• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOLOGICAL ASSET VALUATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIOLOGICAL ASSET VALUATION"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

BIOLOGICAL ASSET VALUATION

UNTUK KEPERLUAN LAPORAN KEUANGAN

(IAS 41)

Oleh:

Ir. Benny Supriyanto, MSc, MAPPI (Cert)

(2)

IAS 41 tentang Biological Asset.

Aktiva Biologis (biological asset) adalah binatang dan tumbuhan hidup.

Perusahaan mengakui aktiva biologi dan produk pertanian apabila perusahaan tersebut:

Mengendalikan aktiva tersebut sebagai hasil peristiwa masa lalu

Memperoleh manfaat ekonomi yang kemungkinan terjadi Nilai Wajar aktiva tersebut dapat diukur dengan andal

(3)

IAS 41 tentang Biological Asset…

Aktiva Biologi harus dinilai pada saat pengakuan awal dan pada setiap tanggal neraca dengan menggunakan Nilai Wajar

Hasil yang diperoleh dari aktiva biologi dinilai dengan

menggunakan Nilai Wajar dikurangi dengan estimasi biaya pada saat penjualan Selisih yang berasal dari penilaian hasil hasil saat penjualan. Selisih yang berasal dari penilaian hasil–hasil aktiva biologis diakui sebagai bagian dari laba rugi tahun

berjalan.

Penilaian aktiva biologi dilakukan dengan mengelompokkan terlebih dahulu berdasarkan umur dan kualitas. Selisih yang

berasal dari penilaian aktiva biologi harus diakui sebagai bagian dari laba rugi tahun berjalan.

(4)

Apakah ada perbedaan antara Nilai Pasar dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI 2007) sebagai Basis Nilai untuk Penilaian Aset untuk tujuan laporan keuangan dengan Nilai Wajar yang menjadi basis Nilai pada Penilaian Aset yang

t t d l IFRS (I t ti l Fi i l R ti

Nilai Pasar Versus Nilai Wajar

tercantum dalam IFRS (International Financial Reporting Standards).

Dalam PPI 1 (Penilaian untuk Pelaporan Keuangan) disebutkan bahwa apabila IFRS mengadopsi model Nilai Wajar (Fair

Value), maka diperlukan Penilaian Aset dan SPI 2007 dalam PPI 1 menitik beratkan pada kondisi Nilai Pasar yang akan dilaporkan

(5)

Nilai Pasar = Nilai Wajar

Nilai Pasar (SPI 2007)

Estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu

properti, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang

dil k k l k di k d ih k

Nilai Wajar (Fair Value) [IFRS]

pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak

masing– asing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati–hatian dan tanpa paksaan.

Suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak–pihak yang paham (knowledgeable) dan berkeinginan (willing) untuk

(6)

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan

IFRS (International Financial Reporting Standars)

IFRS tidak memberikan definisi dan petunjuk yang jelas atas pengukuran Nilai Wajar. Dalam menentukan harga pasar resmi IAS 36 mengharuskan dilakukan penelusuran dahulu apakah terdapat harga pasar yang didasarkan

pada perjanjian jual beli yang mengikat. Jika harga pasar ini tidak ada, maka manajemen dapat menggunakan

harga pasar dikurangi biaya penjualan pada suatu pasar yang aktif. Sedangkan apabila tidak terdapat harga pasar yang resmi dari aktiva tersebut dan aktiva sejenis, maka manajemen wajib menunjuk profesi penilai dalam

(7)

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan

IFRS (International Financial Reporting Standars)

IFRS saat ini sebagai basis pengukuran menggunakan Nilai realisasi dan Nilai Kini artinya IFRS banyak

mengadopsi Nilai Wajar. Nilai Wajar ini adalah suatu basis pengukuran yang dianggap lebih independen dan basis pengukuran yang dianggap lebih independen dan tidak memihak. Nilai Wajar oleh para praktisi dan

akademisi akuntansi keuangan dan Profesi Penilai di Indonesia diidentifikasi sebagai Nilai Pasar.

(8)

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan

IFRS (International Financial Reporting Standars)

Dalam IAS 16, mengharuskan jasa Penilai

mengutamakan bukti–bukti berbasis pasar (market based evidence) dalam menghitung Nilai Wajar. Jika bukti–bukti berbasis pasar tidak ada, maka penggunaan pendekatan biaya pengganti yang didepresiasikan (depreciated

replacement cost) dan pendekatan laba atau arus kas (Income approach) dapat digunakan.

(9)

Pengertian Umum Penilaian

Penilaian:

Terjemahan dari kata Appraisal/Valuation.

Suatu proses pekerjaan yang dilakukan seorang penilai/

Suatu proses pekerjaan yang dilakukan seorang penilai/

appraiser dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat

(opini) tentang nilai ekonomis suatu properti baik berwujud

maupun tidak berwujud berdasarkan analisis terhadap

fakta-fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan

metode penilaian tertentu serta mengacu kepada

prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.

(10)

Profesi Penilai

† Penilai Aset:

„ Real estates (land, buildings), aktiva berwujud

(pabrik, mesin dan peralatan), perkebunan, pertambangan, dan sebagainya.

p g , g y

† Penilai Usaha:

„ Penyertaan; ekuitas, transaksi spesifik, aktiva tak

berwujud, dan sebagainya.

Disiplin Penilaian Usaha berkembang dari Corporate Finance

(11)

Penilaian Aset dan Penilaian Usaha

Dimana Perbedaanya?

Penilaian Usaha

(12)

Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (SPI)

Dimana Perbedaanya?

Nilai Pasar Wajar

(13)

Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (IFRS)

Dimana Perbedaanya?

Nilai Wajar

(14)

Penilaian Asset

Pendekatan yang digunakan

Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach) Pendekatan Biaya (Cost Approach)

Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

KETIGA PENDEKATAN BERSIFAT MUTUALLY EXCLUSIVE

(15)

Penilaian Usaha

Pendekatan yang digunakan

Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach) Pendekatan Aset (Asset Based Approach)

Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

KETIGA PENDEKATAN TIDAK BERSIFAT MUTUALLY EXCLUSIVE

(16)

Proses Penilaian

Proses penilaian terdiri dari lima langkah dasar yaitu: 1. Memperjelas Tugas Penilaian

2. Mengumpulkan dan menganalisa data 3. Penggunaan 3 (tiga) metode/pendekatan

4 R k ili i k ti d k t d t k ti i Nil i

4. Rekonsiliasi ketiga pendekatan dan menentukan estimasi Nilai 5. Membuat kesimpulan nilai dan laporan penilaian.

Memperjelas Tugas Penilaian meliputi: Identifikasi properti

• Kepemilikan properti yang dinilai • Tujuan dan tanggal penilaian

(17)

Kendala Penerapan IFRS di Indonesia

Salah satu kendala yang berhubungan dengan Profesi Penilai di Indonesia

ISU

Sebagian besar standar akuntansi dan pelaporan

keuangan yang ada pada IAS dan IFRS menggunakang y g p gg

Fair value atau Nilai Wajar

sebagai basis penilaian atas aktiva, saham, obligasi, dan lain–lain. Fair value di

tentukan dengan tiga jenjang, yaitu: 1. Harga pasar resmi

2. Harga pasar produk sejenis

(18)

Kendala Penerapan IFRS di Indonesia

Salah satu kendala yang berhubungan dengan Profesi Penilai di Indonesia

KEMUNGKINAN PERMASALAHAN

Tidak semua jenis aktiva memiliki harga pasar resmi. Jika IAS dan IFRS diterapkan secara penuh di Indonesia

IAS dan IFRS diterapkan secara penuh di Indonesia, sebagian besar Nilai Wajar akan ditentukan dengan menggunakan jasa appraisal atau Kantor Jasa Penilai Publik.

Diperlukan Profesi Penilai di Indonesia yang telah siap dalam menyongsong adopsi IFRS.

(19)

Jika aktiva tetap dinyatakan pada nilai yang direvaluasi

maka hal hal berikut ini harus diungkapkan

Tanggal efektif revaluasi

Keterlibatan Penilai independen

Metode dan asumsi penting yang digunakan Metode dan asumsi penting yang digunakan

Acuan terhadap harga yang ditemukan di dalam suatu pasar yang aktif atau transaksi wajar (arm’s length transaction) yang terakhir

Nilai tercatat yang akan diakui seandainya aktiva tersebut dinilai dengan menggunakan model biaya Kelebihan revaluasi (revaluation surplus)

(20)
(21)

Pertanian (IAS 41)

Masalah yang dibahas

IAS 41 mengatur perlakuan akuntansi, penyajian dan

k

l

k

t k it d

pengungkapan laporan keuangan yang terkait dengan

aktiva biologis dan produk hasil pertanian pada saat

masa panen sejauh ada kaitannya dengan kegiatan

pertanian.

(22)

Ruang lingkup standar

Standar ini berlaku untuk hal–hal berikut apabila berkaitan dengan kegiatan pertanian:

Aktiva biologis

Produk hasil pertanian pada masa panen

Standar ini tidak berlaku untuk:

p p p

Hibah pemerintah

Tanah yang terkait dengan kegiatan pertanian Aktiva tidak berwujud terkait dengan kegiatan pertanian (IAS 38)

(23)

Konsep Pokok

Kegiatan Pertanian (agricultural activity)

Kegiatan pengelolaan perusahaan terhadap aktivitas aktiva biologis sehingga dapat dijual, menjadi produk pertanian, atau menjadi aktiva biologis tambahan

Produk hasil pertanian (agricultural activity): Aktiva biologis (biological asset)

Hasil panen aktiva biologis perusahaan.

(24)

Konsep Pokok…

Panen/pemanenan (harvest)

Pasar aktif (active market) adalah pasar yang

Proses pemisahan produk hasil dari aktiva biologis atau penghentian proses hidup suatu aktiva biologis

Pasar aktif (active market) adalah pasar yang memiliki ketiga syarat sebagai berikut

Jenis barang yang diperdagangkan dalam pasar tersebut bersifat homogen (sejenis)

Pembeli dan penjual yang berkeinginan umumnya dapat ditemukan setiap saat

(25)

PENDEKATAN PENILAIAN

Untuk menentukan Nilai Wajar (IFRS)/Nilai Pasar

(Standar Penilaian Indonesia/SPI 2007) Penilai dapat menerapkan 3 (tiga) pendekatan, sebagai berikut:

Pendekatan Pasar (Market Data Approach) Pendekatan Biaya (Cost Approach)

(26)

Metode Penilaian

- Metode Tambah Kurang - Metode Jumlah Rupiah - Metode Persentase

Pendekatan Pasar (Market Data Approach)

1 Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach) 2 3

- Metode Survey Kuantitas - Metode Unit Terpasang - Metode Meter Persegi - Metode Indeks Biaya

- Gross Income Multipier

- Direct Capitalization Method - Discounted Cash Flow

(27)

Pendekatan Data Pasar

(Market Data Approach)

Penilaian aktiva biologis dengan menggunakan Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) yaitu penilaian yang mendasarkan pada Perbandingan data dari aktiva biologis yang sejenis dan

dilakukan dengan melakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang berpengaruh terhadap Nilai Pasar Biologis yang dinilai pada saat penilaian.

Langkah-langkah yang diperlukan:

1. Analisa faktor–faktor yang mempengaruhi nilai dari aktiva biologis yang akan dinilai

(28)

Pendekatan Data Pasar

(Market Data Approach)

Langkah-langkah yang diperlukan:

3. Lakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang mempengaruhi nilai, dari aktiva biologis yang akan dinilai

4. Hitung, Indikasi Nilai aktiva biologis yang di nilai, dan kemudian lakukan pembobotan atas aktiva biologis pembanding

lakukan pembobotan atas aktiva biologis pembanding 5. Tentukan Nilai Pasar aktiva biologis tersebut.

Secara umum dapat dinyatakan dengan rumusan sbb:

Indikasi Nilai Pasar aktiva biologis = Data Pasar aktiva biologis

pembanding ± Penyesuaian terhadap faktor faktor yang mempengaruhi Nilai pasar aktiva biologis.

(29)

Ilustrasi Pendekatan Data Pasar

Nilai Pasar Aktiva biologis yang dinilai

Data Pembanding Aktiva biologis

Faktor–faktor penyesuaian

(30)

PENDEKATAN BIAYA

Penilaian aktiva biologis dapat juga digunakan Pendekatan Biaya, yaitu penilaian yang mendasarkan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva biologis seperti pada saat dilakukan penilaian atau seperti kondisi pada tanggal penilaian (cut off date) dengan

memperhatikan kondisi dari aktiva biologis (faktor-faktor koreksi yang mempengaruhi kondisi aktiva biologis).

Langkah-langkah yang diperlukan:

1. Menghitung besarnya biaya-biaya yang diperlukan untuk

mendapatkan/memperoleh aktiva biologis seperti kondisi pada tanggal penilaian.

2. Tentukan penyesuaian kondisi aktiva biologis

3. Nilai Pasar aktiva biologis = ∑ (Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh aktiva biologis Baru) – Faktor faktor koreksi kondisi aktiva biologis.

(31)

Ilustrasi Pendekatan Biaya

Biaya–biaya yang diperlukan membuat aktiva biologis

Nilai Pasar Aktiva Biologis yang dinilai

Penyesuaian Kondisi aktiva

(32)

Konsep Pendekatan Pendapatan

Berkaitan dengan Prinsip Penilaian: Prinsip Antisipasi & Perubahan Prinsip Supply & Demand

Substitusi: mark to market, estimasi harga produk hasil pertanian, biaya-biaya produksi, discount rate, hasil pertanian, biaya biaya produksi, discount rate, capitalization rate

Keseimbangan: lokasi & jenis aktiva biologis,

penggunaan tanah yang seimbang terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan, disain aktiva biologis yang terbaik [Highest and Best Use]

Fakto-faktor eksternal: peraturan pemerintah,

fasilitas transportasi, Peraturan tata guna lahan yang berlaku.

(33)

Konsep Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan dapat digunakan untuk penilaian aktiva biologis karena aktiva biologis menghasilkan pendapatan [income producing aktiva].

Pendekatan pendapatan terkait erat dengan Nilai Pasar investasi aktiva biologis untuk jangka panjang, sehingga faktor rate of return harus dapat mengakomodasi unsur risiko dan penghasilan dari investasi aktiva biologis tersebut untuk jangka panjang.

Pendekatan pendapatan akan dapat menggambarkan Nilai Pasar biologis bila prinsip penilaian yang terkait dengan Pendekatan Pendapatan dipenuhi dengan baik.

(34)

Konsep Pendekatan Pendapatan

Nilai Pasar aktiva biologis merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dihasilkan oleh aktiva biologis tersebut.

PBT 1 PBT 2 PBT 3 PBT n-1 PBT n

a

lue

Diskon rate yg sesuai

Future V

a

a

(35)

Metode Arus Kas

Arus kas adalah perbedaan antara total penerimaan / pemasukkan dan total pengeluaran/pemakaian dana dalam suatu perioda waktu tertentu

Pendekatan Pendapatan

dalam suatu perioda waktu tertentu.

Untuk menentukan Nilai Pasar suatu aktiva biologis dapat dilakukan dengan Metode Arus Kas yang didiskonto yang akan dapat mencerminkan Nilai Pasar Aktiva Biologis.

Metode Arus Kas yang didiskontokan ini dikenal sebagai Discounted Cash Flow Method (DCF Method).

(36)

Langkah Kerja

Melakukan riset terhadap besaran–besaran yang membentuk

Income

Income & Expense

& Expense

[ pendapatan dan

pengeluaran ] dari aktiva biologis dan membandingkan dengan aktiva biologis lainnya yang sama untuk

memperoleh pendapatan dan pengeluaran yang berbasis memperoleh pendapatan dan pengeluaran yang berbasis pasar (mark to market)

Melakukan estimasi besarnya

Potential

Potential Income

Income

[pendapatan kotor potensial] dari aktiva biologis sesuai standar yang diperoleh berdasarkan riset.

Melakukan estimasi besarnya

Penyesuaian

Penyesuaian

[tingkat kesesuaian] dari aktiva biologis sesuai kondisi aktiva biologis di lapangan.

(37)

Langkah Kerja

Menghitung

Effective Gross Income

Effective Gross Income

[pendapatan kotor efektif] dengan mengalikan tingkat kesesuaian dan

angka pengali lainnya sebagai faktor penyesuai dari total pendapatan kotor potensial aset biologis

total pendapatan kotor potensial aset biologis.

Melakukan estimasi besarnya total biaya operasional,

terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan biaya cadangan penggantian lainnya.

Menghitung

Net Operating Income

Net Operating Income

[pendapatan bersih operasi] dengan mengurangkan total semua biaya

(38)

Langkah Kerja

Menetapkan metode dan besarnya

discount

discount rate

rate

[tingkat diskonto].

Menjumlah nilai kini atas semua pendapatan bersih Menjumlah nilai kini atas semua pendapatan bersih dari aktiva biologis.

(39)

Beberapa Teknik yang dapat diterapkan untuk

pendekatan pendapatan

Untuk menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan Pendekatan Pendapatan dapat digunakan beberapa Teknik Penilaian.

Beberapa Teknik Penilaian yang dapat digunakan

dalam menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan Pendekatan Pendapatan antara lain:

Teknik penyisaan (Residual Teknik)

Teknik kapitalisasi atas aset–aset non aktiva biologis

(40)

Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan Teknik Penyisaan

Menghitung besarnya Income Income & Expense& Expense [ pendapatan dan pengeluaran ] dari aktiva biologis dan aktiva non biologis (aktiva seluruhnya) yang berbasis pasar (mark to market) Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang p y g ( ) y g sesuai dengan kondisi pasar.

Menghitung Nilai Kini atas semua pendapatan dari aktiva biologis dan aktiva non biologis.

Menghitung Nilai Pasar atas aktiva non biologis dengan

pendekatan data pasar maupun dengan pendekatan biaya. Nilai aktiva biologis diperoleh dengan mengurangi Nilai Kini atas semua pendapatan aktiva dengan Nilai Pasar aktiva non biologis

(41)

Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan Teknik Kapitalisasi

Menghitung besarnya Income Income & Expense& Expense [pendapatan dan

pengeluaran] dari aktiva biologis saja dengan memperlaku kan aktiva non biologis sebagai aktiva yang disewa dari pihak lain tetapi semuanya tetap berbasis pasar (mark to market). Inip y p p ( )

dilakukan dengan menghitung Nilai Pasar dari aktiva non biologis dengan pendekatan data pasar maupun dengan pendekatan biaya untuk menetapkan Nilai Sewa Pasar sebagai beban biaya.

Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai dengan kondisi pasar.

Menghitung Nilai Kini atas semua pendapatan dari aktiva biologis. Penjumlahan ini akan mencerminkan Nilai Pasar dari aktiva

(42)

Ilustrasi Pendekatan Pendapatan

Tanah NILAI PASAR Tanaman Bangunan Kendaraan Alat Kantor Mesin

(43)

Skema Pendekatan Pendapatan

PENGUMPULAN DATA

PENENTUAN STANDAR PANEN PROYEKSI HARGA TBS FAKTOR KOREKSI

PERHITUNGAN NILAI NON TANAMAN PROYEKSI PANEN PENDAPATAN KOTOR PENENTUAN TINGKAT DISKONTO PENDAPATAN BERSIH PENENTUAN PROYEKSI BIAYA

(44)

Data yang diperlukan sebelum ke lokasi

Data-data Kebun

y Peta Hamparan Kebun yang telah diwarnai untuk setiap tahun tanam. y Harga pupuk per jenis pupuk per kg.

y Copy Surat Tanah, PBB dan IMB.

y Monthly Management Report. Data-data Bangunan Kebun

y Daftar bangunan, luas bangunan dan tahun pembangunan/perolehan. y Lay Out bangunan.

y Surat-surat kepemilikan, surat izin (HGB, IMB). y Gambar situasi (site plan).

y Panjang jalan, lebar jalan dan tahun perolehan.

(45)

Data yang diperlukan sebelum ke lokasi

Data-data Mesin, Peralatan, Alat Berat, Kendaraan

Daftar mesin dan peralatan dan tahun

pembuatan/perolehan.

p

p

Daftar alat berat dan tahun pembuatan/perolehan.

Daftar Kendaraan Bermotor.

(46)

Data yang harus dikumpulkan saat

tinjauan ke lokasi:

Catatan letak perkebunan yang dapat dengan jelas dipahami oleh pembaca laporan.

Klarifikasi luas areal, jenis tanah, tentukan tingkat kesesuaian lahan. Cek kondisi tanaman,

Cek pertumbuhan dan hama dan penyakit. Cek pemeliharaan tanaman yang dilakukan. Lakukan cek fisik asset non tanaman.

Cari data pembanding disekitar perkebunan.

(47)

Informasi lainnya yang diperlukan

Akses jalan menuju lokasi

Lingkungan disekitarnya

g

g

y

Perkembangan perkebunan di lokasi sekitar apakah

berkembang dengan baik

(48)

Kesiapan Penilai dalam menyongsong penerapan adopsi IFRS

di Indonesia

Penilaian atas Biological Asset untuk penerapan IFRS yang pernah dilakukan adalah:

Penilaian Tanaman Kelapa Sawit. Penilaian Tanaman Kelapa Sawit. Penilaian Tanaman Coklat

Penilaian Tanaman Karet

Penilaian Tanaman Kelapa Hibrida Penilaian Tanaman Teh

Penilaian Tanaman Tebu

Gambar

Ilustrasi Pendekatan Data Pasar
Ilustrasi Pendekatan Biaya
Ilustrasi Pendekatan Pendapatan Tanah NILAI PASAR Tanaman Bangunan Kendaraan Alat Kantor Mesin

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 1997/1998 terjadi kebakaran hutan di Indonesia yang dipengaruhi oleh El Nino yang mengakibatkan sebagian wilayah Indonesia kekeringan dan kebakaran, yang berakhir

Menerima pengunduran diri Bapak Adi Kusumasmara, Bapak Ressa Arya Putra, Bapak Ario Purboyo dan Bapak Ahmad Fairuzdaq dari jabatan mereka berturut-turut selaku Komisaris

terpencil lebih mengandalkan bantuan dana LN melalui Perdhaki Pusat untuk mendanai program-program kesehatan di luar kegiatan operasional unit

analysis techniques u.sed are data collecting budget data and realization to understand the situation and condition of the object, then analyzes the factors that cause the

pembelajaran IPA MI didefinisikan sebagai proses yang dapat membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi dan mengujinya secara ilmiah (dengan tahap perkembangan usia

Sehingga bisa dikatakan identitas adalah sesuatu yang ada dalam diri kita sendiri yang menjadi pembeda dengan orang lain, sehingga masing-masing individu akan berbeda satu

sebagai salah satu syarat mencapai derajat sarjana 51 pada Institut Seni Indonesia (ISI) Surakaita. Surakart4 L9

Tata Letak Berdasarkan Kelompok Produk ( group-technology layout) Tipe tata letak ini, komponen yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok berdasarkan kesarnaan bentuk