ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI
KABUPATEN BIREUEN
TUGAS AKHIR
INDRI HAFSARI
062407005
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI
KABUPATEN BIREUEN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Ahli Madya
INDRI HAFSARI
062407005
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA
KERJA DI KABUPATEN BIREUEN
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : INDRI HAFSARI
Nomor Induk Mahasiswa : 062407005
Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2009
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Ketua,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Bambang Irawan, M.Sc
PERNYATAAN
ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
PENGHARGAAN
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta karunia sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program D3 Statistika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Sebagai salah satu perwujudan dari proses pendidikan kemahasiswaan, penyusunan Tugas Akhir ini disajikan berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari BPS Bireuen mengenai jumlah tenaga kerja.
Dalam masa penulisan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis banyak sekali menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari pihak luar sehingga penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Bambang Irawan, M.Sc. selaku dosen pembimbing penulis. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departeman Matematika Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si. Dekan dan pembantu dekan, seluruh dosen dan seluruh pegawai di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Khusus ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada yang tercinta Ayahanda M. Jamil, Ibunda Elfidarna serta adik-adik atas bimbingan moral dan materil yang telah diberikan. Para sahabat yang selalu membantu dan seluruh rekan mahasiswa/i pada program D3 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dimana saran dan kritik tersebut dapat dimanfaatkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan pada saat ini dan masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan iii
Pernyataan iv
Penghargaan v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Perumusan Masalah 4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5
1.5. Lokasi Penelitian 5
1.6. Metode Pengumpulan Data 5
1.7. Metode Analisa Yang Digunakan 6
1.8 Sistematika Penulisan 7
Bab 2 Landasan Teori
2.1. Pengertian Peramalan 9
2.2. Jenis Peramalan 10
2.3. Metode Peramalan 11
2.4. Analisis Regresi 12
2.4.1 Analisis Regresi Sederhana 13
2.5. Analisis Korelasi 14 2.5.1 Koefisien Determinasi 14
2.5.2 Koefisien Korelasi 15
2.6 Significant Test 16 2.6.1 Uji F (F-Test) 16
Bab 3 Analisis Data
3.1. Pengolahan Data 18
Bab 4 Implementasi Sistem
4.1. Tahapan Implementasi Sistem 27
4.2. Cara Pengaktifan Excel 28
4.3. Pengisian Data 30
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan 31
5.2. Saran 32
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Sektor Usaha di Kabupaten
BireuenTahun 2002-2007 3
Tabel 1.2 Interpretasi dari nilai r 16
Tabel 1.3 Data jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun 2002-2007 18
Tabel 1.4 Perhitungan untuk memperoleh koefisien regresi 20
Tabel 1.5 Data hasil peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun2009-2013 22
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1.1 Grafik jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun 2002-2007 19 Gambar 1.2 Grafik jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun 2002-2007 19 Gambar 1.3 Grafik peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireeuen
tahun 2009-2013 23
Gambar 1.4 Grafik peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen
tahun 2009-2013 23
Gambar 1.5 Tampilan cara mengaktifkan Excel 30
Bab I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kabupaten Bireuen adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2000 sebagai hasil pemekaran
dari kabupaten Aceh Utara. Kabupaten ini terkenal dengan julukan kota juangnya,
namun sempat menjadi salah satu basis utama Gerakan Aceh Merdeka. Semenjak
diberlakukannya Darurat Militer sejak bulan Mei 2003, situasi di kabupaten ini
berangsur-angsur mulai kembali normal, meski belum sepenuhnya.
Letak geografis Kabupaten Bireuen terletak antara 960 19’ BT – 960 54’ BT
dan 40 53’ LU – 50 16’ LU. Luas wilayah Kabupaten Bireuen seluas 190.120
Ha dengan pemanfaatan lahan terbesar 37.994 oleh perkebunan rakyat dan lahan
kering seluas 34.013 Ha. Pola pemukiman mengikuti jaringan jalan nasional.
Sekitar pemukiman didominasi oleh sawah, yang menjadi sektor andalan selain
peternakan dan perdagangan.
Salah satu permasalahan penting dalam pembangunan adalah masalah
kepundudukan. Jumlah penduduk yang banyak merupakan modal untuk melaksanakan
kualitasnya rendah, maka akan menjadi beban bagi pemerintah. Jumlah penduduk
Kabupaten Bireuen pada Tahun 2006 mencapai 354,763 jiwa yang terdiri dari 174.258
jiwa laki-laki dan 180.505 jiwa perempuan. Sedangkan pada tahun 2005 jumlah
penduduk 351.835 jiwa yang terdiri dari 169.365 jiwa laki-laki 182.470 jiwa
perempuan. Ini artinya penduduk Kabupaten Bireuen mengalami kenaikan sebesar
0.83%.
Jika dibandingkan dengan tahun 2005 angka pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Bireuen mengalami kenaikan sebesar 0,49%. Besarnya angka pertumbuhan
penduduk ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya semakin membaiknya
tingkat perrtumbuhan ekonomi, adanya migrasi dan juga angka kelahiran yang
semakin meningkat.
Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-undang No.48 tahun
1999 telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam bidang pemerintahan,
dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan, namun sampai dengan akhir
tahun 2006 telah dimekarkan menjadi 17 Kecamatan.
Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Bireuen pada tahun 2006 tercatat
sebanyak 77.257 rumah tangga dengan rata-rata 5 jiwa per rumah tangga. Penyebaran
penduduk di Kabupaten Bireuen pada tahun 2006 sebagian besar terkonsentrasi di
Kecamatan Kota Juang dengan tingkat kepadatan penduduk 1.3390.4 jiwa/km dan
356.5 jiwa/km untuk Kecamatan Peusangan. Serta diikuti oleh Kecamatan Jeumpa
dengan kepadatan 404 jiwa/km. Sedangkan untuk kecamatan yang paling sedikit
jumlah penduduknya adalah Kecamatan Pandrah dengan jumlah penduduk sebanyak
7420 jiwa dengan tingkat kepadatan 83 jiwa/km.
Mata pencarian penduduk Kabupaten Bireuen masih dikategorikan ke dalam
masih berprofesi sebagai petani. Di samping itu mata pencaharian penduduk lainnya
di Perdagangan, Perikanan, Swasta, Wiraswasta, PNS, TNI/POLRI, buruh dan jasa.
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Sektor Usaha di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007
Sektor Usaha Jumlah Tenaga Kerja
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Pertanian 15 12 23 23 18 40201
Pertambangan 35 80 160 158 114 349
Industri Pengolahan 83 44 72 90 57 6407
Listrik, Gas dan Air Minum 66 5 94 94 125 100
Bangunan/ Konstruksi 51 99 539 533 287 2691
Perdagangan, Hotel dan
Restoran 16 94 117 122 552 8198
Pengangkutan dan
Komunikasi 39 24 42 37 35 2984
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan 102 189 186 222 225 10173
Jasa-Jasa 8 73 45 45 56 10213
Jumlah 415 620 1278 1324 1469 81316
Sumber: BPS Bireuen
Dalam pembangunan ekonomi, sumber daya manusia dan sumber daya alam
merupakan faktor komplementer terhadap modal dan teknologi. Pembangunan
ekonomi yang berhasil yaitu pembangunan yang mampu memberikan sumber
penghidupan yang lebih baik, di mana orang yang ingin bekerja dapat memperoleh
pekerjaan sebagai sumber penghidupannya. Dengan demikian partisipasi angkatan
kerja akan meningkat.
Dalam usaha mengimbangi tuntutan kebutuhan pembangunan ekonomi,
perencanaan harus dilaksanakan sesuai dengan irama pembangunan. Menurut
undang-undang ketenagakerjaan, batasan umur minimum usia kerja di Indonesia 15 tahun.
Tetapi pada kenyataannya banyak anak-anak yang usianya di bawah 15 tahun sudah
bekerja. Sehingga ditetapkan batasan usia kerja adalah 10 tahun keatas dan batasan
Tenaga kerja dapat dibagi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja,
yang termasuk angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan sedang mencari kerja,
sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah,
mengurus rumah tangga dan lainnya. Menurut United State Nation (1962) yang
dimaksud angkatan kerja adalah penduduk yang aktif secara ekonomi dalam
memproduksi barang dan jasa, yang juga mencakup mereka yang tidak bekerja tetapi
bersedia bekerja. Melihat dari keadaan tersebut, penulis memilih judul “ANALISA
DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN“.
1.2Identifikasi Masalah
Persoalan tenaga kerja disebabkan karena ketidakseimbangan antara jumlah penduduk
dan sumber daya yang ada, tekanan pertumbuhan penduduk, pembangunan infra
struktur yang lambat dan jumlah penduduk yang tidak merata antara satu daerah
dengan daerah yang lain. Semua itu dapat menghambat kesempatan kerja dan
penggunaan atau pemanfaatan tenaga kerja.
1.3Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana
menganalisa menggunakan deret waktu untuk jumlah tenaga kerja di Kabupaten
1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis
data yang diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan masalah
sehingga memperoleh kesimpulan yang dapat dipakai untuk program kerja selanjutnya
dan manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Dapat mengaplikasikan ilmu dan membandingkannya dengan teori yang
telah didapat selama perkuliahan.
2. Dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam
menyelesaikan masalah tenaga kerja.
1.5Lokasi Penelitian
Pengambilan data dilakukan di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di jalan
Medan-Banda Aceh Km. 216,5 Bireuen.
1.6Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:
1. Penelitian lapangan yaitu metode pengumpulan data dengan cara langsung
mendatangi instansi di mana penulis bisa mendapatkan data yang diperlukan.
2. Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data dengan cara
1.7Metode Analisa yang Digunakan
Regresi sederhana adalah suatu pola hubungan yang merupakan fungsi di mana hanya
terdapat satu variabel bebas. Dalam notasi matematik bentuknya adalah Y = F(x), di
mana Y adalah variabel yang diramalkan dan x adalah variabel bebas.
Pola hubungan tersebut dapat dibedakan atas analisa deret waktu dan sebab
akibat. Dalam analisa deret waktu ini variabel bebas adalah waktu, pola hubungan
yang ditunjukkan dengan analisa regresi sederhana mengasumsikan bahwa hubungan
di antara dua variabel dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus. Notasi regresi yang
merupakan garis lurus ini dinyatakan sebagai: Y = a + bX, di mana Y adalah variabel
yang diramalkan, X adalah variabel waktu. Sedangkan a dan b adalah parameter atau
koefisien regresi.
Nilai a dan b dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan:
b = ...(1)
) ( 2 2
∑
∑
∑
∑ ∑
− − X X n Y X Y X nKeterangan: b = parameter atau koefisien regresi
n = banyak data
∑
Y = jumlah semua harga Y
∑
X = jumlah semua harga X
∑
X Y = jumlah kali semua harga X dan Y
∑
2
X = jumlah kuadrat-kuadrat semua harga X
2
)
dan
a = Y −bX...(2)
Keterangan: a dan b = parameter atau koefisien regresi
Y = rata-rata semua harga Y
X = rata-rata semua harga X
1.8Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah,
tujuan, manfaat, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, metode
analisis yang digunakan dan sistematika penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup
penyelesaian masalah dengan judul dan masalah yang diutarakan.
Bab III ANALISA PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil analisa dan pembahasan mengenai
tenaga kerja di Kabupaten Bireuen.
Bab IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisikan tentang implementasi sistem yang digunakan dalam
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan
Bab II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Hal itu didasari pada apa yang terjadi sekarang dan
sebelumnya. Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi
pada masa yang akan datang dan tujuan dari analisa adalah melihat prospek situasi
dan kondisi di masa yang akan datang.
Dalam menyusun suatu rencana dalam rangka pencapaian tujuan sering
terjadi perbedaan waktu antara kegiatan penyusunan rencana yang berupa penentuan
kegiatan apa saja yang perlu dilakukan, kapan waktu pelaksanaannya dan siapa yang
melaksanakannya. Apabila perbedaan waktu terlalu panjang, maka peranan peramalan
menjadi sangat penting terutama dalam hal menentukan kapan suatu peristiwa akan
terjadi. Sehingga dapat dipersiapkan tindakan apa yang akan dilakukan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peramalan merupakan dasar untuk penyusunan
2.2 Jenis Peramalan
Berdasarkan orang yang melakukan peramalan, peramalan dapat dibedakan atas 2
(dua) macam:
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan
dari orang yang menyusunnya.
2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode dalam
penganalisaan data tersebut.
Dilihat dari jangka waktu ramalan yang dilakukan, peramalan dibedakan
atas 2 (dua) macam:
1. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga
semester.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau
tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana
tahunan, rencana kerja operasional.
Berdasarkan sifatnya, peramalan dapat dibedakan atas 2 (dua) macam:
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan sangat tergantung pada metode yang
digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil yang berbeda pula. Adapun yang harus diperhatikan dalam
penggunaan metode tersebut adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan.
Diperlukan perbedaan dan penyimpangan antara hasil peramalan dengan
kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan
nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif
hanya dapat digunakan dengan 3 (tiga) kondisi yaitu:
a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.
b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk angka.
c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan.
2.3 Metode Peramalan
Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Oleh karena itu, maka
metode peramalan ini dipergunakan dalam peramalan yang objektif. Selain itu metode
peramalan sangat berguna karena akan membantu dalam mengadakan pendekatan
analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu. Sehingga dapat
memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis. Serta
memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang
disusun.
Dalam penulisan ini metode yang akan digunakan adalah metode
peramalan kuantitatif. Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif dapat dibedakan
atas:
a. Metode peramalan yang didasarkan pada penggunaan analisa pola
hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel
b. Metode peramalan yang didasarkan pada penggunaan analisa pola
hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain
yang mempengaruhinya, yang bukan waktu dan biasa disebut dengan
sebab akibat (causal methods).
Dalam penulisan ini, metode yang digunakan adalah metode yang
berhubungan dengan deret waktu. Adapun metode deret waktu tersebut adalah:
1. Metode Smoothing (pemulusan) yang mencakup metode data lewat, metode
rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak dan metode eksponensial
smoothing.
2. Metode proyeksi trend dengan analisis regresi merupakan dasar garis trend
untuk persamaan matematis, sehingga dengan persamaan tersebut dapat
diproyeksikan hal yang diteliti untuk masa depan.
3. Metode Box–Jenkins yang menggunakan dasar deret waktu dengan model
matematis agar kesalahan yang terjadi dapat diminimalkan.
2.4 Analisis Regresi
Analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan
kemungkinan bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuannya untuk
meramalkan dan memperkirakan nilai dari suatu variabel dalam hubungannya dengan
variabel yang lain. Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk
2.4.1 Analisis Regresi Sederhana
Analisis regrasi sederhana merupakan suatu pola hubungan yang berbentuk garis lurus
antara variabel yang diramalkan dengan variabel yang mempengaruhinya atau
variabel bebas. Dalam analis deret waktu yang menjadi variabel bebasnya adalah
waktu. Pola hubungan garis lurus dapat diterapkan dengan menempatkan titik-titik
dari data hasil pengamatan pada grafik untuk melihat asumsi yang dapat digunakan
bagi analisa regresi. Pola garis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
Yˆ
= a + bX………..(3)
Keterangan: Yˆ
=
variabel yang diramalkan X = variabel waktua = bilangan konstan
b = koefisien arah regresi linier
Untuk memperoleh persamaan tersebut nilai a dan b dapat dapat ditentukan
dengan cara berikut:
b = ...(4)
) ( ) )( ( 2 2
∑
∑
∑
∑ ∑
− − X X n Y X XY nKeterangan: b = parameter atau koefisien regresi
n = jumlah data
∑
Y = jumlah semua harga Y
∑
X = jumlah semua harga X
∑
X Y = jumlah kali semua harga X dan Y
∑
2
X = jumlah kuadrat-kuadrat semua harga X
2
)
dan
a = Y −bX...(5)
Keterangan: a dan b = parameter atau koefisien regresi
Y = rata-rata semua harga Y
X = rata-rata semua harga X
Koefisien b dinyatakan sebagai koefisien arah regresi linier yang menyatakan
perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian.
Maksudnya bila b positif, maka Y akan mengalami kenaikan dan sebaliknya. Bila Y
negatif maka, Y akan mengalami penurunan.
2.5 Analisis Korelasi
Analisis korelasi yaitu suatu teknik analisis statistik yang menyatakan derajat
hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel ini
bukanlah dalam arti sebab akibat melainkan hanya merupakan hubungan searah saja.
Tujuan analisis korelasi untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara
variabel-variabel. Jika persamaan regresi linier Y atas X telah ditentukan dan b telah didapat,
maka koefisien determinasi dan koefisien korelasi dapat ditentukan.
2.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau koefisien penentu yang berarti bahwa 100 r² % daripada
variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas X
dengan adanya regresi linier Y atas X. Atau dengan perkataan lain r² yang mendekati
1 menunjukkan besar variabel X mempengaruhi Y. Bentuk persamaan koefisien
r² = ...(6) ) ( ) ( 2
∑
∑
∑
− − + Y n Y Y n XY b Y aKeterangan: r² = besarnya koefisien determinasi sampel
a = titik potong kurva terhadap sumbu Y
b = slope garis estimasi yang paling baik (best fitting)
n = banyaknya data
x = nilai variabel x
y = nilai variabel y
Y = rata-rata semua harga Y
untuk r berkisar antara 0 sampai 1.
2.5.2 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dipakai untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel, yang
ditentukan dengan mengambil akar dari r². Harga-harga r² dapat memberi arti:
1. Jika r positif maka, terdapat hubungan positif antara X dan Y, yaitu jika
X bertambah maka, Y juga bertambah dan sebaliknya.
2. Jika r negatif maka, terdapat hubungan negatif antar X dan Y, yaitu jika
X berkurang maka, Y juga berkurang dan sebaliknya.
3. Jika r mendekati 1 maka, hubungan antara X dan Y sangat erat.
4. Jika r mendekati 0 maka, hubungan antara X dan Y tidak begitu erat.
Tabel 1.2 Interpretasi Dari Nilai r
R Interpretasi
0 Tidak berkorelasi 0,01 - 0,20 Sangat rendah 0,21 - 0,40 Rendah 0,41 - 0,60 Agak rendah 0,61 - 0,80 Cukup 0,81 - 0,99 Erat
1 Sangat erat
2.6 Significant Test
Di dalam significant test akan digunakan 2 (dua) pengujian yaitu Uji F (F-Test)
penjelasan serta kegunaannya akan dijelaskan sebagai berikut:
2.6.1 Uji F (F-Test)
Uji F digunakan untuk menguji kelinieran regresi di mana koefisien b secara statistik
tidak sama dengan 0 (nol). Uji F dilakukan dengan cara mencari nilai Fhitung dan
menentukan Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka persamaan regresi adalah
benar atau signifikan dan dapat digunakan dengan tepat untuk peramalan dengan
bentuk Yˆ =a+bX
Fhitung diperoleh dengan rumus:
Fhitung = 2 ...(7) 2
res S
reg S
Keterangan: S² reg = b ∑ (X - X )(Y - Y )………...(8)
S² res = ...(9) 2
)
( 2
− −
∑
Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk (derajat kebebasan) pembilang 1
Bab III
ANALISIS DATA
3.1 Pengolahan Data
Suatu bahan mentah yang diolah dengan berbagai analisis dapat menghasilkan
informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Untuk menyelesaikan
permasalahan mengenai pembentukan persamaan penduga jumlah tenaga kerja, data
yang dibutuhkan adalah data yang berhubungan dengan masalah tersebut. Data yang
ada dalam tulisan ini bersumber dari kantor BPS Bireuen. Data jumlah tenaga kerja di
Kabupaten Bireuen tahun 2002-2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.3 Data Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007 Tahun Jumlah Tenaga Kerja
2002 415
2003 620
2004 1278
2005 1324
2006 1469
2007 81316
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007
Sumber: BPS Bireuen
Gambar 1.2 Grafik Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007
Sumber: BPS Bireuen
-10000 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000
2000 2002 2004 2006 2008
Ju m la h T e n a g a K e rj a Tahun Jumlah Tenaga Kerja 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000
1 2 3 4 5 6
Jumlah Tenaga Kerja
Untuk menentukan koefisien a, b dan r², data pada Tabel 1.3 diolah seperti yang terdapat pada Tabel 1.4 yang mengandung nilai-nilai yang diperlukan.
Tabel 1.4 Perhitungan Untuk Memperoleh Koefisien Regresi
Tahun X Y XY X² Y²
2002 0 415 0 0 172225
2003 1 620 620 1 384400
2004 2 1278 2556 4 1633284
2005 3 1324 3972 9 1752976
2006 4 1469 5876 16 2157961 2007 5 81316 406580 25 6612291856 Jumlah 15 86422 419604 55 6618392702
Dari Tabel 1.4 dapat ditunjukkan nilai-nilai sebagai berikut:
n = 6
X = 2,5
Y = 14403,67
∑X = 15
∑Y = 86422
∑XY = 419604
∑ X2 = 55
∑Y² = 6618392702
Dari nilai yang diperoleh tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
b =
∑
∑
∑
∑ ∑
− − 2 2 ) ( ) )( ( X X n Y X XY n= 2
=
105 12211294
= 11631,37
a = Y −bX
= 14403,67 – 11631,37 (2,5)
= 14403,67 – 29078,43
= -14674,76
Setelah nilai a dan b diperoleh, persamaan regresi linier yang digunakan adalah
Yˆ
=
-14674,76 + 11631,37 X.Dari persamaan tersebut dapat diperoleh peramalan jumlah tenaga kerja untuk
tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013.
Untuk X tahun 2002 = 0, X tahun 2003 = 1 dan diperoleh X tahun 2009, 2010,
2011, 2012 dan 2013 = 7,8, 9, 10 dan 11.
- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2009
Y2009 = -14674,76 + 11631,37 (7)
= -14674,76 + 81419,59
= 66744,83
- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2010
Y2010 = -14674,76 + 11631,37 (8)
= -14674,76 + 93050,96
- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2011
Y2011 = -14674,76 + 11631,37 (9)
= -14674,76 + 104682,33
= 90007,57
- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2012
Y2012 = -14674,76 + 11631,37 (10)
= -14674,76 + 116313,7
= 101638,94
- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2013
Y2013 = -14674,76 + 11631,37 (11)
= -14674,76 + 127945,07
[image:30.595.216.395.514.722.2]= 113270,31
Tabel 1.5 Hasil Peramalan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2009-2013
Periode
(tahun)
Jumlah Tenaga
Kerja
2009 66744,83
2010 78376,2
2011 90007,57
2012 101638,94
Gambar 1.3 Hasil Peramalan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2009-2013
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Gambar 1.4 Hasil Peramalan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2009-2013
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Setelah a dan b diperoleh dan membentuk persamaan
Yˆ
=
-14674,76 + 11631,37 X serta peramalan telah dilakukan, selanjutnya dilakukan pengujian Uji F (F-test) dengan menggunakan rumus yang ada di halaman 16. Daripersamaan regresi linier Yˆ
=
-14674,76 + 11631,37 X dapat dihitung F test dan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel dari model deret berkala (timeseries) ditentukan oleh koefisien determinasi atau r². Nilai yang dibutuhkan adalah
yang dihasilkan pada Tabel 1.3 yaitu:
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000
2008 2010 2012 2014
Ju m la h T e n a g a K e rj a Tahun Jumlah tenaga kerja Linear (Jumlah tenaga kerja) 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000
1 2 3 4 5
Jumlah tenaga kerja
[image:31.595.108.373.330.512.2]n = 6
X = 2,5
Y = 14403,67
∑X = 15
∑Y = 86422
∑XY = 419604
∑ X2 = 55
∑Y² = 6618392702
76 , 14674 − = a b=11631,37
Nilai di atas digunakan untuk menghitung koefisien determinasi (r²) yaitu:
r² =
∑
∑
∑
− − + 2 2 2 ) ( ) ( Y n Y Y n XY b Y a= 2
2 ) 67 , 14403 ( 6 6618392702 ) 67 , 14403 )( 6 ( ) 419604 )( 37 , 11631 ( ) 86422 )( 76 , 14674 ( − − + − = 5373598445 1244794257 4880569377
1268222109+ −
−
= 0,440589864
Nilai r² sebesar 0,44 artinya 44% variabel waktu dapat mempengaruhi variabel
tak bebas Y, dan sisanya sebesar 56% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menghitung
derajat hubungan antara variabel X terhadap variabel Y digunakan koefisien korelasi r
r² = 0,44
= 0,66
Nilai r mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang cukup erat antara variabel
X (waktu) dan variabel Y (jumlah tenaga kerja) dan r bernilai positif, sehingga
variabel waktu dapat digunakan untuk peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten
Bireuen.
Untuk menguji kelinieran regresinya terlebih dulu harus menghitung nilai
Fhitung. Nilai-nilai yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
[image:33.595.158.467.413.561.2]Untuk nilai X =2,5dan Y =14403,67
Tabel 1.6 Nilai-nilai yang dibutuhkan untuk menghitung nilai Fhitung
X Y (X −X) (Y −Y) (X −X)(Y−Y)
0 415 -2,5 -13988.66667 34791,66668 1 620 -1,5 -13783.66667 20675,50001 2 1278 -0,5 -13125.66667 6562,833335 3 1324 0,5 -13079.66667 -6539,833335 4 1469 1,5 -12934.66667 -18952,00001 5 81316 2,5 66912.33333 167280,8333
15 86422 203819
Dari hasil Tabel 1.6 diperoleh nilai ∑(X −X)(Y−Y)= 203819. Selanjutnya nilai tersebut dimasukkan ke dalam rumus:
S² reg = b ∑ (X −X)(Y −Y)
= 11631,37 x 203819
S² res =
2 ) ˆ
( 2
− −
∑
n Y Y
=
4 3006044999
= 751511249,8
Setelah nilai S² reg dan S² res didapat, Fhitungnya adalah:
Fhitung = res S
reg S
2 2
=
8 , 751511249
2370694202
= 3,15
Dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai α sebesar 0,05 dari tabel distribusi
F yang tertera di lampiran A, diperoleh nilai Ftabel dengan dk pembilang sebesar 1 dan
dk penyebut sebesar 4 adalah 7,71 diperoleh Fhitung = 3,15 < Ftabel = 7,71.
Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresi dalam persamaan regresi
sederhana untuk peramalan jumlah tenaga kerja adalah tidak significant sehingga
dapat dikatakan bahwa persamaan tersebut tidak tepat untuk digunakan sebagai
Bab IV
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Tahapan Implementasi Sistem
Tahapan ini merupakan tahapan mengenai hasil desain yang dituliskan ke dalam
program. Program yang digunakan adalah Microsoft Excel yang merupakan aplikasi
lembar kerja elektronik yang berperan dalam mengolah dan memberikan informasi
dalam bentuk angka dan mempresentasikannya dalam grafik, diagram atau tabel. Pada
tahapan ini semua hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemograman untuk
menghasilkan sebuah sistem yang sesuai dengan hasil desain tertentu.
Excel selain berguna untuk pengolahan data, juga dapat digunakan untuk
memanipulasi teks komputer. Untuk dapat mendayagunakan Excel semaksimal
4.2 Cara Pengaktifan Excel
Sebelum mengoperasikan Excel, pastikan bahwa program tersebut telah tersedia di
komputer. Kemudian lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dari Windows klik start, pilih program dan klik Microsoft Excel.
b. Klik Windows Excel sacara otomatis jendela utama Excel akan tampil dan
dapat langsung digunakan untuk mengolah data.
Pada setiap lembar kerja Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris yang siap
untuk digunakan. Pada setiap baris dan kolom terdapat sel-sel yang diidentifikasikan
dengan alamat yang kombinasi antara angka untuk baris dan abjad untuk kolom.
[image:36.595.114.402.410.715.2]Cara pengaktifan Exel dapat dilihat seperti pada Gambar 1.5 dan 1.6:
Gambar 1.6 Jendela Microsoft Excel
Beberapa istilah pada Microsoft Excel:
1. Worksheet adalah tempat lembar kerja untuk memasukkan data atau
rumus. Worksheet tersedia sebanyak tiga sheet yang terdiri dari
65.536 baris dan 256 kolom.
2. Workbook adalah buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet.
Workbook ini tempat penyimpanan worksheet sehingga
mempermudah mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan.
3. Cell adalah perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan
pointer sel pada posisi tertentu yang ditunjukkan pada name book.
4. Pointer cell adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak
bingkai tebal.
5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok
area.
7. Fill handel adalah bagian bawah kanan pointer sel berfungsi untuk
memindahkan atau mengkopy data dan rumus dengan menggunakan
mouse.
4.3 Pengisian Data
Dalam hal pengolahan data komputer memiliki banyak kelebihan dari manusia yaitu
dalam hal kecepatan, ketepatan dan kehandalan. Manusia sangat terbantu dengan
adanya komputer karena kadang kala data yang banyak dan rumit tidak dapat
dikerjakan dengan manual dan membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Sehingga
kesalahan yang dilakukan kemungkinan besar terjadi dengan komputer diharapkan
dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan tepat dengan kesalahan yang kecil.
Mengisikan data pada lembar kerja Excel sama dengan mengetikkan data ke
dalamnya. Ada 2 (dua) cara mengisikan data, dengan menggunakan keyboard atau sub
menu yang terdapat pada menu Excel.
Cara mengisikan data dengan menggunakan keyboard, langkah-langkahnya:
1. Letakkan pointer dan sel yang ingin diisi data.
2. Ketikkan data yang diinginkan.
3. Tekan enter.
Cara mengisikan data dengan menggunakan sub menu pada menu edit di Excel
Bab V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari persamaan regresi Yˆ= -14674,76 + 11631,37X sehingga dapat diperkirakan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen pada tahun
2009-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.5 di halaman 22 bab III
2. Dengan mempergunakan analisis regresi dapat dicari pertumbuhan dan
meramalkan jumlah tenaga kerja di masa yang akan datang. Dengan kata
lain dapat diketahui jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan atau
penurunan setiap tahunnya di Kabupaten Bireuen.
3. Dari analisa yang dilakukan pada bab III dapat dilihat bahwa jumlah tenaga
kerja setiap tahunnya mengalami peningkatan.
4. Besarnya angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bireuen disebabkan
oleh beberapa faktor di antaranya semakin membaiknya tingkat
pertumbuhan ekonomi, adanya migrasi dan juga angka kelahiran yang
5.2 Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan:
1. Bagi semua calon tenaga kerja diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk
menjadi SDM yang berdayaguna sehingga dapat mengurangi masalah
pengangguran khususnya di Kabupaten Bireuen.
2. Kelengkapan data di kantor BPS Kabupaten Bireuen hendaknya lebih
ditingkatkan.
3. Seharusnya Dinas Ketenagakerjaan atau instansi yang terkait juga harus
lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi. Edisi kedua. Yogyakarta:
BPFE
Kantor Badan Pusat Statistik Bireuen.
Sembiring. RK. 1985 “Demografi”, Jakarta