• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD) PAda Dinas Pengelolaan keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD) PAda Dinas Pengelolaan keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek

Sistem informasi merupakan kebutuhan bagi suatu entitas dalam menjalankan

aktivitasnya. Kelangsungan hidup organisasi sangatlah sulit tanpa penggunaan

teknologi sistem informasi. Sistem informasi menjadi penting dalam membantu

organisasi menghadapi pesatnya arus ekonomi global. Sistem informasi dibangun

oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat bersamaan,

organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi untuk

mendapatkan manfaat dari teknologi baru. (Laudon, 2008)

Sistem informasi menjadi vital untuk menjalankan bisnis harian serta

mencapai tujuan bisnis dan tujuan strategi. Sama halnya dengan kebutuhan sistem

informasi di sektor swasta, di sector pemerintahan kebutuhan sistem informasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai sudah mulai

menggunakan sistem informasi berbasis komputer (computer based information

system) tak terkecuali dalam hal pengelolaan keuangan. Oleh sebab itu, kegiatan

pengendalian berupa pengelolaan sistem informasi adalah suatu kegiatan yang harus

dilakukan demi menjamin suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan oleh

Instansi Pemerintah sebagai alat bantu pengelolaan keuangan dapat memberikan

(2)

2

Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan

pengelolaan barang milik negara dan daerah serta mendukung terwujudnya good

governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah telah menerbitkan

beberapa peraturan perundangan berkaitan dengan tata kelola pengelolaan barang

milik negara/daerah yang baik. Sejalan juga dengan penyempurnaan pelaksanaan

pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah,

pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah, yang mengatur pemisahan fungsi antara

pengelola barang dan pengguna barang, yang dijabarkan lebih lanjut dengan

Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik

Daerah. Dalam kaitan dengan pelaksanaan ketentuan tersebut, menuntut adanya

kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang

terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah. Namun demikian dengan

adanya perubahan peraturan menyangkut pengelolaan barang milik daerah,

pemerintah daerah kesulitan dalam mengimplementasikan pengelolaan barang milik

daerah secara optimal. (Tim Pengembang Aplikasi Simda, 2007)

Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalisasi manejemen daerah, saat ini

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengembangkan

aplikasi komputer berupa Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).Tujuan dari

pengembangan program aplikasi SIMDA ialah menyediakan database tentang kondisi

(3)

hingga pelayanan publik, menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan

akurat kepada manajemen pemerintah daerah yang dapat digunakan sebagai acuan

pengambilan keputusan, mempersiapkan aparat daerah untuk mampu menguasai dan

mendayagunakan teknologi informasi, dan memperkuat basisi pemerintah daerah

dalam melaksanakan otonomi daerah. Program implementasi SIMDA yang telah

diimplementasikan meliputi implementasi SIMDA Keuangan, SIMDA Barang Milik

Daerah (BMD), SIMDA Gaji dan SIMDA Pendapatan. (Halens Ryanlie Ole, 2014)

Namun dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Daerah masih terdapat

beberapa hambatan, seperti terjadinya Kesalahan dalam proses input data Sistem

masih menggunakan Semi-Line.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis sangat tertarik untuk membuat

(4)

4

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek

Tujuan laporan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui :

1. Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi

SIMDA-BMD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Bandung

2. Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan

Aplikasi SIMDA-BMD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Bandung

3. 3. Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur Pengadaan Barang

Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD pada Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

1.3.1 Kegunaan Praktis

1.3.1.1 Bagi Penulis

Adapun kegunaan kerja praktek ini bagi penulis sendiri adalah sebagai

perbandingan teori yang didapat pada bangku perkuliahan dengan keadaan dunia

(5)

1.3.1.2 Bagi Instansi

Dapat membantu meringankan pekerjaan di Dinas Pengelolaan Keuangan Dan

Aset Daerah Kota Bandung khususnya dalam hal eksport import pengadaan barang

milik daerah melalui aplikasi SIMDA-BMD.

1.3.2 Kegunaan Akademis

Laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi,

referensi, dan pengembangan ilmu dalam mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam upaya menyelaraskan teori yang didapat dengan kegiatan yang

sesungguhnya di lapangan, maka dilaksanakanlah kerja praktek. Adapun tempat dan

waktu pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut:

1.4.1 Tempat Kerja Praktek

Adapun tempat pelaksanaan kerja praktek di Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung yang beralamat di Jalan Wastukencana No.

(6)

6

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan, terhitung dari

tanggal 27 Juli sampai dengan 27 Agustus 2015. Adapun waktu pelaksanaan jam kerja

praktek adalah :

Tahap Prosedur Bulan dan Tahun

I

Persiapan Kerja Praktek JUN 2015 1 Mengambil Surat Izin KP

2 Menentukan Tempat KP 3 Mengajukan Surat

Permohonan Surat KP 4 Menerima Surat Penerimaan

KP

1 Menyiapkan Laporan KP 2 Bimbingan KP

08.00-16..00 WIB Aktivitas Kantor & Kerja Praktek

3 12.00-13.00 WIB Istirahat

4 Sabtu - Minggu - Libur

Tabel 1.2

(7)

7

2.1 Sejarah Instansi

Pembentukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)

Kota Bandung pada Tahun 2010 yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, membawa dampak besar pada

pengelolaan keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, karena

DPKAD merupakan dinas daerah yang memegang peranan dan fungsi strategis di

bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah Kota Bandung sesuai dengan

Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas

Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kota Bandung.

Dan adapun visi dan misi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Bandung, yaitu :

Visi :

“Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kota Bandung yang

(8)

8

Misi :

a. Mewujudkan anggaran daerah yang berbasis kinerja dan tepat waktu.

b. Mewujudkan penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan

perundangan.

c. Mewujudkan penatausahaan aset daerah sesuai peraturan perundangan.

d. Mewujudkan laporan keuangan dan kinerja yang transparan dan akuntabel.

2.2 Struktur Organisasi Instansi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung,

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdiri atas :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Keuangan dan Program;

c. Bidang Anggaran, membawahkan :

1. Seksi Anggaran Pendapatan;

(9)

d. Bidang Perbendaharaan, membawahkan :

1. Seksi Belanja Tidak Langsung;

2. Seksi Belanja Langsung;

3. Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas;

e. Bidang Pemberdayaan Aset, membawahkan :

1. Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi;

2. Seksi Pemanfaatan Aset Daerah;

3. Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa;

f. Bidang Akuntansi, membawahkan :

1. Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan;

2. Seksi Akuntansi Belanja;

(10)

10

Sumber : http://www.dpkadbandung.info , 2015 Gambar 2.1

(11)

2.3 Uraian Tugas Instansi

Berikut merupakan uraian tugas dari struktur organisasi Dinas Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur,

merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan

mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan

kewenangannya.

b. Sekertaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Dinas dalam memimpin, membina, mengarahkan, mengkoordinasikan dan

mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan dan pelayanan

kesekretariatan yang meliputi pengelolaan umum dan kepegawaian,

pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan keuangan serta

pengkoordinasian tugas-tugas Bidang.

c. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup administrasi umum

(12)

12

d. Kepala Subbagian Keuangan dan Program

Kepala Subbagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup keuangan dan

program.

e. Kepala Bidang Anggaran

Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di bidang

keuangan dan aset lingkup anggaran.

f. Kepala Seksi Anggaran Pendapatan

Kepala Seksi Anggaran Pendapatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran lingkup anggaran

pendapatan.

g. Kepala Seksi Anggaran Belanja, Pembiayaan dan Investasi

Kepala Seksi Anggaran Belanja, Pembiayaan dan Investasi mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran

lingkup anggaran belanja, pembiayaan dan investasi.

h. Kepala Bidang Perbendaharaan

Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di bidang

(13)

i. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung

Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup

belanja tidak langsung.

j. Kepala Seksi Belanja Langsung

Kepala Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup belanja langsung.

k. Kepala Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas

Kepala Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup

pembiayaan dan manajemen kas.

l. Kepala Bidang Pemberdayaan Aset

Kepala Bidang Pemberdayaan Aset mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di

bidang keuangan dan aset lingkup pemberdayaan aset.

m. Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi

Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang pemberdayaan Aset

lingkup sertifikasi, mutasi dan dokumentasi.

n. Kepala Seksi Pemanfaatan Aset

Kepala Seksi Pemanfaatan Aset mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Aset lingkup pemanfaatan

(14)

14

o. Kepala Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa

Kepala Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Aset lingkup

pengamanan dan penanganan sengketa.

p. Kepala Bidang Akuntansi

Kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Kepala Dinas lingkup akuntansi.

q. Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan

Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi

pendapatan dan pembiayaan.

r. Kepala Seksi Akuntansi Belanja

Kepala Seksi Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi belanja.

s. Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan

Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup pencatatan dan

(15)

2.4 Kegiaatan Instansi

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 tentang

Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, tugas pokok Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah adalah melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan

Daerah di bidang pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan keuangan

dan aset daerah;

b. Pelaksanaan tugas teknis pengelolaan keuangan dan aset daerah yang

meliputi anggaran, perbendaharaan, pemberdayaan aset dan akuntansi;

c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative dinas;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

(16)

16 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah yang dikembangkan oleh

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan dikenal dengan

Aplikasi SIMDA merupakan salah satu produk dari teknologi sistem informasi yang

digunakan oleh banyak pemerintah daerah di Indonesia dalam menyelenggarakan

pengelolaan keuangan daerahnya. Berikut beberapa pengertian SIMDA dari para ahli

yaitu :

Menurut Khoirul Anwar (2004:112) dalam mendefinisikan SIMDA dalam

bukunya dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Manajemen bagi Pemerintahan Di

Era Otonomi Daerah SIMDA yaitu:

“SIMDA adalah sistem manajemen informasi pemerintah daerah yang merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen Dalam Negeri (SIMDAGRI) yang mendukung kebutuhan informasi bagi penyelenggaraan fungsi utama dan penunjang bagi pemerintah daerah yang terintegrasi secara baik.

Sedangkan pengertian SIMDA atau Sistem Informasi Manajemen Daerah

menurut Djaja (2009), menyatakan bahwa :

(17)

Perangkat Daerah (SKPD). Aplikasi SIMDA dikembangkan dengan memperhatikan dan mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Oleh sebab itu pengendalian terhadap aplikasi menjadi suatu keharusan untuk menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengimplementasikan”.

Dari definisi di atas, SIMDA merupakan aplikasi sistem informasi yang

dimiliki tiap daerah kabupaten, kota, dan profinsi. SIMDA mempunyai tujuan untuk

memenuhi kebutuhan informasi di semua jajaran Pemerintahan Daerah sesuai dengan

sistem informasi yang telah ditentukan.

3.1.2 Barang Milik Daerah

Barang milik daerah (BMD) merupakan suatu hal yang harus dikelola dengan

baik dan benar sesuaidengan peraturan peerundangan yang berlaku. Adapun

pengertian barang milik daerah menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :

Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah (2010:158) menyatakan bahwa baarang

milik daerah seperti berikut :

“Aset atau barang milik daerah adalah semua kekayaan daerah baik yang

dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak serta bagian-bagianya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya”.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

(18)

18

“Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau perolehan lainnya yang sah”.

Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007, barang milik

daerah sebagaimana tersebut di atas, terdiri dari:

a. Barang yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang

penggunaannya/pemakaiannya berada pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD)/Instansi/Lembaga Pemerintah Daerah lainnya sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Barang yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik

Daerah lainnya yang status barangnya dipisahkan. Barang milik daerah

yang dipisahkan adalah barang daerah yang pengelolaanya berada

pada Perusahaan Daerah atau Badan Milik Daerah lainnya yang

anggarannya dibebankan pada anggaran Perusahaan Daerah atau

Badan Usaha milik Daerah lainnya.

Barang milik negara/daerah digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok yaitu:

1) KIB-A; Tanah

Tanah Perkampungan, Tanah Pertanian, Tanah Perkebunan, Kebun

(19)

2) KIB-B; Peralatan dan Mesin

a) Alat-alat besar

b) Alat-alat angkutan

c) Alat-alat bengkel dan alat ukur

d) Alat-alat pertanian/peternakan

e) Alat-alat kantor dan rumah tangga

f) Alat studio dan alat komunikasi

g) Alat-alat kedokteran

h) Alat-alat laboratorium

i) Alat-alat keamanan

3) KIB-C; Gedung dan bangunan

a) Bangunan gedung

b) Bangunan monumen

4) KIB-D; Jalan, irigasi dan jaringan

5) KIB-E; Aset tetap lainnya

(20)

20

b) Barang bercorak kesenian/kebudayaan

c) Hewan/ternak dan tumbuhan

6) KIB-F; Kontruksi dalam pengerjaan

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa barang milik

daerah merupakan kekayaan yang diperoleh dari beban anggaran pendapatan dan

belanja daerah serta perolehan lainnya yang sah untik dimanfaatkan oleh pemerintah

atau masyarakat

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD)

Menurut Mohammad Ramadhan (2014) menyatakan bahwa :

“SIMDA-BMD merupakan tool dalam pengelolaan barang milik daerah yang mengacu ke Permendagri 17 tahun 2007”.

Menurut Satgas Pengembangan SIMDA (2008) menyatakan bahwa :

“Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah”.

Dan adapun output aplikasi ini antara lain :

1) Perencanaan

Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan

(21)

2) Pengadaan

Daftar Hasil Pengadaan, Daftar Hasil Pemeliharan Barang, dan Daftar

Kontrak Pengadaan.

3) Penatausahaan

Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris

ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan

Rekap Hasil Sensus, serta Label Barang.

4) Penghapusan

SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan dan Daftar Barang yang

Dihapuskan

5) Akuntansi

Daftar Barang yang masuk Neraca (Intracomptable), Daftar Barang Extra

Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset

(22)

22

3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek

Pembahasan yang akan diuraikan adalah berdasarkan identifikasi masalah dari

tinjauan yang dilakukan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Bandung, khususnya Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang

Milik Daerah.

Pengadaan barang milik daerah harus dilaksanakan dengan memperhatikan

prinsip pengadaan barang, seperti efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,

adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

SIMDA-BMD merupakan sistem akuntansi keuangan berbasis komputer yang

dapat membantu pemerintah daerah untuk menghasilkan informasi yang relevan,

cepat, akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya, dan juga dapat digunakan

sebagai pengolah data pengelolaan barang dan aset pemerintah daerah.

.

3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.2.1.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Pengadaan barang milik daerah merupakan salah satu kegiatan yang dicatat

dalam kartu inventaris barang. Kegiatan inventarisasi dimaksudkan untuk

memperoleh informasi yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai kekayaan

daerah yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah daerah.

Adanya buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai

(23)

a. pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan pengawasan setiap barang;

b. usaha untuk menggunakan memanfaatkan setiap barang secara maksimal

sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing;

c. menunjang pelaksanaan tugas Pemerintah.

Agar Buku Inventaris dimaksud dapat digunakan sesuai fungsi dan perannya,

maka pelaksanaannya harus tertib, teratur dan berkelanjutan, berdasarkan data yang

benar, lengkap dan akurat sehingga dapat memberikan informasi yang tepat dalam

perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan

(24)

24

Berikut adalah Bagan Arus (Flowchart) proses pengadaan Barang Milik

Daerah (BMD) secara sederhana:

Penyimpan Barang dan/atau Pengurus Barang (SKPD)

Gambar 3.1

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

(25)

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Gambar 3.2

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

BI

Rekap BI

Merekap

DBP

DBKP

1

(26)

26

Kepala Biro Perlengkapan

Gambar 3.3

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

BI

Rekap BI

DBP

DBKP

Merekap

BIl

DBMD

Rekap BIl

Verifikasi

Validasi Sub.

Bidang

Verifikasi 1

3

(27)

Gambar 3.4

Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

Perbendeharaan

Selesai

Verifikasi Petugas

Validasi Sub. Bidang

(28)

28

Keterangan :

KIB : Karti Inventaris Barang

BI : Buku Inventaris

DBP : Daftar Barang Pengguna

DBKP : Daftar Barang Kuasa Pengguna

BII : Buku Induk Inventaris

DBMD : Daftar Barang Milik Daerah

Kemudian berikut adalah penjabaran dari Bagan Arus (Flowchart) diatas

secara lebih sederhana :

1. Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD

Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD melakukan

penginputan inventarisasi KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E,

dan/atau KIB F yang terdapat di SKPD nya masing - masing. Dan

setelah itu pengurus barang merekap ke Buku Inventaris dan diberikan

kepada Kepala SKPD dan akan diberikan DBP (Daftar Barang

Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa Pengguna) oleh Kepala

SKPD untuk diberikan kepada Bagian Kepala Biro Perlengkapan

(29)

.

2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menerima

hasil rekap dari pengurus barang lalu merekapnya kembali dan

membuat laporan/surat DBP (Daftar Barang Pengguna) dan DBKP

(Daftar Barang Kuasa Pengguna) lalu diberikan kepada Bagian

penyimpan atau pengurus barang SKPD untuk disampaikan kepada

Kepala Biro Perlengkapan seperti gambar 3.2 .

3. Kepala Biro Perlengkapan

Kepala Biro Perlengkapan bertanggungjawab mengkoordinir

penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada

masing-masing SKPD. Kepala Biro Perlengkapan menerima Buku

inventarisasi dan hasil rekapnya dan juga hasil laporan/surat DBP

(Daftar Barang Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa

Pengguna) dari Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD, lalu

Kepala Biro Perlengkapan merekap semua hasil laporan BI,BII,DBP

dan DBKP, lalu hasilnya menjadi Buku Induk Inventaris (BII) dan

Daftar Barang Milik Daerah (DBMD), lalu Kepala Biro Perlengkapan

akan membuat dokumen verifikasi dan validasi Sub. Bidang untuk di

(30)

30

4. Perbendaharaan

Perbendaharaan menerima beberapa dokumen yaitu dokumen

verifikasi dan validasi Sub. Bidang yang sebelumnya telah di paraf

oleh petugas SIMDA Kota, karena perolehan / paraf petugas sebagai

dasar memperoleh pencairan seperti gambar 3.4.

5. Selesai.

3.1.1.1Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Dalam prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi

SIMDA-BMD terdapat beberapa hambatan yan terjadi, yaitu :

1. Kesalahan dalam proses input data

2. Sistem masih menggunakan Semi-Line

3.1.1.2Upaya Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Untuk mengatasi hambatan yang terjadi pada Prosedur Pengadaan Barang

Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD adalah sebagai berikut :

1. Melakukan rekonsiliasi atau koreksi pada akhir periode tersebut dan

(31)

2. Meminta kepada pihak programmer/bagian kompeterisasi untuk

menggantikan versi SIMDA-BMD ke yang lebih baik.

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek

3.2.2.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan

pengelolaan barang milik negara dan daerah serta mendukung terwujudnya good

governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah, DPKAD Kota Bandung

pemerintah telah menggunakan salah satu aplikasi keuangan daerah yaitu SIMDA –

BMD (Sistem Manajemen Daerah – Barang Milik daerah) agar tata kelola

pengelolaan barang milik negara/daerah menjadi lebih baik baik.

Sejalan juga dengan penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan

daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah, pemerintah telah

menerbitkan Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Barang Milik Daerah.Penggolongan inventarisasi barang telah sesuai dengan aturan

Permendagri No. 17 Tahun 2007 yang dibedakan menjadi 6 golongan berdasarkan

jenis barang. Pelaporan memuat gabungan kartu inventaris barang ke dalam Buku

Induk Inventaris serta penggunaan aplikasi SIMDA dimana rekapitulasi barang dari

masing-masing SKPD dapat terpantau sehingga tercapainya transparansi dan

akuntabilitas untuk memberikan kepuasan bagi para stakeholder dalam mengetahui

(32)

32

SIMDA - BMD digunakan agar menghasilkan informasi yang relevan, cepat,

akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya, dan dapat digunakan sebagai pengolah

data pengelolaan barang dan aset pemerintah daerah. Program Aplikasi Komputer

SIMDA – BMD ini pada dasarnya digunakan untuk melakukan proses pengelolaan

Barang Milik Daerah (BMD) secara otomatis dengan memanfaatkan pengolahan data

elektronik.

Dalam kaitan dengan pelaksanaan pengendalian barang milik daerah,

menuntut adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari

unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah. Aplikasi

SIMDA – BMD merupakan aplikasi untuk mengendalikannya, karena apabila SKPD

tidak melakukan pencatatan di kartu inventaris barang secara lengkap dan tidak

mendapat bukti eksport maka SKPD tersebut tidak bisa melakukan pencairan..

DPKAD selaku pembantu pengelola, salah satu tugasnya adalah

menggabungkan daftar barang inventaris seluruh SKPD di Kota Bandung. Proses

menggabungkan dilakukan melalui kegiatann eksport import. Pertama, pengurus

barang SKPD datang ke DPKAD untuk mengeksport data, lalu petugas SIMDA –

BMD melakukan import data. Adapun proses eksport import data melalui SIMDA -

(33)

1. Tampilan awal SIMDA-BMD

Gambar 3.5

Tampilan Awal SIMDA-BMD

Menu pilihan File pada Program Aplikasi Komputer SIMDA-BMD adalah

menu pilihan untuk mengontrol aplikasi, yang terdiri dari :

a. Login

b. Logout

c. Ganti Password

d. Setting User

(34)

34

a. Login

Menu pilihan Login adalah menu pilihan yang harus dipilih untuk

mengaktifkan aplikasi dengan nama user dan password tertentu. Langkahnya

adalah sebagai berikut:

 Klik menu bar File, selanjutnya pilih dan klik pilihan Login

pada form utama, untuk menampilkan form Dialog Password

seperti di bawah ini :

Gambar 3.6 Tampilan Login

Atau pada saat membuka aplikasi pertama kali secara otomatis

akan tampil form dialog password.

 Masukkan nama user pada kotak inputan Nama User dan

password pada kotak inputan Password.  Masukkan tahun periode akuntansi

 Tekan tombol login untuk memproses verifikasi gabungan

(35)

 Tekan tombol batal untuk membatalkan dan menutup form

tanpa masuk ke aplikasi.

 Jika nama user dan password yang dimasukkan benar maka

user dapat menggunakan aplikasi ini.

b. Logout

windows utama, maka dengan sendirinya aplikasi akan kembali

ke kondisi awal pada saat aplikasi tersebut diaktifkan.

c. Ganti Password

Menu pilihan Ganti Password pada Program Aplikasi SIMDA BMD

adalah menu pilihan yang digunakan untuk melakukan perubahan password

oleh user jika diinginkan, langkahnya adalah sebagai berikut: Klik menu bar File

 Selanjutnya pilih dan klik pilihan Ubah Password atau klik

ikon pada windows utama, untuk menampilkan halaman Dialog

(36)

36

Gambar 3.7 Ganti Password

 Kotak edit akan tampil secara otomatis user yang login atau

sedang menggunakan Program Aplikasi SIMDA, masukkan

password yang akan diganti pada kotak edit .

 Masukkan password baru pada kotak edit dan masukkan

password baru kembali pada kotak edit harus sama dengan

password yang dimasukkan pada kotak editpassword baru.

 Tekan tombol untuk memproses perubahan password akan

muncul konfirmasi berikut :

Gambar 3.8

(37)

 apabila perubahan password berhasil maka akan tampil

konfirmasi sebagai berikut :

Gambar 3.9

Konfirmasi Berhasil Ganti Password

d. Setting User

Menu pilihan Setting User pada aplikasi adalah menu pilihan yang

digunakan untuk melakukan transaksi pada data user name yang hanya dapat

dilakukan oleh user yang login pada level administrator. Menu ini dapat

menambah user dengan pembatasan level, unit dan sub unit yang dapat buka.

Langkahnya adalah sebagai berikut :

e. Keluar

Menu pilihan Keluar pada Aplikasi SIMDA adalah Fungsi pilihan

untuk keluar dari sistem aplikasi ini, langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut :

 Klik menu bar File

(38)

38

2. Eksport Import Data

Setelah terlebih dahulu melakukan Log In pada aplikasi SIMDA tersebut,

petugas bisa memulai untuk melakukan eksport import data agar semua barang milik

daerah dapat terawasi dan terkendali. Berikut adalah tampilan menu utama pada

aplikasi SIMDA untuk eksport import data.

Gambar 3.10

Eksport Import Data

(39)

1) Klik menu ekspor data maka akan tampil halaman sebagai berikut :

Gambar 3.11

Pengisian Eksport Import Data

Terdapat 6 macam KIB pada tampilan tersebut, yaitu :

1. KIB-A: Tanah,

2. KIB-B: Mesin dan Peralatan

3. KIB-C: Gedung dan Bangunan

4. KIB-D: Jalan, Irigasi dan Jaringan

5. KIB-E: Aset Tetap Lainnya

6. KIB-F: Konstruksi dalam Pengerjaan

(40)

40

3) Untuk melakukan eksport tekan tombol , sampai muncul tampilan seperti berikut ini :

Gambar 3.12

Tampilan Konfirmasi Eksport Import data

Jika berhasil maka akan muncul

atau

Gambar 3.13

Tampilan Eksport Import Data Selesai

Ekspor Pengadaan Barang Milik Daerah merupakan bagian dari proses

pengelolaan barang milik daerah. Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi

selisih antara nilai barang yang dilaporkan dengan kondisi fisik barang yang akan

(41)

3.2.2.2 Hambatan atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

1. Kesalahan dalam proses input data

Hambatan yang pertama yaitu kesalahan dalam proses input

data kesalahan tersebut sering diakibatkan karena kurangnya daya

konsentrasi dari Operator dikarenakan faktor Fisik (Kelelahan) dan

Psikologis.

2. Sistem masih menggunakan Semi-Line

Hambatan yang kedua yaitu Sistem masih menggunakan

Semi-Line, Cara koneksi aplikasi SIMDA-BMDv1 antara DPKAD dan

SKPD masih secara semi line, dimana DPKAD menyiapkan server

dan beberapa Client SKPD menginput data ke DPKAD dengan dibagi

jadwal per beberapa SKPD sebanyak client yang disediakan. Jadi

setiap SKPD menginputkan segala sesuatu di SIMDA, pengurus

barang (SKPD) diharuskan mendatangi petugas SIMDA Kota untuk

(42)

42

3.2.2.3 Upaya atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMDPada DPKAD Kota Bandung

1. Melakukan rekonsiliasi dan meningkatkan kualitas pelaksana

 Jadi pertama akan melakukan rekonsiliasi untuk menghitung

selisih dan setelah menemukan selisih tersebut, nanti akan

terjadi klasifikasi ulang setelah itu persetujuan untuk

menentukan seslisih tersebut akan masuk pada golongan apa

pada saat pencatatan ulang setelah itu akan masuk pada jurnal

penyesuaian.

 Yang kedua, adalah meningkatkan kualitas pelaksana dengan

cara menentukan kualifikasi untuk pelaksana SIMDA – BMD

untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan mewajibkan

pelaksana SIMDA mengikuti pelatihan / seminar / BIMTEK

mengenai SIMDA

3. Meminta kepada pihak programmer/bagian kompeterisasi untuk

menggantikan versi SIMDA-BMD ke yang lebih baik.

Untuk mengatasi hambatan yang terakhir DPKAD Kota

Bandung selaku yang bertugas untuk mengkoordinasikan dari semua

SKPD – SKPD yang ada di Kota Bandung melakukan rapat dan

mensosialisasikan kekurangan aplikasi SIMDA-BMDv1 kepada pihak

(43)

menjadi lebih baik agar tidak mengalami gangguan saat proses

maupun saat melihat hasil laporannya.

(44)

40 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Implementasi Sistem Informasi

Manajemen Daerah Barang Milik Daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kota Bandung maka penulis menarik kesimpulan :

1. Proses pengadaan barang milik daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota Bandung secara umum sudah berjalan dengan baik,

Penggolongan inventarisasi barang telah dicatat sesuai dengan aturan

Permendagri No. 17 Tahun 2007 yang dibedakan menjadi 6 golongan

berdasarkan jenis barang. Pelaporan memuat gabungan kartu inventaris

barang ke dalam Buku Induk Inventaris serta penggunaan aplikasi SIMDA

dimana rekapitulasi barang dari masing-masing SKPD dapat terpantau

sehingga tercapainya transparansi dan akuntabilitas untuk memberikan

kepuasan bagi para stakeholder dalam mengetahui informasi dari

pengelolaan barang milik daerah.

2. Hambatan-hambatan yang terjadi pada prosedur pengadaan barang milik

daerah di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung

yang sering terjadi yaitu kesalahan dalam proses input data kesalahan

tersebut sering diakibatkan karena kurangnya daya konsentrasi dari

(45)

3. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota Bandung untuk mengatasi hambatan yang terjadi yaitu melakukan

rekonsiliasi untuk menghitung selisih dan setelah menemukan selisih

tersebut, nanti akan terjadi klasifikasi ulang setelah itu persetujuan untuk

menentukan seslisih tersebut akan masuk pada golongan apa pada saat

pencatatan ulang setelah itu akan masuk pada jurnal penyesuaian.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Implementasi Sistem Informasi

Manajemen Daerah Barang Milik Daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kota Bandung maka penulis memberi saran seperti berikut : :

1. Dalam pelaksanaan proses pengadaan barang milik daerah pada Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung secara umum

sudah berjalan dengan baik, diharapkan untuk bisa dipertahankan atau

bahkan lebih sempurna apabila sistem yang digunakan yaitu

SIMDA-BMD bisa mengadopsi sistem real time / Online sehingga setiap

perekaman yang dilakukan akan langsung diterima di basis data di kantor

pusat.

2. Mengenai hambatan yang sering terjadi mengenai Kesalahan dalam proses

input data, menurut saya akan lebih baik jika pelaksana SIMDA telah

memenuhi kualifikasi pelaksana SIMDA dan pelaksana SIMDA mengikuti

(46)

45

3. Dalam upaya yang telah dilakukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Bandung untuk mengatasi hambatan yang terjadi sudah

cukup baik, namun lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kesalahan dan

masalah dalam pelaksanaan. Melakukan evaluasi rutin tahunan untuk

mengetahui seberapa efisien upaya-upaya yang dilakukan Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung dalam mengatasi

(47)

(DPKAD) KOTA BANDUNG”

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA : HADIWIJAYA G. S NIM : 21112771

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(48)

vii

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5

1.4.1 Tempat Kerja Praktek ... 5

1.4.2 Waktu Kerja Praktek ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 7

2.1 Sejarah Instansi ... 7

(49)

viii

3.1 Landasan Teori ... 16

3.1.1 Sistem Informasi Manajemen Daerah ... 16

3.1.2 Barang Milik Daerah ... 17

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah

... 20

3.2 Hasil Pelakasanaan dan Pembahasan Kerja Praktek ... 22

3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 22

3.2.1.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD

Kota Bandung... 22

3.2.1.2 Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik

Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada

DPKAD Kota Bandung ... 30

3.2.1.3 Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur

Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan

Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung

... 30

(50)

ix

3.2.2.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah

Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD

Kota Bandung... 31

3.2.2.2 Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 41

3.2.2.3 Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 42

BABIV KESIMPULAN ... 43

4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 47

(51)

46

Pemerintah di Era Otonomi Daerah SIMDA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 2014. Pengenalan

Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA),

http://www.bpkp.go.id/sakd/konten/333/Versi-2.1.bpkp,

3. Kementerian Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.17

Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah,

Jakarta.

4. Djadja Sukirman. Et al. 2009. Pengendalian Aplikasi SIMDA Jakarta. Deputi

Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keungan Daerah.

5. Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2008. Sistem Informasi Manajemen.

Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Edisi 10. Jakarta :

Salemba Empat.

6. Chabib, Soleh dan Rochmansjah, Heru. 2010. Pengelolaan Keuangan dan

(52)

57

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama : Hadiwijaya Ginting Suka

Tempat/Tgl. Lahir : Cianjur, 07 Oktober 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki – laki

Status : Belum Kawin

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Gegerkalong Hilir No. 139 Bandung

Kec. Sukasari Kel. Sukarasa

Kota Bandung

Telepon : 082320218798

Email : hadigintings@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2001 – 2006 : SDN Merdeka 5 Bandung

2006 – 2009 : SMPN 1 Bandung

2009 – 2012 : SMAN 1 Ciparay

(53)

iv

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Kerja Praktek di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota

Bandung. Laporan kerja praktek yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH BARANG MILIK DAERAH (SIMDA-BMD) PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA BANDUNG” ini penulis ajukan untuk melengkapi salah satu mata

Kuliah Kerja Praktek.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan

baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan, pembahasan serta

penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmun yang penulis miliki.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang

sifatnya membangun.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

(54)

v

2. Dr. Siti Kurnia Rahayu SE., M. Ak., CA, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi

3. Dr. Ony Wildilestarinigtyas SE., M. Si.,Ak selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun Laporan

Kerja Praktek

4. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

5. Pengelola Program Studi dan seluruh karyawan / karyawati Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

6. Bapak Idad Irawan Hamzah, SE., M.Si selaku Kepala Seksi Sertifikasi,

Mutasi, Dan Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPKAD) Kota Bandung

7. Ibu Nunung Siti N, SE., MAP selaku Pembimbing di Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung yang sudah

membimbing penulis

8. Bapak Sana , Bapak Yadi, selaku staff Seksi Sertifikasi, Mutasi, Dan

Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)

Kota Bandung

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan

Kerja Praktek yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa

(55)

vi

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca.

Bandung, Desember 2015

Penulis

(56)
(57)
(58)

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Implementasi SIMDA, kualitas sumber daya manusia dan dukungan manajemen puncak terhadap kualitas laporan keuangan

Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

Sistem Informasi Menejemen Daerah (SIMDA) merupakan suatu program aplikasi komputer yang menyediakan informasi suatu data base mengenai kondisi disuatu daerah yang terpadu baik

Diketahui bahwa, Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Sintang pada prinsipnya meliputi semua barang milik daerah dapat dihapuskan yang sudah tidak berada dalam

pelaksanaan pencatatan penghapusan Barang Milik Daerah.Dari permasalahan tersebut kemudian di analisa sehingga diperoleh solusi yaitu dengan menggunakan aplikasi SIMDA Barang

RATNA PERTIWI, D1512069, Sistem Penghapusan Dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah di Dinas Pendapatan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo, Program Studi

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai pengelola keuangan dan aset daerah milik Pemerintah Kota Bandung harus

Pelaksanaan pengelolaan aset tetap daerah milik Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Kampar dalam melakukan koordinasi pengelolaan aset tetap daerah yang