PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALJABAR KELAS VIII SMP YPAK PTPN III SEI KARANG GALANGT.P 2014/2015
Oleh:
Boy Army Oktario Sihotang NIM 4103111015
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
(Numbered heads Together) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan Aljabar Kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang Galang T.P
2014/2015” ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Dr.
W. Rajagukguk, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran - saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd, Prof. Dr. Mukhtar,
M.Pd, dan Bapak Muliawan Firdaus, S.Pd. M.Si, yang telah memberikan masukan
dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Drs. Sahat Siahaan, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing
Akademik, kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED,
Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan FMIPA UNIMED, dan
Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED
yang telah membantu penulis.
Terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Irawadi Husni, selaku
Kepala Sekolah dan Ibu Ruliatur B Kudadiri, S.Pd selaku guru mata pelajaran di
SMP YPAK PTPN III Sei Karang Galang yang telah membantu selama
penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada yang terkasih
Ayahanda P. Sihotang yang selalu menjadi semangat bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dan Ibunda M. Simarmata yang setia berdoa dan
memberikan dukungan material serta spiritual yang tak ternilai harganya hingga
Yogi Sihotang, Agus Sihotang, Robby Sihotang, dan Sherly Sihotang, terima
kasih atas jasa, doa, dan semangat yang kalian selalu berikan buatku, aku
beruntung memiliki saudara sehebat kalian. Untuk Opungku, terimakasih sudah
selalu menasehatiku, memberikanku dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Terima kasih juga untuk campur sari (Esron Tarigan, Arnold Siburian, Eka
Tarigan, Bobby Purba, Detrisna Sitinjak, Anggrainy Siregar, Elsa Aritonang dan
Anastasia Hutabarat) dan semua rekan seperjuangan di Kelas Matematika Reguler
A 2010 yang telah memberikan semangat dan motivasi selama kuliah hingga
penyelesaian skripsi ini. Terakhir terimakasih untuk Bernadi Napitupulu, Terri
Sianturi, Agus Sianturi, Sehat Tumangger dan Roni Manurung yang selalu
menjadi teman berbagi tentang studi, keperluan kos, dan terkhusus pengerjaan
skripsi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa,
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat ilmu pendidikan.
Medan, 2014
Penulis,
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN ALJABAR KELAS VIII SMP YPAK PTPN III
SEI KARANG GALANG T.P 2014/2015
BOY ARMY OKTARIO SIHOTANG (4103111015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada materi aljabar di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.A 2014/2015. Jenis penellitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 44 siswa kelas VIII-C SMP YPAK PTPN III Sei Karang dan objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan tes.
Pada pemberian tindakan siklus I diperoleh bahwa kateogri proses pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi aljabar termasuk baik. Hal ini dilihat dari rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,55 dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil pengamatan 2,85.
Dari tindakan I, melalui pemberian tes hasil belajar I diperoleh 31 siswa
(70,45%) dari 44 siswa telah mencapai ketuntasan belajar (nilainya 65).
Sedangkan 14 siswa (29,55%) lainnya belum tuntas. Setelah tindakan II, melalui pemberian tes hasil belajar II diperoleh 38 siswa (86,36%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 6 siswa (13,64%) lainnya belum tuntas. dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,36%. Berdasarkan criteria ketuntasan klasikal maka persentase ketuntasan ini sudah memenuhi.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS 8
2.1 Belajar dan Pembelajaran 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Pembelajaran Matematika 10
2.1.3 Ciri-ciri Pembelajaran 12
2.1.4 Tujuan Belajar dan Pembelajaran 12
2.1.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar 13
2.2 Hasil Belajar 17
vii
2.3.1 Pengertian 19
2.3.2 Ciri-ciri Model Pembelajaran 20
2.3.3 Model Pembelajaran Kooperatif 21
2.3.4 Numbered Heads Together (NHT) 25
2.4 Uraian Materi 27
2.5 Kerangka Konseptual 34
2.6 Hasil Penelitian Yang Relevan 35
BAB III METODE PENELITIAN 36
3.1 Jenis Penelitian 36
3.2 Lokasi Penelitian 36
3.3 Subyek dan Objek Penelitian 36
3.3.1 Subjek Penelitian 36
3.3.2 Objek Penelitian 36
3.4 Rancangan Penelitian 37
3.5 Instrumen Penelitian 41
3.5.1 Tes 41
3.5.2 Observasi 41
3.6 Tehnik Analisis Data 42
3.6.1 Analisis Hasil Tes Belajar Siswa 42
3.6.2 Hasil Observasi 43
3.7 Indikator Keberhasilan 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 45
4.1.1 Siklus I 45
4.1.1.1 Permasalahan I 45
4.1.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah I (Perencanaan Tindakan I) 49
4.1.1.4 Observasi I 53
4.1.1.5 Analisis Data I 54
4.1.1.5.1 Analisis Data Hasil Observasi Guru I 54
4.1.1.5.2 Analisis Data Tes Hasil Belajar I 56
4.1.1.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I 58
4.1.2 Siklus II 59
4.1.2.1 Permasalahan II 59
4.1.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah II(Perencanaan Tindakan II) 59
4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 60
4.1.2.4 Observasi II 64
4.1.2.5 Analisis Data II 64
4.1.2.5.1 Analisis Data Hasil Observasi Guru I 64
4.1.2.5. Analisis Data Tes Hasil Belajar II 65
4.1.2.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II 66
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69
5.1 Kesimpulan 69
5.2 Saran 69
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Lima Kategori Hasli Belajar 18
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran 20
Tabel 2.3 Perbedaan Kelompok Belajar Koopersatif dengan
Kelompok belajar konvensional 23
Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Tes Awal 46
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I 54
Tabel 4.9 Deskripsi Tes Hasil Belajar siklus I 56
Tabel 4.12 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 64
Tabel 4.13 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterempalin dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).
Hamalik (2011:1) mengemukakan bahwa pendidikan merupakan bagian
integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses
pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan sector
ekonomi, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan
berbarengan.
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak
didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi
lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh
sehingga anak menjadi lebih dewasa.
Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi
oleh kemajuan dalam dunia pendidikan. Secara formal, dunia pendidikan meliputi
pendidikan di tingkat perguruan tinggi, SMA, SMP, dan SD. Untuk menciptakan
suatu masyarakat yang maju maka harus dilakukan usaha-usaha yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang pendidikan tersebut. Mutu
2
benar-benar efektif dan efisien sehingga siswa dapat mencapai kemampuan
intelektual, sikap, dan keterampilan yang diharapkan.
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan
fasilitas belajar, pemanfaatan waktu, dan penggunaan metode belajar. Pada
pelaksanaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode
pembelajaran yang tepat karena cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran
sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran dan minat siswa terhadap
materi pelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hamalik (2011:9) menyatakan bahwa tenaga kependidikan merupakan suatu
komponen yang penting dalam penyelenggaran pendidikan, yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan,
mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. salah
satu unsur tenaga kependidikan adalah tenaga pendidik/tenaga pengajar yang
tugasnya adalah mengajar.
Hal ini juga sejalan dengan yang diungkapkan Slameto (2010:97) bahwa :
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Senada dengan hal diatas, Rusman ( 2011:73 ) mengemukakan bahwa :
Tugas guru sesungguhnya sangatlah berat dan rumit karena menyangkut nasib dan masa depan generasi manusia, sehingga kita sering mendengar tuntutan dan harapan masyarakat agar guru harus mampu mencerminkan tuntutan situasi dan kondisi masyrakat ideal di masa mendatang.
Guru sangatlah berperan penting terhadap hasil belajar siswa, oleh sebab itu,
guru harus mampu membuat siswa berhasil dalam belajar. Sagala (2009:57)
menyatakan bahwa :
pelajaran ; (3)bakat dan minat yang khusus para siswa dapat dikembangkan sesuai potensinya ; (4) menguasai bahan-bahan dasaryang diperlukan untuk meneruskan pelajaran disekolah yang menjadi lanjutannya ; (5) menguasai salah satu bahasa asing, terutama Bahasa Inggris bagi siswa yang telah memenuhi syarat untuk itu ; (6) stabilitas psikis ( tidak mengalami masalah penyesuain diri dan seksual) ; (7) kesehatan jasmani ; (8) lingkungan yang tenang; (9) kehidupan ekonomi yang memadai ; (10) menguasai teknik belajar di sekolah dan di luar sekolah.
Suprijono (2012:7) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan
saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah,
melainkan komprehensif.
Permasalahan yang sering muncul adalah ketidakaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika di sekolah. Siswa hanya sekedar
mengikuti pelajaran matematika yang diajarkan guru di dalam kelas, yaitu dengan
hanya mendengarkan penjelasan materi dan mengerjakan soal yang diberikan oleh
guru. Siswa lebih bersifat pasif, enggan, takut, atau malu mengungkapkan ide-ide
atas penyelesaian soal yang diberikan guru.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika SMP
YPAK PTPN III Sei Karang Galang diketahui bahwa hasil belajar matematika
siswa disekolah tersebut rendah. Rendahnya hasil belajar matematika dikelas
tersebut diduga karena guru secara aktif memjelaskan materi, memberi contoh, dan
latihan sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan.
Hal ini mengakibatkan hanya beberapa orang siswa saja yang aktif dalam
mengikuti pembelajaran, seperti mengerjakan soal-soal ke depan ataupun
memberikan pendapat. Bahkan tidak sedikit siswa yang hanya menyalin jawaban
soal-soal dari temannya tanpa ia mengerti apa yang ia salin. Pembelajaran seperti
ini kurang memberikan kesempatan kepada siswa lebih memahami materi
4
Berbagai macam model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered
Heads Together). Numbered Heads Together merupakan rangkaian penyampaian
materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan
persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilotarkan atau diajukan guru,
yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor
permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan demikian, dalam
kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan urutannya.
Pembelajaran dengan menggunakan Model Numbered Heads Together
diawali dengan Numbering. Guru membagi-bagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok-kelompok tersebut dibagi berdasarkan jumlah konsep yang
dipelajari. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Langkah berikutnya adalah guru memanggil
peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka
diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari
guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama
dari masing-masing kelompok mendapatkan gilirannya memaparkan jawaban atas
pertanyaan guru Istarani (2012:12-13).
Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan diatas, maka perlu suatu
tindakan guru untuk mencari dan menerapkan suatu model pembelajaran yang
sekiranya dapat menjadikan siswa lebih aktif belajar dan juga dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa. Dalam rangka itu peneliti melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit.
2. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru.
4. Model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) masih jarang
digunakan guru pada mata pelajaran matematika.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada tersebut, tidak
semua diteliti karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh
penulis, maka dalam penelitian ini dibatasi dan hanya difokuskan pada pokok
bahasan Aljabar di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang Galang tahun
ajaran 2014/2015 dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT) ?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi Aljabar di kelas VIII
SMP YPAK PTPN III Sei Karang Galang jika diterapkan Model
6
1.5 Tujuan Penelitian
Dari masalah yang muncul pada perumusan masalah di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT).
2. Mengetahui penerapan model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Aljabar di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang Galang.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Dapat memberikan masukan untuk menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dalam peningkatan hasil
belajar matematika siswa.
b. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dalam
kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi siswa
a. Dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
b. Dapat pengalaman baru dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Heads Together) untuk mengajari teman-teman atau adiknya.
3. Bagi sekolah
a. Dapat memberikan masukan dalam kualitas pembelajaran khususnya pada
pembelajaran matematika.
b. Sebagai referensi mata pelajaran lain untuk menggunakan model
4. Bagi peneliti berikutnya
a. Dapat menjadi suatu referensi ilmiah untuk meneliti dengan penelitian yang
sejenis dan dalam bidang studi yang lain.
b. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
dengan model pembelajaran yang sama.
5. Bagi peneliti
a. Dapat memberikan gambaran dalam penerapan pembelajaran yang akan
datang.
b. Untuk menyelesaikan tugas akhir akademik.
c. Dapat mengetahui saat yang tepat dalam menggunakan model pembelajaran
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil
kesimpulan, yaitu dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat
meningkatkan hasil belajar dilihat dari peningkatan hasil tes rata-rata siswa di
siklus I dan siklus II. Hasil tes belajar siswa di siklus I diperoleh nilai rata-rata
64,77 dengan tingkat ketuntasan klasikal 70,45%. Pada siklus II nilai rata-rata tes
hasil belajar siswa mencapai 71,02 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal
86,36%. Ini berarti pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan aljabar di kelas
VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang Galang T.A 2014/2015.
5.2 Saran
1. Sebagai sumber referensi untuk pengembangan model pembelajaran
koopereatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dalam dunia pendidikan.
2. Sebagai alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa terkhusus
pada materi aljabar.
3. Kepada peneliti lanjutan yang berminat untuk melakukan penelitian yang
sejenis supaya memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada pada
penelitian ini, yaitu memperhatikan kekondusifan kelas dalam melakukan
proses belajar mengajar. Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti masih
kesulitan dalam membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh
sebab itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa
dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi,
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, dkk, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Atik, dkk, (2008), Contextual Teaching and Learning Matematika, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional.
Dimayanti, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta , Penerbit PT.Rineka Cipta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Medan, FMIPA Unimed.
Hamalik, Oemar, (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, PT BumiAksara.
Hamdani, (2001), Strategi Belajar Mengajar, Bandung , Pustaka Setia.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan, Media Persada.
Istiningrum dan Sukanti, (2012), Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X AK 2 SMK YPKK 2 Sleman
Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Akuntasi Indonesia. 16 :
64-79.
Jufri, Wahab, (2013), Belajar dan Pembelajran Sains, Bandung, Pustaka Reka Cipta.
Maisaroh dan Rostrieningsih, (2010),Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning tipe Quiz Team pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor.
71
Ngatini, (2012), Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika tentang
Fungsi Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together Bagi Siswa SMP,Jurnal Managemen Pendidikan 9 : 151-159.
Rusman,(2011), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung , Penerbit CV Alfabeta.
Slameto, (2010), Belajar & Faktor – faktor yang Mempengaruhi, Jakarta, Rineka
Cipta.
Suprijono, Agus, (2012), Cooperatif Leraning Teori dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta, Pustaka Belajar.
Sutikno, M. Sobry, (2013), Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam
Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil, Holistica, Lombok.
Tim Dosen, (2013), Metodologi Penelitian, Universitas Negeri Medan.