• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMISAHAN ASAM LAKTAT HASIL FERMENTASI Broth MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMISAHAN ASAM LAKTAT HASIL FERMENTASI Broth MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ION"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMISAHAN ASAM LAKTAT HASIL FERMENTASIBroth MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ION

Oleh RIYA ADLAILA

Proses pemurnian asam laktat menggunakan resin penukar ion merupakan salah satu metode adsorpsi. Metode ini banyak diaplikasikan karena kesederhanaan proses dan keekonomisannya yang cukup tinggi dibandingkan metode pemurnian lainnya. Untuk itu menjadi penting dalam mengidentifikasi proses adsorpsi asam laktat pada resin penukar ion dan faktor-faktor pada proses pemisahan asam laktat dari larutan yang terkontaminasi oleh pengotor. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah resin penukar ion dapat digunakan untuk memisahkan asam laktat dari campuran asam-asam organiknya, mengetahui adsorpsi asam laktat pada resin penukar ion dan recovery asam laktat, menentukan konsentrasi asam laktat dari campurannya menggunakan HPLC.

Hasil penelitian untuk analisis IR didapat serapan gugus C-Cl dan C-OH pada resin yang telah diubah dalam bentuk Cl-dan OH- ditunjukkan pada 704,23

cm-1dan 1085,97 cm-1, sedangkan hasil adsorpsi isoterm asam laktat adalah proses

adsorpsi asam laktat yang lebih cenderung mengikuti persamaan Langmuir. Kapasitas adsorpsi tertinggi pada resin bentuk Cl- terdapat pada asam laktat

dengan konsentrasi 90% yaitu sebesar 0,1610 g/g resin sedangkan resin dalam bentuk OH-kapasitas adsorpsi tertinggi pada asam laktat dengan konsentrasi 90%

yaitu sebesar 0,1603 g/g resin. Recovery asam laktat tertinggi pada eluen asam sulfat dan metanol 10%. Recovery asam laktat dengan menggunakan eluen 1M H2SO4 pada resin dalam Cl- dan OH- diperoleh sebesar 93,84 % dan 81,74%.

Sedangkan untuk eluen metanol diperoleh recovery asam laktat tertinggi pada metanol 10%, dimana resin dalam Cl- dan OH- diperoleh sebesar 93,84% dan

81,96%. Hasil analisis menggunakan HPLC, konsentrasi asam laktat yang tertinggi sebesar 12,2% v/v dengan resin dan metanol 10%.

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asam laktat merupakan asam organik yang telah luas digunakan sebagai bahan

baku di berbagai industri. Asam laktat dalam industri

(Yuwono, 2008) Asam laktat dalam industri kosmetik, umumnya digunakan

sebagai pelembab dan penyeimbang pH, sifat lainnya seperti antimikroba, skin

lightening dan skin hydration. Asam laktat dalam industri farmasi dan kimia

digunakan antara lain sebagai elektrolit dan larutan dialisis (Yuwono, 2008).

Asam laktat akhir-akhir ini dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan

polimer (poli asam laktat) dan monomer yang sangat potensial karena memiliki

dua gugus fungsional yang sangat reaktif, yaitu gugus karboksil dan gugus

hidroksil.

fermentasi dan

sintesis kimia. Keuntungan produksi asam laktat secara fermentasi antara lain

menghasilkan L(+) asam laktat, mudah, murah dan dapat dilakukan satu tahap

(3)

2

rasemik DL-asam laktat, sulit dan mahal (Yuwono, 2008). Beberapa faktor yang

harus diperhatikan dalam produksi asam laktat adalah harga bahan baku, kadar

kontaminan rendah, sedikit atau tidak ada pemisahan awal, laju produksinya

cepat, perolehannya tinggi dan tersedianya bahan baku sepanjang tahun

(Hofvendahl and Hahn-Hargerdal, 2000). Bahan baku yang telah digunakan

untuk produksi asam laktat antara lain pati, selulosa, whey dan molasses

(Yuwono, 2008). Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa bahan baku pati

yang digunakan untuk memproduksi asam laktat antara lain gandum (Vankatesh

et al., 1993), jagung (Naritaet al., 2005) dan singkong (Yuwonoet al., 2006).

Asam laktat merupakan produk utama hasil fermentasi, asam-asam lain seperti

asam asetat, asam piruvat, asam format, asam butirat juga didapat pada hasil

fermentasi. Oleh karena itu membutuhkan pemisahan asam laktat dari asam-asam

organik lainnya. Beberapa metode pemisahan asam laktat dari campurannya yang

telah digunakan adalah ultrafiltrasi (Gonzaleza et al., 2008), destilasi

(Vijayakumar et al., 2008), elektrodialisis (Yi et al., 2008) dan resin penukar ion

(Tonget al., 2004).

Beberapa penelitian yang telah melakukan pemisahan asam laktat menggunakan

resin penukar ion antara lain : Tong et al. (2004), melaporkan bahwa hasil

pemurnian asam laktat hasil fermentasi broth dari paper sludge menggunakan

Amberlit IRA 92 penukar anion lemah menghasilkan asam laktat 82.6 %,

kemurnian 96.2 % dan produktifitas 1.16 g asam laktat/gram resin sedangkan

Sun et al. (2006), menggunakan dua reaktor dengan kolom pembawa untuk

(4)

3

dengan modifikasi SnCl2 menghasilkan asam laktat murni sebesar 90%. Dari

beberapa laporan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa resin penukar ion

dapat digunakan untuk memisahkan asam laktat dari pengotor hasil proses

fermentasi. Dalam penelitian ini dilakukan pemisahan asam laktat yang diperoleh

dari hasil fermentasi broth dari onggok yang ada di laboratorium kimia organik

FMIPA Unila kemudian campuran asam laktat yang diperoleh dipisahkan

menggunakan resin penukar ion Amberlite IRA 410. Metode pemisahan dengan

resin penukar ion banyak diaplikasikan karena kesederhanaan proses dan

keekonomisannya yang cukup tinggi dibandingkan metode pemurnian lainnya.

Resin Amberlite IRA 410 sebelum dan sesudah diubah menjadi bentuk Cl- dan

OH- dianalisis menggunakan spektoskopi inframerah (IR) dan konsentrasi asam

laktat diukur menggunakanHight Performance Liquid Cromathography(HPLC).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui apakah resin penukar ion dapat digunakan untuk memisahkan

asam laktat dari campuran asam-asam organiknya.

2. Mengetahui adsorpsi asam laktat pada resin penukar ion dan recovery asam

laktat.

3. Menentukan konsentrasi asam laktat dari campurannya menggunakan HPLC.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pemisahan

(5)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Asam laktat hasil fermentasi onggok dan asam-asam organik dapat

dipisahkan menggunakan resin penukar ion Amberlite IRA 410.

2. Recovery asam laktat tertinggi yang diperoleh pada eluen asam sulfat pada

resin bentuk Cl- dan OH-yaitu sebesar 93,84% dan 81,74% dan metanol 10%

sebesar 93,84% dan 81,96%.

3. Hasil analisis menggunakan HPLC, konsentrasi asam laktat yang tertinggi

sebesar 12,2% v/v dengan resin dan metanol 10%.

B. Saran

Dalam penelitian ini kapasitas dan recovery asam laktat yang diperoleh

menggunakan metode titrasi, dimana konsentrasi asam laktat yang dihasilkan

menggunakan metode ini kurang akurat dan manual. Maka penulis menyarankan

dilakukan uji menggunakan HPLC untuk mengetahui kemurnian dan konsentrasi

Referensi

Dokumen terkait

terlebih dahulu yaitu menggunakan surat Ali Imron ayat 33 yang berisi tentang perintah untuk bersegera pada ampunan Allah bagi hamba yang telah melakukan dosa,

Gaya hidup sebagi sebagai efek dari adanya era globalisasi atau modernisasi yang saat ini dapat dengan mudah dilakukan oleh siapa saja, namun yang paling

Diharapkan melalui perancangan ini, Sistem Informasi Akademik Institut Seni Indonesia dapat menjadi platform utama untuk berhubungan dengan pihak akademis, maupun

Sedangkan pada media Polybag Putih (W2) interaksi perlakuan Mikoriza dan Pupuk P menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi bibit..

karena dengan menggunakan Flexible Budget anggaran yang dibuat sesuai dengan data-data penjualan masa lalu sehingga perusahaan dapat menentukan berapa anggaran

Kesimpulan pengertian judul : asrama mahasiswa ITI adalah dengan menggunakan system Bersubsidi sebagian dengan pengelolaan dilakukan oleh YPTI untuk

Trauma abdomen merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih  bersifat kedaruratan dapat

Persentase (%) Guru MTs/PPS Wustha/Paket B Di Pesantren Lulus Pelatihan Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik yang Kontekstual Berbasis