1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek
Sistem informasi merupakan kebutuhan bagi suatu entitas dalam menjalankan
aktivitasnya. Kelangsungan hidup organisasi sangatlah sulit tanpa penggunaan
teknologi sistem informasi. Sistem informasi menjadi penting dalam membantu
organisasi menghadapi pesatnya arus ekonomi global. Sistem informasi dibangun
oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat bersamaan,
organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi untuk
mendapatkan manfaat dari teknologi baru. (Laudon, 2008)
Sistem informasi menjadi vital untuk menjalankan bisnis harian serta
mencapai tujuan bisnis dan tujuan strategi. Sama halnya dengan kebutuhan sistem
informasi di sektor swasta, di sector pemerintahan kebutuhan sistem informasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai sudah mulai
menggunakan sistem informasi berbasis komputer (computer based information
system) tak terkecuali dalam hal pengelolaan keuangan. Oleh sebab itu, kegiatan
pengendalian berupa pengelolaan sistem informasi adalah suatu kegiatan yang harus
dilakukan demi menjamin suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan oleh
Instansi Pemerintah sebagai alat bantu pengelolaan keuangan dapat memberikan
2
Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan
pengelolaan barang milik negara dan daerah serta mendukung terwujudnya good
governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah telah menerbitkan
beberapa peraturan perundangan berkaitan dengan tata kelola pengelolaan barang
milik negara/daerah yang baik. Sejalan juga dengan penyempurnaan pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah,
pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara /Daerah, yang mengatur pemisahan fungsi antara
pengelola barang dan pengguna barang, yang dijabarkan lebih lanjut dengan
Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik
Daerah. Dalam kaitan dengan pelaksanaan ketentuan tersebut, menuntut adanya
kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang
terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah. Namun demikian dengan
adanya perubahan peraturan menyangkut pengelolaan barang milik daerah,
pemerintah daerah kesulitan dalam mengimplementasikan pengelolaan barang milik
daerah secara optimal. (Tim Pengembang Aplikasi Simda, 2007)
Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalisasi manejemen daerah, saat ini
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengembangkan
aplikasi komputer berupa Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).Tujuan dari
pengembangan program aplikasi SIMDA ialah menyediakan database tentang kondisi
hingga pelayanan publik, menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan
akurat kepada manajemen pemerintah daerah yang dapat digunakan sebagai acuan
pengambilan keputusan, mempersiapkan aparat daerah untuk mampu menguasai dan
mendayagunakan teknologi informasi, dan memperkuat basisi pemerintah daerah
dalam melaksanakan otonomi daerah. Program implementasi SIMDA yang telah
diimplementasikan meliputi implementasi SIMDA Keuangan, SIMDA Barang Milik
Daerah (BMD), SIMDA Gaji dan SIMDA Pendapatan. (Halens Ryanlie Ole, 2014)
Namun dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Daerah masih terdapat
beberapa hambatan, seperti terjadinya Kesalahan dalam proses input data Sistem
masih menggunakan Semi-Line.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis sangat tertarik untuk membuat
4
1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek
Tujuan laporan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui :
1. Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi
SIMDA-BMD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Bandung
2. Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan
Aplikasi SIMDA-BMD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Bandung
3. 3. Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur Pengadaan Barang
Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD pada Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1.3.1 Kegunaan Praktis
1.3.1.1 Bagi Penulis
Adapun kegunaan kerja praktek ini bagi penulis sendiri adalah sebagai
perbandingan teori yang didapat pada bangku perkuliahan dengan keadaan dunia
1.3.1.2 Bagi Instansi
Dapat membantu meringankan pekerjaan di Dinas Pengelolaan Keuangan Dan
Aset Daerah Kota Bandung khususnya dalam hal eksport import pengadaan barang
milik daerah melalui aplikasi SIMDA-BMD.
1.3.2 Kegunaan Akademis
Laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi,
referensi, dan pengembangan ilmu dalam mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam upaya menyelaraskan teori yang didapat dengan kegiatan yang
sesungguhnya di lapangan, maka dilaksanakanlah kerja praktek. Adapun tempat dan
waktu pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut:
1.4.1 Tempat Kerja Praktek
Adapun tempat pelaksanaan kerja praktek di Dinas Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung yang beralamat di Jalan Wastukencana No.
6
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan, terhitung dari
tanggal 27 Juli sampai dengan 27 Agustus 2015. Adapun waktu pelaksanaan jam kerja
praktek adalah :
Tahap Prosedur Bulan dan Tahun
I
Persiapan Kerja Praktek JUN 2015 1 Mengambil Surat Izin KP
2 Menentukan Tempat KP 3 Mengajukan Surat
Permohonan Surat KP 4 Menerima Surat Penerimaan
KP
1 Menyiapkan Laporan KP 2 Bimbingan KP
08.00-16..00 WIB Aktivitas Kantor & Kerja Praktek
3 12.00-13.00 WIB Istirahat
4 Sabtu - Minggu - Libur
Tabel 1.2
7
2.1 Sejarah Instansi
Pembentukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
Kota Bandung pada Tahun 2010 yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, membawa dampak besar pada
pengelolaan keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, karena
DPKAD merupakan dinas daerah yang memegang peranan dan fungsi strategis di
bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah Kota Bandung sesuai dengan
Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Bandung.
Dan adapun visi dan misi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Bandung, yaitu :
Visi :
“Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kota Bandung yang
8
Misi :
a. Mewujudkan anggaran daerah yang berbasis kinerja dan tepat waktu.
b. Mewujudkan penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan
perundangan.
c. Mewujudkan penatausahaan aset daerah sesuai peraturan perundangan.
d. Mewujudkan laporan keuangan dan kinerja yang transparan dan akuntabel.
2.2 Struktur Organisasi Instansi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung,
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdiri atas :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan dan Program;
c. Bidang Anggaran, membawahkan :
1. Seksi Anggaran Pendapatan;
d. Bidang Perbendaharaan, membawahkan :
1. Seksi Belanja Tidak Langsung;
2. Seksi Belanja Langsung;
3. Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas;
e. Bidang Pemberdayaan Aset, membawahkan :
1. Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi;
2. Seksi Pemanfaatan Aset Daerah;
3. Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa;
f. Bidang Akuntansi, membawahkan :
1. Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan;
2. Seksi Akuntansi Belanja;
10
Sumber : http://www.dpkadbandung.info , 2015 Gambar 2.1
2.3 Uraian Tugas Instansi
Berikut merupakan uraian tugas dari struktur organisasi Dinas Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur,
merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan
mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan
kewenangannya.
b. Sekertaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas dalam memimpin, membina, mengarahkan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan dan pelayanan
kesekretariatan yang meliputi pengelolaan umum dan kepegawaian,
pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan keuangan serta
pengkoordinasian tugas-tugas Bidang.
c. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup administrasi umum
12
d. Kepala Subbagian Keuangan dan Program
Kepala Subbagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup keuangan dan
program.
e. Kepala Bidang Anggaran
Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di bidang
keuangan dan aset lingkup anggaran.
f. Kepala Seksi Anggaran Pendapatan
Kepala Seksi Anggaran Pendapatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran lingkup anggaran
pendapatan.
g. Kepala Seksi Anggaran Belanja, Pembiayaan dan Investasi
Kepala Seksi Anggaran Belanja, Pembiayaan dan Investasi mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran
lingkup anggaran belanja, pembiayaan dan investasi.
h. Kepala Bidang Perbendaharaan
Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di bidang
i. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung
Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup
belanja tidak langsung.
j. Kepala Seksi Belanja Langsung
Kepala Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup belanja langsung.
k. Kepala Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas
Kepala Seksi Pembiayaan dan Manajemen Kas mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan lingkup
pembiayaan dan manajemen kas.
l. Kepala Bidang Pemberdayaan Aset
Kepala Bidang Pemberdayaan Aset mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas yang menjadi kewenangan di
bidang keuangan dan aset lingkup pemberdayaan aset.
m. Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi
Kepala Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Dokumentasi mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang pemberdayaan Aset
lingkup sertifikasi, mutasi dan dokumentasi.
n. Kepala Seksi Pemanfaatan Aset
Kepala Seksi Pemanfaatan Aset mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Aset lingkup pemanfaatan
14
o. Kepala Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa
Kepala Seksi Pengamanan dan Penanganan Sengketa mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Aset lingkup
pengamanan dan penanganan sengketa.
p. Kepala Bidang Akuntansi
Kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas lingkup akuntansi.
q. Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan
Kepala Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi
pendapatan dan pembiayaan.
r. Kepala Seksi Akuntansi Belanja
Kepala Seksi Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup akuntansi belanja.
s. Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan
Kepala Seksi Pencatatan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi lingkup pencatatan dan
2.4 Kegiaatan Instansi
Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 tentang
Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, tugas pokok Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah adalah melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan
Daerah di bidang pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah;
b. Pelaksanaan tugas teknis pengelolaan keuangan dan aset daerah yang
meliputi anggaran, perbendaharaan, pemberdayaan aset dan akuntansi;
c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative dinas;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
16 BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Landasan Teori
3.1.1 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah yang dikembangkan oleh
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan dikenal dengan
Aplikasi SIMDA merupakan salah satu produk dari teknologi sistem informasi yang
digunakan oleh banyak pemerintah daerah di Indonesia dalam menyelenggarakan
pengelolaan keuangan daerahnya. Berikut beberapa pengertian SIMDA dari para ahli
yaitu :
Menurut Khoirul Anwar (2004:112) dalam mendefinisikan SIMDA dalam
bukunya dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Manajemen bagi Pemerintahan Di
Era Otonomi Daerah SIMDA yaitu:
“SIMDA adalah sistem manajemen informasi pemerintah daerah yang merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen Dalam Negeri (SIMDAGRI) yang mendukung kebutuhan informasi bagi penyelenggaraan fungsi utama dan penunjang bagi pemerintah daerah yang terintegrasi secara baik.
Sedangkan pengertian SIMDA atau Sistem Informasi Manajemen Daerah
menurut Djaja (2009), menyatakan bahwa :
Perangkat Daerah (SKPD). Aplikasi SIMDA dikembangkan dengan memperhatikan dan mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Oleh sebab itu pengendalian terhadap aplikasi menjadi suatu keharusan untuk menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengimplementasikan”.
Dari definisi di atas, SIMDA merupakan aplikasi sistem informasi yang
dimiliki tiap daerah kabupaten, kota, dan profinsi. SIMDA mempunyai tujuan untuk
memenuhi kebutuhan informasi di semua jajaran Pemerintahan Daerah sesuai dengan
sistem informasi yang telah ditentukan.
3.1.2 Barang Milik Daerah
Barang milik daerah (BMD) merupakan suatu hal yang harus dikelola dengan
baik dan benar sesuaidengan peraturan peerundangan yang berlaku. Adapun
pengertian barang milik daerah menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :
Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah (2010:158) menyatakan bahwa baarang
milik daerah seperti berikut :
“Aset atau barang milik daerah adalah semua kekayaan daerah baik yang
dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak serta bagian-bagianya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya”.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
18
“Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau perolehan lainnya yang sah”.
Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007, barang milik
daerah sebagaimana tersebut di atas, terdiri dari:
a. Barang yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang
penggunaannya/pemakaiannya berada pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)/Instansi/Lembaga Pemerintah Daerah lainnya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Barang yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik
Daerah lainnya yang status barangnya dipisahkan. Barang milik daerah
yang dipisahkan adalah barang daerah yang pengelolaanya berada
pada Perusahaan Daerah atau Badan Milik Daerah lainnya yang
anggarannya dibebankan pada anggaran Perusahaan Daerah atau
Badan Usaha milik Daerah lainnya.
Barang milik negara/daerah digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok yaitu:
1) KIB-A; Tanah
Tanah Perkampungan, Tanah Pertanian, Tanah Perkebunan, Kebun
2) KIB-B; Peralatan dan Mesin
a) Alat-alat besar
b) Alat-alat angkutan
c) Alat-alat bengkel dan alat ukur
d) Alat-alat pertanian/peternakan
e) Alat-alat kantor dan rumah tangga
f) Alat studio dan alat komunikasi
g) Alat-alat kedokteran
h) Alat-alat laboratorium
i) Alat-alat keamanan
3) KIB-C; Gedung dan bangunan
a) Bangunan gedung
b) Bangunan monumen
4) KIB-D; Jalan, irigasi dan jaringan
5) KIB-E; Aset tetap lainnya
20
b) Barang bercorak kesenian/kebudayaan
c) Hewan/ternak dan tumbuhan
6) KIB-F; Kontruksi dalam pengerjaan
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa barang milik
daerah merupakan kekayaan yang diperoleh dari beban anggaran pendapatan dan
belanja daerah serta perolehan lainnya yang sah untik dimanfaatkan oleh pemerintah
atau masyarakat
3.1.3 Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD)
Menurut Mohammad Ramadhan (2014) menyatakan bahwa :
“SIMDA-BMD merupakan tool dalam pengelolaan barang milik daerah yang mengacu ke Permendagri 17 tahun 2007”.
Menurut Satgas Pengembangan SIMDA (2008) menyatakan bahwa :
“Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah”.
Dan adapun output aplikasi ini antara lain :
1) Perencanaan
Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan
2) Pengadaan
Daftar Hasil Pengadaan, Daftar Hasil Pemeliharan Barang, dan Daftar
Kontrak Pengadaan.
3) Penatausahaan
Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris
ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan
Rekap Hasil Sensus, serta Label Barang.
4) Penghapusan
SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan dan Daftar Barang yang
Dihapuskan
5) Akuntansi
Daftar Barang yang masuk Neraca (Intracomptable), Daftar Barang Extra
Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset
22
3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek
Pembahasan yang akan diuraikan adalah berdasarkan identifikasi masalah dari
tinjauan yang dilakukan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Bandung, khususnya Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang
Milik Daerah.
Pengadaan barang milik daerah harus dilaksanakan dengan memperhatikan
prinsip pengadaan barang, seperti efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,
adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.
SIMDA-BMD merupakan sistem akuntansi keuangan berbasis komputer yang
dapat membantu pemerintah daerah untuk menghasilkan informasi yang relevan,
cepat, akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya, dan juga dapat digunakan
sebagai pengolah data pengelolaan barang dan aset pemerintah daerah.
.
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.2.1.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung
Pengadaan barang milik daerah merupakan salah satu kegiatan yang dicatat
dalam kartu inventaris barang. Kegiatan inventarisasi dimaksudkan untuk
memperoleh informasi yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai kekayaan
daerah yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah daerah.
Adanya buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai
a. pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan pengawasan setiap barang;
b. usaha untuk menggunakan memanfaatkan setiap barang secara maksimal
sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing;
c. menunjang pelaksanaan tugas Pemerintah.
Agar Buku Inventaris dimaksud dapat digunakan sesuai fungsi dan perannya,
maka pelaksanaannya harus tertib, teratur dan berkelanjutan, berdasarkan data yang
benar, lengkap dan akurat sehingga dapat memberikan informasi yang tepat dalam
perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan
24
Berikut adalah Bagan Arus (Flowchart) proses pengadaan Barang Milik
Daerah (BMD) secara sederhana:
Penyimpan Barang dan/atau Pengurus Barang (SKPD)
Gambar 3.1
Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Gambar 3.2
Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah
BI
Rekap BI
Merekap
DBP
DBKP
1
26
Kepala Biro Perlengkapan
Gambar 3.3
Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah
BI
Rekap BI
DBP
DBKP
Merekap
BIl
DBMD
Rekap BIl
Verifikasi
Validasi Sub.
Bidang
Verifikasi 1
3
Gambar 3.4
Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah
Perbendeharaan
Selesai
Verifikasi Petugas
Validasi Sub. Bidang
28
Keterangan :
KIB : Karti Inventaris Barang
BI : Buku Inventaris
DBP : Daftar Barang Pengguna
DBKP : Daftar Barang Kuasa Pengguna
BII : Buku Induk Inventaris
DBMD : Daftar Barang Milik Daerah
Kemudian berikut adalah penjabaran dari Bagan Arus (Flowchart) diatas
secara lebih sederhana :
1. Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD
Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD melakukan
penginputan inventarisasi KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E,
dan/atau KIB F yang terdapat di SKPD nya masing - masing. Dan
setelah itu pengurus barang merekap ke Buku Inventaris dan diberikan
kepada Kepala SKPD dan akan diberikan DBP (Daftar Barang
Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa Pengguna) oleh Kepala
SKPD untuk diberikan kepada Bagian Kepala Biro Perlengkapan
.
2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menerima
hasil rekap dari pengurus barang lalu merekapnya kembali dan
membuat laporan/surat DBP (Daftar Barang Pengguna) dan DBKP
(Daftar Barang Kuasa Pengguna) lalu diberikan kepada Bagian
penyimpan atau pengurus barang SKPD untuk disampaikan kepada
Kepala Biro Perlengkapan seperti gambar 3.2 .
3. Kepala Biro Perlengkapan
Kepala Biro Perlengkapan bertanggungjawab mengkoordinir
penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada
masing-masing SKPD. Kepala Biro Perlengkapan menerima Buku
inventarisasi dan hasil rekapnya dan juga hasil laporan/surat DBP
(Daftar Barang Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa
Pengguna) dari Bagian penyimpan atau pengurus barang SKPD, lalu
Kepala Biro Perlengkapan merekap semua hasil laporan BI,BII,DBP
dan DBKP, lalu hasilnya menjadi Buku Induk Inventaris (BII) dan
Daftar Barang Milik Daerah (DBMD), lalu Kepala Biro Perlengkapan
akan membuat dokumen verifikasi dan validasi Sub. Bidang untuk di
30
4. Perbendaharaan
Perbendaharaan menerima beberapa dokumen yaitu dokumen
verifikasi dan validasi Sub. Bidang yang sebelumnya telah di paraf
oleh petugas SIMDA Kota, karena perolehan / paraf petugas sebagai
dasar memperoleh pencairan seperti gambar 3.4.
5. Selesai.
3.1.1.1Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung
Dalam prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi
SIMDA-BMD terdapat beberapa hambatan yan terjadi, yaitu :
1. Kesalahan dalam proses input data
2. Sistem masih menggunakan Semi-Line
3.1.1.2Upaya Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung
Untuk mengatasi hambatan yang terjadi pada Prosedur Pengadaan Barang
Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD adalah sebagai berikut :
1. Melakukan rekonsiliasi atau koreksi pada akhir periode tersebut dan
2. Meminta kepada pihak programmer/bagian kompeterisasi untuk
menggantikan versi SIMDA-BMD ke yang lebih baik.
3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek
3.2.2.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung
Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan
pengelolaan barang milik negara dan daerah serta mendukung terwujudnya good
governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah, DPKAD Kota Bandung
pemerintah telah menggunakan salah satu aplikasi keuangan daerah yaitu SIMDA –
BMD (Sistem Manajemen Daerah – Barang Milik daerah) agar tata kelola
pengelolaan barang milik negara/daerah menjadi lebih baik baik.
Sejalan juga dengan penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan keuangan
daerah dan pengelolaan barang milik negara dan daerah, pemerintah telah
menerbitkan Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Barang Milik Daerah.Penggolongan inventarisasi barang telah sesuai dengan aturan
Permendagri No. 17 Tahun 2007 yang dibedakan menjadi 6 golongan berdasarkan
jenis barang. Pelaporan memuat gabungan kartu inventaris barang ke dalam Buku
Induk Inventaris serta penggunaan aplikasi SIMDA dimana rekapitulasi barang dari
masing-masing SKPD dapat terpantau sehingga tercapainya transparansi dan
akuntabilitas untuk memberikan kepuasan bagi para stakeholder dalam mengetahui
32
SIMDA - BMD digunakan agar menghasilkan informasi yang relevan, cepat,
akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya, dan dapat digunakan sebagai pengolah
data pengelolaan barang dan aset pemerintah daerah. Program Aplikasi Komputer
SIMDA – BMD ini pada dasarnya digunakan untuk melakukan proses pengelolaan
Barang Milik Daerah (BMD) secara otomatis dengan memanfaatkan pengolahan data
elektronik.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan pengendalian barang milik daerah,
menuntut adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari
unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah. Aplikasi
SIMDA – BMD merupakan aplikasi untuk mengendalikannya, karena apabila SKPD
tidak melakukan pencatatan di kartu inventaris barang secara lengkap dan tidak
mendapat bukti eksport maka SKPD tersebut tidak bisa melakukan pencairan..
DPKAD selaku pembantu pengelola, salah satu tugasnya adalah
menggabungkan daftar barang inventaris seluruh SKPD di Kota Bandung. Proses
menggabungkan dilakukan melalui kegiatann eksport import. Pertama, pengurus
barang SKPD datang ke DPKAD untuk mengeksport data, lalu petugas SIMDA –
BMD melakukan import data. Adapun proses eksport import data melalui SIMDA -
1. Tampilan awal SIMDA-BMD
Gambar 3.5
Tampilan Awal SIMDA-BMD
Menu pilihan File pada Program Aplikasi Komputer SIMDA-BMD adalah
menu pilihan untuk mengontrol aplikasi, yang terdiri dari :
a. Login
b. Logout
c. Ganti Password
d. Setting User
34
a. Login
Menu pilihan Login adalah menu pilihan yang harus dipilih untuk
mengaktifkan aplikasi dengan nama user dan password tertentu. Langkahnya
adalah sebagai berikut:
Klik menu bar File, selanjutnya pilih dan klik pilihan Login
pada form utama, untuk menampilkan form Dialog Password
seperti di bawah ini :
Gambar 3.6 Tampilan Login
Atau pada saat membuka aplikasi pertama kali secara otomatis
akan tampil form dialog password.
Masukkan nama user pada kotak inputan Nama User dan
password pada kotak inputan Password. Masukkan tahun periode akuntansi
Tekan tombol login untuk memproses verifikasi gabungan
Tekan tombol batal untuk membatalkan dan menutup form
tanpa masuk ke aplikasi.
Jika nama user dan password yang dimasukkan benar maka
user dapat menggunakan aplikasi ini.
b. Logout
windows utama, maka dengan sendirinya aplikasi akan kembali
ke kondisi awal pada saat aplikasi tersebut diaktifkan.
c. Ganti Password
Menu pilihan Ganti Password pada Program Aplikasi SIMDA BMD
adalah menu pilihan yang digunakan untuk melakukan perubahan password
oleh user jika diinginkan, langkahnya adalah sebagai berikut: Klik menu bar File
Selanjutnya pilih dan klik pilihan Ubah Password atau klik
ikon pada windows utama, untuk menampilkan halaman Dialog
36
Gambar 3.7 Ganti Password
Kotak edit akan tampil secara otomatis user yang login atau
sedang menggunakan Program Aplikasi SIMDA, masukkan
password yang akan diganti pada kotak edit .
Masukkan password baru pada kotak edit dan masukkan
password baru kembali pada kotak edit harus sama dengan
password yang dimasukkan pada kotak editpassword baru.
Tekan tombol untuk memproses perubahan password akan
muncul konfirmasi berikut :
Gambar 3.8
apabila perubahan password berhasil maka akan tampil
konfirmasi sebagai berikut :
Gambar 3.9
Konfirmasi Berhasil Ganti Password
d. Setting User
Menu pilihan Setting User pada aplikasi adalah menu pilihan yang
digunakan untuk melakukan transaksi pada data user name yang hanya dapat
dilakukan oleh user yang login pada level administrator. Menu ini dapat
menambah user dengan pembatasan level, unit dan sub unit yang dapat buka.
Langkahnya adalah sebagai berikut :
e. Keluar
Menu pilihan Keluar pada Aplikasi SIMDA adalah Fungsi pilihan
untuk keluar dari sistem aplikasi ini, langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
Klik menu bar File
38
2. Eksport Import Data
Setelah terlebih dahulu melakukan Log In pada aplikasi SIMDA tersebut,
petugas bisa memulai untuk melakukan eksport import data agar semua barang milik
daerah dapat terawasi dan terkendali. Berikut adalah tampilan menu utama pada
aplikasi SIMDA untuk eksport import data.
Gambar 3.10
Eksport Import Data
1) Klik menu ekspor data maka akan tampil halaman sebagai berikut :
Gambar 3.11
Pengisian Eksport Import Data
Terdapat 6 macam KIB pada tampilan tersebut, yaitu :
1. KIB-A: Tanah,
2. KIB-B: Mesin dan Peralatan
3. KIB-C: Gedung dan Bangunan
4. KIB-D: Jalan, Irigasi dan Jaringan
5. KIB-E: Aset Tetap Lainnya
6. KIB-F: Konstruksi dalam Pengerjaan
40
3) Untuk melakukan eksport tekan tombol , sampai muncul tampilan seperti berikut ini :
Gambar 3.12
Tampilan Konfirmasi Eksport Import data
Jika berhasil maka akan muncul
atau
Gambar 3.13
Tampilan Eksport Import Data Selesai
Ekspor Pengadaan Barang Milik Daerah merupakan bagian dari proses
pengelolaan barang milik daerah. Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi
selisih antara nilai barang yang dilaporkan dengan kondisi fisik barang yang akan
3.2.2.2 Hambatan atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung
1. Kesalahan dalam proses input data
Hambatan yang pertama yaitu kesalahan dalam proses input
data kesalahan tersebut sering diakibatkan karena kurangnya daya
konsentrasi dari Operator dikarenakan faktor Fisik (Kelelahan) dan
Psikologis.
2. Sistem masih menggunakan Semi-Line
Hambatan yang kedua yaitu Sistem masih menggunakan
Semi-Line, Cara koneksi aplikasi SIMDA-BMDv1 antara DPKAD dan
SKPD masih secara semi line, dimana DPKAD menyiapkan server
dan beberapa Client SKPD menginput data ke DPKAD dengan dibagi
jadwal per beberapa SKPD sebanyak client yang disediakan. Jadi
setiap SKPD menginputkan segala sesuatu di SIMDA, pengurus
barang (SKPD) diharuskan mendatangi petugas SIMDA Kota untuk
42
3.2.2.3 Upaya atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMDPada DPKAD Kota Bandung
1. Melakukan rekonsiliasi dan meningkatkan kualitas pelaksana
Jadi pertama akan melakukan rekonsiliasi untuk menghitung
selisih dan setelah menemukan selisih tersebut, nanti akan
terjadi klasifikasi ulang setelah itu persetujuan untuk
menentukan seslisih tersebut akan masuk pada golongan apa
pada saat pencatatan ulang setelah itu akan masuk pada jurnal
penyesuaian.
Yang kedua, adalah meningkatkan kualitas pelaksana dengan
cara menentukan kualifikasi untuk pelaksana SIMDA – BMD
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan mewajibkan
pelaksana SIMDA mengikuti pelatihan / seminar / BIMTEK
mengenai SIMDA
3. Meminta kepada pihak programmer/bagian kompeterisasi untuk
menggantikan versi SIMDA-BMD ke yang lebih baik.
Untuk mengatasi hambatan yang terakhir DPKAD Kota
Bandung selaku yang bertugas untuk mengkoordinasikan dari semua
SKPD – SKPD yang ada di Kota Bandung melakukan rapat dan
mensosialisasikan kekurangan aplikasi SIMDA-BMDv1 kepada pihak
menjadi lebih baik agar tidak mengalami gangguan saat proses
maupun saat melihat hasil laporannya.
40 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Daerah Barang Milik Daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Bandung maka penulis menarik kesimpulan :
1. Proses pengadaan barang milik daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Bandung secara umum sudah berjalan dengan baik,
Penggolongan inventarisasi barang telah dicatat sesuai dengan aturan
Permendagri No. 17 Tahun 2007 yang dibedakan menjadi 6 golongan
berdasarkan jenis barang. Pelaporan memuat gabungan kartu inventaris
barang ke dalam Buku Induk Inventaris serta penggunaan aplikasi SIMDA
dimana rekapitulasi barang dari masing-masing SKPD dapat terpantau
sehingga tercapainya transparansi dan akuntabilitas untuk memberikan
kepuasan bagi para stakeholder dalam mengetahui informasi dari
pengelolaan barang milik daerah.
2. Hambatan-hambatan yang terjadi pada prosedur pengadaan barang milik
daerah di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung
yang sering terjadi yaitu kesalahan dalam proses input data kesalahan
tersebut sering diakibatkan karena kurangnya daya konsentrasi dari
3. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Bandung untuk mengatasi hambatan yang terjadi yaitu melakukan
rekonsiliasi untuk menghitung selisih dan setelah menemukan selisih
tersebut, nanti akan terjadi klasifikasi ulang setelah itu persetujuan untuk
menentukan seslisih tersebut akan masuk pada golongan apa pada saat
pencatatan ulang setelah itu akan masuk pada jurnal penyesuaian.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Daerah Barang Milik Daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Bandung maka penulis memberi saran seperti berikut : :
1. Dalam pelaksanaan proses pengadaan barang milik daerah pada Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung secara umum
sudah berjalan dengan baik, diharapkan untuk bisa dipertahankan atau
bahkan lebih sempurna apabila sistem yang digunakan yaitu
SIMDA-BMD bisa mengadopsi sistem real time / Online sehingga setiap
perekaman yang dilakukan akan langsung diterima di basis data di kantor
pusat.
2. Mengenai hambatan yang sering terjadi mengenai Kesalahan dalam proses
input data, menurut saya akan lebih baik jika pelaksana SIMDA telah
memenuhi kualifikasi pelaksana SIMDA dan pelaksana SIMDA mengikuti
45
3. Dalam upaya yang telah dilakukan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Bandung untuk mengatasi hambatan yang terjadi sudah
cukup baik, namun lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kesalahan dan
masalah dalam pelaksanaan. Melakukan evaluasi rutin tahunan untuk
mengetahui seberapa efisien upaya-upaya yang dilakukan Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung dalam mengatasi
(DPKAD) KOTA BANDUNG”
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Akuntansi
Oleh :
NAMA : HADIWIJAYA G. S NIM : 21112771
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5
1.4.1 Tempat Kerja Praktek ... 5
1.4.2 Waktu Kerja Praktek ... 6
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 7
2.1 Sejarah Instansi ... 7
viii
3.1 Landasan Teori ... 16
3.1.1 Sistem Informasi Manajemen Daerah ... 16
3.1.2 Barang Milik Daerah ... 17
3.1.3 Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah
... 20
3.2 Hasil Pelakasanaan dan Pembahasan Kerja Praktek ... 22
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 22
3.2.1.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah
Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD
Kota Bandung... 22
3.2.1.2 Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik
Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada
DPKAD Kota Bandung ... 30
3.2.1.3 Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur
Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan
Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung
... 30
ix
3.2.2.1 Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah
Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD
Kota Bandung... 31
3.2.2.2 Hambatan Atas Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 41
3.2.2.3 Upaya Yang Dilakukan Atas Hambatan Prosedur Pengadaan Barang Milik Daerah Menggunakan Aplikasi SIMDA-BMD Pada DPKAD Kota Bandung ... 42
BABIV KESIMPULAN ... 43
4.1 Kesimpulan ... 43
4.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 46
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 47
46
Pemerintah di Era Otonomi Daerah SIMDA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 2014. Pengenalan
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA),
http://www.bpkp.go.id/sakd/konten/333/Versi-2.1.bpkp,
3. Kementerian Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.17
Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah,
Jakarta.
4. Djadja Sukirman. Et al. 2009. Pengendalian Aplikasi SIMDA Jakarta. Deputi
Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keungan Daerah.
5. Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2008. Sistem Informasi Manajemen.
Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Edisi 10. Jakarta :
Salemba Empat.
6. Chabib, Soleh dan Rochmansjah, Heru. 2010. Pengelolaan Keuangan dan
57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI
Nama : Hadiwijaya Ginting Suka
Tempat/Tgl. Lahir : Cianjur, 07 Oktober 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki – laki
Status : Belum Kawin
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Gegerkalong Hilir No. 139 Bandung
Kec. Sukasari Kel. Sukarasa
Kota Bandung
Telepon : 082320218798
Email : hadigintings@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
2001 – 2006 : SDN Merdeka 5 Bandung
2006 – 2009 : SMPN 1 Bandung
2009 – 2012 : SMAN 1 Ciparay
iv
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota
Bandung. Laporan kerja praktek yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH BARANG MILIK DAERAH (SIMDA-BMD) PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA BANDUNG” ini penulis ajukan untuk melengkapi salah satu mata
Kuliah Kerja Praktek.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan, pembahasan serta
penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmun yang penulis miliki.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang
sifatnya membangun.
Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
v
2. Dr. Siti Kurnia Rahayu SE., M. Ak., CA, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi
3. Dr. Ony Wildilestarinigtyas SE., M. Si.,Ak selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun Laporan
Kerja Praktek
4. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
5. Pengelola Program Studi dan seluruh karyawan / karyawati Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
6. Bapak Idad Irawan Hamzah, SE., M.Si selaku Kepala Seksi Sertifikasi,
Mutasi, Dan Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPKAD) Kota Bandung
7. Ibu Nunung Siti N, SE., MAP selaku Pembimbing di Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung yang sudah
membimbing penulis
8. Bapak Sana , Bapak Yadi, selaku staff Seksi Sertifikasi, Mutasi, Dan
Dokumentasi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
Kota Bandung
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa
vi
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
Bandung, Desember 2015
Penulis