• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sparepart pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sparepart pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PENJUALAN

SPAREPART PADA PT. ARISTA AUTO LESTARI CABANG MEDAN

Oleh :

NAMA

: LELY VESTA RIA NAIBAHO

NIM

: 040522162

JURUSAN

: AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sparepart pada

PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan”

Adalah hasil kerja saya dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat,

dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi

level Program S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas,

benar apa adanya. Dan bila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi yang ditetapkan universitas.

Medan,

23

Juni

2008

Yang

membuat

pernyataan,

Lely Vesta Ria Naibaho

(3)

yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, dan pengetahuan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Penerapan Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan Sparepart Pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan,

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk menyelesaikan

pendidikan S-1 Program Ekstensi di Universitas Sumatera Utara.

Penulis sadar banyak kesulitan dan kekurangan yang penulis hadapi dalam

penyelesaian skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis

meyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang teristimewa kepada Ayahanda

M. Naibaho dan Ibunda H. Simanungkalit. Dan tidak lupa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1.

Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.AK, selaku rector Universitas

Sumatera Utara.

2.

Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

3.

Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak, selaku ketua Departemen Akuntansi

Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

6.

Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, M.Si, Ak, sebagai dosen penguji II, terima

kasih atas segala kritik dan saran yang sangat berguna demi kesempurnaan

skripsi ini.

7.

Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

8.

Pimpinan dan staf dan rekan karyawan PT. Arista Auto Lestari Cabang

Medan, yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis dan atas kerja

sama yang baik.

9.

Seluruh keluarga yang penulis sayangi, Ayahanda M. Naibaho dan Ibunda H.

Simanungkalit, dan juga adik-adikku.

10.

Buat seluruh teman-teman angkatan ’04 yang telah banyak membantu penulis

baik moril maupun material.

Semoga diberikan imbalan yang setimpal atas jasa dan kebaikan

pihak-pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Semoga tulisan ini

menjadi gerbang kepada kesuksesan yang akan penulis raih.

Medan,

23

juni

2008

Penulis,

(5)

Akuntansi Penjualan baik penjualan kredit maupun penjualan tunai pada PT.

Arista Auto Lestari Cabang Medan dan untuk mengetahui penerapan Sistem

Informasi Akuntansi baik pada penjualan tunai mapupun pada penjualan kredit

sudah efektif sehingga menghasilkan informasi yang handal pada masa sekarang

dan masa yang akan datang

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif. Metode deskriptif

sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji atau

menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang

berjalan dari pokok suatu penelitian. Jenis data yang digunakan yaitu data primer

dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,

teknik kepustakaan, dan teknik observasi.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan baik penjualan tunai maupun

penjualan kredit merupakan salah satu sub sistem informasi akuntansi yang

menjelaskan bagaimana seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan

penjualan baik penjualan tunai maupun penjualan kredit sehingga tindakan

manipulasi terhadap penjualan dapat dihindari. Maka secara umum, berdasarkan

analisis penulis membuat kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi yang

ditetapkan dalam memproses transaksi penjualan telah mampu menghasilkan

informasi yang andal pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

(6)

system either cash sale or credit sale at PT. Arista Auto Lestari Medan Branch and

want to know applying of sale accounting information of system either cash sale

or credit sale has effective that resulting good information to present and future.

This research is executed with descriptive method. Descriptive method as

activity covering data collecting in order to testing or replying question which is

concerning situation when which is medium walk from fundamental a research.

Used by data type that is primary data and secondary data. Technique data

collecting use interview technique, bibliography technique, and observation

technique.

Sale accounting of information system either cash sale or credit sale

constitute either of accounting information system part that explain how ought to

do procedure in activity of cash sale and credit sale so all outfox activity toward

sales can be away. In general, according to analysis that writer to take conclusion

that accounting of information system ascertained in transaction processing sales

be able to result of good information present and future.

(7)

PERNYATAAN ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRCT ...

v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Perumusan Masalah ... 4

C.

Tujuan dan Mafaat Penelitian ...

5

D.

Kerangka Konseptual ...

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pengertian, Prinsip, dan Fungsi Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) ...

7

B.

Sistem Informasi Akuntansi yang Didasarkan atas

Komputer ... 17

C.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Penjualan ... 22

1.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Penjualan Tunai .... 23

(8)

C.

Teknik Pengumpulan Data ... 42

D.

Teknik Analisis Data ... 42

E.

Lokasi Penelitian ... 42

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A.

Data Penelitian ... 43

1.

Gambaran Umum Perusahaan ... 43

a.

Sejarah Singkat PT. Arista Auto Lestari Cabang

Medan ... 43

b.

Struktur Organisasi ... 44

2.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Penjualan ... 48

a.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Penjualan

Tunai ... 48

b.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Penjualan

Kredit ... 52

B.

Analisis Hasil Penelitian pada PT. Arista Auto Lestar

Cabang Medan ... 54

1.

Struktur Organisasi ... 54

2.

Gambaran umum Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

(9)

b.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Penjualan

Kredit ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ... 63

B.

Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Akuntansi Penjualan baik penjualan kredit maupun penjualan tunai pada PT.

Arista Auto Lestari Cabang Medan dan untuk mengetahui penerapan Sistem

Informasi Akuntansi baik pada penjualan tunai mapupun pada penjualan kredit

sudah efektif sehingga menghasilkan informasi yang handal pada masa sekarang

dan masa yang akan datang

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif. Metode deskriptif

sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji atau

menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang

berjalan dari pokok suatu penelitian. Jenis data yang digunakan yaitu data primer

dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,

teknik kepustakaan, dan teknik observasi.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan baik penjualan tunai maupun

penjualan kredit merupakan salah satu sub sistem informasi akuntansi yang

menjelaskan bagaimana seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan

penjualan baik penjualan tunai maupun penjualan kredit sehingga tindakan

manipulasi terhadap penjualan dapat dihindari. Maka secara umum, berdasarkan

analisis penulis membuat kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi yang

ditetapkan dalam memproses transaksi penjualan telah mampu menghasilkan

informasi yang andal pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

(11)

system either cash sale or credit sale at PT. Arista Auto Lestari Medan Branch and

want to know applying of sale accounting information of system either cash sale

or credit sale has effective that resulting good information to present and future.

This research is executed with descriptive method. Descriptive method as

activity covering data collecting in order to testing or replying question which is

concerning situation when which is medium walk from fundamental a research.

Used by data type that is primary data and secondary data. Technique data

collecting use interview technique, bibliography technique, and observation

technique.

Sale accounting of information system either cash sale or credit sale

constitute either of accounting information system part that explain how ought to

do procedure in activity of cash sale and credit sale so all outfox activity toward

sales can be away. In general, according to analysis that writer to take conclusion

that accounting of information system ascertained in transaction processing sales

be able to result of good information present and future.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang

semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan lebih

efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk dapat mencapai

tujuan tersebut manajemen perusahaan harus dapat mengkoordinir secara rasional

sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan, perkembangan perekonomian

dan kemajuan teknologi maka peranan informasi menjadi sangat penting demi

kemajuan perusahaan. Informasi yang cepat, akurat dan berdaya guna merupakan

sarana bagi pihak manajemen dalam mengelola perusahaan dan sebagai pelaporan

bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Guna mendapatkan informasi ini diperlukan

suatu sistem informasi akuntansi berupa formulir-formulir, catatan-catatan,

prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai usaha suatu

kesatuan ekonomis.

(13)

untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi

perusahaan yang terjadi.

Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba

sebanyak-banyaknya. Salah satu cara memperoleh laba adalah dengan cara melakukan

penjualan secara efektif dan efisien karena hasil penjualan merupakan sumber

penerimaan perusahaan yang utama. Hasil penerimaan ini selanjutnya akan

digunakan untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Dengan demikian sudah

barang tentu perusahaan membutuhkan adanya suatu informasi akuntansi yang andal

atas penjualan baik penjualan tunai maupun penjualan secara kredit.

Suatu sistem akuntansi yang efektif memerlukan persetujuan dan dukungan

dari semua tingkat manajemen. Untuk itu diperlukan pendelegasian wewenang dan

tanggung jawab agar efisiensi dapat tercapai dan tentunya dengan sistem akuntansi

yang efektif dan akan memperkuat struktur pengendalian intern atas harta, hutang,

modal, pendapatan dan beban perusahaan.

(14)

Sistem penjualan kredit yang baik memungkinkan pengendalian terhadap

pemberian kredit kepada pelanggan dan menghindarkan terjadi kesimpangsiuran

tugas, wewenang dan tanggung jawab. Selain penjualan kredit, penjualan juga

dilakukan secara tunai, dimana melalui penjualan ini diperoleh kas secara cepat. Kas

merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai

kegiatan umum perusahaan.

Agar seluruh penjualan dapat dicatat secara wajar maka diperlukan sistem

akuntansi penjualan baik penjualan secara tunai, maupun penjualan secara kredit,

sehingga perusahaan sedapat mungkin terhindar dari penyelewengan dan

kesimpangsiuran operasinya.

Objek penelitian dalam menyusun skripsi ini adalah PT. Arista Auto Lestari

Cabang Medan yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Otomotif

(penjualan mobil baru) dan penjualan sparepart. Dalam hal ini penulis mengambil

khusus dalam bidang penjualan Sparepart. Penjualan sparepart yang dilakukan PT.

Arista Auto Lestari Cabang Medan terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit.

Jenis merek sparepart yang dijual hanya sejenis yaitu sparepart untuk merek Honda

antara lain; Shockabsorber, Oil Filter, Element Assy Air, Bumper, Wiper, Horn Assy,

Spion, Emblem Jazz, dan lain-lain.

(15)

Cabang Medan, bagian penjualan ikut mempertimbangkan pemberian kredit pada

pelanggan. Padahal bagian penjualan seperti yang kita ketahui selalu berusaha

menjual barang dagangan perusahaan sebanyak mungkin tanpa mempertimbangkan

keadaan perusahaan sipembeli. Keadaan tersebut bisa mengakibatkan sebagian

piutang perusahaan tidak dapat ditagih sehingga berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

Berdasarkan dari uraian diatas jelaslah bahwa sistem informasi akuntansi

penjualan sangat penting bagi perusahaan sebagai usaha untuk mengurangi

kecurangan-kecurangan yang merugikan perusahaan. Dengan alasan ini penulis

tertarik untuk mengadakan penulisan dalam bentuk skripsi dengan judul :

“Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Penjualan Sparepart pada PT.

Arista Auto Lestari Cabang Medan.”

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa sistem akuntansi yang memadai

perlu diterapkan khususnya pada siklus pendapatan. Untuk lebih memperjelas

permasalahan sebagai dasar penyusunan skripsi ini, penulis merumuskan

permasalahan yang akan diteliti yaitu :

1.

Bagaimanakah penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) penjualan

pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan

(16)

C.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian ilmiah mempunyai sasaran yang ingin dicapai dan dari hasil

penelitian yang diperoleh dirumuskan kesimpulan-kesimpulan yang akan

dimanfaatkan oleh para pemakai semaksimal mungkin.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan menerapkan Sistem

Informasi Akuntansi penjualan pada PT. Arista Auto Lestari Cabang

Medan.

2.

Untuk mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) penjualan

pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan sudah efektif sehingga

mendukung pengendalian intern penjualan.

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah :

1.

Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan

lebih luas mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan .

2.

Bagi PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan, penelitian ini dapat

dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan mengenai kelebihan dan

kelemahan penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

(17)

D.

Kerangka Konseptual

Gambar 1.1

Kerangka Konseptual

Sumber : Penulis, 2008

PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan

Penjualan Sparepart

Penjualan tunai

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pengertian, Prinsip, dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) dengan jelas terlebih dahulu perlu diketahui defenisi

Sistem dan Informasi. Menurut Romney & Steinbart (2004:2) mendefenisikan

“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling

berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Sistem informasi menurut Hall (2001:7) adalah “rangkaian prosedur formal

dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada

para pemakai”.

Hal yang sama juga dinyatakan Laudon (2005 : 10) yaitu: ”Suatu sistem

informasi dapat didefenisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling

berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses,

menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan dan kendali dalam suatu organisasi”.

Menurut Bodnar dan Hoopwood (2003 : 1) yaitu: “Sistem informasi akuntansi

adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang

untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.

(19)

yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi

yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.

Berdasarkan pengertian di atas, bahwa sistem informasi akuntansi itu

mempunyai unsur, yaitu:

1.

Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti manusia

atau peralatan/mesin.

2.

Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi output.

Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi.

3.

Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi ini

berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan-keterangan yang

dibutuhkan manajemen.

(20)

Proses tersebut dijelaskan dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi

Sumber : James A.Hall, 2001.

Dalam hubungan dengan sistem informasi akuntansi, Hall (2001 : 9)

memberikan pernyataan dengan transaksi yaitu :

Transaksi dibagi menjadi dua kelas: transaksi keuangan dan transaksi non

keuangan. Transaksi keuangan adalah sebuah peristiwa ekonomi yang

mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu organisasi, direfleksikan dalam

akun-akunnya, dan diukur dalam satuan moneter. Transaksi non-keuangan: termasuk

dalam sebuah peristiwa yang diproses sistem informasi organisasi yang tidak

memenuhi defenisi sempit dari transaksi keuangan.

Jadi dalam sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data keuangan

saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena dapat pengambilan keputusan

tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan, informasi non keuangan

tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan

dalam pengambilan keputusan.

Transaksi

Keuangan

Sistem

Informasi

Keputusan –

Keputusan Pemakai

(21)

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 12), agar suatu sistem informasi

akuntansi berguna sebagai informasi yang berdaya guna harus memperhatikan

karakteristik informasi sebagai berikut:

1.

Relevan

Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian memperbaiki kemampuan

pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasi atau memperbaiki

ekspektasi mereka sebelumnya.

2.

Andal

Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara

akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.

3.

Lengkap

Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian

yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.

4.

Tepat Waktu

Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk

memungkinkan pengambil keputusan menggunakan dalam membuat keputusan.

5.

Dapat Dipahami

Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan

jelas.

6.

Dapat Diverifikasi

Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik,

bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang

sama.

Dengan demikian pada prinsipnya sistem informasi akuntansi mempunyai

peranan penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi akuntansi memberikan

bantuan dalam proses pengambilan keputusan. Kesimpulannya bahwa sistem

informasi yang baik harus memiliki prinsip-prinsip kesesuaian desain sistem dengan

tujuan sistem informasi dan organisasi.

(22)

dalam sistem informasi akuntansi. Romney dan Steinbart (2004 : 3) menyatakan ada

lima komponen sistem informasi akuntansi:

1.

Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai

fungsi.

2.

Prosedur-rosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan

dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang

aktivitas-aktivitas organisasi.

3.

Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4.

Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5.

Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung

(peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Dengan demikian dalam membentuk suatu sistem informasi akuntansi tidak

hanya dibutuhkan operator yang menjalankannya, karena pada dasarnya operator

yang menjalankan sistem harus berpedoman pada prosedur-prosedur dan didukung

oleh infrastruktur teknologi seperti software, komputer, dan peralatan pendukung

lainnya. Tanpa itu semua sebuah sistem tidak akan berjalan dengan baik.

Sistem informasi akuntansi dirancang dan dilaksanakan pada dasarnya untuk

memberikan informasi kepada pihak manajemen perusahaan. Dari hasil sistem

informasi akuntansi ini akan diperoleh mengenai informasi-informasi yang

dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Romney dan Steinbart (2004 : 3), menjelaskan tiga fungsi suatu sistem

informasi akuntansi yaitu :

1.

Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh

aktivitas-aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar

yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2.

Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk

(23)

3.

Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset-asset organisasi,

termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat

dibutuhkan, akurat dan andal.

Uraian tentang sistem informasi akuntansi di atas terlihat bahwa sistem

informasi akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen.

Informasi merupakan data yang telah tersusun dan telah diproses untuk memberikan

arti bagi pihak yang membutuhkannya. Informasi dapat berupa laporan bentuk

tercetak maupun dalam bentuk digital atau komputer.

Setelah membahas tentang unsur yang terdapat dalam sistem informasi

akuntansi maka selanjutnya akan dibahas mengenai karakteristik dari sistem

informasi akuntansi. Menurut Ali Masjono Mukhtar (1999:9) karakteristik dari

sistem informasi akuntansi yaitu:

1.

Merupakan suatu proses yang terorganisir dalam suatu perusahaan

2.

Melakukan kegiatan mulai dari mengumpulkan data, mencatat,

mengklasifikasikan, memproses, menganalisis hingga menjadi informasi

keuangan yang relevan dan mengkomunikasikannya kepada piha-pihak yang

berkepentingan baik intern maupun ekstern

3.

Informasi keuangan yang dihasilkan menggambarkan kegiatan operasional dan

manajemen perusahaan serta prestasi yang dicapai

4.

Merupakan salah satu alat untuk pengawasan.

(24)

a.

Menyediakan informasi akuntansi yang diperlukan oleh pihak intern dan

ekstern, seperti perpajakan, bank atau kreditur, pemerintah dan

lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan perusahaan.

b.

Menyempurnakan pengawasan melalui organisasi, prosedur-prosedur dan

cara-cara lain untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan.

c.

Mengurangi biaya penyelenggaraan administrasi ke tingkat yang lebih rendah

daripada nilai manfaatnya.

d.

Menyampaikan informasi yang dibutuhkan ke semua tingkat manajemen,

pemilik, atau pemegang saham secara cepat dan tepat.

Selanjutnya Romney dan Steinbart (2004 : 38) menyatakan “Informasi yang

disediakan sistem informasi akuntansi terbagi dalam dua kategori, yaitu laporan

keuangan dan laporan manajerial”.

Laporan keuangan sebenarnya lebih menitik beratkan pada pengguna luar

perusahaan dalam pengambil keputusan. Laporan manajerial merupakan laporan di

luar laporan keuangan dimana prinsip dan kaitannya masih didalam konteks

akuntansi. Laporan manajerial dapat berupa informasi operasional terinci terutama

kinerja organisasi dan laporan atas pelaksanaan anggaran.

Fungsi sistem informasi akuntansi yang ketiga adalah menyediakan

pengendalian internal yang memadai. Pengendalian dilakukan agar tujuan sistem

informasi akuntansi dapat tercapai. Adapun tujuan sistem informasi akuntansi

menurut Romney dan Steinbart (2004 : 42), antara lain:

(25)

2.

Memastikan bahwa aktivitas bisnis dilaksanakan dengan efisien dan sesuai

dengan tujuan manajemen, serta tidak melanggar kebijakan pemerintah yang

berlaku.

3.

Menjaga aset-aset organisasional, termasuk data.

Setidaknya untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan dua model penting,

yaitu menyediakan dokumentasi yang memadai atas seluruh aktivitas bisnis, serta

memastikan pemisahan tugas yang efektif. Dokumen yang memadai atas semua

transaksi bisnis adalah kunci akuntabilitas. Dokumen memungkinkan para manajer

memverifikasi bahwa tanggung jawab yang diberikan telah dilakukan dengan benar.

Pemisahan tugas yang memadai berkenaan dengan pembagian tanggung jawab ke

beberapa pegawai atas bagian-bagian dari sebuah transaksi. Tujuannya adalah

mencegah seorang pegawai memiliki pengendalian penuh atas seluruh aspek transaksi

bisnis.

Penyusunan sistem informasi akuntansi yang baik sangat penting bagi

perusahaan untuk membantu pencapai tujuannya, maka untuk mencapai tujuan

tersebut dibutuhkan berbagai pencapaian yang harus diterapkan dan yang akan

disesuaikan pada struktur organisasi, dan kondisi lingkungan perusahaan, yaitu

dengan menciptakan antara lain:

(26)

tiap-3.

Pedoman tata laksana administrasi, merupakan kumpulan dari semua prosedur

dan formulir-formulir dan faktur yang dipakai

4.

Memilih metode pelaksanaan, apakah manual (dikerjakan dengan tangan

manusia) atau dengan menggunakan mesin-mesin tertentu, mana yang lebih

efektif dan efisien.

Struktur organisasi tiap perusahaan berbeda karena tiap perusahaan

mempunyai pertimbangan tersendiri dalam merancang struktur organisasi. Hal ini

berhubungan dengan kondisi internal tiap perusahaan. Namun meskipun struktur

organisasi tiap perusahaan berbeda, tapi ada hal utama yang harus dimiliki tiap

perusahaan, yaitu fleksibilitas dalam penyusunan struktur organisasi. Struktur

organisasi yang fleksibel bisa disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang akan

terjadi dimasa depan. Struktur organisasi ini cukup disesuaikan tanpa perlu

mengadakan perubahan yang mendasar, selain itu tiap-tiap struktur organisasi juga

harus menguraikan dan menjelaskan tanggungjawab dan wewenang setiap bagian

agar tidak saling tumpang tindih.

Struktur organisasi berkaitan erat dengan sistem informasi akuntansi tiap

perusahaan. Keterkaitan yang dimaksud adalah:

(27)

2.

Untuk merancang atau membuat suatu sistem informasi akuntansi untuk suatu

perusahaan, seorang analis sistem harus memperhatikan struktur organisasi,

berdasarkan struktur ini analis dapat melihat bagaimana sebenarnya hubungan

antara bagian di dalam perusahaan dan apa yang dibutuhkan oleh tiap bagian.

Struktur organisasi akan menjadi pola bagaimana informasi mengalir dalam

perusahaan, merupakan hal yang penting bagi akuntan untuk mengerti tentang

struktur dan proses dari suatu organisasi, sehingga dapat secara efektif merancang

suatu sistem untuk menyediakan manajemen dengan fungsi-fungsi yang

dibutuhkan.

Menurut Bodnar (2003:1), sistem informasi akuntansi secara umum dibagi atas

beberapa siklus yaitu:

a.

Siklus Pendapatan

b.

Siklus Pengeluaran

c.

Siklus Produksi

d.

Siklus Keuangan

(28)

B.

Sistem Informasi Akuntansi yang didasarkan atas komputer

Perkembangan teknologi komputer yang telah semakin canggih dalam

mengolah data dengan cepat, tepat, dan tidak mengenal lelah menyebabkan semakin

berkembangnya informasi yang dapat dihasilkan dari akuntansi dan berkembang pula

pemakai-pemakai informasi tersebut. Pengolahan informasi sebenarnya tidaklah

harus dilandaskan pada komputer. Namun seiring dengan perkembangan dunia usaha

yang semakin berkembang dan bersaing, maka semakin terasa pula kebutuhan akan

informasi yang cepat dan tepat.

Komputer adalah alat bantu yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan

ini. Komputer dapat menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya dan tepat

nilainya. Apalagi dengan dipergunakannya model-model kuantitatif yang berisi

perhitungan-perhitungan matematik yang rumit, penggunaan komputer sangat tepat

sekali.

(29)

Dibawah ini digambarkan Model dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang

didasarkan atas komputer:

Sistem Buku

Besar

(General Ledger/GL)

Gambar 2.2

Model Sistem Informasi Akuntansi

Yang didasarkan atas komputer

Siklus pemrosesan data (data processing) dalam sistem informasi akuntansi

yang didasarkan atas komputer terdiri dari empat langkah, yaitu:

1.

Masukan (Input Data)

Pada masa sekarang ini, sebagian besar data tentang aktivitas bisnis langsung

dicatat oleh komputer melalui tampilan untuk entry data (computer data entry

screen). Biasanya, tampilan untuk entry data menyimpan nama yang sama

dengan dokumen sumber manual yang digantikannya. Dokumen sumber yang

didesain dengan baik dan tampilan untuk entry data akan memperbaiki

pengendalian dan ketepatan pencatatan data aktivitas bisnis. Pengaturan sistem

Storage

Process

Output

(30)

transaksi baru akan menyederhanakan verifikasi bahwa setiap transaksi sudah

dicatat dan tidak ada dokumen yang salah letak. Pada tahapan input data ini,

semua data yang dimasukkan harus akurat, relevan dan efisien agar sistem tidak

keliru memproses data yang diinput dan tidak berulang-ulang memproses data

yang sama sehingga tidak menghasilkan output (keluaran) yang salah.

2.

Pemrosesan Data (Data Processing)

(31)

3.

Penyimpanan Data (Data Storage)

Informasi SIA dapat diatur agar dapat diakses dengan mudah dan efisien. Entitas

adalah sesuatu yang disimpan informasinya. Contoh entitas adalah pegawai,

barang persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut, atau

karakteristik khusus yang ahrus disimpan. Komputer menyimpan data dengan

cara mengaturnya dalam bentuk dari unit-unit yang lebih kecil menjadi unit yang

lebih besar, dan lebih bermakna. Nilai data disimpan dalam ruang fisik (physical

space), yang disebut field. Gabungan dari beberapa field yang mengandung data

tentang berbagai atribuk dari entitas yang sama membentuk catatan (record).

Record yang saling berhubungan dikelompokkan untuk membentuk file. Sebagai

contoh, seluruh record piutang pelanggan disimpan di dalam file piutang. File

yang saling berhubungan, dan dikoordinasi dengan file pelanggan, analisis

penjualan, dan file-file terkait lainnya untuk membentuk database pelanggan.

Di SIA, file yang digunakan untuk menyimpan informasi kumulatif tentang

sumber daya dan para pelaku kegiatan dinamakan file ledger (buku besar). File

buku besar (general ledger) memasukkan data dalam bentuk rekapitulasi untuk

tiap akun aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban organisasi. Buku

besar pembantu (subsidiary ledger) mencatat data rinci untuk akun buku besar

(32)

4.

Keluaran (Output)

Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi. Setiap

dokumen yang dihasilkan dari sistem adalah keluaran. Beberapa dokumen dapat

merupakan masukan sekaligus keluaran, misalnya faktur pelanggan adalah

keluaran dari sistem aplikasi untuk memasukkan pesanan penjualan dan juga

merupakan dokumen masukan bagi pelanggan. Keluaran lainnya dari sistem

pemrosesan transaksi adalah neraca saldo, laporan keuangan, laporan operasional,

pembayaran cek, dokumen pengiriman, dan faktur cek (pembayaran kepada

pemasok). Laporan keuangan mengikhtisarkan hasil-hasil pemrosesan transaksi

dan menyajikan hasil-hasil tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan

keuangan. Kualitas dari keluaran (output) suatu sistem pemrosesan transaksi

sangat bergantung kepada kualitas masukan (input data) dan pemrosesan data.

Bila data yang diinput akurat dan relevan serta diproses secara efisien maka

keluaran (output) sistem tersebut pasti kualitasnya baik.

(33)

Sekarang, sistem informasi tidak hanya terlibat dalam aspek finasial saja,

tetapi juga lebih ditekankan kepada aspek manajemen. Tidak hanya

informasi-informasi ekstern yang berupa laporan-laporan keuangan saja yang dihasilkan, tetapi

juga informasi-informasi intern untuk keperluan dukungan perencanaan dan

pengendalian oleh manajemen. Pada saat ini, sistem informasi akuntansi melibatkan

tidak hanya sistem akuntansi keuangan (financial accounting), tetapi juga sistem

akuntansi manajerial (managerial accounting). Jadi, sebenarnya sistem informasi

akuntansi adalah sistem akuntansi dengan pengembangan informasi lebih luas dengan

lebih menekankan informasi kepada manajemen tanpa mengurangi informasi kepada

pihak luar.

C.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

(34)

1.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

Penjualan tunai oleh perusahaan dilaksanakan dengan mewajibkan pembeli

membayar harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan

kepada pembeli, setelah uang diterima perusahaan lalu barang diserahkan kepada

pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Menurut

Mulyadi (2001 : 463) dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai adalah:

a.

Faktur penjualan tunai

b.

Pita registrasi kas (Cash Register Tape)

c.

Bukti setor bank

d.

Rekapitulasi harga pokok penjualan

Keterangan :

a.

Faktur penjualan tunai merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

berbagai informasi yang diperluakan oleh manajemen mengenai transaksi

penjualan tunai.

b.

Pita register kas merupakan dokumen yang dihasilkan oleh fungsi kas dengan

cara mengoperasikan mesin register kas.

c.

Bukti setor bank merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti

penyetoran kas ke bank.

(35)

Transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan dengan menggunakan

catatan akuntansi. Menurut Mulyadi (2001 : 468) catatan akuntansi yang digunakan

yaitu :

a.

Jurnal penjualan

b.

Jurnal penerimaan kas

c.

Jurnal umum

d.

Kartu persediaan

e.

Kartu gudang

Jurnal penjualan merupakan catatan akuntansi yang digunakan oleh bagian

akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jurnal penerimaan kas

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai

sumber. Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok

produk yang dijual. Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual, kartu persediaan ini

diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan

barang yang disimpan di gudang, sedangkan kartu gudang adalah catatan yang berisi

data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. Jaringan prosedur yang

membentuk sistem penjualan tunai menurut Mulyadi (2001 : 469) yaitu :

a.

Prosedur order penjualan

b.

Prosedur penerimaan kas

c.

Prosedur penyerahan barang

(36)

Dalam pelaksanaan jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai

melibatkan beberapa unit atau bagian dalam orhanisasi. Urutan kegiatan yang

sekaligus merupakan fungsi dari tiap-tiap bagian yang terlibat dalam prosedur

penjualan tunai adalah sebagai berikut :

1

Bagian order penjualan

Bagian ini bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

a.

Menerima order dari pembeli

b.

Mengisi faktur penjualan tunai rangkap tiga

2

Bagian kasa (kasir)

Bagian ini bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

a.

Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-1 dan menerima uang dari

pembeli sebesar yang tercantum dalam faktur penjualan tunai tersebut.

b.

Mengoperasikan register kas untuk menghasilkan pita register kas.

c.

Membubuhkan cap lunas di atas faktur penjualan tunai dan menempelkan

pita register kas pada faktur tersebut.

d.

Menyerahkan faktur penjualan tunai dan register kas kepada pembeli

untuk kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.

e.

Mengisi bukti setor bank rangkap 3 dan segera menyetorkan kas yang

diterima dari hasil penjualan tunai ke bank.

f.

Bukti setor bank rangkap 3 didistribusikan kepada:

(37)

2

Lembar 2 : Diserahkan ke bagian akuntansi (jurnal)

3

Lembar 3 : Disimpan sebagai arsip kasir menurut nomor urut.

3

Bagian gudang

Bagian gudang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

a.

Menyimpan barang yang dipesan segera setelah menerima faktur

penjualan tunai lembar ke-2 dan menyiapkan barang sebanyak yang

tercantum dalam faktur penjualan tunai.

b.

Mencatat kuantitas dan jenis barang yang akan diserahkan ke bagian

pengiriman barang ke dalam kartu gudang.

c.

Menyerahkan barang ke bagian pengiriman barang beserta faktur

penjualan tunai lembar ke-2.

4

Bagian Pengiriman

Bagian pengiriman bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

a.

Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-2 bersama dengan barang dari

bagian gudang dan menerima faktur penjualan lembar ke-1 yang

dilampiri pita register kas dari bagian kasir melalui pembeli kemudian

membandingkan kedua faktur tersebut untuk menentukan apakah sudah

dilakukan pembayaran harga barang.

(38)

5

Bagian Akuntansi

Bagian akuntansi bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas :

a.

Mencatat transaksi penjualan tunai ke dalam jurnal penjualan berdasarkan

faktur penjualan tunai lembar ke-1.

b.

Mengirimkan faktur penjualan tunai yang dilampiri dengan pita register

kas ke bagian kartu persediaan.

c.

Menerima bukti setor bank lembar ke-2 dari bagian kasir dan

mencatatnya dalam jurnal penerimaan kas.

d.

Mengarsipkan bukti setor bank lembar ke-2 dalam arsip berdasarkan

urutan tanggal setor.

e.

Menerima bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi harga

pokok penjualan dari bagian kartu persediaan dan mencatatnya ke dalam

jurnal umum dan mengarsipkan bukti memorial dengan dilampiri harga

pokok penjualan berdasarkan nomor bukti memorial.

6

Bagian kartu persediaan

Bagian kartu persediaan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

a.

Menerima faktur penjualan tunai lembar ke-1 yang dilampiri pita register

kas dari bagian akuntansi.

b.

Mencatat kuantitas dan harga pokok persediaan yang dijual ke dalam

kartu persediaan atas dasar faktur penjualan tunai lembar ke-1.

(39)

d.

Secara periodik membuat rekapitulasi harga pokok penjualan selama

periode tertentu berdasarkan harga pokok produk yang dijual dalam kartu

persediaan.

e.

Membuat bukti memorial sebagai dasar pencatatan pokok produk yang

dijual selama periode berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan.

f.

Menyerahkan bukti memorial yang dilampiri rekapitulasi harga pokok

penjualan ke bagian akuntansi.

[image:39.595.125.540.416.550.2]

Bagan arus dokumen sistem akuntansi penjualan tunai di atas disajikan pada

gambar 2.3 di bawah ini:

Gambar 2.3

Pencatatan Pesanan Penjualan Dalam Jurnal Penjualan

Sumber : Mulyadi, 2001.

Peristiwa Ekonomi

Penangkapan

Peristiwa

Pencatatan

Peristiwa

Peristiwa

Pelanggan

Pesanan

Penjualan

(40)

2.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Penjualan kredit oleh perusahaan dilaksanakan dengan cara mengirimkan

barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu

tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Dalam setiap

penjualan kredit biasanya selalu didahului dengan analisis terhadap kemampuan

pembeli dalam melunasi hutangnya, ini bertujuan untuk menghindari tidak

tertagihnya piutang. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

penjualan kredit menurut Mulyadi (2001:214) adalah:

1.

Surat order pengiriman dan tembusannya merupakan dokumen pokok

untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan. Berbagai tembusan

surat order pengiriman terdiri dari:

a. Surat order pengiriman

b.

Tembusan kredit (Credit Copy)

c. Surat pengakuan (Acknowledgement Copy)

d.

Surat muat (bill of lading)

e. Slip pembungkus (Packing Slip)

f. Tembusan gudang (Warehouse Copy)

g.

Arsip pengendalian pengiriman (Sales order follow-up copy)

2.

Faktur penjualan dan tembusannya merupakan dokumen yang dipakai

sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusannya

antara lain:

a. Fatur penjualan

b.

Tembusan piutang

c. Tembusan jurnal penjualan

d.

Tembusan analisis

e. Tembusan wiraniaga

3.

Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

4.

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke

dalam jurnal umum.

(41)

1.

Jurnal Penjualan adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat

transaksi penjualan.

2.

Kartu piutang adalah catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu

yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada setiap debiturnya.

3.

Kartu persediaan adalah catatan yang dilaksanakan oleh fungsi gudang

untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan

digudang.

4.

Kartu gudang adalah catatan yang dilaksanakan oleh fungsi gudang untuk

mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang digunakan untuk

mencatat harga.

5.

Jurnal umum adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat

harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

Menurut Mulyadi (2001 : 211) fungsi yang terkait dalam sistem penjualan

kredit yaitu:

(42)

Keterangan:

a.

Fungsi Penjualan, bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli,

mengedit order dari pelanggan untuk menambah informasi yang belum ada pada

surat order, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan megisi

surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat

“back order” pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi

order dari pelanggan.

b.

Fungsi kredit, fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi

penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan

memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

c.

Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi

pengiriman.

d.

Fungsi Pengiriman, bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar

suatu order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan, juga bertanggung

jawab untuk menjamin tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada

otorisasi diri yang berwenang.

(43)

f.

Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari

transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang

kepada debitur, serta membuat laporan penjualan.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit menurut Mulyadi

(2001:219) antara lain yaitu:

1.

Prosedur order penjualan

2.

Prosedur persetujuan kredit

3.

Prosedur pengiriman

4.

Prosedur penagihan

5.

Prosedur pencatatan piutang

6.

Prosedur distribusi penjualan

7.

Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam pelaksanaan jaringan yang membentuk sistem penjualan kredit

melibatkan beberapa unit atau bagian dalam organisasi. Urutan ketiga yang sekaligus

merupakan fungsi dari tiap-tiap bagian yang terlibat dalam prosedur adalah sebagai

berikut:

a.

Bagian Order Penjualan

Bagian ini bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

1.

Menerima order dari pelanggan dan membuat surat order pengiriman rangkap

9 dan faktur rangkap 5, dengan distribusi:

a)

Lembar 1

: Tembusan pengiriman ke bagian gudang agar

Disiapkan barang yang akan dikirm.

(44)

c)

Lembar 6

: Tembusan pemberitahuan kepada pelanggan

Pesanannya sudah diterima dan kapan

Pengiriman

dilakukan.

d)

Lembar 7

: Tembusan kredit ke bagian kredit untuk

Meminta persetujuan penjualan kredit.

e)

Lembar 8,9

: Arsip bagian order penjualan menurut tanggal.

2.

Surat order pengiriman lembar ke-7 yang telah diotorisasi diterima dan

diarsipkan menurut abjad.

3.

Menerima surat order pengiriman lembar ke-1 dan ke-2 ke bagian pengiriman

setelah barang dikirim dan mencatat tanggal pengiriman dan jumlah yang

dikirim dalam surat order pengiriman tersebut.

4.

Mengirimkan surat order pengiriman lembar ke-1 dan 2 ke bagian penagihan.

5.

Mencatat tanggal pengiriman pada surat order lembar ke-9.

b.

Bagian Kredit

Bagian ini bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

1

Menerima surat order pengiriman lembar ke-7 dari bagian order penjualan.

2

Memeriksa status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian

kredit kepada pelanggan.

(45)

c.

Bagian Gudang

Bagian gudang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

1

Menerima surat order pengiriman lembar ke-1 dari bagian order penjualan

dan segera menyiapkan barang-barang sesuai pesanan yang tercantum dalam

surat order tersebut.

2

Mencatat kuantitas dan jenis barang yang diserahkan ke dalam kartu gudang.

3

Menyerahkan barang ke bagian pengiriman beserta dengan surat order

pengiriman lembar ke-1.

d.

Bagian Pengiriman Barang

Bagian pengiriman barnag bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

1

Menerima surat order pengiriman lembar ke-1 beserta barang dari bagian

gudang.

2

Menerima surat order lembar ke-2,3,4, dan 5 dari bagian order penjualan

yang didistribusikan kepada:

a)

Lembar 1,2

: Diserahkan kembali ke bagian order penjualan

b)

Lembar 3

: Diserahkan ke perusahaan angkutan umum beserta

barang.

c)

Lembar 4

: Arsip bagian pengiriman menurut nomor.

(46)

e.

Bagian Penagihan

Bagian penagihan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas setelah bagian

penagihan menerima surat order pengiriman lembar ke-1 dan 2 dari bagian order

penjualan sebagai pemberitahuan bahwa pengiriman barang telah dilaksanakan

maka bagian ini membuat faktur rangkap 5 dan didistribusikan sebagai berikut:

1

Lembar 1

: Tembusan untuk pelanggan.

2

Lembar 2

: Dikirim ke bagian piutang bersama surat order pengiriman

Lembar ke-1 dan 2.

3

Lembar 3

: Dikirim ke bagian kartu persediaan.

4

Lembar 4

: Dikirim ke bagian akuntansi (jurnal).

5

Lembar 5

: Dikirim kepada Wiraniaga.

f.

Bagian Piutang

Bagian piutang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

1

Mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit ke dalam kartu

piutang berdasarkan faktur lembar ke-2.

2

Mengarsipkan faktur penjualan lembar ke-2 bersama surat order pengiriman

lembar ke-1 dan 2 menurut nomor urut faktur.

g.

Bagian Kartu Persediaan

(47)

1

Menerima faktur penjualan lembar ke-3 dari bagian penagihan.

2

Mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan

berdasarkan faktur lembar ke-3.

3

Mengarsipkan faktur penjualan lembar ke-3 menurut nomor urut faktur.

4

Membuat rekapitulasi harga pokok penjualan secara periodik selama periode

tertentu sesuai dengan data pada kartu persediaan.

5

Membuat bukti memorial berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan dan

bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok penjualan

diserahkan ke bagian akuntansi (jurnal).

h.

Bagian Akuntansi (Jurnal)

Bagian akuntansi bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas:

1

Menerima faktur penjualan lembar ke-4 dari bagian penagihan dan mencatat

transaksi penjualan kredit berdasarkan faktur tersebut ke dalam jurnal

penjualan.

2

Mengarsipkan faktur penjualan lembar ke-4 menurut nomor urutnya.

3

Mencatat bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi harga pokok

penjualan ke dalam jurnal umum.

4

Mengarsipkan bukti memorial yang dilampiri rekapitulasi harga pokok

penjualan berdasarkan nomor urutnya.

(48)

ditangani perusahaan melalui sistem retur penjualan. Pengembalian barang oleh

pelanggan harus diotorisasi oleh bagian penjualan dan diterima oleh bagian

penerimaan barang di perusahaan. Pada umumnya informasi yang dibutuhkan oleh

manajemen dari kegiatan penjualan kredit adalah:

a.

Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama

jangka waktu tertentu.

b.

Jumlah piutang setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.

c.

Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

d.

Nama dan alamat pembeli.

e.

Kuantitas produk yang dijual .

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif. Metode deskriptif

sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji atau

menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan

dari pokok suatu penelitian.

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data

penelitian yang diperoleh dari PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan dan

literatur-literatur lainnya kemudian menguraikannya secara rinci untuk mengetahui

permasalahan penelitian dan mencari penyelesaiannya.

B.

Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.

Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian

dalam hal ini PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan, melalui hasil wawancara

dengan kepala bagian akuntansi.

(50)

penjualan dan penerimaan kas serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

sistem penjualan dan penerimaan kas.

C.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1.

Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung

dengan pihak-pihak tertentu dalam perusahaan, dalam hal ini pihak manajemen

yang berhubungan dengan penjualan.

2.

Teknik kepustakaan, yaitu mengumpulkan informasi yang diperlukan melalui

buku-buku, literatur-literatur, artikel-artikel, dan lain-lain yang berkaitan dengan

sistem informasi akuntansi penjualan.

3.

Teknik observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung maupun tidak

langsung terhadap aktivitas kantor.

D.

Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif

yaitu metode yang mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan,

menginterpretasikan, dan menganalisa data untuk memberi gambaran dan jawaban

yang jelas dan akurat dari perumusan masalah.

E.

Lokasi Penelitian

(51)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A.

Data Penelitian

1.

Gambaran Umum Perusahaan

a.

Sejarah Singkat PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan

PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan yang merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang otomotif yaitu penjualan mobil baru dan penjualan sparepart

mobil. PT. Arista Auto Lestari berpusat di Jakarta didirikan pada tahun 2000.

kemudian pada tahun 2004 membuka cabang di Medan, pada tahun 2006 membuka

cabang di Depok, sedangkan pada tahun 2007 membuka cabang di Riau. Pemilik

modal dari perusahaan ini adalah Mr. Hartono Sohor dan Mr. Iskandar Muda.

Produk mobil yang dijual oleh perusahaan ini adalah:

a.

Honda Odyssey

(52)

Sedangkan sparepart yang dijual adalah:

a.

Bumper

b.

Shockabsorber

c.

Horn Assy

d.

Emblem Jazz

e.

Run Chanel

f.

Door Visor

g.

Pad Set

h.

Air Filter

i.

Oil Filter

j.

Spark Plug

Adapun visi dari PT.Arista Auto Lestari Cabang Medan yaitu mengutamakan

pelayanan kepada masyarakat dalam dunia otomotif. Sedangkan misi dari PT. Arista

Auto Lestari Cabang Medan yaitu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan

memberikan pelayanan yang baik dengan menyediakan barang yang berkualitas

dengan harga bersaing dengan tidak merusak lingkungan hidup.

b.

Struktur Organisasi

(53)

mencapai tujuan tertentu. Sebagai suatu badan usaha, PT. Arista Auto Lestari

Cabang Medan mempunyai struktur organisasi sesuai dengan tujuan bidang usaha

tersebut. Struktur organisasi perusahaan dapat diketahui dengan menggambarkan

bagan organisasinya sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang tugas,

wewenang, dan tanggung jawab dengan fungsi tiap-tiap jabatan dalam organisasi

tersebut. Di bawah ini akan diuraikan job description meliputi wewenang, tugas dan

tanggung jawab dalam struktur organisasi perusahaan, sedangkan gambar struktur

organisasi dapat dilihat di lampiran.

1.

Operation Manager merupakan wakil direksi dan akan berhubungan dengan

kantor pusat. Tugas dari Operation Manager adalah:

a.

Mengkoordinir seluruh bagian-bagian dari perusahaan dalam pencapaian

tujuan

b.

Mengadakan perencanaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan

c.

Mengambil keputusan dan kebijaksanaan dalam memperlancar operasi

perusahaan

d.

Mengendalikan, memantau, mengarahkan dan membina pengelolaan kegiatan

perusahaan sehingga sesuai dengan rencana anggaran dan pendapatan tahun

berjalan.

2.

Branch Manager merupakan kepala cabang yang bertanggung jawab pada

Operation Manager. Tugas dari Branch Manager adalah:

(54)

b.

Mempertanggungjawabkan laporan operasional perusahaan setiap bulan

kepada Operation Manager.

c.

Menetapkan target penjualan dan penerimaan kredit setiap tahun

d.

Memeriksa laporan dari setiap departemen setiap akhir bulan sebelum dikirim

ke jakarta.

e.

Menentukan kelayakan konsumen untuk melakukan pembelian secara kredit.

3.

Financial Department, merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap

keuangan perusahaan di kantor cabang baik keuangan maupun pencatatan

keuangan, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a.

Memeriksa dan menandatangani mutasi kas dan bank serta rincian kas harian

b.

Memeriksa dan menandatangani serta mengotorisasi kwitansi untuk

pengeluaran dan penerimaan uang

c.

Membuat perencanaan keuangan perusahaan dan bertanggung jawab

pencapaian hasilnya.

d.

Membuat rekomendasi atas persetujuan seluruh transaksi keuangan

perusahaan.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Financial Department ini

dibantu oleh kasir, administrasi tagih, dengan tugas dan tanggung jawab

masing-masing sebagai berikut:

(55)

sehari-hari, penyetoran uang ke bank, membuat laporan penerimaan dan

pengeluaran kas harian dan bertanggung jawab atas keamanan fisik kas.

2)

Administrasi tagih, merupakan seksi yang bertanggung jawab langsung

kepada kepala Finance Department, atas proses penagihan piutang.

Adapun tugas dan tanggung jawab seksi administrasi tagih yaitu

mengelola administrasi penagihan, menganalisa konsumen yang sudah

jatuh tempo, melaporkan piutang yang tak dapat ditagih dan mengelola

data-data yang diperlukan untuk penagihan.

4.

Service Manager, merupakan bagian yang bertanggungjawab terhadap Kepala

Cabang, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a.

Membuat kebijakan untuk kemajuan pelayanan jasa

b.

Bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan oleh mekanik

c.

Bertanggung jawab atas segala kegiatan bengkel dalam menunjang pelayanan

service jasa kepada pelanggan/customer

5.

Manager Part, merupakan bagian yang bertanggung jawab langsung kepada

kepala cabang atas pengelolaan sparepart. Tugas dan tanggung jawab Manager

Part adalah:

a.

Bertanggung jawab atas keamanan sparepart di gudang

b.

Mengecek keabsahan kondisi fisik sparepart di gudang

c.

Mengelola pemasukan dan pengeluaran barang dagangan

(56)

6.

Service Advisor, merupakan bagian yang bertanggung jawab langsung kepada

Service Manager dimana tugas utamanya adalah melayani customer dan memberi

keterangan serta meberikan solusi kepada customer bagi customer yang

berkonsultasi atau mengeluh mengenai kendaraan mereka. Dalam melaksanakan

tugasnya, Service Advisor dibantu oleh Customer Relation Officer (CRO).

7.

Sales Department, merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap

pemasaran, penjualan dan pendistribusian barang. Adapun tugas dan tanggung

jawab departemen ini sebagai berikut:

a.

Mengadakan transaksi penjualan, memperkenalkan barang-barang baru,

membuat laporan penjualan dan melakukan taking order.

b.

Mengadakan survei awal permohonan penjualan kredit sebelum disetujui

kepala bagian keuangan, memintakan data-data yang diperlukan kepada calon

konsumen, bertanggung jawab terhadap keabsahan data-data konsumen.

c.

Melakukan pendistribusian produk-produk berdasarkan taking order yang

ada.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Sales Department dibantu oleh

Sales Counter.

2.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

a.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

(57)

barang yang diterima pada saat terjadi transaksi penjualan tersebut artinya tidak ada

tenggang waktu yang diberikan untuk melakukan pembayaran atas barang yang

dibeli. Untuk penjualan yang dilakukan secara tunai diberi potongan yaitu:

1.

15 % untuk harga Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.500.000,-

2.

20 % untuk harga Rp 2.500.000,- s/d Rp 5.000.000,-

3.

25 % untuk harga diatas Rp 5.000.000

Bagian-bagian terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai ini antara lain

yaitu:

1)

Pelanggan

2)

Salesman dan Sales Counter

3)

Service Manager

4)

Manager Part

5)

Service Advisor

6)

Administrasi Part

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai

antara lain yaitu:

1)

Sales Order

2)

Faktur penjualan tunai

3)

Bukti setor bank

(58)

2)

Jurnal penerimaan kas

3)

Jurnal umum

4)

Kartu gudang

Pelaksanaan prosedur penjualan tunai pada PT. Arista Auto Lestari Cabang

Medan adalah sebagai berikut:

a.

Pelanggan memesan barang kepada Sales kemudian sales membuat atau mengisi

sales order rangkap 4 yang diberi nomor urut yang didistribusikan kepada:

1)

Lembar 1

: Kepada administrasi tagih

2)

Lembar 2,3

: Kepada bagian administrasi part untuk menyediakan barang.

3)

Lembar 4

: Kepada pelanggan

Sebelum mengisi sales order ini, salesman harus meminta persetujuan dari

Manager Part.

b.

Seksi administrasi tagih menerima surat orderan lembar ke-1 dan kemudian

mencetak faktur penjualan tunai rangkap rangkap empat yang meliputi

penyediaan data harga, perhitungan pajak yang dikenakan atas transaksi

penjualan, dan penyediaan informasi untuk kebutuhan akuntansi seperti tanda

tangan otorisasi. Faktur penjualan tunai rangkap empat ini didistribusikan kepada

bagian gudang.

(59)

asli, 2 lembar copy faktur dan sales order lembar ke-1 diserahkan ke bagian

pengiriman barang. Dari sales order lembar ke-3, dan copy faktur lembar

pertama diarsipkan oleh bagian gudang dan kepala bagian gudang mencatat

berkurangnya kuantitas produk yang dijualke dalam kartu gudang.

d.

Bagian pengiriman barang, faktur penjualan tunai asli, dan lembar copy faktur,

dan sales order lembar ke-2 dan kemudian bagian ini memparaf faktur tersebut.

e.

Barang, faktur penjualan asli, dua lembar copy faktur, dan sales order lembar

ke-4 dan ke-2 dibawa ke pelanggan dan kemudian pelanggan akan menandatangani,

menyerahkan sejumlah uang sesuai harga yang tertera pada faktur, lalu sales

order lembar ke-4 dan faktur asli diberikan kepada pelanggan.

f.

Uang dan copy faktur dua lemabar yang diterima oleh bagian pengiriman dari

pelanggan kemudian diserahkan ke kasir.

g.

Kasir mencap lunas pada copy faktur penjualan tunai tersebut apabila uang yang

diterima sesuai dengan copy faktur penjualan. Kemudian copy faktur lembar

ke-3 akan diserahkan ke seksi akuntansi dan lembar ke-2 diarsipkan oleh kasir

menurut nomor urut.

h.

Kasir menyetor uang tersebut ke bank dan mengisi bukti setoran bank rangkap 2,

lembar ke-1 untuk bank dan lembar ke-2 untuk kasir.

(60)

b.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Penjualan kredit yang dilakukan perusahaan-perusahaan adalah seluruh

penjualan dimana pembayarannya memakai tenggang waktu sesuai dengan

kesepakatan pelanggan dengan perusahaan yang mengakibatkan perusahaan

mempunyai piutang untuk jangka waktu tertentu. Bagian-bagian yang terkait dalam

prosedur penjualan kredit adalah:

a.

Salesman/Sales Counter

b.

Pelanggan

c.

Operational Manager

d.

Finance Department

e.

Manager Part

f.

Administrasi gudang

g.

Bagian Pengiriman

h.

Administrasi tagih

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah

sales order dan faktur penjualan. Catatan-catatan akuntansi dalam sistem penjualan

kredit adalah jurnal penjualan, kartu piutang, dan kartu gudang. Pelaksanaan

prosedur penjualan kredit yang dilakukan perusahaan akan diuraikan sebagai berikut:

1)

Pelanggan menghubungi perusahaan baik melalui telepon, atau sales yang datang

(61)

2)

Sales order (lihat lampiran 4) yang telah dibuat tersebut dibuat persetujuan dari

kepala bagian keuangan. Apabila pesanan dari pelanggan disetujui maka kepala

bagian keuangan akan menandatangani sales order tersebut.

3)

Copy sales order lembar ke-4 diserahkan kepada kepala bagian keuangan yang

telah disetujui, maka kepala bagian keuangan membubuhi tandatangan dalam

copy sales tersebut. Copy sales order tersebut yang telah ditandatangani dan

diserahkan kembali ke Manager Part

4)

Sales order yang telah disetujui didistribusikan, lembar ke-1 diserahkan ke

bagian administrasi tagih, lembar ke-2 dan ke-3 diserahkan ke administrasi part

untuk mempersiapkan barangnya, lembaran ke-4 untuk file.

5)

Berdasarkan copy sales order, administrasi gudang akan membuat faktur dan

membubuhi nomor faktur di sales order dan mengarsipnya.

6)

Oleh administrasi part faktur asli (lihat lampiran 5) dan tiga copy faktur yang

diterimanya dari bagian administrasi dicek dengan fisik atau barang yang telah

disiapkan melalui sales order lembar ke-2 dan ke-3, sehingga apabila ada

kesalahan dalam pembuatan faktur dapat segera diketahui dan dilakukan koreksi.

7)

Setelah barang yang disiapkan sama dengan faktur, maka barang, faktur asli, dan

(62)

8)

Barang yang sudah disiapkan, faktur asli dan tiga lembar copy faktur dan sales

order lembar ke-2 dibawa pengantar ke pelanggan. Dalam hal ini sales order

berfungsi sebagai tembusan surat perintah pengiriman atau surat pengantar

barang. Barang diserahkan ke pelanggan, kemudian pelanggan menandatangani

di faktur. Satu lembar copy faktur yaitu lembar ke-4 dan sales order doserahkan

ke pelanggan.

9)

Faktur asli dan dua lembar copy faktur yang sudah ditandatangani oleh pelanggan

diserahkan ke administrasi untuk disortir atau registrasi. Faktur asli diarsip

terpisah dengan faktur penjualan yang akan ditagih oleh juru tagih, dan faktur

lembar ke-3 untuk administrasi tagih.

10) Oleh administrasi tagih, setiap hari faktur penjualan kredit yang diterimanya akan

dicatat ke dalam kartu piutang, merupakan buku pembantu yang merinci

perkiraan kontrol piutang dalam buku besar.

B.

Analisis Hasil Penelitian pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan

1.

Struktur Organisasi

(63)

masing-masing anggota tersebut. Berdasarkan struktur organisasi perusahaan beserta

tugas masing-masing bagian dalam prakteknya sudah memadai hal ini dapat dilihat

dengan adanya bagian yang mempunyai pemisahan tugas.

Dengan struktur organisasi pimpinan perusahaan dapat mengadakan pengendalian

terhadap bawahannya

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Gambar 2.2  Model Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 2.3 Pencatatan Pesanan Penjualan Dalam Jurnal Penjualan

Referensi

Dokumen terkait

Lisbeth LC Sihotang: Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT... Lisbeth LC Sihotang: Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Hotnida Adriani Siahaan: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT... Hotnida Adriani Siahaan: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas

1) Prosedur order penjualan, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambah informasi penting pada surat order dari pembelian. Fungsi penjualan kemudian membuat surat

sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis, mengkomunisasikan informasi financial dan

Untuk penjualan secara tunai dasar dari pencatatanbagian akuntansi hanya bukti permintaan barang dari bagian gudang dan bukti penerimaan kas dari bagian kasir, Pada penjualan

Otorisasi transaksi dan pengamanan aktiva dapam sistem penerimaan kas melalui penjualan kanvas dilakukan dengan cara, antara lain; Salesman Kanvas meminta otorisasi

Adapun tugas dan tanggung jawab asisten analis mikro yaitu: bertanggung jawab atas segala pembiayaan yang akan diberikan kepada nasabah, menandatangani persetujuan

Manggala Yuda Gas Kediri adalah sebagai berikut: (1) bagian order penjualan menerima order dari pelanggan, kemudian membuat FPT; (2) sales order kemudian menyerahkan