ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN KERJA, SARANA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI SMK EKONOMI
NEGERI DAN SWASTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
RIZA MARTA ZORINA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto dan survey dengan jenis penelitian
deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bersertifikasi di SMKN 1 Bandar Lampung, SMKN 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung yang berjumlah 127 guru, teknik sampling Probability Sampling, dengan menggunakan Proportioned Stratified Random Sampling,
sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 guru yang dihitung menggunakan rumus Nomogram Harry King. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana dan regresi linier multiple.
Berdasarkan analisis data diperoleh :
1. Ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t table yaitu
7,021 > 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,409 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,324 dan persamaan regresinya Ŷ = 37,019 + 0,409 X1 dengan
konstanta a = 37,019 dan koefisien b = 0,409.
2. Ada pengaruh sarana terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 5,868
> 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,428 dan koefisien determinasi (r²)
sebesar 0,251 dan persamaan regresinya Ŷ = 38,705 + 0,428 X2dengan
konstantaa = 38,705 dan koefisien b = 0,428.
3. Ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 4,665
> 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,445 dan koefisien determinasi (r²) sebesar
0,174 dan persamaan regresinya Ŷ = 35,408 + 0,445X3 dengan konstanta a =
35,408 dan koefisien b = 0,445.
4. Ada pengaruh disiplin kerja, sarana prasarana, dan kompensasi terhadap kinerja, diperoleh F hitung > F tabel yaitu 42,950 > 2,69 dengan koefisien korelasi (R) 0,749 dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,561, dan persamaan regresinya Ŷ = 11,
146+ 0,319 X1 + 0,323 X2 + 0,303 X3 dengan konstanta a = 11,146 dan
koefisien b1 = 0,319, b2 = 0,323, dan b3 = 0,303.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Lampung pada tanggal 28 Februari 1992, sebagai anak pertama dari empat
bersaudara, buah hati dari Ayahanda Albizar Amran dan Ibunda Suryani Bahsan. Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh penulis adalah:
1. TK Dharma Wanita Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat selesai pada tahun 1996.
2. SD Negeri 2 Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat pada tahun 1997 – 2003.
3. SD Negeri 1 Rawa Laut, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung selesai pada tahun 2004.
4. SMP Negeri 1 Bandar Lampung selesai pada tahun 2007. 5. SMK Negeri 4 Bandar Lampung selesai pada tahun 2010.
MOTO
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Al –Qur‟an Surat Al-Baqarah: 153)
Failures are a part of life. If you don‟t fail, you don‟t learn.
If u don‟t learn, you‟ll never change.
Change to be better. (unknown)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh – sungguh (urusan)
yang lain. Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.
Bismillahirrohmanirohim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbila‟lamin, segala puji untuk-Mu Allah SWT atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia yang Engkau berikan selama ini.
Seiring doa, rasa syukur, dan segala kerendahan hati.
Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku.
Ayah Albizar dan Ibu Surya tercinta
Yang selalu mendukung, memberikan semangat, dan senantiasa berdoa untuk keberhasilanku dengan kesabaran, pengertian, dan kasih sayangnya yang luar biasa.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemuliaan bagi kita semua di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.
Yurisa Yulia Yunara, Sulastri Mytriawati, Farizal Arya
Yang senantiasa memberi warna indah di kehidupanku. Semoga Allah SWT selalu memudahkan jalan kita untuk menuju masa depan yang lebih baik. Aamiin.
Para Pendidikku yang selalu ku hormati
Yang telah membimbing, mendidik, dan mengajarkanku untuk hidup yang lebih baik.
SANWACANA
Alhamdulillahirobbilalamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk, dan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014”. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.
4. Bapak Drs. Hi. Iskandarsyah, M.si., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila
5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.
6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.si., selaku Ketua Program Studi pendidikan Ekonomi Unila.
7. Bapak Drs. Samsi, M.Si., selaku pembimbing II dan Pembimbing Akademik penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Yon Rizal,M.Si selaku penguji yang telah membantu mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimakasih untuk ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
11. Ibu Dra. Hj. Mieke Elly Rose selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Bandar Lampung, segenap dewan guru, dan juga staf tata usaha terimakasih sudah banyak membantu dan terimakasih atas ketersediaannya menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini.
12. Ibu Dra. Septiana, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 4 Bandar Lampung, segenap dewan guru, dan juga staf tata usaha terimakasih sudah banyak membantu dan terimakasih atas ketersediaannya menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini.
13. Ibu Dra. Hj. Yulia Erlina, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Trisakti Bandar Lampung, segenap dewan guru, dan juga staf tata usaha terimakasih sudah banyak membantu dan terimakasih atas ketersediaannya menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini.
14. Kedua orang tuaku Ayah Albizar Amran dan Ibuku Suryani Bahsan terimakasih atas semua yang telah diberikan doa, kasih sayang, kesabaran, dan semua pengorbanan yang telah diberikan untuk penulis.
15. Saudari kembar, adik-adik penulis (Risa, Ulas dan Arya), Entin Hj. Cik Apriena, Pakbatin Hi. Meryorie dan Among serta seluruh keluarga besar yang senantiasa mendukung dengan doa dan semangat kepada penulis dalam menuntut ilmu di Universitas Lampung hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi sebagai tugas akhir.
Negeri Ratu, Ngambur (Keluarga Ibu & Bapak Takdir, Keluarga Dongah & Kaka Domrah, Keluarga Pak Hermansyah & Kaka dll) serta keluarga besar SMAN 1 Ngambur, Pesisir Barat.
18. Rekan-rekan seperjuangan Putri Nur Rizki, Rissa Poppy, Rendy Alkafi, Renita Dwi Astuti, Rika Apriliana, Rima Amaliya, mba Ully. Terimakasih atas kerja sama dan semangat yang telah diberikan selama berjuang menyelesaikan skripsi ini. Semangat selalu kawan!
19. Keluarga besar pendidikan ekonomi 2010 : kak Kusworo, Ardi, Hendra, mba Sri, Briyan (Terimakasih selalu untuk segala bantuannya). Suki, Odon, Benk, Leni, Cia, Heni, Chindy, Rie, Nira, Asti, vivin, Chindy, mba Fitri, Nuy, Pemi, Eka S, Nida, Lianti, Reny, Eka Ning, Ana P, Anggi, Leni, Manda, Nuning, cece, Ajeng, Nira, Asti, Novi, Mela, Pemi, Ditha, Nuhay, Jeni, Novia, Ajat, Rian, Fitma, Mas Joko, Made, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
20. Kak Deni Supriadi „09, Kak Wardani „08, om Herdy, Dwi Nurhadi‟12 (terimakasih untuk saran, bantuan, dan arahannya selama penyusunan skripsi ini) serta kakak-kakak dan adik-adik tingkat yang tidak dapat di sebutkan namanya satu persatu.
21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan, dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Bandar Lampung, 28 Mei 2014 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO
SANWANCANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR RUMUS DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 9
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis A. Tinjauan Pustaka ... 11
1. Kinerja ... 11
1.1 Pengertian Kinerja ... 11
1.2 Penilaian Kinerja ... 12
1.3 Sertifikasi Guru ... 14
2. Disiplin Kerja ... 17
3. Sarana ... 21
4. Kompensasi ... 23
BAB III Metodologi Penelitian
A. Metode Penelitian ... 30
B. Populasi dan Sampel ... 30
1. Populasi ... 30
2. Sampel .. ... 31
3. Teknik pengambilan sampel ... 33
C. Variabel Penelitian ... 34
D. Definisi Konseptual Variabel dan Operasional Variabel ... 35
1. Definisi Konseptual ... 35
2. Definisi Operasional ... 36
3. Pengukuran Variabel Penelitian ... 38
E. Teknik pengumpulan data ... 39
F. Uji Persyaratan Instrumen ... 41
1. Uji Validitas Angket ... 41
2. Uji Reliabilitas Angket ... 44
G. Uji Persyaratan Analisis Data ... 46
1. Uji Normalitas ... 46
2. Uji Homogenitas ... 47
3. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi ... 48
4. Uji Multikolinieritas ... 50
5. Uji Autokorelasi ... 51
6. Uji Heteroskedastisitas ... 53
H. Pengujian Hipotesis ... 54
1. Regresi Linier Sederhana ... 54
2. Regresi Linier Multipel ... 56
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 58
1. SMK Negeri 1 Bandar Lampung ... 58
2. SMK Negeri 4 Bandar Lampung ... 61
3. SMK Trisakti Bandar lampung ... 63
B. Gambaran Umum Responden ... 67
C. Deskripsi Data ... 68
1. Data Disiplin Kerja (X1) ... 68
2. Data Sarana (X2) ... 70
3. Data Kompensasi (X3) ... 72
4. Data Kinerja (X3) ... 74
D. Pengujian Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 76
1. Uji Normalitas ... 76
2. Uji Homogenitas ... 83
E. Uji Keberartian dan Kelinieran ... 84
a. Uji Kelinieritas Garis Regresi ... 84
Halaman
b. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel X2 ... 85
c. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel X3 ... 86
2.. Uji Multikolinieritas ... 87
3. Uji Autokorelasi ... 89
4. Uji Heteroskedastisitas ... 90
F. Uji Hipotesis ... 92
1. Regresi Linier Sederhana ... 92
2. Regresi Linier Multiple ... 98
G. Pembahasan ... 100
1. Pengaruh Disiplin Kerja kerja (X1) terhadap Kinerja (Y) . 100 2. Pengaruh Sarana (X2) terhadap Kinerja (Y) ... 103
3. Pengaruh Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 105
4. Pengaruh Disiplin Kerja (X1), Sarana (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 107
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 112
B. Saran ... 113
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Jam Mengajar Guru Sertifikasi ... 6
2. Penelitian yang Relevan ... 27
3. Jumlah Guru Bersertifikasi ... 31
4. Perhitungan Jumlah Sampel ... 34
5. Indikator dan Kisi-Kisi Masing-Masing Variabel ... 37
6. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Kinerja (Y) ... 42
7. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Disiplin Kerja (X1) ... 43
8. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Sarana(X2) . ... 43
9. Hasil Uji Validitas Pada Angket Uji Coba Untuk Variabel Kompensasi (X3) ... 44
10. Daftar Kepala Sekolah SMKN 1 Bandar Lampung ... 59
11. Daftar Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Bandar Lampung .... 60
12. Daftar Kepala Sekolah SMKN 4 Bandar Lampung ... 62
13. Data Ruang Kelas Menurut Keadaan di SMK Negeri 4 Bandar Lampung ... 63
14. Daftar Kepala Sekolah SMK Trisakti Bandar Lampung ... 64
15. Daftar Sarana dan Prasarana SMK Trisakti Bandar Lampung ... 65
16. Daftar Buku yang Tersedia di perpustakaan SMK Trisakti Bandar Lampung ... 65
17. Daftar Ruang/Area yang Ada Di SMK Trisakti Bandar Lampung . 66 18. Analisis Visi dan Misi Sekolah ... 66
19. Distribusi Frekuensi Disiplin kerja (X1) ... 69
20. Kategori Variabel Disiplin Kerja (X1) ... 70
21. Distribusi Frekuensi Sarana (X2) ... 71
22. Kategori Variabel Sarana (X2) ... 72
23. Distribusi Frekuensi Kompensasi (X3) ... 73
24. Kategori Variabel Kompensasi (X3) ... 74
25. Distribusi Kinerja (Y) ... 75
26. Kategori Variabel Kinerja (Y) ... 76
27. Hasil Pengujian Normalitas Disiplin Kerja ... 77
28. Hasil Pengujian Normalitas Sarana ... 79
Halaman
30. Hasil Pengujian Normalitas Kinerja ... 81
31. Hasil Uji Homogenitas dengan Menggunakan SPSS ... 83
32. Hasil Uji Kelinieran Regresi Untuk Variabel Disiplin Kerja ... 84
33. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Sarana ... 85
34. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Kompensasi ... 86
35. Kesimpulan Hasil Uji Lineritas Garis Regresi ... 87
36. Hasil Uji Multikolinieritas ... 88
37. Hasil Uji Autokorelasi ... 89
38. Hasil Uji heteroskedastisitas ... 91
39. Hasil Analisi dengan Pendekatan Rank Spearman ... 92
40. Korelasi Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 93
41. Koefisien Regresi Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Serifikasi ... 93
42. Korelasi Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 95
43. Koefisien Regresi Sarana terhadap Kinerja pada Guru Serifikasi .. 95
44. Korelasi Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 96
45. Koefisien Regresi Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi ... 97
46. Koefisien Regresi Disiplin Kerja (X1), Sarana (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 98
47. Anova untuk Uji Hipotesis Pengaruh Disiplin Kerja (X1), Sarana Prasarana (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja (Y) ... 100
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
a. Proses Pembinaan Disiplin Guru ... 19
b. Kerangka Pikir ... 29
c. Rumus Nomogram Harry King ... 32
d. Kurva Normal Q-Q Plot Disiplin Kerja ... 78
e. Kurva Normal Q-Q Plot Sarana ... 79
f. Kurva Normal Q-Q Plot Kompensasi ... 81
I. PENDAHULUAN
Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan lebih rinci ditunjukkan pada
bagian-bagian berikut ini.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi Indonesia sebagai
negara yang sedang berkembang. Suatu bangsa dapat dikatakan maju ditandai
dengan majunya pendidikan di negara tersebut oleh sebab itu kualitas
pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan. Pendidikan terbagi menjadi dua,
yaitu pendidikan formal dan nonformal, penelitian ini dilakukan di sekolah
formal yaitu SMKN 1 Bandar Lampung, SMKN 4 Bandar Lampung, dan
SMK Trisakti Bandar Lampung yang berlatar belakang ekonomi dan bisnis
karena linier dengan program studi yang dijalani oleh penulis. Pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan
adanya pendidikan akan terbentuk manusia yang terampil dan berkualitas.
Kualitas sistem pendidikan secara umum memiliki keterkaitan terhadap
dicapai dari pekerjaan tersebut, kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya (kunandar 2009:7). Kualitas guru dapat
dilihat dari kemampuan mengajar yaitu guru dituntut menggunakan model
pembelajaran yang lebih variatif, memanfaatkan media pembelajaran secara
optimal, dan yang tidak kalah penting guru harus memiliki buku panduan
pembelajaran. Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam
dunia pendidikan, dapat dikatakan guru merupakan ujung tombak dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Guru akan berinteraksi langsung dengan
peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Melalui proses belajar
mengajar inilah kualitas pendidikan Indonesia ditentukan. Artinya, secara
keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran yang
diberikan oleh guru di ruang kelas. Dapat dikatakan bahwa tugas seorang
guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor
pendidikan, upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja guru agar guru menjadi
tenaga yang professional sangat diperlukan. Salah satu bentuknya guru
disarankan mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan yang dilaksanakan oleh
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) karena guru perlu memiliki
kemampuan untuk menggali informasi kependidikan dan bidang studi dari
berbagai sumber, termasuk dari sumber elektronik, pertemuan ilmiah, serta
melakukan kajian untuk menunjang pembelajaran yang mendidik.
Kenyataannya, secara kuantitas jumlah guru di Indonesia sudah cukup
memadai, namun secara mutu pada umumnya dinilai masih rendah. Hal ini
dapat dibuktikan dengan banyaknya guru yang mengajar tidak sesuai dengan
3
ditingkatkan, gunanya untuk meningkatkan kualitas guru dan mutu
pendidikan itu sendiri.
Untuk meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja
guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang kinerjanya baik dapat
ditunjukkan dengan lengkapnya perangkat pembelajaran yang ia miliki
sebelum pembelajaran dimulai pada awal tahun pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang dimaksud disini seperti RPP, silabus, modul
pembelajaran, media pembelajaraan dan lain-lain. Guru juga disarankan
mengikuti program sertifikasi untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang
telah memenuhi persyaratan tertentu yaitu memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan
kesejahteraan yang layak. Saat ini guru juga dituntut untuk memenuhi jam
mengajar minimal 24 jam/minggu. Namun kenyataannya ada beberapa guru
yang jumlah jam mengajarnya tidak memenuhi 24 jam, dari hasil penelitian
pendahuluan didapat 32 orang guru belum memenuhi jam mengajar sebanyak
24 jam, yaitu 3 orang di SMKN 1 Bandar Lampung, 16 orang di SMKN 4
Bandar Lampung, dan 13 orang di SMK Trisakti Bandar Lampung. Seorang
guru yang jam mengajarnya kurang dari 24 jam/minggu, disarankan untuk
memenuhi jam mengajar tersebut dengan mengajar mata pelajaran yang lain
atau dengan mengajar mata pelajaran yang sama tetapi di sekolah yang lain
Kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun
eksternal. Salah satu faktor internal yang perlu dipertimbangkan dalam upaya
meningkatkan kinerja guru adalah disiplin kerja. Disiplin kerja guru
berhubungan erat dengan kepatuhan dalam mematuhi peraturan yang ada
disekolah. Dalam disiplin terdapat unsur-unsur yang meliputi pedoman
perilaku, peraturan yang konsisten, hukuman dan penghargaan. Dalam
konteks keguruan, disiplin mengarah pada kegiatan yang mendidik guru
untuk patuh terhadap aturan-aturan sekolah. Salah satu bentuk disiplin kerja
guru dapat dilihat dari tingkat kehadiran guru, tidak datang terlambat ke
sekolah, memakai seragam yang telah ditetapkan sekolah, dan taat terhadap
aturan-aturan yang ada di sekolah. Disiplin kerja guru tidak hanya
ditunjukkan dengan melakukan tugas-tugas yang diembankan kepada guru,
tetapi dapat juga dilihat dari apa dan bagaimana cara guru melaksanakan
program yang disusun agar berjalan dengan optimal. Nyatanya masih banyak
guru yang belum melakukan tugas dan kepercayaan yang diberikan kepada
mereka. Selama ini masih banyak guru yang melalaikan tugas mereka
sebagai guru contohnya masih ada guru yang tidak memakai seragam yang
telah ditentukan sekolah, membolos saat jam kerja, tidak mengajar penuh
dikelas, pulang sebelum waktunya, tingkat kehadiran guru yang kurang
optimal yaitu sebanyak 67%. Disiplin kerja yang terabaikan akan menjadi
budaya kerja yang buruk dan dapat menurunkan kinerja guru dalam
penyelenggaraan proses pendidikan.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru yaitu sarana di sekolah yang
5
dapat berjalan dengan lancar diperlukan sarana yang menunjang kinerja guru
sehingga guru dapat bekerja lebih maksimal. Keberadaan sarana disekolah
juga mutlak diperlukan disebuah lembaga pendidikan karena pendidikan tidak
mungkin terlaksana dengan baik apabila tenaga pengajar tidak ditunjang oleh
ketersediaan sarana yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sarana yang
lengkap dapat medukung guru dalam melaksanakan tugasnya. Sarana yang
dimaksud seperti buku panduan pelajaran, alat-alat tulis, meja, kursi, ruang
kelas dan lain-lain. Nyatanya ketersediaan sarana di sekolah memadai tetapi
kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para guru untuk mendukung
kinerjanya. Sarana yang dimanfaatkan hanya sekitar 45%, sedangkan untuk
memenuhi optimal pemanfaatan sarana sebaiknya > 65%. Kita bisa
membandingkan antara guru yang dilengkapi sarana yang memadai dengan
guru yang tidak dilengkapi sarana yang memadai. Guru yang dilengkapi
dengan sarana yang baik akan menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada
guru yang tidak dilengkapi sarana yang memadai. Kualitas sarana hendaknya
mengikuti perkembangan teknologi yang lebih mutakhir dan disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik yang ada di sekolah tersebut.
Seorang guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya mendapatkan
banyak kompensasi dari pemerintah diantaranya gaji pokok, tunjangan yang
melekat pada gaji, penghasilan lain berupa tunjangan sertifikasi, tunjangan
fungsional, tunjangan mengajar, asuransi kesehatan dan lainnya. Tunjangan
sertifikasi diberikan pemerintah kepada guru bersertifikasi apabila Ia
memenuhi jam mengajar 24 jam/minggu yaitu besarnya kompensasi sebanyak
kehidupan guru lebih sejahtera dan dapat memotivasi guru untuk
meningkatkan kinerjanya. Selain itu, pemberian kompensasi kepada guru
diharapkan sesuai dengan beban kinerjanya. Guru yang beban kerjanya tinggi
mendapatkan kompensasi yang tinggi. Pemberian kompensasi dilakukan agar
semangat guru dalam mengajar meningkat dan siswa akan memperoleh
pengalaman belajar yang berkualitas. Kompensasi seharusnya juga diberikan
tepat waktu agar kebutuhan-kebutuhan guru dapat segera terpenuhi dan tidak
mengganggu konsentrasinya dalam mengajar dan dapat bekerja secara
professional. Tetapi kenyataannya, kompensasi diberikan tidak sesuai dengan
tingkat kinerja guru. Kondisi seperti ini menyebabkan motivasi kerja guru
menjadi menurun. Selain itu, kompensasi yang diberikan tidak tepat waktu
akan mempengaruhi tingkat kinerja dari guru termasuk kedisiplinan kerja
guru.
Berikut disajikan data mengenai jumlah jam mengajar guru sertifikasi yang
peneliti peroleh melalui penelitian pendahuluan.
Tabel 1. Data Jumlah Jam Mengajar Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
No Jumlah Jam Mengajar Jumlah Guru Presentase (%) 1
2 3 4
≥ 24 jam/minggu 20 - 24 jam/minggu 15 – 20 jam/minggu < 15 jam/minggu
54 41 13 19 42,51 32,28 10,23 14,96
Jumlah 127 100%
Sumber: Tata Usaha di SMK Negeri 1 Bandar Lampung, SMK Negeri 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung.
Tabel 1 menunjukkan jumlah jam mengajar guru sertifikasi SMK ekonomi
negeri dan swasta di Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 yang jam
mengajarnya ≥ 24 jam/minggu ada 54 orang dengan presentase 42,51%, dan
7
orang dengan presentase 57,49% yang terdiri dari 20 - 24 jam/minggu
sebanyak 41 orang dengan presentase 32,28%, 15–20 jam/minggu sebanyak 13
orang dengan presentase10,23%, dan < 15 jam/minggu sebanyak 19 orang
dengan presentase14,96%.
Hal ini menunjukkan lebih dari setengah guru sertifikasi SMK ekonomi
negeri dan swasta di Bandar Lampung jumlah jam mengajarnya tidak
memenuhi 24 jam/minggu. Hal ini akan berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya kualitas kinerja guru. namun, jumlah jam mengajar bukan
merupakan satu-satunya indikasi baiknya kinerja. selain itu ada indikasi
yang tidak kalah penting yaitu kemampuan, kemauan, dan lingkungan.
Dapat dikatakan bahwa segala sesuatu pekerjaan yang dilakukan baik
bersifat pribadi maupun kelompok, apabila tanpa disadari dengan usaha
untuk meningkatkan kinerja, maka tujuan akhir dari satu organisasi tidak
akan tercapai. tinggi rendahnya kinerja guru berkaitan erat dengan banyak
faktor, diantaranya adalah disiplin kerja, sarana, dan kompensasi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi
permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah:
1. Kualitas pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan
2. Kinerja Guru perlu ditingkatkan seoptimal mungkin, agar target kelulusan
sekolah dapat tercapai.
3. Perlunya peningkatan rasa disiplin dalam bekerja oleh Guru maupun pihak
4. Sarana yang ada di sekolah kurang dimanfaatkan secara optimal.
5. Pemberian kompensasi kepada Guru sertifikasi tidak tepat waktu
menurunkan semangat kerja guru.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Disiplin Kerja ( ), Sarana ( ),
dan Kompensasi ( ) terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi (Y) SMK
Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh positif Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru
Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2013/2014?
2. Apakah ada pengaruh positif Sarana terhadap Kinerja pada Guru
Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2013/2014?
3. Apakah ada pengaruh positif Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru
Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2013/2014?
4. Apakah ada pengaruh positif Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi
terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta
9
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru
Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2013/2014.
2. Mengetahui Pengaruh Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK
Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2013/2014.
3. Mengetahui Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi
SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2013/2014.
4. Mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap
Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
1. Sumbangan pemikiran bagi perubahan khasanah kajian ilmu manajemen
pendidikan, khususnya dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia
dan hasil penelitian ini dapat dijadikan pijakan dasar bagi kajian/penelitian
serupa pada lingkup yang lebih luas.
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya Guru dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Memberikan kontribusi kepada Guru yang telah sertifikasi agar lebih
meningkatkan kinerjanya dan dapat menyelesaikan Perangkat Pembelajaran.
5. Bahan informasi untuk perpustakaan, serta dapat mendukung bagi peneliti
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian
Ruang lingkup objek penelitian yang akan diteliti adalah disiplin kerja
( ), sarana ( ), kompensasi ( ) dan kinerja pada guru sertifikasi (Y).
2. Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah guru sertifikasi SMK ekonomi
negeri dan swasta di Bandar Lampung.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Bandar Lampung, SMK
Negeri 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014.
5. Disiplin Ilmu
Disiplin ilmu yang berhubungan dengan penelitian ini adalah manajemen
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka mengenai kinerja guru sertifikasi,
disiplin kerja, sarana, kompensasi, hasil penelitian yang relevan, kerangka
berpikir, dan hipotesis.
A. Tinjauan Pustaka
Bagian ini berisi tentang uraian teori yang menjelaskan variabel-variabel yang
diteliti. Teori dari masing-masing variabel dideskripsikan melalui
pendefinisian serta uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai
referensi, sehingga dapat memperkuat penelitian ini. Berikut akan diuraikan
secara sistematis mengenai teori dari masing-masing variabel dalam
penelitian ini.
1. Kinerja
1.1.Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara
adalah tetang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan
bagaimana cara mengerjakannya (Wibowo 2007:7). Kinerja adalah
tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan
standar kinerja yang ditetapkan selama periode tertentu dalam
kerangka mencapai tujuan organisasi (Barnawi dan Moh Arifin
2012:13).
Berdasarkan beberapa pengertian tentang kinerja di atas yang
dimaksud dengan kinerja adalah kinerja guru. Dapat dikatakan kinerja
guru adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan
untuk mencapai tujuan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kinerja guru yang baik
tentunya tergambar pada penampilan mereka baik dari penampilan
kemampuan akademik maupun kemampuan profesi menjadi guru
artinya mampu mengelola pengajaran di dalam kelas dan mendidik
siswa di luar kelas dengan sebaik-baiknya.
1.2. Penilaian Kinerja
Dalam upaya mewujudkan kinerja yang baik diperlukan proses
penilaian kinerja. Penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi dinamika
13
tersebut, maka dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat
dari kinerja dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Penilaian kinerja menurut Tjuju dan Suwatno
merupakan prestasi nyata yang ditampilkan seseorang setelah yang
bersangkutan menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi.
Penilaian kinerja guru pada dasarnya merupakan proses
membandingkan antara kinerja aktual dan kinerja ideal untuk
mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan
tugas-tugasnya dalam periode tertentu (Barnawi dan Moh Arifin 2012:25).
Berdasarkan pendapat di atas yang dimaksud dengan penilaian kinerja
adalah proses perbandingan antara kinerja yang nyata dengan kinerja
ideal yang gunanya untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan kinerja seorang guru.
Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja
karyawan yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan
standar kerja yang telah ditentukan perusahaan (Rivai dkk 2008:18).
Berdasarkan pendapat di atas, penilaian kinerja merupakan proses
mengevaluasi seberapa baik guru melakukan pekerjaan mereka
dengan cara membandingkan pekerjaan yang telah dilakukan dengan
standar kerja yang telah ditetapkan.
Rivai dkk (2008:29) menyatakan cara pengukuran keberhasilan
ataupun kegagalan kinerja manajemen dapat diukur dengan
melakukan:
b. perbandingan antara kinerja nyata dengan hasil (sasaran) yang diharapkan
c. perbandingan antara kinerja nyata tahun ini dengan tahun sebelumnya
d. perbandingan kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang unggul di bidangnya (benchmaking/patok duga)
e. perbandingan capaian tahun berjalan dengan rencana dalam (dua, tiga, empat, atau lima tahun) tren pencapaian.
Menurut pendapat Rivai di atas, keberhasilan ataupun kegagalan
kinerja dapat diukur dengan beberapa cara, diantaranya :
membandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang telah
direncanakan sebelumnya, membandingkan kerja nyata dengan hasil
kerja, membandingkan pekerjaan taun ini dengan tahun sebelumnya,
membandingkan kinerja dengan kinerja perusahaan lain, dan juga
dengan cara membandingkan capaian tahun berjalan.
Apabila penilaian prestasi kinerja dilaksanakan dengan baik, tertib dan
benar maka dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi
sekaligus dapat meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang
ada di dalamnya, dan apabila ini terjadi akan menguntungkan
organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, penilaian kinerja perlu
dilakukan secara formal dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
oleh organisasi secara objektif.
1.3. Sertifikasi Guru
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru
yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi
15
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang
dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak
(Muslich 2007:2). Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk
memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi dan standar kompetensi Kunandar (2007: 79).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan sertifikasi merupakan
proses pemberian sertifikat kepada pendidik yang telah memenuhi
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, diantaranya standar
kualifikasi dan standar kompetensi.
Agar pemahaman sertifikasi lebih jelas dan mantap, berikut ini
dikutipkan beberapa pasal yang tertuang dalam undang-undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
sebagai berikut.
a. Pasal 1 butir 11: sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen.
b. Pasal 8: guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. c. Pasal 11 butir 1: sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8
diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. d. Pasal 16 : guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar pemerintah.
(Muslich 2007:2).
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa sertifikasi
merupakan pengakuan secara resmi kompetensi seseorang dalam
memangku sebuah jabatan yang profesional yang dikeluarkan oleh
guru maka sertifikasi dapat diartikan sebagai surat bukti kemampuan
mengajar yang menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki
kompetensi mengajar dalam mata pelajaran, jenjang dan bentuk
pendidikan tertentu seperti yang diterangkan didalam sertifikat
kompetensi tersebut.
Pemerintah mengadakan sertifikasi pasti memiliki tujuan dan manfaat
yang jelas bagi guru maupun dunia pendidikan. Adapun manfaat uji
sertifikasi antara lain sebagai berikut.
a. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri
b. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualias dan profesional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumberdaya manusia di negeri ini.
c. Menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga sebagai kontrol bagi pengguna layanan pendidikan.
d. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
(Muslich 2007:9)
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan sertifikasi bermanfaat
melindungi profesi guru dari layanan praktik yang tidak kompeten,
melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas,
menjadi wahana penjamin mutu, dan juga menjaga lembaga
penyelenggaraan pendidikan.
Manfaat sertifikasi guru dalam Kunandar (2007: 79) adalah:
17
b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualiafikasi dan tidak profesional.
c. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa manfaat dan
tujuan dari sertifikasi adalah untuk membantu semua pihak dalam
menciptakan kualitas pendidik yang kompeten dan melindungi profesi
sebagi pendidik.
Beberapa wacana tersebut dapat dipahami bahwa kinerja guru
bersertifikasi dapat diartikan sebagai hasil kerja nyata secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru yang sudah menerima
sertifikat mengajar dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang meliputi penyusunan
program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
evaluasi dan analisis evaluasi. Sertifikasi diadakan untuk
meningkatkan mutu guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
2. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun,
terus menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku
dengan tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan (Hasibuan
dalam Sinambela dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 112) .
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma norma
sosial yang berlaku (Rivai dkk 2008:824).
Disiplin kerja adalah persepsi guru terhadap sikap pribadi guru dalam hal
ketertiban dan keteraturan diri yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di
sekolah tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang merugikan dirinya, orang
lain, dan lingkungannya (Aritonang dalam Barnawi dan Moh. Arifin
2012:112).
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa disiplin kerja merupakan
suatu keadaan dimana seorang guru diwajibkan mentaati
peraturan-peraturan yang ada disekolah dan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran
yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun pihak sekolah lainnya.
Tujuan disiplin dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum adalah agar terlaksananya kurikulum secara baik yang menunjang peningkatan mutu pendidikan.
2. Tujuan khusus, yaitu (a) agar kepala sekolah dapat menciptakan suasana kerja yang menggairahkan bagi seluruh warga sekolah; (b) agar guru dapat melaksanakan proses belajar mengajar seoptimal mungkin dengan sumber yang ada di sekolah dan di luar sekolah; (c) agar terciptanya kerja sama yang erat antara sekolah dengan masyarakat dengan mengemban tugas pendidikan.
(Depdikbud dalam Muhlisin dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012:112)
Untuk menumbuhkan kedisiplinan kerja para pendidik perlu adanya sebuah
tujuan dari pendidikan untuk meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja
dilingkungan sekolah memiliki tujuan yang berpengaruh langsung terhadap
mutu pendidikan. Adanya suatu peraturan pasti memiliki tujuan, begitu juga
19
ditegakkan agar terciptanya suasana kerja yang baik antara guru dan warga
sekolah lainnya.
[image:37.595.151.483.166.397.2]Proses pembinaan disiplin kerja guru dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Proses Pembinaan Disiplin Guru
Sumber: Kinerja Guru Barnawi dan Moh. Arifin (2012: 121-127)
1. Pembuatan Peraturan
Peraturan dibuat berdasarkan tujuan sekolah. Tujuan sekolah merupakan hasil penjabaran dari misi sekolah yang perlu dicapai dalam jangka menengah. Tujuan-tujuan sekolah harus menjadi
landasan utama dalam menyusun peraturan sekolah. Proses pembuatan peraturan dilakukan secara bersama-sama. Peraturan yang sesuai dengan tujuan sekolah dan dibuat bersama-sama akan mempercepat pencapaian tujuan sekolah dan mudah diterima oleh semua guru. 2. Sosialisasi perturan
Peraturan sekolah dapat disosialisasikan kepada guru dalam suatu acara khusus yang dilengkapi dengan bukti sosialisasi, seperti daftar hadir, surat undangan, dan lain sebagainya. Peraturan yang tidak disosialisasikan akan sulit diterapkan karena biasanya akan muncul anggapan guru bahwa peraturan itu tidak pernah ada. Dengan demikian, mereka menganggap bahwa pelanggaran atas peraturan yang belum disosialisasikan adalah sah-sah saja.
3. Pengawasan
Peraturan yang telah disosialisasikan perlu diawasi dalam
pelaksanaanya. Dengan adanya pengawasan, kemungkinan terjadinya pelanggaran menjadi kecil. Apabila tidak ada pengawasan yang baik, siapa-siapa yang melanggar dan siapa-siapa yang patuh menjadi tidak jelas. Tanpa pengawasan, para guru akan merasa bebas dan cenderung mengabaikan peraturan sekolah. Tetapi, sebaiknya pengawasan
Tujuan Sekolah
Pembuatan Peraturan
Sosialisasi Peraturan
Pemeriksaan
dilakukan secara soft, artinya pengawasan tidak ketat tapi sebenarnya ketat. Cara seperti ini akan menghasilkan gambaran tingkat
kedisiplinan guru secara natural. 4. Pemeriksaan
Pemeriksaan merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi apakah temuan di lapangan tergolong dalam masalah ataukah bukan. 5. Pendisiplinan
Pendisiplinan merupakan suatu tindakan berdasarkan pertimbangan tertentu untuk merubah prilaku guru yang menyimpang dari peraturan sekolah. Jika tindakan ini tidak dilakukan di saat terjadi pelanggaran, akan menimbulkan masalah disiplin kerja menjadi lebih besar dan akan melemahkan semangat kerja guru yang lain.
(Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 121-127)
Pembinaan disiplin kerja terhadap guru dalam dunia pendidikan diperlukan
agar guru-guru mematuhi peraturan sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Pembinaan disiplin kerja dapat dilakukan dengan cara membuat peraturan,
sosialisai peraturan yang telah dibuat, mengawasi peraturan, memeriksa
peraturan dan juga pendisiplinan. Pembinaan disiplin kerja dapat dikatakan
sebagai sistem penegakan disiplin yang berlangsung secara terus menerus
dan bersifat dinamis.
Tanpa dukungan dari displin kerja yang baik, sulit bagi lembaga pendidikan
mewujudkan cita-citanya. Dapat dikatakan bahwa disiplin kerja merupakan
kunci keberhasilan suatu pendidikan atau organisasi untuk mencapainya.
Disiplin kerja dikatakan berhasil apabila dapat dilihat guru datang kesekolah
teratur dan tepat waktu, berpakaian rapi, menggunakan sarana dan prasarana
disekolah dengan hati-hati, menyelesaikan tugas dengan tepat waktu,
semangat untuk bekerja dan mentaati peraturan-peraturan lain yang telah
dibuat oleh sekolah tanpa melanggar peraturan-peraturan yang telah di
21
3. Sarana
Sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendididikan. Misalnya:
ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya (Daryanto
2008: 51). Sarana meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas
laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.
Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi
pembelajaran yang baik (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 249). Sarana adalah
semua perangkat pembelajaran, bahan dan perabot yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah . (Barnawi dan Moh. Arifin
2012: 49).
Berdasarkan penjelasan di atas yang dimaksud dengan sarana adalah sarana
pendidikan. Dapat dikatakan bahwa sarana pendidikan adalah segala sesuatu
yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Sarana di sekolah pasti diperlukan disebuah lembaga pendidikan karena
pendidikan tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tenaga pengajar
dan peserta didik tidak ditunjang oleh ketersediaan sarana dan prasarana.
Ketersediaan sarana pembelajaran akan memberikan kemudahan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disamping itu juga akan mendorong
terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, karena guru dapat
menggunakan alat-alat bantu pembelajaran dalam memperjelas materi
pelajaran serta kelancaran kegiatan belajar lainnya.
Dengan tersedianya sarana belajar berarti menuntut guru dan siswa dalam menggunakannya. Peranan guru adalah sebagai berikut: (i) memelihara, mengatur prasarana untuk menciptakan suasana belajar yang
belajar siswa sesuai dengan prasarana dan sarana secara tepat guna (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 250).
Berdasarkan pendapat di atas, guru harus berperan aktif dalam
menggunakan sarana yang ada di sekolah. Peranan guru diantaranya
memelihara, mengatur dan mengorganisasikan sarana agar dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh guru maupun siswa untuk mencapai
keberhasilan belajar.
Menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975 sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
a. Bangunan dan perabot sekolah
b. Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan dan alat-alat peraga, dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
(Daryanto 2008: 51),
Berdasarkan pendapat tersebut, sarana pendidikan terdiri dari tiga
kelompok, yaitu bangunan dan prabot yang ada di sekolah, alat-alat
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah, dan
media pendidikan yang menunjang kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Sarana di sekolah sangat menunjang pekerjaan guru. Guru yang dilengkapi
dengan sarana yang memadai akan menunjukkan kinerja yang lebih baik
daripada guru yang tidak dilengkapi sarana yang memadai. Kualitas sarana
hendaknya mengikuti perkembangan teknologi yang lebih mutakhir. Artinya
sarana yang digunakan haruslah sarana yang modern yang mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan harus disesuaikan
23
4. Kompensasi
Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau
jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi merupakan jumlah
paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas
penggunaan tenaga kerjanya (Wibowo 2007: 133-134). Kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa atas kinerja
mereka (Handoko dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 45).
Werther dan Davis mendefinsikan kompensasi sebagai apa yang diterima
pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi (Wibowo
2007: 134).
Pengertian kompensasi menurut para ahli dalam Hasibuan 2003: 119). 1. William B. Werther dan Keith Davis
Compentation is what employee receive in exhange of their work. Whether hourly wages or periodic salaries, the personel department usually design and administers employee compensation.
(kompensasi adalah apa yang seorang terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia).
2. Edwin B. Flippo
Wages is defined as the adequate and aquitable renumeration of personel for their constribution to organizational objective.
(upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi). 3. Andrew F. Sikula
A compentation is anything that constitutes or is regarded as an equivalent or recompense.
(Kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa kompensasi
balas jasa yang adil dan layak karena kinerja yang telah ia lakukan dalam
satu periode tertentu.
Dilihat dari cara pemberiannya, kompensasi dapatdibagi menjadi dua, yaitu
kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung
merupakan kompensasi manajemen seperti upah dan gaji atau pay for performance, seperti intensif dan Gain Sharing. Sementara itu kompensasi tidak langsung dapat berupa tunjangan atau jaminan keamanan dan
kesehatan (Wibowo 2007: 134).
Kompensasi dibagi menjadi dua yaitu: kompensasi langsung (direct compensation) berupa gaji, upah, dan upah intensif; kompensasi tidak langsung (indirect compensation atau employee welfare atau kesejahteraan karyawan) (Hasibuan 2003: 118).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas kompensasi dibagi menjadi dua,
yaitu kompensasi langsung (gaji, upah dan lainnya) dan kompensasi tidak
langsung (tunjangan, jaminan kesehatan, dan lainnya)
Besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, konsistensi ekternal, serta berpedoman kepada keadilan dan undang-undang. Dengan
kebijaksanaan ini, diharapkan akan terbina kerja sama yang serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak. (Hasibuan 2003: 126). Berdasarkan pendapat Hasibuan di atas dapat dipahami bahwa besar
kecilnya kompensasi yang diterima oleh seorang guru ditetapkan
berdasarkan pekerjaannya dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan
25
Besar kecilnya kompensasi menggambarkan tingkat kontribusi karyawan terhadap organisasi dan besar kecilnya kompensasi juga menggambarkan besar kecilnya tanggung jawab pekerjaan yang diemban oleh seorang karyawan dalam sebuah organisasi (Tjuju dan Suwatno dalam Barnawi dan Moh. Arifin 2012: 47).
Berdasarkan pendapat Tjuju dan Suwatno di atas dapat dipahami bahwa
besar kecilnya kompensasi yang diterima oleh seorang karyawan
menunjukkan tingkat kontribusi yang diberikan kepada perusahaan dan
menunjukkan beban yang diemban oleh seorang pekerja di suatu
perusahaan/lembaga.
Tujuan dari pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah sebagai
ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas
karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah (Hasibuan
2003: 121)
Berdasarkan pendapat Hasibuan di atas dapat dipahami bahwa kompensasi
memiliki tujuan antara lain memberikan kepuasan kerja, memberikan
semangat kerja seorang guru, dan stabilitas kerja seorang guru.
Berikut pendapat beberapa ahli yang menyadari bahwa pemberian
kompensasi akan mempengaruhi kinerja guru.
1. Adiningsih dalam muhlisin (2008) mengemukakan bahwa dunia guru masih terselingkung dua masalah yang memiliki mutual korelasi yang pemecahannya memerlukan kearifan dan kebijaksanaan beberapa pihak terutama pengambil kebijakan, yaitu (1) profesi keguruan kurang
menjamin kesejahteraan karena rendah gajinya. Rendah gaji berimplikasi kepada kinerjanya. (2) Profesionalisme guru masih rendah.
2. Tjuju & Suwatno (2009) mengemukakan bahwa kompensasi yang lebih baik akan menciptakan kepuasan kepada karyawan yang akan
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. Sebaliknya, untuk memperoleh kompensasi yang lebih baik, karyawan akan bekerja lebih baik.
Didalam kompensasi terdapat sistem intensif yang menghubungkan
kompensasi dengan kinerja. Dengan kompensasi kepada pekerja diberikan
penghargaan berdasarkan kinerja dan bukan berdasarkan senioritas atau
jumlah jam kerja (Werther dan Davis dalam Wibowo 2007: 134).
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kompensasi
erat hubungannya dengan kinerja dan untuk mengoptimalkan kinerja guru
langkah yang diperlukan adalah memberikan gaji yang sesuai dengan
tingkat kinerja yang diharapkan dan kompensasi harus dibayar tepat pada
waktunya, jangan sampai terjadi penundaan karena jika kompensasi dibayar
tidak tepat waktunya akan berpengaruh tidak baik terhadap kinerja guru.
Kompensasi tidak tepat waktu bisa menurunkan kinerja guru seperti
disiplin, moral, gairah kerja guru. Sebaliknya, apabila kompensasi pada guru
dibayar tepat waktu maka akan memberikan dampak positif bagi guru
seperti guru disiplin dan lebih termotivasi dalam melaksanakan tugasnya.
Walaupun program pendidikan sudah dibuat sebaik mungkin jika tidak
dibarengi dengan peningkatan gaji guru, maka mutu pendidikan akan sulit
ditingkatkan.
5. Penelitian Yang Relevan
Variabel yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah disiplin kerja, sarana dan
prasarana, kompensasi dan kinerja pada guru sertifikasi. Studi atau
penelitian yang sejenis dengan pokok masalah yang dihadapkan dalam
skripsi ini telah banyak dilakukan oleh penelitian yang ada kaitannya
27
Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan
Tahun Nama Judul Skripsi Kesimpulan
2011 Wayan Sumerta (Universitas Lampung)
Pengaruh Perencanaan Program Kerja Kepala Sekolah, Disiplin Kerja Guru, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Banjit Way Kanan Tahun 2010/2011
Ada pengaruh yang signifikan antara Perencanaan Program Kerja Kepala Sekolah, Disiplin Kerja Guru, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Banjit Way Kanan dengan diperoleh rhitung 0,762 > rtabel 0,444. 2007 Tri Wahyuni
(Universitas Lampung)
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006
Ada Pengaruh antara lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006 dengan thitung 2,357 > ttabel 1,676 dan R2 sebesar 9,548.
2010 Susanti (Universitas Lampung)
Pengaruh Pengawasan, Masa Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2009/2010
Ada Pengaruh antara pengawasan, masa kerja dan kompensasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan Fhitung 25, 013 > Ftabel 2,18 dan R2 sebesar 0,63.
2007 Eko Djatmiko (STIE Pelita Nusantara Semarang)
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana Trhadap Kinerja Guru SMPN Negeri kota Semarang 2006/2007
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sarana berpengaruh terhadap kinerja guru SMPN Negeri kota Semarang sebesar 36,9%.
Berdasarkan beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan di atas,
terlihat bahwa disiplin kerja, sarana dan prasarana, dan kompensasi
berpengaruh terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, peneliti mengambil
variabel disiplin kerja, sarana, dan kompensasi yang mempengaruhi
kinerja guru. Penelitian yang relevan ini digunakan sebagai sumber acuan
B. Kerangka Pikir
Kinerja seorang guru dapat ditunjukkan dengan kemampuannya membuat
perencanaan tepat waktu, menguasai materi yang aka diajarkan ke siswa,
mampu mengelola kelas, membuat media pembelajaran dan soal evaluasi
sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru juga harus berupaya
meningkatkan kinerja dirinya sendiri dengan keinginanya dalam mengajar
sesuai dengan bidang keahliannya, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
RPP, dan juga melaksanakan tugas tepat waktu. Kinerja seorang guru juga
dipengaruhi oleh lingkungan, yaitu guru harus menjalin kerja sama yang baik
dengan rekan kerja dan membina kerja sama yang harmonis dengan
atasannya. Disiplin kerja guru dapat dilihat dari sikap dan prilaku yang
ditunjukkan oleh guru tersebut. Guru yang memiliki disiplin kerja yang baik
akan taat kepada peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah, tidak
melanggar peraturan, dan menjunjung tata tertib. Sarana sangat dibutuhkan di
sekolah karena akan menunjang pekerjaan guru. Sarana yang dimaksud
adalah ketersediaan papan tulis, spidol, meja, dan kursi, buku panduan,
media, ruang belajar, dan lain-lain. Kinerja guru juga tidak terlepas dari
pengaruh kompensasi yang diterima oleh setiap guru. Kompensasi merupakan
balas jasa yang diterima oleh guru atas kerja mereka. Kompensasi yang
diterima oleh guru terbagi menjadi 2 macam, yaitu pendapatan langsung dan
pendapatan tidak langsung.
Berdasarkan pemikiran di atas, hubungan antara variabel bebas dengan
29
Gambar 2. Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi Terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji (Sugiyono, 2010 : 96). Berdasarkan kerangka
pikir di atas maka, hipotesis dalam penelitian ini adalah
1. Ada Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK
Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2013/2014.
2. Ada Pengaruh Sarana terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK
Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2013/2014.
3. Ada Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK
Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2013/2014.
4. Ada Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja
pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2013/2014. Sarana
(X2) Disiplin Kerja
(X1)
Kompensasi (X3)
Kinerja (Y)
R r2 r1
r3
III. METODE PENELITIAN
Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel
penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan
instrument, pengukuran data, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan
kelinieran regresi, dan pengujian hipotesis.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto dan survey. Penelitian verifikatif diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh antara dua variabel atau lebih. Teknik sampling yang digunakan
adalah Probability Sampling, dengan menggunakan Proportioned Stratified
RandomSampling, perhitungan menggunakan rumus Nomogram Harry King. Unit analisisnya adalah regresi linier sederhana dan regresi linier multiple.
Obyek yang diteliti adalah guru SMK Ekonomi negeri dan swasta yang
bersertifikasi di Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data adalah
observasi, interview (wawancara), dokumentasi, dan kuesioner (angket).
B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
31
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK
[image:49.595.149.518.195.265.2]Ekonomi negeri dan swasta yangtelah bersertifikasi di Bandar Lampung
Tabel 3. Jumlah Guru Yang Telah Bersertifikasi SMK Ekonomi Negeri dan Swasta di Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
No Nama Sekolah Jumlah Guru Yang Bersertifikasi
1 SMK Negeri 1 B. Lampung 45
2 SMK Negeri 4 B. Lampung 55
3 SMK Trisakti B.Lampung 27
Jumlah 127
Sumber : SMK Negeri 1 Bandar Lampung, SMK Negeri 4 Bandar Lampung, dan SMK Trisakti Bandar Lampung
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini
berjumlah 127 guru.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto
(2010:174). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono 2011: 118). Penelitian ini merupakan
penelitian sampel bukan penelitian populasi, karena menurut Sugiyono
(2010:124) “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel”. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini termasuk penelitian
sampel karena jumlah populasi lebih dari 30 orang dan lebih dari 100
dihitung berdasarkan rumus Nomogram Harry King dengan pertimbangan
bahwa rumus ini refresentatif (mewakili), sederhana dan untuk
mendapatkan hasil yang pasti dari keseluruhan guru yang diteliti serta
lebih akurat. Rumus selengkapnya yaitu :
sampel: presentase X populasi X faktor pengali
Keterangan :
Persentase populasi : didapatkan dengan menarik nilai ukuran populasi pada nomogram melewati taraf kesalahan yang ditentukan
Faktor pengali : disesuaikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan, jika taraf kesalahan 5% , tingkat
[image:50.595.137.461.340.698.2]kepercayaannya 95%, maka faktor pengalinya sebesar 1,195 (Sugiyono, 2011:74).
33
Untuk penelitian ini taraf kesalahan yang peneliti tentukan 5%. Hal ini
berarti peneliti memberikan toleransi kesalahan sebesar 5% pada
penelitian. Maka pada taraf kesalahan 5%, interval kepercayaannya 95%
dan populasi sekitar 127 orang guru.
Dari gambar tersebut diberikan contoh populasi berjumlah 200. Bila
dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi sebanyak 95% atau
tingkat kesalahannya 5%, maka jumlah sampel yang diambil 0,58 x 200 x
1,195 = 19,12 dibulatkan menjadi 19 orang. (Tarik dari angka 200
melewati taraf kesalahan 5%, maka akan ditemukan titik di atas angka 60
titik kurang lebih 58).
Peritungan sampel dalam penelitian ini adalah 0,69 x 127 x 1,195 = 104,71.
Maka didapat sampel minimal sebesar 104,71 orang maka dalam penelitian
ini digunakan 105 orang guru untuk pengambilan data penelitian. (Tarik
dari angka 127 melewati taraf kesalahan 5%, maka ditemukan titik di angka
69). Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 105 orang guru.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik probability
sampling dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional. (Sugiyono, 2010:120).
Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap sekolah dilakukan dengan
alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional dengan
cara :
Jumlah sampel tiap sekolah =
[image:52.595.153.514.299.442.2]X jumlah tiap sekolah
Tabel 4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Sekolah.
No Nama Sekolah Perhitungan Jumlah Guru
(Sampel) 1 SMK Negeri 1 B. Lampung
37
2 SMK Negeri 4 B. Lampung
46
3 SMK Trisakti B. Lampung
22
Jumlah 105
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui sampel dalam penelitian ini adalah
105 orang guru yang terdiri dari 37 guru berasal dari SMKN 1 Bandar
Lampung, 46 guru berasal dari SMKN 4 Bandar Lampung, dan 22 guru
berasal dari SMK Trisakti Bandar Lampung.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
35
Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Disiplin Kerja (X1),
Sarana (X2), dan Kompensasi (X3).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kinerja guru (Y).
D. Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Definisi Konseptual
Definisi Konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Kinerja (Y)
Kinerja seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tingkatan
pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta. Kinerja
pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal yaitu: kemampuan, keinginan,
dan lingkungan (Rivai dkk 2005 : 16)
b. Disiplin Kerja (X1)
Disiplin kerja sebagai suatu sikap dan prilaku yang berniat untuk
menaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran diri
untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi (Helmi dalam
c. Sarana (X2)
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. (Bafadal 2005 : 2)
d. Kompensasi (X3)
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan 2003 : 118)
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Kinerja (Y)
1) Kemampuan
a) Membuat perencanaan pembelajaran tepat waktu ; b) Menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa ; c) Kemampuan mengelola kelas; d) Membuat media pembelajaran ; e) Membuat soal evaluasi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran
2) Keinginan
a) Mengajar sesuai dengan bidang keahliannya ; b) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dan menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi; c) Menyelesaikan tugas tepat waktu.
3) Lingkungan
a) Kerjasama dengan rekan sekerja agar kerja lebih baik; b) Membina kerja sama yang harmonis dengan atasan.
b. Disiplin Kerja (X1)
1) Sikap dan prilaku
37
2) Taat peraturan
a) Taat kepada peraturan yang