• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan sistem Informasi Berbasis Web Pelatihan Kuliner Pada Dilema Kuliner Surabaya (DKS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan sistem Informasi Berbasis Web Pelatihan Kuliner Pada Dilema Kuliner Surabaya (DKS)"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Delima Kuliner Surabaya adalah salah satu tempat pelatihan kuliner yang ada dikota Surabaya. Namun kaberadaan tersebut tidak didukung oleh suatu sistem yang handal dari mulai pendaftaran yang masih manual, materi yang diberikan berupa modul, pengarsipan data yang masih manual manggunakan buku jurnal bahkan dari media promosi banyak masyarakat Surabaya yang tidak mengetahui keberadaan tempat pelatihan tersebut, oleh sebab itu di perlukan suatu sistem informasi berbasis web yang dapat mampromosikan tempat pelatihan DKS sampai keluar daerah Surabaya serta bisa di akses oleh masyarakat luas dan dapat membantu dalam pengolahan dan pemeliharaan data yang dimiliki DKS, sehingga dapat menghemat waktu dan meningkatkan keakuratan informasi hasil pengolahan data DKS.

Pembuatan sistem ini memanfaatkan beberapa alat bantu perancangan sistem seperti UML (Unified Model Language). Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah PHP (Hypertext preprocessor) dan basis data MySQL. Didukung dengan metode pengembangan sistem Prototype serta teknik pengumpulan data wawancara dan observasi langsung turun kelapangan untuk melihat situasi dan keadaan yang ada saat ini agar bisa memberikan solusi yang tepat.

Sistem informasi yang dibangun oleh penulis diharapkan dapat digunakan untuk mengolah data yang ada, dimulai pada saat pendaftaran dan pembayaran sehingga dapat mempermudah dalam proses pencarian data, penyampaian informasi dari mulai jadwal hingga kegiatan setiap bulan pada peserta DKS, sehingga peserta dapat dengan mudah mengakses informasi yang di butuhkan tanpa dibatasi ruang dan waktu, menyediakan wadah interaksi antara peserta dan pengajar, sehingga konsultasi tentang pelatihan dapat dilakukan tanpa di batasi ruang dan waktu, mempermudah proses pembuatan laporan peserta dan pendaftaran sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja staff DKS dan juga meningkatkan mutu pelayanan pelatihan. check in sampai proses tamu check out, sehingga dapat mempermudah dalam proses pencarian data, penghitungan biaya keseluruhan dan juga mempermudah dalam proses pembuatan laporan,

Kata kunci : Penunjang pengembangan, Sistem informasi, Web, UML(Unified

(2)

ii

ABSTRACT

Delima Kuliner Surabaya is one of the existing culinary training places in the city of Surabaya. However kaberadaan was not supported by a reliable system of registration which is still manual start, the material provided in the form of modules, archiving data is still manually using journals and even from the media campaign that not many people know the existence of Surabaya, the training place, and therefore in need a web-based information system that can promote the training ground until the exit DKS Surabaya area and can be accessed by the public and to assist in the processing and maintenance of data held DKS, so it can save time and improve the accuracy of the information the results of data processing DKS.

Making these systems use some system design tools such as UML (Unified Model Language). Software used to build this system is a PHP (Hypertext Preprocessor) and MySQL database. Powered by Prototype system development methods and techniques of data collection interviews and direct observation down the field to see the situations and circumstances that exist today in order to provide appropriate solutions.

Information systems built by the author is expected to be used to process the data, starting at the time of registration and payment in order to simplify the process of data search, information delivery from start to schedule activities on participants DKS every month, so that participants can easily access information in need without limited space and time, providing a model of interaction between participants and instructors, so that consultation on training can be done without the limit of space and time, simplify the process of making reports and registration of participants so as to improve the quality of staff work DKS and also improve the quality of training services. Guests check in until check-out process, so as to facilitate the search process data, calculation of overall costs and also facilitate the process of making reports,

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG PENELITIAN

Perkembangan sistem informasi saat ini sangat di butuhkan oleh perusahaan atau organisasi. Hal ini diwujudkan dengan adanya pengunaan komputerisasi sebagai alat bantu yang mampu menyimpan dan mengelolah segala macam data secara cepat, tepat dan akurat. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, suatu perusahaan atau organisasi dituntut untuk dapat saling meningkatkan mutu dan kualitas sistem informasi agar bisa bersaing di era globalisasi saat ini.

Delima Kuliner Surabaya (DKS) bergerak dalam bidang pelatihan kursus kuliner yang kurang lebih membutuhkan adanya sistem informasi yang baik dan bisa meningkatkan pelayanan peserta dan masyarakat, maka masih banyak sekali kekurangan dan permasalahan yang terjadi dalam pendaftaran peserta pelatihan, komunikasi antara peserta dan pengajar, pengelolahan data pada admin, terutama dalam hal pelatihan.

(4)

2

kuliner selain itu juga siap untuk bekerja, selain itu DKS juga tempat pelatihan yang mempelajari tentang cara membuka usaha dibidang kuliner sehingga bisa menjalankan usaha sendiri dan dapat memberikan peluang kerja kepada orang lain. Di sini peserta didik diberikan fasilitas dan motivasi untuk melakukan yang terbaik dalam mengimajinasikan dan mengkreatifkan ide kreasi mereka terutama dalam hal memasak dan membangun usaha, banyak cara yang mereka tempuh untuk mengimajinasikan kreatifitas mereka salah satunya dengan sering mencari referensi resep-resep masakan modern hingga masakan khas daerah melalui website. Salah satu website yang sering dkunjungi adalah peserta adalah www.detikfood.com, bukan hanya melalui informasi online tetapi banyak tempat kuliner yang sering mereka kunjungi juga diantaranya festival masakan yang diadakan setiap tahun sekali di kota Surabaya. DKS juga membekali peserta dengan pengetahuan terbaik salah satunya dengan dukungan para pengajar/chef yang berpengalaman dan staff yang melayani peserta dengan sepenuh hati yakni selalu berusaha menjaga eksistensi dan kualitas pelayanan. Proses pelatihan yang terstruktur diterapkan sesuai dengan kebutuhan industri dan harus dikuasai oleh peserta didik sehingga menghasilkan lulusan yang professional dan berkualitas.

(5)

3

(6)

4

Di samping itu dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat memenuhi setiap tuntutan, baik tuntutan kebutuhan saat ini yaitu berarti DKS mampu menunjang aktifitasnya dalam hal pengolahan data pesarta, data penjadwalan hingga pencetakan sertifikat yang semuanya dikelola secara komputerisasi sehingga kebutuhan akan informasi-informasi tesebut dapat dilakukan dengan cepat, sedangkan untuk peserta dapat memudahkan dalam segi hal mengakses jadwal, download materi, bisa melihat nilai secara online, melakukan interaksi dengan pengajar melalui forum diskusi. Selain itu diharapkan aplikasi ini dapat memenuhi tuntutan kebutuhan perkembangan di masa yang akan datang yaitu berarti sistem informasi yang ada saat ini mampu memperkenalkan DKS secara internasional dan menyetarakan sistem informasi yang ada dengan standarisasi internasional . Selanjutnya, sistem informasi yang akan diusulkan diharapkan dapat meningkatkan pelaksanaan pelatihan dan menyajikan informasi yang lebih akurat, tepat waktu dan relevan. Sehingga dengan informasi tersebut pimpinan DKS dapat mengambil keputusan serta dapat melakukan tindakan yang terbaik untuk kemajuan DKS .

(7)

5

langsung dengan peserta. Hal tersebut perlu dilakukan agar dapat membantu pengajar dan peserta agar dapat berinteraksi lebih mudah dalam diskusi permasalahan seputar pelatihan an perkembangan kuliner melalui aplikasi web pelatihan kuliner ini, dimana dengan adanya aplikasi ini juga akan mempermudah pengajar dalam memberikan metode mengajar terhadap peserta. Berdasarkan uraian tersebut adapun tema yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah tentang “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PELATIHAN KULINER PADA DELIMA KULINER SURABAYA (DKS) ”.

1.2IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang kerap kali terjadi dalam DKS (Delima Kuliner Surabaya) adalah sebagai berikut :

1. Pendaftaran peserta pelatihan masih dicatat dalam bentuk form registrasi, sehingga dalam proses pencatatan dan pencarian data peserta masih memakan waktu yang relatif lama.

2. Masing-masing laporan peserta, penerimaan masih dicatat dalam bentuk lembaran kertas atau arsip-arsip tertentu sehingga sering hilang, ketidaktepatan dalam pencarian data dan memakan waktu yang relatif lama.

(8)

6

4. Belum adanya suatu aplikasi yang dapat memberikan layanan kepada publik dan komunitas dengan aturan-aturan tertentu seperti pengaturan manajemen isi dari website berdasarkan karakteristiknya agar hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai hak akses.

5. Belum ada fasilitas yang efektif sebagai media alternative untuk peserta mendapatkan modul atau materi tanpa terbatasi jarak dan waktu pada saat tertentu, dan dilengkapi dengan fasilitas penyampaian materi dari pengajar terhadap peserta dimana peserta dapat mendownload materi, disertai dengan pembahasan dan melakukan komunikasi antara peserta dan pengajar berupa forum konsultasi yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat sharing.

6. Belum ada fasilitas penyampaian informasi mengenai aktivitas dan jadwal pelatihan yang efektif dimana media komunikasi yang lama masih menggunakan lampiran modul.

1.2.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi pelatihan yang sedang berjalan pada DKS (Delima Kuliner Surabaya)?

2. Bagaimana perancangan aplikasi web pelatihan kuliner pada DKS (Delima Kuliner Surabaya)?

3. Bagaimana cara pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi web

(9)

7

Penulis mengidentifikasi persoalan yang dihadapi di tempat dimana penulis melaksanakan penelitian. Maka dari itu penulis berusaha untuk memberikan solusi untuk masalah yang terdapat pada DKS (Delima Kuliner Surabaya).

1.3MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Selain menambah wawasan bagi penulis, dengan adanya perancangan aplikasi web yang dibuat diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menjaga eksistensi dan meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Membantu perusahaan dalam mendesain dan mengembangkan sistem

informasi pelatihan kuliner yang dapat memberikan keuntungan baik untuk tempat pelatihan maupun untuk peserta Delima Kuliner Surabaya (DKS) dan masyarakat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian meliputi sebagai berikut :

(10)

8

2. Membuat aplikasi web dengan merancang media pelatihan kuliner berbasis

web terkait dengan belum adanya media pelatihan kuliner yang dapat mendukung dan mempermudah komunikasi antara peserta dan pengajar, serta memberikan layanan kepada peserta dan pengajar DKS (Delima Kuliner Surabaya) dalam mendapatkan informasi yang terbaru tentang materi pelatihan, perkembangan kuliner dan aktivitas hingga event yang akan diselenggarakan oleh DKS (Delima Kuliner Surabaya).

3. Melakukan pengujian yang dilakukan oleh penulis terlebih dahulu terhadap web yang telah diusulkan, dimana web tersebut buat sesuai dengan kebutuhan yang ada pada DKS (Delima Kuliner Surabaya).

1.4KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan Praktis dari penelitian ini terdiri dari : 1. Perusahaan

Dengan adanya perancangan sistem informasi berbasis web pelatihan kuliner pada delima kuliner surabaya (DKS) ini diharapkan dapat digunakan secara optimal dan tepat guna, sehingga dapat meningkatkan proses pelatihan dan pengadaan informaasi yang dibutuhkan.

2. Pembaca

(11)

9 3. Penulis

Menambah wawasan serta pengetahuan terutama yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi berbasis web pelatihan kuliner pada delima kuliner surabaya (DKS)

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian ini terdiri dari : 1. Penulis

Dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan dibidang teknologi perancangan sistem informasi berbasis web pelatihan kuliner pada delima kuliner surabaya (DKS).

2. Peneliti Lain

Menambah wawasan serta pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web pelatihan kuliner pada delima kuliner surabaya (DKS).

3. Pengembangan Ilmu

(12)

10 1.5 BATASAN MASALAH

Pembatasan masalah yang digunakan dalam sebuah pembahasan, bertujuan agar dalam pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Hal-hal menjadi batasan masalah dalam perancangan aplikasi web sistem Penunjang pengembangan ini adalah :

1. Sistem informasi yang akan di buat hanya memberikan informasi mengenai jadwal kursus, event baru, akses upload dan download resep, modul maupun informasi tentang perkembanagn kuliner yang dapat diakses untuk beberapa user (peserta, pengajar dan admin), ada juga pengelolahan sistem registrasi pendaftaran pada bagian admin, forum diskusi antara peserta dan pengajar serta pembutan laporan-laporan data peserta, nilai, dan pendaftaran, dan cetak sertifikat untuk peserta yang hanya dapat diakses oleh admin.

2. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun Sistem Informasi ini adalah sebagai berikut :

a. Bahas pemograman mengunakan php b. MySQL sebagai database

c. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows 7.

d. Mengunakan bahasa pemodelan UML (Unified Model Language). 3. Delima kuliner surabaya (DKS) yang akan dijadikan panduan dalam

(13)

11

pelatihan kuliner adalah data yang didapatkan dari Delima KUliner Surabaya .

4. Web yang dibangun ditujukan sebagai layanan terhadap publik, khususnya admin, peserta dan pengajar delima kuliner surabaya (DKS) sebagai media pelatihan kuliner.

5. Materi yang diberikan pengajar adalah seperti modul, buku resep serta solusinya dan ringkasan materi dapat diberikan dalam format yang sudah ditetapkan, seperti rar(winrar).

6. Untuk aturan dalam penjadwalan, dan pembagian pengajar sudah ditetapkan oleh Delima Kuliner Surabaya bahwa masing-masing paket mempunyai pengajar dan waktu yang berbeda.

7. Media komunikasi yang dilakukan antara peserta dan pengajar menggunakan fasilitas forum diskusi dan tidak disertai dengan fasilitas

chating.

8. Dalam pembuatan laporan DKS di sistem informasi yang akan di buat hanya menyediakan laporan nilai, peserta dan pendaftaran per periode berdasarkan bulan pendafataran. Kapasitas file yang dapat diunduh adalah kurang dari 2 MB.

(14)

12 1.6 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1.6.1 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi lokasi yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut :

Nama perusahaan : Delima Kuliner Surabaya (DKS) Jenis perusahaan : Pelatihan kursus masak

Owner : Bpk. Sudiono

(15)

13 1.6.2 Jadwal Penelitian

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Nama Kegiatan

2010-2011

sept Okt Nov Des Jan

No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

2 3 4 1 2 3 4

1. Mengidentifikasi Kebutuhan User

2. Mengembangkan prototype

3. Mengadakan sistem operasional

4. Menguji sistem operasional

5. Implementasi sistem

(16)

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto (2005 :1) yang dimaksud dengan sistem adalah:

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Adapun penjelasan dari karakteristik suatu sistem adalah sebagai berikut : 1. Komponen Sistem

(17)

15 2. Batasan Sistem

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem yang lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem

Segala sesuatu yang berada di luar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. 6. Keluaran Sistem

Suatu hasil dari proses pengolahan system yang dikeluarkan ke lingkungan.

7. Pengolah Sistem

Bagian dari sistem yang mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran dan Tujuan Sistem

(18)

16 2.1.2. Klasifikasi Sistem

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer , sistem sekolah, sistem penjualan, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat

diprediksikan secara tepat, misalnya sistem komputer.

Sistem probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tetutup adalah sistem yang tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi

oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

(19)

17

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah system yang tejadi karena alam, misalnya sistem tata surya.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya

sistem komputer.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

2.2. Pengertian Informasi

Informasi ibaratnya darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto (2005 :7) yang dimaksud dengan informasi adalah:

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

(20)

18 2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari empat hal, yaitu: 1. Akurat (Accurate)

Artinya informasi harus terbebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan dan menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dan tujuannya.

2. Tepat Waktu (Timelines)

Informasi sebagai dasar untuk menentukan keputusan haruslah memiliki ketepatan dalam waktu. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

3. Relevan (Relevance)

Infomasi harus bersifat relevan atau mempunyai fakta untuk pengguna. 4. Sumber (Source)

Informasi yang baik adalah informasi yang mempunyai sumber yang jelas.

2.2.2. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannnya.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

(21)

19

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai system khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai Jogiyanto.

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah:

Suatu system dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihakluar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Untuk membentuk suatu sistem Informasi ada beberapa komponen yang harus dimiliki antara lain sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware)

(22)

20 2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat Lunak (Software) adalah instruksi-instruksi yang memuat komputer sebagai perangkat keras, melakukan pekerjaan tertentu.

3. Sumber Daya Manusia (Brainware)

Sumber Daya Manusia (Brainware) adalah user atau pengoperasi sistem. 4. Data

Data adalah fakta-fakta, perkiraan-perkiraan, pendapat-pendapat yang belum memiliki arti kegunaan.

5. Prosedur

Prosedur adalah instruksi-instruksi yang digunakan dalam mengoperasikan sistem.

6. Jaringan Komunikasi (Communication Network)

Jaringan Komunikasi (Communication Network) merupakan penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari suatu lokasi kesatu atau beberapa lokasi lain yang berbeda.

2.1.1 Perancangan Sistem Informasi

(23)

21

pemodelan secara terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau diagram.

Hal–hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah sistem menurut Jogiyanto (2005 : 25) adalah :

1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik serta media yang akan digunakan. 2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk

memperoleh sistem yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau kuisioner.

3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan – keinginan dari si pemakai sistem informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.

(24)

22

2.1.2 Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 35) Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti.

Menurut Jogiyanto (2005 : 36) Pengembangan sistem dapat berarti penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan

Ketidak beresan pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

b. Pertumbuhan Organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas.

Volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip

(25)

23

sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang asa. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya. 3. Adanya instruksi-instruksi

(26)

24

Dengan dikembangkannya sistem yang baru ,maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan ini, yaitu sebagai berikut :

1. Performance (kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari :

a. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.

b. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan tersebut.

2. Economy (ekonomis)

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

3. Control (Pengendalian)

Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta keuntungan-keuntungan yang akan terjadi.

4. Effeciency (efisiensi)

(27)

25

5. Service (pelayanan)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.4Bahasa pemodelan UML (Unified Model Language) 2.4.1 Pengertian UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

2.4.2 Diagram-diagram dalam UML

UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini : 1) Use case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

2) Activity diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision

yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

(28)

26

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram

tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum

3) Sequence diagram

Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari

setiap use case diagram yang telah dibuat sebelumnya. Setiap objects yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertical, kemudian message yang dikirim oleh object digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

4) Collaboration diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message

memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

5) Class diagram

(29)

27 Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut 3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

a) Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

b) Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

c) Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

6) Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

7) Deployment/physical Diagram

Deployment atau physical diagram menggambarkan detail bagaimana

(30)

28 2.5 Arsitektur Jaringan

2.5.1 Pengertian jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:19) menjelaskan bahwa Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi. Dalam suatu jaringan komputer: Pengguna harus secara eksplisit:

a) masuk atau log in ke sebuah mesin b) menyampaikan tugas dari jauh c) memindahkan file-file

d) menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan

Klasifikasi jaringan dapat dibagi seperti sebagai berikut :

a. LAN: menghubungkan komputer-komputer pribadi dalam kantor perpusahaan, pabrik atau kampus: LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi jaringan. b. MAN

(31)

29 c. WAN

Mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Mesin ini disebut HOST. HOST dihubungkan oleh sebuah subnet komunikasi atau cukup disebut SUBNET. Tugas subnet adalah membawa pesan dari satu host ke host lainnya. Pada sebagian besar WAN subnet terdiri dari 2 komponen: kabel transmisi dan elemen switching. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data. a. Jaringan Client-Server

Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

b. Jaringan Peer-to-peer

(32)

30 2.6 Pengenalan Website dan Internet 2.6.1 Pengertian website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja.

2.6.2 Pengertian Internet

(33)

31

Dengan adanya TCP/IP ini, internet memiliki 3 keuntungan :

a. Memberi kesempatan internet menggunakan jalur komunikasi yang sama untuk pemakai yang berbeda pada saat yang sama. Karena paket-paket data tidak perlu dikirimkan bersama-sama, jalur komunikasi dapat membawa segala tipe paket data sementara mereka dikirimkan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Sebagai contoh, bayangkan sebuah jalan raya di mana mobil bergerak sepanjang jalan yang sama walaupun mereka menuju ke tempat-tempat yang berbeda-beda.

b. Memberi internet fleksibilitas. Sementara paket-paket data bergerak, mereka bergerak dari satu host ke host lain sampai mencapai tujuan akhir. Jika sebuah jalur komunikasi tidak berfungsi, sistem yang mengontrol aliran data dapat menggunakan jalur alternatif. Maka, paket-paket data dapat bergerak melalui jalur-jalur yang berbeda-beda.

c. Meningkatkan kecepatan transmisi data. Sebagai contoh, jika terjadi kesalahan, TCP meminta host asal mengirm kembali hanya paket-paket data yang mengandung kesalahan, bukan semua paket data. Ini berarti meningkatkan kecepatan transmisi data.

2.7Perangkat Lunak Pendukung

(34)

32 2.7.1 Pengenalan PHP

Menurut Bunafit Nugroho (2005:369) PHP adalah program aplikasi yang bersifat server side, artinya hanya dapat berjalan pada sisi server saja dan tidak dapat berfungsi tanpa adanya sebuh server di dalamnya. PHP juga bukan sebuah bahasa pemrograman yang lengkap. Maksudnya program ini tidak menyertakan compiler tersendiri yang membuat program hasilnya menjadi program.exe yang dapat di jalankan tersendiri.

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan sebuah bahasa pemrograman scripting berlisensi Open Source. Script ini dapat bercampur dengan Script Tag HTML sehingga karena kemampuannya tersebut, ia disebut bahasa yang embeded pada Tag HTML.

2.7.2 Pengenalan MySQL

Menurut Abdul Kadir (2009:15) mendefinisikan bahwa : MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini di lengkapi oleh

(35)

33

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. Transaksi-transaksi-transaksi utama database yang bisa dilakukan oleh MySQL diantaranya :

1. Membuat database 2. Membuat tabel 3. Menghapus database 4. Menghapus tabel 5. Menambah data 6. Mengedit data 7. Menghapus data 8. Pemilihan data 9. dan lain-lain

2.7.3 Pengenalan Macromedia Dreamweaver 8

(36)

34

Dreamweaver MX dalam hal ini digunakan untuk web desain.dreamweaver MX mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.

2.8 Sistem Informasi Pelatihan Kuliner

Berdasarkan penjelasan system informasi maka beberapa pengertian yang berhubungan dengan judul skripsi antara lain.

2.8.1 Pengertian Pelatihan

(37)

35

keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu”. Menurut Good, 1973 pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan pengetahuan (M. Saleh Marzuki, 1992 : 5). Sedangkan Michael J. Jucius dalam Moekijat (1991 : 2) menjelaskan istilah latihan untuk menunjukkan setiap proses untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan kemampuan seseorang guna menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

2.8.2 Mekanisme Pelatihan

Dalam memilih metode dan teknik suatu pelatihan ditentukan oleh banyak hal. Seperti dikemukakan William B. Werther (1989 : 290) sebagai berikut : that is no simple technique is always best; the best method depends on : cost

effectiveness; desired program content; learning principles; appropriateness of

the facilities; trainee preference and capabilities; and trainer preferences and

capabilities. Artinya tidak ada satu teknik pelatihan yang paling baik, metode yang paling baik tergantung pada efektivitas biaya, isi program yang diinginkan, prinsip-prinsip belajar, fasilitas yang layak, kemampuan dan preference peserta serta kemampuan dan preference pelatih.

2.8.3 Manfaat Pelatihan

(38)

36 a. Meningkatkan rasa puas seseoraang.

b. Memperbaiki metode dan sistem suatu pekerjaan. c. Menaikkan tingkat penghasilan.

d. Mengurangi keluhan-keluhan ketidakmampuan sesorang. e. Mengurangi kesalahan dalam melakukan pekerjaan. f.Memperbaiki komunikasi.

(39)

37

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pelatihan kuliner yang berdiri di kota Surabaya, yaitu Delima kuliner Surabaya atau sering dipanggil DKS. Untuk melihat gambaran yang lebih jelas, maka berikut pembahasan mengenai sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi serta job description dari Delima kuliner Surabaya.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan

(40)

38

(41)

39

DKS mempunyai beberapa paket yang bisa diikkuti oleh peserta. Saat ini program paket yang ada pada DKS adalah:

a. Paket A (Junior class) 1. Biaya: 2000000

2. Kursus yang mempelajari beberapa masakan kuliner tradisional hingga modern.

b. Paket B (Senior class) 1. Biaya: 3500000

2. Kursus yang bisa mempelajari tentang kewirausahaan di bidang kuliner sebagai berikut :

a. Mengenal gambaran aneka usaha kuliner

b. memilih usaha kuliner yang tepat untuk masing-masing peserta

c. Mengenal cara awal buka usaha

d. Mengetahui perhitungan modal usaha,

e. modal pokok dan perhitungan keuntungan usaha kuliner f. Mengetahui gambaran produksi usaha kuliner

(42)

40 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, sedangkan Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Delima Kuliner Surabaya (DKS) sebagai tempat pelatihan kuliner memiliki visi dan misi sebagai berikut : a. Visi

Menjadi pusat pelatihan dan pengembangan tempat Kuliner terkemuka yang mampu menghasilkan tenaga-tenaga ahli secara professional.

b. Misi

1. Menyelenggarakan pengembangan dan pelatihan kuliner yang berkualitas. 2. Mempersiapkan dan menghasilkan peserta didik menjadi tenaga-tenaga ahli di bidang kuliner.

3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

(43)

41 1.1.4 Deskripsi Tugas

Pimpinan

1. Menetapkan kebijakan serta melakukan usaha ke arah tercapainya maksud dan tujuan tempat pelatihan Delima Kuliner Surabaya.

2. Menetapkan, mengesahkan dan atau menghentikan pengajar dan staff Delima Kuliner Surabaya.

3. Mengatur, mengelola, dan memberdayakan aset-aset milik Delima Kuliner Surabaya.

4. Menetapkan ketentuan administrasi keuangan dan persuratan. 5. Mengkoordir dan mengawasi jalannya pelatihan dan para pengajar

Sekertaris

1. Bertanggung jawab dalam bidang administrasi dan pendaftaran.

2. Membuat dan bersama ketua menandatangani surat ke dalam dan keluar. 3. Bersama ketua membuat laporan bulanan dan tahunan kegiatan.

4. Bertanggung jawab dalam mengusahakan tersedianya dana kegiatan pada Delima Kuliner Surabaya.

(44)

42 Bendahara

1. Bertanggung jawab dalam pemasukan dan pengeluaran uang.

2. Membuat pembukuan keuangan resmi dan sesuai standar baku keuangan. 3. Membuat dan bersama pimpinan menandatangani surat bukti keluar dan

masuk uang.

4. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.

3.2 Metode Penelitian 3.2 1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah metode berorientasi objek menggunakan model Rational Unified Procces (RUP), dimana desain penelitian merupakan langkah penting di dalam menyelesaikan sebuah proyek penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek yang sedang diteliti, cara yang digunakan untuk pengumpulan data primer adalah sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

(45)

43

dibatasi oleh ruang dan waktu, selain itut admin tidak dapat bekerja lebih efisien dengan sisitem manual yang sekarang sedang berjalan. Disamping itu publik tidak dapat mencari informasi tentang pelatihan DKS dikarenakan ruang dan waktu yang dibatasi.

2. Teknik Wawancara

Melakukan tatap muka langsung dengan pimpinan atau owner DKS dan bagian sekertaris Delima kuliner Surabaya dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dianalisa. Adapun hasil dari wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa Delima kuliner Surabaya tidak memiliki aplikasi yang bisa menjadi pelantara dalam penunjang pengembangan pelatihan oleh karena itu perlu adanya suatu perantara sebagai penunjang pengembangan pelatihan untuk proses pelatihan yang menyenangkan dan efektif. Sehingga aktivitas yang ada dalam pelatihan DKS bisa berjalan lebih efektif dan efisien.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

(46)

44

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode analisis dan pemrograman berorientasi objek. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemrograman berorientasi objek yaitu dengan notasi UML dengan membuat tujuh diagram yaitu, Use case diagram, Activity diagram, Sequence diagram, Collaboration diagram, Class diagram, Component diagram,

Deployment diagram.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak

yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan

(47)

45

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam membuat sistem dengan menggunakan metode Prototipe.

1. Identifikasi Kebutuhan Sistem. 2. Membuat Prototipe.

3. Menguji Prototipe. 4. Memperbaiki Prototipe.

(48)

46

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dan prototype

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Use case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

(49)

47 2) Activity diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision

yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram

tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum

3) Sequence diagram

Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari

(50)

48

4) Collaboration diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message

memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

5) Class diagram

Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram yang telah d buat sebelumnya.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut 3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

a) Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

b) Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

(51)

49

6) Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

7) Deloyment/physical Diagram

Deployment atau physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian

Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat

lunak (software) yang dibuat.

(52)

50

Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal 4. Kesalahan kinerja

(53)

51

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisa merupakan tahap yang sangat berpengaruh terhadap tahap selanjutnya, yaitu perancangan, dimana tujuannya adalah untuk mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem serta mendefinisikan permasalahan sistem yang tidak terdeteksi pada saat perumusan masalah.

4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis difokuskan pada sistem pembelajaran yang terjadi pada Delima kuliner Surabaya (DKS). Berdasarkan metode analisis yang digunakan, maka berikut merupakan gambaran sistem yang sedang berjalan secara umum :

1. Proses pendaftaran dilakukan masih sangat manual dengan cara peserta mendatangi tempat pelatihan dan mengisi form pendaftaran, dimana kendala untuk peserta adalah waktu yang harus diluangkan untuk mendatangi DKS.

(54)

52

3. Untuk proses penjadwalan sendiri hanya disesuaikan dengan pengambilan paket oleh peserta, karena disamping jadwal sudah disesuaikan admin juga tidak perlu membuat jadwal baru untuk peserta yang baru masuk.

4. Pada proses pelatihan, pengajar memberikan pelatihan sesuai dengan modul yang telah disiapkan sesuai paket, setiap pertemuan peserta akan diberikan pelatihan berupa praktek secara langsung sesuai dengan silabus modul untuk dapat memperdalam pemahaman terhadap pelatihan yang dipelajari maka peserta diperbolehkan konsultasi langsung terhadap pengajar contohnya dengan diskusi. Setelah peserta mengikuti pelatihan selama semester maka akan dilakukan test akhir untuk menentukan great

peserta, dan penilaian akan langsung diberikan oleh pengajar (chef).

Use Case yang sedang berjalan

pendaftaran

Penjadwal Admin

Penilaian <<include>>

Pengajar Peserta

pelatihan

<<extend>>

(55)

53

Deskripsi Use Case yang sedang berjalan 1. Nama Use Case : Proses pendaftaran

Aktor : Sekertaris dan peserta

Deskripsi :Meliputi proses pendaftaran dengan mengisi form dan dserahkan ke admin untuk dicatat dalam pembukuan.

2. Nama Use Case : Penjadwalan

Aktor : Sekertaris dan peserta

Deskripsi : Jadawal telah diatur oleh admin sesuai dengan paket pelatihan yang diambil oleh peserta dan dilampirkan didalam modul.

3. Nama Use Case : Pelatihan

Aktor : Pengajar dan peserta

Deskripsi : Peserta mengikuti pelatihan yang berkala sesuai jadwal dan akan ujian dimana pengajar akan melakukan penilaian untuk menentukan great

sertifikat untuk peserta. 4. Nama Use Case : Pembuatan laporan

Aktor : Sekertaris

(56)

54

5. Nama Use Case : Penilaian

Aktor : Pengajar dan peserta

Deskripsi : Pengajar memberikan penilaian pada peserta pada saat ujian praktek terakhir, dimana penilaian tersebut meliputi tiga komponen yaitu cita rasa, tekstur makanan dan kebersihan.

4.1.1.1Activity

(57)

55

4.1.2 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Dari sistem pelatihan yang sedang berjalan Pada DKS, maka pengembangan sistem dengan memanfaatkan teknologi informasi perlu dilakukan untuk dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi peserta agar bisa mengatasi berbagai kemungkinan masalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 evaluasi sistem yang sedang berjalan

No Permasalahan Bagian Pemecahan

1. Tidak ada media penunjang pelatihan yang

memungkinkan pengajar dapat komunikasi dan interaksi langsung dengan peserta dimanapun dan kapan pun.

Pengajar dan peserta

Media komunikasi

Online yang dapat

digunakan sebagai wadah interaksi antara pengajar dan murid tanpa terbatasi oleh ruang dan waktu.

(58)

56

3. Belum ada media penyaluran informasi yang efektif dari pihak Admin.

informasi event, tips dan pengumuman penting tentang pelatihan DKS.

4. Belum ada sistem yang dapat membantu admin untuk mempermudah dalam pembuatan laporan, dan penyimpanan database secara otomatis.

Admin Sistem yang

memungkinkan admin dapat mencetak laporan peserta hingga laporan keuangan serta dapat mengecek data apapun ke dalam database dengan lebih cepat dan mudah.

5. Belum adanya layanan terhadap publik.

Publik Dibuat aplikasi

(59)

57

tentang DKS dan

mencari resep makanan tanpa harus menjadi lebih efektif dan efisien.

7. Belum ada media yang membantu pengajar dalam memberikan materi atau tips-tips yang dapat membantu kesulitan peserta dalam melakukan pelatihan.

(60)

58

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem yang diinginkan, dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang diinginkan oleh user. Sesuai dengan metode pendekatan yang digunakan dalam pendekatan object oriented, maka metode yang digunakan untuk menggambarkan seluruh proses dan objek adalah Unified Model Language.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai gambaran umum pengembangan sistem usulan yang dapat memberikan spesifikasi sistem usulan perangkat lunak kepada pengguna dengan menganalisis kelemahan-kelemahan dalam sistem yang sudah ada yang mengembangkan sistem yang telah ada demi kepuasan, kenyamanan dan kemudahan.

Tujuan perancangan web pelatihan kuliner pada DKS adalah sebagai berikut:

a. Memudahkan para calon peserta yang hendak mendaftar sebagai peserta pelatihan tanpa harus datang langsung ke tempat karena bisa mendaftar secara online.

b. Memudahkan peserta yang ingin mencari informasi tentang jadwal, kegiatan dan tips-tips yang dibutuhkan sampai dengan mendapatkan modul tanpa harus datang dan bertanya kepada petugas admin karena seluruh informasi yang dibutuhkan akan ditampilkan pada website ini. c. Membuat sistem informasi berbasis web untuk memudahkan peserta

(61)

59

d. Menjadi media komunikasi online yang dapat digunakan sebagai wadah interaksi antara peserta dan pengajar.

e. Mempermudah bagian sekertaris untuk membuat laporan peserta dan keuangan agar lebih efisein dan terkomputerisasi sehingga resiko kehilangan data dapat diminimalisir, dan pencarian data apabila dibutuhkan akan cepat terpenuhi.

f. Memudahkan admin dalam mencetak sertifikat sehingga tidak memerlukan tempat dan meminimalisir resiko kehilangan.

Adapun perancangan ini meliputi:

1. Perancangan Use case diagram dan skenarionya 2. Perancangan Activity diagram

3. Perancangan sequence diagram

4. Perancangan collaboration diagram

5. Perancangan component diagram

6. Perancangan deployment diagram

7. Perancangan class diagram

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang diusulkan

(62)

60

pelatihan yang semuanya bisa diakses oleh publik pada umumnya dan oleh calon peserta dan peserta DKS.

Selain itu sistem informasi ini juga mendukung pendaftran secara online dimana calon peserta yang hendak mendaftar bisa mendaftar secara online agar bisa menjadi peserta dan mennggunakan fitur-fitur yang ada dalam website DKS asal memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku dari pihak DKS. Sehingga peserta tidak perlu datang lagi ke tempat untuk sekedar menanyakan informasi mengenai DKS ataupun untuk menjadi anggota DKS.

Dengan adanya perancangan informasi pelatihan DKS berbasis online ini diharapkan akan memudahkan para peserta yang ingin mencari informasi dan peserta yang ingin menggunakan fitur-fitur dalam website untuk kepentingan pelatihan, serta memudahkan dari pihak DKS untuk memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan pelatihan DKS. Pada intinya sistem informasi-informasi berbasis web ini akan lebih memperkenalkan DKS ke masyarakat luas.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah mengevaluasi sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah:

1. Sekertaris memasukan informasi-informasi yang berkaitan dengan DKS untuk dapat diakses oleh masyarakat yang ingin mengenal dan mengetahui tentang DKS.

(63)

61

paket pelatihan, download video dan foto kegiatan pelatihan, profil pengajar, buku tamu dll.

3. Calon peserta yang sudah mendaftar maka akan mendapatkan user name dan password yang dikonfirmasi admin melalui email yang dicantumkan calon peserta pada form pendaftaran.

4. Peserta dapat menggunakan fitur-fitur yang ada di dalam website tersebut denga cara log in terlebih dahulu dengan user name dan password yang sudah dikonfirmasi oleh admin, jika peserta ingin mengubah password maka harus mengikuti prosedur yang sudah di berikan di website tersebut. 5. Dengan membuka website DKS maka peserta dapat menggunakan

fitur-fitur diantaranya download resep, menggunakan forum diskusi langsung dengan pengajar, mendownload modul, jadwal, hingga mengupload (flv,doc,jpg).

6. Dengan website ini juga pengajar dapat sharing masalah kuliner, tips sampai dengan materi modul dan informasi kegiatan.

(64)

62

4.2.3.1Use Case Usulan

1. Use Case Sistem informasi DKS

Peserta

pendaftaran

Penjadwal <<include>>

Admin

Pengajar Penilaian

<<extend>>

Gambar 4.3 use case sistem usulan

1.Skenario Use Case Pendaftaran

Interaksi antara aktor pengguna, yaitu peserta dan admin dengan use case

Pendaftaran dijelaskan dalam use case skenario sebagai berikut :

Aktor : Peserta dan Admin

(65)

63

Tabel 4.2 Skenario Use Case Pendaftaran

PESERTA REAKSI SISTEM

1. Pilih menu pendaftaran

2. Tampil form pendaftaran user

3. Tentukan jadwal

4. Input data pendaftaran

5. Verifikasi kelengkapan data

6. Simpan data

7. Pilih menu konfirmasi

8. Tampil form konfirmasi pembayaran

9. Input data transaksi dan bukti pembayaran

10.Verifikasi kelengkapan data

(66)

64

ADMIN REAKSI SISTEM

1. Login kedalam sistem *username dan password

2. Verifikasi login

3. Login sukses, masuk kedalam menu user/admin.

4. Pilih menu konfirmasi

5. Tampil form pengelolaan data kursus

6. Memilih kegiatan yang akan dilakukan (confirm, bukti transfer, hapus) pada form Verifikasi kelengkapan data

7. Jika memilih confirm sistem melakukan proses penambahan data pada basis data peserta/jika memilih bukti transfer, sistem akan menampilkan tanda bukti transfer yang sudah di upload oleh peserta pada saat pendaftaran/jika memilih hapus, sistem akan melakukan penghapusan data.

(67)

65

transfer, hapus)

9. Sistem akan menghapus secara otomatis pada saat 3 x 24 jam tidak ada konfirmasi dari peserta.

2.Skenario Use Case Penjadwalan

Interaksi antara aktor pengguna, yaitu peserta dan admin dengan use case

Penjadwalan dijelaskan dalam use case skenario sebagai berikut :

Aktor : Peserta dan admin

Skenario : Penjadwalan

Tabel 4.3 Skenario Use Case penjadwalan

ADMIN REAKSI SISTEM

1. Login kedalam sistem *username dan password

2. Verifikasi login

3. Login sukses, masuk kedalam menu user/admin.

(68)

66

5. Tampil menu pembuatan jadwal

6. Pilih Update

7. Isi data jadwal dengan lengkap dan benar

8. Verifikasi kelengakapn data jadwal

9. Simpan data jadwal

10.Pilih jadwal

11.Tampil menu Detail jadwal perbulan

12.Jika ingin menghapus jadwal, pilih hapus, dan sistem akan melakukan penghapusan data.

13.Jadwal yang bisa dihapus hanya Jadwal yang belum dipilih oleh Pendaftar baik yang sudah Konfirmasi, Belum Konfirmasi, ataupun Waiting List.

PESERTA REAKSI SISTEM

1. Buka website DKS

(69)

67

3. Tampil jadwal

4. View jadwal

5. Skenario Use Case penilaian

Interaksi antara aktor pengguna, yaitu Pengajar dan peserta dengan use

penilaian dijelaskan dalam use case skenario sebagai berikut :

Aktor : Pengajar, admin dan peserta

Skenario : Penilaian

Table 4.4 Skenario Use Case Penilaian

PENGAJAR REAKSI SISTEM

1. Login kedalam sistem *username dan password

2. Verifikasi login

3. Login sukses, masuk kedalam menu user/pengajar.

(70)

68

5. Tampil menu jadwal mengajar

6. Pilih isi nilai

*pilih type paket

7. Inputkan nilai

8. Verifikasi kelengkapan data

9. Simpan

PESERTA REAKSI SISTEM

1. Login kedalam sistem *username dan password

2. Verifikasi login

3. Login sukses, masuk kedalam menu user/peserta.

4. Pilih menu nilai

5. Tampil menu nilai

6. Tampil nilai

ADMIN REAKSI SISTEM

(71)

69

*username dan password

2. Verifikasi login

3. Login sukses, masuk kedalam menu user/admin

4. Pilih menu laporan

5. Tampil menu laporan

6. Pilih laporan nilai

7. Tampil seluruh data paket dan jadwal peserta.

(*pilih sesuai paket dan

jadwal)

8. Tampil nilai

4.2.3.2Activity Diagram

Diagram aktifitas (Activity diagram) memodelkan aliran kerja atau

(72)

70

1. Activity Diagram untuk proses pendaftaran

A. Activity Diagram pendaftaran untuk akses Peserta

Membuka web DKS Pilih menu pendaftaran

Get no pendaftaran Tentukan jadwal dan Input data pendaftaran

pilih menu konfirmasi

Input data transaksi dan bukti pembayaran

(73)

71

B. Activity Diagram pendaftaran untuk akses Admin

pilih menu

(74)

72

2. Activity Diagram untuk Penjadwalan

A. Activity Diagram penjadwalan untuk akses Admin

Tampil form jadwal

Gambar 4.6 Activity Diagram penjadwalan untuk akses Admin

B. Activity Diagram penjadwalan untuk akses Peserta

bukawebsite

(75)

73

3. Activity Diagram untuk Penilaian

A. Activity Diagram penilaian untuk akses Pengajar

pilih menu nilai pilih isi nilai sesuai

paket

(76)

74

B. Activity Diagram penilaian untuk akses Peserta

pilih menu

Gambar 4.9 Activity Diagram penilaian untuk akses Peserta

C. Activity Diagram penilaian untuk akses Admin

pilih menu

Gambar 4.10 Activity Diagram penilaian untuk akses Admin

4.2.3.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa

message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar

(77)

75

form databasedatabase adminadmin

1: buka aplikasi web DKS

2: tampil aplikasi web DKS

3: pilih menu pendaftaran

4: tampil form pendaftaran kursus

6: masukkan data user

7: validasi data user

8: simpan data

9: pendaftaran berhasil

10: get no pendaftaran

12: input no pendaftaran dan data konfirmasi

13: validasi no pendaftaran dan data konfirmasi

14: simpan data

15: data behasil disimpan

16: tampil konfirmasi pendaftaran sukses

17: buka aplikasi

24: tampil data pengelolahan peserta

25: cek data

26: tampil keseluruhan data konfirmasi peserta

27: pilih confirm data

(78)

76

2. Sequence Diagram penjadwalan

admin

admin formform databasedatabase pesertapeserta

1: buka aplikasi

8: tampil menu jadwal aktif

9: pilih update,delete jadwal

19: view jadwal kursus

20: download jadwal

21: jalankan instruksi

22: unduh file

(79)

77

3. Sequence Diagram penilaian

pengajar

pengajar formform databasedatabase pesertapeserta adminadmin

1: buka aplikasi 9: klik isi nilai sesuai paket

10: tampil nilai peserta

11: lakukan input, edit dan delete nilai

12: kirim data

13: simpan data

14: verifikasi data

15: view hasil data nilai

24: get nilai

32: pilih nilai sesuai paket

33: view data nilai

34: cetak

35: get laporan nilai

Gambar

Gambar 4.2 Activity Diagram yang sedang berjalan
Gambar 4.3 use case sistem usulan
Gambar 4.4  Activity Diagram pendaftaran untuk akses Peserta
Gambar 4.5  Activity Diagram pendaftaran untuk akses Admin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan V/C rasio pada saat kampus Undip berpindah di Tembalang maupun sebelum berpindah, ruas koridor Ngesrep memiliki tingkat pelayanan yang sama yaitu

Pada penelitian ini dilakukan dua kali pengujian kuat tekan, pengujian yang pertama yaitu pada saat awal kolom sebelum di jacketing menggunakan tulangan bambu, dan pengujian

Sedangkan berdasarkan penelitian Sandra (2014), campuran zeolit 75% dan 25% bahan adiktif dapat menurunkan kadar Fe dari 3,8 ppm – 0,28 ppm, untuk mengetahui pengaruh cangkang

[r]

Hasil penelitian, (1) keaktifan, kemampuan public speaking, dan sosial ekonomi orang tua berkontribusi secara simultan terhadap hasil belajar matematika sebesar 51,3% (2)

9 tematik yaitu (a) berpusat pada peserta didik, (b) memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, (c) pemisaan antar mata pelajaran tidak nampak, (d)

Data yang didapatkan, akan ditampilkan di simulink matlab dan display ( LCD ). Arduino Uno berfungsi sebagai media perantara untuk mentransmisikan data yang masuk ke PC

Berdasarkan hasil dari penelitian serta analisis dan pembahasan yang sudah peneliti lakukan, para pengurus FKMSB (Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar) wilayah