SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
CECEP HUSNI MUBAROK
10106016
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
Oleh
Cecep Husni Mubarok 10106016
Penyakit anak yang disebabkan virus sangat rentan terjadi pada anak-anak, hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali tidak mengenali gejala-gejala penyakit pada tubuh anak yang timbul diakibatkan infeksi virus tersebut.
Sistem pakar ini dibangun untuk mendiagnosa penyakit anak yang disebabkan infeksi virus. Dari sistem pakar ini dapat memberikan informasi mengenai penyakit, definisinya, pengobatan serta pencegahannya. Sistem pakar ini menggunakan metode inferensiforward chainingdan metodeCertainty Factor.
Hasil uji konsultasi dengan sistem ini menunjukkan bahwa sistem mampu menentukan penyakit beserta pengobatan dan penanganan awal yang harus dilakukan, berdasarkan gejala-gejala yang sebelumnya dipilih oleh pengguna.
ii
WEB BASED
By
Cecep Husni Mubarok 10106016
Childhood diseases caused by viruses are highly vulnerable occur in children, that caused by the immune system that are in the child's body has not been built properly. Most of the parents also often do not recognize the symptoms of disease in the child's body that arises due to virus infection.
This expert system developed to diagnose diseases caused by viral infection of children. From this expert system can provide information about the disease, by definition, treatment and prevention. This expert system uses forward chaining method and the method of Certainty Factor.
Test results of consultation with this system showed that the system is able to determine the disease and its treatment and early treatment should be done, based on the symptoms that previously selected by the user.
iii
Puji syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang Disebabkan Virus Berbasis Web”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan penuh rasa syukur, ucapan terima kasih yang mendalam serta penghargaan yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada :
1. Kedua orang tua, serta keluarga besar penulis senantiasa mendoakan penulis dan memberikan dorongan serta dukungan baik moril maupun materiil.
2. Bapak Ilham Perdana, S. T., M. T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Mira Kania Sabariah, S. T., M. T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika serta selaku Dosen Wali kelas penulis yaitu kelas IF-1 Angkatan 2006, yang telah memberikan bimbingan serta pengarahannya selama penulis kuliah.
4. Kepada teman-teman penulis yang sama-sama sedang menyusun skripsi, Adi, Eko, Catur, Dikdik, serta khususnya Ari yang telah banyak membatu dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
– besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.
Bandung, Juli 2010
v LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL... xii DAFTAR SIMBOL ...xii i DAFTAR LAMPIRAN ...xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah... 3
1.5 Metodologi Penelitian... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Sistem Pakar ... 9
2.1.1 Pengertian Sistem Pakar... 9
2.1.2 Manfaat Sistem Pakar ... 9
2.1.3 Kelemahan Sistem Pakar... 11
2.1.4 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 12
2.1.4.1 Keahlian ... 12
2.1.4.2 Ahli/ Pakar ... 12
2.1.4.4 Mengambil Keputusan ... 12
2.1.4.5 Aturan ... 13
2.1.4.6 Kemampuan Menjelaskan... 13
2.1.4.7 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar ... 13
2.1.4.8 Metode Pemecahan Masalah... 13
2.1.4.9 Certainty Factor ... 13
2.1.4.9.1 Model PerhitunganCertainty Factor... 13
2.2 Perancangan Database ... 20
2.2.1 Pengertian Database... 20
2.3SoftwarePendukung ... 20
2.3.1 PHP ... 21
2.3.1.1 Kelebihan PHP dari Bahasa Pemrograman Lain ... 22
2.3.2 MySQL ... 22
2.3.2.1 Keistimewaan MySQL... 24
2.3.3 Apache ... 25
2.4 Teori Penyakit Anak yang Disebabkan oleh Virus ... 26
2.4.1 Cacar Air ... 26
2.4.1.1 Definisi... 26
2.4.1.2 Penyebab ... 27
2.4.2 Campak ... 27
2.4.2.1 Definisi... 27
2.4.2.2 Penyebab ... 28
2.4.3 Campak Jerman ... 28
2.4.3.1 Definisi... 28
2.4.3.2 Penyebab ... 28
2.4.4 Gondongan ... 29
2.4.4.1 Definisi... 29
2.4.4.2 Penyebab ... 29
2.4.5 Polio ... 30
2.4.5.2 Penyebab ... 31
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 32
3.1 Analisis Sistem... 32
3.1.1 Analis Masalah ... 32
3.1.2 Sumber Pengetahuan... 33
3.1.3 Identifikasi Masalah... 33
3.1.4 Identifikasi Masukan Data ... 50
3.1.5 Identifikasi Keluaran Data ... 50
3.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 50
3.1. 6.1 Analisis Pengguna... 51
3.1. 6.2 Analisis Perangkat Keras... 51
3.1. 6.3 Analisis Perangkat Lunak ... 52
3.1.7 Analisis Data Penyakit serta Gejala ... 52
3.1. 7.1 Pohon Pelacakan ... 54
3.1. 7.2 Kaidah Produksi ... 56
3.1.8 Analisis Basis Data ... 58
3.1.8.1 Diagram Konteks ... 59
3.1.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 60
3.1.8.2.1 DFD Level 0 ... 60
3.1.8.2.2 DFD Level 1 Proses 2.0 ... 62
3.1.8.2.3 DFD Level 1 Proses 4.0 ... 63
3.1.8.2.4 DFD Level 2 Proses 2.1 ... 63
3.1.8.2.5 DFD Level 2 Proses 2.2 ... 65
3.1.8.3 Spesifikasi Proses ... 66
3.1.8. 4 Kamus Data ... 77
3.2 Perancangan Sistem... 82
3.2.1 Perancangan Data ... 82
3.2.1.1 Skema Relasi ... 82
3.2.2 Perancangan Arsitektur ... 86
3.2. 2.1 Perancangan Struktur Menu ... 87
3.2. 2.2 Perancangan Antar Muka ... 89
3.2.2.2.1 Perancangan Antar Muka Aplikasi... 89
3.2.2.2.2 Perancangan Pesan ...101
3.2. 2.3 Jaringan Semantik ...102
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN...105
4.1 Implementasi ...105
4.1.1 Perangkat Lunak Pembangun ...105
4.1.2 Perangkat Keras Pembangun ...106
4.1.3 Implementasi Database dan Antar Muka ...106
4.1.3.1 Implementasi Database...106
4.1.3.2 Implementasi Antar Muka ...109
4.2 PengujianBlack Box...111
4.2.1 Rencana Pengujian...112
4.2.2 Kasus dan Hasil PengujianAlpha...113
4.2.2.1 Pengujian Login User ...113
4.2.2.2 Pengujian Login Pakar ...114
4.2.2.3 Pengujian Pengolahan Data Penyakit ...115
4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data Gejala ...118
4.2.2.5 Pengujian Pengolahan Data Bobot Gejala ...122
4.2.2.6 Pengujian Registrasi User...123
4.2.2.7 Pengujian Diagnosa...125
4.2.2.8 Pengujian Ubah Password ...126
4.2.2.9 Pengujian Ubah Profil ...127
4.2.2.10 Pengujian Lupa Password ...129
4.2.3 Kesimpulan Hasil UjiAlpha...131
4.2.4 Kasus dan Hasil PengujianBetha...131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...138
5.2 Saran ...139
xiii
No. Simbol Keterangan
1 Proses
Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukkan dapat menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi
hanya satu keluaran atau sebaliknya.
2 Terminator
Mewakili entitas luar dimana sistem berkomunikasi
3 Penyimpanan
Untuk memodelkan kumpulan data/paket data
4 Storage
Menunjukan penyimpanan data dalam sebuahdatabase.
5 Aliran
2. Entity Relationship Diagram (ERD)
No. Simbol Keterangan
1 Data Entitas
Segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam
2 Relasi
Menunjukan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas
berbeda.
3 Aliran Data
Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas
dengan atribut.
4 Terminator
My SQL dengan PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver, Ardana
Media, Yogyakarta.
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Certainty_factor#Certainty_factors, tanggal
akses 20 Juli 2010, pukul 10.00 WIB.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar, tanggal akses 21 Mei 2010, pukul
23.00 WIB.
4. http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html, tanggal akses 24
Mei 2010, pukul 20.00 WIB.
5. Kusrini. (2006),Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,Andi, Yogyakarta.
6. Kusumadewi, Sri. (2003),Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),
Graha Ilmu, Yogyakarta.
7. Muhammad Arhami. (2005), Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi,
Yogyakarta.
8. Sari Iswanti., Sri Hartati. (2008).Sistem Pakar & Pengembangannya.Graha
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Penyakit anak yang disebabkan virus sangat rentan terjadi pada anak-anak,
hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum
terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali
tidak mengenali gejala-gejala penyakit pada tubuh anak yang timbul diakibatkan
infeksi virus tersebut.
Informasi mengenai gejala-gejala penyakit pada tubuh anak tersebut
sangat penting untuk diketahui orang tua, hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan
ataupun keterlambatan dalam mengenali jenis penyakit anak yang ditimbulkan
oleh infeksi virus.
Kesalahan ataupun keterlambatan dalam mengenali gejala-gejala serta
jenis penyakit anak yang timbul diakibatkan infeksi virus dapat menyebabkan
kesalahan ataupun keterlambatan dalam penanganan pengobatannya.
Data yang ada menyebutkan, kematian akibat penyakit campak, yaitu
penyakit yang sering terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi virus
paramiksovirus, di dunia dilaporkan pada tahun 2002 mencapai 777.000 orang,
202.000 di antaranya berasal dari ASEAN, serta 15 persen kematian akibat
campak berasal dari Indonesia. Setiap tahun diperkirakan 30.000 anak Indonesia
meninggal karena komplikasi yang diakibatkan campak.
Mengenali gejala-gejala serta jenis penyakit anak yang timbul diakibatkan
infeksi virus diperlukan diagnosa seorang dokter spesialis anak, setelah
didiagnosa kemudian diberikan solusi pengobatannya. Namun dengan mahalnya
biaya konsultasi kepada seorang dokter spesialis anak, tidak semua kalangan
orang tua sanggup membayar biaya konsultasi tersebut.
Sesuai paparan latar belakang diatas maka penulis mengambil topik
“Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang disebabkan Virus Berbasis Web”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat
dirumuskan masalahnya adalah bagaimana membuat sistem pakar dalam diagnosa
penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari ditulisnya skripsi ini adalah untuk membuat Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Anak yang Disebabkan Virus Berbasis Web.
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Memudahkan orang tua dalam mengenali gejala-gejala penyakit anak
pada tubuh yang timbul diakibatkan infeksi virus.
2. Memudahkan orang tua dalam mengenali jenis penyakit anak yang
ditimbulkan oleh infeksi virus.
3. Memudahkan orang tua dalam melakukan penanganan pengobatan
secara cepat dan tepat pada penyakit anak yang ditimbulkan oleh
4. Dengan adanya sistem pakar ini membantu para pengguna dalam
identifikasi penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan sistem pakar ini adalah
sebagai berikut :
1. Sistem pakar ini dibangun berbasis web.
2. Jenis penyakit yang didiagnosa adalah penyakit anak yang disebabkan
oleh infeksi virus.
3. Diagnosa pada sistem pakar ini adalah anak berusia dibawah 12 tahun.
4. Metode yang digunakan adalah metodeCertainty Factor.
5. Proses yang terdapat dalam sistem pakar ini adalah pengenalan
gejala-gejala yang timbul akibat penyakit yang disebabkan oleh virus,
konsultasi jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dengan
menjawab beberapa pertanyaan mengenai gejala yang timbul,
pengolahan data basis pengetahuan sistem yang berupa prosedur
tambah, edit dan hapus.
6. Info yang diberikan sistem pakar ini yaitu :
1. Data gejala-gejala yang timbul akibat penyakit yang
disebabkan oleh virus.
2. Data penyakit yang disebabkan oleh virus.
3. Hasil diagnosa.
7. Keluaran yang dihasilkan dari sistem pakar ini berupa data hasil
diagnosa beserta status dan tindakan yang harus dilakukan.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1.5.1 Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Studi literature
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara
mengadakan tanya jawab dengan pakar penyakit anak.
c. Observasi
1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
Tahap pengembangan sistem pakar ini menggunakan model
waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :
a. System Engineering
Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua
elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam
pembentukan perangkat lunak.
b. System Analysis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan
dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.
c. System Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam
bentuk yang mudah dimengerti olehuser.
d. System Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang
telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.
e. System Testing
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang
dibangun.
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah
selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan
sesuai dengan permintaanuser.
Gambar 1.1 ModelWaterfall
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran
umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang permasalahan, merumuskan
penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah,
metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan
dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam
proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian. Pada
bab ini mencakup pengertian system pakar, penyakit-penyakit anak
yang disebabkan oleh virus, basis data, Entity Relational Diagram
(ERD), diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), kamus data,
PHP, MySQL, Macromedia Dreamweaver 8, danweb server.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini membahas tentang analisis masalah, analisis basis data, analisis
kebutuhan non fungsional seperti analisi perangkat lunak, analisi
perangkat keras, analisi pengguna, analisis kebutuhan fungsional serta
membahas mengenai perancangan data gejala dan penyakit anak yang
disebabkan oleh virus, perancangan menu, perancangan interface
(antarmuka) dan perancangan prosedural.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN
Pada bab ini membahas tentang implementasi hasil dari analisis dan
membahas tentang pengujian sistem dengan cara alpha (α) dengan
menggunakan metode black box dan pengujian sistem dengan cara
betha(β) dengan menggunakankuesioner.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi pengembangan
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pakar
Pada bagian ini akan dibahas tentang pengertian sistem pakar, manfaat
sistem pakar
2.1.1 Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar
dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para
ahli.
Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang
cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.
Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten
yang sangat berpengalaman. Sistem pakar dikembangkan pertama kali pada tahun
1960.
2.1.2 Manfaat Sistem Pakar
Manfaat dari sistem pakar, antara lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama
yang termasuk keahlian langka)
5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya
6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan mengandungketidakpastian. Pengguna bisa merespon
dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih
pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan
memberikan jawaban.
7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada
pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari.
8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu
yang minimal dan sedikit biaya
9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan
manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.
10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi
nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan
12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain.
Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih
13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja
dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas
penjelas dapat berfungsi sebagai guru.
2.1.3 Kelemahan Sistem Pakar
Kelemahan dari sistem pakar, antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan
mengembangkannya sangat mahal
2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan
pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari
manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan
langkah mereka dalam menangani masalah.
3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat
dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu
perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.
4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa
berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.
5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias
6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian
2.1.4 Konsep Dasar Sistem Pakar
Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan
keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.
2.1.4.1 Keahlian
Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam
bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh
bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian:
- Teori, fakta, aturan-aturan pada lingkup permasalahan tertentu
- Strategi global untuk menyelesaikan masalah
2.1.4.2 Ahli / Pakar
Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,
mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali
pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat
2.1.4.3 Pengalihan Keahlian
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang
pakar ke dalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan,
yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya),
representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan
pengalihan pengetahuan ke pengguna.
2.1.4.4 Mengambil Keputusan
Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan
untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan
mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.
2.1.4.5 Aturan
Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan
– aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai pro sedur
pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentukIF – THEN.
2.1.4.6 Kemampuan Menjelaskan
Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan
atau memberi saran/rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa
tindakan/saran tidak direkomendasikan.
2.1.4.7 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar
Tabel 2.1Perbedaan sistem konvensional dengan sistem pakar
Sistem Konvensional Sistem Pakar
- Informasi dan pemroresannya
biasanya jadi satu dengan program.
- Biasanya tidak bisa menjelaskan
mengapa suatu input data itu
dibutuhkan, atau bagaimana output
itu diperoleh.
- Pengubahan program cukup sulit
dan membosankan.
- Basis Pengetahuan merupakan
bagian dari mekanisme inferensi.
- Penjelasan adalah bagian
terpenting dari sistem pakar.
- Pengubahan aturan dapat
- Sistem hanya akan beroprasi jika
sistem tersebut sudah lengkap.
- Eksekusi dilakukan langkah demi
langkah.
- Menggunakan data.
- Tujuan utamanya adalah efisiensi.
- Sistem dapat beroprasi hanya
dengan beberapa aturan.
- Eksekusi dilakukan pada
keseluruhan basis pengetahuan.
- Menggunakan pengetahuan.
- Tujuan utamanya adalah
efektivitas.
2.1.4.8 Metode Pemecahan Masalah
Suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan
dengan solusinya disebut dengan rantai (chain). Suatu rantai yang dicari atau
dilewati/dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut
forward chaining. Cara lain menggambarkan forward chaining ini adalah dengan
penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. Suatu rantai yang
dilintasi dari hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut adalah
backward chaining. Cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam
hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.
Terdapat berbagai cara pemecahan masalah didalam sistem pakar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah arah penelusuran dan topologi
penelusuran.
1. Arah penelurusan
a. Forward chaining
Strategi dari sistem ini adalah dimulai dari inputan beberapa
fakta, kemudian menurunkan beberapa fakta dari aturan-aturan
yang cocok pada knowledge base dan melanjutkan prosesnya
sampai jawaban sesuai. Forward chaining dapat dikatakan
sebagai penelusuran deduktif.
b. Backward chaining
Strategi penarikan keputusan yang didasarkan dari hipotesa atau
dugaan yang didapat dari informasi yang ada. Ciri dari strategi
ini adalah pertanyaan user. Memperoleh fakta biasanya diajukan
dalam bentuk “YA” atau “TIDAK”, proses ini berdampak
dengan diterima atau tidaknya hipotesis.
Kaidah B
Fakta 3 Fakta 2 Kaidah A
Observasi 2 Observasi 1
Fakta 1
Kaidah E Kaidah D
Kaidah C Kesimpulan 1
Kesimpulan 2
Gambar 2.1 Diagram Pelacakan ke Depan
Kesimpulan 3
Ada empat faktor metode menentukan mana arah yang lebih baik
digunakan dari dua arah penelusuran yaitu :
a. Jumlah keadaan awal dan keadaan akhir akan lebih mudah bila
bergerak dari kumpulan keadaan yang lebih sedikit ke kumpulan yang
lebih banyak.
b. Besar kecilnya factor percabangan lebih baik menuju ke arah yang
faktor percabangannya sedikit.
c. Proses penalaran program sangatlah penting untuk menuju kearah
yang lebih condong dengan cara pemikiran pemakai.
d. Kejadian yang memicu rangkaian tindakan pemecahan masalah. Jika
kejadian ini adalah kedatangan fakta baru, maka dipilih forward
chaining, tetapi jika kejadian ini adalah suatu pertanyaan yang
membutuhkan tanggapan, akan lebih baik jika dipilih backward
chaining.
Observasi 1
Observasi 2
Observasi 3
Observasi 3
Kaidah C Kaidah B Kaidah A
Fakta 3 Fakta 2 Fakta 1
Kidah E Kidah D
Tujuan
2. Topologi penelusuran
a. Breadth first search
Metode penelusuran ini memeriksa semua node (simpul) pohon
pencarian, dimulai dari simpul akar. Simpul-simpul dalam tingkat
diperiksa seluruhnya sebelum pindah ke simpul di tingkat selanjutnya.
Proses ini bekerja dari kiri ke kanan, baru bergerak ke bawah. Ini
berlanjut sampai ke titik tujuan (goal).
6 5
2
7 3
10 9
8
4 1
Root node
(start)
Goal
Gambar 2.3 Breadth-first Search
b. Depth first search
Metode ini memulai penelusuran dari node sampai simpul akar,
selanjutnya menuju ke bawah dulu baru bergerak ke samping dari kiri
ke kanan, proses ini akan berlanjut sampai ditemukan simpul tujuan
c. Best first search
Bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya. Gambar 2.5
(Rusell Stuart, 1995) menunjukkan penelusuran secarabest first search. 1
2
3
4 6 7
5
10 9 8
13 12 11
14
15 16
Root node
(start)
Goal (end)
Gambar 2.4 Depth-first Search
Level 3 Level 0
2.1.4.9Certainty Factor
Certainty Factor(Theory) ini diusulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada
tahun 1975 untuk mengakomadasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning)
seorang pakar. Teori ini berkembang bersamaan dengan pembuatan sistem pakar
MYCIN. Tim pengembang MYCIN mencatat bahwa dokter sering kali
menganalisa informasi yang ada dengan ungkapan seperti misalnya: mungkin,
kemungkinan besar, hampir pasti, dan sebagainya. Untuk mengakomodasi hal ini
tim MYCIN menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat
keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Secara umum, rule direpresentasikan dalam bentuk sebagai berikut:
IF E1[AND / OR] E2[AND / OR] … En THEN H (CF = CFi)
1
5
2 3
7 6
4
8 9 10
Root node
(start)
Goal
Gambar 2.5 Best-first Search
Level 0
Level 1
keterangan:
E1... En : fakta – fakta (evidence) yang ada.
H : hipotesa atau konklusi yang dihasilkan.
CF : tingkat keyakinan (Certainty Factor) terjadinya hipotesa
H akibat adanya fakta – fakta E1s/d En
2.1.4.9.1 Model PerhitunganCertainty Factor
Saat ini ada dua model yang sering digunakan untuk menghitung tingkat
keyakinan (CF) dari sebuahruleadalah sebagai berikut:
a. Menggunakan metode ‘Net Belief’ yang diusulkan oleh E. H.
Shortliffe dan B. G. Buchanan. yaitu:
CF(Rule) = MB(H, E) – MD(H, E)
1 if P(H) = 1
MB(H|E)= max[P(H|E) , P(H)] - P(H)
otherwise 1 - P(H)
1 if P(H) = 0
MD(H|E)= min[P(H|E), P(H)] - P(H)
otherwise - P(H)
keterangan:
P(H) = probabilitas kebenaran hipotesa H
P(H|E) = probabilitas bahwa H benar karena fakta E
P(H) dan P(H|E) merepresentasikan keyakinan dan ketidak
b. Dengan menggali dari hasil wawancara dengan pakar. Nilai
CF(Rule) serta bobot dari masing-masing fakta didapat dari
interpretasi istilah dari pakar menjadi nilai CF serta bobot tertentu,
seperti contoh pada tabel berikut:
Tabel 2.2Interpretasi Nilai CF
Istilah Tidak Menentu CF
Definitely not
Almost certainly not
Probably not
Tabel 2.3Interpretasi Nilai Bobot
Contoh:
Pakar : “Bila sakit kepala dan pilek dan demam, maka ‘kemungkinan
besar’penyakitnya adalah influenza”
Rule : IF gejala1 = sakit kepala (bobot=0.3) AND gejala2 = pilek (bobot=0.3) AND gejala3 = demam (bobot=0.2) THEN penyakit
= influenza (CF = 0.8)
2.2 PerancanganDatabase
2.2.1 PengertianDatabase
Berikut adalah beberapa pengertian dari basis data yang
dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda, yaitu :
b. Basis data adalah kumpulan data-data (file)non-redudant yang
saling terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut
kunci dari tabel-tabelnya / struktur data dan relasi-relasi) di
dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting
(enterprise).
b. Basis data adalah himpunan kelompok data (file/arsip) yang
saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar
kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan
disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang
b. Basis data adalah kumpulan file/table/arsip yang saling
berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan
elektronik (Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis,
cetakan kedua, CV. Informatika, Bandung, 2005, hal 190).
2.3 Software Pendukung
Disini akan dipaparkan software pendukung dalam pembangunan sistem
ini.
2.3.1 PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak
tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs
Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada
waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa
sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah dataformdari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source,
maka banyakprogrammeryang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah
diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter
PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998,
perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis
tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang
PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan
kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki
kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan
bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
2.3.1.1 Kelebihan PHP dari Bahasa Pemrograman Lain
a) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b) Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi
yang relatif mudah.
d) Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
e) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
2.3.2 MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan
MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL
(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian
basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat
oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional
maupun operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi
non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja
demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas
terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok
untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi
blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan
sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus
basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL
pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus
non-transaksional.
2.3.2.1 Keistimewaan MySQL
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan
masih banyak lagi.
2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai
perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat
digunakan secara gratis.
3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan
dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses
5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp,
dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin aksesuser dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data
dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan
60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat
ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes
(NT).
10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11.Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap
peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya
semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.3.3 Apache
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah
server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD,
Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya)
yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang
digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang
dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga
didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang
memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan
oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang
2.4 Teori Penyakit Anak yang Disebabkan oleh Virus
Dibawah ini akan dijelaskan jenis-jenis penyakit anak yang disebabkan
oleh virus.
2.4.1 Cacar Air
Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab cacar air.
2.4.1.1 Definisi
Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus
menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik
kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng,
yang menimbulkan rasa gatal.
2.4.1.2 Penyebab
Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui
percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh
cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari
timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk
mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi(diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki
tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan
menyebabkanherpes zoster.
2.4.2 Campak
Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab campak.
2.4.2.1 Definisi
Merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak, tetapi
juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan.
Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.
2.4.2.2 Penyebab
Infeksi oleh virus Rubeola, ditularkan melalui batuk, bersin dan tangan
yang kotor oleh cairan hidung.
2.4.3 Campak Jerman
Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab Campak Jerman.
2.4.3.1 Definisi
Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi virus
menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri sendi dan ruam
Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan jarang
menyerang anak-anak. Jika menyerang wanita hamil (terutama pada saat
kehamilan berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi
dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.
2.4.3.2 Penyebab
Penyebabnya adalah Virus rubella ditularkan melalui percikan ludah
penderita atau karena kontak dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari
ibu hamil kepada janin yang berada di dalam kandungannya.
Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat 1 minggu sebelum munculnya
ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang. Bayi baru lahir yang terinfeksi
ketika masih berada dalam kandungan, selama beberapa bulan setelah lahir, bisa
menularkan penyakit ini.
Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit ini.
Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.Sindroma rubella kongenitalterjadi
pada 25% atau lebih bayi yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada
trimester pertama. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih
dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi.
Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli,katarak,
mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan dan kelainan
lainnya.
Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab gondongan.
2.4.4.1 Definisi
Gondongan (Mumps, Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi virus
menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur disertai nyeri.
2.4.4.2 Penyebab
Mumps disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini ditularkan melalui
percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita atau karena
bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah
penderita.
Jika dibandingkan dengancampakataucacar air, gondongan tidak terlalu
menular. Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur 2-12
tahun. Jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun.
Jika seseorang pernah menderita gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan
seumur hidupnya.
Yang terkena biasanya adalahkelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang
terletak diantara telinga dan rahang. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa
menyerangtestis(buah zakar), sistem saraf pusat,pankreas,prostat, payudara dan
2.4.5 Polio
Disini akan dijelaskan mengenai definisi serta penyebab polio.
2.4.5.1 Definisi
Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa menyebabkan
kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau kematian.
2.4.5.2 Penyebab
Penyebabnya adalah viruspolio. Penularan virus terjadi melalui beberapa
cara:
1. Secara langsung dari orang ke orang
2. Melalui percikan ludah penderita
3. Melalui tinja penderita
Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam
tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah,
sumber pengetahuan, identifikasi masukan data, identifikasi keluaran data, analisis
non fungsional dan kebutuhan non fungsional, analisi basis data dan analisis
kebutuhan fungsional.
3.1.1 Analisis Masalah
Dengan kondisi ekonomi saat ini, biaya untuk konsultasi tentang
penyakit anak dengan seorang dokter spesialis anak tidaklah murah, selain
itu terbatasnya jumlah seorang dokter spesialis anak menyebabkan sulitnya
berkonsultasi mengenai penyakit anak ini.
Pengetahuan dasar tentang penyakit anak yang disebabkan oleh
infeksi virus kurang dipahami oleh para orang tua, sehingga sering terjadi
keterlambatan ataupun kesalahan dalam mendiagnosa serta mengobati
penyakit anak tersebut.
Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah diatas, maka melalui
sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi serta informasi
bagi para orang tua mengenai penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi
virus, dan masalah yang dianalisis adalah tentang berbagai penyakit anak
yang disebabkan oleh infeksi virus beserta gejala atau penyebabnya serta
penanganan terhadap penyakit tersebut.
3.1.2 Sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data
penyakit anak yang disebabkan oleh infeksi virus beserta definisi,
pengobatan, pencegahan serta gejala atau penyebabnya diperoleh dari
berbagai sumber informasi seperti buku, e-book, internet, serta dari hasil
wawancara dengan seorang dokter dari Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung.
3.1.3 Identifikasi Masalah
Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah
mengidentifikasikan permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah
mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat telebih dahulu,
adapun masalah-masalah yang diambil dalam pembuatan sistem pakar ini
adalah gejala-gejala yang terdapat pada seorang anak serta diagnosa
penyakitnya.
Adapun uraian dari setiap penyakit adalah sebagai berikut :
1. CAMPAK a) Definisi
Campak (Rubeola, Campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/ konjungtiva) dan ruam
kulit.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah
penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari
sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah
campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia
pra-sekolah dan anak-anak SD.
Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur
hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
b) Penyebab
Campak disebabkan oleh virus paramiksovirus. Penularan
terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun
tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari
sebelum gejala muncul. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah
vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang
lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang
yang rentan terhadap campak adalah:
- bayi berumur lebih dari 1 tahun
- remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi
kedua
c) Gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi,
yaitu berupa:
- nyeri tenggorokan
- hidung meler
- batuk
- nyeri otot
- demam
- mata merah
-fotofobia(rentan terhadap cahaya, silau).
d) Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan
asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan
antibiotik.
e) Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada
dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps,
measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur
9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia
12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
2. CAMPAK JERMAN a) Definisi
Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi
virus menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri
sendi dan ruam kulit).
Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan
jarang menyerang anak-anak.
Jika menyerang wanita hamil (terutama pada saat kehamilan
berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi
dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.
b) Penyebab
Penyebabnya adalah virus Rubella. Virus rubella ditularkan
melalui percikan ludah penderita atau karena kontak dengan penderita.
Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang berada
Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat 1 minggu
sebelum munculnya ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang.
Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan,
selama beberapa bulan setelah lahir, bisa menularkan penyakit ini.
Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit
ini. Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.
Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih bayi
yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada trimester pertama.
Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20
minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi.
Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir
adalah tuli, katarak, mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan
jantung bawaan dan kelainan lainnya.
c) Gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 14-21 hari setelah terinfeksi.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rasa tidak enak badan
selama 1-5 hari, demam yang tidak begitu tinggi (38 Celsius), disertai
pembengkakan kelenjar getah bening kepala dan leher, kadang disertai
nyeri sendi. Tidak terdapat nyeri tenggorokan, tetapi tenggorokan
hanya terlihat agak merah.
Pada dewasa, gejala awal tersebut sifatnya ringan atau sama
Ruam (kemerahan kulit) muncul dan berlangsung selama 3
hari. Pada mulanya ruam timbul di wajah dan leher, lalu menyebar ke
batang badan, lengan dan tungkai.
Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.
d) Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak Jerman. Untuk
menurunkan panas bisa diberikanasetaminofen
e) Pencegahan
Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada
masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan,
dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk
rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru
boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.
Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil
atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat
3. CACAR AIR a) Definisi
Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus
menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan
bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta
keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
b) Penyebab
Penyebabnya adalah virusvaricella-zoster.Virus ini ditularkan
melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang
terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.
Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya
gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu,
untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan
memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi
virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang
menjadi aktif kembali dan menyebabkanherpes zoster.
c) Gejala
Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah
Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya
berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala
tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda,
gejala pada dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya
gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian
bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan
(vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini
memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk
bintik-bintik dan lepuhan yang baru.
Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan
yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan
menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.
Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit;
biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada,
punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.
Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka
(ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga
bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas,
rektum dan vagina.
Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang
menyebabkan gangguan pernafasan.
Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher
Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut,
kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata.
Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya
disebabkan olehstafilokokus.
d) Pengobatan
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan,
sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskanlotion kalamin,
antihistaminataulotionlainnya yang mengandungmentolataufenol
Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:
- kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
- menjaga kebersihan tangan
- kuku dipotong pendek
- pakaian tetap kering dan bersih.
Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal
(antihistamin).Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika
kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virusasiklovir.
Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen,
jangan Aspirin. Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang
berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada
remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa
setelah munculnya ruam yang pertama. Obat anti-virus lainnya adalah
vidarabin.
e) Pencegahan
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada
orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan
memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita
gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster
atauimmunoglobulin varicella-zoster.
Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia
12-18 bulan.
4. GONDONGAN a) Definisi
Gondongan (Mumps,Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi
virus menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur
disertai nyeri.
b) Penyebab
Mumps disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini ditularkan
melalui percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita
atau karena bersentuhan langsung dengan benda-benda yang
Jika dibandingkan dengan campak atau cacar air, gondongan
tidak terlalu menular. Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak
yang berumur 2-12 tahun. Jarang ditemukan pada anak yang berumur
kurang dari 2 tahun.
Jika seseorang pernah menderita gondongan, maka dia akan
memiliki kekebalan seumur hidupnya. Yang terkena biasanya adalah
kelenjarparotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak diantara telinga dan
rahang.
Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah
zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ
lainnya. Masa inkubasi adalah 12-24 hari.
c) Gejala
Gejala timbul dalam waktu 12-24 hari setelah terinfeksi, yaitu
berupa:
- menggigil
- sakit kepla
- nafsu makan berkurang
- merasa tidak enak badan
- demam ringan sampai sedang (terjadi 12-24 jam sebelum 1
atau beberapa kelanjar liur membengkak).
Tetapi 25-30% penderita tidak menunjukkan gejala-gejala
tersebut. Gejala pertama dari infeksi kelenjar ludah adalah nyeri ketika
(misalnya jus jeruk). Jika kelenjar liur disentuh, akan timbul nyeri.
Pada saat ini suhu biasanya naik sampai 38,9 - 40 Celsius.
Pembengkakan terjadi pada hari kedua.
d) Pengobatan
Karena terdapat gangguan menelan/mengunyah, sebaiknya
diberikan makanan lunak dan hindari minuman asam karena bisa
menimbulkan nyeri.
Daerah pipi/leher bisa juga dikompres secara bergantian
dengan panas dan dingin. Obat pereda nyeri (misalnya asetaminofen
danibuprofen) bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan tidak
enak badan. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena
memiliki resiko terjadinyasindroma Reye.
Jika terjadi pembengkakan testis, sebaiknya penderita
menjalani tirah baring. Untuk mengurangi nyeri, bisa dikompres
dengan es batu. Jika terjadi mual dan muntah akibat pankreatitis, bisa
diberikan cairan melalui infus.
e) Pencegahan
Vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin
pada masa kanak-kanak.
Vaksin gondongan biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi
dengan campak dan rubella (MMR), yang disuntikkan melalui otot
5. POLIO a) Definisi
Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat
menular, yang menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan
bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen,
kelumpuhan atau kematian.
b) Penyebab
Penyebabnya adalah virus polio. Penularan virus terjadi melalui
beberapa cara:
- Secara langsung dari orang ke orang
- Melalui percikan ludah penderita
- Melalui tinja penderita.
Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembang biak di
dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan
diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah
bening.
Resiko terjadinya polio:
- Belum mendapatkan imunisasi polio
- Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio
- Kehamilan
- Usia sangat lanjut atau sangat muda
- Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani
- Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan
fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh).
c) Gejala
Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio:
-Infeksi subklinis
-Non-paralitik
-Paralitik.
Saat ini 95% kasus merupakan infeksi subklinis. Poliomielitis
klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta
terbagi menjadinon-paralitik sertaparalitik. Infeksi klinis bisa terjadi
setelah penderita sembuh dari suatuinfeksi subklinis.
1. Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung
selama kurang dari 72 jam)
- demam ringan
- sakit kepala
- tidak enak badan
- nyeri tenggorokan
- tenggorokan tampak merah
- muntah.
2. Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2
minggu)
- demam sedang
- kaku kuduk
- muntah
- diare
- kelelahan yang luar biasa
- rewel
- nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut
- kejang dan nyeri otot
- nyeri leher
- nyeri leher bagian depan
- kaku kuduk
- nyeri punggung
- nyeri tungkai (otot betis)
- ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri
- kekakuan otot.
3. Poliomielitis paralitik
- demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya
- sakit kepala
- kaku kuduk dan punggung
- kelemahan otot asimetrik
- onsetnya cepat
- segera berkembang menjadi kelumpuhan
- lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis
- perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti
tertusuk jarum)
- peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa
menimbulkan nyeri)
- sulit untuk memulai proses berkemih
- sembelit
- perut kembung
- gangguan menelan
- nyeri otot
- kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung
- ngiler
- gangguan pernafasan
- rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi
- refleksBabinski positif.
d) Pengobatan
Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti-virus tidak
mempengaruhi perjalanan penyakit ini. Jika otot-otot pernafasan
menjadi lemah, bisa digunakanventilator.
Tujuan utama pengobatan adalah mengontrol gejala sewaktu
infeksi berlangsung. Perlengkapan medis vital untuk menyelamatkan
nyawa, teruatma membantu pernafasan mungkin diperlukan pada
kasus yang parah. Jika terjadi infeksi saluran kemih, diberikan
Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa
diberikan obat pereda nyeri. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi
dengan kompres hangat.
Untuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot
mungkin perlu dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau
penyangga maupun pembedahan ortopedik..
e) Pencegahan
Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa
kanak-kanak. Terdapat 2 jenis vaksin polio:
1. VaksinSalk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif
2. VaksinSabin, merupakan vaksin virus polio hidup.
Yang memberikan kekebalan yang lebih baik (sampai lebih
dari 90%) dan yang lebih disukai adalah vaksin Sabin per-oral
(melalui mulut). Tetapi pada penderita gangguan sistem kekebalan,
vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio. Karena itu vaksin ini
tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem kekebalan atau
orang yang berhubungan dekat dengan penderita gangguan sistem
kekebalan karean virus yang hidup dikeluarkan melalui tinja.
Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi
polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering
3.1.4 Identifikasi Masukan Data
Dalam membangun sistem pakar ini masukan kepada sistem
berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil
keputusan sistem. Pengguna akan memilih jawaban pada sistem, jawaban
inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.
3.1.5 Identifikasi Keluaran Data
Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan
mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data
berupa hasil kesimpulan dari jawaban pengguna tersebut berupa informasi
tentang penyakit yang diderita serta gejala atau penyebabnya dan
Pengobatan penanganannya.
3.1.6 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional adalah usulan yang direkomendasikan
kepada pengguna agar sistem pakar yang dibangun dapat user friendlydan
perangkat keras yang digunakan dapat mendukung secara maksimal
3.1.6.1 Analisis Pengguna
Target pengguna dari sistem pakar ini adalah :
1. Masyarakat luas,serta
2. Ahli medis atau dokter yang menjadi seorang pakar.
Tabel 3.1 Tabel Karakteristik Pengguna
3.1.6.2 Analisis Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk sistem pakar ini, adalah
dengan spesifikasi sebagai berikut :
Pengguna Tanggung jawab
1. Processor : Intel Pentium III 1.5 GHz
2. RAM : 128 MB
3. VGA : 32 MB
4. Harddisk : 10 GB
5. Monitor
6. Keyboard serta Mouse
3.1.6.3 Analisis Perangkat Lunak
Dalam pembangunan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak yang
Disebabkan Infeksi Virus ini menggunakan perangkat lunak pemograman
bahasa PHP dengan aplikasi editornya Macromedia Dreamweaver 8,
Database Management System (DBMS) menggunakan MySQL serta
Mozilla Firefox 3.6 sebagai browsernya. Adapun sistem operasi yang
digunakan adalah Windows XP Profesional SP 3.
3.1.7 Analisis Data Penyakit serta Gejala
Keberhasilan suatu sistem pakar adalah terletak pada pengetahuan
dan bagaimana mengolah pengetahuan tersebut agar dapat ditarik
kesimpulan. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil wawancara dan analisa
lewat buku dikonversi ke dalam sebuah tabel penyakit dan gejala fisiknya.
Tabel 3.2 Relasi Penyakit dengan Gejala
GEJALA PENYAKIT
P001 P002 P003 P004 P005
G001 * * * * *
Keterangan Nama Penyakit :
P001 Campak
P002 Campak Jerman
P003 Cacar Air
P004 Gondongan
P005 Polio
Keterangan Gejala :
G001 Demam
G002 Nyeri Tenggorokan
G004 Pembengkakan kelenjar getah bening di leher G005 Sakit Kepala
G006 Hidung Meler
G007 Batuk
G008 Nyeri Otot
G009 Mata Merah
G010 Fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau)
G011 Nyeri Sendi
G012 Ruam (kemerahan kulit) muncul selama 3 hari G013 Muncul bintik-bintik merah datar (makula) G014 Tubuh Mengggigil
G015 Nafsu Makan Berkurang G016 Nyeri Ketika Mengunyah
G017 Bengkak Pada Posisi Antara Telinga dan Rahang
G018 Muntah
G019 Diare
G020 Rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi
G021 Kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung
3.1.7.1 Pohon Pelacakan
Pohon pelacakan yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit
G001
G014 G015 G007
G008
Ket : 0 = Tidak Memiliki Penyakit
Gambar 3.1 Pohon PelacakanBest First Search
Memperhatikan model pohon pelacakan pada Gambar 3.1, model
pohon pelacakan tersebut memiliki kekurangan, yaitu jika pada suatu
gejala dijawab tidak kemudian tidak ada gejala selanjutnya, maka sistem
akan menyimpulkan hasil diagnosanya tidak terdiagnosa atau tidak
memiliki penyakit, disebabkan aturan pada pohon pelacakannya tidak
pengguna yang akan konsultasi. Oleh karena itu, diusulkan metode pohon
pelacakan Best First Search dikombinasikan dengan metode Certainty
Factor, dimana bahwa pohon pelacakan yang seperti pada Gambar 3.1 jika
pada suatu gejala dijawab tidak kemudian tidak ada gejala selanjutnya,
maka dengan kombinasi metode Best First Search dan metode Certainty
Factor, sistem akan terus melanjutkan ke gejala selanjutnya sampai
terpenuhi ke salah satu penyakit, sehingga pengguna yang akan konsultasi