• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Internal Public Relations dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional antara Media Intranet sebagai Media Internal Public Relations dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre I Sumatra)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Media Internal Public Relations dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional antara Media Intranet sebagai Media Internal Public Relations dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre I Sumatra)"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA INTERNAL

PUBLIC RELATIONS

DAN PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi Korelasional antara Layanan Media Intranet sebagai Media Internal Public Relations dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom

Divisi Regional I Sumatra)

SKRIPSI

Diajukan guna Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen Ilmu Komunikasi

Diajukan Oleh

SUDI AMAN VERONIKA PURBA

040904006

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI INI DISETUJUI DAN DIPERTAHANKAN OLEH :

NAMA : SUDI AMAN VERONIKA PURBA

NIM : 040904006

DEPARTEMEN : ILMU KOMUNIKASI

JUDUL : MEDIA INTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN

PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI KORELASIONAL ANTARA LAYANAN MEDIA INTRANET SEBAGAI

MEDIA INTERNAL PUBLIC RELATIONS DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI KANTOR PT.TELKOM DIVISI REGIONAL I SUMATRA)

DOSEN PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN

Drs. AMIR PURBA, MA Drs. AMIR PURBA, MA NIP : 131 654 104 NIP : 131 654 104

DEKAN FISIP USU

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Departemen Ilmu Komunikasi oleh :

Nama : Sudi Aman Veronika Purba NIM : 040904006

Judul : Media Internal Public Relations dan Produktivitas Kerja

(Studi Korelasional antara Media Intranet sebagai Media Internal Public Relations dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre I Sumatra)

Hari/Tanggal : Senin, 03 Maret 2008 Pukul : 10.30 WIB

Tempat : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dra. Dewi Kurniawati, M.Si ( ) NIP. 131 837 036

Penguji : Drs. Amir Purba, MA ( )

NIP. 131 654 104

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Departemen Ilmu Komunikasi oleh :

Nama : Sudi Aman Veronika Purba NIM : 040904006

Judul : Media Internal Public Relations dan Produktivitas Kerja

(Studi Korelasional antara Media Intranet sebagai Media Internal Public Relations dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre I Sumatra)

Hari/Tanggal : Senin, 03 Maret 2008 Pukul : 10.30 WIB

Tempat : Ruang Sidang FISIP USU

Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dra. Dewi Kurniawati, M.Si ( ) NIP. 131 837 036

Penguji : Drs. Amir Purba, MA ( )

NIP. 131 654 104

Penguji Utama : Drs. Hendra Harahap, M.Si ( ) NIP. 132 102 415

(5)

KATA PENGANTAR

Sebelum peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua orang yang

telah menolong peneliti, dari hati yang terdalam peneliti mengucap syukur kepada

Bapa di sorga. Bila bukan karena Dia, tidak ada harapan untuk dibagi, tidak ada

kehidupan yang dapat dijalani, tidak ada sukacita melewati hari, tidak ada

pemikiran yang dapat dibagi dan tidak ada kesempatan untuk menyelesaikan

tulisan sederhana ini. Penuh kasih, lembut, setia dan penuh harapan – pribadi yang

sangat mengesankan bagi peneliti. Terimakasih yang tidak berkesudahan

kepadaNya, karena telah memampukan – diketerbatasan yang dimiliki peneliti.

Peneliti berterimakasih sedalam – dalamnya, kepada orang yang sangat

istimewa : kedua orang tua peneliti yang terkasih, M. Purba/E.Lbn Gaol, untuk

perjuangan penuh kasih, untuk doa – doa yang tidak pernah berhenti dan untuk

nasehat yang menuntun setiap langkah peneliti. Terimakasih telah menunjukkan

peran orangtua sekaligus sebagai sahabat. Untuk ketiga adek peneliti : Dearma,

Sumadi dan Icca yang mengajarkan peneliti bagaimana menjadi seorang kakak

sekaligus sebagai seorang sahabat. Terimakasih untuk doa, kasih serta semangat

yang tidak pernah berhenti diberikan, tawa dan “bentrokan – bentrokan” kecilnya.

Skripsi ini berjudul Layanan Media Intranet sebagai Media Internal

Public Relations dan Produktivitas Kerja Karyawan, disusun guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) dari Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera

Utara. Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat banyak bantuan,

bimbingan, nasehat serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada

(6)

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara,

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing peneliti yang selalu memberikan

bimbingan dan pengajaran selama penyusunan skripsi ini. Merupakan

suatu kesempatan yang baik, mempunyai Dosen Pembimbing seperti

beliau. Terimakasih untuk pemikiran – pemikiran yang telah dibagikan

kepada peneliti.

3. Bapak Drs. Hendra Harahap, M.Si sebagai penguji utama peneliti,

terimakasih untuk semua kritikan dan masukan – masukan yang berarti,

khususnya mengenai SPSS. Kepada Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si

sebagai ketua penguji peneliti, terimakasih atas saran – saran yang berguna

demi perbaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Safrin M.Si selaku dosen wali yang telah banyak membimbing

peneliti selama perkuliahan.

5. Bapak/Ibu Dosen Ilmu Komunikasi pada khususnya dan Dosen FISIP

USU pada umumnya, yang telah membimbing dan membagikan ilmunya

kepada peneliti selama perkuliahan.

6. Kak Cut dan Kak Ros yang banyak membantu peneliti dalam segala urusan selama perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi ini. Juga untuk

Maya dan Rotua, terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang

(7)

7. Bapak Syaiful Hadi, selaku Pembimbing Lapangan selama peneliti

melakukan penelitian di Telkom. Terimakasih atas kesempatan untuk

meneliti, arahan – arahan dan bimbingannya.

8. Bapak Hadi Purnomo, selaku Division Communications yang memberikan

izin penelitian kepada peneliti.

9. Bapak Saor, Bapak Agus, Bapak Mustadinata dan Ibu Ayi sebagai Public Relations di PT. Telkom Divre I Sumatra yang telah banyak membantu peneliti selama penelitian. Terimakasih untuk dukungan, tawa dan canda

yang membuat peneliti tetap semangat melakukan penelitian.

10.Semua karyawan PT. Telkom Divre I Sumatra yang sudah bersedia

meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan wawancara – ditengah

segudang kesibukan dan tugas – tugas yang menunggu deadline. Juga kepada Ibu Receptionis dan Bapak Satpam yang selalu ramah menyambut

setiap tamu yang datang.

11.Sahabat peneliti, Rosmery Juliana Nadapdap yang selalu ada menemani

peneliti melewati hari – hari, yang selalu berbagi dalam sedih maupun

tawa, yang selalu memberikan semangat serta selalu menguatkan dikala

lemah.Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik yang pernah peneliti

miliki – sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

12.Tulang Martha yang sudah di pangkuan Bapa di surga, yang semasa

hidupnya selalu memotivasi peneliti untuk selalu bersemangat dalam

perkuliahan. Keluarga besar Purba dan Lbn.Gaol yang selalu memberikan

(8)

13.Zani, Nina, Masri, Sonita, Nohu, terimakasih untuk semangat, tawa dan

doa – doa yang diberikan.

14.Kepada teman – teman dan manager di Mc.Donald Merdeka Walk, yang sampai sekarang masih tetap berkomunikasi.Terimakasih untuk semangat

yang diberikan. Kak Dame, terimakasih untuk dukungan, bantuan dan masukan – masukan yang berarti bagi peneliti.

15.Teman – teman sepelayanan di GBI Sei Mencirim, secara khusus kepada

Bpk. Donnis sebagai koordinator Departemen Musik. Terimakasih untuk

dukungan doanya.

16.Bang Rido dan Kak Olin (Kom’03) terimakasih telah membantu peneliti selama pengerjaan skripsi ini. Sukses selalu !!

17.Teman – teman Kom’04 yang akan dan sedang berjuang dalam

menyelesaikan tugas akhir, Tetap Semangat !!

Peneliti menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Uraian – uraian didalamnya pasti tidak sedikit memiliki kekurangan dan

kelemahannya. Untuk itulah, dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap

para pembaca berkenaan menyampaikan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk perbaikan skripsi ini dan memperdalam pengetahuan dan

pengalaman peneliti. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada pembaca.

Medan, February 2008

Peneliti,

(9)

D A F T A R I S I

Lembar Pengesahan

Abstraksi

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 9

I.3 Pembatasan Masalah ... 9

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian ... 9

I.4.2 Manfaat Penelitian ... 10

I.5 Kerangka Teori... 11

I.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Efektif... 11

I.5.2 Manajemen Public Relations ... 13

I.5.3 Media Internal Public Relations ... 14

I.5.4 Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 16

I.5.5 LAN (Local Area Network) ... 18

I.5.6 Intranet ... 19

I.5.7 Produktivitas Kerja ... 21

I.6 Kerangka Konsep ... 22

I.7 Model Teoritis ... 23

I.8 Variabel Operasional ... 24

I.9 Defenisi Variabel Operasional ... 25

(10)
(11)

III.5.3 Uji Hipotesis ... 82

III.6 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 83

III.6.1 Tahap Awal ... 83

III.6.2 Pengumpulan Data ... 84

III.7 Proses Pengolahan Data ... 85

BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Tabel Tunggal ... 86

IV.1.1 Karakteristik Responden ... 86

IV.1.2. Media Internal PR ... 91

IV.1.3 Produktivitas Kerja ... 108

IV.2 Analisis Tabel Silang ... 122

IV.3 Uji Hipotesis... 134

IV.4 Pembahasan ... 135

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan ... 140

V.2 Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

D A F T A R T A B E L

Tabel 4.5 : Tingkat Pendapatan/Penghasilan Responden... 90

Tabel 4.6 : Lama Bekerja Responden ... 90

Tabel 4.7 : Tingkat Pemahaman Responden tentang Intranet ... 91

Tabel 4.8 : Tingkat Pengetahuan Responden tentang Teknologi LAN ... 92

Tabel 4.9 : Tingkat Pemahaman Responden tentang LAN sebagai Jaringan Komunikasi Akses Lokal ... 93

Tabel 4.10 : Tingkat Pemahaman Responden tentang Fasilitas Intranet ... 94

Tabel 4.11 : Ketersediaan Fasilitas Internet di Perusahaan ... 94

Tabel 4.12 : Memanfaakan Fasilitas Internet untuk Kelancaran Pekerjaan ... 95

Tabel 4.13 : Fasilitas Intranet/Komputer ... 96

Tabel 4.14 : Keberadaan Divisi Communications dalam Menyebarkan Informasi Internal Perusahaan Melalui Media Intranet ... 96

Tabel 4.15 : Kecukupan Informasi Kerja di Intranet ... 97

Tabel 4.16 : Tampilan Intranet ... 98

Tabel 4.17 : Pemilihan Kata – kata yang Digunakan dalam Memotivasi untuk Bekerja... 99

Tabel 4.18 : Keaktualan Informasi Kerja yang Disajikan ... 100

(13)

Tabel 4.20 : Keakuratan Informasi Kerja ... 102

Tabel 4.21 : Tingkat Keseringan Responden Menggunakan Intranet... 103

Tabel 4.22 : Kotak Saran di Intranet ... 104

Tabel 4.23 : Ada/Tidaknya Informasi lain yang Disajikan di Intranet ... 105

Tabel 4.24 : Keterkaitan Informasi tersebut dengan Pekerjaan ... 106

Tabel 4.25 : Keefektifan Media Intranet vs Manual ... 107

Tabel 4.26 : Partisipasi Responden dalam Bekerja... 108

Tabel 4.27 : Keseringan Atasan Melibatkan Bawahan Bekerja ... 109

Tabel 4.28 : Tingkat Kesenangan Responden terhadap Tugas yang Diberikan ... 110

Tabel 4.29 : Tingkat Keseringan Responden Memberikan Tanggapan, Saran atau Kritik ... 111

Tabel 4.30 : Tingkat Kepatuhan Responden terhadap Peraturan Perusahaan ... 112

Tabel 4.31 : Ketepatan Waktu Responden Memulai Pekerjaan ... 113

Tabel 4.32 : Tingkat Kehadiran Responden ... 114

Tabel 4.33 : Ketepatan Waktu Responden Menyelesaikan Tugas ... 115

Tabel 4.34 : Memanfaatkan Waktu Luang untuk Tetap Bekerja ... 116

Tabel 4.35 : Kesediaan Responden Mengerjakan Tugas diluar Jam Kantor ... 117

Tabel 4.36 : Semangat Kerja Responden ... 118

Tabel 4.37 : Tingkat Kesungguhan Kerja Responden ... 119

Tabel 4.38 : Hasil Pelaksanaan Kerja ... 120

Tabel 4.39 : Perbaikan Kerja ... 121

Tabel 4.40 : Hubungan antara Penyebaran Informasi yang Dilakukan Divisi Communications dengan Ketepatan Waktu Memulai Pekerjaan ... 122

Tabel 4.41 : Hubungan antara Pemilihan Kata – kata yang Membangkitkan Motivasi Bekerja dengan Semangat Kerja ... 124

(14)

Tabel 4.43 : Hubungan antara Kecukupan Informasi Kerja

dengan Kesenangan Melakukan Tugas ... 128

Tabel 4.44 : Hubungan antara Keaktualan Informasi Kerja

dengan Ketepatan Waktu Memulai Pekerjaan ... 130

Tabel 4.45 : Hubungan antara Keefektifan Media Intranet vs Manual

dengan Hasil Pelaksanaan Tugas ... 132

Tabel 4.46 : Hasil Uji Korelasi Spearman dengan Menggunakan

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya sekedar

membawa dampak yang kecil bagi masyarakat. Revolusi informasi dan

komunikasi telah melahirkan peradaban baru sehingga memudahkan manusia

untuk saling berhubungan satu sama lain. Kemajuan teknologi dan informasi ini

juga mampu mengatasi jarak ruang dan waktu. Sadar atau tidak, saat ini kita

memang telah berada dalam suatu lingkaran yang sarat akan informasi dan

komunikasi.

Pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi yang ditandai dengan

kehadiran sejumlah piranti komunikasi mutakhir telah memberikan berbagai

kemudahan bagi manusia dalam melakukan berbagai aktivitasnya. Setiap orang

dapat mengolah, memproduksi serta mengirimkan maupun menerima segala

bentuk pesan komunikasi dimana saja dan kapan saja tanpa harus terikat ruang

dan waktu. Kita dapat menyaksikan bagaimana peranan telekomunikasi dalam

kehidupan kita sehari – hari, mulai dari mengawali hari hingga mengakhiri hari

kita selalu dikelilingi oleh teknologi dan komunikasi. Kehadiran piranti – piranti

komunikasi ini, telah membuat segalanya serba instant dan efektif. Meskipun pada

dasarnya, perkembangan ini tidak sepenuhnya membawa keuntungan mutlak bagi

kehidupan.

Salah satu buah dari perkembangan teknologi komunikasi ini adalah

(16)

akan informasi. Media ini telah menjawab apa yang menjadi kebutuhan manusia

dan memudahkan aktivitas manusia. Lewat media ini, batas ruang dan waktu

berbagai belahan dunia seolah menipis. Kini, hanya dalam beberapa saat saja, kita

dapat mengetahui perkembangan dunia internasional. Segala kejadian yang ada di

suatu negara bisa diketahui oleh masyarakat dunia. Internet merupakan salah satu

media yang melahirkan satu istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita,

Global Village atau desa global, sebagai salah satu dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini.

Internet dan komunikasi teknologi adalah media yang membuat seluruh

dunia tersambung. Kebanyakan orang sekarang mengetahui pentingnya media

internet dan tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis dan gaya hidup. Penggunaan

internet ini semakin hari semakin meningkat seiring dengan manfaat dan

penggunaannya dalam hidup manusia. Salah satu media yang turut lahir dengan

adanya internet ini adalah media intranet (Internal Network).

Intranet adalah jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan

komunikasi data standar seperti dalam internet. Artinya, kita dapat menggunakan

semua fasilitas internet untuk kebutuhan perusahaan. Dengan kata lain, intranet

dapat dikatakan berinternet dalam lingkungan perusahaan.

Intranet menjanjikan kecanggihan teknologi informasi masa mendatang.

Konektivitasnya dengan internet menjadikan jaringan lokal intranet sebagai

primadona jaringan lokal. Sejalan dengan berkembangnya pembangunan

teknologi informasi dan pertumbuhan telekomunikasi di Indonesia pada

khususnya dan teknologi informasi pada umumnya, maka penggunaan dan

(17)

pertumbuhan kemajuan teknologi sekaligus pertumbuhan ekonomi suatu bangsa

dan negara. Oleh karena itu, pembangunan teknologi informasi dan peningkatan

penggunaanya sangat diperlukan untuk terus meningkatkan daya saing bisnis dan

ekonomi secara berkelanjutan (Khoe Yao Tung 2002 : 3).

Secara umum, teknologi yang digunakan antara internet dan intranet

adalah sama, namun demikian terdapat perbedaan antara intranet dan internet. Jika

internet mampu menjangkau masyarakat dibelahan bumi manapun (yang

terkoneksi dengan jaringan internet), sesuai dengan namanya Intranet terbatas

pada lingkup akses dan jaringan lokal saja atau biasa disebut LAN (Local Area Network) .

Menyadari pentingnya web server (web houses) sebagai sarana perangkat keras sumber informasi dalam internet, sumber aliran corporate dokumen, applet – applet program Java, ataupun laporan, maka perancangan perangkat web server

internet dan intranet dalam skala menengah untuk keperluan bisnis dan

pendidikan memegang peranan penting.

Kebutuhan intranet dalam organisasi bisnis dapat dilihat dari

penyampaian informasi. Intranet dapat dianggap sebagai suatu media informasi

yang efektif dalam membangun kerja sama dan hubungan dalam internal

perusahaan. Intranet menjadi alat bantu untuk meningkatkan perkembangan dan

pertumbuhan produk industri. Beberapa perusahaan besar kini sudah banyak

menggunakan jasa intranet ini sebagai sarana komunikasi intern perusahaan.

Teknologi yang dimilikinya, mampu mengakses informasi dengan biaya yang

relatif murah sehingga memungkinkan banyak perusahaan lebih memilih jasa

(18)

kerja atau informasi apapun yang menyangkut intern perusahaan. Selain sebagai

sumber informasi intern, intranet ini juga kini digunakan untuk memenuhi

kolaborasi antar karyawan serta kebutuhan cybermarketing.

Melihat berbagai kemudahan dan keefektifan yang diperoleh dari layanan

ini, Public Relations sebagai salah satu perangkat yang sangat vital dalam perusahaan, turut memanfaatkan kehadiran intranet ini. PR perusahaan

mengefektifkan jasa intranet ini sebagai media mereka dalam menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya. Teknologi telah mengubah pola komunikasi PR

sebelumnya yang masih konvensional menjadi lebih modern dan efektif. Pola

komunikasi mereka telah berubah menjadi pola komunikasi yang lebih aktual

dengan kehadiran intranet ini. Kenyataan yang terjadi bahwa, kehadiran intranet

telah meningkatkan standar kinerja perusahaan dari konvensional menjadi lebih

modern.

Pada prinsipnya, fungsi PR secara struktural dalam organisasi merupakan

bagian yang integral yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan atau

organisasi dan sekaligus terkait langsung dengan fungsi top manajemen. Suatu

fungsi PR akan berjalan optimal kalau berada dibawah pimpinan atau mempunyai

hubungan langsung dengan pimpinan tertinggi (pengambil keputusan) pada

organisasi/perusahaaan yang bersangkutan. Artinya, PR berfungsi membantu

memelihara aturan main bersama melalui saluran komunikasi ke dalam dan keluar

agar tercapai saling pengertian diantaranya.

Secara Internal, PR dituntut untuk mampu mengkomunikasikan kinerja

perusahaan atau menjelaskan lebih lanjut tujuan – tujuan strategik organisasinya.

(19)

dikomunikasikan secara jelas. Keefektifan suatu organisasi/perusahaan ditentukan

dengan alur sistem informasi dan keefisiensian aliran informasi yang mampu

memberikan fungsi kualitas informasi yang dapat diakses. Dengan demikian,

komunikasi itu tidak hanya sekedar menyampaikan pesan mengenai visi, tujuan

atau sasaran perusahaan namun juga membangkitkan keingintahuan atau paling

tidak kesetujuan/dukungan dari pihak – pihak intern tentang tujuan tersebut.

Kegiatan Public Relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya,

komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan

tidak kaku serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap

perusahaan

Dengan adanya semangat, pengabdian dan kerja sama, maka pegawai

perusahaan akan memberikan efisiensi dan produktivitas kerja yang lebih tinggi.

Tiap – tiap karyawan harus mengetahui tugasnya secara jelas agar terdapat

harmoni dan koordinasi yang baik. Publik intern akan sangat tergantung kepada

PR sebagai sumber informasi berita. Hubungan yang baik dengan karyawan

sangat bermanfaat untuk memberikan spirit atau semangat dan kekuatan batin terhadap organisasi, membentuk suatu pengabdian atau loyalitas yang baik antara

pegawai dalam perusahaan serta mengatur kerja sama yang baik dalam berbagai

kegiatan/pekerjaan (produktivitas kerja) .

Semua aktivitas internal PR diatas, memungkinkan PR menjalin

hubungan baik untuk mempertahankan dukungan publik internal perusahaan

melalui media yang sudah tidak asing lagi dalam dunia PR, intranet.

(20)

aktivitas PR lebih efektif dan efisien. Melalui intranet ini juga, segala bentuk

laporan pertanggung jawaban dalam perusahaan dapat dilakukan secara online. Kehadirannya, telah mengubah sistem informasi manajemen perusahaan bergerak

kearah yang lebih efisien jika dibandingkan dengan kinerja yang manual dan face to face yang tentunya sangat membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih banyak.

Selain sebagai media untuk mengkomunikasikan program kerja yang

akan dilakukan, media ini juga dimanfaatkan untuk menjalin keakraban diantara

sesama karyawan. Seperti misalnya, menyebarkan undangan, memberikan

informasi tentang pemberian hadiah, promosi proyek/program bersama, rencana

kegiatan di akhir pekan, ucapan selamat bagi karyawan yang berulangtahun,

tampilan kata – kata bijak yang dapat membangkitkan semangat kerja dan lain

sebagainya.

Salah satu perusahaan yang turut menggunakan jasa intranet ini adalah

PT. Telkom Divre 1 Sumatra, yang beralamat di Jln. Prof HM.Yamin No. 02

Medan. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi yang cukup mempunyai

nama di Indonesia, Telkom juga turut memanfaatkan perkembangan teknologi

komunikasi. Sistem manual yang disadari kurang begitu efisien dalam

meningkatkan keproduktivan perusahaan menjadi salah satu alasan pemanfaatan

media ini. Berdiri sekitar 123 tahun yang lalu, Telkom kini telah menjadi sebuah

perusahaan jasa telekomunikasi yang tidak hanya bergerak dalam lingkup nasional

saja, melainkan sudah merambah dalam dunia internasional. Jenis jasa

telekomunikasi yang sudah beroperasi meliputi jasa telepon dalam negeri, jasa

interkoneksi dengan penyelenggara lain, jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit

(21)

Telkom Divre 1 Sumatra merupakan salah satu dari tujuh divisi yang ada

di Telkom Divisi Regional 1 Sumatra ini dibentuk berdasarkan program

restrukturisasi internal Telkom. Untuk mengefektifkan layanannya, Telkom Divre

1 Sumatra membagi wilayah cakupan pelayanannya menjadi 8 daerah layanan

(Kandatel). Ke-8 Kandatel itu adalah Kandatel Nanggroe Aceh Darussalam,

Kandatel Medan, Kandatel Sumut, Kandatel Sumbar, Kandatel Riau Daratan

(Ridar), Kandatel Riau Kepulauan (Rikep), Kandatel Sumatra Bagian Selatan

(Sumbagsel) dan Kandatel Lampung. Ke-8 Kandatel ini berada dibawah pimpinan

Telkom Divre 1 Sumatra yang disebut Executive General Manager (Public Relations PT. Telkom Divre 1 Sumatra 2002 : 17).

Fungsi, peran dan kedudukan PR Telkom Divre 1 Sumatra ini berada

dibawah pimpinan/mempunyai hubungan langsung dengan pimpinan tertinggi

(pengambil keputusan) yaitu pada Division Communication. Oleh sebab itu,

peranan PR di PT. Telkom Divre 1 Sumatra ini benar – benar sangat vital. Sebagai

perangkat perusahaan yang cukup memegang peranan penting, PR PT. Telkom

memiliki peran dan tanggung jawabnya layaknya sebagai PR secara optimal.

Untuk mengefektifkan peran dan tanggung jawabnya, PR PT. Telkom Divre I

Sumatra ini, memanfaatkan jasa intranet dalam menyebarkan informasi internal

perusahaan. Informasi itu bisa berupa program kerja yang akan dilakukan,

sosialisasi kebijakan dan produk, arahan – arahan, membuka kotak saran di

intranet, sosialisasi seminar atau pelatihan, membuat lomba karya tulis tentang PR

dan informasi yang ditujukan untuk mempererat keharmonisan sesama karyawan.

Intranet ini menjadi media yang paling sering digunakan oleh PR perusahaan

(22)

Dengan kehadiran intranet ini, setiap karyawan akan mengetahui secara

on line apa – apa saja yang harus mereka lakukan, baik itu program kerja yang bersifat rutin, berkala dan program kerja yang bersifat antisipatif. Sebab setiap

divisi disediakan fasilitas unit komputer yang juga dilengkapi dengan fasilitas

intranet. Dengan membuka portal

memperoleh informasi aktual intern perusahaan. PR PT. Telkom Divre I Sumatra

ini memiliki hak dan tanggung jawab dalam mengakses dan memasukkan info –

info aktual seputar perkembangan Telkom di masyarakat (up todate content intranet), sehingga terdapat komunikasi timbal balik antar sesama karyawan di PT. Telkom Divre 1 Sumatra. Dengan informasi yang aktual tersebut, PR akan

lebih cepat dan aktif dalam menetapkan program kerja, serta mengantisipasi

berbagai kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Keberadaan intranet ini telah

mengubah sistem kerja perusahaan dari konvensional menjadi lebih modern dan

up todate. Keaktifan PR dalam menjalankan tugasnya tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak sejajar terhadap keproduktivan karyawan dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawab yang melekat padanya serta mampu

meningkatkan kinerja karyawan, khususnya dengan kehadiran intranet ini.

Selain itu, pengalaman yang penulis rasakan selama PKL, cukup

membuat penulis sedikit banyak mengetahui kinerja dari PR di kantor PT. Telkom

Divre 1 Sumatra, Medan khususnya mengenai layanan intranet ini.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

sejauh mana layanan media intranet sebagai media internal PR berpengaruh dalam

meningkatkan produktivitas kerja karyawan di kantor PT. Telkom Divre 1

(23)

I. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

mengajukan perumusan masalah sebagai berikut, “Sejauhmanakah layanan media

intranet sebagai media internal Public Relations berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan di kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra,

Medan ?“

I. 3. Pembatasan Masalah

1. Penelitian hanya meneliti layanan intranet sebagai media internal Public Relations dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra yang beralamat di Jln. HM. Yamin No. 02

Medan.

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2007.

3. Responden dari penelitian ini adalah karyawan kantor PT. Telkom Divre 1

Sumatra, Medan yang terdaftar dan aktif sebagai karyawan.

I. 4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

I.4.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui informasi – informasi apa saja yang disajikan di

intranet di kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra, Medan.

2. Untuk mengetahui frekuensi karyawan dalam menggunakan media

(24)

3. Untuk mengetahui seberapa besar layanan media intranet mampu

memberikan/memenuhi kebutuhan karyawan akan informasi internal

perusahaan.

4. Untuk mengetahui pengaruh layanan media intranet dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan.

I.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

tentang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya tentang intranet.

2. Secara akademis, penelitian ini dapat disumbangkan kepada FISIP USU

untuk menambah dan memperkaya bahan referensi dan bahan penelitian

sebagai sumber bacaan

3. Secara kritis, hasil penulisan penelitian ini diharapkan mampu

memberikan sumbangan pikiran dan kontribusi kepada mahasiswa untuk

meningkatkan kualitas pengetahuan khususnya dalam ilmu teknologi

(25)

I. 5. Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu

kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk

menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.

Teori merupakan hubungan kausal, logis dan sistematis antara dua atau

lebih konsep, jadi teori adalah penjelasan gejala : konsep atau variabel yang

terpengaruh (Suyanto 2005 : 34 - 35). Dengan adanya kerangka teori akan

mempermudah peneliti dalam menganalisis masalah.

1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Efektif

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal

dari bahasa Latin communicatio dan perkataan ini bersumber dari kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi berlangsung apabila amtara orang – orang

terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain

kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan diantara

mereka bersifat komunikatif (Effendy 2004 : 3 – 4).

Sementara secara paradigmatik, komunikasi mengandung tujuan tertentu,

ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik

media massa seperti surat kabar, radio, televisi atau film maupun media non

massa, misalnya surat, telepon dll. Jadi, komunikasi dalam pengertian ini

mengandung tujuan karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana

(26)

pada komunikan yang dijadikan sasaran. Jadi, komunikasi itu diartikan sebagai

proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau

perilaku baik langsung secara lisaan maupun secara tak langsung, melalui media.

Dalam defenisi itu tersimpul tujuan, komunikasi itu adalah memberi tahu atau

mengubah pendapat (opinion), sikap (attitude), atau perilaku (behaviour).

Dari pengertian tersebut, tampak sejumlah komponen atau unsur yang

dicakup yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi.

Komponen itu adalah :

a) Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

b) Pesan : pernyataan yang didukung lambang

c) Komunikan : orang yang menerima pesan

d) Media : sarana atau saluran yang mendukung penyampaian pesan

e) Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan

Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan apa kriteria –

kriterianya? Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil

menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai

efektif bila rangsangan yang disampaikan dengan yang dimaksudkan oleh

pengirim atau sumber sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh

penerima. Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria

yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik

dan tindakan Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan apa kriteria

– kriterianya ? Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil

(27)

efektif bila rangsangan yang disampaikan dengan yang dimaksudkan oleh

pengirim atau sumber sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh

penerima. Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria

yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik

dan tindakan (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss 1996 : 22 – 23).

1.5.2. Manajemen Public Relations

Menurut J.C Seidel, Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari

pelanggannya, pegawai – pegawainya dan publik pada umumnya (Suhandang

2004 : 44). Sementara menurut Cultip dan Center, PR adalah suatu kegiatan

komunikasi dan penafsiran serta komunikasi dan gagasan – gagasan dari suatu

lembaga kepada publiknya dan pengkomunikasian informasi, gagasan dan

pendapat publiknya itu kepada lembaga tadi dalam usaha yang jujur untuk

menumbuhkan kepentingan bersama dan tercipta suasana yang harmonis. Tidak

saja melakukan hubungan kepada publiknya tetapi juga internal perusahaan,

terutama kepada pegawainya. Kegiatan ini diperlukan dalam mewujudkan

efisiensi kerja. Artinya, mencapai hasil yang sebesar – besarnya dengan tenaga

kerja tertentu sehingga diperoleh profit yang besar. Internal PR ini diperlukan

dalam rangka mencegah bentrokan dan ketegangan antara majikan, pimpinan

dengan pegawai atau staffnya. Adalah tugas PR untuk memupuk pengertian

terhadap tugas dan kewajiban masing – masing serta pengertian terhadap tujuan

bersama dalam mensukseskan perusahaan tersebut. Dengan mendekatkan program

(28)

menampung semua aspirasi dan gagasan para pegawai sehingga mereka merasa

diikutsertakan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk merancang program kerja Public Relations dan upaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah tersebut, PR memerlukan peranan dan

fungsi manajemen. PR dituntut mampu menganalisis serta meramalkan “apa dan

bagaimana“ akibat yang akan terjadi. Artinya, Management of Public Relations

akan memerlukan pemikiran dan konsepsi suatu perencanaan, pengorganisasian,

mengkomunikasikan, serta pengkordinasian yang serius dan rasional dalam upaya

pencapaian tujuan bersama dari organisasi/lembaga yang diwakilinya. Tahapan –

tahapan dalam aktivitas manajemen Public Relations adalah (Ruslan 2001 : 27). 1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Mengkomunikasikan (Communicating) 4. Pengawasan (Controlling)

5. Penilaian (Evaluating)

1.5.3. Media Internal Public Relations

Dalam upaya mencapai citra positif dan opini publik yang

menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two way communication (komunikasi dua arah atau timbal balik). Komunikasi yang berlangsung antara top manajemen dengan karyawannya atau perusahaan dengan

publiknya tidak hanya terjadi secara tatap muka. Agar lebih efisien dalam

penyebaran informasi dan pembentukan citra dan opini publik, Public Relations

(29)

selintas, tetapi dengan adanya media komunikasi bisa menjadi jembatan

komunikasi antara top manajemen dan karyawan atau antara perusahaan dengan

publiknya (Soleh Soemirat dan Elvinaro 2004 : 26 – 27).

Bentuk media ini pada dasarnya sama dengan media massa komersial,

hanya bedanya terletak pada segmen pembaca yang terbatas pada pembaca yang

lebih khusus yaitu disesuaikan dengan target publik perusahaan, misalnya internal

Public Relations. Karakter isi dari media ini bisa bermacam – macam, misalnya bersifat informatif, edukatif, hiburan dan lain – lain. Hubungan internal PR tidak

hanya dilihat secara sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya

menekankan pada unsur proses produksi dan upah tetapi lebih dari itu yang

dipengaruhi oleh hubungan internal antara karyawan dengan karyawan lainnya,

atau hubungan top manajemen dengan karyawan.

Media internal ini merupakan sarana komunikasi efektif yang mampu

mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Artinya, melalui media ini

PRO berupaya untuk membina hubungan komunikasi masyarakat internal dengan

menjadi corong informasi para karyawan kepada pihak perusahaan atau mampu

bertindak sebagai mediator dari perusahaan (pimpinan) terhadap karyawannya

(Ruslan 2001 : 266). Kemudian pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas

perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas dalam bentuk produk barang

(30)

1.5.4. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM) berkembang seiring dengan

perkembangan fokus penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi

komputer telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer perlu

diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan

keputusan manajemen. Sistem Informasi Manajemen berasal dari 3 kata yaitu

Sistem, Informasi, dan Manajemen. Cara yang lebih baik untuk memberikan

defenisi. Sistem Informasi Manajemen adalah dimulai dengan memahami istilah

sistem, informasi dan manajemen.

Secara umum, sistem merupakan sekumpulan hal atau kegiatan atau

elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan

cara – cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu

fungsi guna mencapai tujuan. Informasi merupakan hasil pengolahan data

sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai

kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan

akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada masa

mendatang. Sedangkan Manajemen merupakan sebagai proses memanfaatkan

berbagai sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan. Atau Manajemen juga

dapat diartikan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang

– orang menjalankan pekerjaan.

Jadi, jika digabungkan dari pengertian ketiga kata tersebut, maka Sistem

Informasi Manajemen adalah sekumpulan sistem yang saling berhubungan,

berkumpul bersama – sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan

(31)

untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data – data, kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan

mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga

maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan

strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan

tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta 2003 : 19).

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,

maka Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dikembangkan pada saat ini

hampir semuanya telah memanfaatkan teknologi computer dengan sistem

jaringannya sebagai pemegang peran utama dalam pengolahan data. Pemanfaatan

sistem jaringan ini akan mendukung pengintegrasian data dan distribusi informasi.

Jaringan komputer ini telah memungkinkan terjadinya koordinasi dan komunikasi

internal sehingga seluruh bagian atau divisi perusahaan tersebut siap

berkomunikasi.

Jaringan komputer ini merupakan sekelompok komputer yang

membentuk suatu jaringan/mata rantai yang mana diantara komputer – komputer

tersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain untuk bertukar data informasi

serta dikendalikan oleh komputer pusat. Jaringan komputer ini dibagi atas 3 yaitu:

1. Metropolitan Area Network (MAN) : Jaringan komputer antar perusahaan atau antar pabrik dalam satu wilayah kota. Jarak

(32)

2. Wide Area Network (WAN) : Jaringan komputer yang memiliki jangkauan yang sangat jauh, sehingga dapat mencapai seluruh bagian

dunia. Jarak jangkauannya lebih dari 50 km.

3. Local Area Network (LAN) : Jaringan komputer untuk satu kantor yang digunakan untuk koordinasi antar bagiannya yang bersifat lokal. Jarak

jangakauannya sampai 10 km.

1.5.5.LAN(Local Area Network)

Sistem LAN timbul dari adanya kebutuhan untuk pemakaian sumber

daya secara bersama – sama (resource sharing). Sistem jaringan LAN terbentuk atas beberapa komponen yaitu ; Personal Computer digunakan untuk Server

(komputer pusat/central) dan workstation (terminal pemakai) ; Media Transmisi yaitu berupa kabel radio frekuensi yang berfungsi untuk mengalirkan data ;

Network Interface Card (NIC) berfungsi sebagai penghubung media transmisi ke peralatan.

Karakteristik LAN ini adalah :

a) Ruang lingkup geografis terbatas (sampai 10 km)

b) Berlokasi pada satu gedung atau satu departemen

c) Kecepatan pengiriman data relatif tinggi, bergantung pada jenis

komponen yang digunakan

d) Dll

Keistimewaan LAN :

1) Pemakaian data, aplikasi dan peralatan secara bersama – sama

(33)

3) Faktor keamanan data yang relatif tinggi (multilevel security)

4) Data dan informasi dapat tersedia setiap saat dibutuhkan, karena semuanya

tersimpan di server.

5) Kecepatan yang tinggi dalam perolehan informasi.

Kehadiran LAN ini dalam suatu perusahaan, telah memberikan dukungan

yang besar pada pemenuhan informasi bagi perusahaan khususnya bagi

perusahaan yang sangat mengutamakan kualitas dan kuantitas kerja. Kecepatan

informasi yang diberikan menjamin keaktualitasan berita dan informasi yang ada

di seputar perusahaan. Penggunaan sistem LAN dalam sistem informasi akan

memberikan dukungan yang sangat berarti untuk memperoleh informasi tepat

waktu serta memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam berbagai macam

bentuk dan format secara mudah.

1.5.6. Intranet

Intranet adalah istilah untuk penggunaan teknologi internet dan World Wide Web (WWW) pada jaringan internal. Setelah internet terhubungkan dan membuat informasi sehingga dengan mudah diakses dari network dan komputer perusahaan, bisnis, pemerintahan, dan sekolah diseluruh dunia, sebuah intranet

dapat menghubungkan dan membuat kepulauan informasi terakses pada sejumlah

komputer dalam sebuah organisasi (MBR Consulting, Inc 1997 : 3).

Teknologi ini mencakup standar, protokol, peralatan dan bahasa yang

sederhana, konsisten dan mudah digunakan. Intranet adalah jaringan komputer

dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti dalam

(34)

kebutuhan perusahaan. Dengan kata lain, intranet dapat dikatakan berinternet

dalam lingkungan perusahaan. Standar yang dipakai dalam intranet adalah

menggunakan standar protokol lTCP/IP (Transport Control

Protokol/Internetworking Protocol). TCP/IP memungkinkan protokol jaringan untuk berkomunikasi, menerima dan mengirimkan data ke terminal lain. Standar

lain adalah FTP (File Transfer Protocol) yang merupakan pelayanan resource sharing, sebuah fasilitas untuk dapat mengambil file yang ada di internet. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yang merupakan dasar dari e-mail untuk berkomunikasi serta MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) yang merupakan standar mendefinisikan format biner, grafik dan suara agar dapat

ditransmisikan dengan e-mail. Protokol lainnya adalah NNTP (Network News Transfer Protocol) dan POP (Post Office Protocol) atau Internal Network .

Kebutuhan intranet dalam organisasi bisnis dapat dilihat dari

penyampaian informasi. Intranet dapat dianggap sebagai suatu media informasi

yang efektif dalam membangun kerja sama dan hubungan dalam internal

perusahaan. Intranet menjadi alat bantu untuk meningkatkan perkembangan dan

pertumbuhan produk industri. Teknologi yang dimilikinya, mampu mengakses

informasi dengan biaya yang relatif murah sehingga memungkinkan banyak

perusahaan lebih memilih jasa teknologi ini. Melalui intranet perusahaan lebih

mudah mempublikasikan program kerja atau informasi apapun yang menyangkut

(35)

1.5.7. Produktivitas Kerja

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata

maupun fisik (barang – barang atau jasa) dengan pemasukan. Produktivitas adalah

ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk

atau output dan input. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang – barang dan jasa – jasa. Produktivitas membicarakan

cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber – sumber dalam memproduksi

barang.

Ukuran produktivitas yang paling banyak digunakan adalah berkaitan

dengan tenaga kerja. Produktivitas memberikan gambaran yang lebih umum

tentang potensial kerja. Produktivitas kerja dalam suatu perusahaan/organisasi

didefenisikan sebagai tercapainya tujuan – tujuan dan sasaran – sasaran

manajemen yang telah ditetapkan oleh perusahaan/organisasi yang bersangkutan.

Produktivitas lebih menekankan kepada penentuan tujuan yang efektif, pembuatan

rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber –

sumber efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas

mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan

keterampilan, barang modal, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber

– sumber lain yang menuju pengembangan dan peningkatan standar kualitas hidup

perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk mencapai kerja yang produktif memerlukan keterampilan kerja

yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa memperoleh cara kerja yang baru untuk

memperbaiki cara kerja yang kurang produktif sebelumnya. Kerja produktif

(36)

yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, keefektifan

penyampaian informasi/media – media yang digunakan dalam penyampaian

program dan perencanaan kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang

dapat memenuhi kebutuhan, jaminan sosial, kondisi kerja, hubungan kerja yang

harmonis dll (Muchdarsyah Sinungan 2000 : 3).

I. 6. Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang

bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan

dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis.

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti

yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak

kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu

sosial. Dalam pengertian ilmiah, konsep harus memiliki kriteria yang tepat dalam

menjelaskan variabel penelitian (Bungin 2005 : 58)

Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam

menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah

yang diuji kebenarannya. Konsep penelitian dilahirkan dari teori yang digunakan

peneliti dalam sebuah penelitian dan teori yang menghasilkan konsep penelitian

itu akan mengarahkan peneliti kepada metode yang digunakan untuk menguji data

yang diperoleh di lapangan (Bungin 2005 : 59). Agar konsep – konsep dapat

diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya

(37)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah segala gejala, faktor atau unsur yang menemukan

atau mempengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa

variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang

berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Layanan Media Intranet

sebagai Media Internal PR di Kantor PT Telkom Divre 1 Sumatra, Medan.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang

ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas dan bukan

karena adanya variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Produktivitas Kerja

Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre 1 Sumatra, Medan.

I. 7. Model Teoritis

Variabel Bebas (X)

Layanan Media Intranet sebagai Media Internal

Public Relations

Variabel Terikat (Y)

(38)

I. 8. Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan

diatas, maka untuk memudahkan penelitian ini perlu dibuat operasional variabel –

variabel, sebagai berikut :

Tabel 1.1 Variabel Operasional

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X)

Layanan Media

Intranet

1. Media Intranet sebagai jaringan komunikasi

lokal perusahaan

2. Jenis Informasi yang disajikan

3. Tampilan

4. Pemilihan kata – kata yang digunakan

5. Aktualitas dan Akurasi

6. Kejelasan informasi

Variabel Terikat (Y)

Produktivitas

Kerja Karyawan

1. Disiplin kerja

2. Partisipasi kerja

3. Keseriusan kerja

(39)

I. 9. Defenisi Variabel Operasional

Defenisi variabel operasional adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Menurut

Soetandyo Wignjosoebroto, defenisi operasional adalah spesifikasi prosedur yang

memungkinkan penegasan ada atau tidaknya realitas tertentu sebagaimana

digambarkan menurut konsepnya (Suyanto 2005 : 51). Defenisi variabel dari

variabel – variabel penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

a) Media Intranet sebagai jaringan komunikasi lokal perusahaan : Meliputi

teknologi yang dipakai di intranet sebagai jaringan komunikasi lokal

dalam lingkup perusahaan.

b) Jenis Informasi : Meliputi informasi – informasi apa saja yang disajikan di

Intranet tersebut

c) Tampilan : Dimaksudkan Apakah tampilan di intranet tersebut menarik

terutama dari tampilan visual.

d) Pemilihan kata – kata : Apakah kata – kata yang dipakai mampu

memotivasi karyawan untuk lebih produktif dalam bekerja.

e) Aktualitas : Tingkat kebaruan (up todate) informasi yang disajikan.

f) Akurasi : Apakah informasi yang disajikan benar dan patut dipercaya

(sesuai dengan fakta).

g) Kejelasan informasi : Tingkat kejelasan Informasi yang disajikan di

(40)

2. Variabel Terikat (Y)

a) Disiplin Kerja : Ketepatan waktu karyawan dalam bekerja baik dari segi

kehadiran dan dalam melaksanakan tugas.

b) Keseriusan Kerja : Tingkat kesungguhan karyawan dalam mengerjakan

setiap kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan

c) Partisipasi Kerja : Keterlibatan karyawan dalam setiap program kerja yang

ditetapkan perusahaan

d) Semangat Kerja : Gairah/Spirit yang dimiliki karyawan dalam mengemban tugas yang dipercayakan kepadanya.

I.10. Hipotesis

Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa

ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja dari teori. Hipotesis merupakan

pernyataan yang bersifat dugaan mengenai hubungan antara dua variabel atau

lebih.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat hubungan antara layanan media intranet sebagai media

internal PR dengan produktivitas kerja karyawan di kantor PT. Telkom

Divre I Sumatra

Ha :Terdapat hubungan antara layanan media intranet sebagai media internal

PR dengan produktivitas kerja karyawan di kantor PT. Telkom Divre I

(41)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II. 1 Komunikasi dan Komunikasi Efektif

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal

dari bahasa Latin communicatio dan perkataan ini bersumber dari kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam arti, sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang – orang

terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain

kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan diantara

mereka bersifat komunikatif (Effendy 2004 : 3 – 4).

Sementara secara paradigmatik, komunikasi mengandung tujuan tertentu,

ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik

media massa seperti surat kabar, radio, televisi atau film maupun media non

massa, misalnya surat, telepon dll. Jadi, komunikasi dalam pengertian ini

mengandung tujuan karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana

kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan

pada komunikan yang dijadikan sasaran. Jadi, komunikasi itu diartikan sebagai

proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah pendapat, sikap atau

(42)

Dalam defenisi itu tersimpul tujuan, komunikasi itu adalah memberi tahu atau

mengubah pendapat (opinion), sikap (attitude), atau perilaku (behaviour).

Dari pengertian tersebut, tampak sejumlah komponen atau unsur yang

dicakup yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi.

Komponen itu adalah :

a) Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

b) Pesan : pernyataan yang didukung lambang

c) Komunikan : orang yang menerima pesan

d) Media : sarana atau saluran yang mendukung penyampaian pesan

e) Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan

II. 1. 1. Sifat Komunikasi

Ditinjau dari sifatnya, komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1.Komunikasi Verbal (Verbal Communication)

a) Komunikasi Lisan (Oral Communication) b) Komunikasi Tulisan (Written Communication) 2.Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communicatio )

a) Komunikasi Tubuh ( Body Communication )

b) Komunikasi Gambar (Picture Communicatio )

c) Dll

3.Komunikasi Tatap muka (Face to face Communication)

4.Komunikasi Bermedia (Mediated Communication)

II. 1. 2 Tujuan Komunikasi

(43)

c) Mengubah perilaku (to change the behaviour) d) Mengubah masayarakat (to change the society) II. 1. 3 Fungsi Komunikasi

a) Menginformasikan (to inform) b) Mendidik (to educate)

c) Menghibur (to entertain)

d) Mempengaruhi (to influence) II. 1. 4 Teknik Komunikasi

Berdasarkan keterampilan berkomunikasi yang dilakukan oleh

komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi :

a) Komunikasi informatif (Informative communication) b) Komunikasi persuasif (Persuasive communication)

c) Komunikasi pervasif (Pervasive communication)

d) Komunikasi koersif (Coersive communication)

e) Komunikasi instruktif (Instructive communication)

f) Komunikasi manusiawi (Human relations)

Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan apa kriteria –

kriterianya ? Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil

menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai

efektif bila rangsangan yang disampaikan dengan yang dimaksudkan oleh

pengirim atau sumber sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh

penerima. Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria

yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik

(44)

1. Pemahaman

Arti pokok pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan

rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini,

komunikator dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang

cermat atas pesan yang disampaikannya.

Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan

menyampaikan isi pesan secara cermat. Semakin banyak jumlah orang yang

terlibat dalam konteks komunikasi, semakin sulit pula untuk menentukan seberapa

cermat pesan diterima. Penggunaan sarana pendukung sangat membantu

memperjelas materi yang dibicarakan.

Dalam konteks organisasional, salah satu hasil yang terpenting adalah

pemahaman pesan secara cermat. Mustahil suatu perusahaan akan berfungsi

dengan baik, bila para pegawainya tidak memahami tugas yang harus mereka

kerjakan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan pemahaman, baik atas petunjuk

verbal dari atasan maupun atas informasi yang disebarkan melalui memo

perusahaan, buku pedoman, media internal dan penjelasan lain yang merupakan

kebijakan perusahaan.

2. Kesenangan

Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan maksud

tertentu. Komunikasi bisa juga dilakukan hanya sekedar berkomunikasi dengan

orang lain untuk menimbulkan kesejahteraan bersama. Komunikasi ini disebut

(45)

Komunikasi ramah tamah ini merupakan cara yang sengaja dirancang agar orang

– orang dapat memperoleh kesenangan dari perjumpaan dan obrolan – obrolan

tersebut. Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan

perasaan kita terhadap orang yang berinteraksi dengan kita.

3. Mempengaruhi Sikap

Menurut Acuff, sepanjang sejarah belum pernah ada yang demikian besar

akan keahlian berunding secara internasional, yakni kemampuan para perunding

untuk mempengaruhi pihak lain dengan cara yang positif dan konstruktif (Stewart

L. Tubbs dan Sylvia Moss 1996 : 25). Memahami dan menyetujui adalah dua hal

yang sangat berbeda. Ketika anda memahami pesan seseorang, itu dapat saja

berarti anda tidak menyetujuinya, bahkan boleh jadi anda jauh lebih tidak setuju

dari sebelumnya.

Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan

sehari – hari. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang

lain, dan berusaha agar orang lain memahami ucapan kita. Dalam menentukan

tingkat keberhasilan, kita bisa saja gagal mengubah sikap orang lain, namun orang

tersebut tetap dapat memahami apa yang anda maksudkan. Dengan perkataan lain,

kegagalan dalam mengubah pandangan seseorang jangan disamakan dengan

kegagalan dalam meningkatkan pemahaman.

4. Memperbaiki Hubungan

Keefektifan komunikasi secara keseluruhan tidak hanya sekedar

menyampaikan pesan dan dimengerti tetapi masih memerlukan suasana psikologis

yang positif dan penuh kepercayaan. Penyebab kegagalan komunikasi adalah

(46)

kesalahpahaman. Komunikasi juga dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan

antar persona. Kadang – kadang, komunikasi dilakukan bukan untuk

menyampaikan informasi atau mengubah sikap seseorang, tetapi hanya untuk

dipahami dalam pengertian untuk memperbaiki hubungan antar persona.

5. Tindakan

Banyak orang berpendapat, bahwa komunikasi apapun tidak ada gunanya

bila tidak memberi hasil sesuai dengan yang diinginkan. Tindakan menjadi

penentu utama bagi suatu proses komunikasi. Misalnya, ketika dosen memberikan

tugas, dosen tidak hanya menginginkan mahasiswanya menyukai tugas tersebut

tetapi juga ia ingin mahasiswanya mengerjakan tugas tersebut.

Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan

yang kita inginkan, merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam

berkomunikasi. Terkadang, lebih mudah membuat orang menyukai olahraga

daripada membuatnya melakukan olahraga. Untuk lebih mudah membangkitkan

tindakan pada penerima pesan, hal – hal yang mungkin bisa dilakukan adalah :

memudahkan pemahaman penerima tentang apa yang anda harapkan, meyakinkan

penerima bahwa tujuan anda masuk akal dan mempertahankan hubungan yang

harmonis dengan penerima. Tindakan yang kita harapkan, tidak terjadi secara

otomatis, namun ada kemungkinan jika ketiga hal tersebut dilakukan.

Sementara menurut Wilbur Schramm, (Effendy 2003 : 41 – 42) terdapat

beberapa kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan

(47)

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat

menarik perhatian komunikan

2. Pesan harus menggunakan lambang – lambang tertuju kepada pengalaman

yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama – sama

mengerti

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi

yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia

digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Tidak mudah untuk melakukan komunikasi efektif. Ada banyak

hambatan yang bisa merusak komunikasi. Berikut beberapa hambatannya :

a) Gangguan

Gangguan disini terdiri dari 2 bagian yaitu :

1. Gangguan mekanik (mechanical, channel noise)

Yang dimaksud dengan gangguan mekanik ialah gangguan yang

disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan bersifat fisik. Sebagai contoh

adalah bunyi mengaung pada pengeras suara atau riuh hadirin serta bunyi

kendaraan lewat ketika seseorang berpidato dalam suatu pertemuan.

2. Gangguan Semantik (semantic noise)

Gangguan jenis ini berkaitan dengan pesan komunikasi yang

pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring ke dalam pesan

melalui penggunaan bahasa. Semakin banyak kekecauan mengenai pengertian

(48)

banyak gangguan semantik pesan. Gangguan semantik terjadi dalam salah

pengertian.

Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata – kata yang

sebenarnya atau perubahan pengertian kata – kata. Lambang kata yang sama

mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang – orang yang berlainan. Ini

disebabkan dua jenis pengertian mengenai kata – kata : ada yang mempunyai

pengertian denotatif dan ada yang konotatif.

Pengertian denotatif adalah pengertian perkataan yang lazim terdapat

dalam kamus yang secara umum diterima oleh orang – orang dengan bahasa dan

kebudayaan yang sama.

Pengertian konotatif adalah pengertian yang bersifat emosional latar

belakang dan pengalaman seseorang.

b) Kepentingan

Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan (Effendy 2003 : 47). Orang hanya akan

memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya.

Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga

menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku kita akan

merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau

bertentangan dengan suatu kepentingan.

c) Motivasi Terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar

dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan dan

(49)

tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi itu berbeda dalam intensitasnya.

Demikian juga intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.

Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar

kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang

bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang

tidak sesuai dengan motivasinya.

d) Prasangka

Prejudice atau prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai

prasangka belum apa – apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator

yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita

untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka tanpa menggunakan pikiran

rasional. Emosi seringkali membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta

yang nyata bagaimanapun, oleh karena seringkali prasangka itu sudah mencekam,

maka seseorang tak akan dapat berpikir secara objektif dan segala apa yang

dilihatnya selalu akan dinilai secara negatif. Prasangka bukan saja terjadi terhadap

suatu ras, melainkan juga terhadap agama, pendirian politik, kelompok dan lain –

lain.

II. 2 Manajemen Public Relations

Manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat universal

dan sistematis, yaitu mencakup kaidah – kaidah, prinsip – prinsip dan konsepsi

serta mengacu pada landasan teoritis yang ada dalam melaksanakan fungsi –

(50)

pengorganisasian, pengkoordinasian dan hingga tahap ke penilaian (evaluasi).

Sebagai suatu seni, manajemen merupakan “bagaimana“ cara untuk memimpin

orang lain demi untuk mencapai tujuan bersama pada sebuah lembaga/organisasi,

termasuk manajemen untuk mengelola bidang keuangan, manajemen pemasaran

dan lain sebagainya.

Aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi yang pada

umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerjasama atau

kelompok orang dalam suatu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Arti manajemen, yaitu asal kata dari manage dan dalam bahasa latin

manus, yang berarti : memimpin, menangani, mengatur atau membimbing. Menurut George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang

terdiri dari tindakan – tindakan : perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan

pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran – sasaran

yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber –

sumber lainnya (Ruslan 2001 : 1).

Khususnya dalam merancang program kerja Public Relations dan upaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah harus memerlukan peranan dan

fungsi manajemen. Oleh sebab itulah, kegiatan Public Relations tersebut merupakan perpaduan antara seni dan gabungan antara ilmu – ilmu sosial yang

akan mampu menganalisis kecenderungan serta meramalkan “apa dan bagaimana“

akibat yang akan terjadi dikemudian hari.

(51)

manajemen tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu

tujuan pokok dari organisasi/lembaga dan biasanya berkaitan dengan

memanfaatkan berbagai potensi sumber – sumber (sumber daya) yang dimiliki

oleh lembaga/organisasi bersangkutan. Unsur – unsur sumber daya tersebut

dinamakan 6 M yaitu, Sumber Daya Manusia (Men), Sumber Material/barang

(Material), Alat atau perkakas mesin produksi yang dimiliki (Machine),

Kemampuan Keuangan (Money), Metode yang digunakan (Method), dan

perluasan atau pemasaran yang hendak dicapai/dituju (Market).

Berhasil atau tidaknya peranan Public Relations dalam menunjang fungsi – fungsi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan bersama itu adalah tidak

terlepas dari kemampuan untuk memanfaatkan unsur – unsur sumber daya 6 M

yang dimiliki oleh organisasi/lembaga tersebut. Artinya seorang Pejabat PR

dituntut kemampuannya untuk mengkoordinasikan seluruh unsur – unsur sumber

daya dalam 6 M tersebut melalui kemampuan sebagai manajemen teknis, dan

kemampuan sebagai manajemen profesional.

Menurut J.C Seidel, Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari

pelanggannya, pegawai – pegawainya dan publik pada umumnya. Sementara

menurut Cultip dan Center, Public Relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran serta komunikasi dan gagasan – gagasan dari suatu lembaga

kepada publiknya dan pengkomunikasian informasi, gagasan dan pendapat

publiknya itu kepada lembaga tadi dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan

kepentingan bersama dan tercipta suasana yang harmonis (Suhandang 2004 : 14).

Gambar

Tabel 1.1 Variabel Operasional
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan/Divisi
Tabel 3.2 Jumlah Populasi/Divisi
Tabel 3.3 Jumlah Sampel/Divisi
+7

Referensi

Dokumen terkait