• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KETERSEDIAAN KOLEKSI BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN OPAC

PADA PERPUSTAKAAN USU

(Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam

Bidang Studi Ilmu Perpustakaan

ARMANITA SWINATA TOBING NIM: 100709080

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Tobing, Armanita Swinata. 2015. Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan koleksi bidang ilmu perpustakaan menggunakan OPAC di Perpustakaan USU berdasarkan kajian terhadap silabus kurikulum tahun ajaran 2009 Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu, melakukan pengamatan berdasarkan daftar checklist dalam mengukur dan menganalisis data.

Dari pembahasan, terhadap semua data maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi yang tersedia dengan persentase 31,54% dan ketidaktersediaan koleksi dengan persentase 68,46%.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara. Dengan judul “Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan”.

Peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah memberikan dukungan baik waktu, tenaga, dan pikiran serta semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ayahanda Victor L. Tobing dan Ibunda Sari Sagala yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan moral maupun materi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd sebagai Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

3. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom selaku Dosen Penasehat Akademik. 4. Bapak Ishak, SS, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan bantuan, bimbingan dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

(4)

6. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan kepada peneliti selama dalam perkuliahan. 7. Bang Yudi Purnomo yang telah membantu segala aktifitas administrasi

perkuliahan.

8. Untuk Opungku yang tersayang J. M Sagala, terimakasih buat dukungannya.

9. Ketiga Adik ku ( Babang, Aldy, dan Dica) yang telah banyak membantu, memberi semangat.

10.Untuk sahabat-sahabat yang selalu ada dan menemani Nisa, Susi, Cici, Hafni, Uty, Ririn, Desi Padang, Sarni, Kak Renti.

11.Partogi Andika Pandiangan, SE yang selalu menemani disaat senang maupun sulit, mendukung, dan memberi semangat disaat sulit.

12.Seluruh teman stambuk 2010 yang tak tersebutkan namanya satu per satu. Semoga semua yang telah diberikan dalam rangka menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini mendapatkan imbalan yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Januari 2015 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... ..iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Panelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 5

2.1 Evaluasi ... 5

2.1.1 Tujuan dan Fungsi Evaluasi ... 5

2.1.2 Metode Evaluasi... 7

2.1.3 Alat Penilaian Evaluasi ... 8

2.1.4 Standar Evaluasi... 9

2.1.5 Teknik Evaluasi ... 9

2.2 Ketersediaan Koleksi ... 9

2.2.1 Tujuan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 10

2.2.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 11

2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 11

2.2.4 Pengembangan Koleksi ... 13

2.3 Perpustakaan Perguruan Tinggi... 14

2.2.1 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 14

2.2.2 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 16

2.4 Dewey Decimal Classification (DDC) ... 17

2.5 OPAC ... 18

2.2.1 Sejarah Perkembangan Sistem OPAC... 20

2.2.2 Tujuan dan Fungsi OPAC ... 21

2.2.3 Jenis Penelusuran OPAC ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Lokasi Penelitian ... 24

3.3 Unit Analisis ... 24

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.6 Instrumen Penelitian ... 28

3.7 Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

4.1 Hasil Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Berdasarkan Kajian Tehadap Silabus ... 30

(6)

4.3 Hasil Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Tehadap Silabus

Jurusan Ilmu Perpustakaan Berdasarkan Bahasa ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Judul Daftar Mata Kuliah ... 26

Tabel 3.2 Format Daftar Checklist untuk Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Berdasarkan Silabus Jurusan Ilmu Perpustakaan ... 28

Tabel-1 Mata Kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi ... 29

Tabel-2 Mata Kuliah Pengantar Pengorganisasian Pengetahuan ... 29

Tabel-3 Mata Kuliah Sejarah Perpustakaan dan Kepustakawanan ... 30

Tabel-4 Mata Kuliah Pengembangan Koleksi I ... 31

Tabel-5 Mata Kuliah Perbandingan Perpustakaan, Dokumentasi dan Unit Informasi ... 31

Tabel-6 Mata Kuliah Penerbitan Tercetak dan Bahan Elektronik ... 32

Tabel-7 Mata Kuliah Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi ... 32

Tabel-8 Mata Kuliah Praktik Pengatalogan Deskriptif ... 34

Tabel -9 Mata Kuliah Pengembangan Koleksi II ... 34

Tabel-10 Mata Kuliah Sarana Bibliografi ... 35

Tabel-11 Mata Kuliah Pengatalogan Deskriptif ... 35

Tabel-12 Mata Kuliah Perpustakaan Digital ... 36

Tabel-13 Mata Kuliah Automasi Perpustakaan ... 36

Tabel-14 Mata Kuliah Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Teori) ... 37

Tabel-15 Mata Kuliah Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Praktek) ... 37

Tabel-16 Mata Kuliah Pelayanan Referensi ... 38

Tabel-17 Mata Kuliah Organisasi Informasi: Pengindeksan Subjek ... 39

Tabel-18 Mata Kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka ... 40

Tabel-19 Mata Kuliah Organisasi Informasi, Pengatalogan Serial, dan Multimedia (Teori) ... 40

Tabel-20 Mata Kuliah Organisasi Informasi, Pengatalogan Serial, dan Multimedia (Praktik) ... 42

Tabel-21 Mata Kuliah Pendidikan Pemakai ... 44

Tabel-22 Mata Kuliah Metode Penelitian Perpustakaan dan Informasi... 44

Tabel-23 Mata Kuliah Pengukuran dan Penilaian Pelayanan Informasi ... 45

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Masuk Ke Menu Awal Layanan OPAC ... 24 Gambar 3.2 Penelusuran Lanjutan Menu Berdasarkan Judul, Pengarang, No. Klasifikasi, Penerbit, Subyek, Semua Jenis, Semua Lokasi ... 24 Gambar 3.3 Mengisi Kolom Pada Menu No. Klasifikasi:02, Semua Jenis: Buku, Dan Semua Lokasi: Perpustakaan Universitas... 25 Gambar 3.4 Hasil Pencarian Dari No. Klasifikasi 02 ... 25 Gambar 4.2 Persentase Judul Bahan Ajar Mata Kuliah Jurusan Ilmu

(9)

ABSTRAK

Tobing, Armanita Swinata. 2015. Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan koleksi bidang ilmu perpustakaan menggunakan OPAC di Perpustakaan USU berdasarkan kajian terhadap silabus kurikulum tahun ajaran 2009 Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu, melakukan pengamatan berdasarkan daftar checklist dalam mengukur dan menganalisis data.

Dari pembahasan, terhadap semua data maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi yang tersedia dengan persentase 31,54% dan ketidaktersediaan koleksi dengan persentase 68,46%.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi. Dengan tujuan utama yaitu memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Tidak hanya itu saja, perpustakaan perguruan tinggi juga sangat penting dalam memilih, menghimpun, mengolah, dan melayankan sumber daya informasi kepada pengguna. Pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah masyarakat perguruan tinggi (sivitas akademika).

Perpustakaan perguruan tinggi menjadi media dan pusat informasi serta sumber ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki koleksi yang sesuai dengan bidang kajian ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi tersebut. Sedikitnya jumlah koleksi suatu perpustakaan merupakan salah satu kendala bagi seseorang untuk memperoleh informasi. Akan tetapi, banyaknya jumlah koleksi sebuah perpustakaan bukan menjadi tolak ukur yang paling utama bagi idealnya sebuah perpustakaan.

Koleksi perpustakaan yang baik seharusnya dapat mendukung secara tepat kebutuhan pengguna sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dimaksud baik adalah informasi yang dikelola sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu, koleksi yang tersedia harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Jika kebutuhan informasi tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan pengguna menjadi ketinggalan informasi, sehingga sulit untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat.

(11)

466.112 eksemplar yang dibagi atas 10 divisi berdasarkan DDC (Dewey Decimal Classification) yaitu karya umum, filsafat, agama, ilmu sosial, ilmu bahasa, ilmu murni, ilmu terapan, kesenian, kesusastraan, dan geografi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Perpustakaan USU memiliki koleksi yang tidak sedikit jumlahnya, maka sulit untuk melakukan evaluasi secara keseluruhan.

Evaluasi koleksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui kualitas dan kuantitas koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Perpustakaan perlu melakukan evaluasi koleksi secara secara periodik dan sistematik untuk memastikan bahwa koleksi itu mengikuti perubahan yang terjadi, dan perkembangan kebutuhan pengguna.

Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi itu bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi itu oleh pengguna. Evaluasi yang terpusat pada penggunaan yaitu melakukan survei pengguna dan mengumpulkan informasi tentang bagaimana para pengguna menggunakan koleksi. Dan setiap kategori terdapat sejumlah metode evaluasi khusus.

Evaluasi koleksi juga dapat dijadikan sebagai salah satu alat yang penting untuk mengetahui atau mengukur seberapa besar kebutuhan pengguna dapat dipenuhi oleh perpustakaan. Dengan demikian evaluasi koleksi perpustakaan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan secara berkesinambungan. Karena dapat membantu pustakawan dalam memahami tentang koleksi yang dimiliki, serta seberapa besar kebutuhan pengguna yang dapat mereka penuhi. Sebagaimana tujuan pengembangan dan pengadaan koleksi yang ada, sehingga pustakawan akan lebih mudah dalam menentukan pengadaan koleksi di masa yang akan datang.

(12)

mengenai keadaan koleksi yang diharapkan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika khususnya mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan.

Berdasarkan beberapa indikasi di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian dan membahas tentang kesesuaian kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan dengan koleksi yang terdapat di Perpustakaan USU. Dengan judul penelitian “Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Di Perpustakaan USU Berdasarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah ketersediaan koleksi bidang ilmu perpustakaan menggunakan OPAC di perpustakaan USU berdasarkan kajian terhadap silabus kurikulum jurusan ilmu perpustakaan?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan koleksi bidang ilmu perpustakaan menggunakan OPAC di perpustakaan USU berdasarkan kajian terhadap silabus kurikulum jurusan ilmu perpustakaan.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Perpustakaan USU, yaitu sebagai bahan masukan dalam menentukan pengembangan perpustakaan.

2. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian berikutnya yang memfokuskan pada topik yang sama.

(13)

1.5Ruang Lingkup

(14)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1. Evaluasi

Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran (Echols dan Shadily 2000, 220). Beberapa pendapat para ahli mengenai evaluasi dapat diuraikan sebagai berikut:

Menurut Umar (2002, 36) menyatakan bahwa:

Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan–harapan yang ingin diperoleh. Menurut (Ajick 2009, 2) menyatakan bahwa “evaluasi adalah penggunaan teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan pemakai serta tujuan-tujuan yang dapat mencapai suatu program dalam proses mengoleksi, menganalisa dan mengartikan informasi atau sebagai bentuk instruksi”. Sedangkan menurut Arikunto (2002, 1) menyatakan bahwa:

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi–informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Berdasarkan uraian di atas dipahami bahwa evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur memperoleh suatu kesimpulan. 2.1.1 Tujuan dan Fungsi Evaluasi

(15)

Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum”.

Sedangkan menurut Weiss (1972) dalam Euske (1984 : 69) tujuan evaluasi atau evaluation adalah:

1. Continuing or discontinuing a program;

2. Imroving practices and procedures of a program;

3. Adding or dropping specific strategies and tecnigues within a program or operation.

4. Instituting similar operations or programs elsewhere;

5. Allocating resources among competing operation and programs; 6. Accepting or rejecting a program approach or theory.

Dengan kata lain tujuan evaluasi adalah:

1. Kelanjutan atau pemutusan sebuah program;

2. Peningkatan pelaksanaan dan prosedur sebuah program;

3. Penambahan atau penurunan strategi khusus tanpa sebuah program atau operasional;

4. Persamaan lembaga operasional atau program ditempat lain;

5. Pengalokasian sumber daya atau persaingan opeasional dan program; 6. Penerimaan atau penolakan sebuah pendekatan program atau teori. Dari beberapa tujuan evaluasi di atas dapat dipahami bahwa tujuan evaluasi adalah untuk memberikan pendekatan yang lebih baik dalam memberikan informasi untuk perbaikan dan pengembangan sebuah program. Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu, demikian juga dengan evaluasi.

Menurut Arikunto (2002, 13) ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing–masing komponen.

(16)

evaluasi adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

2.1.2 Metode Evaluasi

Bonn (dalam Evans, 2000) memberikan lima pendekatan umum terhadap evaluasi, yaitu:

1. Pengumpulan data statistik semua koleksi yang dimiliki 2. Pengecekan pada daftar standar seperti katalog dan bibliografi

3. Pengumpulan pendapat dari pengguna yang biasa datang ke perpustakaan.

4. Pemeriksaan koleksi langsung

5. Penerapan standar, pembuatan daftar kemampuan perpustakaan dalam penyampaian dokumen, dan pencatatan manfaat relatif dari kelompok khusus.

Pedoman untuk mengevaluasi koleksi perpustakaan yang dikeluarkan oleh American Library Association (ALA's Guide to the Evaluation of Library Collections) membagi metode kedalam ukuran-ukuran terpusat pada koleksi dan ukuran-ukuran terpusat pada penggunaan. Ada pun metode itu adalah:

1. Metode Terpusat pada Koleksi

Pada metode ini terdapat beberapa cara untuk melakukan evaluasi koleksi, yaitu:

a. Pencocokan terhadap daftar tertentu, bibliografi, atau katalog.

Metode dengan menggunakan daftar pencocokan (checklist) merupakan cara lama yang telah digunakan oleh para pelaku evaluasi.

b. Penilaian dari pakar.

Metode ini tergantung pada keahlian seseorang untuk melakukan penilaian dan penguasaan terhadap subjek yang dinilai. Dalam metode ini pemeriksaan terhadap koleksi dalam hubungannya terhadap subjek yang akan dievaluasi. Biasanya metode ini berfokus pada penilaian terhadap kualitas seperti kedalaman koleksi, kegunaannya terkait dengan kurikulum atau penelitian, serta kekurangan dan kekuatan koleksi.

c. Perbandingan data statistik.

Perbandingan diantara institusi bermanfaat untuk data evaluasi. Namun ada keterbatasan disebabkan oleh perbedaan institusional dalam tujuan, program-program, dan populasi yang dilayani.

d. Perbandingan pada berbagai standar koleksi.

(17)

pendekatan kuantitatif, ada pula yang menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Metode Terpusat pada Penggunaan

Pada metode ini terdapat beberapa cara untuk melakukan evaluasi koleksi, yaitu:

a. Melakukan kajian sirkulasi

Pengkajian pola penggunaan koleksi sebagai sarana untuk mengevaluasi koleksi semakin populer. Dalam hal ini kecukupan koleksi buku terkait langsung dengan pemanfaatannya oleh pengguna sehingga statistik sirkulasi juga memberikan gambaran yang layak mewakili penggunaan koleksi.

b. Meminta pendapat pengguna

Survei untuk mendapatkan data persepsi pengguna tentang kecukupan koleksi baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan salah satu data yang sangat berguna dalam program evaluasi koleksi.

c. Menganalisis statistik pinjam antar perpustakaan.

Bila pengguna sebuah perpustakaan banyak menggunakan perpustakaan lain bisa jadi ada masalah dengan koleksi perpustakaan tersebut.

d. Melakukan kajian sitiran.

Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi koleksi perpustakaan perguruan tinggi dan khusus dengan menggunakan sejumlah contoh dari publikasi penelitian yang sesuai dengan tujuan perpustakaan.

e. Melakukan kajian penggunaan di tempat (ruang baca).

Melengkapi data yang diperoleh pada kajian sirkulasi, kajian terhadap buku dan jurnal yang dibaca di tempat/rnang baca perlu dilakukan. Kajian dapat dilakukan dengan menghitung buku dan jurnal yang ada di meja baca setelah selesai dibaca pengguna pada kurun waktu tertentu. f. Memeriksa ketersediaan koleksi di rak.

Pustakawan perlu melakukan pengumpulan data mengenai ketersediaan koleksi di rak pada kurun waktu tertentu. Maksud dari pengumpulan data ini untuk mengetahui seberapa tinggi bahan pustaka yang dicari pengguna tersedia di rak koleksi. Bila persentase penemuan tinggi, bisa berarti bahwa koleksi khusus untuk melakukannya.

2.1.3 Alat penilaian Evaluasi

Dalam proses evaluasi dibutuhkan suatu alat penilaian evaluasi. Menurut Umar (2002, 45) menyatakan bahwa:

(18)

2.1.4 Standar Evaluasi

Menurut Umar (2002, 40) menyatakan bahwa “standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga aspek utama”, yaitu:

a. Utility (manfaat)

Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan.

b. Accuracy (akurat)

Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan tinggi.

c. Feasibility (layak)

Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara layak. Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat memahami bahwa standar evaluasi bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang memiliki tingkat ketepatan tinggi dan dapat dilaksanakan secara layak. 2.1.5 Teknik Evaluasi

Ketika akan mengevaluasi koleksi, dibutuhkan suatu teknik yaitu teknik evaluasi. Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004, 67) dinyatakan bahwa:

Evaluasi koleksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Cara kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data statistik, dan dari data statistik itu dapat diperoleh informasi yang cukup mengenai keadaan koleksi. Cara kualitatif dilakukan dengan cara menguji ketersediaan koleksi terhadap program perguruan tinggi.

2.2 Ketersediaan Koleksi

Agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal perpustakaan harus dapat menyediakan dan mengumpulkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna demi melaksanakan program kegiatan perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan tinggi.

(19)

Menurut Siregar (1999, 2) ”Yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”.

Selain itu, Sulistyo–Basuki (1993, 132) menyatakan bahwa “Pentingnya koleksi bahan pustaka yang mutakhir dan seimbang”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut penulis mencoba memahami bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan perpustakaan baik yang lama maupun, mutakhir dan seimbang dikumpulkan, diolah dan disimpan di perpustakaan yang kemudian disajikan kepada pengguna guna pemenuhan kebutuhan mereka akan informasi.

2.2.1 Tujuan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

Tujuan ketersediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi, walaupun tujuan penyediaan koleksi untuk memenuhi kebutuhan pengguna, namun tujuan penyediaan koleksi tersebut tidaklah sama untuk semua jenis perpustakaan, tergantung pada jenis dan tujuan pada suatu perpustakaan.

Menurut Siregar (1999, 2) tujuan perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi:

1. Menggumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan civitas akademika perguruan tinggi induknya,

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang–bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi yang menyeleggarakan perpustakaan tersebut.

3. Memiliki koleksi, bahan atau dokumen yang lampau dan yang mutakhir dan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain–lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi penaungnya.

4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya

(20)

Sedangkan dalam buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999, 11) dinyatakan bahwa “penyediaan koleksi perpustakaan bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa koleksi perpustakaan perguruan tinggi haruslah lengkap dan relevan dengan kebutuhan setiap program studi perguruan tinggi.

2.2.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan mempunyai fungsi-fungsi. Fungsi koleksi tersebut dinyatakan dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979, 34) sebagai berikut:

a. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis tingkat program yang ada.

b. Fungsi Penelitian

Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu mutakhir.

c. Fungsi Referens

Fungsi ini melengkapi kedua fungsi diatas dengan menyediakan bahan referens di berbagai bidang dan alat alat bibliografis yang di perlukan untuk penelusuran informasi.

d. Fungsi Umum

Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat sekitarnya.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa koleksi perpustakaan mempunyai fungsi pendidikan, penelitian, referensi dan umum. Maka jelaslah bahwa koleksi perpustakaan adalah unsur pokok perpustakaan yang harus dibina secara teratur dan terencana.

2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

(21)

ragam jenis dan bentuk serta kandungan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan tersebut. Oleh karena itu ada beberapa jenis koleksi yang terdapat diperpustakaan.

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 51) jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan meliputi:

1. Koleksi rujuka n

Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non buku.

2. Bahan ajar

Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Disamping ada bahan ajar yang diwajibkan ada dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk setiap mata kuliah ditentukan oleh dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.

3. Terbitan berkala

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Perpustakaan seyogyanya dapat melanggan sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tingginya.

4. Terbitan pemerintah

Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dan sebagainya juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, departemen, non-departemen, maupun lembaga lainnya dapat memperoleh perhatian.

(22)

pengembangan ilmu. Koleksi itu harus selalu disesuaikan dengan perubahan program perguruan tinggi karena masing-masing bahan tersebut mengandung informasi yang berbeda pula., terutama bila ditinjau dari tingkat ketelitian, cakupan isi, maupun kemutakhirannya. Dengan koleksi yang jumlah atau jenisnya cukup, diharap program perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik.

6. Apabila memiliki dana yang cukup, perpustakaan sebagai sumber belajar tidak hanya menghimpun buku, jurnal, dan sejenisnya yang tercetak, tetapi juga menghimpun koleksi pandang-dengar seperti film, slaid, kaset video, kaset audio, dan pustaka renik, serta koleksi media elektronika seperti disket, compact disc dan online database/basis data akses maya. Koleksi ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.

7. Bahan bacaan untuk rekreasi intelektual

Perpustakaan perguruan tinggi perlu menyediakan bahan bacaan atau bahan lain untuk keperluan rekreasi intelektual mahasiswa dan bahan bacaan lain yang memperkaya khasanah pembaca.

Berbagai jenis koleksi suatu perpustakaan perguruan tinggi harus dapat memilih dan menentukan koleksi apa saja yang harus dimiliki oleh perpustakaan tersebut yang sesuai dengan penggunanya, dan semua jenis koleksi tersebut harus dapat dilayankan kepada civitas akademika dengan tujuan membantu mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

2.2.4 Pengembangan Koleksi

Secara definitif pengertian pengembangan koleksi perpustakaan mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka.

Menurut Sutarno (2006, 114) menyatakan bahwa:

(23)

Bahwa dunia pendidikan dengan tugas dan aktivitasnya memerlukan kehadiran sebuah perpustakaan yang dapat menjawab kebutuhan dan tantangan pendidikan serta membangkitkan minat baca pengguna.

2.3 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi atau sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993, 51) menyatakan bahwa:

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya”.

Sedangkan menurut Sutarno (2006, 35) menyatakan bahwa “perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat yang berfungsi mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk sivitas akademi perguruan tinggi tersebut”.

Maka dapat dipahami bahwa sebuah perpustakaan dapat dikatakan sebagai perpustakaan perguruan tinggi jika berada dalam sebuah perguruan tinggi atau yang sederajat, tujuannya untuk menunjang kegiatan perguruan tinggi.

2.3.1 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa tujuan sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993, 52) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

(24)

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

d. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pa lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industrial lokal.

Sedangkan dalam buku pedoman umum perpustakaan perguruan tinggi (1979:1) dinyatakan “bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar, serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi, yang meliputi lima aspek yaitu :

a. Pengumpulan informasi b. Pelestarian informasi c. Pengolahan informasi d. Pemanfaatan informasi e. Penyebarluasan informasi

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk memberikan pelayanan informasi yang dapat mendukung perguruan tinggi dalam rangka menyelenggarakan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa untuk menempuh tujuan tersebut maka perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menyediakan koleksi dan layanan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk melaksanakan tujuan dengan baik, perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 3) sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki berbagai fungsi yaitu:

1. Fungsi Edukasi

(25)

belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah di akses oleh pencarian dan pengguna informasi.

3. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi yang mutlak, dikarenakan pengaplikasiannya dipakai untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi yang bersifat rekreatif yang berarti untuk membangun dan mengembangkan kreativitas , minat, dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non akademika.

6. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

7. Fungsi Interprestasi

Perpustakaan ini sudah seharusnya memiliki kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

2.3.2 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara umum tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat pustaka serta mendayagunakannya bagi civitas akademika. Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 3) tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah :

a. Mengembangkan koleksi.

b. Mengolah dan merawat bahan perpustakaan. c. Memberi layanan.

d. Melaksanakan administrasi perpustakaan.

(26)

Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk melayani keperluan mahasiswa dari tingkat persiapan sampai pada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta para peneliti yang bergabung dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian diatas bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi menyediakan semua koleksi serta fasilitas yang betul-betul dibutuhkan civitas akademika.

2.4 Dewey Decimal Classification (DDC)

Menurut Suwarno (2010, 145-146) menyatakan bahwa Dewey Decimal

Classification (DDC) adalah sebuah sistem

diciptakan oleh edisi pertama dengan judul “A classification and subject index for a library”. Terbit pertama kali hanya sebanyak 42 halaman yang berisi 12 halaman pendahuluan, 12 halaman bagan dan 18 halaman indeks. Sejak edisi pertama diterbitkan, DDC terus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

Banyak subyek-subyek baru yang ditambahkan. Adakalanya notasi mengalami perluasan dan perubahan lokasi karena perkembangan subyek tersebut. Kelestarian DDC sampai dapat mencapai umur lebih seabad dan banyak pemakainya di dunia, disebabkan karena DDC secara berkala ditinjau kembali dan diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang mengawasi dan mendukung penerbitan DDC ialah “The Lake Placed Education Foundation” dan “The Library of Congress” di Amerika Serikat sarana komunikasi diterbitkan “Decimal Classification, adition, notes, decisions” (disingka t DC).

(27)

termasuk dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Terjemahan Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey dan Indeks Relatif”.

Ada sepuluh kelas utama dalam klasifikasi Dewey. Sepuluh kelas utama tersebut adalah:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10. 900

Pada tahun 2011 telah terbit DDC edisi 23 dikenal dengan DDC23. 2.5 OPAC (Online Public Access Catalog)

OPAC merupakan singkatan dari online public access catalog. Adapun penjelasannya adalah pangkalan data yang berisikan cantuman bibliografi yang dirancang untuk dapat diakses melalui terminal (komputer) sehingga pemakai dapat langsung dan secara efektif mencari dan menemukan kembali informasi yang dibutuhkan.

Menurut Yusup (2010, 123) menyatakan bahwa

Online Public Access Catalog adalah alat bantu penelusuran informasi secara online. Fungsinya mirip katalog konvensioanal yang tersedia di perpustakaan-perpustakaan pada umumnya. Dikatalog online ini kita sebagai orang yang ingin mencari informasi pun dapat memanfaatkannya dengan sangat mudah.

(28)

memfasilitasi pengunjung untuk mencari katalog koleksi perpustakaan yang dapat diakses oleh umum”.

Berikut merupakan defenisi OPAC menurut beberapa ahli yang dikutip dalam Hasugian (2009, 154-155):

Menurut Corbin menyatakan bahwa “Online Public Catalog adalah suatu katalog yang berisikan cantuman bibliografi dari koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau media rekam lainnya, dan dibuat melalui titik akses yang ditentukan”.

Menurut Tedd menyatakan bahwa

OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan dapat dipakai pengguna untuk menelusur pangkalan data katalog, untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya, dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari sedang tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam”.

Menurut Horgan menyatakan bahwa “OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi, dengan satu sisi masukan (input) yang menggabungkan pembuatan file yang tercantum dan indeks”.

Menurut Feather menyatakan bahwa “OPAC adalah suatu pangkatan data dengan cantuman bibliografi yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu”.

(29)

2.5.1 Sejarah Perkembangan Sistem OPAC

Perkembangan sistem OPAC pada dasarnya tidak terpisahkan dari sejarah automasi perpustakaan. Automasi perpustakaan berkembang pada awal tahun 1960-an. Menurut Tedd yang dikutip oleh Hasugian (2009, 156-158) menyatakan bahwa perkembangan OPAC adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1960 dan Awal Tahun 1970

Pada tahun 1960an, komputer digunakan di berbagai perpustakaan umum dan perguruan tinggi untuk membantu membuat kalatog. Pada saat itu, pengoperasian sistem komputer masih berada pada model atau cara yang sangat variatif sehingga kemungkinan penelusuran informasi dengan katalog terpasang (online) dianggap masih jauh dari kenyataan. Pada awal 190an, sejumlah perpustakaan mulai menggunakan sistem komputer induk untuk mengembangkan sistem lokal. Sistem lokal ini didesain dan dirancang oleh staf dari pusat komputer.

2. Pertengahan Tahun 1970

Pada masa tersebut, komputer mulai menggunakan proses pengawasan sirkulasi di perpustakaan. Sistem komputer digunakan untuk tujuan pengumpulan data, khususnya pencatatan peminjaman. COM (Computer Output on Microfilm) menjadi metode yang terkenal digunakan untuk menghasilkan katalog. Perkembangan teknologi komunikasi masa kini juga ditandai dengan munculnya sistem kerjasama pengatalogan dan pemanfaatan bersama diberbagai perpustakaan. Misalnya, di Inggris LASER (London and South Eastern Library Region), dan di Amerika Utara OCLC (Ohio Collehe Library Centre). Sistem kerjasama ini menghasilkan cantuman kalatog pada komputer untuk sejumlah perpustakaan yang berpartisipasi, baik dalam bentuk COM atau kartu katalog.

3. Akhir Tahun 1970an dan Awal Tahun 1980an

Pengenalan komputer mikro (microcomputer) di era ini, mendorong berbagai perpustakaan semakin mandiri untuk menggunakan fasilitas komputer yang diperoleh dari perusahaan sebagai pelanggannya dan pengembangan serta perancangan sistem sendiri (in-house system). Penggunaan komputer mikro menjadi terkenal karena menyediakan fasilitas untuk melakukan akses secara terpasang (online) terhadap berbagai simpanan (file) dalam sistem sirkulasi. Sistem komput er yang digunakan pada masa itu di perpustakaan mampu menelusuri cantuman bibiliografi secara online, sehingga sistem itu disebut sebagai sistem OPAC. Munculnya sistem OPAC di sejumlah perpustakaan tertentu, merupakan perkembangan utama yang terjadi dalam automasi perpustakaan sampai awal tahun 1980-an.

4. Pertengahan sampai Akhir Tahun 1980an

(30)

manajemen perpustakaan, mencakup modul atau sub-sistem yang berbeda, seperti pengatalogan, akuisisi, sirkulasi, pengawasan serial, layanan antar perpustakaan dan juga OPAC. Banyak perpustakaan yang menyediakan anggaran khusus untuk pengembangan sistem OPAC. Misalnya, tahun 1985 The British Library Reserach and Development menyediakan anggaran sejumlah 300,000 found untuk setiap proyek penelitian sistem OPAC.

5. Tahun 1990an

Pada tahun 1990an, terlihat perubahan besar pada sitem manajemen perpustakaan dengan menawarkan kecenderungan dari sistem milik sendri (proprietary systems) bergerak ke arah sistem terbuka. Sejumlah permasalahan yang ditemui pada pengoperasian sistem di masa sebelumnya diinvetarisir dan ditemukan bahwa sejumlah besar sistem yang ada diperpustakaan pada thaun 1980an hanya bisa dijalankan pada perangkat keras (hardware) seperti DOBIS/LIBID, Geac, LIBERTAS dan URICA.

Berdasarkan keterangan di atas, bahwa perkembangan sistem OPAC tidak terlepas pada perkembangan automasi perpustakaan. OPAC berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Perkembangan OPAC juga sangat membantu pengguna maupun pustakawan.

2.5.2 Tujuan Dan Fungsi OPAC Tujuan OPAC

OPAC merupakan perkembangan teknologi di dalam ilmu perpustakaan, selain memberikan kemudahan bagi pengguna juga kemudahan bagi petugas perpustakaan dalam melakukan kegiatan pengatalogan.

Menurut Siregar (2004, 57) menyatakan bahwa “peralihan manual ke bentuk online, disamping banyak menghemat waktu pengguna dalam penelusuran, juga mampu meningkatkan efisiensi pekerjaan pengatalogan bahan pustaka baru”.

Katalog

sheingga penggunanya semakin tinggi.

Menurut Kusmayadi (2006, 53) Tujuan penyediaan OPAC adalah :

(31)

2. Mengurangi beban biaya dan waktu yang diperlukana dan yang harus dikeluarkan oleh pengguna dalam mencari informasi.

3. Mengurangi beban pekerjaan dalam pengelolaan pangkalan data sehingga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja.

4. Mempercepat pencarian informasi.

5. Dapat melayani kebutuhan informasi maysrakat dalam jangkauan luas. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa, tujuan penyediaan OPAC di perpustakaan adalah untuk memberi kepuasan kepada pengguna dan staf perpustakaan dan mempercepat pencarian informasi yang tersedia di perpustakaan.

Fungsi OPAC

Menurut pendapat Yusup (1995, 76), fungsi katalog secara umum adalah sebagai berikut :

1. Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan-bahan lain dengan menggunakan lambang-lambang angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil (call number).

2. Mendaftarkan semua buku dan bahan lain dengan susunan alfabetis nama pengarang, judul buku, atau subyek buku yang bersangutan, ke dalam suatu tempat khusus di perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri atau informasi yang diperlukan.

3. Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan hanya mengetahui salah satu dari daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.

Dari uraian diatas dipahami bahwa, fungsi katalog adalah secara umum adalah untuk menunjukkan tempat suatu buku, menginventarisasikan semua koleksi yang dimiliki perpustakaan, serta memberikan kemudahan untuk mencari koleksi yang ada di perpustakaan.

2.5.3 Jenis Penelusuran OPAC

Menurut Hasugian (2004, 6) mengemukakan ada beberapa jenis penelusuran yang dapat dilakukan melalui OPAC, yaitu :

(32)

tetapi membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efisien untuk dilakukan.

2. Penelusuran kata kunci (keyword searching). Penelurusan dengan menggunakan kata kunci (keyword) tertentu sebagai query. Kata kunci bisa beruba istilah/kata yang dirumuskan secara bebas atau kata/istilah baku/standar.

3. Penelusuran terbatas (limited searching). Penelusuran dengan melakukan pembatasan kepada ruas data tertentu, pembatasan database tertentu, pembatasan tahun, tertentu, pembatasan bahasa, negara, dan sebagainya.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ilmiah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam memecahkan masalah penelitian diperlukan suatu cara atau metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2009, 234) menyatakan bahwa “penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Alasan memilih metode ini karena tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data-data yang diperoleh.

3.2 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian , maka lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) Jalan Perpustakaan No. 1- Kampus USU, Medan.

3.3 Unit Analisis

(34)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli atau tanpa melalui media perantara. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dari koleksi bidang ilmu perpustakaan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini adalah dari buku, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Melakukan penelusuran melalui OPAC untuk mendapatkan data yang diperlukan.

1) Gambar 3.1 Masuk ke menu awal layanan OPAC

(35)

3) Gambar 3.3 Mengisi kolom pada menu no. klasifikasi: 02, semua jenis: buku, dan semua lokasi: perpustakaan universitas.

(36)
[image:36.595.107.518.205.752.2]

2. Melakukan observasi langsung terhadap silabus jurusan ilmu perpustakaan untuk mengetahui data judul-judul daftar pustaka yang tertera disilabus.

Tabel 3.1 Tabel Judul Daftar Mata Kuliah.

No Mata Kuliah

Jumlah Daftar Pustaka

1 Psikologi Sosial 1

2 Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi 5

3 Pengantar Pengorganisasian Pengetahuan 7

4 Sejarah Perpustakaan dan Kepustakawanan 2

5 Dasar-Dasar Komunikasi 24

6 Pengantar Administrasi Rekod Dan Arsip 7

7 Pengembangan Koleksi I 5

8 Pengembangan Koleksi II 4

9 Aplikasi Komputer 8

10 Praktik Aplikasi Komputer 4

11 Manajemen Pustakawan 1 67

12 Manajemen Perpustakaan II 68

13 Penerbitan Tercetak dan Bahan Elektronik 4 14 Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi 21

15 Manajemen Rekod 7

16 Bahasa Inggris Untuk Pustakawan 3

17 Bahasa Inggris Untuk Pustakawan 1 4

18 Bahasa Inggris Untuk Pustakawan III 4

19 Perbandingan Perpustakaan, Dokumentasi dan Unit

Informasi 3

20 Pengatalogan Deskriptif (Teori) 6

21 Pengatalogan Deskriptif (Praktik) 5

22 Perpustakaan Digital (Teori) 2

23 Perpustakaan Digital (Praktik) 5

24 Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Teori) 6 25 Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Praktik) 6

26 Automasi Perpustakaan 4

27 Sarana Bibliografi 1

28 Manajemen Arsip 8

29 Pelayanan Referensi 14

30 Teknologi Media 8

31 Organisasi Informasi: Pengindeksan Subjek 5

32 Sumber Informasi IPTEK 8

(37)

Multimedia (Teori)

35 Organisasi Informasi, Pengatalogan Serial, dan Multimedia (Praktik)

24 36 Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Anak Dan Remaja 1

37 Metodologi Penelitian 9

38 Praktik Penelusuran Online 7

39 Pemasaran Layanan Informasi 16

40 Sistem Temu Balik Informasi 7

41 Sumber Informasi Ilmu Sosial dan Humaniora 10

42 Kerjasama Dan Jaringan Informasi 4

43 Pembentukan Thesaurus 5

44 Pengantar Kewirausahaan 8

45 Statistik 9

46 Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Informasi 8

47 Pendidikan Pemakai 1

48 Pengatalogan Terautomasi 8

49 Organisasi Informasi: Pengindeksan dan Pengabstrakan 5 50 Metode Penelitian Perpustakaan dan Informasi 6

51 Etika Profesi 10

52 Bibliometrika 11

53 Sistem Manajemen Pangkalan Data 6

54 Observasi Jasa Perpustakaan 5

55 Analisis Informasi 10

56 Pengukuran dan Penilaian Pelayanan Informasi 8

57 Web Portal 4

Jumlah 540

3.6 Instrumen Penelitian

Pada dasarnya alat pengumpulan data dalam suatu penelitian terdiri dari beberapa macam, hal itu erat hubungannya dengan sifat penelitian yang dilakukan. Alat pengumpulan data biasa disebut dengan instrumen penelitian.

Menurut Arikunto (2009, 101):

(38)
[image:38.595.113.511.230.346.2]

Sesuai pendapat di atas, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar checklist seperti format pada table 3. 1.

Tabel 3.2 Format Daftar Checklist untuk Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Berdasarkan Silabus Jurusan Ilmu Perpustakaan:

No Mata Kuliah Daftar Pustaka

Ketersediaan

Ada Tidak

Ada 1

2 3 4 5

3.7 Analisis Data

(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Ketersediaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan OPAC Berdasarkan Kajian Tehadap Silabus

[image:39.595.88.538.338.527.2]

Dari seluruh mata kuliah jurusan ilmu perpustakaan yang berjumlah 57 mata kuliah, sampelnya adalah berjumlah 23 mata kuliah. Berikut adalah hasil checklist pada mata kuliah jurusan ilmu perpustakaan berbentuk tabel dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

Tabel-1 Mata Kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Rubin, Richard E. Foundations of library and information

science. Neal-Schuman , 1998 

2 Stueart, Robert D. Library and information center

management. Libraries Unlimited, 2002  3 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Gramedia

Pustaka Utama, 1991 

4 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Universitas

Terbuka, 1993 -

5 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Pusat Antar

Universitas Ilmu Komputer UI, 1987 -

Dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi terdapat 5 daftar pustaka. Yang tersedia 3 dengan persentase (60%) yang tidak tersedia 2 dengan persentase (40%). Dengan call number 020 Rub f, 027.006 8 Stu l, 020 Sul p. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 3 dengan persentase (60%) dan bahasa inggris terdapat 2 dengan persentase (40%).

Tabel-2 Mata Kuliah Pengantar Pengorganisasian Pengetahuan

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1

Srikantaiah, T. Kanti and Michael E.D. Koenig. Knowledge Management For The Professional. American Society for Information Science, 2000

(40)

2

Nonaka, Ikujiro and Takeuchi, Hirotaka. The knowledge-Creating Company: How Japanese Companies Create The Dynamics Of Innovation. Oxford University Press, 1995

-

3

Harvey, Ross. Organising Knowledge In Australia: Principles And Practice In Libraries And Information Centres. Centre for Information Studies, 1999

-

4 Rowley, Jenifer E. and Farrow, Jhon. Organizing Knowledge: An Introduction to Managing Access to Information. 3rd ed. Gower, 2000

-

5 Taylor, Arlene G. The Organization of Information. 2nd ed.

Library and Information Science Text Series, 2004  6

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpusnas RI, 1999

7 Departemen Pendidikan Nasional RI. Perpustakaan

Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Dirjen Dikti, 2004 

[image:40.595.89.541.111.346.2]

Dalam mata kuliah Pengantar Pengorganisasian Pengetahuan terdapat 7 daftar pustaka. Yang tersedia 3 dengan persentase (42, 86%) yang tidak tersedia 4 dengan persentase (57,14%). Dengan call number 027 Tay o, 027.7 Ind p, 027.7 Ind p . Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 2 dengan persentase (28,58%) dan bahasa inggris terdapat 5 dengan persentase (71, 42%).

Tabel-3 Mata Kuliah Sejarah Perpustakaan dan Kepustakawanan

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia

Pustaka Utama, 1991 

2 Gaur Albertine. A History of Writing. British Library, 1984 -

(41)
[image:41.595.87.538.136.326.2]

Tabel-4 Mata Kuliah Pengembangan Koleksi I

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Bonk, Wallace John. Building Library Collection. The

Scarecrow, 1979 -

2 Gardner, Richard K. Library Collections: Their Origin,

Selection and Development. McGraw-Hill, 1981 - 3 Spiller, David. Book Selection: An Introduction To

Principles and Practice. 4th ed. Clive Bingley, 1986  4 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia

Pustaka Utama, 1993 

5 Yulia, Yuyu. Pengadaan Bahan Pustaka. Universitas

Terbuka, 1993 

Dalam mata kuliah Pengembangan Koleksi I terdapat 5 daftar pustaka. Yang tersedia 3 dengan persentase (60%) yang tidak tersedia 2 dengan persentase (40%). Dengan call number 025.2 Spi b, 020 Sul p, 025.2 Yul p. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 2 dengan persentase (40%) dan bahasa inggris terdapat 3 dengan persentase (60%).

Tabel-5 Mata Kuliah Perbandingan Perpustakaan, Dokumentasi dan Unit Informasi

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Sulistyo-Basuki. Pengantar Dokumentasi. Rekayasa Sains,

2004 

2 Sulistyo-Basuki. Materi Pokok Pengantar Ilmu

Perpustakaan. Universitas Terbuka, 1993 -

3 Sumiyati, Opong. Pengantar Ilmu Perpustakaan.

Perpustakaan Nasional RI, 2004 -

[image:41.595.86.539.502.625.2]
(42)
[image:42.595.87.538.138.295.2]

Tabel-6 Mata Kuliah Penerbitan Tercetak dan Bahan Elektronik

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Altbatch, Philip G, & Teferra, Damte. Bunga rampai

penerbitan dan pembangunan. Grasindo. 2000 - 2 Mansoor-Niksolihin, Sofia. Pengantar penertiban. ITB,

1993 -

3 Pambudi,Hassan. Dasar dan Teknik Penerbitan Buku. Sinar

Harapan, 1981 -

4 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Pustaka

Utama, 1991 

Dalam mata kuliah Penerbitan Tercetak dan Bahan Elektronik terdapat 4 daftar pustaka. Yang tersedia 1 dengan persentase (25%) yang tidak tersedia 3 dengan persentase (75%). Dengan call number 020 Sul p. Buku yang digunakan dalam hanya dalam bahasa Indonesia terdapat 3 dengan persentase (75%) dan bahasa inggris terdapat 1 dengan persentase (25%).

Tabel-7 Mata Kuliah Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada

1

Aditiro, Irma. Deskripsi Bibliografi Bahan Bukan Buku: Pedoman Singkat Berdasarkan AACR2. Karya Tulis Berkala Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1983

-

2

Anglo American Cataloguing (AACR). 2nd ed. Revision. Prepared Under Steering Committee for Revision of AACR. American Library Association, 1998

-

3

ALA Glossary Term: with Selection Of Terms in Related Fleds. Prepared Under The Direction Of The Commitee On Library Terminology Of American Library Association. American Library Association, 1943

-

4

Atherton, Pauline. Sistem Pelayanan Informasi. PPM, 1989 - 5 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia

Pustaka Utama, 1991 -

6 Beenham, Rosemary; Harrison, Colin. The Basic Of

[image:42.595.88.540.454.729.2]
(43)

7

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ditjen Dikti. Sub Proyek Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi, 1979

-

8 Eryono, Muh; Kaelani. Pengolahan Bahan Pustaka. Cet. 1.

Universitas Terbuka, 1996 

9 Kohar, Ade; Sari, Rina Sufiani. Panduan Klasifikasi DDC

edisi 20. PDII-LIPI, 1995 -

10 Maxwell, Margaret F. Handbook for AACR2. American

Library Association, 1989 -

11 Modem Library Practise. 2nd ed. ELM Publications, 1982 -

12

Mudyana, Engking. Klasifikasi: Pengantar Teoritis dan Praktis Organisasi Pustaka. Proyek Pengembangan LPTK; Ditjen Dikti Depdikbud, 1987

-

13

Perpustakaan Nasional RI. Peraturan Katalogisasi

Indonesia: Deskripsi Bibliografi (ISBD). Penentuan Tajuk Untuk Entri. Judul Seragam. Edisi 4. Perpustakaan

Nasional RI, 1994

-

14 Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Ed.2.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud, 1994 -

15

Philipps, Eva. Membina Perpustakaan: Pedoman Kerja Perpustakaan Sederhana Bidang Teknologi Tepat Guna dan Pembangunan Desa, Alih Bahasa Agus Permadi. German Technology Exchange (GATE); Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII-LIPI), 1992

-

16

Saldinah H.; Dien dan Mudyana; Engking. Katalogisasi: Sebuah Pengantar. Proyek Pengembangan LPTK. Ditjen Dikti Depdikbud, 1987

-

17

Sirdi, Chan. Katalogisasi: Panduan Praktis Untuk Pustakawan. Bahan Penataran Teknisi Otomasi

Perpustakaan Untuk Staf Perpustakaan BKS-PTN Barat di UPT Perpustakaan IKIP Padang, 1991

-

18

Sirdi, Chan. Klasifikasi Bahan Pustaka. Bahan Penataran Teknisi Otomasi Perpustakaan Untuk Staf Perpustakaan BKS-PTN Barat di UPT Perpustakaan IKIP Padang, 1991

-

19

Siregar, Belling. Pengembangan Koleksi. Bahan Pendidikan dan Latihan Penyetaraan Pustakawan Perpustakaan Nasional Provinsi Sumatera Utara, 2000

-

20

Somadikarta, Lily K. Pengolahan Bahan Pustaka: Pedoman Tata Kerja Rutin dan Teknik Bibliografi. Ed. 2. Keluarga Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra UI, 1987

-

21 Wynar, Bohdan S. Introduction To Cataloguing And

(44)
[image:44.595.92.541.257.480.2]

Dalam mata kuliah Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi terdapat 21 daftar pustaka. Yang tersedia 2 dengan persentase (9,52%) yang tidak tersedia 19 dengan persentase (90,48%). Dengan call number 025.2 Ery m, 025.3 Wyn i. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 15 dengan persentase (71,42%) dan bahasa inggris terdapat 6 dengan persentase (28,58%).

Tabel-8 Mata Kuliah Praktik Pengatalogan Deskriptif

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Taylor, Arlene G. Introduction Cataloguing And

Classification. Colorado, 1992 -

2

Gorman, Michael. The Concise AACR2: Being A Rewritten And Simplified Version Of Anglo-American Cataloguing Rules Second Edition. American Library Association, 1981

3

Saleh, Abdul Rahman (et.al). CD/ISIS: Panduan Pengelolaan Sistem Manajemen Bisnis Data Untuk Perpustakaan Dan Unit Informasi. Saraswati Utama, 1996

- 4 Perpustakaan Nasional RI. Peraturan Katalogisasi

Indonesia. Perpustakaan Nasional RI -

5 Pambudi, Hasan. Pedoman Dasar Penerbitan Buku. Sinar

Harapan, 1996 -

Dalam mata kuliah Praktik Pengatalogan Deskriptif terdapat 5 daftar pustaka. Yang tersedia 1 dengan persentase (20%) yang tidak tersedia 4 dengan persentase (80%). Dengan call number 025.32 Gor c. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 3 dengan persentase (60%) dan bahasa inggris terdapat 2 dengan persentase (40%).

Tabel-9 Mata Kuliah Pengembangan Koleksi II

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Buckingham, Betty Jo. Weeding The Library Media Center

Collection,1994 -

2 Bonk, Wallace John. Building Library Collection. The

[image:44.595.87.541.636.730.2]
(45)

3 Pendleton, Nancy S. Evaluating The Reference Collection

Of The Flower Mound Public Library, 1997 -

4 Yulia, Yuyu. Pengadaan Bahan Pustaka. Universitas

Terbuka, 1993 

[image:45.595.87.540.114.174.2]

Dalam mata kuliah Pengembangan Koleksi II terdapat 4 daftar pustaka. Yang tersedia 2 dengan persentase (50%) yang tidak tersedia 2 dengan persentase (50%). Dengan call number 025.21 Bon b, 025.2 Yul p. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 1 dengan persentase (25%) dan bahasa inggris terdapat 3 dengan persentase (75%).

Tabel-10 Mata Kuliah Sarana Bibliografi

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Sulistyo-Basuki. Pengantar Dokumentasi. Rekayasa Sains,

2004 

[image:45.595.88.539.529.752.2]

Dalam mata kuliah Sarana Bibliografi terdapat 1 daftar pustaka. Tersedia 1 dengan persentase (100%) yang tidak tersedia 0 dengan persentase (0%). Dengan call number 025 Sul p. Buku yang digunakan dalam hanya dalam bahasa Indonesia yaitu terdapat 1 dengan persentase (100%).

Tabel-11 Mata Kuliah Pengatalogan Deskriptif

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Taylor, Arlene G. Introduction Cataloguing And

Classification. Colorado, 1992 -

2

Gorman, Michael. The Concise AACR2: Being A Rewritten And Simplified Version Of Anglo-American Cataloguing Rules Second Edition. American Library Association, 1981

3

Saleh, Abdul Rahman (et.al). CD/ISIS: Panduan Pengelolaan Sistem Manajemen Bisnis Data Untuk Perpustakaan Dan Unit Informasi. Saraswati Utama, 1996

- 4 Perpustakaan Nasional RI. Peraturan Katalogisasi

Indonesia. Perpustakaan Nasional RI -

5 Pambudi, Hasan. Pedoman Dasar Penerbitan Buku. Sinar

(46)

6 ALA. Anglo American Cataloguing Rules. ALA, 1998 -

[image:46.595.90.536.300.411.2]

Dalam mata kuliah Pengatalogan Deskriptif terdapat 6 daftar pustaka. Yang tersedia 1 dengan persentase (16,67%) yang tidak tersedia 5 dengan persentase (83,33%). Dengan call number 025.32 Gor c. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 3 dengan persentase (50%) dan bahasa inggris terdapat 3 dengan persentase (50%).

Tabel-12 Mata Kuliah Perpustakaan Digital

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Arms, William Y. Digital Libraries. The Mit Press, 2001 

2

Deegan, Marylin; Simon Tanner. Digital Futures:

Strategies For The Information Age. Library Association, 2002

-

Dalam mata kuliah Perpustakaan Digital terdapat 2 daftar pustaka. Yang tersedia 1 dengan persentase (50%) yang tidak tersedia 1 dengan persentase (50%). Dengan call number 025.04 Arm d. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 0 dengan persentase (0%) dan bahasa inggris terdapat 2 dengan persentase (100%).

Tabel-13 Mata Kuliah Automasi Perpustakaan

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Corbin, John Beyond. Managing The Library Automation

Project. Oryx Press, 1985 -

2

Duval, Beverly K; Linda Main. Automated Library Systems: A Librarian’s Guide And Teaching Manual. Meckler, 1992

3 Senayan: Sistem Automasi Perpustakaan Berbasis

Web-User Manual Versi 3.0 -

4 Siregar. A. Ridwan. Automasi Perpustakaan: Desain

[image:46.595.88.540.564.730.2]
(47)
[image:47.595.90.538.258.486.2]

Dalam mata kuliah Automasi Perpustakaan terdapat 4 daftar pustaka. Yang tersedia 1 dengan persentase (25%) yang tidak tersedia 3 dengan persentase (75%). Dengan call number 025.04 Duv a. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 2 dengan persentase (50%) dan bahasa inggris terdapat 2 dengan persentase (50%).

Tabel-14 Mata Kuliah Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Teori)

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Dewey, Mevil. Dewey Decimal Classification and Index.

22th. Albany, 2003 -

2 Rowley, Jenifer E. Organizing Knowledge. Gower, 1989 - 3 Taylor, Arlene G. Introduction Cataloguing And

Classification. Colorado, 1992 -

4 Kohar, Ade. Panduan Klasifikasi Menggunakan DDC 20.

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI, 1993 - 5 Khanna, J. K. Handbook of Library Classification System.

Beacon Books, 1996 

6

Zein, Zulfikar. Buku Kerja Dewey Decimal Classification and UDC. Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra UI, 2000

-

Dalam mata kuliah Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Teori) terdapat 6 daftar pustaka. Yang tersedia 1 dengan persentase (16,67%) yang tidak tersedia 5 dengan persentase (83,33%). Dengan call number 025.43 Kha h. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 1 dengan persentase (16,67%) dan bahasa inggris terdapat 5 dengan persentase (83,33%).

Tabel-15 Mata Kuliah Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Praktek)

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Dewey, Mevil. Dewey Decimal Classification and Index.

22th. Albany, 2003 -

(48)

3 Taylor, Arlene G. Introduction Cataloguing And

Classification. Colorado, 1992 -

4 Kohar, Ade. Panduan Klasifikasi Menggunakan DDC 20.

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI, 1993 - 5 Khana, J. K. Handbook of Library Classification System.

Beacon Books, 1996 

6

Zein, Zulfikar. Buku Kerja Dewey Decimal Classification and UDC. Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra UI, 2000

-

[image:48.595.88.539.111.247.2]

Dalam mata kuliah Organisasi Informasi Pengklasifikasian (Praktek) terdapat 6 daftar pustaka. Yang tersedia 1 dengan persentase (16,67%) yang tidak tersedia 5 dengan persentase (83,33%). Dengan call number 025.43 Kha h. Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 1 dengan persentase (16,67%) dan bahasa inggris terdapat 5 dengan persentase (83,33%).

Tabel-16 Mata Kuliah Pelayanan Referensi

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan

Sekolah. Grasindo, 2001 

2

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Proyek Pembinaan dan Pengendalian Proye-proyek Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan Referensi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982

-

3 Hardjoprakoso, Mastini. Materi Pokok Bahan Rujukan

Indonesia. Universitas Terbuka, 1995  4 HS, Lasa. Jenis-jenis Pelayanan Informasi di Perpustakaan.

Gadjah Mada University Press, 1994 -

5 Indonesia. Lembaran Negara dan Statblaad. Pertjetakan

Negara RI. DEPPEN -

6 Indonesia. TAP MPR RI. Pertjetakan RI -

7

Istiana, Purwani. Mewujudkan Layanan Prima di Bagian Referensi. Jurnal Media Informasi. Vol. XIV. No. 20 Th. 2005. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, 2005

-

8 Katz, William A. Introduction to Reference Work. 7th ed.

McGraw Hill, 1997 

9 Sjahrizal-Pamuntjak, Rusina. Pedoman Penyelenggaraan

(49)

10 Soeatminah. Perpustakaan, Kepustakawanan, dan

Pustakawan. Kanisius, 1992 -

11 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama, 1991

12 Sumardji P. Pelayanan Referensi di Perpustakaan.

Kanisius, 1992 

13 Trimo, Soejono. Buku Panduan Untuk Mata Kuliah

Reference Work & Bibliography. Bumi Aksara, 1997  14 Trimo, Soejono. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan.

Remaja Rosda Karya, 1992 -

[image:49.595.87.540.112.263.2]

Dalam mata kuliah Pelayanan Referensi terdapat 14 daftar pustaka. Yang tersedia 7 dengan persentase (50%) yang tidak tersedia 7 dengan persentase (50%). Dengan call number 025.197 8 Dar m, 028.759 8 Har b, 028.7 Kat i, 020 Sja p, 020 Sul p, 025.52 Sum p, 025.52 Tri b . Buku yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdapat 13 dengan persentase (92,86%) dan bahasa inggris terdapat 1 dengan persentase (7,14%).

Tabel-17 Mata Kuliah Organisasi Informasi: Pengindeksan Subjek

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1 Olson, Hope A.Dan John J. Subject Analysis in Online

Catalogs. Libraries Unlimited -

2 Taylor, Arlene G. The Organization of infomation.

Libraries Unlimited, 1999 

3 Cleveland, Donald B. Dan Ana D.Cleveland. Introduction

to indexing and abztracting. Libraries Unlimited, 2001  4 Lancester, F.W. Information retreival systesm:

Characteristics, testing and evaluation. 2nd ed. Wiley, 1979 - 5 Somadikarta, Lily K. Dasar-dasar analisis subyek untuk

pengindeksan subyek dokumen. JIP UI, 1982 -

(50)
[image:50.595.88.540.148.491.2]

Tabel-18 Mata Kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka

No Daftar Pustaka Ketersediaan

Ada Tidak Ada 1

Agrawal, O.P and Barkeslhi,Mandana. Coservation of books, Manuscripts and Paper Documenst. Intach: Indian Council of Conservation Institutes, 1997

-

2

Feather,John..Preservation and The Management of

Library Collection.2nd ed. Library Association Publishing, 1996

-

3

Harvey,Ross..Preservation in Australian and new Zealend Libraries:Principles,Strategies and Practices for Librarians. Wagga Wagga NSW:Center for Information Studies, 1990

-

4 Martoatmodjo,Karmidi.. Pelestarian Bahan Pustaka.

Universitas Terbuka,Depdikbud, 1993 -

5

Matthews, Graham dan Feather, John. Dissaster Management for Lbraries and Archives. The British Library Board, 1996

-

6

Pedoman Perawatan dan pemeliharaan fasilitas perpustakaan/kata pengantar Mastini

Hardjoprakoso.Ed.1.cet.1. Perpustakaan Nas.RI, 1992.

-

7 Razak,Muhammadin.. Pelestarian Bahan Pustaka dan

Arsip. Yayasan Fard, 1992 -

8 Razak, Muhammadin. Petunjuk teknis pelestarian bahan

pustaka. Perpustakaan Nasional, 1995 -

Dalam mata kuliah Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka terdapat 8 daftar

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Judul Daftar Mata Kuliah.
Tabel 3.2 Format Daftar Checklist untuk Evaluasi Ketersediaan Koleksi
Tabel-1 Mata Kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Tabel-3 Mata Kuliah Sejarah Perpustakaan dan Kepustakawanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada tindakan pengamanan dapat diterapkan untuk produk yang berasal dari negara berkembang WTO selama bagian negara itu impor Uni Eropa dari produk yang

Kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka Keputusan dan/atau Tindakan ditetapkan dan/atau dilakukan oleh Atasan Pejabat atau pejabat lain sesuai dengan

(2) Verifikasi data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) dilakukan untuk memperoleh bukti formil melalui pertemuan di desa yang dihadiri oleh unsur dari

[r]

Aortic SMC were grown in the presence of 10% fetal bovine serum (FBS) containing medium alone (control) or with either eicosapentaenoic acid (EPA) or docosahexaenoic acid (DHA) for 72

Sesi Nomor Absen 1011 BAYU MAULANA.. Nama No Ujian NIK Tanggal Jam

The correlations among age and the levels of erythro- cyte membrane C26:0 and four plasma risk factors for atherosclerosis (total cholesterol, triglycerides, HDL cholesterol and

ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PENJUALAN DITINJAU DARI JENIS MEKK PADA INDUSTRI TAS DAN.. KOPER M.. セセ・ MUNAAOャAヲゥMijuZヲAョMZNャ。