang. Cogito Ergo Sum, Vol. 2, No. 3. Februari 2013.
Chinnick, R.J. 1975. The New Zealand Species Of Tmesipteris (Psilotaceae). New Zealand Journal of Botany 13: 743-768
Chronicle, Chester. 2014. Sigillaria (On-line) collectminerals.com (Diakses 15 Juni 2015)
Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Erlangga.
Hauk. 2013. Genus Botrychium (On-line) http://gobotany.newenglandwild.org (Diakses 15 Juni 2015)
Jamsuri. 2007. KeanekaragamanTumbuhan Paku di Sekitar Curug Cikaracak, Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Jeremy, Rolfe. 2001. Lycopodium cernuum. (On-line) www.phytoimages.siu.edu (Diakses 15 Juni 2015)
Kartasapoetra, A. G. 1986. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Pertanian. Jakarta: Bina Aksara.
Kasrina, Sri Irawati, Dan Wahyu E Jayanti. 2012. Ragam Jenis Mikroalga Di Air Rawa Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi SMA. Jurnal Exacta, Vol.X, No.1fkip Univ Bengkulu.
Lakitan, B. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Largo, Cerro. 2006. Marsileaceae. (On-line) http://plantsystematics.org (Diakses 15 Juni 2015)
Lubis, S., Rahmah. 2009. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku di Hutan Wisata Alam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatra Utara. Tesis, Medan, Universitas Sumatra Utara.
Muswita, dkk,. 2013. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi. Prosiding Semirata 2013, FMIPA, Universitas Lampung, 2013.
Neni. 2014. Pemanfaatan Pteridophyta Kawasan Hutan Pacet Taman Hutan Raya (Tahura) RadenSoerjo Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA. Skripsi. Malang. Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Nooryono, Edhy. 2009. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Dalam Rangka Meningkatkan Minat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah SMA 2 Bae Kudus. Tesis. Surakarta. Program Studi Teknologi Pendidikan. Universitas Sebelas Maret.
Polunin. 1994. N. 1994. Pengantar Geografi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Purwanti, Utin., dkk. 2014. Eksplorasi Paku-Pakuan (Pteridophyta) di Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Protobiont, Vol 3 (2): 155 – 165
Raven, P. H, et. al. 1992. Biology of Plants. New York: Worth Publishers.
Ririn, Syahputri, M.Japar, Yasnita Yasin. 2013. Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Menunjang Aktivitas Belajar PKN. Jurnal PKN UNJ Online, Vol.1 No.2 Thun 2013. Program Studi PPKN FIS UNJ
Sartika, Ika. 2014. Paku Ekor Kuda. (On-line) http://belajarbiologi.com (Diakses 15 Juni 2015)
Sastrapradja, D.S, Adisoemarsono, dkk. 1980. Jenis Paku Indonesia. Bogor, Lembaga Biologi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Schneider, Ravan. 2011. Ophioglossaceae (On-line) www.phytoimages.org
(diakses 15 Juni 2015)
Schneider, Ravan. 2012. Helminthos (On-line) www.phytoimages.siu.edu (diakses
15 Juni 2015)
Simpson, Michael G. 2006. Plant Systematic. New York: Elsevier Academic Press.
Soeharto, Karti. Teknologi Pembelajaran Pendekatan Sistem, Konsepsi Dan Model Sap, Evaluasi Sumber Belajar Dan Media. Surabaya. Sic. 2003, 80-82
Steenis, Van C.G.G.J. 1988. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Terjemahan Moeso Surjowinoto. Edisi 7. Jakarta: Pradnya Paramita.
Steenis, Van C.G.G.J. 2008. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Terjemahan Moeso Surjowinoto. Edisi 12. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sudjarwo, Beberapa Aspek Pengembang Sumber Belajar. Jakarta. Pt Mediatama Sarana Perkasa. 1989. 141-142
Sujalu, A. Pinaringan. 2014. Analisis Vegetasi Keanekaragaman Paku-Pakuan (Pteridophyta) Epifit Pada Hutan Bekas Tebangan Di Hutan Penelitian Malinau (Hpm-Cifor Seturan). RIMBA Kalimantan Fakultas Kehutanan Unmul, Juni 2007, Hlm 1-10 Vol. 12, No. 1
Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Suraida, Susanti Tri, Amriyanto R. 2013. Keanekaragaman Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Taylor. 1993. Genus Isotales (On-line) http://gobotany.newenglandwild.org
(Diakses 15 Juni 2015)
TIM Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. IMTIMA
Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi Tumbuhan Scizophyta, Thallophyta, Bryophta, Pteridophyta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, S. Sutarmi, H. Sudarnadi & A. Zakaria. 1983. Botani Umum 3. Bandung: Penerbit Angkasa.
Widarsha, Chuk, S. 2015. Air Terjun Tanca Kembar Bondowoso. (On-line) http://travel.detik.com/ (Diakses pada 2 Februari 2015)
Yao, Z-Q, Liu, L.J., Mapes, G, Rothwell, G.W. 1999. Leaf morphology and cuticular features of sphenophyllum in te gigantopteris flora from south china. Review of palaeobotany and palynology. South China.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Anonymous. 2015 Peta Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso. (On-line) www.google.co.id/maps (Diakses pada 28 Februari 2015).
Anonymous. 1951. Angiopteris (On-line) www.geheugenvannederland.nl
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman
makhluk hidup yang melimpah di dunia. Indonesia tidak hanya kaya akan fauna,
namun banyak jenis flora tersebar di seluruh bagian wilayah Indonesia. Salah satu
flora yang kaya akan jenis tersebut adalah tumbuhan paku (Pteridophyta) yang
hampir dapat diketemukan di seluruh wilayah Indonesia (Arini dan Kinho, 2012)
dan lebih dari 10.000 jenis paku terdapat di Indonesia (Suraida, dkk., 2013).
Tumbuhan paku merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dijumpai
hampir diseluruh wilayah indonesia. Daerah hutan hujan tropis adalah tempat
kelimpahan dan penyebaran tumbuhan paku yang cukup tinggi (Widhiastuti,
2006). Selain itu mulai dari tropika yang lembab sampai melampaui lingkaran
Afrika merupakan lokasi pesebaran tumbuhan paku yang cukup luas
(Tjitrosoepomo, 1983).
Keindahan pada tumbuhan paku memiliki daya tarik masyarakat yang
cukup tinggi. Selain itu tumbuhan paku juga dapat digunakan sebagai tanaman
holtikultura. Menurut Polunin (1994) menyatakan bahwa tumbuhan paku yang
sering digunakan sebagai tanaman hias adalah famili Licopodiinae karena
tumbuhan suka panas, serta tumbuhan paku yang sering digunakan dalam
pembuatan karangan bunga adalah paku kawat (Lycopodium sp.). Dalam hal ini,
2
Selain itu, tumbuhan paku juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, obat-obatan
tradisional dan kosmetika (Khoiriyah, 2004).
Tumbuhan paku memiliki peranan yang sangat penting dalam ekosistem.
Pada ekosistem hutan, tumbuhan paku berperan dalam pelapukan batuan dan
tanah (Purwanti, 2014). Selain itu membantu menjaga lahan pegunungan terhadap
bahaya erosi serta mengatur tata guna air dalam tanah sehingga membuat tanah
tetap lembab (Sujalu, 2014). Secara tidak langsung tumbuhan paku memelihara
ekosistem hutan, tumbuhan, dan manusia.
Tumbuhan paku memiliki tubuh tumbuhan yang dapat dibedakan secara
nyata pada bagian pokoknya, antara batang, daun, dan akar, sehingga tumbuhan
ini tergolong ke dalam divisi yang warganya memiliki kormus (Tjitrosoepomo,
2011). Pertumbuhan pucuk yang melingkar, pada permukaan bawahnya terdapat
bintik-bintik (spora) yang tumbuh teratur dalam barisan, atau menggerombol, atau
menyebar yang merupakan ciri tumbuhan paku secara umum (Sastrapradja, 1980).
Salah satu tempat distribusi tumbuhan paku yang baik berada di kawasan
Air Terjun Tancak Kembar, Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso, Jawa
Timur yang mempunyai kelembaban udara yang relatif tinggi. Berdasarkan Forum
Bondowoso (2009), air terjun Tancak Kembar berada di lereng Pegunungan
Argopuro yang berhawa sejuk di kawasan hutan lindung dengan ketinggian 900
meter dpl., dengan ketinggian air terjun 77 meter. (Widharsa, 2015).
Berdasarkan observasi awal diketahui bahwa flora di air terjun Tancak
Kembar masih belum diketemukan naskah eksplorasi keanekaragaman, terutama
3
aktifitas masyarakat yang dapat merusak tumbuhan paku di sekitar air terjun
Tancak Kembar. Pengenalan keanekaragaman dan kemelimpahan tumbuhan paku
dapat dimanfaatkan pada berbagai kepentingan, termasuk pendidikan di sekolah.
Materi tumbuhan paku di sekolah diajarkan pada salah satu pokok bahasan
mulai dari tingkat dasar sampai menengah atas pada mata pelajaran biologi. Pada
Sekolah Menengah pengajaran tumbuhan paku menurut Kurikulum 2013,
Pedoman Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Biologi (Depdiknas, 2001), tercantum
dalam Kompetensi Dasar: 3.7. Merenapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan tumbuhan ke dalam divisi berdasarkan pengamatan morfologi
dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan
kehidupan di bumi dan Kompetensi Dasar 4.7. Menyajikan data tentang morfologi
dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan
tertulis.
Pengalaman belajar bisa didapatkan melalui berbagai metode yang
digunakan pada KBM di sekolah. Menempatkan siswa sebagai pusat perhatian
utama adalah pendekatan yang seharusnya dilakukan untuk membuat penalaran
siswa semakin berkembang. Suyono (2011) menyatakan bahwa lahirnya
pengetahuan timbul karena adanya pengalaman yang terjadi berulang kali.
Slameto (2003) menambahkan bahwa, pengalaman belajar bukan hanya
tergantung pada materi pembelajaran, namun juga pengalaman yang mengacu
kepada interaksi pembelajaran dengan kondisi eksternalnya sehingga menyangkut
4
secara langsung menjadi sebuah hal yang penting dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya penelitian identifikasi dan
klasifikasi tumbuhan paku di kawasan air terjun Tancak Kembar yang dapat
digunakan sebagai baseline data Pteridophyta dan pemanfaatannya sebagai media
belajar biologi di sekolah. Sehubungan dengan kepentingan tersebut maka
dilakukan penelitian yang berjudul Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
di Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso Sebagai Sumber Belajar Biologi.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Jenis-jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) apa saja yang terdapat di
Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso?
2. Bagaimana klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta) yang terdapat di
Kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso?
3. Bagaimana implementasi hasil penelitian Pteridophyta di kawasan Air
Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso sebagai sumber belajar
5
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) yang terdapat
di kawasan Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso.
2. Untuk mengetahui klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta) di kawasan
Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso.
3. Untuk mengetahui implementasi hasil penelitian Pteridophyta di kawasan
Air Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso sebagai sumber belajar
biologi.
1.4Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat memberikan wawasan tambahan bagi peneliti
lain mengenai pemanfaatan Pteridophyta di kawasan Air Terju Tancak
Kembar Kabupaten Bondowoso sebagai sumber belajar biologi.
Penelitian ini juga menambah pemahaman peneliti lain mengenai
metode-metode yang digunakan dalam penelitian di bidang ekologi
tumbuhan khususnya Pteridophyta dan sumber belajar biologi untuk
selanjutnya diimplementasikan pada sub materi Pteridophyta dalam
6
b. Bagi Guru dan Siswa
Bagi guru hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar
Pteridophyta dalam pembelajaran biologi dan bagi siswa dapat
digunakan sebagai sumber belajar dengan memanfaatkan lingkungan
secara langsung akan mendukung proses belajar dan pencapaian tujuan
pembelajaran sehingga membangkitkan motivasi dan minat belajar pada
siswa.
c. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi manfaat sebagai laporan
kepada Pemerintah Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur tentang
keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ada di kawasan Air
Terjun Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso dan bahan
pengembangan wisata education khususnya di kawasan Air Terjun
Tancak Kembar Kabupaten Bondowoso.
2. Manfaat Keilmuan
Hasil penelitian ini secara keilmuan dapat dimanfaatkan sebagai
referensi bagi penelitian yang lebih mendalam berkenaan dengan
Pteridophyta di daerah-daerah lain. Hasil penelitian ini sangat berguna
dalam pengembangan ilmu pengetahuan baik dalam bidang akademisi
maupun dalam di masyarakat. Selain itu harapan hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
proses belajar mengajar sebagai upaya memperbaiki dan mengembangkan
7
1.5Batasan Istilah
Untuk menghindari timbulnya pengertian ganda maka penulis perlu
memberikan definisi istilah sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini identifikasi yang dimaksudkan adalah menentukan
nama jenis dan klasifikasi Pteridophyta yang ditemukan berdasakan
ciri-ciri yang dimiliki masing-masing tumbuhan.
2. Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan suatu divisi tumbuhan yang
jelas memiliki kormus, yaitu memiliki akar, batang, dan daun, belum
menghasilkan biji, hidup epifit atau terestrial, serta habitat di tempat
lembab. Alat perkembang biakan tumbuhan paku berupa spora
(Tjitrosoepomo, 1994).
3. Penelitian ini dilakukan pada daerah air terjun Tancak Kembar adalah
daerah kawasan wisata air terjun di Kecamatan Pakem Kabupaten
Bondowoso, dengan panjang area adalah 3 km.
4. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan
kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu
optimalisasi hasil belajar (AECT, 1994). Dengan kata lain sumber belajar
adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang
berupa buku teks, media cetak, media pembelajaran elektronik, nara
sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya (Sumiati, 2008).