• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Deret Waktu Jumlah Tenaga Kerja Di Kabupaten Bireuen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Deret Waktu Jumlah Tenaga Kerja Di Kabupaten Bireuen"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI

KABUPATEN BIREUEN

TUGAS AKHIR

INDRI HAFSARI

062407005

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI

KABUPATEN BIREUEN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar

Ahli Madya

INDRI HAFSARI

062407005

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA

KERJA DI KABUPATEN BIREUEN

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : INDRI HAFSARI

Nomor Induk Mahasiswa : 062407005

Program Studi : D3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2009

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Bambang Irawan, M.Sc

(4)

PERNYATAAN

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2009

(5)

PENGHARGAAN

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta karunia sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program D3 Statistika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Sebagai salah satu perwujudan dari proses pendidikan kemahasiswaan, penyusunan Tugas Akhir ini disajikan berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari BPS Bireuen mengenai jumlah tenaga kerja.

Dalam masa penulisan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis banyak sekali menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari pihak luar sehingga penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Bambang Irawan, M.Sc. selaku dosen pembimbing penulis. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departeman Matematika Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si. Dekan dan pembantu dekan, seluruh dosen dan seluruh pegawai di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Khusus ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada yang tercinta Ayahanda M. Jamil, Ibunda Elfidarna serta adik-adik atas bimbingan moral dan materil yang telah diberikan. Para sahabat yang selalu membantu dan seluruh rekan mahasiswa/i pada program D3 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dimana saran dan kritik tersebut dapat dimanfaatkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan pada saat ini dan masa yang akan datang.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan iii

Pernyataan iv

Penghargaan v

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Bab 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Perumusan Masalah 4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

1.5. Lokasi Penelitian 5

1.6. Metode Pengumpulan Data 5

1.7. Metode Analisa Yang Digunakan 6

1.8 Sistematika Penulisan 7

Bab 2 Landasan Teori

2.1. Pengertian Peramalan 9

2.2. Jenis Peramalan 10

2.3. Metode Peramalan 11

2.4. Analisis Regresi 12

2.4.1 Analisis Regresi Sederhana 13

2.5. Analisis Korelasi 14 2.5.1 Koefisien Determinasi 14

2.5.2 Koefisien Korelasi 15

2.6 Significant Test 16 2.6.1 Uji F (F-Test) 16

Bab 3 Analisis Data

3.1. Pengolahan Data 18

Bab 4 Implementasi Sistem

4.1. Tahapan Implementasi Sistem 27

4.2. Cara Pengaktifan Excel 28

4.3. Pengisian Data 30

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan 31

5.2. Saran 32

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Sektor Usaha di Kabupaten

BireuenTahun 2002-2007 3

Tabel 1.2 Interpretasi dari nilai r 16

Tabel 1.3 Data jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun 2002-2007 18

Tabel 1.4 Perhitungan untuk memperoleh koefisien regresi 20

Tabel 1.5 Data hasil peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun2009-2013 22

(8)

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 1.1 Grafik jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun 2002-2007 19 Gambar 1.2 Grafik jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen tahun 2002-2007 19 Gambar 1.3 Grafik peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireeuen

tahun 2009-2013 23

Gambar 1.4 Grafik peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen

tahun 2009-2013 23

Gambar 1.5 Tampilan cara mengaktifkan Excel 30

(9)

Bab I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kabupaten Bireuen adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam. Menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2000 sebagai hasil pemekaran

dari kabupaten Aceh Utara. Kabupaten ini terkenal dengan julukan kota juangnya,

namun sempat menjadi salah satu basis utama Gerakan Aceh Merdeka. Semenjak

diberlakukannya Darurat Militer sejak bulan Mei 2003, situasi di kabupaten ini

berangsur-angsur mulai kembali normal, meski belum sepenuhnya.

Letak geografis Kabupaten Bireuen terletak antara 960 19’ BT – 960 54’ BT

dan 40 53’ LU – 50 16’ LU. Luas wilayah Kabupaten Bireuen seluas 190.120

Ha dengan pemanfaatan lahan terbesar 37.994 oleh perkebunan rakyat dan lahan

kering seluas 34.013 Ha. Pola pemukiman mengikuti jaringan jalan nasional.

Sekitar pemukiman didominasi oleh sawah, yang menjadi sektor andalan selain

peternakan dan perdagangan.

Salah satu permasalahan penting dalam pembangunan adalah masalah

kepundudukan. Jumlah penduduk yang banyak merupakan modal untuk melaksanakan

(10)

kualitasnya rendah, maka akan menjadi beban bagi pemerintah. Jumlah penduduk

Kabupaten Bireuen pada Tahun 2006 mencapai 354,763 jiwa yang terdiri dari 174.258

jiwa laki-laki dan 180.505 jiwa perempuan. Sedangkan pada tahun 2005 jumlah

penduduk 351.835 jiwa yang terdiri dari 169.365 jiwa laki-laki 182.470 jiwa

perempuan. Ini artinya penduduk Kabupaten Bireuen mengalami kenaikan sebesar

0.83%.

Jika dibandingkan dengan tahun 2005 angka pertumbuhan penduduk di

Kabupaten Bireuen mengalami kenaikan sebesar 0,49%. Besarnya angka pertumbuhan

penduduk ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya semakin membaiknya

tingkat perrtumbuhan ekonomi, adanya migrasi dan juga angka kelahiran yang

semakin meningkat.

Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-undang No.48 tahun

1999 telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam bidang pemerintahan,

dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan, namun sampai dengan akhir

tahun 2006 telah dimekarkan menjadi 17 Kecamatan.

Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Bireuen pada tahun 2006 tercatat

sebanyak 77.257 rumah tangga dengan rata-rata 5 jiwa per rumah tangga. Penyebaran

penduduk di Kabupaten Bireuen pada tahun 2006 sebagian besar terkonsentrasi di

Kecamatan Kota Juang dengan tingkat kepadatan penduduk 1.3390.4 jiwa/km dan

356.5 jiwa/km untuk Kecamatan Peusangan. Serta diikuti oleh Kecamatan Jeumpa

dengan kepadatan 404 jiwa/km. Sedangkan untuk kecamatan yang paling sedikit

jumlah penduduknya adalah Kecamatan Pandrah dengan jumlah penduduk sebanyak

7420 jiwa dengan tingkat kepadatan 83 jiwa/km.

Mata pencarian penduduk Kabupaten Bireuen masih dikategorikan ke dalam

(11)

masih berprofesi sebagai petani. Di samping itu mata pencaharian penduduk lainnya

di Perdagangan, Perikanan, Swasta, Wiraswasta, PNS, TNI/POLRI, buruh dan jasa.

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Sektor Usaha di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007

Sektor Usaha Jumlah Tenaga Kerja

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Pertanian 15 12 23 23 18 40201

Pertambangan 35 80 160 158 114 349

Industri Pengolahan 83 44 72 90 57 6407

Listrik, Gas dan Air Minum 66 5 94 94 125 100

Bangunan/ Konstruksi 51 99 539 533 287 2691

Perdagangan, Hotel dan

Restoran 16 94 117 122 552 8198

Pengangkutan dan

Komunikasi 39 24 42 37 35 2984

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan 102 189 186 222 225 10173

Jasa-Jasa 8 73 45 45 56 10213

Jumlah 415 620 1278 1324 1469 81316

Sumber: BPS Bireuen

Dalam pembangunan ekonomi, sumber daya manusia dan sumber daya alam

merupakan faktor komplementer terhadap modal dan teknologi. Pembangunan

ekonomi yang berhasil yaitu pembangunan yang mampu memberikan sumber

penghidupan yang lebih baik, di mana orang yang ingin bekerja dapat memperoleh

pekerjaan sebagai sumber penghidupannya. Dengan demikian partisipasi angkatan

kerja akan meningkat.

Dalam usaha mengimbangi tuntutan kebutuhan pembangunan ekonomi,

perencanaan harus dilaksanakan sesuai dengan irama pembangunan. Menurut

undang-undang ketenagakerjaan, batasan umur minimum usia kerja di Indonesia 15 tahun.

Tetapi pada kenyataannya banyak anak-anak yang usianya di bawah 15 tahun sudah

bekerja. Sehingga ditetapkan batasan usia kerja adalah 10 tahun keatas dan batasan

(12)

Tenaga kerja dapat dibagi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja,

yang termasuk angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan sedang mencari kerja,

sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah,

mengurus rumah tangga dan lainnya. Menurut United State Nation (1962) yang

dimaksud angkatan kerja adalah penduduk yang aktif secara ekonomi dalam

memproduksi barang dan jasa, yang juga mencakup mereka yang tidak bekerja tetapi

bersedia bekerja. Melihat dari keadaan tersebut, penulis memilih judul “ANALISA

DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN“.

1.2Identifikasi Masalah

Persoalan tenaga kerja disebabkan karena ketidakseimbangan antara jumlah penduduk

dan sumber daya yang ada, tekanan pertumbuhan penduduk, pembangunan infra

struktur yang lambat dan jumlah penduduk yang tidak merata antara satu daerah

dengan daerah yang lain. Semua itu dapat menghambat kesempatan kerja dan

penggunaan atau pemanfaatan tenaga kerja.

1.3Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana

menganalisa menggunakan deret waktu untuk jumlah tenaga kerja di Kabupaten

(13)

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis

data yang diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan masalah

sehingga memperoleh kesimpulan yang dapat dipakai untuk program kerja selanjutnya

dan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Dapat mengaplikasikan ilmu dan membandingkannya dengan teori yang

telah didapat selama perkuliahan.

2. Dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam

menyelesaikan masalah tenaga kerja.

1.5Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di jalan

Medan-Banda Aceh Km. 216,5 Bireuen.

1.6Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:

1. Penelitian lapangan yaitu metode pengumpulan data dengan cara langsung

mendatangi instansi di mana penulis bisa mendapatkan data yang diperlukan.

2. Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data dengan cara

(14)

1.7Metode Analisa yang Digunakan

Regresi sederhana adalah suatu pola hubungan yang merupakan fungsi di mana hanya

terdapat satu variabel bebas. Dalam notasi matematik bentuknya adalah Y = F(x), di

mana Y adalah variabel yang diramalkan dan x adalah variabel bebas.

Pola hubungan tersebut dapat dibedakan atas analisa deret waktu dan sebab

akibat. Dalam analisa deret waktu ini variabel bebas adalah waktu, pola hubungan

yang ditunjukkan dengan analisa regresi sederhana mengasumsikan bahwa hubungan

di antara dua variabel dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus. Notasi regresi yang

merupakan garis lurus ini dinyatakan sebagai: Y = a + bX, di mana Y adalah variabel

yang diramalkan, X adalah variabel waktu. Sedangkan a dan b adalah parameter atau

koefisien regresi.

Nilai a dan b dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan:

b = ...(1)

) ( 2 2

∑ ∑

− − X X n Y X Y X n

Keterangan: b = parameter atau koefisien regresi

n = banyak data

Y = jumlah semua harga Y

X = jumlah semua harga X

X Y = jumlah kali semua harga X dan Y

2

X = jumlah kuadrat-kuadrat semua harga X

2

)

(15)

dan

a = YbX...(2)

Keterangan: a dan b = parameter atau koefisien regresi

Y = rata-rata semua harga Y

X = rata-rata semua harga X

1.8Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah,

tujuan, manfaat, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, metode

analisis yang digunakan dan sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup

penyelesaian masalah dengan judul dan masalah yang diutarakan.

Bab III ANALISA PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil analisa dan pembahasan mengenai

tenaga kerja di Kabupaten Bireuen.

Bab IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisikan tentang implementasi sistem yang digunakan dalam

(16)

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan

(17)

Bab II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan apa yang akan

terjadi di masa yang akan datang. Hal itu didasari pada apa yang terjadi sekarang dan

sebelumnya. Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi

pada masa yang akan datang dan tujuan dari analisa adalah melihat prospek situasi

dan kondisi di masa yang akan datang.

Dalam menyusun suatu rencana dalam rangka pencapaian tujuan sering

terjadi perbedaan waktu antara kegiatan penyusunan rencana yang berupa penentuan

kegiatan apa saja yang perlu dilakukan, kapan waktu pelaksanaannya dan siapa yang

melaksanakannya. Apabila perbedaan waktu terlalu panjang, maka peranan peramalan

menjadi sangat penting terutama dalam hal menentukan kapan suatu peristiwa akan

terjadi. Sehingga dapat dipersiapkan tindakan apa yang akan dilakukan. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa peramalan merupakan dasar untuk penyusunan

(18)

2.2 Jenis Peramalan

Berdasarkan orang yang melakukan peramalan, peramalan dapat dibedakan atas 2

(dua) macam:

1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan

dari orang yang menyusunnya.

2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang

relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode dalam

penganalisaan data tersebut.

Dilihat dari jangka waktu ramalan yang dilakukan, peramalan dibedakan

atas 2 (dua) macam:

1. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan

hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga

semester.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan

hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau

tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana

tahunan, rencana kerja operasional.

Berdasarkan sifatnya, peramalan dapat dibedakan atas 2 (dua) macam:

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada

masa lalu. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan

berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta

(19)

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan sangat tergantung pada metode yang

digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan

diperoleh hasil yang berbeda pula. Adapun yang harus diperhatikan dalam

penggunaan metode tersebut adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan.

Diperlukan perbedaan dan penyimpangan antara hasil peramalan dengan

kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan

nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif

hanya dapat digunakan dengan 3 (tiga) kondisi yaitu:

a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.

b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk angka.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan.

2.3 Metode Peramalan

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi

pada masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Oleh karena itu, maka

metode peramalan ini dipergunakan dalam peramalan yang objektif. Selain itu metode

peramalan sangat berguna karena akan membantu dalam mengadakan pendekatan

analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu. Sehingga dapat

memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis. Serta

memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang

disusun.

Dalam penulisan ini metode yang akan digunakan adalah metode

peramalan kuantitatif. Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif dapat dibedakan

atas:

a. Metode peramalan yang didasarkan pada penggunaan analisa pola

hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel

(20)

b. Metode peramalan yang didasarkan pada penggunaan analisa pola

hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain

yang mempengaruhinya, yang bukan waktu dan biasa disebut dengan

sebab akibat (causal methods).

Dalam penulisan ini, metode yang digunakan adalah metode yang

berhubungan dengan deret waktu. Adapun metode deret waktu tersebut adalah:

1. Metode Smoothing (pemulusan) yang mencakup metode data lewat, metode

rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak dan metode eksponensial

smoothing.

2. Metode proyeksi trend dengan analisis regresi merupakan dasar garis trend

untuk persamaan matematis, sehingga dengan persamaan tersebut dapat

diproyeksikan hal yang diteliti untuk masa depan.

3. Metode Box–Jenkins yang menggunakan dasar deret waktu dengan model

matematis agar kesalahan yang terjadi dapat diminimalkan.

2.4 Analisis Regresi

Analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan

kemungkinan bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuannya untuk

meramalkan dan memperkirakan nilai dari suatu variabel dalam hubungannya dengan

variabel yang lain. Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk

(21)

2.4.1 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regrasi sederhana merupakan suatu pola hubungan yang berbentuk garis lurus

antara variabel yang diramalkan dengan variabel yang mempengaruhinya atau

variabel bebas. Dalam analis deret waktu yang menjadi variabel bebasnya adalah

waktu. Pola hubungan garis lurus dapat diterapkan dengan menempatkan titik-titik

dari data hasil pengamatan pada grafik untuk melihat asumsi yang dapat digunakan

bagi analisa regresi. Pola garis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

= a + bX………..(3)

Keterangan:

=

variabel yang diramalkan X = variabel waktu

a = bilangan konstan

b = koefisien arah regresi linier

Untuk memperoleh persamaan tersebut nilai a dan b dapat dapat ditentukan

dengan cara berikut:

b = ...(4)

) ( ) )( ( 2 2

∑ ∑

− − X X n Y X XY n

Keterangan: b = parameter atau koefisien regresi

n = jumlah data

Y = jumlah semua harga Y

X = jumlah semua harga X

X Y = jumlah kali semua harga X dan Y

2

X = jumlah kuadrat-kuadrat semua harga X

2

)

(22)

dan

a = YbX...(5)

Keterangan: a dan b = parameter atau koefisien regresi

Y = rata-rata semua harga Y

X = rata-rata semua harga X

Koefisien b dinyatakan sebagai koefisien arah regresi linier yang menyatakan

perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian.

Maksudnya bila b positif, maka Y akan mengalami kenaikan dan sebaliknya. Bila Y

negatif maka, Y akan mengalami penurunan.

2.5 Analisis Korelasi

Analisis korelasi yaitu suatu teknik analisis statistik yang menyatakan derajat

hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel ini

bukanlah dalam arti sebab akibat melainkan hanya merupakan hubungan searah saja.

Tujuan analisis korelasi untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara

variabel-variabel. Jika persamaan regresi linier Y atas X telah ditentukan dan b telah didapat,

maka koefisien determinasi dan koefisien korelasi dapat ditentukan.

2.5.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau koefisien penentu yang berarti bahwa 100 r² % daripada

variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas X

dengan adanya regresi linier Y atas X. Atau dengan perkataan lain r² yang mendekati

1 menunjukkan besar variabel X mempengaruhi Y. Bentuk persamaan koefisien

(23)

r² = ...(6) ) ( ) ( 2

− − + Y n Y Y n XY b Y a

Keterangan: r² = besarnya koefisien determinasi sampel

a = titik potong kurva terhadap sumbu Y

b = slope garis estimasi yang paling baik (best fitting)

n = banyaknya data

x = nilai variabel x

y = nilai variabel y

Y = rata-rata semua harga Y

untuk r berkisar antara 0 sampai 1.

2.5.2 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi dipakai untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel, yang

ditentukan dengan mengambil akar dari r². Harga-harga r² dapat memberi arti:

1. Jika r positif maka, terdapat hubungan positif antara X dan Y, yaitu jika

X bertambah maka, Y juga bertambah dan sebaliknya.

2. Jika r negatif maka, terdapat hubungan negatif antar X dan Y, yaitu jika

X berkurang maka, Y juga berkurang dan sebaliknya.

3. Jika r mendekati 1 maka, hubungan antara X dan Y sangat erat.

4. Jika r mendekati 0 maka, hubungan antara X dan Y tidak begitu erat.

(24)

Tabel 1.2 Interpretasi Dari Nilai r

R Interpretasi

0 Tidak berkorelasi 0,01 - 0,20 Sangat rendah 0,21 - 0,40 Rendah 0,41 - 0,60 Agak rendah 0,61 - 0,80 Cukup 0,81 - 0,99 Erat

1 Sangat erat

2.6 Significant Test

Di dalam significant test akan digunakan 2 (dua) pengujian yaitu Uji F (F-Test)

penjelasan serta kegunaannya akan dijelaskan sebagai berikut:

2.6.1 Uji F (F-Test)

Uji F digunakan untuk menguji kelinieran regresi di mana koefisien b secara statistik

tidak sama dengan 0 (nol). Uji F dilakukan dengan cara mencari nilai Fhitung dan

menentukan Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka persamaan regresi adalah

benar atau signifikan dan dapat digunakan dengan tepat untuk peramalan dengan

bentuk Yˆ =a+bX

Fhitung diperoleh dengan rumus:

Fhitung = 2 ...(7) 2

res S

reg S

Keterangan: S² reg = b ∑ (X - X )(Y - Y )………...(8)

S² res = ...(9) 2

)

( 2

− −

(25)

Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk (derajat kebebasan) pembilang 1

(26)

Bab III

ANALISIS DATA

3.1 Pengolahan Data

Suatu bahan mentah yang diolah dengan berbagai analisis dapat menghasilkan

informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Untuk menyelesaikan

permasalahan mengenai pembentukan persamaan penduga jumlah tenaga kerja, data

yang dibutuhkan adalah data yang berhubungan dengan masalah tersebut. Data yang

ada dalam tulisan ini bersumber dari kantor BPS Bireuen. Data jumlah tenaga kerja di

Kabupaten Bireuen tahun 2002-2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.3 Data Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007 Tahun Jumlah Tenaga Kerja

2002 415

2003 620

2004 1278

2005 1324

2006 1469

2007 81316

(27)

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007

Sumber: BPS Bireuen

Gambar 1.2 Grafik Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007

Sumber: BPS Bireuen

-10000 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000

2000 2002 2004 2006 2008

Ju m la h T e n a g a K e rj a Tahun Jumlah Tenaga Kerja 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000

1 2 3 4 5 6

Jumlah Tenaga Kerja

(28)

Untuk menentukan koefisien a, b dan r², data pada Tabel 1.3 diolah seperti yang terdapat pada Tabel 1.4 yang mengandung nilai-nilai yang diperlukan.

Tabel 1.4 Perhitungan Untuk Memperoleh Koefisien Regresi

Tahun X Y XY X² Y²

2002 0 415 0 0 172225

2003 1 620 620 1 384400

2004 2 1278 2556 4 1633284

2005 3 1324 3972 9 1752976

2006 4 1469 5876 16 2157961 2007 5 81316 406580 25 6612291856 Jumlah 15 86422 419604 55 6618392702

Dari Tabel 1.4 dapat ditunjukkan nilai-nilai sebagai berikut:

n = 6

X = 2,5

Y = 14403,67

∑X = 15

∑Y = 86422

∑XY = 419604

∑ X2 = 55

∑Y² = 6618392702

Dari nilai yang diperoleh tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:

b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( ) )( ( X X n Y X XY n

= 2

(29)

=

105 12211294

= 11631,37

a = YbX

= 14403,67 – 11631,37 (2,5)

= 14403,67 – 29078,43

= -14674,76

Setelah nilai a dan b diperoleh, persamaan regresi linier yang digunakan adalah

=

-14674,76 + 11631,37 X.

Dari persamaan tersebut dapat diperoleh peramalan jumlah tenaga kerja untuk

tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013.

Untuk X tahun 2002 = 0, X tahun 2003 = 1 dan diperoleh X tahun 2009, 2010,

2011, 2012 dan 2013 = 7,8, 9, 10 dan 11.

- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2009

Y2009 = -14674,76 + 11631,37 (7)

= -14674,76 + 81419,59

= 66744,83

- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2010

Y2010 = -14674,76 + 11631,37 (8)

= -14674,76 + 93050,96

(30)

- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2011

Y2011 = -14674,76 + 11631,37 (9)

= -14674,76 + 104682,33

= 90007,57

- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2012

Y2012 = -14674,76 + 11631,37 (10)

= -14674,76 + 116313,7

= 101638,94

- Perkiraan jumlah tenaga kerja untuk tahun 2013

Y2013 = -14674,76 + 11631,37 (11)

= -14674,76 + 127945,07

[image:30.595.216.395.514.722.2]

= 113270,31

Tabel 1.5 Hasil Peramalan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2009-2013

Periode

(tahun)

Jumlah Tenaga

Kerja

2009 66744,83

2010 78376,2

2011 90007,57

2012 101638,94

(31)
[image:31.595.106.401.105.272.2]

Gambar 1.3 Hasil Peramalan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2009-2013

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Gambar 1.4 Hasil Peramalan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2009-2013

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Setelah a dan b diperoleh dan membentuk persamaan

=

-14674,76 + 11631,37 X serta peramalan telah dilakukan, selanjutnya dilakukan pengujian Uji F (F-test) dengan menggunakan rumus yang ada di halaman 16. Dari

persamaan regresi linier

=

-14674,76 + 11631,37 X dapat dihitung F test dan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel dari model deret berkala (time

series) ditentukan oleh koefisien determinasi atau r². Nilai yang dibutuhkan adalah

yang dihasilkan pada Tabel 1.3 yaitu:

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000

2008 2010 2012 2014

Ju m la h T e n a g a K e rj a Tahun Jumlah tenaga kerja Linear (Jumlah tenaga kerja) 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000

1 2 3 4 5

Jumlah tenaga kerja

[image:31.595.108.373.330.512.2]
(32)

n = 6

X = 2,5

Y = 14403,67

∑X = 15

∑Y = 86422

∑XY = 419604

∑ X2 = 55

∑Y² = 6618392702

76 , 14674 − = a b=11631,37

Nilai di atas digunakan untuk menghitung koefisien determinasi (r²) yaitu:

r² =

− − + 2 2 2 ) ( ) ( Y n Y Y n XY b Y a

= 2

2 ) 67 , 14403 ( 6 6618392702 ) 67 , 14403 )( 6 ( ) 419604 )( 37 , 11631 ( ) 86422 )( 76 , 14674 ( − − + − = 5373598445 1244794257 4880569377

1268222109+ −

= 0,440589864

Nilai r² sebesar 0,44 artinya 44% variabel waktu dapat mempengaruhi variabel

tak bebas Y, dan sisanya sebesar 56% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menghitung

derajat hubungan antara variabel X terhadap variabel Y digunakan koefisien korelasi r

(33)

r² = 0,44

= 0,66

Nilai r mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang cukup erat antara variabel

X (waktu) dan variabel Y (jumlah tenaga kerja) dan r bernilai positif, sehingga

variabel waktu dapat digunakan untuk peramalan jumlah tenaga kerja di Kabupaten

Bireuen.

Untuk menguji kelinieran regresinya terlebih dulu harus menghitung nilai

Fhitung. Nilai-nilai yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

[image:33.595.158.467.413.561.2]

Untuk nilai X =2,5dan Y =14403,67

Tabel 1.6 Nilai-nilai yang dibutuhkan untuk menghitung nilai Fhitung

X Y (XX) (YY) (XX)(YY)

0 415 -2,5 -13988.66667 34791,66668 1 620 -1,5 -13783.66667 20675,50001 2 1278 -0,5 -13125.66667 6562,833335 3 1324 0,5 -13079.66667 -6539,833335 4 1469 1,5 -12934.66667 -18952,00001 5 81316 2,5 66912.33333 167280,8333

15 86422 203819

Dari hasil Tabel 1.6 diperoleh nilai ∑(XX)(YY)= 203819. Selanjutnya nilai tersebut dimasukkan ke dalam rumus:

S² reg = b ∑ (XX)(YY)

= 11631,37 x 203819

(34)

S² res =

2 ) ˆ

( 2

− −

n Y Y

=

4 3006044999

= 751511249,8

Setelah nilai S² reg dan S² res didapat, Fhitungnya adalah:

Fhitung = res S

reg S

2 2

=

8 , 751511249

2370694202

= 3,15

Dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai α sebesar 0,05 dari tabel distribusi

F yang tertera di lampiran A, diperoleh nilai Ftabel dengan dk pembilang sebesar 1 dan

dk penyebut sebesar 4 adalah 7,71 diperoleh Fhitung = 3,15 < Ftabel = 7,71.

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresi dalam persamaan regresi

sederhana untuk peramalan jumlah tenaga kerja adalah tidak significant sehingga

dapat dikatakan bahwa persamaan tersebut tidak tepat untuk digunakan sebagai

(35)

Bab IV

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Tahapan Implementasi Sistem

Tahapan ini merupakan tahapan mengenai hasil desain yang dituliskan ke dalam

program. Program yang digunakan adalah Microsoft Excel yang merupakan aplikasi

lembar kerja elektronik yang berperan dalam mengolah dan memberikan informasi

dalam bentuk angka dan mempresentasikannya dalam grafik, diagram atau tabel. Pada

tahapan ini semua hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemograman untuk

menghasilkan sebuah sistem yang sesuai dengan hasil desain tertentu.

Excel selain berguna untuk pengolahan data, juga dapat digunakan untuk

memanipulasi teks komputer. Untuk dapat mendayagunakan Excel semaksimal

(36)

4.2 Cara Pengaktifan Excel

Sebelum mengoperasikan Excel, pastikan bahwa program tersebut telah tersedia di

komputer. Kemudian lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Dari Windows klik start, pilih program dan klik Microsoft Excel.

b. Klik Windows Excel sacara otomatis jendela utama Excel akan tampil dan

dapat langsung digunakan untuk mengolah data.

Pada setiap lembar kerja Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris yang siap

untuk digunakan. Pada setiap baris dan kolom terdapat sel-sel yang diidentifikasikan

dengan alamat yang kombinasi antara angka untuk baris dan abjad untuk kolom.

[image:36.595.114.402.410.715.2]

Cara pengaktifan Exel dapat dilihat seperti pada Gambar 1.5 dan 1.6:

(37)
[image:37.595.109.529.84.350.2]

Gambar 1.6 Jendela Microsoft Excel

Beberapa istilah pada Microsoft Excel:

1. Worksheet adalah tempat lembar kerja untuk memasukkan data atau

rumus. Worksheet tersedia sebanyak tiga sheet yang terdiri dari

65.536 baris dan 256 kolom.

2. Workbook adalah buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet.

Workbook ini tempat penyimpanan worksheet sehingga

mempermudah mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan

yang diperlukan.

3. Cell adalah perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan

pointer sel pada posisi tertentu yang ditunjukkan pada name book.

4. Pointer cell adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak

bingkai tebal.

5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok

area.

(38)

7. Fill handel adalah bagian bawah kanan pointer sel berfungsi untuk

memindahkan atau mengkopy data dan rumus dengan menggunakan

mouse.

4.3 Pengisian Data

Dalam hal pengolahan data komputer memiliki banyak kelebihan dari manusia yaitu

dalam hal kecepatan, ketepatan dan kehandalan. Manusia sangat terbantu dengan

adanya komputer karena kadang kala data yang banyak dan rumit tidak dapat

dikerjakan dengan manual dan membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Sehingga

kesalahan yang dilakukan kemungkinan besar terjadi dengan komputer diharapkan

dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan tepat dengan kesalahan yang kecil.

Mengisikan data pada lembar kerja Excel sama dengan mengetikkan data ke

dalamnya. Ada 2 (dua) cara mengisikan data, dengan menggunakan keyboard atau sub

menu yang terdapat pada menu Excel.

Cara mengisikan data dengan menggunakan keyboard, langkah-langkahnya:

1. Letakkan pointer dan sel yang ingin diisi data.

2. Ketikkan data yang diinginkan.

3. Tekan enter.

Cara mengisikan data dengan menggunakan sub menu pada menu edit di Excel

(39)

Bab V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari persamaan regresi = -14674,76 + 11631,37X sehingga dapat diperkirakan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bireuen pada tahun

2009-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.5 di halaman 22 bab III

2. Dengan mempergunakan analisis regresi dapat dicari pertumbuhan dan

meramalkan jumlah tenaga kerja di masa yang akan datang. Dengan kata

lain dapat diketahui jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan atau

penurunan setiap tahunnya di Kabupaten Bireuen.

3. Dari analisa yang dilakukan pada bab III dapat dilihat bahwa jumlah tenaga

kerja setiap tahunnya mengalami peningkatan.

4. Besarnya angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bireuen disebabkan

oleh beberapa faktor di antaranya semakin membaiknya tingkat

pertumbuhan ekonomi, adanya migrasi dan juga angka kelahiran yang

(40)

5.2 Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan:

1. Bagi semua calon tenaga kerja diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk

menjadi SDM yang berdayaguna sehingga dapat mengurangi masalah

pengangguran khususnya di Kabupaten Bireuen.

2. Kelengkapan data di kantor BPS Kabupaten Bireuen hendaknya lebih

ditingkatkan.

3. Seharusnya Dinas Ketenagakerjaan atau instansi yang terkait juga harus

lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi. Edisi kedua. Yogyakarta:

BPFE

Kantor Badan Pusat Statistik Bireuen.

Sembiring. RK. 1985 “Demografi”, Jakarta

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Sektor Usaha di Kabupaten Bireuen             Tahun 2002-2007
Tabel 1.2 Interpretasi Dari Nilai r
Tabel 1.3 Data Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen Tahun 2002-2007
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Bireuen            Tahun 2002-2007
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain mengunakan teknologi Bluetooth dan SMS, Bluetooth Car Remote ini juga menggunakan perangkat yang disebut Bluetooth Module dalam kasus ini penulis

Akan menjadi suatu penelitian yang menarik apabila dengan menggunakan responden yang sama yakni warga kota Joglosemar dengan menggunakan konsep yang dikemukakan

Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestsi Belajar Matematika Siswa Kelas VII Dan VIII SMP Swasta Daerah Niki-Niki.. Skripsi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep setelah diterapkan pembelajaran Fisika berorientasi PET dan EI

Selain itu bank muamalat telah memiliki sistem penilaian jaminan yang terdiri dari prosedur penjaminan dan prosedur pengambilan jaminan yang sudah berjalan namun pelaksanaannya

Pemaparan latar belakang dan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada pengaruh antara strategi pembelajaran kooperatif Think pair

S impulan dari penelitian peng- embangan ini adalah: (1) penelitian ini menghasilkan produk berupa lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing pada materi fluida statis;

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan IPA.