• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bedah minimalis melalui teknik laparoskopi untuk koleksi sel telur dari donor hidup dan implementasi transfer embrio pada ternak domba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bedah minimalis melalui teknik laparoskopi untuk koleksi sel telur dari donor hidup dan implementasi transfer embrio pada ternak domba"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Hasil Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2006

BEDAH MINIMALIS MELALUI TEKNIK LAPAROSKOPI UNTUK KOLEKSI

SEL TELUR DARI DONOR HIDUP DAN IMPLEMENTASI TRANSFER

EMBRIO PADA TERNAK DOMBA

Mohamad Agus Setiadi1), Iman Supriatna, Arief Boediono2)

Transfer embrio telah diakui 1dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas

ternak secara cepat. Namun demikian perkembangan bioteknologi reproduksi ini pada ternak domba tidak sepesat perkembangan pada ternak besar seperti sapi. Sehingga perbaikan kualitas genetis pada kelompok ruminansia kecil ini masih tertinggal. Oleh karena itu diperlukan terobosan tentang aplikasi metoda terbaru dari bioteknologi reproduksi untuk mendukung penerapan lebih luas dalam rangka peningkatan kualitas genetis ternak.

Keberhasilan pelaksanaan transfer embrio pada hewan kecil seperti domba akan sangat tergantung pada penugasan teknik serta ketersediaan embrio yang laik transfer. Untuk menjamin ketersediaan embrio maka harus tersedia teknik produksi embrio yang menjamin ketersediaan embrio yang berkualitas.

Produksi embrio in vitro merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan

kualitas genetik ternak apabila metoda konvensional biasa tidak mungkin dilakukan. Namun demikian, diperlukan ketersediaan sumber sel telur dan sperma dalam jumlah yang cukup. Diketahui sumber sel telur dari donor hidup dipercayai mempunyai potensi dan viabilitas yang lebih baik dalam

memproduksi embrio in vitro apalagi yang berasal dari donor yang mempunyai

kualitas bagus.

Teknik laparoskopi merupakan alternatif untuk memperoleh sejumlah oosit dari donor yang tetap dibiarkan hidup, karena teknik ini hanya menimbulkan sedikit perlukaan dan proses persembuhan luka yang lebih cepat. Disamping itu, pendekatan gelombang folikel dan stimulasi hormonal juga dilakukan untuk memperoleh perkembangan folikel yang optimal sehingga akan didapatkan sejmulah oosit diperlukan.

Penelitian ini diharapkan mampu menerapkan metoda terbaik untuk stimulasi ovarium dalam mendukung perkembangan folikel untuk memperoleh sejumlah oosit, mendapat alternatif metoda produksi embrio terbaik serta mengkaji penerapan transfer embrio.

Pada tahap pertama penelitian, enam ekor domba digunakan dalam penelitian ini yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan berdasarkan perlakuan hormonal dan waktu pengambilan oosit. Kelompok A pengambilan oosit dilakukan setiap minggu. Kelompok B pengambilan oosit dilakukan tiap dua minggu. Pada kelompok A dan B stimulasi perkembangan folikel dilakukan dengan penyuntikan 1500 IU PMSG dua hari sebelum aspirasi folikel. Kelompok C sebagai kontrol, dimana pengambilan oosit dilakukan tiap dua minggu tanpa stimulasi hormon. Teknik laparoskopi untuk pengambilan oosit dilakukan dalam keadaan hewan teranasthesi.

Pada penelitian tahap kedua diujicobakan teknik produksi embrio dengan 3 perlakuan system kultur yang berbeda, yaitu dengan media TCM 199 yang

(2)

Ringkasan Hasil Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2006

diganti setiap 3 hari pada kelompok pertama, media CR1aa yang diganti setiap 3 hari pada kelompok kedua dan media TCM 199 yang kemudian diganti dengan CR1aa pada hari ketiga pada kelompok ketiga. Sedangkan pada penelitian tahap ketiga dilakukan transfer embrio pada resipien dengan menggunakan embrio segar maupun beku hasil produksi tahap kedua.

Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa penyuntikan PMSG 1500 IU cukup untuk mendukung perkembangan folikel dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rata-rata jumlah folikel yang terlihat pada setiap pengambilan pada kelompok yang distimulasi masing-masing 10.00 folikel pada Group A dan 11.3 folikel pada group B, sedangkan pada kelompok kontrol Group C hanya terdapat rata-rata 3,5 folikel.

Meskipun demikian, hasil perolehan oosit dari penelitian ini masih rendah dibandingkan dengan hasil peneliti di luar negeri yaitu hanya sekitar 14,29%. Sementara itu hasil penelitian tahap kedua menunjukkan kultur embrio pada CR1aa lebih baik dibandingkan dengan TCM 199 dengan tingkat morulla tertinggi sebesar 29,9% dan menunjukkan pergantian media diperlakukan untuk menjamin metabolisme embrio lebih baik. Disamping itu hasil penelitian tahap ketiga menunjukkan bahwa aplikasi transfer embrio dapat dilakukan dengan bantuan laparoskop, terbukti dengan adanya resipien yang menjadi bunting sekitar 16,6%.

Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa teknik stimulasi hormon dosis tunggal PMSG cukup untuk mendukuing perkembangan folikel, pergantian kultur media dan jenis media mempengaruhi hasil akhir produksi

embrio in vitro. Teknik laparoskopi dapat digunakan untuk koleksi oosit dari

Referensi

Dokumen terkait

Penganut Aboge tidak hanya menggunakan hisab ini dalam penetapan awal puasa dan pelaksanaan hari raya, tetapi masih banyak lagi kegiatan- kegiatan yang dikerjakan

10 Dimana pada kandungan asap rokok seperti tar dan bahan karsinogenik lainnya yang diduga sebagai pemicu proses awal terjadinya karies pada gigi memiliki kandungan yang

Penggunaan metode Simplex Lattice Design diharapkan dapat memperoleh formula yang optimum dari gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun kesum ( Polygonum minus Huds

Hasil analisis data menunjukkan bahwa, meskipun siswa telah memiliki sebagian besar dari komponen pengetahuan metakognitif tentang menulis dengan beberapa perbaikan

[r]

Buku saat teduh ini akan dirancang semenarik dan sesederhana mungkin agar dapat dipahami oleh anak-anak dengan mengunakan gaya gambar vektor dan full color dan mudah

Cara untuk membangkitkan motivasi belajar menurut (Nanang dan Cucu Suhana, 2010:28) antara lain: 1) Siswa memperoleh pemahaman (comprehension) mengenai proses

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TE3JADI SELAiiiA ..... RANCANGAN PEKOBAAN