• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit anak Yang Disebabkan Virus Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pakar Diagnosa Penyakit anak Yang Disebabkan Virus Berbasis Web"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

CECEP HUSNI MUBAROK

10106016

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

Oleh

Cecep Husni Mubarok 10106016

Penyakit anak yang disebabkan virus sangat rentan terjadi pada anak-anak, hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali tidak mengenali gejala-gejala penyakit pada tubuh anak yang timbul diakibatkan infeksi virus tersebut.

Sistem pakar ini dibangun untuk mendiagnosa penyakit anak yang disebabkan infeksi virus. Dari sistem pakar ini dapat memberikan informasi mengenai penyakit, definisinya, pengobatan serta pencegahannya. Sistem pakar ini menggunakan metode inferensiforward chainingdan metodeCertainty Factor.

Hasil uji konsultasi dengan sistem ini menunjukkan bahwa sistem mampu menentukan penyakit beserta pengobatan dan penanganan awal yang harus dilakukan, berdasarkan gejala-gejala yang sebelumnya dipilih oleh pengguna.

(3)

ii

WEB BASED

By

Cecep Husni Mubarok 10106016

Childhood diseases caused by viruses are highly vulnerable occur in children, that caused by the immune system that are in the child's body has not been built properly. Most of the parents also often do not recognize the symptoms of disease in the child's body that arises due to virus infection.

This expert system developed to diagnose diseases caused by viral infection of children. From this expert system can provide information about the disease, by definition, treatment and prevention. This expert system uses forward chaining method and the method of Certainty Factor.

Test results of consultation with this system showed that the system is able to determine the disease and its treatment and early treatment should be done, based on the symptoms that previously selected by the user.

(4)

iii

Puji syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang Disebabkan Virus Berbasis Web”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dengan penuh rasa syukur, ucapan terima kasih yang mendalam serta penghargaan yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada :

1. Kedua orang tua, serta keluarga besar penulis senantiasa mendoakan penulis dan memberikan dorongan serta dukungan baik moril maupun materiil.

2. Bapak Ilham Perdana, S. T., M. T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S. T., M. T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika serta selaku Dosen Wali kelas penulis yaitu kelas IF-1 Angkatan 2006, yang telah memberikan bimbingan serta pengarahannya selama penulis kuliah.

4. Kepada teman-teman penulis yang sama-sama sedang menyusun skripsi, Adi, Eko, Catur, Dikdik, serta khususnya Ari yang telah banyak membatu dalam menyelesaikan skripsi ini.

(5)

iv

– besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Bandung, Juli 2010

(6)

v LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xii DAFTAR SIMBOL ...xii i DAFTAR LAMPIRAN ...xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Sistem Pakar ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar... 9

2.1.2 Manfaat Sistem Pakar ... 9

2.1.3 Kelemahan Sistem Pakar... 11

2.1.4 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 12

2.1.4.1 Keahlian ... 12

2.1.4.2 Ahli/ Pakar ... 12

(7)

2.1.4.4 Mengambil Keputusan ... 12

2.1.4.5 Aturan ... 13

2.1.4.6 Kemampuan Menjelaskan... 13

2.1.4.7 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar ... 13

2.1.4.8 Metode Pemecahan Masalah... 13

2.1.4.9 Certainty Factor ... 13

2.1.4.9.1 Model PerhitunganCertainty Factor... 13

2.2 Perancangan Database ... 20

2.2.1 Pengertian Database... 20

2.3SoftwarePendukung ... 20

2.3.1 PHP ... 21

2.3.1.1 Kelebihan PHP dari Bahasa Pemrograman Lain ... 22

2.3.2 MySQL ... 22

2.3.2.1 Keistimewaan MySQL... 24

2.3.3 Apache ... 25

2.4 Teori Penyakit Anak yang Disebabkan oleh Virus ... 26

2.4.1 Cacar Air ... 26

2.4.1.1 Definisi... 26

2.4.1.2 Penyebab ... 27

2.4.2 Campak ... 27

2.4.2.1 Definisi... 27

2.4.2.2 Penyebab ... 28

2.4.3 Campak Jerman ... 28

2.4.3.1 Definisi... 28

2.4.3.2 Penyebab ... 28

2.4.4 Gondongan ... 29

2.4.4.1 Definisi... 29

2.4.4.2 Penyebab ... 29

2.4.5 Polio ... 30

(8)

2.4.5.2 Penyebab ... 31

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 32

3.1 Analisis Sistem... 32

3.1.1 Analis Masalah ... 32

3.1.2 Sumber Pengetahuan... 33

3.1.3 Identifikasi Masalah... 33

3.1.4 Identifikasi Masukan Data ... 50

3.1.5 Identifikasi Keluaran Data ... 50

3.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 50

3.1. 6.1 Analisis Pengguna... 51

3.1. 6.2 Analisis Perangkat Keras... 51

3.1. 6.3 Analisis Perangkat Lunak ... 52

3.1.7 Analisis Data Penyakit serta Gejala ... 52

3.1. 7.1 Pohon Pelacakan ... 54

3.1. 7.2 Kaidah Produksi ... 56

3.1.8 Analisis Basis Data ... 58

3.1.8.1 Diagram Konteks ... 59

3.1.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 60

3.1.8.2.1 DFD Level 0 ... 60

3.1.8.2.2 DFD Level 1 Proses 2.0 ... 62

3.1.8.2.3 DFD Level 1 Proses 4.0 ... 63

3.1.8.2.4 DFD Level 2 Proses 2.1 ... 63

3.1.8.2.5 DFD Level 2 Proses 2.2 ... 65

3.1.8.3 Spesifikasi Proses ... 66

3.1.8. 4 Kamus Data ... 77

3.2 Perancangan Sistem... 82

3.2.1 Perancangan Data ... 82

3.2.1.1 Skema Relasi ... 82

(9)

3.2.2 Perancangan Arsitektur ... 86

3.2. 2.1 Perancangan Struktur Menu ... 87

3.2. 2.2 Perancangan Antar Muka ... 89

3.2.2.2.1 Perancangan Antar Muka Aplikasi... 89

3.2.2.2.2 Perancangan Pesan ...101

3.2. 2.3 Jaringan Semantik ...102

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN...105

4.1 Implementasi ...105

4.1.1 Perangkat Lunak Pembangun ...105

4.1.2 Perangkat Keras Pembangun ...106

4.1.3 Implementasi Database dan Antar Muka ...106

4.1.3.1 Implementasi Database...106

4.1.3.2 Implementasi Antar Muka ...109

4.2 PengujianBlack Box...111

4.2.1 Rencana Pengujian...112

4.2.2 Kasus dan Hasil PengujianAlpha...113

4.2.2.1 Pengujian Login User ...113

4.2.2.2 Pengujian Login Pakar ...114

4.2.2.3 Pengujian Pengolahan Data Penyakit ...115

4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data Gejala ...118

4.2.2.5 Pengujian Pengolahan Data Bobot Gejala ...122

4.2.2.6 Pengujian Registrasi User...123

4.2.2.7 Pengujian Diagnosa...125

4.2.2.8 Pengujian Ubah Password ...126

4.2.2.9 Pengujian Ubah Profil ...127

4.2.2.10 Pengujian Lupa Password ...129

4.2.3 Kesimpulan Hasil UjiAlpha...131

4.2.4 Kasus dan Hasil PengujianBetha...131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...138

(10)

5.2 Saran ...139

(11)

xiii

No. Simbol Keterangan

1 Proses

Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukkan dapat menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi

hanya satu keluaran atau sebaliknya.

2 Terminator

Mewakili entitas luar dimana sistem berkomunikasi

3 Penyimpanan

Untuk memodelkan kumpulan data/paket data

4 Storage

Menunjukan penyimpanan data dalam sebuahdatabase.

5 Aliran

(12)

2. Entity Relationship Diagram (ERD)

No. Simbol Keterangan

1 Data Entitas

Segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam

2 Relasi

Menunjukan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

berbeda.

3 Aliran Data

Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas

dengan atribut.

4 Terminator

(13)

My SQL dengan PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver, Ardana

Media, Yogyakarta.

2. http://en.wikipedia.org/wiki/Certainty_factor#Certainty_factors, tanggal

akses 20 Juli 2010, pukul 10.00 WIB.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar, tanggal akses 21 Mei 2010, pukul

23.00 WIB.

4. http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html, tanggal akses 24

Mei 2010, pukul 20.00 WIB.

5. Kusrini. (2006),Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,Andi, Yogyakarta.

6. Kusumadewi, Sri. (2003),Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),

Graha Ilmu, Yogyakarta.

7. Muhammad Arhami. (2005), Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi,

Yogyakarta.

8. Sari Iswanti., Sri Hartati. (2008).Sistem Pakar & Pengembangannya.Graha

(14)

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyakit anak yang disebabkan virus sangat rentan terjadi pada anak-anak,

hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum

terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali

tidak mengenali gejala-gejala penyakit pada tubuh anak yang timbul diakibatkan

infeksi virus tersebut.

Informasi mengenai gejala-gejala penyakit pada tubuh anak tersebut

sangat penting untuk diketahui orang tua, hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan

ataupun keterlambatan dalam mengenali jenis penyakit anak yang ditimbulkan

oleh infeksi virus.

Kesalahan ataupun keterlambatan dalam mengenali gejala-gejala serta

jenis penyakit anak yang timbul diakibatkan infeksi virus dapat menyebabkan

kesalahan ataupun keterlambatan dalam penanganan pengobatannya.

Data yang ada menyebutkan, kematian akibat penyakit campak, yaitu

penyakit yang sering terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi virus

paramiksovirus, di dunia dilaporkan pada tahun 2002 mencapai 777.000 orang,

202.000 di antaranya berasal dari ASEAN, serta 15 persen kematian akibat

campak berasal dari Indonesia. Setiap tahun diperkirakan 30.000 anak Indonesia

meninggal karena komplikasi yang diakibatkan campak.

(15)

Mengenali gejala-gejala serta jenis penyakit anak yang timbul diakibatkan

infeksi virus diperlukan diagnosa seorang dokter spesialis anak, setelah

didiagnosa kemudian diberikan solusi pengobatannya. Namun dengan mahalnya

biaya konsultasi kepada seorang dokter spesialis anak, tidak semua kalangan

orang tua sanggup membayar biaya konsultasi tersebut.

Sesuai paparan latar belakang diatas maka penulis mengambil topik

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang disebabkan Virus Berbasis Web”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat

dirumuskan masalahnya adalah bagaimana membuat sistem pakar dalam diagnosa

penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari ditulisnya skripsi ini adalah untuk membuat Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit Anak yang Disebabkan Virus Berbasis Web.

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Memudahkan orang tua dalam mengenali gejala-gejala penyakit anak

pada tubuh yang timbul diakibatkan infeksi virus.

2. Memudahkan orang tua dalam mengenali jenis penyakit anak yang

ditimbulkan oleh infeksi virus.

3. Memudahkan orang tua dalam melakukan penanganan pengobatan

secara cepat dan tepat pada penyakit anak yang ditimbulkan oleh

(16)

4. Dengan adanya sistem pakar ini membantu para pengguna dalam

identifikasi penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan sistem pakar ini adalah

sebagai berikut :

1. Sistem pakar ini dibangun berbasis web.

2. Jenis penyakit yang didiagnosa adalah penyakit anak yang disebabkan

oleh infeksi virus.

3. Diagnosa pada sistem pakar ini adalah anak berusia dibawah 12 tahun.

4. Metode yang digunakan adalah metodeCertainty Factor.

5. Proses yang terdapat dalam sistem pakar ini adalah pengenalan

gejala-gejala yang timbul akibat penyakit yang disebabkan oleh virus,

konsultasi jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dengan

menjawab beberapa pertanyaan mengenai gejala yang timbul,

pengolahan data basis pengetahuan sistem yang berupa prosedur

tambah, edit dan hapus.

6. Info yang diberikan sistem pakar ini yaitu :

1. Data gejala-gejala yang timbul akibat penyakit yang

disebabkan oleh virus.

2. Data penyakit yang disebabkan oleh virus.

3. Hasil diagnosa.

(17)

7. Keluaran yang dihasilkan dari sistem pakar ini berupa data hasil

diagnosa beserta status dan tindakan yang harus dilakukan.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Studi literature

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara

mengadakan tanya jawab dengan pakar penyakit anak.

c. Observasi

(18)

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap pengembangan sistem pakar ini menggunakan model

waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. System Engineering

Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua

elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam

pembentukan perangkat lunak.

b. System Analysis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan

dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.

c. System Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam

bentuk yang mudah dimengerti olehuser.

d. System Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang

telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. System Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang

dibangun.

(19)

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah

selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan

sesuai dengan permintaanuser.

Gambar 1.1 ModelWaterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang permasalahan, merumuskan

(20)

penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah,

metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan

dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam

proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian. Pada

bab ini mencakup pengertian system pakar, penyakit-penyakit anak

yang disebabkan oleh virus, basis data, Entity Relational Diagram

(ERD), diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), kamus data,

PHP, MySQL, Macromedia Dreamweaver 8, danweb server.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas tentang analisis masalah, analisis basis data, analisis

kebutuhan non fungsional seperti analisi perangkat lunak, analisi

perangkat keras, analisi pengguna, analisis kebutuhan fungsional serta

membahas mengenai perancangan data gejala dan penyakit anak yang

disebabkan oleh virus, perancangan menu, perancangan interface

(antarmuka) dan perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN

Pada bab ini membahas tentang implementasi hasil dari analisis dan

(21)

membahas tentang pengujian sistem dengan cara alpha (α) dengan

menggunakan metode black box dan pengujian sistem dengan cara

betha(β) dengan menggunakankuesioner.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi pengembangan

(22)

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pakar

Pada bagian ini akan dibahas tentang pengertian sistem pakar, manfaat

sistem pakar

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi

pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah

seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar

dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para

ahli.

Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang

cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.

Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten

yang sangat berpengalaman. Sistem pakar dikembangkan pertama kali pada tahun

1960.

2.1.2 Manfaat Sistem Pakar

Manfaat dari sistem pakar, antara lain :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis

(23)

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar

4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama

yang termasuk keahlian langka)

5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya

6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak

lengkap dan mengandungketidakpastian. Pengguna bisa merespon

dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih

pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan

memberikan jawaban.

7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada

pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari.

8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu

yang minimal dan sedikit biaya

9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan

manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.

10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi

nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan

12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain.

Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih

(24)

13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja

dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas

penjelas dapat berfungsi sebagai guru.

2.1.3 Kelemahan Sistem Pakar

Kelemahan dari sistem pakar, antara lain :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan

mengembangkannya sangat mahal

2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan

pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari

manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan

langkah mereka dalam menangani masalah.

3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat

dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu

perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.

4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa

berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias

6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian

(25)

2.1.4 Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan

keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.

2.1.4.1 Keahlian

Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam

bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh

bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian:

- Teori, fakta, aturan-aturan pada lingkup permasalahan tertentu

- Strategi global untuk menyelesaikan masalah

2.1.4.2 Ahli / Pakar

Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,

mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali

pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat

2.1.4.3 Pengalihan Keahlian

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang

pakar ke dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan,

yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya),

representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan

pengalihan pengetahuan ke pengguna.

2.1.4.4 Mengambil Keputusan

Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan

(26)

untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan

mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.

2.1.4.5 Aturan

Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan

– aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai pro sedur

pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentukIF – THEN.

2.1.4.6 Kemampuan Menjelaskan

Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan

atau memberi saran/rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa

tindakan/saran tidak direkomendasikan.

2.1.4.7 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar

Tabel 2.1Perbedaan sistem konvensional dengan sistem pakar

Sistem Konvensional Sistem Pakar

- Informasi dan pemroresannya

biasanya jadi satu dengan program.

- Biasanya tidak bisa menjelaskan

mengapa suatu input data itu

dibutuhkan, atau bagaimana output

itu diperoleh.

- Pengubahan program cukup sulit

dan membosankan.

- Basis Pengetahuan merupakan

bagian dari mekanisme inferensi.

- Penjelasan adalah bagian

terpenting dari sistem pakar.

- Pengubahan aturan dapat

(27)

- Sistem hanya akan beroprasi jika

sistem tersebut sudah lengkap.

- Eksekusi dilakukan langkah demi

langkah.

- Menggunakan data.

- Tujuan utamanya adalah efisiensi.

- Sistem dapat beroprasi hanya

dengan beberapa aturan.

- Eksekusi dilakukan pada

keseluruhan basis pengetahuan.

- Menggunakan pengetahuan.

- Tujuan utamanya adalah

efektivitas.

2.1.4.8 Metode Pemecahan Masalah

Suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan

dengan solusinya disebut dengan rantai (chain). Suatu rantai yang dicari atau

dilewati/dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut

forward chaining. Cara lain menggambarkan forward chaining ini adalah dengan

penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. Suatu rantai yang

dilintasi dari hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut adalah

backward chaining. Cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam

hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.

Terdapat berbagai cara pemecahan masalah didalam sistem pakar.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah arah penelusuran dan topologi

penelusuran.

1. Arah penelurusan

(28)

a. Forward chaining

Strategi dari sistem ini adalah dimulai dari inputan beberapa

fakta, kemudian menurunkan beberapa fakta dari aturan-aturan

yang cocok pada knowledge base dan melanjutkan prosesnya

sampai jawaban sesuai. Forward chaining dapat dikatakan

sebagai penelusuran deduktif.

b. Backward chaining

Strategi penarikan keputusan yang didasarkan dari hipotesa atau

dugaan yang didapat dari informasi yang ada. Ciri dari strategi

ini adalah pertanyaan user. Memperoleh fakta biasanya diajukan

dalam bentuk “YA” atau “TIDAK”, proses ini berdampak

dengan diterima atau tidaknya hipotesis.

Kaidah B

Fakta 3 Fakta 2 Kaidah A

Observasi 2 Observasi 1

Fakta 1

Kaidah E Kaidah D

Kaidah C Kesimpulan 1

Kesimpulan 2

Gambar 2.1 Diagram Pelacakan ke Depan

Kesimpulan 3

(29)

Ada empat faktor metode menentukan mana arah yang lebih baik

digunakan dari dua arah penelusuran yaitu :

a. Jumlah keadaan awal dan keadaan akhir akan lebih mudah bila

bergerak dari kumpulan keadaan yang lebih sedikit ke kumpulan yang

lebih banyak.

b. Besar kecilnya factor percabangan lebih baik menuju ke arah yang

faktor percabangannya sedikit.

c. Proses penalaran program sangatlah penting untuk menuju kearah

yang lebih condong dengan cara pemikiran pemakai.

d. Kejadian yang memicu rangkaian tindakan pemecahan masalah. Jika

kejadian ini adalah kedatangan fakta baru, maka dipilih forward

chaining, tetapi jika kejadian ini adalah suatu pertanyaan yang

membutuhkan tanggapan, akan lebih baik jika dipilih backward

chaining.

Observasi 1

Observasi 2

Observasi 3

Observasi 3

Kaidah C Kaidah B Kaidah A

Fakta 3 Fakta 2 Fakta 1

Kidah E Kidah D

Tujuan

(30)

2. Topologi penelusuran

a. Breadth first search

Metode penelusuran ini memeriksa semua node (simpul) pohon

pencarian, dimulai dari simpul akar. Simpul-simpul dalam tingkat

diperiksa seluruhnya sebelum pindah ke simpul di tingkat selanjutnya.

Proses ini bekerja dari kiri ke kanan, baru bergerak ke bawah. Ini

berlanjut sampai ke titik tujuan (goal).

6 5

2

7 3

10 9

8

4 1

Root node

(start)

Goal

Gambar 2.3 Breadth-first Search

(31)

b. Depth first search

Metode ini memulai penelusuran dari node sampai simpul akar,

selanjutnya menuju ke bawah dulu baru bergerak ke samping dari kiri

ke kanan, proses ini akan berlanjut sampai ditemukan simpul tujuan

c. Best first search

Bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya. Gambar 2.5

(Rusell Stuart, 1995) menunjukkan penelusuran secarabest first search. 1

2

3

4 6 7

5

10 9 8

13 12 11

14

15 16

Root node

(start)

Goal (end)

Gambar 2.4 Depth-first Search

Level 3 Level 0

(32)

2.1.4.9Certainty Factor

Certainty Factor(Theory) ini diusulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada

tahun 1975 untuk mengakomadasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning)

seorang pakar. Teori ini berkembang bersamaan dengan pembuatan sistem pakar

MYCIN. Tim pengembang MYCIN mencatat bahwa dokter sering kali

menganalisa informasi yang ada dengan ungkapan seperti misalnya: mungkin,

kemungkinan besar, hampir pasti, dan sebagainya. Untuk mengakomodasi hal ini

tim MYCIN menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat

keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Secara umum, rule direpresentasikan dalam bentuk sebagai berikut:

IF E1[AND / OR] E2[AND / OR] … En THEN H (CF = CFi)

1

5

2 3

7 6

4

8 9 10

Root node

(start)

Goal

Gambar 2.5 Best-first Search

Level 0

Level 1

(33)

keterangan:

E1... En : fakta – fakta (evidence) yang ada.

H : hipotesa atau konklusi yang dihasilkan.

CF : tingkat keyakinan (Certainty Factor) terjadinya hipotesa

H akibat adanya fakta – fakta E1s/d En

2.1.4.9.1 Model PerhitunganCertainty Factor

Saat ini ada dua model yang sering digunakan untuk menghitung tingkat

keyakinan (CF) dari sebuahruleadalah sebagai berikut:

a. Menggunakan metode ‘Net Belief’ yang diusulkan oleh E. H.

Shortliffe dan B. G. Buchanan. yaitu:

CF(Rule) = MB(H, E) – MD(H, E)

1 if P(H) = 1

MB(H|E)= max[P(H|E) , P(H)] - P(H)

otherwise 1 - P(H)

1 if P(H) = 0

MD(H|E)= min[P(H|E), P(H)] - P(H)

otherwise - P(H)

keterangan:

P(H) = probabilitas kebenaran hipotesa H

P(H|E) = probabilitas bahwa H benar karena fakta E

P(H) dan P(H|E) merepresentasikan keyakinan dan ketidak

(34)

b. Dengan menggali dari hasil wawancara dengan pakar. Nilai

CF(Rule) serta bobot dari masing-masing fakta didapat dari

interpretasi istilah dari pakar menjadi nilai CF serta bobot tertentu,

seperti contoh pada tabel berikut:

Tabel 2.2Interpretasi Nilai CF

Istilah Tidak Menentu CF

Definitely not

Almost certainly not

Probably not

Tabel 2.3Interpretasi Nilai Bobot

(35)

Contoh:

Pakar : “Bila sakit kepala dan pilek dan demam, maka ‘kemungkinan

besar’penyakitnya adalah influenza”

Rule : IF gejala1 = sakit kepala (bobot=0.3) AND gejala2 = pilek (bobot=0.3) AND gejala3 = demam (bobot=0.2) THEN penyakit

= influenza (CF = 0.8)

2.2 PerancanganDatabase

2.2.1 PengertianDatabase

Berikut adalah beberapa pengertian dari basis data yang

dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda, yaitu :

b. Basis data adalah kumpulan data-data (file)non-redudant yang

saling terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut

kunci dari tabel-tabelnya / struktur data dan relasi-relasi) di

dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting

(enterprise).

b. Basis data adalah himpunan kelompok data (file/arsip) yang

saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar

kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan

disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang

(36)

b. Basis data adalah kumpulan file/table/arsip yang saling

berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan

elektronik (Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis,

cetakan kedua, CV. Informatika, Bandung, 2005, hal 190).

2.3 Software Pendukung

Disini akan dipaparkan software pendukung dalam pembangunan sistem

ini.

2.3.1 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak

tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs

Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada

waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa

sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah dataformdari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan

menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source,

maka banyakprogrammeryang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah

diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga

(37)

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter

PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998,

perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis

tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang

PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis

tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak

dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan

kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki

kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter

PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model

pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan

bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.3.1.1 Kelebihan PHP dari Bahasa Pemrograman Lain

a) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

b) Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi

yang relatif mudah.

(38)

d) Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

e) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.3.2 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat

oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.

Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional

maupun operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi

non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja

(39)

demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas

terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok

untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi

blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan

sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus

basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL

pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus

non-transaksional.

2.3.2.1 Keistimewaan MySQL

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan

masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai

perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat

digunakan secara gratis.

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses

(40)

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp,

dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

subnetmask, nama host, dan izin aksesuser dengan sistem perizinan yang

mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data

dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan

60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat

ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien

menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes

(NT).

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa

Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API

(41)

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap

peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel

dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya

semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.3.3 Apache

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah

server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD,

Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya)

yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang

digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang

dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga

didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang

memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan

oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang

(42)

2.4 Teori Penyakit Anak yang Disebabkan oleh Virus

Dibawah ini akan dijelaskan jenis-jenis penyakit anak yang disebabkan

oleh virus.

2.4.1 Cacar Air

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab cacar air.

2.4.1.1 Definisi

Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus

menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik

kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng,

yang menimbulkan rasa gatal.

2.4.1.2 Penyebab

Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui

percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh

cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari

timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk

mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi(diasingkan).

Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki

(43)

tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan

menyebabkanherpes zoster.

2.4.2 Campak

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab campak.

2.4.2.1 Definisi

Merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak, tetapi

juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan.

Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.

2.4.2.2 Penyebab

Infeksi oleh virus Rubeola, ditularkan melalui batuk, bersin dan tangan

yang kotor oleh cairan hidung.

2.4.3 Campak Jerman

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab Campak Jerman.

2.4.3.1 Definisi

Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi virus

menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri sendi dan ruam

(44)

Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan jarang

menyerang anak-anak. Jika menyerang wanita hamil (terutama pada saat

kehamilan berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi

dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.

2.4.3.2 Penyebab

Penyebabnya adalah Virus rubella ditularkan melalui percikan ludah

penderita atau karena kontak dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari

ibu hamil kepada janin yang berada di dalam kandungannya.

Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat 1 minggu sebelum munculnya

ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang. Bayi baru lahir yang terinfeksi

ketika masih berada dalam kandungan, selama beberapa bulan setelah lahir, bisa

menularkan penyakit ini.

Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit ini.

Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.Sindroma rubella kongenitalterjadi

pada 25% atau lebih bayi yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada

trimester pertama. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih

dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi.

Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli,katarak,

mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan dan kelainan

lainnya.

(45)

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab gondongan.

2.4.4.1 Definisi

Gondongan (Mumps, Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi virus

menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur disertai nyeri.

2.4.4.2 Penyebab

Mumps disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini ditularkan melalui

percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita atau karena

bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah

penderita.

Jika dibandingkan dengancampakataucacar air, gondongan tidak terlalu

menular. Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur 2-12

tahun. Jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun.

Jika seseorang pernah menderita gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan

seumur hidupnya.

Yang terkena biasanya adalahkelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang

terletak diantara telinga dan rahang. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa

menyerangtestis(buah zakar), sistem saraf pusat,pankreas,prostat, payudara dan

(46)

2.4.5 Polio

Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab polio.

2.4.5.1 Definisi

Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang

menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa menyebabkan

kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau kematian.

2.4.5.2 Penyebab

Penyebabnya adalah viruspolio. Penularan virus terjadi melalui beberapa

cara:

1. Secara langsung dari orang ke orang

2. Melalui percikan ludah penderita

3. Melalui tinja penderita

Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam

tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem

(47)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah,

sumber pengetahuan, identifikasi masukan data, identifikasi keluaran data, analisis

non fungsional dan kebutuhan non fungsional, analisi basis data dan analisis

kebutuhan fungsional.

3.1.1 Analisis Masalah

Dengan kondisi ekonomi saat ini, biaya untuk konsultasi tentang

penyakit anak dengan seorang dokter spesialis anak tidaklah murah, selain

itu terbatasnya jumlah seorang dokter spesialis anak menyebabkan sulitnya

berkonsultasi mengenai penyakit anak ini.

Pengetahuan dasar tentang penyakit anak yang disebabkan oleh

infeksi virus kurang dipahami oleh para orang tua, sehingga sering terjadi

keterlambatan ataupun kesalahan dalam mendiagnosa serta mengobati

penyakit anak tersebut.

Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah diatas, maka melalui

sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi serta informasi

bagi para orang tua mengenai penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi

virus, dan masalah yang dianalisis adalah tentang berbagai penyakit anak

(48)

yang disebabkan oleh infeksi virus beserta gejala atau penyebabnya serta

penanganan terhadap penyakit tersebut.

3.1.2 Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data

penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus beserta definisi,

pengobatan, pencegahan serta gejala atau penyebabnya diperoleh dari

berbagai sumber informasi seperti buku, e-book, internet, serta dari hasil

wawancara dengan seorang dokter dari Rumah Sakit Hasan Sadikin

Bandung.

3.1.3 Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah

mengidentifikasikan permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah

mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat telebih dahulu,

adapun masalah-masalah yang diambil dalam pembuatan sistem pakar ini

adalah gejala-gejala yang terdapat pada seorang anak serta diagnosa

penyakitnya.

Adapun uraian dari setiap penyakit adalah sebagai berikut :

1. CAMPAK a) Definisi

Campak (Rubeola, Campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus

(49)

konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/ konjungtiva) dan ruam

kulit.

Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah

penderita campak.

Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari

sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada.

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah

campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia

pra-sekolah dan anak-anak SD.

Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur

hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

b) Penyebab

Campak disebabkan oleh virus paramiksovirus. Penularan

terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun

tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari

sebelum gejala muncul. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah

vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang

lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang

yang rentan terhadap campak adalah:

- bayi berumur lebih dari 1 tahun

(50)

- remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi

kedua

c) Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi,

yaitu berupa:

- nyeri tenggorokan

- hidung meler

- batuk

- nyeri otot

- demam

- mata merah

-fotofobia(rentan terhadap cahaya, silau).

d) Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya

menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan

asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan

antibiotik.

e) Pencegahan

Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada

(51)

dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps,

measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.

Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur

9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia

12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.

2. CAMPAK JERMAN a) Definisi

Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi

virus menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri

sendi dan ruam kulit).

Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan

jarang menyerang anak-anak.

Jika menyerang wanita hamil (terutama pada saat kehamilan

berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi

dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.

b) Penyebab

Penyebabnya adalah virus Rubella. Virus rubella ditularkan

melalui percikan ludah penderita atau karena kontak dengan penderita.

Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang berada

(52)

Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat 1 minggu

sebelum munculnya ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang.

Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan,

selama beberapa bulan setelah lahir, bisa menularkan penyakit ini.

Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit

ini. Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.

Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih bayi

yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada trimester pertama.

Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20

minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi.

Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir

adalah tuli, katarak, mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan

jantung bawaan dan kelainan lainnya.

c) Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 14-21 hari setelah terinfeksi.

Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rasa tidak enak badan

selama 1-5 hari, demam yang tidak begitu tinggi (38 Celsius), disertai

pembengkakan kelenjar getah bening kepala dan leher, kadang disertai

nyeri sendi. Tidak terdapat nyeri tenggorokan, tetapi tenggorokan

hanya terlihat agak merah.

Pada dewasa, gejala awal tersebut sifatnya ringan atau sama

(53)

Ruam (kemerahan kulit) muncul dan berlangsung selama 3

hari. Pada mulanya ruam timbul di wajah dan leher, lalu menyebar ke

batang badan, lengan dan tungkai.

Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.

d) Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak Jerman. Untuk

menurunkan panas bisa diberikanasetaminofen

e) Pencegahan

Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada

masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan,

dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.

Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk

rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru

boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.

Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil

atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat

(54)

3. CACAR AIR a) Definisi

Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus

menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan

bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta

keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.

b) Penyebab

Penyebabnya adalah virusvaricella-zoster.Virus ini ditularkan

melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang

terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.

Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya

gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu,

untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).

Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan

memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi

virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang

menjadi aktif kembali dan menyebabkanherpes zoster.

c) Gejala

Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah

(55)

Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya

berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala

tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda,

gejala pada dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya

gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian

bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan

(vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini

memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk

bintik-bintik dan lepuhan yang baru.

Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan

yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan

menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.

Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit;

biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada,

punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.

Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka

(ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga

bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas,

rektum dan vagina.

Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang

menyebabkan gangguan pernafasan.

Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher

(56)

Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut,

kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata.

Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya

disebabkan olehstafilokokus.

d) Pengobatan

Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan,

sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskanlotion kalamin,

antihistaminataulotionlainnya yang mengandungmentolataufenol

Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:

- kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun

- menjaga kebersihan tangan

- kuku dipotong pendek

- pakaian tetap kering dan bersih.

Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal

(antihistamin).Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika

kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virusasiklovir.

Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen,

jangan Aspirin. Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang

berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada

remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa

(57)

setelah munculnya ruam yang pertama. Obat anti-virus lainnya adalah

vidarabin.

e) Pencegahan

Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada

orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan

memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita

gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster

atauimmunoglobulin varicella-zoster.

Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia

12-18 bulan.

4. GONDONGAN a) Definisi

Gondongan (Mumps,Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi

virus menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur

disertai nyeri.

b) Penyebab

Mumps disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini ditularkan

melalui percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita

atau karena bersentuhan langsung dengan benda-benda yang

(58)

Jika dibandingkan dengan campak atau cacar air, gondongan

tidak terlalu menular. Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak

yang berumur 2-12 tahun. Jarang ditemukan pada anak yang berumur

kurang dari 2 tahun.

Jika seseorang pernah menderita gondongan, maka dia akan

memiliki kekebalan seumur hidupnya. Yang terkena biasanya adalah

kelenjarparotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak diantara telinga dan

rahang.

Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah

zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ

lainnya. Masa inkubasi adalah 12-24 hari.

c) Gejala

Gejala timbul dalam waktu 12-24 hari setelah terinfeksi, yaitu

berupa:

- menggigil

- sakit kepla

- nafsu makan berkurang

- merasa tidak enak badan

- demam ringan sampai sedang (terjadi 12-24 jam sebelum 1

atau beberapa kelanjar liur membengkak).

Tetapi 25-30% penderita tidak menunjukkan gejala-gejala

tersebut. Gejala pertama dari infeksi kelenjar ludah adalah nyeri ketika

(59)

(misalnya jus jeruk). Jika kelenjar liur disentuh, akan timbul nyeri.

Pada saat ini suhu biasanya naik sampai 38,9 - 40 Celsius.

Pembengkakan terjadi pada hari kedua.

d) Pengobatan

Karena terdapat gangguan menelan/mengunyah, sebaiknya

diberikan makanan lunak dan hindari minuman asam karena bisa

menimbulkan nyeri.

Daerah pipi/leher bisa juga dikompres secara bergantian

dengan panas dan dingin. Obat pereda nyeri (misalnya asetaminofen

danibuprofen) bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan tidak

enak badan. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena

memiliki resiko terjadinyasindroma Reye.

Jika terjadi pembengkakan testis, sebaiknya penderita

menjalani tirah baring. Untuk mengurangi nyeri, bisa dikompres

dengan es batu. Jika terjadi mual dan muntah akibat pankreatitis, bisa

diberikan cairan melalui infus.

e) Pencegahan

Vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin

pada masa kanak-kanak.

Vaksin gondongan biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi

dengan campak dan rubella (MMR), yang disuntikkan melalui otot

(60)

5. POLIO a) Definisi

Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat

menular, yang menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan

bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen,

kelumpuhan atau kematian.

b) Penyebab

Penyebabnya adalah virus polio. Penularan virus terjadi melalui

beberapa cara:

- Secara langsung dari orang ke orang

- Melalui percikan ludah penderita

- Melalui tinja penderita.

Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembang biak di

dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan

diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah

bening.

Resiko terjadinya polio:

- Belum mendapatkan imunisasi polio

- Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio

- Kehamilan

- Usia sangat lanjut atau sangat muda

- Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani

(61)

- Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan

fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh).

c) Gejala

Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio:

-Infeksi subklinis

-Non-paralitik

-Paralitik.

Saat ini 95% kasus merupakan infeksi subklinis. Poliomielitis

klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta

terbagi menjadinon-paralitik sertaparalitik. Infeksi klinis bisa terjadi

setelah penderita sembuh dari suatuinfeksi subklinis.

1. Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung

selama kurang dari 72 jam)

- demam ringan

- sakit kepala

- tidak enak badan

- nyeri tenggorokan

- tenggorokan tampak merah

- muntah.

2. Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2

minggu)

- demam sedang

(62)

- kaku kuduk

- muntah

- diare

- kelelahan yang luar biasa

- rewel

- nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut

- kejang dan nyeri otot

- nyeri leher

- nyeri leher bagian depan

- kaku kuduk

- nyeri punggung

- nyeri tungkai (otot betis)

- ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri

- kekakuan otot.

3. Poliomielitis paralitik

- demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya

- sakit kepala

- kaku kuduk dan punggung

- kelemahan otot asimetrik

- onsetnya cepat

- segera berkembang menjadi kelumpuhan

- lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis

(63)

- perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti

tertusuk jarum)

- peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa

menimbulkan nyeri)

- sulit untuk memulai proses berkemih

- sembelit

- perut kembung

- gangguan menelan

- nyeri otot

- kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung

- ngiler

- gangguan pernafasan

- rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi

- refleksBabinski positif.

d) Pengobatan

Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti-virus tidak

mempengaruhi perjalanan penyakit ini. Jika otot-otot pernafasan

menjadi lemah, bisa digunakanventilator.

Tujuan utama pengobatan adalah mengontrol gejala sewaktu

infeksi berlangsung. Perlengkapan medis vital untuk menyelamatkan

nyawa, teruatma membantu pernafasan mungkin diperlukan pada

kasus yang parah. Jika terjadi infeksi saluran kemih, diberikan

(64)

Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa

diberikan obat pereda nyeri. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi

dengan kompres hangat.

Untuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot

mungkin perlu dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau

penyangga maupun pembedahan ortopedik..

e) Pencegahan

Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa

kanak-kanak. Terdapat 2 jenis vaksin polio:

1. VaksinSalk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif

2. VaksinSabin, merupakan vaksin virus polio hidup.

Yang memberikan kekebalan yang lebih baik (sampai lebih

dari 90%) dan yang lebih disukai adalah vaksin Sabin per-oral

(melalui mulut). Tetapi pada penderita gangguan sistem kekebalan,

vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio. Karena itu vaksin ini

tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem kekebalan atau

orang yang berhubungan dekat dengan penderita gangguan sistem

kekebalan karean virus yang hidup dikeluarkan melalui tinja.

Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi

polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering

(65)

3.1.4 Identifikasi Masukan Data

Dalam membangun sistem pakar ini masukan kepada sistem

berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil

keputusan sistem. Pengguna akan memilih jawaban pada sistem, jawaban

inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.

3.1.5 Identifikasi Keluaran Data

Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan

mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data

berupa hasil kesimpulan dari jawaban pengguna tersebut berupa informasi

tentang penyakit yang diderita serta gejala atau penyebabnya dan

Pengobatan penanganannya.

3.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah usulan yang direkomendasikan

kepada pengguna agar sistem pakar yang dibangun dapat user friendlydan

perangkat keras yang digunakan dapat mendukung secara maksimal

(66)

3.1.6.1 Analisis Pengguna

Target pengguna dari sistem pakar ini adalah :

1. Masyarakat luas,serta

2. Ahli medis atau dokter yang menjadi seorang pakar.

Tabel 3.1 Tabel Karakteristik Pengguna

3.1.6.2 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk sistem pakar ini, adalah

dengan spesifikasi sebagai berikut :

Pengguna Tanggung jawab

(67)

1. Processor : Intel Pentium III 1.5 GHz

2. RAM : 128 MB

3. VGA : 32 MB

4. Harddisk : 10 GB

5. Monitor

6. Keyboard serta Mouse

3.1.6.3 Analisis Perangkat Lunak

Dalam pembangunan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang

Disebabkan Infeksi Virus ini menggunakan perangkat lunak pemograman

bahasa PHP dengan aplikasi editornya Macromedia Dreamweaver 8,

Database Management System (DBMS) menggunakan MySQL serta

Mozilla Firefox 3.6 sebagai browsernya. Adapun sistem operasi yang

digunakan adalah Windows XP Profesional SP 3.

3.1.7 Analisis Data Penyakit serta Gejala

Keberhasilan suatu sistem pakar adalah terletak pada pengetahuan

dan bagaimana mengolah pengetahuan tersebut agar dapat ditarik

kesimpulan. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil wawancara dan analisa

lewat buku dikonversi ke dalam sebuah tabel penyakit dan gejala fisiknya.

(68)

Tabel 3.2 Relasi Penyakit dengan Gejala

GEJALA PENYAKIT

P001 P002 P003 P004 P005

G001 * * * * *

Keterangan Nama Penyakit :

P001 Campak

P002 Campak Jerman

P003 Cacar Air

P004 Gondongan

P005 Polio

Keterangan Gejala :

G001 Demam

G002 Nyeri Tenggorokan

(69)

G004 Pembengkakan kelenjar getah bening di leher G005 Sakit Kepala

G006 Hidung Meler

G007 Batuk

G008 Nyeri Otot

G009 Mata Merah

G010 Fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau)

G011 Nyeri Sendi

G012 Ruam (kemerahan kulit) muncul selama 3 hari G013 Muncul bintik-bintik merah datar (makula) G014 Tubuh Mengggigil

G015 Nafsu Makan Berkurang G016 Nyeri Ketika Mengunyah

G017 Bengkak Pada Posisi Antara Telinga dan Rahang

G018 Muntah

G019 Diare

G020 Rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi

G021 Kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung

3.1.7.1 Pohon Pelacakan

Pohon pelacakan yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit

(70)

G001

G014 G015 G007

G008

Ket : 0 = Tidak Memiliki Penyakit

Gambar 3.1 Pohon PelacakanBest First Search

Memperhatikan model pohon pelacakan pada Gambar 3.1, model

pohon pelacakan tersebut memiliki kekurangan, yaitu jika pada suatu

gejala dijawab tidak kemudian tidak ada gejala selanjutnya, maka sistem

akan menyimpulkan hasil diagnosanya tidak terdiagnosa atau tidak

memiliki penyakit, disebabkan aturan pada pohon pelacakannya tidak

(71)

pengguna yang akan konsultasi. Oleh karena itu, diusulkan metode pohon

pelacakan Best First Search dikombinasikan dengan metode Certainty

Factor, dimana bahwa pohon pelacakan yang seperti pada Gambar 3.1 jika

pada suatu gejala dijawab tidak kemudian tidak ada gejala selanjutnya,

maka dengan kombinasi metode Best First Search dan metode Certainty

Factor, sistem akan terus melanjutkan ke gejala selanjutnya sampai

terpenuhi ke salah satu penyakit, sehingga pengguna yang akan konsultasi

(72)

Gambar

Gambar 2.3Breadth-first Search
Gambar 2.4Depth-first Search
Gambar 3.17 Tampilan Halaman Lupa Password B
Gambar 3.20 Tampilan Ubah Password Pakar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Uraian diatas jelaslah bahwa pentingnya lembaga pembiayaan dalam meningkatkan penjualan, dengan adanya lembaga pembiayaan yang memberikan persyaratan

Pengaruh fungsi keluarga terhadap pemahaman remaja putri usia sekolah dasar tentang menarche (studi kasus di SD Negeri no 066667 dan SD Negeri no 066433 Kota Medan);2012..

Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di

Distribusi Pemahaman tentang Ketepatan Frekuensi Penggunaan Obat Responden dilihat dari Faktor Demografi Dilakukan pengamatan crosstabulation pemahaman respoden. terhadap

HUBUNGAN BULLYING DI TEMPAT KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PERUSAHAAN DI KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

kreativitas siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal matematika pada materi. lingkaran di MTsN Tulungagung tahun ajaran

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari data rekam medis RSUD Dr.. Kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS

Hasil kajian mendapati nilai ketabilan agreagat sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dalam tanah, penambahan bahan organik dapat meningkatkan proses flokulasi