• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOLOGICAL ASSET VALUATION UNTUK KEPERLUAN LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIOLOGICAL ASSET VALUATION UNTUK KEPERLUAN LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

BIOLOGICAL ASSET VALUATION

UNTUK KEPERLUAN LAPORAN KEUANGAN

(IAS 41)

Oleh:

Ir. Benny Supriyanto, MSc, MAPPI (Cert)

(2)

IAS 41 tentang Biological Asset.

Aktiva Biologis (biological asset) adalah binatang dan tumbuhan

hidup.

Perusahaan mengakui aktiva biologi dan produk pertanian

apabila perusahaan tersebut:

Mengendalikan aktiva tersebut sebagai hasil peristiwa

masa lalu

(3)

IAS 41 tentang Biological Asset…

Aktiva Biologi harus dinilai pada saat pengakuan awal dan pada

setiap tanggal neraca dengan menggunakan Nilai Wajar

Hasil yang diperoleh dari aktiva biologi dinilai dengan

menggunakan Nilai Wajar dikurangi dengan estimasi biaya pada

saat penjualan Selisih yang berasal dari penilaian hasil hasil

saat penjualan. Selisih yang berasal dari penilaian hasil–hasil

aktiva biologis diakui sebagai bagian dari laba rugi tahun

berjalan.

Penilaian aktiva biologi dilakukan dengan mengelompokkan

terlebih dahulu berdasarkan umur dan kualitas. Selisih yang

(4)

Apakah ada perbedaan antara Nilai Pasar dalam Standar

Penilaian Indonesia (SPI 2007) sebagai Basis Nilai untuk

Penilaian Aset untuk tujuan laporan keuangan dengan Nilai

Wajar yang menjadi basis Nilai pada Penilaian Aset yang

t

t

d l

IFRS (I t

ti

l Fi

i l R

ti

Nilai Pasar Versus Nilai Wajar

tercantum dalam IFRS (International Financial Reporting

Standards).

Dalam PPI 1 (Penilaian untuk Pelaporan Keuangan) disebutkan

bahwa apabila IFRS mengadopsi model Nilai Wajar (Fair

(5)

Nilai Pasar = Nilai Wajar

Nilai Pasar (SPI 2007)

Estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu

properti, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang

dil k k l k di k d ih k

Nilai Wajar (Fair Value) [ I FRS]

pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak

masing– asing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati–hatian dan tanpa paksaan.

(6)

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan

IFRS (International Financial Reporting Standars)

I FRS tidak memberikan definisi dan petunjuk yang jelas atas pengukuran Nilai Wajar. Dalam menentukan harga pasar resmi I AS 36 mengharuskan dilakukan penelusuran dahulu apakah terdapat harga pasar yang didasarkan

pada perjanjian jual beli yang mengikat. Jika harga pasar ini tidak ada, maka manajemen dapat menggunakan

(7)

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan

IFRS (International Financial Reporting Standars)

I FRS saat ini sebagai basis pengukuran menggunakan Nilai realisasi dan Nilai Kini artinya I FRS banyak

mengadopsi Nilai Wajar. Nilai Wajar ini adalah suatu basis pengukuran yang dianggap lebih independen dan basis pengukuran yang dianggap lebih independen dan tidak memihak. Nilai Wajar oleh para praktisi dan

(8)

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan

IFRS (International Financial Reporting Standars)

Dalam I AS 16, mengharuskan jasa Penilai

mengutamakan bukti–bukti berbasis pasar (market based evidence) dalam menghitung Nilai Wajar. Jika bukti–bukti berbasis pasar tidak ada, maka penggunaan pendekatan biaya pengganti yang didepresiasikan (depreciated

(9)

Pengertian Umum Penilaian

Penilaian:

Terjemahan dari kata Appraisal/Valuation.

(10)

Profesi Penilai

† Penilai Aset:

„

Real estates (land, buildings), aktiva berwujud (pabrik, mesin dan peralatan), perkebunan, pertambangan, dan sebagainya.

p g , g y

† Penilai Usaha:

„

Penyertaan; ekuitas, transaksi spesifik, aktiva tak berwujud, dan sebagainya.
(11)

Penilaian Aset dan Penilaian Usaha

Dimana Perbedaanya?

Penilaian Usaha

(12)

Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (SPI)

Dimana Perbedaanya?

Nilai Pasar Wajar

(13)

Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (IFRS)

Dimana Perbedaanya?

Nilai Wajar

(14)

Penilaian Asset

Pendekatan yang digunakan

Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach) Pendekatan Biaya (Cost Approach)

Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

(15)

Penilaian Usaha

Pendekatan yang digunakan

Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach) Pendekatan Aset (Asset Based Approach)

Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

(16)

Proses Penilaian

Proses penilaian terdiri dari lima langkah dasar yaitu: 1. Memperjelas Tugas Penilaian

2. Mengumpulkan dan menganalisa data 3. Penggunaan 3 (tiga) metode/ pendekatan

4 R k ili i k ti d k t d t k ti i Nil i

4. Rekonsiliasi ketiga pendekatan dan menentukan estimasi Nilai 5. Membuat kesimpulan nilai dan laporan penilaian.

Memperjelas Tugas Penilaian meliputi: I dentifikasi properti

(17)

Kendala Penerapan IFRS di Indonesia

Salah satu kendala yang berhubungan dengan

Profesi Penilai di Indonesia

I SU

Sebagian besar standar akuntansi dan pelaporan

keuangan yang ada pada I AS dan I FRS menggunakang y g p gg

Fair value atau Nilai Wajar

sebagai basis penilaian atas aktiva, saham, obligasi, dan lain–lain. Fair value di

tentukan dengan tiga jenjang, yaitu: 1. Harga pasar resmi

2. Harga pasar produk sejenis

(18)

Kendala Penerapan IFRS di Indonesia

Salah satu kendala yang berhubungan dengan

Profesi Penilai di Indonesia

KEMUNGKI NAN PERMASALAHAN

Tidak semua jenis aktiva memiliki harga pasar resmi. Jika I AS dan I FRS diterapkan secara penuh di I ndonesia

I AS dan I FRS diterapkan secara penuh di I ndonesia, sebagian besar Nilai Wajar akan ditentukan dengan menggunakan jasa appraisal atau Kantor Jasa Penilai Publik.

(19)

Jika aktiva tetap dinyatakan pada nilai yang direvaluasi

maka hal hal berikut ini harus diungkapkan

Tanggal efektif revaluasi

Keterlibatan Penilai independen

Metode dan asumsi penting yang digunakan Metode dan asumsi penting yang digunakan

Acuan terhadap harga yang ditemukan di dalam suatu pasar yang aktif atau transaksi wajar (arm’s length transaction) yang terakhir

(20)

PERTANIAN (IAS

41)

(21)

Pertanian (IAS 41)

Masalah yang dibahas

IAS 41 mengatur perlakuan akuntansi, penyajian dan

k

l

k

t k it d

(22)

Ruang lingkup standar

Standar ini berlaku untuk hal–hal berikut apabila berkaitan dengan kegiatan pertanian:

Aktiva biologis

Produk hasil pertanian pada masa panen

Standar ini tidak berlaku untuk:

p p p

Hibah pemerintah

(23)

Konsep Pokok

Kegiatan Pertanian (agricultural activity)

Kegiatan pengelolaan perusahaan terhadap aktivitas aktiva biologis sehingga dapat dijual, menjadi produk pertanian, atau menjadi aktiva biologis tambahan

Produk hasil pertanian (agricultural activity):

Aktiva biologis (biological asset)

Hasil panen aktiva biologis perusahaan.

(24)

Konsep Pokok…

Panen/ pemanenan (harvest)

Pasar aktif (active market) adalah pasar yang

Proses pemisahan produk hasil dari aktiva biologis atau penghentian proses hidup suatu aktiva biologis

Pasar aktif (active market) adalah pasar yang memiliki ketiga syarat sebagai berikut

Jenis barang yang diperdagangkan dalam pasar tersebut bersifat homogen (sejenis)

Pembeli dan penjual yang berkeinginan umumnya dapat ditemukan setiap saat

(25)

PENDEKATAN PENILAIAN

Untuk menentukan Nilai Wajar (I FRS)/ Nilai Pasar

(Standar Penilaian I ndonesia/ SPI 2007) Penilai dapat menerapkan 3 (tiga) pendekatan, sebagai berikut:

Pendekatan Pasar (Market Data Approach) Pendekatan Biaya (Cost Approach)

(26)

Metode Penilaian

- Metode Tambah Kurang - Metode Jumlah Rupiah - Metode Persentase

Pendekatan Pasar (Market Data Approach)

1

Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

2

3

- Metode Survey Kuantitas - Metode Unit Terpasang - Metode Meter Persegi - Metode Indeks Biaya

- Gross Income Multipier

(27)

Pendekatan Data Pasar

(Market Data Approach)

Penilaian aktiva biologis dengan menggunakan Pendekatan Data Pasar ( Market Data Approach) yaitu penilaian yang mendasarkan pada Perbandingan data dari aktiva biologis yang sejenis dan

dilakukan dengan melakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang berpengaruh terhadap Nilai Pasar Biologis yang dinilai pada saat penilaian.

Langkah-langkah yang diperlukan:

1. Analisa faktor–faktor yang mempengaruhi nilai dari aktiva biologis yang akan dinilai

(28)

Pendekatan Data Pasar

(Market Data Approach)

Langkah-langkah yang diperlukan:

3. Lakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang mempengaruhi nilai, dari aktiva biologis yang akan dinilai

4. Hitung, I ndikasi Nilai aktiva biologis yang di nilai, dan kemudian lakukan pembobotan atas aktiva biologis pembanding

lakukan pembobotan atas aktiva biologis pembanding 5. Tentukan Nilai Pasar aktiva biologis tersebut.

Secara umum dapat dinyatakan dengan rumusan sbb:

Indikasi Nilai Pasar aktiva biologis = Data Pasar aktiva biologis

(29)

Ilustrasi Pendekatan Data Pasar

Nilai Pasar Aktiva biologis

yang dinilai

Data Pembanding

Aktiva biologis

(30)

PENDEKATAN BIAYA

Penilaian aktiva biologis dapat juga digunakan Pendekatan Biaya, yaitu penilaian yang mendasarkan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva biologis seperti pada saat dilakukan penilaian atau seperti kondisi pada tanggal penilaian (cut off date) dengan

memperhatikan kondisi dari aktiva biologis (faktor-faktor koreksi yang mempengaruhi kondisi aktiva biologis).

Langkah-langkah yang diperlukan:

1. Menghitung besarnya biaya-biaya yang diperlukan untuk

mendapatkan/ memperoleh aktiva biologis seperti kondisi pada tanggal penilaian.

2. Tentukan penyesuaian kondisi aktiva biologis

3. Nilai Pasar aktiva biologis = ∑ (Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

(31)

Ilustrasi Pendekatan Biaya

Biaya–biaya yang diperlukan membuat aktiva biologis

Nilai Pasar Aktiva Biologis yang dinilai

(32)

Konsep Pendekatan Pendapatan

Berkaitan dengan Prinsip Penilaian: Prinsip Antisipasi & Perubahan Prinsip Supply & Demand

Substitusi: mark to market, estimasi harga produk hasil pertanian, biaya-biaya produksi, discount rate, hasil pertanian, biaya biaya produksi, discount rate, capitalization rate

Keseimbangan: lokasi & jenis aktiva biologis,

penggunaan tanah yang seimbang terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan, disain aktiva biologis yang terbaik [ Highest and Best Use]

Fakto-faktor eksternal: peraturan pemerintah,

(33)

Konsep Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan dapat digunakan untuk penilaian aktiva biologis karena aktiva biologis menghasilkan pendapatan [ income producing aktiva] .

Pendekatan pendapatan terkait erat dengan Nilai Pasar investasi aktiva biologis untuk jangka panjang, sehingga faktor rate of return harus dapat mengakomodasi unsur risiko dan penghasilan dari investasi aktiva biologis tersebut untuk jangka panjang.

(34)

Konsep Pendekatan Pendapatan

Nilai Pasar aktiva biologis merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dihasilkan oleh aktiva biologis tersebut.

PBT 1 PBT 2 PBT 3 PBT n-1 PBT n

a

lue

Diskon rate yg sesuai

Future V

a

a

(35)

Metode Arus Kas

Arus kas adalah perbedaan antara total penerimaan / pemasukkan dan total pengeluaran/ pemakaian dana dalam suatu perioda waktu tertentu

Pendekatan Pendapatan

dalam suatu perioda waktu tertentu.

Untuk menentukan Nilai Pasar suatu aktiva biologis dapat dilakukan dengan Metode Arus Kas yang didiskonto yang akan dapat mencerminkan Nilai Pasar Aktiva Biologis.

(36)

Langkah Kerja

Melakukan riset terhadap besaran–besaran yang membentuk

I ncome

I ncome & Expense

& Expense

[ pendapatan dan

pengeluaran ] dari aktiva biologis dan membandingkan dengan aktiva biologis lainnya yang sama untuk

memperoleh pendapatan dan pengeluaran yang berbasis memperoleh pendapatan dan pengeluaran yang berbasis pasar (mark to market)

Melakukan estimasi besarnya

Potential

Potential I ncome

I ncome

[ pendapatan kotor potensial] dari aktiva biologis sesuai standar yang diperoleh berdasarkan riset.

(37)

Langkah Kerja

Menghitung

Effective Gross I ncome

Effective Gross I ncome

[ pendapatan kotor efektif] dengan mengalikan tingkat kesesuaian dan

angka pengali lainnya sebagai faktor penyesuai dari total pendapatan kotor potensial aset biologis

total pendapatan kotor potensial aset biologis.

Melakukan estimasi besarnya total biaya operasional,

terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan biaya cadangan penggantian lainnya.

Menghitung

Net Operating I ncome

Net Operating I ncome

[ pendapatan bersih operasi] dengan mengurangkan total semua biaya
(38)

Langkah Kerja

Menetapkan metode dan besarnya

discount

discount rate

rate

[ tingkat diskonto] .

(39)

Beberapa Teknik yang dapat diterapkan untuk

pendekatan pendapatan

Untuk menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan Pendekatan Pendapatan dapat digunakan beberapa Teknik Penilaian.

Beberapa Teknik Penilaian yang dapat digunakan

dalam menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan Pendekatan Pendapatan antara lain:

Teknik penyisaan (Residual Teknik)

(40)

Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan

Teknik Penyisaan

Menghitung besarnya I ncome I ncome & Expense& Expense [ pendapatan dan pengeluaran ] dari aktiva biologis dan aktiva non biologis (aktiva seluruhnya) yang berbasis pasar (mark to market) Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang p y g ( ) y g sesuai dengan kondisi pasar.

Menghitung Nilai Kini atas semua pendapatan dari aktiva biologis dan aktiva non biologis.

Menghitung Nilai Pasar atas aktiva non biologis dengan

(41)

Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan

Teknik Kapitalisasi

Menghitung besarnya I ncome I ncome & Expense& Expense [ pendapatan dan

pengeluaran] dari aktiva biologis saja dengan memperlaku kan aktiva non biologis sebagai aktiva yang disewa dari pihak lain tetapi semuanya tetap berbasis pasar (mark to market). I nip y p p ( )

dilakukan dengan menghitung Nilai Pasar dari aktiva non biologis dengan pendekatan data pasar maupun dengan pendekatan biaya untuk menetapkan Nilai Sewa Pasar sebagai beban biaya.

Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai dengan kondisi pasar.

(42)

Ilustrasi Pendekatan Pendapatan

Tanah

NILAI PASAR

(43)

Skema Pendekatan Pendapatan

PENGUMPULAN DATA

PENENTUAN STANDAR PANEN PROYEKSI HARGA TBS

FAKTOR KOREKSI PERHITUNGAN NILAI NON

TANAMAN

PROYEKSI PANEN

PENDAPATAN KOTOR

PENENTUAN TINGKAT DISKONTO

PENDAPATAN BERSIH PENENTUAN PROYEKSI

(44)

Data yang diperlukan sebelum ke lokasi

Data-data Kebun

y Peta Hamparan Kebun yang telah diwarnai untuk setiap tahun tanam.

y Harga pupuk per jenis pupuk per kg.

y Copy Surat Tanah, PBB dan IMB.

y Monthly Management Report.

Data-data Bangunan Kebun

y Daftar bangunan, luas bangunan dan tahun pembangunan/perolehan. y Lay Out bangunan.

y Surat-surat kepemilikan, surat izin (HGB, IMB). y Gambar situasi (site plan).

y Panjang jalan, lebar jalan dan tahun perolehan.

(45)

Data yang diperlukan sebelum ke lokasi

Data-data Mesin, Peralatan, Alat Berat, Kendaraan

Daftar mesin dan peralatan dan tahun

pembuatan/perolehan.

p

p

Daftar alat berat dan tahun pembuatan/perolehan.

Daftar Kendaraan Bermotor.

(46)

Data yang harus dikumpulkan saat

tinjauan ke lokasi:

Catatan letak perkebunan yang dapat dengan jelas dipahami oleh

pembaca laporan.

Klarifikasi luas areal, jenis tanah, tentukan tingkat kesesuaian lahan.

Cek kondisi tanaman,

Cek pertumbuhan dan hama dan penyakit.

Cek pemeliharaan tanaman yang dilakukan.

Lakukan cek fisik asset non tanaman.

Cari data pembanding disekitar perkebunan.

(47)

Informasi lainnya yang diperlukan

Akses jalan menuju lokasi

Lingkungan disekitarnya

g

g

y

Perkembangan perkebunan di lokasi sekitar apakah

berkembang dengan baik

(48)

Kesiapan Penilai dalam menyongsong penerapan adopsi IFRS

di Indonesia

Penilaian atas Biological Asset untuk penerapan IFRS yang pernah

dilakukan adalah:

Penilaian Tanaman Kelapa Sawit.

Penilaian Tanaman Kelapa Sawit.

Penilaian Tanaman Coklat

Penilaian Tanaman Karet

Penilaian Tanaman Kelapa Hibrida

Penilaian Tanaman Teh

Penilaian Tanaman Tebu

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi dan Dampak Putting Out System Terhadap Rumah Tangga Pekerja Perempuan ( Kasus : Usaha Kecil Menengah Industri Tas Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea,

[r]

In Indonesia and other Muslim countries, such giving practices are widely accepted as charity of the rich partly because the idea of providing social welfare to the poor is

Sintesis asam oksalat dari getah batang tanaman Sri Rejeki menggunakan metode hidrolisis secara optimum terjadi pada penggunaan larutan asam fosfat konsentrasi 5 M dan suhu

Di Tunisia, salah satu negara di mana kebebasan pers sudah lebih baik dari masa lalu, tetapi indeks terakhirnya turun 1 poin, jurnalis ARIJ melakukan investigasi dengan Al

Dengan pokok-pokok materi seperti yang dikemukakan diatas, maka disusunlah Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Usaha Perkebunan di Kabupaten Bengkayang

Ini berarti bahwa untuk mendapatkan sebuah sistem yang stabil, koefesien-koefesien dari suku eksponensial yang terdapat dalam tanggapan peralihan tersebut harus merupakan

Namun jika dilihat, nilai keanekaragaman gastropoda pada ekosistem mangrove lebih tinggi nilainya yang mencirikan kesuburan pada area mangrove yang lebih tinggi dilihat