LAPORAN PRATIKUM FISIKA SEKOLAH II
“PEMBIASAN, DIFRAKSI, DAN INTERFERENSI PADA GELOMBANG PERMUKAAN”
Disusun oleh :
Nama : YULESTI
NPM : A1E013040 Keompok : II (Dua) Semester : V (Lima)
Program Studi : Pendidikan Fisika
Hari, Tanggal : Kamis, 12 November 2015 Dosen : Dr. Connie Fransiska, M.Pd Asisten Pratikum :
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gelombang terjadi karena adanya titik pusat getaran yang bergerak terus menerus. Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya, gelombang dikelompokkan atas: gelombang transversal dan gelombang longitodinal. Dengan mengamati perlu atau tidaknya medium perambatan gelombang, gelombang dikelompokkan menjadi: gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Setiap gelombang baik mekanik maupun elektromekanik memiliki sifat-sifat tertentu karena pada prinsipnya gelombang adalah rambatan dari energi getaran.
Salah satu contoh gelombang mekanik adalah gelombang pada air yang merupakan gelombang bidang (2 dimensi). Seperti halnya gelombang yang lain, gelombang ini memiliki sifat-sifat gelombang yang sama yaitu dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dapat saling berinterferensi, dan mengalami difraksi, dispersi, dan polarisasi. Untuk membuktikan sifat-sifat gelombang tersebut digunakan alat yang disebut tangki riak.
Untuk membuktikan adanya sifat dasar gelombang air yaitu pemantulan, pembiasan, difraksi dan interferensi, maka dilakukan percobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang dengan menggunakan tangki riak.
1.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini Anda diharapkan memahami penyebab terjadinya pembiasan ada gelombang, lenturan (difraksi), dan akibat interferensi antara dua gelombang koheren.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa penyebab terjadinya pembiasan gelombang?
2. Apa penyebab terjadinya lenturan (difraksi) gelombang?
3. Apa akibat terjadinya interferensi antara dua gelombang koheren?
1.4 Hipotesis
Bila dua gelombang terjadi bersamaan, maka kedua gelombang mengalami penggabungan atau berinterferensi, semakin lebar jarak antar bandul (sumber gelombang), maka jarak antar inti gelombang yang berinterferensi semakin besar.
Bila gelombang melalui penghalang atau celah maka terbentuk gelombang baru, semakin kecil jarak celah maka gelombang yang dihasilkan juga semakin sedikit dengan ukuran gelombang yang juga sempit mengikuti ukuran celah.